LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN TEKNIS PRUKAB KOMODITAS KOPI ROBUSTA TAHAP II (DUA) Di Desa Sidodadi, Nopember 2015

Transkripsi

1 LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN TEKNIS PRUKAB KOMODITAS KOPI ROBUSTA TAHAP II (DUA) Di Desa Sidodadi, Nopember 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU Selatan 2015

2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Luas areal penanaman kopi di Kabupaten OKU Selatan hektar pada tahun 2013 dan masih merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Sumatera Selatan, di mana hampir semua wilayah kecamatan mengusahakan tanaman kopi robusta dan masih unggul dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya yang ada di Kabupaten OKU Selatan. Melihat kondisi tersebut peluang untuk meningkatkan produksi, meningkatkan kualitas mutu biji kopi, dan pengembangan intensifikasi perkebunan kopi berkelanjutan serta ramah lingkungan sangat terbuka yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup petani kopi di Kabupaten OKU Selatan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten OKU Selatan telah menyusun Program Pengembangan Komoditas Kopi Robusta Sebagai Produk Unggulan Kabupaten (PRUKAB). Diharapkan dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan produksi tanaman kopi; menciptakan dan memperluas lapangan kerja dan pengembangan wilayah kepariwisataan; meningkatkan kesejahteraan petani; serta melestarikan sumber daya alam dan mencegah kerusakan hutan Tujuan Adapun tujuan dari Pelatihan Kelompok Tani Program Pengembangan Kopi Robusta sebagai Produk Unggulan Kabupaten (PRUKAB) ini, adalah: 1. Peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen usaha tani. 2. Peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik budidaya tanaman kopi. 3. Peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang panen dan pengolahan hasil serata pengendalian hama penyakit tanaman kopi. 4. Peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang dinamika kelompok. 5. Penumbuhan dan mengembangkan kelembagaan agribisnis kopi robusta, dan 6. Pembentukan perkoperasian dalam kelompok tani. Dan 7. Menggali potensi pola pikir petani

3 II. MATERI DAN METODA PELATIHAN 2.1. Waktu dan Lokasi Pelatihan Pelatihan Teknik PRUKAB Komoditas Kopi Robusta Tahap II (dua) Kabupaten OKU Selatan telah dilakukan di Desa Sidodadi, Kecamatan Banding Agung, pada tanggal Nopember Peserta Pelatihan dan Narasumber Peserta pelatihan berjumlah 50 orang yang merupakan utusan dari kelompok tani di Desa Sidodadi, Desa Way Timah dan Desa Sipatuhu 2 Kecamatan Banding Agung. Sedangkan narasumber pelatihan, adalah berasal dari Kabupaten OKU Selatan yaitu Waliman, SP (Dishutbun), Budianto, SP (BP4K), Sriyanto, SP (Staf Setda), Moh. Khodis, SP (BP4K), dan Ir. Nurdiansyah (Bappeda PM).

4 2. 3. Materi Pelatihan Materi Pelatihan Kelompok Tani Pengembangan Produk Unggulan Kabupaten (PRUKAB), adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan pembangunan perkebunan. 2. Teknik budidaya tanaman kopi. 3. Dinamika kelompok. 4. Perkoperasian. 5. Panen dan paska panen Metoda Pelatihan Pelatihan menggunakan metoda ceramah, diskusi secara partisipatif, sangat terbuka dan tidak membatasi diri dalam memberikan pengetahuan sehingga bersedia berdiskusi dengan petani selama pelatihan berlangsung Jadwal dan Pelaksanan kegiatan Adapun acara/kegiatan yang dilakukan selama Pelatihan Teknis PRUKAB Komoditas Kopi Robusta, diuraikan sebagai berikut: 1. Kamis, 12 Nopember Acara pembukaan bertempat di Kantor Desa Sidodadi. Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala Desa Sidodadi serta seluruh peserta. Kegiatan pelatihan diawali dengan sambutan Kepala Desa Sidodadi dan pembacaan kata sambutan Kepala BAPPEDA PM Kabupaten OKU Selatan yang dibacakan oleh Ir.Nurdiansayah sekaligus

5 membuka acara/kegiatan Pelatihan Teknis PRUKAB Komoditas Kopi Robusta Tahap II (dua) Kabupaten OKU Selatan Tahun Materi Pelatihan: - Pemaparan dan diskusi Kebijakan pembangunan Perkebunan tentang nawacita Kementrian Pertanian yang dibawakan oleh Ir. Nurdiansyah. - Pemaparan dan diskusi Dinamika kelompok tentang kelompok tani dan nelayan (Kepengurusan dan kekompakan) yang dibawakan oleh Budiyanto, SP. - Pemaparan dan diskusi teknik budidaya tanaman kopi tentang asal muasal tanaman kopi yang dibawakan oleh Waliman, SP. 2. Jum at, 13 Nopember 2015 Materi pelatihan: - Pemaparan dan diskusi Perkoperasian tentang wadah suatu kelompok dalam meningkatkan perekonomian yang dibawakan oleh M. Khodis, SP. - Pemaparan dan diskusi tentang panen dan paska panen tentang penanganan masa Produksi dan hama penyakit yang dibawakan oleh Sriyanto, SP. Penutupan Acara penutupan kembali dilakukan di Kantor Desa Sidodadi oleh Ir. Nurdiansyah selaku wakil dari Kepala BAPPEDA PM Kabupaten OKU Selatan. Dalam Arahannya pelatihan ini merupakan lanjutan dari pengembangan Produk Unggulan Kabupaten yang mana anggota kelompok harus bersungguh-sungguh dalam bertani dan menerapkan apa yang sudah dipelajari dan didapat selama pelatihan.

6 III. HASIL PELATIHAN 3.1. Partisipasi Peserta dan Pemahaman Materi Peserta pelatihan cukup aktif dalam kegiatan diskusi dan praktek yang dilakukan, serta seluruh peserta mengikuti jalannya pelatihan dari awal hingga berakhirnya kegiatan Permasalahan/Kendala Yang Dihadapi Selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan, hampir tidak mengalami kendala/masalah. Kecuali kendala waktu kegiatan yang kurang tepat pada hari pertama pelatihan, di mana kesepakatan kegiatan dimulai pukul wib bergeser ke pukul wib Hasil Pelatihan 1. Peningkatan pengetahuan Meningkatnya pengetahuan petani tentang budidaya tanaman kopi robusta. Hal ini terlihat dari keseriusan peserta mengikuti pelatihan cukup tinggi, dan materi yang disampaikan mudah dipahami. Meskipun demikian peningkatan pengetahuan terhadap budidaya tanaman kopi robusta masih perlu dipantau pada waktu mendatang. 2. Prospek Kedepan Prospek peningkatan produksi kopi robusta sangat terbuka. Hal ini ditandai oleh: tanaman kopi robusta telah lama dikembangkan petani namun masih tradisional, dan peserta pelatihan berniat untuk mengusahakan kopi robusta dalam skala yang lebih luas dan menggunakan pola ramah lingkungan.

7 IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan 1. Pemahaman tentang pentingnya berkelompok dan manfaat yang diperoleh apabila petani berkelompok cukup baik sehingga ke depan apabila petani tergabung dalam kelompok tani akan menjadi unit agribisnis usaha kopi robusta yang maju dan menjadi sebagai seorang wirausahawan yang baik; 2. Pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya tanaman kopi robusta di Desa Sidodadi, Desa Way Timah dan Desa Sipatuhu 2, Kecamatan Banding Agung telah meningkat sehingga dapat mendorong petani untuk memperbaiki praktek budidaya tanaman kopi robusta; 3. Peserta pelatihan semakin sadar bahwa usaha tanaman kopi robusta sangat menguntungkan apabila dapat dikelola dengan baik Saran 1. Hendaknya adanya keseriusan dari Pemerintah untuk memperhatikan dan membantu komoditi unggulan yang ada di Kabupaten OKU Selatan dalam Peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta di berikan bantuan sarana dan prasarana dalam usaha kopi tersebut, terutama jalan produksi yang menuju lokasi perkebunan kopi. Pelatihan perlu diikuti dengan pendampingan secara rutin agar sasaran pelatihan untuk pengembangan komoditas kopi robusta sebagai Produk Unggulan Kabupaten (PRUKAB) dapat terwujud. 2. Adanya keterpaduan antara SKPD terakit dalam meningkatkan produk unggulan Kabupaten.