PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA BERSIH (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar
|
|
- Sudomo Hamdani Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA BERSIH (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) ANNISA WIDYA MAULIDA Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Pembimbing : Dr. Dedi Kusmayadi SE., M.Si.Ak., CA. Rani Rahman S.E., M.Ak ABSTRACT The purpose of this research was to determine the influence of Working Capital to Sales and its impact on Net Income which is listed on the Indonesia Stock Exchange, either partially or simultaneously. Data collection by recording data that has been published. In this study the authors use the analytical descrptive method with approach to the cencus of 15 Food and Beverages issuers listed on the Indonesia Stock Exchange. The result showed that (1) Working Capital has significant effect on Sales and has effect of 98% (2) Working Capital partially has not significant effect on Net Income and has effect of 3% (3) Sales partially has not significant effect on Net Income and has effect of 65,4% (4) Working Capital and Sales simultaneously has significant effect on the Net Income and has effect of 96,4%. Keywords : Working Capital, Sales, and Net Income.
2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Modal Kerja terhadap Penjualan dan dampaknya pada Laba Bersih yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara parsial maupun secara simultan. Pengumpulan data dengan pencatatan data yang sudah dipublikasikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus sebanyak 15 Emiten Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Penjualan dan mempunyai pengaruh sebesar 98% (2) Modal Kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Laba Bersih dan mempunyai pengaruh sebesar 3% (3) Penjualan secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Laba Bersih dan mempunyai pengaruh sebesar 65,4% (4) Modal Kerja dan Penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih dan mempunyai pengaruh sebesar 96,4%, Kata Kunci : Modal Kerja, Penjualan, dan Laba bersih. PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan pesat dalam dunia usaha juga memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen. Tetapi pada sisi lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada dunia usaha dewasa ini. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan yang sejenis dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang diantaranya meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula perusahaan perlu melakukan pengelolaan modal dengan baik agar tersedia modal yang cukup dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk operasionalisasi sehari hari dan kewajiban lainnya seperti membayar hutang, upah dan sebagainya.
3 Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung pada jenis perusahaan dan besar kecilnya perusahaan itu sendiri. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-benar diharapkan oleh perusahaan sedangkan akibat pengelolaan modal yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Perusahaan sebaiknya menyediakan modal kerja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak akan mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga dapat merugikan perusahaan karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan secara produktif. Hal ini menyebabkan hilangnya kesempatan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Di samping itu kelebihan modal kerja juga akan menimbulkan inefisiensi atau pemborosan dalam operasi perusahaan. Perusahaan tidak dapat melakukan pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari dengan menggunakan laba yang dihasilan karena akan mengalami hambatan pengelolaan keuangan dimasa yang akan datang. Pembayaran kegiatan operasional sehari-hari dapat didanai dengan uang kas. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mencadangkan dana untuk modal kerja dan menentukan banyaknya investasi yang harus dilakukan pada setiap kategori aset lancar yang tergolong sebagai modal kerja. Akibatnya laba dapat dimaksimumkan karena perusahaan mempunyai aktiva lancar yang tidak berlebihan juga pembelanjaan jangka pendek yang tidak lebih dari kebutuhan. Modal kerja diperlukan untuk meningkatkan penjualan, penjualan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Henry Simamora (2008:24) menyatakan bahwa penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilakukan baik tunai maupun kredit. Karena dengan adanya pertumbuhan penjualan perusahaan harus memiliki dana untuk membiayai aktiva lancar. Misalnya bila perusahaan mengalami peningkatan penjualan
4 secara kredit, maka pada posisi aktiva lancar yaitu pada piutang perusahaan akan mengalami peningkatan pula. Begitu juga dengan persediaan karena semakin banyak barang yang dijual maka persediaan akan bertambah karena adanya peningkatan penjualan. Volume penjualan merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Maka dari itu perusahaan memerlukan sumber pembiayaan atau dana dengan adanya peningkatan penjualan tersebut. Dengan modal kerja yang memadai kegiatan penjualan akan semakin meningkat karena persediaan barang dagang dari kegiatan produksi yang mengalami peningkatan. Penjualan barang dan jasa merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Penjualan produk ini memerlukan perhatian yang khusus sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan, karena itu dibutuhkan analisis yang tepat untuk melakukan perhitungan target volume penjualan untuk mencapai laba yang diinginkan. Tujuan akhir dari peningkatan volume penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu diharapkan akan berdampak pada laba bersih yang terus meningkat. Untuk itu volume penjualan menjadi target utama dalam kegiatan penjualan ini, semakin besar volume penjualan (unit) semakin besar proyeksi laba yang diterima. Kegiatan penjualan adalah salah satu faktor penentu atas perolehan laba yang optimal, karena laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, masalah berat yang dihadapi oleh perusahaan adalah masalah penjualan dan pencapaian laba yang optimal. Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Keuntungan atau laba merupakan sarana penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Makin tinggi laba yang diharapkan maka perusahaan akan mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembang serta tangguh menghadapi persaingan. Untuk menjamin agar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan laba. Maka dari itu, dalam menghadapi persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan yang sejenis dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, di dalam perusahaan diperlukan adanya pengelolaan modal kerja yang tepat karena pengelolaan modal kerja akan berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional ini akan berpengaruh pada pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Dan pendapatan yang
5 diperoleh perusahaan tersebut akan berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh perusahaan. Penelitian ini memilih Perusahaan Food and Beverage karena perusahaan industri barang konsumsi merupakan salah satu sektor usaha yang akan terus mengalami pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Perusahaan Industri Makanan dan Minuman adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan food and beverage mempunyai kontribusi terbesar terhadap BEI sebesar 43% dibandingkan dengan perusahaan rokok sebesar 9%, perusahaan farmasi sebesar 28%, perusahaan kosmetik dan barang keperluan rumah tangga sebesar 11% dan perusahaan peralatan rumah tangga sebesar 9%. (Kurniawati, 2012). Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) tahun menunjukkan trend pertumbuhan sektor food and beverage di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sektor industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor usaha yang akan terus mengalami pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat. Kebutuhan pangan masyarakat yang semakin banyak dan tidak terbatas yang diikuti kemajuan teknologi dalam perkembangan dunia usaha, menyebabkan meningkatnya persaingan perusahaan makanan dan minuman dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Selera masyarakat Indonesia akan makanan dan minuman selalu berubah-ubah dan beragam. Hal ini yang menjadi perhatian perusahaan makanan dan minuman untuk menciptakan produk-produk makanan dan minuman yang dapat menyesuaikan dengan perubahan selera masyarakat terhadap makanan dan minuman. Perusahaan yang kuat akan bertahan dalam persaingan, sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka Penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Modal Kerja Terhadap Penjualan Dan Dampaknya Pada Laba Bersih Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Modal Kerja, Penjualan, dan Laba Bersih pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di
6 Bursa Efek Indonesia, untuk mengetahui bagaimana pengaruh Modal Kerja terhadap Penjualan pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial maupun simultan antara Modal Kerja dan Penjualan terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode deskiptif analisis dengan pendekatan sensus. Menurut Sugiyono (2007:2011), statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskipsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Metode yang digunakan adalah sensus, yaitu cara pengumpulan data kalau seluruh elemen populasi diteliti satu persatu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter. (Supranto, 2004 : 61). Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis pada besarnya pengaruh yang ditimbulkan variabel independen terhadap variabel dependen atau pengaruh modal kerja terhadap penjualan dan dampaknya pada laba bersih. Variabel-variabel sehubungan dengan judul yang diajukan, yaitu : Variabel Independen (X 1 ) dan (X 2 ). Variabel independen adalah variabel yang tidak dipengaruhi atau terikat oleh variabel-variabel lain, variabel independen ini justru mempengaruhi variabel-variabel yang lain yang ada hubungannya dengan variabel ini. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan indikator dari kedua variabel yaitu : X 1 = Modal Kerja. Dalam penelitian ini penulis menggunakan modal kerja bruto (gross working capital) berdasarkan konsep kuantitatif, yaitu keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Indikatornya adalah : Seluruh Aktiva Lancar. X 2 = Penjualan. Pengukuran volume penjualan pada penelitian ini didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan), yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. Indikatornya adalah: Total Penjualan Bersih pertahun. Variabel dependen (Y). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau terikat oleh variabel lain dalam hubungan sebab akibat, artinya variabel ini sangat
7 tergantung pada variabel-variabel lain. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Laba Bersih. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah sebagai berikut: Y=Laba Bersih. Indikatornya adalah : Kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya setelah dikurangi pajak penghasilan. Data yang digunakan penulis adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari pihak lain yang dijadikan sebagai sarana untuk kepentingan sendiri. Penelitian dilakukan melalui literatur, sumber data, dan informasi lainnya yang ada hubungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan yang tergabung dalam industri Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan Laporan Keuangan periode tahun 2014 yang berjumlah 15 perusahaan. Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistic parametris (skala yang digunakan adalah rasio). Hipotesis dalam pengujian ini akan dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari modal kerja terhadap penjualan dan dampaknya pada laba bersih. Teknik yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah analisis jalur (path analysis), tujuan digunakan analisis jalur adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh seperangkat variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu tujuan dilakukan analisis jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Dalam path analysis, terdapat langkah-langkah yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1) Pengujian koefisien korelasi (r) ρxixj = rx 1 X 2
8 ...(Sitepu,1994:19) Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian jika hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterpretasikan sebagai berikut : Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat (Sugiyono, 2007 :216) 2) Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut: YXi byxi n h 1 n 2 Xi h Yh 2 ; i =1,2,3 k (Sitepu,1994:17) Keterangan : ρyx i = Koefisien jalur dari X 1 terhadap Y byxi = Koefisien Regresi dari variabel X 1 terhadap variabel Y i = 1, 2,3.k 3) Pengujian faktor residu atau sisa Yi 2 1 R YiX X... X = 1 2 k (Sitepu,1994:23) Dimana : R 2 YX 1, X 2 X k = k i 1 Y X i i ryxi 4) Pengujian hipotesis operasional Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas Xi dengan variabel Xj
9 Ho : rx 2 X 1 = 0 Ha : r X 2 X 1 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika jika t hitung > t tabel a) Pengujian secara simultan Ho : ρyx 1 = ρyx 2 = 0 Ha : ρyx 1 = ρyx 2 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika jika F hitung > F tabel Uji signifikansi menggunakan rumus : F = n k 1 R k 1 R 2 YX X YX X 2... X 2 k (Sitepu,1994:25) Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V 1 = k dan V 2 = n-k-l b) Pengujian secara parsial Hipotesis operasional : Ho : ρyx i = 0 Ha : ρyx i 0 Uji signifikan menggunakan satu arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut : Terima Ho jika -t 1/2 α t hitung t 1/2 α Tolak Ho jika t ½ α > t hitung atau t hitung > t ½ α Uji statistik menggunakan rumus : t i YX 1 R YX 1... X k n k 1 1 R X X... X 1 i 1 i... X k ; i = 1, 2,,(Sitepu, 1994:28) Statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-1 dengan kriteria penolakan Ho jika t < t 1/2 α (n-k-1) atau t > t 1/2 α (n-k-1)
10 Keterangan : ρyx i R 2 YX i. X k R 2 YX i (X i ) X k : Koefisien jalur (besarnya pengaruh) variabel X i terhadap variabel Y : Koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel X terhadap variabel Y (ρyx i. ryx i + ρyx 2. ryx 2 ) : Koefisien yang menyatakan determinasi multiple antara X i dengan X 1.X k tanpa X 2 5) Untuk mengetahui pengaruh variabel lain atau faktor residu dapat ditentukan melalui : Y = R YiX X... X k 6) Mencari pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam table berikut : Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung 1 Y X 1 Y = (ρyx 1 ) 2 = (A) 2 Y X 2 Y = (ρyx 2 ) 2 = (D).(Sitepu,1994:23) Y X 1 X 2 Y (ρyx 1 )(ρx 2 x 1 )(ρyx 2 )+ (ρyx 1 )(ρx 2 x 1 )(ρyx 2 ) (B) Total Pengaruh X 1 Y A+B= (C) 3 Total pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y secara simultan (C+E) (F) 4 Pengaruh residu 100 %-F (G) 5 Total (F + G) 1 X 2 (E) Y Pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1) Penetapan Hipotesis Operasional. Pada penetapan hipotesis, hipotesis akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian. 2) Penetapan tingkat signifikansi
11 Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan tingkat signifikansi/taraf nyata, hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar dapat diketahui untuk menentukan pilihan antara Ho dan Ha. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 (5%) tingkat signifikan ini adalah tingkat yang umum digunakan untuk penelitian sosial karena dianggap cukup untuk mewakili hubungan tiap variabel yang diteliti. Keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,95 dengan tingkat kesalahan yang ditolelir atau alpha (α) sebesar 0,05. 3) Uji signifikansi a. Secara parsial menggunakan uji t b. Secara simultan menggunakan uji F 4) Kaidah keputusan Secara parsial a. Tolak Ho jika t hitung > t ½ α atau t ½ α > t hitung b. Terima Ho jika -t 1/2 α t hitung t 1/2 α Secara simultan Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel 5) Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Modal Kerja Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Perusahaan Food and Beverage dalam penelitian ini menggunakan modal kerja konsep kuantitatif. Pada konsep kuantitatif mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek.
12 Dengan demikian modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Adapun data mengenai modal kerja pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 adalah sebagai berikut : Modal Kerja Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014 No Nama Perusahaan Modal Kerja 1 PT Akasha Wira International Tbk Rp PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Rp PT Tri Banyan Tirta Tbk Rp PT Cahaya Kalbar Tbk Rp PT Delta Djakarta Tbk Rp PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Rp PT Indofood Sukses Makmur Tbk Rp PT Multi Bintang Indonesia Tbk Rp PT Mayora Indah Tbk Rp PT Prashida Aneka Niaga Tbk Rp PT Nippon Indosari Corporindo Tbk Rp PT Sekar Bumi Tbk Rp PT Sekar Laut Tbk Rp PT Siantar Top Tbk Rp PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Rp Sumber : Data Sekunder Penjualan Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilakukan baik tunai maupun kredit. Dalam pelaksanaan kegiatan penjualan perusahaan harus dapat mengetahui besarnya volume penjualan yang dicapai. Karena pengukuran volume penjualan pada penelitian ini didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan), yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu, maka indikator dari penjualan dalam penelitian ini adalah total penjualan bersih per tahun. Adapun data mengenai Penjualan pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 adalah sebagai berikut :
13 Penjualan Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014 No Nama Perusahaan Penjualan 1 PT Akasha Wira International Tbk Rp PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Rp PT Tri Banyan Tirta Tbk Rp PT Cahaya Kalbar Tbk Rp PT Delta Djakarta Tbk Rp PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Rp PT Indofood Sukses Makmur Tbk Rp PT Multi Bintang Indonesia Tbk Rp PT Mayora Indah Tbk Rp PT Prashida Aneka Niaga Tbk Rp PT Nippon Indosari Corporindo Tbk Rp PT Sekar Bumi Tbk Rp PT Sekar Laut Tbk Rp PT Siantar Top Tbk Rp PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Rp Sumber : Data Sekunder Laba Bersih Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Keuntungan atau laba merupakan sarana penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Makin tinggi laba yang diharapkan maka perusahaan akan mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembang serta tangguh menghadapi persaingan. Besarnya laba tergantung pada seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari penjualan dibandingkan dengan jumlah biaya yang terjadi untuk membuat produk yang akan dijual. Dengan diketahuinya pendapatan yang diperoleh, maka perusahaan dapat menentukan besarnya selisih antara hasil penjualan dengan beban yang menghasilkan laba dimana nantinya manajemen perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan laba. Adapun data mengenai Laba Bersih pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 adalah sebagai berikut : Laba Bersih Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014 No Nama Perusahaan Laba Bersih 1 PT Akasha Wira International Tbk Rp PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Rp PT Tri Banyan Tirta Tbk Rp. ( ) 4 PT Cahaya Kalbar Tbk Rp PT Delta Djakarta Tbk Rp
14 6 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Rp PT Indofood Sukses Makmur Tbk Rp PT Multi Bintang Indonesia Tbk Rp PT Mayora Indah Tbk Rp PT Prashida Aneka Niaga Tbk Rp. ( ) 11 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk Rp PT Sekar Bumi Tbk Rp PT Sekar Laut Tbk Rp PT Siantar Top Tbk Rp PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Rp Sumber : Data Sekunder PEMBAHASAN Modal Kerja pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dari 15 Perusahaan Food and Beverage diketahui 4 perusahaan yang jumlah modal kerja kotornya paling besar diatas 1 Triliyun Rupiah, secara berurutan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar Rp , PT Mayora Indah Tbk sebesar Rp , dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar Rp Sedangkan jumlah modal kerja kotor paling kecil adalah PT Sekar Laut Tbk yaitu sebesar Rp Dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat dilihat bahwa pos-pos yang nilainya mengalami kenaikan dari tahun 2013 sehingga menyebabkan total Aset Lancar PT Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2014 naik yaitu, Piutang Usaha pihak berelasi mengalami kenaikan sebesar 47,4%, Piutang Bukan usaha pihak ketiga naik sebesar 54%, Piutang Bukan usaha pihak berelasi naik sebesar 45,4%, Persediaan neto naik sebesar 3,6%, Pajak dibayar dimuka naik sebesar 69,9%, Beban tanaman ditangguhkan naik sebesar 12,45%, Beban dibayar dimuka dan aset lancar lainnya naik sebesar 12,45%, dan terdapat Aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp Sedangkan jumlah modal kerja terkecil adalah PT Sekar Laut Tbk yaitu sebesar Rp Apabila dilihat dari Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian terlihat bahwa jumlah Kas dan setara kas PT Sekar Laut Tbk mengalami penurunan sebesar 19,41% disebabkan nilai dari pos Bank turun sebesar 14,42% dari Rp pada tahun 2013 menjadi Rp pada tahun 2014 dan
15 Deposito sebesar Rp pada tahun 2013 tidak ada pada tahun Pada tahun 2013, deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman. Penjualan pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dari 15 Perusahaan Food and Beverage diketahui perusahaan yang jumlah Penjualan bersihnya paling besar diatas 1 Triliyun Rupiah secara berurutan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar Rp , PT Mayora Indah Tbk sebesar Rp Sedangkan perusahaan yang penjualannya lebih kecil dibandingkan dengan tiga perusahaan yang penjualan bersihnya diatas 1 Triliyun Rupiah secara berurutan adalah PT Prashida Aneka Niaga Tbk sebesar Rp , PT Delta Djakarta Tbk sebesar Rp , PT Sekar Laut Tbk sebesar Rp , PT Akasha Wira International Tbk sebesar Rp , dan PT Tri Banyan Tirta Tbk sebesar Rp PT Indofood Sukses Makmur Tbk membukukan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp.63,59 triliun di tahun 2014, meningkat 14,3% dari Rp.55,62 triliun di tahun 2013, didorong oleh peningkatan penjualan di seluruh Grup. Di sepanjang tahun 2014 Perseroan mencatatkan penjualan di luar Indonesia sebesar US$455 juta atau sekitar 8% dari penjualan neto konsolidasi. Grup CBP tetap menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan neto konsolidasi dengan memberikan kontribusi sebesar 46,9%. Sedangkan sisanya dikontribusikan oleh Grup lainnya yaitu Bogasari, Agribisnis dan Distribusi yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 25,2%, 19,9% dan 8,0% terhadap penjualan neto konsolidasi. PT Tri Banyan Tirta Tbk mengalami penurunan performance keuangan. Penjualan yang dicatat sebesar Rp , turun sebesar 32% dari penjualan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan.
16 Laba Bersih pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dari 15 perusahaan dapat dilihat perusahaan yang memperoleh Laba Bersih paling besar adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp Laba tahun berjalan (Laba Bersih) di tahun 2014 mencapai sebesar Rp.5,15 triliun, naik 50,6% dari Rp.3,42 triliun di tahun 2013 terutama disebabkan oleh kinerja operasional yang lebih baik dan rugi neto selisih kurs dari aktivitas pendanaan yang lebih rendah. Setelah memperhitungkan kepentingan nonpengendali, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 55,2% menjadi Rp.3,89 triliun dari Rp.2,50 triliun di tahun Sedangkan perusahaan yang memperoleh Rugi Bersih adalah PT Tri Banyan Tirta Tbk sebesar (Rp ), penurunan performance laba pada PT Tri Banyan Tirta Tbk disebabkan karena penurunan omzet penjualan dan kenaikan beban usaha serta biaya lainya. Dan PT Prashida Aneka Niaga Tbk sebesar (Rp ) yang disebabkan total penjualan bersih PT Prashida Aneka Niaga Tbk pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 23,80% dari Rp pada tahun 2013 menjadi Rp , dimana hal tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas barang dagangan PT Prashida Aneka Niaga Tbk di pasaran internasional. Pengaruh Modal Kerja terhadap Penjualan Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Modal Kerja (X 1 ) terhadap Penjualan (X 2 ) pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat diketahui dan dapat dihitung dengan menggunakan SPSS versi.17. Nilai r merupakan koefisien korelasi untuk menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel. Nilai r Modal Kerja (X 1 ) terhadap Penjualan (X 2 ) pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilihat dari nilai hasil output SPSS versi.17 adalah sebesar 0,990, maka nilai r dalam keterkaitan hubungannya dikategorikan sangat kuat sesuai dengan tingkat keeratan hubungan menurut Sugiyono (2007:216).
17 Besarnya koefisien determinasi (r) 2 atau (0,990) 2 yaitu sebesar 0,980 atau 98%, hal ini berarti Modal Kerja (X 1 ) berpengaruh terhadap Penjualan (X 2 ) pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 98% dan sisanya 2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti seperti harga jual, mutu, dengan mutu yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tesebut, biaya promosi, saluran distribusi, dan produk yang sesuai dengan tingkat kebutuhan para konsumen. Untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan harus memperhatikan faktorfaktor yang berkaitan dengan volume penjualan. Misalnya saja harga jual produk. Bilamana volume penjualan cukup besar dengan harga jual yang sesuai, maka perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula. Adakalanya perusahaan tidak bisa menjual cukup banyak dengan harga yang telah direncanakan. Maka harga mungkin harus diturunkan, seperti dalam kasus-kasus persaingan yang terjadi di pasar. Harga yang rendah mungkin mendorong pembeli untuk membeli lebih banyak atau mendorong pembeli untuk pindah dari produk satu ke produk yang lain. Namun dalam praktiknya, meskipun harga telah diturunkan volume penjualan bisa saja tidak berubah, sehingga angka penjualan dalam rupiah justru menjadi lebih kecil, bukan lebih besar. Sebaliknya bila harga dinaikan, belum tentu terjadi penurunan dalam penjualan. Oleh karena itu dibutuhkan analisis yang tepat untuk melakukan perhitungan target volume penjualan untuk mencapai laba yang diinginkan. (Tjiptono Darmaji, 2009:24). Untuk uji signifikansi pengaruh Modal Kerja(X 1 ) terhadap Penjualan(X 2 ) dapat dilihat dari uji t dengan nilai t hitung adalah sebesar jika dibandingkan dengan t tabel dimana α = 5% dan df=15-1-1=13, didapat t tabel sebesar 2,160 maka t hitung (25.065)>t tabel (2,160). Atau dapat dilihat dari sig output SPSS sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat α = 5% atau α = 0,05. Maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh Modal Kerja terhadap Penjualan pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Modal Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Penjualan. Menurut Abas Kardaniata (1996:151) mengatakan bahwa volume penjualan merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja maupun komponen-
18 komponen modal kerja. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan menanamkan sebagian dari dananya dalam modal kerja karena modal kerja diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang bertumpuh pada penjualan. Volume penjualan merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Maka dari itu perusahaan memerlukan sumber pembiayaan atau dana dengan adanya peningkatan penjualan. Dengan modal kerja yang memadai kegiatan penjualan akan semakin meningkat karena persediaan barang dagang dari kegiatan produksi yang mengalami peningkatan. Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Selly Silviawati (2010) yang menyatakan bahwa Modal Kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan. Dan Gunandi Sulaeman (2012) yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi (dalam hal ini penjualan yang diperoleh perusahaan), berarti apabila perusahaan menambah modal kerja maka hasil produksi akan meningkat. Modal kerja yang bertambah akan memberi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan hasil produksinya. Pengaruh Modal Kerja Secara Parsial Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan SPSS versi.17 besarnya pengaruh Modal Kerja(X 1 ) terhadap Laba Bersih(Y) adalah sebesar 0,174. Karena nilainya positif, menunjukan bahwa setiap perubahan pada Modal Kerja akan berbanding lurus dengan perubahan Laba Bersih. Semakin besar Modal Kerja maka laba bersih yang akan dihasilkan pada satu tahun kedepan diprediksi akan semakin besar, jika Modal Kerja naik maka laba bersih akan naik begitu juga dengan sebaliknya. Besarnya koefisien determinasinya (0,174) 2 adalah sebesar 0,0303 atau 3,03% yang berarti bahwa Modal Kerja(X 1 ) berpengaruh terhadap Laba Bersih(Y) hanya sebesar 3% saja dan sisanya 97% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis, faktor lain tersebut diantaranya ialah perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain. Untuk uji signifikansi pengaruh Modal Kerja(X 1 ) terhadap Laba Bersih(Y) secara parsial pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilihat dari uji t dengan nilai t hitung sebesar 0,456 jika dibandingkan dengan
19 t tabel sebesar 2,160 sehingga t hitung (0,456) < t tabel (2,160) dengan tingkat signifikansi yang dilihat dari nilai sig pada tabel coefficients a hasil output SPSS versi 17 sebesar 0,657 lebih besar dari 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis Ho diterima yang artinya Modal Kerja secara parsial berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Laba Bersih atau Modal Kerja secara parsial berpengaruh namun tidak secara signifikan terhadap Laba Bersih. Pengelolaan modal kerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan laba yang maksimal. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan kepada perusahaan. Untuk menilai efisiensi modal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata yang sering disebut working capital turnover (perputaran modal kerja). Perputaran modal kerja berfungsi untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan dalam memperoleh laba yang optimal. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dimana kas yang tersedia diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Komponen modal kerja tersebut adalah kas dan bank, piutang dan persediaan (Riyanto, 2008: 62). Dengan demikian, makin tinggi tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan menunjukkan tingginya volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan, dan laba yang diterima akan menjadi banyak jumlahnya. Untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dapat dilihat dari kesuksesan dan kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja secara produktif. Hal ini dikarenakan perputaran modal kerja merupakan hal yang pernting dalam aktiva yang memang harus dikelola oleh perusahaan dengan efektif dan efisien (Munawir, 2010). Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayu Pujirahayu Saputra (2011), yang menyebutkan bahwa modal kerja berpengaruh secara tidak signifikan terhadap laba bersih. Hasil tersebut dikarenakan laba bersih lebih besar dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya beban. Tidak signifikannya pengaruh modal
20 kerja terhadap laba bersih karena tingkat fluktuativitas modal kerja dari tiap semesternya yang cenderung mengalami peningkatan, dan tingkat laba bersih relatif fluktuatif dari semester sebelumnya. Pengaruh Penjualan Secara Parsial Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan SPSS versi.17 diketahui besarnya pengaruh Penjualan (X 2 ) terhadap Laba Bersih (Y) sebesar 0,809. Karena nilainya positif, menunjukan bahwa setiap perubahan pada Penjualan akan berbanding lurus dengan perubahan Laba Bersih. Semakin besar penjualan bersih maka laba bersih yang akan dihasilkan pada satu tahun kedepan diprediksi akan semakin besar, jika penjualan naik maka laba bersih akan naik begitu juga dengan sebaliknya. Besarnya koefisien determinasinya (0,809) 2 adalah sebesar 0,654 atau 65,4% yang berarti bahwa Penjualan (X 1 ) berpengaruh terhadap Laba Bersih (Y) sebesar 65,4% dan sisanya 34,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis, faktor lain tersebut diantaranya ialah perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain. Untuk uji signifikansi pengaruh Penjualan(X 2 ) terhadap Laba Bersih(Y) secara parsial pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilihat dari uji t dengan nilai t hitung sebesar 2,113 jika dibandingkan dengan t tabel sebesar 2,160 sehingga t hitung (2,113) < t tabel (2,160) dengan tingkat signifikansi yang dilihat dari nilai sig pada tabel coefficients a hasil output SPSS versi 17 sebesar 0,056 lebih besar dari 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis Ho diterima yang artinya Penjualan secara parsial berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Laba Bersih. Menurut Djarwanto (2001:141) mengemukakan bahwa perputaran modal kerja adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja, perputaran modal kerja yang tinggi menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui penjualan. Volume penjualan merupakan salah satu faktor penentu atas perolehan laba bersih, bila volume penjualan naik maka laba bersih yang diperoleh perusahaan akan mengalami kenaikan juga. Ada hubungan yang erat mengenai volume penjualan
21 terhadap peningkatan laba bersih perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan. Budi Rahardjon (2000:33). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Welli Lenggana (2009), yang menyatakan bahwa volume penjualan berpengaruh tidak sigifikan terhadap peningkatan laba bersih. Sedangkan hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yoyon Supriadi dan Ratih Puspitasari (2011) yang menyatakan bahwa Modal kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap penjualan. Pengaruh Modal Kerja dan Penjualan Secara Simultan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasil perhitungan SPSS 17 diperoleh nilai r yaitu sebesar 0,982 dan koefisien determinasinya (r) 2 sebesar 0,964 atau 96,4%. Artinya jika Modal Kerja (X 1 ) dan Penjualan (X 2 ) secara bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka Laba Bersih (Y) juga akan memberikan dampak positif atau meningkat pula. Dari perhitungan SPSS, diperoleh nilai F hitung sebesar 162,274 dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > F tabel dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F-Snedector diperoleh F ; α ; k (n-k-1)=(15-2-1)=12 adalah sebesar 3,89 (Lampiran.17 halaman158) atau dengan melihat sig F yaitu 0,000 yang artinya dengan α lebih kecil dari 0,05 maka menunjukan berpengaruh signifikan. Dikarenakan F hitung (162,274) > F tabel (3,89) dan α lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima atau dengan kata lain Modal Kerja dan Penjualan secara simultan berpengaruh terhadap Laba Bersih dengan koefisien determinasi sebesar 0,964 atau sebesar 96,4%. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan pada Modal Kerja dan Penjualan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Laba Bersih. Menurut pendapat Akhmad Khudzaifi (2007:3), faktor yang menentukan untuk memperoleh laba yang optimal, yaitu tersedianya dana atau modal kerja yang berfungsi untuk membiayai kegiatan perusahaan dan faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan. Dengan adanya pertumbuhan penjualan perusahaan harus memiliki dana untuk membiayai aktiva lancar. Misalnya bila perusahaan mengalami peningkatan penjualan secara kredit, maka pada posisi aktiva lancar yaitu pada piutang perusahaan akan
22 mengalami peningkatan pula. Begitu juga dengan persediaan karena semakin banyak barang yang dijual maka persediaan akan bertambah karena adanya peningkatan penjualan. Dengan modal kerja yang memadai kegiatan penjualan akan semakin meningkat karena persediaan barang dagang dari kegiatan produksi yang mengalami peningkatan. Maka, karena modal kerja adalah modal (tidak selalu dalam bentuk kas) yang dipergunakan untuk menjalankan aktivitas pembentukan jasa/produk yang dijual sehingga keinginan atau permintaan konsumen akan produk terpenuhi dan akan meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan pun akan meningkat sehingga berpengaruh terhadap Laba Bersih. Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feni Lianti (2011) yang menyatakan bahwa kebutuhan modal kerja dan volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih secara simultan, karena jumlah kebutuhan modal kerja setiap tahunnya menurun, maka laba bersihnya akan terpengaruhi oleh modal kerja yang menurun. Sedangkan untuk volume penjualan, dikarenakan selalu naiknya volume penjualan pada setiap tahunnya, sehingga posisi laba bersih pun akan ikut terpengaruhi oleh peningkatan volume penjualan karena apabila volume penjualan meningkat pendapatan perusahaan juga akan meningkat yang akan berdampak pada perolehan laba bersih yang semakin meningkat. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa : 1. Modal Kerja, Penjualan, dan Laba Bersih pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut : a. Modal kerja pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2014 secara umum mengalami kenaikan, meskipun jumlahnya mengalami kenaikan yang berbeda-beda. dari 15 Perusahaan Food and Beverage diketahui 4 perusahaan yang jumlah modal kerja kotornya paling besar diatas 1 Triliyun Rupiah, secara berurutan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Tiga Pilar Sejahtera
23 Food Tbk. Sedangkan jumlah modal kerja kotor paling kecil adalah PT Sekar Laut Tbk. b. Penjualan pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2014 secara umum mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 15 Perusahaan Food and Beverage diketahui perusahaan yang jumlah Penjualan bersihnya paling tinggi diatas 1 Triliyun Rupiah adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sedangkan perusahaan yang penjualannya paling kecil adalah PT Tri Banyan Tirta Tbk. Walaupun terdapat perbedaan tingkat volume penjualan antara kedua perusahaan tersebut, tetapi tingkat volume penjualannya sama-sama mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. c. Laba Bersih pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2014 secara umum mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan yang memperoleh Laba Bersih paling tinggi diatas 1 Triliyun Rupiah adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan perusahaan yang memiliki tingkat laba bersih terkecil adalah PT Sekar Laut Tbk. Sedangkan perusahaan yang memperoleh Rugi Bersih adalah PT Tri Banyan Tirta Tbk, penurunan performance laba pada PT Tri Banyan Tirta Tbk disebabkan karena penurunan omzet penjualan dan kenaikan beban usaha serta biaya lainya. Dan PT Prashida Aneka Niaga Tbk yang disebabkan total penjualan bersih PT Prashida Aneka Niaga Tbk pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 23,80%, dimana hal tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas barang dagangan PT Prashida Aneka Niaga Tbk di pasaran internasional. 2. Pengaruh Modal Kerja (X 1 ) terhadap Penjualan (X 2 ) pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 98%. Modal kerja diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang bertumpuh pada penjualan. Dengan modal kerja yang memadai kegiatan penjualan akan semakin meningkat karena persediaan barang dagang dari kegiatan produksi yang mengalami peningkatan. 3. Pengaruh secara parsial maupun simultan antara modal kerja dan penjualan adalah sebagai berikut : a. Pengaruh Modal Kerja secara parsial terhadap Laba Bersih memiliki pengaruh yang tidak signifikan atau Modal Kerja secara parsial berpengaruh namun tidak
24 secara signifikan terhadap Laba Bersih dan hanya memiliki pengaruh sebesar 3% saja dan sisanya 97% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis, faktor lain tersebut diantaranya ialah perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban pokok operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, dan lain-lain. b. Pengaruh Penjualan secara parsial terhadap Laba Bersih memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan memiliki pengaruh yaitu sebesar 65,4%. Volume penjualan merupakan salah satu faktor penentu atas perolehan laba bersih, bila volume penjualan naik maka laba bersih yang diperoleh perusahaan akan mengalami kenaikan juga. Ada hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. c. Pengaruh Modal Kerja dan Penjualan secara simultan terhadap Laba Bersih memiliki pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 96,4%. Modal kerja yang memadai digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan yang akan memperlancar proses produksi sehingga keinginan atau permintaan konsumen akan produk terpenuhi dan akan meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan pun akan meningkat sehingga berpengaruh terhadap Laba Bersih. Saran 1. Bagi Perusahaan Diharapkan agar perusahaan memiliki jumlah modal kerja yang cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan. Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup maka perusahaan harus mengetahui modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dengan cara mengetahui perputaran dari komponen-komponen (elemen-elemen) modal kerja, yaitu perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, dan setelah perputaran dari setiap elemen modal kerja diketahui, selanjutnya menghitung periode terikatnya modal kerja tersebut. Tingkat perputaran modal kerja dapat diukur dengan menggunakan rasio yaitu diambil dari data laporan laba rugi dan neraca.
25 Disamping itu diharapkan juga agar perusahaan dapat menggunakan modal kerja secara efektif dengan cara menilai keefektifan modal kerja menggunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata tersebut (working capital turnover), karena rasio ini menunjukan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (jumlah rupiah) untuk tiap rupiah modal kerja. Perusahaan juga harus lebih memperhatikan besarnya volume penjualan yang tercapai agar laba bersih yang diperoleh perusahaan maksimal. Dengan meningkatkan kualitas produk dan membuat produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan objek dan variabel yang sama disarankan agar meneliti dengan menggunakan indikator lain, agar dapat diperbandingkan. Atau dengan menambah bahasan variabel lain, sehingga pembahasannya dapat lebih berkembang lagi. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Anis Chariri dan Imam Ghajali Teori Akuntansi, Edisi Revisi : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Anonim Industri Makanan dan Minuman Kembali Bersinar. [Online]. Tersedia : (diakses 30 Maret 2015). Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE. Basu Swastha Manajemen Penjualan, Edisi 3, cetakan 5. Yogyakarta : BPFE. Budi Rahardjo Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Burhan Bungin Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Kearah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa. Butet Agrina Kurniawanti. Analisis Penggunaan Altman Z-Score untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Jurnal Ekonomi Universitas Gunadarma. [Online]. Tersedia :
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh aset likuid yang mudah dikonversi menjadi kas diantaranya kas, bank, piutang, surat-surat berharga,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi di indonesia menunjukkan angka yang poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Saham 1. Pengertian Saham Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ukuran pasar dalam sektor industri tertentu mengindikasikan potensi pasar dan tingkat kompetisi dalam industri tersebut. Jika pertumbuhan ukuran
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Omzet Penjualan Sektor Food And Beverage Tahun (dalam Triliun Rupiah) Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Undang-Undang No.3 tahun 2014 tentang perindustrian Pasal 1 disebutkan bahwa Perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis prediksi kebangkrutan
Lebih terperinci: Yoga Wicaksana NPM :
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA. Nama : Yoga Wicaksana NPM : 28210647 Latar Belakang Tujuan Investasi di pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia di era modern sekarang ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Faktor yang turut mendorong berkembangnya perekonomian adalah
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
54 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya. Namun apabila perusahaan mengalami kegagalan dalam menjalankan usahanya kemungkinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2011 (3
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif, selain itu juga dituntut untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perekonomian seperti saat ini, perusahaan diwajibkan untuk mempunyai daya saing yang kuat agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yaitu pengelolaan keuangan yang menunjukan dana yang tersedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan yaitu ingin memperoleh laba yang maksimal. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan perusahaan yaitu pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu bidang keuangannya, baik itu pada perusahaan go public ataupun yang belum go public, terutama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Manufaktur sektor Industri Food & Beverage yang Terdaftar Di Bursa Efek
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di Perusahaan Manufaktur sektor Industri Food & Beverage
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian
BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian Jenis penelitian yang saya lakukan ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Komponen Z-Score Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan oleh Altman untuk negara-negara
Lebih terperinciABSTRACT Keyword : Return on Assets (ROA), Net Profit Margin, and Basic Earnings Power (BEP) and Corporation Tax to Turn Over Ratio (CTTOR).
ABSTRACT Taxes are the biggest source of state revenue that derive from non-oil sector which is used for development in the present and future. The purpose of this research is to determine whether there
Lebih terperincimembiayai kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas, sehingga modal kerja sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama perusahaan masih beroperasi, modal selalu diperlukan untuk membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas, sehingga modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Aktiva ini sekali berputar kembali dalam bentuk semula dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modal kerja merupakan dana pada aktiva lancar suatu perusahaan untuk kegiatan operasi. Aktiva ini sekali berputar kembali dalam bentuk semula dan dana kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Aditama, 2013). Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan (Aditama, 2013). Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAKSI... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Dalam hal ini menyebabkan. dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam menuntut setiap manager keuangan perusahaan untuk selalu berupaya membuat struktur
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN Manfaat penelitian...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan
55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada beberapa perusahaan makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012: 11), penelitian asosiatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaaan industri atau manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaaan industri atau manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan mentah mengolahnya menjadi barang jadi kemudian menjualnya. Menurut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perputaran Persediaan, dan Perputaran Aktiva Tetap terhadap Return On Investment.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peneltian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Perputaran Aktiva Tetap terhadap Return On Investment. Berikut ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian 1.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas perusahan industri makanan dan minuman yang
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan yang sangat pesat dan menjadi lebih baik dalam persaingan bisnis. Setiap perusahaan saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan makanan dan minuman adalah salah satu sektor dari perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang industri makanan dan minuman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya selalu membutuhkan modal, baik itu modal kerja maupun modal tetap. Modal kerja merupakan hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada dasarnya selalu membutuhkan modal, baik itu modal kerja maupun modal tetap. Modal kerja merupakan hal yang sangat penting untuk kelancaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam menjalankan operasinya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan yang profit oriented maka tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia atau mengunduh data laporan keuangan melalui website
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana.tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tidak langsung dengan melalui internet. Data sekunder dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya
Lebih terperinciOleh: Siti Rasikaesti Dewi NIM
PENGGUNAAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI LAPORAN AKHIR Laporan akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah: Ukuran Perusahaan (Firm Size),
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian
38 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha saat ini ditandai dengan persaingan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha saat ini ditandai dengan persaingan yang semakin tajam.perusahaan seringkali dihadapkan pada berbagai masalah dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Lebih terperinciABSTRACT. By : Irpan Nugraha NPM Guided by: Wawan Sukmana SE., M.Si. Ak.,CA Iwan Hermansyah SE., M.Si. Ak.,CA
ABSTRACT THE INFLUENCE OF CASH TURNOVER AND RECEIVABLES TURNOVER ON RENTABILITY (Censuss at Manufacturing Company Sub-Sector of Food and Beverages Industry at BEI) By : Irpan Nugraha NPM 113403045 Guided
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016 dengan objek penelitian yaitu Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciPENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK
PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 yang seluruh data keuangannya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
3.1. Lokasi dan waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih tempat penelitian pada salah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu : perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya. Kondisi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan akan selalu berusaha dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Kondisi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini menggunakan sumber data yang diambil yaitu dari Pojok BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 3.2 Jenis dan
Lebih terperinciANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.
ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Benazir Walida Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciPENGARUH RASIO UTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH RASIO UTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dedy Supianto, Witarsa dan Warneri E-mail: dedys90@gmail.com Abstrak: Judul penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal terbesar di Indonesia hasil gabungan antara Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2007:61) objek penelitian
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi)
JURNAL AKUNTANSI PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi) Oleh, AGUS IRYANTO 08340306 (Alumni Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai pembangunan sendiri. Bagi Negara Indonesia sumber pembiayaan pembangunan berasal dari penerimaan
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Meliana email: melianazheng96@gmail.com Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan
46 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dan Pusat Informasi Pasar Modal
Lebih terperinciOleh: TRI RIZKIA ADINDA
PENGARUH MODAL KERJA DAN ANGGARAN KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Sensus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh: TRI RIZKIA ADINDA 103403181
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menentu menyebabkan banyak perusahaan yang tiba-tiba mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, akan mempunyai perhatian besar pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i v vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1.2 Rumusan Masalah... 1.3
Lebih terperinciAlbinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : "Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING
PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING Oleh: Saparudin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Koperasi adalah
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.
PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat. Sektor industri makanan dan
Lebih terperinciYuliana I. Dj. Uloli 1, Abd. Rahman Pakaya 2, Selvi 3. Jurusan Manajemen ABSTRAK
1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS DU PONT (ROE DAN ROI) PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG LISTING DI BEI PERIODE 2009-2013 Yuliana I. Dj. Uloli 1, Abd. Rahman Pakaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mencapai laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gajayana N0.50 Malang. Penentuan lokasi ini dilakukan pertimbangan bahwa di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pasar Modal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang berlokasi di Jalan Gajayana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.
20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS
1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang tidak berbeda jauh dengan negara sedang berkembang lainnya. Tujuan pencapaian tingkat
Lebih terperinciPENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI.
PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan oleh: TRISTILYA NORMADIKA 0613010250/FE/EA FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi
Lebih terperinciTri Handayani 1) Djoko Kristianto 2) Dewi Saptantinah Puji Astuti 3) ABSTRACT
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Survei pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE TBK.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 5, Mei 2016 ISSN : 2461-0593 1 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE TBK. Nia Ayu Rusdiyani
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) Syara Permata Mutmainnah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini begitu ketat dan kompetitif. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat ini, menyebabkan pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan banyak bermunculannya usaha-usaha baru. Dalam dunia usaha yang berkembang semakin pesat ini, menyebabkan
Lebih terperinci