BAB I PENDAHULUAN Umum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Umum"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang visinya adalah sebagai Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk mewujudkan kemandirian bangsa, Untuk menuju kepada Visi tersebut, BPPT mempunyai 6 Misi yang salah satunya adalah Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang kebijakan teknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumberdaya alam. Pembangunan Indonesia sebagian besar mengandalkan kepada exploitasi dan explorasi sumberdaya alam. Explorasi dan exploitasi terhadap sumberdaya alam, berdampak kepada perubahan kualitas lingkungan. Polusi udara, penurunan muka air tanah, timbulan sampah domestik maupun B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) serta munculnya limbah cair dari masyarakat maupun industri merupakan permasalahan yang timbul sebagai akibat laju pembangunan yang begitu pesat. Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) sebagai salah satu unit kerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas untuk melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan dalam peran PTL sebagai lembaga intermediasi bagi implementasi teknologi lingkungan, environmental technology clearing house (TCH), pengkajian teknologi lingkungan, audit teknologi lingkungan, dan solusi teknologi lingkungan dalam meningkatkan kemampuan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional sehingga mampu meningkatkan standar kehidupan bangsa, kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. Kemampuan dan rencana kerja PTL dalam melaksanakan peran tersebut akan tercermin dari program dan kegiatankegiatan di yang telah dilakukanya di tahun 2014 maupun tahun-tahun sebelumnya serta tahun dimasa yang akan datang. Buku laporan tahunan (annual report) ini memaparkan hasil hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Lingkungan pada tahun 2014 dalam mendukung Pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 1

2 1.2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan Pusat Teknologi Lingkungan Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi PTL, sebagaimana direncanakan pada Rencana Strategi (Renstra) PTL serta Rencana Kerja (Renja) PTL per tahun telah melaksanakan pembangunan Iptek Lingkungan dengan kegiatan penelitian, pengembangan, dan kerekayasaan (Litbangyasa) bidang teknologi lingkungan sebagaimana diuraikan dibawah ini. Sejak tahun 2008 yang lalu, PTL bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum telah melakukan penelitian dan pengembangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sanitary Landfill di Bangli (Bali). Kegiatan ini difokuskan pada uji kinerja Pilot Plant TPA sanitary landfill sistem basah (wet cell) dan sistem kering (dry cell) yang berlangsung hingga tahun Hasil dari kajian ini selanjutnya dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan disain TPA sanitary landfill kabupaten/kota. Di bidang persampahan selanjutya sejak tahun 2013 juga telah dilakukan kajian penanganan sampah di perkantoran serta penyusunan Disain TPA Sanitary Landfill skala kota yang diawali saat itu bekerjasama dengan Kabupaten Brebes. Dengan semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk dan era industrialisasi, membawa dampak kepada penggunaan senyawa kimia yang termasuk dalam kategori POPs (Persistance Organic Pollutans) maupun B3. PTL sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 mempunyai program melakukan kajian Pengurangan Senyawa POPs. Sebagai salah satu upaya tersebut, tahun 2011 telah dilakukan inventarisasi bahan-bahan ramah lingkungan yang dapat menggantikan senyawa POPs khususnya senyawa pestisida. Tahun 2012 dan 2013 telah disusun suatu sistem informasi POPs yang berguna untuk menyampaikan kondisi POPs di Indonesia beserta apa-apa saja yang telah dilakukan baik di Intern BPPT maupun di Instansi Pemerintah lain. Selain itu di tahun 2012 juga telah dikaji aplikasi teknologi remediasi untuk lahan tercemar POPs dan Peningkatan kualitas produk bahan ramah lingkungan pengganti pestisida. Semakin meningkatnya problema perubahan iklim akibat pemanasan global, juga menjadi perhatian BPPT khususnya PTL guna mengembangkan teknologi mitigasi dan adaptasi serta dampak dari perubahan iklim. Salah satu dampak perubahan iklim yang antara lain adalah semakin langkanya ketersediaan air bersih. Untuk itu dalam lima tahun ke depan PTL akan mengembangkan teknologi penyediaan air bersih dan teknologi efisiensi sumberdaya air yang didukung dengan sistem informasi sumber 2

3 daya air serta pemodelan sistem penyediaan air bersih. Teknologi ini selain dikembangkan untuk kawasan daerah tertinggal juga di perkotaan khususnya daur ulang air limbah di kawasan perkantoran dan industri. Beberapa teknologi lain yang juga telah dikembangkan hingga tahun 2013 adalah pemanenan air hujan (rain harvesting) dan sumur resapan air tanah dangkal dan dalam serta reservoir (embung) tempat penampungan air hujan maupun pengembangan konsep green building. Selain itu juga teknologi pengolahan air payau menjadi air siap minum dan terakhir teknologi daur ulang air limbah untuk kawasan wisata. Untuk mendukung Gerakan Nasional Indonesia Bersih yang dicanangkan oleh Wapres tahun 2011, Pusat Teknologi Lingkungan di tahun 2013 telah melaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk gedung perkantoran yang baru yakni di Geostek Serpong. Selain itu, juga pada tahun yang sama, PTL telah melakukan penyempurnaan IPAL Gedung BPPT Thamrin. IPAL ini adalah untuk mengolah air limbah domestik yang keluar dari gedung perkantoran sampai dengan air buanganya memenuhi baku mutu dan dapat dipergunakan kembali (daur ulang). Dengan dibangunnya IPAL ini diharapkan gedung gedung perkantoran lain dapat mencontohnya untuk mensukseskan Gerakan Nasional Indonesia Bersih Kegiatan Pusat Teknologi Lingkungan 2014 Tahun 2014 merupakan akhir tahun kegiatan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (PPTL) untuk periode Di tahun ini sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kegiatan di pimpin oleh seorang Kepala Program. Di bawah Kepala Program ada Insinyur Kepala (Chief Engineer/CE) yang bertugas sebagai pimpinan pelaksana teknis kegiatan, dan seorang Manager Program (Program Menejer/PM) yang bertugas untuk menejerial Program utamanya dari sisi administratif. Sebagai pelaksana langsung kegiatan, ada kepala grup kegiatan, (Work Breakdown Structure) kepala kegiatan (Work Package/WP) dan staf (Engineer Staff/ES). Struktur organisasi Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan 2014 dapat dilihat pada gambar 1.1. Secara keseluruhan kegiatan-kegiatannya bermuara kepada peran Pusat Teknologi Lingkungan yakni sebagai lembaga intermediasi bagi implementasi teknologi lingkungan, Environmental Technology Clearing House (TCH), pengkajian teknologi lingkungan, audit teknologi lingkungan, 3

4 dan solusi teknologi lingkungan dalam meningkatkan kemampuan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional sehingga mampu meningkatkan standar kehidupan bangsa, kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. Program PPTL terdiri dari 3 Grup Kegiatan yakni Pertama adalah Grup Kegiatan Pilot Plant Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Air dan Daur Ulang Air, Grup Kegiatan kedua adalah Pilot Plant TPA Sanitary Landfill, IPAL Geostek dan Penyempurnaan IPAL Gedung BPPT. Sedangkan Grup Kegiatan ketiga adalah Pengembangan Teknologi Pengelolaan B3 dan POPs. Setiap Grup Kegiatan di PPTL, terdiri dari beberapa kegiatan yang mana masing-masing kegiatan menghasilkan output kegiatan berbeda-beda. Grup kegiatan pertama telah menghasilkan pilot plant IPAL Lindi berikut data-data uji cobanya, juga menghasilkan Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Siap Minum yang diterapkan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Grup Kegiatan Kedua telah menghasilkan dokumen studi kelayakan TPA Kabupaten Kota, Disain Tempat Pengelolaan Sampah Perkantoran, SOP (Standard Operation Procedure) pengolahan sampah Perkantoran dan pilot plant sistem online monitoring untuk IPAL Geostek dan IPAL BPPT Thamrin. Sedangkan Grup Kegiatan ketiga telah menghasilkan Sistem Informasi B3POP yang dapat diakses oleh masyarakat melalui Web, juga menghasilkan rekomendasi penanganan B3 untuk industri Besi/Baja. Untuk mendukung kerjasama dengan PemKot Probolinggo, ditahun 2014 juga telah dilakukan kajian TPA utamanya adalah untuk pemurnian gas metan yang dihasilkan oleh TPA. Seluruh hasil-hasil dari kegiatan, dipaparkan lengkap pada bab-bab berikutnya dalam buku ini. Dalam pelaksanaan kegiatan PPTL 2014, Pusat Teknologi Lingkungan tidak bekerja sendiri namun didukung oleh mitra dari Swasta, Pemerintah Daerah dan Kementerian serta dari Industri. Mitra-mitra tersebut beserta perannya diuraikan pada table

5 Tabel 1.1. Mitra Kerjasama Pusat Teknologi Lingkungan No Nama Mitra Pekerjaan dalam Anggaran Eksternal Kegiatan (in Kind/in Cash) Alamat Pemda Kab. Probolinggo Fasilitator program Penyediaan ruang untuk pelatihan dan Badan Lingkungan Hidup diseminasi teknologi TPA penyelenggaraan sosialisasi teknologi 2 Kementeria n Penyedia Informasi dan Penyelenggaraan FGD. Masukan data Asdep B3 Kemen Hut LH Lingkungan Hidup Kehutanan Regulasi POPs B3 data 3 Dinas Kebersihan/ Menyediakan air lindi dan data Fasilitas air lindi untuk penelitian Pengelola TPA Bantar Gebang pengelola TPA Bantar Gebang (PT. Godang Tua Jaya data mengenai TPA 4 Bappeda Memfasilitasi Data kualitas air, Bappeda Raja Ampat Raja Ampat data data dan mengarahkan penempatan arsinum fasilitas peresmian 5 DKK TOA Memfasilitasi sensor online monitoring kualitas air Dari DIPA BPPT Tokyo Jepang 5

6 STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN TAHUN 2014 PROGRAM MANAGER Drs. Feddy Suryanto Asisten Program Manager Ir. Achirwan, MT. WBS 1.1. Pilot Plant Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Air & Daur Ulang Air Limbah Ir.Taty Hernaningsih,M.Sc Group WP Uji Coba Kinerja Pilot Plant IPAL Lindi Dinda Hartaya ST. WP Aplikasi Teknologi Pengolahan Air Minum Ir. Wahyu Widayat MSi. KEPALA PROGRAM Ir. P. Nugro Rahardjo MSc. WBS 1.2. Pilot Plant TPA Sanitary Landfill, IPAL Geostek & Penyempurnaan IPAL Gd BPPT Dr. Ir.Ikbal M.Eng Group WP Disain dan Rekomendasi Teknologi TPA Sanitary Landfill Kabupaten Dr. Ir. Wahyu Purwanta WP Pembangunan IPAL Lab. & Onlimo IPAL Gdg Geostek Ir. Nusa I.Said MEng. APU WP Penyempurnaan IPAL, Daur Ulang Air & Onlimo Gdg BPPT Ir. Setiyono MSi. WP Disain Sistem Pengelolaan Sampah Gedung Geostek Ir. Suprapto MSc. CHIEF ENGINEER DR. Ir. Rudi Nugroho M.Eng. WBS 1.3. Pengembangan Teknologi Pengelolaan B3 & POPs Drs. Lestario Widodo GL WP Pengembangan Sistem Informasi B3 & POPs Heru DwiWahyono M.Kom. WP Pengelolaan Limbah B3 Pada Industri Mercury Ir. Wiharja MSi. Annual Report 2014 Gambar 1.1. Struktur Kerekayasaan Program Pengkajian & Penerapan Teknologi Lingkungan 6

ANNUAL REPORT PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

ANNUAL REPORT PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN ANNUAL REPORT 201 LAPORAN TAHUNAN PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN KEDEPUTIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

DISEMINASI TEKNOLOGI

DISEMINASI TEKNOLOGI DISEMINASI TEKNOLOGI Achirwan Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: achirwans@gmail.com PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 SIDa.F.9 Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Dr. Ir. Arie Herlambang, M.S. Drs. Satmoko Yudo M.Eng Ir. P. Nugro Rahardjo, M.Sc Ir. Setiyono,

Lebih terperinci

Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs.

Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs. KODE JUDUL: SIDa.F.9 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK PENINGKATAN SUPLAI AIR BERSIH DI KOTA DEPOK Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto,

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI MISI Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL

EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL Firman L. Sahwan Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN Wahyu Purwanta Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: wahyu.purwanta@bppt.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) STRUKTUR ORGANISASI Unsur organisasi Ba terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu unsur Pimpinan (Kepala Ba), Pembantu Pimpinan (Sekretaris Sub Bagian)

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH

TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH Aflakhur Ridlo Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: ridloa@gmail.com

Lebih terperinci

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan KODE JUDUL: SIDa.F.9 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pengembangan Teknologi Pemanenan Air

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN Agenda pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

Lebih terperinci

RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR

RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR RIWAYAT TIM PENULIS 1. Dr. Ir. Arie Herlambang, MS, lahir di Jakarta, 29 September 1960. Telah menamatkan pendidikan di bidang Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika pembangunan yang berjalan pesat memberikan dampak tersendiri bagi kelestarian lingkungan hidup Indonesia, khususnya keanekaragaman hayati, luasan hutan dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI GUGUS TUGAS GERAKAN NASIONAL INDONESIA BERSIH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Temu Ilmiah Lingkungan, HCD 35 TH PSIL Universitas Indonesia INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR

PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR Robertus Haryoto Indriatmoko Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail:

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA Disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen: PELATIHAN DAN SOSIALISASI PEMBUATAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala Dinas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : KEPALA SUB BIDANG PEMBEEDAYAAN MASYARAKAT DAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN 2. TUGAS : melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi

Lebih terperinci

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global sebagai salah satu masalah lingkungan yang serius baik sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan negara berkembang dituding

Lebih terperinci

TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY NEEDS ASSESSMENT (TNA) INDONESIA - TAHUN 2011

TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY NEEDS ASSESSMENT (TNA) INDONESIA - TAHUN 2011 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 428 TAHUN 2011 TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sekarang ini sudah menjadi penarik tersendiri bagi penduduk luar Kota Yogyakarta dengan adanya segala perkembangan di dalamnya. Keadaan tersebut memberikan

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan TPA Bakung kota Bandar Lampung masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, karena belum adanya salahsatu komponen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan permasalahan cukup pelik yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Begitu pula dengan di Indonesia terutama di kota besar dan metropolitan, masalah

Lebih terperinci

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur P E M E R I N T A H KABUPATEN KUTAI TIMUR Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Oleh: Ir. Suprihanto, CES (Kepala BAPPEDA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR hasil pemantauan kualitas air sungai yang memenuhi baku mutu. hasil pemantauan air sungai yang memenuhi baku mutu

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH CAIR BAGI USAHA MIKRO BATIK DENGAN INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH KOMUNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

Lebih terperinci

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu

Lebih terperinci

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah ( No.1050, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Baku Mutu. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2016

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan 25 METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Situ Sawangan-Bojongsari, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Waktu penelitian adalah 5

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Meningkatkan kualitas dan fungsi LH melalui upaya pencegahan dan pengendalian terhadap pencemaran air dan udara Meningkatkan

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI Talangagung Tantangan Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Sebagian besar tempat pemrosesan akhir sampah di Indonesia

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012) 4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PEKALONGAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA TESIS FEDDY SURYANTO 55111120146 UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH Suprapto Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: suprapto.bpptbas@yahoo.com

Lebih terperinci

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jl. Raya Dringu No. 81 Telp/Fax (0335) 433860 website: www.blh.probolinggokab.go.id - email:

Lebih terperinci

Program dan Kegiatan Strategis

Program dan Kegiatan Strategis Program dan Kegiatan Strategis 4.3.1. Air Minum Kebijakan strategis Pengembangan program, regulasi, political will dan law enforcement dalam melestraikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center WATER AND WASTEWATER TREATMENT ONLINE MONITORING SOLID WASTE TREATMENT PHOTOBIOREACTOR MICRO ALGAE & BIOFUEL GREEN CITY & MANGROVE CONSERVATION

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN CILACAP DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April Knowledge Management Forum 2017, 25-27 April 2017 Definisi Perubahan Iklim AKSI ADAPTASI DAN MITIGASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKETAHANAN IKLIM Knowledge Management

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2016 TAHUN 2016 TENTANG BAKU MUTU LINDI BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN III.1. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD BLH Provinsi Tahun 2015 Permasalahan lingkungan hidup merupakan permasalahan yang dampaknya berkesinambungan dan berkelanjutan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 39 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG KODE JUDUL: X-130 PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN Perekayasa/ Peneliti: Dr. Ir. Teguh Wikan Widodo, MSc Ir. M. Hidayat Ir. D.A.Budiman,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi sanitasi di Kabupaten Bojonegoro yang telah digambarkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro mencakup sektor air limbah, persampahan,

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah tidak terpisahkan dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional seperti yang telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010

SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010 SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010 LATAR BELAKANG Sampai tahun 2004 Pemerintah telah membangun dan meningkatkan pelayanan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2010 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 LAMPIRAN III UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pasal 1 (1.1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah

Lebih terperinci

10 sungai dan 2 danau

10 sungai dan 2 danau Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kondisi Kinerja pada Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KODE Program dan Kegiatan Awal RPJMD Tahun 2014

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA ENDAH MURNININGTYAS Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam acara FGD Pembentukan Komite Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2 dengan jumlah penduduk yang mencapai 3.890.757 jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak negatif dari pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor Renstra 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renstra Kota Metro merupakan suatu proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kota Metro selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2. Rencana Strategis PTL Berdasarkan analisis potensi, tantangan, peluang, hambatan dan permasalahan seperti telah dijelaskan pada Bab, maka Pusat Teknologi Lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Masalah pencemaran lingkungan di kota besar, khususnya Jakarta telah menunjukkan gejala yang cukup serius, khususnya masalah pencemaran air.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan

Lebih terperinci

POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman *

POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman * 1 POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 25 November 2015; disetujui: 11 Desember 2015 Polemik Pengelolaan Sampah Masalah pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Penulisan Laporan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan (the United Nations Conference on Environment and Development UNCED) di Rio

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH Lampiran V : Deskripsi Program / Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH No. Uraian Deskripsi 1. Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 2. Judul Kegiatan Pembangunan sarana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci