OPTIMASI GAS LIFT DALAM MANAJEMEN ALOKASI GAS INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (STUDI KASUS PT. XYZ)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMASI GAS LIFT DALAM MANAJEMEN ALOKASI GAS INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (STUDI KASUS PT. XYZ)"

Transkripsi

1 OPTIMASI GAS LIFT DALAM MANAJEMEN ALOKASI GAS INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (STUDI KASUS PT. XYZ) Hannan Fatoni 1), Mauridhi Hery P 2), dan Ardyono Priyadi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia hannanfatoni@gmail.com 2) Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Didalam industri minyak dan gas bumi, besarnya cadangan hidrokarbon dan tipe dari reservoir sangatlah menentukan untuk mendesain metode pengangkatan hidrokarbon ke permukaan serta proses pengolahannya. PT. XYZ menggunakan desain gas lift injeksi untuk mengangkat kandungan minyak bumi dari dasar reservoir. Ketidakstabilan kondisi reservoir terjadi saat katup produksi dibuka lebih besar dengan cepat untuk menghasilkan produksi yang lebih banyak. Hal ini akan berdampak pada terjadinya penurunan tekanan reservoir dan produksi minyak bumi. Langkah-langkah optimisasi produksi wajib dilakukan untuk menjaga kesinambungan produksi minyak dan gas bumi pada PT. XYZ melalui pengelolaan alokasikan laju gas lift injeksi pada masing-masing sumur produksi sehingga mampu menghasilkan produksi minyak bumi yang maksimal. Prosper software digunakan untuk mendapatkan modeling dari masing-masing sumur sehingga diperoleh kurva gas lift injeksi terhadap laju produksi minyak. Masing-masing fungsi kurva gas lift injeksi akan dilakukan uji validasi data dengan menggunakan acuan data hasil dari pengetesan masing-masing sumur produksi. Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) digunakan untuk menyelesaikan permasalahan diatas dan juga dibandingkan dengan solusi solver add-in yang menggunakan metode Genetik Algoritma (GA). Hasil maksimum yang diperoleh setelah dilakukan optimasi PSO adalah alokasi gas injeksi pada masingmasing sumur produksi sebesar 0.98; 2.66; 1.39; 0.98; 3.19; 1.61; 1.78; 2.03; 1.40 dan 0.98, pada keterbatasan gas injeksi dilapangan sebesar 17 Million standard cubic feet perday (MMscfd). Hasil maksimal minyak bumi sebesar Barrel per-day (BPD). Keuntungan maksimum perusahaan setelah optimasi mencapai USD$ 578,004 meningkat sebesar 5.57% dari sebelum optimasi. Kata kunci: Optimasi, Prosper Modeling, Particle Swarm Optimization (PSO), Genetik Algoritma (GA). PENDAHULUAN Perusahaan PT. XYZmerupakan salah satu perusahaan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang mengembangkan fasilitas produksi yang dimilikinya dikawasan Jawa Timur. Pada pengembangan awal produksi, terdapat beberapa buah sumur yang menghasilkan gas dan dilanjutkan dengan kegiatan bersama antara produksi dan pengeboran sumur baru. Gas yang dihasilkan kemudian diinjeksikan kembali ke dalam sumur baru yang memiliki kandungan minyak melalui saluran injeksi gas yang disalurkan kedalam tubing melalui katup gas injeksi pada kedalaman tertentu dengan memanfaatkan proses secara mekanik membuka dan menutup katup gas injeksi. Untuk mencapai target A-35-1

2 produksi, kandungan gas yang dihasilkan diproduksi lebih cepat dari yang seharusnyasehingga terjadi penurunan tekanan reservoir yang cukup cepat dan berdampak pula pada penurunan produksi minyak. Permasalahan yang ditemui dalam optimasi injeksi gas lift adalah untuk menentukan alokasi jumlah gas yang akan diinjeksikan kedalam masing-masing sumur produksi sehingga mendapatkan hasil produksi minyak yang maksimal. Sementara pada kenyataan dilapangan besarnya alokasi gas yang dapat diinjeksikan kedalam sumur sangat terbatas. Gas lift performance curve (GLPC) dikembangkan untuk mengetahui korelasi laju gas injeksi terhadap besarnya produksi minyak pada masing-masing sumur.ketersediaan gas injeksi menjadi salah satu pembatas yang dibutuhkan disamping keterbatasan kapasitas pengolahan limbah air. Pendekatan dengan fungsi exponensial dari kurva GLPC digunakan untuk mendapatkan formulasi matematis sehingga permasalahan optimasi dapat dipecahkan dengan menggunakan metode particle swarm optimization (PSO) dan hasilnya nanti akan dibandingkan dengan pula dengan solusi optimasi dengan menggunakan metode genetic algorithm (GA)yang memanfaatkan fungsi solver add-in. Hasil yang diperoleh akan dimasukkan kedalam fungsi obyektif untuk mencari profit perusahaan. Diharapkan dengan perbandingan hasil tersebut dapat dihasilkan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan optimasi gas-lift dari PT. XYZ. METODA PENELITIAN Secara garis besar penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap studi pendahuluan, pemodelan korelasi antara gas injeksi terhadap hasil sumur produksi,optimasi dari model yang diperoleh untuk meningkatkan produksi dan perhitugan maksimasi profit perusahaan. Untuk menyelesaikan permasalahan optimasi yang berhubungan dengan distribusi injeksi gas pada masing-masing sumur produksi pada penelitian ini, dibutuhkanpemodelankurva GLPC. Kurva GLPC merupakan sebuah fungsi kontinyu yang memberikan korelasi antara laju gas injeksiterhadap laju produksi minyak bumi.pendekatan dari kurva GLPC yang digunakan adalah dengan pendekatankedalam sebuah fungsi exponensial sehinggamampu mendapatkan plot fungsi kurva yang mendekati kurva GLPC. Hasil pemodelan fungsi exponensial ini perlu dilakukan validasi terhadap kondisi aktual dilapangan melalui mekanisme pembanding menggunakan data uji sumur. Langkah selanjutnyaadalahmenentukan fungsi objektif dan fungsi kendala dari permasalahan yang ada untuk selanjutnya dilakukan analisa optimasi produksi. Metode optimasi yang digunakan adalah menggunakan metode PSO dan dibandingkan dengan metode GA.Kedua metode ini digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi nonlinier dengan menggunakan prinsip evolusi yang ditemukan di alam untuk menemukan solusi optimal dari sebuah permasalahan. Metode optimasi yang menggunakan jaringan syaraf tiruan merupakan metode non-deterministik, yang dapat menghasilkan solusi yang agak berbeda pada setiap kali percobaan dilakukan. Tahap Studi Pendahuluan Pada tahap studi pendahuluan dilakukan penelitian awal dengan data-data produksi milik PT. XYZ untuk menggali permasalahan tentang penurunan produksi minyak bumi. Selanjutnya, dilakukan studi literature untuk menentukan teori dan konsep yang relevan untuk digunakan menyelesaikan permasalahan. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahasan tentang kondisi proses aktual dilapangan, pengumpulan data A-35-2

3 reservoir, pemodelan kurva GLPC, optimasi gas-lift, fungsi obyektif, kendala-kendala dilapangan produksi, perhitungan keuntungan produksi,pso danga.dengan menentukan jumlah alokasi volume gas injeksi yang dibutuhkan pada masing-masing sumur produksi, perusahaan dapat meningkatkan produksi minyak yang maksimal sehingga mendapatkan keuntungan yang optimal secara ekonomi. Disisi lain kenaikan produksi minyak bumi tentunya akan disertai dengan meningkatnya produksi air yang akan memberikan kenaikan biaya pengolahan. Metode optimasi PSO dan GA yang digunakan untuk memecahkan permasalahan alokasi gas lift pada lapangan produksi milik PT. XYZ merupakan optimasi nonlinier dengan menggunakan prinsip evolusi yang ditemukan di alam untuk menemukan solusi optimal dari sebuah permasalahan. Metode optimasi yang menggunakan jaringan syaraf tiruan merupakan metode non-deterministik, yang dapat menghasilkan solusi yang agak berbeda pada setiap kali percobaan dilakukan.dalam penerapan penyelesaian permasalahan optimasi dengan menggunakan metode GA, solusi permasalahan direpresentasikan sebagai chromosome. Populasi awal ini dibangkitkan secara random untuk mendapatkan solusi awal. Selanjutnya menggunakan pola operasi reproduksi/seleksi, crossover dan mutasi untuk reporduksi. Setelah beberapa generasi, akan dihasilkan chromosome-chromosomedimana nilai gen-gennya konvergen ke suatu nilai tertentu.nilai tersebut merupakan solusi terbaik untuk penyelesaian permasalahan yang dihasilkan dengan metode GA. Penerapan optimasi PSO menitik beratkan pada pengaturan kecepatan partikel secara heuristik dan probabilistik. Metode optimasi yang didasarkan pada swarm intelligence ini disebut algoritma behaviorally inspired sebagai alternatif lain dari metode GA. Dalam konteks optimasi multivariabel, kawanan diasumsikan mempunyai ukuran tertentu atau tetap dengan setiap partikel posisi awalnya terletak di suatu lokasi yang acak dalam ruang multidimensi. Setiap partikel diasumsikan memiliki dua karakteristik: posisi dan kecepatan. Setiap partikel bergerak dalam ruang/space tertentu dan mengingat posisi terbaik yang pernah dilalui atau ditemukan terhadap sumber makanan atau nilai fungsi objektif. Setiap partikel menyampaikan informasi atau posisi terbaiknya kepada partikel yang lain dan menyesuaikan posisi dan kecepatan masing-masing berdasarkan informasi yang diterima mengenai posisi yang terbaik tersebut. Tahap Pengumpulan Data Lapangan Tabel 1. Data produksi sebelum optimasi Berdasarkan studi literatur dilakukanpengumpulan data kolektif dari lapangan produksi milik PT. XYZ dilokasi lepas pantai Jawa Timur. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari hasil eksplorasi dan pengeboran A-35-3

4 sumur berupa data pressure-volume-temperature reservoir, data penyelesaian pengeboran sumur dan data-data pengujian sumur-sumur produksi seperti tekanan pada reservoir, tekanan pada kepala sumur, kedalaman titik lokasi katup gas-lift, laju produksi minyak dan laju injeksi gas. Tahap Pemodelan Gas Lift Performance Curve Data-data yang diperolehakan digunakan didalam proses selanjutnya yaitu pemodelan sumur produksi, validasi model, obyektif dan kendala-kendala gas injeksi. Untuk menyelesaikan permasalahan optimasi mengenai manajemen alokasi gas injeksi pada sumur gas lift, diperlukan hubungan antara laju injeksi gas terhadap laju produksi minyak pada masing-masing sumur produksi.pendekatan dengan pemodelankurva korelasi ini disebut dengan Gas-lift Perfomance Curve (GLPC) yang dilakukan secara komputerisasi menggunakan software prosper. Gambar 1.Contoh hasil modeling GLPC Apabila diamati hasil pemodelan GLPC sumur produksi mendekati sebuah fungsi exponensial atau sebuah fungsi polinomial orde tinggi. Penelitian lebih awal dilakukan oleh Robert N. Hatton dan Ken Potter (2011) dan menyatakan bahwa pendekatan kurva GLPC yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan persamaan exponensial dibandingkan dengan pendekatan dengan menggunakan persamaan polinomial ber-orde tinggi.bentuk persamaan exponensial yang digunakan adalah: f(x) = a3+((a2/(a0 /a2)-1))*(exp(-a1x)-exp(-a0x)) (1) Keterangan: x adalah independen variable (laju gas injeksi) a 0, a1, a2,a3dan a4merupakan koefisien independen Kurva gas lift keseluruhan dari hasil simulasi modeling diregresikan secara exponensial berdasarkan pada fungsi persamaan 1 untuk mencari nilai masing-masing koefisien a0, a1, a2, dan a3yang memberikan error terkecil. Hasil keseluruhan modeling sumur produksi dalam bentuk fungsi exponensial dapat dilihat sebagai berikut: Sumur 1: A-35-4

5 f(x 1 ) = ((4.4230/(0.8205/4.4230)-1))*(exp( x 1 )-exp( x 1 )) Sumur 2: f(x 2 ) = ((9.1730/((0.0159)/9.1730)-1))*(exp( x 2 )-exp( x 2 )) Sumur 3: f(x 3 ) = ((2.5876/((0.0143)/2.5876)-1))*(exp( x 3 )-exp( x 3 )) Sumur 4: f(x 4 ) = (((0.8726)/(0.0174/(0.8726)-1))*(exp( x 4 )-exp( x 4 )) Sumur 5: f(x 5 ) = ((0.0334/((0.0000)/0.0334)-1))*(exp( x 5 )-exp( x 5 )) Sumur 6: f(x 6 ) = ((1.5201/((0.0042)/1.5201)-1))*(exp( x 6 )-exp( x 6 )) Sumur 7: f(x 7 ) = (( /(1.6248/ )-1))*(exp( x 7 )-exp( x 7 )) Sumur 8: f(x 8 ) = (( /(1.5179/ )-1))*(exp( x 8 )-exp( x 8 )) Sumur 9: f(x 9 ) = ((4.9937/((0.0365)/4.9937)-1))*(exp( x 9 )-exp( x 9 )) Sumur 10: f(x 10 ) = (( /(0.8072/ )-1))*(exp( x 10 )-exp( x 10 )) 1200 GAS LIFT CURVE x=gas Lift Injected Rate (MMscfD); y=oil Production Rate (BPD) Gambar 2.Hasil pendekatan fungsi exponensial terhadap kurva GLPC Tahap Validasi Model Well1 Well2 Well3 Well4 Well5 Well6 Well7 Well8 Well9 Well10 Korelasi dilakukan pada model yang telah dibuat dan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari pengujian sumur dilapangan produksi. Model sumur produksi yang dihasilkan berdasarkan persamaan fungsi exponensial (1), akan dilakukan validasi untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan dari model yang dibuat terhadap data A-35-5

6 pengukuran aktual dari lapangan. Hasil validasi yang diperoleh menunjukkan korelasi yang cukup signifikan dimana nilai rata-rata produksi minyak, air dan gas memiliki korelasi ratarata mencapai Well 1 Well 2 Well 3 Well 4 Well 5 Well 6 Well 7 Well 8 Well 9 Well 10 Gambar 3. Nilai korelasi pembacaan hasil uji sumur dengan hasil modeling Tahap Penentuan Fungsi Obyektif dan Fungsi Kendala Fungsi obyektif yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Maksimasi: PPPPPPPP ff(xx ii ) NNNNNN xx ii ii=1 ii=1 PPPPPPPPPPPP = ii=10 BBBBBBBBBB pppppppppppppppp mmmmmmmmmmmm PPPPPPPP yy ii Oil Water Gas ii=10 Keterangan: POIL = Nilai minyak bumi sekarang ff(xx ii ) = f(x1) + f(x2) + f(x3) f(x4) + f(x5) + f(x6) + f(x7) f(x8) + f(x9) + f(x10) NGP = Nilai gas alam sekarang Biaya produksi = Biaya tetap dan biaya variable untuk menghasilkan pemisahan minyak bumi dan gas. PWTR = Biaya yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah air produksi perbarrel air. ff(yy ii ) = f(y1) + f(y2) + f(y3) f(y4) + f(y5) + f(y6) + f(y7) f(y8) + f(y9) + f(y10) Besarnya laju alir air olahan produksi hidrokarbon merupakan sebuah fungsi konstan yang diambil dari hasil pengujian sumur produksi dan dimasukkan kedalam laju fungsi besarnya minyak bumi yang dihasilkan. Metode perbandingan didalam industri pengolahan minyak dan gas bumi biasa disebut sebagai pembacaan hasil water-cut dari sumur produksi. Besarnya konstanta pada masing-masing sumur produksi berdasarkan data hasil pengujian sumur adalah sebagai berikut: yy 1 = 0.99*x1/(1-0.99); yy 2 =0.85*x2/(1-0.85); yy 3 =0.86*x3/(1-0.86); yy 4 =0.99*x4/(1-0.99); yy 5 =0.7*x5/(1-0.7); yy 6 =0.65*x6/(1-0.65) yy 7 =0.88*x7/(1-0.88); yy 8 =0.86*x8/(1-0.86); yy 9 =0.88*x9/(1-0.88) yy 10 =0.78*x10/(1-0.78); ii=10 ii=1 (2) A-35-6

7 Fungsi pembatas sesuai dengan kondisi proses produksi yang terdapat pada pengolahan minyak dan gas bumi miliki PT. XYZ. Batasan batasan yang digunakan dalam permasalahan optimasi ini ada dua; yang pertama adalah keterbatasan sumber injeksi gas yang masih menggunakan gas dari dalam. Jumlah gas injeksi maksimum= xx ii 0R(laju gas injeksi non-negatif) Fungsi Kendala 1: uuuuuuuuuu ii=1 ss/dd jjjjjjjjjjh ssssssssss xx ii Total gas injeksi yang tersedia ii=10 xx ii 17 mmmmmmmmmmmm xx ii merupakan variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables) yang digunakan untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati dalampenelitian ini adalah pengaruh besarnya laju injeksi gas terhadap produksi minyak bumi yang dihasilkan didalam satu sumur produksi. Kendala berikutnya adalah keterbatasan fasilitas pengolahan air limbah industri minyak. Air limbah hasil dari separasi hidrokarbon akan diinjeksikan kembali kedalam reservoir olahan melalui 3 buah pompa injeksi yang masing-masing memiliki keterbatasan volume sebesar 213 M3 per jam atau setara dengan 32,153 BPD. Jumlah air maksimum= Fungsi Kendala 2: uuuuuuuuuu ii=1 ss/dd jjjjjjjjjjh ssssssssss ii=1 yy ii Kapasitas pengolahan air produksi yang tersedia. ii=10 yyyy BBBBBB yy ii merupakan variabel terikat (dependent variables) yang merupakan kondisi hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati dalampenelitian ini adalah besarnya jumlah air olahan yang dihasilkan terhadap produksi minyak bumi yang dihasilkan didalam satu sumur produksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan yang dihadapi didalam optimasi gas injeksi adalah penentuan alokasi gas injeksi pada masing-masing sumur produksi untuk mendapatkan produksi minyak yang maksimal. Penerapan optimasi pada percobaan awal PSO dilakukan beberapa kali dengan masing-masing percobaan mengkombinasikan antara besar populasi awal dan banyaknya iterasi. Percobaan awal ini dilakukan untuk mencari inisial populasi awal dan banyaknya iterasi yang akan digunakan dalam pemecahan masalah optimasi selanjutnya. Asumsi awal yang digunakan adalah seluruh produksi gas yang dihasilkan dari reservoir digunakan untuk gas lift injeksi.hasil solusi optimasi ditampilkan dalam sebuah kurva dengan sumbu x merrpresentasikan banyaknya iterasi sedangkan sumbu y merepresentasikan ekpektasi banyaknya produksi minyak yang dapat dihasilkan Perbedaan dari percobaan pertama dengan iterasi maksimal 500. Solusi yang dihasilkan dari optimasi ini dapat dilihat pada gambar 4. Gambar (4.a) ii=1 A-35-7

8 menggunakanpopulasi awal sebanyak 5000, (4.b) menggunakan populasi awal sebanyak 2500, (4.c) menggunakan populasi awal sebanyak 2000 dan (4.d) menggunakan populasi awal sebanyak Bila diamati, solusi yang dapat memberikan hasil maksimal diperoleh denganjumlah populasi awal sebanyak (4.a) (4.b) (4.c) (4.d) Gambar 4. Hasil optimasi gas injeksi pada sumur produksi dengan menggunakan metode PSO dengan iterasi maksimum 500 Percobaan kedua dilakukan dengan menaikkan jumlah iterasi maksimum menjadi Jumlah populasi awal masih menggunakan komposisi yang sama seperti percobaan sebelumnya yaitu 5000, 2500, 2000 dan 1000.Dari keempat grafik pada gambar 5 (a~d) tersebut dapat diamati bahwa banyaknya populasi yang menghasilkan nilai terbaik diperoleh pada populasi (5.a) (5.b) A-35-8

9 (5.c) (5.d) Gambar 5. Hasil optimasi gas injeksi pada sumur produksi dengan menggunakan metode PSO dengan iterasi maksimum 1000 Peneliti melakukan percobaan kembali dengan menaikkan nilai iterasi maksimum menjadi 2000 dan masih menggunakan komposisi populasi awal yang sama dengan percobaan sebelumnya. Hasil percobaan ini dapat dilihat pada gambar 6dimana banyaknya populasi yang menghasilkan nilai terbaik diperoleh pada populasi (6.a) (6.c) (6.b) (6.d) Gambar 6. Hasil optimasi gas injeksi pada sumur produksi dengan menggunakan metode PSO dengan iterasi maksimum 2000 Hal yang patut dicermati adalah kenaikan jumlah iterasi maksimum tidak berdampak signifikan kepada hasil yang diberikan, dimana hasil maksimum yang diperoleh masih berkisar pada besaran iterasi rata-rata pada iterasi ke-440. Sedangkan populasi awal yang memberikan hasil maksimum berkisar Komposisi populasi awal dan besarnya iterasi maksimum ini akan digunakan pada optimasi selanjutnya. Sebagai pembanding, dipilih penggunaan metode GA dengan memanfaatkan applikasi solver addin. Dari hasil beberapa percobaan, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan besarnya varian yang diperoleh dari kedua metode PSO maupun GA tersebut diambil dan A-35-9

10 dibandingkan hasilnya pada gambar 7. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa kedua metode PSO dan Solver mampu memberikan hasil maksimal yang tidak jauh berbeda.metode algoritma PSO dipilih karena solusi yang diharapkan adalah solusi alokasi laju alir gas inkesi pada masing-masing sumur produksi yang termasuk dalam model optimasi non deterministik polinomial Perbandingan Hasil Optimasi Produksi Minyak MAX MIN AVERAGE PSO GA Gambar 7. Perbandingan hasil optimasi antara metode PSO dan Solver (kendala gas injeksi 17MMscfd dan fasilitas pengolahan air 32,150 BPD) Perhitungan profit dengan asumsi data rata-rata dari sumur produksi yang sejenis dengan sumur produksi dari PT. XYZ berdasarkan tabel data yang dikeluarkan oleh kementerian ESDM harga minyak bumi adalah sebesar USD$ per Barrel. Sedangkan biaya produksi serta pengolahan minyak bumi sebesar USD$ per-mmscf diperoleh dari data rata-rata pengeluaran anggaran operasional pertahun. Kenaikan produksi minyak tentu akan menyebabkan pula terjadinya pula kenaikan biaya produksi. Besarnya profit perusahaan dapat dibandingkan sebagai berikut. 582, , , , , , , , ,498 0% Sebelum Optimasi 5.572% 5.272% 5.301% 5.274% 578,004 Perbandingan profit perusahaan 577,969 Gambar 8. Perbandingan profit perusahaan Secara keseluruhan profit yang diperoleh dari hasil optimasi dapat dihitung dengan menambahkan nilai minyak bumi. Perhitungan hasil profit maksimum yang diperoleh setelah dilakukan optimasi PSO menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan optimasi yaitu sebesar USD$ 578,004. Besarnya profit ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan maksimum profit yang dihasilkan dari solusi denganmenggunakan metode GA yaitu sebesar USD$ 577,987. Sementara untuk profit minimum dan rata-rata yang dapat dihasilkan setelah optimasi baik dengan solusi yang diberikan dengan metode PSO maupun solusi yang diberikan dengan metode GA adalah sebesar USD$ 577, , , % MAX MIN AVG MAX MIN AVG 575,258 Optimasi PSO Optimasi GA Profit Perusahaan Profit (%) 5.300% 577,987 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0% A-35-10

11 (optimasi PSO minimum); USD$ 575,258 (optimasi GA minimum); USD$ 578,134 (optimasi PSO rata-rata); USD$ 577,987 (optimasi GA rata-rata). Secara umum hasil yang diberikan setelah optimasi PSO baik secara maksimum, minimum maupun rata-rata masih lebih baik bila dibandingkan dengan solusi optimasi dengan menggunakan metode GA. KESIMPULAN DAN PENELITIAN LANJUTAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan serta hasil analisis dari simulasi maka dapat disimpulkan: 1. Permasalahan optimasi alokasi gas injeksi pada sumur produksi milik PT. XYZ merupakan permasalahan yang kompleks dengan proses perhitungan alokasi gas injeksi pada seluruh sumur produksi yang dilakukan secara simultan. 2. Solusi optimasi yang diberikan dengan menggunakan metode PSO adalah solusi optimasi non-deterministik polinomial. Dengan melakukan 200 percobaan; metode PSO mampu memberikan hasil produksi minyak bumi maksimal sebesar 4,908.7 BPD sedangkan nilai minimum yang dihasilkan adalah sebesar 4,902.2 BPD sementara ratarata hasil percobaan mampu menghasilkan 4, BPD. 3. Jumlah alokasi gas lift injeksi pada masing-masing sumur produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produksi minyak yang maksimum dengan menggunakan metode PSO adalah sebesar (dalam MMscfd) 0.98; 2.66; 1.39; 0.98; 3.19; 1.61; 1.78; 2.03; 1.40 dan 0.98 serta menghasilkan air limbah sebesar 29,751 BPD. Sementara dengan menggunakan metode GA solusi maksimum yang diberikan adalah dengan alokasi gas injeksi pada masing-masing sumur produksi sebesar (dalam MMscfd) 0.98; 2.68; 1.48; 0.98; 3.18; 1.64; 1.70; 2.05; 1.34 dan 0.98 serta serta menghasilkan air limbah sebesar 29,740 BPD. 4. Metode optimasi PSO mampu memberikan keuntungan maksimum sebesar USD$ 578,004 dan masih lebih baik apabila dibandingkan dengan maksimum profit yang dihasilkan dari metode GA yaitu sebesar USD$ 577,987. PT. XYZ memiliki beberapa anjungan lepas pantai yang masing-masing dapat saling terhubung. Apabila hasil olahan dari beberapa anjungan lepas pantai tersebut digabungkan, maka akan memberikan sebuah permasalahan baru untuk optimasi produksi. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan memasukkan sumur-sumur produksi dari anjungan lepas pantai lainnya kedalam permasalahan dan mengalokasikan gas injeksi pada keseluruhan sumur-sumur produksi agar mencapai hasil produksi minyak yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA Mostafa Monfared, Abbas Helalizadeh, (2013), Simulation and Gas Allocation Optimization of Gas-lift System Using Genetic Algorithm Method in One of Iranian Oil Field, Journal of Basic and Applied Scientific Research, ISSN , pp. 732~738. Deni Saepudin, Edy Soewono, Kuntjoro Adji Sidarto, Agus Yodi Gunawan,Septoratno Siregar, Pudjo Sukarno, (2007) An Investigation on Gas-lift Performance Curve in an Oil-Producing Well Hindawi Publishing Corporation, International Journal of Mathematics and Mathematical Sciences. A-35-11

12 Mohammad M. Zerafat, Shahab Ayatollahi, Ali A. Rossta, (2009), Genetic Algorithms and Ant Colony Approach for Gas-lift Allocation Optimization, Journal of the Japan Petroleum Institute, Vol 52, No.3, (2009), pp Robert N. Hatton, Ken Potter, (2011), Optimization of Gas-Injected Oil Wells, SAS Global Forum, paper H. Beggs, (2008), Production Optimization Using Nodal Analysis, Oil & Gas Consultants, 2nd edition, J. Kennedy, and R. Eberhart, Perticle Swarm Optimization, IEEE Conference on Neural Networks, pp , (perth, Australia), Piscataway, NJ, IV, 1995 E. R.Martinez,W. J.Moreno, J. A. Moreno, and R. Maggiolo, Application of genetic algorithm on the distribution of gas lift injection, in Proceedings of the 3rd SPE Latin American and Caribbean Petroleum Engineering Conference, pp , Buenos Aires, Argentina, April T. Ray and R. Sarker, Multiobjective evolutionary approach to the solution of gas lift optimization problems, in Proceedings of the IEEE Congress on Evolutionary Computation (CEC 06), pp , British Columbia, Canada, July Santosa, Budi. (2005), Tutorial Particle Swarm Optimization, Teknik Industri ITS Surabaya. A-35-12

BAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:

BAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah: Bab 1 Pendahuluan Pada saat produksi awal suatu sumur minyak, fluida dapat mengalir secara natural dari dasar sumur ke wellhead atau kepala sumur. Seiring dengan meningkatnya produksi dan waktu operasi,

Lebih terperinci

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-24 Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization Afif Nur

Lebih terperinci

OPTIMASI ALOKASI GAS INJEKSI SUMUR DUAL GAS LIFT

OPTIMASI ALOKASI GAS INJEKSI SUMUR DUAL GAS LIFT OPTIMASI ALOKASI GAS INJEKSI SUMUR DUAL GAS LIFT Tesis Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: Silvya Dewi Rahmawati NIM: 20105018 Program

Lebih terperinci

Studi Kasus dan Analisa Simulasi

Studi Kasus dan Analisa Simulasi Bab 5 Studi Kasus dan Analisa Simulasi Alokasi gas injeksi pada sumur dual gas lift memerlukan hubungan antara laju injeksi gas terhadap laju produksi minyak untuk masing-masing tubing (string). Kurva

Lebih terperinci

School of Computing Telkom University, Bandung

School of Computing Telkom University, Bandung OPTIMASI ALOKASI INJEKSI GAS UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK DENGAN SISTEM MULTIWELL GAS LIFT MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fadhlika Hadi 1, Deni Saepudin 2 Dr., annisa aditsania,

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 5, No. 1, Juni 2013 : 18-23 PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix

Lebih terperinci

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1 SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

Perancangan Filter Harmonisa Pasif untuk Sistem Distribusi Radial Tidak Seimbang

Perancangan Filter Harmonisa Pasif untuk Sistem Distribusi Radial Tidak Seimbang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2,. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-228 Perancangan Filter Harmonisa Pasif untuk Sistem Distribusi Radial Tidak Seimbang Erlan Fajar Prihatama, Ontoseno Penangsang,

Lebih terperinci

Tutorial Particle Swarm Optimization

Tutorial Particle Swarm Optimization Tutorial Particle Swarm Optimization Budi Santosa Teknik Industri, ITS Kampus ITS, Sukolilo Surabaya E-mails: budi s@ie.its.ac.id 1 Pahuluan Particle swarm optimization, disingkat sebagai PSO, didasarkan

Lebih terperinci

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Levina Fitri Rahmawati, Isnandar Slamet, dan Diari Indriati Program

Lebih terperinci

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Oleh : Riska Milza Khalida* Dr.Ir. Pudjo Sukarno, M.Sc** Sari Dalam penelitian ini, simulasi dan analisa performa

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization Stephan, Adi Soeprijanto Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik di Indonesia pada umumnya merupakan pembangkit listrik thermal. Kebutuhan pembangkit thermal terhadap bahan bakar fosil dengan jumlah ketersediaan

Lebih terperinci

Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony

Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Nurlita Gamayanti 1, Abdullah Alkaff 2, Amien Karim 3 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28 Jurnal aintis Volume 1 Nomor 1, April 011, -8 ISSN: 1410-7783 Perhitungan Laju Alir Minyak Setiap Lapisan pada Sumur Commingle Distribution Of Calculated Rate Oil Flow To Commingle Well Ali Musnal Jurusan

Lebih terperinci

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO) TESIS Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Ph.D

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi suatu daerah mengakibatkan kebutuhan tenaga listrik akan semakin meningkat, baik yang berhubungan dengan bidang industri,

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Abidatul Izzah 1), Ratih Kartika Dewi 2) 1)2) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat

TINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Operasi Sistem Tenaga Listrik Pusat-pusat listrik dan gardu induk satu sama lain dihubungkan oleh saluran transmisi agar tenaga listrik dapat mengalir sesuai dengan kebutuhan dan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Desember 2010, 119-124 ISSN 1411-2485 Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

Bab II Konsep Algoritma Genetik

Bab II Konsep Algoritma Genetik Bab II Konsep Algoritma Genetik II. Algoritma Genetik Metoda algoritma genetik adalah salah satu teknik optimasi global yang diinspirasikan oleh proses seleksi alam untuk menghasilkan individu atau solusi

Lebih terperinci

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Pengenalan pola (pattern recognition) adalah proses klasifikasi dari suatu objek atau pola menjadi beberapa kategori atau kelas, yang mana bertujuan untuk

Lebih terperinci

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Vol. 14, No. 1, 19-27, Juli 2017 Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Jusmawati Massalesse dan Muh. Ali Imran Abstrak Tulisan ini

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada abad ini sudah merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan. Karena pentingnya listrik ini, sistem yang menyuplai dan mengalirkan listrik ini

Lebih terperinci

Optimasi Penempatan Sumur Geotermal Menggunakan Artificial Neural Network (ANN)

Optimasi Penempatan Sumur Geotermal Menggunakan Artificial Neural Network (ANN) Optimasi Penempatan Sumur Geotermal Menggunakan Artificial Neural Network (ANN) Henny Dwi Bhakti1,a), Acep Purqon2,b 1 Program Studi Sains Komputasi, FMIPA ITB Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem

Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-19 Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem Muhammad Luthfi Shahab dan Mohammad Isa Irawan Matematika,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: Tuban, 24 Mei 2014

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: Tuban, 24 Mei 2014 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika PENCARIAN PROPORSI PENAMBAHAN BEKATUL PADA MO- CORIN YANG BAIK DIKONSUMSI OLEH PENDERITA KOLES- TEROL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK

Lebih terperinci

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Oei,EdwinWicaksonoDarmawan, Suyanto Edward Antonius, Ir., M.Sc, Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Memprediksi Perilaku Sumur Geotermal

Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Memprediksi Perilaku Sumur Geotermal Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Memprediksi Perilaku Sumur Geotermal Henny Dwi Bhakti 1,a), Acep Purqon 2,b) 1 Program Studi Sains Komputasi, FMIPA ITB Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Penjadwalan Operasional Pembangkit Berbasis Algoritma Genetik (Dwi Ana dkk) PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Rahmanul Ikhsan 1,

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Mike Susmikanti Pusat Pengembangan Informatika Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY Arief Kelik Nugroho Fakultas Teknik, Universitas PGR Yogyakarta e-mail : ariefkeliknugroho@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Blending Agregat Menggunakan Algoritma Genetika

Blending Agregat Menggunakan Algoritma Genetika JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-9271 D-113 Blending Menggunakan Algoritma Genetika Yeni Rochsianawati, PujoAji dan Januarti Jaya Ekaputri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B27 Optimasi Aliran Daya Satu Phasa Pada Sistem Distribusi Radial 33 Bus IEEE dan Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Untuk

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK

METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK Ivan Darren Alber *), Hermawan, and Susatyo Handoko Departemen

Lebih terperinci

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Adidtya Perdana Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M. Jhoni No. 70 C Medan adid.dana@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas tentang teori dan konsep dasar yang mendukung pembangunan dari aplikasi yang dibuat. 2.1 Penjadwalan Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak

Lebih terperinci

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author:

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author: Institut Teknologi Padang, 27 Juli 217 ISBN: 978-62-757-6-7 http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi217 Optimasi Bentuk Struktur dan Penampang pada Struktur Rangka Baja Terhadap Kendala Kehandalan Material

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI Abstrak Pradhita Audi Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper

Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper Syahrinal Faiz, Djoko Sulistyanto, Samsol ST Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

ISSN JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal

ISSN JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal ISSN 254-9352 JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal Optimasi Perhitungan Laju Alir minyak Dengan Meningkatkan Kinerja Pompa Hydraulic Pada Sumur Minyak Di Lapangan PT. KSO Pertamina Sarolangon Jambi Ali Musnal 1 1

Lebih terperinci

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian

Lebih terperinci

Analisis Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Pencarian Nilai Fungsi Maksimum Djunaedi Kosasih 1) Rinaldo 2)

Analisis Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Pencarian Nilai Fungsi Maksimum Djunaedi Kosasih 1) Rinaldo 2) Analisis Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Pencarian Nilai Fungsi Maksimum Djunaedi Kosasih 1) Rinaldo 2) Abstrak Algoritma genetika yang pertama kali diperkenalkan secara terpisah oleh Holland dan De

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter Jurnal ILMU DASAR, Vol.14, No,2, Juli 2013 : 85-90 85 Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter Solution Estimation of Logistic Growth Model with Ensemble Kalman Filter

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU Lutfiyatun Niswah 1, Widowati 2, Djuwandi 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya suatu perusahaan akan diiringi dengan perluasan ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI.1. Penelitian Terdahulu Archetti et al. (009) menggunakan sebuah metode eksak yaitu branch-and-price scheme dan dua metode metaheuristics yaitu algoritma Variable Neighborhood

Lebih terperinci

Model Optimasi Alokasi Gas Injeksi Sumur Dual Gas Lift

Model Optimasi Alokasi Gas Injeksi Sumur Dual Gas Lift Bab 4 Model Optimasi Alokasi Gas Injeksi Sumur Dual Gas Lift Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab 2, sumur dual gas lift merupakan sumur dengan dua tubing, long string dan short string. Gas injeksi

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION NILA YUWIDA 1208100015 Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Drs. Lukman Hanafi,

Lebih terperinci

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI Tri Nadiani Solihah trinadianisolihah@gmail.com

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

Denny Hermawanto

Denny Hermawanto Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu lembaga pendidikan, begitu juga untuk lingkup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penjadwalan pelajaran pada

Lebih terperinci

ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN TERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PEMOTONGAN ROL KERTAS MAKALAH

ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN TERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PEMOTONGAN ROL KERTAS MAKALAH ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN TERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PEMOTONGAN ROL KERTAS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

Optimasi PSO Untuk Peramalan Harga Emas Secara Rentet Waktu

Optimasi PSO Untuk Peramalan Harga Emas Secara Rentet Waktu Optimasi PSO Untuk Peramalan Harga Emas Secara Rentet Waktu Iwan Fitriadi Mukhlis Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK) Indonesia Banjarmasin Jl. Pangeran Hidayatullah Banua Anyar Telp. (0511)4315530

Lebih terperinci

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Tomi Erfando, Novia Rita, Toety Marliaty Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y Tomi Erfando 1, Novia Rita 2, Toety Marliaty

Lebih terperinci

OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM. Arif Rahman

OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM. Arif Rahman OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM Arif Rahman INDUSTRIAL ENGINEERING..is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, materials, information, energy,

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis

Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (23) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) G-49 Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis Ludfi Pratiwi Bowo, AAB. Dinariyana, dan RO. Saut

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. 12/11/2009 1 Ditemukan oleh Holland pada tahun 1975. Didasari oleh fenomena evolusi darwin. 4 kondisi yg mempengaruhi

Lebih terperinci

Dynamic Optimal Power Flow Mempertimbangkan Carbon Capture And Storage Plants Menggunakan Metode Multi-Objective Particle Swarm Optimization

Dynamic Optimal Power Flow Mempertimbangkan Carbon Capture And Storage Plants Menggunakan Metode Multi-Objective Particle Swarm Optimization B251 Dynamic Optimal Power Flow Mempertimbangkan Carbon Capture And Storage Plants Menggunakan Metode Multi-Objective Particle Swarm Optimization Yauri Mahaputra, Rony Seto Wibowo, Ni Ketut Aryani Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

Anggraeni et al., Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan

Anggraeni et al., Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan Anggraeni et al., Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan... Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan Menggunakan Metode Quadratic Least Square Regression

Lebih terperinci

Dynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony

Dynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B -199 Dynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony

Lebih terperinci

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN (Binary Genetic Algorithm Concept to Optimize Course Timetabling) Iwan Aang Soenandi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Ferman Hakiki 1, Indra Adji Sulistijono 2 1 Jurusan Teknik Elektornika, Politeknik Elekronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM Danuri Teknologi Informasi Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI APPLICATION OF LINIER REGRESSION IN DECLINE CURVE METHOD

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENELITI : Pristi Dwi Puspitasari 2507 100 003 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

ISSN: X 77 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DANALGORITMA GENETIKA

ISSN: X 77 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DANALGORITMA GENETIKA ISSN: 2088-687X 77 IMPUTASI MISSING DATA DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR DANALGORITMA GENETIKA Ucik Mawarsari Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta, ucik@bps.go.id ABSTRAK Permasalahan yang sering

Lebih terperinci

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-127 Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS Wiga Ayu Puspaningrum, Arif Djunaidy, dan Retno

Lebih terperinci

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan Metode Fuzzy Goal Programming Rofiqoh

Lebih terperinci

JUDUL OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS DAN PENENTUAN KONDISI PROSES UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN YANG MAKSIMAL TESIS

JUDUL OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS DAN PENENTUAN KONDISI PROSES UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN YANG MAKSIMAL TESIS UNIVERSITAS INDONESIA JUDUL OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS DAN PENENTUAN KONDISI PROSES UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN YANG MAKSIMAL TESIS IMAM DERMAWAN NPM 0706304914 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM TEKNIK KIMIA SALEMBA

Lebih terperinci

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

Bab IV Simulasi dan Pembahasan Bab IV Simulasi dan Pembahasan IV.1 Gambaran Umum Simulasi Untuk menganalisis program pemodelan network flow analysis yang telah dirancang maka perlu dilakukan simulasi program tersebut. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Abstrak PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Aulia Fitrah 1, Achmad Zaky 2, Fitrasani 3 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci