Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis"

Transkripsi

1 Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA TEMA GUNUNG BERAPI Fadiah 1), Suliyanah 2), dan Dyah Astriani 3) 1) Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Sains, FMIPA UNESA. 2) Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNESA. 3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran IPA yang seharusnya diajarkan secara terpadu sesuai amanat kurikulum secara utuh belum dilaksanakan di lapangan dan dari hasil pra-penelitian yang dilakukan pada 32 siswa MTs Kanjeng Sepuh Sidayu diketahui bahwa 51,3% siswa masih memiliki kemampuan berpikir kurang kritis. Hal tersebut juga didukung dengan hasil observasi bahwa sebanyak 56,25% siswa menyatakan bahwa pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sulit sehingga diperlukan model pembelajaran yang menarik untuk mengubah pendapat siswa tentang mata pelajaran IPA dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA terpadu dengan model Together) dengan tema gunung berapi di kelas VIII D MTs Kanjeng Sepuh Sidayu. Metode penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental dengan One Group Pretest Posttest Design. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VIII D MTs Kanjeng Sepuh Sidayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang diberikan terlaksana dengan sangat baik dengan skor 3,27. Hasil pretest dan posttest berorientasi kemampuan berpikir kritis yang diperoleh dan dilakukan uji t-berpasangan menghasilkan nilai t hitung sebesar 7,12 dan t hitung lebih besar dibanding t tabel yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, kemudian nilai pretest dan posttest tersebut dianalisis gain skor untuk mengetahui kriteria kemampuan berpikir kritis siswa dan diperoleh hasil sebanyak 59,38% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 18,75% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis sedang dan 21.87% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Kesimpulannya bahwa implementasi pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) mampu melatihkan kemampuan berpikir kritis siswa pada tema gunung berapi dengan respons baik siswa tentang pembelajaran tersebut sebanyak 96,88%. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Head Together), Kemampuan Berpikir kritis Siswa, Gunung berapi. Abstract The background of this research is that learning science that should be taught in an integrated manner as mandated by the curriculum as a whole has not been implemented in the field and from the results of the pre-research conducted on 32 students of MTs Kanjeng Sepuh Sidayu known that 51,3% of students still lack critical thinking skills. That was also supported by the results of the observation that as many as 56,25% of students stated that science was a difficult subject so interesting learning models necessary to change student's opinions about science subjects and can improve critical thinking skills and one of them was the type of cooperative learning NHT (Number Head Together). This research can used to describe student's critical thinking skills of an integrated science learning with cooperative learning model NHT (Number Head Together) on the theme of the volcano in class VIII D MTs Kanjeng Sepuh Sidayu. The method in this research was a pre-experimental with a one group pretest posttest design. Subjects were 32 students of class VIII D MTs Kanjeng Sepuh Sidayu. The result of this research was explaned that learning science carried out by a good category with 3,27 score and pretest and posttest results oriented critical thinking skills acquired paired t-test with a result of 7,12 and t-count greater than t-table which showed a significant difference, then the value of the pretest and posttest gain scores were analyzed to determine the criteria of critical thinking skills student and obtained the results as much as 59,38% of students have a higher critical thinking skills, 18,75% of students have critical thinking skills and 21,87% of students have the low critical thinking skills. The conclusion that the implementation of an integrated science learning with cooperative learning model NHT (Number Head Together) capable trying critical thinking skills of students on the theme of the volcano with a good response to the students about learning as much as 96,88%. Keywords : Cooperative Learning type NHT (Number Head Together), Critical Thinking Skills, Volcano 213

2 Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, ISSN: PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sering kita mendengar adanya pergantian kurikulum mulai tahun 1984 hingga 2006 dan yang terdengar saat ini adalah kurikulum Dalam pergantian kurikulum ini pastilah mempunyai tujuan yang sama guna meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Kurikulum yang masih digunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Belajar (KTSP), Kurikulum ini merupakan hasil refleksi, pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi. Meskipun pada tahun ini dilakukan uji bahan publik tentang pengembangan kurikulum 2013, akan tetapi esensinya tetap sama yakni membuat manusia menjadi berkualitas dengan peningkatan mutu pendidikan yang melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu (Kemendiknas,2012). Pada Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah sederajat di Indonesia telah dicanangkan pembelajaran IPA (sains) secara terpadu sesuai dengan amanat kementrian pendidikan nasional 2012, sehingga nantinya dapat menjadi bekal kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik, akan tetapi karena kurikulum yang berlaku hingga saat ini yakni KTSP 2006 masih terpisah antara materi Fisika, Kimia dan Biologi tentunya pembelajaran di lapangan juga masih belum terpadu hal ini diperkuat berdasarkan wawancara dengan guru IPA di MTs kanjeng Sepuh yang mengatakan bahwa pembelajaran IPA masih belum terpadu akan tetapi sedikit di terpadukan dengan pemberian pengayaan-pengayaan saja, untuk bahan ajar yang digunakan masih belum terpadu, disamping itu kemampuan berpikir kritis siswa disekolah tersebut masih kurang. Hal ini diperkuat dengan pemberian tes awal kepada 32 siswa MTs Kanjeng Sepuh yang menunjukkan hasil 51,3% siswa memiliki kemampuan berpikir kurang kritis. Berdasarkan angket respons yang diberikan kepada siswa tentang minat belajar mata pelajaran IPA diperoleh 56,25% siswa mengatakan IPA sulit dipelajari dan 43,7% siswa mengatakan hal tersebut dikarenakan pembelajaran kurang menarik dan banyak hafalan. Guna mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa terhadap mata pelajaran IPA di sekolah maka dilakukan penelitian yang berjudul Implementasi pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran koopertaif tipe NHT (Number Head Together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis siswa pada tema gunung berapi. Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi. 2) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkannya pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi. 3) Mendeskripsikan respons siswa terhadap penerapan pembelajaran IPA terpadu dengan model Together) pada tema gunung berapi IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sering disebut Sains, dalam Bahasa Inggris Science. IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. (Mitarlis,2009). Pembelajaran IPA Terpadu merupakan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memadukan beberapa konsep dan kajian IPA dalam suatu pokok bahasan tertentu atau dengan kata lain mengkaji suatu konsep dari sisi mata pelajaran serta dalam tema atau topik. Pembelajaran ini dapat memberi pengalaman langsung sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri suatu konsep IPA yang bermakna dan otentik (Fogarty,1991). Dalam penelitian ini menggunakan IPA terpadu dengan model keterpaduan webbed yang menurut Fogarty (1991) menyatakan bahwa suatu keuntungan dari keterpaduan webbed adalah faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa. Mereka dapat mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda dapat saling berhubungan, kemudahan untuk lintas semester dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sangat mendukung untuk dapat dilaksanakannya model pembelajaran ini. Selain itu, tipe keterpaduan tersebut lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman dan memudahkan dalam perencanaan. Teori-teori yang mendukung pembelajaran diantaranya teori pemrosesan informasi, dimana setiap informasi yang masuk akan diproses oleh alat indera dari register penginderaan untuk masuk ke memori jangka pendek dan jangka panjang (Nur, 2008) selanjutnya teori motivasi, dimana siswa akan termotivasi untuk belajar dengan membuat pelajaran menarik, dan menyenangkan sehingga tugas penting bagi guru adalah merencanakan bagaimana guru akan mendukung motivasi belajar, kemudian teori konstruktivisme yang merupakan pembelajaran berpusat pada siswa atau menuntut siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran (Nur, 2008). Teori belajar konstruktivisme merupakan teori utama yang

3 Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis mendukung pembelajaran dalam melatihkan kemampuan berpikir kritis karena teori belajar ini membangun pengetahuan siswa dari dalam dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Number Head Together adalah suatu pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat langkah sebagai berikut (Ibrahim, 2010): Langkah 1: Penomoran Guru membagi siswa kedalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. Langkah 2: Mengajukan Pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Langkah 3: Berpikir Bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu. Langkah 4: Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangan dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Kemampuan berpikir merupakan kemampuan yang sangat penting dalam segala aspek termasuk pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan. Pada penelitian ini menggunakan indicator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis (dalam Filsaisme, 2008) yang dikelompokkan menjadi lima aktivitras antara lain sebagai 1. Memberikan penjelasan sederhana, yang terdiri atas menfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan. 2. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. 3. Menyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau kegiatan mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi atau mempertimbangkan hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan. 4. Memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidentifikasi istilah-istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi. 5. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain Kajian materi dalam penelitian ini adalah gunung berapi yang merupakan salah satu bagian dari pegunungan yang sewaktu-waktu dapat meletus ketika gunung tersebut masih dianggap aktif, dan gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dalam materi IPA terpadu dengan tema gunung berapi ini mengintegrasikan tekanan-tekanan yang terjadi pada saat gunung berapi meletus yang dipadukan dengan unsur dan senyawa yang ada akibat terjadinya letusan gunung berapi yang meliputi gas-gas vulkanik sebagai berikut CO, CO 2, SO 2, HCl, H 2 S, HF, H 2, NH 3, CH 4 ditambah dengan pengetahuan tentang ekosistem di sekitar gunung berapi yang meliputi ekosistem pegunungan alpine (kawasan puncak). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran yang nyata dan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga dapat digunakan untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu sikap atau gaya berpikir tentang suatu masalah-masalah dengan menggunakan penalaran logis untuk memeriksa setiap pengetahuan asumtif berdasarkan bukti-bukti yang nantinya dapat ditarik kesimpulan dari bukti pendukung tersebut dengan mengacu pada indikator-indikator tertentu untuk menentukan penilaiannya, dan untuk indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Ennis yakni kemampuan memberikan penjelasan sederhana, kemampuan membangun keterampilan dasar, kemampuan menyimpulkan, kemampuan memberi penjelasan lanjutan dan kemampuan mengatur strategi dan teknik. Pada penelitian ini menggunakan indikator menurut Ennis disebabkan karena, lima aktivitas yang tercantum dalam indikatornya sesuai dengan perkembangan siswa SMP/MTs yang dijadikan subjek penerapan pembelajaran ini, disamping itu indikator ini mudah untuk diterapkan sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) yang digunakan dalam penelitian ini. METODE Metode penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan one group pretest posttest design. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VIII D MTs Kanjeng Sepuh Sidayu. Waktu dan tempat penelitian ini pada tanggal 2 sampai dengan 9 Maret 2014 tahun ajaran 2013/2014 dengan alokasi waktu pembelajaran adalah 6x40 menit. Instrument penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data agar pekerjaan mengumpulkan data tersebut menjadi lebih mudah dengan hasil yang baik serta data lebih mudah diolah 215

4 Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, ISSN: (Arikunto,2006). Instrumen yang digunakan adalah sebagai 1. Lembar obervasi keterlaksanaan pembelajaran. Data dari keterlaksanaan pembelajaran ini digunakan untuk menganalisis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dalam kelas dengan menggunakan rata-rata aspek dari jumlah pertemuan yang telah dilaksanakan. Nilai tersebut dikonversi dengan kategori sebagai Tabel 1. Kriteria dalam keterlaksanaan pembelajaran Nilai Keterangan 1,00 1,75 Kurang 1,76 2,50 Cukup 2,51 3,25 Baik 3,26 4,00 Sangat baik (Puskur Balitbang Depdiknas, 2006) 2. Lembar observasi aktivitas siswa. Perhitungan aktivitas siswa yang dominan diamati dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dianalisis dengan persentase sebagai P(%) = Skor yang diperoleh tiap aspek x 100% Skor maksimum 3. Lembar penilaian kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dengan tes objektif dengan soal pretest dan posttest yang beroirentasi kemampuan berpikir kritis siswa. Nilai pretest dan posttest siswa ditentukan dengan menggunakan rumus: Nilai = Skor yang diperoleh siswa x 100 Skor Maksimum Nilai pretest yang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan rumus chi kuadrat sebagai x 2 = Σ (O i - E i ) E i (Sudjana, 2005) Keterangan: x 2 = distribusi chi-kuadrat O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi teoritik Kriteria pengujian data adalah tolak H 0 jika x 2 x 2 (1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,05. Dalam hal lain H 0 diterima yang berarti data berdistribusi normal. Hasil pretest dan posttest selanjutkan dilakukan uji t-berpasangan yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest dengan rumus sebagai (Arikunto, 2009) Keterangan: diperoleh dari nilai x d = d Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest Xd = deviasi masing-masing subjek (d-md) X 2 = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah subjek pada sampel dk = Ditentukan dengan nilai n-1 H 0 ditolak jika t hitung > t tabel yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Disamping uji statistik di atas untuk dapat mengetahui kriteria masing-masing siswa dapat dilihat melalui analisis Gain (Hake,1999) dengan perhitungan: g = (posstest - pretest) (100 - pretest max ) Selanjutnya skor siswa dikonversi dengan kriteria sebagai berikut: g > 0,7 = tinggi 0,7 < g < 0,3 = sedang g < 0,3 = rendah 4. Lembar penilaian hasil belajar siswa yang meliputi penilaian afektif dan psikomotor. Hasil belajar siswa yang meliputi penilaian kinerja (afektif dan psikomotor) diamati sesuai dengan lembar penilaian 2 dan 3 dengan skor dan rubrik yang tersedia. Nilai tersebut dirata-rata setiap pertemuannya. Siswa dikatakan tuntas dalam penilaian kinerja jika nilai lebih dati Angket respons siswa terhadap pembelajaran. Angket ini disusun berdasarkan Skala Guttman yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Angket tersebut dinilai dengan menggunakan kriteria skala yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Kriteria Skala Guttman Respons Siswa Jawaban Nilai/Skor Ya 1 Tidak 0 (Riduwan, 2011) Data hasil respons siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan mendeskripsikan persentase dalam setiap pertanyaan dengan perhitungan persentase setiap kategori sebagai Dengan keterangan : P : persentase jawaban respons siswa F : jumlah jawaban ya/tidak dari responden (siswa) N : jumlah responden (siswa)

5 Skor Skor Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis Berdasarkan hasil analisis angket akan diperoleh data yang kemudian dikonversikan dalam 5 kriteria respons, yaitu : Tabel 3. Kriteria skor respons siswa Persentase (%) Kriteria 0-25 Jelek Kurang Cukup Baik (Riduwan, 2011) Pembelajaran IPA Terpadu dengan model Together) tema gunung berapi dinyatakan mendapatkan respons yang baik dari siswa apabila persentase yang diperoleh dari analisis data sebesar 75%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini peneliti sajikan data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik antara lain sebagai 1. Keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu terkait aktivitas guru seperti terlihat pada gambar berikut : Rata-rata Skor Rata-rata Pertemuan II Rata-rata Pertemuan I Aspek yang diamati Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (number Head Together) tema Gunung Berapi Keterangan gambar: 1) Persiapan 2) Pendahuluan (Fase 1: Motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran. 3) Kegiatan inti (Fase 2, 3, 4 dan 5) 4) Penutup (Fase 6) 5) Pengelolaan waktu 6) Suasana kelas Hasil pembelajaran IPA terpadu dengan model Together) pada tema gunung berapi terkait aktivitas guru telah dilaksanakan dengan sangat baik. Namun berdasarkan pengamatan bahwa rata-rata skor untuk aspek pengelolaan waktu sebesar 2,83 (cukup baik) hal ini dikarenakan peneliti masih belum terbiasa dengan suasana kelas, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengkondisikan siswa belajar terutama pada saat pengkondisian kelompok belajar. Pembelajaran kooperatif tipe NHT ini melibatkan banyak siswa dengan pengajuan pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran (Ibrahim, 2010) sehingga membutuhkan pengelolaan waktu yang baik. Pada pertemuan berikutnya pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini mengalami peningkatan semakin baik, hal ini disebabkan setelah pembelajaran pada pertemuan pertama selesai peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran terkait untuk melakukan evaluasi dan mengenal karakter siswa agar pertemuan selanjutnya lebih baik dan pengelolaan waktunya semakin baik. Namun sekalipun peneliti berusaha untuk dapat mengelola waktu dengan baik, akan tetapi peningkatannya tidak terlalu signifikan, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif ini perlu dilatihkan kembali dengan pertemuan yang lebih banyak (lebih dari 2 kali pertemuan) terutama untuk memperbaiki pengelolaan waktu yang kurang baik. Secara keseluruhan proses pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi di kelas VIII D MTs Kanjeng Sepuh berlangsung secara efektif, karena skor rata-rata tiap aspek pengelolaan pembelajaran pada kedua pertemuan tersebut berada pada rentang 2,50-4,00 yang termasuk kategori baik dan sangat baik. Hal ini disebabkan siswa secara keseluruhan memiliki motivasi sebagai suatu proses internal yang mengaktifkan, membimbing dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu dalam proses pembelajaran (Nur, 2008) sehingga pembelajaran berlangsung baik. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran seperti ditunjukkan gambar Rata-rata Skor Pertemuan I Rata-rata Skor Pertemuan II Aspek yang diamati Gambar 2. Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa 217

6 Persentase Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, ISSN: Keterangan gambar: 1 = Memperhatikan apa yang disampaikan guru 2 = Menjawab pertanyaan dari guru 3 = Mengerjakan LKS yang diberikan guru 4 = Bekerjasama dengan teman satu kelompok 5 = Mendiskusikan masalah yang dihadapi 6 = Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok 7 = Mempresentasikan jawaban di depan kelas 8 = Merespons jawaban teman Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat diketahui bahwa siswa termasuk cukup aktif dalam pembelajaran dan semakin aktif lagi ketika pertemuan kedua. Aspek yang memiliki persentase keaktifan terendah dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, dan bertukar pendapat antar teman. Hal ini dikarenakan siswa lebih cenderung bermain ketika dilakukan kerja kelompok. Selain itu dapat juga karena teori belajar konstruktivis yang menyatakan bahwa siswa itu sendiri yang harus secara pribadi menemukan dan menerapkan informasi kompleks, mengecek informasi baru dan memperbaiki aturan lama apabila tidak sesuai lagi (Nur, 2008) sehingga memungkinkan siswa kurang dalam berdiskusi. Namun masih terdapat sekitar 3-4 siswa tiap kelompok yang masih mendiskusikan masalah bersama-sama. Dalam proses pembelajaran tersebut peneliti melakukan pendekatan secara personal kepada siswa-siswi yang cenderung bermain dan bekerja sendiri, untuk mengikuti diskusi dan bertukar pendapat antar teman sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai yang direncanakan. 3. Kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest adalah sebagai Nilai pretest yang diperoleh siswa rata-rata adalah 58 yang kemudian dilakukan uji normalitas dengan hasil pada tabel 4 yang menyatakan bahwa Nilai x 2 hitung tersebut lebih kecil dari nilai x 2 tabel pada tabel, yaitu 15,50. Hal tersebut menunjukkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal, di bawah ini tabel perhitungan uji normalitas. Tabel 4. Perhitungan Uji Normalitas Subjek S x 2 hitung x 2 tabel 32 0,05 16,51 13,50 15,50 Nilai hasil pretest dan posttest tersebut kemudian dilakukan uji t-berpasangan dengan hasil yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan. hasil uji t-berpasangan adalah sebagai Tabel 5. Perhitungan Uji t-berpasangan Subjek Σd Md ΣX 2 d t , ,03 7,12 Kemampuan berpikir kritis siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3 sebagai 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Tinggi Sedang Rendah Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa Tinggi Sedang Rendah Gambar 3. Grafik Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Hasil penelitian ini menyatakan bahwa setelah dilatihkan kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran IPA terpadu dengan model Together) pada tema gunung berapi, sebesar 59,38% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 18,75% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis sedang dan 21,87% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas VIII D MTs Kanjeng Sepuh memiliki kemampuan berpikir kritis setelah dilatihkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran Together) sesuai dengan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe ini yakni mampu mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa (Nur, 2011). Pada penelitian ini dapat dikatakan pula bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) mampu melatihkan kemampuan berpikir kritis siswa dan mampu membuat siswa berpikir kritis tinggi sesuai dengan teori. Teori tersebut menyatakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran harus difokuskan pada pemahaman konsep dengan berbagai pendekatan model-model

7 Persentase respons siswa Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis pembelajaran tertentu daripada keterampilan prosedural (Fruner dan Robin dalam Muhfaroyin, 2009) dan salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together). 4. Hasil angket respons siswa Seperti ditunjukkan diagram dibawah ini : % % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Pernyataan respons siswa terhadap pembelajaran Gambar 4. Grafik Hasil Angket Respons Siswa pada Pembelajaran IPA Terpadu tema Gunung Berapi dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Head Together) Keterangan gambar: 1) Proses pembelajaran IPA terpadu yang dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipa NHT (Number Head Together) menarik dan menyenangkan 2) Pembelajaran sistematis dan jelas 3) IPA terpadu dengan praktikum dan penerapan pembelajaran kooperatif tipa NHT (Number Head Together) membuat saya senang dan termotivasi untuk berpikir kritis. 4) Pembelajaran yang dilakukan membuat saya mudah untuk berpikir tentang masalah-masalah kompleks sehingga membuat saya mampu mengerjakan soal evaluasi dengan baik 5) Pembelajaran bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari 6) Materi yang diajarkan jelas 7) Masalah yang dimunculkan dekat dengan kehidupan sehari-hari 8) Pada saat mengajar, guru tidak cenderung mengutamakan salah satu pelajaran 9) Buku ajar yang diberikan jelas dan menarik 10) LKS yang dibagikan mudah dipahami 11) Tes yang diberikan sesuai dengan yang disampaikan saat pembelajaran 12) Saya berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar berikutnya dengan menerapkan pembelajaran IPA terpadu Hasil penelitian ini menyatakan bahwa siswa memberikan respons yang baik pada pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi. 96,88% responden menyatakan Together) menarik dan menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran model ini dengan tema gunung berapi mampu membuat siswa termotivasi dan berminat dalam belajar sehingga respons yang diberikan baik. Namun pada angket ini juga didapatkan hanya 65,53% responden menyatakan bahwa IPA terpadu dengan praktikum dan pembelajaran kooperatif tipe NHT membuat siswa senang dan termotivasi untuk berpikir kritis, 62,50% siswa mengatakan LKS yang dibagikan mudah dipahami, hal ini dikarenakan 40% siswa kurang dapat memaknai model pembelajaran yang diberikan dan bahkan dapat diketahui dari pengamatan aktivitasnya, siswa kurang dalam berdiskusi dan bertukar pendapat antar teman sehingga membuat mereka kurang merespons pernyataan tersebut. Pada hasil angket respons siswa ini juga hanya 65,63% siswa mengatakan pada saat mengajar guru tidak cenderung mengutamakan salah satu pelajaran, hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran dilakukan banyak siswa yang kurang memahami satu sub-materi yang disampaikan dalam keterpaduan sehingga membuat peneliti lebih menjelaskan dan membimbing materi tersebut. Disamping itu terdapat siswa yang kurang dapat memahami makna dari pernyataan angket respons yang diberikan sehingga membuat mereka menjawab seadanya. Pada hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran ini diketahui bahwa sekitar 40% siswa mengatakan 75 LKS yang diberikan tidak mudah dipahami, namun dalam nilai posttest yang diperoleh siswa cukup tinggi. Hal ini dapat dikarenakan siswa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks sehingga mampu mengerjakan soal posttest sesuai pernyataan nomor ke-empat pada angket, disamping itu LKS yang diberikan kemungkinan dipelajari kembali setelah pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dapat mengerjakan posttest dengan baik. 219

8 Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, ISSN: PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai 1. Keterlaksanaan pembelajaran IPA Terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi berjalan dengan sangat baik dengan rata-rata skor total dari kedua pertemuan tersebut sebesar 3,27 dan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan tiap pertemuan dari 72,81% menjadi 83,44% secara keseluruhan. 2. Kemampuan berpikir kritis siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi diketahui bahwa 59,38% siswa mampu berpikir kritis cukup tinggi. 3. Respons siswa terhadap implementasi pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada tema gunung berapi secara keseluruhan mendapat kategori baik dengan persentase 96,88%. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Sebaiknya guru menciptakan suasana yang akrab dalam proses belajar mengajar, agar siswa tidak malu untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya di depan kelas serta siswa lebih antusias dalam berdiskusi dengan teman ketika melakukan kegiatan atau kerja kelompok sehingga tidak ada lagi kemungkinan bagi mereka untuk bermain-main dalam kelas. 2. Sebaiknya siswa diberikan soal-soal tertulis atau tugas awal tertulis yang aplikatif untuk dipahami di luar jam pelajaran, sehingga materi yang diberikan dipahami dan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya selain latihan yang dipandu oleh guru dalam kelas. 3. Penekanan pada pelatihan berpikir kritisnya diperjelas sehingga siswa mampu berpikir kritis dan hasil evalusi atau posttest yang berorientasi kepada kemampuan berpikir kritisnya mendapat hasil yang memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi, cetakan kesepuluh. Jakarta: Bumi Aksara.S Desi, Ajeng Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Yogyakarta pada Pembelajaran Matematika. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Ennis, H.Robert Critical Thinking Assessment. Vol 32, pp Diakses melalui ( s%20critical%20thinking%20assessment.pdf ) The Ohio University pada tanggal 18 November Filsaisme, Dennis K Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakarya Fogarty, Robin How to integrate the curicula. Palatine: IRI/Skylight Publishing,Inc Ibrahim, Muslimin dkk Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Unesa University Press. Ibrahim, Muslimin dkk Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press. Mitarlis dan Sri Mulyaningsih Pembelajaran IPA Terpadu. Surabaya: Unesa University Press. Muhfaroyin Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis. Diakses melalui ( pikir-kritis.html).pada tanggal 23 Desember Nur, Muhammad Model Pembelajaran Kooperatif. Edisi Kedua, cetakan kedua. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah Unesa. Nur, Muhammad dan Wikandari, Retno P Pengajaran Berpusat pada Siswa dan Pendekatan Kontruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah Unesa. Nur, Muhammad, Wikandari, Sugiarto Teori- Teori Pembelajaran Kognitif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah Unesa. Pusat kurikulum, Balitbang. (2006). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs: Depdiknas.

9 Kooperatif tipe NHT (number head together) untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis Pristianti, Rika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan Media Physicround pada Materi Cahaya di SMPN 4 Ponorogo. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surabaya Unesa. Riduwan Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Widyaningrum, Sri Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Rengel-Tuban dalam Pembelajaran IPA Terpadu Model Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada Materi Bunyi dan Telinga. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surabaya Unesa. Zakiyah, Ismatus Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu tipe Webbed pada Tema Kebakaran Hutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surabaya Unesa. 221

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA Orien Ratna Wuri, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA KELAS XI MIA SMAN 2 MAGETAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE

Lebih terperinci

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 87 91 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA Rika Pristianti Setianingrum, Titin Sunarti

Lebih terperinci

Bahrul Ulum dan Rusly Hidayah Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Bahrul Ulum dan Rusly Hidayah Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TRHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACET PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013 PENERAPAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION OF GROUP INVESTIGATION TOWARD STUDIED RESULT FOR HYDROCARBON TOPICS

Lebih terperinci

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DENGAN METODE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK DI MTs NU TRATE GRESIK Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X MIA SMAN KESAMBEN JOMBANG

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA IPA INTRA DISIPLINER KIMIA TIPE CONNECTED MATERI ZAT ADITIF UNTUK MELATIH BERPIKIR KRITIS THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET ON CHEMISTRY SCIENCE USING CONNECTED PATTERN

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54 PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA Vol. 3, No. 3, pp. 81-86, September. 2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA IMPLEMENTATION OF SNOWBALLING

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA INCREASING THE STUDENT SCIENCE

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA PADA SISWA KELAS VII Anita Nuraini Dyah Widayanti 1), Herlina Fitrihidajati 2) dan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TEMA MATA DI SMP NEGERI 1 MADURAN LAMONGAN. Alfin Nofi Rohmawati

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TEMA MATA DI SMP NEGERI 1 MADURAN LAMONGAN. Alfin Nofi Rohmawati PENSA E Jurnal 76 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TEMA MATA DI SMP NEGERI 1 MADURAN LAMONGAN Alfin Nofi Rohmawati Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Sains Fakultas

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI TITIK BERAT DI KELAS XI SMAN 2 NGAWI Afrizal Kholis Arifianto, Setyo Admoko Jurusan

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MAN 2 GRESIK PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN SCIENCE PROCESS SKILLS OF THE STUDENTS OF CLASS XI MAN 2 GRESIK

Lebih terperinci

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 2 BANGKALAN Anggita Stefany

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PLEMAHAN KEDIRI IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING

Lebih terperinci

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Metode Active Knowledge Sharing Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Perpindahan Kalor di X SMAN 1 Nganjuk Lathifatur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Titik Pitriani Muslimin

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X SMA NEGERI 1 PASURUAN IMPLEMENTATION OF

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO TRAIN STUDENT PROCESS SKILLS

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. No., Mei 6, 6- PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) YANG BERORIENTASI PADA KURIKULUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Egi Wulan Sari, Husna, Megasyani Anaperta

Lebih terperinci

Suliyanah. Abstrak. Abstract This research tried to. Jurnal 2013,8-12. Universitas Negeri Surabaya. pembelajaran. 2 Jombang. pembelajaran langsung.

Suliyanah. Abstrak. Abstract This research tried to. Jurnal 2013,8-12. Universitas Negeri Surabaya. pembelajaran. 2 Jombang. pembelajaran langsung. 2013,8-12 PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG PADAA IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGANN TEMA MAKANAN DAN KESEHATAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 JOMBANG Miftachul Rizka Ayu Nazila Mahasiswa Program Studi Pendidikann

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI CRITICAL THINKING SKILL OF STUDENT SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 4 (1) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej IMPLEMENTASI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS PROBLEM POSING (PP) PADA PEMBELAJARAN FLUIDA DINAMIS U.

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 MANYAR GRESIK IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING 1 PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NERGERI 5 KUBUNG KABUPATEN SOLOK Tiva Rahmadayanti 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SISWA KELAS VIII SMP BELAJAR. no 3) UNESA. Abstrak. kooperatif tipe STAD. kelas VIII. hasil belajar. test dan. integrated science for High School.

SISWA KELAS VIII SMP BELAJAR. no 3) UNESA. Abstrak. kooperatif tipe STAD. kelas VIII. hasil belajar. test dan. integrated science for High School. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU TEMA PESTISIDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Syaiful Bahri 1), Tarzan Purnomo ), dan Ismon 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATERI ALKANA, ALKENA, ALKUNA DI KELAS X SMAN 1 SUMBEREJO IMPLEMENTATION OF MODEL

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN DISKUSI DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG

PENGARUH PENILAIAN DISKUSI DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG PENGARUH PENILAIAN DISKUSI DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG Engla Sasmita* ), Sofia Edriati** ), Alfi Yunita** )

Lebih terperinci

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2. IMPLEMENTASI MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA DI SMP NEGERI I JETIS MOJOKERTO Harun

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL Choirun Nisa, Suliyanah Jurusan Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Puput Putri Manitasari dan Nadi Suprapto Jurusan Fisika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat PENERAPAN KECAKAPAN AKADEMIK (ACADEMIC SKILL) DALAM MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA MATERI KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA KHADIJAH SURABAYA Septi Lilis Suryani

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 35 PADANG ARTIKEL ANENGAH ISTIANI NIM. 10050071 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pembelajaran Koopertif tipe STAD, Keterampilan Berpikir Kritis, Respon Siswa. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Pembelajaran Koopertif tipe STAD, Keterampilan Berpikir Kritis, Respon Siswa. ABSTRACT IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI ZAT ADITIF MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Eko Purnomo 1) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL Nofita Rahayu 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA NEGERI 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO Afif

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII Eka Yuliati S 1), Hermin Budiningarti 2), Dyah Astriani 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA

Lebih terperinci

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY

Lebih terperinci

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013 Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada

Lebih terperinci

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome. JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF) Jilid 11 Nomor 3, Desember 2015 ISSN 1858-330X PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desti Amanda*), Anna Cesaria **),

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKALAN PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKALAN PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 257-26 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKALAN PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA JAJANAN ANAK SEKOLAH PADA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA JAJANAN ANAK SEKOLAH PADA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA JAJANAN ANAK SEKOLAH PADA SISWA SMP Muhammad Faizin ), Mitarlis 2), dan M. Budiyanto 3) ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK. Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 2, Ed. September 2017, Hal. 141-148 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK

Lebih terperinci

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET Risa Agustin, Z.A.Imam Supardi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61 JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KELAS X TEKNIK PEMESINAN

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI DI SMAN 3 LAMONGAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rika Firma Yenni Pendidikan Matematika Universitas Tamansiswa Palembang rika.yenni@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.

STRATEGI PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN. STRATEGI PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Nofita Tanjung 1) 1) Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Sains

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

Rini Tri Irianingsih 47

Rini Tri Irianingsih 47 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang Oleh Suci Mistika Sari *, Rahmi**, Yulyanti Harisman** *) Mahasiswa

Lebih terperinci

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013 HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-2 MAN KOTA KEDIRI 3 PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS OF CLASS X-2

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP 1) Rika Lestari, 2) Singgih Bektiarso, 2) Albertus D.

Lebih terperinci

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TERCEMARKAH AIRKU DI KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TERCEMARKAH AIRKU DI KELAS VII SMP Jurnal Pendidikan Sains e-pensa. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 54-59 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TERCEMARKAH AIRKU DI KELAS VII SMP Nopy Widian Ningsih Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL ON BUFFER

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG Melisa Fitriana*), Sefna Rismen**), Lita Lovia**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPLAN PROSES SANS DALAM MODEL PEMBELAJARAN GUDED DSCOVERY PADA MATER SUHU DAN KALOR TERHADAP HASL BELAJAR SSWA D SMAN 1 SUKOMORO Rini Puji Lestari, Suliyanah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI IPA SMAN 6 PEKANBARU

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI Peningkatan Aktivitas dan... (Dwi Wahyuningsih& Singgih Murwani) 65 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE DI SMA Nurul Huda Arianti, Syubhan An nur, Mastuang FKIP Unlam Banjarmasin, nurulhudaarianti95@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI CAHAYA DENGAN MEDIA PhET SIMULATIONS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI CAHAYA DENGAN MEDIA PhET SIMULATIONS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI CAHAYA DENGAN MEDIA PhET SIMULATIONS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SMP Muhammad Fathul Mubarrok, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN: Penerapan Pembelajaran Dengan Model Guided Discovery Dengan Lab Virtual PhET Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 1 Tuban Pada Pokok Bahasan Teori Kinetik Gas Rizal Bagus Syaifulloh,

Lebih terperinci

Etik Prayudhawati ABSTRACT

Etik Prayudhawati ABSTRACT PENSA E Jurnal 92 MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA TEMA KESADAHAN AIR DI SMPN 1 LOCERET NGANJUK Etik Prayudhawati Mahasiswa

Lebih terperinci

Arif Yasthophi*, Herdini, Abdullah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Arif Yasthophi*, Herdini, Abdullah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP) DI KELAS XI IPA SMA ISLAM AS-SHOFA PEKANBARU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA

Lebih terperinci

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DISERTAI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X-E MAN 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL Amaliya Kurniawati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA Universitas Negeri Surabaya Email: www.melja_luve@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR Khusnia Kuril Janah 1), Supriyono 2),Martini 3) 1) Program Studi S1 Pendidikan Sains FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar, Alat Optik.

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar, Alat Optik. Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Materi Alat Optik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Dewi Cahya Fitri, Supriyono Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match dengan Pendekatan Pembelajaran Resitasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 3, pp September 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 3, pp September 2013 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION THROUGH STAD COOPERATIVE LEARNING MODEL AT BUFFER

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KELAS X SMA NEGERI 7 KEDIRI IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED

Lebih terperinci

Implementasi Model Discovery Learning Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Implementasi Model Discovery Learning Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNINGPADA MATERI PESAWAT SEDERHANA UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELASVIII DISMP NEGERI 2SUMBERREJO Bagas Herda karunia putra 1), Supriyono 2), Erman ) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY Rosnaeni Muslimin Sahrul Saehana Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN: Implementasi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Fisika sebagai Upaya Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo Ria Oktaviastuti, Mita Anggaryani Jurusan

Lebih terperinci

Oleh: Gita Ria Violetta*), Anny Sovia, S. Si, M. Pd**), Lucky Heriyanti Jufri, S. Si, M. Pd**).

Oleh: Gita Ria Violetta*), Anny Sovia, S. Si, M. Pd**), Lucky Heriyanti Jufri, S. Si, M. Pd**). HASIL BELAJAR MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG PADA MATERI FAKTORISASI ALJABAR DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST Oleh: Gita Ria Violetta*), Anny

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PASAMAN Rina*, Sofia Edriati**), Hamdunah**) *)

Lebih terperinci

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati***  No. 1 APPLICATION OF THE LEARNING INQUIRY TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE TOPIC OF SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT CONSTANT IN CLASS XI SCIENCE SMAN 10 PEKANBARU Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati***

Lebih terperinci

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAYANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Elfira Dianti *, Sefna Rismen **,

Lebih terperinci

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Learning Together (LT) (Studi Eksperimen pada Materi Ekosistem di Kelas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE Rusdiah 1, Sainab 2 1,2 Prodi Pendidikan Biologi Fmipa Universitas Sulawesi

Lebih terperinci