BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Devi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 1. Pengertian CTS Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah gangguan pada anggota tubuh bagian tangan yang menyebabkan rasa sakit dan mati rasa terutama pada ibu jari dan tiga jari utama yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) muncul ketika syaraf Medianus mengalami kompresi pada saluran dalam pergelangan tangan. Kejadian ini sering pula dikenal sebagai Nerve-Entrapment Syndrome atau Median Nerve Disfunction 16. CTS secara khas menyebabkan rasa nyeri dan parestesi pada tangan pada malam hari atau bengkak yang menyebabkan ketidakmampuan kondisi pergelangan tangan, karena tekanan yang terlalu berat pada syaraf medianus yang melalui pergelangan tangan (Carpal Tunnel) yang sempit, di bawah ligamentum karpal transversal Anatomi Carpal Tunnel Terowong Carpal terletak di pergelangan tangan. Pada permukaan telapak pergelangan tangan terdapat penebalan fasia yang disebut Flexsor Reticulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia, yaitu Ligamen Karpi Palmaris (Volaris) dan Ligamen Karpi Transversum. Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada permukaan palmar sehingga membentuk terowongan karpal. Terowongan ini terdapat 10 alat yaitu : syaraf medianus, flexor polisis longus dan 8 tendon flexor digitorum 18. Tulang-tulang carpal tangan susunannya membusur dengan bagian konkaf menghadap ke arah telapak tangan. Ruangan ini tertutup oleh 7
2 Ligamentum Carpi Trans Versum sehingga terbentuk suatu terusan yang sempit yang disebut Terowongan Carpal 19. Gambar 1.1 Anatomi Carpal Tunnel 19 Terowongan carpal ini mengandung banyak struktur, yaitu : 1. Empat tendo dari musculus flexor digitorum superfisialis 2. Empat dari musculus flexor digitorum profundus 3. Tendo dari musculus flexor pollicis longus 4. Nervus medianus Bila keadaan dengan sedikit subluxasi dari salah satu tulang karpal atau oleh karena sedikit pembengkakan pada salah satu tendon otot akan memperbesar tekanan didalam Carpal Tunnel. Adanya kenaikan tekanan tersebut bisa mengganggu nervus medianus dan dapat melukai saraf median sehingga terjadi Carpal Tunnel Syndrome Mekanisme Terjadinya Carpal Tunnel Syndrome Carpal Tunnel Syndrome adalah suatu kondisi yang mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan. Carpal Tunnel adalah ruang di pergelangan tangan yang dikelilingi oleh tulang-tulang pergelangan tangan yang dihubungkan oleh ligamentum kaku antara tulang satu dan lainnya. Melalui terowongan kecil melewati tendon meregangkan jari-jari dan jempol serta saraf median. Melekatkan otot tendon pada tulang di tangan 8
3 dan transfer gerakan jari-jari dari otot ke tulang. Saraf median membawa sinyal dari otak untuk mengendalikan segala tindakan jari dan tangan. Pembengkakan tendon mengurangi ruang di terowong dan menjepit saraf median yang teksturnya lebih lembut daripada tendon. Sehingga tekanan pada saraf median dapat melukai saraf median. Cedera tersebut menghasilkan sensasi nyeri, kesemutan dan tangan menjadi kaku. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Carpal Tunnel Syndrome adalah 20 : 3.1 Faktor Individu a. Usia Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun , usia kerja produktif di Indonesia adalah minimal 15 tahun dan maksimal 64 tahun. Rata-rata kelompok umur yang banyak bekerja adalah tahun. Menurut Ronald E Pakasi, Carpal Tunnel Syndrome umumnya terjadi pada usia antara tahun. Pertambahan usia dapat memperbesar risiko CTS 22. Dalam penelitian Darno mengenai hubungan karakteristik pekerja dan gerakan berulang dengan kejadian CTS pada wanita pemetik melati, dengan hasil ada hubungan antara usia dengan kejadian, dimana 42 orang yang berusia lebih atau sama dengan 30 tahun memiliki risiko terkena CTS 23. CTS merupakan masalah kesehatan yang muncul dalam jangka waktu yang lama, yang akan terjadi pada usia pertengahan dan masa tua. Dengan bertambahnya umur dapat dipastikan bahwa paparan dengan alat kerja tangan pada waktu bekerja semakin lama pula, kemampuan elastisitas tulang, otot ataupun urat semakin berkurang 24. b. Jenis Kelamin Barton et al dalam literaturnya menyimpulkan bahwa sebagian besar kasus CTS tidak disebabkan oleh pekerjaan. Prevalensinya CTS lebih besar terjadi pada wanita sebesar 3 :1 9
4 daripada pria. Hal ini disebabkan ukuran Carpal Tunnel pada wanita lebih kecil daripada pria. Keadaan tertentu, misalnya pada kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi, dan pada masa menopause, prevalensinya sedikit bertambah 25. National Women s Health Information Centre (2008) dalam Tirsa Iriani (2010) menyebutkan bahwa tulang pergelangan tangan pada wanita secara alami lebih kecil, sehingga menciptakan ruang yang lebih ketat untuk dilalui saraf dan tendon. Wanita juga menghadapi perubahan hormonal yang kuat selama kehamilan dan menopause yang membuat wanita lebih mungkin untuk menderita CTS 12. c. Masa kerja Wieslander et al dalam studi case control membagi masa kerja dengan paparan gerakan tangan berulang menjadi 3 kategori yaitu untuk masa kerja < 1 tahun, 1-20 tahun dan > 20 tahun. Namun, diperoleh bahwa gerakan repetitif merupakan faktor risiko yang signifikan hanya setelah masa kerja 20 tahun. Paparan tersebut dapat bersifat kumulatif. Menurut Darno dalam penelitian pada pekerja pemetik daun teh pada tahun 2011 menjelaskan adanya hubungan antara masa kerja dengan CTS dimana masa kerja pekerja 20 tahun, dapat berisiko tinggi terkena CTS 23. d. Lama kerja 21 Lamanya seorang bekerja sehari menurut UU No.13/2003 Pasal 77 ayat 1 pada umumnya 6-8 jam. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan tersebut biasanya tidak disertai efisiensi yang tinggi, bahkan biasanya terlihat penurunan produktivitas serta kecenderungan untuk timbulnya kelelahan, penyakit akibat kerja dan kecelakaan. Pekerjaan yang biasa, tidak terlalu ringan atau berat, produktivitas mulai menurun sesudah 4 10
5 jam bekerja. Keadaan ini terutama sejalan dengan menurunnya kadar gula di dalam darah. Maka dari itu, istirahat setengah jam sesudah 4 jam kerja terus-menerus sangat penting artinya. e. Riwayat Penyakit Carpal Tunnel Syndrome yang berhubungan dengan kondisi penyakit seperti Rhematoid Arthritis, Diabetes Melitus. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang berusia tahun karena pada wanita terjadi perubahan hormon yang menyebabkan penyerapan cairan dan pembengkakan jaringan lebih sering terjadi pada saat pregnancy 26. Kelainan tyroid pada pasien yang menderita CTS biasanya pengobatan akan difokuskan ke penyakit yang mendasarinya terlebih dahulu, baru CTS-nya 27. 1) Pregnancy (kehamilan) 26 Carpal tunnel syndrome banyak diterima oleh ibu hamil karena perubahan hormonal dan peningkatan volume darah sehingga menyebabkan peningkatan volume cairan ekstraseluler dalam tubuh. Peningkatan cairan ekstraseluler tersebut dapat meningkatkan tekanan pada carpal tunnel dan menimbulkan berbagai gejala CTS. Carpal tunnel syndrome yang terjadi selama kehamilan biasanya hilang seiring dengan lahirnya bayi. 2) Diabetes melitus CTS ini juga sering terjadi berkaitan dengan kelainan yang menimbulkan demielinasi atau kelainan saraf iskemik seperti diabetes melitus 22. Timbulnya neuropati pada penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah, tetapi pada lamanya penderita mengidap diabetes. Semakin lama menderita diabetes maka semakin tinggi pula rasa kesemutan itu muncul
6 3) Arthritis rheumatoid Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit dimana persendian secara sistematis mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan dan nyeri yang mengakibatkan kerusakan pada bagian dalam sendi. Dalam hal ini, saraf terjepit bukan akibat pembesaran otot melainkan sendi di pergelangan tangan berubah bentuk. Reumatik juga menimbulkan kesemutan, biasanya gejala terjadi pada pagi hari dan menghilang pada siang hari. Gejala kesemutan karena reumatik hilang sendiri bila reumatiknya sembuh 28. Gejala yang ditimbulkan antara lain kaku pada persendian dan sekitarnya pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam, pembengkakan pada sendi (minimal 3 sendi secara bersamaan) misalnya pada sendi jari tangan atau kaki, sendi pergelangan tangan atau kaki, sendi siku, sendi pinggul, atau sendi lutut 26. 4) Obesitas 26 Berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT), dan obesitas telah diidentifikasi sebagai faktor risiko potensial terjadinya muskuloskeletal terutama CTS. Obesitas dapat menjadi penyebab pembengkakan dan penebalan tenosynovium. Ini akan mempersempit ruangan pada syaraf median dalam terowongan karpal. 3.2 Faktor Pekerja yang Mempengaruhi Terjadinya CTS Pekerjaan yang berisiko besar terancam CTS adalah pekerjaan yang banyak menggunakan anggota tubuh bagian tangan dan pergelangan tangan dan dalam jangka waktu panjang. Pekerjaan yang dimaksud umumnya seperti : pekerjaan yang memakai komputer, olahragawan, dokter gigi, musisi, guru, ibu rumah tangga dan pekerjaan lapangan yang mengoperasikan alat bervibrasi seperti bor. 12
7 Bernard et al mengemukakan sembilan belas studi menyatakan bahwa pekerjaan repetitif berpengaruh pada cidera tangan dan pergelangan tangan seperti CTS 27, 29. a. Postur tangan Posisi kerja statis dan postur tangan tidak ergonomis pada bahu, lengan, dan pergelangan tangan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan pada jaringan otot, syaraf, maupun keduanya. Pembengkakan tersebut akan menekan saraf medianus tangan sehingga bisa menimbulkan CTS 30. Fleksi dan Ekstensi, fleksi yaitu posisi pergelangan tangan yang menekuk ke arah dalam dan membentuk sudut 45 o. Gambar 1.3 Posisi Fleksi dan Ekstensi 29 Postur kerja kaku menimbulkan tekanan mekanik muskuler, menyebabkan kontraksi muskuler dosis rendah (low level) berkepanjangan, meningkatkan tekanan intramuskuler, dapat menghambat aliran darah ke dalam sel muskuler. Hal ini memicu nyeri lokal kronik. Postur pergelangan tangan yang menyimpang menyebabkan kompresi pada tendon fleksor jari yang berlawanan dengan struktur pergelangan tangan dan dinding carpal tunnel, dan akan menurunkan kemampuan dan kekuatan untuk menjepit 30. b. Gerakan Berulang (Repetitive Motion) Gerakan repetitif merupakan gerakan yang memiliki sedikit variasi dan dilakukan setiap beberapa detik, sehingga dapat mengakibatkan kelelahan dan ketegangan otot tendon. Jika waktu yang digunakan untuk istirahat tidak dapat mengurangi efek 13
8 tersebut, risiko kerusakan jaringan adalah masalah muskuloskeletal lainnya mungkin akan meningkat. Pengulangan dengan waktu kurang dari 30 detik telah dianggap sebagai repetitif motion 31. Adapun untuk menentukan tingkat risiko pengulangan tinggi pada bagian tubuh yang berbeda dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1.2 Pengulangan Risiko Tinggi oleh Bagian Tubuh Bagian Tubuh Pengulangan Per Menit Bahu Lebih dari 2,5 Lengan atas/ siku Lebih dari 10 Lengan/ Pergelangan tangan Lebih dari 10 Jari Lebih dari 200 Sumber : Kilbom, A: Repetitif Work of the Upper Extremity Part II : The Scientific Basic for the Guide dalam Salvatore R Dinardi Tanda Dan Gejala Klinis Gejala awal berupa kesemutan (parestesia), mati rasa (numbness), dan rasa terbakar yang dirasakan di jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sensasi rasa tersebut dapat menjalar sampai ke daerah lengan dan bahu. Apabila berlangsung lama maka keluhan numbess akan bertambah hebat, dan kemampuan untuk membedakan panas dan dingin, serta daya genggam tangan menurun. Gejala klinis umumnya bersifat progresif dalam kurun waktu minggu, bulan ataupun tahun dan keluhan seringkali muncul di waktu malam hari saat pasien beristirahat. Pembengkakan dan kekakuan pada jari tangan dan pergelangan tangan dapat terjadi pula pada waktu pagi hari Patofisiologi CTS Menurut Habes D.J (1996) yang dikutip oleh Arief Budiono (2005) mengatakan bahwa patofisiologi Carpal Tunnel Syndrome adalah ischemia (sumbatan pada suplai darah) atau demyelination (kerusakan pada muskosa syaraf) akibat trauma mekanik. Cidera seperti ini dapat terjadi jika nervus medianus mengalami penekanan dan melakukan gerakan secara berulang- 14
9 ulang yang terjadi pada tangan, pergelangan tangan, dan siku yang sering digunakan dalam melakukan pekerjaannya Diagnosa CTS 1) Pemeriksaan fisik Diagnosa CTS ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala juga didukung oleh beberapa pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan 32. Pada pemeriksaan tangan oleh dokter atau ahli fisioterapi biasanya hanya menggunakan tes phalen s dan tes tinnel karena sudah dapat mendeteksi keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien pada daerah telapak tangan. Hasil pemeriksaan fisik berupa tes tinnel dan tes phallen positif pada salah satu atau keduanya mengindikasikan bahwa terjadi CTS. Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa CTS adalah : a. Tes Phalen`s 33 Test phalen dilaksanakan dengan menekuk kedua tangan pada kedudukan fleksi maksimal pergelangan tangan selama 30 detik 2 menit (rata-rata 1 menit) bila timbul rasa sakit atau parasthesia di daerah syaraf medianus dinyatakan positif. Gambar 1. 4 Tes Phalen s 33 15
10 b. Tes Tinel Test tinel dilakukan dengan cara mengetuk syaraf medianus diatas pergelangan tangan pada arah telapak tangan. Dinyatakan positif bila timbul rasa nyeri yang menjalar ke ujung jari (distribusi syaraf median). Gambar 1. 5 Tes Tinel 33 c. Flick's sign. Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerakgerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa CTS. Harus diingat bahwa ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud. d. Thenar wasting. Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar. e. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer. Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam. 16
11 f. Wrist extension test. Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti CTS, maka tes ini menyokong diagnosa CTS. g. Torniquet test. Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosa. h. Pressure test. Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosa. i. Luthy's sign (bottle's sign). Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa. j. Pemeriksaan Sensibilitas. Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan menyokong diagnosa. 17
12 k. Pemeriksaan fungsi otonom. Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosa CTS. 2) Pemeriksaan Neurofisiologi a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otototot thenar. Beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG bisa normal pada 31% kasus CTS. b. Kecepatan hantar syaraf (KHS) Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik. 3) Pemeriksaan Radiologis Pemeriksaan sinar X pada pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau arthritis. Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT Scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi. 4) Pemeriksaan Laboratorium Bila etiologi CTS belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemerikaan seperti kadar gula darah, kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap. 18
13 7. Pencegahan dan Penanganan Carpal Tunnel Syndrome a. Pencegahan CTS 34 Gambar 1.6 Carpal Tunnel Rehabilitation Exercises a) Latihan Area Pergelangan Tangan 1. Fleksi, menekuk lembut pergelangan tangan ke depan. 2. Extension, lembut menekuk pergelangan tangan ke belakang. 3. Sisi ke sisi, dengan lembut pindahkan pergelangan tangan dari sisi ke sisi (gerakan jabat tangan). b) Peregangan Pergelangan Tangan Satu tangan dapat membantu untuk menekuk pergelangan tangan ke bawah berlawanan dengan menekan bagian belakang tangan dan tekan selama 15 sampai 30 detik. Selanjutnya, meregangkan tangan kembali dengan menekan jari ke arah belakang dan menahan selama 15 sampai 30 detik. Jaga siku lurus selama latihan ini. 19
14 c) Tendon meluncur Mulailah dengan jari-jari tangan mengulurkan lurus. Dengan lembut menekuk sendi tengah jari-jari ke arah telapak bagian atas. d) Pemerasan Scapular Saat duduk atau berdiri dengan lengan di samping tubuh, peras tulang belikat bersama-sama. e) Extensi Pergelangan tangan Tahan benda berat di tangan dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Perlahan-lahan tekuk pergelangan tangan ke atas. Perlahan-lahan turunkan beban ke posisi awal. f) Penguatan Grip Remas bola karet Gambar 1.7 Step Penguat Grip b. Penanganan CTS 35 1) Kurangi beban Tangan Apabila keluhan terjadi, dan berhubungan dengan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, maka penanggulangan terpenting adalah mengurangi beban penggunaan tangan. Istirahatkan tangan atau pergelangan tangan, sekurang-kurangnya 2 minggu. Jika dilakukan rutin maka proses peradangan akan mereda, dan mengurangi 20
15 penekanan pada syaraf medianus. Bila memungkinkan, bahkan sangat dianjurkan untuk mengganti jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan. Hal ini sangat penting, karena dengan meneruskan aktivitas, Sindroma Terowongan Karpal akan menjadi semakin berat dan semakin sulit diobati. Lebih lanjut, bila suatu pekerjaan atau aktivitas telah diketahui dapat memicu penyakit ini, bukan mustahil Sindroma Terowongan Karpal akan berulang kembali bila aktivitas/pekerjaan tersebut dilanjutkan. 2) Hidroterapi dan Splint Hidroterapi cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit. Selain itu teknik ini cukup mudah. Caranya, rendamlah tangan dalam air panas selama 3 menit, kemudian lanjutkan dengan merendam dalam air dingin selama 30 detik. Ulangi cara ini sebanyak 3 hingga 5 kali. Metode ini akan meningkatkan sirkulasi lokal, dan dapat meningkatkan pasokan nutrisi serta oksigen, membuang berbagai sisa metabolisme, mengurangi konsentrasi zat-zat mediator inflamasi (peradangan), dan akhirnya meredakan nyeri. Pergelangan tangan sebaiknya diimobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan tangan (wrist splints). Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensuport dan membatasi gerakan pergelangan tangan. Penggunaan belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera, namun pada Sindroma Terowongan Karpal, belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari. Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan, bergantung kepada derajat beratnya masalah. 21
16 B. Home Industri Pembuatan Jenang Kota Kudus memiliki banyak potensi, salah satunya adalah home industri pembuatan jenang. Daerah yang banyak memproduksi jenang yaitu Desa Kaliputu. Jenang terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula jawa, dan gula pasir 36. Dalam proses pembuatan jenang, hal pertama yang dilakukan pekerja adalah memarut kelapa menggunakan mesin pemarut, selanjutnya pemerasan kelapa dilakukan untuk mendapatkan santan sebagai pencampur adonan. Tepung beras, santan, gula jawa, dan gula pasir diaduk jadi satu supaya menjadi adonan jenang. Produsen mempertahankan keaslian rasa dengan cara mempertahankan proses memasaknya. Adonan jenang dimasak di atas tungku dengan api dari kayu bakar, diaduk secara berulang selama empat jam dan berada pada suhu ruang yang panas. Setelah masak, adonan jenang dituang ke dalam loyang, dibiarkan sampai dingin. Kemudian pekerja memotong jenang menjadi kecil dan melinting potongan jenang secara repetitif 37. Kegiatan yang memiliki faktor risiko terkena kejadian CTS adalah saat melakukan pelintingan jenang. Frekuensi gerakan repetitif yang dilakukan saat melinting jenang pada pekerja akan menimbulkan gangguan pada pergelangan tangan seperti kesemutan (parestesia), mati rasa (numbness), dan rasa terbakar yang dirasakan di jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Bila pekerja melakukan pekerjaan melinting jenang dalam jangka waktu yang lama akan berisiko CTS. 22
17 C. Kerangka Teori Faktor Individu Usia Jenis kelamin Masa kerja Lama kerja Faktor pekerja Postur tangan Gerakan repetitif pada pergelangan tangan Riwayat Penyakit Peradangan pada bagian sendi pergelangan tangan yang menekan nervus medianus Tanda dan gejala : Nyeri di pergelangan tangan Kesemutan Mati rasa Rasa terbakar pada jari telunjuk, tengah dan manis Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Gambar 1.8 Gambar Kerangka Teori Sumber modifikasi dari pustaka 13, 15 23
18 D. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat - Usia - Masa kerja - Lama kerja Carpal Tunnel Syndrome (CTS) - Frekuensi Gerakan Repetitif pada pergelangan tangan - Jenis Kelamin* - Riwayat Penyakit* Keterangan (*) : variabel pengganggu terkendali (Kehamilan, Diabetes melitus, Arthritis rheumatoid, obesitas) Gambar 1.9 Gambar Kerangka Konsep E. Hipotesis 1. Ada hubungan antara usia dengan kejadian CTS pada wanita pelinting jenang. 2. Ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian CTS pada wanita pelinting jenang. 3. Ada hubungan antara lama kerja dengan kejadian CTS pada wanita pelinting jenang. 4. Ada hubungan antara frekuensi gerakan repetitif pergelangan tangan dengan kejadian CTS pada wanita pelinting jenang. 24
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut International Labour Organisation (ILO), setiap tahun terjadi masalah-masalah akibat kerja. Setiap tahun ada 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat
Lebih terperinciCarpal tunnel syndrome
Carpal tunnel syndrome I. Definisi Carpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan kelelahan otot tangan. Tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Carpal Tunnel Syndrome CTS merupakan suatu penyakit yang timbul dari kompresi intermiten atau terus menerus atau terjadi karena saraf median terjebak saat melewati terowongan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Berulang
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gerakan Berulang a. Pengertian Gerakan Berulang Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan sedikit variasi gerakan. (Budiono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tangan merupakan salah satu anggota gerak tubuh yang paling sering digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 1. Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan akibat disfungsi dari saraf medianus yang terjadi karena peninggian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergelangan tangan terdiri dari persendian ujung distal radius dengan deretan proksimal tulang-tulang karpal. Stabilitas pergelangan tangan disebabkan oleh ligamen-ligamen
Lebih terperinciKEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI CARPAL TUNNEL SYNDROME OLEH : AMANDA KRISTIN SEMBIRING PEMBIMBING : DR. ANTUN SUBONO, SP.S FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 2014 Kata Pengantar Puji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisa suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer khususnya di perkotaan sudah sangat lazim, tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari anak-anak, ibu rumah
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. dalam praktek sehari-hari. Istilah terowongan kapal digunakan karena daerah yang
BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI Sindrom terowongan karpal merupakan suatu kumpulan gejala akibat kompresi nervus medianus pada pergelangan tangan. Penyakit ini sering ditemukan dalam praktek sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang pesat sekarang ini ternyata membawa dampak positif, namun juga membawa dampak negatif bagi manusia. Lama dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,
BAB I PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
Lebih terperinciKELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI
KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Oleh: RIYADI J110050041 DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah neuropati akibat terjepitnya saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit oleh pembungkus tendon fleksor
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai tenaga kerja adalah pelaksana dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaian ketentraman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaituibu jari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri sektor Informal merupakan kegiatan yang dikaitkan dengan kerajinan tangan, dagang atau kegiatan ekonomi kecil-kecilan 1. Industri sektor informal tidak memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri di masa globalisasi saat ini merupakan salah satu faktor penting dari perekeonomian suatu negara. Baik sektor industri formal dan informal dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Carpal Tunnel Syndrome 2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau disebut juga Sindrom Terowongan Karpal (STK) adalah kumpulan gejala akibat terjadi penekanan pada nervus
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )
CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S ) N.Medianus dpt tertekan/terdesak swkt melalui bag.bawah retinakulum flexor menuju telapak tangan sebabkan G/sensorik sampai kelemahan ibu jari. Etiologi dan Patologi Terowongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melakukan aktifitasnya sepanjang hari tentunya akan melibatkan anggota gerak tubuh dan anggota tubuh yang banyak berperan dalam aktifitas kerja
Lebih terperinciKata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pengrajin, batu tatakan.
Al-Sihah : Public Health Science Journal 19-25 Gambaran Faktor Pekerjaan dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Batu Tatakan di Desa Lempang Kec.Tanete Riaja Kabupaten Barru Tahun
Lebih terperinciLATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME
LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME Sendhi Tristanti Puspitasari, Febrita Paulina Heynoek Fakultas Ilmu Keolahragaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Status kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan kesehatan kerja di dalam lingkungan pekerjaan untuk mencegah dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan dicantumkan dalam UU RI
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan tangan kanannya terasa nyeri dan terasa kaku pada 3 jari, juga terasa kebal dan kesemutan pada malam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tangan berfungsi sebagai instruksi gerakan tubuh dan pergelangan tangan sangat sering beraktifitas oleh karena itu perlu diperhatikan kondisi tangan dan pergelangan
Lebih terperinciKERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Etiologi: 1. Heriditer 2. Trauma 3. Pekerjaan 4. Infeksi 5. Metabolik 6. Endokrin 7. Neoplasma 8. Penyakit kolagen 9. Degeneratif 10. Iatrogenik 11.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
Lebih terperinciEMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :
Sindrom Kanalis Cubitalis (Cubital Tunnel Syndrome) Kesemutan atau baal biasanya terjadi di jari manis. Atau terjadi di wilayah saraf ulnaris. Gejalanya seperti sindrom ulnaris. Baal biasanya terjadi tidak
Lebih terperinciCarpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi
Hubungan Sikap Kerja dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit Telogorejo Semarang Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang ada di sektor formal
Lebih terperinciBAHAN AJAR III CARPAL TUNNEL SYNDROME
BAHAN AJAR III CARPAL TUNNEL SYNDROME Nama Mata Kuliah/Bobot SKS Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Level Kompetensi Alokasi Waktu : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS : area kompetensi 5: landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan yang telah kita laksanakan selama ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia. Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
Lebih terperinciFaktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga
Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga Bina Kurniawan *), Siswi Jayanti *), Yuliani Setyaningsih *) *) Bagian Kesehatan dan Keselamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciFactors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City
Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City Pratiwi TN, Saftarina F, Wahyuni A Faculty Of Medicine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya dikarenakan penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja, sebagaian besar diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pusat pertokoan (mall) di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan pendapatan negara
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan pertambahan tenaga kerja menimbulkan berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah meningkatnya penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tangan adalah bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam melakukan berbagai aktivitas dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Apabila terjadi
Lebih terperinciABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal
ABSTRAK Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal Hendrik Sutopo L., 2005 Pembimbing : Winsa Husin, dr., MSc, M.Kes; Bing Haryono, dr., Sp.S Sindrom Terowongan Karpal (STK) merupakan suatu kelainan terjepitnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Carpal Tunnel Syndrome 2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome adalah neuropati kompresi simtomatik nervus medianus pada pergelangan tangan berupa peningkatan tekanan di dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Wilayah Semarang Timur memiliki tiga pasar yaitu Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan,dan Pasar Parangkusuma. Pada masing masing
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME
CARPAL TUNNEL SYNDROME Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah iritasi yang terjadi pada syaraf median di pergelangan tangan yang dapat menyebabkan tangan menjadi baal, kesemutan, nyeri, sampai dengan lemah
Lebih terperinciRepository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Carpal Tunnel Syndrome () merupakan suatu penyakit yang timbul dari kompresi intermiten atau terus menerus atau terjadi karena saraf median terjebak saat melewati terowongan
Lebih terperinciSINDROM CARPAL TUNNEL. Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D.
SINDROM CARPAL TUNNEL Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D. Seorang Wanita pensiunan berumur 64 tahun, kinan (tangan kanan), mengeluhkan mati rasa yang hilang timbul, terasa geli dan nyeri
Lebih terperinciERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:
PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi: Ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan pekerjaannya secara fisik sesuai dengan pekerjaannya, lingkungan kerjanya serta peralatan yang digunakannya. Secara ideal ergonomik:
Lebih terperinciPANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM
PANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM D3 UNIVERSITAS BUDI LUHUR Buku Pedoman untuk Dosen Pengajar dan Mahasiswa Versi 2 (2012) Universitas Budi Luhur Jakarta PENDAHULUAN Panduan ini menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati terhadap nervus
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan gangguan umum yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi tangan dan jari dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik dalam aktifitas kerja, vokasi, olahraga maupun kegiatan hobi dan rekreasi sangatlah penting.
Lebih terperinciObat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi
Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi Obat Alami Diabetes Untuk Pengobatan Komplikasi Pada Diabetesi Komplikasi Pada Kaki Penderita diabetes dapat mengalami banyak permasalahan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan optimal
Lebih terperinciObat Diabetes Ampuh Bagi Neuropati Jenis Tambahan
Obat Diabetes Ampuh Bagi Neuropati Jenis Tambahan Obat Diabetes Ampuh Bagi Neuropati Jenis Tambahan Jenis-Jenis Neuropati Tambahan Joint Charcot Joint Charcot, atau sering juga disebut arthropathy neuropatik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kerja tidak lepas dari kebutuhan akan adanya komputer yang membantu atau mempermudah dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Komputer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Carpal Tunnel syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama tiga jari utama yaitu ibu jari telunjuk dan jari tengah
Lebih terperinciLaboratorium Komputasi Dasar Ilmu Komputer PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER
PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 PENDAHULUAN Bahwa agar fungsi Laboratorium komputer jurusan ilmu komputer Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang, banyak pekerjaan yang dilakukan oleh sebagian besar orang, salah satunya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dimana profesi sebagai
Lebih terperinciBAB II CARPAL TUNNEL SYNDROME
BAB I PENDAHULUAN Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindroma terowongan karpal adalah salah satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
Lebih terperinciRUPTUR TENDO ACHILLES
RUPTUR TENDO ACHILLES LI 1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Penyakit Akibat Kerja Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. (13) Penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN REPETITIVE MOTION DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJAAN MENJAHIT DI BAGIAN KONVEKSI I PT. DAN LIRIS SUKOHARJO
HUBUNGAN REPETITIVE MOTION DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJAAN MENJAHIT DI BAGIAN KONVEKSI I PT. DAN LIRIS SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME
CARPAL TUNNEL SYNDROME ILUSTRASI KASUS Identitas Nama: Ny. D Umur: 63 tahun Alamat: kebocoran 07/01 Kedung Banteng Pekerjaan: IRT Agama: islam Jenis kelamin: perempuan Anamnesis Keluhan Utama: nyeri telapak
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja adalah bagian dari kehidupan, dan setiap orang memerlukan pekerjaan untuk mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam melaksanakan pekerjaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia yang tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada dewasa ini tingkat partisipasi
Lebih terperinciFaktor Prediktor Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)
Faktor Prediktor Carpal Tunnel Syndrome () pada Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Rochman Basuki 1, M. Naharuddin Jenie 1, Zimamul Fikri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Hubungan Umur, Masa Kerja, IMT dan Frekuensi Gerakan Repetitif dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome
ARTIKEL ILMIAH Hubungan Umur, Masa Kerja, IMT dan Frekuensi Gerakan Repetitif dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ( Studi Pada Pekerja Pemetik Tangkai Cabai ) Oleh: NINIK NUR WULANDARI A2A214051 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) teknologi. Seolah-olah hidup manusia sudah sangat tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah sangat luas, hampir semua kegiatan manusia tidak lepas dari perangkat teknologi. Seolah-olah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan penyumbang untuk pertumbuhan ekonomi bangsa dan dianggap semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian. Industri ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu keadaan bebas dari penyakit baik penyakit fisik maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah merupakan keadaan statis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sindrom Terowongan Karpal atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom Terowongan Karpal atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah neuropati kompresi simtomatik nervus medianus pada pergelangan tangan berupa peningkatan tekanan
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME
CARPAL TUNNEL SYNDROME Disusun oleh ARIS NURZAMZAMI ( 207.315.081 ) Dokter Pembimbing Dr. Bambang Sri Dyatmoko, Sp.S FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT SARAF RSUD PROF.DR.MARGONO
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan dibidang kesehatan adalah penyelenggaran upaya kesehatan mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Hidup sehat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya pengetahuan masyarakat akan arti hidup sehat, maka ilmu kedokteran selalu di tuntut untuk memperbaiki kualitas
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama
Lebih terperinciLampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia
Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian Myalgia adalah nyeri otot yang merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah
Lebih terperinciHubungan Gerakan Fleksi Pada Pergelangan Tangan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Pengepakan PT. Logan Food Karanganyar
Hubungan Gerakan Fleksi Pada Pergelangan Tangan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Pengepakan PT. Logan Food Karanganyar ARDYAN PRAJAWAN MUKTI R0211007 PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap
BAB V PEMBAHASAN Karakteristik responden meliputi umur, masa kerja, jenis kelamin, merokok dan trauma. Di mana untuk karakteristik jenis kelamin semua responden adalah perempuan, tidak merokok dan tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fascia telapak tangan adalah sinambung dengan fascia punggung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Pergelangan Tangan 2.1.1. Fascia Telapak Tangan Fascia telapak tangan adalah sinambung dengan fascia punggung tangan ke arah proksimal sinambung dengan fascia lengan
Lebih terperinciuntuk Mencegah Sakit Punggung
5 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mencegah Sakit Punggung WISNUBRATA Kompas.com - 25/09/2017, 07:45 WIB Ilustrasi sakit punggung dan pinggang(grinvalds) KOMPAS.com - Sakit punggung adalah penyakit yang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA
PEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai prinsip kerja yang ergonomis 2. Memahami prinsip peningkatan produktivitas kerja INDIKATOR: Setelah mempelajari
Lebih terperinciGangguan Pada Bagian Sendi
Gangguan Pada Bagian Sendi Haemarthrosis ( Hemarthrosis ) Hemarthrosis adalah penyakit kompleks di mana terjadi perdarahan ke dalam rongga sendi - Penyebab (Etiologi) Traumatic nontraumatic Degrees - Gejala
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 3 (4) (214) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN MASA KERJA DAN SIKAP KERJA DENGAN KEJADIAN SINDROM KARPAL PADA PEMBATIK CV. PUSAKA BERUANG LASEM Cris
Lebih terperinciBAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan departemen water pump PT. X. Hasil analisa data meliputi gambaran tingkat pajanan ergonomi, keluhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Ergonomi Istilah ergonomi pertama kali digunakan oleh sekelompok ilmuwan Inggris di tahun 1950, yang berasal dari kata Yunani, yaitu ergos = kerja, nomos = norma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring perkembangan jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup bahasan tentang berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan peralatan kerja industri.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, akan terjadi perubahan-perubahan yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Hal ini didukung dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang optimal. Kesehatan optimal yaitu dimana keadaan sejahtera dari badan, jiwa
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
Lebih terperinciObat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati
Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati Berbagai Jenis Neuropati Serta Cara Menanganinya Dengan Obat Penyakit Diabetes Kerusakan saraf akibat diabetes disebut diabetic neuropathy. Sekitar
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit yang paling sering mengenai nervus medianus adalah neuropati tekanan / jebakan (entrapment neuropathy). Di pergelangan tangan, nervus medianus berjalan
Lebih terperinci