GAMBARAN PENGETAHUAN CARA MENGATASI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MUTIARA BUNDA KAWALU KOTA TASIKMALAYA
|
|
- Surya Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAMBARAN PENGETAHUAN CARA MENGATASI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MUTIARA BUNDA KAWALU KOTA TASIKMALAYA Oleh Daniel Akbar Wibowo, S.Kep., Ners., M.M., M.Kep Abstrak Mual muntah yang terjadi pada ibu hamil merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi pada ibu hamil. Gejala mual muntah pada setiap ibu hamil tidak boleh disama ratakan atau sangat individual. Sekitar 50-80% dari wanita hamil mengalami mual muntah terutama yang paling sering dialami oleh primigravida. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah meningkatnya ibu hamil primigravida yang mengalami mual muntah yang berhungan dengan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang cara mengatasi mual muntah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu hamil primigravida tentang cara mengatasi mual muntah. Untuk memenuhi tujuan tersebut peneliti melakukan penelitian yang bersifat deskriptif. Tehnik pengumpulan data dengan cara menyebarkan test berupa wawancara yang dilakukan kepada ibu hamil primigravida yang mengalami mual muntah, dengan jumlah populasi sebanyak 299 orang dengan sampel sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang ibu hamil primigravida. Adapun variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: pengertian mual muntah, penyebab mual muntah, pengaruh mual muntah, efek mual muntah dan cara mengatasi mual muntah. Dari hasil penelitian responden berdasarkan kategori baik didapat sangat sedikit responden 13 orang (17,8%), sebagian kecil responden 28 orang (38,4%) memiliki pengetahuan cukup dan sebagian dari responden 32 orang (43,8 %) yang memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut perlu diupayakan peningkatan pengetahuan ibu hamil primigravida melalui penyuluhan kesehatan secara terus menerus yang terdaftar dalam program kesehatan ibu dan anak, baik secara perorangan maupun kelompok Kata Kunci Mual muntah, Ibu hamil, trimester 1 primigravida PENDAHULUAN Kehamilan dapat disebut sebagai suatu keajaiban karena hanya dalam waktu sembilan bulan saja terbentuklah suatu mahluk hidup baru dari sebuah sel yang besarnya tak lebih dari sebutir pasir. Peristiwa itu membuat pasangan suami istri yang baru menikah, berubah status menjadi orang tua, sebagaimana Firman Alloh SWT dalam surat Luqman ayat 14. و و ص ي ى ا ال إ و س ان ب و ال د ي ه ح م ل ت ه أ م ه و ه ى ا ع ل ى و ه ه و ف ص ال ه ف ي ع ام ي ه أ ن اش ك ر ل ي و ل و ال د ي ك إ ل ي ال م ص ير Artinya: Dan Kami pertahankan pada manusia (agar berbuat baik) pada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam usia dua tahun. Bersukurlah padaku dan pada kedua orang tuamu. hanya padaku kembalimu. Kunjungan kehamilan baik ke pusat pemberian perawatan kesehatan atau ke klinik bersalin penting, agar bayi sehat sesuai yang diharapkan dan menentukan kelanjutan perawatannya (Prawirohardjo, 2002). Apabila kehamilan terlalu dini dan tidak dapat diperiksa, maka kunjungan berikutnya dijadwalkan dalam dua minggu. Kehamilan berlangsung selama sembilan bulan (40 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga periode selama tiga bulanan atau trimester. Trimester I adalah periode minggu pertama sampai minggu ke tiga belas, trimester II adalah periode minggu ke empat belas sampai ke duapuluh enam, sedangkan trimester III, minggu ke duapuluh tujuh sampai kehamilan cukup bulan (38-40 minggu) (Bobak, 2004). Kehamilan merupakan proses yang normal dari tubuh, dimana pada kehamilan akan terjadi CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
2 perubahan-perubahan adaptif dari tubuh, yang penting dan esensial untuk mengoptimalkan keberhasilan kehamilan, oleh karena itu ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan sedini mungkin segera setelah seorang wanita merasa hamil. Salah satu masalah yang biasa terjadi selama kehamilan khususnya pada trimester I primigravida adalah mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) yang sering dikenal dengan morning sickness. Mual dan muntah biasanya muncul pada pagi hari saat perut kosong, namun tak jarang pula munculnya siang maupun malam hari. Berdasarkan hasil penilitian menunjukan bahwa hampir % dari wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah pada trimester I. Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasakan mual bahkan merasa sangat mual dan muntah setiap saat, sehingga dapat mengganggu aktifitas seharihari (Farrer, 2002). Perasaan mual disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Choorionic Gonadotrophin) dalam serum. Pengaruh fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin sistem syaraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang (Prawirohardjo, 2002). Menurut Gorrie (1998) mual muntah diperburuk oleh bau makanan, kelelahan dan faktor emosional (psikis). Gejalagejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu serta mual muntah ini terjadi pada % primigravida dan % multigravida (Prawirohardjo, 2002). Masalah mual muntah perlu mendapatkan perhatian yang serius walaupun mual muntah merupakan gejala awal pada hamil muda dan biasa terjadi pada ibu hamil trimester I primigravida. Tetapi apabila tidak dilakukan penanganan secara dini maka akan berakibat lebih buruk, karena dapat menyebabkan berat badan turun, dehidrasi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, keadaan tersebut menyebabkan asupan menjadi kurang baik, serta kebutuhan gizi tidak terpenuhi akibatnya bayi lahir dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan pembentukan otak tidak optimal (Ana, 2005). Pemeliharaan kesehatan ibu hamil trimester I primigravida merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendeteksi secara dini tentang mual dan muntah yang terjadi agar tidak sampai ke tahap yang lebih berat. Bila ibu hamil tidak mampu mengatasi mual muntah dapat menyebabkan masalah pada ibu sendiri maupun pada janin. Pada janin adalah tidak terpenuhinya kebutuhan energi serta zat-zat makanan sehingga dapat mengganggu pertumbuhannya hal ini dikarenakan pada trimester awal sangat membutuhkan zat-zat makanan yang banyak untuk pertumbuhan organ-organ awal. Sedangkan pada ibu dapat mengakibatkan cadangan karbohidarat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena oksidasi lemak yang tidak sempurna maka terjadilah ketosis dan juga dapat menyebabkan dehidrasi dan terganggunnya keseimbangan elektrolit (Prawirohardjo, 2002). Salah satu upaya mencegah dampak mual adalah meningkatkan pengetahuan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil trimester I. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara sektor kesehatan, masyarakat dan sektor lain yang terkait. Tetapi paling penting adalah upaya ibu hamil sendiri dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan kehamilannya, untuk itu diperlukan kemampuan yang memadai agar dapat mengatasi masalah yang biasa terjadi selama kehamilan melalui peningkatan pengetahuan. Rumah Bersalin Mutiara Bunda merupakan salah satu rumah bersalin yang mempunyai kunjungan pemeriksaan kehamilan yang cukup tinggi dimana jumlah rata-rata kunjungan ibu hamil perbulan mencapai 50 orang (primigravida) dengan fasilitas yang memadai dan dikelola oleh bidan yang mempunyai stratifikasi bidan delima selain itu ditunjang dengan letak yang sangat strategis. Perilaku ibu hamil di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu pada saat pemeriksaan kehamilan dapat dilihat dari beberapa kali ibu memeriksakan kehamilannya. Adapun Rumah Bersalin Mutiara Bunda mempunyai kebijakan tentang prenatal care dan memberikan pelayanan kesehatan tentang pemeriksaan kehamilan melalui kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tepat dan benar. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis pada bulan November tahun 2013 di klinik bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya di dapat data sebagai berikut: cakupan pemeriksaan ibu hamil dari bulan Juni 2013 sampai dengan November 2013 dari CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
3 pemeriksaan Antenatal Care khususnya pada ibu hamil primigravida terdapat jumlah ibu hamil 54 orang (18,06 %) pada bulan Juni 2013, 36 orang (12,04 %) pada bulan Juli 2013, 64 orang (21,40 %) pada bulan Agustus 2013, 45 orang (15,05 %) pada bulan September 2013, 45 orang (15,05 %) pada bulan Oktober 2013 dan 55 orang (18,4 %) pada bulan November 2013 (Rekapitulasi KIA Rumah Bersalin Mutiara Bunda, 2013) Dari hasil wawancara penulis terhadap 5 orang ibu hamil trimester I primigravida yang mengalami mual dan muntah rata-rata masih kurang pengetahuannya dimana ibu hamil, 3 dari 5 orang ibu hamil tidak mengetahui penyebab mual dan muntah, 4 dari 5 orang ibu hamil memilih mengatasi mual dan muntah dengan pergi ke bidan atau dokter untuk meminta obat, 1 dari 5 orang ibu hamil meminum vitamin, 2 dari 5 orang ibu hamil menghindari bau-bauan, 1 dari 5 orang ibu hamil melakukan jalan pagi untuk mengatasi mual muntahnya, semua ibu hamil tidak mengetahui efek dari mual dan muntah pada ibu dan janin, 4 dari 5 orang ibu hamil menyampaikan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang cara mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil dari tenaga kesehatan termasuk bidan Puskesmas yang selalu memeriksa kehamilannya. Selaku tenaga kesehatan bidan mempunyai peran sebagai edukator dan konselor pendidikan kesehatan sehingga diharapkan dapat membantu ibu hamil yang tidak tahu dan tidak mampu menjadi tahu dan mampu mengatasi mual dan muntah. Hal tersebut dapat ditempuh melalui upaya preventif dan promotif dengan memberikan pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Bidan bertanggung jawab atas peningkatan kesehatan ibu hamil dengan menganjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya (melakukan antenatal care) secara intensif. Berdasarkan penemuan di atas maka membuat peneliti tertarik untuk meneliti Pengetahuan Cara Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui kelima indra manusia, tetapi sebagian besar melalui suatu proses yaitu proses belajar dan membutuhkan suatu bantuan, misalnya bantuan seseorang yang lebih menguasai suatu hal, bantuan alat misalnya buku dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). Terbentuknya suatu prilaku baru, terutama orang dewasa dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek diluarnya. Sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut, yang kemudian menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek yang diketahuinya, akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan adalah produk dari proses fikir yang merupakan obor dan semen peradaban manusia (Nazirudin, 2002). Pengetahuan adalah sub kelas dari kepercayaan yang benar (Suriasumantri, 2001). Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: a. Pengalaman, b. Tingkat Pendidikan, c. Keyakinan dan d. Fasilitas Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan sesorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo 2003) bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang tersebut terjadi proses: Awareness (kesadaran), Interest (tertarik), Evaluasi, Trial (mencoba), dan Adoption (adaptasi). Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2003): a. Tahu (Know), b. Memahami (Comprehension), c. Aplikasi (Application), d. Analisis (Analysis), e. Sintesis (Synthesis) dan f. Evaluasi (Evaluation) Kehamilan Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel ovum (Farrer, 1999). Masa kehamilan dimulai konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002). CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
4 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II bulan keempat samapai 6 bulan, trimester III dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Prahirohardjo, 2002) Tanda-tanda kehamilan trimester I, yaitu (Sinopsis Obstetri, 1998): a. Amenore (tidak haid), b. Mual, muntah, dan morning sickness (nause dan vomiting), c. Sering berkemih, d. Perubahan payudara (nyeri, terasa berat dan pembesaran ukuran), e. Tanda Chadwik (bercak keunguan pada membran mukosa vagina)., f. Kelelahan (fatique), g. Tidak ada selera makan (anoreksia), h. Tidak tahan suatu bau-bauan dan i. Mengidam (ingin makanan khusus) Tanda-tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah: perdarahan sedikit/spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus, jika seorang ibu mempunyai siklus 28 hari perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum ia akan mendapat haid. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari jumlah haid yang normal setelah terlambat 1 mensrtuasi, perubahan-perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang sangat, dan sering kencing. Pada trimester I adanya mual (nausea) dan muntah (vomitus) yang sering dikenal dengan morning sickness. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada kehamilan pertama dan pada ibu hamil dengan kadar HCG yang lebih tinggi daripada kadar yang lebih normal, faktor-faktor psikiatrik dan emosional (seperti respon yang negatif terhadap kehamilan serta hubungan keluarga yang tidak harmonis) diduga, tapi tidak selalu berkaitan dengan hiperemesis (Farrer 1999). Nausea (mual) dan vomitus (muntah) yang terjadi dalam bulan-bulan awal kehamilan (biasanya hanya pada saat bangun dari tidur) sering dijumpai. Penyebabnya yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak. Jika berlangsung lebih dari 14 minggu atau bila berat (hiperemesis), maka morning sickness ini dianggap sebagai keadaan abnormal dan memerlukan tindakan aktif (farrer, 1999). Mual Muntah (Emesis Gravidarum) Emesis gravidarum adalah gejala mual dan muntah-muntah yang kadang-kadang terjadi pada awal kehamilan (Hartono, 2000). Emesis gravidarum ini dialami oleh setengah wanita hamil biasanya gejala ini muncul pada minggu keempat atau tujuh dan terakhir pada minggu ke dua belas (Reeder, 1999). Gejala mual dan muntah lebih umum terjadi pada pagi hari, tetapi dapat terjadi tiap saat, ciri khasnya kalau emesis gravidarum dimual dengan perasaan mual ketika wanita tersebut bangun dari tidur. Namun sering terjadi ketika makan sudah masuk (Reeder, 1999). Wanita memerlukan ketenangan bahwa mual dan muntah walaupun menyusahkan tapi umum dialami oleh wanita hamil dan keadaan ini hanya sementara. Emesis gravidarum harus dibedakan dari hiperemesis gravidarum yaitu keadaan mual dan mutah yang disertai dengan berat badan turun, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan ketosis. Meskipun perubahan mual dan muntah belum diketahui, gejala ini diyakini berhubungan dengan peningkatan kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan estrogen. Gejala-gejala mungkin diperburuk dengan memasak makanan yang berbau dan kelelahan. Faktor emosi mungkin juga berpengaruh. Wanita dengan stress emosi yang sangat kemungkinan akan mengalami stress (Gorrie, 2000). Perubahan metabolisme karbohidrat dan proses metabolisme lainnya juga mempengaruhi gejala mual dan muntah (Reeder, 1999). Faktor lain yang tampaknya cukup penting adalah pola makan si calon ibu, sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, serta gaya hidupnya. (Wesson, 2002). Hyperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan: a. Tingkat I. Muntah yang terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lelah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 x per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung. CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
5 b. Tingkat II. Penderita tampak lebih cemas dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi turun, oliguri dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. c. Tingkat III. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi turun. Cara Mengatasi Mual Muntah (Emesis Gravidarum) Makan sedikit tapi sering akan membantu menyeimbangkan kadar glukosa darah. Usahakan cukup beristirahat. Ibu hamil juga dianjurkan istirahat tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur malam dan ini penting untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu atau janin. Udara segar dan senam ringan umumnya sangat membantu untuk mengurangi rasa mual/muntah (Neil, 1999). Menghisap atau mengunyah gula-gula, permen, atau karamel dapat membantu menahan rasa ingin muntah. Saat berbelanja atau berjalanjalan permen jahe juga dapat membantu menghilangkan keinginan untuk muntah (Neil, METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2002). Melalui metode penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. Variabel dan Sub Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau aturan yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2002). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester I primigravida tentang cara mengatasi mual muntah di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. Sub variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester I primigravida mengenai : pengertian mual muntah (morning sickness), penyebab mual muntah, pengaruh mual muntah, efek mual muntah, cara mengatasi mual muntah dan karakteristik ibu hamil trimester I primigravida. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang datang ke Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya dan jumlahnya rata-rata perbulan 50 orang ibu hamil priode Juni 2013 sampai dengan November 2013 dengan jumlah total (N=299). Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu hamil trimester I primigravida yang datang ke Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya dengan jumlah rata-rata perbulan 50 ibu hamil priode Juni 2013 sampai dengan November 2013 dengan jumlah total (N=299). Penentuan besarnya ukuran sampel yang digunakan metode purposive sampling maka rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran sampel adalah sebagai berikut: Keterangan : n : Jumlah sampel n o : Jumlah sampel optimum N : Jumlah objek penelitian dalam populasi Z(1-α/2) : Konstanta yang diperoleh dari table yang baku d : Batas kekeliruan (bound of error) yang dikehendaki (Al-Rasyid: 1999) Maka dengan taraf kepercayaan yang diambil adalah 95% dan batas kekeliruan penaksiran maksimal 5 % maka jumlah sample yang diambil CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
6 Maka n = Sehingga diperoleh jumlah sample sebanyak 73 responden. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes pengetahuan, diajukan secara wawancara kepada sejumlah subjek (ibu hamil trimester I primigravida) untuk mendapatkan informasi jawaban. Adapun jenis pertanyaan yang akan digunakan adalah pertanyaan terbuka untuk mengukur aspek pengetahuan ibu hamil trimester I primigravida tentang cara mengatasi mual muntah. Responden yang memberikan jawaban yang benar diberi nilai 1 dan skor 0 untuk jawaban yang salah sehingga data yang diperoleh merupakan data yang berskala nominal dikotomus. Instrumen Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner berupa pertanyaan tentang: pengertian mual muntah (morning sickness), penyebab mual muntah, pengaruh mual muntah, efek mual muntah, cara mengatasi mual muntah dan karakteristik ibu hamil trimester I primigravida. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data Setelah data terkumpul dari responden maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dimaksudkan untuk mengubah data menjadi data yang lebih halus dengan menggunakan uji statistik deskriptif. Analisa Data dilakukan dengan cara: a. Koding Koding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian didalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis. Koding butir jawaban untuk pengetahuan dengan menggunakan penilaian nilai 1 untuk jawaban yang benar dan nilai 0 untuk jawaban yang salah dan tidak diisi. b. Mengukur tingkat pengetahuan Teknik analisa data yang digunakan dalam pengolahan aspek pengetahuan adalah dengan cara menjumlahkan setiap alternatif jawaban pada item soal kemudian dibagi jumlah pertanyaan dan dikalikan 100% hasilnya berupa persentase, dengan menggunakan rumus: P = X X 100% n Keterangan: P = Presentase x = Jumlah alternatif jawaban n = Jumlah pertanyaan Hasil perhitungan presentase pada tingkat pengetahuan dimasukan kedalam distribusi nilai berdasarkan standar mutlak. Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar dengan kriteria sebagai berikut: = Baik = Cukup < 55 = Kurang (Arikunto, 2002) Selanjutnya untuk mengetahui presentase responden untuk tiap kategori didalam suatu variabel atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut: P = f X 100% n Keterangan: P = Presentase responden f = Jumlah responden yang termasuk kriteria n = Jumlah keseluruhan responden Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 0 % = Tak seorangpun responden 1-19 % = Sangat sedikit responden 20-39% = Sebagaian kecil responden 40-59% = Sebagian dari responden 60-79% = Sebagian besar responden % = Hampir seluruhnya responden 100 % = Seluruhnya responden Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
7 PEMBAHASAN Karakteristik Ibu Hamil Dari hasil penelitian karakteristik ibu hamil yang terdiri dari beberapa sub variable yang meliputi: umur, pendidikan, bekerja dan mendapatkan informasi. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur < ,8 >35 6 8,2 Sumber : Data primer 2013 Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 73 orang responden sangat sedikit responden yang berumur >20 tahun sebanyak 8 orang (11 %), hampir seluruh responden 59 orang (80,8 %) berumur tahun dan Sangat sedikit 6 orang (8,2 %) berumur >35 tahun. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan SD 4 5,5 SMP 29 39,7 SMU 34 46,6 PT 6 8,2 Sumber : Data Primer, 2013 Dari tabel 4.2 di atas diperoleh distribusi responden yaitu sangat sedikit responden dari tingkat pendidikan SD 4 orang (5,5 %), sebagian dari responden mempunyai tingkat pendidikan SMP 29 orang (39,7 %), sebagian dari responden mempunyai tingkat pendidikan SMU 34 orang (46,6 %) dan sangat sedikit responden mempunyai tingkat pendidikan PT/Akademi 6 orang (8,2 %) Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan Bekerja 26 35,6 Tidak 47 64,4 bekerja(irt) Sumber : Data Primer, 2013 Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 73 responden sebagian kecil responden 26 orang (35,6 %) mempunyai pekerjaan, sedangkan sebagian besar responden 47 orang (64,4 %) tidak mempunyai pekerjaan (IRT). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Informasi Pernah 28 38,4 Tidak pernah 45 61,6 Sumber : Data Primer, 2013 Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 73 responden sebagian kecil responden 28 orang (38,4 %) pernah mendapatkan informasi, sedangkan sebagian besar responden 45 orang (61,6 %) tidak pernah mendapatkan informasi. Pengetahuan Cara Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida Dari wawancara yang dilakukan peneliti terhadap responden, maka diketahui pengetahuan responden sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cara Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I primigravida Baik 13 17,8 Cukup 28 38,4 Kurang 32 43,8 Sumber : Data Primer, 2013 Dari tabel 4.5 menunjukan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan kategori nilai pengetahuan didapatkan, Sangat sedikit responden 13 orang (17,8 %) yang memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil responden 28 orang (38,4 %) yang memiliki pengetahuan cukup dan sebagian dari responden 32 orang (43,8 %) yang memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan tabulasi dan analisa data secara keseluruhan, pengetahuan cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
8 Tasikmalaya termasuk kedalam kategori kurang. Hal ini dipengaruhi latar pendidikan yang rendah, dimana sebagian dari responden mempunyai tingkat pendidikan SMU 34 orang (46,6 %), hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa pendidikan mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan pengetahuan. Soelaeman (2004) mengemukakan bahwa pengetahuan yang rendah dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan pendidikan yang rendah dipengaruhi oleh ekonomi yang lemah. Hasil penelitian ini juga di mungkinkan berkaitan dengan paritas responden, dimana penelitian ini di fokuskan pada primigravida. Primigravida belum mempunyai pengalaman yang baik dalam cara mengatasi mual muntah. Dimana pengalaman sebelumnya akan membentuk dan menimbulkan kesadaran pada ibu sehingga pada akhirnya ibu akan mudah menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Namun bukan berarti bahwa seorang ibu yang belum berpengalaman tidak tahu cara mengatasi mual muntah. Menurut Notoatmodjo (2002) bahwa semua pengalaman pribadi tersebut dapat merupakan sumber kebenaran pengetahuan. Namun perlu diperhatikan disini bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntut seseorang untuk menarik kesimpulan yang benar. Untuk dapat menarik kesimpulan dari pegalaman yang benar diperlukan berpikir kritis, logis ditunjang dengan penerimaan informasi, penafsiran informasi dan disusun kembali informasi itu menjadi pemahaman yang baru (Bastale, 2002). KESIMPULAN Kategori pengetahuan cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kota Tasikmalaya sangat sedikit ibu hamil termasuk dalam kategori sangat sedikit responden 13 orang (17,8 %) yang memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil responden 28 orang (38,4 %) yang memiliki pengetahuan cukup dan sebagian dari responden 32 orang (43,8 %) yang memiliki pengetahuan kurang. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an Jakarta: PT Karya Toha Putra Al-Rasyid Tehnik Penarikan Sempel Dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjajaran Arikunto. S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Bobak Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Curtis Kehamilan Diatas 30 Tahun. Alih Bahasa: Asih, Y. Jakarta: Arcan Corwin Buku Saku Fatofisiologi. Alih Bahasa: Pendit. Jakarta: EGC Doenges Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi: Pedoman Untuk Perencanaan Dan Dokumentasi Perawatan Klien, Ed. 2. Jakarta: EGC Farrer Perawatan Maternitas. Alih Bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: ECC Finger Quo Vadis Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Pustaka Kendi Hartono Kamus Kesehatan Inggris- Indonesia: Untuk Penerjemah Dan Pembaca Buku Teks. Jakarta: EGC Mochatar Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Potologi. Jakarta: EGC Naziruddin Filsafat Ilmu Dalam Keperawatan. Bandung: Universitas Padjajaran Notoatmodjo Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo Ilmu Kebidanan. Ed. 3. jakarta: Yayasan Bina Pustaka Reeder Maternity Nursing: Family, Nemborn, And Women s Health Care. Philadelphia: Lippincot Saifuddin Buku panduan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP Sugiyono Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta RIWAYAT PENULIS Daniel Akbar Wibowo, S.Kep., Ners., M.M, M.Kep. lahir di Tasikmalaya, 28 Oktober Penulis Dosen Tetap YPG pada Unit Kerja Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan. CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 7 Desember
BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
Lebih terperinciMAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh
MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nurudin Santoso.ST.,MT Oleh: Siska Dian Mandasari NIM 1302100036 POLITEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan kaum laki-laki. Sehingga tidak jarang kehamilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002:
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 1 *Dewi Riastawati, 2 Dian 1 STIKes Prima Prodi DIII Kebidanan 2 STIKes Prima Prodi D-IV Bidan Pendidik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Kartika 1
TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI POLIKLINIK KANDUNGAN RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG Oleh : Tri Ardayani STIK Immanuel Bandung ABSTRAK Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang kompleks. Selama masa kehamilan kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah mual dan muntah (Tiran, 2007).
Lebih terperinciTANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -
Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda
Lebih terperinciPerawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin
Lebih terperinciFaizatul Ummah ABSTRAK
KETIDAKNYAMANAN PADA SISTEM PENCERNAAN IBU HAMIL BERDASARKAN TRIMESTER KEHAMILAN DI BPM Hj. SITI ISTRI MURTININGSIH DESA BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Faizatul Ummah ABSTRAK Selama masa hamil,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah. Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama pada trimester pertama
Lebih terperinciPENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO
PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO Evi Rinata 1*, Fatchiatur Rahmah Ardillah 1 Program Studi Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah kondisi sehingga membuat kehamilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mufdlilah, 2009, p.41). Masa kehamilan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL
SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL Topik : Morning Sickness Sub topik : Pengertian morning sickness pada ibu hamil Penyebab morning sickness pada ibu hamil Gejala morning sickness
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb. Rima Fajar Anggraini, Andri Tri Kusumaningrum, Arfian Mudayan.......ABSTRAK...... Mual muntah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi dan memiliki peluang untuk terjadi pada semua ibu hamil. Komplikasikomplikasi ini bila dapat dideteksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang tidak sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis dan adaptasi seseorang wanita yang pernah mengalami kehamilan. Sebagian besar wanita menganggap bahwa
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM BERDASARKAN USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DI BPS BIDAN DELIMA TEGALHARJO GLENMORE BANYUWANGI TAHUN 2013 Srianingsih, Sylene Meilita Ayu Korespondensi:
Lebih terperinciRahmi Fitria : Pengalaman Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Bersalin Sehat Bondar Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu
Pengalaman Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Bersalin Sehat Bondar Kecamatan Tambusai The Correlation Of Body Mass Indeks, Parity And Menopause Period by Bone Mineral Density Women Post Menopause
Lebih terperinciFaktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Elfanny Sumai 1, Femmy Keintjem 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tempat sel telur dari juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah
BAB I ` PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah hasil dari pertemuan antara sperma dan sel telur. Dalam proses perjalanan sperma menemui sel telur (ovum), hanya sedikit yang berhasil mencapai tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental, dan social yang dipengaruhi beberapa
Lebih terperinciFristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan
PENGARUH PEMBERIAN KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI) TENTANG EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP SIKAP DALAM PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI KELURAHAN NGEMPON KECAMATAN BERGAS KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa
Lebih terperinciPengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Ripca Aprisilia wenas 1, Anita Lontaan 2, Berthina. H.Korah 3 1.Puskesmas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan seperti perubahan fisik dan mental.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum
BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa ibu hamil yang berpengetahuan baik mengenai emesis gravidarum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang aman dan melahirkan bayi yang sehat (Sarwono, 2009) dengan. harapan dapat menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu mulai waktu menstruasi terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dan analisa hasil penelitian maka dilakukan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. Pembahasan di fokuskan untuk menjawab permasalahan penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran
Lebih terperinciTrisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KELUHAN FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN FREKUENSI ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS KARTIYEM KULON PROGO 1 Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA
RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA MATA KULIAH / KODE ASUHAN BIDANAN HAMILAN SKS CAPAIAN PEMBELAJARAN: KODE MK MWF212 TEORI PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI D-IV BIDANAN 3 2 - FAKULTAS ILMU SEHATAN SEMESTER DOSEN
Lebih terperinciKecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK
HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK Kasmuning*, Faizzatul Ummah**..............................ABSTRAK........................................................
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciHubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2016
Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Warsuli*) Mona saparwati,s.kp.,m.kep**) purbowati,s.gz.,m.gizi**)bs PROGRAM STUDI D-VI KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita dan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter obstetric
Lebih terperinciNur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK
PENGARUH KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER I TERHADAP MUNCULNYA GANGGUAN MORNING SICKNESS DI WILAYAH KERJA PUSKESMA KUSUMA BANGSA KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi adalah hal yang sangat penting dan mendasar dari kehidupan manusia Kekurangan gizi selain dapat menimbulkan masalah kesehatan (morbiditas, mortalitas
Lebih terperinciLaila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK
E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id GAMBARAN BERAT PLASENTA TERHADAP BERAT LAHIR BAYI Laila
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI KEHAMILAN TERHADAP PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI KEHAMILAN TERHADAP PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL Istichomah, S.Kep.Ns ABSTRACT Hipertensi kehamilan adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas
Lebih terperinciPERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN
PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN Dini Akbari Husna 1, Sundari 2 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN MORNING SICNKNESS DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PUSKESMAS LIMBA B JURNAL
HUBUNGAN MORNING SICNKNESS DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PUSKESMAS LIMBA B JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Keperawatan OLEH IRMAWATI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental, dan social yang dipengaruhi beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Hamid (1999) menentukan usia remaja antara 12 18 tahun dan menggunakan usia 12 20 tahun sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anemia 1. Definisi Anemia Menurut WHO, anemia gizi besi didefinisikan suatu keadaan dimana kadar Hb dalam darah hemotokrit atau jumlah eritrosit lebih rendah dari normal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan
Lebih terperinciTRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA
HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA PARITY RELATIONSHIP WITH ANXIETY LEVEL TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT III IN HEALTH TEGALREJO YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (Knowledge) a. Pengertian Pengetahuan ( knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
Lebih terperinciVOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:
JURNAL ILMU KESEHATAN AISYAH STIKES AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: 2502-4825 E-ISSN: 2502-9495 KEJADIAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DITINJAU DARI JARAK KEHAMILAN DAN PARITAS
Lebih terperinciPENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*
PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS Diana Meti* Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) di perkirakan di Indonesia kasus aborsi mencapai 2,3 juta kasus setiap tahunnya dan di Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Suatu peristiwa yang dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai keluarnya hasil konsepsi dari
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK ibu yang mengalami
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tindakan. Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku misalnya Bloom
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Konsep Perilaku Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
Lebih terperinciAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istirahat dan tidur suatu faktor bagi pemulihan kondisi tubuh setelah sehari penuh melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Defenisi Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari kontrasepsi sampai dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40
Lebih terperinciSiti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PKD MEKAR SARI DESA NGARGOTIRTO SUMBERLAWANG SRAGEN Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Marniati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh E-mail: marniati_skm@yahoo.co.id Abstrak Kecemasan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah proses perkembangan janin dalam kandungan yang melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga (Pusdiknas,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009
STUDI KUALITATIF IBU HAMIL TRIMESTER III YANG TIDAK MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PERTAMA KALI PADA TRIMESTER I DI PUSKESMAS TALANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008 Natiqotul F 1,Fitriani Singgih 2 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan Kehamilan pada ibu akan terjadi apabila terjadi pembuahan yaitu bertemunya sel telur (ovum) dan spermatozoa. Yang secara normal akan terjadi di tuba uterina. Selanjutnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Hamil 1. Motivasi Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme (hal
Lebih terperincimempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa kita dapat dengan mudah mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari menegenai peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravid,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : D III Kebidanan Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Kode Mata Kuliah : KEB. 301 Semester : II (dua) SKS : 4 SKS (T : 1 SKS, P : 3 SKS) Dosen
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH 6143027 STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS S1 Keperawatan 3A Tahun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DAN STATUS NUTRISI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI RB NH KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI
HUBUNGAN PARITAS DAN STATUS NUTRISI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI RB NH KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI THE CORRELATION OF PARITY AND NUTRITION BETWEEN PREGNANT WOMEN WITH
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Eti Eliza NIM
PERBEDAAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA 7-24 BULAN BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA 2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA
RECAA MAHASISWA MATA KULIAH / KODE ASUHA BIDAA HAMILA (ASB 1) 5 SKS KODE MK MID 2 TEORI PRAKTIK KLIIK PROGRAM STUDI D-III BIDAA 3 2 - FAKULTAS ILMU SEHATA UUI SEMESTER DOSE PEGAMPU UZULUL RAHMI, S.ST.,
Lebih terperinciBAB II TINJUAN TEORI
6 BAB II TINJUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Hiperemesis gravidarum a. Kehamilan Kehamilan adalah proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan, sehingga menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif Maulidiyah & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Bayi dengan berat lahir rendah atau
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan
Lebih terperinciIDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TIDAK DITETAPKANNYA NAFKAH IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI ATAS PUTUSAN NOMOR 2542/PDT.G/2015/PA.LMG) A. Pertimbangan Hukum Hakim yang Tidak Menetapkan Nafkah
Lebih terperinciTANDA-TANDA KEHAMILAN
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Kode : BD 301 Dosen : Rosmainun, M.Kes Materi: 1. Menjelaskan tentang tanda tidak pasti kehamilan 2. Menjelaskan tentang tanda kemungkinan kehamilan 3. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang
1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari
Lebih terperinciKeluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?
Faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit maag juga bisa disebabkan insfeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prevalensi 2.1.1. Pengertian Prevalensi Prevalensi adalah pengukuran jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita satu penyakit pada satu titik di waktu tertentu. (Notoatmodjo,
Lebih terperinci