Hubungan antara Motivasi Berbelanja dan Preferensi Shopping Mall di Kota Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan antara Motivasi Berbelanja dan Preferensi Shopping Mall di Kota Bandung"

Transkripsi

1 TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Hubungan antara Motivasi Berbelanja dan Preferensi Shopping Mall di Kota Bandung Tri Widianti Natalia (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Jurusan Teknik Arsitektur UNIKOM (2) Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, SAPPK, ITB Abstrak Pesatnya pertumbuhan tempat perbelanjaan di Kota Bandung, menimbulkan perbedaan preferensi terhadap shopping mall. Perbedaan preferensi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belanja yang merupakan faktor personal specific. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengidentifikasi shopping mall di Kota Bandung yang memiliki preferensi tertinggi dan mengidentifikasi karakteristik motivasi belanja kelompok usia dewasa muda berdasarkan data sosiodemografi serta bersama siapa mereka mengunjungi mall. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan metode analisis distribusi dan analisis koresponden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BIP merupakan shopping mall di Kota Bandung yang memiliki preferensi tertinggi, dengan sebagian besar pengunjung BIP memiliki karakteristik motivasi hedonik. Kata-kunci : shopping mall, preferensi, motivasi belanja Pengantar Shopping mall tumbuh dengan cukup pesat di Kota Bandung, hal ini menimbulkan fenomena mengenai perbedaan preferensi terhadap shopping mall. Fenomena tersebut menunjukkan adanya keberhasilan dan kegagalan dari perkembangan shopping mall di Kota Bandung. Keberhasilan pertumbuhan shopping mall dapat dilihat misalnya pada keramaian pengunjung dan tingkat keragamanan tenant. Sedangkan kegagalan pertumbuhan shopping mall dapat dilihat misalnya dari sepinya pengunjung, tenant yang kosong, sampai akhirnya mati dan tidak beroperasi kembali. Salah satu yang mempengaruhi preferensi shopping mall adalah motivasi belanja yang merupakan faktor personal specific dari pengunjung (Wong, 2012). Pengunjung selalu mencari tempat yang menurut persepsi mereka menarik (Jones dan Reynolds, 2006) dan dapat memberikan kepuasan pengalaman berbelanja yang menyenangkan (Baker dkk, 2002) baik untuk kegiatan kelompok motivasi hedonik atau utilitarian. Karakteristik motivasi berbelanja pengunjung shopping mall akan berbeda, salah satunya dipengaruhi oleh perbedaan kelompok usia yang merupakan personal-individu pengunjung. Pengunjung berusia 45 tahun cenderung memiliki motivasi hedonik, sedangkan pengunjung usia 45 tahun memiliki motivasi utilitarian (Ruiz et all, 2004). Hasil penelitian Ruiz bertentangan dengan hasil penelitian Millan dan Howard (2007), yang mengungkapkan bahwa pengunjung berusia 45 tahun memiliki motivasi utilitarian, sedangkan pengunjung usia 45 tahun memiliki motivasi hedonik. Melihat hasil penelitian yang berbeda mengenai motivasi berbelanja dengan kelompok usia yang sama, membuat penelitian ini perlu dilakukan. Namun, lingkup kajian yang akan diteliti pada penelitian ini adalah kelompok usia dewasa yang merupakan kelompok usia yang paling sering mengunjungi shopping mall. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi shopping mall di Kota Bandung yang memiliki preferensi tertinggi dan mengidenti- Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 A_61

2 Hubungan Antara Motivasi Berbelanja dan Preferensi Shopping mall di Kota Bandung fikasi karakteristik motivasi belanja usia dewasa muda. Penelitian preferensi shopping mall dan karakteristik motivasi pengunjungya masih sedikit dilakukan, khususnya untuk kelompok usia dewasa muda. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai karakteristik motivasi berbelanja pengunjung pada shopping mall yang memiliki preferensi tertinggi di Kota Bandung. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada akumulasi pengetahuan arsitektur, khususnya tentang karakteristik motivasi pengunjung shopping mall dan persoalan perencanaan (programming) shopping mall. Metode Penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif (Creswell, 2008) yang bersifat eksplanatori (Groat, 2002) Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan kuesioner tertutup pada bulan Mei-Juni tahun Semua responden merupakan kelompok usia dewasa muda dengan usia antara tahun. Responden terdiri dari 300 responden yang berasal dari 30 Kecamatan di Kota Bandung, yang di setiap Kecamatan diwakili oleh 10 orang responden (quota sampling). Sedangkan responden di setiap kawasan dipilih secara convenience sampling. Metode analisis data Karakteristik motivasi belanja dibagi menjadi 2 kelompok. Motivasi hedonik memiliki misi untuk tidak harus mendapatkan barang (membeli) ketika mengunjungi tempat perbelanjaan (Yasin, 2012) serta memiliki orientasi untuk kegiatan pleasure. Motivasi utilitarian memiliki misi untuk harus mendapatkan barang (membeli) ketika mengunjungi tempat perbelanjaan (Yasin, 2012) serta memiliki orientasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Pada kuesioner, identifikasi preferensi shopping mall ditanyakan melalui pertanyaan terbuka, A_62 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 responden diminta memilih salah satu shopping mall di Kota Bandung yang paling sering dikunjunginya. Sedangkan identifikasi mengenai karakteristik motivasi hedonik atau utilitarian dilakukan menggunakan kuesioner tertutup dengan skala Likert point 1 (sangat tidak setuju) sampai point 6 (sangat setuju). Variabel motivasi hedonik dan utilitarian diturunkan sampai menjadi variabel operasional yang lebih spesifik. Setiap kategori motivasi belanja dijabarkan menjadi beberapa kata kunci dan dibuat dua atau lebih kalimat atau pertanyaan agar jawaban lebih tepat sasaran, atau sebagai pertanyaan konfirmasi. Tabel 1 menunjukkan kata kunci untuk setiap karakteristik motivasi belanja hedonik dan utilitarian, untuk dibuat pertanyaan pada kuesioner tertutup. Tabel 1. Kategori motivasi belanja hedonik dan utilitarian. Kategori Motivasi Hedonik 1 Adventure Shopping, mengunjungi shopping mall dengan tujuan untuk rekreasi, dengan adanya perasaan bertualang saat berbelanja (Kim, 2006) 2 Role Shopping, mengunjungi shopping mall dengan tujuan mencari barang atau kado untuk saudara/teman (Kim, 2006) 3 Power and authority, mengunjungi shopping mall dan berbelanja karena penjual yang ramah dan dapat menyenangkan hati pembeli, berbelanja barang yang dikeluarkan dan ditawarkan oleh penjual (Wong, 2012) 4 Flow, mengunjungi shopping mall seperti berada di dunia lain, lupa waktu, dan ketika meninggalkan mall merasa sangat larut malam (Tiwari, 2010) 5 Gratification Shopping, mengunjungi shopping mall dengan tujuan untuk menghilangkan stress, dengan berbelanja akan merasakan perasaan yang bebas dari kegiatan rutin yang menjenuhkan (Kim, 2006; Tiwari, 2010) 6 Stimulation Shopping, mengunjungi shopping mall dengan tujuan untuk melihat desain mall, pencahayaan, dekorasi mall, suasana mall, warna interior mall, dan tekstur interior mall yang menarik perhatian (Wong, 2012; Tiwari, 2010) 7 Explorations Shopping, mengunjungi shopping mall untuk mengumpulkan informasi tentang tren baru, mode, dan produk baru (Kim, 2006;

3 Tiwari, 2010) 8 Value Shopping, mengunjungi shopping mall untuk melakukan pembelian ketika ada sales (diskon), promosi (Wong, 2012; Tiwari, 2010) 9 Social Shopping, mengunjungi shopping mall bersama teman atau keluarga untuk tujuan jalan-jalan, kumpul dan interaksi sosial (Kim, 2006; Wong 2012) Kategori Motivasi Utilitarian 1 Achievement Shopping, mengunjungi shopping mall yang terpenting adalah untuk mendapatkan barang yang direncanakan (Kim, 2006) 2 Anticipated Utility, mengunjungi shopping mall untuk mendapatkan brand baru, menggantikan brand yang lama, berbelanja untuk mendapatkan image baru bagi dirinya atau rumahnya, berbelanja untuk menjadikan dirinya orang pertama yang memiliki produk dan mode terbaru (Wong, 2012) 3 Role Enactment, mengunjungi shopping mall dan berbelanja dengan sangat hati - hati sebagai tanggung jawab perannya sebagai ibu rumah tangga, berburu barang untuk menemukan produk yang lebih murah, membandingkan harga untuk menemukan produk terbaik sesuai kondisi keuangannya (Wong, 2012; Tiwari, 2010) 4 Efficency Shopping, mengunjungi shopping mall dapat dengan mudah menemukan barang yang tepat dan sesuai keinginan untuk dirinya dalam waktu yang singkat/cepat (Kim, 2006; Wong, 2012) Identifikasi motivasi belanja hedonik atau utilitarian, dilakukan dengan menghitung selisih nilai mean dari variabel terukur motivasi hedonik terhadap motivasi utilitarian. Jika hasil nilai selisih bernilai negatif, maka diidentifikasi sebagai motivasi utilitarian. Namun jika hasil nilai selisih bernilai positif, maka diidentifikasi sebagai motivasi hedonik. Analisis distribusi dilakukan untuk mengetahui shopping mall yang memiliki preferensi tertinggi. Serta melihat penyebaran motivasi hedonik dan utilitarian pada mall yang memiliki preferensi tertinggi. Analisis cluster dilakukan terhadap kelompok kategori motivasi hedonik, utilitarian, dengan data demografi responden serta dengan siapa mengunjungi mall. Analisis dan Interpretasi Tri Widianti Natalia., Hanson E. Kusuma Analisis distribusi dari pertanyaan mengenai shopping mall mana yang paling sering dikunjungi, menunjukkan bahwa terdapat lima shopping mall di Kota Bandung yang memiliki preferensi cukup tinggi (lihat diagram di bawah ini). TSM PVJ MIM Lucky S KINGS IP FesLink CiWalk BTC BIP BCW Diagram 1. Tingkat Preferensi Shopping mall 115 Diagram 1 menunjukkan bahwa BIP, CiWalk, FesLink, TSM dan PVJ merupakan lima shopping mall di Kota Bandung yang paling sering dikunjungi. Lima shopping mall tersebut memiliki karakteristik yang mirip dalam hal keberadaan fasilitas hiburan, seperti keberadaan bioskop dan tempat karaoke. Keberadaan bioskop dan tempat karaoke menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk lebih sering mengunjungi kelima shopping mall tersebut (Sari, 2011). Bioskop dan tempat karaoke dapat menjadi salah satu daya tarik utama bagi kelompok motivasi hedonik, dengan orientasi pleasure ketika mengunjungi shopping mall (Wong, 2012). Shopping mall di Kota Bandung yang memiliki preferensi tertinggi adalah Bandung Indah Plaza (BIP). BIP lebih sering dikunjungi salah satunya karena faktor familiarity. Ketika responden berusia anak anak dan orang tua mereka Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 A_63

4 Hubungan Antara Motivasi Berbelanja dan Preferensi Shopping mall di Kota Bandung berusia dewasa muda, mereka lebih sering diajak orang tuanya mengunjungi Mall BIP. Shopping mall BIP ini merupakan pelopor Modern Shopping Center di Kota Bandung yang dibangun pada tahun 1980-an dengan mengusung konsep "Shop, Dine and Play". Selain faktor familiarity, berintegrasinya Mall BIP dengan Hyatt Regency Hotel Bandung serta kedekatan dengan area komersial lainnya seperti Gramedia, BEC, menjadikan BIP sebagai mall yang memiliki preferensi tertinggi di Kota Bandung. Analisis data sosiodemografi dilakukan untuk memahami latar belakang pengunjung shopping mall BIP serta untuk memudahkan interpretasi terhadap hasil analisis. Diagram 2 menunjukan hasil analisis distribusi terhadap data sosiodemografi pengunjung shopping mall BIP. Kelompok usia yang paling dominan mengunjungi mall BIP adalah kelompok usia tahun, dengan status pernikahan lajang, sebagian besar perempuan, dengan pendidikan terakhir didominasi oleh sarjana, dengan pekerjaan swasta dan penghasilan sekitar 1,5-3 juta, atau 1-2 kali Upah Minimum Regional (UMR). Sebanyak 33% responden (115 responden) memilih shopping mall BIP sebagai mall yang paling sering dikunjunginya. Oleh karena itu sangat penting mengetahui tujuan pengunjung saat mengunjungi Mall BIP. Diagram 3 menunjukkan persentase mengenai tujuan atau motivasi belanja pengunjung Shopping mall BIP. Motivasi Hedonik merupakan kelompok motivasi yang paling banyak ditemui di Mall BIP. Kelompok motivasi hedonik mengunjungi Mall BIP lebih pada orientasi pleasure dengan misi tidak harus mendapatkan barang ketika meninggalkan mall (Yasin, 2012). Diagram 3. Analisis Distribusi Karakteristik Motivasi Belanja Pada Mall BIP Diagram 2. Data Sosiodemografi Pengunjung Shopping Mall BIP Kelompok usia dewasa muda dibagi menjadi empat kelompok usia berdasarkan struktur kehidupannya ( Grisole, 2009). Empat kelompok usai dewasa muda tersebut diantaranya kelompok usia tahun yang merupakan usia transisi dewasa awal, kelompok usia tahun yang merupakan usia masuknya dewasa awal, kelompok usia tahun yang merupakan usia 30 transisi, dan kelompok usia tahun yang merupakan usia puncak struktur kehidupan dewasa muda. A_64 A_62 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014

5 Tri Widianti Natalia., Hanson E. Kusuma Diagram 4 menunjukkan bahwa motivasi hedonik memiliki hubungan kedekatan dengan kelompok usia tahun. Mereka mengunjungi shopping mall BIP dengan misi untuk tidak mendapatkan barang, namun lebih pada orientasi pleasure. Hal ini karena kelompok usia tahun sebagian besar merupakan pelajar dan belum memiliki penghasilan tetap. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa kelompok usia merupakan kelompok usia yang sangat terikat dengan mall (Mangleburg et al, 2004)., sehingga mereka mengunjungi mall untuk kegiatan entertainment bersama teman sebaya (Milan, 2007) HEDONIK TAHUN TAHUN UTILITARIAN TAHUN TAHUN Diagram 4. Analisis Cluster Motivasi Belanja Dengan Kelompok Usia Dewasa Muda Motivasi utilitarian memiliki hubungan kedekatan dengan kelompok usia tahun. Mereka mengunjungi Mall BIP dengan misi untuk mendapatkan barang, serta lebih pada orientasi ekonomi. Hal ini karena sebagian besar kelompok usia ini telah bekerja, memiliki penghasilan tetap dan telah menikah dan memiliki anak. Tujuan mereka mengunjungi Mall BIP adalah untuk memperoleh barang-barang kebutuhan ekonomi guna kelangsungan hidup sehari hari anggota keluarganya. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Milan (2007), yang mengungkap bahwa kelompok usia dibawah 45 memiliki motivasi hedonik. Diagram 5 menunjukkan bahwa motivasi hedonik memiliki hubungan kedekatan dengan pengunjung yang memiliki penghasilan 1,5 juta. Sebagian pengunjung Mall BIP yang berpenghasilan 1,5 juta memiliki misi untuk tidak mendapatkan barang ketika mengunjungi mall. Hal ini karena BIP menawarkan harga produk dengan rate yang cukup mahal bagi kelompok ini. Tujuan utama mereka mengunjungi Mall BIP adalah untuk jalan-jalan untuk mendapatkan pengalaman hiburan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya mengenai hubungan kedekatan antara kelompok motivasi hedonik dengan pengunjung Mall BIP yang berpenghasilan kecil dan tidak bekerja (Yasin, 2012). Motivasi utilitarian memiliki hubungan kedekatan dengan pengunjung yang memiliki penghasilan 6-12 juta. Sebagian pengunjung Mall BIP yang berpenghasilan 6-12 juta memiliki misi untuk mendapatkan barang ketika mengunjungi mall. Hal ini karena kelompok berpenghasilan 6-12 juta mampu membeli dan mendapatkan produk yang dijual dengan rate yang cukup mahal. Tujuan utama mereka mengunjungi Mall BIP adalah untuk mendapatkan barang. Sehingga harga mahal tidak menjadi pertimbangan mereka untuk mendapatkannya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya mengenai hubungan kedekatan antara kelom-pok motivasi utilitarian dengan pengunjung Mall BIP yang berwirausaha dan memiliki peng-hasilan tetap (Yasin, 2012). UTILITARIAN 6-9 Juta 9-12 Juta HEDONIK =1,5 Juta 3-6 Juta 1,5-3 Juta 12 Juta Diagram 5. Analisis Cluster Motivasi Belanja dengan Penghasilan Diagram 6 menunjukkan bahwa kelompok motivasi utilitarian memiliki hubungan kedekatan dengan pengunjung yang mengunjungi mall sendiri. Kelompok motivasi ini adalah mereka yang telah menikah dan memiliki anak. Mereka mengunjungi mall dengan tujuan untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari hari. Sehingga mereka akan mengunjungi mall hanya sendiri. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 A_65 A_63

6 Hubungan Antara Motivasi Berbelanja dan Preferensi Shopping mall di Kota Bandung UTILITARIAN Sendiri HEDONIK Teman Keluarga (anak/orang tua/ saudara) Pasangan (pacar/ suami/ istri) Rekan bisnis Diagram 6. Analisis Cluster Motivasi belanja dengan bersama siapa mengunjungi Mall BIP Kelompok motivasi hedonik memiliki hubungan kedekatan dengan pengunjung yang mengunjungi mall bersama teman. Kelompok motivasi ini adalah mereka yang berusia tahun dan belum menikah. Sehingga mereka akan mengunjungi mall bersama teman sebaya untuk tujuan mencari hiburan dan interaksi sosial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya mengenai kelompok generasi milenial yang selalu mengunjungi mall bersama teman sebaya (Gilboa, 2010). Kesimpulan Mall BIP merupakan shopping mall di Kota Bandung yang memiliki nilai preferensi tertinggi berdasarkan kelompok usia dewasa muda. Hal ini mungkin karena BIP merupakan salah satu pelopor Modern Shopping Center di Kota Bandung yang dibangun pada tahun 1980-an dengan mengusung konsep "Shop, Dine and Play". Selain itu, berintegrasinya Mall BIP dengan Hyatt Regency Hotel Bandung serta kedekatan dengan area komersial lainnya, mungkin juga menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk mengunjungi BIP. Motivasi belanja yang paling dominan ditemui di Mall BIP adalah motivasi hedonik. Motivasi hedonik memiliki hubungan kedekatan dengan kelompok usia tahun, yang sebagian besar masih mahasiswa dan belum memiliki penghasilan. Kelompok usia tersebut mengunjungi mall BIP untuk jalan-jalan mencari pengalaman hiburan tanpa harus mendapatkan barang. Kelompok motivasi hedonik akan mengunjungi Mall BIP bersama teman sebaya untuk interaksi sosial. utilitarian memiliki hubungan kedekatan dengan kelompok usia tahun, yang sebagian besar telah menikah, bekerja dan memiliki penghasilan. Sehingga tujuan utama mereka mengunjungi mall BIP adalah untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari dan mengunjungi mall BIP sendiri. Daftar Pustaka Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc. Kim, Hye-Shin.(2006). Using Hedonic and Utilitarian Shopping Motivations to Profile Inner City Consumers. Journal of Shopping Center Research, 13, Number 1, Massicotte, Marie-Claude., Michon, Richard; Chebat, Jean-Charles, dkk.(2011). Effects Of Mall Atmosphere On Mall Evaluation: Teenage Versus Adult Shoppers. Journal of Retailing and Consumer Services, 18, Millan, E.S., Howard, E., Shopping for pleasure Shopping experiences of Hungarian consumers. International Journal of Retail and Distribution Management, 35, Ruiz, J.P., Chebat, J.C., Hansen, P., Another trip to the Mall: a segmentation study of customers based on their activities. Journal of Retailing and Consumer Services, 11, Sari, A.A., Kusuma, H.E., & Tedjo, Baskoro.(2011).A Strategic Planning for a College Student-Segment Shopping mall. International Research Journal of Business Studies,4(2), Tiwari R. K., Abraham, Anish. (2010). Understanding The Consumer Behavior Towards Shopping Malls In Raipur City. International Journal of Management & Strategy, 1, 1 Wong, Yue-Teng., Syuhaily Osman., Askiah Jamaluddin., Benjamin Chan Yin-Fah. (2012). Shopping motives, store attributes and shopping enjoyment among Malaysian youth. Journal of Retailing and Consumer Services, 19, Yasin, M.P.E. (2012). Motivasi Pengunjung Ke Shopping mall Pada Studi Kasus Bandung Indah Plasa. Temu Ilmiah IPLBI 2012, 5-8. Retrieved from Motivasi belanja utilitarian merupakan motivasi belanja yang sedikit ditemui di mall BIP. Motivasi A_66 A_62 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014

Pola Pengaruh Atribut Mall terhadap Respon Konsumen dalam Mengunjungi Shopping Mall

Pola Pengaruh Atribut Mall terhadap Respon Konsumen dalam Mengunjungi Shopping Mall TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Pola Pengaruh Atribut Mall terhadap Respon Konsumen dalam Mengunjungi Shopping Mall Tri Widianti Natalia (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB

Lebih terperinci

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah TEMU ILMIAH IPLBI 206 Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa (2)

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 06 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat Nurul Sucya Karya Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D. TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.I Yogyakarta Puja Kurniawan Program Studi Magister

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja Rizky A. Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan

Lebih terperinci

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior Devi Hanurani S (1), Hanson E. Kusuma (2) (1)Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB (2)Kelompok

Lebih terperinci

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran Maulani Faradina Salilana, Aldissain Jurizat Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014

STUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014 BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini bangunan komersial semakin marak di Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan adanya pusat belanja (shopping center) yang merambah

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen TEMU ILMIAH IPLBI 05 Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen Andrie I. Kartamihardja Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Apartemen merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal Ardian Hario Wibowo Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan xviii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran berorientasikan pasar telah menjadi kebutuhan bagi para pelaku bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan persaingan. Syarat

Lebih terperinci

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja Fauzan A. Agirachman (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai TEMU ILMIAH IPLBI 0 Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai Binar T. Cesarin (), Chorina Ginting () () Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang Annisa Safira Riska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Merasakan ruang merupakan sebuah kegiatan yang dialami manusia

Lebih terperinci

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya Alfiani Rahmawati Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi TEMU ILMIAH IPLBI 06 Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi Tri Amartha Wiranata Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Saat ini, isu penggunaan energi

Lebih terperinci

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku TEMU ILMIAH IPLBI 04 Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota Dicko Quando Armas (1), Tubagus M. Aziz Soelaiman (2) dominoharvard_insert@yahoo.com (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda Finta Lissimia (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok

Lebih terperinci

Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menganalisis mengenai dimensi motivasi berbelanja hedonic yang

Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menganalisis mengenai dimensi motivasi berbelanja hedonic yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menganalisis mengenai dimensi motivasi berbelanja hedonic yang diadopsi dari Arnold & Reynold (2003). Penelitian ini menggunakan metode survey

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hipotesis pertama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau

BAB II LANDASAN TEORI. memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen didefinisikan Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008:166) sebagai studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Masyarakat kota Yogyakarta kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat perbelanjaan

Lebih terperinci

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung Riana V. Gunawan Program Studi Magister Rancang Kota/Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut

Lebih terperinci

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal R. Muhammad Amanda Catalonia Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak TEMU ILMIAH IPLBI 20 Ruang Hobi Ideal Dimas Nurhariyadi Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Aktivitas hobi membutuhkan ruang yang baik untuk memaksimalkan kegiatan

Lebih terperinci

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan Medhiansyah P. Prawira Program Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Berolahraga merupakan aktivitas

Lebih terperinci

Rumah Impian Mahasiswa

Rumah Impian Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Kajian Aspek Atribut Pasar sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Pasar Tradisional

Kajian Aspek Atribut Pasar sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Pasar Tradisional TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kajian Aspek Atribut Pasar sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Pasar Tradisional Made A. Wahyudi Linggasani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Berkembangnya

Lebih terperinci

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung Devi Johana Tania, Witanti Nur Utami Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah

Lebih terperinci

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Riana Viciani G. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam triwulan I-2006 dan setelah itu terus meningkat. Hal ini konsisten dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam triwulan I-2006 dan setelah itu terus meningkat. Hal ini konsisten dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi makro terlihat kecenderungan membaiknya. Beberapa indikator menunjukkan perekonomian sudah menyentuh titik terendahnya

Lebih terperinci

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender Nisa Farasa (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA 1 Ita Roihanah Abstrak Kota sebagai tempat berhuni dan bermukim, menjadi bagian paling intim dengan kehidupan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Motivasi Berbelanja merupakan Suatu proses keputusan dimana pembelian dipengaruhi oleh faktor motivasi, karena motivasi itu sendiri adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa variety seeking buy tendency

Lebih terperinci

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal Aulia Fikriarini Muchlis (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung (2) Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan. kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada perilaku

BAB I PENDAHULUAN. berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan. kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, dewasa ini banyak bermunculan perusahaan perusahaan baru yang membuat produk produk dari berbagai macam jenis barang kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. terkait produk dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk eco-fashion,

BAB 5 PENUTUP. terkait produk dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk eco-fashion, BAB 5 PENUTUP 1.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara atribut yang terkait produk dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk eco-fashion, hubungan antara atribut

Lebih terperinci

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Kota Palembang Wienty Triyuly, Fuji Amalia Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan Ivan Danny Dwiputra (1), Nissa Aulia Ardiani (2) ivan.danny25@gmail.com (1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini juga berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya, masyarakat lebih mengutamakan penampilan luar (fashion up date) untuk berbagai tujuan. Penampilan luar terkadang menyiratkan kemampuan orang untuk

Lebih terperinci

Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar

Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar TEMU ILMIAH IPLBI 203 Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar Umi Kalsum (), Syahriana Syam (2) () Prodi Pengembangan Wilayah

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Skylight & Sidelight pada Shopping Mall terhadap Perilaku Manusia

Pengaruh Penggunaan Skylight & Sidelight pada Shopping Mall terhadap Perilaku Manusia TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Pengaruh Penggunaan Skylight & Sidelight pada Shopping Mall terhadap Perilaku Manusia Wenny Tanner K.T, Cindy Olivia L, Catherine Nathania, Anneke Debora K, Lily Ekashandy Kelompok

Lebih terperinci

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung Enggar Septika D. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Tamiya Miftau Saada Kasman Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apapun, baik itu skala usaha yang besar, maupun skala usaha yang kecil.

BAB I PENDAHULUAN. apapun, baik itu skala usaha yang besar, maupun skala usaha yang kecil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis pasti tidak akan terlepas dari yang namanya persaingan. Persaingan akan selalu ada di segala macam bisnis dan bentuk usaha apapun, baik itu skala

Lebih terperinci

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter Salwa B. Gustina Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis ritel di Indonesia sudah semakin pesat. Hal ini ditandai dengan keberadaan pasar tradisional yang mulai tergeser oleh munculnya

Lebih terperinci

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Fery Mulya Pratama pratama.ars@gmail.com Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Fery Mulya Pratama Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Matematika dan IPA,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah Astri Isnaini Dewi (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Motivasi Berbelanja merupakan Suatu proses keputusan dimana pembelian dipengaruhi oleh faktor motivasi, karena motivasi itu sendiri adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang

Lebih terperinci

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi :

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi : TEMU ILMIAH IPLBI 6 Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi : Persepsi Pejalan Kaki terhadap di Kawasan Pusat Kota Bandung Witanti Nur Utami (), Hanson E.Kusuma () () Prodi Studi Magister Rancang Kota,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebelumnya penulis telah melakukan penelitian dengan mengumpulkan data-data dari para responden dan menganalisis tentang pengaruh store atmosphere dan shopping

Lebih terperinci

Lingkungan Rumah Ideal

Lingkungan Rumah Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Lingkungan Rumah Ideal Aria Adrian Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),ITB. Abstrak Rumah membuat penghuninya

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Hedonic Shopping Motivation. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Hedonic Shopping Motivation. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Along with the development of era, the current shopping concept has turned into a reflection of lifestyle and leisure among communities. Humans also have the motivation of a hedonist is a form

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk diskon atau potongan harga kepada pelanggan. Motivasi menurut

BAB I PENDAHULUAN. bentuk diskon atau potongan harga kepada pelanggan. Motivasi menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang ketat dewasa ini telah merambah ke segala sub sektor perdagangan dan menjangkau daerah pemasaran yang luas. Banyak bisnis dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada jaman yang modern ini, banyak berbagai usaha bisnis yang mempunyai tujuan untuk memuaskan pelanggan. Salah satu bisnis yang sedang berkembang di lingkungan perkotaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan masyarakat yang sering mengunjungi mall atau plaza serta melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan masyarakat yang sering mengunjungi mall atau plaza serta melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat Indonesia cenderung merubah perilaku gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya belanja merupakan suatu konsep yang menunjukan suatu sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan menukarkan sejumlah

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi TEMU ILMIAH IPLBI 206 Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi Bayu Andika Putra Program Studi Magister Arsitektur, Rancang Kota, Lansekap dan Program Doktoral

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata-kata kunci: Dimensi Motivasi Berbelanja Hedonik: Petualang, Nilai, Peran, Ide, Sosial, Relaksasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Kata-kata kunci: Dimensi Motivasi Berbelanja Hedonik: Petualang, Nilai, Peran, Ide, Sosial, Relaksasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Perilaku konsumen merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana tindakan yang diambil pelanggan dalam mendapatkan produk, motivasi yang mendasari pelanggan dalam mendapatkan produk, dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan hasil kesimpulan tentang kajian pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur. Hasil studi ini diharapkan menjadi masukan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami Nurul Aini Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Pemilihan kepemilikan

Lebih terperinci

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat Ita Roihanah (1), Nurfadhilah Aslim (2), Christy Vidiyanti (3), Hibatullah Hindami (4) (1) Mahasiswa Magister, Sekolah, Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota besar di Indonesia, mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata. Berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI 1401142097 PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan mall yang ada di Surabaya berdasarkan kanalsatu.com: Tabel 1.1 Perkembangan Mall di Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan mall yang ada di Surabaya berdasarkan kanalsatu.com: Tabel 1.1 Perkembangan Mall di Surabaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern diikuti adanya globalisasi dan kondisi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir di kota-kota besar di Indonesia, menyebabkan bisnis

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Ideal Kantor Rizky Amalia Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan ideal di

Lebih terperinci

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca Angela C. Tampubolon (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok

Lebih terperinci

Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung

Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung Ayumas Widya Sari (1), Laras Primasari (2) ayumas.widyasari@s.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia global yaitu meliputi semua negara-negara yang ada di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia global yaitu meliputi semua negara-negara yang ada di dunia. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin pesat. Persaingan bisnis tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga terjadi di dunia global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas pemasaran bermula dari pengamatan kebutuhan konsumen. Sebuah cara menganalisis kebutuhan mereka adalah dengan mencari tahu mengapa orang membeli

Lebih terperinci

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota (Studi Kasus : Kawasan Pasar Buah Kota Kendari) Weko Indira Romanti Aulia weko.indira@gmail.com Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat berbelanja atau mall. Mall merupakan pusat perbelanjaan yang tidak pernah sepi pengunjung (Suara

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi Aldissain Jurizat (1), Maulani Faradina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana

Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana Imam Adlin Sinaga, Nurul Aini, Jeumpa Kemalasari Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: Perilaku Konsumen, Motivasi Berbelanja, Toko Eceran

Kata-kata kunci: Perilaku Konsumen, Motivasi Berbelanja, Toko Eceran ABSTRAKSI. Bisnis ritel merupakan kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga. Sedangkan eceran adalah suatu bidang pemasaran yang

Lebih terperinci

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia Anastasia Astrid Ronauly Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal

Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal Studi Kasus: Campus Center Barat ITB Rizki Fitria Madina (1), Annisa Nurrizka (2), Dea Ratna

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal ABSTRAK Rico Shendy, 2009, Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal. di bawah bimbingan Ir. Zuhriati Zainudin, PhD., MBA. Munculnya sejumlah Mal baru di Bandung semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok

I. PENDAHULUAN. menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat perbelanjaan merupakan tempat berkumpulnya pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok lokasi usaha ritel dan usaha komersial

Lebih terperinci

Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa Bunga Sakina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Perencanaan Berbasis Partisipasi dalam Rangka Mencapai Pembangunan Kampung yang Layak Huni

Perencanaan Berbasis Partisipasi dalam Rangka Mencapai Pembangunan Kampung yang Layak Huni TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Perencanaan Berbasis Partisipasi dalam Rangka Mencapai Pembangunan Kampung yang Layak Huni Beny OY Marpaung (1), Dwira N. Aulia (2), Wahyuni Zahrah (3) (1) Lab.Perkotaan dan Permukiman,

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN 5.1 Sejarah Botani Square Bogor Botani Square merupakan mall yang dibangun di lokasi yang strategis di Kota Bogor, dengan posisi

Lebih terperinci

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Motivasi Hedonis Motivasi hedonis adalah motivasi konsumen untuk berbelanja karena berbelanja merupakan suatu kesenangan tersendiri sehingga tidak memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perkembangan industri ritel saat ini sangat diminati oleh masyarakat karena sifatnya yang dinamis. Bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembanganan yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan atau yang sering disebut shopping mall belakangan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan atau yang sering disebut shopping mall belakangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat perbelanjaan atau yang sering disebut shopping mall belakangan diketahui sebagai produk yang ada karena imbas dari kombinasi antara perkembangan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pusat perbelanjaan, seperti Jogjatronic Mall, Ramai Family Mall,

BAB I PENDAHULUAN. banyak pusat perbelanjaan, seperti Jogjatronic Mall, Ramai Family Mall, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang terus dan mempengaruhi perilaku belanja produk. Perusahaan dalam usahanya untuk memproduksi dan memasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian. Beberapa kesimpulan yang

Lebih terperinci

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal Angela U. Paramitasari Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Museum yang memiliki kriteria

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Perilaku pembelian untuk cluster 1 adalah perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian untuk cluster 2 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan majunya teknologi dan jaman yang semakin modern, permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang menginginkan tempat dimana

Lebih terperinci