PENGARUH MEGA MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR NEW V-IXION DI SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MEGA MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR NEW V-IXION DI SURABAYA"

Transkripsi

1 PENGARUH MEGA MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR NEW V-IXION DI SURABAYA Chiko Handevi Winarningsih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the influence of mega marketing which consists of product, price, distribution channel, promotion, marketing public relations and power simultaneously, partially and find out which one variable have dominant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. The multiple linear regressions is used in order to analyze data. The F test result shows that mega marketing which consist of product, price, distribution channel, promotion, marketing public relations and power simultaneously have significant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. The t test result shows that mega marketing which consist of product, price, distribution channel, promotion, marketing public relations and power partially have significant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. The result of partial determination coefficient (r 2 ) test shows that promotion variable has dominant influence to the consumer decision New V-ixion motorcycle at PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. Keywords: mega marketing, consumer decision, multiple linear regressions test and partial determination coefficient test. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power secara simultan, parsial dan variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Untuk menganalisis data digunakan uji regresi linier berganda. Hasil uji F menunjukkan bahwa mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil uji t menunjukkan bahwa mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil uji koefesien determinasi parsial (r 2 ) menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Kata kunci: mega marketing, keputusan pembelian, uji regresi linier berganda dan uji koefisien determinasi parsial. PENDAHULUAN Arus globalisasi sangatlah mempengaruhi kehidupan setiap individu di Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style, fashion, dan sebagainya. Efek perubahan pada suatu negara saat ini akan menjadi sangat signifikan karena adanya globalisasi tersebut. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara membuat semakin banyaknya produk yang masuk ke suatu negara seperti Indonesia, sehingga menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Dengan demikian, mengharuskan setiap perusahaaan untuk dapat memanfaatkan sumber dayanya secara optimal. Selain itu, kebutuhan dan keinginan pasar dewasa ini semakin dinamis sehingga

2 membuat kegiatan pemasaran tidak hanya terfokus pada kegunaan produk tetapi juga pada pemenuhan dan pemuasan kebutuhan konsumen. Agar minat beli masyarakat terus meningkat, maka sangat dibutuhkan adanya pengembangan secara terus menerus terhadap produk yang dihasilkan sehingga perusahaan memiliki keunggulan daya saing yang baik dalam pasar domestik maupun pasar global. Fenomena persaingan bisnis di dunia teknologi khususnya transportasi seperti sepeda motor berkembang sangat pesat di Indonesia. Munculnya perusahaan-perusahaan sepeda motor baru tentunya memberikan warna tersendiri bagi perusahaan-perusahaan sepeda motor yang terdahulu. Mereka akan saling bersaing untuk berusaha menciptakan nilai dan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen. Banyak perusahaan sepeda motor (Yamaha, Honda, Suzuki, dan lain-lain) yang menawarkan keunggulan masing-masing produk dan inovatif mulai dari desain, warna, tipe (sport, matic, and moped), dan nilai kegunaan yang berbeda-beda. Salah satu inovatif terbaru dewasa ini adalah perubahan sistem mesin yang semula menggunakan karburator menjadi injeksi (injection). Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam mesin pembakaran untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar. Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur secara homogen. Hal ini menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga yang besar. Selain memiliki kelebihan, mesin injeksi juga memiliki kelemahan. Perawatan mesin injeksi jauh lebih rumit dari pada mesin karburator. Sehingga membutuhkan perawatan yang lebih teliti dan dilakukan oleh tenaga mekanik yang handal. Oleh karena itu, biaya perawatan yang harus dikeluarkan relatif lebih tinggi. Selain itu, suku cadang untuk mesin injeksi relatif mahal dan sensitif terhadap benturan atau guncangan. Dengan adanya inovatif tersebut, Honda selaku pelopor mesin injeksi di Indonesia dengan memperkenalkan Honda SupraX 125 yang didukung penuh dengan teknologi Honda PGM-FI (programmed fuel injection) pada tahun 2005 memiliki kelebihan tersendiri diantara para pesaingnya. Pada tahun 2013, Honda kembali meluncurkan teknologi injeksi melalui motor sportnya yaitu Honda CB 150R. Untuk bersaing dengan Honda, Yamaha dan Suzuki mulai menggunakan teknologi injeksi. Pada tahun 2007, Yamaha memproduksi motor sport yaitu Yamaha V-ixion dengan menggunakan teknologi injeksi. Pada tahun 2013, Yamaha V-ixion di upgrade menjadi Yamaha New V-ixion FI. Sementara itu, pada tahun 2008 Suzuki menggunakan teknologi injeksi pada Suzuki Shogun 125 FI. Hal ini membuat persaingan menjadi sangat ketat. Dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan perilaku pembelian. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian salah satunya teori mega marketing. Mega marketing adalah istilah yang diciptakan oleh Philip 2

3 Kotler yang mana menggambarkan kegiatan pemasaran yang dibutuhkan untuk mengelola unsur-unsur lingkungan eksternal perusahaan (pemerintah, media, dan lain-lain) sehingga perusahaan memiliki tambahan kekuatan untuk bersaing. Dalam teori tersebut, Kotler menambahkan formula dari marketing mix (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) menjadi produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V- ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya?; (2) Manakah di antara variabel bebas tersebut yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya?. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya; (2) Untuk mengetahui manakah di antara variabel bebas tersebut yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Teori Mega Marketing Menurut Kotler (2000), mega marketing adalah perpaduan antara marketing mix (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi), marketing public relation, dan power dengan tujuan untuk mengelola unsur-unsur lingkungan perusahaan (pemerintah, media, dan lain-lain) sehingga perusahaan memiliki tambahan kekuatan untuk bersaing. Produk Menurut Tjiptono (1997:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. produk yang ditawarkan meliputi barang fisik (sepeda motor, komputer, buku), jasa (penginapan, asuransi, pendidikan), orang (Taufik Hidayat, Yusuf Mansyur), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka), dan ide (Keluarga Berencana). Harga Menurut Tjiptono (1997:151), harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Di samping itu, harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel (dapat diubah dengan cepat). Saluran Distribusi Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Menurut Tjiptono (1997:187), saluran distribusi adalah rangkaian perantara baik yang dikelola pemasar maupun yang independen dalam menyampaikan produk dari produsen ke konsumen. Saluran Distribusi untuk Produk Konsumen Akhir Menurut Tjiptono (1997:187), ada tingkatan-tingkatan dalam saluran distribusi berdasarkan jumlah perantara di dalamnya. Zero-level channel menunjukkan bahwa 3

4 pemasar tidak menggunakan perantara dalam memasarkan produknya. One-level channel menunjukkan pemasar menggunakan satu tipe perantara. Two-level channel menunjukkan pemasar menggunakan dua tipe perantara. Three-level channel menunjukkan pemasar menggunakan tiga tipe perantara. PT. Surya Timur Sakti Jatim selaku perusahaan pusat penjual sepeda motor Yamaha di Jawa Timur berada di three-level channel. Produsennya yaitu Yamaha Motor Company yang berpusat di Jepang, agennya yaitu Yamaha Motor Indonesia, wholesalernya yaitu PT. Surya Timur Sakti Jatim, dan retailernya yaitu Dealer Yamaha Subur Jaya Motor. Promosi Menurut Tjiptono (1995:200), promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun bagusnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya. Promosi adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaanya, untuk megubah sikap ataupun untuk mendorong orang bertindak (dalam hal pembelian). Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Bauran Promosi Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Menurut Tjiptono (1997:222), beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi adalah: Personal Selling Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Periklanan Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan setiap perusahaan untuk merek-merek yang dihasilkannya. Iklan dapat dilakukan di media massa dan elektronik. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembeliaan produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, dan meningkatkan impulse buying. Public Relations Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan, pemegang saham, pelanggan, orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. 4

5 Direct Marketing Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur. Direct marketing ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Marketing Public Relations Menurut Ruslan (2005:239), marketing public relations adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang penjualan dan kepuasaan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif sehingga dapat menghubungkan antara perusahaan, produk, dan konsumen. Power Pengertian power di dalam mega marketing yaitu merupakan salah satu elemen dari mega marketing yang bertujuan untuk mengenali dan membina hubungan baik dengan pihak-pihak yang memiliki pengaruh terhadap pasar seperti konsumen, supplier, dan pemerintah. Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen tersebut memutuskan untuk membeli. Seorang konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian, pastilah ia melewati proses-proses pengambilan keputusan dalam hal pembelian. Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub yang lebih spesifik. Menurut Tjiptono (1997:20), proses pengambilan keputusan dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: 1. Pengambilan Keputusan yang Luas Pengambilan keputusan ini bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dipecahkan melalui pembelian beberapa produk. Untuk keperluan itu, konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masingmasing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek akan mengarah kepada keputusan pembelian. Setelah itu konsumen akan mengevaluasi hasil dari keputusan tersebut. Proses pengambilan keputusan ini terjadi untuk kepentingan khusus bagi konsumen atau untuk pengambilan keputusan (decision making) yang membutuhkan tingkat keteribatan tinggi, misalnya pembelian produk mahal, mengandung nilai prestise, dan digunakan untuk waktu yang lama. 2. Pengambilan Keputusan Terbatas Proses pengambilan keputusan ini terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Umumnya berlaku untuk pembelian produk-produk yang kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin.. Dimungkinkan pula terjadi pada kebutuhan yang bersifat emosional atau juga pada environmental needs, misalnya seseorang memutuskan untuk membeli suatu merek atau produk baru dikarenakan bosan dengan merek yang sudah ada, atau karena ingin mencoba sesuatu yang baru. 5

6 3. Pengambilan Keputusan Kebiasaan Yaitu konsumen mengenal masalahnya kemudian langsung memutuskan untuk membeli merek atau produk favoritnya (tanpa evaluasi alternatif). Evaluasi hanya terjadi bila merek yang dipilih tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Produk yang biasa dibeli melalui proses ini antara lain sabun mandi, pasta gigi, makanan ringan, minyak rambut, dan lain-lain. Rerangka Konseptual Rerangka konseptual penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variabelvariabel penelitian tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti. 6 Produk (x 1) Harga (x 2) Saluran distribusi (x 3) Promosi (x 4) Keputusan konsumen membeli sepeda motor yamaha new v-ixion (y) Marketing public relations (x 5) Power (x 6) Sumber: Kotler (2000), disusun. Keterangan: Pengaruh secara Simultan Pengaruh secara Parsial Gambar 1 Rerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2012:99), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Diduga mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya; (2) Diduga di antara variabel bebas tersebut

7 ada yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling insidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data dalam arti konsumen yang menjadi responden pernah membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya dan responden merupakan konsumen langsung. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Independen 1. Produk (x 1) Indikator dari produk antara lain: a. Desain (x 1.1) b. Kehandalan mesin injeksi (x 1.2) c. Kenyamanan (x 1.3) d. Warna dan variasi (x 1.4) e. Ketersediaan suku cadang (x 1.5) f. Jaminan kualitas produk (x 1.6) 2. Harga (x 2) Indikator dari harga antara lain: a. Harga tunai (x 2.1) b. Potongan harga (x 2.2) c. Harga kredit (x 2.3) d.harga jual kembali (x 2.4) e. Fluktuasi harga (x 2.5) 3. Saluran Distribusi (x 3) Indikator dari saluran distribusi antara lain: a. Lokasi yang strategis (x 3.1) b.citra perusahaan ataupun saluran distribusinya (x 3.2) c. Jumlah saluran distribusi (x 3.3) 4. Promosi (x 4) Indikator dari promosi antara lain: a. Promosi melalui iklan (media cetak dan elektronik) (x 4.1) b. Promosi melalui pameran (event organization) (x 4.2) c. Promosi melalui mulut ke mulut (word of mouth) (x 4.3) 5. Marketing Public Relations (x 5) Indikator dari marketing public relations antara lain: a. Event touring dengan komunitas sepeda motor Yamaha (x 5.1) b. Event modifikasi sepeda motor Yamaha (x 5.2) c. Mensponsori beberapa acara (x 5.3) 6. Power (x 6) Indikator dari power antara lain: a. Pelayanan yang baik terhadap konsumen (X 6. 1) 7

8 b. Pemilihan supplier yang bercitra baik (x 6. 2) c Etika iklan sepeda motor yang baik (x 6. 3) Variabel Dependen 1. Keputusan Pembelian (y) Indikator dari keputusan pembelian antara lain: a. Pertimbangan dalam membeli b. Prioritas pembelian Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:177), uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menurut Santoso (2001:277), dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: a) Jika r hitung > r tabel maka dikatakan valid. b) Jika r hitung < r tabel maka dikatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 (Ghozali, 2001:133). 3. Uji Asumsi Klasik Dalam model regresi linier ada beberapa asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Tiga asumsi diantaranya sangat berpengaruh terhadap hasil regresi berganda, yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001:74). Menurut Santoso (2001:214), dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: a) Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal. b) Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal. Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas data dengan pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P Plot of regresion standard, dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dan pertemuan sumbu x dan y. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2001:57). Menurut Santoso (2001:206), deteksi tidak adanya Multikolinieritas yaitu: a) Mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 b) Mempunyai angka tolerance mendekati 1 8

9 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas (Ghozali, 2001:69). Pendeteksian adanya heteroskedastisitas menurut Santoso (2001:210), jika sebaran titik-titik berada di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya secara linier. Adapun rumus dari regresi linear berganda adalah sebagai berikut: y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + ei Sumber: Sujarweni dan Endrayanto, 2012:88. Keterangan: y a b 1=b 2=b 3=b 4=b 5=b 6 x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 ei = Keputusan pembelian = Konstanta = Koefisien regresi dari variabel bebas = Produk (variabel bebas) = Harga (variabel bebas) = Saluran distribusi (variabel bebas) = Promosi (variabel bebas) = Marketing public relations (variabel bebas) = Power (variabel bebas) = Kesalahan pengganggu (standart error) 5. Pengujian secara Simultan Untuk pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, yaitu: a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: a) Jika nilai signifikan F < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b) Jika nilai signifikan F > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Uji koefisien determinasi berganda (R 2 ) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian determinasi berganda adalah sebagai berikut: a) Bila R 2 = 1 atau mendekati 1 atau lebih dari 1, maka semakin kuat pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain bahwa model yang digunakan adalah mendekati kebenaran. 9

10 b) Bila R 2 mendekati 0 (semakin kecil dari R 2 ), maka semakin lemah pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain model yang digunakan kurang tepat. 6. Pengujian secara Parsial Untuk pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, antara lain: a. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: a) Jika nilai signifikan t < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b) Jika nilai signifikan t > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Koefisien Determinasi Parsial (r 2 ) Yaitu digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian determinasi berganda adalah sebagai berikut: a) Bila r 2 = 1 atau mendekati 1 atau lebih dari 1, maka semakin kuat pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain bahwa model yang digunakan adalah mendekati kebenaran. b) Bila r 2 mendekati 0 (semakin kecil dari r 2 ), maka semakin lemah pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan kata lain model yang digunakan kurang tepat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskriptif Hasil Penelitian Dalam pembahasan penelitian ini akan dijelaskan tentang rata-rata tanggapan responden terhadap indikator-indikator variabel secara keseluruhan serta jumlah responden yang memberikan jawaban terhadap masing-masing indikator variabel. Untuk mengetahui hasil rata-rata tanggapan responden digunakan interval kelas. Interval kelas = Nilai Tertinggi Nilai Terendah = 5 1 = 0,8 Jumlah Kelas 5 Tabel 1 Kelas Interval Nilai Interval Kategori Nilai 4,20 < x 5,00 Sangat Setuju 5 3,40 < x 4,20 Setuju 4 2,60 < x 3,40 Cukup Setuju 3 1,80 < x 2,60 Tidak Setuju 2 1,00 < x 1,80 Sangat tidak Setuju 1 Sumber: Singarimbun dan Sofiyan, 1995: Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Produk Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan setuju berkaitan dengan semua indikator produk sepeda motor Yamaha New V-ixion yang ditawarkan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,78. Dalam 10

11 11 interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 < x 4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan tentang semua indikator produk. 2. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Harga Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan setuju berkaitan dengan semua indikator harga sepeda motor Yamaha New V-ixion yang ditawarkan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,57. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 < x 4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan tentang semua indikator harga. 3. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Saluran Distribusi Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator saluran distribusi sepeda motor Yamaha New V-ixion yang dimiliki oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,38. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator saluran distribusi. 4. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Promosi Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator promosi sepeda motor Yamaha New V-ixion yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,34. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator promosi. 5. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Marketing Public Relations Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator marketing public relations yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,26. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator marketing public relations. 6. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Power Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan cukup setuju berkaitan dengan semua indikator power yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,39. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 2,60 < x 3,40, yang menunjukkan responden memberi nilai cukup setuju atas pertanyaan tentang semua indikator power. 7. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Keputusan Pembelian Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner dapat diketahui rata-rata tanggapan responden menyatakan setuju berkaitan dengan semua indikator keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion yang mereka lakukan pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tersebut sebesar 3,55. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 < x 4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan tentang semua indikator keputusan pembelian.

12 Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Berdasarkan hasil dari pengujian validitas, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan mengenai dari seluruh variabel yang berjumlah 25 item mempunyai nilai r hitung > dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas, terlihat nilai cronbach s alpha sebesar 0,834 > dari 0,6 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. 3. Uji Asumsi Klasik Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS diperoleh hasil, yaitu sebagai berikut: a. Uji Normalitas Dari hasil uji normalitas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,995 > 0,05 hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian. Dari hasil grafik dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu y dengan sumbu x. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Dari hasil uji multikolinearitas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai (VIF) pada seluruh variabel bebas yang dijadikan model penelitian lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sehingga variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian. c. Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji heteroskedastisitas, pada grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas pada model regresi. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Variabel Bebas Sig. t r Regresi 2 Produk Harga Saluran Distribusi Promosi Marketing Public Relations Power Konstanta Sig. F R 2 0,096 0,093 0,133 0,160 0,108 0,142-2,150 0,000 0,703 0,005 0,015 0,010 0,001 0,042 0,006 8,32 % 6,22 % 6,99 % 10,92 % 4,36 % 7,87 % 12

13 Dari data tabel 2, persamaan regresi yang didapat adalah: y = -2, ,096x 1 + 0,093x 2 + 0,133x 3 + 0,160x 4 + 0,108x 5 + 0,142x 6 Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta (a) merupakan intersep garis regresi dengan y jika x = 0, yang menunjukkan bahwa besarnya variabel terikat yang digunakan dalam model penelitian sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (a) adalah -2,150 menunjukkan bahwa jika variabel bebas yang terdiri dari yaitu produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations dan power = 0, maka keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya akan sebesar -2,150. b. Koefisien regresi produk (b 1) = 0,096, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel produk dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik kualitas produk yang dimiliki oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion tersebut. Dengan kata lain jika variabel produk naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,096 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. c. Koefisien regresi harga (b 2) = 0,093, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel harga dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V- ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik strategi harga yang ditawarkan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion tersebut. Dengan kata lain jika variabel harga naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,093 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. d. Koefisien regresi saluran distribusi (b 3) = 0,133, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel saluran distribusi dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik saluran distribusi yang dimiliki oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel saluran distribusi naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,133 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. e. Koefisien regresi promosi (b 4) = 0,160, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel promosi dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik promosi yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel promosi naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,160 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. f. Koefisien regresi marketing public relations (b 5) = 0,108, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel marketing public relations dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik program marketing public relations yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel marketing public relations naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,108 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 13

14 g. Koefisien regresi power (b 6) = 0,142, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel power dengan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin baik power yang dilakukan oleh PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya tersebut akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor tersebut. Dengan kata lain jika variabel power naik 1 satuan keputusan pembelian juga akan naik sebesar 0,142 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 5. Pengujian secara Simultan a. Uji F Dilihat dari tabel 2, nilai signifikan F = 0,000 < dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. b. Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Dilihat dari tabel 2, diketahui R Square (R 2 ) sebesar 0,703 atau 70,3% yang menunjukkan pengaruh dari variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 70,3 % = 29,7 %) dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum dimasukkan ke dalam model penelitian ini. 6. Pengujian secara Parsial a. Uji t Dilihat dari tabel 2, masing-masing nilai signifikan t < dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. b. koefisien determinasi Parsial (r 2 ) Dilihat dari tabel 2, dinyatakan variabel promosi yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya karena memiliki nilai r 2 terbesar yaitu sebesar 10,92 %. SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN Simpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. Hasil ini didukung dengan nilai signifikan F sebesar 0,000 < 0,05. Hasil koefisien regresi berganda (R) sebesar 83,8 % yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas tersebut secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya memiliki hubungan yang erat; (2) Pengaruh mega marketing yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, promosi, marketing public relations, dan power secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V- ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya adalah signifikan. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi masing-masing variabel tersebut dibawah α = 5 %; (3) Variabel 14

15 promosi yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion pada PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya karena memiliki nilai r 2 terbesar yaitu sebesar 10,92 %. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: (1) Mengingat variabel promosi merupakan variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian, hendaknya manajemen PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya tetap mempertahankan strategi promosinya atau lebih ditingkatkan lagi untuk menginformasikan dealer beserta produk yang dijual kepada masyarakat atau konsumen sehingga mereka lebih mengenal dealer beserta produk tersebut kemudian berminat untuk membelinya; (2) Hendaknya PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya selain mempertahankan produk sepeda motor Yamaha New V-ixion, juga menambah varian-varian dari produk tersebut misalnya menyediakan suku cadang atau melengkapi koleksi suku cadang yang dijual. Hal ini dilakukan mengingat persepsi konsumen akan produk tersebut sudah baik; (3) Hendaknya manajemen PT Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya lebih memperhatikan lagi strategi yang menyangkut tentang harga, misalnya memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran yang dilakukan baik kredit maupun tunai, memberikan potongan harga sehingga harga mampu bersaing dengan produk yang sama pada tempat yang lain. Hal ini akan membuat konsumen merasakan bahwa dealer tersebut memberikan tawaran harga yang sangat menarik minat untuk membeli sepeda motor Yamaha New V-ixion. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa indikator dari variabel-variabel dalam penelitian terlalu banyak sehingga pengumpulan dan pengolahan data memakan waktu yang lama. Untuk penelitian selanjutnya, indikator dari variabelvariabel dalam penelitian lebih efisien dan efektif agar pengumpulan dan pengolahan data menjadi lebih cepat. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, I Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kedua. Universitas Diponegoro. Semarang. Kotler, P Manajemen Pemasaran. Edisi Terjemahan. PT Prehallindo. Jakarta Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT Prehallindo. Jakarta. Ruslan, R Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Edisi Revisi. PT Raja Grafindo. Jakarta. Santoso, S SPSS Mengelolah Data Statistik secara Profesional. Edisi Kesepuluh. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Singarimbun M. dan E. Sofiyan Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. PT. Pustaka LP3ES. Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Edisi Kesepuluh. Alfabeta. Bandung. Sujarweni V. W. dan P. Endrayanto Statistika untuk Penelitian. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tjiptono, F Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi. Yogyakarta Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta. 15

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi sangatlah mempengaruhi kehidupan setiap individu di Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style, fashion, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan dianalisis adalah harga (X1), promosi (X2),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. PT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Sesuai dengan kerangka pemikiran maka penentuan variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni 2015. Penelitian ini untuk mengatahui Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Samudra yang beralamat di Jl. H.Z Mustofa No. 59 Tasikmalaya, Jawa Barat. 3.1. Gambaran Umum Toserba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN, KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KUPUNYA RUMAH MODE. Anna Fitria

PENGARUH BAURAN PEMASARAN, KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KUPUNYA RUMAH MODE. Anna Fitria PENGARUH BAURAN PEMASARAN, KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KUPUNYA RUMAH MODE Anna Fitria AnnaFitria1@gmail.com Imam Hidayat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

: Fariz Fadlillah NPM : DosenPembimbing :Dr. HENNY MEDYAWATI, SKom., MM

: Fariz Fadlillah NPM : DosenPembimbing :Dr. HENNY MEDYAWATI, SKom., MM PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Konsumen Produk PT. Astra Otoparts di Jakarta Timur) Nama : Fariz Fadlillah NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan dua variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang begitu cepat. Persaingan yang semakin ketat dan semua perusahaan berusaha bertahan agar mampu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer, BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah pengguna produk Eiger, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dealer PT Honda Indo Perkasa Bunga Raya yang beralamat di Jln.Sultan Syarif Kasim,RT.01,RW.003 Desa Bunga Raya Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research). 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (2002), penelitian explanatory merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN APP KTM RODA TIGA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN APP KTM RODA TIGA 1 PENGARUH BAURAN PEMASARAN, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN APP KTM RODA TIGA Danang Arbinanto Indrawan danangindrawan21@gmail.com Anindhyta Budiarti achsa18@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH MOTOR MERK HONDA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH MOTOR MERK HONDA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH MOTOR MERK HONDA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Lies Handrijaningsih 1 Christera Kuswahyu Indira 2 Anisah 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK KARYA ILMIAH

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK KARYA ILMIAH PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK (Studi Kasus di PT. Penta Artha Impressi Cikarang Bekasi Periode Agustus - Oktober 2014) KARYA ILMIAH Oleh : ACHMAD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatanya yaitu kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014), metode explanatory research

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO Supriyati, Darham, Herawati Universitas Muara Bungo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

Disusun oleh: VENNY PRADANA B

Disusun oleh: VENNY PRADANA B ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pembeli Produk Minuman Fremilk Thai Tea di Surakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Obyek Penelitian Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan, penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Citra Tama Adigraha Jl. Musi 38 Surabaya. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU yang bertempat di jalan Tuanku tambusai, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa : 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12-27 Desember 2015 di Aula Jatikuwung Mini Farm Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api di Stasiun Solo Balapan) NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah hal yang menjadi fokus memiliki variasi sekaligus memberi pengaruh dan mempunyai

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini, Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Destri Andini, 11208460 LATAR BELAKANG Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian explanasi merupakan penelitian untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMUNIKASI DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK BTPN KCP JATIROGO TUBAN)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMUNIKASI DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK BTPN KCP JATIROGO TUBAN) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMUNIKASI DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK BTPN KCP JATIROGO TUBAN) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung atau tanpa melalui perantara yang didapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Masyhuri dan Zainuddin 1 bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci