BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketentuan pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945 yang telah di amademen secara normatif menentukan kekuasaan Kehakiman (Lembaga Peradilan) yang independen, merdeka tidak memihak dan kompenten merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah Negara hukum. Prinsip tersebut menghendaki agar lembaga peradilan terbebas dari campur tangan, tekanan dan paksaan, baik langsung maupun tidak langsung dari kekuasaan lembaga lain, teman sejawat atau atasan dan pihak-pihak lain di luar Lembaga Peradilan. Selain menegaskan kedudukan kekuasaan Kehakiman di Indonesia, ketentuan pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, sekaligus juga memberikan amanat dan peran kepada Kekusaan Kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, amanat dan peran tersebut diberikan kepada Mahkamah Agung dan Badan-Badan Peradilan yang ada di bawahnya. Ketentuan ini juga diperjelas lagi dalam Undang-Undang No. 3 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan juga telah di elaborasi yang antara lain ke dalam Undang-Undang No. 49 tahun 2009 yang merubah dan menambah Undang-Undang No. 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Sekalipun telah jelas tercantum dalam Kontitusi serta Undang- Undang organik lainnya, tetapi pelaksanaan amanat dan peran tersebut sangat tergantung kualitas, integritas dan kinerja aparatur yang bekerja di dalamnya. Pengadilan Negeri Sukabumi yang berada di wilayah yurisdiksi Pengalan Tinggi Jawa Barat dalam rangka melaksanakan tugas dan wewenang sejalan dengan kebijakan Mahkamah Agung R.I dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat sebagai kawal depan Mahkamah Agung R.I I.2 Visi dan Misi Visi Badan Peradilan yang berhasil dirumuskan oleh Pimpinan MA pada tanggal 10 September 2009 adalah : TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG

2 2 Visi Badan Peradilan tersebut diatas, dirumuskan dengan merujuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama alinea kedua dan alinea keempat, sebagai tujuan Negara Republik Indonesia. Dalam cetak biru ini dituangkan usaha-usaha perbaikan untuk mewujudkan badan peradilan yang agung. Badan Peradilan Indonesia yang Agung, secara ideal dapat diwujudkan sebagai sebuah Badan Peradilan yang : 1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif, dan berkeadilan. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN. 3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional. 5. Mengelola sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. 6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan professional. 7. Didukung pengawasan secara efektif, terhadap prilaku administrasi, dan jalan peradilan. 8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima. 9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi. 10. Modern dengan berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu. Misi Badan Peradilan dirumuskan dalam rangka upaya mencapai visinya, mewujudkan badan peradilan Indonesia yang agung. Seperti diuraikan di atas, fokus pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan peradilan adalah pelaksanaan fungsi kekuasaan kehakiman yang efektif, yaitu memutus suatu sengketa / menyelesaikan suatu masalah hukum guna menegakan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan didasari keagungan, keluhuran, dan kemuliaan institusi. Misi Badan Peradilan , adalah : 1. Menjaga kemandirian badan peradilan 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan

3 3 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. Penjelasan keempat misi Badan Peradilan yang digagas, dalam rangka memastikan Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung dua puluh lima tahun mendatang. I.3 Faktor-faktor Keberhasilan Organisasi Dengan memedomani pilar-pilar Total Quality Management dihubungkan dengan visi, misi dan strategi di atas, maka dapat dikemukakan factor-faktor yang dapat mendukung keberhasilan organisasi pengadilan, yakni : 1. Tekad yang kuat dari pimpinan dan seluruh jajaran untuk meraih kualitas yang prima ; 2. Melaksanakan perbaikan kualitas secara bertahap dan berkesinambungan ; 3. Memberdayakan semua unsur yang terkait dengan meningkatkan kemampuan ; 4. Memberikan pelayanan yang berkualitas prima kepada pencari keadilan, yang professional dipercaya dan berwibawa. I.4 Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan peradilan yang bersih, jujur dan bertanggung jawab adalah salah satu upaya penegakan hukum nasional. Untuk mencapai arahan tersebut perlu adanya bentuk pembangunan dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur peradilan serta sarana dan prasarana dalam suatu perencanaan strategi disetiap badan peradilan di bawah Mahkamah Agung R.I. a.tujuan Terlaksananya peradilan yang professional, berkualitas, efektif dan efisien serta terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan ; Memantapkan penerapan dan pelakanaan Buku I dan Buku II Pedoman Pelaksaan Tugas dan Admistrasi Peradilan sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agun g R.I No. KNA/007/SK/IV/1994 tanggal 01 April 1994 ; Memantapkan penerapan dan pelaksanaan pola Pembinaan dan Pengendalian di Lingkungan Peradilan Umum. Sesuai dengan keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No KNA/012/SK/III/1998 tanggal 18 Maret 1988 ;

4 4 Melakukan sosialisasi terhadap Pedoman Pengawasan Di Lingkungan Peradilan, sesuai dengan keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No KMA/080/SK/VII/2006 tanggal 24 Agustus 2006 Tersusunnya laporan akuntabilitas Kinerka pengadilan Negeri Sukabumi. b. Sasaran Terselesaikannya perkara yang diterima dalam rangka pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan dan terwujudnya peningkatan professional hakim, pejabat struktur, fungsional dan pegawai ; Terwujudnya tertib administrasi perkara ; Terciptanya laporan akuntabilitas kinerja Pengadilan Negeri Sukabumi. c. Strategi Secara subtansial, untuk mencapai visi dan misi tersebut Pengadilan negeri Sukabumi menggunakan strategi kombinasi, yaitu disamping penerapan strategi untuk menjaga kestabilan kinerja dan efisiensi strategi pengembangan ; Meningkatkan profesionalisme SDM dibidang tugas kepaniteraan dan kesekretariatan yang didukung sarana dan prasarana ; Meminimalisir keluhan masyarakat dengan menambah petugas dibagian informasi dengan pengetahuan yang mendukung. I.5 Fungsi Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Sukabumi sebagai salah satu pelaku kekuasaan Kehakiman mempunyai fungsi pokok yang terurai dan tertuang dalam Undang- Undang Nomor 48 tahun 2009 yaitu menerima, mengadili dan menyelesaikan setiap perkara di tingkat pertama di ajukan kepadanya serta tugas lain yang ditentukan oleh undang-undang. Untuk melaksanakan fungsi pokok dimaksud, maka Pengadilan Negeri Sukabumi mempunyai fungsi sebagai berikut : Fungsi Peradilan (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Sukabumi ; Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan baik menyangkut teknik yudisial, administrasi pengadilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pembangunan ; Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas hakim, panitera/ sekretaris, panitera pengganti, jurusita/ jurusita pengganti dan pegawai di lingkungan Pengadilan Negeri Sukabumi serta pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi perkara, administrasi umum serta pembangunan ;

5 5 Fungsi Mengatur, yakni mengatur lebih lanjut atas hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan dalam wilayahnya apabila dalam teknis terdapat hal-hal yang belum cukup diatur baik dalam undang-undang maupun peraturan lainnya ; Fungsi Administratif, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan. I.6 Tugas Pokok Badan Peradilan Badan peradialan adalah pelaksana Kekuasaan Kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila. Tugas pokoknya yaitu menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundangundangan. Selain menjalankan tugas pokoknya pengadilan diserahi tugas dan kewenangan lain oleh/ atau berdasarkan Undang-Undang, anatara lain memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada Lembaga Kenegaraan baik di pusat maupun di daerah, apabila di minta. Dalam melaksanakan tugas dapat terjadi adanya titik singgung dalam kewenangan mengadili antar Badan Peradilan, sehingga menimbulkan sengketa kewenangan yang dapat berupa sengketa kewenangan relative atau kewenangan absolute yang penyelesaiannya yang dilakukuan oleh Badan Peradilan tingkat banding (dalah hal kewenangan relatif) dan oleh Mahkamah Agung (dalam hal kewenangan absolut). Mengingat luas lingkup tugas dan berat beban pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pengadilan, maka dalam hal penyelenggaraan administrasi pengadilan, oleh undang-undang dibedakan menurut jenisnya ke dalam administrasi kepaniteraan dan administrasi kesekertariat. Ketentuan tersebut dimaksudkan agar tercipta ketertiban dengan penyelenggaraan administrasi dan mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan peradilan maka tata cara dan pelaksanaan pengolaan Pengadilan yang bukan saja menyangkut aspek ketertiban dalam penyelenggaraan peradilan yang meliputi administrasi, baik di bidang perkara maupun di bidang administrasi umum tetapi juga tugastugas lain yang dibebankan oleh Undang-Undang, harus benar-benar dapat dipahami dan dikuasai. Di lingkungan Peradilan Umum, penyelenggaraan peradilan dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai peradilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai peradilan tingkat banding yang didukung oleh unit kepaniteraan dan sekretariat guna menunjang kelancaran tugas. Sesuai dengan bidangnya pelaksanaan tugas pokok Badan Peradilan Umum dalam hal menerima, memeriksa, mengadili perkara perdata perkara pidana. Badan Peradilan selain menyangkut tugas di bidang proses peradilan, menyangkut pula tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab Kepaniteraan, yakni hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, suratsurat berharga, barang bukti dan surat-surat lainnya, yang harus disimpan di ke paniteraan.

6 6 I.7 Kepemimpinan Pengadilan Setiap Pengdilan dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan dibantu oleh seseorang Wakil Ketua Pengadilan, yang kedua-keduanya dinamakan Pimpinan Pengadilan. Bertugas dan bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan dengan baik dan menjaga terpeliharanya citra dan wibawa Pengadilan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Pimpinan Pengadilan wajib memiliki kemampuan mengelola (managerial skill), yang meliputi pembuatan rencana kerja (Programming), mengatur pelaksanaannya (organizing), melaksanakan rencana kerja (executing) dan mengawasi pelaksanaannya (kontroling). Pimpinan Pengadilan wajib menguasai dan memahami dengan baik seluruh tugas-tugas meliputi dan teknis yudisial dan bidang administrasi meliputi administrasi perkara maupun administrasi umum dan tugas-tugas lain yang dibebaskan oleh Undang-Undang. Kesemuanya itu berada dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya. Agar tugas-tugas berjalan lancar, Pimpinan Pengadilan harus mampu menciptakan koordinasi antar pimpinan unit struktural, keserasian kerja diantara para pejabat, menegakan disiplin kerja, mendorong dan memberikan kesempatan bagi warga Pengadilan untuk meningkatkan pengetahuan. Antara lain dengan cara mengikuti kegiatan pertemuan-pertemuan ilmiah tingkat nasional maupun internasional, kursus-kursus dan lain sebagainya selama tidak mengganggu pelaksanaan tugas pokoknya. Sesuai dengan sifat pimpinan yang menjadi sumber panutan bagi bawahannya, maka Pimpinan Pengadilan harus memiliki sifat keteladanan dan karenanya wajib menjaga tingkah laku dan perbuatannya baik dalam dinas maupun di luar dinas. Pimpinan Pengadilan bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan dengan baik dan menjaga terpeliharanya citra dan wibawa pengadilan. Hal tersebut akan terwujud bila didukung oleh kemauan dan kehendak baik dari pimpinan unit struktural dan pejabat peradilan dibawahnya. Karena itu sifat-sifat kepemimpin perlu pula dimiliki setiap unit struktural dan para pejabat lainnya yakni : panitera, wakil panitera, panitera muda, panitera pengganti dan jurusita. Agar dapat melaksanakan tugas-tugas pimpinan dengan sifa-sifat kepemimpinannya, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Ketua dan Wakil Ketua bersama-sama memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas pengadilan secara baik dan lancar ; 2. Membuat : a. Perencanaan (planning programming) dan pengorganisasian (organizing) ; b. Pelaksanaan (implementation dan executing) ; c. Pengawasan (evalution dan controlling) ; 3. Melaksanakan pembagian tugas antar Ketua dan Wakil Ketua serta bekerja sama dengan baik ; 4. Membagi dan menetapkan tugas tanggung jawab secara jelas dalam rangka mewujudkan keserasian dan kerja sama antara sesama pejabat/ petugas yang bersangkutan ; 5. Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi keuangan rutin/ pembangunan ;

7 7 6. Melaksanakan pertemuan berkala sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dengan para Hakim serta pejabat struktural, dan sekurangkurangnya sekali dalam tiga bulan dengan seluruh karyawan ; 7. Membuat/ menyusun data tentang putusan-putusan perkara yang penting ; 8. Memerintahkan, memimpin dan mengawasi eksekusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; 9. Mengaktifkan Majelis Kehormatan Hakim ; 10. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan memberi petunjuk serta bimbingan yang di perlukan, baik bagi para Hakim maupun suluruh karyawan ; 11. Melakukan pengawasan secara intern dan ekstern : a. Intern : pejabat peradilan, keuangan dan material ; b. Ekstern : pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ; 12. Menugaskan Hakim untuk membina dan mengawasi bidang hukum tertentu ; 13. a. melakukan evaluasi atas hasil pengawasan dan memberikan penilaian untuk kepentingan peningkatan jabatan ; b. Melaporkan evaluasi atas hasil pengawasan dan penilaiannya kepada Mahkamah Agung ; c. Mengawasi pelaksanaan court calendar dengan ketentuan bahwa setiap perkara pada asasnya harus diputus dalam waktu 6 (enam) bulan dan mengumumkannya pada pertemuan berkala dengan para Hakim ; 14. Menyiapkan kadar (kadarnisasi) dalam rangka menghadapi alih generasi ; 15. Melakukan pembinaan terhadap organisasi KORPI, Dharma Yuktikarini, IKAHI, Koperasi dan PTWP ; 16. Melakukan koordinasi antar sesama instansi di lingkungan penegak hukum dan kerjasama dengan instansi-instansi lain serta dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi Pemerintah di daerahnya apabila dimita ; 17. Memperhatikan keluhan-keluhan yang timbul dari masyarakat dan menanggapinya bila dipandang perlu Selanjutnya Pimpinan Pengandilan (Ketua dan Wakil Ketua) selain melaksanakan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka Pimpinan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan serta Sekretariat, sesuai dengan uraian tugas (job description) masing-masing, dibawah pimpinan dan koordinasi Ketua Pengadilan sebagai penanggung jawab dan pengelola, perlu memperhatikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya sebagaimana yang akan diuraikan dalam butir-butir berikut : a. Tugas dan Wewenang Ketua Pengadilan Negeri 1) Bidang Perdata i. Menetapkan / menentukan hari-hari tertentu untuk melakukan persidangan perkara ; ii. A) Menetapkan panjar biaya perkara ;

8 8 B) Dalam hal penggugat atau tergugat tidak mampu, Ketua dapat menizinkannya untuk beracara secara prodeo ; iii. Membagi perkara gugatan dan permohonan kepada Hakim untuk disidangkan ; iv. Dapat mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua untuk membagi perkara permohonan dan menunjuk Hakim untuk menyidangkannya ; v. Menunjuk Hakim untuk mencatat gugatan atau permohonan secara lisan ; vi. Memerintahkan kepada Jurusita untuk melakukan pemanggilan, agar terhadap termohon eksekusi dapat dilakukan tegoran (aanmaning) untuk memenuhi putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, putusan serta merta, putusan provisi dan pelaksanaan eksekusi lainnya ; vii. viii. Memerintahkan kepada Jurusita untuk melaksanakan somasi ; a) Berwenang menangguhkan eksekusi untuk jangka waktu tertentu dalam hal ada gugatan perlawanan ; b) Berwenang menangguhkan eksekusi dalam hal ada permohonan peninjauan kembali hanya atas perintah Ketua Mahkamah Agung ; ix. Memerintahkan, memimpin, serta mengawasi eksekusi sesuai ketentuan yang berlaku ; x. a) Menetapkan biaya jurusita ; b) menetapakan biaya eksekusi ; xi. Menetapkan : a) Pelaksanaan lelang ; b) Tempat Pelaksanaan Lelang ; c) Kantor Lelang Negara sebagai pelaksana Lelang ; xii. Melaksanakan putusan serta merta : a) Dalam hal perkara dimohonkan banding wajib meminta izin kepada Ketua Pengadilan Tinggi ; b) Dalam hal perkara dimohonkan kasasi wajib minta izin kepada Ketua Mahkamah Agung ; xiii. Menyediakan buku khusus anggota Hakim Majelis yang ingin menyatakan berbedas pendapat dengan kedua anggota Hakim Majelis lainnya dalam hal memutuskan perkara serta merahasiakannya ; xiv. a) Mengawasi pelaksanaan court calendar dan mengumumkannya pada Pertemuan berkala para hakim ; b) meneliti court calendar dan membina hakim agar memutus perkara yang diserahkan kepadanya paling lama 6 (enam) bulan ; xv. xvi. xvii. 2) Bidang Pidana Mengevaluasi laporan mengenai penanganan perkara yang dilakukan Hakim dan Panitera Penggganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasi secara periodik kepada Ketua Pengadilan Tinggi dan Ketua Mahkamah Agung ; Memberikan izin berdasarkan ketentuan Undang-Undang untuk membawa keluar dari ruang Kepaniteraan : daftar, catatan, risalah, berita acara serta berkas perkara ; Meneruskan SEMA, PERMA dan surat-surat dan Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi yang berkaitan dengan hukum dan perkara kepada para Hakim, Panitera, Wakil Panitera dan Panitera Muda, Panitera Pengganti dan Jurusita.

9 9 i. Menetapkan/ menentukan hari-hari tertentu untuk melakukan persidangan perkara dengan acara singkat dan cepat ; ii. Membagi perkara dengan acara biasa, singkat, cepat, praperadilan dan ganti rugi pada Hakim untuk disidangkan ; iii. Menanda tangani surat penetapan penahanan dan perpanjangan penahanan ; iv. Membuat daftar Hakim dan Panitera Pengganti yang bertugas pada hari sidang agar persidangan dapat dimulai tepat waktu ; v. Memerintahkan Jurusita untuk mmberitahukan putusan verstek kepada penyidik, isi putusan banding dan isi putusan kasasi kepada terdakwa/ pemohom banding atau kasasi ; vi. Dapat mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua untuk membagi perkara pidana dengan acara singkat dan cepat dan menunjuk Hakim untuk menyidangkannya ; vii. Menyediakan buku khusus untuk anggota Hakim Majelis yang ingin menyatakan berbeda pendapat dengan kedua anggota Hakim Majelis lainnya dalam memutuskan perkara serta merahasiakannya ; viii. Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa keluar dari ruang kepaniteraan : daftar, catatan, risalah, berita acara serta berkas acara ; ix. Menyerahkan berkas permohonan grasi kepada Hakim untuk diproses ; x. Menugaskan Hakim untuk bertindak selaku Hakim pengawas dan pengamat (KIMWASMAT) secara periodik. b. Tugas dan Wewenang Wakil Ketua Pengadilan Negeri 1) Bidang Perdata i. Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan ; ii. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya ; iii. Dalam hal Ketua mendelegasikan wewenang pembagian perkara permohonan, harus membagikannya kepada Hakim secara merata; 2) Bidang Pidana i. Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan ; ii. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya ; iii. Dalam hal Ketua mendelegasikan wewenang pembagian perkara permohonan, harus membagikannya kepada Hakim secara merata. c. Tugas dan Wewenagng Hakim/ Ketua Majelis 1) Bidang Perdata i. Menetapkan hari sidang ; ii. Menetapkan sita jaminan ; iii. Bertanggung jawab atas perbuatan dan kebenaran berita acara persidangan dan menanda tangan sebelum sidang berikutnya ; iv. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah ; v. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap ucapan ;

10 10 vi. Hakim wajib menanda tangani putusan yang diucapkan dalam persidangan ; vii. Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas umpamanya mengenai penyenggalaraan administrasi perkara perdata bidang perdata dan eksekusi serta melaporkannya Pimpinan Pengadilan ; viii. Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala kepustakaan hukum yang diterima dari Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. 2) Bidang Pidana i. Menetapkan hari sidang untuk perkara dengan cara biaasa ; ii. Menetapkan terdakwa ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau mengalihkan jenis penahannya ; iii. Bertanggung jawab atas perbuatan dan kebenaran berita acara persidangan dan menanda tanganinya sebelum sidang berikutnya ; iv. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah; v. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk diucapankan dalam sidang ; vi. Hakim wajib menanda tangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan ; vii. Menghubungi BAPAS agar menghadiri persidangan dalam hal terdakwanya masih dibawah umur ; viii. Memproses permohonan grasi ; ix. Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap keadaan perilaku narapidana yang berada dalam Lembaga Pemasyarakatan serta melaporkan kepada Mahkamah Agung ; x. Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas, umpamanya mengenai penyelenggaraan administrasi perkara perdata bidang perdata dan eksekusi serta melaporkannya kepada Pimpinan Pengadilan ; xi. Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala kepustakaan hukum yang diterima dari Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, d. Tugas Panitera Pada Pengadilan Negeri terdapat Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera dan Kesekretariatan yang dipimpin oleh Sekretaris, seorang Panitera merangkap sebagai Sekretaris dengan tugas pokok fungsi sebagai berikut : 1. Kepaniteraan Sesuai ketentuan Pasal 2 Keputusan KMA-RI No. KMA/004/SK/II/1999 tentang Organisasi dan Tata Cara Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi, tugas pokok kepaniteraan adalah memberikan pelayan teknis dibidang administrasi perkara dan administrasi peradilan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini fungsi kepaniteraan mencakup 3 (tiga) hal, yaitu :

11 11 Menyusun kegiatan administrasi perkara serta melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi yang berkaitan dengan persidangan ; Mengurus daftar perkara, administrasi perkara, administrasi keuangan perkara, dan administrasi pelaksanaan putusan perkara baik itu perdata dan pidana ; Penyusunan statistik perkara, dokumentasi perkara, laporan perkara dan yurisprudensi. Bidang kepaniteraan dibagi 3 (tiga) sub yaitu : Kepaniteraan Perdata, yang bertugas melakukan administrasi perkara, menyiapkan persidangan perkara, menyiapkan berkas perkara yang masih berjalan dan lainlain yang berhubungan dengan perkara perdata ; Kepaniteraan Pidana, yang bertugas melaksanakan administrasi perkara, menyiapkan persidangan perkara, menyiapkan berkas perkara yang masih berjalan dan lainlain yang berhubungan dengan perkara pidana dan barang bukti ; Kepaniteraan Hukum, yang bertugas mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyiapkan arsip berkas perkara melakukan administrasi pendaftaran notaries, penasehat hukum dan badan hukum, administrasi kewarganegaraan, balai harta peninggalan dan administrasi yang berkaitan dengan catatan sipil dan tugas lain berdasarkan peeraturan perundang-undangan. Masing-masing kepaniteraan tersebut dipimpin oleh seorang panitera muda selaku kepala sub kepaniteraan 2. Sekretariat 3. Tugas pokok sekretariat adalah memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan Negeri. Dalam hal ini fungsi sekretariat mencakup 3 (tiga) hal, yaitu : Melakukan urusan kepegawaian ; Melakukan urusan keuangan kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara/ uang titipan pihak ketiga ; Melakukan surat menyurat, barang milik Negara (BMN) dan lainnya. Bidang kesekretaritan ini dibagi 3 sub yaitu : Sub Bagian Kepegawaian, melakukan urusan kepegawaian ; Sub Bagian Keuangan, melakukan urusan keuangan kecuali mengenai pengolaan biaya perkara/ uang titipan pihak ketiga ; Sub Bagian Umum, melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga dan perpustakaan.

12 12 Masing-masing sub bagian ini dipimpin oleh seorang kepala Sub. Bagian. 1) Bidang Perdata i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan ; ii. Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di Kepaniteraan ; iii. Mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti ; iv. Menerima serta membuat daftar semua perkara dan pendaftaran badasarkan hukum yang diterima di Kepaniteraan ; v. Membuat salinan putusan ; vi. Memberitahukan putusan verstek ; vii. Membuat akta : Permohonan banding, Pemberitahuan adanya permohonan banding, Penyampaian salinan memori/ kontra memori banding, Pemberitahuan membaca/ memeriksa berkas perkara (inzage), Pemberitahuan putusan banding, Pencabutan permohonan banding, Permohonan kasasi, Pemberitahuan adanya permohonan kasasi, Penerimaan memori kasasi, Penyampaian salinan memori kasasi, Penerimaan kontra memori kasasi, Tidak menerima memori kasasi, Pencabutan permohonan kasasi, Pemberitahuan putusan kasasi, Permohonan peninjauan kembali, Pemberitahuan adanya permohonan adanya peninjauan kembali, Penerimaan/ penyampaian jawaban permohonan peninjauan kembali, Pencabutan permohonan peninjauan kembali, Penyampaian salinan putusan peninjauan kembali kepada permohonan peninjauan kembali, Pemberitahuan putusan peninjauan kembali kepada termohon penjauan kembali, Pembuatan akta yng menurut undang-undang/ peraturan diharuskan dibuat oleh Panitera ; viii. Melegalisir surat-surat yang akan dijadikan bukti dalam persidangan ; ix. Pengungutan biaya-biaya pengadilan dan menyetorkan ke Kas Negara ;

13 13 x. Mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali ; xi. Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggung jawabkan eksekusi yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan ; xii. Melaksanakan, mengawasi dan melaporkan pelelangan yang ditugaskan/ diperintahkan oleh Ketua Pengadilan ; xiii. Menerima uang titipan pihak ketiga dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan. 2) Bidang Pidana i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; ii. Bertanggung Jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, barang bukti dan suratsurat lainnya yang disimpan di Kepaniteraan ; iii. Menyelenggarakan administrasi perkara ; iv. Mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti; v. Menerima serta membuat daftar semua perkara dan permohonan grasi diterima di Kepaniteraan ; vi. Membuat salinan putusan ; vii. Membuat akta : Pemberitahuan putusan kepada terdakwa yang tidak hadir ketika putusan dijatuhkan ; Terima putusan ; Mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan ; Tidak mengajukan permohonan banding ; Penolakan permohonan banding bagi pengajuan banding yang terlambat ; Permohonan banding ; Pemberitahuan adanya permohonan banding ; Penyampaian salinan memori/ kontra memori banding ; Pemberitahuan membaca/ memeriksa berkas perkara (inzage) ; Pencabutan permohonan banding ; Pemberitahuan putusan banding ; Permohonan kasasi ; Pemberitahuan adanya permohonan kasasi ; Penerimaan memori kasasi ; Penyampaian tembusan kontra memori kasasi ; Penerimaan kontra memori kasasi ; Penyampaian tembusan kontra memori kasasi ; Tidak menerima memori kasasi ; Pencabutan permohonan kasasi ; Pemberitahuan putusan kasasi ; Permohonan peninjauan kembali ; Pemberitahuan adanya permohonan peninjauan kembali ;

14 14 Pencabutan permohonan peninjauan kembali ; Pemberitahuan isi putusan peninjauan kembali kepada terdakwa dan jaksa ; Permohonan grasi/ remisi ; Pembuatan akta yang menurut undang-undang/ peraturan diharuskan dibuat oleh Panitera ; viii. a. Mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali ; b. Mengirimkan berkas permohonan grasi ke Kejaksaan Negeri. e. Tugas Wakil Panitera 1) Bidang Perdata i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; ii. Membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara, antara lain ketertiban dalam mengisi buku registar perkara, membuat laporan periodik dan lain-lain ; iii. Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan ; iv. Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. 2) Bidang Pidana i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; ii. Membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara, antara lain ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain-lain ; iii. Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan ; iv. Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. f. Tugas Panitera Muda Perdata Bidang perdata i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; ii. Melaksanakan administrtasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata ; iii. Memberikan nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan ; iv. Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya ; v. Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara bila memintanya ; vi. Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali ;

15 15 vii. Menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum. g. Tugas Panitera Muda Pidana Bidang Pidana i. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; h. Tugas Panitera Pengganti 1) Bidang Perdata i. Panitera Pengganti membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; ii. Membantu Hakim dalam hal : Membuat penetapan hari sidang ; Membuat penetapan sita jaminan ; Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya ; Mengetik keputusan ; iii. Melaporkan kepada Panitera muda perdata untuk dicatat dalam register perkara : Penundaan hari-hari sidang ; Perkara yang sudah putus berikut amar putusnya ; iv. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Perdata bila telah selesai dimutasi. 2) Bidang Pidana i. Panitera Pengganti membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan ; ii. Membantu Hakim dalam hal : Membuat penetapan hari sidang ; Membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya ; Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya ; Melaporkan barang bukti kepada Panitera ; Mengetik putusan ; iii. Melaporkan kepada Panitera Muda Pidana : Penundaan hari-hari sidang ; Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya ; iv. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai dimutasi. i. Tugas Jurusita 1) Bidang Perdata i. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan, ketua Sidang dan Panitera ;

16 16 ii. menyampaikain pengumuman-pengumuman, tegoran-tegoran, protes-protes, pemberitahuan putusan Pengadilan menurut cara-cara bardasarkan ketentuan undang-undang ; iii. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Negeri dan dengan teliti melihat lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-suratnya yang sah apabila menyita tanah ; iv. Membuat berita acara penyitaan, yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak yangn berkepentingan antara lain : kepada Badan Pertahanan Nasional setempat bila terjadi penyitaan sebidang tanah (PP Nomor 24 Tahun 1997 jo Pasal HIR) ; v. Melakukan penawaran pembayaran uang titipan pihak ketiga serta membuat berita acara ; vi. Melaksanakan tugasnya di wilayah Pengadilan Negeri yang bersangkutan. 2) Bidang Pidana i. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua atau panitera ; ii. Penyampaian pengumuman-pengumuman dan pemberitahuan putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan ketentuan undang-undang ; iv. Melaksanakan tugasnya di wilayah Pengadilan Negeri yang bersangkutan. I.8 STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Pengadilan Negeri Sukabumi sesuai keputusan Mahkamah Agung R.I No. 5 tahun 1996 tanggal 13 Agustus 1996 di mana disebutkan : bahwa unsur pimpinan adalah Ketua dan Wakil Ketua, kemudian ada kelompok fungsional Hakim dan ada kelompok fungsional Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita Pengganti. Selanjutnya secara Struktural dibawah Ketua ada Panitera/ Sekretaris dibantu oleh Wakil Panitera (dibantu oleh Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Hukum dan Wakil Sekretaris dibantu oleh Kasubag Keuangan, Kasubag Kepegawaian dan Kasubag Umum ). Ketua Pengadilan dalam melaksanakan tugasnya selalu berkoordinasi dengan pimpinan unit struktural dalam mewujudkan keserasian kerja diantara para pejabat, menegakkan disiplin kerja dan juga selalu mendorong serta memberi kesempatan bagi semua warga pengadilan untuk meningkatkan buku pengetahuan. Badan peradilan merupakan pelaksanaan kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaiakan setiap perkara yang diajukan kepadanya sesuai dengan kewenangannya serta tugas-tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Adapun struktur organisasi Pengadilan Negeri Sukabumi:

17 17

18 18 BAB II RENCANA STRATEGI Penyelenggaraan peradilan yang bersih, jujur dan bertanggungjawab adalah merupakan salah satu upaya penegakan hukum nasional. Untuk mencapai arahan tersebut perlu adanya pembangunan di bidang SDM aparatur peradilan, sarana dan prasarana dalam suatu perencanaan strategi disetiap badan peradilan di bawah Mahkamah Agung RI. Dalam menerapkan kebijakankebijakan umum, Pengadilan Negeri Sukabumi menegakan keadilan dan mewujudkan hukum dalam praktek tidak hanya bentuk penegakan hukum (law Enfercement) tetapi juga memberikan pelayanan hukum yang optimal kepada masyarakat dengan meningkatkan sarana/ prasarana gedung Pengadilan Negeri Sukabumi. Berdasarkan tujuan, sarana dan strategi yang ada, maka Pengadilan Negeri Sukabumi menetapkan Program Kerja yang meliputi seluruh kegiatan disertai jadwal dan target yang akan dicapai serta disesuaikan dengan DIPA tahun berjalan, antara lain : 1. Manajemen Pengadilan 2. Administrasi Perkara 3. Administrasi Persidangan dan Pelaksanaan Putusan 4. Administrasi Umum 5. Kinerja Pelayanan Publik 6. Administrasi Keuangan 7. Pelaksanaan Pengandaan Barang dan Jasa 8. IT dan Informasi Publik 9. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengadilan. Untuk lebih lengkapnya, berikut akan diuraikan Rencana Kerja yang merupakan tata cara pencapayan tujuan dan sasaran yng telah ditetapkan itu yaitu : 1. Manajemen Pengadilan Suatu tujuan akan tercapai bila didukung oleh proses pencapaian yang baik. Proses manajemen adalah melalui kegiatan perencanaan, pengendalian dan meningkatkan berdasarkan evalusi. Proses yang baik memerlukan tekad dan komitmen seluruh aparat pengadilan, didukung oleh sarana dan prasarana serta tersedianya anggaran yang memadai. Untuk lebih terperinci dapat dilihat dalam table berikut :

19 19 RENCANA PROGRAM KERJA TAHUN BIDANG MANAJEMEN PENGADILAN PENGNADILAN NEGERI SUKABUMI No. SASARAN KEGIATAN / TATA CARA PENCAPAIAN JADWAL TARGET 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas kerja optimal 1. Merencanakan, mengadakan pelatihan dan mengikut-sertakan Hakim, Penitera/ Sekretaris, Panmud, Kasub, Panitera Pengganti, Jurusita Pengganti dan staf pada diklat-diklat kompetensi. 2. Meneruskan tekad dan komitmen seluruh pimpinan kepada semua warga pengadilan diikuti dengan kebijaksanaan tertulis yang menyatakan agar setiap pegawai memberikan kualitas pekerjaan terbaik yang berorientasi pada tumbuhnya kepercayaan dan kewibawaan pengadilan bagi para pencari pengadilan. 3. Membentuk Tim Standar Kualitas yang terdiri dari kepala-kepala unit dan Hakim untuk menelaah berbagai masalah dan merencanakan perbaikan kualitas. 4. Melakukan tindakan perbaikan diunit-unit kerja atau oleh Tim Perbaikan Kualitas bersama-sama pimpinan/ atasan langsung atau pengawas. Disesuaikan dengan diklat yang ada dan/atau mengadakan pelatihan internal. Setiap bulan dalam rapat rutin dan dalam Surat-surat Edaran. Setiap semester, dengan anggota Tim secara bergantian. Setiap semester. Seluruh pelaksanaan tugas dan fungsi pengadilan memiliki kompotensi dan profesionalitas dalam menjalankan tugasnya. Pimpinan dan seluruh warga pengadilan memiliki tekad, komitmen dan pemahaman yang sama tentang tanggung jawab atas tugas dan fungsinya masing-masing dalan satu sistem organisasi pengadilan yang baik, efektif dan efesien. Setiap kegiatan telah ada standar kualitasnya, yang dapat diukur secara objektif, agar mudah dievaluasi dan diperbaiki. Seluruh kualitas pekerjan di setiap unit kerja semakin meningnkat. 5. Merencanakan kerja tanpa dicacat (zero defect) Setiap semester. Tingkat kesalahan pekerjaan semakin kecil.

20 20 2. Tersediaya sarana dan prasarana modern yang mendukung seluruh proses penyelenggaraan pengadilan. 3. Perencanaan dan pengendalian anggaran yang berdasarkan hasil evaluasi Tim. 6. Menyelenggarakan Hari tanpa cacat dan pemberian penghargaan kepada yang terbaik. 7. Menentukan tujuan yang akan dicapai. Setiap pimpinan unit kerja harus bertemu dengan bawahannya dan bersama-sama menentukan tujuan spesifik yang akan di raih dan dapat diukur. 1. Merencanakan pengadaan barang atau peralatan yang diperlukan oleh setiap unit kerja atau setiap pekerjaan sesuai kebutuhannya 2. Mengoptimalkan peralatan sistim komunikasi dengan aiphone disetiap ruangan di pengadilan. 3. Mengadakan perawatan barang dan peralatan kerja secara berkala. 4. Melatih dan menambah pengetahuan setiap pengguna barang dan peralatan tentang operasional dan perawatan peralatan 5. Pengendalian setiap kegiatan pekerjaan melalui sistim informasi komputerisasi terpadu (online). 6. Menyediakan tenaga teknis dan operasional sistem informasi computer yang handal dengan jumlah yang memadai. 1. Menghitung biaya evaluasi dan perbaikan kualitas setiap unit kerja, sesuai dengan kebutuhannya. Setiap bulan, pada hari Senin minggu pertama. Setiap bulan. Setiap tahun anggaran Tahun anggaran 2011/ Setiap sebulan sekali/ insidentil Setiap pemberian peralatan baru. Setiap hari. Setiap penerimaan pegawai baru/ insidentil dengan menggunakan tenaga teknis dari luar. Setiap semester Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kualitas pekerjaan dari seluruh warga pengadilan. Penetapan hasil dan kualitas kerja yang jelas dan rinci dari setiap unit kerja berdasarkan evaluasi bulan dan petunjuk perbaikan dari Tim/ Pengawas Setiap pekerjaan didukung oleh barang dan peralatan yang memadai. Komunikasi antar personal dan / atau unit kerja dapat lebih efektif dan efisien. Pekerjaan dapat berjalan lancar, efektif dan efisien Kerusakan dan biaya perawatan dapat di minimalisir Pengawasan setiap kepala unit kerja terhadap hasil pekerjaan diunitnya, transparansi kegiatan/ hasil pekerjaan secara internal dan juga ke publik. Sistem informasi kegiatan tetap berjalan dengan baik, efektif dan efisien. Efisiensi anggaran, sehingga penggunaanya benar-benar sesuai dengan kebutuhan peningkatan kualitas hasil pekerjaan institusi

21 21 terpadu dan efesien 2. Menyediakan dana operasional dan biaya perawatan peralatan untuk setiap unit kerja atau setiap kegiatan kerja. 3. Pengendalian/ pengawasan penggunaan dana yang transparan dan efisien. Setiap bulan Setiap bulan pengadilan. Proses pekerjaan dapat berjalan dengan lancar didukung peralatan yang baik. Setiap unit kerja dapat mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang dialokasikan secara tertib dan terukur.

22 22 2. Bidang Administrasi Perkara Administrasi adalah tata kelola mengenai persuratan yang mencangakup tentang pencatatan, pelaporan, tindak lanjut serta pengarsipan sehingga dapat diperoleh suatu data tentang suatu kegiatan tertentu pada suatu kantor atau lembaga yang dapat di bagi dalam beberapa bidang atau sub bidang. Administrasi perkara pada Pengadilan Negeri Sukabumi merupakan bagian dari bidang administrasi kepaniteraan yang mengelola tentang pencatatan, pelaporan tindak lanjut dan pengarsipan yang berkaitan dengan perkara-perkara yang ditangani dan menjadi wewenang dan tanggung jawab Pengadilan Negeri Sukabumi. Pengadilan Negeri/ Peradilan Umum akan mengelola semua admininstrasi perkara pidana, perkara perdata umum dan perkara-perkara lain sebagai berikut : A. PERKARA PIDANA Pada kepaniteraan pidana akan melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas sebagai berikut : Umum Menerima pelimpahan berkas perkara pidana dari Kejaksaan dengan memberikan tanda bukti penerimaan ; Mendaftar perkara pidana biasa, pidana singkat, pidana cepat (tindak pidana ringan dan tilang) pada masing-masing register induk (kalau perlu disiapkan juga register/ buku bantu) ; Menyiapkan blanko Penetapan Majelis Hakim dan blanko Penunjukan Panitera Pengganti ; Mengisi register-register induk sampai selesai sesuai dengan perjalanan perkara yang bersangkutan ; Menyiapkan blanko/akta pernyataan menerima putusan, pikir-pikir, banding, kasasi, peninjauan kembali atau grasi. Perkara Banding Menyiapkan dan mengisi register banding ; Membuat akta permohonan pikir-pikir bagi terdakwa, akta permintaan banding, akta terlambat mengajukan permintaan banding, akta pencabutan banding ; Memberitahukan adanya permintaan banding dari pihak yang satu kepada pihak yang lain ; Menerima dan mencatat dalam register banding, adanya memori banding, dan / atau kontra memori banding ; Menyerahkan berkas perkara banding yang sudah lengkap yang terdiri dari Bundel A dan Bundel B kepada bagian umum untuk dikirim ke Pengadilan Tinggi ; Mencatat dan memberitahukan kepada pihak-pihak yang bersangkutan kalau ada putusan banding yang di terima. Perkara Kasasi

23 23 Menyiapkan dan mengisi register kasasi ; Membuat akta permohonan kasasi dari pihak-pihak, akta terlambat mengajukan kasasi atau akta pencabutan kasasi ; Memberitahukan adanya permintaan kasasi dari pihak satu kepada pihak yang lain ; Menerima dan mencatat adanya Memori Kasasi, Kontra Memori Kasasi dalam Register yang bersangkutan ; Menyelesaikan pemberkasan perkara kasasi dengan membuat daftar isi dan selanjutnya menyerahkan ke Bagian Umum untuk di kirim ke Mahkamah Agung. Perkara Peninjauan Kembali Menyiapkan dan mengisi register peninjauan kembali ; Membuat akta permohonan peninjauan kembali ; Memberitahukan adanya permohonan peninjauan kembali kepada pihak lainnya ; Menyiapkan blanko Penunjukan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti ; Menyelesaikan pemberkasan perkara yang bersangkutan untuk selanjutnya diserahkan kepada Bagian Umum untuk dikirim ke Mahkamah Agung ; Memberitahukan kepada pihak-pihak yang bersangkutan adanya putusan Peninjauan Kembali yang turun dari Mahkamah Agung. Perkara Grasi Menyiapkan dan mengisi Register Grasi ; Membuat akta permohonan grasi ; Melengkapi berkas yang dimohonkan grasi (termasuk permohonan grasinya), kalau sudah lengkap segera di serahkan ke Bagian Umum untuk dikirim ke Presiden ; Mencatat dan memberitahukan adanya permohonan grasi yang turun kepada pihak yang berkepentingan. Laporan Pada kepaniteraan pidana harus membuat laporan-laporan bulanan, kuartal dan semester yang terdiri dari : 1. Laporan keadaan perkara pidana ; 2. Laporan perkara banding ; 3. Laporan perkara kasasi ; 4. Laporan perkara peninjauan kembali ; 5. Laporan perkara grasi ; 6. Laporan pelaksanaan tugas Hakim Pengawas Pengamat. Mengirim laporan-laporan tersebut kepada Ketua Pengadilan Tinggi, Panitera Mahkamah Agung, tembusan ke Ditjen Badan Peradilan Umum ; Laporan-laporan tersebut dikirim paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya dan dibuat sesuai dengan formulir yang tersedia.

24 24 Pengarsipan Mengarsipkan berkas perkara yang masih berjalan (belum mempunyai kekuatan hukum tetap) karena masih banding, kasasi atau peninjauan kembali ; Mengarsipkan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap dan menyerahkan kepada Kepaniteraan Hukum dengan Buku Ekspedisi (tanda terima). B. PERKARA PERDATA Pada Kepaniteraan Perdata akan melaksanakan keegiatan-kegiatan dan tugastugas sebagai berikut : Umum Menyiapkan buku-buku register induk untuk perkara gugatan, permohonan, permohonan eksekusi, pemohonan somasi, abritrase KPPU, HaKI, Perlindungan Konsumen, Kepailitan, Pelaksanaan Putusan Arbitrase Nasional/ Internasional, Buku Kas ; Mencatat dan memberikan nomor perkara pada masing-masing register tersebut apabila ada perkara masuk setelah menerima bukti pembayaran biaya perkara dari bendahara ; Melengkapi berkas-berkas perkara tersebut dengan blanko Penetapan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti ; Mengisi register-register induk dengan benar, tertib dan teratur ; Pembayaran biaya perkara dilakukan setelah dibuat SKUM dan dibayar langsung melalui rekening Bank oleh Pemegang Kas. Perkara Banding Petugas menyiapkan dan mengisi register ; Membuat Akta Permohonan Banding, Akta Terlambat mengajukan Banding dan Akta pencabutan permohonan banding ; Memberitahukan adanya permintaan banding dari pihak yang satu kepada yang lain ; Menerima dan mencatat adanya Memori Banding, Kontra Memori Banding dalam Register yang sedang berjalan ; Melengkapi berkas yang dimohonkan banding dengan persyaratanpersyaratan yang ada dengan membuat daftar isi pada sampul berkas yang bersangkutan yang terdiri Berkas A dan Berkas B ; Mengirimkan biaya banding ke Pengadilan Tinggi melalui rekening yang ditunjuk ; Mengirimkan berkas perkara yang sudah lengkap ke Pengadilan Tinggi dengan ekspedisi (tanda bukti penerimaan).

25 25 Perkara Kasasi Menyiapkan dan mengisi Register kasasi dengan cermat, tertib dan teratur ; Membuat akta permohonan kasasi dari pihak-pihak, akta terlambat mengajukan kasasi atau akta pencabutan kasasi ; Memberitahukan adanya permintaan kasasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lain ; Menerima dan mencatat adanya Memori Kasasi, Kontra Memori Kasasi dalam Register yang bersangkutan ; Membuat SKUM untuk panjar biaya kasasi dan menerima panjar biaya perkara melalui pemegang hak dan mencatat dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara ; Melengkapi berkas perkara yang bersangkutan dengan persyaratanpersyaratan yang ada dengan membuat daftar isi (list) pada sampul berkas perkara yang bersangkutan yang terdiri dari Bundel A dan Bundel B ; Memberitahukan kepada kedua belah pihak untuk mempelajari/ memeriksa perlengkapan berkas perkara (inzago) dan dituangkan dalam akta ; Mengirimkan berkas perkara yang sudah lengkap ke Mahkamah Agung dalam waktu 65 hari sejak Permohonan Kasasi diajukan ; Mengirimkan biaya permohonan kasasi ke Mahkamah Agung oleh Pemegang Kas melalui Bank BRI Cabang Veteran, Jalan Veteran Raya No.8 Jakarta Pusat, Nomor Rekening , dengan bukti pengirimannya dilampirkan dalam berkas perkara yang bersangkutan ; Memberitahukan kepada pihak-pihak adanya perkara kasasi yang sudah turun dari Mahkamah Agung ; Perkara Peninjauan Kembali Menyiapkan dan mengisi register peninjauan kembali dengan cermat, tertib dan teratur ; Membuat Akta Permohonan Peninjauan Kembali dengan meneliti tenggang waktunya 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender, apabila tenggang waktunya lewat tidak dapat diterima dan berkas yang bersangkutan tidak perlu dikirim ke mahkamah Agung ; Membuat SKUM biaya perkara Peninjauan Kembali dan menerima pembayaran biaya terasebut melalui Pemegang Kas dan mencatat dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara ; Memberitahukan tentang adanya permohonan Peninjauan Kembali kepada pihak lawan dengan mengirimkan salinan permohonan peninjauan kembali beserta alasan-alsannya ; Menyiapkan blanko Penunjukan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti untuk menyidangkan perkara Peninjauan Kembali yang bersangkutan demi kelengkapan berkas yang bersangkutan ; Mengirimkan berkas perakara paling lambat 30 hari setelah menerima jawaban dari pihak lawan ke Mahkamah Agung ;

26 26 Memberitahukan adanya perkara peninjauan kembali yang turun dari Mahkamah Agung kepada para pihak. Register, Laporan dan Pengarsipan a. Register Perkara Menyiapkan Register Induk Perkara Perdata ditulis tahun yang berjalan, halaman 1 dan halaman terakhir ditanda tangani oleh Ketua Pengadilan Negeri, sedang halaman lainnya diparaf ; Menyiapkan register yang berkaitan dengan Buku Jurnal yang terdiri dari Register Induk Pekara Gugatan, Permohonan, Banding, Kasasi, Peninjauan kembali, Eksekusi, Somasi, dan Konsinyasi ; Register perkara gugatan dan permohonan ditutup setiap bulan, nomor urut dimulai setiap bulan, tapi nomor perkara tetap dilanjut. b. Laporan Pengadilan Negeri wajib membuat laporan-laporan : Laporan keadaan perkara perdata, laopran perkara banding, laporan perkara kasasi, laporan perkara peninjauan kembali, laporan perkara eksekusi, laporan kegiatan hakim, laporan keuangan perkara dan laporan jenis perkara perdata ; Laporan keadaan perkara perdata, keuangan perkara dan jenis perkara dibuat setiap akhir bulan dan dikirim ke Pengadilan Tinggi/ Mahkamah Agung paling lambat tanggal 15 tiap bulan berikutnya ; Laporan perkara banding, kasasi, peninjauan kembali dan eksekusi diuat setiap 4 (empat) bulan, yaitu tiap bulan April, Agustus dan Desember ; Laporan tentang kegiatan Hakim dan pelaksanaan tugas Hakim Pengawas Pengamat dibuat tiap 6 (enam) bulan yaitu pada akhir Juni dan Desember. c. Arsip Perkara Setelah putusan dikirim kepada para pihak, maka berkas perkara disimpan untuk kepeluan arsip ; Ada 2 (dua) jenis arsip berkas perkara yaitu : perkara yang masih berjalan (aktif) yaitu perkara yang telah putus dan diminutasi, tetapi masih banding, kasasi atau peninjauan kembali dan masih memerlukan penyelesaian akhir. Arsip ini dikelola oleh kepaniteraan perkara, sedang arsip berkas perkara non-aktif yaitu perkara yang telah selesai dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap ; Semua buku-buku register dimintakan ke Ditjen Peradialan Umum, sedangkan untuk kebutuhan penunjang lain seperti Alat Tulis Kantor (ATK), dimintakan dari Bagian Umum untuk jangka wangtu tertentu.

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Tugas Pokok dan Fungsi Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Struktur Organisasi Ketua Pengadilan Membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan Kantor Pengadilan Negeri Medan adalah berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pengadilan. Pengadilan Negeri Medan didirikan

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION. Oleh : Ari Qurniawan

JOB DESCRIPTION. Oleh : Ari Qurniawan JOB DESCRIPTION Oleh : Ari Qurniawan PENGADILAN NEGERI METRO KELAS IB JL. SUTAN SYAHRIR METRO BARAT KOTA METRO WEBSITE : www.pn-metro.go.id E-mail : pn.klasib.metro@gmail.com Pengertian Job Description

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG TAHUN 2016 PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG TAHUN ANGGARAN 2016 i DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I Pendahuluan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Pangkajene dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dibidang administrasi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... ii EXECUTIVE SUMMARY... 1-4 BAB I PENDAHULUAN..... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Kedudukan,Tugas dan Fungsi Pengadilan Tinggi Yogyakarta... 5-7 C. Organisasi

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2017 STANDAR WAKTU PENYELESAIAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL 2017

Lebih terperinci

BIDANG PENGAWASAN MELEKAT

BIDANG PENGAWASAN MELEKAT II. BIDANG PENGAWASAN MELEKAT 1. Ruang Lingkup Pengawasan a. Meliputi Penyelenggaraan, Pelaksanaan, dan Pengelolaan organisasi, administrasi dan Finansial Pengadilan; b. Sasaran Pengawasan : Aparat Pengadilan.

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA 1. PELAYANAN PERSIDANGAN NO. JENIS PELAYANAN DASAR HUKUM 1. Penerimaan Pelimpahan Berkas. Pasal 137 KUHAP PERSYARATAN - Yang melimpahkan harus Jaksa Penuntut Umum

Lebih terperinci

BAB II PENGADILAN NEGERI MEDAN. 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pengadilan Negeri Medan

BAB II PENGADILAN NEGERI MEDAN. 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pengadilan Negeri Medan BAB II PENGADILAN NEGERI MEDAN 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pengadilan Negeri Medan Kantor Pengadilan Negeri Medan adalah dibawah naungan Direktorat Jendral Peradilan. Kantor Pengadilan Negeri Medan didirikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73 C. Pengelolaan Keuangan... 67 BAB IV PENUTUP... 73 Kesimpulan... 73 LAMPIRAN : - Pernyataan Telah Direviu - Formulir Checklist Reviu - Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2010-

Lebih terperinci

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KEJAKSAAN NEGERI KEPANITERAAN PIDANA PENGGUGAT/ KUASANYA KEPANITERAAN PERDATA Berkas diterima

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SAROLANGUN KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG KEMBANG Telp./Fax : (0745) 91006 Website : www.pn-sarolangun.go.id PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM Lampiran: Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 Tanggal : 24 Maret 2015 PROSEDUR PENGGUNAAN DAN SUPERVISI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENELUSURAN PERKARA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN 2.1 Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan Kantor Pengadilan Negeri Medan adalah berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pengadilan. Pengadilan Negeri Medan didirikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN 2017 Jl. Yetro Sinseng No. 08 Muara Teweh Email : pnmuarataweh1@gmail.com Website : www.pn-muarateweh.go.id K A T A P E N G A N T A R

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan BAB II Struktur Organisasi (Tupoksi)... 8

DAFTAR ISI PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan BAB II Struktur Organisasi (Tupoksi)... 8 DAFTAR ISI PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 4 BAB I Pendahuluan... 5 BAB II Struktur Organisasi (Tupoksi)... 8 A. Standar Operasional Prosedur (SOP)... 11 - Eselon III... 12 - Eselon IV... 13 - Eselon V...

Lebih terperinci

TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS I A BALE BANDUNG JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG

TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS I A BALE BANDUNG JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS I A BALE BANDUNG JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN 2016 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu

Lebih terperinci

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN S.O.P KEPANITERAAN PIDANA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pengadilan Negeri menerima pelimpahan berkas perkara dan barang bukti dari Jaksa Penuntut Umum atau

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai pengadilan Tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara () MAJELIS

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI BANGKINANG. A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Negeri Bangkinang

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI BANGKINANG. A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Negeri Bangkinang BAB II TINJAUN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI BANGKINANG A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Negeri Bangkinang Pengadilan Negeri Bangkinang berdiri pada bulan Desember tahun 1076, sebelum berdirinya Pengadilan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN Pengadilan Agama Kotabumi dalam melaksanakan tugas dan wewenang selalu berupaya mewujudkan peningkatan kinerja terutama dalam memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI BANGKINANG. A. Sejarah Berdiri Pengadilan Negeri Bangkinang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI BANGKINANG. A. Sejarah Berdiri Pengadilan Negeri Bangkinang BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI BANGKINANG A. Sejarah Berdiri Pengadilan Negeri Bangkinang Pengadilan Negeri Bangkinang berdiri pada tanggal 26 Desember 1976, sebelumnya berdirinya Pengadilan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 MAHKAMAH AGUNG RI 2008 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... iii Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/032/SK/IV/2007

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) 2017 PENGADILAN NEGERI SAROLANGUN Komplek Perkantoran Gunung Kembang Kabupaten Sarolangun Telp/Fax : 0745 91006 Website : www.pn-sarolangun.go.id LKjIP PENGADILAN

Lebih terperinci

MANUAL MUTU SISTEM MANAJEMEN MUTU PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II

MANUAL MUTU SISTEM MANAJEMEN MUTU PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II SISTEM MANAJEMEN MUTU PENGADILAN NEGERI KELAS II Jl. Yetro Sinseng No. 08 Email : pnmuarateweh1@gmail.com Website : pn-muarateweh.go.id Pengadilan Negeri Jl. Yetro Sinseng No. 08 Telp: (0519)21044-21384

Lebih terperinci

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG 4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG I. Prosedur pendaftaran Akta Perjanjian Bersama dan Surat Keterangan Perkara - Prosedur Pendaftaran Perjanjian Bersama

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pendaftaran gugatan dan permohonan, setelah biaya perkara ditaksir oleh

Lebih terperinci

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK Nomor : W30.U4/ /HK.02/III/2017 TENTANG PERUBAHAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA, SITA, PEMERIKSAAN SETEMPAT, DAN EKSEKUSI PADA PENGADILAN NEGERI BIAK KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA KEPANITERAAN PIDANA NO. KEGIATAN INDIKATOR TARGET / PER BERKAS KETERANGAN Pengadilan Negeri menerima Pelimpahan Tertib adminis pada hari itu juga bekas perkara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Pengadilan Negeri Kelas II Menggala secara geografis terletak di Kota Menggala yang beralamat di Jalan Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tuba. Wilayah hukum Pengadilan

Lebih terperinci

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) KEPANITERAAN PIDANA PENGADILAN NEGERI TANAH I. PROSEDUR PENERIMAAN PERKARA 1. Prosedur Penerimaan Perkara Pidana Biasa : PENGADILAN TINGGI SAMARINDA PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 022 /A/JA/03/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAWASAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 022 /A/JA/03/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAWASAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 1 PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 022 /A/JA/03/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAWASAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SEKALIMANTAN TENGAH I. PENDAHULUAN Dalam Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dituangkan dalam Blue Print

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI GIANYAR Jalan Ciung Wanara No. 1B Gianyar - Bali Telp./Fax. (0361 ) 943016 http://www. pn-gir.go.id Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem dan mekanisme

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT A. Pendahuluan Guna menjamin pelaksanaan tugas peradilan yang transparan dan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat pencari keadilan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN MEJA INFORMASI DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN KEPANITERAAN PIDANA: STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN PELAKSANAAN TUGAS DAN ADMINISTRASI 1. Perkara Biasa: Meja Pertama: - Kepaniteraan pidana ada meja 1 (pertama) yang bertugas menerima pelimpahan berkas

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA KETUA PENGADILAN TINGGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara (1 Hari)

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS IA TANJUNG KARANG Jl. WR. Monginsidi/ Beringin No.27 Teluk Betung Telp. 0721 482826/ Fax. 0721 482824 B A N D

Lebih terperinci

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1. Penyelesaian Perkara : Penyelesaian Perkara : Pendaftaran gugatan dan permohonan,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG TAHUN 0 PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG TAHUN ANGGARAN 0 i DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I Pendahuluan... BAB II

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA No. JENIS & URAIAN KEGIATAN BATAS WAKTU Jam Hari / Hari Kerja PELAKSANA KEPANITERAAN PERKARA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia, sebagai negara hukum

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan

BAB.I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan BAB.I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilan Kebijakan yang diambil oleh Pengadilan Negeri Bantul tidak akan terlepas dari kebijakan yang berasal dari Pusat. Diantara kebijakan-kebijakan umum tersebut

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN L II.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN I. PERKARA PERDATA Untuk memeriksa administrasi persidangan, minta beberapa berkas perkara secara sampling

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page: PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) 521004, 521014 Home Page: http://www.pn-argamakmur.go.id/ ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA Standard Operating Procedures DI BAGIAN KEPANITERAAN

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI KALIANDA JL. Indra Bangsawan No. 37. Kalianda Lampung Selatan Telp / Fax : (0727) 322063 ; 322115 Website : www.pn-kalianda.go.id, Email: pnkalianda.info@gmail.com SURAT KEPUTUSAN KETUA

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi prajurit TNI dan masyarakat pencari keadilan. 2. Meningkatkan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA A. PROSEDUR PENERIMAAN BERKAS PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI NO KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima pelimpahan berkas perkara

Lebih terperinci

Oleh : Octiawan Basri

Oleh : Octiawan Basri Oleh : Octiawan Basri LATAR BELAKANG Pengadilan Negeri Metro Kelas IB dituntut untuk menyediakan pelayanan standar peradilan yang bermutu, yaitu pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA JAKARTA 2014 STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA I. KETENTUAN UMUM A. Dasar Hukum 1. Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI DUMAI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI DUMAI BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI DUMAI A. Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Dumai Pengadilan negeri Dumai dibentuk berdasarkan Surat Keputusan MENKEH RI No. M.03-PR.07.02-80 tanggal 23 Mei

Lebih terperinci

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) 7600803 Fax. (024) 7603866 Semarang 50146 Website : www.ptasemarang.go.id E-Mail : ketua@pta-semarang.go.id Nomor : W11-A/1714/HK.00/VIII/2011 Semarang, 11 Agustus 2011

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA DASAR HUKUM PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA Nomor : W12.U26/ 70 / KP.07.01/ 04/2014 Tanggal ditetapkan : 23 April 2014 Tanggal Revisi : STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) Administrasi Penanganan Perkara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA A. RENCANA STRATEGIS Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 201 Mahkamah Agung RI telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2011 merupakan tahun

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi prajurit TNI dan masyarakat pencari keadilan. 2. Meningkatkan

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012 1 A. LATAR BELAKANG Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Agama berada dibawah Departemen Agama, sedangkan kewenangan teknis yudisial berada

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II 1 hari 1. Menerima perkara yang dilimpahkan oleh Penuntut Umum

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA A. PERKARA Kepaniteraan perdata menerima Pendaftaran gugatan / permohonan dari Pemohon. Biaya perkara ditentukan berdasarkan Surat Keputusan

Lebih terperinci

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM PERMOHAN Meja I Pendaftaran Permohonan &Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara Meja II Registrasi Perkara dan Kelengkapannya

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA Dasar: Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 026/KMA/SK/II/2012 Tentang Standar Pelayanan Peradilan 1. PELAYANAN PERSIDANGAN a. Pengadilan menyediakan ruang tunggu khusus

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017 Pengadilan Negeri Sungguminasa, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2015-2019. Laporan ini disusun

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN - 20112 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2011 KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: UU 5-1991 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2004 POLITIK. KEAMANAN. HUKUM. Kekuasaaan Negara. Kejaksaan. Pengadilan. Kepegawaian.

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG No TAHAPAN PELAKSANA DASAR 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Perdata (Petugas Meja Pertama) 2.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA ) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA DIREKTORAT PEMBINAAN ADMINISTRASI PERADILAN AGAMA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA

Lebih terperinci

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA A. KEPANITERAAN PIDANA 1. Penyelesaian Perkara a. Pengadilan Negeri menerima

Lebih terperinci

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA 1. S O P KEPANITERAAN PIDANA a. SOP Perkara Pidana Biasa b. SOP Perkara Pidana Singkat c. SOP Perkara Pidana Ringan d. SOP Perkara Pidana Lalu Lintas e. SOP Penerimaan Perkara Pidana Banding f. SOP Penerimaan

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KETUA PENGADILAN NEGERI ANDOOLO. ttd. IWAN ANGGORO WARSITA, SH.,M.Hum Nip Andoolo, 22 Februari 2017

KATA PENGANTAR KETUA PENGADILAN NEGERI ANDOOLO. ttd. IWAN ANGGORO WARSITA, SH.,M.Hum Nip Andoolo, 22 Februari 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Andoolo Tahun 2016-2020.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Pelayanan Perkara Perdata

Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Meja Pertama Menerima permohonan gugatan, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan peninjauan kembali, permohonan eksekusi, dan permohonan somasi.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA 2 2011 DRAFT FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA DIREKTORAT PEMBINAN ADMINISTRASI PA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MA RI

Lebih terperinci