1 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki 5 agama di kedaulatan Negara Republik Indonesia. Diantaranya adalah Kristen Protestan, Kristen Katholik, Islam, Budha, dan Hindu. Dalam setiap ajaran agama sangatlah penting untuk mengetahui dan memahami tentang ajaran agama kita tersebut. Karena dari itu juga setiap manusia perlu dibentuk imannya secara rohani sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Sama dengan cerita rohani Kristen, tentang Alkitab sangatlah penting bagi setiap umat kristen khususnya bagi anak-anak kristen untuk dapat memahami, mengetahui, dan dapat belajar dari cerita-cerita tokoh Alkitab tersebut. Namun tidaklah jarang anak-anak sekarang sangat malas membaca apalagi untuk membaca Alkitab. Jangankan membaca Alkitab, kegereja saja juga mereka sudah malas. Banyak alasan yang mereka katakan seperti ngantuk, bosan, tidak menarik dan alasan lainnya. Bagaimana mereka bisa tahu tentang cerita-cerita Alkitab jika demikian? padahal itu sangatlah penting menurut ajaran agama. Melihat hal demikian maka penulis membuat web online tentang Pembelajaran cerita rohani Kristen untuk anak-anak usia 6-12 tahun. Pada web ini nantinya dapat membantu anak-anak untuk mengetahui cerita-cerita tokoh Alkitab, mengetahui sekilas tentang biografinya dan juga dapat menguji kemampuannya dengan menjawab pertanyaan yang ada. Karena sekarang ini anak kecil lebih suka atau lebih tertarik dengan sesuatu itu jika kelihatan lucu, tidak bosan ataupun mudah untuk dipahaminya. Mengingat perkembangan jaman yang semakin modern, tidak menutup kemungkinan anak-anak diatas usia 6 tahun sudah mengerti dalam hal mengoperasikan komputer dan juga menjelajah internet. 1

2 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana agar anak-anak dapat tertarik untuk membaca cerita-cerita tokoh Alkitab rohani Kristen beserta biografi para tokoh Alkitab tersebut? 2. Bagaimana anak-anak dapat menguji kemampuannya dalam mengetahui isi cerita tentang tokoh Alkitab? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah : 1. Untuk membuat suatu web pembelajaran cerita rohani Kristen yang berfungsi untuk membantu anak-anak dalam mempelajari cerita-cerita tokoh Alkitab dan biografinya dengan mudah dan interaktif sehingga anak-anak tidak mudah jenuh ketika membaca cerita rohani yang di sediakan di web ini. 2. Web pembelajaran cerita rohani Kristen ini juga dapat di manfaatkan untuk menguji kemampuan anak-anak dalam menguasai dan mengingat cerita yang disampaikan dalam web ini Batasan Masalah Dalam proyek akhir ini adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Menampilkan animasi dan cerita rohani Kristen yang berbasis web, dan menggunakan Adobe Flash CS3, SwiSH Max3, Photoshop CS3. 2. Cerita rohani yang disampaikan dalam web ini menampilkan 8 cerita sebagai berikut : a. Nuh dan Air Bah b. Daniel di Gua Singa c. Musa Memimpin Orang Israel Keluar Dari Mesir d. Yunus di Perut Ikan e. Daud dan Goliat f. Janji Tuhan kepada Abraham g. Yesus berjalan diatas air 2

3 h. Saulus menjadi percaya 3. Untuk cerita yang akan disampaikan pada halaman webnya akan dibuatkan ukuran sebesar 550 x 400 pixel. 4. Pada Menu kuis akan menampilkan 10 pertanyaan yang ditampilkan secara random. 5. Aplikasi pembelajaran cerita rohani Kristen ini di buat untuk anak usia 6-12 tahun Definisi Operasional 1. Pembelajaran Pembelajaran menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.dalam pembuatan aplikasi proyek akhir ini pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi antara user dengan aplikasi dimana berguna sebagai salah satu cara mendidik atau mengajarkan ceritacerita tokoh Alkitab beserta biografi tokoh tersebut kepada anak-anak sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada anak tersebut dan menarik perhatiannya. 2. Cerita Rohani Kristen Cerita rohani ini adalah inti dari aplikasi ini. Dimana pada aplikasi ini nantinya terdapat menu yang menjelaskan beberapa kumpulan cerita tokoh Alkitab. Menceritakan alur cerita dengan kata-kata dan juga membuat animasi yang berbentuk gambar yang bergerak dan juga mengeluarkan suara. 3. Web Online Alat untuk menghubungkan aplikasi dengan anak-anak (sebagai user) yang mengaksesnya secara online. Web inilah nantinya yang digunakan untuk mengetahui beberapa cerita tokoh-tokoh Alkitab,biografinya dan juga user dapat menggunakannya untuk menguji kemampuannya dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita dan biografi yang ada tadi. 3

4 4. Metode Pengerjaan Metodologi pengerjaan yang digunakan adalah metodologi waterfall. Model waterfall tersebut merupakan model yang paling banyak digunakan dalam software engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, pengujian sampai pada tahap implementasi. Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan secara berurutan. 1. Requirement Menganalisa konsep sistem yang akan dibuat, mencari dan menganalisis data untuk memperoleh informasi. Dari informasi inilah nantinya akan menjadi bahan pembangunan aplikasi dan kebutuhan user (anak-anak) dalam mengetahui cerita tokoh Alkitab beserta biografinya. 2. Desain Desain sistem membagi proses dari kebutuhan yang diperlukan ke perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Desain sistem menetapkan arsitektur sistem secara menyeluruh, representasi antar muka, detail procedural. 3. Coding Gambar 1.1 Model Waterfall Sommerville Setelah di desain maka selanjutnya di ubah bentuknya ke dalam bahasa pemrograman agar dapat di mengerti dan dapat dibaca dalam bahasa mesin. Untuk membangun aplikasi tersebut maka menggunakan Adobe flash CS3 (untuk 4

5 membuat tampilan web dan animasi dari cerita tersebut), dan photoshop (untuk mengedit gambar-gambar yang akan digunakan untuk cerita tersebut). 4. Testing Setelah semua diselesaikan maka selanjutnya akan diuji baik semua fungsi-fungsi yang dipakai dan yang digunakan. Agar tidak terjadi error pada software tersebut dan nantinya hasilnya benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user (anakanak). 5. Implementasi Tahap implementasi adalah apabila semua tahap diatas sudah dilakukan dengan benar dan juga baik maka aplikasi tersebut sudah dapat diimplementasikan kepada pengguna atau sudah siap untuk digunakan oleh user. Dalam aplikasi ini tidak melakukan tahap implementasinya karena hanya untuk memenuhi mata kuliah Proyek Akhir. 6. Maintenance Pada tahap ini yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap suatu aplikasi yang sudah dibuat. Termasuk juga untuk pengembangan dan perubahan aplikasi tersebut. Namun karena tahap implementasi tidak dilakukan maka tahap maintenance ini juga tidak dilakukan.(sommerville, 2001) 5

6 5. Jadwal Pengerjaan Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 jadwal pengerjaan 6