MANFAAT COVER CROPS TERHADAP EROSI DAN KESUBURAN TANAH
|
|
- Erlin Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANFAAT COVER CROPS TERHADAP EROSI DAN KESUBURAN TANAH Dahlia Simanjuntak)* J. Matanari **) *) Dosen Kopertis Wil. I Medan) Dpk Fak Pertanian UNIKA St Thomas **) Dosen Fak. Pertanian UNIKA St. Thomas ABSTRAK Tanaman kacangan merupakan tanaman penutup tanah (cover crops) yang sangat berguna untuk mencegah erosi dan melindungi tanah dari sinar matahari yang terlalu terik dan juga dapat melindungi permukaan tanah dari air hujan dan mengurangi erosi terutama pada tanaman yang permukaannya miring, curam atau bergelombang sehingga mengurangi kehilangan unsur hara akibat pencucian, serta dapat berfungsi untuk mengembalikan unsur hara yang tercuci dari lapisan dalam dan permukaan tanah. Dengan gugurnya daun maupun batang kacang-kacangan yang telah mati akan memberikan kandungan nitrogen yang tinggi, sehingga dapat menstimulir pekembangan serta kehidupan mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Selain itu juga pada akar-akar tanaman kacangan terdapat nodul yang mengandung bakteri rhizobium yang berfungsi megikat udara sehingga dapat menambah unsur hara tanah. Tanaman kacangan yang telah menutup tanah juga dapat menekan pertumbuhan gulma sehingga biaya untuk pengendalian gulma dapat ditekan. Dari beberapa spesies tanaman kacangan dilihat dari fungsi penutup tanah serta sifat-sifat agronomisnya maka yang paling baik digunakan untuk PENDAHULUAN Erosi adalah merupakan proses dimana tanah dan mineral dilepaskan dan diangkut oleh air, angin dan gaya berat. Menurut Arsyad (1983) mekanisme erosi merupakan kombinasi dari dua subproses yaitu: 1. Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi tumbuk butir-butir hujan yang jatuh emnimpa tanah dan peredaman oleh air yang tergenang (proses dispersi). 2. Pengangkutan butir-butir primer tanah tersebut oleh air yang mengalir di permukaan tanah. 42 JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 2, Nomor 2, Agustus 2004
2 Semakin besar kajadian sub-proses tersebut dialami oleh permukaan sebidang tanah tertentu, maka semakin besar volume tanah yang terangkut ketempat lain atau dengan perkataan lain laju erosi tinggi. Masalah kesuburan tanah erat kaitannya dengan erosi yang terjadi pada lahan perkebunan, misalnya perkebunan karet dimana tofografinya berbukti sehingga mengakibatkan kesuburan fisik dan kimia tanah menurun, komposisi air dan udara rendah. Keadaan ini merupakan kondisi yang tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Berbagai usaha dan metode telah dicoba dan diterapkan untuk mencegah atau mengurangi kedua sub-proses tersebut dalam rangka mencegah atau mengurangi erosi tanah. Menurut Arsyad (1983), ada tiga macam metode pengendalian erosi yaitu: Metode Vegetatif, Metode Mekanik, dan Metode Kimia. Di antara ketiga metode tersebut, metode vegetatif secara langsung dapat mencegah ataupun mengurangi penghancuran struktur tanah oleh butirbutir hujan, serta menahan atau mengurangi kecepatan dan volume aliran permukaan (Cox dan Atkins, 1979). Dalam pelaksanaan metode vegetatif, antara lain dilakukan dengan cara penanaman tumbuhan atau tanaman yang menutupi tanah terus menerus, dan juga melalui pemanfaatan sisa-sisa tanaman atau tumbuhan (Residue Management) untuk menutupi permukaan tanah. Dari hasil penelitian ternyata jenis kacangan lebih baik dari rumput alamiah lainnya karena selain berfungsi melindungi permukaan tanah dari hempasan air hujan juga dapat memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah serta menekan pertumbuhan gulma terutama alangalang (Ronoprawiro, et at, 1984). Beberapa jenis Cover Corps kacangan. Jenis kacangan yang banyak ditanam sebagai cover corps (penutup tanah) antara lain adalah: Centrocema Pubescens, Benth, Calopogonium Mucunoides, Desv, Pueraria Phseoloide,Roxb, Calopogonium Caeruleum, Centracema Plumieri (Trup. ex Pers), Benth, Psophocarpus Palustris, Desv, dan Pueraria Thunbergiama (S. & Z), Benth Menurut Ronoprawira, et al (1984) ada beberapa kriteria penilaian yang digunakan terhadap spesies kacangan sebagai penutup tanah: Mudah diperbanyak melalui biji stek; Dapat menutup tanah dengan sempurna dalam waktu yang relatif singkat, sehingga tanah terlindung dari erosi; Menghasilkan banyak bahan organik dan serasah yang berasal dari pelapukan batang dan daun sehingga memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologis tanah; Dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga mengurangi persaingan antara kacangan dan tanaman utama dalam penyerapan nitrogen tanah. Selanjutnya nitrogen yang diikat dari udara akan dilepaskan kembali ke dalam tanah dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman utama; kacangan mempunyai sistem perakaran yang dalam, sehingga dapat menyerap unsur hara dari lapisan tanah yang lebih dalam kemudian memindahkannya kelapisan atas dengan gugurnya daundaun ataupun batang sehingga memperkaya lapisan permukaan tanah akan unsur. JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 2, Nomor 2, Agustus
3 MANFAAT KACANGAN TERHADAP EROSI DAN KESUBURAN TANAH Untuk mendapatkan hasil terhadap tanaman utama khususnya untuk tanaman perkebunan yang optimum perlu adanya usaha untuk menciptakan kelestarian lingkungan untuk pertumbuhan yang maksimal, apakah berupa pemupukan, pengendalian hama penyakit, gulma serta pengawetan tanah dan lain sebagainya (Ronoprawira, 1984 dan Sutijo, 1986). Penanaman tanaman penutup tanah kacangan disela-sela pertanaman karet merupakan suatu usaha yang mempunyai manfaat luas terhadap tanaman perkebunan, khususnya tanaman karet (Mangoensoekarjo, 1983) diantaranya: 1. EROSI Erosi merupakan peristiwa pindahnya atau tersangkutnya tanah ataupun bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alam seperti air dan angin. Pada lahan pertanian kekuatan erosi pada dasarnya dipengaruhi oleh kemiringan lahan, panjang lereng, jumlah curah hujan dan intensitas curah hujan, kredibilitas tanah, pengolahan tanah dan tanaman penutup tanah (Arsyad, 1983 dan Sutijo, 1986). Curah hujan yang lebih besar dari Evapotranspirasi maka potensi untuk terjadinya erosi akan semakin besar, hal ini akan menyebabkan kelestarian lingkungan terganggu (Sutijo, 1986). Dengan adanya tanaman yang hidup di atas permukaan tanah akan dapat memperbaiki kemampuan tanah dalam hal menyerap air serta memperkecil kekuatan merusak oleh butir-butir hujan yang jatuh beserta aliran air di atas permukaan tanah (Aryad, 1983). Adanya tanaman penutup tanah kacangan pada lahan perkebunan maka permukaan tanah akan terlindung dari hempasan air hujan dan pengikisan bahan organik dipermukaan. Tanpa adanya tanaman penutup tanah maka air hujan langsung jatuh dipermukaan sehingga menghancurkan agregatagregat tanah menjadi butir-butir kecil yang akan menutup pori-pori tanah dan menghalangi proses peresapan air hujan oleh tanah. Kedaan tersebut tidak diinginkan walaupun pada lahan yang datar disebabkan sebahagian air hujan tertahan di atas permukaan tanah dan selanjutnya hilang melalui proses evaporasi, dengan demikian maka udara dan air yang masuk ke dalam tanah akan berkurang. Pada tanah miring yang tidak dapat meresap kedalam tanah akan mengalir dipermukaan tanah (Ronoprawira, et al, 1984). Pengikisan terhadap butiranbutiran tanah yang dilaluinya dengan adanya akar-akar tanaman penutup tanah akan menyebabkan agregatagregat tanah lahan menjadi stabil, hal ini disebabkan akar-akar akan mengikat butir-butir tanah dan dengan menutupi permukaan tanah yang rapat oleh tajuk tanaman akan meperlambat aliran air serta dapat mencegah terjadinya pengumpulan air secara cepat (Arsyad, 1983) Menurut Chin Siew (1997), Penanaman tanaman penutup tanah kacangan pada tanaman karet mempunyai manfaat melindungi permukaan tanah dari air hujan dan mengurangi erosi terutama pada lahan yang permukaan tanahnya miring, curam atau bergelombang sehingga mengurangi kehilangan unsur hara akibat pencucian. Dengan perakaran yang dalam dapat juga berfungsi mengembalikan unsur 44 JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 2, Nomor 2, Agustus 2004
4 hara yang tercuci dari lapisan yang dalam ke permukaan tanah. Menurut Hong (1976) dan Sarief (1985), penutup tanah sangat berguna untuk mencegah erosi dan melindungi tanah dari sinar matahari yang terlalu terik. Pada Tabel-1 dapat dilihat besarnya pengaruh penutup tanah terhadap pencegahan erosi yang diukur berdasarkan banyak endapan tanah pada teras-teras di sekitar tempat percobaan di Malaysia. Tabel-1: Pengaruh Penutup Tanah dalam Mengurangi Erosi Penutup Tanah Endapan Tanah dalam teras (cm) Calopogonium 5.64 Pueraria Cratalaria Tephrosia Rumputrumputan Bera Sumber: Chien Siew Lock, 1977 Dari Tabel-1 dapat dilihat bahwa Calopogonium, paling rendah endapan tanah dalam teras, hal ini menandakan bahwa erosi sangat rendah dan Pada Bera Erosi tertinggi. 2. KESUBURAN TANAH Selain tanaman penutupan tanah berfungsi dalam menghalangi aliran air hujan di permukaan tanah, juga melindungi bahan organik dari sinar matahari langsung menurunkan temperatur tanah dan memperbaiki kesuburan tanah (Ronoprawiro, et al, 1984). Daun-daun yang gugur maupun batang kacangan yang telah mati mengandung nitrogen yang cukup tinggi. Hal ini menstimulir perkembangan serta kehidupan mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Meningkatnya aktivitas mikroorganisme tanah akan mempercepat pembusukan bagianbagian tanaman yang ada di dalam tanah, selanjutnya unsur-unsur hara dalam organ tanaman tersebut menjadi tersedia bagi tanaman (Sarief, 1985). Penambahan bahan organik ke dalam tanah dengan gugurnya daun-daun atau bagian-bagian tanaman lainnya dari tanaman penutup tanah kacangan juga terdapat nodule-nodule pada akarnya. Di dalam nodule akar hidup bakteri Rhizobium yang bersimbiose dengan tanaman inang. Bakteri ini berfungsi mengikat unsur nitrogen dari udara dan melepaskannya kembali ke dalam tanah dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman (Chin Siew Lock, 1977, dan Sarief, 1985). Laju fixasi nitrogen oleh bakteri Rhizobium tersebut barvariasi menurut tahap atau fase pertumbuhan tanaman inangnya dimana aktifitas pengikatan N2 - atmosfir sampai tanaman berbunga berjalan lambat dengan cepat setelah berbunga dan kemudian menurun lagi setelah pembentukan biji. Distribusi N-Fixasi selama pertumbuhan terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap awal bintil akar akan menggunakan % dari N fixasi; tahap kedua bintil akar memberikan % N fixasi kepada tanaman inang; tahap terakhir pengikatan N atmosfir menurun dan terjadi mobilitas nitrogen dari jaringan vegetatif ke jaringan generatif (Pandey, 1979). Selain tanaman penutup tanah kacangan bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang dapat memfixasi N atmosfir juga dengan gugurnya daun maupun batang tanaman akan menambah unsur hara ke dalam tanah. JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 2, Nomor 2, Agustus
5 baik dari keadaan sifat fisik, juga memperbaiki kemampuan tanah menyerap dan menahan air sehingga menciptakan kondisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman (Ronoprawiro, et al, 1984). Tabel-2: Jumlah Hara yang Dikembalikan ke dalam Tanah oleh Beberapa Jenis Penutup Tanah Selama Lima Tahun Penutup Hara yang Tanah dikembalikan (kg/ha) N P K Mg Leguminosa Rerumputan Alamiah Sumber: Watson, Wong Phui Weng, and R. Nararayan, 1984 Pada Tabel-2 dapat dilihat jumlah hara yang dikembalikan ke dalam tanah oleh beberapa jenis penutup tanah selama lima tahun pada tanaman karet yang belum menghasilkan. Selanjutnya penutup tanah leguminosa mengembalikan jumlah hara tertinggi dibandingkan dengan penutup tanah lainnya. Menurut Chin Siew Lock (1977), nitrogen yang dihasilkan oleh penutup kacangan melalui fixasi diperkirakan mencapai kg/ha dalam setahun atau equivalen dengan penambahan pupuk amonium sulfat 3,5 4,3 ton. Perakaran tanaman penutup tanah yang dalam dapat menyerap unsur hara dari lapisan tanah yang dalam kemudian memperkaya tanah lapisan atas melalui bahan organik yang dihasilkan. Selain itu juga tanaman tersebut akan memperbaiki struktur tanah dan mempertahankan sifat-sifat Berdasarkan pada peranan penting dari tanaman penutup tanah kacangan, maka penanaman kacangan sebagai penutup tanah merupakan langkah yang tepat dalam usaha pemeliharaan kebun terutama pada kebun yang kurang subur, atau peremajaan dengan jarak tanaman yang lebar. Erosi merupakan suatu proses dimana tanah dan mineral dilepaskan dan diangkat oleh air, angin dan gaya berat, sehingga menyebabkan turunnya kesuburan fisik dan kimia tanah. Dalam rangka mengurangi proses erosi usaha penanaman penutup tanah kacangan selain berfungsi untuk mencegah erosi juga dapat berfungsi sebagai penyubur tanah dan mengendalikan gulma. Akar tanaman kacangan mengandung nodule yang berisi bakteri Rhizobium yang berfungsi mengikat nitrogen udara sehingga dapat menambah unsur hara nitrogen tanah. Jumlah nitrogen yang dapat diikat oleh bakteri dan atmosfer sebanyak kg/ha dalam setahun. Dari beberapa spesies tanaman kacangan yang dikemukakan, dan dilihat dari fungsi penutup tanah dan sifat-sifat agronomisnya maka yang paling baik digunakan untuk mencegah erosi dan meperbaiki kesuburan tanah adalah Centrocema Pubescens dan Peuraria Phaseoloides. 46 JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 2, Nomor 2, Agustus 2004
6 DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S Pengawetan dan air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian IPB, Bogor Cox, G. W, and M. D Atkins, Agricultural Ecology. An Analyis of World Food Productions System. W.H. Freeman and Company. Chin Siew Lock,1977. Leguminous Cover for Rubber Smallhodings. Planter`s Bull 150:83-97 Hong, L.A, Evolution on The Use of Vegetative Covers for Conservation in FELDA. The Malaysian Agric. J. Vol. 51. No. 4: Mangoensoekarjo, S Gulma dan Cara Pengendaliannya Pada Budidaya Perkebunan. Departemen Pertanian, direktorat jendral perkebunan. Jakarta Pandey, S.N. 1979, Plant physiologi. Vikas Publishing House PVT Ltd. New Delhi. Sutijo. D Pengantar Produksi Tanaman Agronomi. Kerjasama Fakultas Pertanian UNILA IPB Bogor. Sarief, E.S Konservasi Tanah dan Air. Pustaka Buana, Bandung. Watson, G.A, Wong Phui Weng, and R. Nararayan Effects of Cover Plants on Soil Nutrient Status and on Growth of Hevea. III. A Comperison of Legumineus Creepers With Grasses and Mikania Cordata. J. Rubb. Res. Inst. Malaya. 8 (12): JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 2, Nomor 2, Agustus
PERAN TANAMAN PAKAN TERNAK SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI DAN PENUTUP TANAH DI PERKEBUNAN
PERAN TANAMAN PAKAN TERNAK SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI DAN PENUTUP TANAH DI PERKEBUNAN RASIDIN AZWAR Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, Jl. Salak No. 1 Bogor ABSTRAK Tanaman pakan ternak (TPT) biasa digunakan
Lebih terperincigeografi Kelas X PEDOSFER III KTSP & K-13 H. SIFAT KIMIA TANAH a. Derajat Keasaman Tanah (ph)
KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami sifat kimia tanah. 2. Memahami vegetasi tanah. 3. Memahami
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan nitrogen tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Variasi kandungan nitrogen dalam tanah terjadi akibat perubahan topografi, di samping pengaruh iklim, jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis tanaman pangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat adalah tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan
Lebih terperincimampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan
Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang utama memegang posisi penting dalam kelestarian lingkungan. Kemerosotan kemampuan tanah yang ditunjukkan dengan meningkatnya laju erosi dari
Lebih terperinciDampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora
AMDAL (AGR77) Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Hidroorologis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Umum Embung merupakan bangunan air yang selama pelaksanaan perencanaan diperlukan berbagai bidang ilmu guna saling mendukung demi kesempurnaan hasil perencanaan. Bidang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover Crop) merupakan jenis tanaman kacang-kacangan yang biasanya digunakan untuk memperbaiki sifat fisik,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Penutup Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi. Selain itu, tanaman penutup tanah juga digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciPENANAMAN KACANGAN. Oleh : Sri Hartono Area Controller 4. Pundu Learning Centre
PENANAMAN KACANGAN Oleh : Sri Hartono Area Controller 4 Pundu Learning Centre Struktur Penulisan SOP Penanaman Kacangan Pundu Learning Centre SOP Penanaman Kacangan Strukturisasi SOP Penanaman Kacangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi dan memiliki pengaruh dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, karena dapat dijadikan sebagai tempat tinggal
Lebih terperinciHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar) Produksi hijauan segar merupakan banyaknya hasil hijauan yang diperoleh setelah pemanenan terdiri dari rumput
Lebih terperinciPENDAHULLUAN. Latar Belakang
PENDAHULLUAN Latar Belakang Tanaman kakao sebagai salah satu komoditas andalan subsektor perkebunan Propinsi Sulawesi Tenggara banyak dikembangkan pada topografi berlereng. Hal ini sulit dihindari karena
Lebih terperinciTUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN
TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN Penanggulangan Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah OLEH: RESTI AMELIA SUSANTI 0810480202 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BIOCHARCOAL DAN Rhizobium TERHADAP NODULASI Mucuna bracteata ASAL BIJI DAN STEK
1 EFEKTIVITAS BIOCHARCOAL DAN Rhizobium TERHADAP NODULASI Mucuna bracteata ASAL BIJI DAN STEK Mardiana Wahyuni dan Meisri Rosinta Saragih Program Studi Budidaya Perkebunan, STIPAP Medan. Jalan Willem Iskandar,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering dengan kondisi lahan sebelum pertanaman adalah tidak ditanami tanaman selama beberapa bulan dengan gulma yang dominan sebelum
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan. Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis rumput tahunan yang
TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Alang-alang Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan produktivitasnya yang rendah. Umumnya lahan kritis didominasi vegetasi alangalang. Alang-alang (Imperata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan komoditas strategis kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan lahan untuk berbagai kepentingan manusia semakin lama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan lahan untuk berbagai kepentingan manusia semakin lama semakin meningkat. Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia. Dengan kata lain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman pangan. Pengolahan tanah adalah tindakan mekanis untuk menciptakan lingkungan yang baik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC.
3 TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. Tanaman M. bracteata merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang pertama kali ditemukan di areal hutan Negara bagian Tripura, India Utara, dan telah ditanam
Lebih terperinciPEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. erosi, tanah atau bagian-bagian tanah pada suatu tempat terkikis dan terangkut
TINJAUAN PUSTAKA Erosi Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagianbagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian-bagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan bahan pangan terpenting di Indonesia mengingat makanan pokok penduduk Indonesia sebagian besar adalah beras. Sementara itu, areal pertanian
Lebih terperinciSTAF LAB. ILMU TANAMAN
STAF LAB. ILMU TANAMAN CAHAYA Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi Fotosintesis
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Lahan Bekas Tambang Lahan bekas tambang pasir besi berada di sepanjang pantai selatan desa Ketawangrejo, Kabupaten Purworejo. Timbunan-timbunan pasir yang
Lebih terperinciI. PENDAHULAN. A. Latar Belakang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha
I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ke tahun mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gambir (Uncaria gambir Roxb.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi serta memiliki prospek yang baik bagi petani maupun
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Umum Tanaman Cabai Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1400
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan manusia akibat dari pertambahan jumlah penduduk maka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumberdaya lahan merupakan komponen sumberdaya alam yang ketersediaannya sangat terbatas dan secara relatif memiliki luas yang tetap serta sangat bermanfaat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciPENGARUH MODELING MACAM TANAMAN TERHADAP NILAI EROSI DI LAHAN PERTANIAN. Oleh : Pancadewi Sukaryorini 1) dan Moch. Arifin 1)
96 Jurnal Pertanian MAPETA Vol. 9. No. 2. April 2007 : 96-100 PENGARUH MODELING MACAM TANAMAN TERHADAP NILAI EROSI DI LAHAN PERTANIAN Oleh : Pancadewi Sukaryorini 1) dan Moch. Arifin 1) ABSTRACT Crop can
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. C-organik Tanah Andosol Dusun Arca 4.1.1. Lahan Hutan Hasil pengukuran kadar C-organik tanah total, bebas, terikat liat, dan terikat seskuioksida pada tanah Andosol dari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah
3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Degradasi lahan atau kerusakan lahan merupakan faktor utama penyebab
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Degradasi lahan atau kerusakan lahan merupakan faktor utama penyebab menurunnya produktivitas suatu lahan. Degradasi lahan adalah kondisi lahan yang tidak mampu menjadi
Lebih terperinciAGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN
AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN 1979 5777 55 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) VARIETAS LOKAL MADURA PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK FOSFOR Nurul Hidayat
Lebih terperinciVETIVER Rumput Perkasa Penahan Erosi
VETIVER Rumput Perkasa Penahan Erosi Erosi adalah proses penggerusan lapis tanah permukaan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti angin, air, es, atau gravitasi. Air hujan di atas permukaan tanah akan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mucuna bracteta 2.1.1 Botani Mucuna bracteata adalah jenis kacangan penutup tanah yang berasal dari dataran tinggi Kerala India Selatan, dapat juga dijumpai di beberapa dataran
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa terhadap Bobot Isi Pengamatan bobot isi dilakukan setelah pemanenan tanaman kacang tanah. Pengaruh pemberian mulsa terhadap nilai bobot isi tanah disajikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Mucuna bracteata adalah salah satu tanaman Leguminosae Cover Crop
PENDAHULUAN Latar Belakang Mucuna bracteata adalah salah satu tanaman Leguminosae Cover Crop (LCC), tanaman merambat ini ditemukan pertama di areal hutan Tri Pura, India Utara dan sudah meluas sebagai
Lebih terperinciEROSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OLEH: MUH. ANSAR SARTIKA LABAN
EROSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OLEH: MUH. ANSAR SARTIKA LABAN Quis 1. Jelaskan pengertian erosi. 2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi erosi. 3. Apakah erosi perlu dicegah/dikendalikan?
Lebih terperinciPERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA
PERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA Sylvia Madusari, Toto Suryanto, April Kurniawan Abstrak Penggunaan bambu sebagai wadah media
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting untuk dijadikan bahan utama pembuatan gula yang sudah menjadi kebutuhan primer
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Jagung Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays untuk spesies jagung (Anonim, 2007). Jagung merupakan tanaman semusim
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekitar 500 mm per tahun (Dowswell et al., 1996 dalam Iriany et al., 2007).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung merupakan tanaman serealia yang paling produktif di dunia, cocok ditanam di wilayah bersuhu tinggi. Penyebaran tanaman jagung sangat luas karena mampu beradaptasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan
Lebih terperincipercobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis
PEMBAHASAN Tujuan pemupukan pada areal tanaman kakao yang sudah berproduksi adalah untuk menambahkan unsur hara ke dalam tanah supaya produktivitas tanaman kakao tinggi, lebih tahan terhadap hama dan penyakit,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Vegetasi 5.2 Model Arsitektur Pohon
31 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Vegetasi Analisis vegetasi dilakukan dengan tahapan : menghitung nilai kerapatan relatif (KR), frekuensi relatif (FR), dan dominasi relatif (DR) yang penjumlahannya berupa
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN LEGUM Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens DAN Arachis pintoi SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN LEGUM Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens DAN Arachis pintoi SKRIPSI ADETIAS KATANAKAN GINTING E10013243 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciKetersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau. Pemanfaatan lahan-lahan yang kurang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan jagung. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein 30-50%, lemak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah biasanya diperlukan didalam budidaya tanaman dengan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan tanah biasanya diperlukan didalam budidaya tanaman dengan menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Tanah berfungsi sebagai tempat berkembangnya akar, penyedia
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB
KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Letak dan Ciri-ciri Lintasan Sepeda Gunung Letak lintasan sepeda gunung di HPGW disajikan dalam Gambar 5. Ciricirinya disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9 Keadaan plot penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.
Lebih terperinciEROSI DAN SEDIMENTASI
EROSI DAN SEDIMENTASI I. PENDAHULUAN Konservasi tanah dalam arti yang luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup menyediakan sumberdaya alam bagi kelangsungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup menyediakan sumberdaya alam bagi kelangsungan hidup manusia, berupa sumberdaya hutan, tanah, dan air. Antara manusia dan lingkungan hidupnya
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
35 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Curah Hujan Data curah hujan yang terjadi di lokasi penelitian selama 5 tahun, yaitu Januari 2006 hingga Desember 2010 disajikan dalam Gambar 5.1. CH (mm) 600 500 400
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat menguntungkan jika dibudayakan secara berkelanjutan. Khususnya kopi Lampung memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional, selain mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan juga mengarah pada kesejahteraan
Lebih terperinciSoal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa)
Soal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa) 1. Cara memperbaiki tanah setelah mengalami erosi yaitu dengan cara?? Konservasi Tanah adalah penempatansetiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah adalah salah satu jenis palawija yang dapat ditanam di sawah atau di ladang. Budidaya kacang tanah tidak begitu rumit, dan kondisi lingkungan setempat yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan
Lebih terperinciII. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH
5 II. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH 2.1. Karakteristik tanah tropika basah Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas di kawasan tropika basah, tetapi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. untuk menentukan suatu keberhasilan dari sebuah peternakan ruminansia, baik
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan pakan khususnya hijauan pakan menjadi salah satu faktor untuk menentukan suatu keberhasilan dari sebuah peternakan ruminansia, baik secara kuantitas maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting sebagai penghasil gula. Lebih dari setengah produksi gula berasal dari tanaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi utama, yaitu sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan dan sebagai matriks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen padat, cair dan gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik (Arsyad, 1989).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol Tanah Latosol adalah tipe tanah yang terbentuk melalui proses latosolisasi. Proses latosolisasi memiliki tiga proses utama, yaitu (1) pelapukan intensif yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil gula dan lebih dari setengah produksi gula berasal dari tanaman tebu (Sartono, 1995).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,
Lebih terperinciPEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP
PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Ubi Kayu Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu berasal dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan pembangunan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembangunan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga menyebabkan penurunan mutu lingkungan, berupa kerusakan ekosistem yang selanjutnya mengancam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan di dalam tanah karena ada gaya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit. Pemadatan
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak digunakan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan yang lebih berorientasi pada penyediaan
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan
49 BAB VI PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dengan varietas kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pertumbuhan, kompenen hasil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jagung Jagung merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah yang beriklim sedang sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat membutuhkan sinar matahari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Vegetasi Hutan Hutan merupakan ekosistem alamiah yang sangat kompleks mengandung berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh rapat mulai dari jenis tumbuhan yang kecil hingga berukuran
Lebih terperinciPAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK
PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi tanah, di laut atau badan-
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciKEMANTAPAN AGREGAT ULTISOL PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DAN KEMIRINGAN LERENG
KEMANTAPAN AGREGAT ULTISOL PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DAN KEMIRINGAN LERENG Refliaty 1 dan Erawati Junita Marpaung 2 ABSTRACT The aggregate stability of Ultisol at several land uses and slopes. The
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Aliran Permukaan
3 2. TINJAUAN PUSTAKA Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari hujan yang tidak diserap tanah dan tidak tergenang di permukaan tanah, tetapi bergerak ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pertumbuhan tanaman buncis Setelah dilakukan penyiraman dengan volume penyiraman 121 ml (setengah kapasitas lapang), 242 ml (satu kapasitas lapang), dan 363 ml
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan, diantaranya tanaman buah, tanaman hias dan tanaman sayur-sayuran. Keadaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah salah satu komoditas perkebunan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah salah satu komoditas perkebunan penting yang ditanam untuk bahan baku utama gula. Hingga saat ini, gula merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap
TINJAUAN PUSTAKA Pembibitan Kelapa Sawit Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum digunakan saat ini adalah pembibitan
Lebih terperinciPenanaman Legume Cover Crop pada Lahan Berlereng dengan Metoda Templok di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi
JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA Vol. Vol. 02 02 No. Desember 03 Desember 2011 2011, Hal. 125 129 Penanaman Legume Cover Crop pada Lahan Berlereng 125 ISSN: 2086-8227 Penanaman Legume Cover Crop pada Lahan Berlereng
Lebih terperinciPrestasi Vol. 8 No. 2 - Desember 2011 ISSN KONSERVASI LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN. Oleh : Djoko Sudantoko STIE Bank BPD Jateng
KONSERVASI LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN Oleh : Djoko Sudantoko STIE Bank BPD Jateng Abstrak Sektor pertanian di Indonesia masih mempunyai peran yang penting, khususnya untuk mendukung program ketahanan
Lebih terperinci