KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
|
|
- Djaja Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : VERIFIKASI, SURVEY, DAN PEMETAAN OBYEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) KOTA MAKASSAR Pada : 1. Kecamatan Mariso 2. Kecamatan Mamajang 3. Kecamatan Makassar 4. Kecamatan Ujung Tanah 5. Kecamatan Tallo 6. Kecamatan Bontoala DINAS PENDAPATAN KOTA MAKASSAR TAHUN ANGGARAN 2013
2 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN VERIFIKASI, SURVEY DAN PEMETAAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN KOTA MAKASSAR TAHUN ANGGARAN 2013 A. LATAR BELAKANG Sebelum tahun 2001, sistem fiskal di Indonesia masih sangat tersentralisasi dimana pemerintah pusat memegang hampir seluruh basis penerimaan. Dari seluruh basis pajak, cukai, dan eksplorasi sumber daya alam, aliran penerimaan yang masuk ke pemerintah pusat adalah sekitar 90%. Dengan bergulirnya era otonomi daerah yang efektif diberlakukan sejak 2001, pemerintah daerah telah diberikan kewenangan yang sangat besar yang mengakibatkan pergeseran alokasi belanja yang cukup besar kepada pemerintah daerah. Namun demikian, pelimpahan kewenangan dari sisi expenditure assignment tersebut ternyata belum disertai dengan penyerahan kewenangan yang memadai dari sisi penerimaan (revenue assignment). Terbatasnya taxing power dan penguasaan pajak-pajak yang cukup potensial oleh pemerintah pusat, seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak bumi dan bangunan (PBB), menyebabkan penerimaan asli daerah (PAD) terutama yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah sangat kecil kontribusinya. Sebagai gambaran, total PAD dari seluruh daerah hanya sebesar 6% dari total penerimaan domestik pemerintah pusat. Sebagai akibat dari mismatch antara kewenangan pengeluaran dan penerimaan ini, pemerintah daerah menjadi sangat bergantung kepada dana transfer khususnya dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Dengan kebijakan baru ini yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, sejak tahun 2011 silam, BPHTB telah diserahkan oleh pemerintah pusat untuk dikelola oleh pemerintah daerah. Dengan demikian BPHTB saat ini telah sepenuhnya menjadi domain pemerintah daerah, dimana 100% penerimaan langsung masuk menjadi PAD. Ada beberapa kendala dimana penerimaan BPHTB tidak sesuai dengan potensi yang kita harapkan. Kendala dan masalah BPHTB tersebut antara lain adalah : 1. Data Objek Pajak yang belum sesuai dengan keadaan dengan data yang sebenarnya ada di lapangan; 2. Nilai Jual Objek Pajak yang tidak sesuai dengan keadaan harga pasar saat ini. Pemerintahan Kota Makassar akan melakukan rencana pengalihan PBB mulai Januari 2013, berdasarkan pengalaman dari daerah lain yang sudah melakukan pengalihan terlebih dahulu, peran data sangatlah penting dalam menentukan potensi penerimaan dan potensi tunggakan yang nantinya akan menjadi domain Kota Makassar ini. Karena sesuai komposisi pajak daerah dan dana bagi hasil PBB & BPHTB tahun 2010, kedua pajak ini akan sangatlah menjadi dominan dan andalan bagi Pemerintah Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar dengan jumlah Objek Pajak kurang lebih OP sektor perkotaan dan perdesaan sangatlah potensial untuk dapat lebih meningkatkan jumlah penerimaan di sektor ini dengan adanya program pendaerahan PBB di sektor pedesaan dan perkotaan ini. Paling tidak dengan mendekatkan NJOP dengan nilai pasar wajar dan tetap memberlakukan tarif yang sama, serta melakukan kegiatan pendataan ulang objek pajak 1
3 yang sudah ada, dapat meningkatkan sekitar 20% - 50% dari penerimaan tahun sebelumnya. Selama ini potensi Pajak Bumi dan Bangunan yang begitu besar belum digali secara optimal. Hal ini terkait dengan data objek dan subjek wajib pajak yang belum lengkap, akurat dan muktahir serta belum dikelola dengan baik dan benar. Dalam rangka pengelolaan dan pemuktahiran data PBB tersebut, maka Pemerintah Kota Makassar diharapkan sudah mulai menerapkan Sistim Manajemen Informasi Objek Pajak ( SISMIOP) dan Sistem Informasi Grafis (SIG), daerahnya masing-masing yang secara teknis bekerjasama dengan KPP Pratama setempat dan selanjutnya akan dikelola oleh Pemerintah Kota Makassar untuk PBB Perkotaan dan Perdesaan. Dengan sisa waktu yang tersedia yang sudah ditetapkan batas waktunya, maka langkah kegiatan updating data objek pajak PBB sangatlah penting dan mendesak dalam keberhasilan pencapaian target penerimaan PBB dan BPHTB Kota Makassar di tahun berikutya. B. MAKSUD DAN TUJUAN Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperoleh data PBB (luas objek pajak, subjek pajak, lokasi serta Pengumpuan data bahan komponen bangunan atau DBKB dan standar harga upah yang berlaku) dalam Kota Makassar, yang lengkap, akurat dan muktahir berupa data registrasi PBB, peta-peta PBB dan data pendukung lainnya. Data tersebut nantinya akan dikelola dengan sistim manajemen informasi objek pajak ( SISMIOP) dan sistem informasi grafis (SIG). Tujuan kegiatan tersebut diatas adalah untuk mendapatkan data yang lengkap, akurat dan muktahir Agar terlaksannya : a. Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 terutama pasal 85 sampai dengan pasal 93 b. Meningkatkan asset sarana kelembagaan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar sebagai ujung tombak pengambilan keputusan terkait dengan pemindahbukuan, pelimpahan dan pembangian hasil penerimaan pajak bumi dan bangunan dari pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama ke DISPENDA sesuai keputusan bersama KEP-47/PJ c. Tergalinya potensi basis data pajak bumi bangunan dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai kepentingan. d. Membentuk mekanisme dan saluran komunikasi satuan kerja di Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar, serta membentuk system manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien e. Menyempurnakan basis data wajib pajak di wilayah Kota Makassar f. Tersedianya fasilitas input dan output database sederhana yang dapat menampung data dari kegiatan pendataan guna menunjang pelaksanaan tugas Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar g. Terciptanya Basis Data yang up to date yang terintegrasi dengan semua data administrasi yang ada h. Terbentuknya basis data spasial ( peta ) yang akurat dan terkoreksi dengan citra satelit i. Menciptakan embrio Land Information System. 2
4 C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan maka metoda pelaksanaan pekerjaan didasarkan kepada tata cara kerja dan semua syarat teknis yang berlaku di Dinas Pendapatan Kota Makassar dengan beberapa informasi yang akan digali sebagai berikut : a. Letak Objek Pajak b. Data Subjek Pajak; c. Data Tanah; d. Data Bangunan dan Fasilitas yang ada; e. Data KTP (Perumahan & Non Perumahan) jika diperlukan, f. NPWP WP (Perumahan & Non Perumahan) jika diperlukan, g. Foto Objek Pajak (Perumahan & Non Perumahan) h. Pemberian atau penempelan Stiker Tahapan pelaksanaan tersebut meliputi : A. Persiapan pelaksanaan awal adalah melakukan survei kondisi existing merupakan langkah awal dari keseluruhan proses. Pada bagian ini dilakukan survey di lingkungan Dinas Pendapantan Daerah (DISPENDA) Kota Makassar. Pihak ketiga di dampingi oleh petugas dari Dinas Pendapatan Daerah memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana kegiatan verifikasi dan pendataan obyek dan subjek pajak PBB. B. Melakukan pelaksanaan verifikasi sekaligus pembentukan basis data spasial terutamam dalam pembentukan peta garis objek PBB. Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah peta wilayah pekerjaan (peta kelurahan dan peta blok) dalam format digital yang lengkap dan memenuhi persyaratan teknis yang dikehendaki. Terdiri dari sub kegiatan : 1. Diperlukan Citra Satellite Resolusi Tinggi sebagai referensi kegiatan dimana citra satellite untuk di intepretasikan sesuai dengan wilayah pekerjaan dan Peta RBI sebagai salah satu referensi atau referensi yang lebih baik dari RBI. 2. Inventarisasi Peta Objek Pajak dan Bangunan di wilayah DISPENDA Kota Makassar 3. Identifikasi Objek Pajak dan Bangunan yang ada serta kondisi data peta blok, peta kelurahan, digitasi dan editing peta serta verifikasi lapangan di wilayah Kota Makassar (wilayah kecamatan dan kelurahan terlampir). 4. Pelaksanaan survey pemetaan dan pengukuran lapangan sekaligus melakukan sinkronisasi peta (wilayah kecamatan dan kelurahan terlampir) C. Melakukan pelaksanaan verifikasi sekaligus pembentukan basis data tekstual berupa data hasil lapangan yang tertera dalam formulir SPOP/LSPOP. Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah data tekstual SISMIOP yang sudah terverifikasi sehingga sesuai dengan kondisi lapangan. Terdiri dari : a. Penyampaian dan Pengumpulan SPOP/LSPOP b. Verifikasi SISMIOP melalui Data Hasil Rekaman (DHR) selanjutnya dituangkan dalan SPOP/LSPOP serta mengidentifikasi letak, ukuran dan luas objek pajak, dituangkan dalam peta blok ; 3
5 c. Pengumpulan data daftar bahan komponen bangunan (DBKB) dan standar upah yang berlaku yang diperoleh dari survey maupun data yang diperoleh dari instansi terkait selanjutnya dilakukan validasi, standarisasi niai dan penginputan pada aplikasi SISMIOP. Untuk penyusunan atau pembuatan DBKB digunakan metode kuantitas terhadap model bangunan yang dianggap dapat mewakili kelompok bangunan tersebut. d. Kerangka pembinaan wilayah; dituangkan dalam peta wilayah dan peta desa /kelurahan ; D. Melaksanakan pembetukan master file basis data pajak berupa pengabungan data hasil lapangan sekaligus melakukan sinkronisasi peta dengan objek pajak. Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah basis data tekstual yang sudah terinput dalam server basis data. Terdiri dari : a. Perekaman lembar SPOP/LSPOP dan up dating Data Objek Pajak dan SISMIOP b. Editing dan Prosesing Foto Objek Pajak c. Validasi dan Matching foto dengan data SISMIOP. d. Validasi, Analisa dan Standarisasi Nilai Daftar Bahan Komponen Bangunan (DBKB) dan standar upah yang berlaku selajutnya di input ke dalam aplikasi SISMIOP. E. Membuat pembentukan GeoDatabse PBB serta pembuatan/pencetakan peta PBB. Hasil akhir dari pekerjaan ini terdiri dari sub kegiatan : 1. Pembentukan GeoDatabase dengan merealisasikan basis data tekstual dan basis data spasial ke dalam aplikasi pengolahan peta berbasis SIG. 2. Pencetakan dan pembuatan peta-peta PBB sesuai kaidah standarisasi SE. No. 33 a. Peta Garis Kelurahan/Desa skala 1:2500 1:5000 ukuran kertas A0 b. Peta Grais Blok, skala 1:1000 1:2500 ukuran kertas A1 c. Peta ZNT Kelurahan ukuran kertas A1 dan A3. d. Daftar Bahan Komponen Bangunan / DBKB dan standar upah yang berlaku F. Membuat evaluasi dan melaporkan hasil progres selama kegiatan yaitu yang memuat semua output pekerjaan dari persiapan, verifikasi data spatial (peta), input data tekstual, serta pekerjaan link data PBB dan pencetakan peta serta laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir, laporan nilai indikasi pasar wajar, rekapitulasi lapangan dan rekapitulasi foto objek pajak D. DASAR HUKUM a) Undanng-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); b) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); c) Undang-Undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan 4
6 d) Undang-Undang No. 12 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan e) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); f) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Noomor 4437) sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); g) Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbanngan Keuangan Daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438); h) UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 130, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5049); i) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang perubahan Batas batas Daeerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-Kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 nomor 65, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 2970); j) Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang perubahan Nama Kota Ujungpandang menjadi Kota Makassar dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 nomor 193); k) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4575); l) Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; m) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; n) Peraturan Daerah Kota Makassar No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar Daerah (Lembaran Daerah Nomor 3 Tahun 2009); o) Peraturan Daerah Kota Makassar No. 4 Tahun 2009 tentang Pokok pokok pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 4 Tahun 2009); p) Peraturan Daerah Kota Makassar No. 7 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Dareah Kota Makassar Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2012); q) Peraturan Walikota Makassar Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Banguna Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), (Berita Daerah Kota Makassar Nomor 50 Tahun 2012); 5
7 r) Peraturan Walikota Makassar Nomor 51 Tahun 2012 Tentang Penjabaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2013, (Berita Daerah Kota Makassar Nomor 51 Tahun 2012); s) Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP- 533/PJ.6/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendataan dan Penilian Objek dan Subjek Pajak. t) Surat Keputusan Bersama Dirjen Anggaran, Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan Dirjen Pemerintahan Umum, Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri NO. KEP- 54/A/2003, KEP-47/PJ/2003, KEP TH. 2003, No tentang Tata Cara Pembayaran, Pemindahanbukuan, Pelimpahan dan Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) u) Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-33/PJ.6/1993 tanggal 14 Juni 1993 tentang Petunjuk Teknik Pemetaan PBB v) Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-19/PJ.6/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pentunjuk Teknis Pelaksanaan Pembentukan Basis Data SIG PBB. w) SE-64/PJ/2010 tentang Persiapan Pengalihan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunaan sektor Pedesaaan dan Perkotaan. E. LOKASI KEGIATAN DAN ANGGARAN 1. Lokasi Paket dan anggaran pekerjaan adalah sebagai berikut : No. PAKET LOKASI KEGIATAN JUMLAH OP (+) PAGU ANGGARAN Paket I Kecamatan Mariso Rp Paket II Kecamatan Mamajang Rp Paket III Kecamatan Makassar Rp Paket IV Kecamatan Ujung Tanah Rp Paket V Kecamatan Tallo Rp Paket VI Kecamatan Bontoala Rp F. PERALATAN DAN SARANA PENDUKUNG YANG WAJIB DIGUNAKAN OLEH PELAKSANA KEGIATAN Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, wajib menggunakan peralatan dan sarana pendukung sebagai berikut : 1. Citra Satellite Kota Makassar akan diberikan kepada pelaksana pekerjaan sesuai dengan wilayah kerja masing-masing. 2. Pelaksana pekerjaan wajib mengunakan peralatan GPS Geodetik, GPS Map, kompas, roll meter dan alat ukur lainnya untuk kegiatan pelaksanaan di lapangan. 6
8 3. Pelaksana pekerjaan wajib menggunakan software pengolahan peta SIG seperti MapInfo atau ArcGIS atau AutoCad Map atau lainya yang berbasis GIS yang dapat di konversi ke dalam format file.tab atau.shp 4. Pelaksanaan pekerjaan wajib menggunakn software pengolahan data remote sensing seperti ErMappper atau EnviMap atau PCI Geomatica atau software remote sensing lainnya yang dapat mengolah data citra satellite yang sudah georeference. G. OUTPUT YANG DIHASILKAN Kegiatan pekerjaan verifikasi, survey dan pemetaan objek pajak PBB dan BPHTB melalui pendataan survey di lapangan diharapkan dapat menghasilkan basis data SISMIOP PBB menjadi semakin lengkap dan akurat serta penambahan dari sisi kuantitas dan kualitas Objek Pajak sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar pengenaan PBB Tahun 2013 serta sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijaksanaan / keputusan dibidang PPh, PBB, BPHTB maupun pajak lainnya. 1. Hasil Fisik a) Basis Data Textual/SISMIOP Basis Data SISMIOP akan lebih up to-date sesuai hasil pekerjaan di lapangan. Penambahan jumlah Objek Pajak baru. Pengumpulan data informasi harga pasar properti Hasil penjilitan SPOP/LSPOP setiap 100 OP per blok yang merupakan dasar dalam perekaman SPOP/LSPOP untuk pengenaan PBB Tahun Hasil backup CD/DVD foto objek peta. Pemberian/Penempelan stiker terhadap Objek Pajak yang di survey b) Basis Data Spatial/Peta Peta SIG hasil pemeliharaan basis data SISMIOP akan lebih up to-date sesuai hasil pekerjaan di lapangan dengan menggunakan sistem koordinat Lat/Long WGS84 yang dapat di konversikan ke sistem koordinat UTM atau sebaliknya. Identifikasi Objek Pajak yang merupakan fasilitas umum akan mudah diketahui seperti Kantor Kelurahan, Masjid/Musholla, Gereja, dsb. Master file GeoDatabase basis data pajak dalam format TAB MapInfo yang di bisa konversi ke format SHP ESRI atau sebaliknya. Pencetakan dan backup CD/DVD Peta-peta PBB (peta blok, peta desa/kelurahan dan peta ZNT) 2. Sasaran Yang di harapkan secara Non Fisik a) Adanya peningkatan ketetapan PBB Perkiraan peningkatan ketetapan PBB didasarkan pada asumsi bahwa dengan adanya pemeliharaan basis data SISMIOP, data yang termuat dalam SPOP/LSPOP semakin akurat sesuai data pendukung yang dilampirkan. b) Adanya peningkatan pelayanan kepada wajib pajak.mutu pelayanan dari aparat senantiasa dituntut untuk lebih ditingkatkan, sehingga diharapkan Wajib Pajak akan 7
9 dapat memenuhi kewajibannya dengan baik. Untuk menunjang hal tersebut, SISMIOP telah dirancang sedemikian rupa sehingga akan dapat menyajikan informasi dan data keluaran dengan cepat dan memadai. Dengan demikian kegiatan pemeliharaan basis data SISMIOP diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak agar menjadi lebih baik lagi. c) Adanya peningkatan tertib administrasi. Dalam aplikasi Sismiop yang bertumpu pada pemeliharaan basis data, semua objek pajak didata serta diberi identitas berupa Nomor Objek Pajak (NOP). Segala hal yang berhubungan dengan objek pajak selalu dimonitor dan dimutakhirkan secara berkelanjutan. Hal tersebut meliputi : Info diskripsi tentang subjek dan objek pajak Mutasi subjek dan objek pajak Pembayaran/pelunasan pajak terhutang Tunggakan PBB Informasi lain dari instansi terkait. d) Peningkatan Penerimaan Dengan semakin meningkatnya pelayanan kepada masyarakat, diharapkan akan mempermudah dan mempercepat pemenuhan kewajibannya, khususnya untuk melaksanakan pembayaran perpajakan. H. KUALIFIKASI TENAGA AHLI Tenaga ahli Perencanaan Tehnik yang diperlukan meliputi : 1. Ahli Pemetaan PBB (Team Leader), minimal lulusan S1 sarjana teknik Geodesi/Geografi yang berpengalaman minimal 15 tahun dan pengalaman menjadi Team Leader dan memahami tentang kegiatan pendataan Pajak Bumi Bangunan atau Pemetaan Kadastral. 2. Ahli Verifikasi Data Objek Pajak, minimal lulusan S1 sarjana teknik Geografi/Geodesi yang berpengalaman minimal 10 tahun dan memahami tentang pendataan SISMIOP dan SPOP/LSPOP. 3. Ahli Kartografi/SIG, minimal lulusan S1 sarjana teknik Geodesi atau teknik Geografi yang berpengalaman minimal 10 tahun di bidang kartografi dan pemetaan kadastral atau PBB. 4. Ahli Pengolahan Data PBB, minimal lulusan S1 sarjana Teknik Infomatika/Komputer atau Geodesi/Geografi yang berpengalaman minimal 10 tahun di bidang pengolahan data. 5. Ahli Pengukuran/Geodetik, minimal lulusan S1 sarjana teknik Geodesi yang berpengalaman minimal 10 tahun di bidang pengukuran; 6. Tenaga Pendukung yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan terdiri dari: a. Asisten TA SIG, lulusan minimal D3 pengalaman 10 tahun atau S1 pengalaman 5 tahun jurusan Teknik Geodesi/Geografi atau Survey Pemetaan yang berpengalaman di bidang Kartografi/SIG dan Pemetaan. Jumlah yang dibutuhkan tergantung wialayah pekerjaan masing-masing paket. b. Asisten TA Pengolahaan Data sesuai kebutuhan, lulusan minimal D3 pengalaman 10 tahun atau S1 pengalaman minimal 5 tahun jurusan Komputer/Informatika atau 8
10 Geodesi/Geografi yang berpengalaman di bidang pengolahan data. Jumlah yang dibutuhkan tergantung wialayah pekerjaan masing-masing paket. c. Surveyor sesuai kebutuhan, lulusan minimal SMU/SMK sederajat yang telah berpengalaman minimal 3 tahun di bidang survey. Jumlah yang dibutuhkan tergantung wialayah pekerjaan masing-masing paket. d. Adminitrasi SPOP & LSPOP sesuai kebutuhan, minimal SMU/SMK sederajat yang telah berpengalaman minimal 3 tahun di bidang data entry e. Sekretaris 1 orang, minimal D3 sederajat yang telah berpengalaman minimal 3 tahun di bidang adminitrasi projek b. Tenaga Entry SPOP/LSPOP sesuai kebutuhan. 7. Tenaga Petugas Pengawasan dan Pendampingan a. Tenaga Petugas Pendampingan Lapangan b. Tenaga Petugas Pengawasan Lapangan/Counter Part. Untuk seluruh tenaga pendukung disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wialyah paket pekerjaan I. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Pengguna Barang/Jasa adalah Dinas Pendapatan Kota Makassar. J. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan Verifikasi, Survey, dan Pemetaan Obyek Pajak Bumi dan Bangunan di 5 (lima) kecamatan disediakan dana sebesar Rp ,- (Lima Milyar seratus dua puluh empat juta enam ratus empat puluh ribu Rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DPA-SKPD Dinas Pendapatan Kota Makassar Tahun Anggaran K. LAPORAN. Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dibuat dalam bentuk laporan yang terdiri dari : a. Laporan Pendahuluan. Laporan pendahuluan berisi rencana dan metode tentang pelaksanaan pekerjaan serta jumlah personil, peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan tersebut dan jadwal pelaksanaannya. b. Laporanan Antara. - Laporan Hasil Pekerjaan Perbulan - Rencana Kerja Bulan Berikutnya c. Laporan Akhir. Laporan akhir dibuat setelah selesainya pekerjaan dan memuat hasil pelaksanaan pekerjaan. Jumlah hasil pekerjaan yang diserahkan dan perbandingan jumlah objek pajak sebelum dan sesudah pendataan. 9
11 d. Penyerahan Produk Akhir 1. Album Peta Garis Kelurahan/Desa per Kecamatan ukuran A0 rangkap Album Peta Garis Blok per Kelurahan ukuran A1 rangkap 3 3. Album Peta ZNT Kelurahan/Desa per Kecamatan ukuran A1 rangkap 3 4. Album Peta ZNT Kelurahan/Desa per Kecamatan ukuran A3 rangkap 3 5. Laporan Nilai Bahan Komponen Bangunan rangkap 3 6. CD/DVD Foto objek Pajak rangkap 3 7. CD/DVD Peta Digital rangkap 3 8. Hasil Rekapitulasi SPOP/LSPOP rangkap 3 L. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Kegiatan pekerjaan Verifikasi, Survey dan Pemetaan Objek Pajak PBB TA 2013 ini dilaksanakan pada Anggaran Dinas Pendapatan Kota Makassar Tahun Anggaran 2013 melalui kegiatan Verifikasi, Survey dan Pemetaan Objek PBB). Waktu pekerjaan ditentukan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah SPK dikeluarkan. M. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat dan diharapkan menjadi perhatian dalam pelaksanaan kegiatan Verifikasi, Survey dan Pemetaan Objek PBB Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Kota Makassar Makassar, 17 Juni 2013 Mengetahui/Menyetujui : KEPALA DINAS PENDAPATAN KOTA MAKASSAR ttd H.M. TAKDIR HASAN SALEH, SE, M.Si Pangkat : Pembina Tk.I NIP : PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK) ttd SUKRI ARIFIN, SE Pangkat : Penata Tk.I NIP :
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDATAAN DAN PENILAIAN KANTOR WILAYAH DJP...
LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-04/PJ/2013 Tanggal : 11 Februari 2013 NO. KPP JENIS KEGIATAN LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI,
Lebih terperinciTENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 45 TAHUN 2012
PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
34 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Boyolali. Ekstensifikasi Pajak merupakan kegiatan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dalam Meningatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul. Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi Bangunan
Lebih terperinciDAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA
DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian II. PEMBENTUKAN BASIS DATA A. Pengumpulan Data Objek dan Subjek PBB 1. Persiapan a. Penelitian Pendahuluan b.
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2015 SERI B.1 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2015 SERI B.1 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI DAN VALIDASI DATA PIUTANG PAJAK BUMI
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-14/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-14/PJ/2013 TENTANG PEMELIHARAAN BASIS DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM RANGKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan serta pembangunan nasional menganut asas desentralisasi dengan memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan
Lebih terperincia. Menetapkan kebijakan daerah di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah; b. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan guna peningkatan
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/745/KEP/429.011/2013 TENTANG PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PEJABAT DAN PEGAWAI INSTANSI PELAKSANA PEMUNGUTAN DAN PEMUNGUT SERTA PENETAPAN
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 NOMOR 31 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DATA POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang Mengingat : :
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 4 Tahun 2015 Seri B Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 4 Tahun 2015 Seri B Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRATIF ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016
1 KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat maka akan mempengaruhi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 43
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 43 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN VERIFIKASI DATA PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN
Lebih terperinci: Tugas dari Petugas pemungut pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan sebagaimana dimaksud pada diktum kedua adalah: 1. Bupati Banyuwangi,
BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/170/KEP/429.011/2016 TENTANG PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PETUGAS PEMUNGUT SERTA PENETAPAN BESARNYA INSENTIF PAJAK BUMI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2005 DAN 2006 YANG DIALOKASIKAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Gambar 4.1 Proses Pengolahan Data Spasial
BAB IV ANALISIS Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang menjadi objek analisis, yaitu data input, sistem, dan output. Berikut pembahasan ketiga variable tersebut: IV.1. Data Input Dalam pembuatan aplikasi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 27 Januari 2016 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG PETUNJUK KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN,
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO
PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBYEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 32 TAHUN 2013
PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN DAN ATAU
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT
KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka menunjang kegiatan program tahunan bidang prasarana jalan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembentukan daerah otonomi dimaksudkan untuk memungkinkan daerah yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta meningkatkan daya guna penyelenggaraan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jalan 17 Agustus Telp. (0431) 851380, 863204, PO Box 147, M A N A D O http: www.bappedasulut.go.id e-mail: pwbappedasulut@yahoo.com
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAGIAN BESARAN INSENTIF
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi 1. Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan/atau Memiliki Tempat
Lebih terperinci1 of 11 7/26/17, 12:19 AM
1 of 11 7/26/17, 12:19 AM KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan bertujuan untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Sejalan dengan perkembangan era globalisasi, nampaknya pembangunan yang merata pada
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Sumberdaya alam yang berlimpah baik hayati maupun non hayati yang terdapat di Provinsi Papua akan memberikan manfaat yang lebih besar jika pemanfaatannya
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM INSTANSI 1. Sejarah Berdirinya Instansi Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciBUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGUNAAN JASA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) KEPADA DESA, KELURAHAN DAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 44 Tahun 2016 Seri B Nomor 6 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 44 Tahun 2016 Seri B Nomor 6 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021
i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK DAN POKOK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGUNAAN JASA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KEPADA DESA,
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH KEPADA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 81 Tahun 2014 Seri 4 Nomor B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT KETETAPAN
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS BADAN KEUANGAN DAERAH
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS BADAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DIBIAYAI DARI DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN MENGGUNAKAN KONTRAK TAHUN JAMAK DENGAN
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG (BAHPL) Nomor : 06/BAHPL/PNSS-CPTR/DPU/2013
PEJABAT PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. Rd. Demang Hardjakusumah Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD)
KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD) Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota TAHUN ANGGARAN 2014 1 I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sesuai yang diamanatkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN
PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang
Lebih terperinciPUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014
PUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014 Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bogor yang memiliki tugas pokok membantu
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HADIAH ATAS PELUNASAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) BAGI PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak dikategorikan pengelolaanya menjadi Pajak yang dikelola Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak dikategorikan pengelolaanya menjadi Pajak yang dikelola Pemerintah Pusat dan Pajak yang dikelola Pemerintah Daerah. Salah satu pajak yang dikelola
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR ]TITAHUN 2013 TENTANG
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR ]TITAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN REKONSILIASI DATA PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2I TAHUN 2013
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir pemerintahan orde baru merupakan langkah awal bagi Bangsa Indonesia untuk berpindah kebijakan yang semula kebijakan sentralisasi menjadi kebijakan desentralisasi
Lebih terperinciBUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN
BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN KERINCI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN
Lebih terperincib. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan guna peningkatan pendapatan PBB; c. Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah. 2.
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 336 /KEP/429.011/2013 TENTANG PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN APARAT PENUNJANG DAN APARAT PELAKSANA PEMUNGUTAN DAN PENETAPAN PENGGUNAAN BIAYA
Lebih terperinciSTANDAR BIAYA PENDAPATAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PBB DENGAN CARA PENYEBARAN SPOP SATUAN KEGIATAN
NO Lampiran Nomor : KEP-38/PJ.6/996 Tanggal : 30 Mei 996 STANDAR PENDAPATAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PBB DENGAN CARA PENYEBARAN SPOP JENIS. Persiapan.. Penelitian Pendahuluan Desa/Kel. 54.000,-.2.
Lebih terperinciTENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI LANJUT USIA SANGAT MISKIN DAN LANJUT USIA TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI LANJUT USIA SANGAT MISKIN DAN LANJUT USIA TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-05/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-05/PJ/2012 TENTANG PETUNJUK PENGGUNAAN ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciPT Cartenz Technology International
2015 i-tax - SISMIOP NG PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep i-tax -
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2014
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN
KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciKAK (KERANGKA ACUAN KERJA)
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) NAMA KEGIATAN : PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI DAN DATABASE BIDANG PENGAIRAN KOTA BONTANG (TAHAP II) LOKASI : KOTA BONTANG SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BONTANG BIDANG PENGAIRAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : pemeriksaan kas bendaharawan pemerintah.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : Jawatan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2013
WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG
KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG I. LATAR BELAKANG Transportasi merupakan pendukung perekonomian suatu daerah. Tersedianya suatu jaringan dan sistem transportasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN
PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD) TIPE B KABUPATEN BANGKA BARAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A
B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon
No.1289, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. DAU dan Tambahan DAK Fisik. APBNP TA 2017. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/PMK.07/2017 /PMK.07/2017 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN
PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen 1. Latar Belakang Bumi kita lebih dari 80% terdiri dari air, namun hanya 2% yang dianggap
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 30 TAHUN TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 30 TAHUN 20122 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi yang berarti pemerintah daerah dapat mengurus keuangannya
Lebih terperinciJADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Lampiran 1.1 NO KEGIATAN JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Lebih terperinciSE - 25/PJ.6/2006 TATA CARA PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR
SE - 25/PJ.6/2006 TATA CARA PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR Contributed by Administrator Thursday, 20 July 2006 Pusat Peraturan Pajak Online 20 Juli 2006 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kondisi pembangunan yang semakin berkembang memberikan dampak yang sangat besar bagi negara kita, khususnya dibidang ekonomi. Pembangunan ekonomi bertujuan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BUPATI MADIUN, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang merupakan pungutan wajib
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang merupakan pungutan wajib dipenuhi dan dipertanggungjawabkan oleh setiap pemilik bangunan,fasilitas atau sarana kota
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN. PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR Nomor 7 Tahun 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR Nomor 7 Tahun 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG
B U P A T I S R A G E N PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN ASET DAERAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN
Lebih terperinci