BAB III KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB III KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kajian Teori Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu kerja merupakan langkah awal dalam membuat jadwal. Sebelum pengukuran kerja dilakukan maka perlu untuk diketahui pengertian dan cara melakukan pengukuran kerja seperti yang dijelaskan di bawah ini. Pengukuran waktu kerja (time study/ time measurement) merupakan suatu studi tentang pengukuran waktu. Pengukuran ini berguna untuk menentukan waktu baku (Standart Time) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dimana waktu baku sendiri sangat diperlukan untuk, Render (2001): a. Man power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja) b. Estimasi biaya-biaya untuk upah pekerja c. Penjadwalan dan penganggaran d. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi pekerja yang berprestasi. e. Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja. Standar tenaga kerja yang tepat mewakili lamanya waktu yang dibutuhkan oleh rata-rata karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dalam kondisi kerja yang normal. Standar kerja bisa dilakukan dengan 4 cara, Render (2001): 23

2 24 a. Pengalaman masa lalu b. Studi waktu c. Standar waktu yang telah ditetapkan sebelum pekerjaan dilakukan d. Penetapan sampel kerja Studi Waktu a. Pengukuran waktu kerja secara langsung Merupakan pengukuran waktu kerja yang dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat dimana pekerjaan yang diukur dijalankan. Yang termasuk didalamnya adalah, Render (2001) : 1. Pengukuran kerja dengan metode jam henti (stop watch time study) 2. Sampel pekerjaan (work sampling) b. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung Merupakan pengukuran waktu kerja yang dilaksanakan secara tidak langsung yaitu bahwa si pengamat tidak harus berada di tempat pekerjaan yang diukur. Perhitungan waktu kerja dilakukan dengan membaca tabel-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemen-elemen gerakan. Render (2001) Perbandingan Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung a. Cara langsung 1. Digunakan dalam mass produksi atau pekerjaan berulang-ulang

3 25 2. Estimasi tenaga kerja yang efisien dan praktis karena hanya mencatat waktu kerja dengan bantuan jam henti 3. Hasilnya akurat meskipun relatif lebih lama dari cara langsung 4. Harus pergi langsung ke stasiun kerja 5. Data waktu gerakan sesuai dengan kondisi fisik operator b. Cara tidak langsung 1. Digunakan dalam Pre desain produk 2. Estimasi harga jual dalam quotation 3. Tidak perlu pergi ke stasiun kerja langsung 4. Waktu relatif singkat (Simulasi software 5. Menggunakan data waktu gerakan berupa tabel tetapi belum ada gerakan menyeluruh dan terperinci 6. Tabel gerakan yang digunakan dari orang Eropa bisa berbeda dengan orang Asia 7. Dibutuhkan ketelitian yang akurat dari pengamat karena akan mempengaruhi perhitungannya termasuk keakuratan melihat tabel gerakan dan kondisi kerja sebenarnya Stop Watch Time Study Diperkenalkan pertama kali oleh Frederick Winslow Taylor yang melakukan pengukuran waktu kerja terhadap karyawan untuk mengetahui output standart yang bisa dihasilkan oleh karyawannya. Stop watch time study termasuk dalam

4 26 kategori metode pengukuran kerja secara langsung yang baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran dengan metode ini maka akan diperoleh waktu baku/ waktu standar untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan. Waktu baku ini dapat digunakan sebagai standart penyelesaian pekerjaan bagi pekerja yang melaksanakan pekerjaan sejenis. Pada pengukuran waktu kerja dengan stop watch time study berlaku asumsiasumsi dasar sebagai berikut, Render (2001) : a. Metode dan fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaan harus sama dan dibakukan terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan waktu baku ini untuk pekerjaan yang serupa. b. Operator harus memahami benar prosedur dan metode pelaksanaan kerja sebelum dilakukan pengukuran kerja. Operator-operator yang akan dibebani dengan waktu baku, diasumsikan memiliki tingkat ketrampilan dan kemampuan yang sama dan disesuaikan untuk pekerjaan tersebut. Untuk ini persyaratan mutlak pada waktu memilih operator yang akan dianalisis waktu kerjanya benar-benar memiliki tingkat kemampuan yang rata-rata. c. Kondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relatif tidak jauh berbeda dengan kondisi fisik pada saat pengukuran kerja dilakukan. d. Performance kerja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk seluruh periode kerja yang ada.

5 27 Aktivitas pengukuran kerja dengan stop watch umumnya diaplikasikan pada industri manufakturing yang memiliki karakteristik kerja yang berulang-ulang, terspesifikasi jelas, dan menghasilkan output yang relatif sama. Namun aktivitas pengukuran dengan stop watch ini juga bisa diaplikasikan untuk pekerjaan non manufakturing seperti aktivitas perkantoran maupun jasa layanan dengan syarat dipenuhinya beberapa kriteria seperti, Render (2001) : a. Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform. b. Isi/ macam pekerjaan harus homogen. c. Hasil kerja (output) harus dapat dihitung secara nyata (kuantitatif) baik secara keseluruhan ataupun untuk tiap-tiap elemen kerja yang berlangsung. d. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya.

6 Langkah Langkah Pengukuran Kerja TETAPKAN PROSES yang akan diukur dan beritahu Leader / Operator TUJUAN pengukuran Agar bekerja dengan wajar sesuai standart Bagi proses kerja ke dalam ELEMEN KERJA, amati catat waktu yang dibutuhkan operator Handycam,stopwatch,lembar kombinasi proses, alat tulis,kalkulator PENGUJIAN DATA Keseragaman data Dari hasil pengamatan tetapkan RATING PERFORMANCE operator Agar diperoleh waktu normal Lembar pengujian data Membantu keyakinan Pengamatan (tergantung dari jenis penelitian) Tetapkan ALLOWANCE /kelonggaran proses untuk memberikan toleransi untuk faktor kelelahan, pergerakan, /sifat manusiawi Lihat tabel penyesuaian (ada beberapa cara) Hitung average cycle time dari pengamatan elemen Kerja dan Hitung STANDARD TIME/WAKTU BAKU Gunakan Rumus WN = C/T x P WB = WN : (1-allowance) Gambar 3.1. Bagan Langkah-Langkah Pengukuran Kerja Sumber: Data yang Diolah (2015) Keterangan : WN C/T : Waktu normal : Cicle time (waktu siklus) Alowance : Faktor-faktor kelonggaran WB P : Waktu baku : Performance rating (peringkat kinerja)

7 Menetukan Performa Rating dan Allowance Faktor SKILL Tabel 3.1. Westing House Table EFFORT A1 SUPER SKILL A1 SUPER SKILL A A B1 EXCELENT B1 EXCELENT B B C1 GOOD C1 GOOD C C D AVERAGE 0.00 D AVERAGE E1 FAIR E1 FAIR E E F1 POOR F1 POOR F F2 CONDITION CONSISTENSY A IDEAL A IDEAL B EXCELENT B EXCELENT C GOOD C GOOD 0.00 D AVERAGE 0.00 D AVERAGE E FAIR E FAIR F POOR F POOR Sumber: Render (2001) Tabel 3.1 adalah rumusan rating performance berdasarkan sistem westing house yang memiliki 4 indikator yaitu skill, effort, kondisi serta konsistensi dalam melakukan proses pekerjaan. Rumus 3.1 adalah cara melakukan perhitungan rating performance berdasarkan sistem westing house pada Tabel 3.1. P = 1 (+) / (-) skill (+) / (-) effort (+) / (-) condition (+) / (-) consistensy (3.1) P > 1 P = 1 P < 1 bekerja sangat cepat bekerja wajar bekerja lambat

8 30 Penilaian berdasarkan 4 faktor: a. Skill (Ketrampilan): kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. b. Effort (Usaha): kesungguhan yang ditunjukkan operator ketika bekerja. c.condition (Kondisi kerja) d. Consistensy (Konsistensi): kenyataan bahwasetiap hasil pengukuran waktu menunjukkan hasil yang berbeda-beda Menentukan Allowance Faktor Dalam sebuah siklus kegiatan, faktor-faktor lain yang akan menyebabkan terhentinya pekerjaan merupakan hal yang sangat manusawi. Ini yang dinamakan alowance factor atau biasa disebut faktor kelonggaran waktu terhadap sebuah siklus kegiatan. Waktu khusus diluar kegiatan meliputi, personal needs, istirahat, melepas lelah, dan alasan lain diluar kontrol. Render (2001) a. Kelonggaran waktu untuk kebutuhan personal Yang termasuk kebutuhan pribadi disini meliputi, minum, ke kamar kecil, bercakap-cakap masalah pekerjaan dan yang lainnya. Kelonggaran waktu untuk keperluan pribadi ini bisa ditetapkan sekitar 4-7%. Render (2001)

9 31 b. Kelonggaran waktu untuk melepas lelah Kelelahan bisa meliputi kelelahan fisik maupun mental akibat pekerjaan yang dihadapi. Lama waktu periode istirahat dan frekuensi pengadaannya akan tergantung pada jenis pekerjaannya. Render (2001) c. Kelonggaran waktu karena keterlambatan Keterlambatan bisa diakibatkan oleh 2 faktor yaitu, keterlambatan yang dapat dihindari (avoidable delay) dan keterlambatan yang tidak dapat dihindari (unavoidable delay). Keterlambatan ini biasanya terjadi karena faktor dari mesin, operator, sistem kerja, dll. Render (2001) Untuk PT. PAP telah menetapkan alowance factor sebesar 10% pada setiap pekerjaan yang ada Metode Penjadwalan Proyek Salah satu metode yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penjadwalan proyek dengan metode PERT. Di bawah ini akan dibahas mengenai penjadwalan proyek dengan metode tersebut. Penjadwalan adalah kegiatan menetapkan jangka waktu yang harus diselesaikan termasuk bahan baku dan tenaga kerja. Pendekatan yang lazim digunakan pada proyek besar ini adalah Gant chart, PERT (Project Evaluation and Review Technique), Render (2001)

10 Pengertian Metode PERT PERT atau dikenal dengan PERT-type sistem adalah sebuah prosedur perencanaan, penjadwalan, dan pengorganisasian proyek-proyek berskala besar yang didasarkan atas penggunaan jaringan dan teknik-teknik jaringan. PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique atau teknik menilai dan meninjau kembali program. (Kirkpatric 1977: 11) Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek. Teknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur. PERT juga merupakan suatu fasilitas komunikasi dalam hal bahwa PERT dapat melaporkan kepada manajer perkembangan yang terjadi baik yang bersifat menguntungkan maupun tidak. PERT juga dapat menjaga para manajer mengetahui dan mendapat keterangan ini secara teratur. Lebih dari itu semua, PERT merupakan suatu pendekatan yang baik sekali untuk mencapai penyelesaian proyek tepat pada waktunya. (Kirkpatric 1977: 11) PERT-type sistem menggunakan network (jaringan kerja) untuk menggambarkan inter-relasi di antara elemen-elemen proyek. Setelah network suatu proyek dapat digambarkan, langkah berikutnya adalah mengestimasi waktu yang diperlukan untuk masing-masing aktivitas, dan menganalisis seluruh diagram jaringan untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing kejadian (event). Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan kita dapatkan satu

11 33 atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis (critical path). Selain itu ada pula lintasan yang tidak kritis yang mempunyai waktu untuk bisa terlambat, yang dinamakan float. Setiap jaringan memiliki titik inisiasi sebagai awal dan titik terminasi sebagai tanda berakhirnya suatu jaringan proyek. (Kirkpatric 1977: 11) Tujuan Metode PERT a. Menentukan total waktu untuk menyelesaikan suatu proyek apabila tidak ada delay yang terjadi. b. Menentukan kapan setiap aktifitas (node) paling lambat harus dimulai dan berakhir untuk memenuhi waktu proyek yang telah ditentukan (Latest Start dan Latest Finish). c. Menentukan kapan setiap aktifitas (node) paling cepat harus dimulai dan berakhir untuk memenuhi waktu proyek yang telah ditentukan (Latest Start dan Latest Finish). d. Menentukan mana aktifitas yang tidak mempunyai waktu delay (critical bottleneck). e. Berapa lama delay yang bisa ditoleransi dalam menyelesaikan suatu proyek.

12 Manfaat Metode PERT a. Menyelesaikan proyek yang kompleks / rumit. b. Penjadwalan pekerjaan, sehingga memiliki urutan yang praktis dan efisien. c. Alokasi sumber daya tersedia secara optimal. d. Mengatasi hambatan dan keterlambatan. e. Menentukan kemungkinan pertukaran (trade-off) antara waktu dan biaya. f. Menentukan probabilitas/ kemungkinan penyelesaian suatu proyek tertentu Beberapa Pengertian Penting dalam PERT a. Kegiatan: merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan yang mengkonsumsi waktu dan sumber daya, serta ada waktu mulai dan ada waktu selesainya. Biasanya disimbolkan dengan anak panah. b. Peristiwa: sesuatu yang menandai dimulainya dan diakhirinya suatu kegiatan biasanya disimbolkan dengan tanda lingkaran. c. Jalur kritis: adalah jalur terpanjang dalam keseluruhan pekerjaan, dan waktunya menjadi waktu penyelesaian minimum yang diharapkan, sehingga: 1. Penundaan kegiatan pada jalur ini akan mengakibatkan keterlambatan proyek. 2. Penyelesaian proyek dapat dipercepat bila dapat memperpendek waktu penyelesaian kegiatan-kegiatan yang ada dijalur kritis ini, dengan

13 35 memanfaatkan sumber daya yang longgar pada kegiatan-kegiatan yang tidak termasuk jalur kritis. d. Waktu kegiatan: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Dalam PERT digunakan expected time, yang merupakan kombinasi dari ke tiga waktu sebagai berikut : 1. Waktu optimistik (a): adalah waktu kegiatan apabila semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan atau penundaan-penundaan. 2. Waktu realistik (m): waktu kegiatan yang akan terjadi apabila suatu kegiatan berjalan dengan normal, dengan hambatan atau penundaan yang wajar dan dapat diterima. 3. Waktu pesimistik (b): waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan apabila terjadi hambatan atau penundaan yang melebihi semestinya. 4. Expected Time (ET) : waktu yang diharapkan untuk menyelesaikan aktifitas 5. V: selisih waktu penyelesaian aktifitas Dari kelima waktu diatas, waktu yang digunakan adalah waktu yang diharapkan/ expected time, yang diperoleh dari rumusan 2.1 dan 2.2. Expected Time (ET) = a + 4 (m) + b (3.2) 6 V = ((b-a)/6)2 (3.3)

14 36 Berkaitan dengan dimulai dan diakhirinya suatu kegiatan, beberapa istilah penting adalah : a. Earliest Start Time (ES): adalah waktu tercepat suatu kegiatan dapat dimulai. b. Latest Start Time (LS): adalah waktu paling lambat untuk memulai suatu kegiatan tanpa penundaan keseluruhan pekerjaan. c. Earliest Finish Time (EF): adalah waktu tercepat suatu pekerjaan dapat diselesaikan (ES+ET). d. Latest Finish Time (LF): adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa penundaan pekerjaan secara keseluruhan (LS+ET). e. Slack (s): waktu slack/ waktu mundur aktifitas, yang sama dengan (LS-Es) atau (LF-Ef) Untuk semua aktifitas, jika kita bisa menghitung ES dan LS, kita bisa mengetahui tiga jumlah yang lain, sbb : EF = ES + t (3.4) LF = LS + t (3.5) S = LS-ES atau LF-ES (3.6) Kelebihan dan Keterbatasan PERT lain : Kelebihan yang dimiliki melalui penjadwalan dengan metode PERT antara

15 37 a. Sangat berguna terutama saat menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar. b. Konsep yang lugas atau secara langsung (straight forward) dan tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit. c. Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan secara cepat. d. Analisis jalur kritis dan membantu menunjukkan kegiatan yang perlu diperhatikan lebih dekat. e. Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk kegiatan yang beragam. f. Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi. g. Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya. Adapun kekurangan yang dimiliki metode penjadwalan PERT antara lain: a. Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas, dan hubungannya harus bebas dan stabil. b. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama. c. Perkiraan waktu cenderung subjektif dan bergantung pada kejujuran para manajer yang takut akan bahaya terlalu optimistis atau tidak cukup pesimistis. d. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur terpanjang atau kritis. Jalur yang nyaris kritis perlu diawasi dengan baik.

16 Bentuk Sederhana dari PERT a. 1 jalur kritis, 2 orang dalam 1 tim proyek b. 3 jalur kritis, 3 orang dalam 1 tim proyek c. 10 jalur kritis, 5 orang dalam 1 tim proyek Langkah langkah dalam Melakukan Perencanaan dengan PERT a. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone). Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi. b. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan. Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.

17 39 c. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan (serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah. d. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas. Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. e. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path). Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu : 1. ES Early Start 2. EF Early Finish 3. LS Latest Start 4. LF Latest Finish Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.

18 40 f. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek. Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. 20 A.3 B.4 C D.8 G.3 H.2 I E.5 40 F.3 Gambar 3.2. Contoh Jaringan PERT Sumber: Prinsip Prinsip Manajemen Operasi, Barry Render, Jay Heizer (2001) Karakteristik PERT Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi. Ciri-ciri jalur kritis adalah: a. Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.

19 41 b. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu (slack) antara selesainya suatu tahap kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya. c. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis RCA RCA (Root Cause Analysis) atau dikenal juga dengan RCFA (Root Cause Failur Analysis) adalah suatu bentuk metode yang berdasarkan dari analisa akar permasalahan untuk memecahkan masalah dari suatu sistem dengan cara mencari dari inti permasalahan atau akar permasalahan melalui beberapa faktor atau poin RCA. Dalam RCA ada terdapat 5 langkah yang berurutan yaitu Definisi, Pengumpulan data, Identifikasi penyebab masalah, Identifikasi akar permasalahan dan perbaikan. a. Definisi Tahap definisi merupakan tahapan awal dimana kita mendefinisikan obyek dan permasalahan yang ada. Ada tiga elemen penting dalam tahapan mendefinisikan, yaitu: 1. Membuat deskripsi proyek sehingga dapat terlihat arah yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dalam proyek perbaikan. 2. Pemetaan prinsip-prinsip permasalahan yang terkait. 3. Pembuatan peta proses tingkat tinggi sehingga didapat deskripsi yang jelas tentang bagaimana jalannya proses yang akan diperbaiki.

20 42 b. Pengumpulan data Pengumpulan data sebagai tahapan ke dua yang dilakukan terhadap sistem yang telah ada dan sedang berjalan saat ini. Pengumpulan data yang benar dan dapat dipercaya sangat diperlukan untuk dapat membantu melihat perkembangan yang terjadi. c. Identifikasi Penyebab Masalah Identifikasi penyebab masalah merupakan tahap ke tiga yang harus dilakukan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab masalah. Pada tahap ini diperlukan analisa untuk menentukan penyebab-penyebab masalah. Gunakan data-data yang sudah dikumpulkan sebelumnya dan lakukan pengukuran bila perlu untuk membantu melakukan tahap tiga ini. d. Identifikasi Akar Masalah Identifikasi akar masalah merupakan tahap ke empat dimana dilakukan identifikasi terhadap akar masalah yang menyebabkan masalah itu terjadi. Datadata hasil identifikasi penyebab masalah dapat digunakan untuk menentukan akar penyebab masalah dengan cara menganalisa menggunakan beberapa metode yang dianggap relevan, misalnya seperti menggunakan diagram tulang ikan, why why analysis dan sebagainya.

21 43 e. Perbaikan Perbaikan merupakan tahap ke lima, dilakukan terhadap hasil yang diperoleh dari tahap identifikasi akar permasalahan dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan. Jika terdapat perbedaan atau variasi maka tersedia tiga alternatif yang dapat dipilih, yaitu: 1. Mengabaikannya karena variasi yang terjadi terlalu kecil. 2. Memperbaiki, jika variasi yang terjadi cukup besar. 3. Menetapkan tujuan atau target baru yang lebih tinggi. Perbaikan dilakukan terhadap sistem lama yang memiliki kekurangan dengan menemukan suatu cara baru untuk melakukan segalanya dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih murah. Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk menerapkan cara baru tersebut. Solusi yang dipilih sebagai langkah perbaikan harus mampu menghilangkan, mengurangi atau mencegah akar permasalahan yang terjadi. 3.2 Penelitian Terdahulu Berbagai jurnal penelitian terdahulu telah dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini dengan metode yang telah dipilih untuk menunjang keberhasilan dari penerapan metode tersebut. Berikut beberapa jurnal yang telah dikumpulkan: Tabel 3.2. Jurnal Penelitian Terdahulu No Penulis / Tahun Pembahasan jurnal 1 Susilo/ 2006 Jalur Kritis merupakan Jalur yang tidak terputus dari aktivitas pertama yang dilaksanakan pada proyek hingga berhentinya pada aktivitas terakhir proyek.

22 44 Table 3.2 (Lanjutan) No Penulis/ Tahun Pembahasan Jurnal 2 Son / 2005 Menggambarkan model alur kerja dengan satu set alur kerja kontrol konstruksi yang memberikan tenaga yang cukup untuk mengekspresikan model sebagian besar proses bisnis saat ini. Kemudian, metode sistematis mengidentifikasi jalur kritis untuk skema alur kerja yang diberikan. 3 Prabhakar / 2009 Metode, PERT dan CPM, menggunakan representasi grafis dari proyek yang disebut "Proyek Jaringan" atau "diagram CPM", dan digunakan untuk menggambarkan secara grafis timbal balik dari unsur-unsur proyek dan untuk menunjukkan urutan di mana kegiatan harus dilakukan 4 Demeulemeester / 1992 Prosedur cabang dan terikat dijelaskan untuk penjadwalan kegiatan proyek PERT berbagai keterbatasan sumber daya didahulukan dimana tujuannya adalah untuk meminimalkan durasi proyek 5 Guerra\ 2004 Dampak dari penerapan teknik dan alat tampak jelas pada kinerja proyek. Ada pengaruh positif dari penggunaan teknik dan alat-alat pada hasil. Ditemukan bahwa beberapa sektor tidak menggunakan metodologi yang cukup, teknik dan alat. Studi empiris membuktikan pentingnya menggunakan alat ini sebagai faktor keberhasilan dalam manajemen proyek dan kinerja. 6 Adegoke / 2011 Sebagian besar organisasi di seluruh dunia telah menemukan bahwa strategi kepuasan pelanggan diterjemahkan dengan sangat cepat untuk keuntungan dan produktivitas yang lebih tinggi. Kami menunjukkan di sini bagaimana beberapa metode Riset Operasi sederhana dapat digunakan untuk mencapai kepuasan pelanggan yang lebih baik. Metode CPM dan PERT digunakan untuk menganalisis proses yang memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam suatu organisasi 7 William / 1996 Manajemen proyek adalah disiplin penting. itu pada dasarnya alat yang kuat untuk mengelola perubahan direncanakan atau dipaksakan. Perubahan sering dikelola sebagai sebuah proyek dan manajemen proyek menyediakan seperangkat alat yang diperlukan untuk memungkinkan manajer proyek untuk memberikan hasil yang sukses 8 Dannyani / 1993 Metode PERT-CPM dapat digunakan untuk mengatur waktu penyelesaian proyek dengan lebih efisien dan efektif. Untuk dapat mengurangi dampak keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek dapat diusulkan proses crashing dengan tiga alternatif pengendalian; (i) penambahan tenaga kerja, (ii) kerja lembur, dan (iii) subkontrak. 9 Bandyopadhyay / 2002 Penggunaan CPM / PERT pendekatan untuk pendaftaran / pelaksanaan QS-9000 di Kota Metro Auto Parts telah sukses besar. Pendekatan ini telah memberikan jaringan yang efektif rencana, membantu

23 45 Table 3.2 (Lanjutan) No Penulis/ Tahun Pembahasan Jurnal mengidentifikasi dan mempercepat kegiatan kritis, merekrut personil kualitas kritis dan memperkirakan sumber daya berharga untuk setiap kegiatan tepat pada waktunya 10 Wallace/ 2001 PERT / CPM bisa sangat berguna dalam mengajar perawat proses pengorganisasian lokakarya. Meskipun beberapa perubahan harus dilakukan untuk menerapkan model berhasil, penggunaannya dapat menyebabkan kinerja yang lebih baik. Dengan membuat kalender kegiatan yang dijadwalkan, keterlambatan dalam kegiatan dapat dihindari. Penundaan bisa memerlukan membatalkan sebuah lokakarya, yang akan memiliki dampak, baik di departemen dan mereka berencana untuk hadir 11 Sánchez / 2005 Kekhususan prosedur PERT acak dalam aplikasi yang diusulkan memiliki manfaat tambahan, yaitu kemungkinan mengetahui seberapa besar kemungkinan itu adalah bahwa program ini akan akan selesai dalam jangka waktu tertentu. Akses ke Informasi ini jelas memiliki dampak yang sangat besar dalam hal evaluasi keuangan program intervensi dan, akibatnya, dalam menentukan efisiensi mereka. 12 Algarra / 2005 PERT dan CPM sebagai dasar alat untuk manajemen waktu yang efisien program sumber daya yang terbatas. 13 Peng / 1993 Tujuan penjadwalan adalah untuk meminimalkan maksimum dinormalisasi dan kendala didahulukan di antara mereka yang dinyatakan dalam PERT / CPM dengan bentuk aktivitas 14 Wong / 1986 Meskipun CPM bukan alat peramalan, tools ini menyediakan dasar bagi tindakan manajemen antisipatif. daerah kesulitan dapat diprediksi. tindakan remidial dapat diambil di waktu yang cukup untuk menghindari keterlambatan 15 Sarjono/ 2006 PT Fukuda Triguna dengan metode PERT didapatkan hasil bahwa pengerjaan proyek dapat dipercepat sebanyak 30 hari yang awalnya akan selesai selama 3 bulan dapat diselesaikan selama 2 bulan saja. 16 James / 1997 Manajemen proyek adalah suatu keharusan dan bukan sebagai barang mewah. Strategy terhadap pendefinisian pekerjaandan penghematan waktu menjadi solusi dalam project management 17 Michael / 2002 teknik ini menyediakan format yang berguna yang digunakan untuk menganalisa kegiatan untuk menentukan kondisi sumber daya, dan kemudian memberikan gambaran grafis untuk manajer proyek dalam memulai diskusi tentang bagaimana mereka harus ditangani 18 Rozenes / 2013 Makalah ini melaporkan sebuah studi yang dilakukan untuk menyelidiki metodologi manajemen proyek

24 46 Table 3.2 (Lanjutan) No Penulis/ Tahun Pembahasan Jurnal Sumber: Perpusnas versus pendekatan pengelolaan intuitif. Hasil menunjukkan bahwa pertunjukan proyek ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan sistematis. Terdapat 18 jurnal yang penyusun telah atur dan pelajari. Dari 18 Jurnal tersebut, penulis akan fokus kepada topik analisa jalur kritis dengan metode PERT. 3.3 Kerangka Pemikiran Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dan berjalan sesuai rencana maka perlu digambarkan kerangka dalam penelitian yang dilakukan. Gambar 3.3 adalah kerangka pemikiran yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Gambar 3.3. Kerangka Pemikiran Tesis Sumber: Data yang Diolah (2015)

25 26

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek Penjadwalan proyek Penjadwalan meliputi urutan dan membagi waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pendekatan yang dapat digunakan diantaranya adalah Diagram Gantt. Penjadwalan Proyek membantu dalam bidang

Lebih terperinci

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK MATERI 2 PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan, mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan organisasi timnya. 2. Penjadwalan, menghubungkan orang,

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING VENNY KURNIA PUTRI (1202112874) NOLA GUSNIA PUTRI (1202112896) SARUNA AUDIA YUSRIZAL (1202112941) ANITA DWI CAHYANI (1202112616) RUDI ISWANTO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-11 Membuat network proyek: simpul event, anak panah aktifitas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek Manajemen proyek secara harfiah terbangun dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu, maka sebelum mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Sewage Treatment Plant (STP) pada proyek Jiexpo Sky City, waktu pengambilan data-data untuk penelitian

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Sejarah Analisa Network Konsep network mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Booz Allen Hamilton yang disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Proyek Konstruksi Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu. Dalam kontrak proyek terdapat perjanjian antara

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Oleh: Herawati Fiosar T / Armawin Mus / Muliati /

MANAJEMEN PROYEK. Oleh: Herawati Fiosar T / Armawin Mus / Muliati / MANAJEMEN PROYEK Oleh: Herawati Fiosar T /0022.01.43.2015 Armawin Mus /0041.01.43.2015 Muliati /0040.01.43.2015 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016 A. PERENCANAAN

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management TEKNIK RISET OERASI William J. Stevenson 8 th edition ANALISA NETWORK 1. PERT (Program Evaluation and Review Technique). CPM (Critical Path Method) PERT didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang CPM dan PERT PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan dan persaingan dunia industri pada era globalisasi sangat berat

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan dan persaingan dunia industri pada era globalisasi sangat berat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan dan persaingan dunia industri pada era globalisasi sangat berat dan ketat membuat para pelaku industri harus melakukan berbagai hal agar tetap bisa

Lebih terperinci

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 EMA02 Manajemen Operasional Definisi 2 Proyek Serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan beberapa output utama dan membutuhkan jangka waktu yang signifikan untuk melakukannya.

Lebih terperinci

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah : Critical Path Method (CPM) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek Aktivitas perusahaan sangatlah bermacam-macam, namun ada aktivitas yang kegiatannya hanya berlangsung sekali dimana dalam aktivitas tersebut

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN PROYEK Proyek didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Contoh proyek perusahaan pembangunan jalan, jembatan, gedung, perrumahan, pabrik

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN

MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN Bab ini membicarakan tentang tahap rencana pembangunan proyek. Bagaimana kita bisa menyusun rencana penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Dengan kata lain, kita harus

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya Manajemen Proyek Teknik Industri Universitas Brawijaya Lecture 16 Outline: Manajemen Proyek References: Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI- UB. 2011. Pendahuluan Proyek : kombinasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan pada proyek perakitan truk di gedung commercial vehicle di PT. Mercedes-Benz Indonesia dan mengambil bahan penelitian

Lebih terperinci

Pertemuan 5 Penjadwalan

Pertemuan 5 Penjadwalan Pertemuan 5 Penjadwalan Tujuan : Memahami konsep penjadwalan. Memahami langkah-langkah pembuatan PERT dan GNT Chart. Memahami alat bantu PERT dan GNT Chart. Penjadwalan Proyek Salah satu faktor utama menuju

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB Manajemen Proyek Riset Operasi TIP FTP UB 1 Topik Bahasan Elemen Manajemen Proyek Jaringan Proyek Probabilitas Waktu Aktivitas Jaringan Simpul Aktivitas (activity-on-node) dan Microsoft Project Akselerasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 6] Studi Kelayakan Sistem Informasi Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Jogiyanto[1993], Studi kelayakan (feasibility study) adalah suatu studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Reinder (2012), Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian manusia dapat mencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM) TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM) Bahan Kuliah Fakultas : Ilmu Komputer Program Studi : Teknik Informatika Tahun Akademik : Ganjil 2012/2013 Kode - Nama Mata Kuliah : CCR314 Riset Operasional Pertemuan : 10

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Manajemen Proyek Satu hal yang mendasar bahwa kegiatan proyek mempunyai karakter yang berbeda dengan kegiatan operasional (seperti pekerjaan administrasi kantor,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari

Lebih terperinci

JALUR KRITIS (Critical Path)

JALUR KRITIS (Critical Path) Manajemen Proyek TKS 4208 JALUR KRITIS (Critical Path) Prepared by Dr. AZ PENDAHULUAN Untuk aktivitas brainstorming, diagram AOA sangat berguna saat perencanaan team di awal proyek karena diagram ini jauh

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pertemuan V Pengertian Perencanaan Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian

Lebih terperinci

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Manajemen Proyek Proyek Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Proyek adalah sekelompok aktivitas temporer yang dirancang untuk menghasilkan sebuah produk, jasa, ataupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Keseimbangan Lintasan Keseimbangan lintasan adalah lintasan produksi dimana material berpindah secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui sejumlah stasiun kerja,

Lebih terperinci

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti Pertemuan - PM DN PERT RITIL PTH METHOD ND PROGRM EVLUTION REVIEW TEHNIQUE Pengelolaan Proyek Sistem Informasi opyright y Nurul dhayanti PERT & PM Definisi PERT dan PM adalah suatu alat manajemen proyek

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN) MINGGU KE- MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN).. Metode Jalur Kritis (Critical Path Method, CPM) Disebut juga analisis jalur kritis, merupakan analisis jaringan proyek yang digunakan untuk memperkirakan total durasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN PENGERTIAN PENGORGANISASIAN PROYEK PENJADWALAN PROYEK PERCEPATAN DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

MATERI 8 MEMULAI USAHA

MATERI 8 MEMULAI USAHA MATERI 8 MEMULAI USAHA 1. WORK BREAKDOWN STUCTURE Memulai usaha atau sebuah project membutuhkan perencanaan. Bagaimana kita dapat menyelesaikannya terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek

Lebih terperinci

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM Imam Safi i 1 *, Heribertus Budi Santoso 2 1,2) Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING) ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING) Metode Kuantitatif. 102 POKOK BAHASAN VIII ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING) Sub Pokok Bahasan : Perencanaan dan Pengendalian

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT

Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT (Program Evaluation and Review Technique) TANPA DUMMY Objektif: 1. Mengidentifikasi tujuan pokok dari masalah 2. Membuat Jaringan Kerja 3. Menghitung Probabilitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Proyek 1.1 Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun

Lebih terperinci

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Manajemen waktu proyek dilakukan oleh pengelola

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

2.2. Work Breakdown Structure

2.2. Work Breakdown Structure 2.2. Work reakdown Structure Pada prinsipnya Work reakdown Structure (WS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WS adalah : 1. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Produksi dan Manufaktur Secara Umum Industri didefinisikan sebagai suatu lokasi/tempat dimana aktifitas produksi akan diselenggarakan. Aktifitas produksi bisa dinyatakan

Lebih terperinci

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se PM (ritical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

NETWORK (Analisa Jaringan)

NETWORK (Analisa Jaringan) OR Teknik Industri UAD NETWORK (Analisa Jaringan) Network: sekumpulan titik yang disebut node, yang dihubungkan oleh busur atau cabang. Di dalam analisa network kita mengenal events (kejadiankejadian)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Proyek Umumnya suatu pekerjaan dapat menjadi sebuah proyek ketika terjadi perkembangan tugas dengan kompleks dan pada akhirnya tidak dapat ditangani

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 31 Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : Jenis Data Menurut (Indriantoro dan Supomo, 2004, p.146) data primer merupakan sumber data penelitian

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PROJECT PLANNING AND CONTROL Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benyamin Franklin time is money, time is money. modern finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan

Lebih terperinci

Project Management Time Management. Boldson H. S., S.Kom., MMSI

Project Management Time Management. Boldson H. S., S.Kom., MMSI Time Management Scheduling Jadwal induk proyek dikembangkan pada tahap inisiasi dan boleh diperbaharui setelah ini Event (kejadian) dan riwayat (milestone) merupakan produk dari aktivitas. Milestone digunakan

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017 Manajemen Waktu Proyek 1 Tujuan Pembelajaran Memahami tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan Manajemen Waktu Proyek Memahami input yang dibutuhkan dalam tiap tahapan serta output yang dihasilkan

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor CV. Solusindo Mega Karya (rumahjahit.com) yang terletak di Jl. Ceger Raya 120, depan SDIP Baitul Maal, Pondok

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Pada bab ini penulis ingin menguraikan tentang segala sesuatu yang bersifat penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu Program Mata Kuliah Terbuka MANAJEMEN PROYEK Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu MATERI DAN REFERENSI Dokumen ini merupakan rangkaian dari dokumen pembelajaran program mata kuliah terbuka MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Obyek Penelitian Proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta merupakan salah satu proyek internal yang dilaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) Dadang Haryanto Prodi Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian 1. Menganalisis cara untuk mempersingkat waktu pada proses pembuatan mesin grafika. 2. Menentukan keseluruhan

Lebih terperinci

Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis

Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis Modul ke: 07 Fakultas Ekonomi & Bisnis Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis Manajemen Proyek Deva Prudensia Setiawan, S.T., M.M. Program Studi Manajemen Isi Istilah penting dalam penjadwalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Cahaya Milenia Cemerlang, yang beralamat di : Jalan Rasamala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat mengelola sumber-sumber daya yang ada, agar dapat menghasilkan sesuatu

Lebih terperinci

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Penjadwalan Proyek Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Pendahuluan : Keberhasilan proyek-proyek berskala besar dapat dicapai melalui pengelolaan (perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan) yang hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Usaha Milik Negara yakni Perum Perumnas (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Proyek Proyek adalah suatu usaha atau aktivitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang dengan ditandai banyaknya pembangunan. Dalam bidang konstruksi, penjadwalan sangat penting

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

MANAJEMEN PROYEK (CPM) #9 MANAJEMEN PROYEK (CPM) Definisi Jika ditinjau dari definisi, Proyek dapat diartikan sebagai serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan ke beberapa output utama dan membutuhkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK IT

PERENCANAAN PROYEK IT PERENCANAAN PROYEK IT INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI (DIAMBIL DARI MCLEOD AND SMITH, MANAGING IT PROJECTS CH 9) DR. R. RIZAL ISNANTO, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP : TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 Erwan Santoso Djauhari NRP : 9921021 Pembimbing : Maksum Tanubrata., Ir., MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Produksi Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continues improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai teori teori yang relevan dengan penelitian serta study literature yang telah dilakukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian 2.1 Pengukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Teknik pengukuran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS CPM DAN PERT SYSTEM SEBAGAI MODEL PENINGKATAN EFISIENSI PROYEK. (Studi Kasus pada CV. XYZ)

PENGGUNAAN ANALISIS CPM DAN PERT SYSTEM SEBAGAI MODEL PENINGKATAN EFISIENSI PROYEK. (Studi Kasus pada CV. XYZ) PENGGUNAAN ANALISIS CPM DAN PERT SYSTEM SEBAGAI MODEL PENINGKATAN EFISIENSI PROYEK. (Studi Kasus pada CV. XYZ) FEBRIYANTO Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara No.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 TEKNIK PENJADWLAN PRODUKSI GRAPPLE FOR EXCAVATOR D313 PART ATTACMENT FOR TRAKINDO DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) PADA PT. ARKHA JAYANTI PERSADA Selma Intan Praditya Sari Himawan 1), Niken Parwati

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #5 Ganjil 2014/2015 MANAJEMEN PROYEK Materi #4 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Proyek adalah pekerjaan besar yang mungkin tidak akan terulang secara persis sama di masa mendatang.

Lebih terperinci

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini: Pada pembahasan sebelumnya tentang PROGRM DINMIS - MSLH STGECOCH, dasar pemikirannya adalah untuk menemukan rute terpendek dari aneka jaringan rute yang tersedia, yang pada akhirnya terkait upaya optimasi.

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Proyek Umumnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan oleh seseorang atau beberapa orang dengan mencatat setiap poin-poin penting ke dalam to do list

Lebih terperinci

BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional

BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2 LNDSN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2012:4) Manajemen operasi merupakan serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Dalam Proyek

Manajemen Waktu Dalam Proyek Manajemen Waktu Dalam Proyek Pertemuan 5 Heru Lestiawan, M.Kom Manajemen Waktu Dalam Proyek 1 Tujuan Pembelajaran Memahami tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan Manajemen Waktu Proyek Memahami

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Pendahuluan Manajemen waktu proyek dibutuhkan untuk mengatur agar penyelasaian proyek sesuai waktu yang ditetapkan Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci