BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Dan Ruang Lingkup E-learning. lebih beragam dan tidak terpaku pada guru ataupun buku teks pelajaran.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Dan Ruang Lingkup E-learning. lebih beragam dan tidak terpaku pada guru ataupun buku teks pelajaran."

Transkripsi

1 16 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Dan Ruang Lingkup E-learning Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer jaringan yang telah menunjukan peningkatan sejak tahun 90 an, maka sumber belajar menjadi lebih beragam dan tidak terpaku pada guru ataupun buku teks pelajaran. Perubahan ini mengakibatkan manusia harus selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki untuk dapat bersaing dengan manusia lainnya. Masyarakat, perusahaan atau Negara-negara yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan mengkreasi serta menyebarkan pengetahuan secara efisien akan mendapatkan kesempatan pertama dalam hal keberhasilan persaingan global yang tengah terjadi saat ini (Cisco dalam Kamarga,2010). Sejalan dengan pernyataan tersebut, perlu kiranya bagi kita sebagai pendidik untuk membekali peserta didik kita dengan keterampilan mengakses perangkat teknologi informasi. Namun untuk menjadikan perangkat ini sebagai salah satu sumber belajar yang efektif bagi peserta didik, dibutuhkan keterampilan untuk melakukan penjelajahan di dunia maya tersebut agar bisalmenemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance-learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E- learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat

2 17 mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. (NN, 2007). Ruang lingkup e-learning tidak terbatas pada media online saja, tapi juga bias menggunakan media off line berupa CD interaktif maupun e-book. E-learning memberikan alternatif baru bagi peserta didikdan pendidik dalam berbagi informasi mengenai bahan pelajaran tertentu yang sumbernya bukan hanya berasal dari buku teks(textbook) yang cenderung membuat pembelajran kurang bergairah, tapi dengan menggunakan media lain yang menunjang pembelajaran agar semakin menarik dan menambah motivasi belajar peserta didik. Kamarga (2010) menyebutkan bahwa e-learning merupakan kombinasi antara informasi, komunikasi, pendidikan yang merupakan elemen inti dalam mencapai keberhasilan. Teknologi internet pada hakikatnya merupakan perkembangan dari teknologi komunikasi generasi sebelumnya. Media seperti radio, televisi, video, multi media, dan media lainnya telah digunakan dan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Apalagi media internet yang memiliki sifat interaktif, bisa sebagai media massa dan interpersonal, gudangnya sumber informasi dari berbagai penjuru dunia, sangat dimungkinkan menjadi media pendidikan lebih unggul dari generasi sebelumnya. Dengan fasilitas yang dimilikinya. Menurut Onno W. Purbo (1998) paling tidak ada tiga hal dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:

3 18 a. Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah di mana pun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara. b. Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya. c. Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas/sekolah tempat peserta didik belajar. Di samping itu kini hadir perpustakan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya. Menurutnya, manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan online, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah. Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama. Karakteristik e-learning ini antara lain adalah: a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, peserta didik dan sesama peserta didik atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.

4 19 b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks) c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan peserta didik kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses belajar mengajar didominasi oleh peran guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini, proses belajar dan mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and book) dan pada masa mendatang proses belajar dan mengajar akan didominasi oleh peran guru, buku dan teknologi (the era of teacher, book and technology)(tafiardi,2005:91). Dalam era global seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut telah mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak gagap teknologi. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa siapa yang terlambat menguasai informasi, maka terlambat pulalah memperoleh kesempatan untuk maju.

5 20 Jika sesorang memerlukan informasi tertentu dan ia mencoba mencari informasi tersebut dalam internet, maka ia akan dihadapkan pada lebih kurang lima milyar situs informasi ( Robinson, dalam Kamarga,2010). Bagi peserta didik yang belum memiliki keterampilan penjelajahan internet yang baik, tentu akan mengalami kesulitan dalam menggunakan dan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Untuk itu, e-learning diperkenalkan dalam kegiatan belajar mengajar sebagai panduan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. Hadirnya internet dalam dunia pendidikan tidak lantas menggantikan posisi guru dalam pembelajaran. Justru dengan adanya internet, guru dituntut untuk dapat lebih menguasai dan memanfaatkan fasilitas ini agar dapat mengajarkan peserta didiknya memanfaatkan internet dengan bijak. Kehadiran e-learning dapat memperkaya nilai belajar secara tradisional sehingga dapat menjawab tantangan globalisasi (Kamarga,2010) E-learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, peserta didik dapat berpartisipasi dalam e-learning. Jumlah peserta didik yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi guru.

6 21 Perkembangan pesat di dunia internet sekarang ini telah menjadikan web sebagai salah satu sarana pendistribusian informasi yang digunakan oleh masyarakat di dunia. Peningkatan jumlah situs web tersebut tentu saja diiringi dengan peningkatan jumlah web server yang beroperasi di internet. World Wide Web ("WWW", atau singkatnya "Web") adalah suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna. WWW sering dianggap sama dengan internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya (Darma, Jarot S., Shenia A dalam Wikipedia,2009). Web atau situs inilah yang menjadi sumber segala informasi bagi pengguna internet termasuk informasi kesejarahan. Situs situs yang ada dalam internet terhubung satu sama lain untuk memudahkan informasi yang saling berhubungan dapat diakses dengan cepat. E-learning akan memberikan panduan bagi peserta didik untuk menjelajah jagad jejaring internet secara efektif dan efisien demi menunjang proses pembelajaran. B. Pengertian Dan Ruang Lingkup IPS Sejarah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SDLB sampai SMALB. Pada satuan pendidikan SMALB mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat kajian Sosiologi, Geografi, Ekonomi, dan Sejarah secara terintegrasi dan terpadu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

7 22 Sosial (IPS), peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik untuk dapat menjawab masalahmasalah mendasar tentang individu, masyarakat, pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial, dan kehidupan masyarakat berbangsa, dari waktu ke waktu. Namun ternyata pembelajaran sejarah yang selama ini terjadi di sekolahsekolah dirasakan kering dan sangat membosankan. Menurut cara pandang pedagogy kritis, pembelajaran sejarah seperti ini dianggap lebih banyak memenuhi hasrat dominan group seperti rezim yang berkuasa, kelompok elit, pengembang kurikulum dan lain-lain, sehingga mengabaikan peran peserta didik sebagai pelaku sejarah pada zamannnya (Anggara dalam Martanto,2009). Secara terminologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab Syajarotun yang berarti pohon atau keturunan atau asal usul yang kemudian berkembang dalam bahasa melayu syajarah. Dalam bahasa Indonesia menjadi sejarah. Kata ini menunjuk kepada pengertian sejarah sebagai gambaran silsilah atau keturunan ( Frederick dalam Mariana,2010). sebagai gambaran silsilah atau keturunan, pembelajaran sejarah bukan hanya menyangkut peristiwa yang pernah terjadi pada generasi pendahulu kita saja, tapi juga termasuk peristiwa yang terjadi di masa kini. Sejarah merupakan salah satu pelajaran yang dapat dikatakan memiliki makna penting dalam kegiatan pembelajaran. Roeslan Abdul Gani (Rustam,E Tamburaka, 1999:12) mengungkapkan bahwa :

8 23 kajian sejarah berisi tentang keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di waktu lampau beserta segala kejadian kejadiannya dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan tersebut, untuk akhirnya dijadikan pembendaharaan pedoman bagi penilaian dan penemuan keadaan sekarang serta arah program masa depan. Hasan (2000:8) mengemukakan bahwa pengalaman yang diharapkan ada pada siswa setelah mempelajari sejarah adalah : kemampuan berfikir kritis yang dapat digunakan untuk mengkaji dan memanfaatkan pengetahuan sejarah, keterampilan sejarah dan nilai suatu peristiwa sejarah dalam membina kehidupan memerlukan banyak keputusan kritis, serta terampil dalam memahami berbagai peristiwa social, politik, ekonomi dan budaya yang terjadi di sekitarnya. Disamping itu, kemampuan mengidentifikasi nilai nilai yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah, kemampuan menyaring nilai nilai yang ada, memilih dan mengembangkan nilai nilai positif dan menarik pelajaran dari nilai negative serta meniru keteladanan dari para pelaku sejarah. Dari pernyataan di atas, dapat kita lihat bahwa pelajaran sejarah memang memiliki arti penting bagi kehiduapan peserta didik. Terutama dalam menyikapi kehidupan dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Hal ini dikarenakan materi pelajaran sejarah yang sangat luas dan mencakup berbagai peristiwa yang pernah dan sedang dialami dalam kehidupan manusia. Namun demikian, masih terdapat asumsi yang menganggap bahwa pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang membosankan dan kurang penting. Terlebih lagi sumber belajar berupa buku buku teks untuk mata pelajaran ini sulit ditemui di sekolah apalagi di sekolah tunanetra. Dengan menggunakan metode e-learning dalam pembelajaran sejarah, guru dan peserta didik dapat mengganti sumber belajar sejarah dengan situs situs penyedia layanan informasi kesejarahan yang ada di internet.

9 24 C. Peranan E-learning Dalam Pembelajaran IPS Sejarah E-learning merupakan metode alternatif pembelajaran yang bisa diguanakan oleh guru dalam belajar sejarah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi ini dapat mengakomodasi kekurangan sumber belajar sejarah bagi peserta didik terutama di sekolah tunanetra. Berbagai kelemahan buku sumber sejarah yang bisa dimanfaatkan oleh psesrta diidk tunanetra dapat diakomodasi oleh kehadiran internet dan buku elektronik (e book). Belajar sejarah melalui e-learning dapat diartikan sebagai upaya memperluas wawasan kesejarahan yang diperoleh di sekolah dengan menggunakan situs situs yang terdapat dalam jaringan internet sebagai sumber informasi (Kamarga,2010). Kegiatan belajar dirancang sendiri oleh peserta didik dan dikembangkan melalui media internet sehingga pengetahuan yang diperoleh selama proses pembelajaran merupakan pengetahuan yang dicari dan ditemukan sendiri oleh peserta didik yang bersangkutan. Belajar sejarah melalui e-learning bukan hanya untuk memperluas wawasan peserta didik mengenai informasi kesejarahan, tetapi juga untuk mengembangkan kebiasaan berfikir kesejarahan. Dalam hal ini, posisi e-learning tidak menggantikan kegiatan belajar di dalam kelas, tetapi menambah media pembelajaran dan memvariasikan sumber belajar yang dapat diakses dengan sangat terbuka oleh peserta didik untuk menggali informasi yang dibutuhkan dengan berbagai pilihan keluasan materi yang ada. Pelajaran sejarah penting untuk dikuasai oleh peserta didik karena pelajaran ini mempelajari kehidupan manusia, bangsa dan Negara di masa lalu sehingga hal

10 25 ini akan memberi kesadaran dan kecintaan peserta didik sesuai dengan nilai nilai yang dipetik dalam pembelajaran sejarah. Ismaun (2001:105) menyatakan bahwa tujuan ideal dari pembelajaran sejarah adalah agar peserta didik mampu: 1. Memahami sejarah 2. Memiliki kesadaran sejarah 3. Memiliki wawasan yang bermuara pada kearifan sejarah Dengan menerapkan metode e-learning dalam pembelajaran sejarah, diharapkan peserta didik dapat memahami dan memiliki wawasan kesejarahan dengan mencari dan menemukan sendiri nilai nilai positif dari peristiwa yang pernah atau sedang terjadi dalam kehidupan manusia dan memetik hikmah dari setiap peristiwa tersebut untuk kemudian menjadikan nilai nilai tersebut bagian dari dirinya tanpa menghiraukan kemajuan teknologi yang terjadi di sekitarnya. Bahkan kemajuan di bidang teknologi informasi akan memberi hikmah tersendiri bagi kehidupan peserta didik dan mengandung nilai nilai sejarah didalamnya. Sehingga peserta didik dapat membiasakan diri berfikir kesejarahan dengan menggunakan semangat kemajuan dalam dirinya. D. Pemanfaatan E-Learning Oleh Peserta Didik Tunanetra Setiap orang berhak menikmati perkembangan tektologi di bidang informasi dan komunikasi, termasuk tunanetra. Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan cara pemanfaatan teknologi ini oleh tunanetra bila dibandingkan dengan orang awas. Bagi tunanetra, fungsi keyboard sangat penting dalam mengoperasikan komputer dan mengakses internet. Fungsi auditif menggantikan

11 26 fungsi visual yang tidak mereka miliki. Seorang tunanetra dapat mengoperasikan komputer tanpa layar monitor, karena bagi mereka CPU dan speaker lebih penting dibandingkan monitor. Komputer bagi tunanetra adalah komputer biasa yang dilengkapi dengan alat akses khusus bagi tunanetra yang berupa screen reading software (program pembaca layar) atau Braille display. Screen reader adalah sebuah software yang memungkinkan pengguna komputer mendengarkan melalui speech synthesizer informasi yang ada di layar monitor. Braille display adalah suatu hardware yang memungkinkan pengguna tunanetra dapat mengkonversi teks menjadi karakter braille yang dapat dibaca dengan perabaan pada bagian display-nya yang berfungsi sebagai monitor. a. Spesifikasi perangkat komputer bagi pengguna komputer tunanetra Pada prinsipnya perangkat komputer yang digunakan oleh tunanetra sama seperti perangkat komputer (PC) pada umumnya. Terdapat beberapa tambahan yang merupakan spesifikasi bagi pengguna tunanetra, baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat akses khusus bagi tunanetra, antara lain: 1) Perangkat keras yaitu pada output device yang berfungsi sebagai pengganti monitor, seperti: Braille Display, Speaker atau headphone, braille embosser (priter braille). Perangkat ini penting bagi pengguna komputer tunanetra untuk dapat mengoperasikan komputer dengan efektif.

12 27 2) Perangkat lunak berupa program akses, seperti: Screen Reader, Speech Synthesizer dan program magnifikasi (Magnification software) untuk pengguna komputer yang kurang awas (low vision). 3) Program aplikasi khusus seperti program penyalin braille (MBC, CX for word, win Braille, Duxbury, dll). Penggunaan alat akses dan program aplikasi tersebut di atas hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kompatibel dengan program operating system yang digunakan agar dapat berfungsi dan dapat meningkatkan keterampilan pengoperasian komputer bagi pengguna tunanetra. Jadi dapat disimpulkan bahwa, komputer yang digunakan tunanetra harus memiliki perangkat lunak pembaca teks di monitor. Dengan teknologi Speech Synthesizer komputer dapat menyebutkan tombol yang ditekan, seperti huruf, angka, tombol fungsi, tanda baca dan lain-lain. Setelah selesai mengetik seorang tunanetra juga dapat mengedit hasil ketikannya dengan cara membaca kembali apa yang telah di ketik. Untuk membaca kembali, seorang pengguna komputer tunanetra dapat memilih apakah mau dibacakan perkata, perbaris perparagrap bahkan dapat dieja. Sebagai contoh ketika ditekan tombol panah bawah cursor akan berpindah satu baris ke bawah dan secara otomatis speech synthesizer akan membacakan teks yang ada di baris tersebut. Demikian juga ketika ditekan kontrol panah kanan atau kiri, kursor akan berpindah satu kata ke kanan atau kekiri, Speech Syntheziser juga akan membaca. Agar

13 28 pengguna komputer tunanetra dapat mendeteksi format huruf teknologi ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk membaca jenis huruf, efek cetak, jarak ketikan dan sebagainya. Misalnya dengan penekanan tombol tertentu komputer akan menyebutkan "Times New Roman, size 10,Underline, line spacing 1.5". Pernyataan tersebut berarti bahwa karakter yang berada di bawah cursor ditulis dengan bentuk huruf Times New Roman, berukuran sepuluh, menggunakan efek cetak garis bawah dan jarak ketikannya 1.5. Kehadiran perangkat ini memang sangat membantu tunanetra didalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari, termasuk untuk melakukan pekerjaan sebagai penulis, penerjemah, programer, penata musik, dan sebagainya. b. Cara pengoperasian komputer oleh pengguna tunanetra Adapun yang menjadi kesulitan dalam mengoperasikan komputer bagi pengguna tunanetra adalah bahwa mereka tidak dapat membaca informasi yang tampil pada layar monitor. Hal tersebut dapat teratasi dengan munculnya software khusus pembaca layar (screen reader). Screen reader adalah sebuah software yang memungkinkan pengguna komputer mendengarkan melalui speech synthesizer dan meraba melalui Braille display, informasi yang ada di layar monitor. Melalui speech synthesizer yang berfungsi untuk membaca, menyuarakan semua yang ada dilayar monitor termasuk icon-icon, menu-menu, teks-teks, tanda baca dan kontrol buttons, dan lain-lain,

14 29 maka pengguna tunanetra dapat mengetahui dan memahami apa yang ada dilayar monitor. Dengan demikian program aplikasi screen reader merupakan alat pendukung utama bagi tunanetra dalam mengoperasikan komputer setiap hari. Dengan teknologi Speech Synthesizer komputer dapat menyebutkan tombol yang ditekan, seperti huruf, angka, tombol fungsi, tanda baca dan lain-lain. Setelah selesai mengetik seorang tunanetra juga dapat mengedit hasil ketikannya dengan cara membaca kembali apa yang telah di ketik. Untuk membaca kembali, seorang pengguna komputer tunanetra dapat memilih apakah mau dibacakan perkata, perbaris perparagrap bahkan dapat dieja. Sebagai contoh ketika ditekan tombol panah bawah cursor akan berpindah satu baris ke bawah dan secara otomatis speech synthesizer akan membacakan teks yang ada di baris tersebut. Demikian juga ketika ditekan kontrol panah kanan atau kiri, kursor akan berpindah satu kata ke kanan atau kekiri, Speech Syntheziser juga akan membaca. Agar pengguna komputer tunanetra dapat mendeteksi format huruf teknologi ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk membaca jenis huruf, efek cetak, jarak ketikan dan sebagainya. Misalnya dengan penekanan tombol tertentu komputer akan menyebutkan "Times New Roman, size 10, Underline, line spacing 1.5". Pernyataan tersebut berarti bahwa karakter yang berada di bawah cursor ditulis dengan bentuk huruf Times New Roman, berukuran sepuluh, menggunakan efek cetak garis bawah dan jarak ketikannya 1.5.

15 30 Kehadiran perangkat ini memang sangat membantu tunanetra didalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari, termasuk untuk melakukan pekerjaan sebagai penulis, penerjemah, programer, penata musik, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komputer yang digunakan oleh tunanetra adalah komputer biasa tetapi harus dilengkapi dengan software khusus yang memungkinkan komputer untuk membacakan semua teks atau tampilan yang muncul di layar monitor. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengubah tampilan visual yang ada di layar menjadi audio dengan teknologi yang dinamakan Speech Synthesizer, atau melalui tampilan taktual dengan teknologi yang disebut Braille Display (Tarsidi: 2004). Untuk bisa memanfaatkan internet sebagai sumber belajar, tunanetra harus bisa mengoperasikan komputer secara efektif dan lancar. Setelah tunanetra memiliki keterampilan mengoperasikan komputer, mereka dapat dengan mudah mengakses situs situs penyedia informasi untuk berbagai kebutuhan.

KOMPUTER DAN KETUNANETRAAN. Bagaimana Orang Tunanetra Dapat Mengakses Komputer Dan Apa yang Dapat Dilakukan oleh Orang Tunanetra dengan Komputer

KOMPUTER DAN KETUNANETRAAN. Bagaimana Orang Tunanetra Dapat Mengakses Komputer Dan Apa yang Dapat Dilakukan oleh Orang Tunanetra dengan Komputer KOMPUTER DAN KETUNANETRAAN Bagaimana Orang Tunanetra Dapat Mengakses Komputer Dan Apa yang Dapat Dilakukan oleh Orang Tunanetra dengan Komputer Didi Tarsidi Universitas Pendidikan Indonesia Disajikan pada

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : PENGENALAN E-LEARNING. Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : PENGENALAN E-LEARNING. Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Pokok Bahasan : PENGENALAN E-LEARNING Fakultas MKCU www.mercubuana.ac.id Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM Program Studi Sistem Informasi & MarComm PENGENALAN E-LEARNING E-Learning

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SOFTWARE UNTUK TUNANETRA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PEMANFAATAN SOFTWARE UNTUK TUNANETRA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER PEMANFAATAN SOFTWARE UNTUK TUNANETRA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER Erwan Baharudin Puspen Jurnal Ilmiah UIEU erwan.baharudin@indonusa.ac.id Abstrak Perkembangan komputer sekarang ini telah mengalami kemajuan

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: Pengenalan E-learning Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran

Lebih terperinci

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Eko Yuliandi TKJ ITB / SEAMOLEC 2011/2012 PENDAHULUAN A: Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi begitu pesat dan penggunaannya sudah mencakup seluruh bidang kehidupan. Teknologi informasi yang berkembang saat ini dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. Teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan waktu

Lebih terperinci

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU TUGAS PIK MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU Disusun Oleh : Muhammad Raihan Jaya 2014010015 MI / V Dosen : Matalangi.,S.Kom.,M.Kom ALAT INPUT DAN OUTPUT PADA KOMPUTER BESERTA FUNGSINYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini berpengaruh besar terhadap perkembangan Sistem Informasi, sehingga perusahaan membutuhkan sistem

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNANETRA - 369 - C. KOMPETENSI INTI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNANETRA KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan

Lebih terperinci

MENGENAL PERANGKAT KOMPUTER

MENGENAL PERANGKAT KOMPUTER MENGENAL PERANGKAT KOMPUTER Eva Mariana emariana803@gmail.com Abstrak Pada saat sekarang ini sudah sangat sulit menemukan orang yang belum mengenal komputer. Meski demikian mungkin sebagian besar diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju mengubah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju mengubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini semakin berkembang pesat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju mengubah paradigma masyarakat dalam mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Akibat dari pengaruh-pengaruh tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

pengertian input dan output device beserta contohnya.

pengertian input dan output device beserta contohnya. pengertian input dan output device beserta contohnya. input divice (unit masukan) Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era seperti sekarang ini dimana kemajuan teknologi informasi diterapkan di segala bidang, kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 108 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi majalah elektronik Bitmap beserta editor majalah ini akan membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMPUTER. PENGABDIAN MASYARAKAT Lokasi : The Learning Farm Perkebunan Teh Maleber Kp. Maleber, Ciherang Pacet, Cianjur, Jawa Barat

PENGENALAN KOMPUTER. PENGABDIAN MASYARAKAT Lokasi : The Learning Farm Perkebunan Teh Maleber Kp. Maleber, Ciherang Pacet, Cianjur, Jawa Barat PENGENALAN KOMPUTER PENGABDIAN MASYARAKAT Lokasi : The Learning Farm Perkebunan Teh Maleber Kp. Maleber, Ciherang Pacet, Cianjur, Jawa Barat Pendahuluan Kata komputer sebenarnya berasal dari BahasaYunani

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer

BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer 1. Belajar Online (Electronic Learning) Belajar online (juga dikenal sebagai belajar electronic learning atau e-learning) merupakan hasil dari

Lebih terperinci

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya Didiek Prasetya M.sn Perangkat keras (hardware) komputer dan fungsinya- Secara umum perangkat komputer terbagi menjadi 3 bagian yaitu Hardware,software

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN e-learning UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

MODEL PEMBELAJARAN e-learning UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN e-learning UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN Fitri Rahmawati Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Abstrak Aplikasi TI, misalnya multimedia dan web, dalam

Lebih terperinci

Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web. Kuswari Hernawati

Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web. Kuswari Hernawati Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Alamat: Jl. Colombo Karangmalang Yogyakarta 55281 Email : kuswari@uny.ac.id

Lebih terperinci

Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Abstrak Sentuhan elegan teknologi informasi telah mentransformasi perpustakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

Dewi Wijayanti, S.Kom

Dewi Wijayanti, S.Kom PERALATAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (T.I.K) 1 Dewi Wijayanti, S.Kom Bahan Ajar Kelas VII Semester I SMP Islam Al-Abidin SURAKARTA PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan lagi.

Lebih terperinci

DIKDIK MANTERA WIGUNA,

DIKDIK MANTERA WIGUNA, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pemanfaatan komputer dapat dirasakan oleh kalangan umum. Persaingan pesat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan semua orang untuk mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah

Lebih terperinci

BROWSER INTERNET UHRIA. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

BROWSER INTERNET UHRIA. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan. BROWSER INTERNET UHRIA Uhria.uhria@raharja.info Abstrak Artikel tentang browser Jika anda suka sekali dalam pengetahuan lebih luas tentang browser intenet,maka anda pasti tau apa itu browser internet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi selalu mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan. Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi

Lebih terperinci

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan siswa dengan perantaraan suatu media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat UPI Bandung Beberapa Definisi Pembelajaran jarak jauh Pembelajaran dengan perangkat komputer Pembelajaran formal vs informal Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli dibidang masing-masing Definisi E-Learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

Interaksi Manusia dan Komputer (Pengantar User Interface) Dosen : Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Interaksi Manusia dan Komputer (Pengantar User Interface) Dosen : Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Interaksi Manusia dan Komputer (Pengantar User Interface) Dosen : Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Gambar Ilustrasi CONTENTS: 1 2 3 PENGANTAR ANTARMUKA INPUT-OUTPUT PC JENIS PERANGKAT INPUT-OUTPUT PC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif.

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bangsa-bangsa yang pada masa lalu dibangun sebagian besar akibat penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan identitas nasional dalam

Lebih terperinci

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global sekarang ini kita harus berhubungan dengan teknologi termasuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER A. PENGANTAR Perangkat keras komputer atau lebih dikenal dengan Hardware merupakan perangkat komputer yang dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi komputer yang sudah merambah kesekolah-sekolah, dimana peserta didik diharapkan mampu menguasai teknologi komputer, termasuk

Lebih terperinci

MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan. Berdasarkan UU No. 2 pasal 1 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia hampir disetiap bidang kehidupan. Contohnya adalah pada bidang pendidikan, yang dengan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, untuk dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, maka manusia mulai mencari dan menciptakan

Lebih terperinci

dalam teknologi informasi dan komunikasi Siswa dapat menunjukkan PENGENALAN KOMPUTER

dalam teknologi informasi dan komunikasi Siswa dapat menunjukkan PENGENALAN KOMPUTER Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pengenalan Komputer Mengenal perangkat Siswa dapat memahami dalam teknologi informasi keras (hardware) perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek DKV atau Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari tentang komunikasi yang diaplikasikan dalam rancangan visual.desain Komunikasi Visual erat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

WEB BROWSER World Wide Web WWW SEARCH ENGINE Mesin pencari

WEB BROWSER World Wide Web WWW SEARCH ENGINE Mesin pencari WEB BROWSER World Wide Web (www atau disebut web) adalah suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 17 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2002:28), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber

Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber A. Petunjuk Belajar Perkembangan teknologi informasi yang pesat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aktivitas kehidupan manusia termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar kegiatan belajar mengajar menarik, pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan peningkatan sumber daya manusia sebagai tenaga terdidik dan terampil. Pendidikan juga merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua

Lebih terperinci

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 1 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 1 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom TEKNIK MULTIMEDIA PERTEMUAN 1 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB I PENGANTAR MULTIMEDIA DEFINISI MULTIMEDIA (Menurut Bahasa) MULTI Banyak, bermacam-macam MULTIMEDIA MEDIUM sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan dunia pendidikan. Seorang pendidik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet sudah menjamur di masyarakat. Internet

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet sudah menjamur di masyarakat. Internet 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, penggunaan internet sudah menjamur di masyarakat. Internet sudah menjadi kebutuhan sekunder bahkan sampai primer. Hal ini diikuti dari sistem yang awalnya

Lebih terperinci

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING Untuk kegiatan Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 1 Daftar Isi A. SEKILAS TENTANG MODUL MATERI CML OBM... 4 B. PENGANTAR COMPUTER MEDIATED LEARNING UNIVERSITAS INDONESIA...

Lebih terperinci

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator:

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator: Sekitar 1 Minggu yang lalu saya mengikuti perkuliahan Kapita Selekta di Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer UPI, di perkuliahan itu dosen kami Dr. Wawan Setiawan M.Kom membahas tentang standar kompetensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak ditemukannya komputer pertama kali, manusia terus melakukan penelitian untuk menciptakan cara baru dalam berinteraksi dengan dunia maya yang diciptakan

Lebih terperinci

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan KASUS I Dominasi guru (teacher center) Siswa sebagai objek pembelajar Sumber belajar terbatas Kurang komunikatif Berfikir tingkat rendah Pembelajaran tidak menyenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Saat ini terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini semakin pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia pendidikan merupakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY Pemanfaatan Komputer Jenjang pendidikan 1982 1983 SLTP 40% 81% SLTA 58% 86% Pendidikan Berbantuan Komputer Computer Assisted Instruction

Lebih terperinci

Rancangan Antar Muka

Rancangan Antar Muka Rancangan Antar Muka 1. Perancangan Input Untuk menginput data kedalam komputer yang sesungguhnya, analis sistem harus mendesain dokumen sumber, screen input dan metode serta prosedur untuk memasukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak siswa yang menganggap., bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, disebabkan kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era globalisasi, menuntut para pebelajar dapat mengikuti semua perkembangan saat ini dan masa yang

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengetahuan tentang gizi yang baik dalam lingkungan sekolah dapat disosialisasikan melalui keberadaan dokter kecil. Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi

Lebih terperinci

AMQS Touch Screen V4.0

AMQS Touch Screen V4.0 AMQS Touch Screen V4.0 Apa itu AMQS TS V4.0? Advanced Multimedia Queue System Touch Screen V4.0 merupakan versi terbaru dari sistem antrian sebelumnya, yaitu Advance Multimedia Queue System. Pada versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata globalisasi sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata globalisasi sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata globalisasi sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi adalah hal yang tidak dapat dipungkiri atau dihindari. Menurut Anggara (2013) Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi memberikan berbagai dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan. Teknologi informasi yang dewasa

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK KULIAH UMUM Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK Dr. Johar Maknun, M.Si 08121452201; johar_upi@yahoo.co.id 1 Kriteria Pemilihan Media Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran Jumlah Peserta Didik

Lebih terperinci

Heuristic Evaluation Checklist

Heuristic Evaluation Checklist Heuristic Evaluation Checklist 1. Visibilitas dari Status Sistem Sistem harus selalu menginformasikan pada pengguna apa yang sedang terjadi, melalui pesan yang baik dan waktu yang sesuai. 1.1 Apakah setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi komputer telah berkembang sangat pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi komputer saat ini, pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

MULTIMEDIA Sebagai SISTEM INFORMASI INTERAKTIF

MULTIMEDIA Sebagai SISTEM INFORMASI INTERAKTIF C H A P T E R 5 MULTIMEDIA Sebagai SISTEM INFORMASI INTERAKTIF Arif Basofi Objectives Tujuan: 1. Memahami pentingnya multimedia sebagai media informasi interaktif baru. 2. Mengenal teknologi multimedia

Lebih terperinci

BAB I BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I BAB 1. PENDAHULUAN BAB I BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kata konversi dalam pengertian etimologi berasal dari bahasa latin conversion, yang berarti pindah atau berubah ( keadaan). Kata tersebut selanjutnya

Lebih terperinci

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46 KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan Perangkat Keras Komputer (Hardware) adalah sebuah komponen fisik pada komputer yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah

Lebih terperinci

Manfaat Komputer dan Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan

Manfaat Komputer dan Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan Manfaat Komputer dan Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan Nama Mahasiswa : Alif NIM : 15121039 Program Studi : Sistem Informasi Kelas : 21 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNARUNGU

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNARUNGU - 770 - F. KOMPETENSI INTI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNARUNGU KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan

Lebih terperinci

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan

Lebih terperinci

MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8

MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8 MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8 Umar Mansyuri Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf umar.mansyuri@gmail.com Abstrak Dewasa ini, dengan perkembangan

Lebih terperinci

APLIKASI ELEKTRONIK BRAILLE MENGGUNAKAN PERANGKAT LAYAR SENTUH BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG TUNA NETRA

APLIKASI ELEKTRONIK BRAILLE MENGGUNAKAN PERANGKAT LAYAR SENTUH BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG TUNA NETRA APLIKASI ELEKTRONIK BRAILLE MENGGUNAKAN PERANGKAT LAYAR SENTUH BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG TUNA NETRA Muhammad Fauzan 1), Abdurrahman Jundullah 2), Syara Zhuhriyami 3), Mahmud

Lebih terperinci

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari Menggunakan Browser dan Mesin Pencari A. Pengantar Pada kegiatan ini, anda akan berlatih menggunakan perangkat lunak browser yang digunakan untuk mengakses situs Internet. Keterampilan menggunakan browser

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak sebagai 76 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Perangkat ajar untuk materi fisika momentum ini dirancang untuk digunakan oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak

Lebih terperinci