BAB I PENDAHULUAN. umat manusia yang tidak terlepas dari penggunaan TIK dalam kehidupan seharihari.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. umat manusia yang tidak terlepas dari penggunaan TIK dalam kehidupan seharihari."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari kehidupan umat manusia yang tidak terlepas dari penggunaan TIK dalam kehidupan seharihari. Penggunaan tersebut terlihat dari semakin tingginya pengguna internet, perangkat lunak atau media pendukung lainnya. Selain itu, penggunaan TIK juga membuat proses pekerjaan menjadi lebih mudah baik untuk memenuhi kehidupan seperti berbelanja keperluan sehari hari ataupun kebutuhan organisasi. Sehingga banyaknya organisasi yang menggunakan TIK untuk menunjang kegiatan organisasi agar menjadi lebih mudah. Organisasi dunia usaha maupun pemerintah saat ini tidak terlepas dari peranan TIK untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Pada dunia usaha penggunaan TIK sendiri dimulai dari proses produksi, pemasaran bahkan sampai proses transaksi penjualannya. Sedangkan pada dunia pemerintahan penggunaan TIK diterapkan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pemerintah agar berjalan dengan baik dan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Penggunaan tersebut dapat dilihat baik pada tingkat pemerintah kabupaten/kota, maupun propinsi dan pemerintah pusat. 1

2 2 Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang telah banyak memanfaatkan TIK untuk menunjang tupoksi satuan kerja pemerintah daerah (SKPD). Pemanfaatan TIK tersebut dapat dilihat dari berbagai lini baik publikasi informasi maupun operasioanal SKPD. Sebagai contoh dalam publikasi informasi Kabupaten Musi Banyuasin telah memanfaatkan website baik pemerintah kabupaten maupun SKPD. Sedangkan dalam bidang operasional pemanfaatan TIK dapat dilihat adanya lps, e-musrenbang, absensi finger print dan sistem informasi lainnya yang telah digunakan dengan baik untuk mencapai kesejahteraan sesuai tujuan pemerintah. Berdasarkan data yang didapatkan, pada tahun 2015 luas areal perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin adalah ,5 Ha, komoditi yang diusahakan yaitu karet, kelapa sawit, gambir, kelapa, kopi, kakao. Namun potensi tersebut belum maksimal dimanfaatkan karena kurangnya promosi dan pemberian informasi tentang potensi investasi tersebut. Padahal jika dilihat potensi investasi yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin khususnya sektor perkebunan sawit sangatlah banyak. Berdasarkan kondisi tersebut maka salah satu cara untuk memaksimalkan potensi dan peluang investasi yang ada yaitu membangun media khusus Aplikasi Potensi dan Peluang Investasi Kelapa Sawit di Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Web. Dengan adanya aplikasi berbasis web ini maka informasi dan peluang investasi dapat disebar kemana saja kepada para calon investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya dalam sektor perkebunan kelapa sawit. Selain itu, pihak Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M)

3 3 Kabupaten Musi Banyuasin dapat dengan mudah mengetahui calon investor yang berminat dalam penanaman modal kelapa sawit, sehingga dapat melakukan pengurusan perizinan lebih cepat Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah Bagaimana membangun aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web yang dapat memberikan informasi potensi dan peluang investasi bidang kelapa sawit kepada calon investor Batasan Masalah Agar permasalahan lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka ruang lingkup dari permasalahan dalam membangun aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web sebagai berikut:

4 4 1. Aplikasi berbasis web yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. 2. Perangkat lunak dapat menampilkan informasi lokasi potensi investasi khusus kelapa sawit Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Memberikan kemudahan penyebaran informasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Memberikan keleluasaan kepada calon investor dalam melihat potensi dan peluang investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 3. Memberikan kemudahan komunikasi antara calon investor dengan Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin. 4. Memberikan kemudahan Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

5 Metodologi Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Akademik 2016/2017, yaitu antara bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Februari Penelitian ini bertempat di Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011) penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1) Studi Pustaka, mempelajari buku, artikel, jurnal, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibuat. Selain itu, mempelajari beberapa teori lainnya yang dirasakan perlu.

6 6 2) Dokumentasi, mencari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan pembahasan masalah-masalah serta melengkapi data-data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini. 3) Wawancara, pada tahap ini penulis melakukan wawancara dengan pihak Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin mengenai objek penelitian dan berbagai kebutuhan user yang akan menggunakan aplikasi berbasis web ini Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan Aplikasi Potensi dan Peluang Investasi Kelapa Sawit di Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Web adalah metode waterfall. Menurut Pressman (2010: 39) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman: Gambar 1.1. Waterfall Pressman 1) Communication Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan

7 7 dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. 2) Planning Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. 3) Modeling Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. 4) Construction Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

8 8 5) Deplovment Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan dan kejelasan mengenai penulisan hasil penelitian. Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang tinjauan umum, landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan kebutuhan untuk sistem yang akan dibuat sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu juga berisi perancangan struktur antar muka untuk aplikasi yang akan dibuat.

9 9 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil implementasi analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, serta hasil pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan sistem serta saran guna pengembangan aplikasi ini di masa yang akan datang.

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Dalam rangka mewujudkan Good and Clean Govermance, pada tanggal 20 Desember 2006 dikeluarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin No. 20 Tahun 2006 tentang pembentukan Unit Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin. Unit Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin resmi beroperasional pada tanggal 17 Mei 2007 yang didahului dengan terbitnya Peraturan Bupati Musi Banyuasin No.13 tahun 2007 tanggal 03 Mei 2007 tentang Tata Cara Pelayanan Umum pada UPPTSP Kabupaten Musi Banyuasin. Pembentukan UPPTSP Kabupaten Musi Banyuasin sebagai institusi yang khusus bertugas memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, merupakan terobosan baru atau inovasi manajemen pemerintahan di Kabupaten Musi Banyuasin dan unit pelayanan terpadu pertama yang beroperasi di Propinsi Sumatera Selatan. Prosedur pelayanan dibuat sederhana, waktu proses yang jelas dan semua biaya pelayanan (khusus pelayanan non perizinan) di tanggung oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Namun dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 tahun 2007 tentang pembentukan perangkat daerah, berdasarkan Peraturan Bupati No. 7 tahun 10

11 , UPPTSP Kabupaten Musi Banyuasin berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Musi Banyuasin. Kemudian pada tanggal 10 April 2012 Bupati Musi Banyuasin secara resmi mengubah nama Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Musi Banyuasin menjadi Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten (BP3M) Musi Banyuasin berdasarkan Peraturan Daereh Nomor 4 tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M) Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam melakukan pelayanan perizinan saat ini BP3M Musi Banyuasin, proses dimulai dari pemohon menyerahkan berkas perizinan yang diterima oleh BP3M melalui loket pelayanan. Kemudian petugas melakukan pemeriksaan dan membuat surat untuk melakukan pengecekan lapangan sesuai dengan pengajuan pemohon. Setelah melakukan pengecekan maka proses selanjutnya adalah melakukan entry data dan pencetakan izin, kemudian pemohon membayar retribusi atau pajak jika dianggap perlu. Setelah izin selesai diterbitkan pertugas memberikan surat izin kepada pemohon. Adapun cara promosi yang dilakukan BP3M kepada masyarakat dan calon investor yaitu menggunakan media cetak seperti booklet, leaflet, spanduk, banner yang disebarluaskan dalam suatu pameran. Dengan kondisi tersebut akan menyebabkan kurang luasnya cakupan penyebaran informasi atau dapat dikatakan hanya sebatas kondisi tertentu saja. Selain itu juga dengan penyebaran informasi menggunakan cara konvensional tersebut maka membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena pihak BP3M Kabupaten Musi Banyuasin harus selalu mencetak

12 12 booklet, leaflet, spanduk, banner setiap tahun. Sehingga dibutuhkan suatu perangkat lunak potensi dan peluang investasi yang akan sangat membantu pihak BP3M Kabupaten Musi Banyuasin dalam mempermudah penyebaran informasi potensi dan peluang investasi yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin Landasan Teori Metode Pengembangan Perangkat Lunak Ada beberapa metode pengembangan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin. Metode tersebut antara lain waterfall model, prototype model dan mobile-d. Berikut penjelasan masing masing metode tersebut : Waterfall Model Menurut Pressman (2010: 39) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman: Gambar 2.1. Waterfall (Pressman: 2010)

13 13 1) Communication Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. 2) Planning Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. 3) Modeling Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. 4) Construction Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan

14 14 dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5) Deployment Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala Prototype Model Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspesikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototype dan menyediakan masukan untuk tim pengembangan sebelum pengembangan skala besar dimulai (Simarmata, 2013). Gambar 2.2. Tahapan Prototype Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1) Pengumpulan Kebutuhan, Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

15 15 2) Membangun prototyping, Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3) Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan di ambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3 4) Mengkodekan System, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5) Menguji System, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus diuji dahulu sebelum digunakan Mobile-D Mobile-D merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan khusus untuk mengembangkan perangkat lunak mobile. Berikut urutan pekerjaan yang ada pada mobile-d: Gambar 2.3. Urutan Pekerjaan pada Mobile-D Dari gambar diatas Mobile-D jelas metodologi yang paling rinci untuk tujuan tersebut, memiliki spesifikasi yang komprehensif untuk setiap fase dan tahap, dan untuk tugas-tugas yang terkait (Spataru: 2010). Metode pengembangan aplikasi Mobile-D (P. Abrahamsson:2014) terdiri dari tahapan berikut:

16 16 1) Explore, merencanakan dan menyusun proyek yang akan dikerjakan. Tahap ini meletakkan isu-isu dasar pengembangan sistem, antara lain arsitektur produk, proses pengembangan dan lingkungan pengembangan. 2) Initialize, menyiapkan dan memverifikasi semua isu-isu kritis dalam pengembangan yang menentukan keberhasilan proyek. Diakhir tahap ini diharapkan semua sumber daya telah siap untuk memulai membangun sistem. 3) Productionize, mengimplementasikan semua kebutuhan fungsional pada produk dengan menerapkan siklus pengembangan secara iterative dan bertingkat. 4) Stabilize, mengintegrasikan sub sistem yang telah dibangun menjadi satu kesatuan produk dengan menerapkan siklus pengembangan secara iterative dan bertingkat. 5) System test and fix, menguji dan melakukan perbaikan sistem. Hasil dari pengujian akan menjadi umpan balik bagi tim pengembang untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan sistem. Dari ketiga metode pengembangan baik waterfall, prototype dan mobile-d maka dalam peneltian ini metode yang akan digunakan adalah metode pengembangan waterfall. Hal ini disebabkan perangkat lunak yang akan penulis kembangkan merupakan aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web yang membutuhkan tahapan sesuai dengan waterfall. Selain itu, waterfall juga bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software.

17 Tools Pengembangan Perangkat Lunak Unified Modeling Language (UML) Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:113) Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. Berikut ialah tipe diagram UML yang digunakan penulis dalam pengembangan sistem.sebagai berikut: a. Use-Case Diagram merupakan pemodelan untuk melakukan sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Tabel 2.1. Simbol Use Case Diagram No Simbol Keterangan Fungsi 1 Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case. 2 Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri(independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent). 3 Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). 4 Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

18 18 No Simbol Keterangan Fungsi 5 Extend Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan. 6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. 7 System Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas. 8 Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor 9 Collaboration Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi). 10 Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi b. Activity Diagram Menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. clas... Tabel 2.2. Simbol Activity Diagram No Simbol Keterangan Fungsi 1 Start Mendefinisikan suatu tindakan sebelum aktivitas dimasukkan.

19 19 No Simbol Keterangan Fungsi 2 Activity class Class Model Activ ity1 3 Control Flow Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Mendeskripsikan kemana aliran kegiatan berlangsung. 4 class Fork/Join Cla... class... 5 Decision Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Untuk menggambarkan behaviour pada kondisitertentu. 6 Annotation Things analysis Business Process Model The Workflows package documents business processes, drawing on stakeholders, structures and objects defined in the Context and Object packages showing how these work together to provide fundamental business activities. class... 7 Final Annotation Things merupakan bagian yang memperjelas model UML. Ia dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri tiap elemen dalam model UML. Menandakan bahwa suatu tindakan atau aktivitas telah selesai Final PHP Menurut Anhar (2010: 3) PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yangditerima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server di mana script tersebut dijalankan.

20 20 Sedangkan menurut Ardhana (2012: 88), PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis server side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik Database Menurut Sutarman (2012: 15), Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013: 129), Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya. Selain itu, menurut Fathansyah (2012: 3) database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dari penjelasan diatas, database merupakan sekumpulan file yang saling berhubungan yang menyimpan data dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan.

21 Penelitian Sebelumnya Pengembangan Media Promosi Potensi dan Peluang Investasi di Kabupaten Grobogan Penelitian yang berjudul Pengembangan Media Promosi Potensi Dan Peluang Investasi Di Kabupaten Grobogan dilakukan oleh Sutopo JK pada tahun Penelitian ini mengatakan bahwa investasi merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah daerah. Dengan adanya investasi maka pengembangan wilayah akan berdampak besar untuk masing-masing daerah, karena investasi dapat mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi. Untuk itu setiap daerah perlu melakukan reorientasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerahnya dari berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menuju orientasi pada investment friendly. Selain itu juga pada peneltian tersebut dijelaskan bahwa sebuah media promosi sangatlah penting untuk mewujudkan tercapainya pengembangan daerah melalui investasi Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Desa Berbasis Web Penelitian Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web dilakukan oleh Hartono, Dwiarso Utomo dan Edy Mulyanto pada tahun Dalam penelitian ini mengatakan bahwa sistem pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, transparan, merupakan tantangan yang harus dijawab oleh lembaga pemerintahan dalam menjalankan fungsinya. Di lain pihak, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi

22 22 dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Selanjutnya dalam peneltian tersebut juga dikatakan penggunaan website sebagai pemberian informasi potensi desa akan membuat sebuah desa dengan mudah memberikan informasi potensi yang dapat dikembangkan untuk kemajuan desa tersebut Peningkatan Iklim Investasi dan Bisnis Melalui Sistem Pemetaan Sektor Industri Berbasis Web Penelitian Peningkatan Iklim Investasi dan Bisnis Melalui Sistem Pemetaan Sektor Industri Berbasis Web dilakukan oleh Edi Winarno AS, Edi Noersasongko dan Hendro Subagyo pada tahun Teknologi internet sangat membantu dalam proses penyampaian informasi yang dimiliki, antara lain keuntungannya ialah: cepat, tepat, akurat, dinamis dan memiliki jangkauan internasional. Dengan memanfaatkan dari Sistem Informasi Geografis (SIG) yang juga dapat diterapkan di jaringan internet. Penelitian yang dilakukan ialah untuk membangun sistem informasi geografis berbasis web yang dapat memetakan potensi untuk mendukung industri konsepsi lingkungan investasi sehingga ada lingkungan pemerintahan yang baik. Sektor industri mendukung perekonomian daerah, tetapi dampak negatifnya bentuk pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, sistem akan membutuhkan informasi tentang industri dan faktor-faktor potensi yang dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari aktivitas industri. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pemetaan prototipe daerah industri berbasis web yang dapat digunakan untuk mendukung konsepsi lingkungan investasi.

23 Kerangka Berpikir berikut. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini seperti terlihat pada gambar Aplikasi Potensi dan Peluang Investasi Database Web Browser Mengumpulkan data jenis potensi dan peluang investasi Mengumpulkan data lokasi potensi dan peluang investasi BP3M Kab. MUBA BP3M Kab. MUBA HTML & PHP Pemrosesan dan pemberian informasi potensi dan peluang investasi Gambar 2.4. Kerangka Berpikir Berdasarkan gambar 2.4. masing-masing tahapan tersebut yang dimulai dari mengumpulkan jenis potensi dan peluang investasi. Pada tahapan ini penulis melakukan pengumpulan data jenis-jenis potensi dan peluang investasi dalam bidang kelapa sawit baik berupa penggarapan lahan atau pengelolaan kelapa sawit itu sendiri. Sedangkan pada tahapan mengumpulkan data lokasi potensi dan peluang investasi, penulis melakukan lokasi dimana tempat potensi dan peluang investasi tersebut berada. Pengumpulan data jenis dan lokasi peluang investasi penulis lakukan pada kantor BP3M Kabupaten Musi Banyuasin. Tahap terakhir yang lakukan adalah pembuatan perangkat lunak sebagai penyedia informasi potensi dan peluang investasi. Dimana dalam membangun perangkat lunak tersebut penulis menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP.

24 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu sektor yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat setelah minyak dan gas bumi. Pada tahun 2015 luas areal perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin adalah ,5 Ha. Sekitar Ha (46,15%) merupakan perkebunan rakyat dan ,5 Ha (53,84%) merupakan perkebunan besar swasta Nasional / BUMN. Komoditi yang diusahakan yaitu karet, kelapa sawit, gambir, kelapa, kopi, kakao. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit dan karet di Kabupaten Musi Banyuasin masih sangat mungkin dikarenakan ketersediaan lahan yang sesuai untuk pertanaman kelapa sawit dan karet masih ada. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin telah terjadi sangat pesat sejak dua puluh tahun terakhir. Pembangunan perkebunan kelapa sawit dilakukan dengan beberapa pola, yaitu Perkebunan Besar Negara (PBN), Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Perkebunan Rakyat atau Plasma. Sebanyak 55 perusahaan kelapa sawit memiliki izin usaha perkebunan (IUP). 24

25 25 Industri pengolahan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin adalah pengolahan TBS menjadi CPO, sedangkan pengolahan inti sawit menjadi minyak goreng, sabun, detergen dan sebagainya belum ada. Peluang Investasi Pembangunan Pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Musi Banyuasin seperti terlihat pada diagram berikut. Produksi tbs : ton setara dengan CPO dan ,2 Kernel per tahun Prediksi 5 tahun mendatang Produksi TBS mencapai Ton setara dengan ton CPO dan kernell per tahun Dukungan Infrastruktur, seperti jaringan jalan, listrik, air bersih dan telekomunikasi yang memadai 1. Industri Biodiesel 2. Industri Minyak Goreng 3. Industri Margarin 4. Industri Sabun 5. Industri Produk Turunan Lainnya ( Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015) Penerapan pengembangan industri kelapa sawit dapat dilakukan melalui : a. Pendirian PKS terpadu dengan pabrik minyak goreng sawit (MGS) skala 5 sampai 10 ton TBS/jam di areal sentra produksi CPO di beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin. b. Pendirian PKS di beberapa kecamatan yang masih kekurangan pabrik yaitu sebanyak 2 unit ditambah dengan rencana perluasan kebun baru. c. Pembangunan industri biodesel di sentra sentra produksi kelapa sawit. d. Pembangunan kluster industri hilir kelapa sawit di tempat yang berdekatan dengan rencana pelabuhan Tanjung Api Api.

26 Analisis Kebutuhan Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, sesuai permasalahan yang ada pada latar belakang untuk melakukan perancangan dan implementasi aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web dibutuhkan hardware, software dan data sebagai berikut : Kebutuhan Hardware Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan membuat aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web ini adalah seperangkat laptop yang mempunyai spesifikasi minimum sebagai berikut : a. RAM 1 GB, b. Harddisk 320 GB c. VGA 128 MB d. Processor Intel Atom N Kebutuhan Software Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web adalah sebagai berikut : a. Sistem Operasi Windows 8 Ultimate Sistem operasi yang digunakan adalah windows 8 Ultimate. b. Microsoft Office Visio 2007

27 27 Microsoft Office Visio 2007 merupakan software yang digunakan untuk membantu perancangan. c. Notepad ++ Notepad ++ merupakan software yang digunakan sebagai editor pengkodean membuat aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web. d. Mozilla Firefox Mozilla Firefox merupakan web browser yang digunakan untuk melihat hasil tampilan pembuatan membuat aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web. e. Xampp Xampp merupakan paket web server yang digunakan sebagai server aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web Kebutuhan Data Data yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web ini ialah sebagai berikut : a. Data Potensi dan Peluang Investasi Data potensi dan peluang investasi adalah data yang dipeoleh dari Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin berupa profil potensi perkebunan.

28 28 b. Data Desa dan Kecamatan Data desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. c. Data Lokasi Potensi Investasi Data-data lokasi potensi investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi banyuasin Perancangan Arsitektur Sistem Pada perancangan arsitektur sistem ada dua jenis pengguna yaitu administrator dan visitor yang terhubung ke jaringan internet, sehingga aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web dapat diakses sesuai hak akses yang ada. Adapun yang berperan sebagai administrator adalah pihak Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M) Kabupaten Musi Banyuasin dan visitor merupakan masyarakat atau disebut dengan calon investor. Perancangan arsitektur sistem seperti yang ada pada gambar berikut. Server Web PHP Administrator Internet MySQL Visitor Gambar 3.1 Perancangan arsitektur sistem

29 Perancangan Sistem Perancangan Sistem dengan Model Usecase Diagram Untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem yang akan dibuat maka digambarkan dalam model usecase diagram seperti yang terlihat pada gambar 3.2 berikut. Use case diagram digunakan untuk memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor, fungsi / layanan yang disediakan oleh sistem ke pemakai. Interaksi atau dialog antara sistem dan aktor (administrator dan visitor), termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem. melihat halaman utama mengelola data jenis dan potensi investasi include melihat jenis / potensi investasi extends melakukan login extends mengelola data lokasi potensi investasi include melihat lokasi potensi investasi include Administrator mengelola data calon investor extends mengisi formulir ketertarikan Visitor membaca tentang aplikasi Gambar 3.2 Perancangan usecase diagram Perancangan Sistem dengan Model Activity Diagram Untuk mendapatkan gambaran yang menunjukkan transisi diantara aktivitas yang ada dalam sistem maka dibuat dalam model actvity diagram seperti yang terlihat pada gambar 3.3 dan gambar 3.4 berikut. Dari gambar tersebut activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam aplikasi potensi

30 30 dan peluang investasi yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana berakhir. aplikasi Administrator / BP3M Kab. MUBA menampilkan form login invalid login Cek data admin valid menampilkan halaman utama mengelolah jenis / potensi investasi mengelolah lokasi potensi investasi mengelolah data calon investor memproses pengolahan data menampilkan pemrosesan data berhasil Gambar 3.3 Perancangan activity diagram administrator aplikasi Administrator / BP3M Kab. MUBA menampilkan form login invalid login Cek data admin valid menampilkan halaman utama mengelolah jenis potensi investasi mengelolah lokasi potensi investasi mengelolah data calon investor memproses pengolahan data menampilkan pemrosesan data berhasil Gambar 3.4 Perancangan activity diagram visitor

31 Perancangan Basis Data Perancangan basis data merupakan tabel-tabel yang berisi atribut-atribut yang diperlukan untuk input data agar aplikasi potensi investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web yang dibuat dapat menyimpan data sesuai dengan apa yang diinginkan. Tabel 3.1 User No Atribut Tipe Data Keterangan 1 id_user Int (8) Id user 2 user_name Varchar (50) Username 3 nama Varchar (50) Nama user 4 password Varchar (50) Password user 5 hak_akses Enum( 0, 1 ) Hak akses user Nama tabel Primary key : user : id_user Tabel 3.2 Jenis Potensi Investasi No Atribut Tipe Data Keterangan 1 id_jenis Int (8) Id jenis potensi investasi 2 nama_jenis Varchar 50) Nama jenis potensi investasi 3 keterangan Text Keterangan jenis potensi investasi Nama tabel Primary key : jenis_potensi : id_jenis Tabel 3.3 Potensi Investasi No Atribut Tipe Data Keterangan 1 id_potensi Int (8) Id potensi investasi 2 id_jenis Int (8) Id jenis potensi investasi 3 nama_potensi Varchar (50) Nama potensi investasi

32 32 4 nama_daerah Varchar (100) Nama daerah potensi investasi 5 id_kecamatan Int (8) Id kecamatan 6 keterangan Text Keterangan potensi daerah 7 pilihan Enum( potensi, peluang ) Pilhan potensi atau peluang Nama tabel Primary key : potensi_investasi : id_potensi Tabel 3.4 Lokasi Potensi Investasi No Atribut Tipe Data Keterangan 1 id_titik Int (8) Id titik potensi investasi 2 id_potensi Int (8) Id potensi investasi 3 lat Float Titik lintang 4 lng Float Titik bujur 5 foto_lokasi Varchar (100) Foto lokasi potensi Nama tabel Primary key : lokasi_potensi : id_titik Tabel 3.5 Ketertarikan Investor No Atribut Tipe Data Keterangan 1 id_investor Int (8) Id investor 2 id_potensi Int (8) Potensi yang diminati 3 nama_perusahaan Varchar (50) Nama perusaahaan 4 nama_pimpinan Varchar (50) Nama pimpinan perusahaan 5 no_ktp Varchar (30) NIK atau pasport 6 npwp Varchar (30) NPWP Pimpinan atau Perusahaan 7 Varchar (50) perusahaan 8 telepon Varchar (30) Telepon perusahaan 9 alamat Text Alamat perusahaan Nama tabel Primary key : ketertarikan_investor : id_investor

33 Perancangan Antarmuka Antarmuka pengguna (User Interface) adalah bagian sistem komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer. Perancangan antarmuka adalah proses penggambaran bagaimana sebuah bagian sistem dibentuk. Tujuan dari perancangan antarmuka pengguna adalah merancang interface yang efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan Halaman utama Pengunjung Pada halaman pengunjung akan muncul halaman utaman seperti pada gambar berikut ini. HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI FORMULIR KETERTARIKAN GAMBAR PETA SEKAYU TENTANG APLIKASI LOGIN COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.5 Antarmuka halaman utama pengunjung Ada 5 (lima) menu utama saat menggunakan aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web sebagai pengunjung, yaitu:

34 34 a. Menu Jenis Potensi Investasi Menu ini berisi informasi mengenai jenis-jenis potensi investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. b. Menu Lokasi Potensi Menu ini berisi informasi mengenai lokasi-lokasi yang mempunyai potensi investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. c. Menu Formulir Ketertarikan Menu ini berisi formulir ketertarikan calon investor untuk berinvestasi bidang kelapa sawit, sehingga dapat diarahkan oleh Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M) Kabupaten Musi Banyuasin selaku administrator aplikasi ini. d. Menu Tentang Aplikasi Menu ini berisi penjelasan tentang aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web. e. Menu Login Menu ini form login aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web untuk masuk ke halaman admin Halaman jenis potensi investasi Pada halaman jenis potensi investasi, pengunjung dapat melihat potensi investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin sesuai jenis investasi.

35 35 HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSII PILIH JENIS INVESTASI Lokasi X FORMULIR KETERTARIKAN TENTANG APLIKASI Lokasi X Lokasi X LOGIN COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.6 Antarmuka jenis potensi investasi pengunjung Halaman lokasi potensi investasi Pada halaman lokasi potensi investasi, pengunjung dapat melihat lokasi yang mempunyai potensi investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin. HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI PILIH LOKASI POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI FORMULIR KETERTARIKAN Lokasi X Lokasi X TENTANG APLIKASI Lokasi X LOGIN COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.7 Antarmuka lokasi potensi investasi pengunjung

36 Halaman formulir ketertarikan investor Pada halaman formulir ketertarikan investasi, jika pengunjung tertarik melakukan investasi dapat mengisi formulir, sehingga mendapat arahan dari pihak BP3M Kabupaten Musi Banyuasin selaku administrator aplikasi ini. HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI FORMULIR KETERTARIKAN TENTANG APLIKASI LOGIN FORMULIR KETERTARIKAN INVESTASI Potensi Investasi Nama Perusahaan Nama Pimpinan NPWP NIK / Pasport Telepon Alamat Kirim Data COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.8 Antarmuka formulir ketertarikan investasi pengunjung Halaman tentang aplikasi Pada halaman tentang aplikasi, pengunjung dapat melihat tentang tujuan aplikasi ini dibuat dan manfaatnya. HEADER HALAMAN UTAMA TENTANG APLIKASI JENIS POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI FORMULIR KETERTARIKAN TENTANG APLIKASI Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx LOGIN COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.9 Antarmuka tentang aplikasi pengunjung

37 Halaman login Pada halaman ini admin dapat melakukan login dengan cara memasukkan username dan password. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi identitas, maka akan tampil pesan username dan password salah. Jika login berhasil, maka akan tampil halaman utama admin. LOGO USERNAME PASSWORD SIGN IN Gambar 3.10 Antarmuka login admin Halaman utama Admin BP3M Kabupaten Muba berikut ini. Pada halaman admin akan muncul halaman utaman seperti pada gambar HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI SELAMAT DATANG KETERTARIKAN INVESTOR USER LAPORAN COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.11 Antarmuka halaman utama admin

38 38 Ada 6 (enam) menu utama saat menggunakan aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web sebagai admin yaitu, sebagai berikut: a. Menu Jenis Potensi Investasi Menu ini untuk melakukan manajemen terhadap data jenis potensi investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Seperti: menambah, mengubah dan menghapus data jenis potensi investasi. b. Menu Potensi Investasi Menu ini untuk melakukan manajemen terhadap data potensi investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Seperti: menambah, mengubah dan menghapus data potensi investasi. c. Menu Lokasi Potensi Menu ini untuk melakukan manajemen terhadap data lokasi potensi investasi kelapa sawit yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Seperti: menentukan titik-titik, menambah, mengubah dan menghapus data lokasi potensi investasi. d. Menu Ketertarikan Investor Menu ini untuk melakukan penghapusan terhadap data calon investor. e. Menu User Menu ini untuk melakukan manajemen terhadap data user. Seperti: menambah, mengubah dan menghapus data user. f. Menu laporan Menu ini untuk melihat dan mencetak laporan.

39 Halaman data jenis potensi investasi Ada tiga tampilan dasar menu data jenis potensi pada aplikasi berbasis web ini, yaitu: tampilan data, tampilan tambah data dan tampilan ubah data. HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI Nama Jenis DATA JENIS POTENSI INVESTASI POTENSI INVESTASI Keterangan LOKASI POTENSI SIMPAN KETERTARIKAN INVESTOR USER LAPORAN No Nama Jenis xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx Ubah icon icon icon Hapus icon icon icon COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.12 Antarmuka data jenis/ potensi investasi admin Halaman data potensi investasi Ada tiga tampilan dasar menu data potensi pada aplikasi berbasis web ini, yaitu: tampilan data, tampilan tambah data dan tampilan ubah data. HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI KETERTARIKAN INVESTOR USER Jenis Potensi Nama Potensi Nama Daerah Kecamatan Keterangan Pilihan DATA POTENSI INVESTASI SIMPAN LAPORAN No Nama Jenis xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx Ubah icon icon Hapus icon icon COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.13 Antarmuka data potensi investasi admin

40 Halaman data lokasi potensi investasi Ada tiga tampilan dasar menu data lokasi potensi investasi pada aplikasi berbasis web ini, yaitu: tampilan data, tampilan tambah data dan tampilan ubah data. HEADER HALAMAN UTAMA JENIS POTENSI INVESTASI Nama Potensi DATA LOKASI POTENSI INVESTASI POTENSI INVESTASI LOKASI POTENSI peta untuk menentukan lokasi potensi investasi KETERTARIKAN INVESTOR USER Lat Lng SIMPAN LAPORAN COPYRIGHT 2017 BY RINA Gambar 3.14 Antarmuka lokasi potensi investasi admin

41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil dari penelitian yang telah dilakukan berupa aplikasi berbasis web untuk potensi dan peluang investasi kelapa sawit di kabupaten Musi Banyuasin. Dimana dalam pembuatan sistem tersebut data yang penulis ambil dari Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin. Aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web ini memiliki empat menu inti untuk pengunjung dan lima menu inti untuk admin. Adapun menu untuk pengunjung yaitu jenis potensi investasi, lokasi potensi investasi, formulir ketertarikan dan tentang aplikasi. Sedangkan menu untuk admin adalah menu jenis potensi investasi, potensi investasi, lokasi potensi investasi, ketertarikan investor, user. Aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web telah dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan untuk aplikasi berbasis web ini menggunakan black box testing. Dimana dari hasil pengujian menunjukkan dari empat menu inti pengunjung dan lima menu inti admin disimpulkan bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web ini telah sesuai dengan yang diinginkan. 41

42 Pembahasan Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan hasil dari pembuatan aplikasi potensi dan peluang investasi kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis web yang telah penulis lakukan. Aplikasi berbasis web ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Sedangkan pengimplementasian lokasi menggunakan google maps api. Aplikasi ini dapat diakses melalui browser pada jaringan local komputer dengan mengakses url localhost/investasi. Namun komputer tersebut haruslah terkoneksi dengan jaringan internet hal tersebut akan digunakan untuk mengakses library peta google map Halaman Utama Pada halaman utama akses sebagai pengunjung adalah halaman home yang pertama kali muncul ketika pengguna mengakses url localhost/investasi. Pada halaman utama ini terdapat menu jenis potensi investasi untuk melihat potensi investasi berdasarkan jenis investasi, lokasi potensi investasi untuk melihat potensi investasi berdasarkan lokasi daerah di Kabupaten Musi Banyuasin, formulir ketertarikan digunakan apabila pengunjung atau calon investor tertarik untuk berinventasi di Kabupaten Musi Banyuasin dengan mengirimkan data sehingga dapat diarahkan ke proses selanjutnya yang dikirimkan ke calon investor dan login yang dapat digunakan oleh admin untuk mengakses halaman admin. Pada gambar 4.1 berikut dapat dilihat tampilan halaman utama.

43 43 Gambar 4.1 Halaman utama Halaman Jenis Potensi Investasi Pengunjung Pada halaman jenis potensi investasi ini pengunjung dapat melihat potensi investasi berdasarkan jenis potensi seperti jenis potensi investasi perkebunan,klik tombol tampilkan maka peta yang ada dibawah akan menandai seluruh titik yang memiliki potensi investasi perkebunan. Jika arahkan ke titik maka aplikasi ini akan menampilkan atribut yang ada pada titik tersebut seperti yang terlihat pada gambar 4.2 jika mengklik investasi maka akan diarahkan ke formulir ketertarikan. Pada gambar 4.3 berikut dapat dilihat tampilan halaman jenis potensi investasi bagi pengunjung. Gambar 4.2 Atribut titik potensi pada jenis potensi

44 44 Gambar 4.3 Halaman jenis potensi investasi Halaman Lokasi Potensi Investasi Pengunjung Pada halaman lokasi potensi investasi ini pengunjung dapat melihat potensi investasi berdasarkan lokasi potensi, klik tombol tampilkan maka peta yang ada dibawah akan menandai seluruh titik yang memiliki potensi investasi sesuai daerah. Jika diarahkan ke titik maka aplikasi ini akan menampilkan atribut yang ada pada titik tersebut seperti yang terlihat pada gambar 4.4 jika mengklik investasi maka akan diarahkan ke formulir ketertarikan. Pada gambar 4.5 berikut dapat dilihat tampilan halaman lokasi potensi investasi bagi pengunjung. Gambar 4.4 Atribut titik potensi pada lokasi potensi

45 45 Gambar 4.5 Halaman lokasi potensi investasi Halaman Formulir Ketertarikan Pada halaman formulir ketertarikan ini pengunjung dapat mengisi data untuk mendaftar ketertarikan terhadap potensi yang ada, klik tombol kirim data maka pengunjung atau calon investor akan menerima konfirmasi calon investor untuk arahan selanjutnya seperti yang terlihat pada gambar 4.6. Pada gambar 4.7 berikut dapat dilihat tampilan halaman formulir ketertarikan bagi pengunjung. Gambar 4.6 Halaman konfirmasi calon investor

46 46 Gambar 4.7 Halaman formulir ketertarikan Halaman Tentang Aplikasi Pada halaman tentang aplikasi ini pengunjung dapat melihat tentang tujuan pembuatan aplikasi ini. Pada gambar 4.8 berikut dapat dilihat tampilan halaman tentang aplikasi. Gambar 4.8 Halaman tentang aplikasi

47 Halaman Login Pada halaman login ini, ketika membuka menu login maka akan tampil seperti gambar 4.9. Untuk dapat mengakses halaman admin isi username dan password kemudian klik tombol sign in, maka akan muncul halaman utama admin. Pada gambar 4.10 berikut dapat dilihat tampilan halaman utama admin. Gambar 4.9 Halaman login Gambar 4.10 Halaman utama admin

48 48 Pada halaman utama akses sebagai admin adalah halaman home admin. Pada halaman utama admin ini terdapat menu jenis potensi investasi untuk mengelola data jenis potensi investasi, potensi investasi untuk mengelola data potensi investasi, lokasi potensi investasi untuk mengelola data lokasi potensi investasi, ketertarikan investor untuk mengelola data calon investor, user untuk mengelola data user, laporan digunakan data laporan calon investor berdasarkan nama daerah potensi. Adapun admin atau user dapat melakukan ubah password dan logout pada menu pilihan menu akun user seperti terlihat pada gambar Gambar 4.11 Menu pilihan akun user Pada gambar 4.12 berikut dapat dilihat tampilan form ubah password, dimana user dapat mengubah password. Gambar 4.12 Form ubah password

49 Halaman Jenis Potensi Investasi Admin Pada halaman jenis potensi investasi admin digunakan untuk mengelola data jenis potensi investasi antara lain menambah, mengubah dan menghapus data. Seperti yang terlihat pada gambar 4.13 berikut terdapat tampilan data jenis potensi investasi serta tombol - tombol tambah jenis potensi, edit dan hapus yang digunakan untuk mengelola data jenis potensi investasi. Gambar 4.13 Tampilan data jenis potensi investasi Pada gambar 4.14 berikut terdapat tampilan tambah data jenis potensi investasi, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk penambahan data jenis potensi investasi. Gambar 4.14 Form tambah jenis potensi investasi

50 50 Pada gambar 4.15 berikut terdapat tampilan edit data jenis potensi investasi, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk mengubah data jenis potensi investasi. Gambar 4.15 Form edit data jenis potensi investasi Halaman Potensi Investasi Pada halaman potensi investasi admin digunakan untuk mengelola data potensi investasi antara lain menambah, mengubah dan menghapus data. Seperti yang terlihat pada gambar 4.16 berikut terdapat tampilan data potensi investasi serta tombol - tombol tambah potens investasii, edit dan hapus yang digunakan untuk mengelola data potensi investasi. Gambar 4.16 Tampilan data potensi investasi

51 51 Pada gambar 4.17 berikut terdapat tampilan tambah data potensi investasi, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk penambahan data potensi investasi. Gambar 4.17 Form tambah data potensi investasi Pada gambar 4.18 berikut terdapat tampilan edit data potensi investasi, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk mengubah data potensi investasi. Gambar 4.18 Form edit data potensi investasi

52 Halaman Lokasi Potensi Investasi Admin Pada halaman jenis potensi investasi admin digunakan untuk mengelola data lokasi potensi investasi antara lain menambah, mengubah dan menghapus data. Seperti yang terlihat pada gambar 4.19 berikut terdapat tampilan data lokasi potensi investasi serta tombol - tombol tambah lokasi potensi, edit dan hapus yang digunakan untuk mengelola data lokasi potensi investasi. Gambar 4.19 Tampilan data lokasi potensi investasi Pada gambar 4.20 berikut terdapat tampilan tambah data lokasi potensi investasi, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk penambahan data lokasi potensi investasi.

53 53 Gambar 4.20 Form tambah data lokasi potensi investasi Pada gambar 4.21 berikut terdapat tampilan edit data lokasi potensi investasi, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk mengubah data lokasi potensi investasi. Gambar 4.21 Form edit data lokasi potensi investasi

54 Halaman Ketertarikan Investor Pada halaman ketertarikan investor digunakan untuk mengelola data calon investor yaitu menghapus data. Seperti yang terlihat pada gambar 4.22 berikut terdapat tampilan data lokasi potensi investasi serta tombol hapus yang digunakan untuk mengelola data ketertarikan investor. Gambar 4.22 Tampilan data ketertarikan investor Halaman User Pada halaman user digunakan untuk mengelola data user antara lain menambah, mengubah dan menghapus data. Seperti yang terlihat pada gambar 4.23 berikut terdapat tampilan data user serta tombol - tombol tambah user, edit dan hapus yang digunakan untuk mengelola data user.

55 55 Gambar 4.23 Tampilan data user Pada gambar 4.24 berikut terdapat tampilan tambah data user, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk penambahan data user. Gambar 4.24 Form tambah data user Pada gambar 4.25 berikut terdapat tampilan edit user, tampilan form pengisian data dan tombol simpan untuk mengubah data user.

56 56 Gambar 4.25 Form edit data user Halaman Laporan Pada halaman laporan digunakan untuk melihat data calon investor berdasarkan nama potensi, klik tombol print maka data calon investor bisa untuk dicetak seperti yang terlihat pada gambar Pada gambar 4.26 berikut tampilan data calon investor pada menu laporan. Gambar 4.26 Halaman laporan

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB Rina Puspita 1, Darius Antoni 2, R.M. Nasrul Halim D 3 1 Mahasiswa Teknik Informatika 1 rinapuspita20@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data, meliputi data master dan data pendukung. Data master adalah data

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER

APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM ALUMNI MAHASISWA STMIK ATMA LUHUR PANGKAL PINANG BERBASIS WEB Delpiah Wahyuningsih

PERANCANGAN SISTEM ALUMNI MAHASISWA STMIK ATMA LUHUR PANGKAL PINANG BERBASIS WEB Delpiah Wahyuningsih PERANCANGAN SISTEM ALUMNI MAHASISWA STMIK ATMA LUHUR PANGKAL PINANG BERBASIS WEB Delpiah Wahyuningsih Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang delphibabel@atmaluhur.ac.id ABSTRAK Web merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas implementasi dari perancangan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bintan yang meliputi batasan implementasi, tampilan antarmuka, menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan mineral dan batubara menyatakan pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA R.M. Nasrul Halim D 1, Rahmat Novrianda 2 Program Studi Teknik Informatika 1, Program Studi Teknik Komputer 2 Fakultas Ilmu Komputer 1,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi rumah susun merupakan salah satu tuntutan di Kota Medan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan tempat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Dalam membangun sebuah perangkat lunak dibutuhkan metode pengerjaan sehingga perangkat lunak yang akan dibuat dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi merupakan sistem yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Seiring perkembangan sistem informasi saat ini tak lepas dari peran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Rancang Bangun Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Mohamad Ilham Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia Ilham.372@gmail.com Abstrak -- Kemendikbud

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Membuat suatu situs memerlukan persiapan, perencanaan yang baik, tujuan yang jelas dan percobaan yang berulang-ulang karena menyangkut semua elemen yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berbasis Web, yang berisi tentang daftar bimbingan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Dalam membangun aplikasi ini metode yang digunakan adalah Prototyping Model. Prototyping Model membangun sebuah model dari sebuah sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Gambaran Umum Pembangunan Sistem. aplikasi ini yaitu menggunakan pemrograman prosedural yakni tidak seperti

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Gambaran Umum Pembangunan Sistem. aplikasi ini yaitu menggunakan pemrograman prosedural yakni tidak seperti 64 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi 5.1.1 Gambaran Umum Pembangunan Sistem Pada pembuatan sistem penjualan sepatu olahraga berbasis mobile ini dibangun dengan berbasis bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1.

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1. BAB III DATA METODE PENELITIAN 1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat website dalam penelitian ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 1.1.1 Perangkat Keras a. Laptop b. Mouse 1.1.2 Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA 1 H Agus Salim, 2 Hermawan Julianto 1 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis yang berlangsung pada Toko Istana Boneka dan metode perancangan yang digunakan dalam membuat sistem informasi perhitungan arus kas

Lebih terperinci

2.3 Aplikasi Yang Dipakai Dalam Pembuatan website... II Pemrograman dengan Menggunakan PHP... II Pengertian PHP... II

2.3 Aplikasi Yang Dipakai Dalam Pembuatan website... II Pemrograman dengan Menggunakan PHP... II Pengertian PHP... II DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xi LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses menganalisa permasalahan untuk dipahami, diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III. 1. Analisa Sistem ng Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem informasi geografis letak lokasi rumah sakit di Deli Serdang.kni menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (Kasus : PT. Neuronworks Indonesia)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (Kasus : PT. Neuronworks Indonesia) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (Kasus : PT. Neuronworks Indonesia) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan pengujian dari sistem yang dibuat. Implementasi dan pengujian sistem ini meliputi lingkungan hardware dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR 1 Devie firmansyah, 2 Mustaqimin Akbar 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY STUDI KASUS KECAMATAN BEKASI SELATAN KOTA BEKASI

SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY STUDI KASUS KECAMATAN BEKASI SELATAN KOTA BEKASI SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY STUDI KASUS KECAMATAN BEKASI SELATAN KOTA BEKASI Disusun Oleh : Nama : RAHMAT HIDAYAT NPM : 201210227022

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok usaha yang bergerak dalam bidang produk fashion. Kegiatan penjualan berhubungan dengan arus

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG Oleh: Lina Rahmawati Sistem, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS Penelitian ini berjudul Perancangan Website Sebagai Sarana Promosi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering tidak diketahui dimana letaknya oleh para pemilik apotik dan rumah sakit. Mereka lebih cenderung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global

Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global Arni Retno Mariana 1, Agus Budiman 2, Nina Septiana 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Sub ini membahas pemesanan dan pelayanan untuk pelanggan yang tersedia di Salon Meylan. Banyak pengunjung yang datang untuk memesan rias atau perawatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan Alat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan Alat BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Lelang Kendaraan Operasional di Rajawali Citra Televisi Indonesia Berbasis Android yang

Lebih terperinci