BAB II LANDASAN TEORI. Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
|
|
- Budi Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kebugaran Jasmani Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebutuhan hidup yang semakin hari semakin bertambah banyak membuat manusia berusaha keras untuk memenuhinya. Maka dengan semakin kerasnya manusia menghadapi tantangan hidup dalam memenuhi kebutuhannya diperlukan jasmani yang bugar. Dengan mempunyai kebugaran jasmani yang baik manusia akan lebih mudah melakukan aktivitas dalam kegiatan sehari-hari. Aktivitas olahraga yang kita lakukan tidak dapat kita pungkiri akan memperoleh suatu manfaat yang tidak ternilai harganya yaitu kebugaran jasmani sebagai salah satu aspek yang penting dalam kesehatan. Timbulnya kesadaran akan pentingnya aktivitas olahraga dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang sangat menggembirakan. Hal ini erat kaitannya dengan pelaksanaan tujuan dari kegiatan itu sendiri yaitu untuk pendidikan jasmani, untuk meningkatkan kebugaran. Kebugaran jasmani merupakan modal utama bagi semua lapangan kehidupan manusia. Olahragawan membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi untuk dapat mencapai prestasi setinggi-tingginya, karyawan membutuhkan kebugaran jasmani yang cukup untuk bekerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan daya kerja dan produktifitas yang tinggi. Demikian juga para siswa sekolah lanjutan tingkat pertama membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang
2 11 lebih baik untuk dapat belajar dengan baik. Kebugaran jasmani atau kondisi fisik yang baik bagi para pelajar akan berfungsi untuk mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar (Engkos Kosasih, 1985 :10). Menurut Sudarno SP (1992:9), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muscular dimana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Menurut Sadoso Sumosardjono (1984 : 104), kebugaran jasmani adalah : kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai sisa cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluankeperluan mendadak. Kebugaran jasmani menurut Dangsina Moeloek (1984 : 2) adalah : ditinjau dari segi faal adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh dalam melaksanakan tugas pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (pekerjaan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Sedangkan Engkos Kosasih (1985:10) menyebutkan kebugaran jasmani adalah: kemampuan fungsi tubuh dari seseorang dalam menghadapi pekerjaannya, jadi seseorang yang fit akan melakukan pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan kelelahan mengatasi kesukaran yang tidak terduga sebelumnya. R. Radiopoetro dalam A. Kamiso (1991:58) menyatakan bahwa: kebugaran jasmani, ditinjau dari sudut sosial yang mempunyai kebugaran jasmani (physical Fitness) dapat diartikan orang yang mempunyai cukup kekuatan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha jasmani yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
3 12 Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk kegiatan yang lain Komponen-komponen Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani mencakup pengertian yang kompleks, maka baru dapat dipahami jika mengetahui tentang komponen-komponen kebugaran jasmani yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain, namun masing-masing komponen memiliki ciri- ciri tersendiri yang berfungsi pokok pada kebugaran jasmani. Agar seseorang dapat dikatakan kebugaran jasmaninya baik maka status setiap komponen harus berada dalam kategori baik. Komponen kebugaran jasmani menurut para ahli ada sepuluh komponen yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Daya tahan terhadap penyakit, 2. Kekuatan dan daya tahan otot, 3. Daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan, 4. Daya otot, 5. Kelentukan, 6. Kecepatan, 7. Kelincahan, 8. Koordinasi, 9. Keseimbangan, 10. Ketepatan" (Santoso Giriwijoyo, 2007:105) Daya tahan terhadap penyakit Daya tahan tubuh terhadap penyakit antara orang satu dengan orang yang lain berbeda. Faktor yang mempengaruhi daya tahan terhadap penyakit adalah faktor lingkungan, makanan, dan faktor keturunan. Apabila daya tahan tubuh tidak stabil maka tubuh kita sangat rentan terkena ancaman
4 13 radikal bebas. Pengertian dari radikal bebas adalah molekul oksigen yang tidak stabil dan molekul tidak stabil lain yang mengandung satu atau lebih elektron bebas yang menyebabkan menjadi molekul yang sangat reaktif (Santoso giriwijoyo, 2007:126 ). Faktor keturunan adalah faktor gen yang akan berpengaruh pada keturunan, sedang faktor lingkungan yang penting adalah melakukan olahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi. Selain itu perlu diperhatikan tentang gizi dan protein yang dibutuhkan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan otot untuk berkontraksi secara terus menerus dan waktu yang lama dengan beban tertentu (M. Sajoto, 1990:16). Jadi dengan latihan fisik yang teratur dan terus menerus akan dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot, sehingga dapat melakukan kegiatan fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Kekuatan adalah komponen kebugaran jasmani seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Iman Imanudin, 2008:97). Jadi meskipun pada saat menghadapi pekerjaan yang berat dengan kekuatan otot yang baik akan menghasilkan kebugaran jasmani yang baik pula. Faktor fisiologis yang mempengaruhi kekuatan dan daya tahan otot yaitu : a. Aktivitas fisik
5 14 b. Suhu otot c. Jenis kelamin d. Umur Daya Tahan Jantung, Peredaran Darah, dan Pernapasan Daya tahan jantung, peredaran darah, dan pernapasan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama (Sajoto, 1988:16). peredaran darah, dan pernapasan merupakan alat utama dan pengukuran dari segala unsur yang diperlukan tubuh terutama oksigen (O ) 2 yang berfungsi untuk pembakaran pada proses pengolahan zat-zat makanan dalam tubuh sehingga dapat menghasilkan energi yang dihasilkan. Jadi apabila seseorang itu mampu menggerakkan sekelompok otot tertentu secara terus menerus dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerja jantung, peredaran darah dan pernapasan lebih cepat Daya Otot Dalam kehidupan sehari-hari, daya otot ini diperlukan untuk memindahkan sebagian atau seluruh beban dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan pada suatu saat dan secara tiba-tiba. Orang yang sering melakukan aktivitas jasmani membuat daya ototnya menjadi lebih baik. Daya otot oleh para ahli disebut sebagai daya otot atau tenaga ledak otot. Daya otot atau daya ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk
6 15 mempengaruhi kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M. Sanjoto,1990:17) Kelentukan Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak dalam ruang sendi yang seluas-luasnya (Iman Imanudin, 2008:107). Kelentukan menyatakan kemampuan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh satu persendian, jadi meliputi hubungan antara tubuh persendian. Umumnya tiap persendian mempunyai gerak tertentu sebagian akibat struktur anatominya. Kelentukan ini dapat ditingkatkan melalui latihan-latihan peregangan seperti gerakan meregakan otot-otot secara maksimal dan perlahan yang dilakukan dengan gerakan yang benar Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya (Iman Imanudin, 2008:119). Sedangkan menurut Budiwanto (2004: 37 ) kecepatan adalah jarak tempuh persatuan waktu yang diukur dalam menit atau skala kuantitas. Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa kecepatan bisa dilatih dan dilakukan melalui peningkatan frekuensi langkah dan perbaikan kualitas gerak. Kapasitas gerak dari kecepatan pada anggota tubuh agar lebih maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kecepatan : a. Kelentukan
7 16 b. Tipe tubuh c. Usia d. Jenis kelamin (Dangsina Moeloek, 1984 : 7-8 ) Kelincahan Seseorang dikatakan memiliki kelincahan cukup baik apabila mampu merubah satu posisi ke posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerakan yang baik. Sedangkan menurut Iman Imanduin (2008:111) Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktunya, bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya. Jadi kelicahan merupakan pergerakan tubuh secara cepat atau kemampuan membuat gerak yang berbeda-beda dengan kecepatan yang setinggi-tingginya dengan berubah-ubah arah Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan seseorang menginteregasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif (Iman Imanudin, 2008:120). Jadi apabila seseorang mempunyai koordinasi yang baik, maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan mudah dan efektif Koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan (Dangsina Moeloek, 1984:4). Jadi apabila seseorang mempunyai koordinasi yang baik maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan mudah secara efektif.
8 Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh pada saat melakukan gerakan, tergantung dari kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot (Dangsina Moeloek, 1984:10). Keseimbangan ini melibatkan verstibular system pada bagian dalam terlinga, penglihatan mata, otak menafsirkan secara kompleks, menghasilkan berbagai respon gerakan pada situasi fisik tertentu. Jadi kelincahan ini diperlukan tidak hanya pada olahraga tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari Ketepatan Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran(sajoto, 1988:18). Sasaran ini dapat merupakan suatu gerak atau mungkin suatu aspek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Komponen-komponen kebugaran jasmani saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Dengan kata lain, kebugaran jasmani akan bertambah baik jika seseorang melakukan latihan ketepatan tidak hanya untuk salah satu komponen saja tetapi semua komponen kebugaran jasmani. 2.3 Nilai nilai Kebugaran Jasmani Seorang individu mutlak harus memiliki kebugaran jasmani sesuai dengan kebutuhan dari keseluruhan unsur kebugaran jasmani, yang semuanya saling berhubungan erat. Latihan yang hanya menekankan pada salah satu faktor
9 18 hasilnya kurang dapat dipertanggungjawabkan dalam meningkatkan kebugaran jasmani. Pada hakekatnya kebugaran jasmani menyangkut kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan faal akibat dari suatu kerja tertentu. Dengan kata lain kebugaran jasmani menggambarkan derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan (Santoso Giriwijoyo, 2007:17). Kebugaran jasmani dalam arti sempit merupakan suatu aspek dari kebugaran keseluruhan manusia. Kebugaran secara keseluruhan dapat dijabarkan menjadi lima aspek kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yaitu; a) Kemampuan statis, b) Kemampuan dinamis, c) Kemampuan jasmani, d) Kemampuan mental, e) Kemampuan sosial (Emi Rachmawati,M.I.2005: Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Pangguyuban Lansia di Kecamatan Candi Sari Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan ) Kemampuan Statis Kemampuan statis yaitu tidak hanya sehat atau cacat, melainkan ada keserasian dan kesempurnaan dari segi fisik, mental dan sosial (Santoso Giriwijoyo, 2007:156). Jadi kemampuan statis meliputi unsur anatomi, fisiologi, psikologi, dan juga mental yang kuat didukung pula dengan kekuatan otot yang baik Kemampuan Dinamis Kemampuan dinamis adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan jasmani yang berat, yang tidak memerlukan ketangkasan khusus (Santoso Giriwijoyo, 2007:156). Dalam hal ini yang menjadi patokan penilaian kita
10 19 adalah daya tahan. Jadi kemampuan untuk bertahan dapat dimasukkan ke dalam kemampuan dinamis, dimaksudkan kesanggupan melakukan kemampuan fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan Kemampuan Mental Kemampuan mental yaitu kemampuan dalam menghadapi tantangan kehidupan yang dijalani sehingga timbul sikap percaya diri yang kuat. Kemampuan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Untuk itu tentunya diperlukan sifat-sifat mental yang tangguh antara lain: Kepercayaan terhadap diri sendiri, keuletan, ketabahan hati dan tidak lekas putus asa Kehalusan budi dan mampu mengekang nafsu-nafsu terlarang, ramah tamah, bersifat adil dan berprikemanusiaan (Emi Rachmawati,M.I Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Pangguyuban Lansia di Kecamatan Candi Sari Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan ) Jadi seseorang yang telah memiliki tuntutan hidup seperti tersebut di atas tentu merupakan pribadi yang dapat dibanggakan dan mempunyai dasar ke-tuhanan yang tangguh Ketangkasan Jasmani Ketangkasan jasmani yaitu kemampuan untuk melakukan gerakangerakan yang dikoordinasi (Emi rachmawati,m.i Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Pangguyuban Lansia di Kecamatan Candi Sari
11 20 Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan ). Dalam hal ini diperlukan keterampilan tertentu dan kemampuan daya tahan seperti berenang, melempar, melompat, dan lain sebagainya. Jadi pada gerakan yang dikoordinir terpadu komponen-komponen pertahanan, keseimbangan, fleksibilitas, ketangkasan, agility, ketangkasan, kekuatan, sehingga untuk semua ini diperlukan kekuatan otot dan daya tahan Kemampuan Sosial Kemampuan sosial yaitu kemampuan seseorang untuk dapat berdiri sendiri tanpa menggantungkan belas kasihan dari orang lain. Orang mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik diharapkan memenuhi nilai nilai kebugaran jasmani tersebut sehingga memiliki keseimbangan antara jasmani, rohani dan sosialnya. 2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Mengingat pentingnya kebugaran jasmani bagi seseorang yang berfungsi mengembangkan kemampuan, kesanggupan dan daya tahan diri sehingga mempertinggi daya aktivitas kerja, maka tak akan lepas dari faktor-faktor kebugaran jasmani. Faktor-faktor kebugaran jasmani antara lain: faktor latihan, faktor istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, faktor lingkungan, serta fakor makanan dan gizi (D. Moeloek, 1984: 13). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani menurut Emi Rachmawati (Tingkat kebugaran jasmani anggota pangguyuban lansia di
12 21 kecamatan Candi Sari Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan), adalah sebagai berikut: Faktor Latihan Yang dimaksud latihan adalah latihan olahraga yaitu pengulangan dari gerak tertentu, secara sistematis dan teratur berirama dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencapai prestasi maksimal (D.Moeloek, 1984: 13). Pada waktu menentukan program latihan untuk daya tahan kardirespirasi harus memperhatikan empat faktor latihan, yaitu: intensitas, frekuensi, lama dan macam latihan (Sadoso Sumosarjono,!986: 148). Jadi intensitas latihan merupakan merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kesegaran kardiorespirasi. Intensitas suatu kerja dapat dinyatakan dalam berbagai cara yaitu persentase denyut nadi maksimal, persentase konsumsi oksigen maksimal, dan jumlah kalori yang diperlukan Faktor Istirahat Tubuh akan merasa lelah setelah melakukan aktivitas, hal ini disebabkan oleh pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk mengambalikan tenaga yang telah terpakai maka diperlukan istirahat. Menurut Irmin dan Rochim (2004:104) bahwa, Hidup dalam aturan adalah hidup secara efektif, baik dalam waktu maupun efektif dalam energy. Sedangkan menurut Ichsan (1989:117) dalam bukunya mengatakan bahwa: Istirahat adalah suatu tindakan yang menunjuakan organ tubuh berfungsi secara normal tetapi ia tidak dipaksakan menadapat beban terus-menerus. Sehingga secara fisologis dan psikis tubuhnya tetap memiliki kebugaran untuk kembali berkerja
13 22 Jadi menurut kedua pendapat yang diatas menyatakan bahwa agar stamina tetap terjaga, berolahraga secara teratur dan tak kalah pentingnya istrirahatlah secara teratur juga, tidur yang cukup, dalam sehari 8 jam Faktor Lingkungan Menurut Santoso dan Ranti (1999:18) bahwa, Faktor lingkungan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap tingkat kesebugaran jasmani. Jadi factor lingkungan memegang peranan penting dalam kehidupan individu, yang berarti juga bahwa tingkat kesehatan seseorang sangat dipengaruhi oleh keadaan di mana ia tinggal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lingkungan yang sehat akan turut menunjang produktivitas atau kinerja seseorang dalam melakukan tugasnya Faktor Kebiasan Hidup Sehat Seseorang apabila menginginkan kebugaran jasmaninya tetap terjaga, maka ia harus menerapkan cara hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan hidup sehat merupakan tingkat aktifitas sehari-hari antara olahraga, istirahat maupun kebiasaan diri pribadi untuk menjaga kebersihan di lingkungannya.menurut Giriwijoyo (1992:11) mengatakan bahwa kebiasaan hidup sehat adalah permasalahan factor manusia secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kualitas sehat manusia itu jadi untuk menjaga atau meningkatkan kualitas sehat seperti yang telah disebut diatas, seseorang harus mengusahakan dengan jalan melaksanakan segala kegiatan kebiasaan hidup sehat itu dengan secara teraktur.
14 Faktor Makanan dan Gizi Sejak dalam kandungan manusia sudah memerlukan makanan dan gizi yang cukup digunakan untuk pertumbuhan. Menurut D.Moeloek (1984:14). Dalam pembinaan kebugaran jasmani tubuh haruslah cukup makanan yang bergizi dan mengandung unsur-unsur: protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air Jadi dengan makanan yang tepat akan kandungan gizi dan proteinnya dapat mendukung ketahanan tubuh yang tentunya akan berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. 2.5 Fungsi Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani sangat penting bagi semua lapangan kehidupan manusia. Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting dalam menyukseskan pembangunan. Kebugaran jasmani bagi setiap orang berfungsi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani mempunyai fungsi pengembangan kesanggupan kerja bagi siapapun, sehingga dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan baik dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Khusus bagi pelajar dan mahasiswa sangat penting mempunyai kondisi fisik yang baik yang akan mempengaruhi pula terhadap aspek-aspek kejiwaan yang berupa peningkatan motivasi kerja, percaya diri, ketelitian dan lain sebagainya (Iman Imanudin, 2008:90). Dalam konteks yang lebih khusus yaitu dalam kegiatan olahraga, maka kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak penampilannya (Iman Imanudin, 2008:91 dan Harsono, 1998). Untuk
15 24 meningkatkan kebugaran jasmani dilakukan latihan fisik secara teratur dan berkesinambungan. Dengan latihan teratur dapat berfungsi : Denyut jantung lebih lambat tiap menitnya kalau dibandingkan dengan jantung biasa Paru-paru yang terlatih menghasilkan pernafasan yang tidak begitu kencang tetapi dalam Gerakan gerakan urat syaraf yang terlatih akan menyempurnakan koordinasi antar gerak otot dan juga akan menambah kepercayaan akan kesanggupan dan kemampuan fisik untuk melakukan tugasnya dengan sempurna Meningkatkan kelancaran peredaran darah ke seluruh tubuh berarti meningkatkan pengangkutan oksigen dan membawa sisa-sisa pembakaran ( metabolisme ) (Mulyono Wiryosaputro, 1997:360). 2.6 Aktivitas Siswa Berangkat dan Pulang Sekolah Aktivitas siswa saat berangkat dan pulang sekolah ada bermacam-macam, antara lain bersepeda, jalan kaki, dan naik angkutan umum Bersepeda Bersepeda sama efektifnya dengan jalan dan lari untuk menjaga kesehatan otot bagian bawah tubuh. Bersepeda juga memenuhi tambahan aerobik yang diperlukan bagi sistem jantung tetapi dengan tekanan yang kurang terhadap anggota tubuh. Bersepeda merupakan salah satu aktivitas yang terbaik untuk meningkatkan kebugaran jantung. Kebugaraan jantung
16 25 diukur dengan kapasitas aerobik yaitu kemampuan untuk melakukan latihan otot besar dan seluruh badan pada tingkat intensitas yang moderat sampai tinggi untuk periode waktu yang cukup lama. Bersepeda menyebabkan bekerjanya otot-otot kaki, pinggul, dan pantat. Bersepeda meningkatkan kemampuan oksidasi otot-otot tersebut sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan yang luas, juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung (Cris Carmichael, 1996:6) Jalan Kaki Dengan berjalan kaki akan mempengaruhi 5 komponen kebugaran yaitu: komposisi tubuh, keaktifan pembuluh darah, fleksibilitas, ketahanan otot, dan kekuatan otot. Menurut penelitian Universitas Massachusett yang dipimpin Dr. James Rippe, dengan berjalan kaki 4 kali dalam seminggu dalam waktu 45 menit rata-rata orang dapat mengurangi 18 pon berat badan dalam 1 tahun tanpa harus melakukan diet. Berjalan kaki dapat membantu anda memgurangi lemak dan juga memperkuat otot. Dengan jalan kaki dapat meningkatkan ketahanan jantung dan paruparu, juga meningkatkan kemampuan tidak hanya untuk berlatih lebih lama dan lebih kuat tetapi juga melaksanakan tugas harian tanpa merasa lelah. Latihan berjalan kaki juga dapat membangun sistem kekebalan tubuh. Anda akan jarang terkena penyakit bila melakukan latihan ini. Pada satu penelitian oleh Dr. David Nieman di Universitas Appalachian State di Carolina Utara, sekelompok wanita yang berjalan kaki selama 45 menit dalam satu hari, kecil
17 26 kemungkinan terkena demam atau flu daripada kelompok wanita yang tidak aktif (Nike Fitness Athlete and Educator, 2000:8-9) Naik Angkutan Umum Dewasa ini kemajuan teknologi sangat mengagumkan, hampir semua peralatan yang diperlukan manusia serba otomatik elektronik. Kehidupan sehari-hari saat ini diwarnai dengan duduk, berbaring atau berkendaraan. Aktivitas siswa berangkat dan pulang sekolah banyak yang berkendara atau naik angkutan umum sehingga siswa menjadi kurang gerak dan mengakibatkan rangsangan alamiah yang sangat vital bagi kehidupan lewat kerja jasmaniah sebagian besar telah lenyap dan mengakibatkan kemunduran karena kurang gerak (hipokinesis). Akibat yang ditimbulkan karena kurang gerak antara lain penyakit jantung koroner, tekanan darah meninggi dan kegemukan (Sudarno Sp, 1992:2). 2.7 Tes Kebugaran Jasmani Tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat diketahui dengan mengadakan tes kebugaran jasmani. Tes kebugaran jasmani yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk remaja usia tahun, yaitu tes lari 12 menit copper. Tes kebugaran ini digunakan karena sesuai dengan usia siswa SMP. Alasan pemilihan penggunaan tes tersebut adalah : Tes ini tidak terlalu sulit dalam pelaksanaannya, karena tidak dituntut kemampuan khusus yang berupa ketangkasan dan keterampilan istimewa.
18 Mudah dalam penggunaan alat tes, karena dengan stopwatch dan roll meter untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani tidak terlalu besar resiko kesalahannya, dibanding alat tes yang lainnya Di dalam komponen tes yang terdapat di dalamnya sudah dapat mengukur kebugaran jasmani semua siswa yang dijadikan sampel penelitian. Tes kebugaran jasmani ini dilakukan untuk siswa yang tidak dalam keadaan sakit sehingga siswa mampu mengikuti seluruh rangkaian butir tes.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1 Pengertian Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keolahragaan. Kesegaran jasmani biasa diucapkan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebugaran Jasmani Lutan (2001:7), mengatakan bahwa kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan yang menjadi rutinitas masyarakat tersebut. Masyarakat membutuhkan waktu untuk merefresh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Rusli Lutan (2002: 7), mengatakan bahwa kesegaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kesegaran Jasmani Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar olahraga maupun pakar kesegaran jasmani, sehingga istilah tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan perilaku hidup
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran jasmani dikemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta berhasilnya pembangunan khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan maka mengakibatkan terjadi penurunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data mentah, karena data yang diperoleh belum diolah atau dianalisis sehingga
Lebih terperinciSURVAI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN NAIK ANGKUTAN UMUM DI SMP NEGERI 1 JUMO KEC. JUMO KAB. TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011
SURVAI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN NAIK ANGKUTAN UMUM DI SMP NEGERI 1 JUMO KEC. JUMO KAB. TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani Menurut Rusli Lutan (2002: 7) bahwa kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI
KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI 1. Definisi kebugaran jasmani 2. Komponen kebugaran jasmani 3. Permasalahan kebugaran jasmani 4. Kiat/cara mencapai keb. jasmani DEFINISI KEB. JASMANI Kebugaran jasmani (Physical
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN PJOK. Oleh: Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN PJOK Oleh: Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan 1 2 ABSTRAK Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari
Lebih terperinciBAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd
BAHAN PENATARAN DI BPMD OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd ANATOMI DAN FISIOLOGI OLAHRAGA A. PENDAHULUAN Mempelajari tubuh manusia melibatkan beberapa ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu menyumbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Kesegaran Jasmani menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997:4), pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka a. Kebugaran Jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa meraskan lelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman di Indonesia saat ini membawa banyak perubahan bagi lingkungan maupun masyarakatnya. Perubahan yang sering terjadi ialah perubahan perilaku pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan salah satu kesatuan yang memiliki tujuan cukup luas antaranya adalah untuk prestasi, pendidikan, dan sebagai aktivitas untuk kesehatan,
Lebih terperinciFitria Dwi Andriyani, M.Or.
Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PRINSIP LATIHAN Prinsip latihan yang dapat dijadikan pedoman dalam melatih kegiatan ekstrakurikuler olahraga di antaranya ialah: prinsip multilateral, individu, adaptasi, beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan aktifitas fisik, padahal pekerjaan dikantor sebagian besar kerjaan cukup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola kehidupan masyarakat zaman modern sekarang setiap hari banyak disibukkan oleh pekerjaan, berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bahkan sampai malam hari.
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010
TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efesien tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia, dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Hakikat Kesegaran Jasmani Membicarakan tentang kesegaran jasmani tentulah sangat menarik, dalam aspek kehidupan manusia, kesegaran jasmani merupakan modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat juga keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif dan ekonomis.
Lebih terperinciPROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016
PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016 Aridhotul Haqiyah 1 Universitas Islam 45 Bekasi ary_haqiyah@yahoo.co.id Abstrak Tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani menurut Wahjoedi (2001:58) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat,
Lebih terperinciPENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA
PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA Oleh : Farida Mulyaningsih, M.Kes PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PENDERITA JANTUNG
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani 1. Pengertian Kebugaran Jasmani Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani. Menurut Safrit (1994: 146) ada dua definisi yang bisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kesegaran Jasmani 2.1.1. Definisi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani sering juga disebut kebugaran jasmani atau physical fitness. Kesegaran jasmani merupakan hal yang rumit
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi
Lebih terperinciCara Meningkatkan Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik Kebugaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan perilaku hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritik 1. Pengertian Kesegaran Jasmani. Kesegaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta terletak di Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas
Lebih terperinciSehat &Bugar. Sehat. Sakit
Budaya Hidup Aktif Melalui Aktifitas Fisik RUMPIS AGUS SUDARKO FIK UNY STATUS KESEHATAN Sehat &Bugar Sehat Sakit Gambar : Modifikasi Kondisi Sakit - Sehat - Bugar Pendahuluan Perkembangan IPTEKS mempermudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan yang berkualitas mencerminkan peradaban suatu bangsa juga berkualitas. Berdasarkan
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tubuh ideal dan sehat menjadi dambaan bagi semua orang karena hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dalam pergaulan serta tampil sehat dalam setiap kesempatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas sehari-hari menuntut kita harus selalu sehat dan bugar. Selain membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan zaman seperti sekarang ini dan arus globalisasi sangatlah mempengaruhi kehidupan setiap individu di Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik ditinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya olahraga kesehatan yang merupakan salah satu alat untuk memelihara kesehatan dinamis. Olahraga juga sebagai media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan fisik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Seseorang dengan aktivitas fisik rendah memiliki 20% sampai 30% lebih tinggi risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Di perkotaan manusia menjalani kehidupannya dengan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat indeks kesegaran jasmani merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur secara berkala. Manusia yang sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif pada tingkat yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup aktif membutuhkan aktivitas yang teratur, hanya 40% populasi yang cukup aktif untuk memastikan keuntungan fisik dan mental dari aktivitas fisik yang teratur. Sisanya
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap insan manusia membutuhkan olahraga untuk menunjang kebutuhan jasmaninya dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan
Lebih terperinciKEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI
I. Hakikat Latihan Kebugaran Jasmani II. KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan
Lebih terperinciTes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Pengertian Tes Kebugaran Jasmani Tes kebugaran jasmani adalah suatu instrument yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tentang individu atau objek-objek.
Lebih terperinciMata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban
Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan gerak olahraga? Gerak yang dilakukan atas dasar fakta empiris dan secara deduktif menunjukkan aktifitas gerak yang mempunyai ciri-ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100 meter sampai dengan 400 meter (Yoyo, 2000). Lari sprint 100 meter merupakan nomor lari jarak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) memerlukan tingkat kebugaran jasmani lebih tinggi dibandingkan orang biasa karena beratnya tugas yang diemban. Kebugaran jasmani
Lebih terperinciTinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Olah Fisik organ tubuh Kesehatan Olahraga (Sport Health) Sport Medicine Kedokteran Olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Daya tahan kardiorespirasi adalah salah satu unsur kebugaran jasmani yang menggambarkan kemampuan pembuluh paru-paru jantung dan darah untuk memberikan jumlah
Lebih terperinciMETODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)
1 METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY) A. Pengertian fitnes Physical Fitness disebut juga kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan
Lebih terperinciMANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA mansur@uny.ac.id PENDAHULUAN A. DEMOGRAFI Populasi lansia terus meningkat Terutama di negara berkembang juga tendens meningkat B. PENURUNAN FUNGSI ORGAN Menjadi
Lebih terperinciPELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG
LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG Oleh: Sigit Nugroho, S.Or., M.Or FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesegaran Jasmani adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki kemampuan melakukan suatu aktivitas dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Kesegaran
Lebih terperinciARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018
ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 Oleh: RIZKY HARDIAN 13.1.01.09.0155 Dibimbing oleh : 1. YULINGGA NANDA HANIEF,
Lebih terperinciTINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH. Zulheri Is 1. Abstrak
TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH Zulheri Is 1 Abstrak Penelitian ini berjudul: Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP IT Nurul Islah Banda Aceh Tahun Ajaran 2013/2014. Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. Dengan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah kegiatan yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga. Atlet yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran fisik dapat di artikan sebagai kemampuan untuk berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat kita melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah, dan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu yang serba cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan kebutuhan makan dalam sehari-hari. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 A. LATAR BELAKANG
BAB 1 A. LATAR BELAKANG Kehidupan masyarakat modern setiap hari banyak disibukkan oleh pekerjaan, berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bahkan sampai malam hari. Di samping itu,biasanya mereka
Lebih terperinciNARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY
NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 FIK UNY Abstrak Dalam rangka menilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah olahraga senam jantung sehat. Hal ini terlihat dari banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak sehingga sangat memerlukan kebugaran fisik yang cukup. Kebugaran fisik sangat terkait
Lebih terperinciSURVAI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 1 CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006
SURVAI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 1 CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Strata I Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan alami manusia. Berlari adalah bagian yang tak terpisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana tingkatan aktifitasnya itu berbeda-beda pada masing-masing individu. Untuk dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi olahraga merupakan suatu nilai yang sangat tinggi bagi bangsa. Prestasi olahraga di Indonesia secara makro masih belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu fisioterapi, usaha-usaha di bidang kesehatan gerak dan fungsi tubuh telah mengalami perkembangan. Tidak terbatas pada usaha kuratif saja, tetapi
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK
PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK Misrati Kepala SDN 012 Kasang Kecamatan Kuantan Mudik misratii729@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan
Lebih terperinciTINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL
TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahragasebagai salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minat belajar Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).
74 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepakbola membutuhkan daya tahan fisik yang tinggi untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latihan telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Latihan terbukti pula dapat meningkatkan derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator dari kemajuan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memanfaatkan perkembangan ilmu kesehatan untuk meningkatkan
Lebih terperinciLATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Latihan endurance (endurance training) merupakan model latihan yang biasa digunakan
Lebih terperinciSURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN
SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN Ilmul Ma arif Dosen Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh
PP 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinci