ANNUAL REPORT PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANNUAL REPORT PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN"

Transkripsi

1 ANNUAL REPORT 201 LAPORAN TAHUNAN PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN KEDEPUTIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ISBN :

2 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 201 REVIEWER: Dr. Ir. Rudi Nugroho, M.Eng Drs. Feddy Suryanto Ir. P. Nugro Rahardjo, M.Sc. Ir.Taty Hernaningsih,M.Sc Dr. Ir. Ikbal, M.Eng Ir. Wiharja, M.Si Dr. Ir. Tusy A. Adibroto, MSi. PAMAKALAH: Aflakhur Ridlo Wahyu Widayat Achirwan R. Haryoto Indriatmoko Firman L. Sahwan Wahyu Purwanta Nusa Idaman Said Setiyono Suprapto Prasetyadi Sri Wahyono Amita I. Sitomurni Heru D. Wahjono Rosita Shochib EDITOR: Drh.Diah Asri Erowati AS.,M.Kes. Dinda Rita Krishumartani Hartaja, S.T. Drs. Satmoko Yudo, M.Eng.

3 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 201 PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN ISBN : Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit. Diterbitkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; Edisi Pertama, Desember 201 Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam,Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gedung Geostech Puspiptek, Serpong-BPPT, Tangerang Selatan dan Gedung II BPPT lt. 12 Jl. MH Thamrin 8 Jakarta Pusat. Telp. : (021) Fax : (021) Website: Disain Cover : Drs. Satmoko Yudo, M.Eng. Perpustakaan Nasional Rl: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Laporan Tahunan Program Pengkanjian dan Penerapan Teknologi Lingkungan; Jakarta. Website: Jakarta 140, Pusat Teknologi Lingkungan TPSA - BPPT, dan viii hlm.; 15 cm x 21 cm. ISBN : Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Laporan Tahunan. Judul. Pusat Teknologi Lingkungan.

4 KATA PENGANTAR Permasalahan lingkungan senantiasa terus mengancam kelangsungan semua mahluk hidup di dunia ini. Permasalahan tersebut didominasi oleh pencemaran lingkungan yang merupakan dampak negatif dari hampir sebagian besar kegiatan manusia dalam upaya memperoleh dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Ditambah dengan permasalahan terus meningkatnya jumlah penduduk dan sulit mengendalikannya, maka permasalahan lingkungan seolah tak mungkin lagi dapat teratasi. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk kelima terbesar di dunia jelas merasakan betapa beratnya mengatasi permasalahan lingkungan ini. Berbagai upaya telah dan terus dilakukan, misalnya dengan menyempurnakan dan memproduksi kebijakan, peraturan dan perundang-undangan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta mengaplikasikan berbagai rencana aksi baik yang berskala nasional, maupun lokal kedaerahan. Namun upayaupaya tersebut seolah-olah tampak selalu tertinggal dari laju munculnya permasalahan-permasalahan lingkungan yang baru. BPPT sebagai badan yang bergerak dibidang riset, khususnya dengan kompetensinya di bidang teknologi harus mampu berperan aktif dalam mengatasi permasalahan lingkungan secara nasional. Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) yang merupakan salah satu unitnya, dari sejak dibentuknya hingga sekarang tetap konsisten dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang spesifik di bidang teknologi lingkungan. Sesuai dengan rencana strategis lembaga, maka program utama PTL pada perioda tahun ini adalah Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (PPTL). Dengan berpijak pada dasar-dasar hukum, seperti UU No. 2 tahun i

5 2009 (tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup), UU No. 18 tahun 2008 (tentang Pengelolaan Sampah), UU No. 0 tahun 2007 (tentang Energi), PP No. 61 tahun 2011 (tentang Rencana Aksi Nasional penurunan Emisi GRK) dan produk-produk kebijakan Pemerintah RI sebagai turunan dari regulasi yang telah ada tersebut, maka PTL mencanangkan untuk melakukan pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan, khususnya dalam upaya pelaksanaan pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkugan. Sesuai dengan Road Map program PPTL dalam kurun waktu satu tahun anggaran 201 ini, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengkajian dan penerapan teknologi pengolahan limbah domestik untuk perkotaan, teknologi daur ulang air limbah domestik, teknologi pemanfaatan biogas untuk energi dan pengembangan teknologi pengelolaan bahan buangan beracun & berbahaya. Untuk tahun 201 PTL melalui program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan berfokus pada 4 tujuan utama, yaitu: a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya air. b. Mengkaji dan menerapkan sistem pengelolaan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah perkotaan. c. Melakukan penataan lingkungan untuk suatu kawasan melalui pemanfaatan limbah menuju kemandirian energi. d. Mengembangkan teknologi pengelolaan B/POPs. Sesuai dengan ke empat tujuan di atas, maka sasaran yang hendak dicapai dalam program PPTL adalah : a. Untuk sasaran pertama, yaitu: ii

6 Disain, pelaksanaan konstruksi dan termanfaatkannya satu Pilot Plantsistem pengelolaan limbah cair domestik kapasitas 50 m per hari dan sistem daur ulangnya dengan kapasitas 20 m /hari. Disain, pelaksanaan konstruksi dan termanfaatkannya satu penyempurnaan sistem pengelolaan limbah cair domestik Gedung BPPT kapasitas 200 m per hari dan sistem daur ulangnya dengan kapasitas 5 m /jam. Disain, pelaksanaan konstruksi dan termanfaatkannya satu sistem pengelolaan limbah cair domestik Gedung Geostek kapasitas 60 m per hari dan sistem daur ulangnya dengan kapasitas m /jam. Disain, pelaksanaan konstruksi dan termanfaatkannya (tiga) Pilot Plantsistem pengolahan air minum kapasitas 10 m /hari. Terlaksananya diseminasi teknologi lingkungan di Kabupaten Pandeglang. b. Untuk sasaran kedua, yaitu Pilot Plant(Digister) dan satu kajian pengelolaan TPA Sanitary Landfill yang meliputi sistem CSL (Conventional Sanitary Landfill), RSL (Reusable Sanitary Landfill), Monitoring dan penangkapan LFG (Landfill Gas) dan Pengolahan Air Lindi (leachate). c. Untuk sasaran ketiga, yaitu penataan suatu kawasan industri tahu/tempe dalam rangka pemanfaatan limbah untuk menghasilkan energi secara mandiri. d. Untuk sasaran keempat, yaitu diperolehnya satu kajian sistem pengelolaan B (Bahan Beracun & Berbahaya) untuk industri Baja dan penanggulangan POPs (Persistent Organic Pollutant). iii

7 Laporan tahunan 201 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan ini disampaikan melalui laporan tahunan dari setiap paket kerja (Work Package/WP) yang dilaporkan oleh masingmasing ketua WP. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan tahun anggaran 201, terdiri dari 4 (empat) Work Breakdown Structure (WBS) yang membawahi masing-masing beberapa Work Package (WP) yang total keseluruhannya ada 14 WP.Laporan tahunan dari ke 14 WP tersebut menjelaskan tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, metodologi, hasil, manfaat kegiatan, kesimpulan dan rekomendasi dari masing-masing WP.Ke 14 WP yang berada di dalam bagian dari Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan tersebut adalah : Teknologi Daur Ulang Limbah Pengolahan Air Limbah Domestik Diseminasi Teknologi Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Evaluasi IPAL TPA dan Pilot Plant TPA Sanitary Landfill Pengembangan Teknologi TPA Kabupaten Pembangunan IPAL & Fasilitas Daur Ulang Air Gedung Geostec Penyempurnaan IPAL & Daur Ulang Air Gedung BPPT Pengelolaan Sampah Gedung Geostec Teknologi Pemanfaatan Limbah Untuk Mendukung Lingkungan Kawasan Berwawasan Lingkungan Mandiri Pengelolaan Sampah Berbasis Renewable Energy Pengembangan Teknologi Pengendalian POPs Sistem Informasi POPs iv

8 14. Pengelolaan Limbah B Pada Industri Besi / Baja Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Allah Subhanahu Wata ala, pada akhir tahun anggaran 201 laporan tahunan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan ini dapat disusun, walaupun dalam pelaksanaannya dimungkinkan masih ada kekurangan. Akhirnya kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras dari seluruh tim yang terlibat dalam penyusunan laporan tahunan ini. Serpong, 1 Desember 201 PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN Kepala, Dr. Ir. Rudi Nugroho, MEng. NIP v

9 SAMBUTAN DIREKTUR PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Dr.Ir.Joko Prayitno Susanto, M.Eng. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan ini merupakan program lanjutan tahun anggaran 2012 yang untuk tahun anggaran 201 ini terdiri dari kegiatan membuat Pilot Plant TPA Sanitary Landfill, IPAL Geostech & Penyempurnaan IPAL Gedung BPPT Thamrin serta Evaluasi Performance Pilot Plant Sanitary Landfill dengan penekanan pada evaluasi hasil kaji terap teknologi lingkungan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA Sampah) serta rekomendasi teknologi terpilih yang harus diterapkan dan secara umum keseluruhan program ini merupakan pelayanan teknologi pengendalian pencemaran lingkungan. 1. Pilot Plant TPA Sanitary Landfill Performance Pilot PlantSanitary Landfill. dan Evaluasi TPA memiliki kedudukan yang sangat penting dalam system pengelolaan sampah yang menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, karena pada tahun 201 seluruh TPA open dumping yang umum dilakukan di kota-kota Indonesia harus ditutup dan diganti dengan TPA yang saniter dan ramah lingkungan. Kegiatan penelitian teknologi pengelolaan sampah di TPA ini yang bekerja sama dengan Direktorat PLP PU dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puslitbangkim) PU memiliki arti yang vi

10 penting bagi pengembangan TPA yang efektif di Indonesia. DemoPlant TPA tipe kering dan tipe basah yang terintegrasi dengan TPA sanitary landfill di Kabupaten Bangli, Propinsi Bali sampai tahun 2012 telah menghasilkan beberapa rekomendasi tentang teknologi TPA. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, untuk mendapatkan data produksi gas di TPA diperlukan instalasi sampling gas yang dilengkapi dengan suction pump dan accu flow well head. Sementara itu sampling reguler terhadap produksi gas dan pengamatan kinerja demoplant perlu dilakukan di tahun-tahun mendatang untuk mendapatkan time series data sehingga didapatkan performansi gas dan performansi demoplant itu sendiri. Produksi gas metan pada demoplant tipe basah relative lebih tinggi daripada tipe kering sehingga diprediksi demoplant tipe basah akan stabil lebih cepat. Dengan demikian demoplant tipe basah dapat lebih cepat ditambang dan lahannya digunakan kembali. Perlunya pendampingan terhadap kegiatan-kegiatan TPA Regional Bangli tempat dibangunnya demoplant sekaligus untuk mengkaji TPA sanitary landfill eksisting. DemoPlant TPA tipe kering dan tipe basah dapat dijadikan pilot proyek yang lebih bersifat nasional, agar pihak-pihak terkait dapat melakukan studi banding yang kelak akan berguna bagi instansi yang berkompeten dalam pengelolaan sampah lebih lanjut. Hal penting lainnya yaitu bahwa penelitian TPA bersifat multiyears sehingga demoplant yang telah terbangun perlu dipelihara pada tahun-tahun mendatang, baik itu pemeliharaan instalasi recovery landfill gas, resirkulasi lindi, covering maupun hal-hal lainnya. vii

11 2. IPAL Geostech & Penyempurnaan IPAL Gedung BPPT Thamrin 2.1. IPAL Geostech. Salah satu sumber pencemaran air adalah air limbah domestik yang berasal dari gedung perkantoran. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pencemaran oleh air limbah domestik perkantoran adalah dengan cara mengolah air limbah rumah tangga tersebut sampai memenuhi baku mutu limbah domestik sebelum dibuang ke saluran umum. Dalam rangka pengendalian pencemaran Gedung laboratorium Geostech Serpong, perlu dibangun Pilot Plant pengolahan Air limbah dan Unit daur ulang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan upaya pengendalian pencemaran serta efisiensi sumberdaya air melalui aplikasi dan pembangunan teknologi pengolahan air limbah dan daur ulang air limbah. Sedangkan sasaran kegiatan ini adalah pembangunan pilot projek Instalasi Pengolahan Air limbah dan daur ulang air limbah domestik Gedung BPPT Geostech Serpong Penyempurnaan IPAL Gedung BPPT Thamrin. Gedung perkantoran BPPT di Jl. MH. Thamrin no. 8 jakrta Pusat, merupakan salah satu gedung perkantoran yang turut menghasilkan limbah domestik. Saat ini Gedung BPPT telah viii

12 memiliki sarana pengolahan air limbah berupa IPAL dan sarana reuse air limbah untuk keperluan siram tanaman, namun kondisi operasionalnya saat ini belum maksimal. Sebagian parameter kualitas limbahnya masih di atas standar baku mutu, sehingga diperlukan adanya renovasi dan modifikasi, untuk meningkatkan kualitas hasil olahan IPAL tersebut. Pusat Teknologi Lingkungan-TPSA-BPPT merupakan salah satu institusi yang sudah berhasil melakukan pengembangan teknologi pengolahan limbah dengan teknologi biofilter. Teknologi ini sudah banyak diterapan untuk membangun maupun untuk memodifikasi IPAL yang mempunyai kinerja kurang optimal seperti IPAL milik BPPT dan telah berhasl dengan baik. Berdasarkan berbagai pengalaman yang sudah ada ini maka Pusat Teknologi Lingkungan melakukan renovasi IPAL milik BPPT dan sebagian airnya juga tetap digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan air untuk siram tanaman maupun cuci kendaraan. 2.. Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik. Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik adalah teknologi yang diterapkan untuk kegiatan daur ulang air limbah, yang untuk tahun anggaran 201 kegiatan itu diterapkan di Pandeglang dan difokuskan dilakukan di perhotelan yang masuk dalam wilayah program kawasan ekonomi khusus wisata Pandeglang yaitu di Tanjung Lesung. Teknologi IPAL yang akan digunakan adalah teknologi proses biologis anaerob dan aerob, sedang teknologi daur ulangnya menggunakan sistem ultra filtrasi. ix

13 2.4. Teknologi Pengolahan Air Minum. Banyak daerah yang pengadaan air bersih mengalami kesulitan dam pemenuhan bebutuhan air seperti anatar alin Cilacapdan Bekasi. Untuk mengatasi pemasalah tersebut maka dibutuhkan teknologi pengolahan air yang sesuai. Jenis teknologi yang sesuai dengan kondisi sumber air baku adalah teknologi proses dengan filtrasi menggunakan ultrafiltrasi maupun reverse osmosis, ultra violet dan ozonisasi. Akhirnya, dengan terbitnya buku Annual report 201 ini, dimana di dalamnya menceritakan banyak hal tentang pengkajian dan penerapan teknologi khususnya teknologi lingkungan, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih jelas tentang seluruh teknologi yang berguna untuk menjaga kualitas lingkungan. Serpong, 1 Desember 201 Direktur Pusat Teknologi Lingkungan, Dr. Ir. Joko Prayitno Susanto, M.Eng. NIP x

14 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Sambutan Direktur Pusat Teknologi Lingkungan TPSA BPPT v Daftar Isi viii BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II LAPORAM PAKET KERJA (WORK PACKAGE) PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN LINGKUNGAN Teknologi Daur Ulang Limbah Pengolahan Air Limbah Domestik Diseminasi Teknologi Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Evaluasi IPAL TPA dan Pilot Plant TPA Sanitary Landfill 2.6. Pengembangan Teknologi TPA Kabupaten 2.7. Pembangunan IPAL &Fasilitas Daur Ulang Air GedungGeostech 2.8. Penyempurnaan IPAL & Daur Ulang Air Gedung BPPT 2.9. Pengelolaan Sampah Gedung Geostec Teknologi Pemanfaatan Limbah Untuk Mendukung Lingkungan KawasanBerwawasan Lingkungan Mandiri Pengelolaan Sampah Berbasis Renewable Energy xi

15 2.12. Pengembangan Teknologi Pengendalian POPs 2.1. Sistem Informasi POPs Pengelolaan Limbah B Pada Industri Besi/Baja BAB III PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi Program Lampiran 2. Susunan Personil Pelaksana xii

EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL

EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL Firman L. Sahwan Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum

BAB I PENDAHULUAN Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang visinya adalah sebagai Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan

Lebih terperinci

DISEMINASI TEKNOLOGI

DISEMINASI TEKNOLOGI DISEMINASI TEKNOLOGI Achirwan Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: achirwans@gmail.com PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH

TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH Aflakhur Ridlo Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: ridloa@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN Wahyu Purwanta Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: wahyu.purwanta@bppt.go.id

Lebih terperinci

RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR

RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR RIWAYAT TIM PENULIS 1. Dr. Ir. Arie Herlambang, MS, lahir di Jakarta, 29 September 1960. Telah menamatkan pendidikan di bidang Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu)

PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu) PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu) Prasetyadi Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK Wahyu Widayat Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: wdytwahyu@yahoo.com

Lebih terperinci

PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT

PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT Setiyono Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: setiyono@hotmail.com

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH

PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH Nusa Idaman Said Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI GUGUS TUGAS GERAKAN NASIONAL INDONESIA BERSIH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

ISBN : Oleh: Ir. Setiyono, MSi

ISBN : Oleh: Ir. Setiyono, MSi ISBN : 979-8465-25-3 Oleh: Ir. Setiyono, MSi Email : setiyonoi@hotmail.com Diterbitkan Oleh : Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan,

Lebih terperinci

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA TESIS FEDDY SURYANTO 55111120146 UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM

Lebih terperinci

PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR

PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR Robertus Haryoto Indriatmoko Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail:

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH Suprapto Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: suprapto.bpptbas@yahoo.com

Lebih terperinci

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI Talangagung Tantangan Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Sebagian besar tempat pemrosesan akhir sampah di Indonesia

Lebih terperinci

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan KODE JUDUL: SIDa.F.9 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pengembangan Teknologi Pemanenan Air

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI MISI Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan dalam rangka

Lebih terperinci

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Di Indonesia saat ini sampah kota yang disebut sebagai municipal solid waste atau MSW masih belum diolah secara Terpadu. Standar

Lebih terperinci

BAB II DESAIN INSTALASI DAUR ULANG AIR DI INDUSTRI MIGAS Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan, PT. Pertamina (Persero)

BAB II DESAIN INSTALASI DAUR ULANG AIR DI INDUSTRI MIGAS Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan, PT. Pertamina (Persero) BAB II DESAIN INSTALASI DAUR ULANG AIR DI INDUSTRI MIGAS Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan, PT. Pertamina (Persero) Satmoko Yudo, Achirwan S., Ikbal, Imam Setiadi, I Putu Angga K., Fuzi Suciati,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RENEWABLE ENERGY

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RENEWABLE ENERGY PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RENEWABLE ENERGY Sri Wahyono Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: swahyono@yahoo.com

Lebih terperinci

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik Bab iv Rencana renovasi ipal gedung bppt jakarta Agar pengelolaan limbah gedung BPPT sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010

SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010 SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010 LATAR BELAKANG Sampai tahun 2004 Pemerintah telah membangun dan meningkatkan pelayanan

Lebih terperinci

Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs.

Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs. KODE JUDUL: SIDa.F.9 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK PENINGKATAN SUPLAI AIR BERSIH DI KOTA DEPOK Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, sehingga keberadaan air dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hidup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Masalah pencemaran lingkungan di kota besar, khususnya Jakarta telah menunjukkan gejala yang cukup serius, khususnya masalah pencemaran air.

Lebih terperinci

TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY NEEDS ASSESSMENT (TNA) INDONESIA - TAHUN 2011

TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY NEEDS ASSESSMENT (TNA) INDONESIA - TAHUN 2011 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 428 TAHUN 2011 TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR hasil pemantauan kualitas air sungai yang memenuhi baku mutu. hasil pemantauan air sungai yang memenuhi baku mutu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, karena selain dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, juga dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA Disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen: PELATIHAN DAN SOSIALISASI PEMBUATAN

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu

Lebih terperinci

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi jasa di DKI Jakarta, kualitas lingkungan hidup juga menurun akibat pencemaran. Pemukiman yang padat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN Agenda pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.188, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Sampah. Rumah Tangga. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGUKURAN LANDFILL GAS PADA LAPISAN KEDUA PILOT PLANT DRY CELL DI TPA BANGKLET, KABUPATEN BANGLI, PROPINSI BALI

PENGUKURAN LANDFILL GAS PADA LAPISAN KEDUA PILOT PLANT DRY CELL DI TPA BANGKLET, KABUPATEN BANGLI, PROPINSI BALI J. Tek. Ling Vol. 12 No. 2 Hal. 197-205 Jakarta, Mei 2011 ISSN 1441-318X PENGUKURAN LANDFILL GAS PADA LAPISAN KEDUA PILOT PLANT DRY CELL DI TPA BANGKLET, KABUPATEN BANGLI, PROPINSI BALI Petrus Nugro Rahardjo

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Pencemaran Air Oleh Limbah Domestik 4 1.2. Karakteristik Air Limbah Domestik 8 1.3. Potensi Limbah Cair di DKI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian mencakup langkah - langkah pelaksanaan penelitian dari awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan tinjauan

Lebih terperinci

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center WATER AND WASTEWATER TREATMENT ONLINE MONITORING SOLID WASTE TREATMENT PHOTOBIOREACTOR MICRO ALGAE & BIOFUEL GREEN CITY & MANGROVE CONSERVATION

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 LAMPIRAN III UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pasal 1 (1.1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, energi menjadi persoalan yang krusial di dunia, dimana peningkatan permintaan akan energi yang berbanding lurus dengan pertumbuhan populasi

Lebih terperinci

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat Tahun 217 1. Kawasan Permukiman Sarana & Prasarana Sehat (59) 59 UDARA BERSIH Adanya program udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan permasalahan cukup pelik yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Begitu pula dengan di Indonesia terutama di kota besar dan metropolitan, masalah

Lebih terperinci

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur P E M E R I N T A H KABUPATEN KUTAI TIMUR Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Oleh: Ir. Suprihanto, CES (Kepala BAPPEDA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR AI7 TAHUN 20ls TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR AI7 TAHUN 20ls TENTANG BADAI{ PEI{GI(AJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPr) KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR AI7 TAHUN 20ls TENTANG PENGANGKATAN TIM GERAKAN INDONESIA BERSIH DAN PENGHEMATAN ENERGI

Lebih terperinci

PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA MODUL #2 PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Pengelolaan air limbah 2. Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I- 1

BAB I PENDAHULUAN I- 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan penduduk daerah perkotaan yang sangat pesat dewasa ini tidak terlepas dari pengaruh dorongan berbagai kemajuan teknologi, transportasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 L-3 Kerangka Kerja Logis TABEL KKL Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 TABEL KKL SUBSEKTOR KEGIATAN AIR LIMBAH IPLT masih dalam proses optimalisasi BABs masih 34,36% Cakupan layanan sarana prasarana

Lebih terperinci

BAB II PILOT PLANT IPAL LINDI TPA

BAB II PILOT PLANT IPAL LINDI TPA BAB II PILOT PLANT IPAL LINDI TPA 2.1. Latar Belakang Saat ini pengelolaan sampah di Indonesia khususnya sampah domestik sebagian besar menggunakan sistem Tempat Pembuangan Akhir (TPA) open dumping. Pada

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP Oleh: Direktur Pengembangan PLP Jakarta, 26 Januari 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN PEKERJAAN UMUM UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TARGET BIDANG SANITASI Amanat RPJPN 2005-2025 Pembangunan

Lebih terperinci

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 0000 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2 dengan jumlah penduduk yang mencapai 3.890.757 jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak negatif dari pembangunan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG Pengolahan Sampah Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang: Penanganan sampah/problem tentang sampah khususnya di daerah perkotaan belum bisa teratasi

Lebih terperinci

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA MODUL #2 PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 1. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR LIMBAH DASAR HUKUM 1.

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA DESKRIPSI PROGRAM UTAMA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat,

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA SIDa. F.10 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pemanfaatan Penjernih Air Siap Minum di Kabupaten Kotawaringin Timur Kota Sampit-Propinsi Kalimantan Timur KEMENTERIAN/LEMBAGA:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuang sampah di jalan, saluran selokan, sungai dan lahan-lahan terbuka.

BAB I PENDAHULUAN. membuang sampah di jalan, saluran selokan, sungai dan lahan-lahan terbuka. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bertambahnya volume jumlah sampah setiap harinya diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, penambahan jumlah penduduk, meningkatnya daerah permukiman dan tingkat

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2010 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA Hari/Tanggal : Jumat / 2 Mei2014 Tempat : Ruang Rapat Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana Jl. Mayor Sugianyar No.3 Negara Pimpinan rapat : I Ketut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Batam merupakan salah satu kota di Propinsi Kepulauan Riau yang perkembangannya cukup pesat yang secara geografis memiliki letak yang sangat strategis karena

Lebih terperinci

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA Damiyana Krismayasari**) dan Sugito*) Abstrak : Peningkatan jumlah pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah 1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan (UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH). Pengelolaan Sampah diatur melalui UU 18/2008 (berwawasan lingkungan)

Lebih terperinci

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi Nama Inovasi Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi Produk Inovasi Advokasi Kebijakan Pengembangan dan Aplikasi Teknologi Kogenerasi di Sektor Industri

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA SUKOSARI JUMANTONO TUGAS AKHIR

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA SUKOSARI JUMANTONO TUGAS AKHIR i PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA SUKOSARI JUMANTONO TUGAS AKHIR Disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program DIII Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala Dinas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP No.933, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dengan bertambahnya

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR + BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN 5.1 STRATEGI SEKTOR DAN ASPEK UTAMA Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Madiun Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN MATERI MUATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH

Lebih terperinci

USUL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL TEMA: PERUBAHAN IKLIM ENERGI TERBARUKAN

USUL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL TEMA: PERUBAHAN IKLIM ENERGI TERBARUKAN REKAYASA USUL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL TEMA: PERUBAHAN IKLIM ENERGI TERBARUKAN DESAIN DAN PROTOTIP TEKNOLOGI TEPAT GUNA EKSTRAKSI GAS METANA TPA SAMPAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK I. UMUM Berbeda dengan jenis sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi Peneliti/Perekayasa: 1. Ir Prasetyadi 2. Dra Rosita Shochib

Lebih terperinci

: Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. 40 Skor 70 Skor 100 Skor

: Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. 40 Skor 70 Skor 100 Skor Lampiran II : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tahun 2004. Tentang Tanggal : : Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan TPA Bakung kota Bandar Lampung masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, karena belum adanya salahsatu komponen dari

Lebih terperinci

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari keterkaitannya terhadap lingkungan. Lingkungan memberikan berbagai sumberdaya kepada manusia dalam

Lebih terperinci

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN, PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya

Lebih terperinci