BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Berulang
|
|
- Dewi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gerakan Berulang a. Pengertian Gerakan Berulang Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan sedikit variasi gerakan. (Budiono, 2003: Tarwaka, 2011). Setiap gerakan berulang pada lengan/pergelangan tangan disarankan dengan frekuensi 10 gerakan/menit, jika lebih dari itu maka termasuk dalam tingkat resiko pengulangan tinggi. Hal tersebut menjadi referensi untuk semua pekerjaan berulang pada lengan/pergelangan tangan, yang memberikan kondisi optimal atau tidak signifikan untuk semua faktor risiko lainnya (tekanan, postur, faktor tambahan, kurangnya waktu pemulihan) (Dellemen dkk, 2004). b. Macam Gerakan Berulang Menurut Burroughs (1996) gerakan berulang tangan dapat berupa gerakan sebagai berikut: 6
2 7 1) Menjangkau Menjangkau (Reach) merupakan gerakan untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan tertentu. (Burroughts, 1996; Tarwaka, 2011). 2) Mengangkut (Move) Mengangkut adalah elemen gerakan dasar yang dilaksanakan dengan maksud utama untuk membawa suatu obyek dari satu lokasi ke lokasi tujuan tertentu (Burroughts, 1996; Tarwaka, 2011). 3) Memutar (Turn) Memutar adalah merupakan gerakan memutar tangan sepanjang sumbu tangan atau lengan bawah. Gerakan ini dibagi berdasarkan kondisi tangan waktu memutar, yaitu, Reach-turn adalah jika tangan dalam keadaan kosong. Move-turn adalah tangan terdapat objek (Burroughts, 1996; Tarwaka, 2011). 4) Memegang (Grasp) Memegang adalah gerakan yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menguasai sebuah atau beberapa obyek baik dengan jari atau dengan tangan untuk memungkinkan melaksanakan gerakan dasar berikutnya (Burroughts, 1996; Tarwaka, 2011).
3 8 5) Melepas (Release) Melepas adalah gerakan untuk membebaskan kontrol atas suatu obyek oleh jari atau tangan (Burroughts, 1996; Tarwaka, 2011). 6) Mengarahkan (Position) Mengarahkan adalah sebuah elemen gerakan yang dilaksanakan untuk menggabungkan, mengarahkan, atau memasangkan suatu obyek dengan obyek lainnya (Burroughts, 1996; Tarwaka, 2011). c. Hal-hal yang mempengaruhi gerakan berulang Gerakan berulang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti (Boediono dkk, 2005) : 1) Banyaknya gerakan yang dilakukan dalam proses pekerjaan berulang. 2) Besarnya atau seringnya penggunaan otot. 3) Lamanya pekerjaan yang dilakukan. Apabila dalam pekerjaan tersebut tidak banyak dilakukan gerakan, maka waktu yang diperlukan dalam melakukan gerakan yang sama akan menjadi lebih pendek, sehingga pekerja akan lebih sering melakukan gerakan yang sama secara berulang-ulang (Boediono dkk, 2005).
4 9 d. Pengukuran Gerakan Pengukuran gerakan berulang dapat dilakukan dengan pengamatan secara langsung yaitu pengukuran dengan menggunakan stopwatch untuk melihat frekuensi gerakan berulang yang dilakukan pekerja dalam satuan waktu. (Dellemen dkk, 2004; Karwowski dkk, 1998). 2. Carpal Tunnel Syndrome a. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome Carpal Tunnel Syndrome merupakan sindrom yang timbul akibat nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel yang berada di pergelangan tangan. Sehingga menimbulkan rasa nyeri, kebas dan kesemutan pada daerah jari-jari dan tangan (Kurniawan dkk, 2008; Tana dkk, 2009). Carpal Tunnel Syndrome secara khas menyebabkan rasa nyeri dan parestesi atau rasa baal di daerah syaraf median pada tangan di bagian ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan telapak tangan. Gejalanya akan terasa berat pada malam hari atau bengkak yang menyebabkan ketidakmampuan kondisi pergelangan tangan, karena tekanan yang terlalu berat pada syaraf medianus yang melalui pergelangan tangan (Carpal Tunnel) yang sempit, di bawah ligamentum karpal transversal (Davies, 2007; Komalasari, 2010).
5 10 b. Mekanisme Carpal Tunnel Syndrome Terowong Carpal terletak di pergelangan tangan yang merupakan terowongan sempit yang berada didalam dasar pergelangan tangan. Bagian bawah dan sisi terowongan ini dibentuk oleh pergelangan tangan tulang di bagian atas ditutupi oleh sebuah band yang kuat dari jaringan ikat yang disebut ligamentum karpal transversal. Perjalanan syaraf dari lengan bawah ke tangan melalui terowongan pergelangan tangan. Saraf median mengontrol di bagian ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis. Saraf juga mengontrol otot-otot disekitar dasar ibu jari dan terdapat tendon yang disebut tendon fleksor. Tendon dan nervus memberikan fungsi sensibilitas dan pergerakan pada ibu jari (Aeres, 2013; Cooney, 2010). Carpal tunnel syndrome terjadi ketika jaringan sekitar tendon fleksor membengkak dan memberikan tekanan pada saraf median sehingga memepersempit ruangan karpal. Pembengkakan tendon mengurangi ruang di terowong dan menjepit saraf median yang teksturnya lebih lembut daripada tendon. Tekanan pada saraf median dapat melukai saraf median, sehingga aliran darah ke tangan berkurang dan menyebabkan cedera. Cedera tersebut menghasilkan sensasi nyeri, kesemutan dan tangan menjadi kaku (Aeres, 2013; Cooney, 2010).
6 11 Gambar 1. Anatomi Pergelangan Tangan Carpal Tunnel Syndrome. Sumber : Davies, Kim Buku Pintar Nyeri Tulang Dan Otot: Petunjuk Lengkap Perawatan Seluruh Persendian Otot Dan Tulang Punggung. Airlangga: Jakarta. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Carpal Tunnel Syndrome 1) Faktor Individu a) Usia Bertambahnya usia menyebabkan cairan synovial pada sendi akan berkurang, sehinnga dapat menyebabkan pembengkakan pada sendi dan berkurangnya kemampuan elastisitas tulang, otot ataupun urat yang dapat meningkatkan
7 12 risiko terjadinya carpal tunnel syndrome (Saerang dkk, 2015; Pratiwi dkk, 2014). b) Jenis Kelamin Jenis kelamin memperngaruhi kejadian carpal tunnel syndrome. Prevalensinya Carpal Tunnel Syndrome lebih besar terjadi pada wanita sebesar 3:1 daripada pria. Hal ini disebabkan ukuran Carpal Tunnel pada wanita lebih kecil daripada pria. (Rambe, 2004; Tarwaka, 2011). 2) Riwayat Penyakit a) Pregnancy (kehamilan) Carpal tunnel syndrome banyak diterima oleh ibu hamil karena perubahan hormonal dan peningkatan volume darah sehingga menyebabkan peningkatan volume cairan ekstraseluler dalam tubuh. Peningkatan cairan ekstraseluler tersebut dapat meningkatkan tekanan pada carpal tunnel dan menimbulkan berbagai gejala Carpal Tunnel Syndrome. (Burroughs, 1996; Rambe, 2004; Rom, 2007). b) Diabetes Melitus Carpal Tunnel Syndrome ini juga sering terjadi berkaitan dengan kelainan yang menimbulkan kelainan saraf iskemik seperti diabetes melitus. Timbulnya neuropati pada penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah,
8 13 tetapi pada lamanya penderita mengidap diabetes. Semakin lama menderita diabetes maka semakin tinggi pula rasa kesemutan itu muncul (Burroughs, 1996; Ginsberg, 2007, Rom, 2007) c) Arthritis Rheumatoid Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit dimana persendian secara sistematis mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan dan nyeri yang mengakibatkan kerusakan pada bagian dalam sendi. Dalam hal ini, saraf terjepit bukan akibat pembesaran otot melainkan sendi di pergelangan tangan berubah bentuk. Reumatik juga menimbulkan kesemutan, biasanya gejala terjadi pada pagi hari dan menghilang pada siang hari (Burroughs, 1996; Rom, 2007). d) Obesitas Obesitas dapat menjadi penyebab pembengkakan dan penebalan tenosynovium. Ini akan mempersempit ruangan pada syaraf median dalam terowongan karpal (Aeres, 2013; Pratiwi dkk, 2014; Rom, 2007).
9 14 3) Faktor Eksternal a) Getaran Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah. Kontraksi statis ini yang menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot (Aeres, 2013; Tarwaka, 2011). b) Tekanan Tekanan terjadi pada jaringan otot yang lunak. Sebagai contoh, pada saat tangan harus memegang alat, maka jaringan otot tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat, dan apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang menetap (Sumamur, 2009; Tana, 2004). c) Sikap Kerja Sikap kerja yang salah atau tidak alamiah seperti membungkuk, memuntir ke samping, jongkok, berlutut akan menambah risiko cidera pada bagian sistem musculoskeletal (Budiono, 2003; Agustin, 2012). d) Masa Kerja Peningkatan masa kerja menunjukkan adanya gerakan yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
10 15 yang lama dari tahun ke tahun sehingga dapat menyebabkan stress di sekitar terowongan karpal dan meningkatkan risiko carpal tunnel syndrome (Agustin, 2012; Pratiwi dkk, 2014). e) Postur tangan Posisi kerja statis dan postur tangan tidak ergonomis pada bahu, lengan, dan pergelangan tangan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan pada jaringan otot, syaraf, maupun keduanya. Pembengkakan tersebut akan menekan saraf medianus tangan sehingga bisa menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome (Tarwaka, 2011). f) Gerakan berulang Gerakan berulang dipengaruhi oleh frekuensi gerakan semakin tinggi frekuensi gerakan berulang tangan maka semakin tinggi risiko terkena carpal tunnel syndrome (Aeres, 2013; Kurniawan dkk, 2008; Sumamur, 2009). d. Gejala Carpal Tunnel Syndrome Gejala pada tahap awal biasanya berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari. Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari (Sumamur,2009; Mahoney, 1995; Burroughs, 1996; Montgomery, 1998).
11 16 Gejala lainnya adalah nyeri ditangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya. Rasa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangganya atau dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi. nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya. Bila penyakit berlanjut, rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke lengan atas dan leher (Rom, 2007). Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jarijari,tangan dan pergelangan tangan terutama di pagi hari, gejala ini akan berkurang setelah penderita mulai mempergunakan tangannya. Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus (Rom, 2007; Cooney, 2010). Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang terampil saat menyulam atau memungut benda-benda kecil. Kelemahan pada tangan juga dapat dijumpai, sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam. Pada penderita tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot lainnya yang diinervasi oleh nervus medianus (Cooney, 2010; Rom, 2007; Sumamur, 2009).
12 17 e. Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome Diagnosis untuk carpal tunnel syndrome dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan menurut Rambe, 2004 yaitu : 1) Pemeriksaan Fisik Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa carpal tunnel syndrome adalah : a) Flick s sign Tes ini dilakukan dengan mengibas-ibaskan tangan penderita atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang maka tes ini akan mendukung diagnosa carpal tunnel syndrome. b) Thenar wasting Tes ini dilakukan dengan inspeksi dan palpasi, bila ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar maka tes ini positif. c) Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti carpal tunnel syndrome, maka tes ini menyokong diagnosis carpal tunnel syndrome (Cooney, 2010).
13 18 d) Phlaen s test Tes ini dilakukan dengan melakukan fleksi dan ekstensi pada sudut 90 derajat. Bila pada waktu 60 detik timbul gejala seperti mati rasa, kesemutan, nyeri pada tangan atau pergelangan tangan, maka tes ini dinyatakan positif (Rambe, 2004; Rom, 2007; Weinberg, 2000). e) Tourniquet test Tes ini dilakukan dengan pemasangan tourniquet menggunakan tensimeter diatas siku dengan tekanan sedikit diatas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini menyokong diagnosis. f) Tinel s sign Tes ini dilakukan dengan cara meletakkan tangan diatas meja dan menekan-nekan bagian saraf median. Bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus maka tes ini positif (Rambe, 2004; Rom, 2007; Weinberg, 2000; Cooney, 2010). g) Pressure test Tes ini dilakukan dengan menekan Nervus medianus di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, maka tes ini menyokong diagnosis.
14 19 h) Pemeriksaan fungsi otonom Tes ini dilakukan dengan memperhatikan adanya perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosis (Ginsberg, 2007). 2) Pemeriksaan Neurofisiologi (elektrodiagnostik) a) Pemeriksaan EMG Pada pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifastik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar (Ginsberg, 2007; Weinberg, 2000; Rambe, 2004). b) Kecepatan Hantar Syaraf (KHS) Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal, pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal memanjang, menunjukkan adanya gangguan konduksi syaraf di pergelangan tangan. Masa laten sensorik lebih sensitive dari masa laten motorik (Weinberg, 2000; Rambe, 2004). c) Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar x terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau arthritis. Foto polos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada veterbra. USG,CT
15 20 scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi (Ginsberg, 2007; Rambe,2004; Weinberg, 2000). d) Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi carpal tunnel syndrome belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitive, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah, kadar hormone tiroid ataupun darah lengkap (Ginsberg, 2007; Rambe,2004). f. Pencegahan carpal tunnel syndrome Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan prisipprinsip ergonomi pada pekerjaan, peralatan kerja, prosedur kerja dan lingkungan kerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja karyawan. Prinsip ergonomi dapat dilakukan dengan menerapkan rotasi kerja yaitu, dengan merotasi pekerja pada tugas dengan risiko yang berbeda, pengembangan peralatan, waktu istirahat yang cukup, olahraga, dll (Mahoney, 1995; Crouch, 1995). Penyesuaian peralatan kerja dapat meminimalkan masalah yang terjadi contohnya penyesuaian peralatan yang ergonomi kepada pekerja, seperti penerapan tangan robot sehingga pekerja tidak perlu bekerja dengan rangsangan berulang pada tangan dan dapat
16 21 mengurangi gerakan menggenggam atau menjepit dengan kuat (Crouch, 1995; Mahoney, 1995; Tana, 2003). Selain hal tersebut dapat dilakukan latihan untuk pekerja yang bekerja dengan gerak berulang. Latihan pada tangan dan pergelangan tangan yang sederhana selama 4-5 menit setiap jam dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya carpal tunnel syndrome. Peregangan dan pelatihan dapat dilakukan dengan latihan tangan seperti fleksi, ekstensi, melemaskan jari-jari tangan, pemerasan scapula. Latihan ini dapat memperkuat otot pergelangan tangan dan tangan, leher serta bahu, sehingga memperbaiki aliran darah pada daerah tersebut (Tana, 2003; Rambe, 2004). Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons (2010) telah menemukan bahwa senam gerakan pergelangan tangan saat memulai pekerjaan dan selama waktu-waktu jeda bisa membantu mencegah carpal tunnel syndrome. Gerakan senam berupa gerakan : 1) Mengulurkan kedua tangan lurus kedepan dengan kuat dan mengangkat kedua pergelangan tangan, jari-jari tangan hingga dalam posisi tegak lurus dengan menahan sampai 5 kali hitungan. 2) Meluruskan kedua pergelangan tangan dan melemaskan jari-jari tangan selama 5 kali hitungan. 3) Mengepalkan kedua telapak tangan dan menahan sampai 5 kali hitungan.
17 22 4) Membengkokkan kedua pergelangan tangan kebawah sambil tetap mengepal dan menahan sampai 5 kali hitungan. 5) Meluruskan kembali pergelangan tangan, membuka kepalan dan melemaskan jari-jari sampai 5 kali hitungan. 6) Mengulangi setiap gerakan 10 kali kemudian membiarkan kedua lengan bebas dan di goyang-goyangkan selama beberapa detik. Gambar 2. Senam Pergelangan Tangan Sumber : American Academy of Orthopedic Surgeons (AAOS), 2010 Latihan harus dimulai dengan periode pemanasan yang singkat disertai periode istirahat dan menghindari peregangan berlebihan pada otot tangan dan jari-jari. Selain itu dapat dilakukan dengan pemakain
18 23 alat pelindung diri berupa sarung tangan sesuai dengan pekerjaan untuk membatasi pergerakan pergelangan tangan, tidak langsung mengenai tangan (Tana, 2003). g. Pengobatan Pengobatan pada fase permulaan sangat penting untuk mengurangi keluhan carpal tunnel syndrome, sebelum kerusakan bertambah. Bila keluhan disebabkan oleh faktor pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, maka penanggulangan yang terpenting adalah mengurangi aktivitas penggunaan tangan, memodifikasi pekerjaan dan bahkan berhenti bekerja sementara. Istirahatkan tangan kurang lebih 2 minggu, untuk mengurangi pembengkakan. Bila memungkinkan dianjurkan untuk berhenti melakukan pekerjaan atau mengganti jenis pekerjaan agar keluhan tidak berlanjut (Tana, 2003; Rambe, 2004). Cara untuk mengurangi pembengkakan dapat dilakukan dengan hidroterapi. Hidroterapi dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit. Hal ini dilakukan dengan merendam tangan dalam air panas selama 3 menit dan dilanjutkan dengan merendam dalam air dingin selama 30 detik. Cara ini dilakukan sebanyak 3 hingga 5 kali. Metode ini akan meningkatkan sirkulasi lokal, dan dapat meningkatkan pasokan nutrisi serta oksigen, membuang berbagai sisa metabolisme, mengurangi konsentrasi zat-
19 24 zat mediator inflamasi (peradangan), dan meredakan nyeri (Tana, 2003; Rambe, 2004). Selain itu dapat dilakukan dengan pemakain bidai/splint pada posisi netral akan mengurangi penekanan terhadap saraf medianus dan mengurangi keluhan yang ada. Bidai dapat dipakai pada malam hari atau selama berolah raga. Bila gejala sudah mulai berkurang pasien boleh melakukan latihan pengawasan dan disarankan untuk melakukan pelatihan relaksasi (Crouch, 1995; Tana, 2003; Rambe, 2004). Pemakain obat-obatan contohnya obat anti inflamasi nonsteroid, injeksi setempat dengan steroid dapat diberikan bila perlu. Fisioterapi diberikan untuk memperbaiki vaskularisasi pergelangan tangan. Pembedahan disarankan untuk kasus carpal tunnel syndrome yang gagal dengan pengobatan secara konservatif, keluhan sangat mengganggu, terjadi artrofi otot, pada pemeriksaan EMG terdapat tanda denervasi, carpal tunnel syndrome akut dengan gejala berat. Kalau pekerja kembali bekerja lagi, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu posisi kerja, manipulasi alat dan tempat kerja (Tana, 2003; Rambe, 2004; Mahoney, 1995).
20 25 h. Hubungan Gerakan Berulang Tangan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Salah satu penyebab Carpal Tunnel Syndrome adalah postur yang tidak ergonomis (Kurniawan dkk, 2008). Pada saat pergelangan tangan mengalami gerakan penekanan secara berulang dalam waktu yang lama, struktur anatomis pada terowongan karpal mengalami trauma. Akibat trauma tersebut, terowongan karpal menyempit dan menyebabkan penekanan pada saraf medianus, sehingga dapat menyebabkan keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja penjilid buku (Tana dkk, 2009; Pratiwi, 2014). Risiko gangguan muskuloskeletal meningkat ketika bagianbagian tubuh yang sama digunakan berulangkali, dengan jeda sedikit atau kesempatan untuk beristirahat. Kegiatan yang berulang-ulang dapat menyebabkan kelelahan otot, kerusakan jaringan, rasa sakit dan ketidaknyamanan (Sumamur,2009; Budiono dkk, 2003).
21 26 B. Kerangka Pemikiran Gerakan berulang pergelangan tangan Pembengkakan tendon pada pergelan tangan Carpal Tunnel menyempit Saraf medianus terjepit Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Faktor internal Jenis kelamin, riwayat penyakit (kehamilan, diabetes mellitus, arthritis rheumatoid, obesitas 1. Usia 2. Masa kerja 3. Gerakan berulang Faktor eksternal 1. Getaran mekanik 2. Tekanan 3. Sikap kerja 4. Postur tangan 5. Lama kerja Keterangan gambar: : yang diteliti : tidak diteliti Gambar 3. Kerangka Berfikir
22 27 C. Hipotesis Ada hubungan gerakan berulang dengan keluhan carpal tunnel syndrom pada pekerja penjilid buku di PT.Putra Nugraha Triyagan Sukoharjo.
BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tangan merupakan salah satu anggota gerak tubuh yang paling sering digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh
Lebih terperinciCarpal tunnel syndrome
Carpal tunnel syndrome I. Definisi Carpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan kelelahan otot tangan. Tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Carpal Tunnel Syndrome CTS merupakan suatu penyakit yang timbul dari kompresi intermiten atau terus menerus atau terjadi karena saraf median terjebak saat melewati terowongan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 1. Pengertian CTS Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah gangguan pada anggota tubuh bagian tangan yang menyebabkan rasa sakit dan mati rasa
Lebih terperinciKEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI CARPAL TUNNEL SYNDROME OLEH : AMANDA KRISTIN SEMBIRING PEMBIMBING : DR. ANTUN SUBONO, SP.S FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 2014 Kata Pengantar Puji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 1. Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan akibat disfungsi dari saraf medianus yang terjadi karena peninggian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisa suatu
Lebih terperinciKELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI
KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Oleh: RIYADI J110050041 DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang pesat sekarang ini ternyata membawa dampak positif, namun juga membawa dampak negatif bagi manusia. Lama dan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai tenaga kerja adalah pelaksana dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaian ketentraman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,
BAB I PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang ada di sektor formal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Status kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri di masa globalisasi saat ini merupakan salah satu faktor penting dari perekeonomian suatu negara. Baik sektor industri formal dan informal dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah neuropati akibat terjepitnya saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit oleh pembungkus tendon fleksor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
Lebih terperinciKata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pengrajin, batu tatakan.
Al-Sihah : Public Health Science Journal 19-25 Gambaran Faktor Pekerjaan dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Batu Tatakan di Desa Lempang Kec.Tanete Riaja Kabupaten Barru Tahun
Lebih terperinciKERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Etiologi: 1. Heriditer 2. Trauma 3. Pekerjaan 4. Infeksi 5. Metabolik 6. Endokrin 7. Neoplasma 8. Penyakit kolagen 9. Degeneratif 10. Iatrogenik 11.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergelangan tangan terdiri dari persendian ujung distal radius dengan deretan proksimal tulang-tulang karpal. Stabilitas pergelangan tangan disebabkan oleh ligamen-ligamen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan pertambahan tenaga kerja menimbulkan berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah meningkatnya penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaituibu jari,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer khususnya di perkotaan sudah sangat lazim, tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari anak-anak, ibu rumah
Lebih terperinciSINDROM CARPAL TUNNEL. Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D.
SINDROM CARPAL TUNNEL Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D. Seorang Wanita pensiunan berumur 64 tahun, kinan (tangan kanan), mengeluhkan mati rasa yang hilang timbul, terasa geli dan nyeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan tangan kanannya terasa nyeri dan terasa kaku pada 3 jari, juga terasa kebal dan kesemutan pada malam
Lebih terperinciERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:
PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi: Ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan pekerjaannya secara fisik sesuai dengan pekerjaannya, lingkungan kerjanya serta peralatan yang digunakannya. Secara ideal ergonomik:
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. dalam praktek sehari-hari. Istilah terowongan kapal digunakan karena daerah yang
BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI Sindrom terowongan karpal merupakan suatu kumpulan gejala akibat kompresi nervus medianus pada pergelangan tangan. Penyakit ini sering ditemukan dalam praktek sehari-hari.
Lebih terperinciEMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :
Sindrom Kanalis Cubitalis (Cubital Tunnel Syndrome) Kesemutan atau baal biasanya terjadi di jari manis. Atau terjadi di wilayah saraf ulnaris. Gejalanya seperti sindrom ulnaris. Baal biasanya terjadi tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri sektor Informal merupakan kegiatan yang dikaitkan dengan kerajinan tangan, dagang atau kegiatan ekonomi kecil-kecilan 1. Industri sektor informal tidak memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut International Labour Organisation (ILO), setiap tahun terjadi masalah-masalah akibat kerja. Setiap tahun ada 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan
Lebih terperinciBAHAN AJAR III CARPAL TUNNEL SYNDROME
BAHAN AJAR III CARPAL TUNNEL SYNDROME Nama Mata Kuliah/Bobot SKS Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Level Kompetensi Alokasi Waktu : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS : area kompetensi 5: landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan kesehatan kerja di dalam lingkungan pekerjaan untuk mencegah dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan dicantumkan dalam UU RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )
CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S ) N.Medianus dpt tertekan/terdesak swkt melalui bag.bawah retinakulum flexor menuju telapak tangan sebabkan G/sensorik sampai kelemahan ibu jari. Etiologi dan Patologi Terowongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya dikarenakan penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja, sebagaian besar diperkirakan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA
PEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai prinsip kerja yang ergonomis 2. Memahami prinsip peningkatan produktivitas kerja INDIKATOR: Setelah mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi tangan dan jari dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik dalam aktifitas kerja, vokasi, olahraga maupun kegiatan hobi dan rekreasi sangatlah penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam melaksanakan pekerjaannya seseorang dapat saja terkena gangguan atau cidera. Disadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan penyumbang untuk pertumbuhan ekonomi bangsa dan dianggap semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian. Industri ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pusat pertokoan (mall) di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan pendapatan negara
Lebih terperinciABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal
ABSTRAK Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal Hendrik Sutopo L., 2005 Pembimbing : Winsa Husin, dr., MSc, M.Kes; Bing Haryono, dr., Sp.S Sindrom Terowongan Karpal (STK) merupakan suatu kelainan terjepitnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tangan berfungsi sebagai instruksi gerakan tubuh dan pergelangan tangan sangat sering beraktifitas oleh karena itu perlu diperhatikan kondisi tangan dan pergelangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia. Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
Lebih terperinciFactors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City
Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City Pratiwi TN, Saftarina F, Wahyuni A Faculty Of Medicine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang, banyak pekerjaan yang dilakukan oleh sebagian besar orang, salah satunya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dimana profesi sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciPANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM
PANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM D3 UNIVERSITAS BUDI LUHUR Buku Pedoman untuk Dosen Pengajar dan Mahasiswa Versi 2 (2012) Universitas Budi Luhur Jakarta PENDAHULUAN Panduan ini menjelaskan tentang
Lebih terperinciLATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME
LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME Sendhi Tristanti Puspitasari, Febrita Paulina Heynoek Fakultas Ilmu Keolahragaan
Lebih terperinciLaboratorium Komputasi Dasar Ilmu Komputer PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER
PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 PENDAHULUAN Bahwa agar fungsi Laboratorium komputer jurusan ilmu komputer Universitas
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 3 (4) (214) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN MASA KERJA DAN SIKAP KERJA DENGAN KEJADIAN SINDROM KARPAL PADA PEMBATIK CV. PUSAKA BERUANG LASEM Cris
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja adalah bagian dari kehidupan, dan setiap orang memerlukan pekerjaan untuk mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam melaksanakan pekerjaannya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Penyakit Akibat Kerja Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. (13) Penyakit
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME
CARPAL TUNNEL SYNDROME ILUSTRASI KASUS Identitas Nama: Ny. D Umur: 63 tahun Alamat: kebocoran 07/01 Kedung Banteng Pekerjaan: IRT Agama: islam Jenis kelamin: perempuan Anamnesis Keluhan Utama: nyeri telapak
Lebih terperinciBAB 1 PENDHULUAN. Perkembangan industri percetakan di Indonesia berjalan pesat hingga
BAB 1 PENDHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri percetakan di Indonesia berjalan pesat hingga awal tahun 1995. Data pada tahun 2005 menunjukkan di Indonesia terdapat sekitar 7.760 perusahaan/industri
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS
TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) SERTA USULAN PERBAIKAN KERJANYA (Studi Kasus : PT. Makmur Alam Sentosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kerja tidak lepas dari kebutuhan akan adanya komputer yang membantu atau mempermudah dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Komputer
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME
CARPAL TUNNEL SYNDROME Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah iritasi yang terjadi pada syaraf median di pergelangan tangan yang dapat menyebabkan tangan menjadi baal, kesemutan, nyeri, sampai dengan lemah
Lebih terperinciBAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan departemen water pump PT. X. Hasil analisa data meliputi gambaran tingkat pajanan ergonomi, keluhan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap
BAB V PEMBAHASAN Karakteristik responden meliputi umur, masa kerja, jenis kelamin, merokok dan trauma. Di mana untuk karakteristik jenis kelamin semua responden adalah perempuan, tidak merokok dan tidak
Lebih terperinciFaktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga
Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga Bina Kurniawan *), Siswi Jayanti *), Yuliani Setyaningsih *) *) Bagian Kesehatan dan Keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung upaya penyelenggaraan
Lebih terperinciCarpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi
Hubungan Sikap Kerja dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit Telogorejo Semarang Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh pendidikan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Wilayah Semarang Timur memiliki tiga pasar yaitu Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan,dan Pasar Parangkusuma. Pada masing masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang optimal. Kesehatan optimal yaitu dimana keadaan sejahtera dari badan, jiwa
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan yang telah kita laksanakan selama ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu keadaan bebas dari penyakit baik penyakit fisik maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah merupakan keadaan statis,
Lebih terperinciLatihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik
LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melakukan aktifitasnya sepanjang hari tentunya akan melibatkan anggota gerak tubuh dan anggota tubuh yang banyak berperan dalam aktifitas kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) teknologi. Seolah-olah hidup manusia sudah sangat tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah sangat luas, hampir semua kegiatan manusia tidak lepas dari perangkat teknologi. Seolah-olah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri di dunia sudah maju dan segala sesuatunya sudah otomatis, tetapi penggunaan tenaga manusia secara manual masih belum bisa dihindari secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang menghubungkan seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh, merasakan, memanipulasi, dan mengubah
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROM DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN. DI RS.AL.dr.RAMELAN. SURABAYA.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROM DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN DI RS.AL.dr.RAMELAN. SURABAYA. KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesiasebagian warga berprofesi nelayan, kegiatan yang dilakukan oleh nelayan harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing
Lebih terperinciTELAAH PUSTAKA CARPAL TUNNEL SYNDROME
TELAAH PUSTAKA CARPAL TUNNEL SYNDROME M.Hardian Basuki 1) 1) Staf Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RS dr.sutomo Surabaya Submitted : Oktober 2016 Accepted : November 2016 Published : Januari 2017
Lebih terperinciHUBUNGAN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN SINDROMA TEROWONGAN KARPAL DI RS BETHESDA YOGYAKARTA
[VOLUME: 01 NOMOR 01 OKTOBER 2015] ISSN: 2460-9684 HUBUNGAN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN SINDROMA TEROWONGAN KARPAL DI RS BETHESDA YOGYAKARTA Dyah Wulaningsih Retno Edi, Rizaldy Taslim Pinzon, Esdras
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Hubungan Umur, Masa Kerja, IMT dan Frekuensi Gerakan Repetitif dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome
ARTIKEL ILMIAH Hubungan Umur, Masa Kerja, IMT dan Frekuensi Gerakan Repetitif dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ( Studi Pada Pekerja Pemetik Tangkai Cabai ) Oleh: NINIK NUR WULANDARI A2A214051 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGURUTAN (MASSAGE)
PENGURUTAN (MASSAGE) Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan manipulasi (penanganan) perawatan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaiaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai tenaga kerja adalah pelaksana dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaiaan ketentraman dan
Lebih terperinciRepository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Carpal Tunnel Syndrome () merupakan suatu penyakit yang timbul dari kompresi intermiten atau terus menerus atau terjadi karena saraf median terjebak saat melewati terowongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Myalgia cervical atau sering dikenal dengan nyeri otot leher adalah suatu kondisi kronis dimana otot mengalami ketegangan atau terdapat kelainan struktural tulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini semua proses pekerjaan tidak terlepas dari posisi duduk, mulai dari orang kecil seperti murid sekolah sampai orang dewasa dengan pekerjaan yang memerlukan
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK
ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Posisi kerja duduk adalah salah satu sikap kerja yang paling sering dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di mana badan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA KONVEKSI
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA KONVEKSI Siti Rohmah Politeknik STTT Bandung, Program Studi Teknik Tekstil Jl. Jakarta 31 Bandung Email: sitifirdaus2011@ymail.com
Lebih terperinciBAB II CARPAL TUNNEL SYNDROME
BAB I PENDAHULUAN Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindroma terowongan karpal adalah salah satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RS AL Dr. RAMELAN SURABAYA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RS AL Dr. RAMELAN SURABAYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Sebagai Persyaratan Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah dalam bidang kesehatan kerja pada saat ini. Gangguan ini akan menyebabkan penurunan
Lebih terperinciuntuk Mencegah Sakit Punggung
5 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mencegah Sakit Punggung WISNUBRATA Kompas.com - 25/09/2017, 07:45 WIB Ilustrasi sakit punggung dan pinggang(grinvalds) KOMPAS.com - Sakit punggung adalah penyakit yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluhan Muskuloskeletal Menurut Tarwaka (2004), keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
Lebih terperinciGangguan Pada Bagian Sendi
Gangguan Pada Bagian Sendi Haemarthrosis ( Hemarthrosis ) Hemarthrosis adalah penyakit kompleks di mana terjadi perdarahan ke dalam rongga sendi - Penyebab (Etiologi) Traumatic nontraumatic Degrees - Gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Carpal Tunnel Syndrome 2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau disebut juga Sindrom Terowongan Karpal (STK) adalah kumpulan gejala akibat terjadi penekanan pada nervus
Lebih terperinciANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel
ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan tenaga manusia masih menjadi hal yang utama dan paling penting dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang berlangsung di perusahaan
Lebih terperinci