Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN:"

Transkripsi

1

2

3 DENSUS 88 AT Konflik, Teror, dan Politik Copyright Muradi Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau isi seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN: DENSUS 88 AT - Konflik, Teror, dan Politik Penulis: Muradi Layout & Ilustrasi: Arseindy Cetakan I, Agustus X 21 cm xi Penerbit Dian Cipta Jl. Mayang Cinde No.13 Ujungberung - Bandung Jawa Barat - Indonesia Tlp dianciptapublishing@gmail.com

4 PRAKATA Sebagai sebuah detasemen khusus anti-teror, Densus 88 AT menanggung tugas berat menanggulangi segala bentuk ancaman teror yang lebih dari satu dekade mencuat dalam sejarah keamanan dan politik Indonesia. Khususnya dalam berbagai aksi teror bom yang terjadi di beberapa wilayah, Densus 88 secara kasat mata telah diposisikan pemerintah menjadi ujung tombak pemberangusan jaringan teroris dalam negeri yang notabenenya berhubungan dengan jaringan teroris internasioal. Bukan tugas mudah tentunya, karena sampai hari ini pun ancaman teror bom belum sepenuhnya berakhir di Indonesia. Namun sebagai masyarakat di tengah era keterbukaan, hanya mengikuti alur rancangan pemerintah saja tidaklah cukup. Setiap warga negara dalam negara demokrasi mestilah memperkaya dirinya sendiri dengan berbagai pengetahuan kritis, termasuk menimbang kembali posisi Densus 88 AT sebagai garda terdepan penuntasan kasus-kasus teror di Indonesia. Harapannya tentu bukan untuk menyiapkan masyarakat menjadi penentang-bebal pemerintah yang berkuasa, tetapi sebaliknya, menjadi masyarakat yang kritis memahami peliknya persoalan yang dihadapi pemerintah sebagai kepanjangan tangan seluruh rakyat. Dasar inilah yang digunakan Muradi, seorang calon doktor ilmu politik jebolan Flinder University, Adelaide, Australia, untuk memperkaya pengetahuan masyarakat tentang detasemen khusus anti-teror yang dibentuk pada tahun 2004 silam. Tak hanya membahas kriprah dan kinerja Densus 88 AT, Muradi juga mengurai mata rantai lebih dalam tentang perwujudan konflik, teror, dan politik yang berada di balik pasukan khusus berompi i

5 merah tersebut. Menariknya, sumbangsih pemikiran Muradi ini tak hanya pantas disimak masyarakat awam maupun mahasiswa jurusan politik semata. Justru sebaliknya, para pelaku di belakang otoritas terutama dalam jajaran Kepolisian Republik Indonesia pun perlu menelaah berbagai pemikiran kritis yang disampaikan secara gamblang dan akurat dalam buku ini. Tentu saja, buku ini tidak serta-merta menjadi kebenaran mutlak akan pandangan masyarakat terhadap Densus 88 AT. Tetapi sebagai hasil pengamatan cermat, diskusi konprehensif, hingga analisis mendalam yang dilakukan lebih dari 5 tahun terakhir, buku ini layak menjadi tonggak utama pemahaman masyarakat terhadap Densus 88 AT dan kiprahnya dunia hukum, keamanan, dan pertahanan di Indonesia. Bandung, Agustus 2012 Penerbit ii

6 PENGANTAR PENULIS Buku di tangan Anda ini seharusnya sudah dapat dibaca setahun lalu, namun karena kesibukan menyelesaikan studi penulis, maka baru ini tertunda untuk diterbitkan, namun akhirnya dapat direalisasikan. Meski sekedar kumpulan artikel dan makalah yang telah diterbitkan di beberapa media dan jurnal serta dipresentasikan pada diskusi dan seminar selama kurun waktu 2006 hingga 2011, namun buku ini justru merekonstruksi berkaitan dengan keberadaan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polri dalam pemberantasan terorisme di Indonesia, sejak pendiriannya hingga saat ini. Densus 88 AT sendiri menjadi salah satu kesatuan yang ada di Polri yang makin eksis dengan segala prestasi dan permasalahannya. Densus menjelma menjadi kesatuan elit anti-teror setara dengan anti-teror dan kontra-teror yang dimiliki oleh tiga matra TNI lainnya yang telah lebih dulu eksis. Hal tersebut tidak lepas dari perubahan kebijakan pemberantasan terorisme di Indonesia yang beralih dari pendekatan militeristik menjadi pendekatan penegakan hukum dengan diperkuat oleh terbitnya UU No. 15/2003 tentang Anti-Teror. Dalam buku ini penulis mencoba memberikan berbagai perspektif dengan berbagai masalah yang dihadapi dan coba dituntaskan oleh Densus; mulai pengawasan Ujian Nasional, pengungkapan kejahatan pembalakan liar, hingga pemberantasan terorisme itu sendiri. Buku ini juga menguraikan bagaimana Densus 88 AT juga tidak bisa lepas dari kepentingan politik penguasa dalam menjalankan peran dan fungsinya. Kerap kali Densus menjadi penyejuk dari suhu politik yang memanas dengan iii

7 keberhasilannya dalam menangkap dan membongkar sindikat terorisme di Indonesia. Meski demikian, buku ini tetap mencoba memosisikan diri seobyektif mungkin dengan pendekatan perpolisian demokratis sebagai panduan menciptakan kepolisian yang modern dan profesional. Sehingga buku ini dapat menguraikan keberadaan Densus 88 AT dalam tugasnya memberantas terorisme serta konflik-konflik yang mengemuka secara gamblang dan informatif. Penulis mengakui banyak pihak yang terlibat dalam penerbitan buku ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Arseindy dan Similar Publishing yang telah bersedia mengedit, menyelaraskan bagian-perbagian sehingga naskah ini siap untuk diterbitkan menjadi sebuah buku, maupun kolega penulis di Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP UNPAD. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada media massa dan jurnal yang telah membuka ruang bagi penulis untuk menumpahkan ide dan gagasan terkait dengan isu-isu keamanan, khususnya. Terakhir, buku ini penulis dedikasikan untuk isteri Alia, dan kedua anak penulis, Gadis dan Alvaro karena kesabaran dan kerelaannya berbagi bersama penulis, serta dukungan yang tak kenal henti bagi penulis akhirnya buku ini dapat terwujud. Bandung, Agustus 2012 Muradi iv

8 TENTANG PENULIS Muradi adalah Dosen Tetap Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung. Ia juga aktif mengajar di Departemen Hubungan Internasional, Universitas Paramadina, Jurusan Hubungan Internasional FISIP Al Azhar, Jakarta, dan Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Pasundan (UNPAS), Bandung. Mata kuliah yang diajarkannya adalah: Sistem Politik Indonesia, Kajian Stratejik, Politik Pertahanan dan Keamanan, Militer dan Politik, dan Isu-isu Global Kontemporer. Aktivitas lainnya adalah mengajar pada Sekolah Staf dan Komando Angkatan TNI Angkatan Udara (SESKOAU), Lembang Bandung; menjadi Konsultan Penelitian pada Sekolah Staf dan Pimpinan (SESPIM) POLRI; Redaktur Ahli pada Jurnal Sanyata Sumanasa Wira SESPIM POLRI, dan Redaktur Ahli Jurnal Keamanan Security Journal, Jakarta. Ia pernah menjadi peneliti dan Direktur Program The RIDEP Institute, Jakarta. Selain sebagai salah satu pendiri, ia juga menjadi Direktur Eksekutif Pusat Studi Pertahanan dan Perdamaian (PSPP) Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta; pada Pusat Studi Keamanan Nasional, Universitas Padjadjaran (PSKN UNPAD), Bandung, ia menjabat sebagai Wakil Ketua. Banyak mengkaji dan menulis tentang kajian kepolisian, dan militer di berbagai surat kabar, majalah, serta jurnal baik nasional v

9 maupun internasional, diantaranya Jurnal Analisis CSIS Jakarta; Jurnal Pacis Universitas Parahyangan, Bandung; Journal Universitas Paramadina; Jakarta; Jurnal Mundial, Universitas Al Azhar Jakarta, Jurnal Universitas UPN Veteran, Yogyakarta, Jurnal Governance Universitas Padjadjaran, Jurnal Sanyata Sumanasa Wira, SESPIM POLRI, Commentaries RSIS NTU, Singapore, Australian Defence Journal, Police Quarterly, Journal of Contemporary Asia, Journal of Politics and Law, dan lain sebagainya. Beberapa buku terkait dengan kepolisian, dan militer juga telah diterbitkan, baik sebagai penulis maupun kontributor, di antaranya: Berpijak Di atas Bara: Kegamangan Politik TNI Masa Transisi (UNPAD Press, 2005), Metamorfosis Bisnis Militer (the RIDEP Institute FES, 2007), Penantian Panjang Reformasi Polri (Tiara Wacana, 2009), Quo Vadis Brimob Polri? (Pustaka Sutera, 2009), Polmas dan Profesionalisme Polri (LCKI dan PSKN UNPAD, 2010), Polri, Politik dan Korupsi (PSKN UNPAD, 2010), Dinamika Politik Pertahanan dan Keamanan (Widya Padjadjaran, 2012). Sedangkan sebagai kontributor di antaranya: Intelijen Negara dan Intelijen Keamanan dalam Widjajanto, Andi (ed). Negara, Intel, dan Ketakutan (Pacivis, 2006), Pemda, Bisnis Militer, dan Profesionalisme TNI dalam Pramodhawardani, Jaleswari dan Andi Widjajanto (eds) Bisnis Serdadu, Ekonomi Bayangan. (TII, 2006), Reformasi Brimob Polri pada Sukadis, Beni (ed). Almanak Reformasi Sektor Keamanan 2007 dan 2009 (Lesperssi, 2007 dan 2009), The Coordination of Counter-Terrorism In Indonesia dalam Romanivk, Scott (ed) Penulis memperoleh gelar kesarjanaaan dari Jurusan Sejarah UNPAD (2000) dengan skripsi berjudul Perbandingan Pemikiran Politik Sutan Sjahrir dan Tan Malaka tentang Konsep Negara yang telah diterbitkan CEdEss (2003); kemudian Magister Ilmu Politik (M.Si) FISIP UI (2003), dengan judul tesis Perubahan Sikap Politik TNI Pasca Soeharto yang telah diterbitkan UNPADPress (2005); dan Master Kajian Stratejik (MSc) dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapura (2008) dengan Thesis berjudul: vi

10 The Reform of Mobile Brigade of Indonesian National Police and Democratization. Penulis telah merampungkan studi Doktoral (PhD) Ilmu Politik pada School of International Studies, Flinders Asia Center, Flinders University, Adelaide, Australia (2012), dengan penelitian berjudul: The Police in Post Soeharto s Indonesia. Muradi dapat dihubungi melalui pos elektronik: muradi_clark@ unpad.ac.id atau lamannya: vii

11 viii

12 DAFTAR ISI Prakata Pengantar Penulis Tentang Penulis Daftar Isi i iii iv ix Bab 1: Konflik Kontemporer Sebagai Pengganti Perang 1 Bab 2: Bab 3: Densus 88 AT Polri: Peran dan Koordinasi dalam Pemberantasan Terorisme di Indonesia 21 Peranan Densus 88 AT dalam Pengamanan Pilkada dan Pemilu 55 Bab 4: Salah Kaprah Densus Bab 5: Densus 88 AT dan Teroris Phobia 77 Bab 6: Konflik Poso, Kamdagri, dan Citra Polri 81 Bab 7: Community Policing dalam Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme 87 Bab 8: Memahami Tugas Densus 88 Non-Teror 95 Bab 9: TNI dan Terorisme 99 Bab 10: Terorisme dan Penyimpangan Polri 105 Bab 11: Korupsi, Terorisme, dan Penegakkan Hukum 111 Bab 12: Densus 88 AT, Terorisme, dan Politik 117 ix

13 Bab 13: Temanggung, Noordin M Top, dan Generasi Teror 121 Bab 14: Terorisme Pasca Bom Marriot II 127 Bab 15: Terorisme dan Obama 133 Bab 16: Polri dan Anatomi Teror 139 Bab 17: Titik Akhir Pemberantasan Terorisme? 145 Bab 18: Terorisme dan Persepsi Publik 149 Bab 19: SBY dan Terorime 153 Bab 20: Aceh dan Simbiosisme-Teror 159 x

14

DINAMIKA POLITIK PERTAHANAN DAN KEAMANAN DI INDONESIA MURADI

DINAMIKA POLITIK PERTAHANAN DAN KEAMANAN DI INDONESIA MURADI DINAMIKA POLITIK PERTAHANAN DAN KEAMANAN DI INDONESIA MURADI JATINANGOR 2010 KATA PENGANTAR KETUA JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FISIP Assalamualaikum Wr. Wb. Politik pertahanan dan keamanan memiliki porsi

Lebih terperinci

TNI DAN POLITIK KEAMANAN. Muradi. Desain & Tata Letak: Tim Dian Cipta

TNI DAN POLITIK KEAMANAN. Muradi. Desain & Tata Letak: Tim Dian Cipta TNI DAN POLITIK KEAMANAN Muradi Desain & Tata Letak: Tim Dian Cipta Diterbitkan oleh: Penerbit Dian Cipta Jl. Mayang Cinde No.13 Bandung Tlp. 022-7801169 SMS/WA: 0896.5631.5041 Email: redaksi@diancipta.com

Lebih terperinci

POLITIK, DEMOKRASI, & KEBHINEKAAN

POLITIK, DEMOKRASI, & KEBHINEKAAN POLITIK, DEMOKRASI, & KEBHINEKAAN Muradi Desain & Tata Letak: Tim Dian Cipta Diterbitkan oleh: Penerbit Dian Cipta Jl. Mayang Cinde No.13 Bandung Tlp. 022-7801169 SMS/WA: 0896.5631.5041 Email: redaksi@diancipta.com

Lebih terperinci

QUO VADIS BRIMOB POLRI?

QUO VADIS BRIMOB POLRI? DRAFT NASKAH BUKU QUO VADIS BRIMOB POLRI? Oleh: Muradi BANDUNG November 2009 KATA PENGANTAR PENULIS Buku ditangan anda yang berjudul Quo Vadis Brimob Polri? ini merupakan kumpulan artikel dan makalah penulis,

Lebih terperinci

PEMDA DAN RUU KAMNAS Oleh: Muradi

PEMDA DAN RUU KAMNAS Oleh: Muradi PEMDA DAN RUU KAMNAS Oleh: Muradi I. Pendahuluan Kontroversi dan pro kontra berkaitan dengan pembahasan Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas) memasuki babak baru. Tarik menarik dan penolakan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN BADAN GABUNGAN KHUSUS UNTUK PENANGGULANGAN TEROR DI INDONESIA

PEMBENTUKAN BADAN GABUNGAN KHUSUS UNTUK PENANGGULANGAN TEROR DI INDONESIA i PEMBENTUKAN BADAN GABUNGAN KHUSUS UNTUK PENANGGULANGAN TEROR DI INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sains (M.Si) Ilmu Hubungan Internasional, Universitas

Lebih terperinci

Kata Pengantar. f o i

Kata Pengantar. f o i f o i Kata Pengantar Buku Reformasi Intelijen Negara yang diterbitkan oleh PACIVIS FISIP-UI bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung merupakan salah satu upaya untuk memperkuat keinginan masyarakat

Lebih terperinci

POLITICS AND GOVERNANCE IN INDONESIA:

POLITICS AND GOVERNANCE IN INDONESIA: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN BEDAH BUKU POLITICS AND GOVERNANCE IN INDONESIA: THE POLICE IN THE ERA OF REFORMASI (RETHINKING

Lebih terperinci

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME Aksi teror yang melanda belahan bumi Indonesia telah terjadi sejak era orde lama, orde baru, dan bahkan semakin meningkat pada era reformasi. Melihat pola,

Lebih terperinci

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME I. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Peran Pemerintah dan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi terorisme sudah menunjukan keberhasilan yang cukup berarti,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PRASETYA PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

Penataan Lembaga dan Kultur Po lri 1 2 PENANTIAN PANJANG REFORMASI PO LRI P E N A N T I A N P A N J A N G REFORMASI POLRI

Penataan Lembaga dan Kultur Po lri 1 2 PENANTIAN PANJANG REFORMASI PO LRI P E N A N T I A N P A N J A N G REFORMASI POLRI Penataan Lembaga dan Kultur Po lri 1 2 PENANTIAN PANJANG REFORMASI PO LRI P E N A N T I A N P A N J A N G REFORMASI POLRI Penataan Lembaga dan Kultur Po lri 11 12 PENANTIAN PANJANG REFORMASI PO LRI BAGIAN

Lebih terperinci

There are no translations available.

There are no translations available. There are no translations available. Kapolri, Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menjadi salah satu pembicara dalam Panel Discussion yang diselenggarakan di Markas PBB New York, senin 30

Lebih terperinci

ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis

ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:

Lebih terperinci

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI Daftar Isi i ii Demokrasi & Politik Desentralisasi Daftar Isi iii DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI Oleh : Dede Mariana Caroline Paskarina Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis,

Lebih terperinci

Peran dan Posisi Pemda Dalam Keamanan Nasional 1 Iman Soleh dan Muradi Pendahuluan Pembahasan Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas) yang mengundang pro dan kontra memasuki babak baru.

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan

Lebih terperinci

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Pengantar Metodologi Penelitian Bandung: Lingga jaya, 2017,

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan Indonesia secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Bab ini bertujuan untuk menjelaskan analisa tesis yang ditujukan dalam menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesa. Proses analisa yang berangkat dari pertanyaan penelitian dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi 1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan

Lebih terperinci

Politik Global dalam Teori dan Praktik

Politik Global dalam Teori dan Praktik Politik Global dalam Teori dan Praktik Oleh: Aleksius Jemadu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.789, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPT. Kerjasama. Penegak Hukum. Penanganan Tindak Pidana. Terorisme PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/K.BNPT/11/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban, ada banyak pihak diantaranya adalah masyarakat yang memiliki peranan

Lebih terperinci

Sejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik

Sejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik Politik Global; Dalam Teori dan Praktik Edisi 2 oleh Aleksius Jemadu Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Penandatanganan MoU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terorisme merupakan suatu tindak kejahatan luar biasa yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terorisme merupakan suatu tindak kejahatan luar biasa yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terorisme merupakan suatu tindak kejahatan luar biasa yang menjadi perhatian dunia dewasa ini. Bukan sekedar aksi teror semata, namun pada kenyataannya tindak

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI 2015 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Executive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik

Executive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik Executive Summary P emberantasan korupsi di Indonesia pada dasarnya sudah dilakukan sejak empat dekade silam. Sejumlah perangkat hukum sebagai instrumen legal yang menjadi dasar proses pemberantasan korupsi

Lebih terperinci

Indonesia dalam Lingkungan Strategis yang Berubah, oleh Bantarto Bandoro Hak Cipta 2014 pada penulis

Indonesia dalam Lingkungan Strategis yang Berubah, oleh Bantarto Bandoro Hak Cipta 2014 pada penulis Indonesia dalam Lingkungan Strategis yang Berubah, oleh Bantarto Bandoro Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN PERAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI)

ANALISIS KESENJANGAN PERAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI) ANALISIS KESENJANGAN PERAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI) (Analisis Isi Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kelas

Lebih terperinci

Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013

Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013 Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN WARGA KEHORMATAN

Lebih terperinci

DAMPAK ATURAN LEGAL & KEBIJAKAN DOMESTIK TERHADAP REFORMASI POLRI

DAMPAK ATURAN LEGAL & KEBIJAKAN DOMESTIK TERHADAP REFORMASI POLRI DAMPAK ATURAN LEGAL & KEBIJAKAN DOMESTIK TERHADAP REFORMASI POLRI ATURAN LEGAL 1. TAP MPR No. VI/MPR/2000 ttg Pemisahan POLRI dari TNI 2. TAP MPR No. VII/MPR/2000 ttg PenetapanTugas & fungsi TNI & POLRI

Lebih terperinci

CATATAN TANGGAPAN TERHADAP RUU KAMNAS

CATATAN TANGGAPAN TERHADAP RUU KAMNAS CATATAN TANGGAPAN TERHADAP RUU KAMNAS Prof. Dr. Farouk Muhammad I. Naskah Akademik 1. Penyusunan norma (Bab II.A) didasarkan pada hakekat kepentingan nasional dan kesejahteraan nasional serta kepentingan

Lebih terperinci

PERAN BADAN INTELIJEN NEGARA DALAM ERA TRANSISI DAN PENGGUNAAN MEKANISME TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS. Jakarta, 29 Mei 2008

PERAN BADAN INTELIJEN NEGARA DALAM ERA TRANSISI DAN PENGGUNAAN MEKANISME TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS. Jakarta, 29 Mei 2008 PERAN BADAN INTELIJEN NEGARA DALAM ERA TRANSISI DAN PENGGUNAAN MEKANISME TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS Jakarta, 29 Mei 2008 1 Apakah itu Intelijen? Intelijen memiliki beberapa makna : Intelijen sebagai

Lebih terperinci

Press Release HASIL SURVEI NASIONAL Persepsi Publik terhadap Penanganan Terorisme & Rancangan Undang-undang Intelijen

Press Release HASIL SURVEI NASIONAL Persepsi Publik terhadap Penanganan Terorisme & Rancangan Undang-undang Intelijen Press Release HASIL SURVEI NASIONAL Persepsi Publik terhadap Penanganan Terorisme & Rancangan Undang-undang Intelijen Dukuh Patra V no 48 Patra Residensial Jakarta Selatan CP : Rico Marbun MSc (08121379579)

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA. Oleh: Antikowati, S.H.,M.H.

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA. Oleh: Antikowati, S.H.,M.H. 1 REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA Oleh: Antikowati, S.H.,M.H. 1 ABSTRAK Undang-Undang Dasar 1945 (pasca amandemen) tidak

Lebih terperinci

konsil lsm indonesia

konsil lsm indonesia Penulis: Lily Pulu, Lusi Herlina, Catherine Nielson Penerbit: konsil lsm indonesia Jl Kerinci XII No 11, Kebayoran Baru Jakarta 12120. Email : sekretariat@konsillsm.or.id http://konsillsm.or.id ISBN :

Lebih terperinci

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi Modul ke: Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Konsep Pemberantasan Korupsi Kebijakan penanggulangan kejahatan yang biasa dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Hak asasi merupakan hak yang bersifat dasar dan pokok. Pemenuhan hak asasi manusia merupakan suatu keharusan agar warga negara

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA

POLICY BRIEF ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA POLICY BRIEF ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA A. PENDAHULUAN Penguatan Sistem Pertahanan Negara merupakan salah satu agenda prioritas dalam RPJMN 2015-2019. Agenda

Lebih terperinci

MATA KULIAH PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR

MATA KULIAH PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR MATA KULIAH PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR A. Program Magister Ilmu Komunikasi 48 SKS Mata Kuliah Wajib Program Ilmu Komunikasi Semester I 1 MIK6101 Perspektif dan Teori Komunikasi 3(2-1) 2 MIS6102 Teori-Teori

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM PEMBERANTASAN TERORISME

POLITIK HUKUM PEMBERANTASAN TERORISME Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUKUM KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangan 11 September pada tahun 2001 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana serangan teroris tertentu telah

Lebih terperinci

Mendamaikan Pengaturan Hukum Penyadapan di Indonesia

Mendamaikan Pengaturan Hukum Penyadapan di Indonesia Mendamaikan Pengaturan Hukum Penyadapan di Indonesia Oleh : Erasmus A. T. Napitupulu Institute for Criminal Justice Reform Pengantar Penyadapan merupakan alat yang sangat efektif dalam

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012 Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BIDANG PERTAHANAN DI MABES

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

MOTIVASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERSONEL POLRI DI POLRES TANGGAMUS

MOTIVASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERSONEL POLRI DI POLRES TANGGAMUS MOTIVASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERSONEL POLRI DI POLRES TANGGAMUS BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah merupakan salah satu bentuk organisasi

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

MAGISTER SAINS FEB UGM

MAGISTER SAINS FEB UGM MAGISTER SAINS FEB UGM Pembangunan perekonomian Indonesia telah berhasil menumbuhkan perekonomian secara signifikan yang disertai dengan perubahan struktur perekonomian. Seperti diketahui bahwa perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dessy Pricilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dessy Pricilla, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berita merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi. Rivers (Effendy, 2004: 147) menempatkan media massa sebagai fourt estate (kekuasaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1 PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL Muryanto Amin 1 Pendahuluan Konstitusi Negara Republik Indonesia menuliskan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam negara hukum. Karena dalam perspektif fungsi maupun

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam negara hukum. Karena dalam perspektif fungsi maupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang mempunyai peran penting dalam negara hukum. Karena dalam perspektif fungsi maupun lembaga polisi

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Commonwealth Australia selanjutnya disebut sebagai 'Para Pihak';

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Commonwealth Australia selanjutnya disebut sebagai 'Para Pihak'; NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH COMMONWEALTH OF AUSTRALIA TENTANG PENANGGULANGAN KEJAHATAN LINTAS NEGARA DAN PENGEMBANGAN KERJASAMA KEPOLISIAN Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. potensi ancaman terhadap kepentingan nasional. Geografi, geopolitik, dan

BAB I PENGANTAR. potensi ancaman terhadap kepentingan nasional. Geografi, geopolitik, dan 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Era reformasi dan globalisasi saat ini membuka celah peningkatan potensi ancaman terhadap kepentingan nasional. Geografi, geopolitik, dan geostrategi suatu bangsa menjadi

Lebih terperinci

RUU KEAMANAN NASIONAL DAN SIKAP POLRI Muradi Pendahuluan Polemik pembahasan RUU Keamanan Nasional (Kamnas) yang berlarut-larut sejak enam tahun terakhir, ketika pertama kali RUU tersebut diajukan oleh

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2012 tentang Komite

2016, No Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2012 tentang Komite No.343, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. TPPU. Pencegahan. Pemberantasan. Komite. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE LAYANAN KAMI : RISET KONSULTASI (021) monitor

COMPANY PROFILE LAYANAN KAMI : RISET KONSULTASI (021) monitor COMPANY PROFILE MONITOR INDONESIA (0) 854959 monitor indonesia monitor indonesia LAYANAN KAMI : RISET KONSULTASI TENTANG KAMI Monitor Indonesia adalah lembaga penelitian atau riset yang didirikan oleh

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: BUDAYA POLITIK, PARTISIPASI POLITIK DAN 1.1 DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL POLITIK INDONESIA Budaya Politik... 1.2 Latihan... 1.9 Rangkuman... 1.10 Tes

Lebih terperinci

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL Politik, Ekonomi, Keamanan, dan Isu Global Kontemporer Oleh : Aprilia Restuning Tunggal, S.IP Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

NEGARA, DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

NEGARA, DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY NEGARA, DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY Penulis: Suryo Sakti Hadiwijoyo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menangkap pelaku-pelakunya, menyebabkan Lembaga Pemasyarakatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan menangkap pelaku-pelakunya, menyebabkan Lembaga Pemasyarakatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan Kepolisian Republik Indonesia melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 1 membongkar jaringan teroris berideologi Islam radikal di Indonesia 2 dan menangkap

Lebih terperinci

JARINGAN TERORIS SOLO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEAMANAN WILAYAH SERTA STRATEGI PENANGGULANGANNYA

JARINGAN TERORIS SOLO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEAMANAN WILAYAH SERTA STRATEGI PENANGGULANGANNYA JARINGAN TERORIS SOLO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEAMANAN WILAYAH SERTA STRATEGI PENANGGULANGANNYA (STUDI DI WILAYAH SOLO, JAWA TENGAH) I. PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Ada kesulitan tersendiri untuk memahami

Lebih terperinci

Workshop & Pelatihan Advokasi Reformasi Sektor Keamanan untuk Ahli Sipil

Workshop & Pelatihan Advokasi Reformasi Sektor Keamanan untuk Ahli Sipil Workshop & Pelatihan Advokasi Reformasi Sektor untuk Ahli Sipil Kerjasama : Institute for Defense, Security and Peace Studies (IDSPS) Geneva Center for the Democratic Control of Armed Forces (DCAF) Jakarta-Bali-Samarinda-Makassar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Polri sebagai salah satu organ pemerintahan dan alat negara penegak hukum mengalami beberapa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Latar belakang TNI sebagai kekuatan Sosial Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang TNI (Tentara Negara Indonesia) dalam negara kita mengemban tugas sebagai alat pertahanan negara. Yang dimaksud pertahanan negara adalah segala usaha untuk menegakkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa (ordinary crimes) akan tetapi sudah menjadi kejahatan yang luar biasa (extraordinary

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk membahas dan menganalisa konsep kekuatan udara di institusi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU)

Lebih terperinci

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA Salah satu langkah penting dalam diplomasi internasional adalah penyelenggaraan KTT Luar Biasa ke-5 OKI untuk penyelesaian isu Palestina

Lebih terperinci

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS R. Siti Zuhro, PhD (Peneliti Utama LIPI) Materi ini disampaikan dalam acara diskusi Penguatan Organisasi Penyelenggara Pemilu, yang dilaksanakan

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Peristiwa terorisme pada tahun 2002 di Bali dikenal dengan Bom Bali I, mengakibatkan banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing,

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016

Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016 Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016 Sebaran Media Monitoring media pada tanggal 19 Januari 2016 tentang pemberitaan Usulan Revisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI LabSosio adalah salah satu pusat kajian sosiologi di Universitas Indonesia yang memfokuskan pada analisis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 GBPP Nama

Lebih terperinci

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE 2014-2019 Tesis Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak merupakan semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak bisa berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat

Lebih terperinci

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia segala sesuatu atau seluruh aspek kehidupan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia segala sesuatu atau seluruh aspek kehidupan diselenggarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah Negara Hukum ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 setelah perubahan ketiga. Hal ini berarti bahwa di dalam negara Republik

Lebih terperinci

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke :

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke : LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME ------------------------------------------------------------ (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM

Lebih terperinci

Penciptaan Wibawa Polri Berorientasi Zero Case. Oleh : Danny Siagian Rabu, 23 Oktober :22

Penciptaan Wibawa Polri Berorientasi Zero Case. Oleh : Danny Siagian Rabu, 23 Oktober :22 KOPI - Ada beberapa pertanyaan sederhana yang bisa menimbulkan berbagai tafsir, jika kita bicara soal wibawa Polri (Kepolisian Republik Indonesia). Terutama pasca reformasi, yang justru banyak terlibat

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara disebut sebagai 'Para Peserta;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara disebut sebagai 'Para Peserta; NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN BERSATU BRITANIA RAYA DAN IRLANDIA UTARA TENTANG PENANGGULANGAN KEJAHATAN LINTAS NEGARA DAN PENGEMBANGAN KERJA SAMA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 24 September 2014; disetujui : 13 Oktober 2014

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEAMANAN NASIONAL Jakarta, 16 Oktober 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEAMANAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga rakyat Indonesia. Sepuluh tahun belakangan ini korupsi menjadi isu yang selalu panas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada tanggal 12 oktober 2002 hingga bom yang meledak di JW Marriott dan Ritz- Carlton Jumat pagi

Lebih terperinci

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME I. UMUM Sejalan dengan tujuan nasional Negara Republik Indonesia sebagaimana

Lebih terperinci

BERANDA DEPAN PEMDA Oleh: Muradi

BERANDA DEPAN PEMDA Oleh: Muradi BERANDA DEPAN PEMDA Oleh: Muradi Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali digugat publik. Selama ini banyak pihak merasakan bahwa tugas dan fungsi Satpol PP dirasakan berlebihan dan jauh

Lebih terperinci

Pendahuluan bab i i -

Pendahuluan bab i i - bab i Pendahuluan Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY-JK sselama Republik Indonesia (RI) berdiri, baru pada periode pemerintahan tahun 2004-2009 inilah presiden dan wakil presiden RI dipilih langsung

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan

Lebih terperinci

digunakan untuk mengenyampingkan dan atau mengabaikan hak-hak asasi lainnya yang harus dipenuhi negara, sebagaimana ketentuan hukum

digunakan untuk mengenyampingkan dan atau mengabaikan hak-hak asasi lainnya yang harus dipenuhi negara, sebagaimana ketentuan hukum Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Masukan Draf Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional 2011 Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Jakarta, 4 Juli 2011 No Pasal Tanggapan 1 Definisi

Lebih terperinci

Azhar. Aceh Wildlife

Azhar. Aceh Wildlife Azhar Aceh Wildlife Aceh Wlidlife Penulis: Azhar Copyright 2013 by Azhar Layout sampul: Aloel Photography: Azhar Editor: Afrizal Akmal Contibutor Photo: Photo Orangutan Sumatra: Tezar Fahlevi Photo Badak

Lebih terperinci

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke : LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME ------------------------------------------------------------ (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah: a. Langkah Preemtif yang meliputi: tindak pidana terorisme.

BAB III PENUTUP. dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah: a. Langkah Preemtif yang meliputi: tindak pidana terorisme. 65 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Langkah-langkah Polri dalam menanggulangi

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT BAB 1 PENINGKATAN RASA SA LING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT A. KONDISI UMUM Sepanjang tahun 2007 hingga

Lebih terperinci