FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA"

Transkripsi

1 ISSN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Vol. 2, No. 1, Pebruari 2002 KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERSEPSI TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN PRESTASI KERJA PADA PT. PELINDO III TANJUNG PERAK SURABAYA Sengguruh Nilowardono IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM IDENTIFIKASI KONFLIK ORGANISASI Petrus Boentoro PENGARUH FAKTOR PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT TERHADAP LABA/ RUGI PERUSAHAAN ( Studi Kasus Pada PT. Cipta Satria Stuwarindo Di Surabaya ) Laksmi Kusumawardani MASALAH PERIJINAN PERTAMBANGAN PROPINSI JAWA TIMUR R. Imam Suprapto FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI BERAS DI INDONESIA Umi Karomah Y & Arasy Alimudin ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AKTIVITAS PELAYANAN TERHADAP ASPEK KOMERSIAL DAN OPERASIONAL Achmad Abidin Ishak LEMBAGA PENERBITAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

2 ISSN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Vol. 2, No. 1, Pebruari 2002 DAFTAR ISI KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERSEPSI TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN PRESTASI KERJA PADA PT. PELINDO III TANJUNG PERAK SURABAYA Sengguruh Nilowardono IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM IDENTIFIKASI KONFLIK ORGANISASI Petrus Boentoro PENGARUH FAKTOR PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT TERHADAP LABA/ RUGI PERUSAHAAN ( Studi Kasus Pada PT. Cipta Satria Stuwarindo Di Surabaya ) Laksmi Kusumawardani MASALAH PERIJINAN PERTAMBANGAN PROPINSI JAWA TIMUR R. Imam Suprapto FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI BERAS DI INDONESIA Umi Karomah Y & Arasy Alimudin ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AKTIVITAS PELAYANAN TERHADAP ASPEK KOMERSIAL DAN OPERASIONAL Achmad Abidin Ishak

3 KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERSEPSI TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN PRESTASI KERJA PADA PT. PELINDO III TANJUNG PERAK SURABAYA Sengguruh N Fakultas Ekonomi - Universitas Narotama ABSTRAKSI Fenomena yang terjadi saat ini, masih banyak perusahaan yang belum mempertimbangkan faktor kecerdasan emosional ini baik dalam rangka seleksi maupun pengembangan karyawan, begitu juga mengenai karakteristik pekerjaan, masih banyak perusahaan yang belum mempertimbangkan faktor karakteristik pekerjaan ini dalam perancangan pekerjaan dalam upaya mendesain pekerjaan yang memotivasi karyawan. Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis dengan analisa regresi ganda dan analisa parsial menunjukkan bahwa kedua variabel secara bersama-sama meliputi variabel kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan ternyata memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan prestasi kerja pada PT.Pelindo III Tanjung Perak Surabaya serta mampu memberikan sumbangan efektif sebesar %, yang berarti masih tersisa % prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel lain selain kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan. Keywords : kecerdasan emosional, persepsi, karakteristik pekerjaan, prestasi kerja PENDAHULUAN Salah satu dari berbagai faktor-faktor individu yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah kecerdasan (Intelligence), oleh karena itulah selama ini, sebagaian besar perusahaan di dunia menjadikan kecerdasan ini sebagai salah satu kriteria dalam proses seleksi karyawan dan yang digunakan sebagai ukuran mengenai kecerdasan seseorang adalah prestasi akademik dan kecerdasan intelektual (IQ), tetapi pada kenyataannya karyawan yang lulus seleksi berdasarkan kriteria tersebut belum tentu dapat berprestasi sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan perkembangan hasil penelitian, seperti yang diungkapkan oleh Goleman (1995), bahwa ternyata dalam kehidupan individu, kecerdasan emosional (EI) lebih berperan dalam prestasi kerja dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (IQ) atau prestasi akademik. Seperti telah tersebut, prestasi kerja seseorang juga dipengaruhi oleh faktorfaktor situasi, dan salah satu dari berbagai faktor situasi yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah karakteristik pekerjaan (Hackman dan Oldham, 1976 dalam Schultz, 1994). Cara karyawan mempersepsi suatu pekerjaan dapat memberikan insight tersendiri bagi tiap karyawan. Seperti kita ketahui, persepsi setiap individu itu berbeda-beda, penafsiran individu terhadap obyek yang diterima tergantung suasana hati, pengalaman masa lalu, kebutuhan, dan ingatannya.

4 Fenomena yang terjadi saat ini, masih banyak perusahaan yang belum mempertimbangkan faktor kecerdasan emosional ini baik dalam rangka seleksi maupun pengembangan karyawan, begitu juga mengenai karakteristik pekerjaan, masih banyak perusahaan yang belum mempertimbangkan faktor karakteristik pekerjaan ini dalam perancangan pekerjaan dalam upaya mendesain pekerjaan yang memotivasi karyawan. Oleh karena sangat pentingnya mempertimbangkan faktor kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan ini, apalagi penelitian mengenai kecerdasan emosional di tempat kerja di Indonesia dirasakan masih sangat kurang, untuk itu sangat perlu kiranya dilakukan penelitan mengenai kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dan khususnya dalam hubungannya dengan prestasi kerja karyawan. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini akan menjelaskan perumusan masalah yang terjadi yaitu: " Apakah hubungan antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja, khususnya pada staf pelaksana administrasi pada PT.Pelindo III Tanjung Perak Surabaya ". TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan persepsi karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja dan seberapa besar sumbangan masing-masing variabel tersebut terhadap prestasi kerja khususnya pada staf pelaksana administrasi pada PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya METODOLOGI 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah staf pelaksana administrasi dengan masa kerja minimal satu tahun pada PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya dengan jumlah populasinya sebesar 147 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini terpilih sebanyak 70 orang dengan menggunakan tehnik purposive random sampling, karena pemilihan sample didasarkan pada ciri-ciri tertentu. 3. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel bebasnya (Independent Variabel) adalah Kecerdasan Emosional (X1) dan Persepsi Karakteristik Kerja (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah Prestasi Kerja (Y). Kecerdasan Emosional (X 1 ) Persepsi Karakteristik Pekerjaan (X 2 ) Prestasi Kerja (Y) Gambar 1: Variebel-variabel penelitian. 4. Metode Analisa Data 1. Rancangan Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

5 a. Dengan menggunakan analisa regeresi ganda, yaitu untuk menguji hubungan antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja. b. Menggunakan korelasi parsial untuk menguji hubungan antara kecerdasan emosional setelah dikontrol variabel persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dan untuk menguji hubungan antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan setelah dikontrol variabel kecerdasan emosional. Rancangan Analisis Data Subyek X1 X2 Y N Tabel 2: Rancangan analisis data Keterangan : X1 = Kecerdasan Emosional X2 = Persepsi terhadap Karakteristik Pekerjaan Y = Prestasi Kerja 2. Uji Asumsi Ada beberapa prasyarat yang diperlukan sebelum melakukan analisa regresi, yaitu dengan melakukan uji asumsi yaitu random sampling, uji normalitas sebaran, uji linearitas dan uji kolinearitas. a. Random sampling merupakan suatu metode pengambilan sample dari populasi. Dengan random sampling berarti semua anggota populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih sebagai anggota sampel. b. Uji normalitas sebaran merupakan suatu anggapan bahwa dalam populasi yang tak terhingga variabel yang sedang dianalisis mengikuti hukum sebaran baku. Dari hasil uji normalitas sebaran diperoleh K=7.909, db=9 dan p=0.543 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel prestasi kerja sebarannya normal. c. Uji linearitas diperlukan untuk mengetahui linear tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Jika hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung tidak linear, maka korelasi yang dihasilkan bisa sangat rendah walaupun sebenarnya korelasinya cukup tinggi. Dari hasil uji lineritas diperoleh: Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara sesama variabel bebas. Dari hasil multikolineritas hubungan diketahui bahwa tidak ada variabel bebas yang kolinear.

6 TINJAUAN PUSTAKA a. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian sebelumnya mengenai Kecerdasan Emosional antara lain adalah sebagai berikut, Subandi (1997), meneliti hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar, Azis (1999), melakukan penelitian mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri dan kecenderungan berperilaku, Koesoema (2000), melakukan penelitian mengenai hubungan antara kecerdasan akademis dan kecerdasan emosional dengan prestasi kerja. Pada penelitian-penelitian sebelumnya tersebut, penelitian didasarkan pada Emosional Inteligensi karya Daniel Goleman (1995), sedangkan yang menjadi perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian ini didasarkan pada perkembangan terbaru mengenai kecerdasan emosional, yang penulis dapatkan melalui internet dan didasarkan pada frame work terbaru mengenai kecerdasan emosional yang dimodifikasi oleh Boyatzis, Goleman dan Rhee seperti diungkapkan dalam bukunya yang diterbitkan bulan Juni 2001, yaitu The Emotionally Intelligent Workplace (Internet, 2001). Dalam penelitian ini, penulis juga tertarik untuk meneliti tentang prestasi kerja dalam hubungannya dengan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan, karana beberapa penelitian selama ini mengenai persepsi terhadap karakteristik pekerjaan kebanyakan, tidak dihubungkan dengan prestasi kerja, tetapi pada misalnya, dengan tingkat burn out (Fery Farhati, 1996), dengan kelelahan kerja (Widijanti, 1999) dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya tersebut adalah dalam hubungannya dengan prestasi kerja. b. Pengertian Prestasi Kerja Istilah prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atau diselesaikan oleh seseorang (Poerwadarminta, 1976). Sedangkan kerja dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas untuk mendapatkan penghasilan (Arent dalam Dubin, 1976). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja Dalam mempelajari prestasi kerja, tentunya tidak akan terlepas dari faktorfaktor yang mempengaruhinya, untuk itu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi kerja seseorang. As ad (1991), berpendapat bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja seseorang, meliputi faktor fisik dan faktor psikis, dari segi fisik antara lain adalah bentuk tubuh dan komposisinya, taraf kesehatan fisik, serta kemampuan panca indera, adapun dari segi faktor psikis antara lain adalah bakat, inteligensi, pendidikan, minat, motivasi, serta kepribadian. d. Kecerdasan Emosional a. Pengertian Kecerdasan Inteligensi atau kecerdasan telah banyak dibicarakan oleh para ahli dengan sudut pandang yang berbeda. Sadli (Murjono, 1996), inteligensi adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan soal-soal, tugas-tugas dan problem-problem yang dihadapi. b. Pengertian Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional atau emotional intelligence adalah kemampuan mengenali perasan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Goleman, 1998). c. Komponen-Komponen Kecerdasan Emosional

7 Peter Salovey pada tahun 1990 (dalam Goleman 1998) mengemukakan lima wilayah utama kecerdasan emosi, yaitu meliputi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan. d. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Kerja Beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara kecerdasan emosional dan prestasi kerja, antara lain sebagai berikut : Ruth Jacobs dan Weichen (dalam Goleman, 1998) meneliti studi mengenai kecakapan di empat puluh perusahaan untuk mengukur bobot relatif suatu kecakapan dalam menjadikan seseorang berprestasi tingi disbanding yang lainnya, hasilnya keunggulan yang lebih besar dalam kemampuan kognitif murni adalah sebesar 27 persen lebih sering ditemukan pada bintang kinerja dibanding orang biasa, sedangkan keunggulan dalam kecakapan emosi mencapai 53 persen lebih sering. Dengan kata lain, kecakapan emosi dua kali lebih berperan dalam menjadikan seseorang berprestasi tinggi dibanding kepintaran murni dan keahlian teknis e. Hubungan Persepsi Terhadap Karakteristik Pekerjaan dengan Prestasi Kerja Kurt Lewin (dalam As ad, 1991), merumuskan suatu model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi karakteristik individu (P) dan Lingkungan (E), yaitu B= f (P,E). Karakteristik pekerjaan termasuk salah satu bentuk stimulus yang yang dipersepsikan yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku individu (Gibson, 1993) Persepsi yang diartikan oleh Luthans (1991) sebagai suatu proses pemilihan, pengorganisasian, dan penginterpretasian stimulus dari lingkungan, sangat dipengaruhi oleh kebutuhan, hasrat, nilai dan watak si penerima. Meskipun persepsi ini sangat tergantung pada hal-hal yang diamati (sebagai raw data), tetapi proses kognitif yang terjadi dalam persepsi akan menyaring, memodifikasi, bahkan melengkapi data tersebut sehingga data akan berubah. Proses persepsi ini sangat penting dalam menjembatani antara situasi dan perilaku (respon) yang akan ditampakkan oleh individu. Ketika seorang individu masuk dalam organisasi, maka ia tidak akan dapat lepas dari karakteristik pekerjaannya. HIPOTESIS Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori yang telah di kemukakan sebelumnya, maka hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja. 2. Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja. 3. Ada hubungan antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari data penelitian yang terkumpul dan yang kemudian dianalisis dengan analisis regresi ganda dan analisa parsial, menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut: Hubungan antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik Pekerjaan dengan prestasi kerja diperoleh harga F= dengan p =0.000 (p<0.010), hasil ini menunjukkan adanya korelasi yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi

8 Kerja. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada korelasi antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja dapat diterima. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja setelah dikontrol variabel persepsi terhadap karakteristik pekerjaan diperoleh harga r parsial sebesar dengan p=0.000 (p<0.010) berarti terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja. Dari data analisa ini, maka hipotesis yang menyatakan ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja dapat diterima. Hubungan antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja setelah dikontrol variabel kecerdasan emosional, diperoleh harga r parsial sebesar dengan p=0.000 (p<0.010), berarti terdapat hubungan yang sangat signifikan antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja. Dari data analisa ini, maka hipotesis yang menyatakan ada korelasi antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja dapat diterima. Variabel kecerdasan emosional ternyata memberikan sumbangan efektif sebesar 53,349 % dan karakteristik pekerjaan memberikan sumbangan efektif sebesar %, berarti masih terdapat % variabel prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel lain selain kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan. Pembahasan Hubungan antara Kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja sangat signifikan, sehingga hipotesa yang diajukan mengenai adanya hubungan antara kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan terhadap prestasi kerja. Maier (1965 dalam As ad 1991) mengatakan bahwa perbedaan prestasi kerja antara orang yang satu dengan lainnya didalam suatu situasi kerja dikarenakan perbedaan karakteristik individu. Masing-masing individu memiliki karakteristik yang berbeda termasuk dalam hal ini adalah kecerdasan emosionalnya. Dalam individu yang sama dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap situasi kerja yang berbeda, ataupun juga dalam individu yang berbeda dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap situasi kerja yang sama. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja setelah dikontrol variabel persepsi terhadap karakteristik pekerjaan ternyata sangat signifikan, dengan demikian hipotesa yang diajukan mengenai adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja dapat diterima. Patton (1998) menyatakan bahwa orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung akan mengalami kesuksesan di tempat kerjanya. Begitu juga Goleman (1996) menyatakan bahwa bila kecerdasan tidak disertai dengan pengelolaan emosi yang baik, maka tidak akan menghasilkan kesuksesan dalam hidup seseorang, dan Goleman juga menyatakan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan (kesuksesan) seseorang dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tetapi oleh kecerdasan emosional. Teori ini juga didukung oleh hasil penelitian Ruth Jacobs dan Weichen yang meneliti studi mengenai kecakapan di empat puluh perusahaan untuk mengukur bobot relatif suatu kecakapan yang menjadikan seseorang berprestasi tinggi disbanding dengan lainnya, dan sebagai hasilnya keunggulan yang lebih besar dalam kemampuan kognitif murni adalah 27 persen lebih sering ditemukan pada bintang kinerja

9 dibanding orang biasa, sedangkan keunggulan dalam kecakapan emosi mencapai 53 persen lebih sering, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kecakapan emosi dua kali lebih berperan dalam menjadikan orang berprestasi tinggi dibanding kepintaran murni dan keahlian teknis (Goleman, 1998). Allan H. Church (1997) dalam Journal of Applied Psychology mengemukakan bahwa peningkatan kecerdasan emosional akan mendorong peningkatan prestasi kerja. Hubungan antara persepsi terhdap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja setelah dikontrol variabel kecerdasan emosional sangat signifikan sehingga hipotesa yang berbunyi ada hubungan antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja dapat diterima. Temuan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fried & Ferris (1986), yang melakukan meta analisis dari 200 studi dan mengkonfirmasikan bahwa ada hubungan positif antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja. Greenberg dan Baron (1993) mengatakan bahwa karakteristik pekerjaan menentukan bahwa dengan memperkaya elemen-elemen atau unsur-unsur tertentu dari pekerjaan, hal ini akan efektif dalam mengubah keadaan psikologis individu untuk mempertinggi efektivitas kerja mereka. Pekerjaan yang bervariasi akan lebih menantang, tidak monoton, dan mencegah seseorang dari kebosanan terhadap pekerjaan yang dihadapi. Hal ini secara otomatis akan menghindarkan seseorang dari kejenuhan dan kelelahan mental. Otonomi serta identitas tugas yang jelas menyebabkan orang yang bersangkutan dapat mengendalikan atau mengontrol atas segala sesuatu yang dikerjakan. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dan penghargaan terhadap diri sendiri, dan demikian semua keadaan ini akan mendukung peningkatan prestasi kerja karyawan. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 53,349 % dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan memberikan sumbangan efektif sebesar % dan hal ini berarti masih terdapat 29,551 % variabel prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel lain selain kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan yang sangat signifikan antara variabel kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan dengan prestasi kerja pada PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya yang diwakili oleh 70 subyek penelitian. Dari data penelitian yang telah dianalisis dengan analisa regresi ganda dan analisa parsial menunjukkan bahwa kedua variabel secara bersama-sama meliputi variabel kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan ternyata memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan prestasi kerja pada PT.Pelindo III Tanjung Perak Surabaya serta mampu memberikan sumbangan efektif sebesar %, yang berarti masih tersisa % prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel lain selain kecerdasan emosional dan persepsi terhadap karakteristik pekerjaan. SARAN Ditengah maraknya persaingan yang semakin ketat, karyawan sebagai salah satu aset penting bagi perusahaan perlu dimantapkan pemberdayaannya. Berkaitan

10 dengan penelitian ini dimana kecerdasan emosional memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan prestasi kerja, maka peneliti menyarankan agar dalam setiap pemilihan dan penempatan, serta pelatihan dan pengembangan karyawan maka hendaknya PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya mempertimbangkan faktor-faktor kecerdasan emosional dari individu yang bersangkutan. Pada saat dilakukannya evaluasi karayawan, serta apabila penyebab ketidakberhasilannya adalah karena kurangnya kecerdasan emosional maka sebaiknya dapat dilakukan pembinaan lebih intensif untuk mengembangkan kecerdasan emosional melalui pelatihan-pelatihan pengembangan kecerdasan emosional yang saat ini mulai banyak diadakan oleh lembaga-lembaga pelatihan sumber daya manusia. Adapun berkaitan dengan hasil penelitian ini juga, bahwa terdapat hubungan antara persepsi terhadap karakteristik pekerjaan terhadap prestasi kerja, maka penulis menyarankan agar PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya mempertimbangkan karakteristik pekerjaan dalam rangka melakukan perancangan pekerjaan (job design) dan karakteristik pekerjaan ini akan lebih efektif bila diperkaya dan diperluas. Dalam perancangan pekerjaan ini perlu dipertimbangkan pula pemahaman akan variasi kadar kebutuhan karyawan dan tujuan pribadi mereka, kebutuhan untuk berkembang, sehingga dalam perancangan pekerjaan nanti menghasilkan pekerjaan dengan karakteristik yang memotivasi karyawan, dan pada akhirnya memberikan kesempatan bagi individu agar dapat berperstasi dengan lebih baik dan berarti baik bagi dirinya sendiri maupun perusahaan. Bila semua ini dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan dapat lebih siap untuk menghadapi persaingan dan menjadi pemenang dalam era persaingan global ini. Peneliti juga mengharapkan agar ada penelitian lebih lanjut mengenai kecerdasan emosional ini khususnya dalam hal penelitian kecerdasan emosional untuk jenis jabatan yang lain misalnya para penyelia, wiraniaga, mekanik atau yang lainnya, dan juga peneliti mengusulkan agar nantinya ada penelitian mengenai kecerdasan emosional ini dalam kajian lintas budaya.

11 REFERENSI As ad, M. (1991). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty. Azis, R. (1999). Hubungan antara Kecerdasan Emosi Anak dengan Penyesuaian Diri dan Kecenderungan Berperilaku Delikuen pada Remaja. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana Psikologi. Byars, L., dan Rue L. (1994). Human Resources and Personnel Management. Illinois: Richard D. Irwin, Inc. Campbell, J. (1970). Managerial Behaviour, Performance, and Effectiveness. New York: McGraw-Hill. Church, A. (1997). Managerial Self Awareness in High Performing Individuals in Organizations. Journal of Applied Psychology 82, Cooper, R.K. dan Sawaf, A. (1997). Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama. Dubin, R. (1976). Hand Book Of Industrial And Organizational Psychology. Chicago: Rand Mcnally. Farhati, F. (1996). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial, dan Tingkat Burn-Out Pada Non Human Service Corporation. Yogyakarta: Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada. Fried, Y., & Ferris, G.R. (1986). The Dimensionality of Job Characteristic : Some Negleted Issues. Journal of Applied Psychology, August, Gardner, E. (1983), Frames of Mind. New York: Basic Book. Gibson, Ivanichevich, Donelly. (1993). Organisasi dan Manajemen. Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Goleman, D. (1995). Emotional Inteligence. New York: Bantam Book. Goleman, D. (1998), Working with Emotional Intelligence. New York: Bantam Book. Goleman, D. dan Cherniss, C. (2001). The Emotionally Intelligent Workplace. Internet: Greenberg, J., dan Baron, R.A. (1993). Behaviour in Organization: Understanding and Managing The Human Side of Work. Fourth Edition. Boston: Allyn & Bacon. Hadi, S. (2000). Seri Program Statistik Edisi Sutrisno Hadi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Keitner R. (1992). Organizational Behaviour. Second Edition. Boston: Richard Irwin Inc. Kerlinger, F.N. (1990). Asas-Asas penelitian Behavioural. Edisi ke 3, Terjemahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Koesoema, F.A. (2000). Korelasi antara Inteligensi Akademis dengan Inteligensi Emosional dengan Prestasi Kerja karyawan PT.Rembaka. Surabaya: Tesis Program Pasca Sarjana Magister Psikologi UNTAG Likert, R. (1967). The Human Organization. New York: McGraw-Hill. Luthans, F. (1995). Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill. Mc.Cormick, E.J., & Tiffin, J. (1974). Industrial Psychology. New Jersey: Prentice Hall. Minner, J.B. (1988). Organizational Behaviour. New York: Random House.

12 Murjono. (1996). Inteligensi dalam Hubungan dengan Prestasi Belajar. Surabaya: Jurnal Anima Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Patton, P. (1998). Emotional Intelligence di Tempat Kerja, Terjemahan Dahlan, Jakarta: Pustaka Delapratosa Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka. Robbins, S.P. (1998). Organizational Behavoiur: Concept Controveries,and Apllications. Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Schultz, D.P. (1994). Psychology Work and Today: An Introducing to Industrial and Organization. New York: Macmilan Publising Company Singarimbun, M. & Efendi. (1989). Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Staw B. (1991). Psychological Dimension of Organizational Behaviour. New York: Maxwell Macmillan International Edition Steers, R. (1984). Introduction to Organizational Psychology, Second Edition. California: Scott Foresman & Co. Steers, R. (1985). Efektifitas Organisasi. Terjemahan Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga. Subandi. (1998). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Guru Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tesis Program Pasca Sarjana Psikologi Universitas Gajah Mada Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, S. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Suryabrata, S. (1984). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syamsu, Y. (2000). Psikologi Perkenmbangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Thoha M. (1983). Perilaku Organisasi. Jakarta: CV Rajawali. Wexley, K., dan Yulk G. (1992). Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Terjemahan Moh.Shobarudin. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Widiyanti, D. (1999). Hubungan Persepsi Tempat Duduk. Beban Kerja, Karakteristik Pekerjaan dengan Kelelahan Kerja, Surabaya: Jurnal Anima Universitas Surabaya

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis) Jurnal Eksos, Jan. 2011, hlm. 96-105 Vol. 7. N0. 1 ISSN 1693-9093 Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

Lebih terperinci

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin (Employees Burnout in Relation to Perception toward Psychological Work Environment and Sex) Imelda Novelina

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

Lebih terperinci

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha.

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. 62 DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2002. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. Baskoro, D. (2003). Hubungan antara persepsi terhadap pengawasan dan stress kerja dengan produktivitas kerja. Skripsi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices 48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 108-117 PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH Ratna Murida 1, Mukhlis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam

Lebih terperinci

Kecerdasan Emosi, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kinerja

Kecerdasan Emosi, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kinerja ejournal Administrative Reform, 2017, 5 (2): 365-372 ISSN 2338-7637, ar.mian.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KECERDASAN EMOSI, KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012 Millati Hayati, Yuyun Wahyu I.I., S.S.T (Program DIII Kebidanan STIKES YPIB

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang positif antara kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai tata usaha pada

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KOPERASI SENTRAL MAKMUR DI SURABAYA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KOPERASI SENTRAL MAKMUR DI SURABAYA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KOPERASI SENTRAL MAKMUR DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Lebih terperinci

JURNAL ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR FACTOR IN JOB SATICFACTION OF EMPLOYEES AT PT TELKOM KEDIRI

JURNAL ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR FACTOR IN JOB SATICFACTION OF EMPLOYEES AT PT TELKOM KEDIRI JURNAL PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI, FAKTOR SOSIAL, DAN FAKTOR UTAMA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT TELKOM KEDIRI ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR

Lebih terperinci

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 TAHUN AKADEMIK 2009/2010 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, kecerdasan emosional menjadi bahan pembicaraan yang semakin hangat diperbincangkan. Dalam berbagai teori, kecerdasan emosional

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH

Lebih terperinci

1. Latar Belakang Penelitian

1. Latar Belakang Penelitian Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 HUBUNGAN KOMPONEN DASAR KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROSES ADAPTASI MAHASISWA TINGGAL DI ASRAMA STIKES SANTO BARROMEUS Elizabeth Ari Setyarini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha sadar yang terencana, terprogram dan berkesinambungan dalam upaya menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik secara optimal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa dalam peranannya faktor manusia tidak kalah penting bila dibandingkan dengan mesin,

Lebih terperinci

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA Flora Grace Putrianti Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ABSTRACT

Lebih terperinci

Keterkaitan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja SDM

Keterkaitan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja SDM KeterkaitanKecerdasanEmosionaldenganKinerjaSDM Oleh: Dra. Maria F.Lies Ambarwati, M.M. Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi sejak dulu hingga saat ini tidak pernah surut sedikitpun. Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Bambang Budiantono bang.tono@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang Abstrak: tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alwi Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. Pendidikan dan Kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA. Alwi Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. Pendidikan dan Kebudayaan. DAFTAR PUSTAKA Alwi. 2002. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. Pendidikan dan Kebudayaan. Anoraga, P. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. dan Widiyanti,

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dijelaskan pada babbab

Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dijelaskan pada babbab Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dijelaskan pada babbab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penilaian pemimpin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih

Lebih terperinci

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 6. Kesimpulan dan Saran BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ELI SASARI F. 100 080 046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara DAFTAR PUSTAKA Ambar T. Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur

Lebih terperinci

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION Artikel Skripsi PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION LEMBAGA RUMAH SEHAT INDONESIA (Studi kasus pada Sales Promotion Lembaga Rumah Sehat Indonesia)

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN SERTA KORELASINYA TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN STMIK BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN SERTA KORELASINYA TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN STMIK BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG MANAJEMEN KEPEMIMPINAN SERTA KORELASINYA TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN STMIK BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG Muhyiddin Zainul Arifin, Nidaus Sa adah STMIK Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Jatim

Lebih terperinci

*R.AJ.E.P. Apriliani O, D Fakultas Ekonomi, UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo ABSTRAKSI

*R.AJ.E.P. Apriliani O, D Fakultas Ekonomi, UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo ABSTRAKSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANJARNEGARA *R.AJ.E.P. Apriliani O, D Fakultas Ekonomi, UNSIQ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Widi Nusitawati, Ari Kurniarum & Suwanti Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pedagogig Modern, (Jakarta: Indeks, 2013)

DAFTAR PUSTAKA. Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pedagogig Modern, (Jakarta: Indeks, 2013) DAFTAR PUSTAKA Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pedagogig Modern, (Jakarta: Indeks, 2013) Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ) Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ulil Nurul Imanah, M.Pd. Universitas Islam Majapahit ulil_math11@yahoo.co.id Abstrak Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai bangsa. Pendidikan tidak

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alsa, Program Belajar, Jenis Kelamin, Belajar berdasar Regulasi Diri dan Prestasi Belajar Matematika pada Pelajar SMA Negeri di Yogyakarta, Disertasi, (Yogyakarta: UGM, 2005). Alsa,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG Risma Widyakusumastuti, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl.

Lebih terperinci

Alex S.Nitisemito, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.

Alex S.Nitisemito, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988. DAFTAR PUSTAKA Alex S.Nitisemito, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988. Austin, James E., The Boundaries of Business : The Developing Countries difference, Harvard Business Review, July-

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR Disusun Oleh : Hanu Rahmantyo Qurotul Uyun PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

SKRIPSI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen ANALISA PENILAIAN KINERJA INDIVIDU DENGAN METODE SPIDER PLOT DI PERUM PEGADAIAN KANWIL SURABAYA (Studi Tentang Promosi Pegawai Pada Jabatan Manajer SDM) SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan berikut: Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai 5.1.1 Budaya kerja yang terdiri atas budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dwiyanto Agus. Dkk Reformasi : Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PSKK UGM : Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Dwiyanto Agus. Dkk Reformasi : Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PSKK UGM : Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Ambar Teguh Sulistiyani. 2003. Manajemen dan Sumber Daya Manusia : Konsep Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu. Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. 1. perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. 1. perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat vital untuk menolong manusia dalam menjalani kehidupannya, karena pendidikan merupakan suatu proses penyiapan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK Arintha Parijuwana, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

MENURUT WECHSLER 1. Entitas atau kuantitas yang mampu diukur oleh tes-tes inteligensi bukanlah kuantitas sederhana. Dengan demikian inteligensi tidak

MENURUT WECHSLER 1. Entitas atau kuantitas yang mampu diukur oleh tes-tes inteligensi bukanlah kuantitas sederhana. Dengan demikian inteligensi tidak PROBLEMA DALAM MENERAPKAN TES INTELIGENSI dan IQ MENURUT WECHSLER 1. Entitas atau kuantitas yang mampu diukur oleh tes-tes inteligensi bukanlah kuantitas sederhana. Dengan demikian inteligensi tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK DANAMON DIVISI SEMM AREA NGAWI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK DANAMON DIVISI SEMM AREA NGAWI EKUILIBRIUM : JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI VOL. 12 NO 2 (2017): HAL. 119-124 EKUILIBRIUM JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI HTTP://JOURNAL.UMPO.AC.ID/INDEX.PHP/EKUILIBRIUM PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA ANAK BLITAR

PENGARUH PEMBERIAN REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA ANAK BLITAR PENGARUH PEMBERIAN REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA ANAK BLITAR Sugeng Boedianto ABSTRAKSI Dengan mengacu pada pengertian dan tujuan reformasi birokrasi, Kementrian Hukum

Lebih terperinci

Awal mustaqim* Samidjo** ABSTRAK

Awal mustaqim* Samidjo** ABSTRAK 215 PENGARUH PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI MEKANIK OTOMOTIF SMK PATRIOT PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Awal mustaqim*

Lebih terperinci

Hubungan Antara Konflik Kerja dengan Etos Kerja Pegawai di PDAM Kabupaten Malang

Hubungan Antara Konflik Kerja dengan Etos Kerja Pegawai di PDAM Kabupaten Malang Hubungan Antara Konflik Kerja dengan Etos Kerja Pegawai di PDAM Kabupaten Malang Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan yang muncul, semakin banyak perusahaan yang muncul, semakin banyak pula persaingan

Lebih terperinci

ISSN: (print) Dyan Arintowati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nganjuk

ISSN: (print) Dyan Arintowati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nganjuk Dian Arintowati ISSN : 2549-6018 Hal 63 dari (online) 68 ISSN: 1907-7513 (print) Analisis Efektivitas Iklim Dan Komitmen Kerja Terhadap Performance Pegawai Negeri Sipil (Pns) Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

MATERI PERILAKU ORGANISASI

MATERI PERILAKU ORGANISASI PRILAKU ORGANISASI MATERI PERILAKU ORGANISASI Apa itu Perilaku Organisasi Dasar Dasar Perilaku Organisasi Sikap dan Kepuasan Kerja Kepribadian dan Nilai Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual Motivasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG Arika Fitri, Linda Fitria Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email : linda.fitria81@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa dimana usianya berkisar antara 12-21 tahun. Pada masa ini individu mengalami berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALBURY ASIA FUTURES SURABAYA SKRIPSI. Disusun oleh :

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALBURY ASIA FUTURES SURABAYA SKRIPSI. Disusun oleh : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALBURY ASIA FUTURES SURABAYA SKRIPSI Disusun oleh : CATUR RETNO WULANDARI NIM. : 01203122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA (Pada Anggota TNI AU Abdulrachaman Saleh Malang) SKRIPSI Disusun Oleh : Friska Mayasari 08810146 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Kerja, (Enny Rachmawati, Y. Warella, Zaenal Hidayat)

Pengaruh Motivasi Kerja, (Enny Rachmawati, Y. Warella, Zaenal Hidayat) JURNAL ILMU ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan pada bab terdahulu maka dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Struktur organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI KUALITAS PENDIDIKAN, FASILITAS DAN STAF PENGAJAR DI FAKULTAS EKONOMI UPN VETERAN JAWA TIMUR DI SURABAYA

ANALISIS PERSEPSI KUALITAS PENDIDIKAN, FASILITAS DAN STAF PENGAJAR DI FAKULTAS EKONOMI UPN VETERAN JAWA TIMUR DI SURABAYA ANALISIS PERSEPSI KUALITAS PENDIDIKAN, FASILITAS DAN STAF PENGAJAR DI FAKULTAS EKONOMI UPN DI SURABAYA Mei Retno Adiwaty dan Nuruni Ika K.W ABSTRAK UPN Veteran merupakan salah satu Universitas swasta yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA

PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA GRINNA TRI HANDAYANI IWAN NURSALAM ABSTRAK Salah satu faktor yang menentukan hasil penjualan adalah kinerja karyawan. Hal

Lebih terperinci

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia. BAB V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan analisa yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : 5.1.1. Hasil analisis Kepuasan kerja pada

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTAR DIVISI PADA PT. SBT

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTAR DIVISI PADA PT. SBT PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTAR DIVISI PADA PT. SBT Budiono, Erik Saut H Hutahaean, Diah Himawati Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Abstrak Manajemen PT. SBT menganggap kasus turnover

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja. Hal ini termasuk latar belakang penelitian, rumusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data hubungan Lingkungan Keluarga,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data hubungan Lingkungan Keluarga, 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data hubungan Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat, dengan prestasi Belajar secara parsial maupun secara

Lebih terperinci

KORELASI KECERDASAN EMOSI DAN STRES KERJA DENGAN KINERJA

KORELASI KECERDASAN EMOSI DAN STRES KERJA DENGAN KINERJA KORELASI KECERDASAN EMOSI DAN STRES KERJA DENGAN KINERJA Reni Hidayati 1 Yadi Purwanto 2 Susatyo Yuwono 3 1.2.3. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Alamat surat: Jl. A. Yani Tromol Pos

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.

Lebih terperinci

PROFIL PERSEPSI TERHADAP TES PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PROFIL PERSEPSI TERHADAP TES PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 1 PROFIL PERSEPSI TERHADAP TES PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Ranni Merli Safitri Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN 1 BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN a.i.a. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sekecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Ada pengaruh signifikan secara parsial

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, P Psikologi Dalam Perusahaan. Jakarta. PT. Rineka Cipta Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, P Psikologi Dalam Perusahaan. Jakarta. PT. Rineka Cipta Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Aditomo, A. dan Retnowati S. 2004. Perfeksionisme, Harga Diri dan Kecenderungan Depresi pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi. No.1, 1-15. 2003. Anoraga, P. 2000. Psikologi Dalam Perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam suatu sekolah terjadi proses belajar mengajar yang kurang menyenangkan. Salah satu bentuk kecemasan

Lebih terperinci

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2011 1 MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, pengaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan juga membawa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR Tulozomasi Hulu 1*), Irna Minauli 1 1 Program Studi Magister Psikologi, Program Pascasarjana, Universitas Medan Area *) E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil bagi suatu kelompok

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN 2008-2009 SKRIPSI DISUSUN OLEH : NUR CAHYONO NIM. 01207061 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat pesat sehingga pendidikan juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan langsung

Lebih terperinci

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina Hasil penelitian Daniel Goleman (2000) menyimpulkan : Kecerdasan emosi (EQ) menentukan 80 persen pencapaian kinerja individu dan organisasi; IQ (kecerdasan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall,

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall, DAFTAR PUSTAKA Dessler, G. 2000. Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall, Dessler, Gary. 1992. Manajemen Personalia. diterjemahkan oleh : Agus Dharma, Edisi Ketiga. Erlangga.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Saran.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Saran. BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa job enrichment memiliki pengaruh yang signifikan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci