MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN PJOK. Oleh: Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
|
|
- Sukarno Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN PJOK Oleh: Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan 1
2 2 ABSTRAK Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan kegiatan yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesegaran Jasmani: Faktor pertama adalah makanan dan gizi; Faktor kedua adalah tidur dan istirahat; Faktor ketiga adalah kebiasaan hidup sehat; Faktor keempat latihan dan olahraga. Upaya untuk mempertahankan hidup tentunya membutuhkan kemampuan fisik yang baik, kemampuan fisik yang baik dapat diperoleh dengan melalui latihan-latihan olahraga yang teratur. Oleh karena itu seorang anak yang berhasil dalam tugas pekerjaannya, maka ia harus memiliki kemampuan yaitu sehat fisik dan sehat psikis. Setiap individu mempunyai kebutuhan kesegaran jasmani yang berbeda-beda, namun demikian makin baik atau makin tinggi kesegaran jasmani seseorang semakin baik di dalam melaksanakan kegiatannya. Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan kurikuler pada bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan, maka tingkat kesegaran jasmani siswa pada setiap semester harus dilakukan tes, agar siswa termotivasi untuk tetap berusaha meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmaninya di luar jam pelajaran Kata Kunci: Meningkatkan Kebugaran Jasmani, Pembelajaran PJOK
3 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjas orkes), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum telah menyusun petunjuk teknis mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yang mana telah memuat persiapan mengajar, metode mengajar sampai teknik mengevaluasi setiap pokok bahasan. Begitu pula di buku Garis-Garis Program Pengajaran Mata Pelajaran Penjas dan Olahraga telah memuat materi-materi pelajaran yang telah disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pengajaran, tujuan kurikuler bahkan tujuan Pendidikan Nasional. Penjas dan Olahraga adalah suatu bagian dari pendidikan yang mengutamakan aktifitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Begitu pula tujuan Penjas dan Olahraga di Sekolah Menengah Umum ialah untuk membantu siswa dalam peningkatan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani. Arah dan tujuan Penjas dan Olahraga diajarkan di
4 4 sekolah telah cukup jelas yaitu intinya peningkatan kesegaran jasmani. Namun berdasarkan petunjuk teknis, guru-guru bidang studi Penjas dan Olahraga, nilai mata pelajaran Penjas dan Olahraga hanya didasarkan pada aspek pengetahuan dan keterampilannya saja. Untuk nilai kesegaran jasmani ini yang pokok untuk dinilai agar tujuan kurikuler dapat terukur secara efektif. Timbul permasalahan apakah guru-guru bidang studi Penjas dan Olahraga sudah menilai tingkat kesegaran jasmani peserta didiknya. Antara harapan dan kenyataan inilah maka penulis bertekad mengadakan pembahasan tentang upaya pengembangan proses belajar mengajar efektif bidang studi Penjas dan Olahraga di Sekolah Menengah Umum. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan pembahasan pada latar belakang di atas maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah metode penilaian (evaluasi) pada setiap akhir satuan pelajaran sudah efektif 2. Apakah dengan penilaian aspek psikomotor (keterampilan) dan aspek kognitif (pengetahuan) sudah mengukur pula tingkat kesegaran jasmani siswa. C. Tujuan Penulisan Makalah ini ditulis dengan tujuan ingin menjawab permasalahan yang telah dirumuskan di atas atau secara rinci sebagai berikut :
5 5 1. Untuk mengetahui apakah metode penilaian (evaluasi) pada tiap-tiap akhir satuan pelajaran efektif. 2. Untuk mengetahui apakah dengan penilaian aspek psikomotor (keterampilan) dan aspek kognitif (pengetahuan) sudah terukur pula tingkat kesegaran jasmani siswa. D. Manfaat Penulisan Memberikan informasi kepada penilik (pengawas) olahraga, guru olahraga dan siswa tentang unsur kesegaran jasmani juga penting untuk dinilai sebagai salah satu nilai harian.
6 6 BAB II LANDASAN TEORI Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dan manfaat penulisan yang intinya adalah unsur kesegaran jasmani dikesampingkan dalam sistim pemberian nilai pada siswa. Untuk menyamakan persepsi perlu kita memahami pengertian sebagai berikut : A. Tinjauan Umum Tentang Kesegaran Jasmani Perkataan memahami tentang kesegaran jasmani make pengertiannya adalah sebagai berikut : 1. Arti Kesegaran Jasmani Perkataan kesegaran jasmani yang lazim dikenal dengan istilah asing physic fitness, yang kalau diartikan physic berarti badan atau tubuh, sedangkan fitness yang berarti segar atau bugar. Jadi yang dimaksud dengan kesegaran jasmani yaitu badan yang sehat dan segar. Pengertian dan penjelasan para ahli tentang arti kesegaran jasmani, nampak ada perbedaan. Hal ini terjadi karena tergantung dari tinjauan dari sudut mana mereka memandang.
7 7 Untuk itu dapat diuraikan beberapa pendapat para ahli : a. Karpovick, di dalam Casady, Mabes dan Alley, Mengatakan bahwa : seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu (Soedarno SP, 1990:9). b. Marehause dan Miller mengatakan bahwa : Seseorang dinyatakan fit untuk sesuatu tugas aktifitas bila ia mampu mengatakan tugas tersebut cukup efisien dan tanpa kelelahan yang berlebihan dan dapat pulih (Soedarno SP, 1990 : 9) c. Dangsina Moeloek mengatakan bahwa : Kesegaran jasmani (Physical fitness adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh dalam melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Dangsina Moeloek, 1984 : 9). Dari berbagai pendapat tentang kesegaran jasmani di atas, nampak mempunyai persamaan yaitu kemampuan melakukan tugas atau beban kerja. Untuk menyeragamkan pengertian tentang kesegaran jasmani ini, maka ada baiknya dikemukakan beberapa pendapat para ahli antara lain : a. Charles B Corbin yang dikutip oleh Tarincang, 1986 : 31) mengatakan bahwa : Kesegaran jasmani adalah susunan dari berbagai aspek yang berbedabeda termasuk aspek kesehatan dan keterampilan. Agar dapat berfungsi secara efektif tanpa rasa letih dan untuk memperoleh kekuatan (energi) cadangan yang dapat digunakan untuk menikmati waktu senggang yang ada diperlukan pembinaan yang memadai terhadap aspek kesehatan dan keterampilan.
8 8 b. Engkos Kosasih berpendapat bahwa : Kesehatan jasmani adalah kemampuan fungsional dari seseorang dalam menghadapi pekerjaannya. Jadi orang fit akan mampu melaksanakan pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih memiliki kapasitas cadangan untuk mengatasi kesukaran yang tidak terduga-duga (Engkos Kosasih, 1985 c. C.E. Conzolazio (1963) yang dikutip oleh M. Anwar Pasau Physical fitness : Kesegaran jasmani adalah suatu ekspresi kualitatif dari fisik seseorang atau kesegaran dalam menampilkan suatu tugas hukum yang merupakan kriteria utamanya. d. Hasnan Said, berpendapat bahwa kesegaran jasmani telah yang dalam keseluruhan meliputi lima aspek yaitu : 1) Kemampuan statis (Statis fitness) ialah tidak adanya cacat atau penyakit yang berpangkal tolak dari sehat dan bukan hanya tidak sakit atau cacat melainkan juga ada keserasian yang sempurna dari segi fisik mental dan sosial. 2) Kemampuan dinamis (dynamic fitness) ialah kemampuan untuk melakukan aktifitas jasmani yang berat dan yang tidak memerlukan ketangkasan istimewa. 3) Ketangkasan. jasmani (motor skill fitness) ialah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu, yang dikoordinasi terdapat campuran dan mempertahankan keseimbangan, fleksibility dan ketangkasan, kekuatan bergerak sekonyong-konyong, dan untuk semua ini diperlukan otot dan daya tahan. 4) Kemampuan mental (mental fitness). Ialah dalam menghadapi segala romantika kehidupan seharusnya ada keserasian antara pendidikan kesehatan, jasmani dan rekreasi dan sifat-sifat mental yang baik antara lain : (a) Untuk membina keberanian dan memperkuat personal security sehingga dapat memupuk kesanggupan untuk bertanggung jawab, dalam pada itu menekankan kepercayaan hati dan tidak lekas putus asa. (b) Mempertahankan dan mempertinggi harga diri.
9 9 (c) Mengembangkan kehalusan budi dan mengontrol nafsu-nafsu terlarang, ramah tamah dan memupuk rasa keadilan (fair play) serta perikemanusiaan. 5) Kemantapan sosial (social fitness) ialah kemampuan untuk mencari nafkah, baik mempunyai cacat maupun tidak mempunyai cacat. Jadi agar orang dapat berdiri sendiri dan tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain. Dengan demikian dari sudut sosial orang mempunyai physical fitness dapat diartikan orang cukup kekuatan dan daya tahan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan berarti dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha jasmaniah yang bisa tidak pernah dilakukan serta menikmati sebanyakbanyaknya waktu terbuang ( Hasnan Said, 1875 : 17) Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan kegiatan yang lain. Di samping itu dapat dikatakan kesegaran jasmani cukup kompleks karena mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. 2. Unsur-unsur Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani terdiri dari berbagai unsur. Berikut ini akan dikemukakan pembagian unsur-unsur kesegaran jasmani menurut berbagai ahli. Soedarno.SP membagi unsur-unsur kesegaran jasmani menjadi 12 komponen. Komponen-komponen yang dimaksud : 1) Kesehatan yang baik 2) Kekuatan
10 10 3) Kelincahan 4) Ketahanan muskular 5) Kecepatan 6) Keseimbangan 7) Kelentukan 8) Koordinasi 9) Ketahanan Kardiorespirasi 10) Berat badan yang sesuai 11) Kemampuan motorik umum 12) Ketangkasan neuromuscular meliputi : Dangsina Moeloek mengungkapkan unsur kesegaran jasmani ini 1) Daya tahan (endurance) 2) Kekuatan otot (muscle strength) 3) Tenaga ledak otot (muscle explosive power) 4) Kecepatan (speed) 5) Ketangkasan (agility) 6) Kelentukan (flexibility) 7) Keseimbangan (balance) 8) Kecepatan reaksi (reaction time) 9) Koordinasi (coordination) (Dangsina Moeloek, 1984 : 3) jasmani. Selain itu Larson mengatakan 10 unsur (komponen) kesegaran 1) Resistance to disease = daya tahan dari penyakit (kesehatan). 2) Muscular strength and muscular endurance = kekuatan otot dan daya tahan otot.
11 11 3) Endurance (cardiovaskuler-respiratory) = daya jantung peredaran darah dan pernapasan. 4) Muscular power = daya tahan otot atau kemampuan maksimal otot dalam kurun waktu yang singkat. 5) Flexibility = kelentukan 6) Speed = kecepatan 7) Agility = kecepatan atau kelincahan 8) Coordination = koordinasi 9) Balance = keseimbangan 10) Accuracy = ketepatan (Dikutip M. Anwar Pasau, 1984 : 4) 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Faktor pertama adalah makanan, gizi. Makanan dan gizi ini memang sangat berpengaruh pada kesegaran jasmani seseorang. Oleh karena itu makanan harus disediakan yang cukup seimbang untuk mempengaruhi dan mendukung hidup sehari-hari. Faktor kedua adalah tidur dan istirahat. Secara alamiah memang orang memerlukan tidur dan istirahat sesudah kerja keras demi untuk mendapatkan kesegaran jasmaninya kembali, apabila seharian tubuh seseorang terlalu banyak bekerja. Keseimbangan antara kerja, tidur dan istirahat serta berekreasi memang perlu untuk kehidupan yang harmonis. William Hilcourt, mengatakan bahwa pada masa akil balik antara umur tahun agar memerlukan tidur malam kira-kira sembilan sampai sepuluh jam, sesudah umur 16 tahun ke atas barn bisa dikurangi menjadi delapan jam satu malam. Faktor ketiga adalah kebiasaan hidup sehat ini adalah seperti mandi setiap hari, membasuh tangan dan muka, sering berada di tempat terbuka
12 12 menghirup udara segar, sering berada di bawah sinar matahari pagi, menjauhkan diri dari kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, alkohol, lebih-lebih narkotik yang jelas merusak badan. Faktor keempat latihan dan olahraga. Jelaslah bahwa dengan melakukan olahraga, latihan jasmani secara teratur akan sangat mempengaruhi kesegaran jasmani secara teratur akan sangat mempengaruhi kesegaran jasmani. Sebagai contoh bahwa setiap hari memakan makanan seharga 3000 kalori dan untuk bekerja setiap harinya tanpa latihan dan olahraga akan mempergunakan hanya 2600 kalori, dengan demikian setiap harinya akan tersimpan kalori 400 yang akan menjadi lemak di dalam tubuh. Bila ini setiap hari bertambah maka akan menjadi gemuk, orang yang gemuk akan menjadi sarang penyakit, terutama penyakit jantung. Perlu diingat bahwa anak-anak sekarang adalah harapan nusa dan bangsa di masa depan (the youth or to day is the dawn of tomorrow), maka boleh kita merasa bahagia bahwa prioritas telah mulai diarahkan kepada usaha-usaha pembinaan generasi muda, termasuk pembinaan kesehatan dan kesegaran jasmani. Mengingat bahwa sepanjang kehidupan manusia di atas dunia ini, selalu diperhadapkan kepada berbagai masalah agar supaya dapat mempertahankan hidup, membutuhkan kemampuan fisik dan bagaimana menjalani hidup baik antara hubungan dengan individu, maupun dengan yang Maha Kuasa, hendaklah memiliki kemampuan fisik, serta proporsi yang
13 13 sebenarnya dan dapat dijadikan kebiasaan dan kebutuhan hidup bagi bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat bahwa setiap manusia dalam melaksanakan suatu tugas pekerjaan membutuhkan kesanggupan berpikir yang sehat. Di dalam melaksanakan suatu tugas kegiatan tidak kalah pentingnya yang dijadikan dasar utama adalah manusia sehat fisik dan mental atau manusia memiliki kesegaran jasmani yang baik, itulah perlunya dikembangkan keinsyafan dan rasa kepercayaan pada diri sendiri akan manfaat berolahraga terhadap peningkatan yang serius. Baik pada diri sendiri akan manfaat berolahraga terhadap peningkatan kesegaran jasmani perlu mendapatkan perhatian yang serius. Baik pada masyarakat luas maupun pada pelajar, mulai tingkat dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik ada kemungkinan prestasi kerjanya baik. 4. Peranan dan Manfaat Kesegaran Jasmani Dalam kehidupan manusia di dunia ini, sering diperhadapkan dengan masalah, agar ia dapat mempertahankan hidup. Upaya untuk mempertahankan hidup tentunya membutuhkan kemampuan fisik yang baik, kemampuankemampuan fisik yang baik dapat diperoleh dengan melalui latihan-latihan olahraga yang teratur. Latihan yang teratur lebih mendukung peningkatan kesegaran jasmani. Oleh karena itu seorang anak yang berhasil dalam tugas
14 14 pekerjaannya, maka ia harus memiliki kemampuan yaitu sehat fisik dan sehat psikis. Dengan kata lain siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama, harus memiliki kesegaran jasmani yang baik, agar ia dapat berhasil dalam mencapai prestasi belajar. Di bawah ini dikemukakan peranan kesegaran jasmani ditinjau dari golongan yang berdasarkan pekerjaan, keadaan dan umur. 1) Golongan yang berdasarkan pekerjaan Setiap individu mempunyai kebutuhan kesegaran jasmani yang berbeda-beda, namun demikian makin baik atau makin tinggi kesegaran jasmani seseorang semakin baik di dalam melaksanakan kegiatannya. Pekerjaan mempunyai tuntutan kesegaran jasmani yang berbeda-beda misalnya : a) Kesegaran jasmani bagi olahragawan berperan untuk meningkatkan prestasi dan menempatkan derajat bangsa dan negara di forum internasional dalam bidang olahraga. b) Kesegaran jasmani bagi anggota Abri, berperan untuk mempertinggi daya juang tempur dalam rangka pembangunan pertahanan dan keamanan nasional (Hamkamnas). c) Kesegaran jasmani bagi karyawan berperan untuk meningkatkan prestasi kerja, serta loyalitas di dalam menghadapi pekerjaan setiap hari, juga berfungsi untuk mempertinggi produksi.
15 15 d) Kesegaran jasmani bagi anak didik, berperan untuk meningkatkan kemampuan belajar sehingga untuk mereka dapat mencapai prestasi belajar yang baik. 2) Golongan yang berdasarkan keadaan Setiap manusia atau individu tidak selamanya berada pada kondisi yang tepat atau sama, misalnya : a) Kesegaran jasmani bagi ibu yang sedang hamil berperan untuk mempersiapkan diri menghadapi saat kelahiran bayinya. b) Kesegaran jasmani bagi orang cacad berperan dalam usaha penyembuhan atau rehabilitas. 3) Golongan yang berdasarkan umur a) Kesegaran jasmani bagi seorang anak, berperan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangannya. b) Kesegaran jasmani bagi orang yang telah lanjut usia berperan untuk mempertinggi ketahanan terhadap berbagai macam gangguan penyakit. Dari uraian dan penjelasan di atas tentang peranan dan manfaat kesegaran jasmani bila dihubungkan dengan masalah yang akan diteliti maka dapat dikatakan bahwa anak didik membutuhkan kesegaran jasmani dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Untuk memperoleh tingkat kesegaran jasmani yang baik, maka terlebih dahulu mengetahui tingkat
16 16 kesegaran jasmani anak baru mencari pemecahan yang akan dilakukan atau penyediaan media pembinaan kesegaran jasmani yang diperlukan untuk itu. 5. Media Pembinaan Kesegaran Jasmani Untuk membina, memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani seorang anak didik atau siswa maka dapat ditempuh tiga bidang gerak seperti yang dikemukakan oleh Hasnan Said bahwa : Terdapat tiga bidang gerak yang merupakan media dan pemeliharaan kesegaran jasmani dalam arti mempersiapkan vitalitas manusia untuk mencapai puncak prestasi di bidangnya masing-masing dalam usaha kegiatan akselerasi dan modernisasi pembangunan : 1. Unsur keolahragaan 2. Unsur kesehatan 3. Unsur rekreasi selanjutnya dipertegas oleh M. Anwar Pasau bahwa : Ada tiga kelompok komponen cara pembinaan kesegaran jasmani yaitu kelompok komponen olahraga, kelompok komponen kesehatan dan kelompok komponen mental. Ketiga media pembinaan yang dikemukakan di atas baik oleh Hasnan Said maupun oleh M. Anwar Pasau adalah merupakan media pembinaan kesegaran jasmani. Sehubungan dengan permasalahan yang akan diteliti ialah menyangkut masalah pembinaan kesegaran jasmani, sehingga dari ketiga kelompok komponen yang disebut di atas, maka yang paling baik dan sederhana adalah kelompok komponen olahraga. Namun demikian, tidak berarti bahwa kedua unsur komponen kesehatan dan rekreasi (Hasnan Said), serta kesehatan dan mental (M. Anwar
17 17 Pasau), kurang begitu penting. Unsur-unsur atau komponen tersebut tetap penting dan harus diperhatikan, tetapi dengan adanya unsur olahraga, berarti bahwa unsur komponen lainnya sudah ikut dipelihara. B. Batasan Tentang Tes, Pengukuran dan Evaluasi 1. Tes Merupakan suatu tugas yang harus diselesaikan oleh seseorang sebagai suatu cara untuk mengamati orang tersebut, atau tugas yang harus diselesaikan seseorang dimana jawaban yang diperoleh dapat diberikan kesimpulan yang merupakan nilai dari pada yang di tes. 2. Pengukuran Suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu sebagaimana adanya. Pengukuran dapat berupa pengumpulan data tentang sesuatu. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui hasil (product or outcome) dari tujuan yang dicapai. Pengukuran dapat diartikan sebagai langkah kedua dalam proses evaluasi ialah proses evaluasi dalam mengumpulkan data/keterangan. Pengukuran sebagai proses evaluasi menunjukkan hal-hal yang bersifat tepat, obyektif, kuantitatif dan penemuannya dapat diolah/dihitung dengan statistik, karena penemuannya merupakan bilangan. Nilai atau hasil pengukuran itu sendiri tidak berarti dan baru berarti setelah dinilai dan diinterpretasikan berdasarkan data yang ada. Pengukuran menentukan status, sedang proses evaluasi menentukan arti tentang status itu.
18 18 3. Evaluasi (Penilaian) Evaluasi adalah suatu usaha untuk membandingkan hasil pengukuran terhadap suatu bahan pembanding atau patokan. Evaluasi adalah suatu proses yang sistimatis yang berusaha untuk mengetahui sampai dimana tingkat pencapaian murid atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dan sekaligus memberikan gambaran tentang efektivitas pengajar-pengajar yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan.
19 BAB III PEMBAHASAN Penjas dan Olahraga bagian dari keseluruhan yang mengutamakan aktifitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Oleh karena itu Penjas dan Olahraga yang dilaksanakan di Sekolah berfungsi sebagai berikut : 1. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang serasi dan seimbang. 2. Meningkatkan perkembangan sikap, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. 3. Memberikan kemampuan untuk dapat menjelaskan manfaat Penjas dan Olahragaserta memenuhi hasrat bergerak. 4. Meningkatkan perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan dan syaraf. 5. Memberikan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan. Pembejaran Penjas Olahraga dan kesehatan di Sekolah diharapkan membantu siswa dalam meningkatan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani agar dapat : 19
20 20 1. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan jasmani khususnya tinggi dan berat badan secara harmonis. 2. Terbentuknya sikap dan prilaku disiplin, kejujuran, kerjasama mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku. 3. Menyenangi aktivitas jasmani yang dapat dipakai untuk mengisi waktu luang serta kebiasaan hidup sehat. 4. Mempunyai kemampuan untuk menjelaskan manfaat pendidikan dan kesehatan, serta mempunyai kemampuan penampilan-penampilan gerak yang benar dan efisien. 5. Meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan serta daya tahan tubuh terhadap penyakit. Berdasarkan dari fungsi dan tujuan pendidikan jasmani diajarkan di sekolahsekolah tidak lain adalah untuk peningkatan kesegaran jasmani para siswa. Jadi untuk itu penilaian yang penting disini adalah tingkat kesegaran jasmani peserta didik.
21 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Oleh karena itu, dari uraian permasalahan tersebut diatas akhirnya dapat disimpulkan sebagai berikut : - Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan kurikuler pada bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan, maka tingkat kesegaran jasmani siswa pada setiap semester harus dilakukan tes, agar siswa termotivasi untuk tetap berusaha meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmaninya di luar jam pelajaran. B. Saran Dari hasil penulisan makalah ini dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Kepada Penilik Olahraga, kepala sekolah diharapkan mengawasi Guru Olahraga dalam hal pelaksanaan tes tingkat kesegaran jasmani peserta didik. 2. Kepada guru olahraga diharapkan dapat melaksanakan tes tingkat kesegaran jasmani pada peserta didik pada setiap akhir catur wulan. 3. Kepada siswa senantiasa menjaga dan berusaha meningkatkan kesegaran jasmani masing-masing. 4. Kepada instansi pemerintah dan swasta diharapkan dalam penerimaan calon pegawai atau karyawan di instansi masing-masing perlu ada surat keterangan tingkat kesegaran jasmani. 21
22 22 DAFTAR PUSTAKA Anwar Pasau, 1984, Peranan Olahraga Bersepeda Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Masyarakat, Seminar Sport Medicyne, 8 September 1984.Makassar Depdikbud Dirjen Dikdasmen, 1995, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Penjas dan Olahraga, Jakarta. Dewa Ketut Sukardi, 1993, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Penerbit Usaha Nasional, Jakarta. Engkos Kosasih, 1985, Teknik dan Program Latihan, CV. Akademika Presindo. Jakarta Hasnan Said, 1975, Kesegaran Jasmani Bangsa, Proyek Pendidikan Olahraga, Jakarta. Nur Ichsan Halim, 1991, Tes dan Pengukuran, Diktat Ujung Pandang. Soedarno SP, 1990, Pendidikan Kesegaran Jasmani, Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Jakarta. Supartina Pekasih, 1981, Anak dan Perkembangannya, PT. Gramedia, Jakarta. Satriono, 1985, Teknik Evaluasi Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta.
II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani 1. Pengertian Kebugaran Jasmani Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani. Menurut Safrit (1994: 146) ada dua definisi yang bisa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1 Pengertian Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keolahragaan. Kesegaran jasmani biasa diucapkan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kesegaran Jasmani Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar olahraga maupun pakar kesegaran jasmani, sehingga istilah tersebut
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI
KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI 1. Definisi kebugaran jasmani 2. Komponen kebugaran jasmani 3. Permasalahan kebugaran jasmani 4. Kiat/cara mencapai keb. jasmani DEFINISI KEB. JASMANI Kebugaran jasmani (Physical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efesien tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Rusli Lutan (2002: 7), mengatakan bahwa kesegaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kebugaran Jasmani Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebutuhan hidup yang semakin hari semakin bertambah banyak membuat manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minat belajar Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Kesegaran Jasmani menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997:4), pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebugaran Jasmani Lutan (2001:7), mengatakan bahwa kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia, dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebugaran dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani kegiatannya. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari
Lebih terperinciPERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA
PERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA Muhammad Erfan (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) erfanjulianto92@gmail.com Abstrak: Kebugaran jasmani merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya olahraga kesehatan yang merupakan salah satu alat untuk memelihara kesehatan dinamis. Olahraga juga sebagai media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara dari makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat-hakikat yang sangat mulia diantara
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010
TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran jasmani dikemukakan
Lebih terperinciPROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016
PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016 Aridhotul Haqiyah 1 Universitas Islam 45 Bekasi ary_haqiyah@yahoo.co.id Abstrak Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta berhasilnya pembangunan khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan maka mengakibatkan terjadi penurunan
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Oleh:
USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK Oleh: JURUSAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 A. JUDUL MODEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup sehat mempunyai peranan yang penting untuk meningkatkan kesehatan setiap individu. Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa meraskan lelah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).
74 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepakbola membutuhkan daya tahan fisik yang tinggi untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Hakikat Kesegaran Jasmani Membicarakan tentang kesegaran jasmani tentulah sangat menarik, dalam aspek kehidupan manusia, kesegaran jasmani merupakan modal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat digemari oleh berbagai oleh semua tingkatan usia dan lapisan masyarakat, dimana mereka berolahraga
Lebih terperinciTinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Olah Fisik organ tubuh Kesehatan Olahraga (Sport Health) Sport Medicine Kedokteran Olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani yang bertujuan untuk membentuk ketahanan fisik, terutama prajurit TNI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Latihan fisik sangat penting untuk menjaga serta meningkatkan kebugaran jasmani yang bertujuan untuk membentuk ketahanan fisik, terutama prajurit TNI sehingga mampu
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011
KONTRIBUSI LATIHAN SKJ 28 TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWI SD INPRES PERUMNAS ANTANG III MAKASSAR OLEH: ICHSANI )* ABSTRAK Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi
Lebih terperinciMETODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)
1 METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY) A. Pengertian fitnes Physical Fitness disebut juga kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan
Lebih terperinciARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018
ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 Oleh: RIZKY HARDIAN 13.1.01.09.0155 Dibimbing oleh : 1. YULINGGA NANDA HANIEF,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani menurut Wahjoedi (2001:58) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani Menurut Rusli Lutan (2002: 7) bahwa kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
Lebih terperinciEVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI
EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI Hendra Saputra,Program Studi Pendidikan Jasmani,Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Jabal Ghafur Sigli Aceh Email:hendrasaputra882@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciCara Meningkatkan Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik Kebugaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka a. Kebugaran Jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, yang bertujuan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Olahraga Olahraga adalah kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan waktu untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka perokok masih cukup tinggi sekitar 1 miliyar laki-laki di dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka perokok masih cukup tinggi sekitar 1 miliyar laki-laki di dunia adalah perokok, 35% diantaranya dari negara maju dan 50% lainnya dari negara berkembang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. konsisten. Dalam KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 204) diuraikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani sebagai komponen secara keseluruhan dari pendidikan telah disadari manfaatnya oleh banyak kalangan. Tetapi mereka
Lebih terperinciSURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN
SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN Ilmul Ma arif Dosen Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
Lebih terperinciMEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN
1 2 MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN Oleh: Fredericus Suharjana Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga FIK-UNY Abstrak: Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciTINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
Irfandi dan Zikrurrahmat, Tingkat Kebugaran Jasmani TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN 2016-2017 STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH Irfandi 1 dan Zikrurrahmat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman telah mengantarkan kita pada era modernisasi dimana segala sesuatu serba praktis dan instan. Hampir semua peralatan yang diperlukan manusia saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern yang memahami betul akan pentingnya kesehatan dalam. menunjang berbagai aktivitas dan penampilan (performance) mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesehatan dunia saat ini semakin pesat dan ramai. Indonesia merupakan salah satu negara yang menyumbangkan pengaruh perkembangan terhadap kesehatan dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang
Lebih terperinci: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bola Voli merupakan olahraga permainan yang cukup berkembang pesat dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di Indonesia ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan perilaku hidup
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap insan manusia membutuhkan olahraga untuk menunjang kebutuhan jasmaninya dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL
GAMBARAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ISWANDI 56232/2010 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciII. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan
8 II. TINJAU PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ini dapat diambil kesimpulan sehingga dapat dijadikan landasan dalam. hubungannya dengan peneliti ini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar olahraga maupun pakar kesegaran jasmani, sehingga istilah tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman di Indonesia saat ini membawa banyak perubahan bagi lingkungan maupun masyarakatnya. Perubahan yang sering terjadi ialah perubahan perilaku pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. terampil. Tujuannya agar segala aktivitas yang dilakukan dapat diselesaikan tanpa
1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kebugaran Jasmani Setiap orang pasti mengharapkan agar memiliki tubuh yang sehat dan terampil. Tujuannya agar segala aktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menuaikan tugas sehari-hari dengan gampang tanpa lelah yang. masih dapat menikmati waktu luangnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Menurut Sadoso Sumosardjono yang dikutip oleh Musan Prawoto (2007:7) kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menuaikan tugas
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA Negeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra
AALISIS TIGKAT KESEGARA JASMAI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, UESA alamsyahpermanaputra@ymail.com
Lebih terperinciTINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH. Zulheri Is 1. Abstrak
TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH Zulheri Is 1 Abstrak Penelitian ini berjudul: Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP IT Nurul Islah Banda Aceh Tahun Ajaran 2013/2014. Rumusan
Lebih terperinciPERENCANAAN YANG BAIK MERUPAKAN SALAH SATU ELEMEN PENTING DALAM BAGAIMANA MELATIH YANG EFEKTIF
Periodisasi adalah suatu perencanaan latihan dan kompetisi (pertandingan / perlombaan) yang disusun sedemikian rupa sehingga kondisi puncak (peak performance) dapat dicapai pada waktu (tanggal) yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan yang menjadi rutinitas masyarakat tersebut. Masyarakat membutuhkan waktu untuk merefresh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
Lebih terperinciBAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd
BAHAN PENATARAN DI BPMD OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd ANATOMI DAN FISIOLOGI OLAHRAGA A. PENDAHULUAN Mempelajari tubuh manusia melibatkan beberapa ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu menyumbangkan
Lebih terperinci85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat indeks kesegaran jasmani merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur secara berkala. Manusia yang sehat
Lebih terperinciKEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI
I. Hakikat Latihan Kebugaran Jasmani II. KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran fisik dapat di artikan sebagai kemampuan untuk berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat kita melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat dan memperlihatkan gejala yang sangat komplek karena aktivitas ini tidak berdiri sendiri, melainkan berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia saat ini telah memasuki era baru yaitu era reformasi dengan ditandai oleh adanya perubahan-perubahan yang cepat disegala bidang menuju kepada keadaan yang
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK
PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK Misrati Kepala SDN 012 Kasang Kecamatan Kuantan Mudik misratii729@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) dan Polri (Polisi Republik Indonesia) sebagai intinya (Sumarsono,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) terdiri dari daratan (gugusan pulau-pulau), laut dan udara yang begitu luas terbentang dari Sabang sampai Merauke.Untuk
Lebih terperinciPROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI
PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNARASI MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI DENGAN LATIHAN BEBAN
NARASI MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI DENGAN LATIHAN BEBAN DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI DAN PEMBEKALAN BAGI PETUGAS KESEHATAN HAJI TKHI DAN TKHD YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia. Pembinaan olahraga merupakan faktor yang sangat penting dalam memajukannya, dikarenakan
Lebih terperinciYOHANDIKA RISWANGGA NIM
PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IX RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL SMP 1 KAWEDANAN DAN SISWA KELAS IX SEKOLAH STANDAR NASIONAL SMP 2 KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN
PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN (Studi Eksperimen Metode Latihan Berbeban dan Plaiometrik Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta 2011)
Lebih terperinci62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah dan mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Abdillah 1, Anang Qosim 2, Rubiyatno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan modern yang serba otomatis semakin mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun tidur sampai berangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sesuai dengan aktivitas yang di tekuni dan dilakukan seorang anak. Penguasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerak merupakan kemampuan dasar yang dimiliki manusia dari sejak lahir ke dunia ini sampai akhir hayat, gerak merupakan inti dari aktivitas kehidupan. Gerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini seluruh aspek tidak luput dari dampak yang ditimbulkan dari persaingan yang sangat ketat sehingga mengakibatkan perubahan dalam
Lebih terperinciRELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU
1 RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Hendrif Padilta 1, Drs. Saripin, M.kes AIFO 2, Ardiah Juita S.Pd,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua cabang olahraga yang dipertandingkan ataupun diperlombakan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan prestasi setiap cabang olahraga di Indonesia menjadi perhatihan bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan yang berkualitas mencerminkan peradaban suatu bangsa juga berkualitas. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup
Lebih terperinciA. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
Lebih terperinci