BAB II SISTEM SYARAF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II SISTEM SYARAF"

Transkripsi

1 BAB II SISTEM SYARAF Dalam bab ini dijelaskan perkembangan anatomik sistem syaraf; struktur histologis dan fungsi organisasi komponen perifer, organisasi komponen sentral dan sistem syaraf autonom. Sistem syaraf merupakan organ yang kompleks yang tersusun dari jaringan syaraf, jaringan ikat dan komponen vaskuler. Bersifat kompleks karena neuron saling berkomunikasi dan berkomunikasi pula dengan sel efektor. Sistem tersebut merasakan adanya stimuli, memroses stimuli tersebut, dan mengadakan respon untuk homeostasis. Neuron merupakan unit anatomis jala-jala interkomunikasi sel dan prosesus sel. Secara anatomik sistem syaraf terbagi dalam 2 bagian, yaitu sistem syaraf pusat (SSPu) dan sistem syaraf perifer (SSPe). SSPu tersusun dari otak dan perluasannya serta medula spinalis. SSPe terdiri dari nn kraniales dan spinales, badan-badan sel neuron yang terletak di perifer dan ujung-ujung terminal neuron. SSPe menerima stimulus, dan meneruskannya dalam bentuk potensial aksi sebagai informasi yang berguna dan menyampaikan informasi ini ke SSPu. Informasi ini menimbulkan respon segmental atau intersegmental (refleks). Informasi tadi ditrasmisikan ke lintasan ke atas ke tingkat / aras yang lebih tinggi (suprasegmental) yang bertanggungjawab untuk integrasi, asosiasi, dan interpretasi informasi tadi. Respon yang tepat, ditransmisikan ke prosesus neuron yang membentuk lintasan ke bawah, kemudian mencapai sel-sel efektor (kelenjar dan otot) oleh trunkus syaraf SSPe (nn kraniales dan nn spinales). SSPe dapat dibagi dalam sistem syaraf somatik dan sistem syaraf autonom. Sistem syaraf somatik meliputi neuron yang membawa informasi dari lingkungan luar ke SSPu dan kembali ke otot skelet. Sistem syaraf autonom befungsi sama, meskipun asal input bervariasi, tetapi rangsangan respon melibatkan organ viseral. Neuron konduksi memungkinkan organisme dengan cepat menanggapi stimulus dari lingkungan. Neuron neurosekretorik, karena pengaruhnya terhadap sistem endokrin, memungkinkan respon yang berjalan lambat tetapi berlangsung lama. PERKEMBANGAN ANATOMIK Bangunan dasar SSPu vertebrata adalah bangunan tubuler berongga terletak dorsal yang berasal dari penebalan neuroektoderm berbentuk lempeng. Lamina neuralis adalah penebalan longitudinal dorsal noxtokorda selama tahap prasomit. Lamina neuralis mengalami invaginasi membentuk sulkus neuralis; tepi lateralnya tumbuh ke sentral dan bersatu di sepanjang aksis longitudinal membentuk tuba neuralis. Pada saat kedua lapisan Universitas Gadjah Mada 1

2 ektoderm ini masih terpisah satu dengan yang lain, suatu massa sel yang berorientasi longitudinal memisahkan diri membentuk krista neuralis. Ujung rostral tubaneuralis menjadi kumpulan sel-sel syaraf yang sedang berkembang dan menciri dengan perkembangan vesikel yang kemudian berkembang menjadi komponenkomponen otak. Proses sefalisasi ini pada permulaan perkembangan ditandai dengan timbulnya 3 vesikel - prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon. Prosensefalon membagi diri menjadi 2 vesikel, yaitu telensefalon dan diensefalon. Telensefalon berkembang luas dan menutup bagian rostral membentuk hemisferium serebri. Diensefalon tumbuh menjadi epitalamus, talamus, metatalamus, subtalamus, dan hipotalamus; serta berhubungan dengan perkembangan mata vesikula optikus. Selama perkembangan ini tuba neuralis rostral menjadi melengkung, tetapi lumen tuba neuralis tetap mempertahankan potensi dan kontinyuitasnya. Lumen telensefalon membentuk ventrikel laterale; lumen diensefalon membentuk ventrikel tersius berbentuk donat. Ventrikel tersius berhubungan dengan ventrikel lateral melalui foramina interventrikulare. Mesensefalon tidak membagi diri tetapi tumbuh langsung menjadi otak tengah. Bagian menyempit lumen tuba neuralis otak tengah disebut akueduktus mesensefalikus. Ini ke rostral berhubungan dengan ventrikel tersius, sedang ke kaudal dengan ventrikel kuartus. Ventrikel kuartus berkembang dalam rombensefalon. Dia membagi diri menjadi vesikel metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon di dorsal tumbuh menjadi serebelum dan di ventral menjadi pons. Mielensefalon menjadi medulla oblongata. Dia berakhir di foramen magnum; ke kaudal melanjut ke medulla spinalis. Kelanjutan pertumbuhan otak tergantung pada diferensiasi ke 5 vesikel. Diferensiasi, perkembangan dan orientasi sel. Perkembangan yang cepat tuba neuralis merupakan akibat dari proliferasi yang cepat sel-sel neuroepitelium. Neuroepitelium berkembang menjadi sel krista neuralis, neuroblas dan glioblas. Sel-sel krista neuralis terpisah dari tuba neuralis dan berdiferensiasi menjadi banyak macam sel, sebagian dari mereka masih membentuk hubungan dengan sistem syaraf. Neuroblas berdiferensiasi menjadi neuron SSPu. Glioblas berdiferensiasi menjadi sel neuroglia SSPu. Zona yang terdalam, yang membatasi lumen tuba disebut lapisan germinal atau matriks. Dia terdiri dari sel-sel neuroepitelium yang banyak membelah diri. Sel-sel anakannya bermigrasi ke perifer membentuk lapisan mantel yang terletak sentral. Neuroblas lapisan mantel melepaskan prosesusnya ke rostral dan/atau kaudal dan membentuk lapisan marginal; atau prosesusnya menembus tuba neuralis membentuk saraf motorik SSPe. Glioblas berdiferensiasi menjadi sel-sel neuroglia. Pada akhir perkembangan Universitas Gadjah Mada 2

3 SSPu maka lapisan marginal membentuk substansia alba, lapisan mantel menjadi substansia grisea, lapisan germinal membentuk ependima. Suatu alur longitudinal, sulkus limitans, terdapat pada dinding tuba neuralis dari mesensefalon ke kaudal. Sulkus ini membagi tuba neuralis yang secara anatomis maupun fungsional sangat berbeda, yaitu lamina alaris dan lamina basalis. Lapisan mantel dari lamina alaris/dorsalis berhubungan dengan input sensorik ke SSPu; sedang dari lamina basalis dengan out put motorik dari SSPu. Di medula spinalis kedua lamina terjadi penggeseran kedudukan laminae seperti terlihat pada. Di pangkal otak posisi relatif kedua lamina ini tetap bertahan; namun proses pertumbuhan di daerah tersebut mendudukkan lamina alaris ke posisi lateral dan lamina basalis ke posisi medial. Posisi relatif laminae atau kolumna ini tetap bertahan dari mesensefalon sampai medula spinalis. ORGANISASI KOMPONEN PERIFER Ganglia Sensorik Kumpulan badan sel syaraf di luar SSPu disebut ganglia (kumpulan di SSPu disebut nuklei). Ganglia dapat kraniospinal (sensorik) atau autonom (motorik). Ganglia kraniospinal adalah ganglia kranial nervi kraniales dan ganglia radiks dorsalis nervi spinales. Ganglia autonom adalah paravertebral atau prevertebral sistem syaraf simpatis. Ganglia parasimpatis adalah ganglia terminal. Mereka dapat di dekat, atas, atau di dalam dinding organ. Yang ada dalam dinding disebut ganglia intramural. Ukuran ganglia bervariasi. Mereka dibungkus kapsula yang melepas serabut-serabut kolagen halus dan retikuler ke dalam organ. Pembuluh darah, axon, dendrit, neuroglia perifer dan badan sel syaraf terdapat dalam jaringan penyokong. Amfisit berdekatan dengan badan sel syaraf. Ganglia kraniospinal. Sel-selnya berbentuk pseudounipoler terletak pada ganglia radiks dorsalis dan merupakan komponen semua syaraf sensoris (mungkin termasuk semua nervi kranialis). Sel ganglion nn optikus terletak di retina. Ganglia radix dorsalis, sebagai wakil dari ganglia kraniospinal, bentuknya globuler, punya kapsula. Tiap neuron dibungkus amfisit. Amfisit berbentuk pipih atau kuboid berhubungan erat dengan perikarion dan mengidentasi badan sel, melanjut ke selubung neurolema axon. Ganglia Motorik Ganglia simpatis dan parasimpatis. Ganglia simpatis merupakan neuron multipoler, ukuran lebih kecil dibanding ganglia radiks dorsalis dan sel-sel konstituennya. Serabutserabut syaraf tersebar secara difus diantara mereka. Ganglia parasimpatis punya sedikit Universitas Gadjah Mada 3

4 neuron multipoler dan prosesus. Kebanyakan perikarionnya tidak punya amfisit. Fibroblas sering menggantikan kedudukan amfisit. Prosesus Neuronal Trunkus nervosus. Prosesus syaraf perifer diorganisasikan ke dalam trunkus dari berbagai ukuran. Nervi spinales. Trunkus nervosus adalah agregasi axon yang menghubungkan otak, pangkal otak, medula spinalis ke zona dendritik perifer atau telodendria axon. Nervi spinales, dibentuk oleh radiks dorsalis dan ventralis memuat serabut-serabut aferen dan eferen. Nervi viserales mensuplai rongga toraks, abdomen dan pelvis. Nervi kraniales. Ini terorganisasi dengan pola yang berbeda. Radiks dorsalis dan ventralis tidak nyata. Nervi tersusun dari trunkus yang hanya sensorik (I, II, VIII), hanya motorik (III, IV, VI, XII) atau sensorik dan motorik (V, VII, IX, X, dan XI). Yang campuran sama dengan nervi spinales. Organisasi histologis. Epineurium. Syaraf tersusun dari fasikulus serabut-serabut neuron tertanam dalam jaringan ikat. Bungkus terluar disebut epineurium. Epineurium dapat disamakan dengan kapsula organ, tersusun dari jaringan kolagen reguler. Perineurium. Merupakan pembungkus fasikulus, tersusun dari serabut kolagen agak padat. Perineurium terdiri dari 1-10 lapisan sel; makin kecil vasikulus, perineurium makin tipis. Sel perineural membuat lapisan berselingan dengan serabut kolagen dan retikuler. Mereka dapat berlanjut ke atau berasal dani leptomeninges. Meskipun disela fibroblas mereka punya membrana basalis. pada titik-titik kontak terdapat tight junctions. Berdasarkan ini maka sel perineural bersifat epiteloid. Endoneurium. Endoneurium adalah jaringan kolagen longgar meluas dari permukaan sel neurolema ke lapisan dalam sel perineural. Fibroblas di endoneurium tidak punya lamina basalis. Endoneurium kaya kapiler. Pada saat kapiler masuk endoneurium dari perineurium, mereka mambawa perluasan sel-sel perineural. Selubung-selubung saraf di atas menjadi penyokong jaringan yang sifatnya lunak. Selubung-selubung tadi membantu elastisitas dan menghalangi terjadinya robek selama suatu gerakan. Perineurium dan endoneurium membantu mempertahankan lingkunagn yang tetap untuk proses-proses neuronal. Sel-sel perineuronal dan sel-sel endotelium kapiler-kapiler endoneurium membentuk barier darah/syaraf yang kurang sempurna, menghalangi masuknya bahan-bahan tertentu ke dalam endoneurium. Universitas Gadjah Mada 4

5 Ujung-ujung aferen. Ujung aferen adalah transduser yang mengubah berbagai rasa (sakit, sentuhan, panas, tekanan, dsb.) ke dalam bentuk yang berguna bagi sistem syaraf. Struktur mereka dapat bebas (telanjang) dan difus, ataupun berkapsula. Ujung-ujung bebas dan difus. Ini jumlahnya terbanyak. Terutama terdapat di epidermis, tetapi juga ditemukan di membrana mukosa dan serosa, otot, sendi, dan jaringan ikat viseral. Serabut-serabut akhir difus dapat bermielin atau tidak dan berakhir sebagai ujung-ujung berbentuk pipih atau seperti bola lampu tersebar diantara sel-sel epitelium atau jaringan ikat. Mereka merupakan reseptor sentuhan. Modifikasi ujung saraf bebas yang berhubungan dengan sel-sel epidermis bagian dalam (sel epiteloid taktil) dan cabang-cabang terminal mereka pipih atau berbentuk piring. Umumnya terdapat pada kulit tanpa bulu dan merupakan penerima stimulus nyeri. Ujung-ujung berkapsul. Selubung dapat tebal atau tipis. Karpuskulum taktil banyak ditemukan pada kulit tanpa bulu terdapat pada papila dermis tapak kaki atau tapak tangan. Ukuran korpuskulum ini kira-kira 100 m X 25 m. Kapsula tipis dan merupakan akhiran lebih dari satu syaraf. Ujung Krause berkapsula, bentuk bulat, terletak di kulit dan membrana mukosa terutama di konjunktiva. Ujung-ujung neuron masuk ke massa granuler dalam kapsula dan berakhir tunggal atau dalam bentuk berkas, dalam akhiran yang sedikit melebar. Ini merupakan reseptor dingin. Korpuskulum Golgi-Mazzoni sama dengan korpuskulum taktil, tetapi ukurannya lebih kecil dan kapsulanya lebih tebal. Dia merupakan reseptor tekanan yang terdapat di jaringan ikat kulit tanpa bulu. Mereka juga ditemukan di dermis dan membrana mukosa. Juga terdapat di dermis gland penis, bantalan jari karnivora dan jaringan ikat yang berhubungan dengan kuku. Korpuskulum genitale sama dengan Golgi-Mazzoni, tetapi lebih besar dan kapsulanya lebih tebal. Kadang-kadang punya 2 lobus. Prosesus syaraf yang masuk ke korpus ini bervariasi dari Mereka bercabang-cabang dan membentuk jala-jala spiral ujung-ujung neuron yang telanjang. Mereka ditemukan di klitoris dan glands penis dan merupakan reseptor tekanan. Korpuskulum berlamela merupakan ujung syaraf berkapsula yang terbesar. panjangnya dapat sampai 3-4 mm. Suatu axon tunggal masuk dalam korpuskulum dan berakhir dalam suatu bola dilingkungi oleh materi granuler. Lapisan konsentris sel perineurium, sel-sel jaringan ikat dan kapiler membentuk bangunan seperti bawang merah ini merupakan reseptor tekanan yang tersebar luas. Mereka ditemukan di jaringan ikat yang dalam, mesenterium, membrana serosa dan jaringan ikat organ visera, otot, tendo dan ligamentum. Universitas Gadjah Mada 5

6 Korpuskulum Herbst, merupakan korpuskulum berlamela berukuran kecil, berfungsi sebagai reseptor tekanan pada lidah dan paruh burung. Korpuskulum Ruffini tersusun dari cabang-cabang prosesus neuron yang tersusun dari massa granuler yang dibungkus dengan kapsula jaringan ikat. Mereka mungkin merupakan reseptor panas. Reseptor mirip Ruffini berhubungan dengan sensasi kinestetik. Ujung eferen Terdiri dari spindel neuromuskuler dan organ tendo golgi. ORGANISASI KOMPONEN SENTRAL Meninges SSPu dilindungi oleh tulang kepala dan kolumna vertebralis. Proteksi berikutnya terlaksana karena adanya jaringan ikat fibrosa. Ada 3 lapisan membrana fibrosa, yaitu duramater (pakimeninks), arachnoid dan piamater. Dua yang terakhir disebut juga leptomeninges. Membran ini berhubungan dengan cairan serebrospinal (CSS) dan suplai darah SSPu. Pakimeninks Duramater merupakan pelindung otak dan medula spinalis yang bersifat padat mengandung serabut kolagen, serabut elastis dan vasa darah. Terdiri dari lapisan luar, kaya akan pembuluh darah dan merupakan periosteum tulang kranium (dan lapisan dalam yang miskin vasa darah). Di beberapa tempat kedua lapisan ini berpisah sehingga terbentuk sinus dural. Sinus dural ini mengumpulkan CSS dan mengembalikannya ke sistem vaskuler. Dura dipisahkan dari arachnoid oleh ruang subdural. Duramater medula spinalis terdiri dar 1 lapisan (dura meningeal) dan dipisahkan dari periosteum kolumna vertebralis oleh ruang epidural, yang tersusun dari jaringan kolagen longgar, jaringan lemak, vena dan sinus venosus. Ruang epidural merupakan lokasi untuk anastesi epidural. Leptomeninges Arachnoidea. Arachnoidea merupakan membran fibrosa yang memiliki banyak trabekula di permukaan dalamnya. Membran maupun trabekula terdiri dari serabut-serabut kolagen halus dan serabut-serabut elastis. Jala-jala trabekula melebar ke piamater dan membentuk rangka penyokang untuk ruang subarachnoid. Ruang ini terisi CSS, memiliki pembuluh-pembuluh darah tersebar di lantai piamater. Penjuluran dari arachnoid menembus duramater membentuk granulasi arachnoid yang menjulur ke sinus dural. CSS dari ruang subarachnoid kembali ke sistem vaskuler darah melalui penjuluran ini. Piamater. Piamater merupakan membran pelindung otak dan medula spinalis yang terdalam yang meluas ke lekuk-lekuk maupun fisura kedua SSPu ini. Dia tersusun dari Universitas Gadjah Mada 6

7 serabut-serabut kolagen halus, elastis dan vasa-vasa darah kecil. Karena terbungkus oleh membran fibroblas, maka vasa-vasa darah masuk bersama dengan jaringan ikat. Cairan Serebrospinal Pleksus koroideus Organisasi histologis. Lapisan ependima sistem ventrikel otak dan kanalis medula spinalis tetap bertahan sampai dewasa. Pada area tertentu (atap dan dinding ventrikel) ependima berhubungan dengan piamater yang vaskuler. Pada umumnya piamater dipisahkan dari ependima oleh banyak neuron dan neuroglia. Pada tempat neuron dan neuroglia tidak berkembang piamater langsung berhadapan dengan ependima. Piamater dengan pembuluh darah dan jaringan ikatnya bersama dengan ependima membentuk plexus koroideus. Plexus koroideus punya 3 komponen: ependima, tela koroidea dan plexus koroideus (vaskularis). Ependima adalah lapisan tipis sel epitelial, melapisi ruang ventrikel. Bentuk sel kuboid atau kolumner, kaya mikrovili, dan di lateral dihubungkan oleh tight junction. Tela koroidea adalah lapisan tipis jaringan ikat. Pleksus vaskularis terdiri dari pembuluh darah yang berada di jaringan ikat yang halus dan membentuk plika ke arah sistem ventrikel. Hubungan dinamik. Gambaran umum. CSS adalah cairan tak berwarna dihasilkan oleh plexus koroideus, mengisi sistem ventrikel otak dan kanalis sentralis medula spinalis. Dia juga mengisi ruang sub arachnoid karena ruang ini berhubungan dengan 2 foramina pada atap ventrikel IV. Dia juga menembus ke jaringan SSPu dan berperan sebagai pelindung hidrolik dan medium penyokong untuk nutrisi SSPu. Sebanyak 40% CSS di hasilkan di luar plexus koroideus, yaitu oleh sel ependima, leptomeninges, pembuluh darah SSPu. Pembentukan cairan serebrospinal. CSS di bentuk sebagai ultrafiltrat / dialisat darah oleh sekresi aktif sel ependima. Permeabilitas selektif dan sekresi aktif ependima menyebabkan CSS berbeda dengan cairan jaringan. CSS lebih sedikit mengandung Ca ++, K ++, glukosa dan protein, dan lebih banyak mengandung Mg ++, Na ++, Cl - dibanding cairan jaringan. Sirkulasi cairan serebrospinal. Bagian utama CSS dihasilkan oleh plexus ventrikel lateral. Cairan ini mengalir ke ventrikel melalui foramina ventrikulare lateral, dan cairan tambahan ditambahkan oleh plexus koroideus ventrikel III. Kemudian melanjut mengalir ke kaudal melalui akueduktus serebrale / mesensetalikus ke ventrikel IV dan CSS ditambahkan lagi oleh ventrikel IV tersebut. Sebagian CSS melanjutkan diri mengalir ke kanalis sentralis. CSS masuk ruang subarachnoid melaiui formanina di atap ventrikel IV. Di sini CSS bersentuhan dan menggenangi semua bagian otak dan medula spinalis. CSS kembali ke Universitas Gadjah Mada 7

8 sirkulasi darah melalui granulasi arachnoid yang menjulur ke sinus venosus dural. Vili arachnoid berfungsi sebagai klep satu arah yang tergantung dari tekanan. Tekanan berlebihan pada sinus dural dapat berakibat kolapsnya granulasi dan menghalangi kembalinya CSS, sedang produksi jalan terus secara normal. Gangguan sirkulasi CSS semacam ini dapat mengakibatkan terjadinya hidrosefalus. Fungsi cairan serebrospinal. CSS menjaga agar lingkungan ekstraseluler konstan. Cairan yang menggenangi semua sel, dalam keadaan ekilibrium dinamik dengan cairan ekstraseluler. Berat jenis CSS merupakan bantalan hidrostatik bagi SSPu. Berat otak di CSS berkurang 1/3 biia dibanding beratnya di udara. Gerakan bebas CSS ke lingkungan ekstraseluler berarti bahwa cairan ini merupakan medium transpor untuk berbagai substansi. Karena dalam SSPu tidak ada saluran limfe CSS mungkin menggantikan fungsi ini. Substansi dapat mencapai otak melalui CSS. Reseptor ventrikel IV responsif terhadap konsentrasi H + dalam CSS. Oleh karenanya cairan ini punya fungsi respirasi. Barier Otak Barier darah / cairan serebrospinal Komposisi unik CSS merupakan hasil pengaturan yang tinggi pada saat pembuatanya. Antara darah dan CSS dihalangi oleh endotelium kapiler kontinyu, jaringan ikat halus, lamina basalis dan sel-sel ependima. Bangunan tersebut merupakan barier darah/css. Suatu barier minimal dibentuk oleh sel-sel endotelium dan ependima, serta fusi lamina basalis keduanya. Gerakan CSS ke jaringan syaraf dan ekilibrium antara CSS dan cairan ekstraseluler memelihara lingkungan yang tepat untuk fungsi neuron. Barier darah/otak Pembuluh darah dalam ruang subarachnoid digenangi oleh CSS dan dipisahkan dari jaringan syaraf oleh piamater. Pada saat pembuluh darah yang besar menembus jaringan syaraf, mereka dipisahkan dari piamater oleh ruang perikapiler. Ruang perivaskuler ini menjadi semakin kecil dan menghilang pada saat kapiler berhadapan dengan sel neuroglia (astrosit) membentuk limitans glial luar (antarglial limitans). Astrosit punya prosesus mirip telapak kaki yang berhubungan erat dengan lamina basalis subendotelium. Neuron dan neuroglia selalu digenangi oleh CSS. Juga bahan-bahan tertentu bergerak dari kapiler yang berada diantara neuroglia ke neuron. Barier darah/otak oleh sel endotelium kapiler-kapiler otak. Tight junction endotelium, prosesus bentuk telapak kaki glia, system transpor khusus di endotelium (carrier-mediated transport), dan substansi yang ditranspor berperan dalam fungsi barier sel-sel endotelium ini. Universitas Gadjah Mada 8

9 Organ Spesifik Medula spinalis Morfologi medula spinalis bervariasi di daerah servikal, torakal, lumbal ataupun sakral. Tetapi susunan di bawah ini sama di semua daerah. Bentuk medula spinalis bulat atau bulat telur dan dibungkus oleh meninges. Dia dibagi dalam 2 bagian, yaitu substansi grisea dan alba. Substansi grisea, berbentuk huruf H atau kupu, tersusun dari badan sel syaraf, serabut-serabut tanpa mielin atau bermielin, astrosit protoplasmik, oligodendrogliosit, mikrogliosit, pembuluh darah dengan serabut jaringan ikat perivaskuler halus. Meskipun neuron terdapat di seluruh bagian substansia grisea, mereka tampak meyolok di kolumna ventralis. Dalam kolumna ini terdapat sel-sel neuron multipoler yang besar (neuron α motor) yang melepas axon membawa informasi ke otot skelet. Neuron berukuran sedang, terletak di kolumna lateralis segmen torakolumbal, melepaskan axon menghubungkan ganglion otonom. Neuron kecil menghuni kolumna dorsalis. Axon-nya mengarah ke atas dan ke bawah medula spinalis. Kanalis spinalis/sentralis yang dibatasi oleh ependima terletak di komisura grisea. Substansia alba punya serabut bermielin dan tanpa mielin, elemen-elemen neuroglia, dan vasa darah. Funikulus dorsalis mengisi daerah antara kolumna dorsalis; funikulus lateralis terletak antara kolumna dorsalis dan ventralis yang berdekatan; dan funikulus ventralis antara kolumna ventralis. Diameter medula spinalis antara segmen servikal sakral tidak uniform. Pembesaran diameter terjadi antara servikal (C) 6 dan torakal (T) 1 karena sebagian terbesar anggota gerak depan diinervasi oleh syaraf-syaraf yang berasal dari segmen ini. Hal yang sama terjadi antara lumbal (L) 4 dan sakral (S) 2 karena bagian ini menginervasi sebagian besar anggota gerak belakang. Pangkal otak Pangkal otak punya struktur yang kompleks, ke kaudal bersambung ke medula spinalis, sedang ke rostral melanjut ke otak besar. Bangunan yang terbentuk berasal dari mielensefalon, metensefalon, mesensefalon dan diensefalon. Berbagai nuklei dan traktus terdistribusi dalam bentuk patron tertentu. Pola distribusi badan sel syaraf dan traktus untuk syaraf kranial rostral mielensefalon seperti susunan lamina alaris dan basalis (lihat depan). Tambahan nuklei dan traktus di temukan di daerah tertentu. Serebelum. Serebelum juga terbagi menjadi lamina alba dan kortekserebri. Lamina alba diselubungi oleh korteks serebeli yang tipis. Korteks serebeli terbagi dalam 3 daerah - lapisan molekuler luar (stratum molekulare) punya neuron kecil dan banyak serabut tanpa mielin. Lapisan sentral (stratum neuronorum periformium) memiliki sel-sel periformis yang Universitas Gadjah Mada 9

10 berukuran besar dan berbentuk piramidal. Stratum granulosum punya neuron kecil dan tersusun rapat. Serebrum. Fungsi yang luas dan kompleks dari serebrum tergambar pada sitoarkitekturnya. Secara umum terdapat 6 lapisan, namun derajat perkembangan masingmasing lapisan bervariasi menurut daerahnya. Korteks serebri tersusun dari : 1. Lapisan molekuler (stratum molekulare/plexiforme); 2. Lapisan granuler luar (stratum granulare externum); 3. Lapisan sel piramidal (stratum neuronorum pyramidalium externum); 4. Lapisan granuler dalam (stratum granulare internum); 5. Lapisan sel piramidal dalam (stratum neuronorum pyramidalium internum); dan 6. Lapisan sel polimorf (stratum neuronorum fusiformium). Dalam lapisan-lapisan di atas ditemukan elemen-elemen neuroglia, axon bermielin dan tanpa mielin dan vasa darah. SISTEM SYARAF AUTONOM Organisasi dan Sifat-sifatnya Pengaturan lingkungan internal yang konstan dan optimal (homeostasis dan homeokinesis) merupakan fungsi sistem syaraf autonom (SSA) bersama dengan sistem endokrin. Pengaruh SSA disalurkan ke dalam 4 efektor - 1. Otot polos (misalnya intestinum, vesika urinaria, pembuluh darah). 2. Otot jantung. 3. Kelenjar eksokrin (ludah, keringat, mukus). dan 4. KeIenjar endokrin (medula kelenjar adrenal). Komponen - sentral dan perifer. Sistem syaraf autonom sering digambarkan sebagai sistem eferen (motor) menghubungkan SSPu dengan 4 efektor di atas. Bagian eferen sistem ini paling menonjol, namun pengaturan fungsi autonomik memerlukan lebih dari lintasan eferen. SSA terdiri dari sensor, lintasan aferen, senter integrasi sentral, senter kontrol, lintasan eferen dan efektor. Semua ini berfungsi untuk memelihara lingkungan internal. Sistem ini memiliki komponen sentral dan perifer. Reseptor SSA tersebar di seluruh tubuh. SSA dibagi dalam sistem saraf simpatis (SSS) dan parasimpatis (SSP). Neuron SSA terletak di 3 daerah SSPu yaitu : pangkal otak, medula spinalis torako-lumbal dan sakral. Pada sistem syaraf simpatis badan sel neuron preganglionik terletak di kolumna grisea intermedius di medula spinalis torakolumbal yaitu dari T 1 -L 5. Sistem syaraf parasimpatis badan sel preganglionik terletak dipangkal otak di nuklei syaraf III, VII, IX, X dan XI, serta syaraf sakral, oleh karenanya disebut sistem kraniosakral. Universitas Gadjah Mada 10

11 Soal latihan: 1. Sebutkan pembagian sistem syaraf secara anatomik dan struktur penyusunnya. 2. Jelaskan perbedaan ganglia simpatis dan parasimpatis secara histologi. 3. Sebutkan 5 lapisan pelindung otak. 4. Sebutkan fungsi cairan serebrospinal. 5. Sebutkan 4 efektor sistem syaraf otonom. Kunci jawaban: 1. Sistem syaraf pusat (SSPu) dan sistem syaraf perifer (SSFe). SSPu tersusun dari otak dan perluasannya serta medula spinalis. SSPe terdiri dari nn kraniales dan spinales, badan-badan sel neuron yang terletak di perifer dan ujung-ujung terminal neuron. 2. Ganglia simpatis merupakan neuron multipoler, ukuran lebih kecil dibanding ganglia radiks dorsalis dan sel-sel konstituennya. Serabut-serabut syaraf tersebar secara difus diantara mereka. Ganglia parasimpatis punya sedikit neuron multipoler dan prosesus. Kebanyakan perikarionnya tidak punya amfisit. Fibroblas sering menggantikan kedudukan amfisit. 3. a). Tulang kepala; b). Kolumna vertebralis; e). Duramater; d). Arachnoid; dan e). Piamater. 4. Menjaga agar lingkungan ekstraseluler konstan. Cairan yang menggenangi semua sel, dalam keadaan ekilibrium dinamik dengan cairan ekstraseluler. Berat jenis cairan serebrospinal merupakan bantalan hidrostatik bagi sistem syaraf pusat. Berat otak di cairan serebrospinal berkurang 1/3 bila dibanding beratnya di udara. 5. 1). Otot polos (misalnya intestinum, vesika urinaria, pembuluh darah); 2). Otot jantung; 3). Kelenjar eksokrin (ludah, keningat, mukus); dan 4). Kelenjar endokrin (medula kelenjar adrenal). Universitas Gadjah Mada 11

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir.

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Latar perkembangan perubahan. Model berfikir empirik positif materialis Ilmu berdasarkan bukti empirik

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang Jaringan syaraf Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi Menerima rangsang Mengubah rangsang menjadi impuls Meneruskan impuls ke saraf pusat Memberikan jawaban terhadap rangsang Sel syaraf punya tonjolan

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal Perbandingan antara Sistem syaraf Somatik dan Otonom Sistem

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF 17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas

Lebih terperinci

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf

Lebih terperinci

SISTEM SARAF. Sel Saraf

SISTEM SARAF. Sel Saraf SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF BAB I PENDAHULUAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF BAB I PENDAHULUAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf)

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf) SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf) Systema Nervosum mempunyai 3 fungsi yaitu: 1. sebagai penerima rangsang dan reseptor sensoris (baik yang berasal dari luar atau dalam organ/tubuh) yang kemudian dibawa ke

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,

Lebih terperinci

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 DOSEN Pengampu : Eva Tyas Utami,S.Si,M.Si Disusun Oleh : Laili Nur Azizah Lutfi (131810401004) Novita Nur Kumala (161810401003) Desy Lutfianasari

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun

Lebih terperinci

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN A. SISTEM SARAF Otak Besar Otak Otak kecil Sistem saraf S.S Pusat Medula Spinalis Saraf Penghubung S.Cranial S.S. Tepi S. Spinal S. Otonom Saraf simpatis

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi

Lebih terperinci

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF 1. Neuron Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma, dengan komponen-komponennya antara lain: a. Badan sel Berfungsi

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Otak Sumsum Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Lobus Frontalis Lobus Temporalis Otak Besar Lobus Oksipitalis Lobus Parietalis Otak Kecil Sumsum Lanjutan

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A

Lebih terperinci

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula

Lebih terperinci

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus SISTEM LIMFOID Sistem limfoid mengumpulkan kelebihan cairan interstisial ke dalam kapiler limfe, mengangkut lemak yang diserap dari usus halus, dan berespons secara imunologis terhadap benda asing yang

Lebih terperinci

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1.AAM CITRIDA PRAMITA 2.ARI KUNCORO 3.AGNES THERESIA 4.AULIA DWI NATALIA 5.DELLA ROSALIA 6.. 7.. 8... 9... 10. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SISTEM SARAF MANUSIA

SISTEM SARAF MANUSIA SISTEM SARAF MANUSIA skema sistem saraf manusia m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti SEL SARAF Struktur sel saraf neuron: Badan sel, Dendrit Akson Struktur

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KARDIOVASKULER

BAB III SISTEM KARDIOVASKULER BAB III SISTEM KARDIOVASKULER Dalam bab ini dijelaskan struktur dan fungsi organisasi dinding; pengertian dan fungsi sistem pertukaran, sistim tekanan tinggi dan rendah; dan struktur dan fungsi jantung

Lebih terperinci

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf SSP SST Otak Medula spinalis Saraf somatik Saraf Otonom Batang otak Otak kecil Otak besar Diencephalon Mesencephalon Pons Varolii Medulla Oblongata Saraf

Lebih terperinci

Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.yayanakhyar.co.nr

Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.yayanakhyar.co.nr Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai macam perasaan dapat dirasakan. Rasa panas bila menyentuh api, rasa nyeri jika kulit ditusuk

Lebih terperinci

Saat minggu ke-3 embriogenesis,tiga lapis jaringan embrional (ectoderm, mesod erm, dan endoderm) melalui proses yang dikenal sebagai gastrulasi.

Saat minggu ke-3 embriogenesis,tiga lapis jaringan embrional (ectoderm, mesod erm, dan endoderm) melalui proses yang dikenal sebagai gastrulasi. EMBRIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT 1. Fertilisasi Peristiwa itu diikuti oleh pengikatan sperma dengan zona pelusida. Sperma yang melekat lal u menyelesaikan reaksi akrosom yang merupakan proses persiapan penyatuan

Lebih terperinci

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah Sistem vaskuler darah System vaskuler limfe System vaskuler limfe Sistem vaskuler darah Sistem vaskuler darah 1. Jantung : memompakan 1. Jantung

Lebih terperinci

SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE

SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE Anatomi Blok 1.5 Bismillahirrahmanirrahim. SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE Pembagian Sistem Saraf Anatomis SN SNC Encephalon Medulla spinalis Cerebrum Truncus cerebri Cerebellum Diencephalon Mesencephalon

Lebih terperinci

Gambar di nomerin de... : Neurulasi primer (Gilbert, 2003)

Gambar di nomerin de... : Neurulasi primer (Gilbert, 2003) Neurulasi Pembentukan Aksis (Sumbu) Pembentukan Sistem Saraf Pusat Mamalia Ada empat tahapan perubahan dari sel pluripoten yaitu epiblast menjadi sel prekursor sel saraf atau disebut neuroblas, yaitu:

Lebih terperinci

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (perifer) SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf

Lebih terperinci

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD SISTEM PERKEMIHAN By: Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed Kelompok keilmuan DKKD TUJUAN PEMBELAJARAN Mhs memahami struktur makroskopik sistem perkemihan (Ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra) dan struktur

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF A. Organisasi dan Sel Saraf PENDAHULUAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem

Lebih terperinci

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM Sistem Saraf manusia Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem saraf yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung antara lain pada perubahan rangsangan dari

Lebih terperinci

Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat

Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat Disusun oleh : 1. Fauzan Rachman 2. Wela Jayanti 3. Luvita Senjawati 4. Rany Ramadhani KS 5. Monica Wulandari 6. Ratnah Aryanti 7.

Lebih terperinci

Oleh : Ikbal Gentar Alam

Oleh : Ikbal Gentar Alam Oleh : Ikbal Gentar Alam Embrio Ektoderm Mesoderm Endoderm Mesoderm membentuk mesenkim Mesenkim membentuk Jaringan-jaringan penyambung tubuh (jaringan ikat sejati, tulang rawan, tulang dan darah) Jaringan

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i HISTOLOGI URINARIA dr. Kartika Ratna Pertiwi 132319831 SISTEM URINARIA Sistem urinaria terdiri atas - Sepasang ginjal, - Sepasang ureter - Kandung kemih - Uretra Terdapat pula - Sepasang arteri renalis

Lebih terperinci

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik Sistem Syaraf Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

Lebih terperinci

SEL-SEL L S ISTE T M P ERS R YAR A A R F A A F N

SEL-SEL L S ISTE T M P ERS R YAR A A R F A A F N Pembagian Sistem Saraf 1. Sistem Saraf Pusat System = CNS) (Central Nervous Prepared by : MUKHLASIN, AMK., S.Pd.,., SKM., MKM. 2. Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous System = PNS) Fungsi Sistem Persarafan

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF Sistem syaraf bertanggung jawab dalam mempertahankan homeostasis tubuh (kesetimbangan tubuh, lingkungan internal tubuh stabil) Fungsi utamanya adalah untuk:

Lebih terperinci

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK

BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng  ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng www.unita.lecture.ub.ac.id ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK SISTEM SARAF Pusat kontrol seluruh aktivitas tubuh Repon dan adaptasi perubahan yang terjadi di dalam dan di luar

Lebih terperinci

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur Struktur Sistem Saraf Otonom Mengatur perilaku otomatis dari tubuh. Terbagi menjadi dua subsistem: Sistem saraf simpatetik. Sistem saraf parasimpatetik Sistem saraf

Lebih terperinci

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus THALAMUS Thalamos = ruangan di dalam Letaknya di bagian dorsal diencephalon

Lebih terperinci

Jaras Desenden oleh Evan Regar,

Jaras Desenden oleh Evan Regar, Jaras Desenden oleh Evan Regar, 0906508024 Pendahuluan Telah diketahui bahwa terdapat serabut saraf yang terletak di substansia alba medulla spinalis mengandung dua arah pembawaan informasi, yakni arah

Lebih terperinci

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING Ginjal dilihat dari depan BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,

Lebih terperinci

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

SISTEM SARAF PADA MANUSIA TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF PADA MANUSIA Disusun oleh: Iis Nur Aisyah 24101020 Santi Nursamsiyah 24101048 SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG 2013 1. Sistem saraf Sistem saraf merupakan salah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D

Lebih terperinci

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada Tumbuhan JARINGAN TUMBUHAN Jaringan pada Tumbuhan Tunas apikal terdiri dari meristem apikal Kambium vaskuler Kambium (meristem lateral) Meristem yang akan membentuk akar lateral Akar lateral Meristem apikal akar

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

Pembentukan Sistem Syaraf. Laboratorium Embriologi FKH IPB

Pembentukan Sistem Syaraf. Laboratorium Embriologi FKH IPB Pembentukan Sistem Syaraf Laboratorium Embriologi FKH IPB Indikator pencapaian Perkembangan otak (telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon, dan myelencephalon) dan medula spinalis Perkembangan

Lebih terperinci

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

Penuntun praktikum histologi cell and genetics Penuntun praktikum histologi cell and genetics Pada praktikum ini Saudara akan melihat sajian Histologi di bawah mikroskop. Pada mikroskop ada 2 macam lensa, okuler dan objektif. Lensa okuler terletak

Lebih terperinci

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA Dr. LITA FERIYAWATI NIP. 132295736 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN Sistim saraf manusia adalah suatu

Lebih terperinci

SISTEM SARAF MANUSIA. oleh: AISHA RAHMA F

SISTEM SARAF MANUSIA. oleh: AISHA RAHMA F SISTEM SARAF MANUSIA oleh: AISHA RAHMA F 141610101058 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2014 1 SISTEM SARAF I. SISTEM SARAF Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan

Lebih terperinci

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan I. Jaringan epitel : jaringan yang berfungsi melapisi / melindungi sel-sel lainnya serta membantu dalam mensekresikan zat. 1. Ciri : a. Sel-selnya rapat b. Tidak

Lebih terperinci

Embriologi, Neuroanatomi dan Fisiologi Talamus

Embriologi, Neuroanatomi dan Fisiologi Talamus REFERAT Embriologi, Neuroanatomi dan Fisiologi Talamus Pembimbing: dr. Tunggul Marpaung, Sp.BS, M.Kes Disusun oleh: Gabriela Enneria Sibarani (09-61050-124) KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH PERIODE 18 NOVEMBER

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM SARAF. Chairul Huda Al Husna

KONSEP DASAR SISTEM SARAF. Chairul Huda Al Husna KONSEP DASAR SISTEM SARAF Chairul Huda Al Husna DIVISI SISTEM SARAF Sistem saraf pusat (SSP) : Otak Medula spinalis Sistem saraf perifer : Motorik (eferen) Sensorik (aferen) Sistem saraf otonom Simpatik

Lebih terperinci

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Sistem Saraf Manusia ; neuron Sistem saraf PENGATUR fungsi tubuh

Lebih terperinci

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 PENGERTIAN SISTEM SARAF Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Merupan

Lebih terperinci

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central

Lebih terperinci

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf FISIOLOGI VETERINER Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH ARTERI Membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh Katup (-) Arteriol : arteri terkecil Anastomosis : persatuan cabang cabang arteri END ARTERI

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

Sistem Saraf BIO 3 A. PENDAHULUAN B. SEL SARAF C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS SISTEM SARAF. materi78.co.nr

Sistem Saraf BIO 3 A. PENDAHULUAN B. SEL SARAF C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS SISTEM SARAF. materi78.co.nr Sistem Saraf A. PENDAHULUAN Sistem saraf adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat. Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf,

Lebih terperinci

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik 1. Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area

Lebih terperinci

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)

Lebih terperinci

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan vertebrata ada 4,yaitu: 1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat

Lebih terperinci

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis KULIT MANUSIA FUNGSI KULIT Membantu mengontrol temperatur tubuh Melindungi tubuh dari kuman Melindungi struktur dan organ vital dari perlukaan Terlibat dalam proses pembuangan sampah sisa metabolisme tubuh

Lebih terperinci

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam BAB I DASAR TEORI Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan. Golongan

Lebih terperinci

Jaringan Otot Pada Hewan

Jaringan Otot Pada Hewan Jaringan Otot Pada Hewan # Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

HISTOLOGI JARINGAN OTOT

HISTOLOGI JARINGAN OTOT Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, sebagai negara kepulauan dan memiliki dua per tiga wilayah yang merupakan perairan. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

Sistem Neurobehaviour

Sistem Neurobehaviour Tentang Penulis Tutu April Ariani, SKp, MKes. adalah dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani Malang. Sejak 2010 setelah sebelumnya di Akper Darul Ulum selama 14 tahun. Keaktifannya di bidang

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Mengetahui penyusun jaringan ikat 2. Memahami klasifikasi jaringan ikat 3. Mengetahui komponen

Lebih terperinci

PRAKTIKUM I JARINGAN DASAR

PRAKTIKUM I JARINGAN DASAR PRAKTIKUM I JARINGAN DASAR 1. Jaringan Epitelium Jaringan epitelium merupakan lapisan sel-sel yang rapat susunannya. Jaringan epitel terdapat pada permukaan tubuh dan pada permukaan rongga-rongga tubuh

Lebih terperinci

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya 31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya January 22, 2015 Tedi Mulyadi 0 Comment Saraf spinal Sistem saraf perifer terdiri dari saraf dan ganglia di luar otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari

Lebih terperinci

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk

Lebih terperinci

Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di

Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di Anatomi Retina Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh korpus

Lebih terperinci

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra - - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl3indra Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor

Lebih terperinci

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf Titta Novianti Pendahuluan Jaringan : sekelompok sel yang memiliki bentuk, fungsi, letak serta perkembangan yang sama. Organisme tingkat tinggi jutaan sel Jaringan pada hewan vertebrata dikelompokkan 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan,

Lebih terperinci

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN Achmad Farajallah Sistem Sirkulasi: mode umum Sistem transportasi internal akibat ukuran & strukturnya menempatkan sel-sel tubuh berada jauh dari lingkungan luar sistem yang

Lebih terperinci

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes Formatio Reticularis & Sistem Limbik Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes Formatio Reticularis Jaring yang membentang sepanjang sumbu susunan saraf pusat dari medulla spinalis sampai cerebrum

Lebih terperinci

2. Tujuan a. Untuk mengetahui anatomi sistem syaraf b. Untuk mengetahui fisiologi sistem syaraf

2. Tujuan a. Untuk mengetahui anatomi sistem syaraf b. Untuk mengetahui fisiologi sistem syaraf 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan yang saling berhubungan, sangat khusus dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan, mengatur dan mengendalikan

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN. Ns. Muhamad Zulfatul A la, M.Kep Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN. Ns. Muhamad Zulfatul A la, M.Kep Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN Ns., M.Kep Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember CAPAIAN PEMBELAJARAN - Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anatomi fisiologi CNS - Mahasiswa mampu mengetahui

Lebih terperinci

Modul. Biologi. Kelas XI. Jaringan Hewan. Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP

Modul. Biologi. Kelas XI. Jaringan Hewan. Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP Modul Biologi Kelas XI Hewan Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP. 500152996 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya jualah modul

Lebih terperinci