ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN"

Transkripsi

1 ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI DAN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Indonesia oleh Nama : Risa Mutafariha NIM : Program Studi : Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG i

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTO DAN PERSEMBAHAN Moto: 1. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup maka pintu yang lain terbuka, tetapi kita sering memandang lama kepada pintu yang tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu yang sudah terbuka untuk kita.(hellen Keller) 2. Hakikat hidup adalah mencari kesucian dan kesucian itu sendiri ada di dalam hati. 3. Segala sesuatu harus disertai dengan rida kedua orang tua dan jangan lupa berdoa. Berusaha dengan maksimal, setelah itu serahkan kepada Allah Swt. Persembahan: Karya ini dipersembahkan kepada: 1. Bapak (Sumito) dan Ibu (Maimunah) dan seluruh keluarga yang tidak pernah lelah membimbing, mendoakan, dan memberi kasih sayang kepadaku. 2. Kepada mami (Rukini) dan papi (Jasimun) selaku orang tua kedua. 3. Almamater. v

6 SARI Mutafariha, Risa.. Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia pada Film Animasi Upin dan Ipin. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dra. Suprapti, M.Pd. Kata Kunci: analisis kontrastif, kosa, bentuk, dan makna. Analisis kontrastif merupakan cabang ilmu bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua bahasa atau lebih untuk memperoleh perbedaan ataupun persamaan bentuk dan maknanya. Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia mempunyai perbedaan dan persamaan pada bentuk dan makna bahasa. Hal ini disebabkan kedua bahasa tersebut berasal dan berkembang dari bahasa Melayu. Penelitian ini membuktikan bahwa antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia memiliki perbedaan dan persamaan maknanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana wujud kosa yang bentuk dan maknanya sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, (2) bagaimana wujud kosa yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, (3) bagaimana wujud kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, dan (4) bagaimana wujud kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsi kosa yang bentuk dan maknanya sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, (2) mendeskripsi kosa yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, (3) mendeskripsi kosa yang bentunya sama tetapi maknanya berbeda antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, dan (4) mendeskripsi kosa yang bentuknya bentuknya berbeda tetapi maknanya sama. Penden yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penden linguistik kontrastif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan adalah simak, teknik yang digunakan adalah teknik catat. Langkah-langkah penelitian ini berdasarkan tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan, (2) tahap analisis, dan (3) tahap penyajian hasil analisis. Metode yang digunakan untuk penyajian hasil analisis adalah metode formal dan informal. Hasil penelitian ini meliputi kosa bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang bentuk dan maknanya sama, kosa bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang bentuknya mirip dan maknanya sama, kosa bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda, dan kosa bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang bentuknya berbeda tetapi makananya sama. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan bentuk dan makna yang bisa melengkapi temuan keempat rumusan masalah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia memiliki perbedaan dan persamaan bentuk dan maknanya. Perbedaan dan persamaannya adalah bentuk dan makna bahasa Indonesia dan vi

7 bahasa Malaysia memiliki persamaan dalam bentuk dan makna, kemiripan dalam bentuk, dan perbedaan bentuk dan makna. Saran yang dapat direkomendasikan, yaitu (1) peneliti linguistik diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan mengambil wilayah penelitian yang lebih luas, sempelnya lebih banyak, dan menggunakan rumusan masalah di atas tataran kosa. Sehingga perkembangan penelitian analisis kontrastif akan semakin baik dan hasil penelitian bervariasi, (2)penulis naskah film sebaiknya memperhatikan pemilihan kosa yang ada dalam percakapan film animasi Upin dan. Hal ini disebabkan konsumen paling banyak film animasi Upin dan Ipin di Indonesia adalah anak-anak, dihawatirkan mereka akan menggunakan kosa yang tidak sesuai dengan makna yang ada di dalam bahasa Indonesia apabila ada kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda. Maka, analisis kontrastif dapat membantu penulis naskah dalam mencari kosa yang bentuk dan maknanya sama antara dan, dan (3)masyarakat umum diharapkan mampu memahami dan memanfaatkan hasil temuan perbedaan dan persamaan kosa dan sebagai bukti bahwa dan adalah dua bahasa dari satu rumpun bahasa yang sama di dalam sejarah dunia pendidikan, khususnya perkembangan. vii

8 PRAKATA Segala puji bagi Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia pada Film Animasi Upin dan Ipin. Penulis menyadari bahwa proses penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan, arahan, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Suprapti, M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh keikhlasan, kesabaran, serta ketelitian dalam penyusunan skripsi ini. Selain itu ucapan terima kasih juga tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak: 1. Pemerintah Republik Indonesia melalui Program Beasiswa Bidikmisi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 2. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mencari bekal keilmuan yang mendalam sesuai dengan bidang keilmuan. 3. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, yang telah memberikan izin dalam pembuatan skripsi ini. viii

9 ix

10 DAFTAR ISI Halaman PERSETUAN PEMMNG... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN... v SARI... vi PRAKATA... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR LAMBANG... xv DAFTAR SINGKATAN... xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS Kajian Pustaka Landasan Teoretis Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa malaysia Perbandingan Bahasa dan Dialek Analisis kontrastif Hakikat Linguistik Kontrastif Analisis Linguistik kontrastif Semantik Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN Penden Penelitian Data dan Sumber Data Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Analisis Data Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN yang Bentuknya dan Maknanya Sama x

11 Antara dan Perbandingan Kata Dasar Perbandingan Kata yang Bentuk dan Maknanya Sudah Melalui Prose Morfologis yang Bentuknya Mirip dan Maknanya Sama antara dan yang Bentuknya Sama tetapi Maknanya berbeda antara dan yang Bentuknya berbeda dan Maknanya Sama antara dan PEMBAHASAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Contoh dan Bentuk dan Makna Sama... 6 Tabel 2 : Contoh dan Bentuknya Sama tetapi Maknan Berbeda... 6 Tabel 3: kosa yang Bentuk dan Maknanya sama Tabel 4 : kosa yang Bentuknya Mirip dan Maknanya sama Tabel 5 : kosa yang Bentuknya Sama tetepi Maknanya Berbeda Tabel 6 : yang Bentuknya Berbeda tetapi Maknanya Sama Tabel 7 : Kartu Data Tabel 8 : Contoh Teknik HBS Tabel 9 : Contoh Teknik HBB Tabel 10 : Contoh Teknik HBSP Tabel 11 : Perbandingan Kata Dasar Tabel 12 : Perbandingan Kata yang Sudah Melalui Proses Morfologis Tabel 13 : Salah Satu Fon (bunyi bahasa) Diucapkan Berbeda Tabel 14 : Salah Satu Fonnya (bunyi bahasa) Diucapkan Berbeda Pada Kata Turunan Tabel 15: yang Bentuknya Sama tetapi Maknanya Berbeda Tabel 16: Bentuknya (satu ) Berbeda tetapi Maknanya Sama 60 Tabel 17: yang Terdiri atas Gabungan Kata dan Yang Bentuknya Berbeda tetapi Maknanya sama Tabel 18: Bunyi [a] pada Akhir Suku Kata tetap diucapkan [a] Tabel 19: Salah Satu Fon (bunyi bahasa) dilepaskan Tabel 20: yang Strukturnya Terbalik antara dan Tabel 21: Pemendekan Afiks pada Salah Satu dan xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Contoh Perbedaan dan (adaptasi dikotomi Ferdinand de Saussure) Gambar 2: Bagan Kerangka Berpikir xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : KARTU DATA Lampiran 2 :Transkripsi Film Animasi Upin dan Ipin Lampiran 3 : GAMBAR ANIMASI DAN xiv

15 DAFTAR LAMBANG [ ] : Transkripsi fonetis. a : Bunyi vocal, belakang, rendah. b : Bunyi konsonan, bilabial. e : Bunyi vokal madya atas, depan, semi tertutup, tak bulat. : Bunyi vokal madya bawah, depan, semi terbuka, tak bulat. : Bunyi vokal madya, tengah, semi terbuka, tak bulat. i : Bunyi vokal tinggi atas, depan, tertutup, tak bulat. I : Bunyi vokal tinggi bawah, depan, tertutup, tak bulat. o : Bunyi vokal tinggi bawah, belakang, semi terbuka, bulat. : Bunyi vokal tinggi atas, belakang, semi tertutup, bulat. n : Bunyi sengau lamino palatal bersuara. : Bunyi sengau darso velar bersuara.? : Bunyi hambat glotis tak bersuara.... : tanda kutip tunggal menyatakan makna. d : Bunyi hambat letup apiko palatal keras tak bersuara. t : Bunyi hambat letup apiko palatal lunak bersuara. DAFTAR SINGKATAN xv

16 = Bahasa Indonesia = Bahasa Malaysia BM = Bahasa Melayu xvi

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan bahasa Indonesia (yang selanjutnya disingkat ) di negara Indonesia adalah sebagai bahasa negara dan bahasa nasional pada 18 Agustus Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional disahkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda Sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat komunikasi dan bahasa persatuan. Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, yang menyatakan bahwa Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia, memberikan dasar yang kuat dan resmi pemakaian sebagai bahasa perhubungan pada tingkat nasional tetapi sebagai bahasa resmi kenegaraan (Halim 1976:15). Di dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 ini juga dijelaskan secara tersirat sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang disahkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda 1928 berisi pengakuan bahwa adalah bahasa nasional (Halim 1976:15). Artinya berfungsi sebagai bahasa persatuan negara Indonesia. Isi Sumpah Pemuda ketiga yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia merupakan langkah awal yang menentukan kebijakan mengenai bahasa nasional di Indonesia. Fungsi dan kedudukan termuat dalam Sumpah Pemuda 1928, Undang- Undang Dasar 1945, dan keputusan Kongres Bahasa Indonesia Fungsi dan kedudukan yaitu (1) sebagai bahasa nasional adalah lambang kebulatan 1

18 2 semangat kebangsaan Indonesia, alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang kebahasaan, kebudayaan, dan kesukuannya dalam satu masyarakat nasional Indonesia. (2) di dalam kedudukannya, adalah sebagai bahasa resmi pemerintahan, bahasa pengatar dalam dunia pendidikan, bahasa pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa sebagai pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi (Halim 1976:15-16). Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berkembang dari bahasa Melayu (yang selanjutnya disebut BM). Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dipilih dan berkembang dari bahasa daerah Melayu Riau. Bahasa daerah Melayu Riau merupakan perkembangan dan kelanjutan bahasa Melayu. Kongres Bahasa Indonesia 1954 di Medan mengakui bahwa tumbuh dan berkembang dari BM. Pertumbuhan dan perkembangan BM menjadi telah diperkaya oleh bahasabahasa lain, terutama bahasa-bahasa daerah (Halim 1976:15). Seiring perkembangan peradaban manusia, bahasa juga mengalami perkembangan. Perkembangan bahasa menyebabkan BM menjadi bervariasi. Variasi yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dialek dan sosiolek. Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai, variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bahasawan di tempat tertentu (Kridalaksana 2008:48). Ohoiwutun (1997:20) menyatakan bahwa dialek adalah satu variasi bahasa yang berbeda secara konsisten dari variasi-variasi (ragam) lain dari bahasa yang sama yang digunakan untuk berkomunikasi di wilayah goegrafis yang berlainan

19 3 oleh kelompok sosial penutur yang berlainan. Istilah dialek merupakan padanan logat dalam ilmu bahasa (Ayatrohedi 1983:1). Ayatrohedi dalam bukunya Dialek sebuah pengantar menjelaskan ada dua ciri-ciri dialek, yaitu (1) bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri-ciri umum dan masingmasing memiliki ujaran yang lain dari bahasa yang sama dan (2) dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa (Meillet 1967:68). Jadi, dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh sekelompok penutur bahasa yang dilihat dari segi geografis pemakai bahasa. Maksudnya adalah satu bahasa diucapkan oleh sekelompok penutur yang berbeda yang menempati wilayah berbeda akan memunculkan ujaran yang berbeda dari bahasa yang sama. Contoh dialek adalah dialek Melayu yang dipakai di Riyau menjadi dialek Melayu Riau. Sosiolek adalah variasi bahasa yang berkorelasi dengan kelas sosial atau kolompok kerja (dan bukan dengan tempat) atau biasa disebut dialek sosial (Kridalaksanan 2008:225). Variasi bahasa berdasarkan penuturnya adalah pengertian lain sosiolek, atau dialek sosial, yaitu variasi bahasa yang berhubungan dengan status, golongan, dan kelas sosial penuturnya (Chaer 2010:63). Variasi bahasa yang disebabkan oleh semua masalah yang ada pada pribadi seseorang, seperti usia, pendidikan, gender, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, dan keadaan sosial ekonomi menyebabkan sebuah bahasa diujarkan secara berbeda atau bervariasi. Berdasarkan usia, perbedaan variasi bahasa yang digunakan, anakanak, remaja, orang dewasa, dan lansia akan berbeda. Perbedaan variasi bahasa dilihat dari segi morfologi, sintaksis, dan juga kosanya.

20 4 Perbedaan dialek dan sosiolek bisa dilihat dari sebab suatu bahasa menjadi bervariasi. Faktor bahasa menjadi bervariasi adalah penutur bahasa yang ditentukan oleh letak geografis. Letak geografis menjadi faktor bahasa memiliki ujaran yang berbeda. Sosiolek adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh faktor sosial masyarakat yang berhubungan dengan masalah pribadi penuturnya, seperti jenis kelamin, tingkat kebangsawanan, tingkat pendidikan, dan usia. Bahasa Melayu memiliki variasi bahasa yang disebabkan oleh letak geografis penuturnya. Variasi tersebut memiliki ciri kedaerahan yang disebut dialek geografis atau dialek. Dialek BM yang mencakup sejumlah bahasa yang memiliki variasi yang sama yang dituturkan di Wilayah Nusantara dan Semanjung Melayu. Dialek BM yang berkembang di Asia dan menjadi bahasa nasional adalah Indonesia (bahasa Indonesia), Malaysia (bahasa Malaysia), dan Brunei (Melayu Brunei). Bahasa Melayu digunakan di Nusantara karena pada abad IX-X SM BM menjadi Lingua Franca. Lingua franca (Italia) adalah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi sosial di antara orang-orang yang berlainan bahasa demi kepentingan pendidikan, ekonomi, agama, sosial, dan budaya (Ohoiwotun 1997:22). Suatu bahasa dianggap sebagai lingua franca apabila telah berkembang luas dan telah menjadi pengantar komunikasi antar komunitas, seperti BM yang digunakan di sekitar pelabuhan Nusantara. Penggunaan BM di Nusantara tersebar di berbagai tempat, hal ini menyebabkan dialek atau variasi BM.

21 5 Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia adalah dua dialek dari bahasa BM yang memiliki persamaan dan perbedaan bentuk bahasa. Persamaan dan perbedaan bentuk ini berpengaruh pada makna dan. Perbedaan bentuk dan makna antara dan disebabkan oleh letak geografis dan perkembangan peradaban yang berpengaruh terhadap masing-masing bahasa. Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia adalah dua bahasa yang akan dikontraskan. Kedua bahasa tersebut dimungkinkan mempunyai persamaan dan perbedaan dalam wujud kosa di masing-masing bahasa. Namun, yang paling penting adalah semua bahasa yang ada di daratan Asia Selatan dan Asia Tenggara memiliki hubungan asal bahasa yang sama, yaitu Austronesia (Muljana 1992:115). Sampai saat ini perkembangan baik bentuk dan makna masih ada yang sama dengan BM tetapi ada yang berbeda. Hal ini dibuktikan dengan adanya pecahnya bahasa antarbangsa Indonesia dan Malaysia. Bahasa Indonesia dan meskipun satu rumpun dan asal bahasa yang sama belum tentu penutur mampu memahami kosa yang ada di. Hal ini disebabkan adanya persamaan dan perbedaan makna kosa dan. Perkembangan teknologi yang semakin modern menjadi salah satu sebab terjadinya perbedaan. Teknologi yang modern juga berfungsi sebagai alat komunikasi antarbangsa, jenis alat yang biasa digunakan untuk berkomunikasi bermacam-macam. Namun, alat komunikasi langsung menjadi pilihan utama untuk berkomunikasi contohnya melalui film animasi. Upin dan Ipin adalah salah satu animasi yang berbahasa Malaysia yang ditayangkan di Indonesia dan memiliki penggemar yang cukup banyak dari kalangan anak-anak. Di dalam

22 6 adegan Upin dan Ipin penulis menduga atau berdasarkan pengamatan sementara ada perbedaan bentuk dan makna antara dan. Contoh: Tabel 1. Contoh dan Bentuk dan Maknanya Sama. Kata Makna bahasa Indonesia Makna bahasa Malaysia [saya] saya saya Tabel 2. Contoh dan Bentuknya Sama tetapi Maknanya Berbeda. Kata Bahasa Indonesia Bahasa Malaysia [k reta] alat transportasi tradisional mobil yang biasanya ditarik hewan Berdasarkan tabel satu dan dua, perbedaan dan persamaan yang terjadi mampu mempengaruhi makna dan berpengaruh terhadap kelancaran berkomunikasi. Beberapa kejadian dan situasi sampai sekarang penutur BM baik penutur maupun penutur mampu berkomunikasi dengan bahasa masing-masing, walaupun banyak juga perbedaannya. Oleh karena itu, penulis membandingkan bahasa dan secara sinkronis. Untuk mempermudah memperoleh penelitian, penulis menggunakan film animasi Upin dan Ipin sebagai sumber. Film animasi Upin dan Ipin sebagai sumber penelitian bagi penulis karena animasi ini adalah salah satu dari jenis dan bentuk animasi yang ditayangkan di Indonesia dan paling popular, yaitu memiliki jam tayang yang banyak. Dalam sehari film ini bisa diputar tiga kali di

23 7 salah satu stasiun televisi di Indonesia yaitu MNCTV (sebelumnya bernama TPI). Meskipun animasi ini menggunakan tetapi, masyarakat Indonesia tetap mampu memahaminya. Sepengetahuan penulis, penelitian tentang perbandingan kosa dan dengan media animasi Upin dan Ipin dengan analisis kontrastif belum diteliti. Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang tersebut penulis membandingkan bahasa dan dengan judul Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia pada Film Animasi Upin dan Ipin. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan malasah yang dikaji yaitu sebagai berikut ini. 1) Bagaimana wujud kosa yang bentuk dan maknanya sama antara dan? 2) Bagaimana wujud kosa yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara dan? 3) Bagaimana wujud kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara dan? 4) Bagaimana wujud kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara dan?

24 8 1.3 Tujuan Penelitian Rumusan masalah yang sudah disebut, melahirkan tujuan masalah sebagai berikut: 1) mendeskripsi wujud kosa yang bentuk dan maknanya sama antara dan. 2) mendeskripsi wujud kosa yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara dan. 3) mendeskripsi wujud kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara dan. 4) mendeskripsi wujud kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara dan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan pada bidang linguistik, terutama pada bidang linguistik kontrastif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bentuk kosa dan yang menjadi dialek bahasa BM. Hasil penelitian ini mampu memberikan informasi tentang persamaan dan perbedaan kosa dan.

25 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS Bab ini berisi tentang kajian pustaka dan landasan teoretis. Kajian pustaka berisi penelitian-penilitian terdahulu yang sudah dilakukan. Landasan teoretis berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah kerelavan sebuah penelitian dengan penelitian yang ada atau terdahulu yang sudah dilakukan. Penelitian yang relevan yang mendasari penelitian ini meliputi karya-karya yang berupa hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan kajian pustaka yang sudah dilaksanakan, penelitian ini mengkaji perbandingan dan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis secara khusus belum dilakukan. Beberapa penelitian yang relevan terkait perbandingan bahasa, antara lain: Steffensen dkk (1999), Kusdiyana (2002), Shalihat (2002), Yudirbrata (2002), Evianty (2004), Sudirman dkk (2005), Purwanti (2008), Sanga (2008), Suhardi dan Suyata (2010), Sitanggang (2011), Kusumastuti (2011), Franciscar dan Phylis (2012), dan Miftahur Rohim (2013). Steffensen dkk, (1999) dalam artikel jurnal internasional dengan judul Across-Linguistik Perpective on Imagery and Affect in Reading: Dual Coding in Chinese dan English. Dalam penelitian ini (yang dilakukan Steffensen dkk.) membandingkan dan mendeskripsikan perbandingan tiga penghayatan teks bahasa 9

26 10 Inggris dan bahasa Cina. Hasil penelitian tersebut menghasilkan (1) pembaca melaporkan lebih sedikit kosa emosional versi Inggris, kemudian melaporkan lebih banyak kosa emosional versi China, (2) pembaca Inggris yang diizinkan menulis laporan dalam versi China, tetapi tidak ada peningn kemampuan kosa dalam penyusunan laporan, dan (3) pembaca Inggris yang telah menulis laporan versi China, tetapi tidak ada perubahan banyak kosa yang ditemukan dalam penilaian atau penyampaian laporan. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Steffensen dengan penelitian ini terletak pada metode analisis yang digunakan untuk melakukan penelitian, yaitu metode deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian yang dilakukukan oleh Steffensen dengan penelitian ini adalah pada objek kajian penelitiannya. Objek kajian penelitian Steffensen menggunkan objek penelitian bahasa Inggris dan China, yaitu membandingkan penghayatan pada teks bahasa Inggris dan China, sedangkan penelitian ini membadingkan dan berdasarkan persamaan dan perbedaan wujud kosa. Penelitian yang dilakukan oleh Kusdiyana (2002) dengan judul Kontrastif antara Bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia Ditinjau dari Segi Preposisi. Penelitian Kusdiyana mendeskripsikan persamaan dan perbedaan preposisi yang digunakan dalam bahasa Jepang dengan berdasarkan strukturnya dalam kalimat. Penemuan ini tampak pada preposisi /di/ dalam dengan preposisi ni dan de dalam bahasa Jepang. Preposisi ni digunakan untuk menunjukkan tempat di mana ada sesuatu, sedangkan de digunakan untuk menyatakan di mana terjadinya

27 11 perbuatan. Dalam baik yang menunjukkan tempat di mana ada susuatu maupun yang menunjukkan di mana terjadinya perbuatan tidak mengalami perubahahan preposisi, yaitu hanya menggukan preposisi /di/. Penelitian tersebut juga ditemukan persamaan dan perbedaan preposisi dalam dan bahasa Jepang, misalnya /ke/ dalam dan e dalam bahasa Jepang. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Kusdiyana dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode dalam penelitian tersebut menggunkan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan dua bahasa. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Kusdiyana dengan penelitian ini adalah objek kajiannya. Kusdiyana membandingkan bahasa Jepang dan ditinjau dari segi preposisi, sedangkan penelitian ini membandingkan dan dengan mencari wujud kosanya. Penelitian yang dilakukan oleh Shalihat (2002) dengan judul Analisis Kontrastif Sistem Penulisan Arab Melayu dalam Buku Pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama (SLTP) dan Madrasah Diniyah Awaliyah di Medan. Dalam penelitian ini dideskripsikan persamaan dan perbedaan penulisan Arab Melayu yang dikaji dari buku pembelajaran yang digunakan di sekolah umum- SMP dan sekolah Khusu-MDA. Shalihat menemukan perbedaan dan persamaan dalam sistem penulisan Arab Melayu pada sekolah umum seperti SMP dan sekolah Khusus seperti MDA. Adapun tenemuannya yaitu, (1) penulisan suku Vokal (selanjutnya disingkat V) dan vokal konsonan (selanjutnya disingkat VK),

28 12 (2) penulisan suku terbuka VK dan KKV, (3) penulisan suku tertutup KVK, KVKK, KKVK, dan (4) penulisan berdasarkan kelompok. Persamaan penelitian Shalihat dengan penelitian penulis adalah teori yang digunakan. Teori yang digunakan secara umum sama dengan penelitian ini, yaitu berkaitan dengan kajian kontrastif. Perbedaan penelitian Shalihat dengan penelitian penulis adalah pada objek kajiannyanya. Shalihat objek kajiannya adalah membandingkan sistem punulisan Arab-Melayu dalam buku pembelajaran yang dipergunakan di sekolah Umum SMP dan sekolah Khusus MDA, sedangkan penelitian ini menggunakan objek kajian dan dengan media animasi dan. Penelitian yang dilakukan oleh Yudibrata (2002) dengan judul Ananalisis Kontrastif fonologi Bahasa Indonesia dan Bahasa Perancis. Dalam penelitian ini dideskripsikan persamaan dan perbedaan fonologi bahasa Indonesia dan bahasa Perancis. Penelitan tentang persamaan dan perbedaan tersebut menghasilkan simpulan bahwa (1) bahasa Indonesia memiliki 6 vokal, sedangkan bahasa Perancis memiliki 16 buah vokal, terdiri atas 12 vokal oral dan 4 vokal nasal, (2) bahasa Indonesia memiliki 23 konsonan sedangkan bahasa Perancis memiliki 17 buah konsonan, (3) bahasa Indonesia memiliiki 3 buah diftong sedangkan bahasa Perancis memiliki 13 buah semi konsonan. Hasil penelitian tentang persamaan dan perbedaan sistem fonologi bahasa Indonesia dan bahasa Perancis menunjukkan pengaruh bagi orang Indonesia yang belajar bahasa Perancis dan orang Perancis yang belajar bahasa Indonesia. Orang Perancis mudah dalam mempelajari bahasa Indonesia meskipun ada beberapa fon yang sukar diucapkan, tetepi orang

29 13 Indonesia lebih banyak mengalami kesusahan dalam mempelajari bahasa Perancis karena sistem fonologi bahasa Indonesia yang terbawa saat belajar bahasa Perancis. Persamaan penelitian Yudibrata dengan penelitian penulis adalah penelitian ini sama-sama menggunakan teori kontrastif. Perbedaan penelitian Yudibrata dengan penelitian penulis ada pada objek kajian penelitian dan tataran objek penelitian. Objek kajian Yudibrata adalah fonologi bahasa Indonesia dan bahasa Prancis, sedangkan objek kajian penulis adalah kosa dan. Penelitian yang dilakukan oleh Evianty (2004) dengan judul Analisis Kontrastif Tindak Tutur Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman. Dalam penelitian ini dideskripsikan persamaan dan perbedaan tindak tutur dalam dan bahasa Jerman. Persamaan dan perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut, yaitu mengucapkan janji, mengundang, meminta tolong, mengucapkan terima kasih, dan menolong. Persamaan penelitian Evianty dengan penelitian penulis adalah pada teori. Penelitian tersebut sama-sama menggunakan teori kontrastif yang berkaitan dengan pengkajian kontrastif. Perbedaan yang dilakukan Evianty dengan peneltian penulis adalah objek kajiannya. Evianty membandingkan tindak tutur dan bahasa Jerman, sedangkan penulis membandingkan kosa dan dengan media animasi dan.

30 14 Penelitian yang dilakukan oleh Sudirman dkk (2005) tentang Hubungan Kekerabatan Bahasa Melayu dan Bahasa Lampung. Hasil analisis menunjukkan kontak budaya dan bahasa antara BM dan bahasa Lampung mengakibatkan percampuran fonem dan leksikon pada penutur BM dan bahasa Lampung. Terjadi kecenderungan penutur bahasa Lampung menggunakan BM, karena unsur serapan bahasa Lampung yang meminjam dari BM. Dari penelitian yang pertama ini, persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama kajian linguistik kontrastif. Sedangkan, perbedaan antarakeduanya adalah bidang kajiaanya dan cakupan luasan dari penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2008) yang berjudul Analisis Kontrastif Leksikon Bahasa Jawa dan Bahasa Bali, menemukan perbedaan dan persamaan leksikon Bahasa Jawa dan Bahasa Bali, meliputi (1) leksikon yang bentuknya atau mirip dan sama maknanya pada tataran kelas nomina, verba, adjektiva, dan numeralia, (2) leksikon bentuknya sama atau mirip tetapi maknanya berbeda yang terdapat pada kelas nomina, verba, dan adjektiava, dan (3) leksikon yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama terdapat pada kelas nomina, verba, adjektiva, numeralia, pronomina penunjuk, dan adverbia temporal. Penelitian yang ini memiliki persamaan dengan penelitian ini pada rumusan bidang kajian yaitu linguistik kontrastif. Adapun perbedaan ada pada objek kajiannya yaitu (1) penelitian Purwanti objek kajiaannya leksikon Bahasa Jawa dan leksikon bahasa Bali dan objek kajian penelitian penulis adalah kosa dan kosa.

31 15 Penelitian yang dilakukan oleh Sanga (2008) dengan judul Analisis Kontrastif Mengatasi Kesulitan Guru Bahasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam penelitian Sanga mendeskripsikan peranan analisis kontrastif untuk mempermudah guru bahasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pengajaran bahasa. Penemuan yang didapat dalam oleh Sanga dalam penelitiannya adalah dengan menggunakan metode analisis kontrastif pengajaran B1 dan B2 dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki B1 dan B2. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah analisis kontrastif sebagai teknik yang digunakan untuk memecahkan rumusan masalah dalam penelitian. Analisis kontrastif berperan menunjukkan dan mempermudah dalam pengajaran B1 dan B2 dengan menunjukkan persamaan B1 dan B2. Analisis kontrastif berperan menunjukkan perbedaan dan persamaan bentuk dan makna dan di dalam penelitian penulis. Adapun perbedaan penelitian Sanga dengan penelitian punulis adalah objek kajian dan capaian hasil penelitian. Penelitian Sanga adalah sebuah penelitian yang memberikan hasil penawaran baru dalam penden dan pembelajaran bahasa yaitu analisis kontrastif, sedangkan penulis membandingkan kosa dan. Penelitian yang dilakukan oleh Suhardi dan Suyata (2010) dengan judul Analisis Kontrastif Bahasa Lio-Indonesia dan Pengemplementasiannya dalam Model Pembelajaran Bahasa Kedua. Dalam penelitian Suhardi dan Suyati dideskripsikan persamaan dan perbedaan bahasa Lio dan. Penemuan yang didapat bahasa Lio dan memiliki banyak kemiripan, yaitu sistem fonem,

32 16 kelompok, maupun struktur kalimat. Persamaan bahasa Lio dan adalah sebgai berikut; (1) pola struktur frasa, pada struktur diterangkan-menerangkan (DM) dan menerangkan-diterangkan (MD), dan (2) struktur kalimat, berpola subjek, Verba, dan Objek. Perbedaan bahasa Lio dan terletak pada pola suku, suku bahasa Lio hanya V dan KV, sehingga pola suku bahasa Lio tidak ada pola konsanan diahir, sedangkan pola suku pada ada delapan jenis, yaitu V, KV, VK, KVK, KKV, VKK, KKKV, dan KKKVK. Persamaan peneltian Suhardi dan Suyata dengan penelitian penulis adalah teknik analisis yang digunakan, yaitu analisis kontrastif sebagai teknik analisis. Adapun perbedaan penelitian Suhardi dan Suryata dengan penelitian penulis adalah objek kajiannya. Jika Suhardi dan Suyata membandingkan bahasa Lio dan, sedangkan penulis membandingkan kosa dan. Penelitian yang dilakukan oleh Sitanggan (2011) dengan judul Analisis Kontrastif Istilah Kekerabatan dalam Bahasa Indonesia dengan Bahasa Batak Toba. Dalam penelitian Sitanggan dideskripsikan perbedaan istilah kekerabatan dan bahasa Batak Toba, yang meliputi hubungan saudara secara khusus dan hubungan saudara secara umum. Temuan penelitian itu terletak pada sepupu yang terjadi perbedaan antara dan bahasa Batak Toba, yaitu sebutan sepupu dalam tidak ada perbedaan dari segi jenis kelamin dan usia, tetapi dalam bahasa Batak Toba sebutan sepupu berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia. Misalnya, abang/haha (saudara laki-laki yang lebih tua), sedangkan anggi (saudara lakilaki yang lebih muda).

33 17 Persamaan penilitian Sitangga dengan penelitian penulis adalah metode yang digunakan, yaitu metode analisis kontrastif. Perbedaan penelitian Sitanggi dengan penelitian penulis adalah objek kajiannya. Sitanggi menggunakan dan bahasa Batak Toba sebagai objek kajian, sedangkan penulis objek kajiannya menggunkan dan. Penelitian yang relevan selanjutnya adalah hasil penelitian Kusumastuti (2011) yang berjudul Analisis Kontrastif Subtitling dan Dabing dalam Film Kartun Dora The Explorer Seri Wish Upon A Star: Kajian Teknik Penerjemahan dan Kualitas Penerjemahan. Kusumastuti (2011) menyimpulkan bahwa dengan menggunakan linguistik kontrastif peneliti mampu menemukan teknik baru dalam pembuatan subtitling (teks terjemahan) dan dabbing (sulih suara atau pengisi suara). Dalam proses pemberian subtitling dan dabing proses yang paling banyak adalah proses reduksi dalam penerjemahannya. Relevansi penelitian ini dengan penelitian Kusumastuti bidang kajiannya yaitu linguistik kontrastif. Namun, hasil capaian dari penelitian berbeda. Perbedaan itu muncul karena penelitian terdahulu sampai pada pemunculan teknik baru sedangkan penelitian penulis sampai pada tahap kesimpulan persamaan bentuk dan makna kosa dan. Franciscar dan Phylis (2012) dalam artikel jurnal internasional yang berjudul The Morpho-syntactic Differences among Kalenjin Dialects: An Analysis of Kipsigis, Tugen, and Pokot. Dalam jurnal ini dideskripsikan perbedaan dan persamaan dialek Kipsigis, Tugen, dan Pokot. Dalam jurnal ini penelitian yang dilakukan adalah membandingkan ketiga dialek, yaitu Kipsigis, Tugen, dan Pokot, ketika dialek itu diambil sebanyak 55 morfem yang digunakan sebagai bahan

34 18 penelitian. 55 morfem yang digunakan, ditemukan bahwa dialek Kipsigis dan pokot mempunyai 40% kemiripan, dialek Tugen dan Pokot mempunyai kemiripan 42%, dan antra Kipsigis dan Tugas mempunyai kemiripan 98%. Persamaan penelitian Franciscar dan Phylis dengan penelitian penulis adalah membandingkan dua bahasa atau lebih dengan mencari persamaan dan perbedaan dari bahasa yang dibandingkan. Perbedaan penelitian Franciscar dan Phylis dengan penelitian penulis yaitu objek kajiannya. Franciscar dan phylis membandingkan dialek Kipsigis, Tugen, dan pokot, sedangkan penulis membandingkan kosa dan. Penelitian yang dilakukan oleh Rohim (2013) yang berjudul Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab Berdasarkan Kala, Jumlah, dan Persona. Dalam penelitian Rohim dideskripsikan bahwa bentuk kosa dan Bahasa Arab berdasarkan kala, jumlah, dan persona mempunyai perbedaan pada proses morfologis di masing-masing bahasa. Persamaan penelitian Rahim dengan penelitian penulis adalah sama-sama analisis kontrastif, yaitu membandingkan dua bahasa atau lebih dengan mencari persamaan dan perbedaan bahasa yang sedang dibandingkan. Adapun Perbedaan penelitian Rahim dengan penelitan penulis adalah pada objek kajianya, yaitu dan Bahasa Arab menjadi objek kajian Miftahur Rahim, sedangkan objek kajian penelititian penulis adalah dan. Berdasarkan kajian pustaka pada hasil penelitian yang telah ditulis oleh peneliti terdahulu, penelitian ini berkedudukan sebagai penelitian pelengkap.

35 Landasan Teoretis Berikut ini akan dipaparkan teori-teori terkait dengan penelitian ini adalah (1) Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, (2) perbandingan dan, (3) perbandingan bahasa dan dialek, (4) analisis kontrastif, dan (5) kosa Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia dan adalah dua dialek dari bahasa BM yang memiliki persamaan dan perbedaan bentuk bahasa. Persamaan dan perbedaan bentuk ini berpengaruh pada makna dan. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh letak geografis dan perkembangan peradaban yang berpengaruh terhadap masing-masing bahasa. Dialek BM di Indonesia disebut, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan di Indonesia melalui deklarasi Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang berbunyi (1) kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, (2) kami putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, (3) kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Pada butir ketiga sumpah pemuda disebutkan bahasa persatuan Indonesia adalah. Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi dan bahasa persatuan, bahasa yang dipilih dan berkembang dari bahasa daerah Melayu Riau. Bahasa daerah Melayu Riau merupakan perkembangan dan

36 20 kelanjutan bahasa Melayu Kuna. Bahasa ini tersebar di daerah seputar Semanjung yaitu daerah sekitar pantai timur laut Sumatra (Sunarjdito 1982:47). Bahasa Malaysia adalah salah satu dialek dari BM. Di Malaysia, BM mengalami perubahan nama beberapa kali. Pada awal 1970-an BM di Malaysia disebut dan beberapa kali kembali ke BM. Namun, sejak tahun 2007 BM di Malaysia kembali pada. Bahasa Malaysia menjadi simbol negara dan bahasa persatuan. Namun, menurut Perkara (sejenis Undang-undang Negara) 152 Perlembagaan Persekutuan Malaysia, menyebutkan bahwa Bahasa Kebangsaan ialah Bahasa Melayu. Hal ini tidak mempengaruhi nama yang digunakan untuk menyebut BM di Malaysia yang disebut. Penggunaan BM di berbagai Negara berbeda-beda sesuai dengan budaya dan sejarah masing-masing. Proses sejarah dan budaya yang ada di masing-masing negara menyebabkan BM banyak perbedaan dan persamaan berupa persamaan bentuk kosa dan atau perbedaan bentuk kosa dan yang menyebabkan perubahan makna. Di dalam linguistik dikenal ilmu perbandingan bahasa yang disebut linguistik kontrastif. Aspek linguistik kontrastif berhubungan dengan perbandingan struktur dua bahasa untuk mencari perbedaannya. Modal tata bahasa yang digunakan adalah tata bahasa struktural. Linguistik struktural menekankan perbedaan secara renik, gori deskripsi yang berbeda, istilah formalnya, dan disusun secara induktif.

37 21 Penggunaan linguistik struktural untuk membandingkan dua bahasa yang serumpun atau berden akan mengefektifkan pelaksanaan perbandingan bahasa. Dalam penelitian perbandingan bahasa, pengkajian bahasa bisa dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara sinkronis dan diakronis. Pengkajian bahasa secara sinkronis adalah objek yang akan dikaji itu diteliti dari satu titik waktu tertentu. Pengkajian sinkronis bertujuan untuk mendeskripsikan sistem bahasa yang menjadi objek kajiannya. Bahasa yang dikaji bisa satu bahasa atau lebih, tetapi bahasa itu hidup pada masa yang sama. Kajian sinkronis meliputi semua aspek bahasa, bisa juga dibatasi pada aspek tertentu, seperti aspek kosa. Contoh kajian sinkronis adalah analisis kontrastif istilah kekeraban bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia pada tahun. Pengkajian bahasa secara diakronis adalah pengkajian bahasa yang dilihat dari dua titik waktu (dua kurun waktu yang berbeda). Kajian bahasa dari dua titik waktu tertentu berarti kajian itu dilakukan mulai dari saat tertentu bahasa itu digunakan oleh penuturnya sampai dengan keadaan bahasa itu pada saat yang lain. Contoh kajian sinkronis adalah membandingkan bahasa Melayu kuna, bahasa Melayu klasik, dan bahasa Melayu modern. Dalam penelitian ini penden yang digunakan adalah penden sinkronis. Telaah sinkronis menghasilkan linguistik kontrastif. Analisis linguistik kontrastif adalah kajian linguistik tentang persamaan dan perbedaan pada dua bahasa atau lebih yang dijadikan objek perbandingan dan dilihat dalam satu titik waktu.

38 22 Kajian dengan penden linguistik yang dilihat dari segi sinkronis dan dikontraskan dengan dimaksudkan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbadaan secara berkaitan kedua bahasa tersebut Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia Bahasa Melayu adalah bahasa yang melahirkan variasi bahasa di beberapa negara di wilayah Asia. Bahasa Melayu adalah bahasa Melayu Polenesia di bawah rumpun Austronesia. Proses perkembangan peradaban bahasa terus berkembang yang berpengaruh terhadap perkembangan BM. Bahasa Melayu mengalami tiga proses perkembangan, yaitu BM kuna, BM Klasik, dan BM Modern. Bahasa Melayu kuna mulai digunakan abad ke-7. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti peninggalan Sriwijaya yang ditulis menggunakan aksara Pallawa. Aksara Pallawa adalah aksara yang dipakai untuk menuliskan bahasa-bahasa di India Selatan dan diturunkan dari aksara Brahmani. Aksara ini dipakai sekitar abad ke-4 atau ke-5 M pada zaman keemasan dinasti Pallawa di India dan menyebar ke Asia Tenggara dan kemudian dipakai antara lain untuk menuliskan BM kuna pada prasasti Sriwijaya. Istilah Pallawa mula-mula dipakai oleh ahli arkeologi Belanda yaitu N.J. Krom (Kridalaksana 2008:8-9). Aksara Pallawa yang ada dalam prasasti dinamakan Old Malay (Melayu lama atau Melayu Kuno) oleh Ph. Van Ronkel (1924) (Collins 2009:54). Prasasti peninggalan Sriwijaya ditemukan oleh L. C. Westenenk (17 November 1920) sejak abad ke-20 sebanyak lima kali secara berturut-berturut. Prasasti yang ditemukan pada abad ke-7 adalah prasasti Talang Tuwo dari

39 23 Sriwijaya. Bahasa dalam teks tahun 683 M dari Palembang itu diakui sebagai cikal bakal bahasa Melayu kuno (Collins 2009:54). Bahasa Melayu klasik mulai berkembang pada abad ke-15, BM klasik ditulis menggunakan huruf Jawi. Huruf Jawi adalah huruf Arab yang dipakai untuk menuliskan teks dalam BM seperti (tulisan jawi) ول يس جاوي,ت tulisan ini disebut aksara pegon (Arab yang tidak ada harakatnya). Buku karangan Collins yang berjudul Bahasa Sansekerta dan Bahasa Melayu menjelaskan bahwa pada abad ke-14 sudah mulai adanya pergeseran BM yang disebabkan dan dipengaruhi oleh agama yaitu agama Islam. Masa-masa ini adalah masa transisi dari BM kuna menuju BM modern. Pada abad ke-20 BM adalah masa BM memasuki masa menjadi BM modern. Pada dasarnya BM menjadi BM modern ketika abad ke-16. Hal ini ditandai dengan adanya penyerapan - Arab dengan kadar yang tinggi (Collins 2009:94). Penyerap bahasa Arab secara besar-besaran ditandai dengan teks Batu bertulis yang di temukan di Ulu Terengganu (salah satu wilayah bagian di Malaysia) yang berisi tentang proklamasi wilayah Ulu Terengganu sebagai wilayah Islam dan menjelaskan norma-norma Islam (Collins 2009:93-94). Jadi, BM klasik berkembang karena adanya faktor agama Islam dan BM klasik digunakan untuk keperluan keagamaan. Bahasa Melayu terus mengalami perkembangan, terutama ketika bangsa barat masuk wilayah Nusantara, BM di Nusantara sudah mulai tercampur dengan bahasa para penng dari wilayah Barat. Mereka adalah penjajah dari Eropa yaitu Portugis, Belanda, dan Inggris. Setelah penjajahan yang terjadi di Nusantara, BM banyak tercampur bahasa penjajah Eropa, hasil percampuran bahasa ini

40 24 disebut BM moderen. Bahasa Melayu moderen adalah jenis BM yang mulai digunakan dan hingga sekarang masih digunakan di beberapa negara di wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Proses perkembangan BM hingga sekarang menyebabkan ada kemungkinan persamaan dan perbedaan kosa dan. Perbandingan dan memunculkan persamaan dan perbedaan dari segi bentuk dan makna bahasa. Di dalam kenyataannya penutur dan masih mampu berkomunikasi dengan keterbatasan pemahaman makna pada masing-masing bahasa yang digunakan penutur dan. Bentuk bahasa yang dimaksud adalah kosa yang terdiri atas bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk lisan dan huruf (tulisan) yang diwujudkan dalam bentuk kosa, sedangkan makna adalah arti dari bentuk (kosa) Perbandingan Bahasa dan Dialek Bahasa dan dialek adalah dua istilah yang dianggap saling berhubungan. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa memliki variasi bahasa (dialek), tipe bahasa, dan alat komunikasi verbal (Kridalaksana 2008:24). Bahasa adalah fenomena yang menghubungkan makna dan bunyi. Penghubung makna dan bunyi ada tiga komponen, yaitu leksikon, komponen gramatika, dan komponen fonologi (Chaer 2009:1).

41 25 Komponen leksikon yang memiliki satuan leksikal merupakan kumpulan makna secara leksikal dan bersifat abstrak. Komponen leksikon ini kemudian diolah oleh komponan gramatika menjadi satuan-satuannya yang tidak bermakna leksikal lagi, tetapi menjadi bermakna gramatikal (Chaer 2009:2). Komponen gramatika atau subsistem gramatika terbagi lagi menjadi dua subsistem, yaitu subsistem morfologi dan subsistem sintaksis. Subsistem morfologi bertugas mengelolah komponen leksikon menjadi yang bersifat gramatikal. Adapun subsistem sintaksis mengolah - hasil olahan morfologi menjadi satuan sintaksis. Satuan-satuan sintaksis akan diolah oleh subsitem fonologi menjadi wujud fisis (pengucapan dengan alat bicara) dalam dunia bunyi, yang besifat kongkret karena bisa diamati secara empiris melalui pendengaran (Chaer 2009:2). Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi, maksudnya adalah menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan. Bahasa adalah sebuah sistem. Artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah kompenen yang berpola secara berkaidah dan tetap. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan apa yang dilambangkan yaitu makna atau konsep. Contoh lambang bahasa yang berbunyi [nasi] melambangkan makna atau konsep sesuatu yang biasa dimakan sebagai makanan pokok. Jadi, bahasa pada dasarnya adalah bunyi. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang terstruktur karena bahasa itu terstruktur maka bahasa adalah sebuah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah tertentu baik fonetik, fonemik, morf, morfem, sintaksis, maupun pragmatik.

42 26 Bahasa bersifat beragam, meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi memiliki perbedaan istilah. Bahasa yang menjadi ciri khas seseorang yang dimiliki oleh seorang individu dalam menggunakan bahasa disebut idiolek. Bahasa yang menjadi ciri khas sekelompok individu atau masyarakat dalam menggunakan bahasa disebut dialek. Dialek juga dibedakan atas dua bagian, yaitu dialek geografi dan dialek sosial. Letak geografi yang berden sehingga kemungkinan komunikasi sering terjadi diantara penutur idiolek, peristiwa ini disebut dialek geografi. Dialek sosial adalah dialek yang disebabkan oleh penutur idiolek termasuk dalam satu golongan masyarakat yang sama (Aslinda dan Syafyahya 2010:7). Dialek adalah variasi dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada pada sutu tempat, wilayah, atau area tertentu. Dengan lain, dialek adalah karagaman cara pengucapan atau gaya penggunaan bahasa. Dialek sering disebut padanan dari logat dalam ilmu bahasa (Ayatrohaedi 1983:1). Istilah dialek berasal dari Yunani dialektos. Ciri utama dialek adalah perbedaan dalam kesatuan, kesatuan dalam perbedaan. Maksudnya adalah sebuah bahasa memiliki beberapa variasi bahasa. Adapun ciri lain dialek adalah (1) seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri umum dan masing-

43 27 masing mirip dalam bentuk ujarannya dari bahasa yang sama, dan (2) dialek tidak harus mengambil semua ujaran dari bahasa yang sama (Ayatrohaedi 1983:2). Di dalam linguistik dikenal beberapa ragam istilah dialek yang disebabkan oleh faktor waktu, tempat, sosial budaya, situasi, dan sarana pengungkapan. Berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan tadi banyak buku yang menyebutkan ragam dialek dengan cara berbeda, namun secara umum ragam dialek ada dua yaitu dialek geografis dan dialek sosial. Dialek geografis adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Penentu dialek geografis adalah wilayah atau tempat tinggal penutur. Istilah lain dari dialek geografis adalah dialek area dan dialek regional (Chaer 2008:63). Dialek sosial adalah variasi bahasa yang berkaitan dengan penuturnya, yaitu status sosial, golongan, dan kelas sosial para penuturnya (Chaer 2008:64). Perbedaan pekerjaan, profesi, dan jabatan dapat menyebabkan perbedaan tuturan bahasa. Perbedaan terjadi karena lingkungan pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap kosa penuturnya. Dialek yang digunakan oleh komunitas di kantor adalah dialek yang digunakan di suatu tempat pelayanan masyarakat yang di dalamnya terdapat pimpinan, pembantu pimpinan, dan karyawan serta masyarakat yang membutuhkan pelayanan di tempat tersebut. Misalnya bank, di dalamnya ada direktur, wakil direktur, karyawan, dan nasabah bank. Jadi, dialek adalah bentuk variasi dari sebuah bahasa. Variasi atau ragam bahasa terjadi akibat dari adanya pengaruh geografis, keragaman sosial, dan

44 28 keragaman fungsi bahasa (Chaer 2008:62). Apabila sebuah bahasa ada pada satu etnis, tempat, dan status sosial yang sama keragaman bahasa tidak akan terjadi. Alwasilah (1993:43) membuat sebuah kesimpulan tentang bahasa dan dialek, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut: a. Bahasa terdiri atas berbagai dialek yang dimiliki oleh kelompok penutur tertentu, walaupun demikian antara kelompok satu dengan kelompok penuturnya yang berbicara menggunakan dialek masingmasing, masih mampu berkomunikasi dan saling mengerti. b. Pembagian dialek berdasarkan pada faktor daerah (regional), faktor waktu (temporal), dan sosial. Suatu dialek berbeda dari dialek yang lain terlihat dari pengucapan, tata bahasa, dan kosa. c. Dialek adalah bagian dari bahasa. Bahasa (yang sebenarnya satu variasi bahasa juga) disepakati untuk menjadi bahasa nasional, yang melahirkan kesustraan dan karena alasan-alasan tertentu memperoleh keistimewaan melebihi dialek lainnya. Keistimewaan inilah yang membuat bahasa memiliki keunggulan lebih tinggi dibandingkan dialek. Penelitian ini adalah penelitian yang membadingkan dua dialek dari satu bahasa yang sama yaitu dan. Kedua dialek tersebut yang sudah menjadi bahasa persatuan di masing-masing negara, yaitu dan. Bahasa Indonesia dan adalah dialek dari BM karena perkembangan peradaban dan sejarah kedua dialek tersebut menjadi bahasa persatuan di negara masing-masing.

45 29 Seiring perkembangan pola pikir manusia yang terus berkembang, fungsi bahasa yang awalnya untuk berinteraksi antara individu dan individu atau individu dengan kelompok mulai berkembang. Wujud perkembangan itu adalah banyak karya-karya memanfaatkan bahasa untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, dan perasaan. Seperti karya sastra, karya ilmiah, kamus, lagu, film. Film mempunyai jenis yang bermacam-macam salah satunya, yaitu film animasi. Kamus adalah dokumentasi dari suatu bahasa yang sangat penting di masa dewasa ini. KB (2008:614) diterangkan bahwa kamus adalah buku acuan yang memuat dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan makna, terjemahan, dan pemakaian. Kamus memuat - atau yang disebut kosa, banyak macam atau jenis kamus yang kita temui salah satunya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia yang sering disingkat KB. Dalam penelitian ini KB menjadi sumber utama dalam analisis kontrastif dan. Kamus besar bahasa Indonesia dijadikan sumber dari bahasa Indonesia dengan pertimbangan penulis bahwa kamus yang disajikan sudah berupa -. Serta, KB adalah kamus yang memuat kumpulan - yang secara baku ada dalam bahasa Indonesia, sedangkan untuk yang menjadi sumber adalah kosa yang ada pada dialog percakapan animasi dan Analisis Kontrastif Analisis kontrastif memiliki dua aspek penting, yaitu hakikat linguistik kontrastif dan analisis linguistik kontrastif.

46 Hakikat Linguistik Kontrastif Linguistik kontrastif adalah ilmu bahasa yang meneliti perbedaanperbedaan, persamaan, dan keterkaitan yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih. Meoliono (1988:32) mengungkapkan bahwa linguistik kontrastif adalah membandingkan dua bahasa (atau lebih) dari segala komponennya secara sinkronis sehingga ditemukan perbedaan, persamaan atau kemiripan, dan perbedaan yang ada pada bahasa yang diperbandingkan. Kridalaksana (2008:145) mengungkapkan bahwa linguistik kontrastif adalah metode sinkronis yang digunakan untuk menganalisis bahasa yang bertujuan untuk memperlihatkan perbedaan dan persamaan antara bahasa-bahasa atau dialek-dialek untuk mencari prinsip yang dapat diterapkan secara praktis, seperti pengajaran berbahasa dan penerjemahan. Bapak linguistik kontrastif yaitu Robert Lado menyatakan bahwa linguistik kontrastif adalah perbandingan bahasa-bahasa pada periode tertentu atau satu zamana. Contohnya membandingkan kosa bahasa Madura, Jawa, dan Sunda pada zaman Majapahit (Pateda 1988:48). Pateda (1994:48) mengungkapkan bahwa kontrastif adalah suatu cara yang digunakan untuk menganilis bahasa yang dilihat dari satu kurun waktu. Linguistik kontrastif membatasi pada pembangunan bahasa pada periode-periode tertentu atau satu zaman.

47 31 Berdasarkan tiga pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan ciri-ciri linguistik kontrastif yaitu (1) membandingkan dua bahasa atau lebih secara sinkronis (satu kurun waktu) dan (2) mencari persamaan dan perbedaan dua bahasa atau lebih. Aspek linguistik kontrastif berhubungan dengan perbandingan struktur dua bahasa untuk menentukan perbedaannya. Analisis kontrastif membutuhkan modal tata bahasa yaitu tata bahasa struktural. Tata bahasa struktural adalah tata bahasa yang ada dalam bahasa itu sendiri. Maksudnya tatabahasa meliputi tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis. Objek kajian dalam penelitian linguistik kontrastif adalah perbandingan bahasa dan dialek. Dalam penelitian linguistik kontratif ini objek kajiannya adalah dialaek yang menjadi bahasa nasional yaitu dan Analisis Linguistik Kontrastif Tarigan (1989:1) analisis kontrastif adalah kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 (bahasa pertama) dan struktur B2 (bahasa kedua) untuk mengidentifikasi perbedaan kedua bahasa tersebut. Analisis kontrastif adalah sebuah metode yang digunakan untuk mencari satu perbedaan antara bahasa pertama dan bahasa kedua. Secara umum memahami pengertian analisis kontrastif dapat dipahami sebagai pembahasan atau uraian. Yang dimaksud dengan pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu dan memungkinkan dapat menemukan

48 32 inti permasalahannya. Permasalahan itu kemudian dikupas, dikritik, diulas, dan ahirnya disimpulkan dengan hasil analisis yang sudah dilakukan. Meolino (1988:32) menjelaskan bahwa analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan itu sendiri. Objek kajian linguistik kontrastif adalah perbandingan antarbahasa, antardialek, termasuk bahasa baku meliputi (1) sistem fonologis, (2) sistem morfologis, (3) sistem fraseologi, (4) sistem tata kalimat, dan (5) sistem tata makna leksikal. Dalam penelitian ini yang dibandingkan antara kosa dan. dan ditelaah secara sinkronis sehingga muncul perbandingan bahasa yang menjelaskan perbedaan dan persamaan dan. yang digunakan sebagai objek penelitian ini diambil kosa percakapan yang ada dalam animasi Upin dan Ipin. Hal ini dimaksudkan bahwa percakapan dalam tayangan Upin dan Ipin dapat mewakili bahasa masyarakat Malaysia, sedangkan untuk bahasa Indonesia diambil dari kosa yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau pembendaharaan dalam bahasa inggris disebut lekxikon yang berarti. Cabang ilmu linguitik yang mempelajari atau leksikon disebut leksikologi. Menurut Soekesi (1994:7) kosa dapat diartikan menjadi beberapa pengertian, yaitu semua yang ada dalam satu bahasa, yang dikuasai oleh seseorang atau - yang dipakai oleh golongan orang dari

49 33 lingkungan yang sama, - yang dipakai dalam satu bidang keilmuan, seluruh morfem yang ada dalam satu bahasa, dan daftar sejumlah dan frasa dari suatu bahasa yang disusun secara alfabetis disertai batasan dan keterangannya. Secara leksikal merupakan satuan terkecil untuk leksikon atau yang disebut menjadi entri dalam kamus. Kata secara leksikal merupakan dasar untuk kalimat yakni yang kombinasi yang ditentukan oleh unsur sintaksis (Soekaesi 1994:9). Soedjito (1992:1) mengungkapkan bahwa kosa (pembendaharaan ) dapat diartikan sebagai berikut yaitu (1) semua yang terdapat dalam suatu bahasa, (2) kekayaan yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis, (3) yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, dan (4) daftar yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis. Berdasarkan tingkat pemakaiannya, kosa ada dua yaitu kosa aktif dan kosa pasif. aktif adalah kosa yang sering dipakai dalam berbicara dan menulis adapun kosa pasif adalah kosa yang jarang atau tidak pernah dipakai (Soedjito 1992:1). Di dalam linguistik dikenal istilah basic vocabulary atau kosa dasar (Tarigan 1986:2). dasar adalah - yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali mengalami perubahan. yang termasuk ke dalamnya adalah istilah kekerabatan, nama-nama bagian tubuh, ganti, bilangan pokok, kerja pokok, keadaan pokok, dan benda-benda universal (Tarigan 1986:2).

50 34 Kata adalah satuan terkecil yang paling tidak harus terdiri atas satu morfem bebas, yang dapat digunakan untuk membangun sebuah kalimat atau ujaran. Jadi, ialah satuan terkecil dari suatu ujaran atau kalimat yang berupa morfem bebas atau bentuk kompleks (Soekesi 1994:445). Dalam penelitian ini dibahas khusus kosa dan Kridalaksana (1988 :52-53) menjelaskan tentang terbentuk dari proses morfologis, awal proses pembentuk adalah leksem. Leksem yang menjadi satuan terkecil dalam leksikal dan leksem dalam morfologis yang menghasilkan kesimpulan perbedaan. Di dalam proses morfologis leksem diolah menjadi, dan leksem berperan sebagai input dalam proses perubahan dari leksem menjadi. Dengan lain leksem sebagai satuan leksikon berperan sebagai satuan leksikal, sedangkan sebagai satuan gramatikal. Dalam penelitian ini yang diperbandingkan adalah bentuk kosa dan maknanya. Yang dimaksud bentuk di sini adalah deretan bunyi yang memiliki makna. Dalam teori Ferdinand de Saussure (dalam Chaer 2007:348) disebutkan bahwa bentuk itu disebut signifiant dan maknanya disebut signifie. Jadi, tidak ada kalimat-kalimat, frasa, dan klausa sebagai, yang digunakan hanya kosa. Perbandingan kosa antara dan digambarkan dengan sebuah ilustrasi yang diadaptasi dari dikotomi Ferdinand. Ilustrasi di bawah ini menjelaskan perbedaan yang ada di dalam dan.

51 35 Bentuk (signifiant) Kereta Kereta Makna (signifie) Kereta tradisional mobil Gambar 1. Contoh perbedaan kosa dan (adaptasi dikotomi Ferdinand de Saussure) Ilustrasi di atas menggambarkan perbandingan dan yang sama bentuk tetapi maknanya berbeda. Kata [k r ta] dalam bermakna mobil sedangkan [k r ta] dalam bermakna kendaraan beroda yang biasanya ditarik kuda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa factor seperti budaya, sejarah, dan perkembangan teknologi. Di bawah ini adalah contoh wujud persamaan dan perbedaan kosa dan yang diambil dari salah satu tanyangan animasi Upin dan Ipin.

52 36 Tabel 3. yang memiliki bentuk dan maknanya sama antara dan. No Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia Fonetis Makna Fonetis Makna 1. Adik [ di ] Saudara kandung Adik [ di ] Saudara kandung yang lebih yang muda lebih muda 2 Ayam [ yam] Unggas Ayam [ yam] Unggas Tabel tiga adalah contoh perbandingan dan kosa yang bentuknya dan maknanya sama, karena bentuk dan maknanya tidak ada perbedaan kosa dan. Tabel 4. yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara dan. N Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia o Fonetis Makna Fonetis Makna 1. ais krim [ais krim] es krim Es krim [ s krim] es krim 2 bahaya [bahay ] menng kan bahaya bahaya [bahaya] menngk an bahaya Tabel empat adalah contoh kosa yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara dan. Perbedaan antara kosa dan disebabkan oleh perbedaan fonetis. Kata pertama [ s krim] dan [ais krim]. Perbedaannya adalah fon [ ] menjadi [ai], sedangkan kedua [bahaya] dan [bahay ]. Perbedaannya adalah fon [ ] pada menjadi fon [a] pada.

53 37 Tabel 5. yang Bentuknya Sama tetapi Maknanya Berbeda antara dan. No Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia Fonetis Makna dlm bhs Indonesia Fonetis Makna 1. budak [buda ] Anak-anak Budak [buda ] Hamba sahaya 2 opa [Op ] Nenek Opa [Op ] Kakek Tabel lima adalah contoh yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara dan. Contoh pada tabel ketiga memberikan gambaran tentang perbedaan yang ada antara dan. Tabel 6. yang Bentuknya Berbeda tetapi Maknanya Sama antara dan. No Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia Fonetis Makna Fonetis Makna 1. Karaban [karaban] kandang kandang [kanda ] kandang 2 Makne [ma n ] maksud Maksud [ma sud] maksud Tabel enam adalah tabel yang memberikan gambaran adanya kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara dan. Berdasarkan empat tabel yang menunjukan hasil perbandingan dan menghasilkan gambaran hasil perbandingan kedua bahasa mengasilkan dua kemungkinan, yaitu persamaan dari beberapa aspek bahasa dan perbedaan dari beberapa segi aspek bahasa yang ada di dan.

54 Semantik Semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang berarti tanda atau lambang. Tanda dan lambang yang dimaksud adalah tanda linguistik. Semantik digunakan dalam bidang linguistik untuk mempelajari makna atau arti bahasa. Oleh karena itu, semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna dan arti dalam bahasa (Chaer 2009:2). Ferdinand de Saussure mengintroduksikan istilah yang berhubungan dengan lambang dan dilambangkan dengan istilah signifiant dan signifie (Aminuddin 2011:26). Signifiant adalah lambang bahasa sedangkan signifie adalah makna bahasa. Makna adalah unsur yang menyertai aspek bunyi, sebelum ada dalam konsep komunikasi. Makna dan lambang adalah aspek semantik dan tata bahasa yang unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan. Hubungan lambang dengan bahasa dapat dikan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tanda dan lambang. lambanglambang memiliki bentuk dan makna (Djajasudarman 1999:23). Contoh, pohon adalah signifiant atau cintra bunyi yang dalam penelitian ini disebut sebagai bentuk bahasa. Sedangkan pohon yang mengandung pengertian atau kesan makna dalam pikiran atau signifie. Dalam penelitian ini bentuk dan makna bahasa Indonesia diperbandingkan dengan bahasa Malaysia. Bentuk dan makna bahasa yang diperbandingkan adalah sebagai berikut (1) kosa yang bentuk dan maknaya sama, (2) kosa yang

55 39 bentuknya mirip dan maknanya sama, (3) kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda atau dalam semantik disebut homonim, dan (4) kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama Kerangka Berpikir Bahasa Indonesia dan adalah dua bahasa yang dibandingkan serta dicari persamaan dan perbedaannya. Penelitian ini adalah penelitian analisis kontrastif, dan menjadi input. Bahasa Indonesia dan dibandingkan dari segi kosanya, yaitu kosa yang bentuk sama dan maknanya sama antara dan, kosa yang bentuknya mirip antara dan, kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara dan, dan kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama.

56 40 Gambar 2. Bagan Karangka berpikir INPUT Bahasa Indonesia Bahasa Malaysia DIBANDINGKAN Bahasa Indonesia dan kosa Bahasa Malaysia Analisis kontrastif o o o o OUTPUT yang bentuk dan maknanya sama antara dan. yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara dan. yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara dan. yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara dan.

57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penden Penelitian Penden yang digunakan dalam penelitian adalah penden linguistik kontrastif. Implikasi dari penelitian ini menfokuskan pada kosa, yaitu kosa dan yang menggunakan media animasi dan. Secara metodologis penelitian ini menggunakan penden sinkronis kualitatif, maksudnya penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan fakta yang ada dan paparan apa adanya (Sudaryanto 1992:62). Penden ini dimaksudkan untuk mendapatkan temuan-temuan secara sinkronis secara utuh dan mendalam. Temuan-temuan yang bersifat sinkronis tersebut kemudian dideskripsikan. 3.2 Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang terdapat dalam percakapan animasi dan mengandung kosa dan yang diduga mewakili perbedaan bentuk dan makna antara dan. Sumber penelitian ini adalah animasi dan yang ditayangkan di MNCTV setiap hari pukul wib. Episode yang digunakan sebagai sumber adalah episode yang ditanyangkan pada Januari sampai Maret. 41

58 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode simak dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak tuturan yang ada dalam percakapan animasi Upin dan yang ditayangkan di televisi. Dalam pengumpulan digunakan pula rekaman vidio acara tersebut yang diambil dari youtobe untuk dan menyimak daftar kosa yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk dan kamus Berbahasa Malaysia. Metode simak yang digunakan untuk mengumpulkan dilajutkan teknik catat. Teknik catat (dalam Mahsun 2005:93) adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan metode simak. Teknik pencatatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggolongkan kosa dan yang bentuk dan maknanya sama, bentuk mirip dan maknanya sama, bentuk berbeda tetapi maknanya sama, dan bentuk sama tetapi maknanya berbeda. Di bawah ini ilustrasi tabel yang digunakan dalam proses pengambilan pada tahap pencatatan (atau teknik catat). Untuk memudahkan penyusunan, penulis mencatat kosa dan pada kartu yang sudah disiapkan. dan yang dibandingkan ditulis sesuai dengan klasifikasi permasalahan. Kartu yang digunakan dalam proses pencatatan berukura 9x14cm. Contoh kartu ;

59 Simpulan 43 Tabel 7. Kartu Kode Feb 1 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Muka banyak masam Muka banyak masam Makna Makna [muka] bagian depan [muka] bagian depan kepala muka Kartu di atas adalah kartu yang disiapkan untuk mempermudah pengumpulan. Mekanisme penggunaan kartu di atas adalah sebagai berikut: (1) mengisi kolom kode dengan bulan dan tahun animasi Upin dan Ipin yang digunakan sebagai sumber, (2) mengisi nomor sesuai urutan, (3) masukkan kalimat atau frasa yang diambil dari potongan percakapan yang dalam adegan dan ke dalam kolom, (4) kolom di isi kalimat atau frasa yang maksudnya sama dengan kolom, (5) cetak miring kosa dan yang akan diperbandingkan,

60 44 (6) kosaka yang sudah di cetak miring selanjutnya di masukkan ke dalam kolom selanjutnya, dan (7) kolom simpulan berisi empat poin simpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk menunjukkan hasil simpulan menggunakan tanda ( ) pada salah satu kolom sesuai dengan simpulan masing-masing. 3.4 Metode dan Teknik Analisis Data Analisis merupakan tahap selanjutnya setelah terkumpul. Data yang sudah siap dan sudah dicatat dalam kartu dan diklasifikasikan secara sistematis sesuai dengan kepentingan penelitian kemudian dialanisis. Penelitian ini menggunakan metode padan intralingual. Mahsun (2012:117) mengungkapkan bahwa metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda. Model analisis metode padan terdiri atas teknik hubung banding menyamakan (yang disingkat HBS) dan hubung banding membedakan (yang disingkat HBB). Teknik hubung banding menyamakan (HBS) adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan bahasa dengan cara mencari persamaan dari segi bentuk dan makna bahasa.

61 Kata Kata 45 Berikut ini adalah contoh teknik HBS. Tabel 8. Contoh teknik HBS Simpulan Perbandingan dan Yang bergerak, bumi. Yang bergerak, bumi. Makna [b rg ra ] berpindah tempat Sama bentuk dan sama makna. [b rg ra ] berpindah tempat Tabel di atas adalah contoh cara menggunakan HBS sebagai teknik yang digunakan untuk membandingkan dan dengan menghasilkan kesimpulan sama bentuk dan sama makna antara dan. Hubung banding membedakan (yang disingkat HBB) adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan dan dengan tujuan mencari perbedaan antara dan. Di bawah ini adalah contoh teknik HBB yang digunakan untuk membandingkan dan. Tabel 9. Contoh teknik HBB Perbandingan dan Mana terlihat! Mana nampak! Makna [t rlihat] tampak [nampa ] tampak Simpulan Beda bentuk dan sama makna Tabel di atas adalah contoh teknik HBB yang membandingkan kosa dan. Hasil simpulan contoh adalah beda bentuk dan sama makna. Jadi

62 Kata 46 perbedaan yang ditemukan dari segi bentuk dan temuan lainnya sama dari segi maknanya. Selain dua teknik HBS dan HBB, metode padan intralingualmemiliki satu teknik lagi, yaitu teknik hubung banding menyamakan hal pokok (yang disingkat HBSP). HBSP bertujuan untuk mencari kesamaan hal pokok dari pembedaan dan penyamaan yang dilakukan dengan menerapkan teknik HBS dan HBB karena tujuan akhir dari banding menyamakan dan membedakan tersebut adalah menemukan kesamaan pokok di antara yang diperbandingkan. persamaan pokok yang dimaksud adalah bentuk dan maknanya. Tabel 10. Contoh teknik HBSP Perbandingan dan Simpulan Bila bumi berputar. Bila bumi berpusing. Makna [b rputar] berkeliling [b rpusi ] berkeliling Bentuk berbeda dan makna sama. Temuan teknik HBSP berdasarkan contoh di atas adalah adanya persamaan hal pokok dari segi makna, sedangkan perbedaan hal pokok dari segi bentuknya. Dengan metode dan teknik yang sudah disebutkan di atas. Analisis kontrastif dan dilakukan melalui tahapan berikut ini: 1) mencatat kalimat yang kosa diperbandingkan antara dan, 2) membandingkan kosa dan, 3) menganalisis perbandingan kosa dan, 4) menyimpulkan hasil perbandingan kosa dan,

63 47 5) mengklasifikasikan hasil penelitian dalam empat kelompok besar yaitu a. kosa yang bentuk dan maknanya sama, b. kosa yang bentuknya mirip dan maknanya sama, c. kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya beda, d. dan kosa yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama. 6) selanjutnya, setiap klasifikasi dipaparkan sesuai dengan hasil analisis kontrastif, 7) menyimpulkan hasil penelitian, 8) mencatat temuan-temuan yang tidak termasuk empat klasifikasi, dan 9) melaporkan hasil penelitian, 3.5 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Dalam pemaparan hasil analisis digunakan metode formal dan informal. Metode formal digunakan untuk memaparkan hasil analisis yang berupa kaidah-kaidah atau lambang-lambang, sedangkan metode informal digunakan untuk memaparkan hasil analisis berupa - atau uraian (Sudaryanto 1993:145).

64 48

65 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ini, (1) yang bentuk dan makananya sama antara dan wujudnya, yaitu dasar dan turunan. Hasil temuan menunjukkan bahwa dan memiliki kosa yang bentuknya sama dan maknanya sama. (2) yang bentuknya mirip dan maknanya sama antara dan wujudnya, yaitu kosa dasar yang salah satu fon (bunyi bahasanya) diucapkan berbeda pada akhir dan turunan yang salah satu fon (bunyi bahasanya) diucapkan berbeda pada akhir. (3) yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda antara dan wujudnya, yaitu dasar dan turunan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kosa dan yang bentuk sama tetapi maknanya berbeda paling sedikit. (4) yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara dan wujudya, yaitu dasar dan turunan. (5) Temuan baru saat proses menganalisis penelitian yang bisa melengkapi penelitian ini, temuan ini adalah sebagai beriut ini: 71

66 72 a. yang strukturnya terbalik antara dan b. Pemendekan afiks pada kosa dan c. Tidak semua fon (bunyi bahasa) [a] pada akhir berubah menjadi [ ] dalam. 5.2 Saran Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disimpulkan di atas dikemukakan beberapa saran sebagai berikut ini. 1) peneliti linguistik diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan mengambil wilayah penelitian yang lebih luas, sempelnya lebih banyak, dan menggunakan rumusan masalah di atas tataran kosa. Sehingga perkembangan penelitian analisis kontrastif akan semakin baik dan hasil penelitian bervariasi, 2) penulis naskah film sebaiknya memperhatikan pemilihan kosa yang ada dalam percakapan film animasi Upin dan. Hal ini disebabkan konsumen paling banyak film animasi Upin dan Ipin di Indonesia adalah anak-anak, dihawatirkan mereka akan menggunakan kosa yang tidak sesuai dengan makna yang ada di dalam bahasa Indonesia apabila ada kosa yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda. Maka, analisis kontrastif dapat membantu penulis naskah dalam mencari kosa yang bentuk dan maknanya sama antara dan. 3) masyarakat umum diharapkan mampu memahami dan memanfaatkan hasil temuan perbedaan dan persamaan kosa dan sebagai bukti bahwa

67 73 dan adalah dua bahasa dari satu rumpun bahasa yang sama di dalam sejarah dunia pendidikan, khususnya perkembangan.

68 DAFTAR PUSTKA Aminuddin Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ayatrohaedi Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Aslinda dan Syafyahya, Leni Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Rafika Adita. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka cipta. Chaer, Abdul Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaedar Alwasilah, A Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Collins, James Bahasa Sansekerta dan Bahasa Melayu. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Djajasudarma, Fatimah Semantik 1. Bandung: PT Rafika Aditama. Evianty, Rina Analisis Kontrastif Tindak Tutur Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Franciscar, Kamerun and Bartoo Phylis The Morpho-syntactic Differences among Kalenjin Dialects: An Analysis of Kipsigis, Tugen, and Pokot. Research on Humanities and Social Sciences, Volume 2, No. 7, Kenya: Masinde Muliro University and Egerton University. Halim, Amran Politik Bahasa Nasional Jilid 1. Jakarta: P3B DEPDIKBUB. Kusdiyana, Eman. Kontrastif antara Bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia Ditinjau dari Segi Preposisi. Laporan Penelitian. Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara. 74

69 75 Kusumastuti, Fenti Analisis Kontrastif Subtitling dan Dabing Dalam Film Kartun Dora The Explorer Seri Wish Upon A Star: Kajian Teknik Penerjemahan dan Kualitas Penerjemahan. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kridalaksana, Harimurti Beberapa Prinsip Perpaduan Leksem dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kani Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mahsun Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Rajagrafinda Persada. Moeliono, Antin M Medan Makna dan Pembinaan Bahasa. Jakarta: Djambatan. Muljana, Slamet Asal Bangsa dan Bahasa Nusantara. Semarang: Balai Pustaka. Ohoiwutun, Paul Sosiolinguitik. Jakarta: Kesaint Blanc. Pateda, Mansoer Linguistik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa. Purwanti Analisis Kontrastif Leksikon Bahasa Jawa dan Bahasa Bali (Studi Dokumentasi Sumber tertulis). Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Sanga, Felysianus Analisis Kontrastif Mengatasi Kesulitan Guru Bahasa di Provinsi Nusa Tenggara. Artikel. Volume 15. No. 28, Maret Universitas Nusa Cendana. Shalihat, Misnat Analisis Kontrastif Sistem Penulisan Arab Melayu dalam Buku Pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Diniah Awaliyah (MDA) di Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Sitanggang, Cormentyna Analisis Kontrastif Istilah Kekerabatan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak Toba. Metalingua, Volume 9 No. 1 Juni Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, halaman

70 76 Steffensen, Margaret S., Ernest T Goetz, dan Xiaoguang Cheng A Cross- Linguistic Perspective on Imagery and Affect in Reading: Dual Coding in Chinese and English. Journal of Literacy Research, pages , Sept Literary Research Association. USA: Illinois State University. Sudaryanto Metode Linguistik. Yogyakarta: UGM Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sudirman, dkk Hubungan Kekerabatan Bahasa Melayu dan Bahasa Lampung. Jurnal Humaniora volum 17. I: Sunardji Kerabat Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP Semarang. Suyata, Pujiati dan Suhardi Analisis Kontrastif Bahasa Lio-Indonesia dan Pengimplementasiannya dalam Model Pembelajaran Bahasa Kedua. Cakrawala Pendidikan, Juni 2010, Th. XXIX. No. 2. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta. Soedjito Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Soekesi Tata Istilah Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Tarigan Pengajaran. Bandung: Angkasa Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Jakarta: Depdikbud. Yudibrata, Ice Stari Karna Analisis Kontrastif Fonologi Bahasa Indonesia dan Bahasa Prancis. Jurna Humaniora. Vol.1. no.1. April Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Zulaeha, Ida Dialektologi: Dialek Geografi dan Dialek Sosial. Yogyakarta: Graha ILmu. (diunggah Minggu, 8 November Pukul wib).

71 k_asia_tenggara_9.1_%28bab_10%29 (12.11 Senin, 13 Desember 2014). 77

72 Simpulan Simpulan Jan 1 LAMPIRAN KARTU DATA Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kebetulan aje! Itu hanya kebetulan saja! Makna Makna [k b tulan] tidak sengaja terjadi [k b tulan] tidak sengaja terjadi Jan 2 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Boleh tanya kita orang. Boleh bertanya kepada kita. Makna Makna [tan ] meminta keterangan [b rtan a] meminta keterangan 78

73 Simpulan Simpulan Kos akat a 79 Jan 3 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kite bergurau aje Kita bergurau saja Makna Makna [b rgurau] berjenaka [b rcanda] berjenaka Feb 4 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Dha habis berangan? Sudah selesai bermimpi? Makna Makna [b ra an] membayangkan [b rmimpi] membayangkan c. bentuk sama tetapi makna berbeda d. bentuk berbeda tetapi makna sama

74 Simpulan Kos akat a Simpulan 80 Jan 5 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jauh-jauh, jangan kacau. Menyingkir, jangan mengganggu. Makna Makna [kacau] merusak suasana [me ga gu] merusak suasana Feb 6 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kita orang nak sunat Kita akan sunat Makna Makna [sunat] khitan [sunat] khitan

75 Simpulan Simpulan 81 Jan 7 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kita ambil kengan dulu Kita panggil daftar hadir dulu Makna Makna [k an] daftar yang menunjukkan kehadiran seseorang [daftar hadir] daftar yang menunjukkan kehadiran seseorang Jan 8 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jangan takut! Jangan takut! Makna Makna [takut] merasa gentar [takut] merasa gentar

76 Simpulan kat a Simpulan 82 Jan 9 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ini kisah kami berdua Ini kisah kami berdua Makna Makna [b rdu ] terdiri atas dua orang [b rdu ] terdiri atas dua orang Jan 10 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jauh-jauh, jangan kacau Menyingkir, jangan mengganggu Makna Makna [jauh-jauh] menyisih [m n i kir] menyisih supaya tidak supaya tertabrak tertabrak tidak

77 Simpulan Simpulan ka ta 83 Jan 11 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mail, kau tipu Mail, kamu berbohong Makna Makna [tipu] tidak sesuai dengan hal yang sebenarnya [b rboh ] tidak sesuai dengan hal yang sebenarnya Feb 12 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mau tengok kapal terbang Inggin melihat pesawat terbang Makna Makna [te ] mengamati [m lihat] mengamati

78 Simpulan Simpulan 84 Jan 13 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Upin haus, buatkan air boleh? Upin haus, tolong ambilkan minum? Makna Makna [bu atkan] ambilkan [ambilkan] ambilkan Jan 14 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jarjit, jangan! Jarjit, jangan! Makna Makna [ja an] berarti tidak [ja an] berarti tidak boleh boleh

79 Simpulan Simpulan 85 Jan 15 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Eleh, kebetulan aje! Alah, kebetulan saja! Makna Makna [k b tulan] tidak sengaja [k b tulan] tidak sengaja terjadi terjadi Jan 16 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Harimau? Harimau? Makna Makna [harimau] binatang buas [harimau] binatang buas

80 Simpulan k ata Simpulan 86 Jan 17 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Api, cek gu. Api, bu guru. Makna Makna [ pi] api [ pi] api Jan 18 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bahaya itu. Berbahaya itu. Makna Makna [bahay ] menngkan bahaya [b rbahaya] menngkan bahaya

81 Simpulan Simpulan ka ta 87 Jan 19 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Latihan kebakaran Latihan kebakaran Makna Makna [k bakaran] peristiwa terbakarnya sesuatu [k bakaran] peristiwa terbakarnya sesuatu Jan 20 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ihsan, tinggalkan bag itu. Ihsan, tinggalkan bag itu. Makna Makna [ti galkan] tinggalkan [ti galkan] tinggalkan

82 Simpula n Kos akat a Simpulan 88 Jan 21 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pingsan pula, baru latihan. Sudah pingsan, padahal baru latihan. Makna Makna [latihan] hasil berlatih [latihan] hasil berlatih Jan 22 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Siap menyelamat! Siap menyelamatkan! Makna Makna [m n lamat] membebaskan [m n elamatkan] membebaskan Jan 23 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan

83 Simpulan Simpulan Kos akat a 89 Siap! Bersiap! Makna Makna [si ap] bersiap-siap [b rsi ap] bersiap-siap Jan 24 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan hanya untuk kecemasan Hanya untuk darurat Makna Makna [k cemasan] darurat [Darurat] darurat Jan 25 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Peralatan memadamkan api

84 Simpulan Simpul an 90 Jan 26 Peralatan untuk memadamkan api Makna Makna [p ralatan] berbagai alat [p ralatan] berbagai alat kelengkapan kelengkapan e. bentuk mirip dan makna sama b. bentuk sama tetapi makna berbeda c. bentuk berbeda tetapi makna sama Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Peralatan memadamkan api Peralatan untuk memadamkan api Makna Makna [m madamkan] mematikan [m madamkan] mematikan

85 Simpulan Simpulan Jan 27 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Untuk lindungi kepala dan muka dari api 91 Untuk melindungi kepala dan muka dari api Makna Makna [lindu i] menjaga [m lindu i] menjaga Jan 28 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Macam itu, cara padam api. Seperti itu, cara memadamkan api. Makna Makna [padam] mematikan [m madamkan] mematikan

86 Simpulan Simpulan 92 Jan 29 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bila rumah terbakar Jika rumah terbakar Makna Makna [rumah] rumah [rumah] rumah Jan 30 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Gembira lah. Menyenagkan lah. Makna Makna [g mbira] menyenangkan [m n na kan] menyenangkan

87 Simpulan Simpulan 93 Jan 31 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sudah sedia semua! Sudah siap semua! Makna Makna [s di ] sudah bersedia [siap] (untuk) sudah bersedia (untuk) Jan 32 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Apa salahnya? Apa salahnya? Makna Makna [salahnya] salahnya [salahny ] salahnya

88 Simpulan kat a Simpulan kat a 94 Jan 33 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tanpa graviti, semua benda akan terapung Tanpa gaya gravitasi, semua benda akan terapung Makna Makna [t rapu ] mengambang dipermukaan air/udara [t rapu ] mengambang dipermukaan air/udara Jan 34 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kak, kalau rumah terbakar Kak, jika rumah terbakar Makna Makna [t rbakar] habis dihanguskan api [t rbakar] habis dihanguskan api

89 Simpulan Simpulan 95 Jan 35 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Nak tengok aje. Hanya inggin melihat saja. Makna Makna [te ] melihat [m lihat] melihat Feb 36 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bagi balik pistolku! Kembalikan pistolku! Makna Makna [bagi bali ] kembalikan [k mbalikan] kembalikan

90 Simpulan Simpulan ka ta 96 Feb 37 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kenapa tak boleh main? Kenapa tidak boleh bermain? Makna Makna [main] melakukan [b rmain] sesuatu yang menyenangkan melakukan sesuatu yang menyenangkan Feb 38 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tak seronok. Tidak menyenangkan. Makna Makna [s r n ] menjadikan senang [m n na kan] menjadikan senang

91 Simpulan ka ta Simpulan 97 Feb 39 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sekolah cuti Sekolah libur Makna Makna [cuti] bebas dari [libur] bebas dari masuk sekolah masuk sekolah Feb 40 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Asap motor sebab jerebu Asap motor menyebabkan polusi udara Makna Makna [j r bu] kabut yang bercampur debu di udara [polusi udara] kabut yang bercampur debu di udara

92 Simpulan ka ta Simpulan 98 Feb 41 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Rumahpun ditutup Rumahpun ditutup Makna Makna [ditutup] ditutup [ditutup] ditutup c. bentuk sama tetapi makna berbeda d. bentuk berbeda tetapi makna sama Feb 42 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Lambat nak pergi kemana? Terlambat pergi kemana? Makna Makna [lambat] lewat dari [t rlambat] lewat dari waktu yang waktu yang ditentukan ditentukan

93 Simpulan Simpulan ka ta 99 Feb 43 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jangan lupa memakai topi muka. Jangan lupa memakai masker. Makna Makna [topi muk ] kain penutup [mask r] kain penutup mulut dan mulut dan hidung hidung Feb 44 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jerebu buat kita sakit. Polusi udara menyebabkan kita sakit Makna Makna [bu at] menjadi sebab [m n babkan] menjadi sebab aesuatu sesuatu

94 Simpulan Simpulan ka ta 100 Feb 45 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pembenihan awan Pembenihan awan Makna Makna [p mbenihan] proses menanam benih [p mb nihan] proses menanam benih Feb 46 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mencegah lebih baik dari merawat Mencegah lebik baik dari mengobati Makna Makna [m rawat] menyembukan dengan obat [m bati] menyembukan dengan obat

95 Simpulan Simpulan 101 Feb 47 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Aku belanja! Aku yang membayarkan! Makna Makna [b lanj ] membayarkan [m mbayarkan] membayarkan Jan 48 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bulan pusing Matahari jadi satu bulan Bulan mengelilingi Matahari jadi satu bulan Makna Makna [bulan] bulan/jangka waktu [bulan] bulan/jangka waktu

96 Simpulan Simpula n 102 Jan 49 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Dan Planet-planet semua ini, berpusing keliling Matahari Dan semua Planet-planet ini, berputar mengelilingi Matahari Makna Makna [b rpusi ] berputar [b rputar] berputar Jan 50 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Dalam sintem surya kita, mataharilah yang duduk di tengah Dalam sistem tata surya kita, mataharilah yang berada di tenggah Makna Makna [DuDu ] berada [b rada] berada

97 Simpulan Simpulan 103 Jan 51 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bumi pusing Matahari, jadi satu tahun Bumi berputar mengelilingi Matahari, jadi satu tahun Makna Makna [tahun] tahun/jangka waktu [tahun] tahun/jangka waktu Jan 52 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet Semuanya ada delapan Planet Makna Makna [lapan] delapan [D lapan] delapan

98 Simpulan Simpulan 104 Jan 53 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Itu Planet Utarid, mana boleh duduk di situ Itu Planet Merkurius, mana bisa tinggal di sana Makna Makna [utarid] Merkurius [Merkurius] Merkurius Jan 54 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Berpusing keliling Matahari Berputar mengelilingi Matahari Makna Makna [k lili ] mengelilingi [m lili I] mengelilingi

99 Simpulan Simpulan 105 Jan 55 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [Zuhra] Venus [Venus] Venus Jan 56 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Utarid, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [bumi] Bumi [bumi] Bumi

100 Simpulan Simpulan 106 Jan 57 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Utarid, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [Markh] Mars [Mars] Mars Jan 58 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Utarid, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [M ustari] Jupiter [Jupit r] Jupiter

101 Simpulan Simpulan 107 Jan 59 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Utarid, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [Zuhal] Saturnus [Saturnus] Saturnus Jan 60 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Utarid, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [uranus] Uranus [uranus] Uranus

102 Simpulan Simpulan 108 Jan 61 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Semuanya ada lapan Planet, Utarid, Zuhra, Bumi, Markh, Musytari, Zuhal, Uranus, Neptun. Semuanya ada delapan Planet, Utarid, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Makna Makna [NeptUn] Neptunus [NeptunUs] Neptunus Jan 62 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Biar kami angkasawan Upin dan angkasawasan Ipin menceritakan Biarlah Kami, astronot Upin dan astronot Ipin menceritakan Makna Makna [a kasawan] astronaut [astr nau] astronaut

103 Simpulan k ata Simpulan 109 Jan 63 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Menceritakan pengalaman kami di angkasa lepas Menceritakan pengalaman kami di luar angkasa Makna Makna [p alaman] pengelaman [p alaman] pengalaman c. bentuk sama tetapi makna berbeda d. bentuk berbeda tetapi makna sama Jan 64 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Menceritakan pengalaman kami di angkasa lepas Menceritakan pengalaman kami di luar angkasa Makna Makna [a kas l pas] luar angkasa [lu ar a kasa] luar angkasa

104 Simpulan Simpulan k ata 110 Jan 65 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Rasa-rasanya boleh nampak Opah dan Akak, tak? Menurutmu kita bias melihat Opah dan kakak, tidak? Makna Makna [rasarasan ] menerutmu [m nurutmu] menurutmu Jan 66 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana nampak? Mana kelihatan? Makna Makna [nampa ] kelihatan [k lihatan] kelihatan

105 Simpulan Simpulan 111 Jan 67 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan jangan tengok dekat-dekat Jangan melihat dekat-dekat Makna Makna [dekat] dekat/tidak [dekat] jauh antaranya dekat/tidak jauh antaranya Jan 68 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bumi kita bulat Bumi kita berbentuk bulat Makna Makna [bulat] berbentuk bulat [b rb ntu bulat] berbentuk bulat

106 Simpulan Simpulan 112 Feb 69 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Atuk masuklah pesta durian! Kakek ikutlah pesta durian! Makna Makna [masu ] ikut [ikut] ikut Jan 70 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bahagian yang kena Matahari jadi siang, yang tak kena jadi malam lah Bagian yang terkena Matahari Menjadi siang dan yang tidak terkena Matahari menjadi malam Makna Makna [bahagi an] bagian [bagi an] bagian

107 Simpulan Simpulan 113 Jan 71 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bahagian yang kena Matahari jadi siang, yang tak kena jadi malam lah Bagian yang terkena Matahari Menjadi siang dan yang tidak terkena Matahari menjadi malam Makna Makna [k n ] terkena [t rk na] terkena Jan 72 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bahagian yang kena Matahari jadi siang, yang tak kena jadi malam lah Bagian yang terkena Matahari Menjadi siang dan yang tidak terkena Matahari menjadi malam Makna Makna [matahari] matahari [matahari] matahari

108 Simpulan Kos aka ta Simpula n Kos aka ta 114 Jan 73 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bahagian yang kena Matahari jadi siang, yang tak kena jadi malam lah Bagian yang terkena Matahari Menjadi siang dan yang tidak terkena Matahari menjadi malam Makna Makna [si a ] siang [si a ] siang Jan 74 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bahagian yang kena Matahari jadi siang, yang tak kena jadi malam lah Bagian yang terkena Matahari Menjadi siang dan yang tidak terkena Matahari menjadi malam Makna Makna [malam] malam [malam] malam

109 Simpul an Simpula n 115 Jan 75 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kita duduk di planet itu. Dekat sikit dengan Matahari Kita tinggal di planet itu. Lebih dekat jaraknya dengan Matahari Makna Makna [d kat siket] lebih dekat [l bih d kat jaraknya jarakn a] lebih Jaraknya dekat Jan 76 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kalo nak tau, planet Utari planet ni yang paling kecil dalam sistem surya kita Perlu kamu ketahui, bahwa planet Merkurius adalah planet yang paling kecil dalam sistem tatasurya kita Makna Makna Jan 77 [k cil] kecil [k cii] kecil Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan

110 Simpulan Simpulan 116 Kalo nak tau, planet Utari planet ni yang paling kecil dalam sistem surya kita Perlu kamu ketahui, bahwa planet Merkurius adalah planet yang paling kecil dalam sistem tatasurya kita Makna Makna [sist m sury ] sistem [sist m tatasurya tatasurya] sistem tatasurya Jan 78 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Satu! Dua! Tiga! Satu! Dua! Tiga! Makna Makna [du ] dua [du a] dua Jan 79 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan

111 Simpulan Simpulan 117 Seronoknya! Seronoknya! Makna Makna [s ron ] menyenangkan [s ron ] Menyenangkan c. bentuk sama tetapi makna berbeda d. bentuk berbeda tetapi makna sama Jan 80 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Nasib baik tak kena Beruntung tidak tertimpa Makna Makna [nasib bai ] beruntung [b runtu ] beruntung Jan 81 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Inilah Planet Musytari, Planet paling besar

112 Simpulan Simpulan 118 Inilah Planet Yupiter, Planet paling besar Makna Makna [b sar] besar [b sar] besar Jan 82 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Upin! Tengok! Planet itu ada gelang Upin! Lihat! Planet itu ada gelang Makna Makna [g la ] perhiasan yang dipakai di jari (cincin0 [g la ] perhiasan yang melingkar di pakai di tangan Jan 83 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Inilah planet paling cantik

113 Simpulan Simpulan 119 Inilah planet tercantik Makna Makna [pali canti ] paling cantik [t rcanti ] paling cantik Jan 84 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Nak cari anak bulan Mau mencari anak bulan Makna Makna [cari] cari [cari] cari Jan 85 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak, projek sains ini untuk pertandingan, kan? Kakak, projek sains ini untuk pertandingan, kah?

114 Simpul an ka ta Simpulan 120 Makna Makna [pr je ] rancangan kerja [pr je ] rancangan kerja Jan 86 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak, projek sains ini untuk pertandingan, kan? Kakak, projek sains ini untuk pertandingan, kah? Makna Makna [sains] ilmu [sains] pengetahuan yang sistematik ilmu pengetahuan yang sistematik Jan 87 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak, projek sains ini untuk pertandingan, kan? Kakak, projek sains ini untuk pertandingan, kah?

115 Simpulan Simpulan 121 Makna Makna [p rtandi an] perlombaan [p rtandi an] perlombaan Jan 88 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bukan, untuk pendidikan. Bukan, untuk pendidikan. Makna Makna Feb 89 [p ndidikan] pendidikan [p ndidikan] pendidikan Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jumpa tak durian tadi? Ketemu tidak duriannya tadi?

116 Simpulan Kos akat a Simpulan 122 Makna Makna [jump ] ketemu [k t mu] ketemu Jan 90 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Di situlah angkasawan membuat kajian Di situlah astronot membuat kajian Makna Makna [kaji an] laporan [kaji an] menyelidiki Jan 91 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana ada orang buat kajian pasal tu. Mana ada orang membuat laporan pasal itu Makna Makna [pasal] tentang [pasal] bagian dari bab (dalam undang-

117 Simpulan Simpulan 123 undang) Jan 92 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana ada? Aku punya jatuh paling ahir. Akulah yang menang. Mana mungkin? Punyaku yang jatuh terahir. Akulah yang menang. Makna Makna [ ku pun ] milikku [pun aku] milikku Jan 93 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana ada? Aku punya jatuh paling ahir. Akulah yang menang. Mana mungkin? Punyaku yang jatuh terahir. Akulah yang menang. Makna Makna [jatuh] jatuh [jatuh] jatuh

118 Simpulan Kos akat a Simpulan 124 Jan 94 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana ada? Aku punya jatuh paling ahir. Akulah yang menang. Mana mungkin? Punyaku yang jatuh terahir. Akulah yang menang. Makna Makna [pali hir] paling ahir [t rahir] paling ahir Jan 95 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana ada? Aku punya jatuh paling ahir. Akulah yang menang. Mana mungkin? Punyaku yang jatuh terahir. Akulah yang menang. Makna Makna [m na ] menang [m na ] menang

119 Simpul an Simpulan Simpulan 125 Jan 96 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Orang main apa tuh? Payung terjun. Kalian bermain apa? Bermain terjun payung. Makna Makna [main] bermain [b rmain] bermain Jan 97 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Orang main apa tuh? Payung terjun. Kalian bermain apa? Bermain terjun payung. Makna Makna [payu t rjun] terjun payung [t rjun payu ] terjung payung

120 Simpu lan Simpulan k ata 126 Jan 98 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tapi, angkasawan tidak pakai payung terjun Tapi, anstronaut tidak memakai parasut Makna Makna [payu t rjun] parasut [parasut] parasut Jan 99 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Dia pakai roket. Dia memakai roket. Makna Makna [roket] roket [roket] roket

121 Simpulan Simpulan 127 Jan 100 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Lihat angkasawan Upin dan Ipin terbang Lihat astronaut Upin dan Ipin terbang Makna Makna [t rba ] terbang [t rba ] terbang Jan 101 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Baju ini khas untuk angkasawan Baju ini khusus untuk astronaut Makna Makna [baju] baju [baju] baju

122 Simpulan ka ta Simpulan 128 Jan 102 Perbandingan kosa dan dengan media animasi Upin dan Ipin Baju ini khas untuk angkasawan Baju ini khusus untuk astronaut Makna Makna [khas] khusus [khusus] khusus Jan 103 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Baju ini khas untuk angkasawan Baju ini khas untuk astronaut Makna Makna [khas] khusus [khas] istemewa berhubungan dengan adat

123 Simpulan Simpulan 129 Jan 104 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ada ogsigen untuk bernafas Ada tabung ogsigen untuk bernafas Makna Makna [ogsigen] Ogsigen [tabu ogsigen] tabung ogsigen Jan 105 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ada ogsigen untuk bernapas Ada tabung ogsigen untuk bernapas Makna Makna [b rnapas] bernapas [b rnapas] bernapas

124 Simpulan Simpulan 130 Jan 106 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ada tiup air untuk sejukkan badan Ada alat peniup air untuk menyejukkan badan Makna Makna [ti up ir] alat peniup air [ lat p ni Up ir] alat peniup air Jan 107 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ada tiup air untuk sejukkan badan Ada alat peniup air untuk menyejukkan badan Makna Makna [s ju kan] menyejukkan [m n ju kan] menyejukkan Jan 108 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan

125 Simpulan Simpulan 131 Ada tiup air untuk sejukkan badan Ada alat peniup air untuk menyejukkan badan Makna Makna [badan] badan [badan] badan Jan 109 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Baju ni lindungi angkasawan dari sembarang bahaya di angkasa Baju ini melindungi astronaut dari segala bahaya dari luar angkasa Makna Makna [s mbara bahay ] segala bahaya [s gala bahaya] segala bahaya Jan 110 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Beratnya lima puluh kilogram

126 Simpulan ka ta Simpulan 132 Beratnya lima puluh kilogram Makna Makna [b ratn ] beratnya [beratnya] beratnya Jan 111 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Beratnya lima puluh kilogram Beratnya lima puluh kilogram Makna Makna [puluh] bilangan kelipatan sepuluh [puluh] bilangan kelipatan sepuluh Jan 112 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Beratnya lima puluh kilogram Beratnya lima puluh kilogram

127 Simpulan Simpulan 133 Makna Makna [kilogr m] kilogram [kilogram] kilogram Jan 113 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tapi, hairan? Tapi, heran? Makna Makna [hairan] heran [heran] heran Jan 114 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Alahhhh dha habis. Alah sudah habis.

128 Simpulan Simpulan 134 Makna Makna [habis] tidak tersisa [habis] tidak tersisa Jan 115 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Makanan Makanan Makna Makna [makanan] makanan [makanan] makanan Jan 116 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Minuman Minuman

129 Ko sak ata Simpulan Simpulan 135 Makna Makna [minuman] minuman [minuman] minuman Jan 117 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Lepastuh pakai tali pinggang Setelah itu memakai sabuk Makna Makna [pakai] memakai [m makai] memakai Mar 118 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Lepastuh pakai tali pinggang Setelah itu memakai sabuk Makna Makna

130 Simpulan Simpulan 136 [tali pi ga ] tali pinggang [sabu ] tali pinggang Jan 119 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sampai terhantuk ke dinding Samapi terbentur ke dinding Makna Makna [t rhantu ] terbentur [t rb ntur] terbentur Jan 120 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sampai terhantuk ke dinding Sampai terbentur ke dinding Makna Makna [dindi ] dinding [dindi ] dinding

131 Sim pula n Simpulan Simpulan 137 Jan 121 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Dia Dia ber Makna Makna [kat ] b r [b r] ber Jan 122 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Memang menarik Memang menarik Makna Makna [m nari ] menarik [m nari ] menarik

132 Simpula n Simpulan 138 Jan 123 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Itupun kita yang tolong Itu juga kita yang menolong Makna Makna [tol ] menolong [m nol ] menolong Jan 124 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana akak dapat? Dari mana kakak mendapatkannya? Makna Makna [man ] dari mana [dari mana] dari mana

133 Simpulan k ata Simpulan 139 Jan 125 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Angkasawan tu bagi Diberi oleh astronaut Makna Makna [bagi] diberi [dib ri] diberi Jan 126 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ini akak punya Jadi ini punya kakak Makna Makna [ ka pun ] punya kakak [pun a kaka ] punya kakak

134 Simpulan Simpulan 140 Mar 127 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak, tengok nie! Kakak, lihat ini! Makna Makna [te ] lihat [lihat] lihat Mar 128 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pergi simpan duet tu, lepas mandi! Simpan uang itu, setelah itu cepat mandi! Makna Makna [simpan] simpan [simpan] simpan

135 Simpulan Simpulan 141 Mar 129 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pergi simpan duek tu, lepas mandi! Simpang uang itu, setelah itu cepat mandi! Makna Makna [du e ] alat tukar [u a ] alat tukar resmi resmi Mar 130 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pergi simpan duet tu, lepas mandi! Simpang uang itu, setelah itu cepat mandi! Makna Makna [mandi] mandi [mandi] mandi

136 Simpulan k ata Simpulan 142 Mar 131 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Abang, nak aiskrim potong Abang, es krim potong Makna Makna [ ba ] panggilan [ ba ] orang laki-laki panggilan orang laki-laki Mar 132 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Abang, nak aiskrim potong Abang, mau es krim potong Makna Makna [aiskrim es krim [ skrim pot ] potong pot ] es potong krim

137 Simpulan Simpulan 143 Mar 133 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak baru aja cakap tadi pergi simpah dah beli aiskrim Kakak baru saja berbicara tadi untuk disimpan, sudah dibuat membeli eskrim Makna Makna [cakap] berbicara [b rbicara] berbicara Mar 134 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak baru aja cakap tadi pergi simpah dah beli aiskrim Kakak baru saja berbicara tadi untuk disimpan, sudah dibuat membeli eskrim Makna Makna [b li] membeli [m mb li] membeli

138 Simpulan Simpulan 144 Mar 135 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tolong Atuk, dapat singgit Menolong Atuk, mendapatkan satu ringgit Makna Makna [dapat] mendapatkan [m ndapatkan] mendapatkan Mar 136 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kau curi yaaa? Kamu mencuri yaa? Makna Makna [curi] mencuri [m ncuri] mencuri

139 Simpulan Simpulan 145 Mar 137 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tak baik Akak cakap macam tu, kita orang kan budak baik. Tidak baik Kakak berbicara seperti itu, kita kan budak baik Makna Makna [buda ] anak-anak [buda ] hamba atau abdi Mar 138 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pinjam, Upin yang minta ke Ihsan Meminjam, Upin yang meminta ke Ihsan Makna Makna [pinjam] meminjam [m minjam] meminjam

140 Simpulan Simpulan 146 Mar 139 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pinjam, Upin yang minta ke Ihsan Meminjam, Upin yang meminta ke Ihsan Makna Makna [mint ] meminta [m minta] meminta Mar 140 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bukan senang bujuk Ihsan Tidak mudah membujuk Ihsan Makna Makna [s na ] mudah [mudah] senang

141 Simpulan Simpulan 147 Mar 141 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Bukan senang bujuk Ihsan Tidak senang membujuk Ihsan Makna Makna [s na ] mudah [s na ] menyenangkan Mar 142 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Nanti pulangkan duwet Ihsan Nanti pulangkan uang Ihsan Makna Makna [pula kan] kembalikan [pula kan] mengembalikan ke rumah

142 Simpulan Simpulan 148 Mar 143 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Upah? Upah? Makna Makna [upah] upah [upah] upah Mar 144 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Lain kali bila nak tolong lagi ihlas, kan lagi bagus Lain kali jika inggin menolong lagi yang ihlas, kan lebih bagus Makna Makna [lagi bagus] lebih bagus [lebih bagus] lebih bagus

143 Simpulan Simpulan 149 Mar 145 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kaya lah engkau, mau buat apa dengan duet tu Kaya kamu, untuk apa uangmu itu Makna Makna [kaya] banyak harta [kaya] banyak harta Mar 146 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Maknanya kau taka da duet lah Artinya kau tidak mempunyai uang ya Makna Makna [ma nan ] artinya [artin a] artinya

144 Simpulan Simpulan k ata 150 Mar 147 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mail. Macam mana nak dapat duet? Mail. Bagaimana untuk mendapatkan uang? Makna Makna [mac m man ] bagaimana [bagaimana] bagaimana Mar 148 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Susahnya nak dapat singgit. Susahnya untuk mendapatkan satu ringgit Makna Makna [susahn ] susahnya [susahn a] susahnya

145 Simpulan Simpulan 151 Mar 149 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sikeknya Sedikitnya Makna Makna [sikekn ] sedikitnya [s dikitn a] sedikitnya Mar 150 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Cukup tak? Cukup gak? Makna Makna [cukup] cukup [cukup] cukup

146 Simpulan Simpulan 152 Mar 151 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Opa? Mana Akak? Opa? Di mana Kakak? Makna Makna [Opa] Nenek [Opa] kakek Mar 152 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Opah? Mana Akak? Opa? Di mana Kakak? Makna Makna [man ] di mana [di mana] di mana

147 Simpulan Simpulan 153 Mar 153 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Opa, tadi kita pergi ke kedai Mail jual ayam, penat. Kita dapat duek banyak Opa, tadi kita pergi ke warungnya Mail membantu menjual ayam, lelah. Kita mendapatkan uang banyak Makna Makna [k dai] tempat menjual makanan [waru ] tempat menjual makanan Mar 154 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Opa, tadi kita pergi ke kedai Mail jual ayam, penat. Kita dapat duek banyak Opa, tadi kita pergi ke warungnya Mail membantu menjual ayam,penat. Kita mendapatkan uang banyak Makna Makna [p nat] lelah atau [p nat] lelah atau capek capek

148 Simpulan Simpulan k ata 154 Mar 155 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Simpan elok-elok Simpan baik-baik Makna Makna [ l - l ] baik-baik [bai -bai ] baik-baik Mar 156 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Besepahnya Berantakannya Makna Makna [b s pah] berantakan [b rantakan] berantakan

149 Simpulan Simpulan 155 Mar 157 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pergi tunjuk Opa! Perlihatkan pada Opa! Makna Makna [pergi tunju ] menunjukkan [p rlihatkan] menunjukkan Mar 158 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Nampak budak-budak tuh tak? Melihat anak-anak itu tidak? Makna Makna [nampa ] melihat [m lihat] melihat

150 Simpulan ka ta Simpulan 156 Mar 159 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ini semalam punya duet Ini uang yang semalam Makna Makna [s mal m] semalam [s malam] semalam Mar 160 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Hay, Rose. Muka banyak masam, kenapa? Hay, Rose. Cemberut, kanapa? Makna Makna [muk ban a masam] cemberut [C mb rut] cemberut

151 Simpulan Simpulan 157 Mar 161 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Alah Rose, jangan marah nanti lekas tua Alah Rose, jangan marah nanti cepat tua Makna Makna [l kas tu ] cepat menjadi tua [c pat tu a] cepat menjadi tua Mar 162 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mengadu lah tuh Mengaduh lah Makna Makna [m adu] mengadu [m adu] mengadu

152 Simpulan Simpulan 158 Mar 163 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mandi sungai Mandi di sungai Makna Makna [su ai] di sungai [di su ai] di sungai Mar 164 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Macam mana Akak nak bagi, Akak kan takut lipas Bagaimana Kakak akan memberikannya, Kakak kan takut kecoa Makna Makna [lipas] kecoa [k co a ] kecoa

153 Simpulan Simpulan k ata 159 Mar 165 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sedapnya bau, lapernya Baunya sedap, laparnya Makna Makna [s dapn bau],baunya sedap [baun a sedap] baunya sedap Mar 166 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Mana lah ng k Darimana nya k Makna Makna [ ] k [ ] k

154 Simpulan Simpulan 160 Mar 167 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Murid-murid ini tablet Murid-murid ini tablet Makna Makna [tablet] tablet (elektronik) [tablet] tablet (elektronik) Mar 168 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Ihsan mesti lagi suka tablet ini Ihsan pasti lebih suka tablet ini Makna Makna [lagi suk ] lebih suka [l bih suka] lebih suka

155 Simpulan Kos akat a Simpulan 161 Mar 169 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tak payah bayar, sekolah sediakan Tidak usah membayar, sekolah menyediakan Makna Makna [ta payah] tidak perlu [ta usah] tidak perlu Mar 170 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tak payah bayar, sekolah sediakan Tidak usah membayar, sekolah telah menyediakan Makna Makna [s diakan] menyediakan [m n diakan] menyediakan

156 Simpulan Simpulan 162 Mar 171 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Terkejut Opa Terkejut Opa Makna Makna [terk jut] terkejut [terk jut] terkejut Mar 172 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Waw, boleh tangkap gambar Waw, dapat digunakan untuk memfoto Makna Makna [ta kap alat merekam [m mfoto] gambar] gambar alat meremkan gambar

157 Simpulan Kos akat a Simpulan k ata 163 Mar 173 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kenapa rumput panjang sangat Kenapa rumput panjang sekali Makna Makna [panja sa at] panjang sekali [panja s kali] panjang sekali Mar 174 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kayu api basah Kayu bakar basah Makna Makna [kayu pi] kayu bakar [kayu bakar] kayu bakar

158 Simpulan Simpulan 164 Mar 175 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Alah mak! Cerita kancil yang bijak. Alah mak! Cerita kancil yang bijak. Makna Makna [bija ] bijak [bija ] bijak Mar 176 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sepuluh tolak tujuh tinggal berapa k? Sepuluh minus tujuh tinggal berapa? Makna Makna [tola ] dikurangi [minus] dikurangi

159 Simpulan Simpulan 165 Mar 177 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Soalan seterusnya Soal seterusnya Makna Makna [soalan s t rusn ] soal [soal] soal Mar 178 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Soalan seterusnya Soal seterusnya Makna Makna [s t rusn a] selanjutnya [s t rusn a] selanjutnya

160 Simpulan Simpulan 166 Mar 179 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Buka surat satu sampai sepuluh Buka halaman satu sampai sepuluh Makna Makna [surat] halaman buku [halaman] halaman buku Mar 180 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak, tak buat kerja sekolah kah? Kakak, tidak membuat pekerjaan rumah kah? Makna Makna [k rj s kolah] pekerjaaan rumah [p k rjaan rumah] pekerjaan rumah

161 Simpulan Simpulan 167 Mar 181 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Sambung permainan Melanjutkan permainan Makna Makna [sambu ] melanjutkan [m lanjutkan] melanjutkan Mar 182 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Opa nak umroh, jauh naik kapal terbang Nenek akan umroh, pergi jauh dengan naik pesawat Makna Makna [kapal t rba ] kapal terbang [p sawat] kapal terbang

162 Simpulan k ata Simpulan 168 Mar 183 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tidak boleh, Opa pergi lama, lepas raya nanti Opa balik Tidak boleh, Nenek pergi lama, setelah lebaran nanti Nenek pulang Makna Makna [lam ] lama [lama] lama Mar 184 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tidak boleh, Opa pergi lama, lepas raya nanti Opah balik Tidak boleh, Opa pergi lama, setelah lebaran nanti Opa pulang Makna Makna [l pas ray ] setelah lebaran [s t lah l baran] setelah lebaran

163 Simpulan Kos akat a Simpulan 169 Mar 185 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Rindu Opa Rindu Nenek Makna Makna [rindu] rindu [rindu] rindu Mar 186 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tunggu Opah telepon Menunggu Nenek menelpon Makna Makna [tu gu] menunggu [m nu gu] menunggu

164 Simpulan Simpulan k ata 170 Mar 187 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kita nak pergi sembayang raya Kita akan pergi salat idul fitri Makna Makna [s mbaya ray ] salat idul fitri [salat IdUl fitri] salat idul fitri Mar 188 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan ABC (air batu campur) durian Es campur durian Makna Makna [ABC duri an] es campur [ s duri an durian campur] es durian campur

165 Simpulan Kos akat a Simpulan 171 Mar 189 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jangan menyusahkan Atuk Jangan menyusahkan Datuk Makna Makna [m n usahkan] menyusahkan [m n usahkan] menyusahkan Mar 190 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jangan menyusahkan Atuk Jangan menyusahkan Datuk Makna Makna [ tu ] kakek [DtU ] kakek

166 Simpulan k ata Simpulan 172 Mar 191 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Tunggu dulu! Jangan naik Tunggu dulu! Jangan naik Makna Makna [nai ] naik [nai ] naik Mar 192 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Macam mana tau durian mangkau? Bagamana caranya mengetahui durian yang belum masak? Makna Makna [ma kau] belum masak [b lum masa ] belum masak

167 Simpulan Simpulan 173 Mar 193 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Pantaslah sedap, percuma Pantaslah enak, percuma Makna Makna [p rcum ] Cuma-Cuma [p rcuma] tidak ada gunanya Mar 194 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Jaga dan hargai mata Jaga dan hargai mata Makna Makna [mat ] mata [mata] mata

168 Simpulan Simpulan 174 Mar 195 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Buat silang Menjawab teka-teki silang Makna Makna [sila kat ] teka-teki silang [t ka-teki sila ] teka-teki silang Mar 196 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Kalo menang kita kongsi hadian dengan Opah Kalo menang kita bagi hadiannya dengan Nenek Makna Makna [k si] bagi [bagi] bagi

169 Simpulan Simpulan 175 Mar 197 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Nanti Opa bawa periksa mata Nanti Nenek bawa ke periksa mata Makna Makna [p riks ] periksa [p riksa] periksa Mar 198 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Wah, pelangi dah lama tak tengok Wah, pelangi sudah lama tidak melihat Makna Makna [p la i] pelangi [p la i] pelangi Mar 199 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan

170 Simpulan Simpulan 176 Sekejap melengkung Sebentar melengkung Makna Makna [m l ku ] melengkung [m l ku ] melengkung Mar 200 Perbandingan kosa dan dengan media animasi dan Akak comel, macam singa ni Kakak cantik, seperti singa ini Makna Makna [com l] cantik [canti ] cantik TRANSKRIP FILM ANIMASI DAN

171 177 BARU IHKLAS DARI HATI : Akaka ada cerita Sadam husen tak hari ini. KAK ROSE : Taka da. U dan I : Iya kah? : Akak, Akak nak tengok sekejap aja! KAK ROSE : Ihhhhsss. Budak-budak nie. Nah cepat! : Akak nak cakap. Tak percaya. U dan I : Macam kita lah. : Tanah runtuh ramai terkorban. KAK ROSE : Apa yang kau orang baca tuh? : Lihat Kak! : Tanah runtuh itu apa Kak? KAK ROSE : Tanah runtuh tuh bumi bebekah. Masa tu tanah terbelah budakbudak nakal semua kena telan. habislah. : Iya kah Kak? : Kakak tipu heeee? KAK ROSE : Betullah. Tanah runtuh bahaya. KAK ROSE : Habis tu kenapa kita orang tak pernah kena sekali? : Sebab kau orang budak baik. : Jadi, kita orang tak kan kena telan lah. Kita orang kan budak baik. : Betul betul betul. Upin cakap.

172 178 : Tapi kan KAK? KAK ROSE : Ihssss. Banyak budak tanya. Dah pergi main! : Betul Kak Rose. Yuh kita main ===============================****************============= MAIL U dan I FIZI MAIL MEIMEI MAIL MEIMEI : Kau buat apa ni? : Hee ada lah. Haaa ini lah. Cantik. : Wahhhhhh. : Nak main : Ehhh. Dua singgit. : Ehhhh. Ini pemadam saya punya. Tengok! Sama-sama. : Mana lah aku tau. Aku jumpa. : Hemmm. Tak apalah. Mari main! EHSAN DAN FIZI: Yoooo. MAIL FIZI MEIMEI MAIL FIZI EHSAN FIZI : Heeee. : Oke. Meimei mula. : Sini Meimei! : Wah hebatnya Ipin. : Sini! Sini! : Alah dha kalah. : Susah lah : Apalah. Dak guna kaki guna perut.

173 179 FIZI ALL ATUK : Tengok! Asap. : Banyaknya asap. : Yuh tengok. : Tuk tuk. : cuh cuh pergi-pergi bahaya! Balik! (SEKOLAH TADIKA MESRA) FIZI MEIMEI IHSAN : Kenapa ni? : Ijad. Rumahnya terbakar. : Ihhh. Ijad tak sekolah? : Nah tengok Ijad habis sekolah. : Nak nak nak. : Kasian Ijad. : Cek Gu ng. : Selamat pagi Cek Gu. ALL CEK GU : Selamat Pagi Cek Gu. : Selamat pagi semua. : Kamu semua dah dengar berita tentang Ijad? ALL CEK GU : Sudah Cek Gu. : Ijad Cuti masa-masa ni. Masa-masa sudah elok, nanti Ijad sekolah seperti biasa. (RUMAH IJAD)

174 180 IJAD MEIEMI : Ijad, semua terbakar? : Terbakar semua. : Ijad nanti kita semua orang ng lagi yo. : Nanti kita tolong he. (SEKOLAH) EHSAN ALL CEK GU U dan I MEIME MAIL FIZI CEK GU : Selamat pagi Cek Gu. : Selamat Pagi Cek Gu. : Duduk! Murid-murid nak kengan tamu istimewa. : Siapakah? : Habislah kau mail. : Nasib Baik aku gosok gigi. : Ehhh siapa? : Murid-murid ini Tansri saliha. Beliau ng hari ini untuk berkasi cerita dengan kita semua. TANSRI SALIHA: Apakabar anak-anak? ALL : Kabar baik Tansri saliha. TANSRI SALIHA: Panggil aja Tok wam. ALL : Baik Tok wan. TANSRI SALIHA: Bagus sebelum tu. CEK GU : Wah tuk wan ada hadiahlah untuk kita. : Nah sorang satu.

175 181 MEIMEI CEK GU ALL : Cantiknya. : Murid-murid cakap apa ke Tok wan? : Terima kasih Tok Wan. TRANSRI SALIHA: Sam-SAMA. Haa. Anak-anak hari ini kita akan bincang pasal nie. MAIL : Wah duwet. : Sepuluh Sen. TRANSRI SALIHA: Betul siapa kak sini punya sepuluh sen? MAIL MEIMEI MEIMEI : Sepuluh sen taka da. Singgit ada. : Ada-ada. Ayak tak bawa lah : Meimei, ambil aku punya. : terima kasih. : Sama-sama. TRANSRI SALIHA: Apa yang kita boleh beli dengan sepuluh sen? Kalo anak nak tau dengan sepuluh sen ni boleh tolong orang. Tau macam mana? MAIL : Macam mana? TRANSRI SALIHA: Caranya kita bagi sepuluh sen pada orang. Coba bayangkan sorang beri sepuluh sen! Dalam kelas nie aja dah dapat berapa? Banyak kan? Kalo satu kampung macam mana? FIZI CEK GU ALL : Mimpi duwek lah tu. : Bak pepatah. Sikek-sikek lama jadi.? : Bukit.

176 182 TRANSRI SALIHA: Jangan Pandang rendah dengan duwek sepuluh sen. Kira siapa nak baca? MEIMEI EHSAN MEIMEI MAIL MEIMEI : Saya. : Nasib baik ada Meimei. : Dengar semua. Mail : Aku juga. : Segalanya tentang berkongsi dan saling menjaga satu sama lain. Untuk mencapai keamanan dalam dunia ini hendaklah dimulakan dari peringkat awal. Setiap tetesan air setiap helik setiap sen diambil kira. Sekian terima kasih. TRANSRI SALIHA: Baguss, tau taka pa maknanya? ALL : Tak tau Tok wan. TRANSRI SALIHA: Maknanya kita kena menjaga sesame kita kena kongsi senang susah baru lah dunia aman. Kalo nak dunia aman kena mulakan dengan kanak-kanak. MAIL : Kanak-kanak kita semua kan ya? TRANSRI SALIHA: Iyaa. MAIL : Duwek nak banyak-banyak tu nak bagi siapa? TRANSRI SALIHA: Duwek tu kita beri pada orang yang lebih membutuhkan. Seperti orang yang ditimpa kemalangan, kesusahan, bencana, kebakaran dan lain-lain lagi. Memberi tak salah berapapun asalkan kita ihlas nak membantu. Sebabtu tangan yang memberi lebih baik dari tangan yang menerima. CEK GU : Haaa. Inggat pesan Tok wan tu ya. Baiklah Murid-murid cakap terima kasih ke Tok Wan!

177 183 ALL : Terima kasih Tok Wan. (RUMAH DAN ) OPAH U dan I OPAH OPAH OPAH U dan I OPAH SALIH : Opah. Opah : Ada ting kosong tak? : Ting kosong? Ada. : Terima kasih Opah. : Nak buat apa nie? : Kita orang nak petik duwek Opah nak tulung Ijad. : Ohhhhh. Baguslah macam tu. : Ipin kau pegang ja. : Alahhhh aku baru nak masukkan. : Hemmmm. Lambat. : Macam nil ah cucu Opah. suka tulung orang. : Opah nak Darma tak? : Terima kasih Opah. kita orang pergi dulu ya. : Jalan baik-baik. : Pergi nak rumah sapa dulu ni? : Abang Salih. : Ada apa? : Kita orang nak minta darma buat Ijad?

178 184 SALIH U dan I ARA U dan I : Sepuluh sen pun tak apa. : Eh eh. Kau inggat aku taka da duwek kah? Nah dua puluh sen. : Terim kasih. : Darma, darma, darma, darma. : Assalamualaikum. Darma : Ara ada sepuluh sen. Boleh? : Boleh boleh boleh. =====================*********************=================== JARJID MAIl : Duuuua singittt : Kau nak jual ayam pa nak pantun kau ini? : Nih. Dua singgit dua singgit dua singgit. MEIMEI : Darma darma darma. Mari kasih darma, sepuluh sen taka pa. (RUMAH DAN ) : Ipin semalam aku mimpi Kak Ros masukkan duwek kak dalam tabung ni. : Iyaaa kah. Kalo betul-betul kan bagus. : Ihhh cepat sikit lah Ipin. Kasian Kak rose tunggu. (SEKOLAH TADIKA MESRA) EHSAN : Ihhhh. Ijad. Masuklah! : Dia takut nak masuk Cek Gu Sebab tak pakai baju sekolah.

179 185 CEK GU EHSAN MEIMEI FIZI IJAD ALL CEK GU : Ijad jangan takut. Bagus Ijad ng hari ini, kawan-kawan semua ada sesuatu untuk Ijad. : Ijad. Nah baju lama aku. Elok lagi nie. Ambil lah. : Ini saya bagi, ambil lah. : Ijad ini dari pada kami semua. : He eh. Satu kampung darma kau. : betul Itu. : Terima kasih kawan-kawan. : Sama-sama. : Nahhh macam nie lah dalam berkawan. Bila kawan dalam kesusahan kita tolong. Berat sama dipikul ringgan sama di jinjing. (SEKOLAH-KELAS) BELAJAR SAML MAIN : Nasib baik Cek Gu tak sampai lagi.

180 186 MAIL FIZI FIZI EHSAN All CEK GU JARJID EHSAN MEIMEI CEK GU JARJID EHSAN CEK GU EHSAN CEK GU : Kenapa kau orang lambat? : Ipin nih, pagi-pagi sibuk cari buku latihan matekmatik. : Itu bukukan dah hantak? : Kenapa kau punya ade? : Aku tak hantak itu. : Apalah kau Upin. : Bangun! Selamat pagi Cek gu. : Selamat pagi Cek Gu. : Selamat pagi semua. : Ehsan, apa tuh? : Akupun tak tau. : Apa itu Cek Gu? : Murid-murid, inilah tablet. : Tablet itu apa? : Saya ada Cek Gu. Dedy saya belikan. : Iya? Ehsan Guna tablet untuk apa? : Maen Game. : Ohhh, kalo begitu gitu. Ehsan mesti lagi suka tablet nie. : Sekarang nak Cek Gu ambil. Seorang satu. MEIMEI FIZI : Warna merah. : Warna Biru.

181 187 JARJID EHSAN CEK GU : Aku hijau. : Saya ada dua ringgit Cek Gu. : Tak payah bayar, sekolah sediakan. : Jadi murid-murid kena hargai dan jaga elok-elok. ALL CEK GU ALL EHSAN FIZI EHSAN CEK GU JARJID CEK GU JARJID CEK GU ALL CEK GU : Baik Cek Gu. : Sekarang buka tablet, tekan ini. : Tablet pendidikan. : Heee, banyaknyaa. matekmatik, sain. Semua belajar aje. : Haaaa, mana? Tak ade pun Ehsan. : Tekan aja lah! : Murid-murid tengok sini. Ikut Cek Gu. : Sudah ada, sudah ada. : Saya taka da pun. Saya punya sudah rusak. : Buka perlahan-lahan. Macam ni. : Terima kasih. Cek Gu banyak pandai. : Mulai hari ini kita guna tablet untuk belajar. : Haaaaaaaaa. : Buku?. : Tak payah bawa! : Tapi simpak kak rumah sebagai rujukan. JARJID : Bag ringan juga.

182 188 MEIMEI CEK GU : Hai yaaa. Saya tak dapat baca buku lagi. : Boleh, bacalah di rumah. Di sekolah bacalah dengan ini. Mulai esok, Cek Gu nak. Murid-murid bawa satu buku latihan. : Dengar? ALL CEK GU EHSAN FIZI CEK GU : Dengar. : Tablet itu tak boleh bawa balik. Simpan kak sini. : Kenapa? : Alah, tak boleh bawa balik tak seronok. Tak dapat main game. : Iyalah. Mana boleh bawa bali. Boleh digunakan kak sekolah aje. (RUMAH dan ) OPAH : Opah. : Opah. : Terkejut Opah. dan : Kita orang pun terkejut. OPAH OPAH OPAH : Apa hal ini. : Opah-Opah. kak sekolah tadi kita orang dapet tablet. : Tablet. Ohhh obat. : Tablet yang macam ni. : Lepas tu guna macam nie. : Ohhh. Tv. : Bukan. Kecil ada gambar tuh.

183 189 OPAH : Kamera? dan IPN: Ihhh. Bukan. OPAH : Habis tu apa? Beri tunjuk. : Tak ada. Kak simpan sekolah. KAK ROSE : Ini kah? dan : Haaa, ini lah tablet. : Mana boleh bawa balik. Kan sekolah punya. KAK ROSE : Tak lah, ini akak punya. dan : Akak, nak tengok KAK ROSE : Boleh, boleh. (RUMAH U & I MALAM HARI) : Bawa buku satu aja : Mana akak, tak keluar-keluarpun. : Mesti main tablet. KAK ROSE : Apanih. Rusak gambar akak. Pergi jauh-jauh. Kacau aja. : Boleh buat apa lagi kak. : Buat apa lagi. Tengok nie! : Wah boleh tangkap gambar? : Boleh buat apa lagi? KAK ROSE : Boleh dengar lagu. : Apalagi?

184 190 KAK ROSE : Tengok video. : Nak tengok? KAK ROSE : Boleh main game? dan : Game? KAK ROSE : Ada banyak game. : Tablet kita, mesti juga banyak game. dan : YEY, YEY (SEKOLAH) : Seronoknya, tak sabar nak pergi sekolah. : Lambatnya Cek Gu nie. : Tak sabar nak main game CEK GU JARJID FIZI CEK GU MEIMEI CEK GU : Selamat pagi semua. : Yey Cek Gu. : Cek Gu cepat lah bagi tablet kita orang. : Ha ah. Tak sabar belaja. : Sekejap yeee : Aku dulu. : Ini aku punya. : Jangan berebut. : Mari kita mulakan belajar membaca. ALL : Alah.

185 191 EHSAN CEK GU : Kenapa tak main game. : Membaca tuhkan seronok. : Tekan nih, ikut Cek Gu ya murid-murid. CEK GU MEIMEI SUSANTI FIZI CEK GU : Ini lagu? : Iyalah, kita membaca sambil membaca. : Saya suka. : Iya saya juga suka, saya tau lagu ini. : Susanti pun tau. : Semuataukan lagu ni. Cek gu mulakan ya? : Bangau oh bangau kenapa engaku kurus? CEK GU FIZI CEK GU JARJID CEK GU EHSAN CEK GU MAIL CEk GU MEIMEI : Macam mana aku tak kurus, ikan tak nak timbul? : Ikan oh ikan, kenapa kau tak nak timbu? : Macam mana aku nak timbul, rumput panjang sangat? : Rumput oh ruput kenapa panjang sangat? : Macam mana aku tak panjang, kerbau tak makan aku. : Kerbau oh kerbau kenapa tak makan rumput? : Macam mana aku nak makan perut aku sakit? : Perut oh perut kenapa engkau sakit? : Nasi mentah-nasi mentah. : Nasi oh nasi, kenapa engkau mentah? : Macam mana aku tak mentah, kayu api basah.

186 192 CEK GU IJAD CEK GU SANTI CEK GU ZUL CEK GU ALL CEK GU ALL CEK GU CEK GU : Kayu api oh kayu api kenapa engkau basah? : Macam mana aku tak basah hujan timpa aku? : Hujan oh hujan kena engkau turun? : Macam mana aku gak turun, k panggil aku si. : Katak oh k, kenapa engkau panggil hujan? : Macam mana aku tak panggil, Nenek aku ular nak makan aku? : Ular oh ular kenapa kau makan k? : Macam mana aku tak makan, memang makanan aku? : Yeeeeeeee. : Seronok kan belajar sambil bernyanyi? : Seronooooook? : Tak ada game puuun? : Cek Gu? Tak ada game kah? : Ada, murid-murid tekan ni? : Hah, ini matematik, mana boleh main? : Boleh, mari kita belajar matematik sambil main? : Tekan nie! : Sepuluh tolak tujuh tinggal berapa k? ALL CEK GU : satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. : Meimei, berapa jawabannya?

187 193 MEIMEI CEK GU MEIMEI FIZI : Kosong? : Macam mana bisa jadi kosong? : Katak tak cantik Cek Gu, saya tak suka. Semua saya tolaktolak. : Sembilan, sepuluh. Alah dhah habis. : Ehsan macam nie lah, masuk, masuk! EHSAN CEK GU FIZI CEK GU EHSAN CEK GU CEK GU : Fizi jangan kacau lah! : Fizi, berapa? : Haaaaa, tinggal satu k, betul tak Cek Gu? : Ehsan, kamu pun salah? : Hemmm : Saya Cek GU. : Haahhh, Upin. : Tinggal tiga ekor k Cek Gu. : Pandai Upin. : Soalan selanjutnya : Tiga tambah lima, sekarang ada berapa ekor ikan dalam bakul? ALL CEK GU ALL CEK GU : Satu, dua, tiga. : Kita nak tambah berapa lagi ikan? : Lima. : Semua ikut Cek Gu!

188 194 : Satu, dua, tiga, empat lima. EHSAN CEK GU : Enam, sembilan, sepuluh. : Cukup-cukup, lima saja. : Tiga tambah lima berapa jawabannya? ALL CEK GU : Lima : Salah, coba hitung betul-betul! : Ipin? CEK GU CEK GU : Lapan.. Belas. : Haaaaaaaaaaaaaa. : Ha ha ha ha, tak lah Cek Gu, delapan. : Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Mari kita coba lagi! : Kali ini kira betul-betul. Jangan main-main! FIZI CEK GU FIZI CEK GU : Kate belajar sambil main. : Iyalahhhh. Main betul-betul. : Tapi kaloooo mainnnnnn? : Kira aja lahhhh! : Baik lah, balik nanti buat latihan matikmatik! Surat satu hingga sepuluh. ALL : Haaaaaaaaaa. Alah Cek Gu. Banyaknya. (MALAM, RUMAH dan ) : Satu, dua, tiga.

189 195 dan : Akak, akak, akak. KAK ROSE : Apanih, tarik-tarik? : Tak buat kerja sekolah kah? KAK ROSE : Tengan buat nieh. Tengok nie! OPAH KAK ROSE : Ohhhhhhh. Seronok lah belajar macam nie. : Kenapa Cek Gu tak bagi bawa balek tablet kita? : He eh, kerja nak dalam buku. : Bagus lah tuhh, Secanggih-canggihnya Tablet kena guna buku juga, sekurang-kurangnya kau orang pandai menulis, bukan tau tekan-tekan aje. : Hah, Dengar Tuh! Kau orang kecil lagi. Kalau bagi tablet nanti asik main sampai tak inggat dunia, kerja sekolah pun tak siap. dan : Iyalaaahhh. SUNAT MEIMEI MAIL : Sunt itu apa? : Sunat itu, dipotong anunya.

190 196 : Tak boleh bagi Akak nampah nih Pin? KAK ROSE : Nampak apa? FIZI : Nampak Suuuu. Hahh Kak Rose. KAK ROSE : Hah. Bagus nieh. Nanti Akak bagi tahu OPah. FIZI EHSAN FIZI EHSAN FIZI EHSAN FIZI : Habis lah kau orang, bapak aku kate sunat itu sakit. : Mane ada kate, mak aku kate tak sakit. : Iya, sakit. Bukan Cuma bapak aku yang cakap sakit. Cek gu cakap sakit, Tuk Dalang cakap sakit. : Abang saleh cakap tak sakit pun. : Kau orang nak kemana kau? : Kita orang nak Tanya Mail? : Ehhhhh, tunggu? : Nak, ikut. (RUMAH MAIL) U, I, E, & F : Assalamualikum, Mail oh Mail. MAIL MAIL EHSAN MAIL : Waalaikumsalam. Hah, kenapa?. : Mail, kita orang nak tanya nie? : Bahasa sunat? : Mana kau tau, hebat kau? : Tuhh! : Mail, cerita lah cepat!

191 197 JARJID MAIL JARJID MAIL SUSTER DOKTER MEMEI EHSAN MEIMEI MAIL MEIMEI JARJID MAIL EHSAN FIZI MAIL : Tunggu, saya mau main juga? : Main apa pula, kita orang nak cerita bahasa sunat lahhh. : Bolehlah, bolehlah. : Hah, masa tu. : Ismail bin mail, masuk! : Baring, Dah sedia? : Eh mail cerita apa ini? : Kacau lagi ah Meimei! : Tak apalah, sambung cerita, saya boleh simpah rahasia. : Okelah, aku juga. : Hay ya, cerita apa ini? Malulah. Cuh lah Devi. : Mail, sambunglah cerita! : Lepas tuhhh, Sakit macam digigit Harimau? : Aku tak nak sunat. : Aku pun tak nak sunat. : Mail, sampai hati kau sunat tak ajak kita orang? : Mana aku tau, aku pergi rumah sepupu aku. Tau-tau uda kena sunat, itupun terpaksa. : Upin, aku tak nak sunat. : Aku pun, kita bujuk Opah. Tak payah sunah. Ok. (RUMAH DAN )

192 198 KAK ROSE : Makanlah! : Banyaknyaa ayam goreng. : Baik Akak hari ini? Mesti ada apa-apa? KAK ROSE : Tak lama lagi kan kau orang kak sunat. OPAH OPAH OPAH : Opahhhhh, Bolehkah kalau tak sunat? : Kita kan kecil lagi? : Lha, kenapa? : Sakit lah Opah. Mail macam gigit kena harimau. : Mane ada, tak sakit. : Iyakah? Mana Opah tau? : Opah tau lah, Kalua gigit macam hari mau dah matilahh. Tapi yang jelas sunat itu penting untuk kebersihan diri. : Kalau macam tuh, kita mandi ajalah. : Pakai sabun banyak-banyak, kita bersih tak payah sunat. KAK ROSE : Pandai lah kau, makan lah cepat-cepat. (PAGI) TUK DALANG: Assalamualaikum. Upinnnnnn, Ipinnnnnn. ATUK OPAH : Waalaikumsalam, Oh Atuk, Mengantuk. : HEHH, mengantuk, macam mana nak pergi sunat? : Lain kali lah tuk. : Apa yang lain kali? Cucu Opah kan berani, ikut Atuk!

193 199 : Jalan baik-baik ATUK ATUK ATUK ATUK ATUK ATUK : Kenapa monyok nie? : Takutlah tuk, sakit. : Mana ada sakit. Semua dah senang, dokter ada, obat ada. Mana sakit? : Iya kah? : Kau tau tak, jaman dulu bahasa sunat seronok. : Apa yang seronok? : Orang sunat ada kenduri. : Ada makan-makannya tuk, ada ayam gorengnya tuk? : Adeee, Bila kak sunat, Boleh sembayang kak depan. Kan seronok. : Boleh jadi imam kan tuk? : Boleh. : Hah, dhah sampai. FIZI U & I EHSAN : Ih, Fizi dan Ihsan pun ada. : Upin, Ipin. : Hay Fizi? : Awalnya kau orang sampai? : Semangatnya? : Mana ada, bapak aku yang gerilnya. Aku takut ni. Bapak Ehsan : Hay, Upin Ipin. Cakap sikit!

194 200 : Nak, capak apa? : Hay Pak Cik. Kita orang nak sunat ni. : Betul, Betul, betul. BPK EKSAN : Takut tak? MAIL SUSTER : Tak, kita orang tak takut pun. : Hey Mail, kau nak sunat lagi kah? : Hesss, tak ada lah. Nak tengok aja. : He em. Kita ambil kengan dulu ya. : Upin. SUSTER SUSTER EHSAN SUSTER FIZI SUSTER IJAD EHSAN JARJID SUSTER : Saya. : Ipin. : Saya. : Ehsan : Ada. : Fizi : Sini. : Oke. Semua sudah ada. Siapa yang nak sunat dulu? : Kamu dulu! : Semangat betul Ijad. : Ijad, jangan lari. : Haaaaaaa. Upin kamu. Jangan takut ya.

195 201 DOKTER : Baring kak sini! : Tak sampaikah, sini kak bantu. DOKTER : Terima kasih. : Nah, pakai ini. : Umur Adek berapa? DOKTER DOKTER DOKTER DOKTER : Lima tahun. : Sekolah kak mana? : TK kamesra. : Iya kah, dokter pun dulu sekolah kak situ. : Iya kah? Guru sekolah kak baru lagi. : Aihhhhhh. Seronok sekolah? : Seronok, seronok, seronok. Ada ramai kawan, ada Fizi, ada Ehsan, Mail ada, Meimei. : Ohhh. Ramai. Dokter juga ramai masa di TK dulu. : Tak takut kah nak sunat ni? DOKTER DOKTER : Tak. : HA ha ha. Berani. Bagus. Dah siap. : Dah siap? : Sudah, awak sudah sunat. Silahkan balik. (RUMAH dan ) KAK ROSE : Upin, Ipin. Kawan-kawan kau dah sampai.

196 202 JARJID JARJID JARJID MAIL JARJID JARJID : Hay, Upin. Ipin. : Hey mail. Kau tipu. Kau cakap gigit macam harimau. Tak sakit pun. : Iya kah Mail? Tipu saja. Ijad, kita orang kan dah sunat. Kau bila lagi. : Tahun depan lah. Tapi kamu sunat sorang-sorang. : Habis lah engkau. Haaaaaaa. : Mau tengok tuhhhh. Boleh? : Ihsssss, mana boleh. Malu lahhhh. : Malu apa? Saya mau tengok itu kapal terbang saja? dan : Akak, Akak. KAK ROSE : Apa kau Orang ini? : Opah kate, Akak mesti jaga kita elok-elok. KAK ROSE : Hemm, ya lah. Hem nak apa? : Akak, Upin haus lah. Buatkan air boleh? : Ipin Pun. Buatkan ayam paling sedap. : Akak, buatkan air sekalian buat kawan orang, mesti haus. : Dengan biskuit keju sekali ya kak! KAK ROSE : Iyaaaaaa lahhhhh. JARJID : Ialah, Kak Rose taka da marah. : Sedapnya, pandai Kak Rose buat.

197 203 ALL : Terima kasih Kak Rose? KAK ROSE : Iya lah. Sama-sama. JARJID MAIL : Ihsan dengan Fizi macam mana? : Satu dua buah manggis, Ehsan takut, Fizi nangis. : Fizi nangis, tapi tak lari. BAHAYA JEREBU ATUK WUTU : Mutu, kopi ais satu. : Ok. Selalu kopi panas hari ini kopi ais kah?

198 204 ATUK WUTU ATUK WUTU ATUK WUTU ATUK ATUK ATUK FIZI EHSAN ATUK EHSAN : Haus ni. Baru saja bantu padamkan api kebun terbakar. : Hay yaaa. Siapa yang bakar? : Mana aku tau? Mesti ada yang buang punting rokok. Tak bertanggung jawab betul. : Betul Atuk dalang, itu tanah gambut. Itu tanah terbakar, teruuus terbakar. : Nasib baik aku padamkan. : Auuuu, ini budak-budak kacau saja. Jauh-jauh. : Maaf, angkel tak sengaja? : Hey, nanti dulu. Mari sini. : Ada apa tuk? : Jangan main, pergi balik. cuaca panas ni. Tengok tuh jerebu. : Taka da apa-apa pun tuk? : Kau tak nampakkah macam asap tuh? Itulah jerebu : Jadi, kalo jerebu kenapa? : He eh. Kenapa kalo jerebu tak boleh main? : Nanti sakit. Jerebu boleh buat kita sesak nafas, mata pedih, bahaya untuk kesehatan. Balik cepat! : Balik cepat. (RUMAH dan ) KAK ROSE : Awal balik?

199 205 : Atuk marah, suruh balik. ia bahaya jerebu. KAK ROSE : Padam muka. Bila Akak cakap tak nak dengar. Nah, kena marah Atok. : Tak seronok macam ni, tak boleh main KAK ROSE : Kalau sekolah berterusan, mesti sekolah kak cuti. : Cuti. Yey Yey Yey. KAK ROSE : Alah, garam abis. : Upin, Ipin tolong belikan Akak garam. : Mana boleh keluar, jerebu. KAK ROSE : Nah, Pakai nie. Lepas tuh cepat balik, jangan main. U & I ATOK : Baik kak? : Hah, nak pergi mana tuh? : Kak Atuk dah cakap, jangan main kak luar. : Kita orang bukan kak main. Akan suruh beli garam. : Atuk pula nak pergi mana? ATUK ATUK : Ke kedai juga. Beli topi muka macam kau pakai tu? : Atuk, kita naik motor lah. Cepat sampai. : Sebab jerebu lah kita mesti jalan kaki, asap motor pun sebab jerebu? : Ih, apa pula tu yang terbakar? ATUK : Atuk atuk api. : Kenapa kau bakar rumput-rumput tuh?

200 206 : Tanam kan lebih bagus. Paman ATUK U dan I ATUK : Iya lah. : Upin, Ipin kita mesti jaga alam sekitar. Supaya udara bersih, jangan buat pembakaran macam tu. : Baik tuk. : Atuk ada asap lagi. : Siapa pula yang buat pembakaran lagi? (RUMAH dan ) KAK ROSE : Kerja sekolah dah siap? : Besok tak cuti kah? KAK ROSE : Pandailah kau orang. Cepat! (BERITA : Jerbuh semakin keruh sekolah ditutup) KAK ROSE : Yeeee. Cuti. OPAH : Apalah Rose, macam budak-budak? (PAGI) : Opah, kenapa Akak tak beri kejut? Akak dah pergi sekolah lagi? KAK ROSE : Tak, Hari ini sekolah tutup. OPAH : Akak tak bagi tau pun. : Udah, udah. Mari makan. : Sekolah pun tutup, rumah pun tutup.

201 207 OPAH : He eh. Opah tak nak jerebu masuk terus. Jadi kau orang jangan keluar!. : Hah, tak boleh keluar? KAK ROSE : Iya, boleh tolong Akak buat kerja. OPAH : Boleh, Boleh, Boleh. : Upin Ipin, inggat masa jerebu ini mesti kak minum banyak air supaya tekak kita tak kering. Takut nanti demam. KAK ROSE : Upin Ipin tolong Akak. : Macam ni, pilih sekolah. Main dengan kawan. (TOk TOK TOK) ABANG SALIH KAK ROSE OPAH KAK ROSE ABANG SALIH ABANG SALIN I dan U : Abang salih, masuk! : Terima Kasih. Akak kau mana?. : Hah, Salih Itu baju rose kah? : Rose angkat kain kak luar tuh, cepat. : Baik Opah. : Hahhhh, kau jemur kain kaka asap-asap ni, bau asap lah. Kereta aku pun kotor, penuh dengan debu. Uda lambat nie, aku pergi dulu lah. : Lambat nak pergi mane? : Abang nak ke warung Mutu ni. : Nak ikut. Boleh? ABANG SALIH : Boleh, dia nak tutup warung, sebab jerebu tak ada pelanggan. Kau orang angkat barang ya.

202 208 : Tak jadi ikut lah. Ada jerenu, udara tak sehat. : Betul, Betul, Betul. ABANG SALIH: Yaaa lah, pergi dulu. KAK ROSE : Sampai bila Jerebu ini lah kak? : Entah lah. Dah, sambung lipat baju. (MALAM) OPAH U dan I KAK ROSE OPAH U dan I : Lebatnya Hujan. : Bagus lah, sejuk sikit jerebupun hilang. : Yey yey, pergi sekolah. : Tak suka cuti? : Suka tapi rindu nak main dengan kawan-kawan. : Esok pergi sekolah jangan lupa pakai topeng muka. : Baik Opah. (SEKOLAH) JARJID EHSAN JARJID MEIMEI MAIL : Mana semua orang? : Hilang, Ibu jari : Mana boleh ilang? : Cap ibu jari kak dindin hilang. : Hah, tengok tuh. : Saya punya tak cantik. : Tak ape, biar saya cantikkan.

203 209 MEIMEI MAIL MEIMEI JARJID FIZI CEK GU ALL EHSAN All CEK GU : Tak boleh tak boleh, ini saya punya. : Memang lah kau punya, aku nak cantik kan aja. : Tak boleh, saya boleh cantikkan sendiri : Ibu jari sudah ada balik. : Aku pun dah cantik balik. : Eh, apa boleh buat di sini? Ada jerebu tak sehat main di luar. Masuk kelas! : Baik Cek gu? : Selamat pagi Cek Gu. : Selamat pagi Cek Gu. : Selamat pagi. Hari ini kita beralajar pasal jerebu. : Jerebu berpunce dari asap, asap berpunce dari pembakaran terbuka, pembakaran hutan, sampah, asap kendaraan, dan lainlain. Tambah dengan cuaca panas persekitaran kita akan jadi berhabu dan jarak penglihatan pun berkurang. Lagi satu, kita senang jatuh sakit sebab jerebu buat kita batuk, damam, dan sakit mata macam tu lah FIZI CEK GU JARJID CEK GU : Tak sehat lah, macam mana nak hilangkan jerebu?. : Bila hujan turun, jerebu hilang. : Kalau hujan tak turun? : Saya tau, suruh k panggil hujan. : Kalau taka da hujan, kita buat hujan tiruan, dengan cara pembenihan awan tapi kalo taka da awan tak boleh juga.

204 210 EHSAN CEK GU : Halah, taka da hujan. Sampai bila-bila ada jerebu? : Iya lah, sebab tu kita nak mesti jaga alam sekitar? Menjaga lebih baik dari merawat. : Semalam kan ada hujan, kenapa ada jerebu lagi? (ESOK) FIZI MEIMEI SUSANTI MEIMEI SUSANTI EHSAN JARJID EHSAN ALL : Jarjid, awas kena. : Awas ada guyang. : Ada gempa. Ahhhhh ada gempa bumi, Meimei ayo cepat. : Mari susanti! : Teman-teman cepat pulang ada gempa bumi! : Mana ada gempa bumi? : Jarjid, kau tak apa-apa? : Halah, Kepala saya pusing, saya mau balik? : Lapernya, kita pergi ke angkel Mutu, aku yang belanja. : YUhhh. : Segarnya Udara. CARI DAN SIMPAN U DAN I : Akak, Akak. Tengok ni!

205 211 KAK ROSE KAK ROSE U dan I U dan I PENJUAL PENJUAL U dan I KAK ROSE : Busuknya. : Tadi, kita orang bersihkan karaban ayam. : Lepas itu kita bagi upah. : Baguslah, pergi simpan duwet tuh! Habis itu lekas mandi! Busuk. : Baik Kak. : Hehhh, ais krim ais krim. : Bang kita nak beli ais krim. : Adek nak beli apa? : Kau nak yang mana? : Abang, nak ais krim potong campur-campur. : Dua ya bang. : Nah, ini kamu punya, nah ini kamu punya. : Sedapnya. : Terima kasih. : Baru saja Akak cakap suruh simpan, dahh pergi beli ais krim. Habis lah duwet tuh. : Habiss. : Akak nak? : Sedap KAK ROSE : Nakkk. : Beli sendirriii!

206 212 KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE U dan I : Hieeee, bukan senang dapat duwek, kan lebih baik simpan. Kalo nak abiskan sekejap aja. : Tak susah pun. Tolong Atuk dapat singgit. : Ohhh, klo rasa senang Akak tambah seorang. Simpan singgit sorang dalam minggu ini. Boleh? : Kalo dapat? : Akak tambah singgit. : Singgit campur Singgit jadi dua singgit. : Satu, dua, tiga, empat. : Empat ringgit : Betul ya Kak. : Opah, nak singgit. KAK ROSE OPAH OPAH : Jangan Opah, Jangan Opah. : Nak buat apa? : Adalahh, nanti kita orang bagi balik. : Pergi mandi dulu! Busuk. (SEKOLAH) EHSAN EHSAN : Ehsan kau ada dua ringgit? : Aku ada empat ringgit. : Bagi satu, pinjem dua ringgit. : Tak boleh, ini duwet aku. : Boleh lahhh, besok kita bagi balek lepas tu aku belanja ABC.

207 213 EHSAN U dan I : Tapiiiii. Esok-esok. Janji. : Janji. (RUMAH) KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE : Akak. : Singgit. : Oh, cepatnya mana kau dapat duwit ni? : Ada lah, Akak tak perlu tau : Betul Betul Betul. : Kau curi ya? : Tak baik Akak cakap macam tu, kita orang kan budak baik. : Hemmm. Ipin mana kau dapat duwek tu. : Pinjam, Upin yang minta ke Ehsan. : Uhsss. Kau ni. : Akak suruh dapatkan duwet bukan dengan cara meminjam. Kalau harus pinjam duwet orang memanglah senang dapat. : Bukan senang nak bujuk Ehsan. : Betul betul betul. : Kalau kau pinjam, duwet itu bukan duwet engkau itu duwet orang lain. Macam ni. : Ini duwet siapa? U dan I KAK ROSE : Ehsan. : Haaa. Pandai pun. Semalam kau dapat upah kenapa?

208 214 U dan I KAK ROSE U dan I KAK ROSE : Sebab tolong Atuk. : Haa, itu baru duwet kau orang sebab kau usaha sendiri, faham. : Faham. : Nanti pulangkan duwet Ehsan ni! : Dah masuk! (SEKOLAH) EHSAN EHSAN JARJID EHSAN ALL CEk Gu : Ehsan, nah. : Yey, duwek aku. Hah makasi, lepasnie kau kan belanja ABC kan? : Ini dia, ambillah. : Apalah, ini mana boleh makan. : Cek Gu ng. : Banguuuuun. Selamat pagi Cek Gu. : Selamat pagi Cek GU. : Selamat pagi murid-murid. Duduk-duduk!. (bel pulang) ALL CEK GU CEK GU : Terima kasih Cek Gu. : Cek Gu. : Iya. : Nak tolong boleh? : Boleh-boleh. Nah bawa ini.

209 215 : terima kasih. U dan I CEK GU CEK GU CEK GU U dan I CEK GU U dan I CEK GU : Sama-sama : Ehhh, tak nak balik kah? : Ehhhhh. Upah. : Haaaaaa : Tadikan kita orang uda tolong Cek Gu. : Nah. : Yeyy dapat 50 sen. : Cek Gu nanti nak minta tolong kita orang bagi tau ya. : Iya lah. Lain kali nak tolong biar ihlas kan lagi bagus? Kan kan? : Iya lahhhhh. : Tak apalah Cek Gu kita orang ihlas. : Taka pa Cek Gu pun ihlas bagi kamu orang 50 sen itu. Pergi beli ais krim. : Haaaa, terima kasih Cek Gu. : Ipin tunggu. ==========******============== MAIL MAIL : Mail, lekas jual ayam dapat duwek banyak kah? : Banyak. : Wahhh, kaya lah engkau. Kau buat apa dengan duwek tu. : Mak aku simpan dalam bank lepas tu dapat ini.

210 216 MAIL : Maknanya kau taka da duwet lah. : Ada dalam tabung. Kalau aku nak beli apa-apa aku ambil uang dari tabung tu. : Kita tak pernah ada tabung kan Ipin? : Ho oh. : Mail macam mana nak dapatkan duwet? : Ha ah, bagi tau lah Mail. ==========********========= MAIL : Dua singgit dua singgit. Mari beli mari beli. : Hay Upin Ipin sampai kau orang. U dan I MAIL U dan I MAIL MAIL U dan I MAIL MAIL : Hay : Tengokkan ayam tu, nanti aku bagi singgit. : Singgitttt. : Haaaaaaaa, penatnya. Kau tiap tiap hari macam nie kah Mail? : Aku dah biasa. : Susahnya nak dapat singgit. : Nieh upah. : Hah, ini aja? : Ialah. : Sikeknya. : Betul atuh, dua singgit.

211 217 IBU MAIL MAIL : Mail tak baik macam tuh. Bagi betul-betul. : Ha ha ha ha. Ia lah ia lah. : Cukup tak? U dan I : Cukup cukup. Terima kasih Mak Cik. (RUMAH U dan I) U dan I OPAH U dan I OPAH U dan I : Akak Akak. : Opah mana Akak? : Akak kana da krembina semangat kak sekolah. Besok baru balik. : Ohhhhhhh. : Opah, tadi kita pergi kedai mail. Jual ayam. : Penatttt. Tapi dapat duwek banyak. : Iya, harus simpan elok-elok. : Baik Opah. (Malam) : Lima ringgit, Kau ada berapa Ipin?. : Satu, dua, tiga, empat, lima. Lima ringgit. : Lima campur lima. Haaaaaaa. Kaya lah kita OPAH : Apalah yang kaya? : Taka da apa-apalah Opah. : Mana nak simpan duwek ni?

212 218 ================****================= U dan I KAK ROSE KAK ROSE : Yey Yey Yey, Akak uda balik. AKak kita dapat banyak. : Hah, bising ah. Suh Suh. Akak nak tidur. : Apalah Akak ni, kate pergi kembina semangat tak semangat pun. : Betul betul betul. : Haaaaaa. Bersepahnya. ============================= U dan I : Assalamualaikum : Haaaaaaaa. Duwekkkkkkkk. KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE : Duwet? Dah dapat singgit? : Akak. Akak kah yang tukar sarung bantal tadi? : Ha ahhhhh : Akak Nampak duwek kita orang tak? : Kau mana orang punya duwet? : Akak, janganlah main-main. Cakap lah betul-betul. : Betul, betul, betul. : Duwek hilang. : Betul betul betul. : Penat kita kerja. : Tak habis-habis lagi. Berapa hilang? Nah Akak ganti.

213 219 KAK ROSE KAK ROSE : Ini aja. Beli ais krim aja habis : Betul betul betul. : Dari pada kau orang beli baik bikin sendiri. Tak payah pakai duwek boleh jual dapat duwek simpan. : Macam susah saja. : Haaa. Meh ayo kita buat sama-sama. =========================****================== MAIL U dan I : Dua singit, dua singgit dua singgit. : Mari beli, mari beli, air krim dog dog sen. : Mari beli Mari beli, murah murah. MAIL : Mak, besok kita jual ais krim lah. (RUMAH I dan U) : Akak, banyaknya duwek. KAK ROSE KAK ROSE : Simpan dalam ni. : Ipin apa nak kita beli? : Jangan piker yang bukan-bukan. Simpan duwek tu. =============************============ OPAH KAK ROSE U dan I : Opah-opah tengok, tengok ini lah. : Bagus, cucu Opah sudah pandai menabung. : Pergi beri tunjuk Opah! : Ini, ini, ini.

214 220 OPAH KAK ROSE KAK ROSE : Banyaknyaa. : Duwek yang engkau masukkan dalam sarung bantal, Akak sudah masukkan dalam akoun, sudah tambah pula Akak itu. : Akak ni? : Nah, nie duwek boleh kau belanja sesuka orang? : Hes, Akak ini lah. Upin yu lah kita simpan dalam tabung. ANGKASA KAK ROSE : Utarid di sini, mustari emmmmm. Heeee jangan!

215 221 : Bertuah budak, nasib baik tak gimik. Penat Akak buat. KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE : Apa ini? : Jauh-jauh jagan kacau! Ini projek sains Akak nanti rusak. Emmmmm planet mustari. : Sini. : Iya kah? : Betul. : Iya lah. : Adik Akak kan pandai. : Eleh. Kebetulan saja. : Ipin, Bumi di sini. : Sini zuhal, Siap KAK ROSE KAK ROSE U dan I : Ehhh, Siapa punya projek ni? Pandai-pandai saja? : Tapi betulkan? Coba Akak tengok? : Emmmmm. Ehhhhh. Betul. Eh mana kau. : Ada lahhh? : Akak nak tau pasal sistem tata surya? Planet-planet? Boleh tanya kita orang. Semua kita orang tau. KAK ROSE : Betul, betul, betul. : Lagak, Hah. Planet apa yang paling kecil? Dan paling besar? Jawablah adek-adek yang pandai! : Ini yang kecil mustari. Dan yang besar wustari. Senang aja.

216 222 : Tanyalah lagi! KAK ROSE : Kenapa ada siang dan malam? : Ada siang untuk kita orang main. : Malam untuk kita orang tidur. : Gurau aja : Biar kami angkasawan upin dan Ipin. U dan I : Menceritakan pengalaman kami di angkasa lepas. ============================*****=============== : Jauh kan kita berjalan Ipin? : Betul betul betul. Sampai ke bulan. : Tengok, itulah bumi kita. : Rasa-rasanya boleh nampak Opah dan Kakak, tak? : Ihhhsss, mana nampak. Jauh lah. Apalah kau ini. : Upin kenapa bumi di sebalah gelap di sebelah terang? : Bumi kita kan bulat, bila bumi berpusing bahagian yang kena matahari jadi siang dan yang tak kena jadi malam lah. : Ohhh, macam tuh kah? Bukan matahari yang bergerak? : Sebab bila pagi matahari naik, bila malam matahari turun. : Salah atu. Matahari tak bergerak bila bergerak bumi dengan bulan. Bulan pusing bumi jadi satu bulan. Bumi pusing matahari. : Jadi satu bumi : Ihhhsss. Bukan lah, jadi satu tahun.

217 223 : Ohhh, jadi besar matahari yaa. Aduh, panas. : Iyalah. Dalam sistem surya kita mataharilah yang duduk di tengah. Dan planet-planet semua ini berpusing mengelilingi matahari. : Oh, iya kah? : Semua planet ini ada lapan. : Besar nanti Ipin nak dudu di planet lain lah. : Habis itu, Akak dan Opah macam mana? : Kita bawah lah sekali. Kita duduk dekat, situ lebih dekat dengan matahari. : Itu planet Utarid manaboleh duduk dekat situ. Makin dekat matahari makin panas. Kalo nak tau planet utarid inilah planet yang paling kecil dalam sistem surya kita. : Iya kah? Kalau yang paling besar? : Haaaaa. Nak tengok? : Nak, nak. : Juh, ikut aku. : Seronoknya. : Nasib baik tak kena. : Wahhh besarnya. : Inilah planet Musytari. Planet yang paling besar. : Upin, tengok! Planet itu ada gelang. : Inilah planet yang paling cantik. Planet zuhal.

218 224 : Ohhhhh. : Seronoknya, tak nak balik lah. : Ipin kenapa ng sini? : Nak cari anak bulan. : Ahhhhh. Yoh. : Ihhhh, apa tu? : Kejar, kejarrrr! : Alamak dah habis. KAK ROSE U dan I KAK ROSE KAK ROSE U dan I KAK ROSE U dan I : Dah habis berangan? : Susah. : Akak projek sains ini untuk projek pertandingan kah? : Bukan untuk pendidikan. Sekolah Akak buat program sains angkasa. Akak buat lah sistem surya ini. Lepastu Akak cerita pasal angkasawan dan stasiun ruang angkasa internasional (ISS). Nah, di situlah angkasawan buat kajian. : Kajian mencari anak bulan dan mahluk asing. : Mana ada orang buat kajian pasal tu? : Ada : Tak ada. : Ada. ============================**********================= MAIL : Siapa punya jatuh paling ahir akan jadi pemenang.

219 225 : Sedia All MEIMEI FIZI JARJID EHSAN JARJID EHSAN JARJID MEIMEI FIZI MAIL MAIL FIZI : Satu, dua, tiga. : Saya punya nampak cantik. : Mana boleh macam tu. : Suka lah. : Ha itu aku punya, kalah kau. : Yey saya menang. : Mana ada? Aku punya paling ahir. Akulah menang. : Saya punya paling lambat jatuh. Tengok! Tak jatuh tak jatuh tak jatuh. : jarjid lo punya jatuh di atas kepala. Tak boleh curang ma. Ehsan menang. : Kalian main apa tu? : Main terjun. : Nak main juga. : Nah, dua seringgit. Kau kan nak jadi angkasawan. : Tapi, angkasawan tak pakai payung terjun. Dia pakai roket. : Betul betul betul. : Taka apa-apa. Ini main-main aja. : Mari main lagi. : Lihat angkasawan Upin Ipin terbang. ====***=====

220 226 : Kenapalah berat sangat baju ni? : Mestilah, baju ini khas untuk angsawan. Lihat ada ogsigen untuk bernafas, ada tiup air sejukkan badan. Baju ni lindungi angkasan dari sembarang bahaya di angkasa. Beratnya 50 kg. : Ha. Kalo dalam air kita mesti dah tenggelam. Tapi hairan. Di sini kita terapung? : Apa hairannya, di sini taka da graviti. Sebab tu kita terapung. Itu pun tak tau. : Tanpa gravity semua benda akan terapung, makanan, minuman, semua. Kalo nak tidur mesti tidur dalam bag pas lepastu pakai ikat pinggang. EHSAN FIZI JARJID MEIMEI MAIL : Kalau tak pakai? : Terapung-rapung lah nanti, sampai terhantuk kedinding. : Oh. : Ohhh, aku pun nak jadi angkasawan. : Aku ikut kau. : Saya pun mau. : saya suka saya suka. Mau jadi angsawan wanita. : Hay, tiba-tiba semua nak jadi angkasawan. : Tapi bukan senang, musti banyak latihan mesti lulus semua. Baru boleh jadi angkasawan. (SEKOLAH) CEK GU : Graviti adalah satu tarikan yang menarik kita ke pusat bumi, sebab tu di bumi kita tidak terapung-apung.

221 227 ALL EHSAN CEK GU ALL CEK GU ALL : Ohhhhh. : Kalo aku nak jadi angkasawan, aku nak bawa banyak-banyak mainan. Seronok. : Aku nak bawa macam-macam makanan. : Bagus tu, angkasawan ke sana ada misi-misi tertentu mereka akan buat kajian tentang sains, kesehatan dan lain-lain. Sekaligus mendekatkan bidang sains dan kepada rakyat menanam minat generasi mudang pasal bidang sains angkasa. : Ohhhh. : Inggat, kalo nak jadi angkasawan kena ada keazaman, ilmu, dan kesehatan yang baik. Kena belajar sungguh-sungguh. Paham? : paham Cek Gu. (RUMAH U dan I) KAK ROSE U dan I KAK ROSE KAK ROSE U dan KAK ROSE : Kau orang tau siapa kan ng sekolah Akak tadi? : Tak tau, siapa?. : Angkasawan. Dia bagus, hebat cara kamu menggunakan aplikasi sains fisik sangat kreatif dan mudah untuk difahami memang menarik. Dia puji projek sains Akak. : Itupun kita yang tolong. : Tengok ni! : Haaa, roket : Mana Akak dapat? : Angkasawan itu bagi, roket ni yang bawa dia naik ke angkasa lepas.

222 228 U dan I KAK ROSE U dan I KAK ROSE KAK ROSE : Nak nak nak. : Heee, apa nak nak. Tengok ni. : Untuk rose. : Jadi ini Akak punya. : Ihhhh, heleh. Ini putang apa Kak? : Entah, Akak puntak tak tau. KEMBARA-KEMBARA NAKAL : Akak telepon! : Haaa. Jumpa. : Halahhhh : Siapa tuh?

223 229 : Entah. : Lelaki Ni Kak. KAK ROSE : Hello iya. Terima kasih. : Ipin kenapa dengan Akak tuh? : Entah. (SEKOLAH) MEIMEI FIZI EHSAN MAIL ALL MAIL MAIL MEIMEI EHSAN : Meimei apa hal itu? : Tengok komik lah. : Komik apa ni? : Kau tak tau, komik paling hebat. Ehsan pun taka da. : Nanti aku belilah. Mail ini dua singgitkan?. : Ini aku tak jual. : Haaa. : Ahhhhh. Pinjam boleh? : Buatlah sendiri, ambil surat kabar, gunting, tampal, dah jadi komik. : Uhhhhh, surat kabar apa? : Surat kabar lama lah. : Cek gu ng. : Selamat pagi Cek gu.

224 230 AlL : Selamat pagi Cek Gu ========================********================= (RUMAH U dan I) KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE : Perpustakaan durian runtuh. Upin kampong kita. Tengok ni! : Iya kah? Ihhhhs, kita nak cari komiklah. : Hussss. Tak ada pun. : Bertuah punya budak. Apak kau orang buat ni? Kemas balik! bersepah-sepah. : Halah Kak. Kita orang nak cari komik. : Kembara-kembara nakal. : Haaaa. Kembara-kemara nakal. Bukanlah nak surat kabar ni. Surat kabar lain. : Akak tau? Dalam surat kabar mana? : Ada lah. Kalau nak tau kemas dulu! Akak nak hantar kue. Ta ta : Heh. Surat kabar lain. : Opah nak ni kejap? OPAH : Ni, nak buat apa? : Nak bacalah Opah. Terima kasih Opah. : Taka da, taka da. OPAH : Ni lah Opah. : Sekejap, baca apa kau orang ni?

225 231 OPAH OPAH U dan I KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE : Komik tapi tak ada dalam Koran ni. : He, orang nak baca surat kabar baca berita, hal masa-masa, kau orang baca komik aja. : Kita orang kan kecil lagi. : Emmm. Mari Opah bacakan. Dengar ya. Kualalumpur. : Ta ta. : Ipin. : Haaa, nil ah komik tu. : Hay. Berlubang. : Satu aja ada. Mana yang lain? : Akak, mana lagi komik ni? : Haaaa. Mana orang kau dapat? : Dalam bilik Akak. : Akak cepatlah! Mana yang lain? : Bagus sangatkah komik ini? : Bagus. Caritanya menarik. Kemabara tu kuat. : Berani, suka tolong orang. : Macam kita orang. : Hemm. Perasan. Lukisannya cam mana? Cannn? Cannn? Cantik lah. : Akak pun suka? Kawan kita orang pun suka. : Betul betul betul.

226 232 KAK ROSE : Hemm. Akak masuk bilik dulu. : Hemmm. Berita alasan. : Tak ada pun. KAK ROSE KAK ROSE : Carilah betul-betul! : Sudah betul-betul lah ini. : Akak kenapa ni? : Ahhh, jangan kacau. Akak penat ni. : Akak. Hari ini komik tu taka da. : Memanglah, bukannya ada hari-hari. Hari ahad aja ada. ====================***************============== KAK ROSE : Akak dah hari ahad, taka da pun? : Ihhhh. Hay. Komik komik komik. Sabar lah Akak tengak,,, dah pergi sana! Kacau aja : Apalah Akak ni, begitupun marah. : Taka pa pin. Kembara-kembara nakal, treng teng teng. : Ha Ha HA. Lipas tolong. ==============***======================= FIZI JARJID : Tak sabar tunggu sambungan cerita ni. : Mabeles, mabeles. : Ipin komik ni macam cerita kita aja? : Ho oh. Macam kita dan lipas hari itu.

227 233 FIZI EHSAN JARJID KAK ROSE MAIL KAK ROSE FIZI : Terimalah pancarah haipar. : Pusaran badai. : Ih apa. : Bukan, kembara nakal tu kita orang. : Upin, Ipin. Apa yang seronok sangat ni? : Ni, upin Ipin komik ni cerita dia orang. : Kalau nak tau tanyalah pelukis dia. : Mana nak cari? KAK ROSE : Tengok ujung komik tu! Ada apa-apa tak? : Salah tuh, R kampong durian runtuh. ALL JARJID : R? Kampung durian runtuh? : Kampung kita, mabeles, mabeles. : Mana Akak tau ini R? (MALAM RUMAH U dan I) KAK ROSE : Opah opah, cerita ini macam cerita kita orang. : Memanglah, Akak yang buat. OPAH, Udan I : Apa? Hhhhhhh OPAH KAK ROSE KAK ROSe : Sejak bila kau pandai buat komik. Melukis pun tak pandai. : Tak percaya tak apa. : R? Orang kampong kita? Tapi siapa? : yang kau nak tau sanggat kanapa?

228 234 KAK ROSE : Nak buktikan pada kawan-kawan. Kita oranglah kembara nakal tu. : Haa, mengaku nakal. ===========*************========== : Ipin. Ada pemadam tak? : Tak ada? Coba tengok kak meja Akak! : Ahhhhh, Ada pun. Ipin Ipin tengok ni! : Kembara-kembara nakal. U dan I KAK ROSE KAK ROSE OPH OPAH KAK ROSE : Jemputan majelis peluncuran komik kembara-kembara nakal. Haaa. Akak.Buka pintu Kak! : Apa hal kau orang. Bising-bising macam ni? : Pantaslah Akak kunci pintu. Tak nak tau heeee? : Hari itu Akak dah cakap tak nak percaya. : Ini dah siap kah? : Bersepahnya bilik engkau? : Opah, nak pergi nak pergi. : Ros, tak sangka engkau berbakat. Patutlah engkau asing berkurung dalam bilik. Makan lambat tak tulung opah tapi Opah bangga engkau Berjaya. Kenapa engkau rahasiakan? : Kenapa Akak rahasiakan? : Sebenarnya Rose malu nak cakap? Rose dah lama hantar surat kabar. Macam-macam cerita semua kena tolak tapi bila Rose

229 235 hantar cerita ini baru terima. BOmm. Meletuk. Sebab tu lah, dikeluarkan buku komik. Nih!. U dan I KAK ROSE OPAH : Wahhh, dah jadi buku komik lah. cantiknyaa. : Nanti kita pergi sama-sama ya Opah. : Iya lah. ================*****====================== JARJID EHSAN U dan I JARJID FIZI FIZI : Tengok tu! : Taknak, kau tipu. : Hay. : Dua tiga puasa, sudah raya kah? : Wah, kau orang pergi mana? : Jumpa R, pelukis komik kembara-kembara nakal : Nenek aku kate tak baik tipu. Kau tipu kah? : Ihhh, tak tipu. : Betul-betul. : Dheng dheng J, F, E : Kak Rose RINDU OPAH KAK ROSE : Halahhh. Akak dan habis buat kue tak tunggu kita orang pun. : Iyalahhh, apa Akak ini. Tak nak kawan. : He he he. Kau orang susun yang itu!

230 236 : Susun dalam bekas tu! Baik-baik. : He. Puasa. KAK ROSE : Susun cepat, jangan sampai pecah. : Tau lah. : Ihhhh, Akak tak puasa? Bagi tau Opah : Hemmm, bagitau lah. Akak tak takut. Akak kan istimewa. : Eleh, sitik istimewa, istimewa. : Akak, kita orang tak puasa satu hari saja boleh? KAK ROSE : Tak boleh. : Dah, yang ini kau orang jual ya. Ini untuk Opah. (SEKOLAH) MEIMEI FIZI MEIMEI JARJID JARJID MAIL : Eh, apa tu? : Nak tengok-nak tengok? : Kue raya. : saya suka, saya suka. : Banyaknya kue. Dua tiga kue raya semua ini untuk saya. Boleh makan lah?. : Kita orang jual. Beli lah! : Sedappppp. Tak beli rugi. : Mesti beli? : Bagi rasalah dulu, baru tau sedap tak?

231 237 MEIMEI JARJID EHSAN MEIMEI FIZI MEIMEI MAIL EHSAN ALL : Haiya Jarjid. Puasa lah. Tak baik lah. : Iya kah? Hay tengok tuh. : Tak ada apa pun? : Hey. Tipu saja. Hay ya Jarjid, tak elok makan depan orang puasa. : Betul cakap Meimei tu. : Jangan tengok ahhh! : Sapa nak beli? : Hey, Cek Gu ng. : Selamat pagi Cek Gu. : Selamat pagi Cek Gu. ===============***================= (RUMAH U dan I) KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE KAK ROSE : Akak dah jual? : Bagus. Eh tak cukup ni, mana lagi? : Cek Gu beli dua, satu lagi dah makan. : Kau orang tak puasa? : Ihh, eeeee. Mestilah puasa. : Jadi, siapa yang makan? : Kawan-kawan yang makan. : Bertuah ini budak.

232 238 : Akakkkk, Upah. : Haaa, sepuluh sen? KAK ROSE : Eissttt. Sepuluh sen banyak tau. : Terima kasih Akak. (MALAM) KAK ROSE OPAH OPAH : Banyaknya baju Opah bawa. : Iyalah. Opah kan nak pergi umroh. : Jauh kah Opah? : Jauh kena naik kapal terbang : Wah kapal terbang. : Nak ikut, nak ikut. : Tak boleh, Opah pergi lama. Lepas raya nanti Opah balik. : Jadi, raya ini Opah taka da? : Habis itu kita orang nak raye dengan siapa? OPAH U dan I OPAH : Akak kan ada. Tuk dalang ada. Kawan-kawan ada. : Opah jangan lah pergi? : Jangan risau, Opah boleh jaga diri. : Opah jaga diri baik-baik, jangan lupa telepon kita orang ya? =========****======== KAK ROSE : Kenapa Opah tak telepon pagi ini? : Apa yang kau orang buat ini?

233 239 KAK ROSE KAK ROSE : Tunggu Opah televon. : Lhaaa, baru lima menit Opah keluar. Bau asappun tak hilang lagi. : Taulah Kak, tapi. : Halah, dari pada buang masa termenung. Siap pergi ngaji. (kring kring kring) EHSAN EHSAN EHSAN KAK ROSE U dan I ATUK : Hello Opah? : Opah? ini Ehsan lah. : Helehhh, Kenapa? : Juh, kita kak buka puasa kak surau. Ada nasi dan ayam goreng bapak aku belanja. : Ayam goreng, nak nak nak. : Ha, nglah. Tunggu kak sana kau? : Akak, hari ini tak payah masak kita nak buka kak surau. Akak nak ikut?. : Haaaaa. Pergilah. Nanti Akak ng. : Assalamualaikum Tuk. : Waalaikumsalam. : Eh, awalnya sampai. OPAH : Kita orang nak buka puasa sini. : Opah tak ada, Akak tak masak. : Neh. Tolong atuk!

234 240 U dan I EHSAN ATUK FIZI ATUK FIZI ATUK FIZI EHSAN : Baik tuk. : Awal kau sampai. : Penatnya. : Tak apa. Kita siapkan buka puasa untuk orang puasa itu banyak pahalanya. : Ah, iya kah? : Iyaaa : Alah. Tak sempat tolong. : Nak tolong? : Tapi lepas makan nak main. : Kau cuci pinggan, kita orang main. : Heee, selamat makan. MAIL EHSAN KAK ROSE KAK ROSE : Ihhh, Tengok makan kurma dulu lah. Sunat dapat pahala. : Heee. Sembayang dulu lah. : Yuh, kita pergi main. : Nak pergi mana? : Ha ha ha, nak pergi wudu. : Haaa, bagus lepas tu traweh ya! J, F, E, M, U, I : Baik kak Rose. FIZI EHSAN : Lepas terawehlah kita main. : Ehh, jangan lupa lah. Kamu kan harus cuci pinggan.

235 241 FIZI KAK ROSE KAK ROSE : Alah kau ini. : Akak, esok buka puasa kak surau lagi boleh?. : Seronok. : Seronok main? : Tak lah, seronok tolong Atuk. : Betul betul betul. : Baguslah adek Kakak. (RAYA) KAK ROSE : Upin Ipin dah siap. Nak pergi sembayang raya ni. : Upin Ipin mari makan bila sejuk tak sedap. Makanlah nanti masuk anggin. KAK ROSE : Taka da seleralah Kak. : Haaa. Ihhh semalam Ehsan jemput kau nak raya di rumah dia kan? : Ha ah lah. Akak, Jum kita pergi ke rumah Ehsan. Mesti seronok. (RUMAH IHSAN) U dan I FIZI EHSAN : Assalamualaikum. : Waalaikumsalam. Upin dan Ipin. Sampaipun lama sampai. : Kau orang tak makan, aku nak makan lagi ni. : Kawan-kawan mala mini nglah beraya ke rumah kita orang.

236 242 MAIL SALIH : Haaa, kalo malam boleh main bola api. Aku ada jual, dua singgit. : Nak main bunga api? Abang salih nak main sekali boleh? Biar abang belanja. (RUMAH U dan I) KAK ROSE FIZI KAK ROSE SALIH KAK ROSE JARJID MAIL : Main elok-elok ya! : Terima kak Rose. : Salih tolong tengokkan budak-budak ni. : Ok. : Upin Ipin cepet masuk, ajak sekali kawan masuk. : Jumlah masuk cepat. : Apa cerita? : Apa cerita? : Sekejap aja. JARJID KAK ROSE : Yuh, mail. : Opah ni, bila tak nak televon kita. : Rindu Opah hee? Haaa neh sini : Ada bunyi. : Helloooo. Upin Ipin OPAH : Upin Ipin.

237 243 RAJA BUAH ATUK MUTU : He, mutu ada lagi. : Haa, banyaknyaa. Kasih letak sini. Ini hari banyak. : Ye ye ye, aku menang. Kau kalah kau kalah

238 244 ATUK MUTU ATUK ATUK MUTU ATUK MUTU : Emmmm Duriannnn. : Kau tau mutu di kampung aku durian banyak. Menjadi-jadi taun ni. : Iyakah. Bagus bagus. Kayalah tuk dalang. Dapat durian runtuh. : Durian runtuh? Nak nak nak. : Naka pa? : Nak durian. : Durian? Nanti Atuk bagi, nah sini! : Apa mau minum? : EMmmmmm. : ABC, Atuk bayar. : Okey siap. : Yey ini Uncel punya ABCD, Air batu campur durian. ATUK MUTU ATUK ATUK : Atuk nak? : Hemmm, dah habis. Tak payah. Atuk dan habis makan. : Haaa, tuk dalang. Inggat kah? Pesta durian? : Mestilah Inggat, akukan raja buah. Lima tahun berturutberturut. : Hebatlah Atuk, tapi tak pernah dengarpun pesta durian. : Mestilah, karena sudah lama tak ada. Durian tak menjadi sampai satu tahun tuh durian jadi tapi semua menghilang entah siapa yang ambil.

239 245 ATUK MUTU DALANG : Kasian Atuk. : Pak macam mana? : Tapi tuk Dalang, tahun ini tak inggin masuk kah? : Masuk apa? : Atuk masuk lah! : Atuk bila kah ambil durian lagi?. ATUK ATUK ATUK U dan I ATUK OPAH : Malam ni. : Nak ikut ikut ikut. : Beranikah duduk dalam dusun gelap-gelap tuh? : Beranikah? : Berani berani berani. : Kalo berani tanya kak Rus? : Haaa. Tak berani tak berani tak berani. : Tau takut. : Opah. Atuk ajak ke dusun tuk petik durian. : Atuk ajak kah atau kau orang yang ikut? : Kasian Atuk, tidur kasorang-sorang. Bolehlah Opah? : Bolehlah Opah? KAK ROSE : Tak boleh. Kalo jadi apa-apa susahkan orang saja. OPAH : Ihhh, kita orang tanya Opahlah. : Iyalah.

240 246 U dan I : Ye ye ye. OPAH : Tapi jangan nakal-nakal, dengar cakap Atuk, jangan menyusahkan! =======================****================= U dan I : Terimakasih Opah. : Atuk, jum lah. ATUK ATUK U dan I ATUK ATOK ATUK ATUK : Untuk Atukkah ini? : Tak, ini buat kami. : Betul betul betul. Atuk boleh ambil sikit aja. : Bersedia? : Sedia. : Dah nak sampai kah tuk? : Jauh lagi. : Ihhh, dah sampai? Kata masih jauh lagi? : Ihhhh, mana Atuk? : Coba bau? : Ihh busuk. : Apalah kau orang ini. Duriankan sedap. : Sedap bau Tuk? : Bau tai ayam. : Atuk kenapa buang?

241 247 ATUK ATUK : Masih mangkau. : Aku dulu, aku dulu, aku dulu. : Ehhhh, nanti dulu. : Tunggu sekejap. Haaa, dah siap. Biar dak ada nyamuk. ATUK ATUK ATUK ATUK : Atuk, macam mana nak tau durian itu mangkau? : Mangakau. Apabila durian mangkau, durian tak ada bau. : Atuk, ada durian. : Ha ha ha ha, sakit? : Ihhh, mana kau dapat tuh? : Atuk punya. : Wahhh. Bayak kau dapat. : Haaa. Besarnya ular. : Bukan. Makan tupai. : Ini bagus. Mari kita makan. U dan I ATOK U dan I : Sedapnya. : Sedapnyaa. Atuk kenapa kenapa kampung nama durian runtuh? : Kisahnya popok durian itu susah berbuah. Kalo berbuah sebijisebiji saja. Tapi pohon nil ah yang paling sedap berbuah. Semua orang nak rasa. Sampai berebut, Atuk tebang, runtuh. Abis itu dipanggil durian runtuh. : Ohhhhhh. : Alah, tak dapat rasalah durian itu?

242 248 ATUK ATUK U dan I ATOK ATOK ATOK ATUK ATOK : Tak apalah, Atuk sudah tanam, lagi sedap. Tu D24, yang tu musangking, yang tu musang berbingkai. : Banyaknya, dipertandingan itu Atuk nak pilih yang mana? : Haaa, yang itu. Buahnya besar, cantik tapi tak sedap. Tawar. Haaa yang itu. : Ahhhhh. Atok atok atok. : Kenapa ni? Kelawar aja. : Nasib baik tak jadi apa-apa. : Jumpa tak durian tadi? : Haaa, aihhh. Hilang? : Tadi ada. : Bangun, mari balik. : Bangun Ipin, bangun Ipin. : Wahhh. Banyaknyaaaa. : Atuk kak sorang-sorang, kasian Atuk. : Tak apa. Kau orang tidur. Atuk tak sampai hati kejut. : Atuk. Durian mana nak masuk pertandingan raja buah? : Nak pilih, nak pilih. : Tak payah. Atok dah pilih lah. : Ihhhh kecilnya. : Bukalah!

243 249 ATOK U dan I : Ihh, tak boleh. Nanti abis. Dhah, mari bantu Atuk angkat durian ni. : Baik Atuk. =====================***************============== MC U dan I JARJID ATUK MC JURI MUTU JURI MUTU MAIL MUTU JURI : Majulah ke depan, jangan malu. Ada durian boleh jalan. : Atuk, dah nak mulai : Nah nah nah pergi! : Atuk atuk atuk. : Atuk, semoga Berjaya. : Jarjid, kaupun ada. : Teng teng teng. Haaa, tanpa membuang masa lagi. Mari kita. : Apakabar semua? Saya bangga untuk jadi juri pertandingan raja buah di desa durian runtuh. Saya memang suka nak makan durian. Kalo boleh tiada hari makan durian. Tapi yang paling saya suka tempat lain adalah ABCD Mutu tuh. : Saya lah, saya lah. : Ya ya ya. Terima kasih ya. Nanti kasih satu ya. : Haaaa. Boleh boleh boleh. : Patutlah sedap, percuma. : Heee. Mail memang sedaplah. : Semua durian sudah saya rasa. Durian kampung musangking, kerbau bertanduk. Semua semua sudah saya rasalah. : Ok lah. Mari kita mulakan lomba durian desa kampung runtuh.

244 250 : Ohh. Ini durian kampung pak Selamat. Hijau, banyak duri, bau durian, rasa durian. Sedap-sedap. : Durian merah? Tak ada bau pun. Huuuu merah. Boleh makan kah? Seperti lain rasanya : Besar. Sedap. sedapnya. U d I JURI JARJID JURI : Jarjid, jarjid, jarjid. : Durian apakah tuh? Tau tak? : Taka da bau durian. Tak ada rasa durian tapi sedap. : Dua tiga salam senang, boleh kasih saya menang? : Dua tiga koceng salih, tak boleh. : Hemmm. Durian musangking. Hemmm. Keras tak sedap. : Durian duri hitam? ATUK JURI MC JURI ATUK JURI ATUK ATUK : Tengoklah durinya kan hitam dikit? : Hemmm, ialah. Bukak bukak. Bagi rasa. : Wah sedapnya : Juara raja buah, Tuk dalang. : Air, air. : Niiih. : Ahhhh. Tak adakah cawan? : Minum kak bulirni, lekas sejuk. : Atuk. Tahun depan kita masuk lagi ya. : Iya, kalo ada.

245 251 JAGA DAN HARGAI MATA : Garangnya macan ni. : Macam Akak. KAK ROSE : Apa? : Taka ada. Akak comel. : Macam singga ni. Sama. KAK ROSE : Iya lah. Macam-macam. : Coba duduk elok-elok bila baca! : Apa salahnya baca macam ini? KAK ROSE : Kau orang tercampur cahaya. Kalo cahaya tak cukup membaca. Mata jadi penat. Nanti mata rabun. I dan U : Iya lah. KAK ROSE : Pegang komik macam ni! Jauh sikit dari muka baru betul. : Alamak. Kancil bijak. : Halahhh, dah habis. KAK ROSE : Jangan tengok dekat-dekat. Duduk sana!. : Hari penglihatan sedunia. Tata cara penjagaan kesehatan mata. Ohhhh. Itu yang Akak ajar tadi. KAK ROSE : Ha ah. Ada lagi. Nak jaga mata kena sehat kita mesti makanmakanan seimbang. Seperti sayur, buah-buahan, dan lain-lain. U dan I : Ohhhhh.

246 252 : Betul betul betul. Macam Ipin dan Upin. : Sebabtu mata terang. KAK ROSE : Tapi kalau mata dah tak sehat kena pergi periksa mata. Hah. Siapa yang periksa? U dan I : Dokter mata. KAK ROSE : Atau? U dan I : eeeeee. KAK ROSE : Aptometri. : Peraduan teka silang hadiah istimewa menanti. Wah ada hadian. Nak buat juga. KAK ROSE : Ahhhhh. Tak payah. Kau orang bukan tau bahasa mata. : Akak jangan pandang kita orang tak tau pasal mata : Kita orang tau macam-macam pasal mata. KAK ROSE : Huuuuuu. Mata males itu apa?. : Mata malas yang tengok Akak. : Hem. Tak apa Ipin kita buat sendiri nanti menang tak nak kasih hadiah buat Akak. : Betul betul betul KAK ROSE : Ha ha ha ha. ======***====== : Bila nampak benda jauh nampak kabur. : Haaa. Cukup.

247 253 U dan I OPAH OPAH : Betullah. Lagi-lagi. : Bila lihat objek dekat nampak kabur. : Tak nampak. : Apa yang seronok ni? : Buat silang. Seronok dapat jawab soalan. : Tengoklah Opah! : Haaa. Mana boleh buat macam ni. Semua salah. : Salah? : Habis tu macam mana yang betul? KAK ROSE : Macam ni. Tu lah. Akak dah, kalau tak pandai jangan buat silang. Baik kau orang pergi main aja. : Baik Akak. : siap perintah Akak. ====================************============= JARJID MAIL EHSAN EHSAM MAIL EHSAN : Mulai. Meimei sini sini. : Upinnnn. : Adoh. : Ehsan, kau taka apa-apa? : Mana kaca mata aku? Tak adapun : Nih. : terima kasih.

248 254 MAIL MAIMAI : Dah patah. : Habislah kau Mail. Ni berapa?. : Boleh nampak tak? EHSAN EHSAN EHSAN ALL JARJID EHSAN : Nampak lah, aku rabun jauh. : Jadi. : Jadi benda dekat nampak benda jauh kabur. : Ehsan. Ini berapa? : Tiga. : Ha ha ha ha. : Dua tiga kura-kura, Mail tak tau kira. : Emmm. Aku nak pulanglah. Nak minta dedy kaca mata baru lah. =================*************================ KAK ROSE : Akak dah siap. : Kita orang pun dah nak siap. Tinggal satu aja lagi. : Salah satu mengenal gejala rabun keadaan apabila kepala disandarkan ketepi. Apalah Opah? mulai dengan huruf T. KAK ROSE : Pantaslah dah siap. Minta tolong Opah. OPAH : Kepala sengek, huruf T. Teleng. : Betul. Siap. Klo menang kita konsi hadiah dengan Opah. : Akak tak payah.

249 255 OPAH OPAH OPAH : Bagus buat silang ni. Macam-macam kau orang belajar pasal mata. : Betul-betul-betul. Kita orang tau pasal rabun jauh, rabun dekat. : Cara mengenal gejala rabun kaupun tau? : Kalo orang orang rabun sengekkan kepala. : Telenglah itu. Lagi yang lain? : Heleh. Tak inggat kah kau? : Banyak sangat lupa. (SEKOLAH) EHSAN : Hay. : ini camataku yang pertama uda lama ni. FIZI EHSAN MAIL : Haaa. Dia kecil-kecil dan rabun. : Tapi aku tak tau. Dedy aku yang tau. : Macam mana? : Aku tau. : Dedy kau mesti nampak kau selalu gosok-gosok mata. Betulkan? EHSAN : Betul. Lepastu Dady aku bawa periksa mata terus nak pakai kacamata. Mana kau orang tau? : Kit upin dan ipin kan hebat. : Kau sama tak Meimei?

250 256 MEIMEI MAIL MAIMAI FIZI CEK GU : Tak sama. Saya baca buku tapi mata saya jadi penat, kepala saya sakit, nilaipun rendah lama-lama mata saya jadi juling. Mama saya ini masti ada masalah mata lepas periksa mata nak pakai kacamata jadilah Memei yang comel. : Kalau tak pakai cemata? : Kalau tak pakai camata mata saya akan jadi lebih keruh nanti semua tak nampak ma. : Tapi mata aku selalu rendah pun nak ada masalah mata kah? : Tak, itu mesti belajar nak lebih lagi. : Cakap bahasa mata semalam hari peringatan sedunia. Amat penting untuk kita menjaga mata. Apa yang murid cakap tadi adalah awal tanda-tanda rabun mata. Kalau nak mata sehat dan terang perlu OPAH : Setiap kanak-kanak perlu periksa seawal 4 tahun. : Kita orang tak adapun. : Kedua setiap kanak-kanak perlu periksa mata sekurangsekurangnya sekali sebelum masuk alam persekolahan. : Tak buat. : Ketiga setiap pelajar sekolah perlu periksa mata setiap tahun. : Kita taka da. Kalau mata kita orang rusak Opah lah yang bersalah. : Iyalah, nanti Opah bawa periksa mata. KAK ROSE : Rose pun nak ikut, nak beli camata. : Kak rabun kah?

251 257 KAK ROSE : Tak, AKak nak pakai camata baru ada gaya. Hem suka hati lah. U dan I : Akak, akak. Bergaya tak? ====================*********============= U dan I OPAH : Opah Opah kira sorang dapat bungkusan. : Iya. Siapalah yang hantar? Buka cepat! : Tah niah. Anda adalah pemenang satu hati silang hari penglihatan sedunia. : Haaa. Buku cerita. Nak. KAK ROSE : Memang bagus kau dapat hadiah ni. U dan I OPAH OPAH : Jaga dan hargai mata. : Rajin-rajinlah baca buku jawatan ilmu. : Betul itu nanti pandailah kita orang jaga mata. Mata sehat penglihatanpun terang. : Pandai cucu Opah. PROFIL FILM ANIMASI DAN

252 258 Upin dan Ipin adalah sebuah film animasi anak-anak yang dirilis pada 14 September 2007 di Malaysia dan disiarkan di TV9. Film ini diproduksi oleh Les' Copaque. Awalnya film ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar lebih menghayati bulan Ramadan. Kini, Upin & Ipin sudah memiliki delapan musim tayang. Di Indonesia, Upin & Ipin hadir di MNCTV. Di Turki, Upin & Ipin disiarkan di Hilal TV. Film ini berdurasi 5-7 menit setiap episodenya. Kartun ini tayang setiap hari di TV9 pukul dan di MNCTV tayang setiap hari pukul WIB. Atas keberhasilannya menarik hati penonton setempat, Upin & Ipin dinobatkan dalam Malaysia Book of Records sebagai "Animasi Paling Terkenal" pada tahun Pada awalnya Upin & Ipin termasuk sebagai gagasan dari film Geng: Pengembaraan Bermula, Upin & Ipin dibuat oleh Mohd. Nizam Abdul Razak, Mohd. Safwan Abdul Karim, dan Usamah Zaid, para pemilik Les' Copaque. Ketiganya merupakan bekas mahasiswa dari Multimedia University Malaysia yang awalnya bekerja sebagai pekerja di sebuah organisasi animasi sebelum akhirnya bertemu dengan bekas pedagang minyak dan gas, Haji Burhanuddin Radzi dan istrinya bernama H. Ainon Ariff pada tahun 2005, lalu membuka organisasi Les' Copaque. Awalnya, Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan dari bulan suci Ramadan. Kata Safwan, "Kami memulai seri animasi empat menit ini

253 259 untuk menguji penerimaan pasar lokal serta mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami. Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.

254 GAMBAR ANIMASI DAN 260

255 261

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY ARTIKEL E-JOURNAL diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1.1 Dialek Dialek berasal dari bahasa Yunani yaitu dialektos. Dialektologi merupakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 03 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan tanggapannya terhadap alam sekitar atau peristiwa-peristiwa yang dialami secara individual atau secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu daerah di Indonesia dan suku Simalungun menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu daerah di Indonesia dan suku Simalungun menjadikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Batak Simalungun merupakan bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten Simalungun. Bahasa Batak Simalungun merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK)

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Lebih terperinci

2/27/2017. Kemunculan AK; Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan

2/27/2017. Kemunculan AK; Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Binti Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia 43400

Lebih terperinci

Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan. dan perkembangan pola kehidupan manusia sebagai pemilik dan pengguna

Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan. dan perkembangan pola kehidupan manusia sebagai pemilik dan pengguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan perkembangan dalam perjalanan waktunya. Hal itu dimungkinkan oleh perubahan dan perkembangan pola kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, digunakan baik sebagai bahasa pengantar sehari-hari ataupun bahasa pengantar di lingkungan formal seperti bahasa pengantar sekolah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipilih umat manusia dalam berkomunikasi dibanding berbahasa non lisan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dipilih umat manusia dalam berkomunikasi dibanding berbahasa non lisan. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa adalah suatu hal yang amat lazim diperankan di dalam setiap aspek kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri, kegiatan berbahasa lisan hingga kini masih dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung

Lebih terperinci

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fungsi Bahasa Secara Umum Bahasa Negara dan Bahasa Nasional Keunggulan Bahasa Indonesia Fakultas.. Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. Program Studi. www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015 oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015 Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tonggak kelahiran BI. Para pemuda sadar bahwa bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimilikinya memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang

Lebih terperinci

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sosial kemasyarakatan, santun berbahasa sangat penting peranannya dalam berkomunikasi. Tindak tutur kesantunan berbahasa harus dilakukan oleh semua pihak untuk

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1.1 Dialek Dialek berasal dari bahasa Yunani yaitu dialekto syang berarti varian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah bangsa Indonesia berhasil lepas dari belenggu penjajahan dengan diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia memiliki peran yang lebih

Lebih terperinci

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA Nama : Laela Mumtahanah NIM : 1402408305 BAB III OBJEK LINGUISTIK = BAHASA Objek kajian linguistik yaitu bahasa 3. 1. Pengertian Bahasa Objek kajian linguistik secara langsung adalah parole karena parole

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa dapat didefinisikan sebagai alat bantu antara anggota atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa dapat didefinisikan sebagai alat bantu antara anggota atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa dapat didefinisikan sebagai alat bantu antara anggota atau kelompok masyarakat untuk bekerja sama dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 1983: 17), dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat primer dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Betapa

Lebih terperinci

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 i REDUPLIKASI VERBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Nama Oleh: : Aimah Nurul Falah NIM : 2111412051 Program Studi : Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi tersebut, manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

Lebih terperinci

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak 9 BAB II KAJIAN TEORI Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak bahasa. Chaer (2003: 65) menyatakan bahwa akibat dari kontak bahasa dapat tampak dalam kasus seperti interferensi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu (lih. Sumarsono, 2010:21).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu (lih. Sumarsono, 2010:21). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam dialek. Istilah dialek merupakan sebuah bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki status sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang kebanggaan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia

Assalamu alaikum Wr. Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia Assalamu alaikum Wr. Wb Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Bahasa yang terpenting di kawasan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk menghubungkan atau interaksi individu dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu berurusan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun kelompok. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedudukan bahasa Indonesia saat ini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Pemakaian bahasa Indonesia mulai

Lebih terperinci

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA A. SEJARAH BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan di Nusantara. Bentuk bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Modul ke: 03Fakultas Nuryansyah Ekonomi dan Bisnis Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Adijaya, M.Pd Program Studi management Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Perkembangan Bahasa

Lebih terperinci

Pengertian Universal dalam Bahasa

Pengertian Universal dalam Bahasa Pengertian Universal dalam Bahasa Istilah bahasa didefinisikan sebagai wujud komunikasi antarmanusia untuk dapat saling mengerti satu sama lain, sebagaimana yang dilansir oleh Edward Sapir tahun 1921.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB BERDASARKAN KALA, JUMLAH, DAN PERSONA SKRIPSI. disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I

ANALISIS KONTRASTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB BERDASARKAN KALA, JUMLAH, DAN PERSONA SKRIPSI. disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I ANALISIS KONTRASTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB BERDASARKAN KALA, JUMLAH, DAN PERSONA SKRIPSI disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Oleh: Nama : Miftahur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengantar Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah menjadi suatu wilayah yang kompleks masyarakatnya. Keadaan ini terjadi karena sekarang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana,

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana, 2008:143). Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 42 5.1 KESIMPULAN... 42 5.2 SARAN... 43 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Indonesia terletak pada posisi silang jalur lalu-lintas dunia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Indonesia terletak pada posisi silang jalur lalu-lintas dunia. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posisi Indonesia terletak pada posisi silang jalur lalu-lintas dunia. Hal tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bagian ini, dipaparkan mengenai pendahuluan penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian jenis proses campur kode menunjukkan hasil yang berbeda-beda antara bahasa yang satu dan bahasa yang lain karena subjek penelitian mereka pun berbeda-beda, baik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI MAHASISWA BIPA KELAS KARYA SISWA DI UNIVERSITAS JEMBER

KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI MAHASISWA BIPA KELAS KARYA SISWA DI UNIVERSITAS JEMBER KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI MAHASISWA BIPA KELAS KARYA SISWA DI UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI Oleh Diah Ayu Nursafitri NIM 080210402034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Siti Rahayu, 2014 Pengembangan aksara Lampung braille Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Siti Rahayu, 2014 Pengembangan aksara Lampung braille Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang memberikan kontribusi dalam perkembangan bahasa Indonesia, baik itu ditinjau dari unsur fonologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa merupakan pengalaman universal yang dimiliki oleh manusia. Bahasa adalah sistem bunyi ujar. Bunyi bahasa yang tidak sesuai diucapkan oleh seorang pengguna

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan sejarah, kedudukan, dan fungsi BAHASA INDONESIA 2.1 Pengantar Materi bab dua ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. Manusia mengungkapkan keinginan, pesan, ide, gagasan, dan perasaan kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai bahasa yang dituturkannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kesepakatan itu pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu membuka diri terhadap perkembangan. Hal ini terlihat pada perilakunya yang senantiasa mengadakan komunikasi dengan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga perkembangan bahasa Indonesia saat ini

Lebih terperinci

Jurnal Sastra Indonesia

Jurnal Sastra Indonesia JSI 2 (1) (2013) Jurnal Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi ANALISIS KONTRASTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB BERDASARKAN KALA, JUMLAH, DAN PERSONA Miftahur Rohim, Suprapti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III pada penelitian ini akan dibahas mengenai metode yang berhubungan dengan penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh manusia dan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada bentuknya yang sekarang sudah pasti bahasa-bahasa itu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada bentuknya yang sekarang sudah pasti bahasa-bahasa itu mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa yang hidup dewasa ini tidak muncul begitu saja. Sebelum sampai pada bentuknya yang sekarang sudah pasti bahasa-bahasa itu mengalami perjalanan

Lebih terperinci

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Untuk Stikom Bandung Semester Ganjil 2011-2012 Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Sumber Bahasa Indonesia Berdasarkan petunjuk-petunjuk dari prasasti-prasasti dikemukakan: a. Bahasa Melayu berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem yang dibutuhkan bagi manusia untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menyampaikan pesan, konsep, ide, perasaan atau pemikiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, konvensional, dan memiliki makna. Sifat dinamis itu muncul karena manusia sebagai

Lebih terperinci

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Bahasa sebagai Sistem Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Bahasa sebagai sebuah sistem Bahasa terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur. Unsur-unsur

Lebih terperinci

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Sejarah Perkembangan Bahasa Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik

BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik dan teori tradisional. Teori sosiolinguistik yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu media bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Jepang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sangat penting, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Di samping bahasa Indonesia, terdapat juga bahasa daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh manusia sangat penting peranannya dalam masyarakat, karena tanpa bahasa manusia akan sulit untuk menyampaikan ide

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. De Casparis (1975) dalam bukunya yang berjudul Indonesian Paleography

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. De Casparis (1975) dalam bukunya yang berjudul Indonesian Paleography BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan tinjauan terhadap beberapa pustaka yang dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH

ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH Asriani, S.Pd, M. Pd Dan Erfinawati, S.Pd, M.Pd. Program Studi Pendidikan B.Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan

Lebih terperinci

TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI)

TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI) TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI) Debby Yuwanita Anggraeni Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI peacoy@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia pada dasarnya sangat membutuhkan bahasa dalam bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di lingkungan formal. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Adalah suatu kenyataan bahwa manusia

Lebih terperinci

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA Munirah Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar munirah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh semua masyarakat yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Keraf (1984: 17) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dalam kehidupannya manusia tidak terpisahkan dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa, manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia sudah banyak dilakukan. Namun tidak demikian penelitian mengenai ragamragam bahasa dan dialek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago, kango dan gairaigo. Wago ( 和語 ) adalah kosakata bahasa Jepang asli yang biasanya ditulis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang didiami oleh berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri dalam suatu masyarakat. Berbagai status sosial dan budaya dalam masyarakat sangat memengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua makhluk hidup di muka bumi ini saling berinteraksi serta berkomunikasi satu sama lain tak terkecuali manusia. Untuk keperluan ini, manusia dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi, disertasi dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan analisis kontrastif, adverbial

Lebih terperinci