STUDI PERBANDINGAN METODE INKUIRI DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI PERBANDINGAN METODE INKUIRI DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE"

Transkripsi

1 STUDI PERBANDINGAN METODE INKUIRI DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh: HENI SISTIATI A Penguji: Drs. Muhroji, SE., M.Si Drs. Saring Marsudi, SH., M.Pd. Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI STUDI PERBANDINGAN METODE INKUIRI DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN 2011/2012 Oleh: HENI SISTIATI A

3 ABSTRAKS STUDI PERBANDINGAN METODE INKUIRI DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN 2011/2012 Heni Sistiati, A , Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 72 halaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA antara penerapan metode inkuiri dengan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem tahun 2011/2012, (2) manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA antara metode inkuiri dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A yang dikenai metode inkuiri dan kelas B yang dikenai strategi Everyone Is A Teacher Here. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji normalitas. Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh: (1) ada perbedaan hasil belajar IPA antara penerapan metode inkuiri dengan strategi Everyone Is A Teacher Here, dibuktikan dengan thitung > ttabel, yaitu 3,088 > 2,390, (2) strategi Everyone Is A Teacher Here memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode inkuiri, dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas B lebih besar dibandingkan kelas A, yaitu 79,41 > 71,83. Kata kunci: metode inkuiri, strategi everyone is a teacher here, hasil belajar. 3

4 PENDAHULUAN Fokus pendidikan di sekolah adalah adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran sebagaimana yang telah disusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut para pendidik disamping harus menguasai bahan ajar, tentu juga perlu mengusai bagaimana cara membelajarkannya kepada peserta didik sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Kegagalan pendidik dalam menyampaikan bahan ajar tak selalu disebabkan oleh kurang mendalamnya pemahaman pendidik terhadap bahan ajar, akan tetapi dapat pula disebabkan oleh kurang tepatnya model dan strategi yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran. Penggunaaan model dan strategi pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered) memicu rendahnya pemahaman siswa terhadap materi ajar yang disampaikan sehingga pembelajaran bermakna yang diidam-idamkan sulit tercapai. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Oleh karena itu seorang pendidik hendaknya menguasai berbagai macam pendekatan, strategi dan metode yang dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan tentunya juga menyenangkan (PAIKEM). Melihat pembelajaran IPA yang terjadi saat ini, khususnya di Sekolah Dasar, pembelajaran IPA belum terlaksana secara optimal. Guru cenderung hanya menyampaikan teori-teorinya saja, sedangkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA kurang diperhatikan. Sebagian besar guru menyampaikan materi IPA dengan metode ceramah. Guru aktif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa hanya pasif duduk di bangku sambil mendengarkan ceramah guru. Kegiatan pembelajaran yang seperti ini membuat siswa menjadi bosan. 4

5 Akibatnya pembelajaran menjadi kurang bermakna sehingga siswa tidak dapat memperoleh pengalaman belajar yang berkesan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru kelas IV SD Muhammadiyah Surakarta, pembelajaran IPA di SD tersebut dilihat dari segi nilai memang cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil mid semester I yang menunjukkan semua siswa telah memenuhi KKM. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA kelas IV adalah 70. Namun demikian pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran IPA masih perlu ditingkatkan lagi. Sebab belum semua siswa memiliki pemahaman konsep dengan baik, terkadang masih ada siswa yang hanya mengandalkan hafalan saja. Selain itu keaktifan, motivasi dan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki juga masih perlu ditingkatkan. Ada berbagai macam model dan strategi pembelajaran aktif (active learning) yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan keaktifan serta rasa percaya diri siswa, diantaranya yaitu metode inkuiri dan strategi Everyone is A Teacher Here. Metode dan strategi pembelajaran tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Perbandingan Metode Inkuiri dengan Strategi Everyone is A Teacher Here Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun 2011/2012. Sepanjang pengetahuan peneliti belum ada yang melakukan penelitian tersebut. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu, (1) Metode pembelajaran IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inkuiri dan everyone is a teacher here. (2) Masalah hasil belajar yang diteliti terbatas pada hasil belajar IPA pada siswa kelas IVA dan IVB SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun Pelajaran 2011/2012. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang diajar menggunakan metode inkuiri dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem? (2) Manakah yang lebih besar pengaruhnya 5

6 terhadap hasil belajar IPA antara metode inkuiri dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem? Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan menggunakan metode inkuiri dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem. (2) manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA antara metode inkuiri dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran IPA, utamanya untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui penggunakan metode yang inovatif seperti metode inkuiri dan strategi everyone is a teacher here. Manfaat praktis bagi siswa yaitu penelitian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan mempunyai inisiatif sendiri dalam kegiatan pembelajaran; bagi guru, penelitian ini merupakan masukan bagi guru untuk mencari alternatif metode dalam pembelajaran; bagi peneliti dan calon guru, melalui penelitian ini peneliti dan calon guru dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan nyata pada saat terjun dalam dunia pendidikan kelak; bagi sekolah, secara tidak langsung dapat mengembangkan potensi siswa, meningkatkan kreatifitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Hasil belajar siswa yang lebih baik inilah yang menjadi salah satu indikator keberhasilan sekolah. Menurut Syaiful Bahri dalam Surtikanti (2008: 21), Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu pula dalam suatu proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan maka guru harus menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Hal ini dikarenakan tidak ada satu metode pun yang dapat digunakan untuk semua jenis mata pelajaran. Disamping itu masing-masing peserta didik yang terlibat dalam proses pembelajaran juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Konsep pembelajaran menurut Corey (1986: 195) dalam Syaiful Sagala (2006: 61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia tururt serta dalam tingkah laku tertentu dalam 6

7 kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU No.20 tahun 2003). Pembelajaran sebagai suatu proses belajar yang dibangun oleh pendidik atau guru memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, mengkonstruksikan pengetahuan baru sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan terhadap materi pembelajaran. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. ( Metode inkuiri adalah pendekatan pengajaran dimana siswa sendiri bebas memilih atau mengatur objek belajarnya, mulai dari penentuan masalah, proses pengumpulan data, analisis sampai eksperimentasi. (Surtikanti, 2008: 52). Menurut Sura dalam Oemar Hamalik (2001: 219) inkuiri atau penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu proses atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur dan membuat kesimpulan, dan sebagainya. Penemuan yang dilakukan tentu saja bukan penemuan yang sesungguhnya, sebab apa yang ditemukan itu sebenarnya sudah ditemukan orang lain. Jadi penemuan disini adalah pura-pura atau penemuan dari siswa yang bersangkutan saja. Jenis pembelajaran inkuiri yaitu: 1) inkuiri terbimbing (guided inquiry approach); 2) inkuiri bebas (free inquiry approach); 3) inkuiri bebas yang dimodifikasikan (modified free inquiry approach). Metode inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah inkuiri terbimbing. Peran utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai motivator, fasilitator, penanya, administrator, pengarah, manager, dan rewarder. Strategi pelaksanaan metode inkuiri adalah sebagai berikut: (1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. Sebelum memulai pembelajaran, guru harus memahami sejauh mana peserta didik bersama-sama 7

8 membandingkan persepsi dengan berbagai pendapat atau teori yang sudah ada. (2) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau menjawab pertanyaan. (3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. (4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah mereka pelajari agar dapat lebih dipahami. (5) Guru memberikan penjelasan informasi sebagai pelengkap dan ilustrasi terhadap data yang telah disajikan. (6) Mendiskusikan aplikasi dan melakukan sesuai dengan informasi tersebut (E. Mulyasa, 2006: 235). Kelebihan metode inkuiri yaitu: (1) dapat membentuk dan mengembangkan self-concept pada diri siswa., sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik, (2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru, (3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiaifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka, (4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri, (5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik, (6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang, (7) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu, (8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri, (9) Siswa dapat menghindari cara-cara belajar yang tradisional, (10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. (Roestiyah N.K., 2001: 76). Sedangkan kelemahan metode inkuiri adalah sebagai berikut : (1) Menyita banyak waktu, (2) Cara belajar ini memerlukan adanya kesiapan mental, (3) Tidak semua siswa menemukan penemuam, (4) Tidak berlaku untuk semua topik, (5) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas yang besar, sangat merepotkan guru. Strategi pembelajaran everyone is a teacher here atau semua orang adalah guru termasuk salah satu model pembelajaran aktif atau active learning. Ahli lain yaitu Agus Suprijono (2011: 110), menyebutkan bahwa metode setiap orang adalah individu merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. strategi everyone is a teacher here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh 8

9 pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain (Siswandi Adi Nugroho (2009) dalam Menurut Hisyam Zaini, dkk, (2007: 63), langkah-langkah strategi pembelajaran everyone is a teacher here adalah sebagai berikut: 1) Bagikan secarik kertas kepada seluruh siswa. Minta siswa untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas. 2) Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya. 3) Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya. 4) Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk menambahkan jawaban. 5) Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya. Strategi everyone is a teacher here memiliki kelebihan diantaranya yaitu: (1) Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif baik secara keseluruhan maupun individual dalam pembelajaran; (2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil sebagai guru bagi kawan-kawannya; (3) Melatih rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki; (4) Membudayakan sifat berani, tidak minder, tidak takut salah. Adapun kelemahan dari strategi ini adalah sebagai berikut: (1) Membutuhkan waktu yang lama apabila jumlah siswanya banyak; (2) Guru dituntut untuk mampu mengkondisikan kelas agar semua siswa memperoleh kesempatan menjadi guru. Menurut Arikunto (2001: 132) dalam Samino dan Saring Marsudi (2011: 48), hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. 9

10 Sedangkan Gunarso (1996: 57) dalam Samino dan Saring Marsudi (2011: 48) mengemukakan bahwa, hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka maupun huruf serta tindakan. Menurut Purwanto (2009:54), Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.. Bloom dalam (Samino dan Saring Marsudi, 2011: 49-53), mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: 1. Kognitif (kemampuan hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi). 2. Afektif (meliputi level: penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi). 3. Psikomotorik (terdiri dari level: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreatifitas). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, (1) Faktor intern, yang berupa faktor fisiologis (kondisi fisik/jasmani) dan faktor psikologis (kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat). (2) Faktor ekstern yaitu faktor lingkungan sosial (sekolah, masyarakat, dan keluarga) dan lingkungan non social (lingkungan alamiah, lingkungan instrumental, dan lingkungan materi pelajaran). Hasil belajar didapat dari evaluasi hasil belajar. Evaluasi atau penilaian berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003, evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Kurikulum KBK (2004: 30) menyebutkan bahwa IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, faktafakta, konsep-konsep, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan IPA di sekolah Dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Tujuan pembelajaran IPA berdasarkan standar isi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2006 adalah sebagai berikut: 10

11 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya. 2) Mengembngkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang mempengaruhi antara IPA, lingkuangan, teknologi dan masyarakat. 4) Mengembangkan keterampilan untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (Depdiknas, 2006) METODE PENELITIAN Suharsimi Arikunto (2002: 136) mengemukakan, metode ilmiah adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam menyimpulkan data penelitian. Jadi metode penelitian adalah cara dalam melakukan penelitian yang mempunyai tujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran dari suatu hipotesis dengan menggunakan metode dan teknik-teknik tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental semu. Pada penelitian eksperimental semu ini subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa adanya. Penggunaan metode penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa subjek yang akan diteliti berupa kelompok/kelas yang sudah ada, karena tidak mungkin bagi peneliti untuk menempatkan subjek secara acak kedalam kelompok-kelompok. Rancangan dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil belajar antara kelas IVA yang dikenai metode inkuiri dengan kelas IVB yang dikenai strategi pembelajaran everyone is a teacher here pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 16 Karangasem, tepatnya pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini 11

12 adalah siwa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas IVA dan IVB. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri dan strategi everyone is a teacher here. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Tes. Tes berupa tes hasil belajar (achievement test) digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa setelah diberi perlakuan. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda (multiple choice test); (2) Dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang profil sekolah, daftar nama siswa, dan silabus. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini meliputi validitas isi (content validity) dan validitas butir soal. Validitas isi Pengujian validitas isi dilakukan dengan menelaah kesesuaian butir soal (item review) dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi soal. Penilaian validitas isi ini dilakukan oleh peneliti yang kemudian hasilnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Validitas butir soal diuji dengan menggunakan uji korelasi dengan rumus product moment Karl Pearson. Berikut ini uraiannya: n. XY ( X )( Y ) r xy ( n. X 2 ( X ) 2 )( n. Y 2 ( Y ) 2 ) Keterangan : r : koefisien korelasi antara variabel X dan Y xy X Y : jumlah masing-masing butir : jumlah skor seluruh item n XY : jumlah skor antara X dan Y : jumlah objek Kriteria Uji Validitas Butir Soal: 12

13 Jika r hitung r tabel pada taraf signifikan 5 % berarti item (butir soal) valid. Jika r hitung < r tabel pada taraf signifikan 5 % berarti item (butir soal) tidak valid (Suharsimi Arikunto, 2006: 170). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus K-R 20 untuk tes yang berbentuk objektif. Berikut ini penjabaran dari rumus K-R 20. Keterangan : = reliabilitas intrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal V t p p = = variansi total = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1) q = Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2006: 276) adalah sebagai berikut: 0,80 < r 11 1,00 reliabilitas sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 reliabilitas tinggi 0,40 < r 11 0,60 reliabilitas cukup 0,20 < r 11 0,40 reliabilitas rendah 0,00 < r 11 0,20 reliabilitas sangat rendah. Teknik uji prasyarat yang digunakan yaitu uji normalitas. Metode yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji Lilliefors. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: a. Hipotesis H 0 = Data berdistribusi normal. H 1 = Data tidak berdistribusi normal. b. Taraf signifikan α=5% c. Statistik uji yang digunakan 13

14 Dengan : L = koefisien Lilliefors dari pengamatan F ( Z ) i P ( Z Zi ) dengan Z ~ N (0,1) S (Z i ) = proporsi cacah (Z Z i ) terhadap seluruh cacah Z i Z i = skor standar, untuk S = standar deviasi d. Daerah kritik Z i ( x i x ) s DK = {L L > L α;n } dengan n adalah ukuran data. e. Keputusan uji H 0 diterima jika L L α;n (data berdistribusi normal) (Sambas Ali, 2006: 289). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil yaitu: 1. t hitung > t tabel, yaitu 3,088 > 2,390, sehingga H 0 ditolak. Oleh karena H 0 ditolak maka H a diterima. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara penggunaan metode inkuiri dengan strategi everyone is a tescher here. 2. Nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas IVa lebih kecil dari kelas IVb, yaitu 71,83 < 79,41, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan metode inkuiri memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar IPA siswa dibandingkan dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem, ditolak. Artinya, strategi pembelajaran everyone is a teacher here memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar IPA dibandingkan dengan metode inkuiri pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Pembelajaran IPA dengan stategi everyone is a teacher here pada kelas IVa, mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa selama pembelajaran. Siswa harus menyusun pertanyaan dari materi yang sedang dipelajari. Masing-masing siswa juga mampu memastikan mereka mengetahui jawaban dari pertanyaan yang akan mereka susun itu. Selanjutnya siswa dituntut untuk memikirkan dan mencari 14

15 jawaban dari pertanyaan yang diperoleh dari siswa yang lainnya. Dengan demikian siswa mencari pengetahuan secara aktif, sehingga pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Setelah itu siswa harus menyampaikan jawabannya kepada siswa lain, sehingga pemahaman siswa lebih meningkat. Selain itu siswa juga mendapat kesempatan untuk menanggapi jawaban siswa lainnya, sehingga memberi kesempatan lebih kepada siswa untuk berinteraksi dengan siswa yang lainnya. Siswa saling berbagi pengetahuan tentang materi yang sedang dipelajari dengan siswa lainnya melalui diskusi kelas. Selama proses pembelajaran semua siswa mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dengan antusias. Peran guru dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here ini yaitu sebagai fasilitator yang membantu menghidupkan pembelajaran dan juga sebagai sumber pembelajaran apabila siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan juga pada saat diskusi. Sedangkan metode inkuiri menuntut siswa untuk melakukan penemuan. Metode ini didasarkan atas rasa ingin tahu siswa sehingga mendorong siswa untuk mencari pemecahan dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diri mereka. Metode inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berpikir ilmiah dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Pembelajaran dengan metode inkuiri melibatkan proses mental siswa. Salah satu keunggulan metode ini yaitu dapat membentuk dan mengembangkan self-concept pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide dengan lebih baik. Sebagaimana klasifikasi perkembangan kognitif oleh Jean Piaget, perkembangan kognitif anak terbagi menjadi empat tahapan yaitu: 1. Tahap sensory-motor, yakni pekembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun. 2. Tahap pre-operational, yakni pekembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2-7 tahun. 3. Tahap concrete-operational, yakni pekembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 7-11 tahun. 15

16 4. Tahap formal-operasional, yakni pekembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia tahun. (Muhibbin Syah, 2010: 66). Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka anak kelas IV SD masuk dalam kategori tahap concrete-operational atau operasional konkret. Lebih lanjut Jean Piaget menjelaskan bahwa ciri khas perkembangan kognitif anak uaia 7-11 tahun yaitu telah memiliki pemahaman terhadap objek kuantitatif materi, penambahan golongan benda, dan pemahaman terhadap pelipatgandaan golongan benda. Perolehan pemahaman ini diiringi dengan berkurangnya egosentrisme anak. Namun demikian, menurut Muhibbin Syah (2010: 72), masih ada keterbatasan-keterbatasan kapasitas anak dalam mengkoordinasikan pemikirannya. Anak-anak dalam rentang usia 7-11 tahun baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Meskipun dalam pembelajaran guru sudah mengupayakan membawa siswa kepada suatu peristiwa yang konkret melalui kegiatan percobaan tentang erosi tanah. Akan tetapi, tidak semua siswa mampu menunjukkan atau memunculkan rasa ingin tahu yang berkenaan dengan materi yang sedang dipelajari. Sedangkan rasa ingin tahu inilah yang mendasari siswa terdorong untuk mencari pemecahan dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari dalam diri mereka sendiri. Fakta ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan metode inkuiri, tidak semua siswa dapat melakukan atau menemukan penemuan. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan metode inkuiri tidak memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan stategi everyone is a teachere here. SIMPULAN Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran inkuiri dengan siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran everyone is a teacher here. Berdasarkan uji t diperoleh hasil t hitung > t tabel, yaitu 3,088 > 2,390. (2) Strategi pembelajaran everyone is a teacher here memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar IPA siswa dibandingkan dengan metode inkuiri, dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas IVb lebih tinggi dibandingkan kelas IVa, yaitu 79,41 > 71,83. 16

17 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis sebagai berikut: (1) Hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian yang akan datang agar dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. (2) Implikasi praktisnya yaitu pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran everyone is a teacher here dapat dijadikan alternatif guru untuk melaksanakan pembelajaran IPA di sekolah dasar. Saran kepada guru, hendaknya guru lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, guru harus lebih kreatif dalam menyajikan materi serta lebih bervariasi dalam memilih strategi pembelajaran. Strategi everyone is a teacher here dapat digunakan sebagai strategi alternative untuk membelajarkan IPA di sekolah dasar. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan lebih kreatif dan inovatif lagi dalam mengembangkan penelitian untuk variabel lain dan memperluas area populasi, agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas. 17

18 DAFTAR PUSTAKA Anonim Pengertian/Definisi Metode Pembelajaran. Diakses 31 Maret Arikunto, Suharsimi Prodesur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Awalludin, dkk Bahan Ajar Cetak: Statistik Pendidikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Budiono Statistika Untuk Penelitian. Edisi ke-2. Surakarta: UNS Press. Depdiknas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun Jakarta: Depdiknas.. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2006: Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. Dewanto dan Tarsis Tarmudji Metode Statistika. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Hisyam Zaini, dkk Strategi Pembelajan Aktif. Yogyakarta: CTSD. Mulyasa, E Kurikulum berbasis kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. N.K., Roestiyah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka cipta. Nugroho, Siswandi Adi Pembelajaran Everyone is A Teacher Here. diakses 25 September Prasetyo, Wahyu Ary Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Pada Siswa Kelas V SDN 2 Siswodipuran Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. (Skripsi S-1 Progdi PGSD). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Tidak diterbitkan). Pujiati, Dasih Penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Kelas V SD Negeri 03 Gondosuli Tahun Pelajaran 2010/2011. (Skripsi S- 1 Progdi PGSD). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Tidak diterbitkan). Purwanto, Ngalim Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 18

19 Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahayu, Puji Penerapan Strategi Pembelajaran Semua Orang Bisa Jadi Guru Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 03 Jatiroyo Tahun Pelajaran 2010/2011. (Skripsi S- 1 Progdi PGSD). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Tidak diterbitkan). Rubiyanto, Rubino Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS. Sambas Ali dan Anting sumantri Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia. Samino dan Saring Marsudi Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media. Senjaya,Wina Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudrajat, Akhmad Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model pembelajaran. Diakses 31 Maret Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus Cooperative Learning: Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Surtikanti dan Joko Santoso Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: BP FKIP UMS. Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.(Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 19

BAB I PENDAHULUAN. yang telah disusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah disusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fokus pendidikan di sekolah adalah adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran sebagaimana yang telah disusun

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS ANTARA KELAS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU ARISAN DENGAN KELAS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS V SD AL ISLAM 3 GEBANG SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: RETNO AMBARWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: RETNO AMBARWATI A STUDI KOMPARASI STRATEGI PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION) DAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA TEMA 5 SUBTEMA 2 SISWA KELAS IV SD NEGERI NGADIREJO 1 KECAMATAN KARTASURA

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI GUIDED NOTE TAKING DENGAN CONCEPT MAPPING

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI GUIDED NOTE TAKING DENGAN CONCEPT MAPPING 1 STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI GUIDED NOTE TAKING DENGAN CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V DI SDIT AZ-ZAHRA SRAGEN TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NAILI SYARIFAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) dan INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT AN-NUR GEMOLONG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 02

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 02 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 0 TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Penguji : Drs. Muhroji,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. STUDI PERBANDINGAN ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS III SD N NGADIREJO 01 TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: NOVITA KURNIAWATI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: NOVITA KURNIAWATI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERBANDINGAN PENGGUNAAN STRATEGI INQUIRING MINDS WANT TO KNOW DENGAN EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IIIA DAN IIIB SD AL FIRDAUS TAHUN 2013/2014 NASKAH

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA GUIDED TEACHING DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS IV SDIT AZ-ZAHRA SRAGEN 2012/2013

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA GUIDED TEACHING DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS IV SDIT AZ-ZAHRA SRAGEN 2012/2013 1 STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA GUIDED TEACHING DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS IV SDIT AZ-ZAHRA SRAGEN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: ANI SAUL MUTMAINNAH A.510090207

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POSTER SESSION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MARGOREJO I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pendekatan Discovery Learning Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat membantu siswa memahami konsep yang sulit dengan memberikan pengalaman

Lebih terperinci

Oleh: HESTI NUFRIDA A

Oleh: HESTI NUFRIDA A PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. formal masuk kategori pendidikan dasar yang cukup strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. formal masuk kategori pendidikan dasar yang cukup strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Sekolah Dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal masuk kategori pendidikan dasar yang cukup strategis dalam mewujudkan amanat pemerintah

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH Suid AB 1), M.Nasir Yusuf 2), Nurhayati 3) 1) (Dosen Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DWI APRI ISWATI A 510 090 159 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. STUDI KOMPARASI STRATEGI PICTURE AND PICTURE BERBASIS GAMBAR KARTUN DAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLORAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ? PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY DENGAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY DENGAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY DENGAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBENG 1 TAHUN AJARAN 011 / 01 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI BRATAN II NO.

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI BRATAN II NO. PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI BRATAN II NO. 170 TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DYAH MAYA HAPSARI A

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR IPA ANTARA KELAS YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DAN KELAS YANG DIAJAR DENGAN INDEX CARD MATCH

KOMPARASI HASIL BELAJAR IPA ANTARA KELAS YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DAN KELAS YANG DIAJAR DENGAN INDEX CARD MATCH KOMPARASI HASIL BELAJAR IPA ANTARA KELAS YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DAN KELAS YANG DIAJAR DENGAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANTINGAN 6

Lebih terperinci

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE KELAS V SD NEGERI 2 GEDAREN KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: A STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI LEARNING STARTT WITH A QUESTION DENGAN STRATEGI EVERYONEE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MIM PK KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FIDIANA ASTUTIK A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FIDIANA ASTUTIK A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE (TEKA- TEKI SILANG) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD 3 TEMULUS MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FIDIANA ASTUTIK A 510

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika. PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SUMBER III NO. 162 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Anif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif merupakan kegiatan penelitian yang sistematis, terencana

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PLUPUH I TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : ARIKA YULIA

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh : RIRIK NIANGKASAWATI NIM K. 4303053 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR HUKUM PAJAK DAN PERPAJAKAN DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF DAN RUTINITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2010 NASKAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 3 DI SD MUHAMMADIYAH I6 KARANGASEM SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 3 DI SD MUHAMMADIYAH I6 KARANGASEM SURAKARTA TAHUN AJARAN PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 3 DI SD MUHAMMADIYAH I6 KARANGASEM SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015 PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA (Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2011/2012) Naskah Publikasi RATNA DEWI SAPUTRI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD N PANGKALAN 1 KECAMATAN KARANGRAYUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : Putri Kinasih Arius Sandra A

Diajukan Oleh : Putri Kinasih Arius Sandra A PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN KATELAN 4 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STUDI KOMPARASI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN CROSSWORD PUZZLE MELALUI MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Okta Dian Setyawan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: Diansetyawan249@ymail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. STUDI KOMPARASI PENERAPAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV DI MI AL ISLAM PROGRAM KHUSUS KARTASURA TAHUN PELAJARAN 013/014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI TWO STAY TWO STRAY DENGAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KARTASURA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ASSESMENT SEARCH PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI 1 DITINJAU DARI CARA BELAJAR DAN SARANA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA DAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP PRESTASI DASAR AKUNTANSI KEUANGAN II PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon

Lebih terperinci

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BELAJAR EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS XI IIS 1 SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015 Endah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN BERMAIN JAWABAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT HIDAYAH NGAWEN TAHUN 2014/2015

STUDI KOMPARASI PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN BERMAIN JAWABAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT HIDAYAH NGAWEN TAHUN 2014/2015 STUDI KOMPARASI PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN BERMAIN JAWABAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT HIDAYAH NGAWEN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH : PENGARUH MODEL THINK PAIR AND SHARE DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK PADA SISWA KELAS IV SDN GOGORANTE KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari IMPLEMENTASI STRATEGI CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROSEDURS (CUPs) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA DAN QUESTION STUDENT HAVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBASIS TUTOR TEMAN SEBAYA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2009/2010 NASKAH

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER (NHT), TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION (TAI ) DAN CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PARTISIPASI MAHASISWA DALAM ORGANISASI MAHASISWA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2010: 5) jenis-jenis penelitian dapat dibagi menjadi dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA 0 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 MALANGGATEN, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR Naskah Publikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA p-issn: 337-5973 e-issn: 44-4838 HUUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEAYA DENGAN PRESTASI ELAJAR FISIKA Effendi Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN KOMUNIKASI MAHASISWA DENGAN DOSEN PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2010 NASKAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci