FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA A.A. GEDE WIDYA MAHANTARA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013

2 TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA A.A. GEDE WIDYA MAHANTARA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013

3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana A.A. GEDE WIDYA MAHANTARA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 ii

4 LEMBAR PENGESAHAN TESIS TELAH DISETUJUI TANGGAL 2 AGUSTUS 2013 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE, Msi., Ak. NIP Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE., Msi., Ak NIP Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Dr. Dewa Gede Wirama, SE., MSBA., Ak. NIP Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.s (K) NIP iii

5 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 16 Agustus 2013 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana No.: 0050/H14.4/HK/2011 Tanggal 10 Januari 2011 Ketua: Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE, MSi., Ak. Anggota: 1. Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE., Msi., Ak 2. Dr. I Gst Ayu Made Asri Dwija P, SE, Msi. 3. Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, Msi., Ak. 4. Dr. Dewa Gede Wirama, SE., MSBA., Ak. iv

6 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : A.A. Gede Widya Mahantara NIM : Program Studi : Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana Judul Tesis : Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Denpasar, 16 Agustus 2013 Yang membuat pernyataan, A.A.Gede Widya Mahantara v

7 UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Idâ Sang Hyang Widhi Waçâ, karena atas karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis ini merupakan hasil penelitian sebagai persyaratan akhir studi jenjang Strata-2, di bidang Akuntansi, Program Studi Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. Berbagai pihak telah berkontribusi besar dalam penyelesaian tesis ini sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada Bapak Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE., M.Si.,Ak, sebagai pembimbing I dan Bapak Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE., M.Si.,Ak sebagai pembimbing II, yang dengan tulus dan penuh kesabaran membimbing, memberi nasihat, dan semangat kepada penulis selama mengikuti seluruh rangkaian penulisan proposal sampai dengan tahap penyelesaian tesis. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE.,M.Si,Ak., Bapak Dr. Dewa Gede Wirama,SE., MSBA.,Ak., dan Ibu Dr. I G. A. Made Asri Dwija Putri, SE., M.Si, sebagai tim penilai yang telah berkenan memberi masukan konstruktif guna penyempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Magister di Universitas Udayana. Terima kasih pula kepada Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa di Program Pascasarjana Universitas Udayana. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dosen pengajar atas bimbingan, motivasi, dan arahannya selama penulis menjalankan proses perkuliahan. vi

8 Terima kasih pula kepada segenap rekan-rekan MAKSI angkatan VII atas dukungan, semangat, dan bantuan dalam penyediaan data guna penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak A.A. Gde Adnyana Wijaya dan Ibu I Gusti Ayu Tantri atas doa restu dan dukungannya selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini. Terima kasih juga kepada kakakku A.A.Ayu Putri Widyantari, atas dukungan moral maupun material selama penulis mengikuti pendidikan hingga penyelesaian tesis ini dan untuk pacar saya Ni Luh Anik Winda Sari atas dukungan dan doanya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan tesis ini. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini. Penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak jika ada kekurangan yang pastinya tidak disengaja dalam tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat. Denpasar, Juli 2013 Penulis vii

9 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilakukan secara voluntary atau diluar ketentuan KMK 423/KMK.06/2008 sering menimbulkan pertanyaan di kalangan para praktisi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Beberapa penelitian telah mencoba untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang terkait dengan hal ini, tetapi hasil dari penelitian tersebut tidaklah konsisten. Penelitian ini mencoba kembali untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi pergantian kantor akuntan publik pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Faktorfaktor yang diuji adalah pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan, opini going concern, ukuran perusahaan dan penurunan persentase ROA. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi penelitian. Berdasarkan hasil purposive sampling diperoleh 118 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen berpengaruh secara positif terhadap pergantian KAP. Variabel ukuran perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan, dan opini going concern berpengaruh secara negatif terhadap pergantian KAP. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan dan penurunan persentase ROA tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP. Kata kunci: pergantian KAP, pergantian manajemen, ukuran perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan. viii

10 ABSTRACT THE AFFECTING FACTORS OF AUDITOR SWITCHING ON COMPANIES LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE Auditor switching that is conducted voluntary or outside the provision of KMK 423/KMK.06/2008 oftens raises questions among practitioners about the factor that causes it. A number of research has been conducted concerning factors that influence to auditor switching. Yet, its result keeps showing inconsistency. This study objective is to reinvestigate factors that influence going concern audit opinion. The factors used on this research are management change, firm growth, auditor reputation, financial distress, going concern opinion, company s size, and decrease of ROA ratio. This research using population of companies listed on Indonesian Stock Exchange. Based on purposive sampling, there are 118 companies which fulfilled the sample requirements. Hypotesis testing on this research was done by the logistic regression analysis. The hypotesis testing showed that management change have positive relationship to auditor switching. Variables of company size, auditor reputation, financial distress, and going concern opinion have negative relationship to going concern audit opinion. Variables of firm growth and decrease of ROA ratio have no relationship to going concern audit opinion. Keywords: auditor switching, management change, firm growth, auditor reputation, financial distress. ix

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...xii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori keagenan (Agency theory) Teori harapan Auditor switching Opini audit Reputasi auditor Kesulitan keuangan Pergantian manajemen Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya...24 RERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Rerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian Pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian KAP Pengaruh reputasi auditor terhadap pergantian KAP Pengaruh kesulitan keuangan terhadap pergantian KAP Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap pergantian KAP Pengaruh opini going concern terhadap pergantian KAP Pengaruh penurunan persentase ROA terhadap pergantian KAP...42 x

12 3.3.7 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pergantian KAP...43 BAB IV BAB V BAB VI METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Data Penelitian Jenis data Sumber data Metoda penentuan sampel Variabel Penelitian Identifikasi variabel Definisi operasional variabel Pergantian manajemen Reputasi auditor Kesulitan keuangan Pertumbuhan perusahaan Opini going concern Penurunan persentase ROA Ukuran perusahaan Pergantian KAP Analisis Data...56 HASIL PENELITIAN 5.1 Deskripsi Sampel Penelitian Statistik Deskriptif Analisis Regresi Logistik Menilai kelayakan model regresi Menilai keseluruhan model (overall model fit) Koefisien determinasi (Nagelkerke R square) Tabel klasifikasi Uji multikolinearitas Model regresi logistik yang terbentuk dan pengujian hipotesis...69 PEMBAHASAN 6.1 Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap pergantian KAP Pengaruh Reputasi Auditor terhadap pergantian KAP Pengaruh Kesulitan Keuangan terhadap pergantian KAP Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap pergantian KAP Pengaruh Opini Going Concern terhadap pergantian KAP Pengaruh Penurunan Persentase ROA terhadap pergantian KAP Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap pergantian KAP...80 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan...82 xi

13 7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel...50 Tabel 5.1 Deskripsi Sampel Penelitian...61 Tabel 5.2 Statistik Deskriptif...63 Tabel 5.3 Tabel Klasifikasi...67 Tabel 5.4 Matriks Korelasi...68 Tabel 5.5 Variables in The Equation...69 xiii

15 DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman Gambar 3.1 Rerangka Berpikir...37 Gambar 3.2 Konsep Penelitian...38 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian...47 xiv

16 DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel...92 Lampiran 2 Statistik Deskriptif...95 Lampiran 3 Hasil Analisis Regresi Logistik...96 Lampiran 4 Penelitian Sebelumnya xv

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang dapat diandalkan sangat dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi. Dalam dunia bisnis, suatu informasi akan lebih dipercaya apabila informasi tersebut dibuat atau dikuatkan oleh pihak yang independen. Sehubungan dengan tuntutan yang semakin meningkat akan informasi independen yang bisa dipercaya, dalam masyarakat dewasa ini banyak dijumpai pemberian jasa penjaminan ( assurance services) yang dilakukan oleh para profesional. Salah satu jenis jasa penjaminan yang biasa diberikan adalah jasa audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP) sebagai pihak yang independen. Laporan keuangan suatu entitas merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada stakeholder, terutama kepada pemilik perusahaan (principal), dan akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Pihak prinsipal sebagai pemilik perusahaan telah menyerahkan tanggung jawab pengelolaan perusahaannya kepada pihak manajemen. Hal ini menyebabkan informasi yang dimiliki prinsipal tentang operasional perusahaan menjadi terbatas, dan akan menimbulkan keraguan pada prinsipal tentang kebenaran laporan keuangan yang dihasilkan pihak manajemen, oleh karena itu pihak prinsipal akan membutuhkan jasa pihak ketiga untuk menilai kewajaran laporan keuangan tersebut, yaitu auditor independen. Auditor akan mencoba untuk menengahi keterbatasan informasi yang dimiliki prinsipal dengan cara melakukan audit 1

18 2 terhadap laporan keuangan perusahaan dan melaporkannya kepada para stakeholder. Profesi akuntan publik, khususnya auditor sebagai pihak ketiga yang dipercaya oleh stakeholder dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan akan selalu dituntut independensinya. Independensi merupakan kunci utama bagi profesi akuntan publik. Independensi merupakan sikap mental yang dimiliki oleh auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit (Halim, 2008). Beragamnya jasa yang dapat diberikan oleh KAP terhadap suatu perusahaan dapat menimbulkan keraguan terhadap independensi profesi akuntan publik. Flint (1988) dalam Nasser et al. (2006) berpendapat bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, karena hal ini dapat memengaruhi sikap mental dan opini mereka. Auditor yang memiliki hubungan yang lama dengan klien diyakini akan membawa konsekuensi ketergantungan yang tinggi, sehingga dapat menciptakan hubungan kesetiaan yang kuat dan pada akhirnya memengaruhi sikap mental serta opini mereka (Sumarwoto, (2006) dalam Wijayani dan Januarti (2011)). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah perikatan yang cukup lama antara klien dan KAP adalah dengan cara melakukan pembatasan jangka waktu perikatan audit yang dilaksanakan oleh seorang auditor. Pembatasan yang dilakukan dengan cara melakukan pergantian auditor diharapkan dapat meningkatkan independensi auditor, sehingga kualitas audit dan laporan keuangan juga ikut meningkat (Blouin et al. 2005). Di Indonesia, pembatasan jangka waktu audit telah cukup lama diatur oleh pemerintah dengan

19 3 dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 dan diubah dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003. Peraturan tersebut mengatur bahwa sebuah KAP dapat mengaudit sebuah klien dengan jangka waktu 5 tahun berturut-turut, dan bagi seorang akuntan publik dapat mengaudit sebuah klien dengan jangka waktu 3 tahun berturut-turut. Peraturan mengenai pembatasan jangka waktu perikatan ini diubah kembali dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, yaitu perikatan sebuah KAP dengan klien yang sama diperbolehkan selama 6 tahun berturut-turut. Adanya peraturan mengenai pembatasan jangka waktu perikatan KAP dengan kliennya belum menjamin suatu perusahaan tidak mengganti KAP-nya sebelum batas waktu yang ditentukan dalam peraturan tersebut. Pergantian KAP yang disebabkan karena adanya peraturan disebut bersifat mandatory, dan pergantian KAP karena adanya keinginan perusahaan disebut bersifat voluntary. Secara voluntary, perusahaan dapat melakukan pergantian KAP sebelum jangka waktu yang ditentukan oleh peraturan pemerintah karena tidak ada aturan yang menerangkan bahwa perusahaan tidak boleh mengganti KAP yang mengaudit laporan keuangannya sebelum 6 tahun. Pergantian KAP secara voluntary dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam perusahaan (klien) maupun faktor dari KAP yang melakukan audit. Penelitian ini mencoba untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi pergantian KAP secara voluntary pada suatu perusahaan. Faktor yang diteliti adalah pergantian manajemen dalam

20 4 perusahaan, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan, opini audit going concern, ukuran perusahaan, dan penurunan persentase ROA. Pergantian manajemen dalam suatu perusahaan sering kali diikuti dengan bergantinya kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Pergantian ini umumnya berlaku pula dalam hal pemilihan KAP. Manajemen yang baru memiliki harapan bahwa KAP yang baru lebih bisa diajak bekerja sama dan dapat memberikan opini yang sesuai dengan harapan manajemen. Selain itu, adanya preferensi tersendiri tentang auditor yang akan digunakan oleh manajemen yang baru, maka pergantian KAP dapat terjadi dalam perusahaan (Sinarwati, 2009). Perusahaan akan cenderung untuk mencari KAP yang mampu untuk melaksanakan audit yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansi perusahaan tersebut (Nagy, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan Januarti (2011 ), Hubaib dan Cooke (2005), Ismail (2008) menemukan adanya hubungan antara pergantian manajemen yang dilakukan oleh perusahaan dengan pergantian KAP yang akan melaksanakan audit. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2007) dan Suparlan dan Andayani (2010) yang tidak menemukan adanya hubungan antara pergantian manajemen dan pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Reputasi dari KAP yang mengaudit suatu perusahaan memiliki pengaruh yang penting terhadap tingkat kepercayaan investor akan laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen. Perpindahan KAP yang dilakukan dari KAP Big 4 ke KAP Non Big 4 umumnya akan membawa dampak pada penurunan

21 5 kualitas audit yang tentunya menurunkan kepercayaan dari investor dan lebih berisiko dibandingkan jika tetap menggunakan jasa KAP Big 4 (Chang et al, 2010, dan Rakow et al, 2010). Investor akan lebih cenderung menggunakan laporan keuangan yang dihasilkan oleh auditor yang bereputasi ( Praptitorini dan Januarti, 2007). Hal ini dikarenakan perusahaan audit yang besar memiliki kualitas audit yang lebih tinggi dan reputasi tinggi di lingkungan bisnis (Li, 2005; Francis dan Yu, 2009) dan juga karena terdapat hubungan yang positif antara kualitas audit dan kualitas laba perusahaan (Balsam et al, 2003). Hal ini kemudian menimbulkan kecenderungan dari sebuah perusahaan untuk tidak mengganti KAP yang bereputasi dan memiliki kualitas hasil audit lebih baik. Faktor reputasi auditor diteliti oleh Wijayani dan Januarti (2011), Damayanti dan Sudarma (2007) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati (2009 ) yang menemukan hasil bahwa variabel reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian KAP. Finansial distress atau kesulitan keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan, hal ini diungkapkan oleh Sinarwati (2009 ). Kesulitan keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan akan mendorong perusahaan untuk mengganti KAP dengan harapan mendapatkan KAP yang menawarkan fee audit yang lebih murah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan Januarti (2011) serta Damayanti dan Sudarma (2007) yang menemukan bahwa variabel kesulitan

22 6 keuangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP dalam suatu perusahaan. Pada perusahaan yang mengalami pertumbuhan, terdapat suatu harapan untuk memilih KAP yang mampu untuk menyediakan layanan jasa non-audit yang akan diperlukan dalam rangka peningkatan pertumbuhan perusahaan di masa depan. KAP yang mampu untuk menyediakan layanan seperti yang diharapkan tentunya KAP yang sudah lama berikatan dengan perusahaan karena memahami seluk beluk perusahaan dan potensi yang dapat dikembangkan dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan yang berkembang diharapkan akan lebih cenderung untuk mempertahankan KAP mereka dibandingkan dengan perusahaan lain yang memiliki pertumbuhan yang lebih rendah (Martina, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Sinason (2001), Mardiyah (2002) serta Prastiwi dan Wilsya (2008) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nabila (2011) menemukan hasil bahwa tingkat pertumbuhan klien tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan dalam hal ini klien audit akan lebih menyukai apabila laporan keuangan perusahaannya mendapat opini wajar tanpa pengecualian (Kawijaya dan Juniarti, 2002). Tandirerung (2006) menyatakan bahwa jika auditor tida k dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian ( qualified opinion) atau tidak sesuai dengan harapan perusahaan, perusahaan akan cenderung untuk berpindah pada KAP yang mungkin akan memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Opini going concern merupakan salah satu jenis opini wajar tanpa

23 7 pengecualian dengan bahasa penjelas yang dapat diberikan oleh auditor atas laporan keuangan suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Carcello dan Neal (2003) menyatakan bahwa pengaudit sering kali percaya bahwa mereka akan lebih mungkin diganti jika mengeluarkan opini audit going concern. Hal ini barangkali terjadi karena manajemen percaya bahwa ketika auditor yang sedang menjabat diganti, perusahaan akan menemukan seorang auditor yang lebih lunak (Craswell, 1998 dalam Sinarwati, 2009). Aguilar dan Barbadillo (2003) dan Liu dan Liu (2008) berpendapat bahwa perusahaan yang mengganti auditornya menurunkan kemungkinan mendapatkan opini audit yang tidak diinginkan daripada perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP. Return on Assets (ROA) merupakan salah satu indikator bisnis yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas sebuah perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA berarti semakin efektif pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan dan semakin baik pula prospek bisnisnya (Damayanti dan Sudarma, 2008). Perusahaan yang memiliki nilai ROA rendah cenderung mengganti auditornya karena mengalami penurunan kinerja sehingga prospek bisnisnya menurun. Ketika kondisi keuangan perusahaan menurun, manajemen cenderung mengganti auditornya dengan harapan akan mendapatkan auditor yang mampu untuk menyembunyikan penurunan persentase ROA tersebut (Wijayani dan J anuarti, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah (2002) menemukan bahwa terdapat pengaruh penurunan rasio ROA dalam suatu perusahaan terhadap pergantian KAP.

24 8 Ukuran perusahaan klien yang besar memiliki operasional bisnis yang kompleks. Ukuran perusahaan ini akan membawa dampak pada pemilihan perusahaan audit yang dikaitkan dengan ukuran auditee dan jenis layanan yang diperlukan (Suryandari, 2012). KAP yang berkualitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan (Wijayani dan Januarti, 2011). Perusahaan besar memiliki insentif yang lebih besar daripada perusahaan kecil untuk mempertahankan auditor mereka karena analis keuangan akan meneliti mengenai pemecatan auditor sebelum jangka waktu yang ditentukan (Carcello dan Neal, 2003). Ukuran perusahaan yang lebih kecil cenderung untuk melakukan pergantian KAP dengan melakukan perpindahan dari KAP big 4 ke KAP non big 4 dengan harapan untuk mengurangi biaya keagenan (biaya monitoring) (Suryandari, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Sinason, et al. (2001) menemukan bahwa ukuran klien berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Perbedaan dari hasil penelitian di atas memberikan motivasi bagi peneliti untuk meneliti kembali mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perusahaan di Indonesia untuk melakukan pergantian KAP. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui apakah pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan, opini audit going concern, ukuran perusahaan, dan persentase penurunan ROA memengaruhi keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan pergantian KAP.

25 9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Bagaimana pengaruh pergantian manajemen pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh reputasi auditor pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh kesulitan keuangan pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan klien pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 5. Bagaimana pengaruh opini going concern pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 6. Bagaimana pengaruh penurunan persentase ROA pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 7. Bagaiamana pengaruh ukuran perusahaan pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Untuk mengetahui pengaruh pergantian manajemen pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan.

26 10 3. Untuk mengetahui pengaruh kesulitan keuangan pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan. 4. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan klien pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan. 5. Untuk mengetahui pengaruh opini going concern pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan. 6. Untuk mengetahui pengaruh penurunan persentase ROA pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan. 7. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan pada pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit suatu perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut ini. (1) Kegunaan teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan pengetahuan dan referensi penelitian pasar modal mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada pergantian KAP perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengonfirmasi hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang memengaruhi sebuah perusahaan melakukan pergantian KAP yang masih belum konsisten.

27 11 (2) Kegunaan praktis Bagi para pembuat regulasi, dapat dijadikan sebagai tambahan informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perusahaan melakukan pergantian KAP yang erat kaitannya dengan UU PT dan UU Pasar Modal.

28 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori keagenan (Agency theory) Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori keagenan sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih ( principal) meminta pihak lainnya ( agent) untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama prinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen. McColgan (2001) menyatakan bahwa teori keagenan sebagai suatu kontrak dimana satu pihak (principal) mempekerjakan pihak lain (agent) untuk melakukan pekerjaan atas nama principal. Kedua belah pihak yang terlibat dalam kontrak tersebut akan berusaha untuk memaksimalkan utilitas mereka, terdapat kemungkinan bahwa agen tidak akan selalu bertindak untuk kepentingan terbaik prinsipal. Prinsipal akan mencoba untuk memotivasi pihak agen untuk bekerja seperti yang diharapkan oleh prinsipal, dimana untuk memotivasi, maka pihak prinsipal akan merancang sebuah kontrak. Kontrak yang efisien merupakan kontrak yang memenuhi dua asumsi, yaitu sebagai berikut ini. (1) Agen dan prinsipal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen maupun prinsipal memiliki kualitas dan kuantitas informasi yang sama sehingga tidak terdapat informasi tersembunyi yang dapat digunakan untuk keuntungan dari pihak-pihak yang terlibat. 12

29 13 (2) Risiko yang dipikul agen berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil yang berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang diterimanya. Namun, pada kenyataannya agen sebagai pengelola perusahaan umumnya memiliki informasi yang lebih banyak mengenai kondisi perusahaan dibandingkan dengan prinsipal sebagai pemilik perusahaan sehingga menimbulkan terjadinya asimetri informasi. Eisenhardt (1 989) menyatakan ada tiga asumsi sifat manusia terkait teori keagenan, yaitu: (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri ( self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang ( bounded rationality), dan (3) manusi a selalu menghindari risiko ( risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer akan cenderung untuk bertindak oportunis, yaitu mengutamakan kepentingan pribadi, dimana hal ini akan memicu terjadinya konflik keagenan sehingga diperlukan peran pihak ketiga yang independen yaitu auditor untuk mengevaluasi pertanggungjawaban keuangan manajemen dan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Auditor sebagai pihak yang independen dibutuhkan untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja manajemen apakah telah bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal melalui laporan keuangan. Prinsipal mengharapkan auditor memberikan peringatan awal mengenai kondisi keuangan perusahaan. Data-data

30 14 perusahaan akan lebih mudah dipercaya oleh investor dan pemakai laporan keuangan lainnya apabila laporan keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor (Komalasari, 2004) Teori Harapan Motivasi dapat diartikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu (Robins dan Coulter, 2004). Teori motivasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu teori-teori yang lahirnya lebih awal atau sering disebut sebagai teori dini tentang motivasi dan teori kontemporer tentang motivasi yaitu deretan teori motivasi yang lebih baru. Salah satu teori kontemporer yang mampu untuk menjelaskan motivasi secara lebih mendalam adalah teori harapan. Teori ini dikemukakan oleh Vroom (1967) dalam Ardana dkk (2008) yang menggambarkan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu bergantung pada kekuatan yang berupa harapan, bahwa hasil tindakannya tersebut akan diikuti oleh suatu output tertentu dan daya tarik output tersebut. Teori ini berdalih bahwa motivasi ditentukan oleh pemahaman seseorang terhadap hubungan antara usaha dengan kinerja, dan oleh keinginan atau dambaan terhadap hasil ( outcomes) yang dikaitkan dengan berbagai tingkat kinerja. Teori ini melandaskan diri pada suatu logika bahwa: orang akan melakukan apa yang mampu dilakukan apabila ia mau untuk melakukan (Ardana dkk, 2008). Teori ini memfokuskan pada tiga hubungan, yaitu sebagai berikut.

31 15 1) Hubungan upaya-kinerja, bahwa individu berpersepsi upaya yang dilakukan akan mendorong kinerja. 2) Hubungan kinerja-ganjaran, berprestasi pada suatu tingkat tertentu akan mendorong tercapainya suatu output yang diinginkan. 3) Hubungan ganjaran-tujuan pribadi, sejauh mana ganjaran memenuhi tujuan pribadi individu dan potensi daya tarik dari ganjaran itu kepadanya Auditor Switching Auditor switching merupakan perpindahan KAP yang dapat dilakukan oleh perusahaan klien. Perpindahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya merjer antara dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap kantor akuntan publik yang dahulu, dan merjer antara kantor akuntan publik (Halim, 2008). Sinarwati (2010 ) menjelaskan bahwa pergantian auditor bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pergantian yang bersifat peraturan (mandatory) dan yang bersifat sukarela (voluntary). Klien yang mengganti auditornya ketika tidak ada aturan yang mengharuskan pergantian dilakukan mungkin menghadapi dua masalah yaitu auditor mengundurkan diri atau auditor dipecat oleh klien. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang pergantian kantor akuntan publik dan partner audit bagi perusahaan di Indonesia. Undang-undang tersebut pertama kali diberlakukan di tahun 2002 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri keuangan Nomor 423 tahun Pasal 6 ayat 4

32 16 dalam peraturan tersebut mengatur mengenai pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (Lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan yang dikeluarkan pada tahun 2002 tersebut tidak bertahan lama, karena pada tahun 2003 Pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 yang menjelaskan mengenai jangka waktu pengauditan yang sama dengan peraturan tahun 2002 sebelumnya. Peraturan yang mengatur mengenai jangka waktu pengauditan ini akhirnya berubah pada tanggal 5 Februari 2008, dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Peraturan ini cukup berbeda dengan peraturan tahun 2003 sebelumnya, dimana perbedaan tersebut terlihat pada jangka waktu perikatan audit yang dilakukan oleh sebuah KAP yang semakin bertambah. Pasal 3 dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan ini berbeda dengan Peraturan di tahun 2002 dan 2003 yang menyatakan bahwa KAP diperbolehkan mengaudit paling lama untuk 5 (lima) laporan keuangan sebuah perusahaan.

33 Opini audit Audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan suatu perusahaan memiliki suatu tujuan. SA Seksi 110 paragraf 01 menerangkan mengenai tujuan audit tersebut, dimana tujuannya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001). Pemberian opini audit oleh auditor dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dengan stakeholder perusahaan karena memungkinkan pihak di luar perusahaan untuk memverifikasi validitas laporan keuangan. Menurut Halim (2008:75), terdapat lima jenis pendapat yang dapat diberikan oleh auditor, yaitu sebagai berikut ini. (1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan

34 18 tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelasan. (2) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan bahasa penjelasan. Kondisi atau keadaan yang memerlukan bahasa penjelasan tambahan antara lain dapat diuraikan sebagai berikut: (a) pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain, (b) (c) (d) adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh IAI, laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang material, auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern), dan (e) auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip dan metode akuntansi. (3) Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) Sesuai dengan SA 508 paragraf 38 dikatakan bahwa jenis pendapat ini diberikan apabila:

35 19 (a) tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan, (b) auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi. (4) Pendapat tidak wajar (adverse opinion) Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor harus menjelaskan alasan pendukung pendapat tidak wajar, dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat tidak wajar diberikan terhadap laporan keuangan. (5) Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) Pernyataan auditor untuk tidak memberikan pendapat ini diberikan apabila: (a) ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu, dan (b) auditor tidak independen terhadap klien.

36 Reputasi Auditor Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut (Rudyawan dan Badera, 2009). Reputasi KAP merupakan salah satu proksi kualitas audit. Kualitas audit didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan adanya pelanggaran dalam sistem akuntansi suatu perusahaan (Mohamed, 2010). Kualitas audit suatu KAP umumnya dikaitkan dengan ukuran KAP tersebut. KAP dapat dikategorikan menjadi KAP besar maupun KAP kecil. Ukuran Kantor Akuntan Publik dapat dikatakan besar jika KAP tersebut berafiliasi dengan Big 4, mempunyai cabang dan kliennya perusahaan-perusahaan besar serta mempunyai tenaga profesional diatas 25 orang. Sedangkan Ukuran Kantor Akuntan Publik dikatakan kecil jika tidak berafiliasi dengan Big 4, tidak mempunyai kantor cabang dan kliennya perusahaan kecil serta jumlah profesionalnya kurang dari 25 orang (Arens, 2003). Kantor Akuntan Publik yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas audit tinggi dan memiliki reputasi tinggi di lingkungan bisnis ( Li, 2005; Francis dan Yu, 2009). Blokdijk et al. (2006) menyatakan bahwa KAP Big 4 menggunakan lebih banyak waktu dalam perencanaan audit dan dalam melakukan penilaian internal control dan relatif sedikit waktu untuk melakukan dan menyelesaikan pengujian secara detail dibandingkan dengan KAP non Big 4. Nabila (2011) menyimpulkan bahwa KAP Big Four memiliki tingkat independensi yang lebih tinggi dibandingkan KAP Non Big Four karena kehilangan sebuah klien tidak

37 21 akan memengaruhi pendapatan KAP tersebut, yang tentunya memiliki klien lebih banyak dibandingkan KAP Non Big Four. Di Indonesia terdapat beberapa KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four. Pada tahun , empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big 4 adalah sebagai berikut: (1) KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst & Young, (2) KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, (3) KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, (4) KAP Haryanto Sahari berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers. Pada tahun 2009, empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big 4 yaitu: (1) KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst & Young, (2) KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, (3) KAP Siddharta dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, (4) KAP Tanudireja Wibisana & Rekan berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers. Pada tahun 2011, empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big 4 yaitu: (1) KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst & Young, (2) KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu,

38 22 (3) KAP Siddharta dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, dan (4) KAP Haryanto Sahari berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers Kesulitan Keuangan Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan (Arsani, 2011). Kesulitan keuangan dimulai ketika perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal pembayaran atau ketika proyeksi arus kas mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut akan segera tidak dapat memenuhi kewajibannya (Brigham dan Daves, 2003). Ada beberapa definisi kesul itan keuangan, sesuai tipenya, yaitu economic failure, business failure, technical insolvency, insolvency in bankruptcy, dan legal bankruptcy (Brigham dan Gapenski, 1997). (1) Economic failure Economic failure atau kegagalan ekonomi adalah keadaan dimana pendapatan perusahaan tidak dapat menutupi total biaya. Bisnis ini dapat melanjutkan operasinya sepanjang kreditur mau menyediakan modal dan pemiliknya mau menerima tingkat pengembalian (rate of return) di bawah pasar. Meskipun tidak ada suntikan modal baru saat aset tua sudah harus diganti, perusahaan dapat juga menjadi sehat secara ekonomi. (2) Business failure Kegagalan bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang menghentikan operasi dengan akibat kerugian kepada kreditur.

39 23 (3) Technical insolvency Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan technical insolvency jika tidak dapat memenuhi kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Ketidakmampuan membayar hutang secara teknis menunjukkan kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara, yang jika diberi waktu, perusahaan mungkin dapat membayar hutangnya dan mampu tetap bertahan. Di sisi lain, jika technical insolvency adalah gejala awal kegagalan ekonomi, ini mungkin menjadi perhentian pertama menuju bencana keuangan (financial disaster). (4) Insolvency in bankruptcy Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan insolvent in bankruptcy jika nilai buku hutang melebihi nilai pasar aset. Kondisi ini lebih serius daripada technical insolvency karena, umumnya, ini adalah tanda economic failure, dan bahkan mengarah kepada likuidasi bisnis. Perusahaan yang dalam keadaan insolvent in bankruptcy tidak perlu terlibat dalam tuntutan kebangkrutan secara hukum. (5) Legal bankruptcy Perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum jika telah diajukan tuntutan secara resmi dengan undang-undang (Brigham dan Gapenski, 1997) Pergantian Manajemen Pergantian manajemen dalam suatu perusahaan dapat disebabkan karena hasil keputusan rapat umum pemegang saham atau pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru

40 24 yaitu direktur utama atau Chief Executive Officer (CEO) (Wijayani dan Januarti, 2011). Penelitian ini menggunakan proksi pergantian direktur utama atau CEO sebagai indikasi terjadinya pergantian manajemen. Pergantian manajemen yang diproksikan dengan pergantian CEO yang baru mungkin menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma, 2008), sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pergantian manajemen dalam suatu perusahaan maka kemungkinan suatu perusahaan klien untuk memilih auditor baru yang lebih berkualitas dan sepakat dengan kebijakan akuntansi perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pergantian manajemen. 2.2 Pembahasan hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian empiris mengenai auditor switching sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain Damayanti dan Sudarma (2008), Sinarwati (2009), Wijayani dan Januarti (2011), Hubaib dan Cooke (2005), Naser et al. (2006), dan Wisnu (2011) namun hasil dari penelitian-penelitian tersebut masih tidak konsisten. Damayanti dan Sudarma (200 8) melakukan penelitian dengan menguji 6 variabel independen yaitu pergantian manajemen, opini audit, fee audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan ukuran perubahan ROA. Hasil penelitiannya menunjukkan hasil bahwa variabel fee audit dan ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan empat variabel lainnya,

41 25 yaitu pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan dan ukuran perubahan ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP. Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008) adalah sama-sama meneliti variabel pergantian manajemen, kesulitan keuangan, persentase perubahan ROA dan ukuran KAP. Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini tidak menggunakan variabel opini audit dan fee audit, tetapi penelitian ini menambahkan variabel pertumbuhan perusahaan, opini going concern dan reputasi auditor. Penelitian ini juga mengganti proksi yang digunakan untuk mengukur variabel kesulitan keuangan, dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2007) menggunakan rasio Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan pada penelitian ini, variabel tersebut diukur dengan menggunakan nilai Altman Z Score. Sinarwati (2009 ) melakukan penelitian dengan menguji pengaruh 4 variabel independen terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Variabel yang digunakan adalah opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, dan kesulitan keuangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen dan kesulitan keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan variabel opini going concern dan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan.

42 26 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati (2009) adalah penelitian ini sama-sama menggunakan variabel pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan dan opini going concern. Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini menambahkan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan klien dan persentase penurunan ROA. Perbedaan lainnya adalah pada periode penelitian dan penelitian ini juga mengubah proksi dari variabel kesulitan keuangan. Wijayani dan Januarti (2011) melakukan pengujian dengan menggunakan variabel pergantian manajemen, opini audit, financial distress, perubahan persentase ROA, ukuran KAP, dan ukuran klien. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa variabel pergantian manajemen dan ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan variabel opini audit, financial distress, persentase penurunan ROA, dan ukuran klien tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan Januarti (2011) adalah penelitian ini menggunakan variabel pergantian manajemen, kesulitan keuangan, ukuran perusahaan, reputasi auditor dan persentase perubahan ROA. Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini menambahkan variabel pertumbuhan klien, dan opini going concern, selain itu penelitian ini mengganti proksi untuk pengukuran financial distress, dimana variabel kesulitan

43 27 keuangan diukur dengan menggunakan Altman Z-score sedangkan pada penelitian tersebut menggunakan nilai DER. Penelitian yang dilakukan oleh Hubaib dan Cooke (2005) melakukan pengujian terhadap variabel pergantian manajemen dan kesulitan keuangan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen dan kesulitan keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini menggunakan variabel pergantian manajemen dan kesulitan keuangan, tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hubaib dan Cooke (2005) dimana dalam penelitian ini menambahkan 5 variabel baru yaitu reputasi auditor, pertumbuhan perusahaan, opini going concern, ukuran perusahaan, dan penurunan persentase ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Naser et al. (2006) dilakukan dengan menguji variabel ukuran perusahaan, kesulitan keuangan, perubahan pada asset, ukuran KAP, tingkat pertumbuhan klien, perubahan pada pendapatan operasional, dan nilai pasar ekuitas. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, kesulitan keuangan, perubahan pada aset perusahaan, dan ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan variabel tingkat pertumbuhan klien, perubahan pada pendapatan

44 28 operasional, dan nilai pasar ekuitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan tingkat pertumbuhan klien, tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian tersebut, dimana penelitian ini tidak menggunakan variabel ukuran perusahaan, perubahan pada aset, perubahan pendapatan operasional, dan nilai pasar ekuitas. Penelitian ini mengganti variabel-variabel tersebut dengan variabel opini going concern, pergantian manajemen dan perubahan persentase ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Wisnu (2011) menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan klien, pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan, ukuran Kantor Akuntan Publik dan opini audit terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut adalah variabel ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan klien, pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan, dan ukuran KAP. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada penelitian ini menambahkan variabel pergantian manajemen, persentase perubahan ROA, dan opini going concern dan mengganti proksi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (principal) meminta pihak lainnya (agent) untuk melaksanakan sejumlah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (principal) meminta pihak lainnya (agent) untuk melaksanakan sejumlah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta pihak lainnya (agent)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori harapan, auditing dan auditor switching. Selain itu, disajikan juga konsepkonsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori harapan, auditing dan auditor switching. Selain itu, disajikan juga konsepkonsep 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penulis akan menyajikan tinjauan pustaka yang meliputi telaah studi mengenai teori yang digunakan dalam melakukan penelitian, yaitu teori agensi, teori harapan, auditing dan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. A.A. Gede Widya Mahantara 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. A.A. Gede Widya Mahantara 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA A.A. Gede Widya Mahantara 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. Independensi auditor sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam laporan keuangan memuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) 2 Astuti & Ramantha (2014) 3 Ardianingsih (2014) 4 Ismiyaca et al. (2015) Auditor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh pergantian manajemen, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan manufaktur sektor aneka industry

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan di suatu perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui tingkat profitabilitas, tingkat risiko, dan tingkat kesehatan yang ada (Hanafi dan Halim,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Auditor Switching Auditor switching adalah pergantian auditor yang dilakukan oleh suatu perusahaan, auditor switching dapat terjadi karena kewajiban dari peraturan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Auditor switching dapat dijelaskan dengan menggunakan teori keagenan (Agency Theory). Dalam teori keagenan (agency theory),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Astuti dan Ramantha (2014) Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh audit fee, opini going concern, financial distress,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap

BAB II LANDASAN TEORITIS. dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori tentang Auditor Changes Auditor changes merupakan perpindahan auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI & PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI & PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI & PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi ( Agency Theory ) Jensen dan Meckling (1976) dalam Susanto (2009) menyatakan bahwa hubungan agensi sebagai suatu kontrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Opini Audit Laporan audit adalah hasil akhir dari pemeriksaan seorang auditor laporan keuangan kliennya. Di dalam laporan tersebut biasanya terdiri dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching. Judul : Financial Distress Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Audit dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Auditor Switching. Nama : Ni Wayan Wulan Tisna NIM : 1306305028 ABSTRAK Auditor yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Agensi Teori ini membahas adanya konflik kepentingan antara agen dengan prinsipal, dan konflik tersebut menjadi pemicu pergantian manajemen Jensen dan meckling (1976)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan tinjauan pustaka. Pada bab ini terdiri dari landasan teori yang menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian, telaah penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS KEMAMPUAN KINERJA KEUANGAN MEMODERASI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN STRUKTUR MODAL PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERGOLONG HIGH DAN LOW PROFILE Kadek Nonik Sri Wahyuni PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntan Publik Akuntan publik adalah seorang akuntan yang memberikan jasa pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Keagenan Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi menjelaskan adanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Keagenan Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi menjelaskan adanya BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi menjelaskan adanya hubungan antara dua pihak dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat. BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani permasalahan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap perkembangan profesi akuntan publik. Kehidupan profesi akuntan publik di Indonesia saat ini didasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH REPUTASI AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2011

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Jensen dan Meckling menyatakan bahwa teori keagenan atau agency theory

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Jensen dan Meckling menyatakan bahwa teori keagenan atau agency theory BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan telah dikembangkan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976. Jensen dan Meckling menyatakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori ini, pemilik diperlakukan sebagai principal dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori ini, pemilik diperlakukan sebagai principal dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Auditor switching dapat dijelaskan dengan menggunakan teori keagenan (Agency Theory). Dalam teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder. Para stakeholder tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan terhadap stakeholdersnya, baik internal stakeholders maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sarana untuk memenuhi akuntabilitas yang dituntut oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders) guna menyediakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi Menurut Jansen dan Meckling (1976) yang dikemukakan oleh januarti (2008:8) menggambarkan adanya hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern.

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern. Judul Nama : : Analisis Pengaruh Disclosure, Debt default, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya pada Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan memiliki peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu keharusan bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia didasarkan pada kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia didasarkan pada kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh financial distress, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan dan opini audit pada pergantian auditor, studi pada perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2

BAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian suatu usaha diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang nantinya dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usaha tersebut dalam periode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Perusahaan menuntut untuk memperoleh jasa para akuntan publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus transaksi pasar modal kian meningkat karena bertambahnya jumlah investor yang menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN

BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN 9 BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN 2.1 Going Concern Going concern adalah dalil yang menyatakan bahwa suatu entitas akan menjalankan terus operasinya dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pergantian Kantor Akuntan Publik Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak hal. Ada yang berdasarkan aturan pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013 SKRIPSI Oleh: I MADE DWI MARTA SANJAYA NIM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan publik pada umumnya.semakin banyak perusahaan publik semakin banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan. membutuhkan Kajian Teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan. membutuhkan Kajian Teori sebagai berikut : 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan Financial Distress terhadap Auditor Switching studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan diikuti dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan, sehingga nantinya perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Salah satu indikator

Lebih terperinci

PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE ANANDITHA WICAKSANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI KADEK NITA SUMIARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENGARUH UKURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu keharusan bagi sebuah perusahaan, utamanya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu keharusan bagi sebuah perusahaan, utamanya perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memiliki peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu keharusan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntan publik memiliki peran penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Wijaya dan Rasmini (2015) menggambarkan hubungan keagenan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholders Stakeholders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pergantian Kantor Akuntan Publik (Audit Switching)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pergantian Kantor Akuntan Publik (Audit Switching) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pergantian Kantor Akuntan Publik (Audit Switching) Audit switching merupakan perpindahan KAP yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Perpindahan ini disebabkan

Lebih terperinci

OPINI AUDIT GOING CONCERN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDITOR SWITCHING SKRIPSI

OPINI AUDIT GOING CONCERN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDITOR SWITCHING SKRIPSI OPINI AUDIT GOING CONCERN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDITOR SWITCHING SKRIPSI Oleh: I GUSTI AYU PUTRI ALANSARI NIM: 1206305035 Skripsi ini ditulis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Opini Audit Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Pihak principals adalah pihak yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Opini Audit Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2001: SA Seksi 110,paragraf 01: Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak pula jasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan keagenan (agency theory) menjelaskan adanya pemisahan fungsi antara agen (pihak manajemen

Lebih terperinci

OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode )

OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ) OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014) SKRIPSI Oleh : GUSTI NGURAH RAKATENDA NIM : 1206305050

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan dasar pertanggung jawaban kinerja pihak manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik kepada pemegang saham, investor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggambarkan hubungan keagenan antara principal dan agent.hubungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggambarkan hubungan keagenan antara principal dan agent.hubungan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Bukti teoritis mengenai auditor switching didasarkan pada teori agensi.jensen dan Meckling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. antara manajemen selaku agen dan pemilik serta entitas lain dalam kontrak (misal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. antara manajemen selaku agen dan pemilik serta entitas lain dalam kontrak (misal BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Mardiyah (2002), teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan alasan penggunaan judul

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan alasan penggunaan judul BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan alasan penggunaan judul ini dalam penelitian serta penjabaran mengenai variabel-variabel yang digunakan. Kedua hal tersebut terangkum

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 56 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengambilan keputusan baik pihak internal. eksternal (Jensen dan Meckling, 1976) dalam (Arsih dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengambilan keputusan baik pihak internal. eksternal (Jensen dan Meckling, 1976) dalam (Arsih dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan menyediakan berbagai informasi yang nantinya diperlukan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan baik pihak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (agency theory) Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan agent. Jensen dan Meckling

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 ini, persaingan dunia usaha akan semakin ketat karena arus perdagangan barang dan jasa semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perusahaan terbuka atau yang sering disebut dengan istilah perusahaan go public semakin banyak. Akibatnya berpengaruh terhadap berkembangnya profesi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan berisi mengenai informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu, yang menampilkan hasil kinerja dari perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib menyampaikan laporan keuangan dan disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam landasan teori ini dijelaskan mengenai teori yang mendasari atau mendukung perumusan hipotesis dalam penelitian ini, selain itu juga deskripsi dari variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 94-102 http://www.tsm.ac.id/jba FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR ROBBY ADYTIA PUTRA dan ITA TRISNAWATI STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditor dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai sikap independensi. Sikap independen bermakna bahwa auditor tidak mudah dipengaruhi, sehingga auditor akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Manajemen (dalam teori. keagenan disebut agen) dan pemegang saham (dalam teori keagenan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Manajemen (dalam teori. keagenan disebut agen) dan pemegang saham (dalam teori keagenan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media yang berisi informasi mengenai posisi dan kegiatan operasional perusahaan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA ii TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA I DEWA AYU KRISTIANTARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara dua orang atau lebih dan masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak mencoba

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara agen (manajemen) dengan pemilik (principal). Agen diberi wewenang oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara agen (manajemen) dengan pemilik (principal). Agen diberi wewenang oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1Teori Keagenan (Agency Theory) Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan adanya hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan global pada saat ini mengharuskan perusahaan berfikir tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. atau lebih dan masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak mencoba

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. atau lebih dan masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak mencoba BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) merupakan proses kontrak antara dua orang atau lebih dan masing-masing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen (Nabila, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen (Nabila, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham untuk pengambilan keputusan. Selain itu juga, laporan keuangan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. saham untuk pengambilan keputusan. Selain itu juga, laporan keuangan digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi pemegang saham untuk pengambilan keputusan. Selain itu juga, laporan keuangan digunakan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor Keraguan mengenai independensi auditor menjadi isu yang banyak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Opini Audit Proses akhir dari pekerjaan audit yang dilaksanakan oleh seorang auditor adalah mengkomunikasikan penilaiannya tentang tingkat kewajaran penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan yang go public, semakin tidak terelekkan perusahaan dalam kebutuhannya terhadap dana dari pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan salah salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor. Keraguan mengenai independensi auditor menjadi isu yang banyak diperbincangkan kalangan profesi

Lebih terperinci