BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maupun orang-orang luar yang ingin menelaah perubahan-perubahan yang terjadi
|
|
- Lanny Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Kehidupan dalam masyarakat selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut tersebut pasti dirasakan oleh masyarakat yang ada didalamnya sendiri maupun orang-orang luar yang ingin menelaah perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi ini dapat berupa perubahan-perubahan yang kurang mencolok, ada juga perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada juga perubahan yang pengaruhnya sangat lambat dan ada juga perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan yang terjadi hanya akan dapat ditemukan oleh seseorang yang pernah meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan kehidupan masyarakat tersebut dalam waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat di dunia dewasa ini, merupakan gejala-gejala normal, yang pengaruhnya cepat menjalar ke bagianbagian dunia lainnya, disebabkan antara lain dengan munculnya berbagai teknologi komunikasi yang semakin canggih pada saat ini. Penemuan teknologiteknologi baru yang terjadi disuatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat-masyarakat lain yang jauh dari tempat tersebut. Perubahan-perubahan dalam masyarakat memang ada sejak zaman dahulu, namun saat ini perubahan-perubahan itu berlangsung dengan sangat cepat, sehingga kadang membingungkan manusia yang menghadapinya. Perubahanperubahan yang terjadi memang terikat oleh waktu dan tempat, akan tetapi karena perubahannya terus berulang dan berganti, sehingga membuat keadaan tersebut 15
2 berlangsung terus, walaupun kadang-kadang diselingi keadaan dimana masyarakat mengadakan reorganisasi struktur unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena oleh proses perubahan tersebut. Perubahan sosial merupakan bagian dari gejala kehidupan sosial, perubahan sosial tidak dapat dipandang hanya pada satu sisi saja sebab perubahan ini mengakibatkan perubahan pada sektor-sektor lain. Pengertian dan batasan perubahan sosial ini telah banyak dibahas oleh ahli-ahli sosiologi. Studi Setiadi (2010:610) memberikan beberapa pendapat tentang arti dan batasan perubahan sosial diantaranya: a. Selo Soemarjan menyatakan perubahan sosial adalah, segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalam nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola peri kelakuan diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat. b. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. c. William Ogburn menyatakan batasan ruang lingkup perubahan sosial, mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun tidak bersifat materiil atau immaterial dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur immaterial. d. Gillin dan Gillin mengartikan perubahan sosial sebagai suatu variasi dan caracara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut. Dalam beberapa pernyataan diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa perubahan sosial akan selalu bersingungan dengan kehidupan masyarakat yang 16
3 mengalami perubahan sosial tersebut, perubahan ini bukan hanya terjadi pada bentuk fisik saja, tetapi juga mencakup nilai, norma, stuktur dan budaya dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak selalu berarti sebuah kemajuan yang dialami oleh masyarakat, tetapi ada kalanya perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat menimbulkan kemunduran bagi kualitas hidup masyarakat, meskipun gejala perubahan biasanya selalu di usahakan agar mengarah pada tujuan yang lebih baik. Pada dasarnya manusia ingin terus berubah untuk maju dan meningkatkan kualitas hidupnya dan kelompoknya, hal ini lah yang membuat dan mendorong kehidupan sosial senantiasa mengalami perubahan, baik dalam perubahan sosial maupun budaya salah satu faktor yang mendorong timbulnya perubahan sosial dan kebudayaan adalah, karena manusia senantiasa menghadapi masalah-masalah dan persoalan-persoalan hidup yang baru yang lebih rumit. Kerumitan ini membuat manusia untuk senantiasa berpikir untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapinya. Masalah dan kerumitan yang dihadapi akan terus ada dan berubah, sehingga, seiring waktu berjalan maka perubahan sosial dan budaya pun terus terjadi Dampak Perubahan Sosial Setiap fenomena dan perubahan-perubahan yang terjadi selalu dibarengi efek ataupun dampak yang akan dialami oleh masyarakat yang mengalami perubahan. Oleh karenanya setiap perubahan hendaknya bisa disikapi dengan bijak dan pemahaman mendalam mengenai nilai, arah program dan strategi yang sesuai dengan sifat dasar perubahan itu sendiri. Dampak ini pun bisa terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Dampak tidak langsung berarti efek terjadi 17
4 secara bertahap, dampak ini tidak langsung dirasakan oleh masyarakat. Sedangkan efek langsung adalah perubahan yang terjadi dan menyentuh sendi kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan, dan akibatnya dirasakan oleh masyarakat. Dampak perubahan sosial yang terjadi bisa menjadi hal yang positif dan bisa juga hal yang negatif bagi masyarakat yang mengalami perubah dalam (Martono 2013:26). Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yang menyangkut berbagai sendi kehidupan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan pariwisata maupun kedatangan, diantaranya a. Tulus (2012) menyatakan bahwa perkembangan pariwisata juga telah menyebabkan perubahan dalam penggunaan lahan, aspek sosial dan ekonomi dalam jurnal. Pengaruh pariwisata terhadap aspek fisik yaitu terjadinya perubahan tata guna lahan seperti penelitiannya di kawasan wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur yang berada di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Diungkapkan tentang sebuah lahan kosong yang di ubah dan dikembangkan menjadi taman rekreasi dan merupakan objek wisata yang menjadi penyumbang terbesar jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Wonogiri sampai dengan tahun Sedangkan pengaruh dari aspek ekonomi dengan perubahan fungsi lahan tersebut, terjadilah perubahan pekerjaan dan pendapatan, pola pembagian kerja, kesempatan kerja dan berusaha pada masyarakat disekitar tempat wisata tersebut. Adanya peluang ekonomi yang terdapat dalam suatu kawasan wisata memacu pertumbuhan fasilitas penunjang wisata. Kegiatan ekonomi yang berkembang dalam suatu daerah pariwisata tersebut seperti hotel, penginapan, rumah makan, industri 18
5 kerajinan dan fasilitas pendukung lainnya. Selanjutnya, pengaruh wisata terhadap aspek sosial yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan peran dari masyarakat dalam mengembangkan kawasan wisata Sendang Asri melalui pelatihan pembuatan produk kuliner dan memperkenalkan kesenian dan budaya asli. Kemudian pengaruh kawasan wisata Sendang Asri terhadap aspek ekonomi yaitu terjadinya perubahan kesempatan kerja bagi masyarakat yang awalnya belum memiliki pekerjaan, serta memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat di kawasan wisata. b. Hasil kajian Yudha (2014) menyatakan bahwa terjadinya perubahan masyarakat di sekitar Pantai Taplau setelah kawasan ini dijadikan salah satu tujuan wisata bagi masyarakat dan wisatawan yang datang ke Kota Padang. Pantai ini selalu menjadi persinggahan masyarakat dan wisatawan saat perjalanan pulang dari Kota Padang ataupun memang memiliki destinasi tujuan ke pantai ini. Dalam perkembangannya, aktivitas dan rekreasi di Pantai Taplau Padang mempunyai konsekuensi logis berupa pengaruh terhadap ekonomi, sosial masyarakat dan lingkungan baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. Pengaruh langsung terhadap ekonomi yaitu terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar pantai dan sumbangan pendapatan sektor pariwisata kepada Pemerintah Kota Padang. Pengaruhnya adalah warga bisa menjual makanan di kaki lima, menyediakan lapak yang menjual minuman, tersedianya tenda-tenda di pinggir pantai yang disewakan kepada para pengunjung, penjual minuman dipinggir jalan, penjual ikan, pengusaha warung makan dan sebagainya. Dari aspek sosial pengaruh negatif yang ditimbulkan berupa pola perubahan sosial masyarakat yang berkunjung ke Pantai Kota Padang adalah maraknya kegiatan 19
6 maksiat di tenda-tenda di sepanjang jalan Pantai Taplau Kota Padang. Selanjutnya terjadi penurunan kualitas lingkungan dimana di sekitar pantai banyak ditemukan sampah karena minimnya perawatan kebersihan dalam pengelolaan pantai ini. c. Tulisan lain adalah tentang tulisan Objek wisata alam Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Keberadaan obyek wisata ini merupakan salah satu daya tarik wisata sejarah andalan Kota Semarang. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang antusias untuk berwisata ke Goa Kreo baik dari dalam maupun luar Kota Semarang. Objek wisata Goa Kreo ini terletak di Desa Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Desa Kandri merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Gunungpati, terletak sekitar 13 km dari arah Tugu Muda kearah selatan, 5 km dari Bandara Ahmad Yani Semarang dan 3 km dari arah jalan raya Kalibanteng (Jalur Pantura Semarang- Kendal). Berada di bukit dengan ketinggian 350 meter diatas permukaan laut. Agustanto, (2014) menyatakan bahwa Objek wisata alam Goa Kreo telah membawa perubahan sosial bagi masyarakat Desa Kandri. Dalam kurun waktu dari tahun , objek wisata ini mengalami perkembangan yang positif dan maju. Salah satunya dengan di bangunnya Waduk Jatibarang untuk menambah pencitraan objek wisata Goa Kreo. Disamping fungsinya sebagai pengendali banjir di Kota Semarang, menjaga ketersediaan air minum dan sebagai pembangkit tenaga listrik, keberadaan Goa Kreo juga membawa pengaruh bagi kehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat Desa Kandri. Masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dengan 20
7 adanya obyek wisata Goa kreo, kini memiliki lebih banyak pilihan mata pencaharian, seperti penjualan souvenir, berjualan/berdagang, menjadi pemandu wisata dan sebagainya. Selanjutnya dalam bidang soial, yaitu masalah tempat tinggal yang dulu hanya papan kayu atau anyaman bambu sekarang beralih ke tembok batu-bata. Kemudian dalam bidang pendidikan, masyarakat yang dulu hanya tamatan SD, sekarang mulai membaik bahkan beberapa sampai ke perguruan tinggi. Untuk masalah budaya kehidupan para masyarakat yang sebagian besar sebagai petani atau pekebun berpengaruh pada masyarakatnya yang turun temurun. Tetapi dengan adanya Waduk Jatibarang sebagai pendukung obyek wisata Goa Kreo, tentunya ada peralihan mata pencaharian yang semula dari sektor pertanian ke sektor pariwisata. d. Kebijakan pembangunan Suramadu (jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura) sebagai salah bentuk infrastruktur transportasi secara esensial dapat merangsang dan memberi peluang pertumbuhan sosial maupun ekonomi khususnya di Pulau Madura. Dengan demikian hal ini tentu akan dapat menstimulasi peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Tri, (2013). yang terjadi dengan kebijakan tersebut antara lain adalah dampak dalam bidang mobilitas masyarakat, dengan adanya Jembatan Suramadu, masyarakat mendapat akses yang mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena bisa dengan mudah menjangkau Kota Surabaya yang merupakan kota terbesar ke dua di Indonesia, yang pada akhirnya dapat merangsang dan memberi peluang pertumbuhan sosial maupun ekonomi yang merata bagi masyarakat di sekitar Jembatan Suramadu. Sedangkan dampak negatif berkaitan dengan semakin banyaknya peredaran narkoba, kriminalitas dan lokalisasi. Dari segi 21
8 pendidikan pembangunan Jembatan Suramadu membawa dampak yang positif bagi masyarakat di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan yakni muncul dua sekolah negeri baru yakni SMK dan SMP. Dampak dalam bidang budaya dimana terdapat kerjasama budaya antar Suku Madura dengan Suku Jawa, yakni kirab dan lomba perahu hias di daerah pesisir dekat Jembatan Suramadu untuk memperingati Hari Raya Ketupat, dan juga dampak dalam bidang tingkat pendapatan masyarakat, yaitu membuat mereka yang aktif dan kreatif mempunyai pekerjaan yang baru yang juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan Hubungan Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan Budaya selalu mengandung nilai, Hans Jonas dalam (Bertens, 2001: ) mengatakan bahwa nilai adalah alamat sebuah kata iya (value is address of a yes), atau kalau diterjemahkan secara konstektual, nilai adalah sesuatu yang ditunjukkan dengan kata iya. Definisi ini merupakan definisi yang memiliki kerangka lebih umum dan luas. Kata iya dapat mencakup nilai keyakinan individu secara psikologis maupun nilai patokan normative secara sosiologis. Demikian pula penggunaan kata alamat dalam definisi itu dapat mewakili arah tindakan yang ditentukan oleh keyakinan individu maupun norma sosial. Dengan demikian nilai budaya sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat yang memiliki budaya. Menurut Koentjaraningrat (1987:85) nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki 22
9 seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara-cara, alat-alat dan tujuan-tujuan pembuatan yang tersedia. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa setiap individu dalam melaksanakan aktifitas sosialnya selalu berdasarkan serta berpedoman kepada nilai-nilai atau sistem nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat itu sendiri. Artinya nilai-nilai itu sangat banyak mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia, baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patut. Perbedaan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya dalam masyarakat sering dipertanyakan, perbedaan tersebut bisa dilihat dari bagaimana masyaratkat itu sendiri melihat perbedaan antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dijelaskan dengan benar maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan dapat diterangkan dengan jelas juga. Kingsley Davis (dalam Setiadi, 2010:642) dalam berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan-perubahan dalam kebudayaan. Perubahan-perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian kebudayaan termasuk dalamnya kesenian, ilmu pengetahuan teknologi, filsafat maupun perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan-perubahan dalam kebudayaan, ruang lingkupnya lebih luas. Kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat dan lain sebagainya. Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Tidak mudah menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan budaya. Tidak ada 23
10 masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Sebaliknya, tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Meskipun perubahan sosial dan budaya memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat, namun keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dari arahnya. Perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi distribusi kelompok umur, jenjang pendidikan dan tingkat kelahiran penduduk. Perubahan budaya meliputi penemuan, penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila, moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender. Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama, yaitu keduanya berkaitan dengan penerimaan cara-cara baru atau suatu penilaian dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini berarti garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari semakin sulit untuk ditegaskan. Biasanya, antara kedua gejala tersebut dapat ditemukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat. Akan tetapi, dapat pula terjadi perubahan kebudayaan tidak menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Misalnya, dalam perubahan model pakaian dan perubahan tari-tarian dapat terjadi tanpa mempengaruhi sistem sosial. Akan, tetapi suatu perubahan sosial akan selalu didahului oleh perubahan kebudayaan. 24
11 Misalnya, lembaga keluarga, perkawinan atau negara tidak akan mengalami perubahan apabila tidak ada perubahan yang fundamental dalam masyarakat. Suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu juga tidak akan berhenti dalam suatu titik. Maksudnya, perubahan sosial akan diikuti oleh perubahan-perubahan sosial lainnya. Hal ini terjadi karena struktur lembagalembaga kemasyarakatan bersifat jalin-menjalin. Misalnya, apabila suatu negara mengubah undang-undang dasarnya, akan terjadi banyak perubahan yang turut mempengaruhi bidang lain seperti bidang ekonomi, struktur kelas sosial, dan bidang-bidang lainnya yang saling berkaitan. Martono (2011:13) berpendapat bahwa saat ini proses perubahan sosial yang terjadi, dapat di ketahui dari ciri-ciri tertentu seperti : a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, oleh karena itu setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan-perubahan sosial dan budaya yang terjadi secara lambat atau secara cepat, perubahan ini juga telah terjadi terhadap masyarakat Bawomataluo dimana makna dari hombo batu yang awalnya untuk latihan fisik prajurit desa, saat ini telah berubah menjadi objek wisata b. Perubahan-perubahan pada sosial masyarakat tertentu, akan diikuti oleh perubahan sosial dan budaya lainnya, dengan perubahan fungsi hombo batu tersebut, membuat masyakat beralih pekerjaan dari bertani dan berburu, sekarang menjadi pedagang, pembuat kerajinan tangan yang ditawarkan kepada para wisatawan. 25
12 c. Perubahan-perubahan sosial yang cepat, biasanya mengakibatkan perubahan struktural didalam masyarakat yang sementara selama proses penyesuaian dengan perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. d. Secara tipologis maka perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai, proses sosial, segmentasi, perubahan struktur dan perubahan dalam struktur kelompok. Sesuai dengan penjelasan di atas maka setiap perubahan harus diteliti secara seksama, apakah ada hubungan timbal-balik antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan kebudayaan di dalam suatu masyarakat, Apakah dengan adanya perubahan fungsi dan makna dari hombo batu membuat masyarat Desa Bawomataluo merubah pola kehidupan yang sebelumnya, seperti cara berinteraksi, berpikir dan menjalankan hidup sehari-hari. Walaupun seperti yang kita ketahui selama ini ketika terjadinya suatu perubahan dalam budaya ataupun sosial, mempunyai kecenderungan untuk diikuti dengan suatu perubahan sosial yang lainnya Defenisi Konsep Konsep merupakan istilah khusus yang digunakan para ahli dalam upaya menggambarkan secara cermat fenomena sosial yang akan diteliti, untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang akan dijadikan objek penelitaian. Dengan kata lain penulis berupaya membawa para pembaca hasil penelitian ini untuk memaknai konsep sesuai yang diinginkan dan dimaksudkan oleh penulis. Jadi, definisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:138). 26
13 Agar penelitian ini tetap pada fokus penelitian dan supaya tidak menimbulkan penafsiran ganda dikemudian hari, maka perlu dibuat defenisi konsep antara lain sebagai berikut: a. Nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Dalam hal ini yang ingin dilihat apa hal-hal yang mereka anggap amat mulia dalam memaknai kebudayaan hombo batu di Desa Bawomataluo Kecamatan Fanayama. b. Budaya hombo batu merupakan unsur kebudayaan khas Nias Selatan, Penulis memilih desa Bawomataluo Kecamatan Fanayama dalam hal ini karena desa ini merupakan satu-satunya desa yang masih memelihara keaslian daerahnya, dengan desa adat yang dilengkapi atribut-atribut tradisional Nias Selatan, dan desa ini yang sering dikunjungi wisatawan, ketika ingin mengetahui hasil kebudayaan Nias Selatan. c. Pergeseran Makna dalam penelitian ini merupakan perubahan arti dan fungsi hombo batu yang diketahui dan dirasakan oleh masyakat Nias Selatan. Seperti di jelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa pada awalnya hombo batu ada untuk melatih para prajurit perang, setelah tidak ada lagi perang, maka budaya ini beralih fungsi menjadi salah satu icon wisata di Nias Selatan, sehingga masyarakat merasakan manfaat ekonomi, selain manfaat sosial dan budaya. d. Perubahan-perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Perubahan nilai dalam hal 27
14 ini adalah, makna dan nilai sesungguhnya dari hombo batu di Desa Bawomataluo Kecamatan Fanayama, ketika awalnya sebatas untuk melatih dan mencari fisik, saat ini nilainya sudah berubah, yang membuat masyarakat merasakan nilai ekonomi dari hombo batu. e. Budaya tradisional merupakan kebudayaan yang dibentuk dari beraneka ragam hombo batu yang ada di Desa Bawomataluo Kecamatan Fanayama yang sampai saat ini masih ada dan menjadi salah satu tujuan wisata ketika berkunjung ke Nias Selatan, dan mejadi salah satu kekayaan dan keanekaragaman budaya di Indonesia. f. Budaya wisata/wisata budaya adalah pariwisata yang menggunakan hasil budaya sebagai objeknya. Dalam hal ini wisata budaya yang ingin dilihat adalah, budaya tradisi hombo batu di Nias Selatan yang saat ini berubah makna dan fungsinya menjadi budaya wisata. 28
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Sektor pariwisata dapat dikatakan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, pariwisata dan kebudayaan juga merupakan pintu gerbang keluar masuknya nilai-nilai budaya
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat sangat menguntungkan dikarenakan berdekatan dengan kota Surabaya yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial di Pedesaan Setiap individu atau masyarakat tentunya mengalami suatu perubahan. Lambat atau cepat perubahan itu terjadi tergantung kepada banyaknya faktor di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai sumber penerimaan devisa, membuka lapangan kerja sekaligus kesempatan berusaha. Hal ini didukung dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Peranan pariwisata dalam pembangunan nasional,
Lebih terperinciMATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai penggerak sektor ekonomi dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Sektor pariwisata tidak hanya menyentuh
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan
66 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan dan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi perkotaan di empat kelurahan di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana dan jasa bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran konsep kepariwisataan dunia kepada pariwisata minat khusus atau yang salah satunya dikenal dengan bila diterapkan di alam, merupakan sebuah peluang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata di Indonesia saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun lapangan kerja. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN OBJEK WISATA GOA KREO TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
PERKEMBANGAN OBJEK WISATA GOA KREO TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Yus Agustanto Ginting (11140006 ST) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang Abstrak Goa Kreo termasuk sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kondisi kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografis, lapisan tanah yang subur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata merupakan salah satu sarana untuk berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu tujuan wisata karena memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan merupakan daya tarik wisata yang sudah ramai dikunjungi sejak tahun 1930 (Picard, 2006). Hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil. Letak antara satu pulau dengan pulau lainnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat perkembangan suatu kota dapat diukur oleh semakin banyaknya sarana dan prasarana penunjang perkembangan kota, (Tamin, 2000). Salah satu laju perkembangan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang mempunyai pesisir dan lautan yang sangat luas, dengan garis pantai sepanjang 95.181 km dan 17.480 pulau (Idris, 2007). Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang turut berperan serta dalam membangun perekonomian negara melalui pemasukan devisa negara dari wisatawan. Selain itu, industri pariwisata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA NAMA NIM KELAS : HANDI Y. : 11.02.8010 : D3 MI 2C SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
170 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis yang telah penulis lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kawasan Sorake,
Lebih terperincioleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keindahan alam dan budaya Indonesia memberikan sumbangan yang sangat besar khususnya pendapatan dari bidang kepariwisataan. Kepariwisataan di Indonesia telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik kepada seluruh pelaku pariwisata dan pendukungnya. Dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara maritime yang memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam yang belum dikembangkan secara maksimal seperti pada bidang pariwisata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri modern merupakan gejala yang erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat, sekaligus merupakan sebab dan akibat berbagai perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang
BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah pembangunan skala nasional, hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah memiliki daya tarik wisata yang sekarang ini meluncurkan slogan Ayo Wisata ke Semarang yang mulai berani mempromosikan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan untuk memperkenalkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai marauke, mulai dari tempat wisata dan obyek wisata yang kaya akan keindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi sangat berpengaruh terhadap tolak ukur maju atau tidaknya keberadaan suatu daerah. Pengaruh tesebut akan muncul dan terlihat melalui sebuah kompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan Indonesia yang sedang berkembang saat ini, pembangunan dan pengembangan dalam bidang olahraga diarahkan untuk mencapai cita-cita bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak diantara dua benua, yaitu Australia dan Asia, serta diantara dua samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Sebagai Negara kepulauan,
Lebih terperinciBABV SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
1 BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada hasil penelitian dan analisis data maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA
IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA Vippy Dharmawan 1, Zuraida 2 1+2 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo Nomor 59 Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan berbagai suku dan keunikan alam yang terdapat di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisatawan yang cukup diminati, terbukti
Lebih terperinciBAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaan perusahaan yang menghasilkan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu pembangunan pariwisata harus ditinjau
Lebih terperinciBAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU
BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perekonomian masyarakatnya. Tidak heran jika dewasa ini banyak masyarakat bersikap positif untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang studi, rumusan persmasalahan, tujuan, sasaran dan manfaat studi, ruang lingkup studi yang mencakup ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah,
Lebih terperinciMATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL
MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan pentingnya peranan pariwisata
Lebih terperinciKAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH Keputusan pemerintah dalam pelaksanaan program Otonomi Daerah memberikan peluang kepada berbagai propinsi di Indonesia
Lebih terperinciMengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap
TEMA : Pengembangan Pariwisata (Ekowisata maupun Wisata Bahari) di Kabupaten Cilacap Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap Oleh Kartika Pemilia Lestari Ekowisata menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu wadah yang sangat penting dalam pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun budaya. Pariwisata juga sangat berpengaruh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting
Lebih terperinci2015 PENGARUH KAWASAN WISATA ALAM PANGJUGJUGAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITARNYA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama di dalam pembangunan ekonomi berbagai negara.salah satu negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang terletak 6 55-7 6 LS dan 110 15-110 31 BT, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : sebelah utara : Laut Jawa sebelah selatan : Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan baik dalam sektor pertanian, perkebunan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman kebudayaannya dari sabang sampai merauke dan setiap kebudayaannya memiliki ciri khas dan karakter yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab
106 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Pedoman dalam memberikan kesimpulan, maka data-data yang dipergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Temajuk merupakan sebuah desa dengan luas wilayah kurang lebih 2.300 ha dan jumlah penduduk sebanyak 1.820 jiwa yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki banyak kekayaan dan keindahan, letak geografis yang strategis dan membentang hijau digaris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi alam yang sangat indah dan sangat memukau. Kesuburan tanahnya, keragaman flora dan faunanya, bahkan hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan diwujudkan dalam program Visit Indonesia yang telah dicanangkannya sejak tahun 2007. Indonesia sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Jembatan Suramadu merupakan jembatan nasional terpanjang di Indonesia. Panjang jembatan mencapai 5,41 kilometer. Jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa kini pariwisata merupakan sektor industri yang memiliki peran penting dalam eksistensi suatu negara. Beragam potensi dan kekhasan suatu negara akan menjadi daya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi. Menurut Bintarto dalam Budiyono (2003: 3) geografi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPerubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang
Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia sedang melakukan pembangunan wilayah yang bertujuan menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia terdiri dari pulau-pulau
Lebih terperincimempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah suatu kegiatan sebagai industri pelayanan dan jasa yang akan menjadi andalan Indonesia sebagai pemasukan keuangan bagi negara. Kekayaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi sebuah perhatian yang besar dari para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terkenal dengan keberagaman budaya yang dimilikinya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terkenal dengan keberagaman budaya yang dimilikinya, setiap daerah mempunyai ciri tersendiri dalam hasil budaya yang dimiliki. Keberagaman
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA NAMA : ISMAWATI NIM : 10.02.7842 KELAS : D3 MI 2C SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keinginan manusia untuk berwisata akan terus meningkat sesuai peradabanan era modern. Hal ini disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang padat sehingga orang akan mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang letaknya berada di pesisir utara Pulau Jawa. Kota ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sisi utara.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia wisata di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya tempat wisata yang berdiri dimasing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan Indonesia terus meningkat dan merupakan
Lebih terperinciSTUDI SEGMENTASI PASAR DAN PENILAIAN ATRAKSI SEBAGAI MASUKAN BAGI PENINGKATAN ATRAKSI TAMAN WISATA BUDAYA JAWA TENGAH PURI MAEROKOCO TUGAS AKHIR
STUDI SEGMENTASI PASAR DAN PENILAIAN ATRAKSI SEBAGAI MASUKAN BAGI PENINGKATAN ATRAKSI TAMAN WISATA BUDAYA JAWA TENGAH PURI MAEROKOCO TUGAS AKHIR Oleh ANDY ARYAWAN L2D 098 406 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Peradaban manusia merupakan suatu hal yang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu mulai dari zaman prasejarah yang dikenal dengan nirkela, zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terbentang dari sabang hingga merauke. Oleh karena itu Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan, yang memiliki potensi besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian besar bertempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu industri yang saat ini sedang berkembang didunia, hal ini dirasakan pula di Indonesia. Dibuktikan dengan pariwisata menjadi urutan ketiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, yaitu Objek Wisata Alam Pemandian Air Panas. Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR. Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D 301 320 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melakukan perjalanan wisata sudah banyak sekali dilakukan oleh masyarakat modern saat ini, karena mereka tertarik dengan hasil kemajuan pembangunan suatu negara, hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dalam beberapa dekade terakhir merupakan suatu sektor yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi bangsa-bangsa di dunia. Sektor pariwisata diharapkan
Lebih terperinci