BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hengki Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Produksi Menurut Ahman (2004:116), pengertian produksi mengalami perkembangan yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menurut aliran Fisiokrat, produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang baru (product nett). 2. Menurut aliran Klasik, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan tidak harus barang baru, tetapi bisa juga barang yang hanya diubah bentuknya. 3. Pengertian produksi terus berkembang. Pada akhirnya para ekonom memberikan pengertian produksi sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa, atau kegiatan menambah manfaat suatu barang. Produksi sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu, dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi diarahkan sebagai pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan konsumen yang berupa barang dan jasa (Swastha dan Sukotjo, 1997:280). Produksi menurut Bruce R. Beattie (1994:3) merupakan proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan, seperti kekuatan input, faktor sumber daya, atau jasa-jasa produksi dalam pembuatan suatu barang atau jasa.
2 Produksi dalam arti ekonomi mempunyai pengertian semua kegiatan yang meningkatkan nilai kegunaan atau faedah (utility) suatu benda. Ini dapat berupa kegiatan yang meningkatkan kegunaan dengan mengubah bentuk atau menghasilkan barang baru (utility of form). Dapat pula meningkatnya kegunaan suatu benda itu karena adanya kegiatan yang mengakibatkan dapat berpindahnya suatu benda dari tangan seseorang ke tangan orang lain (Sriyadi, 1991:6). Sedangkan menurut Joseph M. Putti (1987:7) produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan sebagai volume produksi dan dalam satuan unit-unit. Berdasarkan berbagai pengertian di atas maka yang dimaksud dengan produksi adalah suatu proses memberdayakan sumber-sumber yang tersedia dengan cara meningkatkan nilai kegunaan atau faedah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai, yang dalam hal ini berupa berita. A. Program Acara Televisi Jenis program TV pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu program hiburan (sinetron, film, musik, dll.) dan program informasi (Siaran berita, talk show). (Morrisan 2008:25). Program hiburan merupakan siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Macam program yang termasuk dalam program hiburan antara lain: sinetron, film, kuis, reality show, dan lain-lain. (Morrisan 2008:213).
3 Program informasi televisi memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap suatu hal atau peristiwa. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Setiap stasiun televisi di Indonesia pasti memiliki program informasi dalam mata acara baik harian maupun mingguan. Program informasi dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (Morrisan 2008:207). 1. Berita keras (Hard news) Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media karena sifatnya harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras dibagi meliputi straight news, features, dan infotainment. a. Straight News (Berita langsung) Merupakan berita singkat dengan menyajikan informasi yang mencangkup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita ini dangat terikat waktu (time concern) karena sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada penonton. b. News Feature News feature merupakan berita ringan namun menarik. Informasi yang disajikan dalam feature misalnya informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan lain-lain. Durasi feature relatif singkat (kurang dari lima menit), karena feature merupakan bagian dari program berita, maka feature masuk kedalam kategori hard news. c. Infotainment Kata infotainment berasal dari dua kata, informasi dan entertainment (hiburan). Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai orang-orang yang dikenal masyarakat (selebritis) atau orang yang bekerja pada industri hiburan. Program berita reguler terkadang menampilkan berita ini di akhir segmen, namun dewasa ini infotainment disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus. 2. Berita lunak (Soft News)
4 Berita lunak merupakan informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth). Program yang masuk dalam kategori berita lunak adalah: a. Current Affair Current affair adalah program yang menyajikan informasi terhadap peristiwa penting sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. b. Magazine Magazine adalah program yang menyajikan informasi ringan namun mendalam dengan tema atau topik yang hampir serupa dalam suatu majalah (magazine). Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi daripada aspek pentingnya. Magazine dapat diartikan program feature dengan durasi yang lebih panjang (30 menit atau satu jam). c. Talk Show Talk show merupakan perbincangan yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas topic tertentu. d. Dokumenter Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya menceritakan suatu tempat, kehidupan, sejarah, hewan, dan lain-lain. (Morrisan 2008:210). B. Program News Magazine News Magazine (Majalah Berita atau Berita berkala) yaitu berita yang penyampaianya tidak terikat dengan waktu atau timeless dan penyajiannya kepada khalayak tidak perlu secepat mungkin. Sifat timeless, adalah sebagai berikut : 1. News Topical Reporting News Topical Reporting adalah uraian berita dalam ruang lingkup satu topik dan merupakan pendalaman dari topik itu dengan menambahkan segi-segi perkembangan berita (trend news). 2. Newsreel
5 Newsreel adalah gabungan dari uraian berita yang secara tematis memiliki kepekaan jurnalistik dalam ruang lingkup yang sejenis (homogen), dan tidak perlu terikat pada kehangatan beritanya. 3. News Compilatery News Compilatery adalah gabungan dari uraian berita yang secara tematis memiliki kepekaan jurnalistik, dan materinya tidak perlu sejenis (heterogen). 4. News Spot Interview News Spot Interview adalah wawancara atau statement dengan atau dari orang lain penting atau terkenal, dan disiarkan pada acara warta berita walaupun penyajiaanya tidak perlu terikat pada waktu (timeless). 5. News Analysis News Analysis adalah uraian berita yang disusun atas dasar waktu factual dan analisis berimbang, tanpa dengan dibumbui opini pribadi penganalisis. (JB. Wahyudi, 1986: 36). C. Proses Produksi Televisi Bekerja di dunia penyiaran tidak hanya cukup sekedar menguasai teori tetapi juga harus mampu mengaplikasikannya. Sebaliknya kemampuan praktek ataupun pengalaman tidak cukup apabila tidak dilandasi oleh teori-teori yang relevan. Perpaduan antara praktek dan teori bidang keahlian komunikasi penyiaran khususnya didalam memproduksi dan menyiarkan mata acara akan meningkatkan kreativitas bagi seseorang yang bekerja di dunia penyiaran untuk menciptakan dan
6 mencreate program siaran yang menarik khalayak. Merencanakan sebuah produksi acara televisi memerlukan waktu yang cukup lama dan berliku-liku karena perlu direncanakan dengan cermat dan baik dari segi isi, format, maupun pelaksanaan produksinya. Berfikir tentang produksi televisi bagi pengelola profesional berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksinya dapat menjadi suatu sajian yang bernilai dan memiliki makna. Produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang produser yang memiliki visi. Visi tumbuh dari suatu acuan mendalam yang bermuara pada orientasi, ideologi, religi dan pemikiran pemikiran kritis atas sarana yang dipakai untuk menampilkan materi produksi. (Fred, Wibowo, 1997: hal 7). Hasil produksi yang memiliki visi akan memperlihatkan kekhasan dan keunikan dari produksi itu. Untuk menghasilkan suatu sajian yang bernilai dan bermakna, ada lima hal yang sangat penting didalam merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan suatu acara televisi. Lima hal tersebut yaitu: materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi dan tahap pelaksanaan produksi. Dalam suatu proses pembuatan produksi sebuah program acara televisi memerlukan tahapan-tahapan pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien dibandingkan tahapan yang sebelumnya. Untuk melaksanakan tahapan-tahapan produksi dilaksanakan sesuai Standart Operation Procedure (SOP). Namun tidak semua acara terkait dengan SOP tersebut, seperti pada acara berita karena terkait dengan nilai aktualitas dan faktualitasnya sehingga tidak perlu melewati tahapan SOP tersebut. Di dalam bukunya Television Production, Alan Wurtzel menguraikan
7 prosedur kerja untuk memproduksi program siaran televisi, disebut sebagai FourStage of Television Production. Keempat tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Pre Production Planning. Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian. Ketiga tahapnya adalah sebagai berikut: a. Penemuan Ide Tahapan ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah untuk mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hatihati dan sangat teliti. c. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting tempat,
8 meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan. Persiapan-persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerjanya, sejak dari mempersiapkan peralatan yang akan digunakan baik untuk keperluan di dalam maupun di luar studio, sampai mempersiapkan denah untuk setting lampu, microfon maupun tata dekorasi. 2. Setup and Rehearsal Setup merupakan tahapan persiapan-persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerjanya, mulai dari mempersiapkan peralatan yang akan digunakan baik untuk keperluan di dalam maupun di luar studio, sampai mempersiapkan denah untuk setting lampu, microfon maupun tata dekorasi. Rehearsal atau latihan tidak saja hanya berlaku bagi para artis pendukungnya, tetapi sangat penting juga bagi para anggota kerabat kerja, sejak dari switcher, penata lampu, penata suara, floor director, kameramen sampai ke pengarah acaranya sendiri. Dalam latihan ini semuanya dipimpin sendiri oleh pengarah acara. 3. Production
9 Yang dimaksud dengan production adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi suatu bentuk auditif bagi radio dan audio visual untuk televisi. Di dalam pelaksanaan poduksi, karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Sebab naskah merupakan hasil dari penuangan ide atau gagasan. Karakter produksi menurut lokasinya di bagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio. b. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio. c. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio. 4. Post/Pasca Production Pada tahapan terakhir atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita auditif maupun pita audio visual. Tahap penyelesaian atau penyempurnaan meliputi: a. Melakukan editing baik suara atau gambar. b. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert. c. Pengisian narasi. d. Pengisian sound efek dan ilustrasi. e. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya. (Darwanto, Sastro Wibowo 1992: hal ). Tiga langkah utama pada tahap pasca produksi, dapat dijelaskan sebagai berikut:
10 a. Editing off line Setelah shoting selesai, Script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shoting berdasarkan catatan shoting, gambar beserta time codenya. Kemudian berdasarkan catatan tersebut, sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline sesuai dengan gagasan yang ada dalam synopsis dan treatment. Sesudah hasil editing off line itu dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing script. Editing script ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Kemudian hasil shoting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing on line. b. Editing on line Berdasar naskah editing atau editing script, editor mengedit hasil shoting asli. Sambungan sambungan setiap shot dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing. c. Mixing Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai. Setelah selesai shooting harus diadakan checking apakah perlu diadakan shoting ulang. Checking berikutnya dilakukan setelah selesai editing dan manipulating yang lazim disebut review untuk menentukan apakah perlu ada perbaikan, kemudian dilakukan preview. (Wibowo, Fred, 1997 : 43-44). D. Satuan Kerja Produksi Televisi Setiap acara yang ditayangkan televisi, termasuk program berita dan program musik, membutuhkan orang- orang yang bertugas dan bertanggung jawab dalam suatu produksi televisi.berikut tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota kerabat kerja produksi. 1. Executive Produser
11 Executive Produser bertugas bertanggung jawab terhadap pengembangan-pengembangan ide, baik yang bersifat program regular maupun spesial dalam suatu program televisi. 2. Producer Tugas dan Tanggung Jawab Producer : a. Producer yang merancang sekaligus menjalankan program berita, baik dari sisi content maupun show. b. Producer menjalankan program berita yang bekerja sama dengan seluruh anggota tim produksi lainnya, yakni Associate Producer, Editor dan Grafic Designer. c. Producer melakukan perencanaan programnya melalui mekanisme Rapat Redaksi yang dihadiri Eksekutif Producer, Koordinator Liputan. d. Producer bertanggungjawab penuh atas pemilihan dan penyempurnaan topik, dan mengusulkan topik-topik serta tamu yang diundang dalam programnya melalui mekanisme Rapat Redaksi. e. Producer merencanakan show programnya dengan membuat rundown yang sesuai dengan hasil rapat perencanaan redaksi, dan diketahui oleh Eksekutif Producer. f. Producer memeriksa semua isi yang dibuat bersama Associate Producer.
12 g. Producer mengendalikan show program berita di Studio Control Room bekerjasama dengan Program Director sesuai dengan rundown yang telah dibuat. h. Producer mengusulkan kepada Eksekutif Producer apabila sebuah berita dipandang layak untuk menjadi breaking news. i. Producer melakukan evaluasi harian terhadap keseluruhan programnya baik dari segi content maupun performace. j. Producer membuat jadwal tugas untuk setiap personil di program acaranya secara bulanan dengan mendapatkan persetujuan dari Eksekutif Producer. k. Producer menyusun budget program bersangkutan secara tahunan. l. Producer bertanggungjawab kepada Eksekutif Producer mengenai pelaksanaan program acara yang dipegangnya. m. Producer menyusun laporan evaluasi program secara keseluruhan guna untuk disampaikan dan didiskusikan secara berkala dengan Eksekutif Producer. Standar Operating Procedure: a. Hadir pada saat jam kerja yang telah ditentukan, atau paling lambat empat jam sebelum on air.
13 b. Hadir dalam Rapat Redaksi untuk melakukan Perencanaan, Budgeting, dan Evaluasi, dan aktif dalam memberikan usulan mengenai topik-topik yang akan diangkat dalam programnya. c. Menyusun initial rundown (rundown awal) program berita sesuai dengan hasil rapat perencanaan redaksi dengan persetujuan Eksekutif Producer. d. Berhubungan dengan Koordinator Liputan untuk mendapatkan hasil liputan yang dibuat Reporter di lapangan. e. Mengarahkan Reporter untuk membuat VO (voice over), atau memilih SOT (soundbite), dan atau membuat in-house package bagi program berita yang di bawah tanggungjawabnya. f. Memeriksa naskah (script) berbentuk VO yang dibuat Reporter atas hasil liputan di lapangan, maupun yang berupa terjemahan darikantor berita asing. g. Memeriksa naskah in-house package yang dibuat Reporter dan memastikan paket tersebut di edit oleh Audio-Video Editor. h. Mengarahkan pembuatan grafik penyiar (OTS/Over The Shoulder Graphics), grafik nama tempat dan judul berita (lower third CG/Character Generator), dan grafik lainnya. i. Mengarahkan Staf Produksi mencari footage gambar-gambar yang diperlukan untuk mendukung pembuatan grafik dengan berkoordinasi dengan Graphic Designer untuk pembuatan grafikgrafik baru.
14 j. Membuat dan atau memeriksa lead in untuk paket liputan Reporter dan atau membuat VO/SOT Reporter yang masih ada di lapangan. k. Menentukan urutan berita dalam rundown berdasarkan kepentingan berita dan berkonsultasi dengan Eksekutif Producer mengenai hal ini. l. Menyelesaikan final rundown (rundown akhir) paling lambat 15 menit sebelum waktu on air, dan memberikan arahan kepada Presenter Berita mengenai show yang akan dijalaninya. m. Memastikan distribusi naskah kepada Presenter, dan rundown kepada Program Director, Audioman dan Switcher Operator serta Master Control Room crew. n. Wajib berada dan siap di Studio Control Room paling lambat 10 menit sebelum show dimulai. o. Memberi arahan kepada Program Director mengenai rundown yang telah disusunnya agar show berjalan lancar. p. Memberikan masukan kepada Presenter mengenai pertanyaan kepada narasumber atau angle yang perlu disampaikan pada saat on air. q. Menjalankan program berdasarkan rundown dan mengendalikan program bersama Program Director di dalam Studio Control Room. r. Bersama Program Director, mengisi Studio Log Sheet setelah selesai menjalankan show untuk mengevaluasi jalannya Program Berita tersebut. Log Sheet ini harus disampaikan ke rapat redaksi.
15 s. Secara aktif bertindak sebagai show producer untuk breaking news dalam hal sebuah berita layak diangkat menjadi breaking news, dengan mendapat pengarahan dari Eksekutif Producer, dan berkoordinasi dengan Koordinator Liputan dan Reporter di lapangan, serta Program Director di Studio Control Room. (Sumber : Produser Benu Buloe) 3. PA (Producer Asistant) Yaitu membantu produser dalam persiapan pra-produksi suatu program, membantu direktur produksi pada saat pelaksanaan produksi, melakukan control editing pada saat post production. 4. Reporter Tugas dan Tanggung Jawab Reporter, adalah sebagai berikut: a. Melakukan reporting sesuai dengan penugasan dan pengarahan. b. Mengusulkan isu yang bisa diangkat sebagai liputan. c. Proaktif dan mengusulkan perubahan angle bila ada perkembangan di lapangan. d. Menjalin network dan melakukan lobbying dengan narasumber. e. Melakukan tugas dengan cepat, mematuhi dead line dan menghasilkan reportase yang berkualitas. f. Menyajikan berita sesuai dengan penugasan. g. Melaporkan berita dengan obyektif, seimbang dan kredibel.
16 h. Mencari data dengan langsung datang ke lapangan dan narasumber pertama untuk mendapatkan data yang akurat, benar dapat dipercaya, untuk kemudian membuat berita yang dapat dipertanggungjawabkan. Kompetensi yang Dibutuhkan: a. Pengetahuan jurnalisme (dalam pembuatan berita, pencarian angle, pencarian nara sumber) b. Selalu tampil rapi, profesional dan siap on air. c. Memahami masalah dan mengikuti trend berita. d. Selalu stand by dan siap melaksanakan tugas, siap ditempatkan dimana saja dan kapan saja. e. Kreatif (melaksanakan liputan, mencari berita-berita menarik). f. Inisiatif dan percaya diri tinggi untuk mengejar berita, mengembangkan berita, mengejar narasumber, menjalin network dan lobbying. g. Memiliki rasa tanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan keputusan yang diambil. h. Dapat bekerjasama baik dengan camera person, staf produksi, coproducer dan producer. i. Disiplin dalam menjalankan tugas (taat pada dead line). (Sumber : Produser Benu Buloe dan Harmoni Alam TRANS TV).
17 5. Cameramen Yaitu mengambil seluruh shoot gambar yang diperlukan oleh proses produksi. Ia bertugas berdasrkan perintah dan petunjuk sutradara taupun pengarah acara. Seorang kameramen juga merupakan tangan kanan seorang pengarah acara. 6. UPM (Unit Production Manager) Yaitu bertanggung jawab terhadap seluruh proses produksi nonteknis. Seorang UPM biasanya bertindak mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan akomodasi, pengurusan ijin dan pemilihan lokasi, manajemen transportasi, skedul kerja lapangan dan sgala hal praktis yang bertujuan untuk melancarkan proses produksi. 7. Editor Yaitu bertanggung jawab pada saat pasca produksi dengan melakukan editing, menjadikan suatu acara menjadi layak tayang. Editor juga bertugas untuk membuat credit title, subtitledan beberapa efek transisi video yang merupakan elemen standar stasiun televisi. (Sony, Set 2008: 48).
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PELAKSANAAN
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,
Lebih terperinciMateri Perkuliahan I BERITA TV
Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat
Lebih terperinciProgram. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi
MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang
Lebih terperinciProduksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.
Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya No Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat 1 Swara Liyan (TVRI) Menyajikan informasi mengenai kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A24.18407 / Produksi Program TV-1 Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 9 Maret 2013 Jml Jam kuliah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif adalah
46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini bersifat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.
Lebih terperinciTV PRODUCTION (Practical Approach)
TV PRODUCTION (Practical Approach) Prepared By: Drs. Wardi Wahid, MM INDOMERICA VIDEOGRAPHY WORKSHOP 7 November 2016 7 November 2016 TV PROD/Indomerica/Wardi Wahid 1 1. PENDAHULUAN JENIS TELEVISI TV Publik
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP Kesimpulan
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penulis melakukan kegiatan kerja praktek di Metro TV Jawa Timur Biro Surabaya selama tiga bulan, yaitu sejak 02 Juni 29 Agustus 2014 sebagai audioman, namun penulis lebih
Lebih terperinciRENCANA PROGAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGAM PEMBELAJARAN Mata Kuliah : JURNALISTIK DAN HAKI Kode : MKK09115 SKS : 3 Jurusan : Seni Media Rekam Dosen : NRA. Candra., S.Sn., M.Sn. Kompetensi : Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum. Dalam
BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Televisi 1. Pengertian Televisi Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum.
Lebih terperinciRENCANA PROGAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGAM PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi dan HKI Kode : MKK09115 SKS : 3 Jurusan : Seni Media Rekam Dosen : NRA. Candra., S.Sn., M.Sn. Kompetensi : Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai proses produksi tayangan program berita Warta Malam di TVRI. Key informant
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Feature Feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan member informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciTEKNIK REPORTASE TV. Oleh : Ratna Komala RCTI
TEKNIK REPORTASE TV { Oleh : Ratna Komala RCTI Reportase Apa Reportase? Tindakan/ proses melaporkan berita Apa Berita? Informasi yang mengandung fakta, peristiwa, pendapat yang memiliki nilai berita, disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian
Lebih terperinciModul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2
MATERI: 16 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2 PRODUKSI BERITA TELEVISI Tele artinya Jauh, sementara Vision artinya Gambar, sehingga dapat
Lebih terperinciMODUL 4 PROSES PRODUKSI TELEVISI
MODUL 4 PROSES PRODUKSI TELEVISI Departemen Program (programming) memiliki kemampuan untuk memproduksi program sendiri sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan slot waktu penyiarannya. Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA
TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan
Lebih terperinciEDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO
TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan
Lebih terperinciPT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon
PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam
LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam Tanya : Apa tugas dan tanggung jawab anda sebagai eksekutif produser?
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK
BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Peranan Praktikan Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis di percaya untuk menempati posisi sebagai Cameraman di bulan pertama dan kedua yaitu pada Production Support
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.
144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk
Lebih terperinciKetentuan Penulisan. Skripsi/Kajian Komunikasi
Skripsi / Kajian Komunikasi Skripsi/Kajian merupakan Tugas Akhir Mahasiswa yang berbentuk Karya Tulis Ilmiah dari hasil penelitian dan atau studi kepustakaan yang disusun menurut kaidah keilmuan Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program
Lebih terperinciABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.
ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang
3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciJurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.
Materi Kuliah Jurnalistik Televisi Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013. Ragam Berita Pada dasarnya penonton televisi yang mengikuti
Lebih terperincibentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser
BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di dunia media saat ini semakin ketat untuk memuaskan para konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa media khusunya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi (communication) berasal dari kata Latin yaitu communicatio, dan. sebagainya yang timbul dari lubuk hati seseorang.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi (communication) berasal dari kata Latin yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan-pesan komunikasi yang didistribusikan secara terus menerus kepada
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang, komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA USTADZ GAWAT DARURAT DAN CAHAYA IMAN DI PRODUCTION HOUSE UIN SUNAN KALIJAGA
BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA USTADZ GAWAT DARURAT DAN CAHAYA IMAN DI PRODUCTION HOUSE UIN SUNAN KALIJAGA 4.1. Proses Produksi Program Acara Ustadz Gawata Darurat dan Cahaya Iman di Production
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Media telekomunikasi
BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST I. KERANGKA TEORI A. Pengertian dan Selintas Sejarah Televisi Televisi berasal dari bahasa Yunani. Kata teleberarti jauh dan visioberarti penglihatan. Sehingga
Lebih terperinciPenulisan Naskah Berita Televisi
Modul ke: Penulisan Naskah Berita Televisi Kaidah Berita Televisi Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Kaidah Pokok Televisi adalah media
Lebih terperinciINDOMERICA WORKSHOP VIDEOGRAFI
INDOMERICA WORKSHOP VIDEOGRAFI PENULISAN NASKAH TELEVISI Oleh : M. Saleh LAMBANG-LAMBANG KOMUNIKASI A. BENTUK/GAMBAR B. SUARA (BUNYI DAN BAHASA) C. MIMIK D. GESTURE/GERAK-GERIK FORMAT PROGRAM TELEVISI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS Teori adalah generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik (Sugiyono, 2005,p.41). karena itu dalam bab ini penulis akan menjelaskan secara
Lebih terperinci- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. (kamus besar bahasa indonesia, P&K 1994)
Tahapan Pelakasanaan Produksi Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya yang besar dan banyak peralatan maka perlu pengorganisasian yang rapi dan perlu suatu tahapan produksi yang
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.
138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga
Lebih terperinciNaskah Program Audio Visual
Naskah Program Audio Visual Tidak mudah mendefinisikan kata naskah. Namun orang dapat dengan segera mengerti maksudnya ketika pihak lain menyebut kata "naskah". Secara umum, Naskah dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG
BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciSTRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19
STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 Guntamas Halim Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui bagaimana strategi produksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Langkah langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam Kerja praktik ini adalah : 3.1 Metode Penelitian. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciFinishing Audio Visual dengan Analisa Editing
Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualilatif yang bertujuan untuk mengembarkan status atau fenomena dalam suatu penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus
Lebih terperinciDasar- dasar Jurnalistik TV
Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV VOX POPULI/FORMAT BERITA TELEVISI Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Pengertian dan tujuan melakukan Vox populi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Production assistant dalam proses produksi program Islam Itu Indah di Trans TV periode 2015 sampai 2016, ini menggunakan penelitian
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar
BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar program acara Morning Tea, seperti yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini proses produksi pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di Indonesia ini sudah demikian pesat. Informasi yang bisa
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Rubinson menyatakan bahwa multimedia merupakan presentasi intrusional yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, vidio dan audio, serta dapat menyediakan interaktifitas.
Lebih terperinciCREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran
CREATIVE THINKING Modul ke: Merancang Produksi Program Acara TV : News Fakultas FIKOM Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Peliputan Atau Reportase Peliputan atau reportase:
Lebih terperinciPERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI
PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa
BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Program Acara Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, masyarakat lebih modern ditandai dengan adanya perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal jarak dan waktu
Lebih terperinciBAB II PROFILE PERUSAHAAN
BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Stasiun radio Retjo Buntung 99.4 FM sebagai sebuah radio siaran swasta yang mempunyai misi berbeda dengan stasiun radio swasta lainnya. RB berusaha memenuhi siarannya
Lebih terperinciBAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep
BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep Awal mula tim terbentuk, produser memiliki ide untuk membuat sebuah program kreativitas untuk menjalin hubungan erat antara ibu dan anak, dengan judul
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie
BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
41 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan Kerja Praktik di Bios TV Surabaya. Pada pelaksaan Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir utara Jawa Barat atau dikenal dengan Pantura yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang digunakan dalam proses produksi program Trijaya News Round Up apakah proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk
Lebih terperinciBAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI
BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI A. Gambaran Umum Usaha Rumah Produksi 1. Perkembangan Usaha Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut
Lebih terperinciBAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro
64 BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melewati proses pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahap ini shooting dan stock shoot diseleksi dan di pisahkan sesuai
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Pada kesempatan kali ini pembuat karya akan membuat sebuah program dokumenter mengenai warisan dari Indonesia khususnya kain di seluruh Indonesia. Pada program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan
0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Character Generator Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam stream
Lebih terperinciDasar- dasar Jurnalistik TV
Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV JENIS-JENIS BERITA Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Mengenal berbagai jenis wawancara antara lain : Jenis
Lebih terperinci