Dosen MKDU, IPB 3) Alumi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Jln. Lingkar Kampus IPB Dramaga IPB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dosen MKDU, IPB 3) Alumi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Jln. Lingkar Kampus IPB Dramaga IPB"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG ( Clarias gariepinus strain sangkuriang) (KASUS UKM BUDIDAYA LELE) di KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR Joko Purwono 1), Sri Sugyaningsih ), Afrilyadi Eko Wibowo 3) 1) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ) Dosen MKDU, IPB 3) Alumi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Jln. Lingkar Kampus IPB Dramaga IPB ABSTRACT Sangkuriang Catfish (Clarias gariepinus sangkuriang strain) is one alternative source of animal protein with diversification a lot of rage because the meat has a distinctive flavor, is delicious and the nutrient content in each tail is high enough. Ciampea Bogor District is one of the catfish production centers that has potential to develop. This study aimed to identify internal and external environmental factors which affect catfish rearing business and formulating priority strategies that can be operated in accordance with environmental conditions. This research was conducted in August and September 010. This study used matrix-efe IFE to analyze internal and external factors matrix IE. Results matrim IFE and EFE are used to determine the position of SMEs catfish farmers in the SWOT matrix IE.Matriks formulate four alternative strategies that can be applied to SMEs. Finally, the matrix QSPM. achieved the priority strategies that can be operated to increase production by expanding cultivated areas. Keywords: Business Development Strategy, the matrix IFE, EFE, IE, SWOT and QSPM. PENDAHULUAN Salah satu komoditi perikanan yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi adalah Ikan lele ( Clarias sp). Hal ini dapat diketahui bahwa ikan lele tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga semata dan memenuhi permintaan pedagang pecel lele, tapi juga telah menjadi salah satu menu utama di restoran-restoran besar. Ikan lele ( Clarias sp) merupakan ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia. Budidaya Ikan lele banyak dilakukan antara lain karena dapat dilakukan pada lahan dan sumber air yang terbatas, dengan padat tebar yang tinggi, teknologi budidaya yang relatif mudah di mengerti masyarakat, relatif tahan terhadap penyakit, pertumbuhannya cepat, dan bernilai ekonomi relatif tinggi. Ikan lele ( Clarias sp) banyak digemari karena rasa daging yang khas dan lezat. Selain itu, kandungan gizi pada setiap ekornya cukup tinggi, yaitu protein (17-37 persen); lemak (4,8 persen); mineral (1, persen) yang terdiri dari garam fosfat, kalsium, besi, tembaga dan yodium; vitamin (1, persen) yaitu vitamin B kompleks yang larut dalam air dan vitamin A, D dan E yang larut dalam lemak.

2 Selain itu pemeliharaannya mudah dan murah, pertumbuhannya yang pesat dalam waktu relatif singkat, harga jual yang stabil serta dapat hidup di lingkungan atau kondisi perairan yang jelek sekalipun (Soetomo, 1987). Lele sangkuriang memiliki banyak keunggulan dibanding lele lokal maupun lele dumbo biasa. Keunggulan dari lele sangkuriang antara lain, pertumbuhan lele sangkuriang lebih cepat dibanding lele dumbo biasa. Pada tahap pedederan I, pertumbuhan lele sangkuriang mencapai 9,6 persen, sementara lele dumbo biasa biasa hanya 0,38 persen. Dengan pertumbuhan lebih cepat, lele sangkuriang dapat lebih cepat dipanen dibanding lele dumbo biasa. Daya tetas telur lele sangkuriang lebih tinggi dibanding lele dumbo biasa. Tingkat fekunditasnya dua kali lebih tinggi. Daya telur lele sangkuriang mencapai butir/kg induk, sedangkan lele dumbo biasa hanya butir/kg bobot induk. Feed Conversion Ratio (FCR) adalah perbandingan jumlah pakan yang diberikan dengan pertambahan bobot ikan. Nilai FCR lele sangkuriang lebih rendah dibanding lele dumbo biasa. Lele sangkuriang memiliki FCR antara 0,8-1,0 sedangkan lele dumbo biasa memiliki FCR antara 1,0-1,1. Kecamatan Ciampea merupakan salah satu sentra produk lele di kabupaten Bogor yang prospektif untuk dikembangkan. Akses distribusi ikan lele ini tidak hanya ada untuk kawasan terdekatnya saja tetapi juga di luar Jawa seperti Lampung dan Kalimantan. Ketersediaan pasokan sumber air bersih yang melimpah setiap tahunnya pun menjadikan kecamatan Ciampea menguntungkan dalam hal teknis budidaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan dan Perikanan kecamatan Ciampea bahwa produksi perikanan terutama ikan lele dirasa kurang mencukupi dengan perkembangan industri makanan ikan konsumsi yang terus bertambah dengan tren yang terus meningkat. Sedangkan permintaan yang ada baik berasal dari daerah Bogor maupun daerah Sumatera seperti Lampung adalah diatas 75 ton/siklus produksi. Sementara produksi yang dihasilkan UKM pembudidaya lelebaru mencapai 5 ton per siklus. Oleh karena itu perlunya pengembangan lebih lanjut terhadap usaha pembesaran ikan lele di kecamatan Ciampea. Selain potensi sumber daya alam seperti pasokan sumber air yang bersih dan melimpah juga akses distribusi yang mudah dijangkau. Dalam menjalankan usahanya, UKM pembudidaya memiliki permasalahan di kemampuan produksinya yang rendah. Perbedaan kapasitas produksi dan permintaan yang tinggi menimbulkan gap yang besar. Antara permintaan 75 ton per siklus produksi dengan kemampuan produksi Ukm pembudidaya yang sebesar 5 ton per siklus produksi. Agar dapat menyusun suatu strategi pengembangan yang tepat, maka UKM harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam merumuskan strategi pengembangan usaha. Analisis lingkungan yang meliputi lingkungan internal dan eksternal ini bertujuan untuk mengetahui apakah UKM dapat menggunakan kekuatan dan meminimumkan kelemahan yang dimiliki serta memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang dihadapi. Analisis internal menjadi dasar yang penting pada proses perencanaan strategis untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan. Faktor-faktor internal ini muncul dalam aktivitas manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen dari sebuah bisnis. Sedangkan

3 analisis eksternal merupakan kegiatan mengidentifikasi lingkungan perusahaan yang mencakup ancaman dan peluang. Faktor-faktor eksternal tersebut meliputi politik, ekonomi, teknologi, sosial budaya demografi lingkungan serta persaingan. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan usaha ikan lele di Kecamatan Ciampea.. Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan oleh masyarakat Kecamatan Ciampea. 3. Merumuskan prioritas strategi dalam pengembangan usaha budidaya lele masyarakat Kecamatan Ciampea. Menurut David (004) teknik formulasi strategi dapat diintegrasikan ke dalam tiga tahap kerangka pengambilan keputusan yaitu tahap pengumpulan input (input stage), tahap pencocokan (matching stage) serta tahap penetapan strategi (decision stage). Pada tahap input, digunakan matriks evaluasi faktor eksternal dan matriks faktor internal. Pada tahap pencocokan digunakan matriks strength-weaknessoppotunities-threats (SWOT) dan matriks Internal-Eksternal (IE). Pada tahap keputusan digunakan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP). Sesuai dengan salah satu tujuan penelitian di atas, yaitu merumuskan prioritas strategi dalam pengembangan usaha budidaya lele masyarakat Kecamatan Ciampea, maka dapatlah dirumuskan hipotesis bahwa strategi prioritas yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi ikan lele sangkuriang. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian dilakukan pada budidaya pembesaran ikan lele, yang berlokasi di kecamatan Ciampea kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa pengembangan usaha pembesaran ikan lele mulai terus bertambah seiring berjalannya waktu dengan didukung faktor alam yang baik seperti pasokan air bersih yang melimpah, akses benih yang dekat, kondisi lahan yang luas dan subur serta pasokan pakan alami yang tersedia. Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data di lapangan dimulai pada bulan Agustus sampai September 010. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui informasi dan pengamatan langsung di lapangan terhadap kegiatan usaha dan hasil wawancara dengan responden yang terdiri dari pelaku usaha pembesaran lele di Kecamatan Ciampea, pegawai penyuluh lapang Kecamatan Ciampea serta pegawai yang berwenang di kantor Kecamatan Ciampea. Data sekunder dikumpulkan melalui informasi dan laporan tertulis dari lembaga atau instansi terkait dan dokumen atau arsip perusahaan. Data yang dapat

4 diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yaitu berasal dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor, kantor Kecamatan Ciampea. Sebagai data penunjang digunakan data yang berasal dari studi pustaka dan literatur yang relevan dengan permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada dasarnya variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: kualitas produk yang dihasilkan, lokasi yang strategis, kesesuaian harga dengan produk yang dihasilkan, sarana dan parasarana yang memadai, proses produksi yang baik, promosi, kecukupan modal jk. Pendek, kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang, persediaan bahan baku, kemampuan karyawan, dan insentif karyawan. Sedang faktor eksternal meliputi: peraturan pemerintah atau dinas terkait setempat, isu flu burung dan antraks, meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan lele, peranan teknologi manajemen pakan, akses jalan dan transportasi, pengaruh stabilitas politik dan keamanan, harga pakan, kenaikan BBM dan TDL, pengaruh produk substitusi, hama dan penyakit, serta cuaca dan iklim. Variabel-variabel dalam faktor internal di atas dapat dikelompokkan sebagai variabel-variabel yang menjadikan kekuatan dan variabel-variabel yang menjadikan kelemahan dari UKM budidaya ikan lele di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Sedangkan variabel-variabel dalam faktor eksternal di atas dapat dikelompokkan sebagai variabel-variabel yang menjadi peluang dan ancaman dari UKM budidaya ikan lele di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Teknik Analisis Faktor-faktor yang menjadi faktor hambatan dalam bidudaya ikan lele sangkuriang tersebut antara lain adalah kondisi cuaca dan iklim yang saat ini sulit diprediksi, serangan hama dan penyakit yang sulit dikendalikan,serta penyedian pakan yang kurang memadai. Selain itu, tingkat keterampilan yang dimiliki tenaga kerja pada usaha ini masih belum memadai dalam melaksanakan kegiatan proses produksi. Kerugian akibat hal tersebut antara lain adalah jumlah produksi yang belum mampu memenuhi permintaan pasar dan kualitas hasil panen juga belum seperti yang diharapkan.dengan adanya permasalahan tersebut. Perlu diformulasikan strategi pengembangan usaha yang diperhitungkan dengan tepat. Untuk memformulasikan strategi dalam pengembangan usaha ikan lele, maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi visi dan misi. Hal ini perlu dilakukan karena penerapan strategi membutuhkan kecocokan visi dan misi dengan serangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Analisis lingkungan internal dan eksternal perlu dilakukan sebagi input untuk merumuskan alternatif strategi. Analisis lingkungan internal yaitu berupa identifikasi kekuatan dan kelemahan dari usaha tersebut, yang kemudian dirangkum dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Sedangkan analisis lingkungan eksternal yaitu berupa identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh usaha tersebut, yang kemudian dirangkum dalam matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE). Tahap berikutnya yaitu pencocokan hasil analisis faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal dalam suatu bentuk matriks IE

5 dengan matrik SWOT. QSPM merupakan tahap ketiga atau tahap terakhir dari tahap kerangka pengambilan keputusan strategi. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar berikut: UKM pembudidaya ikan lele sangkuriang di kecamatan Ciampea Bogor Adanya gap(selisih) antara produksi dan permintaan ikan lele di pasaran Analisis Lingkungan Internal: Aspek SDM Aspek Pemasaran Aspek Keuangan/Akunt ansi Aspek Produksi/Operasi Analisis Lingkungan Eksternal: Aspek Politik Aspek Ekonomi Aspek Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan Aspek Teknologi Aspek Persaingan Matriks IFE Matriks EFE Matriks IE Matriks SWOT Alternatif startegi Matriks QSP Rekomendasi Prioritas Strategi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang Di Kecamatan Ciampea HASIL DAN PEMBAHASAN

6 Untuk menguji hipotesis maka diperlukan langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan berkaitan dengan penyusunan matriks analisis yang terdiri dari tiga tahapan. Tiga tahapan tersebut adalah tahapan input, tahapan pencocokan hasil analisis, dan tahapan pengambilan keputusan. Hasil identifikasi faktor internal, maka diperoleh 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari 5 kekuatan dan 6 kelemahan. Analisis matriks IFE menghasilkan lima kekuatan dan enam kelemahan internal pembudidaya ikan lele sangkuriang di kecamatan Ciampea Bogor. Kekuatan tersebut antara lain proses produksi yang baik, sarana dan prasarana memadai, produk yang dihasilkan berkualitas, harga yang diberikan sesuai dengan produk yang dihasilkan serta lokasi yang strategis. Sedangkan enam kelemahannya seperti tenaga kerja kurang terampil, kurangnya insentif karyawan, promosi yang kurang, kecukupan modal jangka pendek, kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang serta persediaan bahan baku. Faktor strategis internal yang menjadi kekuatan utama adalah harga yang diberikan sesuai dengan kualitas dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar dan kelemahan utama adalah kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang dengan nilai bobot sebesar 0.17, serta total bobot skor sebesar.754 (tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha memiliki posisi internal yang mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Tabel 1. IFAS Faktor Internal Kunci Bobot Rating Nilai Tertimbang Kekuatan 1. Produk yang dihasilkan berkualitas. Lokasi yang strategis 3. Harga sesuai dengan produk yang dihasilkan 4. Sarana dan parasarana yang memadai 5. Proses produksi yang baik Kelemahan 1. Promosi yang kurang. Kecukupan modal jk. pendek terbatas 3. Kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang yg rendah 4. Persediaan bahan baku yang terbatas 5. Karyawan kurang terampil 6. Insentif karyawan yang masih rendah 0,077 0,091 0,095 0,091 0,091 0,045 0,118 0,17 0,105 0,105 0, ,309 0,363 0,381 0,7 0,363 0,045 0,36 0,54 0,09 0,09 0,109 Total,755 Hasil identifikasi faktor eksternal, maka diperoleh 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari 5 peluang dan 6 ancaman. Hasil analisis lingkungan eksternal adalah lima peluang yang dapat dimanfaatkan dan enam ancaman yang harus diatasi oleh pembudidaya ikan lele sangkuriang kecamatan Ciampea Bogor. Lima

7 peluang yang dihasilkan antara lain meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan lele, akses jalan dan transportasi, isu flu burung dan antraks, peraturan pemerintah dan dinas terkait serta penerapan manejemen pakan. Sedangkan kenaikan BBM dan TDL, harga pakan mahal, cuaca dan iklim, hama dan penyakit, stabilitas politik dan keamanan serta pengaruh adanya produk substitusi merupakan ancaman-ancaman dari lingkungan eksternal pembudidaya ikan lele sangkuriang kecamatan Ciampea Bogor yang harus diatasi. Faktor yang menjadi peluang utama adalah peningkatan minat masyarakat terhadap ikan lele sangkuriang dengan nilai tertimbang sebesar 0.11, sedangkan ancaman utama adalah mahalnya harga bahan baku dengan nilai tertimbang sebesar 0.13, serta total bobot skor sebesar.470 (Tabel ). Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan lele di kecamatan Ciampea merespon kurang baik peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Tabel. EFAS Faktor-Faktor Eksternal Utama Rata-rata Skor Bobot Peringkat Bobot Peluang 1. Adanya peraturan pemerintah atau dinas terkait setempat. Isu flu burung dan antraks 3. Meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan lele 0,103 0,101 0,11 3, ,360 0,30 0, Peranan teknologi manajemen 0, ,199 pakan 0,094 3,5 0,38 5. Akses jalan dan transportasi Ancaman 1. Pengaruh stabilitas politik dan keamanan. Harga pakan mahal 3. Kenaikan BBM dan TDL 4. Pengaruh produk substitusi 5. Hama dan penyakit 6. Cuaca dan iklim 0,064 Berdasarkan hasil matriks IE yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE maka usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di kecamatan Ciampea menempati posisi dalam sel V (gambar). Hal ini menunjukkan bahwa UKM berada pada posisi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. 0,18 0,14 0,099 0,048 0,09 0, ,5 1,5 0,13 0,197 0,096 0,137 0,144 Total,470

8 S K O R B O B O T T O T A L E F Tinggi 3,0 4,0 SKOR BOBOT TOTAL IFE Kuat Sedang Lemah 3,0-4,0,0 -,99 1,0-1,99,755 4,0 3,0,0 1,0 I Grow and Build IV Grow and Build VII Hold and Maintain II Grow and Build V Hold and Maintain VIII Harvest or Divest III Hold and Maintain VI Harvest or Divest IX Harvest or Divest Gambar. Matriks Internal-Eksternal (IE) Usaha Budidaya Ikan Lele Di Kecamatan Ciampea Sumber : Data Primer Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis matriks SWOT. Keunggulan dari penggunaan model ini adalah kemudahan memformulasikan strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal. Startegi utama yang dapat disarankan terdapat empat macam, yaitu strategi SO, ST, WO, dan WT. Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Alternatif strategi dari matriks SWOT (Tabel 3) yang dapat dihasilkan antara lain: Strategi1 Strategi Strategi 3 Strategi 4 3,0 Sedang,0,99,470,0 Rendah 1,0 1,99 1,0 : Peningkatkan produksi dengan menambah area budidaya. : Pemanfaatan bantuan dari pemerintahan dan dinas terkait sebagai lembaga yang berperan sebagai penyampai informasi antara pemerintah, masyarakat dan pembudidaya dalam hal promosi, pinjaman lunak, serta pelatihan pembudidaya. : Pertahankan kualitas produk dengan menjaga proses produksi yang baik, kualitas produk, akses jalan, sarana dan prasarana yang menunjang serta keamanan sekitar. : Pengusahaan pakan alternatif yang bagus, lebih murah dan berkelanjutan serta menjalin kerja sama dengan penyedia bahan baku tersebut. Tabel 3. Matriks SWOT

9 Eksternal Internal PELUANG (Opportunities-O) 1. Adanya peraturan pemerintah atau dinas terkait setempat. Produktifitas perikanan 3. Meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan lele 4. Peranan teknologi manajemen pakan 5. Akses jalan dan transportasi ANCAMAN (Threats- T) 1. Pengaruh stabilitas politik dan keamanan. Harga pakan mahal 3. Kenaikan BBM dan TDL 4. Pengaruh produk substitusi 5. Hama dan penyakit 6. Cuaca dan iklim KEKUATAN ( Strengths-S) 1. Produk yang dihasilkan berkualitas. Lokasi yang strategis 3. Harga yang diberikan sesuai dengan produk yang dihasilkan 4. Sarana dan parasarana yang memadai 5. Proses produksi yang baik STRATEGI-SO peningkatkan produksi dengan menambah area budidaya (S1, S, S3, S4, S5, O1, O, O3, O4, O5) STRATEGI-ST pertahankan kualitas produk dengan menjaga kualitas dan keamanan sekitar (S1,S, S3, S4, S5, T1, T, T3, T4, T5, T6) KELEMAHAN (Weekness - W) 1. Promosi yang kurang. Kecukupan modal jangka pendek 3. Kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang 4. Persediaan bahan baku 5. Karyawan kurang terampil 6. Insentif karyawan STRATEGI WO pemanfaatan bantuan dari pemerintahan dan dinas terkait sebagai penyampai informasi antara pemerintah, masyarakat dan pembudidaya dalam promosi, pinjaman lunak, serta pelatihan pembudidaya(w1, W, W3, W4, W5, O1, O, O3, O4, O5) STRATEGI-WT pengusahaan pakan alternatif yang bagus, lebih murah dan berkelanjutan serta menjalin kerja sama dengan penyedia bahan baku tersebut (W1, W, W3, W4, W5, T1,T,T3, T4, T5) Berdasarkan hasil QSPM, maka keempat alternatif strategi yang telah terpilih dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan produksi dengan menambah area budidaya (total nilai Daya Tarik sebesar 6,884).. Memanfaatkan bantuan dari pemerintahan dan dinas terkait sebagai penyampai informasi antara pemerintah, masyarakat dan pembudidaya dalam

10 promosi, pinjaman lunak, serta pelatihan pembudidaya (total nilai Daya Tarik sebesar 6,13). 3. Mempertahankan kualitas produk (total nilai Daya Tarik sebesar 6,348). 4. Mengusahakan pakan alternatif serta bekerjasama dengan penyedia bahan baku (total nilai Daya Tarik sebesar 5,96). SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai startegi pengembangan usaha budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang di kecamatan Ciampea dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi UKM budidaya lele yang merupakan peluang yaitu antara lain adanya program pemerintah dan instansi terkait setempat yang mendukung sektor perikanan, adanya isu flu burung dan antraks, meningkatnya minat masyarakat terhadap produk perikananan terutama ikan lele, adanya peranan teknologi pakan yang membantu serta adanya akses jalan dan transportasi yang menunjang. Sedangkan faktor lingkungan eksternal yang merupakan ancaman yaitu pengaruh stabilitas politik dan keamanan, harga bahan baku mahal, meningkatnya harga BBM dan TDL, pengaruh produk substitusi, hama dan penyakit serta cuaca dan iklim. Faktor strategis internal yang merupakan kekuatan antara lain produk yang dihasilkan berkualitas, lokasi yang strategis, harga yang diberikan sesuai dengan produk yang dihasilkan, sarana dan parasarana yang memadai serta proses produksi yang baik. Faktor strategis internal yang merupakan kelemahan antara lain seperti promosi yang kurang, kecukupan modal jangka pendek dan kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang yang masih terkendala, persediaan bahan baku yang terbatas, karyawan kurang terampil serta insentif karyawan yang masih rendah.. Hasil dari analisis SWOT diperoleh empat strategi yang dapat dijalankan diantaranya a) meningkatkan produksi sesuai dengan permintaan pasar b) memanfaatkan bantuan dari pemerintahan dan dinas terkait c) mempertahankan produk berkualitas dengan menjaga kualitas produk serta keamanan tempat produksi dan sekitar d) mengusahakan pakan alternatif. 3. Hasil dari pengolahan QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi ikan lele sangkuriang tersebut. Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan terbukti. Artinya, memang prioritas strategi yang dilakukan dengan meningkatkan produksi ikan lele memiliki total nilai daya tarik tertinggi (6,884) dibandingkan dengan ketiga alternatif strategi lainnya.

11 DAFTAR PUSTAKA [Disnakan] Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 004a. Laporan Tahunan Tahun 004. Bogor : Disnakan. David FR Manajemen Strategis Konsep. Sindoro A, penerjemah; Jakarta : PT Indeks. Terjemahan dari : Concepts Of Strategic Management. Soetomo M Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo. Bandung : CV Sinar Baru. Suyanto S R Budidaya Ikan Lele. Jakarta : Penebar Swadaya. Umar, H Strategic Management in Action. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR)

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR) ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR) (EFFORT DEVELOPMENT STRATEGY ANALYSIS OF QUAIL S EGG CASE AT BINTANG TIGA ANIMAL HUSBANDRY -

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG ( Clarias gariepinus strain sangkuriang) (KASUS UKM BUDIDAYA LELE) di KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AFRILYADI EKO WIBOWO H34086002

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan nasional mengingat potensi perairan Indonesia yang sangat besar, terutama dalam penyediaan bahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI 7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH TEMPE INDONESIA DI KOTA BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH TEMPE INDONESIA DI KOTA BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH TEMPE INDONESIA DI KOTA BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT Joko Purwono 1) / Sri Sugyaningsih 2) / Rara Tama Putri 3) 1) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

Sumber : Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, 2012

Sumber : Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, 2012 1 PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 17.50 buah pulau, dengan luas laut sekitar 3,5 juta km. Potensi sumberdaya ikannya sangat besar dengan beraneka ragam ikan bernilai ekonomi tinggi.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH LELE DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JUMBO LESTARI CISEENG BOGOR SALMAN FAJRI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH LELE DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JUMBO LESTARI CISEENG BOGOR SALMAN FAJRI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH LELE DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JUMBO LESTARI CISEENG BOGOR SALMAN FAJRI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI Laboratorium Ekonomi, Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci