BAB I PENDAHULUAN. dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kesehariannya berinteraksi dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban. Semenjak terciptanya peradaban dan seiring dengan terus berkembangnya peradaban tersebut, maka melahirkan berbagai macam bentuk kebudayaan (Suryohadiprojo, 1982:35). Robot merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang mempunyai banyak ragam dan fungsi. Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot. Namun, setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang pengertian robot. Secara umum, robot merupakan peralatan mekanik atau biomekanik yang dapat menghasilkan gerakan, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah didefenisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Robot berasal dari bahasa Cheko, Robota yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh robot biasanya pekerjaan yang berulang, kotor, berat, dan berbahaya. Robot merupakan alat mekanik yang diciptakan untuk meringankan pekerjaan manusia. 1

2 Robot sendiri memiliki beberapa jenis dan fungsi. Hal tersebut tergantung pada program yang ditanamkan dalam dirinya (Pram, 2013:3). Robot telah diciptakan sejak zaman Yunani kuno. Teknologi robot tersebut telah dikembangkan jauh sebelum kata robot dikenalkan oleh Karel Capek. Dahulu, para pencipta robot mengenalnya dengan sebutan automata (automaton). Secara etimologi, automata berasal dari bahasa Yunani, automatos yang berarti bergerak atas kehendak sendiri. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan mesin-mesin bergerak tak-elektronik, khususnya yang dirancang untuk menyerupai gerakan manusia atau hewan (Pram, 2013:5). Seiring perkembangan zaman dan teknologi di dunia, Jepang merupakan salah satu negara berkembang yang mengalami kemajuan teknologi yang sangat pesat, khususnya penggunaan robot yang sudah dikenal oleh seluruh dunia dari zaman Edo ( ). Penggunaan robot di Jepang telah mencakup dalam berbagai bidang, seperti: dalam bidangindustri (robot yang membantu untuk merakit mobil), dalam bidang pendidikan (robot yang mampu berbicara dan memahami kata umum bahasa Jepang untuk kehidupan sehari-hari), dalam bidang hiburan (robot musik yang mampu menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum), dalam bidang kedokteran (robot pendamping orang tua dan penyandang cacat di rumah sakit), dan dalam bidang kuliner (robot pramusaji berbentuk manusia yang dapat menghidangkan jamuan makan malam dan minuman). 2

3 Dalam masyarakat Jepang, ada berbagai macam manfaat penggunaan robot dalam berbagai segi kehidupan sehari-hari, mulai dari penggunaan dalam bidang rumah tangga sampai bidang industri. Secara umum, kegunaan robot yaitu untuk menggantikan kinerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi dan mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan yang cukup tinggi jika manusia melakukan pekerjaan tersebut. Contoh pertama adalah pada pabrik pembuatan mobil, mobil-mobil yang dibuat tidak akan memiliki efisiensi yang tinggi jika proses pengerjaannya dilakukan oleh manusia, karena manusia mempunyai rasa lelah jika bekerja secara terus menerus, dan pada saat lelah ketelitian pekerjaan yang dilakukan dapat berkurang, lain halnya jika pekerjaan tersebut dilakukan oleh robot, mobil-mobil yang dibuat akan memiliki efisiensi cukup baik dan waktu yang diperlukan untuk proses pembuatan akan relatif lebih cepat. Contoh kedua adalah tim gegana yang bekerja menjinakkan bom jika tidak berhati-hati maka bom bisa meledak dan melukai bahkan membunuhnya. Tetapi, jika pekerjaan tersebut digantikan oleh robot, pekerjaan tersebut tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Selain manfaat penggunaan robot yang telah dijelaskan diatas, ada juga kerugian yang dapat ditimbulkan dari penggunaan robot tersebut dalam kehidupan masyarakat Jepang, yaitu: memperkecil peluang kerja sehingga dapat meningkatkan pengangguran. Sebagai contoh dalam bidang kuliner, pekerjaan seorang koki di sebuah restoran Ramen di Jepang sudah digantikan oleh robot yang bernama robot Momozono. Robot Momozono ini sangat popular dan menjadi koki di restoran 3

4 tersebut. Selain robot Momozono, ada juga Robot Ashimo merupakan sebuah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company. Tingginya 130 cm dengan berat mencapai 54 kg, robot Ashimo yang menyerupai astronot kecil yang membawa sebuah backpack dan bisa berjalan diatas dua kaki dengan kecepatan 6 km/jam. Secara resmi nama robot Ashimo merupakan akronim dari Advance Stepin Innovative Mobility. Robot Ashimo berfungsi dapat terhubung dengan mengakses internet yang dapat juga terhubung dengan komputer, sehingga robot tersebut dapat memberikan informasi berupa berita dan prakiraan cuaca. Dengan teknologi terbaru pada bulan November 2011, robot ini dapat menentukan apa yang harus dilakukan tanpa perintah dari operator. Tujuannya adalah untuk membuat robot Ashimo dapat bekerja sama dengan orang-orang di sekitarnya tanpa perlu diawasi terus-menerus. Robot Karakuri Ningyou merupakan robot humanoid yang berhasil diciptakan orang Jepang pada zaman dahulu. Kata Karakuri yang berarti alat mekanik untuk mengusik, menipu, ataupun mengejutkan orang yang melihatnya. Dan kata Ningyou dalam bahasa Jepang yang berarti boneka yang berbentuk orang. Awal terbentuknya robot Karakuri Ningyou di Jepang sangatlah dipengaruhi oleh masuknya penemuan dan teknologi dah Cina. Robot Karakuri Ningyou ini biasanya digunakan untuk menjamu hidangan para tamu bangsawan yang datang ke kerajaan Jepang pada zaman dahulu, serta dapat menghibur para tamu bangsawan yang hadir tersebut. Robot Karakuri Ningyou biasanya memakai pakaian kimono dan tidak mempunyai rambut di atas kepalanya. 4

5 Ketiga robot Momozono, Ashimo & Karakuri Ningyou tersebut mungkin yang menjadikannya praktis dan cepat, tetapi hal ini menjadikan lapangan pekerjaan untuk manusia semakin sedikit, serta dapat mengakibatkan pengangguran bagi masyarakat di Jepang. Dengan adanya perkembangan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini, robot bisa menjadi yang mempunyai kecerdasan dan perasaan layaknya seperti manusia. Seperti halnya dalam cerita kartun Astro Boy, Doraemon, Gundam, dan sebagainya. Keunggulan dalam teknologi robot tidak dapat dipungkiri lagi, telah lama menjadi Icon kebanggaan negara-negara maju didunia, contohnya seperti Jepang. Kecanggihan teknologi yang dimiliki, gedung-gedung pencakar langit, kota-kotanya yang modern, Jepang belumlah terasa lengkap tanpa popularitas kepiawaian dalam dunia robot. Dalam penelitian ini, akan membahas hal-hal menarik mengenai dunia robot, dari jenis hingga fungsinya. Oleh karena itu, penulis lebih merasa tertarik membahas dan meneliti mengenai Dampak Robotisasi Dalam Masyarakat Jepang Dewasa Ini. 5

6 1.2 Perumusan Masalah Orang Jepang diberi julukan work a holic atau orang yang gila bekerja. Dapat disimpulkan bahwa Jepang dapat mecapai kemajuan ekonomi dan teknologi modern karena Jepang mampu mempertahankan sifat-sifatnya. Jepang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang didapatnya dari perbauran dengan bangsa Barat. Tetapi, mereka tetap menjaga identitas kepribadiannya. Jepang telah membuktikan dirinya tidak kalah dengan guru-guru Baratnya. Usaha-usaha Jepang yang tak kenal lelah dalam mempelajari kemajuan ilmiah dan teknologi, khususnya perkembangan robot. Meskipun baru dalam jangka waktu sekitar satu abad, tetapi telah membawa hasil yang sedemikian rupa sehingga Jepang dewasa iniberalih dari kedudukan belajar menjadi kedudukan merancang dan menciptakan barang-barang baru atas kemampuannya sendiri. Tentu saja dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi robot. Jepang dewasa ini tidak sama dengan Jepang pada masa lampau. Di Jepang dewasa ini sangat terkenal dengan perkembangan robotnya. Perkembangan dan penggunaan robot sangatlah membantu dan mengurangi beban kegiatan maupun kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Dalam bidang industri, robot sangat meningkatkan produksi, akurasi, dan mutu kualitas hasil produksi. Dalam bidang nuklir dan militer, robot sering digunakan ketika manusia tidak mampu masuk ke daerah yang beresiko tinggi, seperti: robot yang digunakan untuk menjelajah planet, robot yang digunakan untuk mendeteksi limbah nuklir, robot yang mendeteksi benda di dasar laut, dan lain-lain. 6

7 Ada delapan jenis robot di Jepang yang dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat Jepang dewasa ini, yaitu: robot Ashimo (robot humanoid yang dapat terhubung dengan mengakses internet yang dapat terhubung dengan komputer, berfungsi untuk mempermudah mendapatkan informasi berupa berita dan prakiraan cuaca), robot Actroid (robot humanoid berbentuk wanita yang berfungsi sebagai pemandu wisatawan dan bodyguard), robot Q-RIO dan AIBO (robot humanoid dan robot animalia yang berfungsi sebagai penjaga keamanan rumah dan perusahaan yang handal), robot RIBA atau Robo for Interactive Body Assistance (robot perawat yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk meringankan tugas para dokter di rumah sakit), robot Ninomiya-kun (robot pembaca yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk membantu membacakan surat kabar ataupun buku cerita kepada orang lansia di panti jompo yang kesulitan membaca dan kepada anak-anak di panti asuhan sebelum menjelang tidur), robot Yaskawa-kun (robot humanoid lucu penjual es krim di sebuah Theme Park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland), robot MotoMan SDA1 (robot humanoid pembuat okonomiyaki di sebuah restoran di Jepang), dan robot AR atau Assistant Robo (robot pelayan restoran ataupun robot pembantu rumah tangga yang berbentuk humanoid). Berdasarkan penjelasan singkat dari kedelapan jenis robot di Jepang yang dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat Jepang di atas, maka dalam penelitian ini penulis hanya membahas mengenai lima jenis robot saja, yaitu: robot RIBA atau Robo for Interactive Body Assistance (robot perawat 7

8 yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk meringankan tugas para dokter di rumah sakit), robot Ninomiya-kun (robot pembaca yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk membantu membacakan surat kabar ataupun buku cerita kepada orang lansia di panti jompo yang kesulitan membaca dan kepada anak-anak di panti asuhan sebelum menjelang tidur), robot Yaskawa-kun (robot humanoid lucu penjual es krim di sebuah Theme Park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland), robot MotoMan SDA1 (robot humanoid pembuat okonomiyaki di sebuah restoran di Jepang), dan robot AR atau Assistant Robo (robot pelayan restoran ataupun robot pembantu rumah tangga yang berbentuk humanoid). Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membahas lima jenis robot saja, dikarenakan kelima jenis robot tersebut sering dijumpai oleh masyarakat Jepang, lebih mudah mendapatkan izin kepemilikan robot dari pemerintah maupun perusahaan pembuat robot tersebut, dan harganya lebih terjangkau oleh masyarakat Jepang yang ingin membeli dan memilikinya dibandingkan dengan ketiga robot tersebut, yaitu: robot Ashimo (robot humanoid yang dapat terhubung dengan mengakses internet yang dapat terhubung dengan komputer, berfungsi untuk mempermudah mendapatkan informasi berupa berita dan prakiraan cuaca), robot Actroid (robot humanoid berbentuk wanita yang berfungsi sebagai pemandu wisatawan dan bodyguard). Berdasarkan penjelasan dari kedelapan jenis robot di Jepang yang dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat Jepang di atas, 8

9 maka penulis akan mencoba menguraikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan robot di Jepang? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk mempermudah dalam menganalisa topik dalam penulisan penelitian, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan penelitian ini. Ruang lingkup penelitian difokuskan kepada robot-robot yang dapat menimbulkan dampak positif dan negatif dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Sehingga masalah yang akan dibahas menjadi lebih terarah. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas lima jenis robot saja, yaitu: robot RIBA atau Robo for Interactive Body Assistance (robot perawat yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk meringankan tugas para dokter di rumah sakit), robot Ninomiya-kun (robot pembaca yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk membantu membacakan surat kabar ataupun buku cerita kepada orang lansia di panti jompo yang kesulitan membaca dan kepada anak-anak di panti asuhan sebelum menjelang tidur), robot Yaskawa-kun (robot humanoid lucu penjual es krim di sebuah Theme Park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland), robot MotoMan SDA1 (robot humanoid pembuat okonomiyaki di sebuah restoran di Jepang), dan robot AR atau 9

10 Assistant Robo (robot pelayan restoran ataupun robot pembantu rumah tangga yang berbentuk humanoid). Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membahas lima jenis robot saja, dikarenakan kelima jenis robot tersebut sering dijumpai oleh masyarakat Jepang, lebih mudah mendapatkan izin kepemilikan robot dari pemerintah maupun perusahaan pembuat robot tersebut, dan harganya lebih terjangkau oleh masyarakat Jepang yang ingin membeli dan memilikinya. Untuk membatasi penelitian ini supaya tidak terlalu luas, data yang diambil hanya sebagian pembahasan yang diambil dari berbagai sumber referensi buku dan internet tersebut. Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih jelas dan memiliki data yang akurat, maka penulis pada Bab II menjelaskan juga tentang sejarah, jenis, dan fungsi robot bagi masyarakat Jepang. 10

11 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Robot telah diciptakan sejak zaman Yunani kuno. Teknologi robot tersebut telah dikembangkan jauh sebelum kata robot dikenalkan oleh Karel Capek. Dahulu, para pencipta robot mengenalnya dengan sebutan automata (automaton). Secara etimologi, automata berasal dari bahasa Yunani, automatos yang berarti bergerak atas kehendak sendiri. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan mesin-mesin bergerak tak-elektronik, khususnya yang dirancang untuk menyerupai gerakan manusia atau hewan (Pram, 2013:5). Robot berasal dari bahasa Cheko, Robota yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh robot biasanya pekerjaan yang berulang, kotor, berat, dan berbahaya. Robot merupakan alat mekanik yang diciptakan untuk meringankan pekerjaan manusia. Robot sendiri memiliki beberapa jenis dan fungsi. Hal tersebut tergantung pada program yang ditanamkan dalam dirinya (Pram, 2013:3). Robot merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang mempunyai banyak ragam dan fungsi. Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot. Namun, setiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda tentang pengertian robot. Secara umum, robot merupakan peralatan mekanik atau biomekanik yang 11

12 dapat menghasilkan gerakan, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah didefenisikan sebelumnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tinjauan pustaka merupakan bahasan ataupun bahan-bahan bacaan yang terkait dengan suatu topik yang sedang dibahas dan memuat uraian mengenai data yang sebenarnya. 2. Kerangka Teori Jika membicarakan mengenai perkembangan teknologi di Jepang, sangat erat sekali kaitannya dengan robot. Oleh karena itu, pembahasan tentang sejarah robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini sangat memerlukan pendekatan historis. Menurut Ratna (2004:66) pendekatan historis melihat konsekuensi berisi sejarah sebagai sarana untuk mencapai aspek-aspek kebudayaan yang lebih luas dimana berisi sejarah adalah gambaran kehidupan masyarakat di zamannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah merupakan metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah merupakan instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian tersebut disebut metode sejarah. Metode sejarah yang dilakukan melalui proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa 12

13 lampau. Peristiwa dimasa lampau dapat kita hadirkan kembali dengan cara merekonstruksi peristiwa itu dari jejak jejak masa lampau yang disebut sumber sejarah (historical sources). Sumber sejarah menurut bentuknya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda (artefak). Adapun menurut asal usulnya, sumber sejarah dapat digolongkan menjadi sumber primer, sumber sekunder, dan sumber tersier. Menghadirkan kembali peristiwa dimasa lampau bukan berarti kita mengulang atau menampilkan kembali peristiwa atau tokoh tokoh peristiwa tersebut secara nyata, melainkan menghadirkannya melalui tulisan, yaitu: berupa tulisan kisah peristiwa dimasa lampau. Menurut Suryabrata (1983:16) tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Penulis menggunakan pendekatan ini oleh karena penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak robotisasi dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Penulis juga menggunakan pendekatan sosiologis, karena pembahasan dalam pendekatan ini mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial, konflik berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan dan status sosial, serta kebudayaan (Abdurrahman, 1999:11). Menurut Weber dalam Abdurrahman (1999:11) tujuan penelitian ini adalah memahami arti subjektif dari perilaku sosial, bukan semata-mata menyelidiki arti objektifnya. 13

14 Berdasarkan penjelasan teori diatas, penulis memberikan komentar dan kesimpulan bahwa pendekatan sosiologis merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, dimana dalam suatu masyarakat ada kebudayaan, tingkah laku, organisasi yang ada dalam masyarakat tersebut. Kebudayaan juga terlahir dan berkembang diantara masyarakat keduanya saling berkaitan erat dan ada timbal balik didalamnya, kebudayaan tidak akan berkembang tanpa adanya masyarakat. Masyarakat tidak akan berkembang adanya kebudayaan yang mendasarinya. Oleh karena itu, mempelajari pendekatan sosiologis berarti mempelajari kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut, begitu pula sebaliknya mempelajari kebudayaan juga mempelajari pendekatan sosiologis. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pembahasan sebelumnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perkembangan robot di Jepang dewasa ini. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan pembahasan sebelumnya, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 14

15 1. Menambah pemahaman dan pengetahuan tentang awal perkembangan robot di Jepang hingga dewasa ini. 2. Menambah pemahaman dan pengetahuan tentang pengaruh penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini. 1.5 Metode Penelitian Secara etimologis, metode berasal dari kata met dan hodes yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode merupakan jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga dua hal penting yang terdapat dalam sebuah metode merupakan cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Metode merupakan cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang dikehendaki ( Menurut Azwar (1998:10), metode merupakan alat untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Dalam mengerjakan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Nazir (1999:63), metode penelitian deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat, penelitian yang menggambarkan peristiwa maupun gejala dengan apa adanya. Metode penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh- 15

16 pengaruh dari suatu fenomena Azwar (1998:7), tujuan penelitian ini merupakan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Menurut Koentjaraningrat (1976:30) penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu: memberikan gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dalam memecahkan masalah penelitian, mengumpulkan, menyusun, mengklarifikasikan, mengkaji, dan menginterpresentasikan data. Selain itu, untuk mengumpulkan data penulisan menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research). Menurut Ratna (2004:35), metode kepustakaan atau Library Research merupakan mengumpulkan data dan membaca referensi yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dipilih oleh penulis. Kemudian merangkainya menjadi suatu informasi yang mendukung penulisan skripsi ini. Studi kepustakaan merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Beberapa aspek yang perlu dicari dan diteliti meliputi: masalah, teori, konsep, kesimpulan serta saran. Data yang dihimpun dari berbagai literatur buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. Survey book yang dilakukan diberbagai perpustakaan. Data juga dapat didapat melalui internet yang berhubungan mengenai perkembangan robot serta dampak positif dan dampak negatif penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Disamping itu, data akan dianalisa dan kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan hasil yang berupa kesimpulan. 16

BAB II SEJARAH, JENIS-JENIS, DAN FUNGSI ROBOT. yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh

BAB II SEJARAH, JENIS-JENIS, DAN FUNGSI ROBOT. yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh BAB II SEJARAH, JENIS-JENIS, DAN FUNGSI ROBOT 2.1 Sejarah Robot Robot berasal dari bahasa Cheko, Robota yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, melahirkan berbagai macam bentuk kebudayaan. manusia (ningen no seikatsu no itonami kata). Ienaga menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, melahirkan berbagai macam bentuk kebudayaan. manusia (ningen no seikatsu no itonami kata). Ienaga menjelaskan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kesehariannya berinteraksi dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban. Semenjak terciptanya peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. robot yang sudah popular, salah satunya adalah robot humanoid. Robot

BAB I PENDAHULUAN. robot yang sudah popular, salah satunya adalah robot humanoid. Robot BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini hampir semua orang mengenal robot. Ada banyak jenis robot yang sudah popular, salah satunya adalah robot humanoid. Robot berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ROBOT. robota yang berarti : pekerja sendiri dan dalam bahasa Ceko (negara Eropa

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ROBOT. robota yang berarti : pekerja sendiri dan dalam bahasa Ceko (negara Eropa BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ROBOT 2.1 Asal Mula Kata Robot Istilah robot pertama sekali muncul pada tahun 1920, berasal dari kata robota yang berarti : pekerja sendiri dan dalam bahasa Ceko (negara Eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas 377.944 km 2, dan terdiri dari 6.852 pulau. Pulau-pulau utama yang membentang dari utara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kendali Jarak Jauh Lego Nxt Robo Laptop Via Bluetooth

Perancangan Sistem Kendali Jarak Jauh Lego Nxt Robo Laptop Via Bluetooth Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Perancangan Sistem Kendali Jarak Jauh Lego Nxt Robo Laptop Via Bluetooth Padma Nyoman Crisnapati 1) STMIK STIKOM Bali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang 16 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur sebuah keberhasilan dalam suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan 25 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau yang sering disebut dengan metode. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1). 17 III. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah penting karena metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani methodos berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai proses pengendalian. Keterbatasan keterbatasan tersebut lambat laun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai proses pengendalian. Keterbatasan keterbatasan tersebut lambat laun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi berbagai permasalahan yang timbul yang disebabkan oleh keterbatasan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai III. METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

METODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo

METODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo METODE SEJARAH Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo PERTEMUAN PERTAMA What is history? Arti Sejarah Subjektif Sejarah Sebagai Kisah Objektif Sejarah Sebagai Peristiwa Peristiwa Einmalig Hanya sekali terjadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bertahap, organisasi Muhammadiyah di Purwokerto tumbuh dan berkembang, terutama skala amal usahanya. Amal usaha Muhammadiyah di daerah Banyumas meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah, yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu yang disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak Negara maju berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak Negara maju berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi modern dewasa ini khususnya dalam dunia teknologi robotika mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak Negara maju berlombalomba untuk menciptakan robot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudera Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121). III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. ditentukan. Pelaksanaan penelitian membutuhkan banyak waktu, tenaga, alat,

B A B III METODE PENELITIAN. ditentukan. Pelaksanaan penelitian membutuhkan banyak waktu, tenaga, alat, B A B III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertegas hubungan yang erat antara robot dan otomatisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempertegas hubungan yang erat antara robot dan otomatisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robot merupakan sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ribu lainnya pulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk. bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik,

BAB I PENDAHULUAN. ribu lainnya pulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk. bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tokyo 東京 merupakan ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia. Pada tahun 2011, sekitar 13 juta orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia, (dan masyarakat) melalui

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia, (dan masyarakat) melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia, (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Melakukan manajemen resiko berarti merencanakan masa depan dengan lebih sistematis, matang dan terencana. Kita semua menginginkan jaminan kemakmuran,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 22 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian hendaknya sebagai peneliti menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kata metodologi berasal dari tiga kata Yunani, meta, hetodos, dan logos.

BAB III METODE PENELITIAN. Kata metodologi berasal dari tiga kata Yunani, meta, hetodos, dan logos. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kata metodologi berasal dari tiga kata Yunani, meta, hetodos, dan logos. Meta artinya menuju, melalui, dan mengikuti. Sementara hetodos berarti jalan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang ini, menuntut manusia untuk terus menciptakan kreasi baru di bidang teknologi. Hal ini berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi robot sudah berkembang dengan pesat pada saat ini, mulai dari robot sederhana untuk aplikasi yang mudah sampai dengan robot canggih dan kompleks yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang. tidak biasadipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang. tidak biasadipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak biasadipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hakikat mendasar dari prinsip kebijakan otonomi daerah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, adalah

Lebih terperinci

19 October 2016 RGS 1

19 October 2016 RGS 1 PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns.,M.Kep 19 October 2016 RGS 1 PENGERTIAN ILMU Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena penelitian yang mengambil obyek masa lampau pada umumnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. 76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi 16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan 13 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta dan peristiwa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti I. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Penggunaan metode dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang penting, hal ini dikarenakan metode merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah rekaman peristiwa yang diambil dari penyajian fakta atau sungguh-sungguh terjadi. Definisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada suatu penelitian terdapat banyak ragamnya tergantung dari pada tujuan, lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Kuda dalam perkembangannya telah ada ketika manusia mulai melakukan aktivitas produksi yang tidak dapat dipenuhi dari hasil produksinya sendiri. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian 14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki beragam budaya, seni serta wisata yang telah dikenal keindahannya di Indonesia. Ibukota Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merdeka sudah hampir 68 tahun lamanya, untuk memperoleh sebuah kemerdekaan tersebut tidaklah mudah, sejarah panjang harus dilalui para pejuang kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Dalam interaksinya tersebut, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan mengusahakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang 14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bullying atau ijime adalah masalah umum di setiap generasi dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bullying atau ijime adalah masalah umum di setiap generasi dan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bullying atau ijime adalah masalah umum di setiap generasi dan setiap negara. Di Jepang sendiri, ijime adalah sebuah fenomena sosial yang cukup serius. Yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang dan Rumusan Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang dan Rumusan Masalah BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang dan Rumusan Masalah Dalam kesehariannya manusia melakukan berbagai aktivitas yang berbeda- beda, hal ini merupakan hal yang lumrah dan menjadi bagian dari rutinitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya perusahaan diartikan sebagai suatu unit produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin ketat disetiap Negara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya, lingkungan, alam, dan wilayah geografis. Keanekaragaman

Lebih terperinci

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 2) Guna Ekstrinsik meliputi: - Sejarah sebagai pendidikan moral - Sejarah sebagai pendidikan penalaran - Sejarah sebagai pendidikan politik - Sejarah sebagai pendidikan kebijakan - Sejarah sebagai pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik objek penelitian berupa berbagai peristiwa di masa lampau, maka metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menyusun karya ilmiah ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada sebuah perusahaan adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mesin dan teknologi. Jepang telah cukup lama berkecimpung dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. mesin dan teknologi. Jepang telah cukup lama berkecimpung dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Jepang merupakan negara yang maju, terutama dalam bidang mesin dan teknologi. Jepang telah cukup lama berkecimpung dalam bidang tersebut sehingga tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama lain dan saling mempengaruhi. Semua manusia awalnya polos dan tak

BAB I PENDAHULUAN. sama lain dan saling mempengaruhi. Semua manusia awalnya polos dan tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial, di mana saling membutuhkan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Semua manusia awalnya polos dan tak mengerti apa-apa sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di dunia ini dibagi menjadi kehidupan di siang hari dan kehidupan malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di siang hari, mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi robotika telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi. Saat ini perkembangan teknologi robotika telah mampu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sangat kompetitif dari segi kehandalan, kekuatan, jangkauan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan sangat kompetitif dari segi kehandalan, kekuatan, jangkauan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan aplikasi robot yang terus berkembang pesat dan sangat kompetitif dari segi kehandalan, kekuatan, jangkauan kemampuan maupun harganya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan manusia yang paling sederhana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indra penglihatan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup adalah pengetahuan dasar tentang bagaimana makhluk hidup berfungsi dan bagaimana merreka berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada dalam kelompok, komunitas, atau masyarakatnya (Mutakin, 2002:1). Tentu saja manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan untuk menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia sangat banyak terbantu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini sangat berkembang sekali ilmu pengetahuan di bidang teknologi, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini sangat berkembang sekali ilmu pengetahuan di bidang teknologi, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sangat berkembang sekali ilmu pengetahuan di bidang teknologi, dengan bermacam macam produk dan jasa baru yang sulit untuk kita kenal, khusunya di bidang elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan dari lingkup lokal menjadi global menyebabkan terjadinya perubahan dihampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan untuk penyesuaian situasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesusastraan adalah salah satu bagian dari ilmu dan juga salah satu kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya memiliki seni drama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:740) arti dari kata metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.meski masyarakat Jepang sangat menjaga budaya dan tradisi dari leluhurnya,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.meski masyarakat Jepang sangat menjaga budaya dan tradisi dari leluhurnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang adalah negara maju yang terkenal dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, namun tidak begitu saja meninggalkan budaya lama yang sudah lama melekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan makin mahalnya harga BBM dan ongkos transportasi publik, jumlah pemakai sepeda motor di Indonesia semakin meningkat. Menurut Asosiasi Industri Sepeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Umum Konsep dari media yang akan dibuat adalah membantu pengajar dalam memberikan pengajaran pada siswa dalam belajar pengetahuan desain. Media pembelajaran yang disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun Kidul, Kecamatan Rancasari di Kawasan Pengembangan Gedebage Kota Bandung Propinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara utama yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia informasi juga menyebabkan cepatnya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia informasi juga menyebabkan cepatnya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia informasi dari bidang teknologi sangat berpengaruh terhadap manusia, organisasi dan perusahaan serta penyebaran informasi. Dari perkembangan dunia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan besar saat ini saling berkompetisi dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan besar saat ini saling berkompetisi dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Khususnya dalam bidang elektronika, komputer, dan software. Hal itulah

Lebih terperinci