DERVINA OKTARIA PERMATASARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DERVINA OKTARIA PERMATASARI"

Transkripsi

1 STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENGKOMUNIKASIKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEHATI PT PERTAMINA (STUDI KASUS:WILAYAH KOJA-JAKARTA UTARA) DERVINA OKTARIA PERMATASARI Jl. Matraman Dalam III RT 07/007 No. 8 Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat Telp dervinadedel@yahoo.com Dr. Enrico Mulawarman Wirakusumah, B.Sc., MBA ABSTRAK Pertamina merupakan perusahaan BUMN yang berbasis pada Energi dan Gas Nasional. Pertamina terus melakukan berbagai strategi dan aktivitas-aktivitasnya demi menjaga reputasi dan citra perusahaan. Public Relations merupakan bagian dalam menjalankan aktivitas-aktivitas tersebut dengan melakukan berbagai strategi salah satunya dengan kegiatan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam berbagai bidang. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana strategi Public Relations dalam mengkomunikasikan program kegiatan CSR bidang kesehatan yaitu Pertamina Sehati, sebagai fasilitator dalam menangani permasalahan gizi buruk yang dihadapi oleh anak bayi balita dan ibu hamil. Serta mengukur masyarakat umum yang aktif dalam menggunakan media untuk mengetahui keberadaan CSR Pertamina Sehati. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik dan pengumpulan data melalui wawancara. Penulis melakukan penelitian di lokasi PT Pertamina Pusat, Pertamina FRM III serta wilayah Kecamatan Koja. Hasil yang akan dicapai setelah penulis melakukan penelitian ini adalah penulis akan mendapatkan informasi berupa data dan wawancara serta dapat menarik kesimpulan beserta saran mengenai strategi Public Relations dalam mengkomunikasikan program CSR kepada khalayak luas Kata Kunci : Public Relations, Corporate Social Responsibility (CSR), Pertamina Sehati

2 ABSTRACT Pertamina is a state-owned company based on the National Energy and Gas. Pertamina continues to do a variety of strategies and activities in order to maintain the reputation and image of the company. Public Relations is a part in carrying out these activities through a variety of strategies one with the activities of the Corporate Social Responsibility (CSR) in various fields. The purpose of this research is the writer wanted to know how the Public Relations strategy in communicating CSR programs in health Sehati Pertamina, as the facilitator in addressing malnutrition problems faced by young babies toddlers and pregnant women. As well as measuring the general public who are active in using the media to know the whereabouts of CSR Sehati Pertamina. The research method used was a qualitative descriptive writer. Techniques and data collection through interviews. The author conducted research at PT Pertamina Center, Pertamina FRM III and the District of Koja. Results will be achieved after the author conducted this study the author will get information in the form of data and interviews and can draw conclusions along with suggestions regarding the Public Relations strategy in communicating CSR programs to a wide audience Keywords: Public Relations, Corporate Social Responsibility (CSR), Pertamina Sehati PENDAHULUAN Setiap perusahaan besar baik nasional maupun multinasional saat ini sedang berlomba-lomba meraup keuntungan sebesar-besarnya melalui kegiatan yang dilakukan oleh PR, yaitu CSR (Corporate Social Resposibility). Bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan ini khusus bagi komunitas yang memerlukan bantuan dan mengembangkan kinerjanya dan pemberdayaan melalui berbagai pilar seperti pilar pendidikan, ekonomi, lingkungan, sumber daya manusia, keamanan, kesehatan, budaya, agama dan lain-lain. Program CSR semata-mata bukan hanya program amal, melainkan program yang prlu perencanaan dan kesiapan yang matang serta dilakukan secara terus menerus. Dilandasi dengan semangat kedermawanan, organisasi /perusahaan juga perlu memandang komunitas yang dibinanya melalui kegiatan CSR sebagai asset perusahaan. Definisi dari CSR itu sendiri yaitu suatu upaya menejemen yang dijalankan oleh entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, social, lingkungan, pendidikan dan lainnya sehingga meminimalisasikan dampak negative dan memaksimalkan dampak positif di setiap pilarnya (Sonny Sukada dan Jalal 2007). Bagian dari kegiatan PR ini telah memiliki reputasi di Indonsia khususnya Jakarta yang menjadi pusat ibukota dengan beranekaragam perusahaan asing maupun dalam negri yang telah berdiri lama. Sehingga program CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dapat terlihat sebagai suatu persaingan reputasi untuk perusahaannya. Perkembangan CSR di Indonesia dapat dilihat dari masuknya

3 tanggung jawab social dan lingkungan dalam Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas. Dengan adanya undang-undang tersebut CSR harus wajib diadakan sebagai bagian dari program PR dalam perusahaan. terlihatnya program-program CSR dapat ditemukan dalam media advertorial atau mediamedia elektronik atau cetak perusahaan maupun swasta. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi milik pemerintah Indonesia yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Ruang lingkup usaha terdiri dari usaha hulu dan hilir. Pertamina mengelola perusahaan secara efektif dan efisien perusahaan guna memberikan kontribusi pada peningkatan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Pasca dikeluarkannya UU No. 22/2001 oleh pemerintah untuk menciptakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi yang mandiri, transparan, berdaya asing, berwawasan peletarian lingkungan, serta mendorong perkembangan potensi dan peranan nasional. Pertamina hanya menjadi pemain biasa di sector hulu dan hilir yang semula berperan sebagai pengatur dan pelaksana. Dalam hal ini Pertamina juga turut serta dalam melangsungkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-21/MBU/2008 : Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diwajibkan kepada BUMN yang kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam, atau kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. Walaupun BUMN di bidang lain pun dapat saja melaksankannya. Kegiatan CSR ini dilakukan sebagai bentuk dari bagian strategi Public Relations atau bisa disebut dengan fungsi Corporate Secretary yang dijalankan oleh Pertamina. Corporate Social Responsibility (CSR) berada dibawah naungan divisi Corporate Secretary menjadi salah satu alasan Pertamina agar tetap terus mengkomunikasikan seluruh aktivitas dan kegiatan perusahaan kepada khalayak yang sejajar dengan fungsi Corporate Communication seperti aktivitas Media, Brand Management, Internal Relation, Eksternal Relations. Kebijakan Pertamina dalam melaksanakan program CSR harus sesuai dan seiring dengan dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dengan mempertahankan ketentuan, norma, dan konvensi internasional. Kegiatan CSR Pertamina senantiasa mematuhi semua aturan yang berlaku sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan kepentingan masyarakat luas, kepentingan bangsa dan Negara, dan untuk kebaikan alam semesta. PT Pertamina telah mengambil kebijakan dalam melaksanakan kegiatan CSR. Pertamina telah membentuk satu divisi khusus yang menangani seluruh kegiatan CSR di masing-masing

4 bidangnya dalam menyusun rencana kerja, menjadwalkan waktu pelaksanaan, dan menganggarkan alokasi dananya yang telah disisihkan setiap tahunnya oleh perusahaan. Menurut Manager CSR, bapak Ifki Sukarya, CSR merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat jika dirtikan dalam arti yang luas. Jika dikaitkan kepada ISO 26000, ada tujuh subjek yang ditangani secara focus yaitu mengenai masalah Human Right, ekspektasi stakeholder, menyangkut masalah lingkungan, menyangkut masalah costumer focus, kemudian menyangkut kepada masalah community involvement and development dan tata kelola perusahaan yang menjadi ruang lingkup tata kelola CSR juga. CSR yang beliau teliti memang sudah sesuai dengan ISO Bagaimana kegiatan perusahaan pada masyarakat sekitarnya yang menjadi stakeholder penting dalam perusahaan Program-program CSR di Pertamina yaitu Public Health, Education, Environment dan Infrastructure and Disaster dan terletak sesuai dengan wilayah operasional perusahaan. Fungsi CSR memainkan peran yang cukup berarti dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan sebagai upaya meminimalisasi dampak kerugian dan resiko yang ditanggung oleh masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan. Pertamina Sehati (Sehat Tercinta Ibu anak) ini merupakan salah satu program CSR yang paling intens dilakukan oleh Pertamina di bidang kesehatan dari tahun Program Pertamina Sehati telah mewujudkan kepedulian terhadap isu kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Pada tahun 2010 program Sehati telah tersebar diberbagai 29 wilayah pelosok di Indonesia sesuai dengan wilayah terdekat operasional Pertamina, dengan penerima manfaat sesuai tingkat kebutuhan kesehatan. Seperti program pengendalian berat badan, pelatihan ibu hamil, serta pengenalan mengenai asupan makanan bergizi dan bernutrisi. Strategi PR dalam program CSR Pertamina Sehati Koja ini sebagai salah satu cara komunikasi untuk tetap meningkatkan reputasi Pertamina (Persero) di lingkungan wilayah Koja Jakarta Utara yang juga sebagai wilayah operasional Pertamina dalam menjalankan roda bisnis. Alasan penulis melakukan kgiatan penelitian ini karena kegiatan CSR Pertamina Sehati yang dijalankan oleh Pertamina masuk kedalam kegiatan 6 Program unggulan CSR Pertamina diantaranya OSN Pertamina, Desa Binaan, Green Act, Penanaman 100juta Pohon dan Pertamina peduli bencana alam. Sejalan dengan tagline CSR Untuk Negeri dapat menciptakan motivasi dan aspirasi dalam membuat

5 kegiatan program yang berkelanjutan untuk memberdayakan dan melestarikan komunitas-komunitas yang berada disekitar wilayah unit operasi Pertamina diseluruh Indonesia. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana salah satu aktivitas dan strategi Public Relations yaitu CSR dibidang kesehatan dalam mengkomunikasikan program Pertamina Sehati wilayah Koja-Jakarta Utara. Sejalan dengan keberhasilan PT Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik Negara di Indonesia kemudian bertransformasi lewat visi perusahaan yaitu Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Berdasarkan penjelasan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu Strategi Public Relations dalam mengkomunikasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) Sehati PT PERTAMINA wilayah Koja-Jakarta Utara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi Public Relations dalam mengkomunikasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) Sehati PT Pertamina wilayah Koja-Jakarta Utara. METODE PENELITIAN Dalam peneltian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dimana Pertamina Sehati dan PT Pertamina sebagai objek penelitian. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau cara kualifikasi lainnya. Penulis menggunakan metode penulisan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang bersifat umum terhadap kenyataan sosial, yang mana pemahaman tersebut diperoleh setelah melakukan analisis yang menjadi fokus penelitian dan menraik kesimpulan terhadap hasil dari penelitaian tersebut serta menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Menurut Rachmat Kriyantono (2005: 56-57) Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.

6 Dalam hal ini pula, penulis menggunakan metode peneilitian dengan jenis deskriptif, yaitu dengan menjabarkan penelitian berdasarkan data-data yang ada. Penulis juga ingin mendapatkan data yang jelas dan dapat digambarkan atas suatu fenomena melalui wawancara dengan pihak terkait dan data pendukung resmi lainnya. Menurut Jalaludin (2005: 24) Penelitian deskriptif menggambarkan tentang karakteristik individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana tidak memerlukan landasan teori atau pengajuan hipotesis tertentu. Maka penelitian kualitatif deskriptif yaitu memaparkan hasil penelitian yang tidak menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis. Sedangkan menurut Rachmat Kriyantono (2006: 25) Penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi yang actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana. Lokasi penelitian yang ingin ditinjau oleh penulis akan dilakukan di perusahaan PT. Pertamina (persero) termasuk dalam program CSR Sehati dan Masyarakat umum. Jenis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini berupa data primer yang secara langsung didapatkan dari objek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari informasi yang sudah tersedia seperti buku, internet, dan data-data dari perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini, metode pengumpulan data yang penulis lakukan. Observasi berupa kegiatan keseharian yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Menurut Raco (2010: ) dalam Ruslan berpendapat bahwa Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observsi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Maksud utama observsi adalah menggambarkan keadaan yang diobservasi. Kualitas penelitian ditentukan oleh seberapa jauh dan mendalam peneliti mengerti tentang situasi dan konteks dan menggambarkannya sealamiah mungkin. Wawancara mendalam (in-depth Interview) dimana seorang responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas. Secara harafiah wawancara menurut Ardianto (2010: 163) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman.

7 Dokumentasi, dimana pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Menurut Nasution Ardianto (2010: ) dokumentasi terdiri atas tulisan pribadi, seperti buku harian, surat-surat dan dokumentasi resmi. Keuntungan bahan tulisan ini antara lain bahan ini tidak meminta biaya, tersedia dan siap pakai hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya seperti Autobiografi, surat-surat pribadi, buku harian, kliping, dokumen pemerintah maupun swasta, film dan sebagainya. Penulis mendapatkan dokumentasi berupa data dan foto-foto kegiatan pelaksanaan kegiatan CSR berlangsung. HASIL DAN BAHASAN Setelah penulis melakukan wawancara dengan kelima narasumber, dan berdasarkan data yang penulis peroleh, dapat dikatakan bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bidang kesehatan yaitu Pertamina Sehati (Sehat Tercinta Anak dan Ibu) di Pertamina adalah kurangnya publikasi yang maksimal melihat narasumber yang penulis wawancarai dan masyarakat umum juga belum mengetahui tentang adanya program CSR kesehatan Pertamina Sehati, mengingat bahwa narasumber yang penulis wawancarai merupakan masyarakat yang aktif dalam menggunakan media massa dalam memebuhi kebutuhannya untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi dirinya. Penulis mengharapkan agar adanya publikasi yang baik sehingga masyarakat umum yang tidak terkena dampak dari program CSR Pertamina Sehati setidaknya dapat mengetahui kalau Pertamina melakukan kegiatan CSR yang menangani permasalahan gizi buruk anak bayi balita dan ibu hamil. Mengingat bahwa PT Pertamina merupakan perusahaan minyak dan gas nasional yang berkelas internasional dan merupakan satu-satunya perusahaan BUMN di Indonesia yang mengembangkan bisnis tersebut, maka wajar saja kalau Pertamina melakukan kegiatan CSR yang sesuai dengan MDG s serta ISO Lagipula anggaran dana yang dikeluarkan untuk kegiatan CSR sudah dipersiapkan dalam anggaran tahunan sepersekian persen dari keuntungan perusahaan Pertamina. Disatus sisi pula, Pertamina merupakan Perusahaan BUMN yang banyak mendapatkan isu-isu kurang baik dalam pemberitaan di media massa mengenai permasalahan kenaikan BBM, permasalahan LPG sampai mengacu kepada pemberitaan minyak dunia, Pertamina ikut terseret dalam pemberitaan tersebut. oleh karena itu, penulis berpendapat kalau Pertamina perlu melakukan kegiatan atau program-program salah satunya yaitu Corporate Social responsibility (CSR) yang menjadi tools Public Relatons dalam mempertahankan reputasi dan citra apalagi kegiatan CSR

8 Pertamina sudah mendapatkan banyak penghargaan dari CSR Awards dan Muri karena Pertamina melakukan kegiatan CSR sudah berdasarkan pada MDG s dan Need Assesment masyarakat. Disamping itu, dikarenakan Pertamina selalu menjadi headline media massa mengenai isu-isu negatif, maka dengan adanya kegiatan CSR ini setidaknya dapat meredam dan sedikit menetralisir keadaan mengingat bahwa masyarakat kita yang gampang terprovokasi. Jadi amat disayangkan kalau Pertamina kurang dalam mempublikasikan program kegiatan CSR-nya khususnya CSR kesehatan Pertamina Sehati. Dalam menjalankan dan melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Pertamina menjalankan bukan berdasarkan Charity lagi, melainkan mengacu kepada Need Assesment atau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat agar kegiatan CSR yang dijalankan dapat berguna tidak hanya sesaat, melainkan dapat dirasakan hingga ketahun-tahun berikutnya. Sehingga perusahaan juga dapat melihat indikator keberhasilan atas program-program yang mereka kerjakan. Setelah mengetahui apa yang masyarakat butuhkan, kemudian pihak Eksternal Relations melakukan Social Mapping ke daerah tersebut agar mengetahui kondisi fisik dan lingkungan yang akan Pertamina jadikan sebagai salah satu kegiatan CSR. Sebenarnya dilihat dari konsep yang dilakukan pihak CSR Pertamina dalam membuat programnya hingga mensosialisasikan sudah sangat bagus dan terkonsep. Hal ini mengingat bahwa CSR Pertamina merupakan divisi khusus yang dibentuk agar dapat menjalankan kegiatan programnya yang lebih terfokus. Sehingga mengenai permasalahan publikasi akan dikembangkan oleh pihak perusahaan khususnya bagian Media Relations yang juga merupakan salah satu aktivitas dan kegiatan Public Relations (PR). Media merupakan fungsi Corporate Communication yang memang dibutuhkan oleh Perusahaan dalam hal peliputan dan pemberitaan. Dalam hal ini, bukan hanya kegiatan CSR saja yang perlu diliput atau dipublikasikan namun berbagai kegiatan, program, sampai acara-acara media Pertamina akan meliput. Mengenai peliputan, media internallah yang mengatur masalah publikasi tetapi lebih kepada publikasi internal perusahaan seperti Warta Pertamina untuk koran, Media Pertamina untuk bulletin, Media TV Pertamina yang disiarkan diseluruh kantor wilayah operasi Pertamina yang ada diseluruh Indonesia. Lalu mengenai peliputan keluar (eksternal) maka tugas Media Relation yang menangani pemberitaan yang ingin diliput oleh pihak media eksternal. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan narasumber, mereka semua merupakan pengguna produk-produk dari Pertamina. Dalam hal ini mereka juga merupakan pengguna media massa

9 yang aktif karena mengingat jawaba dari semua narasumber yang mengatakan bahwa mengetahui adanya produk Pertamina, mereka temukan dalam iklan-iklan yang ditayangkan oleh media massa. Namun demikian, mereka semua tidak mengetahui tentang adanya kegiatan program Corporate Social Responsibility (CSR) kesehatan yaitu Pertamina Sehati yang dilaksanakan di wilayah Koja-Jakarta Utara. Karena kurangnya penyebaran publikasi yang dilakukan perusahaan kepada para masyarakat umum atau khalayak yang tidak terkena dampak dari Pertamina Sehati. Ini tidak bisa menjelaskan indikator keberhasilan atas program CSR Pertamina Sehati kepada masyarakat umum, walaupun CSR Pertamina Sehati sudah berhasil dalam memenuhi tingkat kebutuhan dan kepuasaan masyarakat yang terlibat dalam program tersebut atau bisa dikatan si penerima manfaat. Hal tersebut juga belum menggambarkan bahwa reputasi dan citra Pertamina akan bagus mengingat program CSR Pertamina Sehati kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat umum karena mereka semua tidak pernah melihat publikasinya di media-media massa yang mereka gunakan. Narasumber yang penulis wawancarai sangat menyayangkat bahwa Pertamina kurang melakukan publikasi padahal menurut mereka publikasi penting agar adanya transparansi mengingat bahwa Pertamina merupakan perusahaan yang terus mendapatkan isu-isu negative. Karena publikasi dan kegiatan CSR merupakan salah satu bagian dari aktivitas Public Relations yang dijalankan untuk mempertahankan reputasi dan citra serta menetralisir kejadian-kejadian yang terjadi oleh perusahaan agar tetap bertahan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang kesehatan yaitu Pertamina Sehati merupakan salah satu program unggulan CSR Pertamina diantaranya Penanaman 100juta Pohon, Green Act, Pertamina Sehati, OSN Pertamina, Desa Binaan serta Bright with Pertamina. Itu semua merupakan 6 program unggulan yang sudah berdasarkan dengan konsep MDG s dan telah mendapatkan Awards. Namun amat disayangkan jika publikasi yang digunakan hanya sebatas publikasi internal perusahaan, karena tetap saja masyarakat umum tidak mengetahui tentang keberadaan program-program unggulan CSR Pertamina yang banyak mendapatka berbagai tema Awards. Penulis mengharapkan bahwa perlunya kerjasama dengan media eksternal yang masyarakat umum dapat penuhi sebagai kebutuhan akan informasi yang ingin mereka dapatkan. Atau juga pemasangan iklan-iklan diberbagai media massa lebih memungkinkan masyarakat umum akan mempunyai perhatian yang baik jika Pertamina melakukan kegiatan CSR yang sangat baik. Karena pada akhirnya adalah Public Relations mempunyai tugas, fungsi dan peran sebagai mempertahankan citra dengan melakukan komunikasi agar timbulnya transparansi

10 yang baik untuk memperkuat hubungannya dengan para stakeholder perusahaan yang kemudian akan kembali lagi kepada identitas Pertamina yang semakin positif dimata para Stakeholder dan masyarakat luas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil observasi penelitian yang penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Di dalam perusahaan PT. Pertamina (Persero),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap masyarakat umum atau pelanggan dari perusahaan PT Pertamina (Persero)

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap masyarakat umum atau pelanggan dari perusahaan PT Pertamina (Persero) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif deskriptif ini, penulis akan melakukan wawancara terhadap masyarakat umum atau pelanggan dari perusahaan PT Pertamina (Persero) mengenai

Lebih terperinci

L 1 DOKUMENTASI KEGIATAN PENULIS SELAMA PKL. Kegiatan Green Act bersama LPPM-IPB, 06 Mei 2012 di Aula Kampus IPB

L 1 DOKUMENTASI KEGIATAN PENULIS SELAMA PKL. Kegiatan Green Act bersama LPPM-IPB, 06 Mei 2012 di Aula Kampus IPB L 1 DOKUMENTASI KEGIATAN PENULIS SELAMA PKL Kegiatan Green Act bersama LPPM-IPB, 06 Mei 2012 di Aula Kampus IPB L 2 L 3 Kegiatan Pasar Murah BUMN di Kecamatan Koja-Jakarta Utara tanggal 3-4 April 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan menggunakan komunikasi. Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Organisasi(Wursanto, 2003, p. 152) definisi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang akan diambil adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis) tetapi juga memadukan (sintesis). Dalam

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang pesat di Jakarta baik itu swasta maupun negeri (BUMN). Dengan persaingan antar perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, krisis multi dimensi semakin tahun semakin bertambah tidak hanya di lingkungan sosial masyarakat, tetapi juga di lingkungan sosial perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alasan mengapa penulis tertarik untuk meneliti topik ini adalah karena Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan sebagai

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH)

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) Nama Penulis: Martinus Agung Budyatma Nama Dosen: Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.Comm., MIB Abstract The

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Isu tanggung jawab sosial perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR), sudah lama muncul di berbagai negara, terlihat dari praktik-praktik penerapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat era modern dan globalisasi seperti sekarang, dapat dipastikan hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public Relations. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan industri di Indonesia tidak ada habisnya, bahkan dapat dikatakan semakin ketat dan ramai. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat pasar bebas berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan. Diawali dari pembangunan berbasis ekonomi menjadi paradigma pembangunan berkelanjutan. Gagasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR), atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, adalah kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik negeri maupun swasta melihat betapa pentingnya citra dan reputasi sebagai alat untuk mengukur

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN PT.PERTAMINA

STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN PT.PERTAMINA STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN PT.PERTAMINA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations Untuk Meningkatkan Citra Positif Perusahaan Melalui Kegiatan Eksternal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENGKOMUNIKASIKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEHATI PT PERTAMINA (STUDI KASUS : WILAYAH KOJA-JAKARTA UTARA) SKRIPSI OLEH DERVINA OKTARIA PERMATASARI 1200955291

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Public Relations (PR) telah jauh berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dari sebelumnya dianggap hanya berperan seperti pemadam kebakaran saat muncul krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya dengan hasil bumi, baik itu perkebunan, pertanian, pertambangan, dan lain sebagainya. Kekayaan yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, yaitu memberikan gambaran dari gejala sosial tertentu

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikemukakan H. R. Bowen (1953), muncul sebagai akibat karakter perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang makin kompleks karena semakin langkanya sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang makin kompleks karena semakin langkanya sumberdaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Memasuki era global, berbagai perusahaan di dunia menghadapi berbagai permasalahan yang makin kompleks karena semakin langkanya sumberdaya yang tersedia dan makin kritisnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tempat penelitian terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan ataupun lembaga, dalam memenuhi kelangsungan hidupnya. Berbagai cara yang ditempuh. Dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi perusahaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia Bisnis dan Industri, setiap perusahaan dituntut memiliki hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luas.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No. L1 LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA Nama Jabatan Lokasi : Nanang Gani : General Manager Divisi Promo PT MNC : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta Tanggal Tipe : Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengoperasionalkan sebuah perusahaan tentunya dibatasi oleh berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah kebijakan legal lewat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan dan penguatan ekonomi kerakyatan. Program pembangunan yang demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan berkembang pesatnya dunia usaha serta industri di indonesia, banyak perusahaan yang berlomba untuk meningkatkan citra positifnya. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi adalah badan kerjasama operasi yang dibentuk berdasarkan Production Sharing Contract antara perusahaan PT. Pertamina Hulu Energi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep corporate social responsibility, yang dapat disingkat dengan CSR, dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu alternatif yang banyak dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang tentunya mempunyai peranan sangat penting terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan dengan tujuan utama yaitu untuk mencari keuntungan, profit atau laba. Kemudian dalam tujuan ekonomisnya, perusahaan memiliki tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra dan reputasi dua hal yang berkaitan. Sebelum terbentuknya reputasi, yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel Tanggal 15 Juni 2013 (Pra Penelitian) 1. Mengapa Public Relation memilih menggunggulkan program CSR? Jawab : Corporate Social

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tools bagi perusahaan untuk menjaga stabilitas operasionalnya adalah dengan menjalankan tanggung jawab sosial, atau yang dalam Bahasa Inggris disebut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility(CSR) atau lebih dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu kegiatan wajib perusahaan dalam menjalani tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada perusahaan besar. Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat. bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat. bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana sistem kerja Public Relations

Lebih terperinci

PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR

PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Oleh: KIONG TA KIIN ANAKAMPUN NIM 1205092162 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi yang membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk bekerja lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan selama PKL Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 No Hari/Tgl Jam Datang 1 Senin, 09-08- 2 Selasa, 10-09- 3 Rabu, 11-08- 4 Kamis, 12-08-

Lebih terperinci

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL Oleh: RIZAL NUR FAUZI 20120510455 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah perusahaan tentunya akan dibatasi oleh beberapa hal, salah satunya ialah kebijakan dan etika bisnis yang berlaku. Kebijakan yang dimaksud ialah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat dalam permasalahan lingkungan dan kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat dalam permasalahan lingkungan dan kesejahteraan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya, serta mencegah dan menekan kerugian seminimal mungkin. Sisi

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

tercapai yang dilakukan oleh praktisi PR (Public Relations) baik terhadap yang dilakukan oleh PR (Public Relations) tidak hanya ditujukan pada pihak

tercapai yang dilakukan oleh praktisi PR (Public Relations) baik terhadap yang dilakukan oleh PR (Public Relations) tidak hanya ditujukan pada pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan Dalam dunia pekerjaan komunikasi yang efektif wajib diciptakan dalam suatu perusahaan guna peningkatan kualitas produktifitas para karyawan agar tercapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyampaian informasi melalui media massa sangat beragam, salah satunya adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci