SKRIPSI. Oleh: INDANA ZULFA NIM :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Oleh: INDANA ZULFA NIM :"

Transkripsi

1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SEL PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh: INDANA ZULFA NIM : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

2 KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024) Semarang PENGESAHAN Skripsi Saudara : Indana Zulfa NIM : Jurusan : TADRIS BIOLOGI Dengan Judul : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tanggal: 29 Juni 2010 Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata 1 (S.1) tahun akademik 2009/2010 guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah/Tadris Biologi. Dewan Penguji Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, Hj. Muntholi ah, M.Pd. Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes. NIP NIP Penguji I, Penguji II, Lianah, M.Pd. Andi Fadllan, M.Si. NIP NIP Pembimbing I, Pembimbing II, Lianah, M.Pd. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag NIP NIP

3 KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024) Semarang PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (Empat) eks. Hal : Naskah Skrispsi a.n Sdri. Indana Zulfa Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirim naskah skripsi saudari: Nama : Indana Zulfa NIM : Judul : Model Pembelajaran Picture and Picture dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan. Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalmu'alaikum Wr. Wb. Semarang, Juni 2010 Pembimbing I Pembimbing II Lianah, M.Pd. Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag. NIP NIP

4 MOTTO &äóóx«¼çnu s)sù #\ ƒï ø)s? ÇËÈ dan Dia (Allah) menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat (surat Al Furqan ayat 2) 1 1 Abdul Aziz Abdur Rouf Al Hafidz, Mushaf Al Qur an Terjemah Edisi Tahun 2002, (Jakarta: Al Huda, 2002), hlm 360.

5 PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan dan kebanggan hati, Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku : 1. Ayahanda (H. Ahmad Makmur, H.Y) dan Ibunda (Hj. Qodriiyah, H.R) tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya serta mendo akan ku selama ini guna meraih perjuangan dan cita-citaku. 2. Adikku tersayang Laili Muafifah yang selalu memberi semangat dan motivasi hingga terselesaikan karya tulis skripsi ini. 3. Teman-teman Tadris Biologi 2005 yang selama ini menemani perjuanganku. Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua. Penulis

6 PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain dan diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, 29 Juni 2010 Deklarator Indana Zulfa NIM

7 ABSTRAK Indana Zulfa (NIM ). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Program Studi Tadris Biologi Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar biologi terutama pada materi pokok sel dengan Cooperative Learning yaitu model pembelajaran Picture and Picture. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) yang melibatkan empat komponen yakni: Planning (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan), Reflection (refleksi). Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 3 MAN 2 Pekalongan yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari; 1) planning (rencana); untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran dan membuat instrumen penelitian. 2) action (tindakan); melaksanakan model pembelajaran Picture and Picture pada mata pelajaran biologi materi pokok sel. 3) observation (pengamatan); pengambilan data tentang aktivitas belajar melalui tes evaluasi, lembar observasi, serta lembar kuesioner. 4) reflection (refleksi); menganalisis data hasil pengamatan. Dari hasil penelitian diperoleh: Hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus I yakni rata-rata aktivitas peserta didik dengan guru adalah 61,56% dan rata-rata aktivitas peserta didik dengan peserta didik adalah 66,79%, Dan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik adalah 77,78%. Untuk hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus II aktivitas peserta didik dengan guru adalah 78,43% dan rata-rata aktivitas peserta didik dengan peserta didik adalan 83,78%, dan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 94,44 %. Berdasarkan hasil penelitian ini maka model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan.

8 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Swt yang telah memberikan rahmat, hidayat, taufiq dan inayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Pada akhirnya bisa digunakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh nilai akhir munaqosah sebagai salah satu syarat kelulusan. Demikian juga shalawat serta salam semoga terabadikan bagi baginda Rasul Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dengan senantiasa memanjatkan rasa syukur atas segala rahmat yang telah diberikan, serta bantuan, arahan sekaligus bimbingan dari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikannya penelitian ini, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Ibu Lianah, M.Pd. dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Abdul Wahid, M. Ag selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.. 3. Bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 4. Bapak Drs. H. Jalaludin, Kepala Sekolah MAN 2 Pekalongan yang telah memberikan izin untuk peneliti melaksanakan penelitian. 5. Bapak Kepala Perpustakaan IAIN Walisongo yang telah mempermudah dalam mendapatkan buku-buku kepustakaan. 6. Ayahanda (H. Ahmad Makmur, H.Y) dan Ibunda (Hj. Qodriyah, H.R) yang tercinta, yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta do a restu terhadap studi penulis. 7. Adikku tersayang Laili Muafifah yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga terselesaikan karya tulis skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu Abduh yang selalu membimbing dan menjagaku selama ku berjuang. 9. Sahabat-sahabat kost Alfinfaza yang selalu menemani dan memberi dukungan. 10. Teman-teman tercinta di Jurusan Tadris Biologi 2005 yang telah memberikan motivasi bagi penulis.

9 Semoga amal baik mereka di atas mendapatkan balasan dan yang lebih dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi dan penulisan. Oleh karena itu, penulis akan sangat berbahagia apabila pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis, dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya. Semarang, 29 Juni 2010 Penyusun

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN ABSTRAK... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING..... iii PENGESAHAN PENGUJI... iv PERNYATAAN... v MOTTO vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4 D. Penegasan Istilah BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan teori 1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran a. Belajar.. 8 b. Pembelajaran Aktivitas Belajar dan Macam-macamnya Hakekat Pembelajaran Biologi Tujuan Pembelajaran Biologi Model Pembelajaran kooperatif Picture and Picture a. Model Pembelajaran 18 b. Pembelajaran Kooperatif 19

11 c. Picture and Picture Materi Pokok Sel a. Pengertian Sel.. 24 b. Bagian Sel dan Organel Sel c. Sel Tumbuhan dan Sel Hewan. 33 d. Transpor Melalui Membran Sel Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Pada Materi Pokok Sel. 37 B. Kajian Penelitian Yang Relevan C. Hipotesis Tindakan BAB III: METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian B. Waktu dan Tempat Penelitian C. Subyek Penelitian D. Kolaborator Penelitian E. Jadwal Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Metode Penelitian H. Metode Analisis Data I. Indikator Keberhasilan. 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat B. Data Hasil Penelitian Pra Siklus Hasil Penelitian Siklus I Hasil Penelitian Siklus II. 70 C. Pembahasan Siklus I Siklus II. 83

12 BAB V: KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan.. 89 B. Saran C. Penutup DAFTAR KEPUSTAKAAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

13 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 : Membran Sel dan Ribosom (hlm 27 ). 2. Gambar 2.2 : Retikulum Endoplasma Kasar dan Retikulum Endoplasma Halus (hlm 29). 3. Gambar 2.3 : Badan Golgi (hlm 30). 4. Gambar 2.4 : Mitokondria (hlm 31). 5. Gambar 2.5 : Plastida (hlm 31) 6. Gambar 2.6 : Vakuola (hlm 32) 7. Gambar 2.7 : Sel Tumbuhan dan Sel Hewan (hlm 33) 8. Gambar 2.8 : Osmosis Sel Tumbuhan dan Sel Hewan (hlm 35) 9. Gambar 2.9 : Difusi (hlm 36) 10. Gambar 2.10 : Transpor Aktif (hlm 37) 11. Gambar 4.1 : Histogram Aktivitas PD dengan Guru maupun PD dengan PD (hlm 888)

14 DAFTAR TABEL 1. Tabel 2.1. : Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan (hlm 33) 2. Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian (hlm 43) 3. Tabel 4.1 : Rekap hasil Angket (hlm 59) 4. Table 4.2 : Hasil Angket Penelitian (hlm 60) 5. Tabel 4.3 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Guru Siklus I (hlm 62) 6. Tabel 4.4 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Siklus I (hlm 65) 7. Tabel 4.5 : Lembar Pengamatan Seluruh Aktifitas Peserta Didik Siklus I (hlm 68) 8. Tabel 4.6 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Guru Siklus II (hlm 72) 9. Tabel 4.7 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Siklus II (hlm 75) 10. Tabel 4.8 : Lember Pengamatan Seluruh Aktifitas Peserta Didik Siklus II (hlm 78) 11. Tabel 4.10 : Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Maupun Peserta Didik dengan Guru (hlm 87)

15 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar peserta didik XI IPA 3 Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Daftar kelompok siklus I Daftar kelompok siklus II Lembar wawancara Lampiran 5. Jurnal harian kelas XI IPA 3 lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Angket penelitian Lampiran 10. Lembar diskusi siklus I Lampiran 11. Lembar diskusi siklus II Lampiran 12. Daftar aktivitas peserta didik Lampiran 13. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I Lampiran 14. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II Lampiran 15. Rekap hasil observasi keaktifan Peserta didik kelas Xi IPA 3 MAN 02 Pekalongan Lampiran 16. Dokumentasi Pembelajaran Picture and Picture Lampiran 17. Transkip Ko Kurikuler Lampiran 18. Piagam Passka 2005 Lampiran 19 Piagam KKN Lampiran 20 Usulan pembimbing Lampiran 21 Surat ijin penelitian Lampiran 22 Surat keterangan

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. 2 Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan masyarakat bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 3 Oleh karena itu melalui proses pendidikan diharapkan peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik serta memiliki pengetahuan dan keterampilan dan dapat menerapkan nilai-nilai pendidikan dalam kehidupannya baik sebagai pribadi maupun sosial. Pendidikan merupakan sarana terbaik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka setiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan dituntut berperan secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif yang sesuai dengan pendekatan cara belajar peserta didik aktif. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. 4 Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dengan berbagai 2 Masrur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hlm Nana Sujana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 28.

17 bentuk seperti dalam konteks pengetahuan, pemahaman sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu. 5 Dalam belajar sangat diperlukan adanya, aktivitas tanpa aktivitas belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju perkembangan individu yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (efektif) dan karsa (psikomotor). 6 Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi terciptanya tujuan belajar. Aktivitas guru yang mampu membangkitkan aktivitas dan mampu memancing kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar dinamis. Peserta didik yang aktif mendengar, berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan merupakan indikator siswa aktif. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian pengalaman langsung kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Biologi pada hakekatnya merupakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), oleh karena itu seorang guru dalam penyampaian materi pelajaran biologi haruslah mengetahui metode dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satu materi biologi yang dianggap sulit adalah materi pokok sel. Mengingat bervariasinya kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran maka perlu adanya dukungan berupa model-model pembelajaran. Jika dalam penyampaian materi digunakan dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) tanpa adanya variasi, peserta didik menjadi bosan dan kurang aktif terlibat dalam pembelajaran, peserta didik akan lebih senang jika model pembelajaran yang digunakan bukan hanya sebagai alat untuk menyampaikan informasi saja. Melainkan 5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm. 2.

18 dapat mendorong peserta didik aktif terlibat secara langsung dalam pembelajaran, karena tidak semua materi biologi dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Di MAN 2 pekalongan proses pembelajaran biologi masih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Hal ini menyebabkan peserta didik jenuh (bosan) dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Agar pemahaman peserta didik terhadap materi sel mengalami peningkatan dan kegiatan belajar mengajar berjalan lebih efektif. Maka salah satu alternatif yang diambil adalah melalui penggunaan model pembelajaran Picture and Picture, model pembelajaran ini menyajikan materi serta memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan yang akan di bahas penelitian ini adalah : 1. Apakah model pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan? 2. Apakah bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan.

19 b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture. 2. Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : a. Bagi Siswa 1) Dengan menggunakan model pembelajaran Picture anda Picture diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif inovatif. 2) Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture diharapkan aktivitas belajar peserta didik dapat meningkat. b. Bagi Guru Dapat memberi informasi tentang modal pembelajaran yang aktif dan kreatif dan meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. c. Bagi Sekolah Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah. d. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru, yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dimasa mendatang. D. Penegasan Istilah Untuk mempertegas dan memperjelas makna judul dari penelitian ini, maka perlu diberikan beberapa istilah, yaitu : 1. Model Pembelajaran Picture and Picture Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. 7 Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perubahan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 8 Model 7 Udin S. Winataputra, dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), hlm Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hlm. 17.

20 pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. 9 Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. 10 Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Meningkatkan Meningkatkan berasal dari kata tingkat yang artinya menaikkan derajat, taraf dan sebagainya. 11 Meningkat dalam penelitian ini adalah menaikkan aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. 3. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 12 Aktivitas belajar dalam judul penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik ketika proses belajar di kelas berlangsung. Menurut Paul D. Dierich aktivitas belajar tersebut meliputi : 13 a. Kegiatan-kegiatan : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan, atau diskusi kelompok. 9 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: 2007), hlm Jum at, 15 Mei 2009, Jam Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Depdiknas, loc. cit., hlm Wina Sanjaya, Kajian Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung : Sekolah Pasca Sarjana, 2007), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm 90-91

21 d. Kegiatan-kegiatan menulis : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar : menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik : melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi). g. Kegiatan-kegiatan mental : merenungkan, mengingat, memecahkan, masalah, menganalisis, faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan, berani, tenang. 4. Biologi Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoologi dan botani. 14 Pembelajaran biologi merupakan proses yang diselenggarakan guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mempelajari seluk beluk makhluk hidup. 5. Sel Sel adalah unit struktur dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. 15 Sel merupakan bagian terkecil dari organisme, terdiri dari satu atau lebih inti, protoplasma dan zat-zat multi yang berada disekelilingnya. T. Schwam dan M. Schpelden merumuskan teori sel berbunyi : Sel adalah unit, dasar kehidupan, semua tumbuh-tumbuhan dan hewan di bangun atas sel-sel. Sementara H.J. Dutrochot menemukan bahwa semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel 14 M.H. Sitorus, Istilah-istilah Biologi, (Bandung : Irama Widjaya, 1999), hlm Diah Aryulina, dkk., Biologi I SMA dan MA Untuk Kelas XI, (Jakarta : Esis, 2007), hlm. 3.

22 berbentuk gembungan yang sangat kecil. 16 Sel merupakan salah satu materi pokok yang disajikan dalam pembelajaran biologi peserta didik kelas XII baik SMA maupun MA. 16 Wildan Yatim, Biologi Modern Biologi Sel, (Bandung : PT. Tarsito, 2003), hlm. 1.

23 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran a. Belajar 1) Pengertian Belajar Untuk memahami tentang pengertian belajar akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. IPA tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. 17 Berkaitan dengan pengertian belajar yang berhubungan dengan IPA, beberapa ahli memberikan definisi teori belajar sebagai berikut : a) Teori belajar menurut Koffaka dan Kohler Teori belajar yang dikemukan oleh Koffaka dan Kohler berupa teori Gestalt yakni memperoleh problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, akan tetapi mengerti dan memperoleh insight. 18 b) Teori belajar menurut Pieget Piaget memandang belajar sebagai tindakan yang menyangkut pikiran, tindakan kognitif menyangkut tindakan tindakan penataan dan pengadaptasian terhadap lingkungan. Teori piaget mengenai terjadinya belajar didasari atas 4 konsep dasar, yang skema, asimilasi, akomodasi dan keseimbangan. 19 c) Teori belajar menurut Bruner Bruner mengemukakan teorinya yang disebut Free DiscoverLearning, menurut teori ini proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa 17 Udin. S. Winataputra, dkk, Op Cit,hlm Kamis, 29April 2010, Jam Pristiadi Utomo, Kamis, 29 April 2010, Jam 13.46

24 untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumbernya. 20 d) Teori belajar menurut W.S Winkel W.S Wingkel dalam bukunya Psikologi pengajaran merumuskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap. 21 Belajar adalah mencari informasi atau pengetahuan baru dari sesuatu yang sudah ada di alam. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. 22 Dalam perkembangan intelektual terjadi proses sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan melakukan percobaan. Belajar IPA bermula dari hal-hal yang kongret, memandang sesuatu y6ang dipelajari secara terpadu dan melalui suatu proses sehingga terjadi suatu perubahan prilaku yang diakibatkan oleh pengalaman. 2) Prinsip-prinsip belajar Dari beberapa definisi belajar yang telah dikemukakan oleh ahli dapat disimpulkan prinsip-prinsip belajar antara lain : a) belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu. b) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. c) Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. d) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. e) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipakai difahami, bukan sekedar menghafal fakta Prasetya Irawan, dkk, Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), hlm W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), hlm Arif S.Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Cet.10, hlm.

25 f) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. g) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar. h) Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahuluin pemahaman. 23 Dalam Islam masalah belajar memiliki dasar dan tujuan yang terdapat dalam al Qur'an, sebagaimana dalam QS. Al Alaq ayat 1-5 sebagai berikut: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu paling pemurah.yang mengajarkan manusia mempergunakan kalam. Dia mengajarkan manusia tentang apa yang belum diketahuinya. 24 Islam mewajibkan pemeluknya untuk belajar dan mengembangkan kemampuan nalarnya secara terus-menerus bukan saja terhadap objek-objek di luar darinya (dunia flora dan fauna, dunia anorganik, serta alam raya), tetapi juga terhadap kehidupannya sendiri baik sebagai perorangan maupun sebagai suatu komunitas. 25 Karena begitu pentingnya seseorang menuntut ilmu terutama bagi setiap Muslim sehingga selain dalam al Qur an, dalam hadits Rasulullah Saw, juga dijelaskan bahwa belajar merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap muslim yang berbunyi: : : ( ) 23 Mustakim, Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2010), hlm Abdul Aziz Abdur Rouf Al Hafidz, Mushaf Al Qur an Terjemah Edisi Tahun 2002, (Jakarta: Al Huda, 2002), hlm Nana Sudjana, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Falah Production, 2005), hlm

26 b. Pembelajaran Dari Anas dia berkata: Rasullullah Saw, bersabda: menuntut ilmu dwajibkan kepada setiap muslim. (HR. Muslim) 26 Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At- Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut: (Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru). Menurut Lestar D.Crow,Ph.D dan Alice Crow,Ph.D. mengemukakan definisi belajar : Learning is the acquisition of habits, knowledge, and attitudes. It involves new ways of doing things, and it operates in an individual s attempts to overcome obstacles or to adjust to new situations. 28 (belajar adalah hal memperoleh kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar melahirkan cara-cara baru untuk melakukan sesuatu dan mengusahakan individu mengatasi rintangan atau menyesuaikan diri dengan situasi baru). Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungnnya. Jadi ciri khas suatu suatu proses belajar adalah jika individu tersebut mengalami perubahan. Perubahanperubahan itu sebagai indikasi telah terjadinya proses belajar. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar dalam memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap. 29 Menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, pelengkap, dan 26 Imam Abi Faraj Abdurrohman Ali Ibnu Jauzi, Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut Lebanon, 1997 M, t.t, hlm Maulana Muhammad Ali, Kitab Hadits Pegangan,(Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 1992), hlm Crow, Education Psychology,(U.S.A: American Book Company 1958), hlm Dimyati dan mudjono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta :PT Rhineka Cipta, 2006), hlm. 156.

27 prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audiovisual, juga komputer, prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek, belajar, ujian dan sebagainya. 30 Sedangkan menurut Sukintaka Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya. Jadi, di dalam suatu peristiwa pembelajaran terjadi dua kejadian secara bersama, ialah pertama, ada satu pihak yang memberi dan kedua, pihak lain yang menerima. Oleh sebab itu, dalam peristiwa tersebut dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif. 31 Sistem pembelajaran tidak dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah saja, karena pembelajaran diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk mempelajarkan peserta didik. 32 Ada tiga macam ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, ialah : 1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran khusus. 2) Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. 3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan utama sistem pembelajaran adalah agar siswa belajar. 33 Dalam proses pendidikan pembelajaran merupakan salah satu aktivitas yang paling utama. Sehingga keberhasilan dari pendidikan tergantung pada 30 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm Sukintaka, Teori Pendidikan Jasmani, Filosofis, Pembelajaran dan Masa Depan, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2004), hlm Oemar Hamalik, op.cit., hlm Ibid., hlm

28 efektif tidaknya pembelajaran. Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. 2. Aktivitas belajar Aktivitas merupakan segala kegiatan yang yang dilaksanakan baik secara jasmani dan rohani. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar dipahami sebagai serangkain kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju perkembangan individu yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (efectif) dan karsa (psikomotor). 34 Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi terciptanya tujuan belajar. Aktivitas guru harus mampu membangkitkan aktivitas peserta didik dan mampu memancing kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi dinamis. Peserta didik aktif mendengar, berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan merupakan indikator siswa aktif. Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati, dimana peserta didik belajar sambil bekerja. Dengan bekerja peserta didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas keakitifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Paul D.Dierich aktivitas belajar tersebut meliputi : a. Kegitan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. 34 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2002), hlm. 2.

29 b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu keejadian, mengajuakan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok. d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambarr, membuat grafik, diagram, peta dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan pameran (simulasi). g. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan,berani, tenang. Pengunaan aktivitas dalam pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara lain: a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. c. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok. d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanaan perbedaan individual. e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa.

30 g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. h. Pembelajaran dan belajar menjadi lebih hidup. 35 Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktvitas, tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin belajar dengan baik. Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan. Aktifnya peserta didik selama proses belajar memgajar merupakan salah satu indikator atau motivasi peserta didik untuk belajar. Keaktifan itu beragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan-ketrampilan, dan sebagainya.sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis lain. 36 Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan peserta didik ataupun peserta didik yang lain. Aktivitas yang timbul dari peserta didik akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. 3. Hakekat Pembelajaran Biologi Biologi berasal dari kata bios yang berarti hidup, dan logos yang berarti ilmu. 37 Biologi adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang mempelajari khusus tentang makhluk hidup. Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan, yang berarti bahwa senua 35 Oemar Hamalik, op.cit., hlm Dimyati, dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rhineka Cipta, 1999), hlm at 19 April 2010, Jam 14.21

31 benda yang hidup menjadi objek Biologi, oleh karena itu Biologi berobjek pada benda-benda hidup. 38 Pada umumnya IPA mempunyai peran penting dalam mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan inisiatif. Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) pokok pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek, Fisis, Kimia dan Biologi. Pada aspek Biologi IPA mengkaji berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. 39 Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memiliki kekhasan dibanding dengan ilmu alam lain, objek kajian Biologi berupa benda konkrit dan dapat ditangkap indera, dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata), memiliki langkah yang sistematis yang bersifat baku dan menggunakan cara berpikir logis. Pengetahuan Biologi yang dipelajari siswa SMA lebih menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi beberapa aspek dan secara umum terdapat dalam rambu-rambu KTSP yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan. 40 Di kelas XI IPA semester I mata pelajaran Biologi SMA membahas beberapa materi pokok yang sulit dipelajari hanya dengan metode konvensional (ceramah). Sehingga penulis memilih penelitian di kelas XI IPA semester I dan lebih mengkhususkan pada materi pokok Sel. 4. Tujuan Pembelajaran Biologi Semakin pesatnya perkembangan IPTEK dalam berbagai bidang di masyarakat, terutama bidang pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan cara 38 Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, op.cit., hlm Sismato Menakar Integrasi IPA dalam KTSP, Searchengines.Com/0707sismato,Html,Kamis, 22 April 2010, Jam Jum at 19 April 2019, Jam 14.21

32 pembelajaran menyiapkan peserta didik untuk mampu berfikir logis, kritis, kreatif, serta berargumentasi secara benar. Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alam sekitar. Mata pelajaran Biologi bertujuan untuk : a. Membentuk sikap positif terhadap Biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan Tuhan YME b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain c. Mengembangkan pengalaman dengan cara percobaan serta mengkomunikasikan percobaan secara lisan dan tertulis. d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi e. Mengembangkan konsep dan prinsip Biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan prngetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri f. Menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan 41 Biologi dapat membantu peserta didik memahami alam dan gejalanya, untuk itu dalam pembelajaran Biologi harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik, agar peserta didik dapat mengerti dan memahami secara langsung alam sekitar. 5. Metode Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture. a. Model Pembelajaran 41 Jumat, 19 April 2010 Jam

33 Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. 42 Model pembelajaran adalah kumpulan-kumpulan melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. 43 Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. 44 b. Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. 45 Cooperative learning merupakan pembelajaran yang banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dan mengatasi masalah guru dalam mengaktifkan peserta didik. Menurut Thomson pembelajaran kooperatif menambah unsurunsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Dalam pembelajara kooperatif peserta didik belajar bersama-sama dalam kelompok kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen, maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku Udin S. Winataputra, dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2001), hlm Prasetya Irawan, Op Cit, hlm Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm Masnur Muslich, Op Cit, hlm. 229.

34 Anita Lie menyatakan cooperative learning dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa belajar secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4-6 orang saja. David dalam bukunya Learning Togheter and Alone mengemukakan bahwa Cooperative learning is a complex instruction procedure that requires conceptual knowledge. 47 (Pembelajaran kooperatif merupakan prosedur pembelajaran yang bersifat kompleks dan membutuhkan pengetahuan konseptual). Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik tidak hanya mempelajari materi saja, peserta didik juga harus mempelajari keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Ketrampilan ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas, peranan hubungan kerja dapat dibngun dengan membagi tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keberhasilan kooperatif merupakan keberhasilan bersama dalam sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas masing-masing tetapi perlu adanya kerjasama anggota kelompok. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al Qur an Al Maidah ayat 2 yang menganjurkan untuk saling bekerjasama :... Èbºurô ãèø9$#ur ÉOøOM}$# n?tã (#qçrur$yès? Ÿwur (#qçrur$yès?ur... dan tolong menolonglah kamu atas kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong atas kejelekan dan dosa 48 Menurut Johson dan Johson ada empat elemen dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu : David W.Johnson, Learning Together and Alone, (Boston: University of Minnesota, 1999), hlm. 48 Abdul Aziz Abdur Rouf Al Hafidz, Op Cit, hlm 107.

35 1) Saling ketergantungan positif 2) Interaksi tatap muka 3) Akuntabilitas individual 4) Keterampilan menjalin hubungan interpersonal 49 Pembelajaran koopertif menampakkan wujudnya dalam bentuk belajar kelompok, dalam belajar kelompok kooperatif peserta didik tidak diperkenankan mendominasi atau menggantungkan diri pada peserta didik lain. Keberhasilan kooperatif merupakan keberhasilan bersama dalam sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas masing-masing tetapi perlu adanya kerjasama sesama anggota kelompok. 2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Tujuan utama dalam model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. 50 Trianto mengemukakan tujuan dari pembelajaran kooperatif yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. 51 Johnson dan Johnson juga menerangkan dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar kooperatif akan mendorong siswa belajar lebih banyak materi pelajaran, merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar, mencapai hasil belajar yang tinggi, memiliki kemampuan 49 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2003), hlm Isjoni, Op it, hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 42.

36 yang baik untuk berfikir secara kritis, memiliki sikap positif terhadap objek studi, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam aktivitas kerjasama, memiliki aspek psikologis yang lebih sehat dan mampu menerima perolehan yang ada di antara teman satu kelompok. 52 Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan antara lain sebagai berikut: a) Untuk meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik. b) Memberikan peluang kepada peserta didik yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk belajar menghargai satu sama lain. c) Mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerjasama dan kolaborasi. 53 c. Picture and Picture Picture artinya gambar, sedangkan Picture and Picture adalah gambar dan gambar. Model pembelajaran Picture and Picture merupakan suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2) Menyajikan materi sebagai pengantar 3) Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang/menggurutkan gambar-gambar menjadi gambar atau urutan yang logis 5) Guru menanyakan alasan atau dasar urutan pemikiran urutan gambar tersebut Slamet Suyanto, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Hikayat, 2005), hlm Blogs Weblog, diakses pada hari Sabtu, 28 November 2009

37 6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 54 Model pembelajaran ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dari model pembelajaran ini adalah: guru kemampuan masingmasing peserta didik dan melatih peserta didik untuk berpikir logis dan sistematis.seadangkan kekurangan dari model pembelajaran ini adalah memakan waktu yang banyak (kurang efektif). 55 Namun perlu diingat bahwa langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture yang telah dijabarkan sebelumnya tidak menjadi patokan tetap, artinya langkah-langkah tersebut bias divariasi dengan tindakkan lainnya supaya bias lebih efektif dan inofatif. Dalam pembelajaran ini yang terpenting adalah peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik mudah dalam memahami dan menguasai materi yang diajarkan. 6. Materi Pokok Sel Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi tentang sel merupakan materi dalam pembelajaran IPA biologi untuk kelas XI semester I, terdapat materi pokok mengenai sel dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator sebagai berikut: Standar Kompetensi (SK) : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. Kompetensi Dasar (KD) : 1.1. Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan funsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. 55 http// learning-with-me.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html#3, 54 Agus Suprijono, Op Cit, hlm 125.

38 1.2. Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan Membandingkan mekanisme trandspor pada membrane (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis) Indikator : 1. Menyebutkan organela sel tumbuhan dan hewan 2. Membedakan organela sel tumbuhan dan hewan 3. Menjelaskan fungsi organela sel tumbuhan dan hewan 4. Menjelaskan difusi, osmosis, dan transpor aktif 5. Membedakan osmosis sel hewan dan sel tumbuhan 6. Mendeskripsikan kotranspor, endositosis dan eksositosis 56 a. Pengertian Sel Sel berasal dari kata cella yang berarti ruang berukuran kecil, maka sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan. 57 Sel pertama kali dilihat oleh ilmuan Inggris yang bernama Robert Hooke (1665) pada saat mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dari batang tumbuhan di bawah mikroskop.ia melihat rongga kosong segi enam mirip kamar sehingga ia menamakannya sel (cellula/ kamar). Dan berisi bahan kehidupan yang disebut protoplasma. 58 Max Schultz dan Thomas Huxley menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan yang menunjukan bahwa aktivitas yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktivitas dalam sel. Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (Omnis cellula e cellula), sehingga lahirlah teori sel merupakan kesatuan pertumbuhan dan setelah di temukannya gen dalam kromosom yang ada di hlm Teacher s Guide, Biologi 2 for Senior High School, (Semarang: Yudistira, 2006), hlm http//id.wikipedia.org/wiki/berkas:sel-tumbuhan.png, Sabtu, 13 Juni 2009 Jam Kus Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramesdis, (Bandung: Yrama Widya),

39 dalam nukleus maka lahirlah teori sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup. Sedangkan Walther Flemming dan Eduard Strasburger (1875), mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup. 59 Sel merupakan bagian terkecil dari organisme, terdiri dari satu atau lebih inti, protoplasma, dan zat-zat mati yang berada disekelilingnya. T. Schwann dan M. Schleiden merumuskan teori sel yang berbunyi: Sel adalah unit dasar kehidupan. Semua tumbuh-tumbuhan dan hewan dibangun atas sel-sel. Sementara H.J Dutrochet menemukan bahwa semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel berbentuk gembungan yang sangat kecil. 60 Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan (protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Secara umum setiap sel memiliki 4 komponen berikut : a) Membran atau selaput sel disebut juga plasma lemma. b) Plasma atau cairan sel disebut sitoplasma. c) Inti sel (nukleus), dipisahkan dari sitoplasma oleh selaput yang lebih tebal dari pada membran sel sendiri. Inti sel mengandung cairan yang lebih kental dari pada sitoplasma. d) Organel atau mikro organel sel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain mitokondria, alat golgi, plastida, vakuola, sentriol, inti sel dan nukleolus D.A. Pratiwi, dkk., Biologi Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm Wildan Yatim, Biologi Modern Biologi Sel, (Bandung: Tarsito, 2003), hlm Ibid, hlm 19.

40 Seiring dengan perkembangan teknologi mikroskop, ditemukan dua tipe struktur sel, yaitu sel prokariotik yakni sel yang tanpa membran inti contoh sel bakteri, dan sel eukariotik yakni sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma contoh sel hewan dan tumbuhan. 62 b. Bagian sel dan Organel sel Bagian sel dan organel sel dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Membran sel (membran plasma) Membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran plasma mengendalikan lalulalang zat ke dalam dan luar sel, membran plasma terdiri dari lapisan protein yang rapat (lapisan luar dan dalam) yang mengelilingi lapisan fosfolipid yang lebih tebal namun tidak begitu rapat. 63 Gambar 2.1 membran sel dan ribosom 64 2) Nukleus (inti sel) Inti sel merupakan bagian sel yang paling mencolok diantara organel-organel di dalam sel. Di dalam inti sel terdapat : 62 Diah Aryulina, dkk., Diah Aryulina, dkk., Biologi I SMA dan MA Untuk Kelas XI, (Jakarta: Esis, 2007), hlm George H. Fried, dan George J. Hademenos,Schaum s Outlines Biologi Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2006 ), hlm jpg, Selasa 16 Februari 2010 Jam 10.43

41 a) Nukleolus (anak inti) Berfunsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asan ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. b) Nukleoplasma (cairan inti) Merupakan zat yang tersusun dari protein. c) Butiran kromatin Terdapat pada nukleoplasma, nampak jelas pada saat sel tidak membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. 65 3) Sitoplasma Sitoplasma (cairan sel) matriks yang berada di bagian dalam membran plasma akan tetapi di luar nukleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid (kental). Sitoplasma mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Tempat terjadinya metabolisme sitisolik, misalnya glikolisis serta tempat terjadinya sintesis protein oleh ribosom b) Tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel, misalnya enzim, protein dan lemak c) Sarana atau fasilitator agar organel tertentu di dalam sel dapat bergerak, hal ini dikarenakan adanya aliran sitoplasma. 66 4) Organel sel a) Ribosom Ribosom merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di dalam sitoplasma atau melekat di retikulum endoplasma. Bahan penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribosomal (RNAr). Ribosom merupakan tempat sintesis protein. 67 Ribosom yang tersebar bebas di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein yang berfungsi di dalam sitoplasma, sedangkan ribosom yang melekat 65 D.A. Pratiwi, dkk., Op Cit, hlm Diah Aryulina, dkk., Op Cit, hlm Kus Irianto, Op Cit, hlm 18

42 pada permukaan RE berfungsi untuk mensintesis protein yang hasilnya masuk ke lumen RE. b) Retikulum endoplasma Retikulum endoplasma (RE) merupakan serangkaian saluran bermembrab yang melintang di dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma (RE) membentuk jaringan bersambung-sambung yang membentang dari membran sel sampai ke membran nukleus. 68 Ada dua macam RE, yaitu RE kasar dan RE halus. Disebut RE kasar karena permukaanya di tempeli oleh ribosom, sedangkan RE halus tidak ditempeli oleh ribosom sehingga permukaannya halus. Gambar 2.2 RE kasar dan RE halus 69 c) Badan golgi Badan golgi merupakan kantung pipih bertumpuk yang tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan terikat membran. Badan golgi mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut : 1) Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar 2) Membentuk membran plasma 3) Membentuk dinding sel pada sel tumbuhan 68 George H. Fried, dan George J. Hademenos,Op Cit, hlm _sel hewan-tumbuhan/images/retikulum endoplasma, Kamis 25 Februari 2010 Jam _dan_kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl

43 4) Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. Gambar 2.3 Badan golgi 70 d) Lisosom Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makro molekul. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi. Lisosom berfungsi untuk mencerna makromolekul secara intraseluler dan merusak sel-sel asing. e) Mitokondria Mitokondria merupakan organel sel bermembran rangkap yang sangat penting untuk metabolisme energi dalam sel, mitokondria tediri dari membran luar dan membran dalam yang berlekuk-lekuk (krita). Membran luar mitokondria berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dan sitoplasma, sedangkan membran dalam mitokondria berfungsi melangsungkan rantai respirasi yang menghasilkan ATP (energi). Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pernafasan sel dan pembentukan tenaga (energi) sel-badan golgi.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam 71 Kus Irianto, Op Cit, hlm 18

44 Gambar 2.4 Mitokondria 72 f) Peroksisom Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas dalah enzim katalase. g) Plastida Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuahan. Ada tiga macam plastida yaitu : 1) Kloroplas yaitu plastida yang mengandung klorofil, klorofil berfungsi pada saat fotosintesis 2) Kromoplas yaitu plastida yang berwarna kuning, jingga dan merah karena mengandung karoten 3) Leukoplas yaitu plastida yang tidak berwarna, leukoplas biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Gambar 2.5 Plastida sel-mitokondria.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam

45 h) Dinding sel Bahan utama penyusun dinding sel adalah berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan yang merupakan lapisan rangkap di luar selaput plasma 74. i) Vakuola Vakuola merupakan organel sel bermembran yang berisi cairan vakuola. Vakuola terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan, namun vakuola pada sel tumbuhan memiliki fungsi yang lebih nyata dibandingkan dengan vakuola sel hewan. Gambar 2.6 Vakuola j) Sentriol Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus, sentriol tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang disebut dengan benang spindel. Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel, sentriol hanya terdapat pada sel hewan. 75 c. Sel tumbuhan dan Sel hewan 73 sel tumbuhan-plastida.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam Diah Aryulina, dkk., Op Cit, hlm Kus Irianto, Op Cit, hlm 18

46 berikut : 76 Tabel 2.1 Pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan sebagai No Sel Tumbuhan 1. Memiliki dinding sel. 2. Memiliki vakuola yang berukuran besar. 3. Memiliki plastida (kloroplas, kromoplas, leukoplas). 4. Tidak memiliki sentriol. Sel Hewan Tidak memiliki dinding sel. Memiliki vakuola berukuran kecil. Tidak memiliki plastida. Memiliki sentriol. Gambar 2.7 Sel Tumbuhan dan Sel Hewan 77 d. Transpor melalui membran sel Membran sel bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yakni membran sel hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya, membran sel berfungsi mengatur gerak materi atau transportasi dari atau luar sel. Transpor melalui membran sel dapat di bedakan menjadi dua yakni transpor pasif dan aktif Diah Aryulina, dkk., Op Cit, hlm Sabtu, 13 Juni 2009 Jam 78 D.A. Pratiwi, dkk., Op Cit, hlm. 15.

47 1) Transpor pasif Transpor pasif adalah transpor ion, molekul dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor aktif mengakup osmosis dan difusi a) Osmosis Perpindahan pelarut (misalnya air) melalui membran selektif permiabel dari konsentrasi pelarut lebih tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi pelarut yang rendah (hipertonik). Kondisi osmotik sel yang bervariasi selalu dialami oleh sel hewan dan tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga lebih mudah rusak akibat masuknya air, namun sel tumbuhan relatif tidak mudah rusak akibat masuknya air karena memiliki dinding sel. Gambar 2.8 osmosis sel tumbuha dan sel hewan 79 b) Difusi Difusi adalah perpindahan zat (gas, padat atau cair) dengan atau tanpa melewati membran dari daerah yang konsentrasinya tinggi 79 Diah Aryulina, dkk., Op Cit, hlm.10.

48 ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi zat menjadi sama. Contoh pada hewan bersel satu, oksigen diambil dari lingkungannya hanya dengan cara difusi. Oksigen dapat berdifusi ke dalam hewan unisel tersebut karena konsentrasi oksigen di udara lebih tinggi dari pada dalam sel. 80 Gambar 2.9 difusi 2) Transpor aktif Transpor aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu sisi membran ke membran lainnya. Transpor aktif juga memerlukan protein sebagai pembawa atau kendaraan untuk melewati membran. Transpor aktif dibedakan menjadi : a) Pompa ion Pompa ion adalah transpor ion melewati membran plasma yang melawan gradien konsentrasi b) Kantranspor Kontraspor adalah transpor suatu zat yang mengaktifkan transpor zat lain. c) Endositosis dan eksositosis Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel ditransfer ke dalam sel. Dibedakan 80 D.A. Pratiwi, dkk., Op Cit, hlm. 15.

49 menjadi 2: pinositosis (zat yang dimasukan berupa zat cair) dan fagositosis (zat yang dimasukan berupa benda padat). Sedangkan eksositosis pergerakan kantong membran kepermukaan sel dan mengosongkan isi sel keluar. 81 Gambsr 2.10 Maksud dari gambar di atas adalah : a. Ikatan Na + di dalam sitoplasma dengan protein merangsang fosforilasi oleh ATP b. Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk c. Dengan mengubah bentuk Na + dilepas keluar sel dan K + dari luar sel diikat. d. Ikatan K+ merangsang dilepasnya kelompok fosfat e. Hilangnya fosfat mengembangkan bentuk semula protein ikatan K + dilepas dalam sel. f. Siklus kembali seperti semula. 7. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Materi Pokok Sel pendidiakn merupakan suatu kegiatan belajar yang berlangsung sepanjang waktu kehidupan manusia. 82 Proses pembelajaran atau pendidikan memungkinkan seseorang menjadi lebih manusiawi, sehingga disebut dewasa 81 Ibid, hlm Suparlan Suhartono, Wawasan Pendidikan Sebuah Pengantar Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008), hlm.57.

50 dan mandiri. 83 Bertumbuh menjadi dewasa dan mandiri berarti semakin mampu bertanggung jawab atas diri sendiri, mampu menyatakan pendapat, dan mampu mengeluarkan potensi-potensi yang dipercayakan Sang Pencipta. Bertumbuh menjadi dewasa dan mandiri berarti semakin mengenal dan menjadi diri sendiri, menjauhkan kecenderungan suka meniru atau sekedar ikut-ikutan, dan semakin jujur dengan diri sendiri. 84 Penerapan model pembelajaran Picture and Picture sangat erat dengan sikap mandiri, jujur serta mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Sikap kemandirian peserta didik ini tampak ketika peserta didik ditunjuk ke depan kelas untuk menyusun gambar-gambar tanpa pengaruh peserta didik yang lain, sikap kejujuran tampak ketika peserta didik ditunjuk untuk menjelaskan susunan gambar-gambar tersebut tanpa bantuan temannya yang lain, sedangkan sikap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri nampak ketika setiap peserta didik harus terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok, mereka tidak boleh bergantung kepada teman lain, meskipun berada dalam satu kelompok dan harus bisa mempertanggung jawabkan apa saja yang mereka lakukan atas nama kelompok masing-masing. Adapun perencanaan langkah-langkah Penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada materi pokok sel pada siklus I dan siklus II, adalah sebagai berikut : a. Siklus I Pada siklus I, proses pembelajaran biologi diawali dengan penyampaian materi pokok sel pada sub bab pertama, yaitu mengenai organel sel tumbuhan dan sel hewan., yang di sertai gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok secara acak (heterogen) dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu barulah dilaksanakan model pembelajaran Picture and Picture, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 83 Andrias Harefa, Menjadi Manusia Pembelajar, (Jakarta: Kompas, 2009), hlm Ibid, hlm. 40.

51 1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar 2) Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 3) Guru membagikan gambar tersebut kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai 4) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/ merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis 5) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 6) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 7) evaluasi b. Siklus II Sama halnya dengan siklus I, pada siklus II proses pembelajaran biologi juga diawali dengan penyampaian sub bab kedua, yaitu mengenai transpor pada membran sel, yang di sertai gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok secara acak (heterogen) dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu barulah dilaksanakan model pembelajaran Picture and Picture, dengan langkahlangkah yang sedikit berbeda dengan siklus I, seperti dibawah ini : 1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar 2) Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 3) Guru menjelaskan keterkaitan gambar dengan materi 4) Guru membagikan gambar tersebut kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai, gambar untuk diskusi diperbanyak 5) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/ merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis 6) Guru memberikan bimbingan secara merata agar peserta didik menjadi lebih efektif 7) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 8) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 9) Evaluasi

52 Perbedaan langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan model pembelajaran Picture and Picture pada silkus I dan siklus II, bertujuan agar lebih efektif, perbedaan ini terletak pada saat guru menjelaskan keterkaitan gambar tersebut dengan materi supaya peserta didik lebih paham tanpa terlalu banyak bertanya. B. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan penulusuran pustaka hasil penelitian atau yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan. Adapun kajian pustaka tersebut diantaranya : 1. Skripsi yang disusun oleh Luluk Karisma Setya Utami (NIM : ) pada tahun 2008, Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNNES, dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan kreatifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA pada Konsep Pernafasan di SMAN I Guntur Demak. Di dalamnya berisi tentang hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Picture and Picture di SMAN I Guntur Demak, secara umum bisa dikatakan baik. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya hasil analisis data yang menunjukkan bahwa metol pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas siswa pada setiap aspek yang diamati yakni kelas eksperimen 80,66%, sedangkan kelas kontrol 76,12 % Skripsi yang disusun oleh Warsiyah (NIM : ) pada tahun 2008, Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNNES, dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil belajar Konsep Saling Ketergantungan di Kelas VII B SMPN 5 Magelang. Model pembelajaran ini dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari siklus I sampai siklus III hasil belajarnya semakin meningkat yaitu : pada siklus I nilai rata-rata sebesar 74 pada siklus II meningkat menjadi 76, dan pada siklus III meningkat sebesar 82, begitu juga dengan ketuntasan belajar siswa 85 Luluk Karisma Setya Utami, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan kreatifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA pada Konsep Pernafasan di SMAN I Guntur Demak, Skripsi Fakultas MIPA UNNES. (Semarang : Perpustakaan UNNES, 2008 ) t.d

53 mengalami peningkatan pada setiap akhir siklus yaitu pada siklus I 78%, siklus II 84% dan siklus III 92%. 86 Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, sebagai bahan perbandingan yang sudah teruji kesahihannya. Dengan materi yang berbeda maka penulis mengambil judul penelitian Model Pembelajaran Picture And Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan maksudnya yaitu bagaimana penggunaan madel pembelajaran Picture And Picture di Madrasah tersebut sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didiknya. Dimana penelitian yang penulis ambil belum pernah diteliti oleh beberapa peneliti diatas. C. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti. Jawaban ini dapat benar atau salah tergantung pembuktian di lapangan sebagaimana diungkapkan oleh Sutrisno Hadi Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar, mungkin salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. 87 Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. Mengingat hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang mungkin benar atau salah, maka dilakukan pengkajian pada bagian analisis data untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak diterima. 86 Warsiyah, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil belajar Konsep Saling Ketergantungan di Kelas VII B SMPN 5 Magelang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES. (Semarang : Perpustakaan UNNES, 2008 ) t.d 87 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta : Andi Offset, 2000), hlm. 63.

54 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar Biologi peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. 2. Untuk menemukan bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar biologi peserta didik dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan. B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I (satu) tahun ajaran 2009/2010. Peneliti akan menggunakan waktu penelitian selama 1 bulan yaitu pertengahan bulan Juli s/d pertengahan bulan Agustus. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Pekalongan. C. Subyek Penelitian Subyek yang akan di teliti pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI A3 di MAN 2 Pekalongan yang terdiri dari 32 orang, peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan (terlampir). D. Kolaborator Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini adalah orang yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang dilaksanakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas XI di MAN 2 Pekalongan yaitu Bapak Suyoto.

55 E. Jadwal Penelitian Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) di MAN 2 Pekalongan No. 1. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Rencana Kegiatan Kondisi Awal (Observasi Awal) Waktu (Minggu) ke X 2. 3 Persiapan Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran Menyusun instrumen penelitian. Menyepakati jadwal dan tugas penelitian. Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan Mempersiapkan bahan pembelajaran. Pelaksanaan siklus 1. X X X X X X Melakukan Refleksi tindakan siklus I. Pelaksanaan Siklus II X X 3. Melakukan Refleksi tindakan siklus II. Pembuatan Laporan Menyusun konsep laporan penelitian. Penyelesaian laporan X X X X

56 F. Teknik Pengumpulan Data Dasar untuk mengetahui seberapa jauh penerapan model pembelajaran Picture and Picture terhadap aktivitas belajar peserta didik dalam bidang studi pada materi pokok sel, maka diperlukan data yang mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Metode Wawancara (Interview) Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. 88 Dalam melakukan wawancara mula-mula menanyakan beberapa pertanyaan yang telah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam mengorek keterangan lebih lanjut supaya jawaban yang diperoleh lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran Biologi. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum kelas yang akan diberi tindakan oleh peneliti, selain itu digunakan untuk memgetahui tingkat kesulitan materi, serta metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sehari-hari. 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. 89 Metode ini digunakan untuk memperoleh datadata yang berkaitan dengan sekolah yang akan diteliti mulai dari sejarah berdirinya sekolah struktur organisasi, sarana dan prasarana, keadaan guru dan karyawan, daftar peserta didik yang menjadi subjek penelitian, nilai tes terakhir sebelum dan sesudah diberikan tindakan dan sebagainya. Sumber ini diperoleh dari kepala sekolah atau guru yang bersangkutan. 3. Metode Observasi 88 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D), (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm. 206.

57 Yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan dan percatatan terhadap suatu gejala, proses kerja dan perilaku manusia. 90 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran biologi materi pokok sel dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan. 4. Metode Angket Metode angket merupakan salah satu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. 91 metode ini digunakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran biologi materi pokok sel. G. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. 92 Model penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan. Dimana setiap siklus tersebut terdiri 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research I dan II, (Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM, 1988), 91 Sugiyono, op. cit., hlm Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian tindakan Kelas, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008), hlm.

58 Permasalahan Permasalahan baru hasil refleksi Siklus I Siklus II Apabila permasalahan belum terselesaikan Perencanaan Tindakan I Refleksi I Perencanaan Tindakan II Refleksi II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Pelaksanaan Tindakan I Pengamatan/ Pengumpulan Data I Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan/ Pengumpulan Data II Gambar siklus penelitian tindakan kelas Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap, sebagai berikut : a. Perencanaan 1) Mempersiapkan satuan tindakan 2) Membuat lembar pengamatan 3) Membuat lembar tes dan penilaian 4) Mempersiapkan alat dokumentasi 5) Menyusun daftar nama peserta didik 6) Membuat perangkat pembelajaran b. Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan penerapan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan. 93 Ibid, hlm. 74.

59 c. Pengamatan Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar pengamatan yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama aktivitas belajar yang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik materi pokok sel, selain itu peneliti juga melaksanakan pengamatan terhadap tindakan guru dalam pembelajaran. d. Refleksi Data-data yang telah diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan dengan guru mitra sebagai kolaborator, kemudian hasil pengamat didiskusikan guru mata pelajaran biologi untuk dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam beberapa siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. a. Siklus I 1) Perencanaan Kegiatan perencanaan terdiri dari : a) Peneliti dan guru merencanakan materi pokok sel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang telah direncanakan, dan diserahkan kepada guru mata pelajaran biologi. c) Peneliti menyiapkan gambar-gambar sebagai bahan pembelajaran. d) Peneliti menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik. e) Peneliti menyusun lembar observasi kinerja guru. f) Peneliti menyiapkan foto untuk dokumentasi. 2) Tindakan a) Guru memberi salam kepada semua peserta didik. b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik.

60 c) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang model pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. d) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. e) Guru menyajikan materi sebagai pengatar. f) Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. g) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang. h) Guru membagikan gambar kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai. i) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/ merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis. j) Guru menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut. k) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. l) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. m) Guru memberi tugas individu. n) Guru menutup pembelajaran. 3) Observasi a) Observasi terhadap peserta didik Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture materi pokok sel. b) Observasi terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Picture and Picture. 4) Refleksi a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I.

61 b) Menganalisis dan mendiskusikan dengan guru yang bersangkutan mengenai hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. b. Siklus II Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. 1) Perencanaan Kegiatan perencanaan terdiri dari : a) Peneliti dan guru merencanakan materi pokok yang sama dengan siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi pokok yang sama dengan siklus 1 dengan pengelolaan kelas yang lebih efektif. c) Peneliti menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik. d) Peneliti menyusun lembar observasi kinerja guru. e) Peneliti menyiapkan foto untuk dokumentasi. f) Guru diharapkan mampu memperbaiki pengelolaan kegiatan pembelajaran dari siklus I. 2) Tindakan a) Guru memberi salam kepada semua peserta didik. b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik. c) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang model pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. d) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. e) Guru menyajikan materi sebagai pengatar. f) Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. g) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang.

62 h) Guru membagikan gambar kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai. i) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/ merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis. j) Guru menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut. k) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. l) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. m) Guru memberi tugas individu. n) Guru menutup pembelajaran. 3) Observasi a) Observasi terhadap peserta didik Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture materi pokok sel. b) Observasi terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. 4) Refleksi a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus II b) Memganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Setelah akhir siklus II ini maka diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi peserta didik dalam pembelajaran.

63 H. Metode Analisis Data Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang, menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi data untuk mendukung tujuan dari penelitian. Sebagaiman dalam penelitian PTK, analisis data yang digunakan adalah : a. Analisis kualitatif Digunakan untuk memberi informasi yang menggambarkan peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture materi pokok sel. b. Analisis kuantitatuif Digunakan untuk menganalisis skor aktivitas belajar pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Picture and Picture materi pokok sel. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase aktivitas belajar peserta didik, sebagaimana rumus : 1) Menghitung keaktifan peserta didik a) Menghitung rata-rata keaktifan peserta didik Rata-rata aktivitas ( x ) = Aktivitas Seluruh Peserta Didik Peserta Didik b) Menghitung prosentase seluruh peserta didik Aktivitas rata Peserta Didik Prosentase (%) = rata - X 100 % Skor Maksimum c) Kriteria penafsiran variabel penelitian ini sebagai berikut: > 40 % = Kurang % = Cukup % = Baik d) Kriterria Penilaian dan penskoran : 4 : baik sekali 3 : baik 2 : sedanng 1 : kurang

64 Tabel 3.2 Daftar aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI No Jenis Aktivitas/Aspek yang diamati 1. Aktivitas Peserta Didik dengan Guru a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel b. Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru c. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru d. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik e. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 2. Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik a. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar b. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok c. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi d. Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang) Aktivitas peserta didik dengan Guru 1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel. Skor 1 : Peserta didik ramai dengan teman pada saat penjelasan awal Guru Skor 2 : Tidak ramai pada saat pembelajaran tetapi melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya Skor 3 : Mendengarkan penjelasan guru tapi melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembelajaran Skor 4 : Peserta didik memperhatikan penjelasan awal guru dengan sungguh- sungguh 2. Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru Skor 1 : Tidak menyalin materi yang disampaikan oleh guru

65 Skor 2 : Menyalin materi yang disampaikan oleh guru tetapi hanya sekedarnya saja tidak dengan sungguh - sungguh Skor 3 : Ikut menyalin materi yang disampaikan guru hanya sekedarnya saja Skor 4 : Menyalin materi yang disampaikan guru dengan sungguh - sungguh 3. Peserta didik mengajukan pertanyaan guru tentang penjelasan guru Skor 1 : Tidak bertanya kepada guru Skor 2 : Bertanya tetapi kurang sesuai dengan materi Skor 3 : Memberikan pertanyaan yang banyak dan kurang terfokus dengan permasalahannya Skor 4 : Bertanya dengan pertanyaan yang berbobot 4. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik Skor 1 : Tidak mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik Skor 2 : Mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik tetapi sedikit ngobrol dengan teman Skor 3 : Mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik tetapi agak tidak terfokus Skor 4 : Mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik dengan sungguh- sungguh 5. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru Skor 1 : Tidak berani dalam menjawab Skor 2 : Berani menjawab tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan Skor 3 : Berani menjawab tetapi dibantu oleh guru Skor 4 : Berani menjawab dengan lengkap tanpa bantuan guru Aktivitas peserta didik dengan peserta didik : 1. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar Skor 1 : Tidak mengemukakan pendapat dengan teman, pasif hanya diam saja Skor 2 : Mengemukakan pendapat tetapi tidak ada hubungannya dengan materi diskusi

66 Skor 3 : Mengemukakan pendapat hanya sekedarnya saja namun sesuai materi diskusi Skor 4 : Mengemukakan pendapat yang sesuai dengan materi diskusi dan sungguh- sungguh 2. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok Skor 1 : Tidak memberikan tanggapan(pasif) Skor 2 : Ikut berpartisipasi dan memberikan tanggapan tetapi kurang sesuai dengan tujuan diskusi Skor 3 : Ikut berpartisipasi dan memberikan tanggapan sesuai dengan tujuan diskusi Skor 4 : Ikut berpartisipasidan memberikan tanggapan sesuai dengan tujuan diskusi dan sungguh-sungguh 3. Mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok Skor 1 : Tidak ikut dalam menyimpulkan hasil diskusi Skor 2 : Ikut menyimpulkan hasil diskusi namun asal-asalan Skor 3 : Ikut menyimpulkan hasil diskusi tapi kurang bersungguh-sungguh Skor 4 : Menyimpulkan hasil diskusi dengan baik sesuai dengan materi diskusi 4. Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang) Skor 1 : Peserta didik cuek dan mengantuk Skor 2 : Aktif tapi rebut sendiri Skor 3 : melakukan kegiatan pembelajaran aktif tapi kurang sungguhsungguh Skor 4 : melakukan kegiatan pembelajaran aktif dan sungguh-sungguh I. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Adaanya peningkatan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan, dengan rata-rata aktivitas adalah > 70%. Ada dua jenis aspek aktivitas antara lain :

67 a) Aktivitas peserta didik dengan guru 1) Memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel. 2) Menyalin materi yang disampaikan oleh guru. 3) Mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru. 4) Mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik. 5) Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan guru. b) Aktivitas peserta didik dengan peserta didik 1) Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar. 2) Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok. 3) Kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan hasil diskusi. 4) Sikap pesrta didik dalam melakukan kegiatan tanpa rasa tertekan (senang). 2. Adaanya peningkatan keseluruhan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan, dengan rata-rata aktivitas adalah > 80%.

68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat Tempat penelitian adalah di Madrasah Aliyah Negeri 02 Pekalongan atau yang biasa disingkat MAN 02 Pekalongan yang pada awalnya merupakan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN Pekalongan) didirikan pada tahun alih fungsi dari PGAN menjadi MAN sejak tahun MAN 02 Pekalongan terletak di kawasan perumahan Binagriya yang beralamat di Jl. Jendral Urip Sumoharjo Binagriya Pekalongan, merupakan sekolah dengan lokasi yang luas dan jumlah peserta didik terbanyak di kota Pekalongan. Keadaan ini membuat sekolah ini mempunyai peluang yang besar berkembang dengan pesat namun juga akan disertai banyak hambatan dan tantangan jika pengelolaannya kurang profesinal. Observasi sebelum diadakannya tindakan penelitian mengadakan wawancara dengan guru bidang studi Biologi. Kelas XI terdapat 5 kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 dan XI IPA ketrampilan. Dari seluruh kelas XI yang ada, peneliti menggunakan kelas XI IPA 3 sebagai objek penelitian. 94 B. Data Hasil Penelitian Penelitian ini berlangsung sebanyak 2 (tiga) siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Ada 4 tahapan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas, antara lain: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Penelitian ini mengambil tempat di kelas XI IPA 3 yang terletak pada deretan kelas bagian bawah. Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang sejuk sehingga suasana belajar nyaman dan menyenangkan. Jumlah peserta didik 32, yang terdiri dari 24 orang peserta didik perempuan dan 8 peserta didik laki-laki. Dari 32 peserta didik yang tercatat sebagai peserta didik kelas XI IPA 2, sebagian besar peserta didik kurang antusias dan kurang bersemangat terhadap pelajaran Biologi, selain itu peserta didik juga kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran 94 Hasil dokumentasi MAN 2 Pekalongan, yang diperoleh pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2009

69 Biologi. Hal ini disebabkan dalam menyampaikan materi pelajaran guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah), pelaksanaan pembelajaran ini didominasi oleh guru yang aktif tanpa memperdulikan kondisi kelas maupun peserta didik, sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan. Pembelajaran Biologi materi pokok Sel dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, peserta didik tampak lebih aktif dan lebih memahami materi pelajaran. Untuk memperoleh data tentang model pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan aktivitas belajar Biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan, diperoleh melalui lembar observasi tentang aktivitas peserta didik dan aktivitas guru selama proses pembelajaran serta angket tentang motivasi dan ketertarikan pada model pembelajaran Picture and Picture. Yang melibatkan kolaborator yaitu bapak Suyoto, S.Pd.M.Si. selaku guru mata pelajaran Biologi kelas XI, agar data yang diperoleh valid. Penelitian yang telah dilaksanakan akhirnya didapatkan data-data penelitian. Data-data yang didapat pada setiap siklus diuraikan sebagai berikut: 1. Pra Siklus Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu di kelas XI IPA 3, Pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 23 dan 24 Juli 2009, berdasarkan wawancara dengan bapak Suyoto, S.Pd.M.Si selaku guru Biologi kelas XI IPA pelaksanaan pembelajaran sebelumnya di MAN 02 Pekalongan khususnya kelas XI IPA 3 pada mata pelajaran Biologi menunjukkan sikap kurang semangat terhadap pembelajaran Biologi. Hal ini disebabkan pada saat penyampaian materi pelajaran Biologi menggunakan metode konvensional (ceramah) dan hanya terjadi komunikasi satu arah artinya disini peserta didik cenderung kurang aktif dan kurang mempunyai pengalaman belajar dalam pembelajaran. Oleh karena itu menyebabkan peserta didik jenuh dan kurang menyukai pelajaran Biologi. Hal ini juga dipertegas dengan pengisian angket untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam mata pelajaran Biologi. Sebagaimana hasil angket dapat dilihat seperti dibawah ini :

70 Table 4.1 REKAP HASIL ANGKET PENELITIAN Item Soal Jumlah No Responden R R R R R R R R R R R R R R R O R R R R R R R R R R R

71 27. R R R R R R Jumlah Keterangan : 1 : untuk jawaban ya 0 : untuk jawaban tidak Tabel 4.2 : Hasil Angket Penelitian Jawaban Angket Item Soal Ya Tidak Dari angket tersebut dapat disimpulkan bahwa minat peserta didik terhadap mata pelajaran Biologi sangat kurang. Disini akan berdampak pada aktivitas belajar peserta didik menjadi rendah. 2. Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Juli 2009 dan Kamis, 30 Juli Pada proses pembelajaran siklus I, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun yaitu dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disertai dengan LKS.

72 Dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picture dengan cara pengajaran biasa yang dilakukan oleh guru. Dalam tahap ini peneliti melakukannya dengan cukup baik sehingga peserta didik mengikutinya dengan antusias. dilanjutkan dengan diskusi kelompok dengan lembar kerja yakni berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan materi untuk dirangkai (terlampir). Secara rinci hasil dari pembelajaran pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik Tahap selanjutnya dari model pembelajaran Picture and Picture adalah pelaksanaan diskusi kelompok untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan oleh guru. dibagi dalam dua aspek, yaitu: 1) Aktivitas peserta didik dengan guru Berdasarkan pengamatan selama proses belajar, interaksi peserta didik dengan guru pada siklus I hanya memperoleh rata-rata sebesar 61,56 %.Hal ini dikarenakan peserta didik belum mengetahui arti penting pemahaman aktivitas dalam proses kegiatan pembelajaran terbukti dengan ketidakpedulian peserta didik dalam proses penyampaian materi oleh guru. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan peserta guru di bawah ini:

73 Table 4.3 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN GURU Satuan Pendidikan : MAN 02 Pekalongan Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sel Sub Materi pokok : Mengidentifikasi organela sel hewan dan sel tumbuhan Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2009 Jumlah Peserta Didik yang diteliti : 32 anak No. Responden Aspek Pengamatan Prosentase A B C D E Jumlah (%) Klasifikasi 1. R % Cukup 2. R % Cukup 3. R % Kurang 4. R % Baik 5. R % Cukup 6. R % Cukup 7. R % Cukup 8. R % Baik 9. R % Baik 10. R % Cukup 11. R % Baik 12. R % Cukup 13. R % Cukup 14. R % Cukup 15. R % Cukup 16. R % Kurang 17. R % Cukup 18. R % Cukup 19. R % Baik 20. R % Baik 21. R % Cukup 22. R % Baik 23. R % Cukup 24. R % Cukup 25. R % Cukup 26. R % Cukup 27. R % Baik

74 28. R % Cukup 29. R % Cukup 30. R % Cukup 31. R % Baik 32. R % Cukup Jumlah ,56 % Cukup Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel B. Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru C. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru D. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik E. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 2. Kriteria Penilaian 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik 3. Klasifikasi Aktivitas > 40 % = Kurang % = Cukup % = Baik 4. Analisis Data Aktivitas Berdasarkan data siklus I ini maka, diperoleh: Σ Aktivitas peserta didik Peserta didik seluruh peserta didik = 394 Σ Peserta didik = 32 Skor maksimum = 20

75 Maka, Rata-rata aktivitas ( x ) = 394 = 32 = 12,31 Aktivitas seluruh peserta didik Peserta didik Aktivitas rata - rata peserta didik Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 12,31 = x100% 20 = 61,56 % 2) Aktivitas peserta didik dengan peserta didik Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa rata-rata prosentase interaksi peserta didik dengan peserta didik sebesar 66,79%. Aktivitas belajar peserta didik terjadi karena belum terbiasa melaksanakan kerjasama dalam kelompok sehingga hanya didominasi oleh peserta didik yang pandai, sedangkan yang lain hanya pasif untuk berpartisipasi dan ada juga yang hanya bermain sendiri. Hal tersebut memberikan dampak pada peserta didik yang kurang, lebih banyak bergantung dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan peserta didik yang lebih pandai. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan peserta didik di bawah ini:

76 Table 4.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN PESERTA DIDIK Satuan Pendidikan : MAN 02 Pekalongan Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sel Sub Materi pokok : Mengidentifikasi organela sel hewan dan sel tumbuhan Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2009 Jumlah Peserta Didik yang diteliti : 32 anak Prosentase Aspek Pengamatan No. Responden Jumlah (%) Klasifikasi A B C D 1. R % Cukup 2. R % Cukup 3. R % Cukup 4. R % Cukup 5. R % Cukup 6. R % Cukup 7. R % Cukup 8. R % Baik 9. R % Baik 10. R % Cukup 11. R % Cukup 12. R % Cukup 13. R % Cukup 14. R % Cukup 15. R % Baik 16. R % Kurang 17. R % Cukup 18. R % Cukup 19. R % Cukup 20. R % Baik 21. R % Cukup 22. R % Baik 23. R % Cukup 24. R % Cukup 25. R % Cukup 26. R % Cukup

77 27. R % Baik 28. R % Cukup 29. R % Cukup 30. R % Cukup 31. R % Baik 32. R % Cukup Jumlah ,79 % Cukup Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar B. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok C. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi D. Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang) 2. Kriteria Penilaian 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik 3. Klasifikasi Aktivitas > 40 % = Kurang % = Cukup % = Baik 4. Analisis Data Aktivitas Berdasarkan data siklus I ini maka, diperoleh: Σ Aktivitas peserta didik Peserta didik seluruh peserta didik = 342 Σ Peserta didik = 32 Skor maksimum = 16

78 Maka, Rata-rata aktivitas ( x ) = 342 = 32 = 10,68 Aktivitas seluruh peserta didik Peserta didik Aktivitas rata - rata peserta didik Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 10,68 = x100% 16 = 66,79 % 3) Hasil keseluruhan aktivitas peserta didik Berdasarkan data hasil pengamatan yang telah diperoleh dari kedua aspek di atas maka hasil keseluruhan aktivitas peserta didik yang didapat dari siklus I mencapai 77,78 %. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan peserta didik di bawah ini:

79 Tabel 4.5 LEMBAR PENGAMATAN SELURUH AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE SIKLUS I Petunjuk pengamatan : 1. Pusatkan perhatian pada prilaku peserta didik di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan pada skala pengamatan dengan tanda cek ( ) pada setiap indikator dengan ketentuan : 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang). Skor Penilaian No Aspek Pengamatan Prosentase Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru Peserta didik mendengarkan penjelaskan terhadap pertanyaan peserta didik Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan guru Peserta didik mengajukan pendapat dalam menyusun gambar Peserta didik berpartisipasidalam diskusi kelompok Kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan hasil belajar Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang) 82,81 % 79,68 % 47,65 % 56,28 % 41,40 % 71,09 % 63,28 % 53,90 % 78,90 %

80 Keterangan : 1. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 25 % kriteria kurang. 2. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas <25 %- 50 % kriteria cukup. 3. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >50 %- 75 % kriteria baik. 4. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas > 75 % kriteria baik sekali. Penilaian : ( 3x4) + (4x3) + (2x2) x100% = x100% = 77,78% 9x4 36 b. Hasil Pengamatan Terhadap Tindakan Guru Disamping pengamatan terhadap aktivitas belajar peserta didik juga ada pengamatan terhadap pengelolaan guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture. Berdasarkan hasil pengamatan siklus I, diperoleh data kinerja guru kurang optimal (terlampir). Hal ini terbukti pelaksanaan proses pembelajaran belum terlaksana secara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang masih belum dilaksanakan yaitu kurang memberikan motivasi belajar pada peserta didik sehingga peserta didik kurang bersemangat dalam pembelajaran, tidak membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi yang telah di sampaikan dan rendah nya pengelolaan waktu pembelajaran. Pada saat diskusi kelompok guru kurang memberikan bimbingan kepada setiap anggota kelompok secara menyeluruh lebih terfokus pada kelompok tertentu dan kurangnya evaluasi guru dalam hasil diskusi sehingga masih terdapat peserta didik yang belum faham terhadap materi yang dipelajari. c. Hasil Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Guru harus memberi motivasi peserta didik agar lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran.

81 2) Guru diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan waktu dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih terencana. 3) Guru harus lebih maksimal dan merata dalam membimbing peserta didik untuk menyelesaikan tugas kelompok. 4) Adanya penambahan LKS untuk masing-masing kelompok sehingga tiap-tiap kelompok mendapat dua LKS. Karena untuk mengurangi dominasi kinerja peserta didik yang pandai. 5) Guru harus lebih optimal dalam mengevaluasi pembelajaran supaya pemahaman peserta didik lebih mendalam 6) Aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan sehingga perlu diadakan siklus II. 3. Hasil Penelitian Siklus II Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada Rabu, 05 Agustus 2009 dan Kamis, 06 Agustus Untuk tindakan pembelajaran pada siklus II dengan sub materi pokok mekanisme transport pada membran. Tahap awal yang dilakukan dengan guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik supaya peserta didik semangat dalam proses pembelajaran, kemudian guru memberi sedikit penjelasan materi yang akan dipelajari kepada peserta didik. Dilanjutkan dengan diskusi kelompok dengan lembar kerja yaitu merangkai gambar-gambar yang berkaitan dengan materi (terlampir), dengan bimbingan oleh guru. Pada siklus II ini guru sudah mampu melakukan pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik dapat mengikuti dengan antusias dan senang. Secara rinci siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: a. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Siklus II juga dibagi dalam dua aspek, yaitu: 1) Aktivitas peserta didik dengan guru Dari pengamatan interaksi peserta didik dengan guru selama proses pembelajaran, pada pembelajaran siklus II ini sudah mengalami peningkatan dari rata-rata sebesar 61,56% pada siklus I menjadi rata-rata

82 sebesar 78,43%. Peserta didik mulai mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif dan memahami materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan mereka sudah mengerti pentingnya pemahaman materi dalam proses pembelajaran itu sendiri dan atas bimbingan dari guru dalam pelaksanaan diskusi kelompok sehingga adanya interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan guru di bawah ini:

83 Table 4.6 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN GURU Satuan Pendidikan : MAN 02 Pekalongan Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sel Sub Materi pokok : membandingkan mekanisme pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis) Hari/Tanggal : Rabu, 05 Agustus 2009 Jumlah Peserta Didik yang diteliti : 32 anak No. Responden Aspek Pengamatan Prosentase A B C D E Jumlah (%) Klasifikasi 1. R % Baik 2. R % Baik 3. R % Cukup 4. R % Baik 5. R % Baik 6. R % Cukup 7. R % Baik 8. R % Baik 9. R % Baik 10. R % Baik 11. R % Baik 12. R % Baik 13. R % Baik 14. R % Baik 15. R % Baik 16. R % Cukup 17. R % Baik 18. R % Baik 19. R % Baik 20. R % Baik 21. R % Baik 22. R % Baik 23. R % Baik 24. R % Baik 25. R % Baik

84 26. R % Baik 27. R % Baik 28. R % Baik 29. R % Baik 30. R % Baik 31. R % Baik 32. R % Baik Jumlah ,43 % Baik Keterangan: 1. Aspek Pengamatan B. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel C. Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru D. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik F. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 1. Kriteria Penilaian 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik 2. Klasifikasi Aktivitas > 40 % = Kurang % = Cukup % = Baik 3. Analisis Data Aktivitas Berdasarkan data siklus I ini maka, diperoleh: Σ Aktivitas peserta didik Peserta didik seluruh peserta didik = 502 Σ Peserta didik = 32 Skor maksimum = 20

85 Maka, Rata-rata aktivitas ( x ) = 502 = 32 = 15,68 Aktivitas seluruh peserta didik Peserta didik Aktivitas rata - rata peserta didik Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 15,68 = x100% 20 = 78,43 % 2) Aktivitas peserta didik dengan peserta didik Sedangkan untuk pengamatan aktivitas peserta didik dengan peserta didik juga mengalami peningkatan yakni dari rata-rata sebesar 66,79 % menjadi rata-rata sebesar 83,78 %. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan peserta didik di bawah ini:

86 Table 4.7 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN PESERTA DIDIK Satuan Pendidikan : MAN 02 Pekalongan Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sel Sub Materi pokok : membandingkan mekanisme pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis) Hari/Tanggal : Rabu, 05 Agustus 2009 Jumlah Peserta Didik yang diteliti : 32 anak Prosentase Aspek Pengamatan No. Responden Jumlah (%) Klasifikasi A B C D 1. R % Baik 2. R % Baik 3. R % Cukup 4. R % Baik 5. R % Baik 6. R % Baik 7. R % Baik 8. R % Baik 9. R % Baik 10. R % Baik 11. R % Baik 12. R % Baik 13. R % Baik 14. R % Baik 15. R % Baik 16. R % Cukup 17. R % Baik 18. R % Baik 19. R % Baik 20. R % Baik 21. R % Baik 22. R % Baik 23. R % Baik 24. R % Baik

87 25. R % Baik 26. R % Baik 27. R % Baik 28. R % Baik 29. R % Baik 30. R % Baik 31. R % Baik 32. R % Baik Jumlah ,78 % Baik Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar B. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok C. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi D. Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang) 2. Kriteria Penilaian 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik 3. Klasifikasi Aktivitas > 40 % = Kurang % = Cukup % = Baik 4. Analisis Data Aktivitas Berdasarkan data siklus I ini maka, diperoleh: Σ Aktivitas peserta didik Peserta didik seluruh peserta didik = Σ Peserta didik = 32 Skor maksimum = 16

88 Maka, Rata-rata aktivitas ( x ) = 429 = 32 = 13,40 Aktivitas seluruh peserta didik Peserta didik Aktivitas rata - rata peserta didik Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 13,40 = x100% 16 = 83,78 % 3) Hasil keseluruhan aktivitas peserta didik Berdasarkan data hasil pengamatan yang telah diperoleh maka data hasil keseluruhan aktivitas peserta didik yang didapat dari siklus II mencapai 94,44 %. Hal ini terdapat peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan peserta didik di bawah ini:

89 Tabel 4.8 LEMBAR PENGAMATAN SELURUH AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE SIKLUS II Petunjuk pengamatan : 3. Pusatkan perhatian pada prilaku peserta didik di dalam kelas. 4. Tuliskan hasil pengamatan pada skala pengamatan dengan tanda cek ( ) pada setiap indikator dengan ketentuan : 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang). Skor Penilaian No Aspek Pengamatan Prosentase Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru Peserta didik mendengarkan penjelaskan terhadap pertanyaan peserta didik Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan guru Peserta didik mengajukan pendapat dalam menyusun gambar Peserta didik berpartisipasidalam diskusi kelompok Kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan hasil belajar Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang) 96,09 % 90,62 % 65,62 % 75,78 % 64,06 % 90,62 % 75 % 72,65 % 97,65 %

90 Keterangan : 5. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 25 % kriteria kurang. 6. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas <25 %- 50 % kriteria cukup. 7. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >50 %- 75 % kriteria baik. 8. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas > 75 % kriteria baik sekali. Penilaian : (7x4) + (2x3) + (0x2) + (0x1) x100% = 9x = 94,44 36 b. Hasil Pengamatan Terhadap Tindakan Guru Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap tindakan guru pada siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru efektif dan optimal (terlampir). Guru sudah mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran Picture and Picture. c. Hasil refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: Pada pelaksanaan siklus II ini sudah cukup dalam meningkatkan kegiatan aktivitas peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Picture and Picture sudah mencapai indikator yang telah ditentukan. C. Pembahasan Pembahasan yang diuraikan di sini didasarkan atas hasil pengamatan yang telah dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa : 1. Siklus I Selama proses pembelajaran siklus I berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, peserta didik

91 melakukan kegiatan-kegiatan yang dirancang sesuai dengan silabus dan RPP. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I antara lain sebagai berikut : a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama proses penelitian berlangsung, diantaranya yaitu : 1) Membuat daftar nama peserta didik (untuk absensi) 2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang telah direncanakan, dan diserahkan kepada guru mata pelajaran Biologi. 3) Menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi sebagai bahan pembelajaran. 4) Menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik. 5) Menyusun lembar observasi kinerja guru. 6) Menyiapkan foto untuk dokumentasi b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture adalah sebagai berikut : c) Pertemuan pertama Untuk pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan ini dipusatkan untuk penyampai materi pokok sel pada sub bab organela sel tumbuhan dan sel hewan. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada semua peserta didik, dilanjutkan dengan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai sebelum masuk pada penjelasan materi, guru melakukan apersepsi dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sedikit materi sebagai pengantar. Setelah penyampain materi selesai guru menjelaskan kepada peserta didik tentang model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dan kemudian menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik serta membagikan gambar kepada masing-masing

92 kelompok untuk dirangkai, Setiap kelompok berdiskusi untuk merangkai dan membahas gambar yang telah diberikan oleh guru sampai waktu yang telah ditentukan. Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk/memanggil peserta didik secara acak untuk mengurutkan/merangkai gambar-gambar menjadi urutan/gambar yang logis dan menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut. Karena sisa waktu tinggal sedikit maka waktu digunakan guru untuk mengevaluasi hasil pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk tetap belajar di rumah, kemudian guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam. d) Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran difokuskan pada guru pada pembahasan kembali materi pada pertemuan pertama dan evaluasi. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik, guru membagi membagi kelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya dan menunjuk salah satu peserta untuk menjelaskan maksud dari gambar yang telah drangkai dan kemudian guru memperlihatkan gambar yang telah dirangkai oleh peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Dan kemudian guru menjelaskan maksud dari gambar tersebut. Selanjutnya guru mulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai, dan kemudian guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Untuk kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 20 menit, guru membagikan tugas individu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pokok sel sub bab organela sel tumbuhan dan sel tumbuhan. Setelah tugas selesai dikerjakan oleh peserta didik, guru menutup pelajaran.

93 c. Pengamatan 1) Observasi terhadap peserta didik Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran picture and picture materi pokok sel. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan pembelajaran yang disajikan oleh guru dan pada saat peserta didik mengerjakan lembar diskusi kelompok. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data bahwa peserta didik kurang aktif dan dalam kerja kelompok peserta didik yang pandai cenderung mendominasi kelompoknya. 2) Observasi terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture pada siklus I, diperoleh hasil: a) Guru kurang menciptakan suasana pembelajaran yang aktif. b) Guru kurang memotivasi dan membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal. c) Guru kurang mengamati jalannya diskusi kelompok d) Guru dalam memberikan gambar kepada kelompok kurang banyak sehingga masih banyak peserta didik yang kurang aktif. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, maka peneliti dan guru bersama-sama melakukan refleksi guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut antara lain: 1) Guru harus lebih memotivasi dan membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal. 2) Guru harus lebih menciptakan suasana pembelajaran yang aktif. 3) Untuk mengurangi dominasi peserta didik yang pandai dalam kelompoknya dan peserta didik yang lain ikut serta dalam diskusi kelompok maka guru perlu memperbanyak lembar diskusi kelompok.

94 4) Hasil aktivitas belajar peserta didik belum mencapai indikator yang telah ditentukan yakni aktivitas peserta didik dengan guru 61,56 % dan akivitas peserta didik dengan peserta didik 66,79 % dengan jumlah keseluruhan akivitas peserta didik 77,78 %, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. 2. Siklus II Selama proses pembelajaran siklus II berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan yang dirancang sesuai dengan silabus dan RPP. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II antara lain sebagai berikut : a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan dan memperabaiki segala sesuatu yang dibutuhkan selama proses penelitian berlangsung, diantaranya yaitu : 1) Membuat daftar nama peserta didik (untuk absensi) 2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang telah direncanakan, dan diserahkan kepada guru mata pelajaran Biologi. 3) Menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi sebagai bahan pembelajaran. 4) Menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik. 5) Menyusun lembar observasi kinerja guru. 6) Menyiapkan foto untuk dokumentasi b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture adalah sebagai berikut : e) Pertemuan pertama Untuk pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan ini dipusatkan untuk penyampai materi pokok sel pada sub bab mekanisme transport pada membrane (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis).

95 Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada semua peserta didik, dilanjutkan dengan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai sebelum masuk pada penjelasan materi, guru melakukan apersepsi serta memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sedikit materi sebagai pengantar. Setelah penyampain materi selesai guru menjelaskan kepada peserta didik tujuan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dan kemudian menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik serta membagikan gambar kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai, pada siklus II pemberian gambar diperbanyak, hal ini bertujuan agar peserta didik aktif dalam kinerja kelompok dan peserta didik yang pandai tidak mendominasi kelompoknya. Setiap kelompok berdiskusi untuk merangkai dan membahas gambar yang telah diberikan oleh guru sampai waktu yang telah ditentukan. Dalam diskusi kelompok guru membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal secara proporsianal serta mengamati jalannya diskusi kelompok. Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk/memanggil peserta didik secara acak untuk mengurutkan/merangkai gambar-gambar menjadi urutan/gambar yang logis dan menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut. Karena sisa waktu tinggal sedikit maka waktu digunakan guru untuk mengevaluasi hasil pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk tetap belajar di rumah, kemudian guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam. f) Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran difokuskan pada guru pada pembahasan kembali materi pada pertemuan pertama dan evaluasi. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

96 kepada peserta didik, kemudian guru memperlihatkan gambar yang telah dirangkai oleh peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagi kelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya dan menunjuk salah satu peserta untuk menjelaskan maksud dari gambar yang telah drangkai Dan kemudian menjelaskan maksud dari gambar tersebut. Selanjutnya guru mulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai, agar pemahaman peserta didik terhadap materi sel meningkat guru dan peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab dan kemudian guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Untuk kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 20 menit, guru membagikan tugas individu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pokok sel sub bab organela sel tumbuhan dan sel tumbuhan. Setelah tugas selesai dikerjakan oleh peserta didik, sebelelum menutup pembelajaran guru mememberikan memotivasi peserta didik untuk giat belajar, kemudian guru menutup pelajaran. c. Pengamatan 1) Observasi terhadap peserta didik Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran picture and picture materi pokok sel. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan pembelajaran yang disajikan oleh guru dan pada saat peserta didik mengerjakan lembar diskusi kelompok. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus II diperoleh data bahwa peserta didik lebih aktif dari siklus I dan dalam kinerja kelompok seluruh peserta didik mengikuti diskusi tanpa adanya peserta didik yang lebih pandai mendominasi kelompoknya. Hal ini dikarenakan pada saat diskusi kelompok siklus II guru lebih membimbing kinerja

97 kelompok baik secara individu maupun klasikal dan guru mengamati jalanya diskusi. 2) Observasi terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture pada siklus I, diperoleh hasil: a) Guru sudah menciptakan suasana pembelajaran yang aktif. b) Guru memotivasi dan membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal. c) Guru mengamati jalannya diskusi kelompok d) Guru dalam memberikan gambar kepada kelompok sudah diperbanyak sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, maka peneliti dan guru bersama-sama melakukan refleksi. Hasil refleksi tersebut antara lain: 1) Guru sudah melakukan pengelolaan pembelajaran dengan baik. 2) Hasil aktivitas belajar peserta didik sudah mencapai indikator yang telah ditentukan yakni aktivitas peserta didik dengan guru 78,43 % dan aktivitas peserta didik dengan peserta didik 83,78 % dengan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 94,44%sehingga tidak perlu dilaksanakan pembelajaran siklus III. Untuk peningkatan aktivitas peserta didik secara klasikal dan jumlah aktivitas keseluruah peserta didik, dapat dilihat pada table dan histognram dibawah ini:

98 Siklus Table 4.9 Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Maupun Peserta Didik dengan Guru Aktivitas Peserta didik-guru Aktivitas Peserta didik-peserta didik Jumlah keseluruhan aktifitas peserta didik I 61,56% 66,79% 77,78% II 78,43% 83,78% 94,44% ,78 94,44 Peserta didik - Guru Peserta didik - peserta didik Jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 0 Siklus I Siklus II Gambar 4.1 Histogram Aktivitas Peserta dengan Peserta Didik (PD-PD) Maupun Peserta Didik dengan Guru (PD-Guru)

99 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa Model Pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 02 Pekalongan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di MAN 02 Pekalongan dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture membawa dampak positif terhadap aktivitas belajar yang rendah menjadi meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan perolehan aktivitas peserta didik, yaitu pada siklus I aktivitas peserta didik dengan guru adalah 61,56% dan aktivitas peserta didik dengan peserta didik 66,79% dengan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 77,78%, mengalami peningkatan pada siklus II yakni aktivitas peserta didik dengan guru 78,63% dan aktivitas peserta didik dengan peserta didik 83,78% dengan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 94,44%. 2. Bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut : a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel. b. Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru. c. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru. d. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik. e. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru. f. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar. g. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok. h. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. i. Sikap siswa dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan.

100 B. Saran Berdasarkan penelitian tersebut penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam proses belajar mengajar Biologi guru harus mampu memilih model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan matei yang akan disampaikan supaya peseta didik tidak bosan dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. 2. Model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik sehingga perlu dikembangkan pada materi pokok yang lain. C. Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyusun skripsi ini. Penulis menyadari meskipun dalam penulisan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun dalam penulisan skripsi ini tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekeliruan Untuk itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini ke depan serta perluasan pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin

101 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: PT Rhineka Cipta, Al Hafidz, Abdul Aziz Abdur Rouf, Mushaf Al Qur an Terjemah Edisi Tahun 2002, Jakarta: Al Huda, Ali, Maulana Muhammad, Kitab Hadits Pegangan,Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, Aryulina, Diah, dkk., Biologi I SMA dan MA Untuk Kelas XI, Jakarta : Esis, Crow, Education Psychology,U.S.A: American Book Company Dimyati, dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rhineka Cipta, Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, George H. Fried, dan George J. Hademenos,Schaum s Outlines Biologi Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, 2006 Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I dan II, Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM, 1988., Metodologi Research I, Yogyakarta : Andi Offset, Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008., Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Bumi Aksara, Harefa, Andrias, Menjadi Manusia Pembelajar, Jakarta: Kompas, Hasil dokumentasi MAN 2 Pekalongan, yang diperoleh pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2009 Irawan, Prasetya, dkk, Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka, Irianto, Kus, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramesdis, Bandung: Yrama Widya, 2004.

102 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, Bandung: Alfabeta, Jauzi, Imam Abi Faraj Abdurrohman Ali, Ibnu Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut Lebanon, 1997 M, t.t. Johnson, David W., Learning Together and Alone, Boston: University of Minnesota, Luluk Karisma Setya Utami, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan kreatifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA pada Konsep Pernafasan di SMAN I Guntur Demak, Skripsi Fakultas MIPA UNNES. Semarang : Perpustakaan UNNES, 2008 t.d Muslich, Masrur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta : Bumi Aksara, Mustakim, Psikologi Pendidikan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, Pratiwi, D.A,. dkk., Biologi Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Erlangga, Sadiman, Arif S., dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, Cet.10. Sanjaya, Wina, Kajian Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung : Sekolah Pasca Sarjana, Sismato Menakar Integrasi IPA dalam KTSP, Searchengines.Com/0707sismato,Html,Kamis, 22 April 2010, Jam Sitorus, M.H., Istilah-istilah Biologi, Bandung : Irama Widjaya, Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004., Strategi Pembelajaran, Bandung: Falah Production, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta, Suhartono, Suparlan, Wawasan Pendidikan Sebuah Pengantar Pendidikan, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, Sukintaka, Teori Pendidikan Jasmani, Filosofis, Pembelajaran dan Masa Depan, Bandung: Nuansa Cendekia, Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Suyanto, Slamet Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Hikayat, 2005.

103 Suyitno, Amin, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, Semarang: Teacher s Guide, Biologi 2 for Senior High School, Semarang: Yudistira, Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, Utomo, Pristiadi, Kamis, 29 April 2010, Jam Warsiyah, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil belajar Konsep Saling Ketergantungan di Kelas VII B SMPN 5 Magelang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES. Semarang : Perpustakaan UNNES, 2008 t.d Wina, Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Winataputra, Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001,. 34. Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, Yatim, Wildan, Biologi Modern Biologi Sel, Bandung : PT. Tarsito, http// learning-with-me.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html#3, http//id.wikipedia.org/wiki/berkas:sel-tumbuhan.png, Sabtu, 13 Juni 2009 Jam Jumat, 19 April 2010 Jam Kamis, 29April 2010, Jam Blogs Weblog, diakses pada hari Sabtu, 28 November Sabtu, 13 Juni 2009 Jam Juni 2009 Jam sel tumbuhan-plastida.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam 11.48

104 sel-badan golgi.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam sel-mitokondria.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam _sel hewan-tumbuhan/images/retikulum endoplasma, Kamis 25 Februari 2010 Jam _dan_kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl Jum at, 15 Mei 2009, Jam at 19 April 2010, Jam jpg, Selasa 16 Februari 2010 Jam 10.43

105 DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN Nama : Indana Zulfa NIM : Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 02 Desember 1987 Jenis Kelamin Alamat : Perempuan : Kradenan gang 4 RT/RW : 02/04 Pekalongan Selatan Jenjang Pendidikan : 1. SDI Buaran Pekalongan Lulus Tahun MTsS Hidayatul Atfal Pekalongan Lulus Tahun SMA Takhassus Al Qur an Wonosobo Lulus Tahun IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Biologi Masuk Tahun 2005 Demikian daftar riwayat pendidikan ini saya buat dengan sebenarnya : Semarang, 29 Juni 2010 Penulis Indana Zulfa NIM :

106 Lampiran 9 ANGKET PENELITIAN Nama: Kelas: Petunjuk Pengisian: a. Bacalah pertanyaan yang ada dengan seksama b. Lingkarilah jawaban yang kamu anggap benar c. Berilah alasan yang mendukung jawaban kamu Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan kamu! 1. Apakah kamu suka mata pelajaran Biologi? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 2. Apakah kamu punya buku paket mata pelajaran Biologi? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 3. Apakah kamu senang mata pelajaran Biologi materi pokok Sel? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 4. Apakah menurut kamu, materi pokok sel mudah dipelajari? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 5. Apakah guru kamu dalam menyampaikan materi pokok Sel cukup jelas? a. Ya b. Tidak Alasan:..

107 6. Apakah guru kamu dalam menyampaikan mata pelajaran Biologi menggunakan model/media pembelajaran tertentu? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 7. Apakah kamu berani bertanya jika kamu belum paham? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 8. Apakah kamu sering mendapatkan soal-soal latihan dari guru mata pelajaran Biologi kamu? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 9. Apakah kamu sering mendapatkan penyelesaian dari soal-soal latihan yang diberikan guru mata pelajaran Biologi kamu? a. Ya b. Tidak Alasan: Apakah kamu merasa mudah dalam pembelajaran Biologi? a. Ya b. Tidak Alasan: << SELAMAT MENGERJAKAN >>

108 ANGKET PESERTA DIDIK SETELAH DIBERI TINDAKAN Nama: Kelas: Petunjuk Pengisian: a. Bacalah pertanyaan yang ada dengan seksama b. Lingkarilah jawaban yang kamu anggap benar c. Berilah alasan yang mendukung jawaban kamu Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan kamu! 1. Apakah kamu suka mata pelajaran Biologi? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 2. Apakah kamu punya buku paket mata pelajaran Biologi? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 3. Apakah kamu senang mata pelajaran Biologi materi pokok Sel? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 4. Apakah menurut kamu, materi pokok sel mudah dipelajari? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 5. Apakah guru kamu dalam menyampaikan materi pokok sel cukup jelas? a. Ya b. Tidak Alasan:..

109 6. Apakah guru kamu dalam menyampaikan materi pokok sel menggunakan metode pembelajaran picture and picture? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 7. Apakah kamu berani bertanya jika kamu belum paham? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 8. Apakah kamu sering mendapatkan soal-soal latihan dari guru mata pelajaran Biologi kamu? a. Ya b. Tidak Alasan:.. 9. Apakah kamu sering mendapatkan penyelesaian dari soal-soal latihan yang diberikan guru mata pelajaran Biologi kamu? a. Ya b. Tidak Alasan: Apakah kamu merasa mudah dalam pembelajaran Biologi? a. Ya b. Tidak Alasan: << SELAMAT MENGERJAKAN >>

110 Lampiran 12 PESERTA DIDIK KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE No Jenis Aktivitas/Aspek yang diamati 1. Aktivitas Peserta Didik dengan Guru f. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel g. Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru h. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan guru i. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan peserta didik j. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 2. Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik e. Saling membaca dalam memahami permasalahan dari guru f. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar g. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok h. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi i. Sikap siswa dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan (senang)

111 Lampiran 1 DAFTAR PESERTA DIDIK Kelas XI IPA 3 No Nama Jenis kelamin 1 Anis Kharisma P 2 Ayu Lestari P 3 Beny Ardianto Prayogi L 4 Citra Permata Sari P 5 Desi Triseptiana P 6 Dewi Maryam P 7 Dwiyanty Ayu. H P 8 Fella Sufa P 9 Habibah P 10 Ismaniar Nova Eryanti P 11 Janky Selys Mayanti P 12 Kiky Ardiana P 13 Lia Khikmatul Maula P 14 Mafiroh P 15 Mifka Elvis Elis P 16 Moch. Asrofi L 17 Moch. Fitris Syam L 18 Muhammad Afif.M L 19 Muhammad Fahminnafi L 20 Muhtar Abdurahman L 21 Nova Tryanasari P 22 Nur Eliza P 23 Nur Fadhilah P 24 Nurul Hidayah P 25 Nuryani Ristyaningsih P 26 Rizka Ayu Ningsih P 27 Sigit Nurul Huda L 28 Soraya Nailatul Izzah P 29 Sri Ningsih P 30 Ulviana Lestari P 31 Vivi Naharani P 32 Yudha Bagus Pratama L

112 Lampiran 2 DAFTAR KELOMPOK Siklus I Kelompok I 1. Citra Permata Sari 2. Mukhtar Abdul Aziz 3. Moch. Asrofi 4. Ismaniar Nova Eryanti 5. Lia Khikmatul Maula 6. Rizka Ayu Ningsih Kelompok II 1. Kiki Ardiana 2. Ayu Lestari 3. Nur Eliza 4. Sri Ningsih 5. M. Fahminnafi 6. M. Afif Mubarok Kelompok III 1. Desi Triseptiani 2. Fella Sufa 3. Ulfiana Lestari 4. Nuryani Setyaningsih 5. Sigit Nurul Huda Kelompok IV 1. Vivi Naharani 2. Nova Tryanasari 3. Mafiroh 4. Janky Selys Mayanti 5. Yudha Bagus Pratama Kelompok V 1. Beny Ardianto Prayogi 2. Dewi Maryam 3. Dwiyanty Ayu H. 4. Anik Kharisma 5. Nurul Hidayah Kelompok VI 1. Habibah 2. Nur Fadhilah 3. Mifka Elvis Elis 4. Moch. Fitris Syam 5. Soraya Nailatul Izzah

113 Lampiran 3 DAFTAR KELOMPOK Siklus II Kelompok I 1. Anis Kharisma 2. Yudha Bagus Pratama 3. Nurul Hidayah 4. Mafiroh 5. Moch. Asrofi Kelompok IV 1. M. Fahminnafi 2. Vivi Naharani 3. Lia khimatul Maula 4. Sri ningsih 5. Sigit Nurul Huda 6. Nur Eliza Kelompok II 1. Beny Ardianto Prayogi 2. Kiky Ardiana 3. Nur Fadhilah 4. Riska Ayu Ningsih 5. Soraya Nailatul Izzah Kelompok V 1. Dewi Maryam 2. Habibah 3. Mifka Elvis Elis 4. Nova Tryanasari 5. Moch. Fitri Syam Kelompok III 1. Citra Permata Sari 2. Mukhtar Abdurrahman 3. Moch. Afif Mubarok 4. Fella Sufa 5. Ayu Lestari 6. Ismaniar Nova Eryanti Kelompok VI 1. Ulviana Lestari 2. Nuryani Ristya Ningsih 3. Janky Salys Mayanti 4. Dwiyanti Ayu Herdiastuti 5. Desi Tri Septiana

114 Lampiran 4 WAWANCARA 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi yang terjadi di MAN 2 Pekalongan? 2. Sejauh ini metode atau model pembelajaran apakah yang digunakan dalam pembelajaran Biologi? 3. Bagaimana kondisi peserta didik atau kelas dalam pembelajaran Biologi? 4. Apakah peserta didik senang jika diberi soal sebagai latihan? 5. Bagaimana nilai evaluasi mata pelajaran yang diperoleh peserta didik? 6. Dengan berlakunya KTSP apakah strategi pembelajaran Biologi di MAN 2 Pekalongan sudah menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode atau model pembelajaran tertentu?

115 HASIL WAWANCARA Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi yang terjadi di MAN 2 Pekalongan? Guru : Proses pembelajaran biologi di MAN 2 Pekalongan kurang berjalan dengan baik karena peserta didik masih kurang aktif di dalam pembelajaran. Peneliti : Sejauh ini metode atau model pembelajaran apakah yang digunakan dalam pembelajaran Biologi? Guru : Masih menggunakan metode konvesional (ceramah). Peneliti : Bagaimana kondisi peserta didik atau kelas dalam pembelajaran Biologi? Guru : Kondisi perserta didik dalam kelas kurang aktif terkadang ada yang mengantuk atau bahkan mengobrol dengan temannya sehingga menyebabkan kelas menjadi gaduh. Peneliti : Apakah peserta didik senang jika diberi soal sebagai latihan? Guru : Ada yang merasa senang, ada juga yang merasa terbebani dengan adanya pemberian soal latihan. Peneliti : Bagaimana nilai evaluasi mata pelajaran yang diperoleh peserta didik? Guru : Cukup baik. Peneliti : Dengan berlakunya KTSP apakah strategi pembelajaran Biologi di MAN 2 Pekalongan sudah menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode atau model pembelajaran tertentu? Guru : Pembelajaran Biologi di MAN 2 Pekalongan masih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah) akan tetapi terkadang juga menggunakan metode atau model pembelajaran tertentu namun itu jarang dilakukan.

116 Lampiran 5 JURNAL HARIAN KELAS XI IPA 3 No Hari Tanggal Jam Kelas Uraian kegiatan 1 Rabu 29 Juli 1&2 XI IPA3 Penyampaian materi struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil (organela sel tumbuhan dan sel hewan). Menunjukkan gambar sel tumbuhan dan sel hewan. Pembagian kelompok Mengerjakan tugas kelompok (merangkai sel tumbuhan dan hewan) Menjelaskan maksud dan tujuan gambar. 2 Kamis 30 juli 1&2 XI IPA3 Mengulang materi organela sel 3 Rabu 5 Agustus tumbuhan dan sel hewan Tes evaluasi siklus I Keadaan kelas Jumlah Hadir Tidak hadir &2 XI IPA3 Penyampaian materi struktur dan fungsi Paraf guru

117 4 Kamis 6 Agustus sel sebagai unit terkecil (mekanisme transport pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis) Menunjukan gambar-gambar transport pada membran. Pembagian kelompok. Mengerjakan kelompok (merangkai gambar-gambar pada membran) Menjelaskan maksud dan tujuan gambar. 1&2 XI IPA3 Mengulang materi mekanisme transport pada membrane (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis). Pelaksanaan turnamen

118 Lampiran 10 Lembar Diskusi Siklus I 1. Rangkailah gambar di bawah ini dengan tepat! a. Sel hewan

119 b. Sel tumbuhan 2. Beri keterangan gambar tersebut! 3. Sebutkan perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan?

120 Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siklus I Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah sebagai berikut : No Sel Tumbuhan Sel Hewan Memiliki dinding sel. Memiliki vakuola yang berukuran besar. Memiliki plastida (kloroplas, kromoplas, leukoplas). Tidak memiliki sentriol. Tidak memiliki dinding sel. Memiliki vakuola berukuran kecil. Tidak memiliki plastida. 4. Memiliki sentriol.

121 1. Rangkailah gambar di bawah ini! a. Difusi Kunci Lembar Diskusi Siklus II b. Osmosis c. Transpor aktif

122 2. Jelaskan dan beri keterangan gambar tersebut! a. Difusi adalah perpindahan zat (gas, padat atau cair) dengan atau tanpa melewati membran dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi zat menjadi sama. b. Osmosis adalah Perpindahan pelarut (misalnya air) melalui membran selektif permiabel dari konsentrasi pelarut lebih tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi pelarut yang rendah (hipertonik). Kondisi osmotik sel yang bervariasi selalu dialami oleh sel hewan dan tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga lebih mudah rusak akibat masuknya air, namun sel tumbuhan relatif tidak mudah rusak akibat masuknya air karena memiliki dinding sel. c. Tranpor aktif adalah Transpor aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu sisi membran ke membran lainnya. Transpor aktif juga memerlukan protein sebagai pembawa atau kendaraan untuk melewati membran. Tahaptahapan transpor aktif adalah sbb : 1) Ikatan Na + di dalam sitoplasma dengan protein merangsang fosforilasi oleh ATP 2) Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk 3) Dengan mengubah bentuk Na + dilepas keluar sel dan K + dari luar sel diikat. 4) Ikatan K+ merangsang dilepasnya kelompok fosfat 5) Hilangnya fosfat mengembangkan bentuk semula protein ikatan K + dilepas dalam sel. 6) Siklus kembali seperti semula.

123 Lampiran 16 LEMBAR DOKUMENTASI PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE 1. Peserta didik berdiskusi kelompok dalam menyusun gambar. 2. Salah satu peserta didik ditunjuk untuk menyusun gambar.

124 3. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 4. Peserta didik mengerjakan test evaluasi pembelajaran Picture and Picture selesai.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2003.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2003. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2003. Al Hafidz, Abdul Aziz Abdur Rouf, Mushaf Al Qur an Terjemah Edisi Tahun 2002, Jakarta: Al Huda,

Lebih terperinci

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Oleh: NUR AZIZ NIM : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII MTs NEGERI KARANGTENGAH DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IX MTs MA ARIF NU 1 KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia telah memasuki fase baru: yakni suatu tatanan baru dimana masing-masing orang harus memikul tanggung jawab atas hidupnya sendiri. Setiap individu harus

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Tadris Biologi. Oleh: DEWI KURNIASARI NIM:

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Tadris Biologi. Oleh: DEWI KURNIASARI NIM: KETERPADUAN MEDIA KOMIK DAN CD MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK PROTISTA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NURUL

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK RELASI DAN FUNGSI

EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK RELASI DAN FUNGSI EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK RELASI DAN FUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 1 MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MA ARIF JUWANA PATI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.I) Dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.I) Dalam Ilmu Tarbiyah. EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA CHARTA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA (STUDI KOMPARASI ATAS HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI MAN KENDAL TAHUN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Pendidikan Biologi STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN SISWA YANG TINGGAL DI RUMAH PADA SISWA MA MATHOLI UL HUDA BUGEL KEDUNG JEPARA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi. EFEKTIVITAS CD INTERAKTIF DAN ALAT PERAGA SEBAGAI MEDIA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs NU 02 AL MA ARIF BOJA-KENDAL SKRIPSI Disusun Guna

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

POLA PENDIDIKAN TERPADU DI SD TERPADU MA'ARIF GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

POLA PENDIDIKAN TERPADU DI SD TERPADU MA'ARIF GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG POLA PENDIDIKAN TERPADU DI SD TERPADU MA'ARIF GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah Oleh LAILA FATKHIYATUL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh: STUDI KOMPARASI ANTARA HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM AKSELERASI DENGAN SISWA PROGRAM OLIMPIADE MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA NEGERI 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah. KORELASI ANTARA PEMAHAMAN SHOLAT DENGAN KESESUAIAN GERAKAN DAN BACAAN SHOLAT MAKTUBAH (STUDI PADA SISWA KELAS VII MTs NURUL MUSLIM MINDAHAN BATEALIT JEPARA TAHUN AJARAN 2010 2011) SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang) S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang di berikan pada salah satu subjek pelajaran yang harus di pelajari oleh peserta didik muslim dalam menyelesaikan pendidikannya

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SPIRITUAL QUOTIENT

HUBUNGAN SPIRITUAL QUOTIENT HUBUNGAN SPIRITUAL QUOTIENT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK KESTABILAN UNSUR YANG TERINTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA

PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS ( Studi Pada Kelas VII MTs Asy-Syafi iyyah Jatibarang-Brebes ) SKRIPSI

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs. NU 08 Gemuh Kendal) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

FUNGSI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAPEL PAI BAGI PESERTA DIDIK DI SMP N 2 GUNTUR DEMAK TAHUN 2012

FUNGSI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAPEL PAI BAGI PESERTA DIDIK DI SMP N 2 GUNTUR DEMAK TAHUN 2012 FUNGSI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAPEL PAI BAGI PESERTA DIDIK DI SMP N 2 GUNTUR DEMAK TAHUN 2012 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT (Studi Pada Lembaga Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP ISLAM ASY-SYAFI IYAH PEKALONGAN BATEALIT JEPARA DALAM PEMBELAJARAN PAI MATERI MENINGKATKAN KEIMANAN TERHADAP KITAB-KITAB ALLAH DENGAN PENGGUNAAN METODE

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI

PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman. 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Laboratorium Belajar adalah suatu proses yang kompleks terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar berlangsung karena adanya interaksi karena

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi STUDI KOMPARASI ANTARA METODE MIND MAP DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS X MA. MU ALLIMIN MU ALLIMAT REMBANG SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA YANG TERHIMPUN DALAM KEGIATAN MGMP KIMIA SE-KOTA SEMARANG

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA YANG TERHIMPUN DALAM KEGIATAN MGMP KIMIA SE-KOTA SEMARANG ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA YANG TERHIMPUN DALAM KEGIATAN MGMP KIMIA SE-KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Keaktifan Belajar Sebelum penulis membahas tentang keaktifan belajar, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan pengertian belajar. Belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MA MANBAUL ULUM PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA MATERI POKOK MENGGAMBARKAN STRUKTUR ORGANISASI DESA DAN PEMERINTAH KECAMATAN PADA SISWA KELAS IV MIT NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA BISNIS ISLAMI TERHADAP TINGKAT KUANTITAS PENJUALAN PRODUK PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT.BUYA BAROKAH KUDUS

PENGARUH ETIKA BISNIS ISLAMI TERHADAP TINGKAT KUANTITAS PENJUALAN PRODUK PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT.BUYA BAROKAH KUDUS PENGARUH ETIKA BISNIS ISLAMI TERHADAP TINGKAT KUANTITAS PENJUALAN PRODUK PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT.BUYA BAROKAH KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS X SMA N 1 PEGANDON KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS X SMA N 1 PEGANDON KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS X SMA N 1 PEGANDON KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Kimia

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Kimia EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI SEMESTER I MATERI POKOK TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI KIMIA DI MA AL HADI MRANGGEN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Menurut Thursan Hakim (2005: 21) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DENGAN KETAATAN BERIBADAH SERTA AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SMAN 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SMAN 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2011/2012 ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SMAN 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Pendidikan dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI CIRI CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III SEMESTER I DI MIN WONOKETINGAL KECAMATAN KARANGANYAR

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah Program Studi (PGMI) Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah Program Studi (PGMI) Oleh: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE OUTDOOR LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER II MATERI POKOK DAUR AIR DAN PERISTIWA ALAM DI MI I ANATUSSHIBYAN MANGKANGKULON

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) Belajar dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H PENERAPAN REMEDIAL TEACHING SEBAGAI UPAYA KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 9 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh: NURAINI RAHAYU Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) dalam Ilmu Pendidikan Kimia

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) dalam Ilmu Pendidikan Kimia ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KIMIA METERI POKOK IKATAN KIMIA KELAS X DI SMA NU 02 SUNAN ABINAWA KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS E-KOMIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK LIMIT FUNGSI PADA SISWA KELAS XI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif. 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMAAH DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Implementasi Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM : MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I DI MI MATHOLIBUL HUDA RUWIT WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI SHALAT FARDHU PADA PESERTA DIDIK KELAS II MI NU 34 ROWOBRANTEN RINGINARUM KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif,

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI. SRUWEN 04 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/

Lebih terperinci

PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI

PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I DI MAN KENDAL

PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I DI MAN KENDAL PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I DI MAN KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM: STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEER LESSONS DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TERPADU MATERI POKOK STRUKTUR PERMUKAAN BUMI SISWA KELAS IX MTs DARUL ULUM DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMANFAATKAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII B MTs NU 08 GEMUH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK ILMU TAJWID MELALUI METODE DRILL KELAS VII G DI SMP NEGERI 1 KRAGAN, REMBANG TAHUN PELAJARAN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia. Oleh: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS INTEGRASI SAINS DAN AGAMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TUTORING) TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN HADIST (Studi Eksperimen di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER I KELAS X SMA NEGERI BANYUMAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

ANALISIS SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER I KELAS X SMA NEGERI BANYUMAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI ANALISIS SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER I KELAS X SMA NEGERI BANYUMAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Agama Islam EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENCAPAI KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MA FUTUHIYAH I MRANGGEN DEMAK TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH (Studi pada Nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Syariah Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arum Rahma Shofiya

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X MA SUNNIYYAH SELO GROBOGAN

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X MA SUNNIYYAH SELO GROBOGAN EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X MA SUNNIYYAH SELO GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI

STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS AL-QUR AN SURAH AL-MU MINUN AYAT 1 S/D 11 MENGGUNAKAN METODE DRILL DAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS VIIIC SMP ISLAM AL-AZHAR 14 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan disadari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN PESERTA DIDIK KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH BAHRUL ULUM

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA SISWA KELAS III SDN GADINGKULON 01 MALANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA SISWA KELAS III SDN GADINGKULON 01 MALANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA SISWA KELAS III SDN GADINGKULON 01 MALANG SKRIPSI OLEH : OLEH: PENI SYAFINATIN NAJAH NIM : 201110430311325

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN SECARA ISLAMI BERBASIS LEARNING COMMUNITY MATERI PERSAMAAN LINGKARAN KELAS XI IPA MA NU NURUL HUDA SEMARANG

Lebih terperinci

PERAN BADAN KOORDINASI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (BADKO TPQ) TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU TPQ DI KOTA SEMARANG SKRIPSI

PERAN BADAN KOORDINASI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (BADKO TPQ) TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU TPQ DI KOTA SEMARANG SKRIPSI PERAN BADAN KOORDINASI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (BADKO TPQ) TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU TPQ DI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata) SEBAGAI PENURUN KADAR LOGAM BERAT KROMIUM (Cr) DALAM LIMBAH BATIK DI KOTA PEKALONGAN

PENGGUNAAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata) SEBAGAI PENURUN KADAR LOGAM BERAT KROMIUM (Cr) DALAM LIMBAH BATIK DI KOTA PEKALONGAN PENGGUNAAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata) SEBAGAI PENURUN KADAR LOGAM BERAT KROMIUM (Cr) DALAM LIMBAH BATIK DI KOTA PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S.1 Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Kelas MI.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S.1 Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Kelas MI. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PECAHAN SEDERHANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DI KELAS IV MI BANGUNREJO PATEBON KENDAL TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Dalam

Lebih terperinci

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan 7 BAB 11 KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Pemahaman Konsep Matematika Pemahaman berasal dari kata dasar paham yang berarti mengerti benar. Pemahaman mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pengetahuan.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII PADA MATERI GARIS DAN SUDUT DI SMP NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah yang merupakan peningkatan dari mata pelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PELAJARAN MATEMATIKA SDN CANDIPARI I PORONG

Lebih terperinci