PSIKOLOGI KLINIS SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS. Dosen Miftakhul Jannah S. Psi., M. Si.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PSIKOLOGI KLINIS SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS. Dosen Miftakhul Jannah S. Psi., M. Si."

Transkripsi

1 PSIKOLOGI KLINIS SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Klinis Dosen Miftakhul Jannah S. Psi., M. Si. Nofy Ongko A Prodi Psikologi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya 2014

2 Sejarah Psikologi Klinis Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche (yang memunyai arti napas, prinsip hidup atau jiwa) dan logos (yang mempunyai arti kata, pembicaraan atau alasan), namun nama psychology untuk ilmu belim digunakan selama berabadabad kemudian. Hipocrates memprakarsai pendekatan medis untuk fenomena psikologis abnormal yang lambat laun menggantikan konsepsi-konsepsi supranatural atau demonologis. Konsepsi-konsepsi ilmiah tentang sifat manusia mengalami pasang surut dari abad ke abad, tetapi tidak pernah sama sekali menghilang. Bahkan selama abad ke-15 dan 16, masa kejayaan ilmu guna-guna, sebagian orang berani berbicara lantang menentang pandangan dan praktik yang berlaku pada saat itu. Periode 1: Tahun-tahun Awal Pada abad ke-19 muncul psikologi sebagai ilmu pengetahuan di Eropa dan Amerika. Terdapat tiga perkembangan sosial yang menggerakkan roda perubahan dan memungkinkan terjadinya hal itu. Pertama, Revolusi Industri, yang membuat ikatan yang bersifat kekeluargaan dan kemasyarakatan di banyak wilayah kehidupan semakin digantikan oleh hubungan yang bersifat birokratis dan impersonal. Kedua, pertumbuhan ilmu pengetahuan dan semakin tingginya kepercayaan orang terhadap ilmu pengetahuan sebagai fondasi kemajuan umat manusia. Ketiga, pandangan baru mengenai sifat manusia, yang menambahkan minat terhadap romantisme, impuls-impuls irasional dan primitif, dan misterimisteri seperti hipnotis pada asumsi-asumsi rasional dan hedonistis pada aba ke- 18. Laboratorium psikologi pertama, yang didirikan oleh Wilhelm Wundt di Leipzig, Jerman, pada 1869, dan Francis Galton meneliti penerapan pengukuran dan statistik pada berbagai karakteristik manusia. buku pertama Freud yang berjudul The Interpretation of Dream berhasil menyedot minat banyak orang pada aspek psikologis dalam sakit mental dan pemahaman klinis. Orang yang pertama kali menngunakan istilah clinical psychology adalah Leighter Witmer. Tidak hanya itu ia juga orang yang pertama kali mendirikan klinik psikologi (pertama kali di University of Pennsylvania pada 1869), dan

3 jurnal psikologi. Witmer selalu menegaskan tentang asesmen saksama sebelum pemberian penanganan pada klien dan memberikan komitmen yang mendalam terhadap pandangan profesi yang baru muncul. Lambat laun, muncullah klinikklinik serta psikolog dan pekeja sosial mulai dimasukkan ke dalam rumah sakit mental dalam daftar staffnya. Masuk ke abad-20-an merupakan periode reformasi yang menggairahkan bagi ide-ide, rencana-rencana, dan alat-alat baru. Psikologi merupakan suatu harapan orang-orang agar terjadinya kemajuan di bidang kemanusiaan. The Mind That Found Itself (1980) adalah buku karangan mantan pasien mental, Clifford Beers dan dia mendirikan Masyarakat Hygiene Mental yang pertama. Para pemikir psikolog yang berpengaruh mempublikasikan buku pada periode ini saling melontarkan kritik melalui buku mereka dan psikologi terdefernsiasi menjadi beberapa bidang. Konflik teoritis yang paling tajam dan masih diingat saat ini adalah apakah psikologi adalah ilmu pikiran (mind) atau perilaku (behavior ). Dewasa ini banyak orang sepakat bahwa psikologi adalah ilmu pengalaman, sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan pikiran. Pikiran dalam hal ini, adalah sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan perilaku. Pada tahun 1900 hingga 1920 mulai ditemukan alat-alat yang digunakan oleh psikolog. Instrument baru yang penting adalah tes intelegensi, yang penting bukan hanya karena merupakan cara ilmiah untuk mengukur salah satu aspek utama individualitas, tepai juga karena menyebabkan kelahiran serangkaian alat asesmen yang masih digunakan dan sempurnakan sampai sekarang. Pengembangan tes-tes intelegensi kelompok dilakukan oleh psikolog Amerika pada perang dunia 1. The Army Alpha memungkinkan dilakukannya tes tehadap orang dewasa maupun anak-anak dan untuk mengadministrasikan berbagai tes kepada kelompok maupun individu. Tes non bahasa yang digunakan untuk kelompok-kelompok rekrutan yang tidak mengenal bahasa inggris atau buta huruf disebut The Army Beta. Perumusan standart untuk reliabilitas, validitas, dan norma untuk tes dilakukan oleh psikolog pada tahun Pada tahun 1904 Jung mengusulkan sebuah tes asosiasi kata untuk mengungkapkan makna-makna tak sadar. Pada 1917, Woodsworth memproduksi sebuah kuesioner yang disebut Personal Data Sheet untuk digunakan dalam menyaring calon tentara dalam

4 kaitannya dengan masalah-masalah klinis. Kuesioner tersebut merupakan yang pertama dari sederet panjang inventori kepribadian yang ada sampai saat ini. Selama dekade-dekade perkembangan inilah psikologi klinis memperoleh identitas yang jelas. Witmer merintis sebuah jurnal yang disebut Psychological Clinic pada 1970, menyusul didirikannya Journal of Abnormal Psychology pada Sekarang para psikolog dapat menjadi bagian sebuah organisasi dan memiliki outles (gerai) publikasi bagi ide-ide mereka tentang berbagai macam aktivitas dan masalah klinis. Periode 2: Waktu Konsolidasi Dalam periode ini psikoanalisis Freud menjadi sangat dominan dalam bidang ide dan konsep. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh kebanyakan psikolog selama tahun 1920-an dan 1930-an tidak banyak berkaitan dengan teori. Pada tahun 1909 didirikannya Child Guidance Clinic (klinik bimbingan anak) di Chicago oleh William Healy, seorang psikiater. Banyak klinik semacam mulai menggunakan pola yang berbeda dengan yang digunakan oleh klinik psikologi Witmer. Staf klinik bimbingan itu bercirikan sebuat treatment team (tim penanganan) yang terdiri psikiater (ketua), psikolog, dan pekerja sosial. Psikolog bertanggung jawab memberikan tes pada anak-anak, melakukan beberapa wawancara, dan menangani hubungan dengan sekolah. Psikologi lebih dipandang sebagai sebuah bidang keahlian khusus pendidikan daripada medis. Karena banyak psikolog klinis yang hanya memiliki gelas magister dan cukup puas menanganggap dirinya sebagai teknis daripada sebagai praktisi independen memungkan organisasi tim berjalan cukup lancar. Tapi hal tersebut membebani profesi yang baru muncul dengan berbagai masalah yang menjadi semakin mendesak dan penting pada dekade-dekade selanjutnya, saat level of training untuk para psikolog klinis di Amerka Serikat semakin meningkat dan tumpang tindih antara kompetensi psikiater dan psikolog menjadi semakin besar. Perubahan besar terjadi selama dan tidak lama setelah perang dunia 2 berakhir pada Para psikolog Amerika menjadi sangat terlibt dalam pekerjaan rumah sakit bersama para personel dan veteran militer. Mereka lebih banyak bekerja dengan orang dewasa daripada anak-anak, dan mereka sering

5 harus bertanggung jawab melakukan psikoterapi maupun asesmen. Psikologi klinis semakin jauh tertransformasi dari pendidikan menjadi bidang keahlian khusus medis. Selama 1930-an kelompok psikolog terapan lain berusaha mendirikan layanan konseling di kampus. University of Minnesota menjadi universitas pertama yang mendirikan layanan tersebut. Selama dan setalah perang dunia 2, para psikolog konseling memperluas jangkauan aktivitasnya dengan menyediakan pelayanan bagi para tentara, veteran, dan orang-orang dewasa lainnya serta bekerja sama dengan para professional kesehatan mental lain. Konseling tidak lagi dibatasi pada bantuan pendidikan dan vokasional di sekolah dan universitas tapi melibatkan terapi dan rehabilitasi orang-orang dengan berbagai masalah fisik dan mental, dan tumpang-tindih dengan psikolog klinis semakin besar. Para psikolog menemukan dan mengembangkan berbagai macam teknik asesmen selama seperempat abad ini. Semakin banyak inventori kepribadian yang muncul, seperti bagian-bagian awal dari tes kepribadian yang sekarang paling luas digunakan, yaitu Minessota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Teknik proyektif semakin luas digunakan, teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa segala yang dilakukan subjek dengan materi stimulus yang ambigu mengungkapkan sesuatu tentang struktur kepribadian dan berhubungan dengan ketidaksadaran ide yang sangat menarik bagi para pendukun Freudian dan psikodinamika. Bercak tinta Rorschach masih menjadi teknik yang paling menonjol dan paling luas digunakan. Thematic Apperception Test (TAT), yang meminta subjek untuk bercerita tentang gambar-gambar yang diperlihatkan kepadanya, dikembangkan melalui penelitian kepribadian di Harvard University. Para psikolog menemukan tes-tes neuropsikologis untuk mendiagnosis mecam dan derajat perubahan kognitif yang terkait dengan kerusakan otak. Strong Vocational Interest Blank dikembangkan berdasarkan bukti penelitian yang solid bahwa orang-orang di pekerjaan yang berbeda-beda secara signifikan dalam hal yang mereka sukai, tidak sukai, dan preferensi berbagai kegiatan dan situasi.

6 Periode 3: Pertumbuhan yang Pesat Tiga dekade setelah perang dunia 2 telah berlalu, psikologi klinis benarbenar menjadi profesi yang mandiri. Banyaknya psikolog yang telah terlibat di berbagai macam kegiatan selama perang siap menerima ide-ide baru, organsiasi baru, standar baru untuk latihan dan praktik. Profesi-profesi kesehatan lain juga tumbuh dan menetapkan berbagai standar. Sebagai contoh, APA mempublikasikan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) pertamanya pada Para psikolog yang bekerja si setting medis menjadi terbiasa menggunakan bahasa dan spesifikasi DSM dalam mencatat kondisi psikopatologis pasien. Psikoterapi sekarang menjadi kegiatan penting para psikolog, dan banyak psikolog yang menanggapnya jauh lebih menarik dibanding pekerjaan diagnostic atau asesmen. Psikoanalisis dan cabang-cabangnya masih menjadi teori yang dominan, tetapi, ide-ide lainhya mengalami sirkulasi, seperti terapi client-centered dari rogers, eksistensialisme, dan teori belajar-sosial. Ada banyak teknik asesmen yang tersedia, sehingga memilih teknik yang paling tepat untuk kasus tertentu membutuhkan keahlian tersendiri. Interpretasi hasil-hasil tes adalah tanggung jawab besar, karena skor-skor (kasar)-nya sendiri tidak banyak berarti, terutama untuk kebanyakan teknik proyektif. Sejalan dengan berbagai perkembangan dalam psikologi, terjadi penemuan-penemuan penting di bidang kedokteran yang mempengaruhi penanganan pasien-pasien psikiatris. Para psikiater dan dokter lainnya memiliki semakin banyak jenis obat untuk menangani berbagai macam gangguan mental. Beragam obat penenang dan antedepresan dikembangkan untuk menangani kecemasan dan masalah lainnya. Chlorpromazine adalah salah satu produk farmasi pertama yang digunakan untuk menangani skizofrenia. Pencapaian yang paling signifikan selama periode antara tahun 1940 dan 1960 adalah ditetapkannya pola latihan baru, seiring dengan kemunculan organisasi-organsiasi baru dan standar-standar etis untuk mengatu praktik psikologi. Sebuah komite APA dibentuk untuk mengembangkan rencana pendidikan bagi para psikolog klinis, dan pada 1949 sebuah konferensi penting diselenggarakan di Boulder, Colorado. Keputusan yang diambil di Boulder, bersama berbagai keputusan soal deskripsi kerja dan perekrutan tenaga kerja oleh

7 Veterans Administrator, membuat gelar doktor menjadi gelar standar bagi para psikolog klinis di Amerika Serikat. Pendidikan tingkat pasca sarjana dimaksdukan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menjalani tiga macam peran sekaligus, yaitu bidang asesmen, terapi, dan penelitian. Calon klinisi diberi dasar yang kuat di bidang ilmu psikologi maupun keterampilan-keterampilan aplikatif yang esensial. Konferensi Boulder menetapkan scientific-professional model (model ilmiah-profesional), yang sering disebut Boulder Model. Selama tahun berikutnya, akreditasi program, sertifikasi praktisi individual, kodifikasi dan penegakan standar-standar etis, dan banyak juga masalah lain juga digodok. Periode 4: Perkembangan yang Campur Aduk dan Proliferasi Professional Sebuah penanda signifikan yang lahir dari studi massif tentang kebutuhan kesehatan mental orang Amerika adalah Community Mental Health Act, yang ditandatangani oleh presiden John F. Kennedy. Undang-undang ini menetapkan kesehatan mental sebagai masalah nasional untuk pertama kalinya, dan peluang yang ditawarkan kepada para psikolog klinis dan pekerja kesehatan mental lainnya pun meningkat tajam. Sebagian psikolog berkomitmen pada isu-isu yang lebih luas dibandingkan penanganan individual, seperti isu kesehatan masyarakat dan pencegahan, dan sebuah bidan keahlian khusus yang disebut community psychology (psikologi komunitas) muncul pada kahir 1960-an. Mereka menyatakan bahwa banyak klinis tidak memberikan perhatian pada kekuatankekuatan yang lebih besar yang terkait dengan gangguan perilaku, misalnya kemiskinan. Tetapi mimpi awal terhadap ketersediaan perawatan kesehatan mental secara universal tampaknya belum terwujud. Tetapi, ada juga beberapa perkembangan historis kurang menyenangkan. Perang Vietnam dan berbagai protes keras yang menentangnya pada pertengahan 1960-an sampai awal 1970-an menyebabkan perpecahan serius di kalangan rakyat biasa maupun politis di Amerika Serikat. Tren-tren positif penting terlihat, seperti kemajuan besar di bidang sains dan penginkatan kesadaran rasial, gender, dan ketidaksertaan ekonomi. Terjadi beberapa perkembangan yang meresahkan di bidang psikologi klinis dan kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya studi-studi fol-

8 low-up memunculkan kebimbangan tentang efektivitas psikoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi kompleks para klinisi kurang prediktif disbanding rumusan statistik sederhana yang hanya didasarkan pada skor-skor tes dan data riwayat hidup. Studi lain menunjukkan bahwa banyak orang dalam populasi, terutama kaum miskin, kurang mendapatkan pelayanan yang memadahi. Kebanyakan praktisis kesehatan mental tidak melayani orang-orang sakit mental secara serius dan lebih suka menerapkan psikoterapi pada orang-orang yang lebih fungsional. Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti dan dana publik menjadi semakin langka pada akhir 1970-an dan 1980-an, pekerjaan untuk psikolog klinis baru di berbagai setting akademis maupun publik pun menjadi lebih sulit diperoleh, dan banyak di antara mereka yang kemudian memilih berpraktik swasta. Tahun 1970-an setelah melalui perjuangan panjang, psikologi klinis mulai diakui oleh perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang independen. Terlahir dari sebuah training conference APA di Vail Colorado, sebuah program pendidikan alternative diakui pada Hal inilah yang menyebabkan ledakan produksi psikologi klinis. Tahun 1970-an dan 1980-an beberapa bidang keahlian khusus baru diorganisasikan dan batas-batas yang lebih tegas mulai ditetapkan, seperti neuropsikologi, psikologi kesehatan, psikologi olahraga, psikologi keluarga, dan psikologi forensik. Iklim politik AS pada 1980-an menimbulkan keengganan untuk mendukung sektor kesehatan mental. Ini berararti bahwa para psikiater maupun banyak psikolog dan professional kesehatan mental lainnya lebih tertarik pada praktik swasta yang lebih menguntungkan. Posisi kepemimpinan di rumah sakit dan klinik-klinik negeri, yang dahulu dipegang oleh psikiater, sekarang terbuka bagi psikolog dan pekerja sosial. Peridoe 5: Perkembangan Mutakhir dan Masa Depan. Bagi para praktisi, baik di lembaga-lembaga negeri maupun dalam praktik swasta, karena biaya medis secara umum terus mengalami kenaikan, maka ada tiga kekuatan besar yang mengemuka: persaingan untuk memperoleh sumber daya, usaha menghindari utang, dan pertanyaan soal efektivitas psikoterapi,

9 terutama dalam kaitannya dengan pengobatan. Berbagai pernyataan, atau bahkan perkara hukum, tentang biaya dan tentang biaya dan tetang validitas alat asesmen dan efktivitas psikoterapi muncul ke permukaan. Di saat-saat inilah beberapa studi memperlihatkan bahwa intervensi rawat-jalan yang diterapkan secara hati-hati untuk para anggota suatu perencanaan medis benar-benar dapat menghemat biaya medis, sebuah temuan yang menjadi dasar kunci untuk menunjukkan kepada perusahaan asuransi bahwa mendukung pelayanan psikologi adalah bisnis yang menguntungkan. Managed care menjadi masalah bagi para klinisi, karena perusahaan-perusahaan asuransi turut ikut campur dalam mengontrol reinbusement dan menetapkan berbagai cara untuk membatasi asesmen dan penanganan. Para psikolog terdiversifikasi, membentuk kelompok-kelompok untuk menawarkan pelayanan bantuan bagi karyawan di perusahaan-perusahaan dan lebih memilih jaringan-jaringan penyedia layanan dan mengurangi fee untuk perusahaan-perusahaan asuransi sebagai imbalan bagi bisnis penjamin. Teori dan riset terus berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol antara lain adalah teknik-teknik neuroimaging cara untuk menunjukkan fungsi otak. Sebagian mendasarkan diri pada elaborasi electroencephalography (EEG), perekaman gelombang otak. Sebagian lainnya menggunakan ultrasound dan metode-metode untuk memvisualisasikan pemrosesan bahan-bahan kimia oleh otak. Penelitian untuk memetakan karakterisitk-karakteristik genetis manusia yang masih berlangsung menjanjikan revolusi psikologi di masa yang akan dating. Merasa kecewa dengan segala hal yang mereka anggap sebagai pengontrolan APA oleh para klinisi dalam masalah-masalah professional, sejumlah akademisi dan psikolog mendirikan organisasi American Psychologicl Society (APS) pada Sebagian sebagai repons terhadap APS, APA membentuk empat di rektorat: Science, Education, Public Interest, Practice. Pada 1980-an dan 190-an penambahan itu semakin pesat sebagai respons terhadap beragam interest groups dalam psikologi. Selain divisi psikologi klinis dan subdivisi-subdivisinya, banyak klinisi menjadi bagian divisi konseling, Sekolah, Militer, Rehabilitasi, Community Research and action, Psikoterapi, Hypnosis Psikologis, Psikoanalisis, Humanistis, Retardasi Mental, Psikologi Perempuan, Kesehatan Keluarga, dan lain-lain di

10 antara kebih 50 divisi yang ada di APA. Payungnya, yang disebut psikologi klinis, menjadi sangat besar. Psikologi Klinis di Indonesia Psikoteknik peninggalan Belanda adalah suatu biro yang mengawali beridirnya psikologi di Indonesia, kemudian oleh psikiater Prof. Slamet Iman Santoso dikembangkan menjadi program studi psikologi di Fakultas Kedoketeran di UI. Biro Psikologi Angkatan Darat merupakan suatu biro yang menjadi titik awal lahirnya psikologi di UNPAD. Pada saat gencarnya perang terjadi ada beberapa mahasiswa yang menimba ilmu di negeri orang yaitu Belanda dan Jerman. Tanggal 8 januari 1965 psikologi menjadi fakultas di UGM, sebelumnya sekitar tahun 1965 masih menjadi jurusan di Fakultas Sastra, Penddiikan dan Filsafat. Setelah menyelesaikan masa penahanan akibat tuduhan terlibat G30S PKI, ahli ini (Dr. Busono Wiwoho) membuka praktik psikologi klinis di rumah sakit di semarang. Dr. wiwoho meninggal di awal tahun 1990 (komunikasi pribadi dengan putrinya yang saat itu menjadi mahasiswa fakultas psikologi UNIKA Soegijapranta 1990).

11 DAFTAR PUSTAKA Prawitasari, Johana E Psikologi Klinis: Pengantar Terapan Mikro & Makro. Jakarta: Erlangga. Sundberg, Norman D., et all Clinical Psychology: Evolving Theory, Practice, and Research. New Jersey: Prentice Hall.

12 LAMPIRAN

13

14 Detailed Document Analysis: Sejarah psikologi klinis Psikologi berasal dari bahasa yunani psyche (yang memunyai arti napas, prinsip hidup atau jiwa) dan logos (yang mempunyai arti kata, pembicaraan atau alasan), namun nama psychology untuk ilmu belim digunakan selama berabad-abad kemudian. Hipocrates memprakarsai pendekatan medis untuk fenomena psikologis abnormal yang lambat laun menggantikan konsepsi-konsepsi supranatural atau demonologis. Konsepsi-konsepsi ilmiah tentang sifat manusia mengalami pasang surut dari abad ke abad, tetapi tidak pernah sama sekali menghilang. Bahkan selama abad ke-15 dan 16, masa kejayaan ilmu guna-guna, sebagian orang berani berbicara lantang menentang pandangan dan praktik yang berlaku pada saat itu. Periode 1: tahun-tahun awal Pada abad ke-19 muncul psikologi sebagai ilmu pengetahuan di eropa dan amerika. Terdapat tiga perkembangan sosial yang menggerakkan roda perubahan dan memungkinkan terjadinya hal itu. Pertama, revolusi industri, yang membuat ikatan yang bersifat kekeluargaan dan kemasyarakatan di banyak wilayah kehidupan semakin digantikan oleh hubungan yang bersifat birokratis dan impersonal. Kedua, pertumbuhan ilmu pengetahuan dan semakin tingginya kepercayaan orang terhadap ilmu pengetahuan sebagai fondasi kemajuan umat manusia. Ketiga, pandangan baru mengenai sifat manusia, yang menambahkan minat terhadap romantisme, impuls-impuls irasional dan primitive, dan misteri-misteri seperti hipnotnis pada asumsi-asumsi rasional dan hedonistis pada aba ke-18. Laboratorium psikologi pertama, yang didirikan oleh wlhelm wundt di lepipzig, jerman, pada 1869, dan francis galton meneliti

15 penerapan pengukuran dan statistik pada berbagai karakteristik manusia. buku pertama freud yang berjudul The interpretation of dream berhasil menyedot minat banyak orang pada aspek psikologis dalam sakit mental dan pemahaman klinis. Orang yang pertama kali menngunakan istilah clinical psychology adalah leighter witmer. Tidak hanya itu ia juga orang yang pertama kali mendirikan klinik psikologi (pertama kali di university of Pennsylvania pada 1869), dan jurnal psikologi. Witmer selalu menegaskan tentang asesmen saksama sebelum pemberian penanganan pada klien dan memberikan komitmen yang mendalam terhadap pandangan profesi yang baru muncul. Lambat laun, muncullah klinik-klinik laun serta psikolog dan pekeja social mulai dimasukkan ke dalam rumah sakit mental dalam daftar staffnya Masuk ke abad-20-an merupakan periode reformasi yang menggairahkan bagi ide-ide, rencana-rencana, dan alat-alat baru. Psikologi merupakan suatu harapan orangorang agar terjadinya kemajuan di bidang kemanusiaan. The mind that found itself (1980) adalah buku karangan mantan pasien mental, Clifford beers dan dia mendirikan masyarakat hygiene mental yang pertama. Para pemikir psikolog yang berpengaruh mempublikasikan buku pada periode ini saling melontarkan kritik melalui buku mereka dan psikologi terdefernsiasi menjadi beberapa bidang. Konflik teoritis yang paling tajam dan masih diingat saat ini adalah apakah psikologi adalah ilmu pikiran (mind) atau perilaku (behavior). Dewasa ini banyak orang sepakat bahwa psikologi adalah ilmu pengalaman, sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan pikiran. Pikiran dalam hal ini, adalah sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan perilaku. Pada

16 tahun 1900 hingga 1920 mulai ditemukan alat-alat yang digunakan oleh psikolog. Instrument baru yang penting adalah tes intelegensi, yang penting bukan hanya karena merupakan cara ilmiah untuk mengukur salah satu aspek utama individualitas, tepai juga karena menyebabkan kelahiran serangkaian alat asesmen yang masih digunakan dan sempurnakan sampai sekarang. Pengembangan tes-tes intelegensi kelompok dilakukan oleh psikolog amerika pada perang dunia 1. The army alpha memungkinkan dilakukannya tes tehadap orang dewasa maupun anak-anak dan untuk mengadministrasikan berbagai tes kepada kelompok maupun individu. Tes non bahasa yang digunakan untuk kelompok-kelompok rekrutan yang tidak mengenal bahasa inggris atau buta huruf disebut the army beta. Perumusan standart untuk reliabilitas, validitas, dan norma untuk tes dilakukan oleh psikolog pada tahun Pada tahun 1904 Jung mengusulkan sebuah tes asosiasi kata untuk mengungkapkan makna-makna tak sadar. Pada 1917, woodsworth memproduksi sebuah kuesioner yang disebut personal data sheet untuk digunakan dalam menyaring calon tentara dalam kaitannya dengan masalah-masalah klinis. Kuesioner tersebut merupakan yang pertama dari sederet panjang inventori kepribadian yang ada sampai saat ini. Selama decade-dekade perkembangan inilah psikologi klinis memperoleh identitas yang jelas. Witmer merintis sebuah jurnal yang disebut psychological clinic pada 1970, menyusul didirikannya journal of abnormal psychology pada Sekarang para psikolog dapat menjadi bagian sebuah organisasi dan memiliki outles (gerai) publikasi bagi ide-ide mereka tentang berbagai macam aktivitas dan masalah klinis. Periode 2: waktu

17 konsolidasi Dalam periode ini psikoanalisis freud menjadi sangat dominan dalam bidang ide dan konsep. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh kebanyakan psikolog selama tahun 1920-an dan 1930-an tidak banyak berkaitan dengan teori. Pada tahun 1909 didirikannya child guidance clinic (klinik bimbingan anak) di Chicago oleh William healy, seorang psikiater. Banyak klinik semacam mulai menggunakan pola yang berbeda dengan yang digunakan oleh klinik psikologi witmer. Staf klinik bimbingan itu bercirikan sebuat treatment team (tim penanganan) yang terdiri psikiater (ketua), psikolog, dan pekerja sosial. Psikolog bertanggung jawab memberikan tes pada anak-anak, melakukan beberapa wawancara, dan menangani hubungan dengan sekolah. Psikologi lebih dipandang sebagai sebuah bidang keahlian khusus pendidikan daripada medis. Karena banyak psikolog klinis yang hanya memiliki gelas magister dan cukup puas menanganggap dirinya sebagai teknis daripada Sebagai praktisi independen memungkan organisasi tim berjalan cukup lancar. Tapi hal tersebut membebani profesi yang baru muncul dengan berbagai masalah yang menjadi semakin mendesak dan penting pada decade-dekade selanjutnya, saat level of training untuk para psikolog klinis di amerka serikat semakin meningkat dan tumpang tindih antara kompetensi psiakater dan psikolog menjadi semakin besar. Perubahan besar terjadi selama dan tidak lama setelah perang dunia 2 berakhir pada Para psikolog amerika menjadi sangat terlibt dalam pekerjaan rumah sakit bersama para personel dan veteran militer. Mereka lebih banyak bekerja dengan orang dewasa daripada anak-anaki, dan mereka sering harus bertanggung jawab melakukan psikoterapi maupun asesmen.

18 Psikologi klinis semakin jauh tertransformasi dari pendidikan menjadi bidang keahlian khusus medis. Selama 1930-an kelompok psikolog terapan lain berusaha mendirikan layanan konseling di kampus. University of Minnesota menjadi universitas pertama yang mendirikan layanan tersebut. Selama dan setalah perang dunia 2, para psikolog konseling memperluas jangkauan aktivitasnya dengan menyediakan pelayanan bagi para tentara, veteran, dan orang-orang dewasa lainnya serta bekerja sama dengan para professional kesehatan mental lain. Konseling tidak lagi dibatasi pada bantuan pendidikan dan vokasional di sekolah dan universitas tapi melibatkan terapi dan rehabilitasi orang-orang dengan berbagai masalah fisik dan mental, dan tumpang-tindih dengan psikolog klinis semakin besar. Para psikolog menemukan dan mengembangkan berbagai macam teknik asesmen selama seperempat abad ini. Semakin banyak inventori kepribadian yang muncul, seperti bagian-bagian awal dari tes kepribadian yang sekarang paling luas digunakan, yaitu minessota multiphasic personality inventory (MMPI). Teknik proyektif semakin luas digunakan, teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa segala yang dilakukan subjek dengan materi stimulus yang ambigu mengungkapkan sesuatu tentang struktur kepribadian dan berhubungan dengan ketidaksadaran ide yang sangat menarik bagi para pendukun Freudian dan psikodinamika. Bercak tinta Rorschach masih menjadi teknik yang paling menonjol dan paling luas digunakan. Thematic apperception test (TAT), yang meminta subjek untuk bercerita tentang gambar-gambar yang diperlihatkan kepadanya, dikembangkan melalui penelitian kepribadian di Harvard university. Para psikolog menemukan tes-tes

19 neuropsikologis untuk mendiagnosis mecam dan derajat perubahan kognitif yang terkait dengan kerusakan otak. Strong vocational interest blank dikembangkan berdasarkan bukti penelitian yang solid bahwa orang-orang di pekerjaan yang berbeda-beda secara signifikan dalam hal yang mereka sukai, tidak sukai, dan preferensi berbagai kegiatan dan situasi. Periode 3: pertumbuhan yang pesat Tiga deakade setelah perang dunia 2 telah berlalu,psikologi klinis benar-benar menjadi profesi yang mandiri. Banyaknya psikolog yang telah terlibat di berbagai macam kegiatan selama perang siap menerima ide-ide baru, organsiasi baru, standar baru untuk latihan dan praktik. Profesiprofesi kesehatan lain juga tumbuh dan menetapkan berbagai standar. Sebagai contoh, APA mempublikasikan Diagnostic and statistical manual (DSM) pertamanya pada Para psikolog yang bekerja si setting medis menjadi terbiasa menggunakan bahasa dan spesifikasi DSM dalam mencatat kondisi psikopatologis pasien. Psikoterapi sekarang menjadi kegiatan penting para psikolog, dan banyak psikolog yang menanggapnya jauh lebih menarik disbanding pekerjaan diagnostic atau asesmen. Psikoanalisis dan cabang-cabangnya masih menjadi teori yang dominan, tetapi, ide-ide lainhya mengalami sirkulasi, seperti terapi client-centered dari rogers, eksistensialisme, dan teori belajar-sosial. Ada banyak teknik asesmen yang tersedia, sehingga memilih teknik yang paling tepat untuk kasus tertentu membutuhkan keahlian tersendiri. Interpretasi hasil-hasil tes adalah tanggung jawab besar, karena skor-skor (kasar)-nya sendiri tidak banyak berarti, terutama untuk kebanyakan teknik proyektif. Sejalan dengan berbagai perkembangan dalam

20 psikologi, terjadi penemuan-penemuan penting di bidang kedokteran yang mempengaruhi penanganan pasien-pasien psikiatris. Para psikiater dan dokter lainnya memiliki semakin banyak jenis obat untuk menangani berbagai macam gangguan mental. Beragam obat penenang dan antedepresan dikembangkan untuk menangani kecemasan dan masalah lainnya. Chlorpromazine adalah salah satu produk farmasi pertama yang digunakan untuk menangani skizofrenia. Pencapaian yang paling signifikan selama periode antara tahun 1940 dan 1960 adalah ditetapkannya pola latihan baru, seiring dengan kemunculan organisasi-organsiasi baru dan standarstandar etis untuk mengatu praktik psikologi. Sebuah komite APA dibentuk untuk mengembangkan rencana pendidikan bagi para psikolog klinis, dan pada 1949 sebuah konferensi penting diselenggarakan di Boulder, Colorado. Keputusan yang diambl di boulder, bersama berbagai keputusan soal deskripsi kerja dan perekrutan tenaga kerja oleh veterans administrator, membuat gelar doctor menjadi gelar standar bagi para psikolog klinis di amerika serikat. Pendidikan tingkat pasca sarjana dimaksdukan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menjalani tiga macam peran sekaligus, yaitu bidang asesmen, terapi, dan penelitian. Calon klinisi diberi dasar yang kuat di bidang ilmu psikologi maupun keterampilan-keterampilan aplikatif yang esensial. Konferensi bouldermenetapkan scientific-professional model (model ilmiah-profesional), yang sering disebut boulder model. Selama tahun berikutnya, akreditasi program, sertifikasi praktisi individual, kodifikasi dan penegakan standar-standar etis, dan banyak juga masalah lain juga digodok. Periode 4: perkembangan

21 yang campur aduk dan proliferasi professional Sebuah penanda signifikan yang lahir dari studi massif tentang kebutuhan kesehatan mental orang amerika adalah community mental health act, yang ditandatangani oleh presiden john f. kennedy. Undangundang ini menetapkan kesehatan mental sebagai masalah nasional untuk pertama kalinya, dan peluang yang ditawarkan kepada para psikolog klinis dan pekerja kesehatan mental lainnya pun meningkat tajam. Sebagian psikolog berkomitmen pada isuisu yang lebih luas dibandingkan penanganan individual, seperti isu kesehatan masyarakat dan pencegahan, dan sebuah bidan keahlian khusus yang disebut community psychology (psikologi komunitas) muncul pada kahir 1960-an. Mereka menyatakan bahwa banyak klinis tidak memberikan perhatian pada kekuatankekuatan yang lebih besar yang terkait dengan gangguan perilaku, misalnya kemiskinan. Tetapi mimpi awal terhadap ketersediaan perawatan kesehatan mental secara universal tampaknya belum terwujud. Tetapi, ada juga beberapa perkembangan historis kurang menyenangkan. Perang Vietnam dan berbagai protes keras yang menentangnya pada pertengahan 1960-an sampai awal 1970-an menyebabkan perpecahan serius di kalangan rakyat biasa maupun politis di amerika serikat. Trentren positif penting terlihat, seperti kemajuan besar di bidang sains dan penginkatan kesadaran rasial, gender, dan ketidaksertaan ekonomi. Terjadi beberapa perkembangan yang meresahkan di bidang psikologi klinis dan kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya studi-studi fol-low-up memunculkan kebimbangan tentang efektivitas psikoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi kompleks para klinisi kurang

22 prediktif disbanding rumusan statistic sederhana yang hanya didasarkan pada skor-skor tes dan data riwayat hidup. Studi lain menunjukkan bahwa banyak orang dalam populasi, terutama kaum miskin, kurang mendapatkan pelayanan yang memadahi. Kebanyakan praktisis kesehatan mental tidak melayani orangorang sakit mental secara serius dan lebih suka menerapkan psikoterapi pada orang-orang yang lebih fungsional. Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti dan dana public menjadi semakin langka pada akhir 1970-an dan 1980-an, pekerjaan untuk psikolog klinis baru di berbagai setting akademis maupun public pun menjadi lebih sulit diperoleh, dan banyak di antara mereka yang kemudian memilih berpraktik swasta. Tahun an setelah melalui perjuangan panjang, psikologi klinis mulai diakui oleh perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang independen. Terlahir dai sebuah training conference APA div ail Colorado, sebuah program pendidikan alternative diakui pada Hal inilah yang menyebabkan ledakan produksi psikologi klinis. Tahun 1970-an dan 1980-an beberapa bidang keahlian khusus baru diorganisasikan dan batas-batas yang lebih tegas mulai ditetapkan, seperti neuropsikologi, psikologi kesehatan, psikologi olahraga, psikologi keluarga, dan psikologi forensic. Iklim politik AS pada 1980-an menimbulkan keengganan untuk mendukung sector kesehatan mental. Ini berararti bahwa para psikiater maupun banyak psikolog dan professional kesehatan mental lainnya lebih tertarik pada praktik swasta yang lebih menguntungkan. Posisi kepemimpinan di rumah sakit dan klinikklinik negeri, yang dahulu dipegang oleh psikiater, sekarang

23 terbuka bagi psikolog dan pekerja sosial. Peridoe 5: perkembangan mutakhir dan masa depan. Bagi para praktisi, baik di lembaga-lembaga negeri maupun dalam praktik swasta, karena biaya medis secara umum terus mengalami kenaikan, maka ada tiga kekuatan besar yang mengemuka: persaingan untuk memperoleh sumber daya, usaha menghindari utang, dan pertanyaan soal efektivitas psikoterapi, terutama dalam kaitannya dengan pengobatan. Berbagai pernyataan, atau bahkan perkara hukum, tentang biaya dan tentang biaya dan tetang validitas alat asesmen dan efktivitas psikoterapi muncul ke permukssn. Di saatsaat inilah beberapa studi memperlihatkan bahwa intervensi rawat-jalan yang diterapkan secara hati-hati untuk para anggota suatu perencanaan medis benar-benar dapat menghemat biaya medis, sebuah temuan yang menjadi dasar kunci untuk menunjukkan kepada perusahaan asuransi bahwa mendukung pelayanan psikologi adalah bisnis yang menguntungkan. Managed care menjadi masalah bagi para klinisi, karena perusahaan-perusahaan asuransi turut ikut campur dalam mengontrol reinbusement dan menetapkan berbagai cara untuk membatasi asesmen dan penanganan. Para psikolog terdiversifikasi, membentuk kelompok-kelompok untuk menawarkan pelayanan bantuan bagi karyawan di perusahaanperusahaan dan lebih memilih jaringan-jaringan penyedia layanan dan mengurangi fee untuk perusahaan-perusahaan asuransi sebagai imbalan bagi bisnis penjamin. Teori dan riset terus berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol antara lain adalah teknik-teknik neuroimaging cara untuk menunjukkan fungsi otak. Sebagian mendasarkan diri pada elaborasi

24 electroencephalography (EEG), perekaman gelombang otak. Sebagian lainnya menggunakan ultrasound dan metode-metode untuk memvisualisasikan pemrosesan bahan-bahan kimia oleh otak. Penelitian untuk memetakan karakterisitk-karakteristik genetis manusia yang masih berlangsung menjanjikan revolusi psikologi di masa yang akan dating. Merasa kecewa dengan segala hal yang mereka anggap sebagai pengontrolan APA oleh para klinisi dalam masalah-masalah professional, sejumlah akademisi dan psikolog mendirikan organisasi American Psychologicl Society (APS) pada Sebagian sebagai repons terhadap APS, APA membentuk empat di rektorat: Science, Education, Public Interest, Practice. Pada 1980-an dan 190-an penambahan itu semakin pesat sebagai respons terhadap beragam interest groups dalam psikologi. Selain divisi psikologi klinis dan subdivisi-subdivisinya, banyak klinisi menjadi bagian divisi konseling, sekolah, militer, rehabilitasi, community research and action, psikoterapi, hypnosis psikologis, psikoanalisis, humanistis, retardasi mental, psikologi perempuan, kesehatan keluarga, dan lain-lain di antara kebih 50 divisi yang ada di APA. Payungnya, yang disebut psikologi klinis, menjadi sangat besar. Psikologi klinis di Indonesia Psikoteknik PENINGGALAN belanda adalah suati biro yang mengawali beridirnya psikologi di indonesia, kemudian oleh psikiater prof. Slamet iman santoso dikembangkan menjadi program studi psikologi di fakultas kedoketeran di ui. biro psikologi angkatan darat merupakan suatu biro yang menjadi titk awal lahirnya psikologi di unpad. Pada saat gencarnya perang terjadi ada beberapa mahasiswa yang menimba ilmu di negeri orang yaitu belanda dan jerman. Tanggal

25 8 januari 1965 psikologi menjadi fakultas di ugm, sebelumnya sekitar tahun 1965 masih menjadi jurusan di fakultas sastra, penddiikan dan filsafat. Setelah menyelesaikan masa penahanan akibat tuduhan terlibat G30S PKI, ahli ini (Dr. Busono Wiwoho) membuka praktik psikologi klinis di rumah sakit di semarang. Dr. wiwoho meninggal di awal tahun 1990 (komunikasi pribadi dengan putrinya yang saat itu menjadi mahasiswa fakultas psikologi UNIKA Soegijapranta 1990).

Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si

Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si Psikologi sebagai suatu ilmu berkembang pesat kegunaan dan manfaatnya dirasakan dalam

Lebih terperinci

Sejarah Kesehatan Mental LIA AULIA FACHRIAL, MSI

Sejarah Kesehatan Mental LIA AULIA FACHRIAL, MSI Sejarah Kesehatan Mental LIA AULIA FACHRIAL, MSI Tujuan Pembelajaran Mampu mendeskripsikan sejarah kesehatan mental Mengerti hubungan antara pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dengan perlakuan

Lebih terperinci

LANDASAN HISTORIS BK. Diana Septi Purnama

LANDASAN HISTORIS BK. Diana Septi Purnama LANDASAN HISTORIS BK Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id A. PIONIR Pengaruh reformasi social pada tahun 1890 1920 merupakan masa kritis di masyarakat Amerika Serikat karena terjadinya

Lebih terperinci

Pengantar Kesehatan Mental/Psikologi Klinis. Prof. Suprapti Soemarmo Markam

Pengantar Kesehatan Mental/Psikologi Klinis. Prof. Suprapti Soemarmo Markam Pengantar Kesehatan Mental/Psikologi Klinis Prof. Suprapti Soemarmo Markam Definisi Psikologi Klinis yang lama Lahan atau bidang dari psikologi yang bertujuan untuk melakukan: Studi (mempelajari) Diagnosis

Lebih terperinci

CLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK

CLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK CLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK Psikologi Klinis berpijak pada jalur akademik dan praktik. Klinik pertama yang didirikan witmer adalah untuk membantu anak-anak yang mempunyai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Pendekatan Biologi-saraf Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Psikoanalitik Pendekatan Phenomenologi Sub disiplin Psikologi

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DOSEN PEMBIMBING: Dr. DARMAWANSYAH, SE, MS. HEALTH CARE PROFESSIONALS (TENAGA PROFESI PELAYANAN KESEHATAN) KENNETH R. PUTIH, PH.D., FACHE, DAN DOLORES G. CLEMENT, DR.PH Presented

Lebih terperinci

IFA H. MISBACH, PSIKOLOG JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

IFA H. MISBACH, PSIKOLOG JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Metode Dasar Assessment Wawancara Observasi IFA H. MISBACH, PSIKOLOG JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Wawancara : Keterampilan dasar yang perlu dikuasai klinisi Wawancara sangat penting

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Abnormal Psikologi Kepribadian PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Perkembangan Asesmen dan Intervensi Psikopatologi Pengertian Metode yg digunakan untuk mengubah dan mengembangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KODE MK MATA KULIAH SKS

LAMPIRAN KODE MK MATA KULIAH SKS LAMPIRAN Lampiran 1 Kurikulum 014 Fakultas Psikologi Undip: SEMESTER 1 3 KODE MK MATA KULIAH SKS PSO401 Psikologi Dasar 7 PSO403 Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan 7 MPK06 Bahasa Inggris MPK05 Bahasa

Lebih terperinci

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya didirikan tahun 2004. Pendirian Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, dan klinis (Anastasi dan Urbina, 1997; Aslam, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, dan klinis (Anastasi dan Urbina, 1997; Aslam, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Terdapat banyak cara untuk mempelajari perilaku manusia, salah satunya adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA

PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA Istilah psikodiagnostika pertama kali digunakan oleh Hermann Rorschach dalam buku terbitannya pada tahun 1921. Buku ini membahas hasil eksperimennya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam pencapaian keoptimalan derajat kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang jumlahnya

Lebih terperinci

Pengantar Psikodiagnostik

Pengantar Psikodiagnostik MODUL PERKULIAHAN Pengantar Psikodiagnostik Sejarah, Pengertian, dan Kegunaan Psikodiagnostik Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 B41616AA Mutiara Pertiwi, M.Psi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Dadang yang awalnya ingin melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara serentak batal menikah, karena

Lebih terperinci

Pengenalan Konsep Kognitif 1

Pengenalan Konsep Kognitif 1 Pengenalan Konsep Kognitif 1 Kognisi merupakan aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan, penyimpanan, pencarian, dan penggunaan. Menurut Matlin, kognisi membicarakan tentang proses-proses

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran Psikologi Modul ke: 13 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi di Jerman Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Psikologi Jerman Sebelum PD II 1879 pertama kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penting bagi setiap orang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya melanjutkan sekolah

Lebih terperinci

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aspek yang terpenting, namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

Culture and Treatment of Abnormal Behavior

Culture and Treatment of Abnormal Behavior Culture and Treatment of Abnormal Behavior OLEH: DR. ASIH MENANTI, MS Introduction: - Kebudayaan berperan penting dalam mendefinisikan abnormalitas. - Faktor budaya tersebut mempengaruhi kemampuan psikolog

Lebih terperinci

Reality Therapy. William Glasser

Reality Therapy. William Glasser Reality Therapy William Glasser 1. Latar Belakang Sejarah William Glasser lahir tahun 1925, mendapatkan pendidikan di Cleveland dan menyelesaikan sekolah dokter di Case Western Reserve University pada

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran Psikologi Modul ke: 15 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Organisasi Profesional Psikologi Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Organisasi Psikologi di Asia Cina

Lebih terperinci

KULIAH KE-10. Dimensi Etika. Marlan Hutahaean

KULIAH KE-10. Dimensi Etika. Marlan Hutahaean KULIAH KE-10 Dimensi Etika 1 AGENDA I. Pendahuluan II. Batasan/Definisi III. Kompetisi Kepentingan IV. Moral/Etika dalam Pelayanan Publik V. Penerapan Etika dalam Pelayanan Publik VI. Upaya Memiliki Administrator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Kesenjangan. tenaga non-medis seperti dukun maupun kyai, (Kurniawan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Kesenjangan. tenaga non-medis seperti dukun maupun kyai, (Kurniawan, 2015). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan jiwa di Indonesia saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua terutama bagi kita yang berkecimpung di bidang kejiwaan seperti psikiater,

Lebih terperinci

BAB INI MEMBAHAS TENTANG: MERUMUSKAN PROFESI KONSELING REHABILITASI SEJARAH, PARAMETER, DAN TEMPAT PRAKTEK PERAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PRAKTEK

BAB INI MEMBAHAS TENTANG: MERUMUSKAN PROFESI KONSELING REHABILITASI SEJARAH, PARAMETER, DAN TEMPAT PRAKTEK PERAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PRAKTEK OLEH: SRI WIDATI BAB INI MEMBAHAS TENTANG: MERUMUSKAN PROFESI KONSELING REHABILITASI SEJARAH, PARAMETER, DAN TEMPAT PRAKTEK PERAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PRAKTEK PENDIDIKAN PRA-LAYANAN ASOSIASI PROFESIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis rumah sakit swasta di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Di kota kota besar hingga ke pelosok daerah bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan obat yang rasional didefinisikan sebagai suatu kondisi jika pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, baik dilihat dari regimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya, serta beberapa perilaku lain yang merupakan sifat-sifat kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya, serta beberapa perilaku lain yang merupakan sifat-sifat kemanusiaan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Selama berabad-abad lamanya sejarah manusia telah beradaptasi dengan berbagai metode pengobatan dan perkembangannya. Salah satu hal yang konsisten dalam perjalanan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ALAT UKUR & PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI

KONSTRUKSI ALAT UKUR & PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI KONSTRUKSI ALAT UKUR & PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI Kelompok 2 Nurul Hairiyati (I1C110005) Norlatifah Octavia (I1C110012) Anita Dwi Oktari (I1C110019) Ricka Octafrianti Tinambunan (I1C110030) Ronna Apriwiadita

Lebih terperinci

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Karakteristik Konselor. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Psikologi Konseling. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Karakteristik Konselor. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Psikologi Konseling Modul ke: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Karakteristik Konselor Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Kontrak Belajar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Praktik Kolaboratif Definisi praktik kolaboratif menurut Jones (2000) dalam Rumanti (2009) adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan

Lebih terperinci

17. Keputusan Menteri...

17. Keputusan Menteri... Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun

Lebih terperinci

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tes-tes yang sudah ada (Anastasi & Urbina, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tes-tes yang sudah ada (Anastasi & Urbina, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat tes telah digunakan di Cina sejak tahun 2200 sebelum masehi, alat tes digunakan untuk seleksi pegawai negeri dan pada abad ke 19 pemerintah Inggris, Perancis,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA PSIKOLOGIS; didasarkan atas letak dominasi gangguan pada fungsi psikologis FISIOLOGIS; setiap proses psikologis didasari fisiologis/faali ETIOLOGIS; berdasarkan penyebab gangguan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam mengukur kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan hal yang dibutuhkan bagi setiap orang untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tiga kriteria utama, yaitu gangguan fungsi intelektual secara bermakna,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tiga kriteria utama, yaitu gangguan fungsi intelektual secara bermakna, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Disabilitas intelektual (dahulu dikenal dengan retardasi mental) didiagnosis dengan tiga kriteria utama, yaitu gangguan fungsi intelektual secara bermakna, gangguan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sikap (Attitude) 2.1.1 Definisi Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Berdasarkan batasan tersebut,

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)

PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kesehatan semakin meningkat tajam, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kesehatan semakin meningkat tajam, seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia kesehatan semakin meningkat tajam, seiring dengan perkembangan regulasi yang saat ini justru memposisikan tenaga kesehatan rentan terhadap tindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap

Lebih terperinci

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href="http://www.upi.edu">universitas Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=http://www.upi.edu>universitas Pendidikan Indonesia (UPI)</a> Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi Oleh Didi Tarsidi universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 1. Definisi Istilah konseling rehabilitasi yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemerintah dalam pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan

Lebih terperinci

LANDASAN HISTORIS BK Diana Septi Purnama

LANDASAN HISTORIS BK Diana Septi Purnama Lanjutan... LANDASAN HISTORIS BK Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id F. KEDUDUKAN BIMBINGAN & KONSELING MASA KINI 1. Perkembangan Layanan Bimbingan di Amerika Gerakan bimbingan di sekolah

Lebih terperinci

INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id

INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id dita.lecture@gmail.com INTERVENSI? Penggunaan prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang mengalami masalah-masalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang Email : brilianpsikologi@gmail.com Phone : 082134779380 Website : www.brilianpsikologi.com TENTANG KAMI Brilian Psikologi merupakan lembaga independen yang bergerak

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIKAN BIDANG PSIKOLOGI. Disusun oleh Kolokium Psikologi Indonesia

KOMPETENSI PENDIDIKAN BIDANG PSIKOLOGI. Disusun oleh Kolokium Psikologi Indonesia KOMPETENSI PENDIDIKAN BIDANG PSIKOLOGI Disusun oleh Kolokium Psikologi Indonesia 3.1. PENDIDIKAN PSIKOLOGI Berdasarkan hasil rumusan Kolokium Psikologi Indonesia dan dikuatkan dengan pengesahan dari Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsabangsa di

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengertian Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tes psikologi adalah suatu pengukuran yang objektif dan terstandar terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk mengukur perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang- bidang lain membawa

Lebih terperinci

CIRI & PENGGUNAAN TES. N o v i a S i n t a R, M. P s i.

CIRI & PENGGUNAAN TES. N o v i a S i n t a R, M. P s i. CIRI & PENGGUNAAN TES N o v i a S i n t a R, M. P s i. PENGGUNAAN TES Dari Bayi s/d Usia Lanjut Ketika bayi lahir akan segera dilakukan tes Apgar - asesmen : detak jantung, pernafasan, otot, refleks dan

Lebih terperinci

Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory

Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory Modul ke: Tes Inventori: MMPI Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory Fakultas PSIKOLOGI Karisma Riskinanti, M.Psi.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

Persepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan

Persepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan PSIKOLOGI KOGNITIF BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan Pencarian Penggunaan Pengetahuan MATLIN Membicarakan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA OLEH TIM PENYUSUN KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A Demonologi Trephination Cairan Tubuh Tritmen Exorcism Ilmu Sihir Munculnya RSJ Sebelum Abad 17 Abad 17-awal 18 Lighter Witmer, lulus Doktoral Abnormalitas

Lebih terperinci

EPPS. EPPS-Kusrohmaniah

EPPS. EPPS-Kusrohmaniah EPPS EPPS-Kusrohmaniah Tes kepribadian Teknik proyeksi tidak terstruktur : Rorschach (populer awal abad 20an tapi lalu menurun popularitasnya) Teknik terstruktur : misal self-report inventories dan behavioral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di Amerika, Home Care yang terorganisasikan dimulai sejak tahun 1880-an dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin (pasal 28H UUD 1945). Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data

Lebih terperinci

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi 9 PRIBADI CARL ROGERS Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN BAB II LANDASAN PEMIKIRAN 1. Landasan Filosofis Filosofi ilmu kedokteran Ilmu kedokteran secara bertahap berkembang di berbagai tempat terpisah. Pada umumnya masyarakat mempunyai keyakinan bahwa seorang

Lebih terperinci

SETTING PENDIDIKAN PENGANTAR WAWANCARA METODE OBSERVASI & WAWANCARA. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA

SETTING PENDIDIKAN PENGANTAR WAWANCARA METODE OBSERVASI & WAWANCARA. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA PENGANTAR WAWANCARA Modul ke: SETTING PENDIDIKAN Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA www.mercubuana.ac.id TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Khusus :

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : 2 Februari 2014 Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 15 Mata Kuliah : Psikologi Klinis Kode Mata Kuliah : PSI-306 Jumlah SKS : 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan konsumen merasa puas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Ilmu Psikologi mulai diselenggarakan di Indonesia pada tahun 1953. Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di perguruan tinggi

Lebih terperinci

Konstruksi Alat Ukur Psikologi

Konstruksi Alat Ukur Psikologi MODUL PERKULIAHAN Konstruksi Alat Ukur Psikologi Pengantar Tes dan Pengukuran Psikologi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 61032 Dian Misrawati, M.Psi Psikolog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kependudukan terbesar yang dihadapi pemerintah hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya permasalahan

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

TERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI LATAR BELAKANG TERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, sebagai sebuah perguruan tinggi dituntut dapat mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Salah satu sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Definisi Psikologi Industri & Organisasi Keilmuan yg mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan dunia kerja (Guion, 1983). Aplikasi dari fakta dan prinsip psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138) digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

Pedoman Asesor LAM-PTKes Indonesia

Pedoman Asesor LAM-PTKes Indonesia Pedoman Asesor LAM-PTKes Indonesia A. Pengertian Asesor adalah tenaga pakar pada bidang ilmu, bidang studi, profesi, dan atau praktisi yang mewakili LAM-PTKes Indonesia dalam penilaian akreditasi program

Lebih terperinci

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pelayanan pasien dan koordinasi asuhan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) masih menjadi permasalahan sekaligus tantangan. Pengamatan di lapangan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Autisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis gangguan perkembangan pervasif anak yang mengakibatkan gangguan keterlambatan pada bidang kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Drucker (1997), pengetahuan penting untuk meningkatkan produktivitas serta harus diperhatikan dan di kelola. Sejalan dengan hal tersebut maka Brown dan Duguid

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya tekanan terhadap organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat dan daerah serta perusahaan milik pemerintah, dan organisasi

Lebih terperinci

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih

Lebih terperinci

Pengantar Psikodiagnostik

Pengantar Psikodiagnostik Modul ke: Pengantar Psikodiagnostik Etika dan Isu Dalam Tes Psikologi Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Etika Dan Isu Tes Psikologi Ethics

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneliti menganggap bahwa penelitian tentang kecerdasan emosional pada mahasiswa yang bekerja sangat penting, karena siapa pun dapat mengalami emosi, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer &

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer & BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah berhentinya suplai darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer & Suzane, 2001). Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa diperkirakan pasien rawat inap per tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa diperkirakan pasien rawat inap per tahun 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi dalam bidang pelayanan kesehatan telah menghantarkan tantangan persaingan dan lingkungan yang kompetitif bagi industri rumah sakit di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang semakin baik dan modern akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

Lebih terperinci

Psikologi Sebagai Ilmu. Lia Aulia Fachrial, M. Si

Psikologi Sebagai Ilmu. Lia Aulia Fachrial, M. Si Psikologi Sebagai Ilmu Lia Aulia Fachrial, M. Si Pokok Bahasan Psikologi sebagai ilmu Tugas utama psikolog Keterampilan yang dibutuhkan psikolog Peran Psikologi Eksperimen dalam Psikologi Psikologi Sebagai

Lebih terperinci

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes.

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes. KESEHATAN MENTAL SURYANTO, M.Kes. SEJARAH GERAKAN HYGIENE MENTAL 1. Awal Gerakan Hygiene Mental a. Philippe Pinel : di Perancis b. William Tuke : Inggris c. Dorothea Dix : di Amerika pada abad 19 d. Clifford

Lebih terperinci