PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT FISIK BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) VARIETAS SABURAI. Dwi Dian Novita 1) dan Asropi 2)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT FISIK BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) VARIETAS SABURAI. Dwi Dian Novita 1) dan Asropi 2)"

Transkripsi

1 PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT FISIK BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) VARIETAS SABURAI Dwi Dian Novita 1) dan Asropi 2) 1) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jln. Soemantri Brojonegoro, No. 1, Gedung Meneng, Bandar Lampung 2) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung ABSTRAK Buah manggis saburai memiliki potensi untuk menjadi komoditas ekspor unggulan Provinsi Lampung. Penurunan kadar air selama penyimpanan mengakibatkan pengerasan pada kulit buah sehingga sulit untuk dibuka. Penyimpanan pada suhu dingin akan memperlambat proses pematangan dan senescene sehingga kesegaran buah bertahan lebih lama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap penurunan mutu fisik buah manggis varietas saburai selama penyimpanan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2012 dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal berupa suhu penyimpanan dengan tiga taraf yaitu 8 ºC, 13 ºC, dan suhu ruang. Parameter yang diamati adalah persentase kadar air, tingkat kekerasan kulit buah, dan persentase susut bobot. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan suhu penyimpanan berpengaruh pada perubahan mutu fisik buah manggis. Penyimpanan pada suhu dingin mampu memperlambat proses kerusakan mutu fisik dan memperpanjang umur simpan buah manggis varietas saburai selama 4 minggu. Kata kunci: buah manggis, penyimpanan dingin, penurunan mutu ABSTRACT EFFECT OF STORAGE TEMPERATURE FOR PHYSICAL PROPERTIES CHARACTERISTICS MANGOSTEEN FRUIT (GARCINIA MANGOSTANA L.) VARIETIES SABURAI. Saburai mangosteen fruit has the potential to become a leading export commodity Lampung Province. Decrease in moisture content during storage resulting in hardening pericarp of the fruit making it difficult to open. Storage at cold temperatures will slow the process of maturation and senescence so that the freshness of the fruit last longer. The purpose of this study was to determine the effect of storage temperature on the physical reduction in quality Saburai mangosteen fruit varieties during storage. The study was conducted from January to March 2012 by using a completely randomized design in the form of a single factor with three levels of storage temperature is 8 ºC, 13 ºC, and room temperature. The parameters measured were the percentage of water content, hardness pericarp, and the percentage of weight losses. From the results of this study concluded the storage temperature affects the quality of the physical changes in the mangosteen fruit. Storage at cold temperatures can slow the process of destruction of physical quality and extend the shelf life of the mangosteen fruit varieties Saburai for 4 weeks. Key words: mangosteen fruit, cold storage, reduction in quality 442

2 PENDAHULUAN Masyarakat dunia menjuluki buah manggis sebagai queen of fruit disebabkan kekhasan bentuk dan cita rasanya. Susunan kelopak buah menyerupai mahkota serta rasa daging buah yang unik yaitu perpaduan rasa manis, asam, dan sedikit sepat menjadi kekhasan yang tidak dijumpai pada buah-buahan lainnya. Buah ini merupakan salah satu buah eksotik yang sangat disukai oleh konsumen dalam dan luar negeri. Manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah penghasil utama di sentra produksi manggis, seperti: Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purworejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi. Salah satu sentra perkebunan manggis rakyat yang berada di Provinsi Lampung terletak di Kabupaten Tanggamus dengan luas lahan 172 Ha dan produktivitas sebesar 300 ton per tahun (BPS, 2011). Buah manggis dari Kabupaten Tanggamus dikenal dengan varietas Saburai telah mendapatkan sertifikasi prima 3 untuk pengelolaan mutu buah yang dikeluarkan Otoritas Kompetensi Ketahanan Pangan Daerah (OKKPD) yang menjamin bahwa komoditi aman dikonsumsi sebagai salah satu persyaratan standar ekspor. Keunggulan buah manggis varietas Saburai dibandingkan dengan varietas lain adalah ukuran buah yang lebih besar dan kulit yang lebih tebal. Manggis Saburai dapat mencapai diameter 6 cm dengan berat 120 gram/buah atau lebih, sedangkan berat manggis dari Jawa Barat umumnya hanya gram/buah. Selain itu, dengan rasa yang khas yaitu rasa manis masam dan daging buah yang tebal membuat buah manggis Saburai menjadi unggulan sebagai komoditi ekspor dari Provinsi Lampung. Sebagai produk hortikultura, buah manggis memiliki sifat cepat rusak (perishable) dan umur simpan yang singkat sehingga mempengaruhi mutu buah selama penyimpanan. Menurut Pantastico (1989), buah merupakan struktur hidup yang akan mengalami perubahan fisik dan kimia setelah panen. Proses pemasakan buah-buahan akan terus berlangsung karena jaringan dan sel-sel di dalam buah masih hidup dan melakukan respirasi. Proses respirasi dan transpirasi akan menyebabkan penurunan mutu simpan buah (shelf-life). Pengerasan kulit merupakan indikator kerusakan pada penyimpanan buah manggis. Buah manggis yang kulitnya mengeras dan sulit dibuka dikategorikan rusak sehingga tidak disukai oleh konsumen. Hasil penelitian Hasbi et al. (2005) 443

3 dan Suyanti et al. (2007) menunjukkan bahwa kekerasan kulit cenderung meningkat sedangkan kadar air kulit buah cenderung menurun selama penyimpanan. Penyimpanan buah pada suhu rendah dapat memperlambat proses respirasi dan transpirasi. Walaupun perubahan mutu buah tetap terjadi selama penyimpanan dingin tetapi lajunya lebih lambat dibandingkan penyimpanan pada suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap penurunan mutu fisik buah manggis varietas Saburai selama penyimpanan. METODOLOGI Penelitian dilaksanakan di laboratorium Bio proses, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bahan yang digunakan adalah buah manggis segar varietas Saburai berasal dari kebun petani di Tanggamus dengan berat gram per buah dan indeks kematangan 2 dengan warna kulit kuning-merah. Selain itu digunakan Teobendazole (TBZ) sebagai fungisida. Peralatan yang digunakan adalah timbangan digital, oven, rheometer, refrigerator, termohygrometer digital, cawan, aluminium foil, desikator, cutter, baskom, dan keranjang buah. Prosedur penelitian ini adalah buah manggis dengan indeks kematangan 2 disortasi dan dipilih yang bentuknya normal, permukaan kulit bersih, bebas cacat, jamur, dan penyakit. Kemudian buah dicuci dan direndam dalam larutan TBZ 5 ppm selama 5 menit lalu ditiriskan dan dikering anginkan. Setelah kering, buah disimpan selama 40 hari pada suhu 8 ºC dan 13 ºC, dan selama 22 hari pada suhu ruang (27 ºC). Parameter sifat fisik yang diukur adalah persentase kadar air dengan metode gravimetri, tingkat kekerasan kulit buah, dan persentase susut bobot. Pengukuran parameter dilakukan sebanyak 11 kali pada penyimpanan suhu 8 ºC dan 13 ºC yaitu pada hari ke-0, 1, 2, 4, 8, 16, 24, 28, 32, 36, dan 40. Sedangkan pada penyimpanan suhu ruang, pengukuran parameter dilakukan sebanyak 16 kali yaitu pada hari ke-0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, dan 22. Setiap pengukuran menggunakan 8 sampel sebagai ulangan. Data yang dianalisis adalah data parameter yang diperoleh selama masa simpan optimum yang masih dapat mempertahankan mutu fisik buah. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi dan hubungan antar parameter diuji dengan metode korelasi. Pengaruh suhu penyimpanan terhadap perubahan 444

4 Daging buah rusak (%) parameter diuji dengan uji F. Jika hasil uji berbeda nyata pada taraf 5% maka dilajutkan uji lanjut dengan uji Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan mutu buah manggis selama penyimpanan Dari hasil pengamatan, kerusakan daging buah mulai terjadi pada hari ke- 28 pada penyimpanan suhu 8 ºC, hari ke-24 pada penyimpanan suhu 13 ºC, dan hari ke-14 pada penyimpanan suhu ruang. Setelah penyimpanan selama lebih dari 32 hari pada suhu dingin dan setelah 18 hari penyimpanan pada suhu ruang, kerusakan daging buah mencapai 62,5-87,5% dari total sampel pada setiap pengamatan (Gambar 1). Buah yang rusak cenderung memiliki nilai kekerasan kulit yang lebih tinggi dibandingkan buah dalam kondisi normal. Dengan demikian diketahui bahwa lama penyimpanan optimum buah manggis varietas saburai dengan indeks kematangan 2 (kuning-merah) selama 28 hari pada penyimpanan suhu 13 ºC dan 8 ºC, dan selama 16 hari pada suhu ruang. 100 Suhu 8 Suhu 13 Suhu ruang Lama penyimpanan (hari) Gambar 1. Persentase kerusakan daging buah manggis selama penyimpanan. Selama penyimpanan pada suhu 8 ºC, 13 ºC, dan suhu ruang, didapati tiga jenis kerusakan yang menyebabkan penurunan mutu buah manggis. Kerusakan pertama berupa getah kuning pada permukaan kulit bagian dalam atau pada permukaan daging. Kerusakan kedua berupa bercak-bercak hitam di kulit buah yang mulai terlihat saat hari ke-20 pada penyimpanan 8 ºC, dan kerusakan ketiga berupa kerusakan daging buah yang menyebabkan buah tidak 445

5 layak konsumsi pada akhir penyimpanan (Gambar 2). Daging buah yang rusak berubah warna menjadi abu-abu sampai hitam, berair, berbau fermentasi, dan berjamur. Buah yang rusak cenderung memiliki nilai kekerasan kulit yang lebih tinggi dibandingkan buah dalam kondisi normal. (a) (b) (c) Gambar 2. Kerusakan buah manggis (a) getah kuning, (b) bercak hitam pada kulit buah, dan (c) kerusakan daging buah pada akhir penyimpanan. Buah-buahan yang disimpan pada suhu dingin kesegarannya bertahan lebih lama sebab proses pematangan dan senescene berlangsung lebih lambat namun jika suhu terlalu rendah dapat mengakibatkan chilling injury yang sering terjadi pada suhu penyimpanan dibawah 10 ºC (Winarno, 2002). Menurut Kader (2005), buah manggis yang disimpan pada suhu optimum yaitu 13 ºC dapat bertahan selama 2-4 minggu tergantung jenis dan tingkat kematangannya. Kerusakan yang terjadi berupa pengerasan kulit, pencoklatan kulit bagian dalam dan pada daging buah, serta kerusakan aroma yang merupakan gejala chilling injury. Perubahan parameter mutu buah manggis selama penyimpanan Kadar air kulit buah manggis Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kadar air kulit buah manggis secara umum menurun selama penyimpanan pada ketiga suhu penyimpanan. Penurunan kadar air tertinggi terjadi pada suhu ruang yaitu 6,89% selama 16 hari, dan terendah pada 8 ºC yaitu 2,75% selama 28 hari penyimpanan. Kecepatan penurunan kadar air kulit buah selama penyimpanan sebesar 0,07% per hari pada 8 ºC, 0,28% per hari pada 13 ºC, dan 0,46% per hari pada suhu ruang. 446

6 Kadar air kulit buah (%) Suhu 13 Suhu 8 Suhu Ruang y Suhu 8 = -0,062x + 65,36 R² = 0, y Suhu ruang = -0,458x + 65,37 R² = 0,924 y Suhu 13 = -0,280x + 64,81 R² = 0, Lama penyimpanan (hari) Gambar 3. Perubahan kadar air selama penyimpanan. Metabolisme buah berupa transpirasi dan respirasi berlangsung lebih cepat pada suhu ruang sehingga penurunan kadar air kulit buah lebih cepat dibandingkan pada suhu dingin. Hukum Vant t Hoffs menyatakan bahwa laju reaksi kimia dan biokimia meningkat dua atau tiga kali untuk setiap kenaikan suhu 10 ºC (Winarno, 2002). Kehilangan air terutama disebabkan oleh penguapan cairan di ruang-ruang antar sel melalui permukaan kulit buah (Qanytah, 2004). Kehilangan air menyebabkan peningkatan susut bobot dan menurunkan mutu tekstur buah (Soesarsono, 1988). Hasil uji lanjut terhadap nilai rerata kadar air menunjukkan bahwa pengaruh penyimpanan pada suhu 8 ºC berbeda nyata dibandingkan dengan penyimpanan pada suhu 13 ºC dan suhu ruang selama penyimpanan pada taraf pengujian 5%. Kekerasan kulit buah manggis Perubahan kekerasan kulit menurun pada awal dan meningkat pada akhir penyimpanan pada ketiga suhu penyimpanan. Penurunan kekerasan terjadi sampai hari ke-16 pada penyimpanan 8 ºC dan 13 ºC, serta sampai hari ke-7 pada suhu ruang. Setelah masa simpan tersebut, kekerasan kulit akan meningkat. Hasil uji lanjut tingkat kekerasan kulit buah manggis selama penyimpanan pada suhu 8 ºC dan 13 ºC berbeda nyata dengan penyimpanan pada suhu ruang. Semakin tinggi suhu penyimpanan maka perubahan kekerasan kulit semakin cepat. 447

7 Kekerasan kulit buah (N) Suhu 13 Suhu 8 Ruang y Suhu 8 = 0,009x 2-0,232x + 3,768 R² = 0, y Suhu ruang = 0,021x 2-0,336x + 3,115 R² = 0,757 y Suhu 13 = 0,005x 2-0,110x + 3,734 R² = 0, Lama penyimpanan (hari) Gambar 4. Perubahan tingkat kekerasan buah selama penyimpanan. Penurunan kekerasan pada awal penyimpanan disebabkan oleh perombakan protopektin yang tidak larut menjadi asam pektat dan pektin yang larut dalam air. Menurut Pantastico (1989), hal ini disebabkan oleh pecahnya protopektin menjadi zat dengan bobot molekul yang lebih rendah karena aktivitas enzim poligalakturonase. Enzim poligalakturonase menguraikan protopektin dengan komponen utama asam poligalakturonat menjadi asam galakturonat sehingga larut dalam air dan mengakibatkan lemahnya dinding sel dan turunnya daya kohesi yang mengikat satu dengan yang lainnya. Senyawa dinding sel terdiri atas selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin. Degradasi hemiselulosa dan pektin pada proses pematangan membuat buah menjadi lebih lunak (Winarno, 2002). Penurunan kekarasan kulit buah manggis tidak terjadi secara terus menerus selama penyimpanan. Pada penyimpanan suhu ruang, penurunan kekerasan kulit terhenti pada hari ke-8 dan pada hari penyimpanan selanjutnya kekerasan kulit buah cenderung meningkat sampai akhir penyimpanan. Fenomena perubahan kekerasan kulit buah manggis selama penyimpanan juga terjadi pada penyimpanan suhu 8 ºC dan 13 ºC meski pada rentang waktu dan tingkat kekerasan yang berbeda. Pada penyimpanan suhu 8 ºC, penurunan kekerasan kulit buah tidak signifikan jika dibandingkan pada penyimpanan suhu 13 ºC. Namun pada akhir penyimpanan, kekerasan kulit buah yang disimpan pada suhu 8 ºC dan 13 ºC tidak berbeda nyata. Qonytah (2004) menyatakan selama penyimpanan kulit buah manggis terus mengalami kehilangan cairan dan 448

8 Susut berat (%) terjadi penebalan dinding sel yang mengakibatkan kulit menjadi keras. Transpirasi cairan di ruang-ruang antar sel menyebabkan sel menciut sehinggga ruang antar sel menyatu dan zat pektin saling berikatan. Susut bobot buah manggis Hasil pengamatan susut bobot buah manggis selama penyimpanan menunjukkan perubahan susut bobot sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Pengukuran susut bobot pada akhir penyimpanan tertinggi terjadi pada penyimpanan suhu ruang sebesar 17,19% selama 16 hari. Sedangkan pada penyimpanan suhu 8 ºC dan 13 ºC, susut bobot yang terjadi sebesar 6,32% dan 14,50% selama 28 hari y Suhu ruang = 1,039x + 0,118 R² = 0,995 y Suhu 13 = 0,516x + 0,538 R² = 0,994 y Suhu 8 = 0,231x + 0,115 R² = 0, Lama penyimpanan (hari) Suhu 13 Suhu 8 Suhu Ruang Gambar 5. Perubahan susut bobot selama penyimpanan. Susut bobot pada buah selama penyimpanan lebih banyak disebabkan karena penurunan kadar air buah. Proses respirasi dan transpirasi selama penyimpanan buah mengakibatkan penurunan kadar air yang berdampak pada peningkatan susut bobot. Susut bobot terjadi akibat hilangnya air buah dalam proses transpirasi dan menguapnya gas-gas hasil penguraian glukosa menjadi karbondioksida dalam proses respirasi selama penyimpanan (Soesarsono, 1988). Hasil pengamatan penampang melintang kulit buah manggis menunjukkan bahwa pada awal penyimpanan ruang-ruang antar sel jaringan parenkim kulit luar dan tengah terisi oleh cairan, namun pada akhir penyimpanan ruang-ruang antar sel tersebut rusak karena kehilangan cairan (Qanytah, 2004). Kehilangan cairan tersebut yang menyebabkan kadar air dalam kulit buah manggis berkurang selama penyimpanan dan mengakibatkan terjadinya susut bobot. 449

9 Kekerasan kulit buah (N) Hubungan kadar air, tingkat kakarasan dan susut bobot Pengerasan kulit merupakan indikator kerusakan pada penyimpanan buah manggis. Nilai pengerasan kulit yang tinggi pada akhir penyimpanan, menyebabkan buah sulit untuk dibuka dengan kondisi daging buah busuk, mengering atau bercendawan. Pengerasan kulit ini berkaitan dengan kandungan air pada kulit buah. Hasil penelitian Hasbi et al. (2005) dan Suyanti et al. (2007) menunjukkan bahwa kekerasan kulit cenderung meningkat sedangkan kadar air kulit buah cenderung menurun. Penurunan kadar air sebagai indikasi kehilangan air berpengaruh langsung terhadap kerusakan tekstur, kandungan gizi, kelayuan, dan pengerutan (Pantastico, 1989). Hasil analisis regresi kadar air terhadap kekerasan kulit buah manggis berupa pola nonlinear. Kekerasan menurun pada awal penyimpanan dan meningkat pada akhir penyimpanan sementara kadar air terus menurun selama penyimpanan. Perubahan kadar air terjadi dari nilai kadar air yang tinggi ke nilai yang rendah atau dari arah kanan ke arah kiri sumbu x Suhu 8 Suhu 13 Suhu ruang y suhu 13 = 0,07972x 2-9,833x + 305,09 R 2 = 0,823 ; p=0, y suhu ruang = 0,1207x 2-14,89x + 460,8 R 2 = 0,649 ; p=0,005 R² = Kadar air kulit buah (%) Gambar 6. Pola hubungan kadar air dan tingkat kekerasan selama penyimpanan. Kadar air berkorelasi dengan kekerasan kulit buah pada penyimpanan 13 ºC dan suhu ruang tetapi tidak berkorelasi pada penyimpanan 8 ºC. Pada suhu 8 ºC, data kadar air yang diperoleh sebesar 63,03-65,52% dan data kekerasan sebesar 3,14-5,04 N. Rentang data kadar air yang sempit menyebabkan pola hubungan antara kadar air dan kekerasan kulit tidak dapat ditentukan. 450

10 Kadar air (%) Sedangkan pada penyimpanan 13 ºC dan suhu ruang, rentang data kadar air yang diperoleh lebih lebar. Hubungan kadar air dan kekerasan kulit buah manggis pada penyimpanan 13 ºC dapat ditentukan dengan persamaan y = 0,07972x 2 9,833x + 305,9 dan pada suhu ruang y = 0,1207x 2 14,89x + 460,8. Kedua persamaan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kekerasan kulit berdasarkan perubahan kadar air kulit buah manggis karena memiliki nilai p-value < 5%. Berdasarkan nilai R 2, kontribusi kadar air kulit terhadap variasi kekerasan sebesar 64,9-82,3%. Hal ini berarti kekerasan kulit buah manggis tidak hanya dipengaruhi oleh kadar air tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kandungan lignin dan phenolic acid (Bunsiri et al., 2003; Choecom et al., 2003). Kadar air sangat berkorelasi dengan susut bobot pada semua suhu penyimpanan. Semakin menurun kadar air dalam buah manggis, maka nilai persentase susut bobot akan semakin meningkat. Hasil uji korelasi antar kadar air dan susut bobot berpola linier dengan nilai p-value < 1%. Nilai R 2 yang berkisar 75,7-94,3% berarti susut bobot sangat dipengaruhi oleh perubahan kadar air pada buah manggis yang disimpan y Suhu 8 = -0,279x + 65,41 R² = 0,757; p = 0, y Suhu Ruang = -0,436x + 65,39 R² = 0,907 ; p = 0, y Suhu 13 = -0,535x + 65,06 R² = 0,943; p = 0,0001 Suhu 13 Suhu 8 Suhu Ruang Susut berat (%) Gambar 7. Pola hubungan susut bobot dan kadar air selama penyimpanan. 451

11 KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu penyimpanan berpengaruh pada perubahan mutu fisik buah manggis. Penyimpanan pada suhu dingin mampu memperlambat proses kerusakan mutu fisik dan memperpanjang umur simpan buah manggis sampai dengan 4 minggu. Penyimpanan buah manggis pada suhu 8 ºC menyebabkan kerusakan dingin (chilling injury). DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus Dalam Angka. BPS Bandar Lampung. Bunsiri A, Ketsa S, Paull RE Phenolic Metabolism And Lignin Synthesis In Damage Pericarp Of Mangosteen Fruit After Impact. Postharvest Biology and Technology 29: Choehom R, Ketsa S, and Van Doorn WG Chilling Injury In Mangosteen Fruit. Journal of Horticultural and Biotechnology, 78: Hasbi, Saputra D, dan Juniar Masa Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Pada Berbagai Tingkat Kematangan, Suhu dan Jenis Kemasan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 3: Kader AA Mangosteen Recommendation For Maintaining Postharvest Quality. Departement of Pomology, University of California, Davis. CA Pantastico, R.B Fisiologi Pasca Panen Penanganan Dan Pemanfaatan Buah-Buahan Dan Sayur-Sayuran Tropika Dan Subtropika. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Qanytah Kajian perubahan mutu buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan perlakuan precooling dan penggunaan giberelin selama penyimpanan. Tesis Sekolah Pascasarjana. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Soesarsono Teknologi Penyimpanan Komoditi Pertanian. Bogor : Jurusan Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Press. Suyanti dan Setyadjit Teknologi Penanganan Buah Manggis Untuk Mempertahankan Mutu Selama Penyimpanan. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian 3: Winarno FG Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. Bogor: M-Brio Press. 452

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kadar Air Kulit Manggis Kadar air merupakan salah satu parameter penting yang menentukan mutu dari suatu produk hortikultura. Buah manggis merupakan salah satu buah yang mempunyai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. SUSUT BOBOT Susut bobot merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan mutu tomat. Perubahan terjadi bersamaan dengan lamanya waktu simpan dimana semakin lama tomat disimpan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. WARNA KULIT BUAH Selama penyimpanan buah pisang cavendish mengalami perubahan warna kulit. Pada awal pengamatan, buah berwarna hijau kekuningan dominan hijau, kemudian berubah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Susut Bobot Susut bobot merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan penurunan mutu buah. Muchtadi (1992) mengemukakan bahwa kehilangan bobot pada buah-buahan yang disimpan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia, I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.

Lebih terperinci

KAJIAN PENYIMPANAN DINGIN BUAH MANGGIS SEGAR (Garcinia Mangostana L.) DENGAN PERLAKUAN KONDISI PROSES PENYIMPANAN 1

KAJIAN PENYIMPANAN DINGIN BUAH MANGGIS SEGAR (Garcinia Mangostana L.) DENGAN PERLAKUAN KONDISI PROSES PENYIMPANAN 1 KAJIAN PENYIMPANAN DINGIN BUAH MANGGIS SEGAR (Garcinia Mangostana L.) DENGAN PERLAKUAN KONDISI PROSES PENYIMPANAN 1 Sutrisno 2, Ida Mahmudah 3, Sugiyono 4 ABSTRAK Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung

I. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung mampu memproduksi pisang sebanyak 319.081 ton pada tahun 2003 dan meningkat hingga

Lebih terperinci

KAJIAN PERUBAHAN MUTU BUAH MANGGA GEDONG GINCU SELAMA PENYIMPANAN DAN PEMATANGAN BUATAN OLEH : NUR RATIH PARAMITHA F

KAJIAN PERUBAHAN MUTU BUAH MANGGA GEDONG GINCU SELAMA PENYIMPANAN DAN PEMATANGAN BUATAN OLEH : NUR RATIH PARAMITHA F KAJIAN PERUBAHAN MUTU BUAH MANGGA GEDONG GINCU SELAMA PENYIMPANAN DAN PEMATANGAN BUATAN OLEH : NUR RATIH PARAMITHA F145981 29 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN PENDAHULUAN Dari penelitian pendahuluan diperoleh bahwa konsentrasi kitosan yang terbaik untuk mempertahankan mutu buah markisa adalah 1.5%. Pada pengamatan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan mutu yang diamati selama penyimpanan buah manggis meliputi penampakan sepal, susut bobot, tekstur atau kekerasan dan warna. 1. Penampakan Sepal Visual Sepal atau biasa

Lebih terperinci

Nurita Agustia 1, Raida Agustina 1, Ratna 1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Nurita Agustia 1, Raida Agustina 1, Ratna 1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Volume 1, Nomor 1, November 2016 Pengaruh Kemasan Plastik Dan Suhu Penyimpanan Terhadap Masa Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Effect of plastic packaging and storage temperature on the shelf

Lebih terperinci

Kajian Metode Pelilinan Terhadap Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana) Semi-Cutting dalam Penyimpanan Dingin

Kajian Metode Pelilinan Terhadap Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana) Semi-Cutting dalam Penyimpanan Dingin Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Agustus 2014 Vol. 19 (2): 104 110 ISSN 0853 4217 Kajian Metode Pelilinan Terhadap Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana) Semi-Cutting dalam Penyimpanan Dingin

Lebih terperinci

PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN

PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN (Changes in the quality of mangosteen fruits (Garcinia mangosiana L.) after transportation and

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis

Lebih terperinci

Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN UDARA TERHADAP SHELF-LIFE DAN KARAKTERISTIK BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah buah pisang. Tahun 2014, buah pisang menjadi buah dengan produksi terbesar dari nilai produksi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Kardus tipe RSC yang digunakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Kardus tipe RSC yang digunakan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengemasan Pisang Ambon Kuning Pada simulasi transportasi pisang ambon, kemasan yang digunakan adalah kardus/karton dengan tipe Regular Slotted Container (RSC) double flute

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengemasan Buah Nanas Pada penelitian ini dilakukan simulasi transportasi yang setara dengan jarak tempuh dari pengumpul besar ke pasar. Sebelum dilakukan simulasi transportasi,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Konsentrasi O dan CO dalam Kemasan mempunyai densitas antara.915 hingga.939 g/cm 3 dan sebesar,9 g/cm 3, dimana densitas berpengaruh terhadap laju pertukaran udara

Lebih terperinci

APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAH MANGGIS. Abstrak

APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAH MANGGIS. Abstrak APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAH MANGGIS Andriani Lubis 1*) 1) Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 23111 *) andriani_loebis@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN Proses respirasi sangat mempengaruhi penyimpanan dari buah melon yang terolah minimal, beberapa senyawa penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang beranekaragam dan melimpah. Beberapa jenis buah yang berasal dari negara lain dapat dijumpai dapat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Laju Respirasi Respirasi merupakan proses metabolisme oksidatif yang mengakibatkan perubahan-perubahan fisikokimia pada buah yang telah dipanen.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penyusunan Buah Dalam Kemasan Terhadap Perubahan Suhu Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pola

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Konsentrasi KMnO 4 Terhadap Susut Berat Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap susut berat cabai merah berbeda nyata

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIUM PERMANGANAT UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.,)

PENGGUNAAN KALIUM PERMANGANAT UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.,) PENGGUNAAN KALIUM PERMANGANAT UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.,) The Use of Potassium Permanganate to Extend the Shelf Life of Papaya Fruit Heri budiman (0706120664) Under

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Siam Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var Microcarpa) merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan

Lebih terperinci

Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN

Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN PENGARUH PELILINAN BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) SELAMA PENYIMPANAN (Effect of Mangosteen Waxing during Storage) Sugiyono 1, Sutrisno 2, Bianca Dwiarsih 3 1. Alumni Program Studi Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan berbagai jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya, masih banyak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Pemanenan buah jeruk dilakukan dengan menggunakan gunting. Jeruk yang dipanen berasal dari tanaman sehat yang berumur 7-9 tahun. Pada penelitian ini buah jeruk yang diambil

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Spektra Buah Belimbing

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Spektra Buah Belimbing IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Spektra Buah Belimbing Buah belimbing yang dikenai radiasi NIR dengan panjang gelombang 1000-2500 nm menghasilkan spektra pantulan (reflektan). Secara umum, spektra pantulan

Lebih terperinci

Variasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.)

Variasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.) Variasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.) 1* Ratna, 1 Syahrul, 1 Aulia Firdaus 1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian 24 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012, di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)

Lebih terperinci

Yennita Sihombing. (Makalah diterima, 3 Desember 2014 Disetujui, 4 Desember 2015) ABSTRAK

Yennita Sihombing. (Makalah diterima, 3 Desember 2014 Disetujui, 4 Desember 2015) ABSTRAK KAJIAN SIMULASI PENDUGAAN UMUR SIMPAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) Study of Prediction Simulation Life Storage to Determine the Quality of Mangosteen (Garcinia mangostana

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN MBAHASAN A. SUSUT BOBOT Perubahan susut bobot seledri diukur dengan menimbang bobot seledri setiap hari. Berdasarkan hasil pengukuran selama penyimpanan, ternyata susut bobot seledri mengalami

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Klorofil Daun Susut Bobot Laju Respirasi (O2 dan CO2)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Klorofil Daun Susut Bobot Laju Respirasi (O2 dan CO2) DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... vi TIM PENGUJI... vii RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme menjadi lambat sehingga

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Simpan Penggunaan pembungkus bahan oksidator etilen dapat memperpanjang umur simpan buah pisang dibandingkan kontrol (Lampiran 1). Terdapat perbedaan pengaruh antara P2-P7 dalam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pendahuluan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan emulsi lilin dan pelapisan lilin terhadap buah sawo dengan konsentrasi 0%, 2%,4%,6%,8%,10%, dan

Lebih terperinci

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat

Lebih terperinci

Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat

Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Emmy Darmawati 1), Gita Adhya Wibawa Sakti 1) 1) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai kajian semi-cutting dan pelilinan terhadap beberapa parameter mutu buah manggis (Garciana mangostana L.) selama penyimpanan dingin dilaksanakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Manggis

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Manggis II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Manggis Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu Malaysia dan Indonesia.

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN WADAH PENGEMASAN TERHADAP MUTU CABE RAWIT (Capsicum frutescens) YANG DISIMPAN PADA RUANG PENDINGIN ABSTRACT

KAJIAN PENGGUNAAN WADAH PENGEMASAN TERHADAP MUTU CABE RAWIT (Capsicum frutescens) YANG DISIMPAN PADA RUANG PENDINGIN ABSTRACT KAJIAN PENGGUNAAN WADAH PENGEMASAN TERHADAP MUTU CABE RAWIT (Capsicum frutescens) YANG DISIMPAN PADA RUANG PENDINGIN Diliyanti Oktavia Kapoh 1) Frans Wenur 2), Douwes D. Malik 3 ), Stella M.E.Kairupan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) TK 2 (b) TK 3 (c) TK 4 Gambar 5. Manggis dengan tingkat kematangan berbeda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) TK 2 (b) TK 3 (c) TK 4 Gambar 5. Manggis dengan tingkat kematangan berbeda IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Kematangan Buah Manggis Tingkat kematangan manggis yang dianalisis dalam tahap ini ada 3 yaitu tingkat kematangan 2, 3, dan 4. Tingkat kematangan 2 terlihat dari warna

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga 3 TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga Tanaman buah naga termasuk dalam kingdom Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Caryophyllales, famili Cactaceae, subfamili Cactoidae, genus Hylocereus Webb.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pati bahan edible coating berpengaruh terhadap kualitas stroberi (Fragaria x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pati bahan edible coating berpengaruh terhadap kualitas stroberi (Fragaria x 57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Jenis Pati Bahan Edible Coating terhadap Kualitas Stroberi (Fragaria x ananassa) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis pati bahan

Lebih terperinci

Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN

Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN 81-71 PENGARUH JENIS KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) PADA SIMULASI TRANSPORTASI (Effects of

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai

Lebih terperinci

komunikasi penulis,

komunikasi penulis, Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 2, No. 1, Feb-Mei: 1-6 KARAKTERISTIK FISIOLOGI MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) DALAM PENYIMPANAN ATMOSFER TERMODIFIKASI [PHYSIOLOGY CHARACTERISTICS OF MANGOSTEEN (Garcinia

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. interaksi antara perlakuan umur pemanenan dengan konsentrasi KMnO 4. Berikut

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. interaksi antara perlakuan umur pemanenan dengan konsentrasi KMnO 4. Berikut IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pada semua parameter menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan umur pemanenan dengan konsentrasi KMnO 4. Berikut ini merupakan rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu produk pertanian yang memiliki potensi cukup tinggi untuk ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura. Komoditas hortikultura

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Parameter Fisik dan Organoleptik Pada Perlakuan Blansir 1. Susut Bobot Hasil pengukuran menunjukkan bahwa selama penyimpanan 8 hari, bobot rajangan selada mengalami

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PENYIMPANAN (BIJI PLASTIK) TERHADAP UMUR SIMPAN WORTEL SEGAR (Daucus carrota L.)

PENGARUH MEDIA PENYIMPANAN (BIJI PLASTIK) TERHADAP UMUR SIMPAN WORTEL SEGAR (Daucus carrota L.) Jurnal Teknik Pertanian LampungVol.3, No. 2: 111-118 PENGARUH MEDIA PENYIMPANAN (BIJI PLASTIK) TERHADAP UMUR SIMPAN WORTEL SEGAR (Daucus carrota L.) [THE EFFECT OF STORAGE MEDIA (PLASTIC SEED) TO KEEP

Lebih terperinci

Pengaruh Aplikasi Kalsium terhadap Getah Kuning pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Pengaruh Aplikasi Kalsium terhadap Getah Kuning pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Pengaruh Aplikasi Kalsium terhadap Getah Kuning pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) The Effect of Calcium Application on Gamboge in Mangosteen Fruit (Garcinia mangostana L.) Indah Wulandari 1 dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang Pisang adalah salah satu jenis tanaman pangan yang sudah dibudidayakan sejak dahulu. Pisang berasal dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, kemudian menyebar luas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan sayuran berbentuk buah yang banyak dihasilkan di daerah tropis dan subtropis. Budidaya tanaman tomat terus meningkat seiring

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA SIMPAN PASIR DAN BIJI PLASTIK DENGAN PEMBERIAN AIR PENDINGIN TERHADAP PERUBAHAN MUTU PADA BUAH PISANG KEPOK (MUSA NORMALIS L)

PENGARUH MEDIA SIMPAN PASIR DAN BIJI PLASTIK DENGAN PEMBERIAN AIR PENDINGIN TERHADAP PERUBAHAN MUTU PADA BUAH PISANG KEPOK (MUSA NORMALIS L) Jurnal Teknik Pertanian LampungVol.3, No. 2:173-182 PENGARUH MEDIA SIMPAN PASIR DAN BIJI PLASTIK DENGAN PEMBERIAN AIR PENDINGIN TERHADAP PERUBAHAN MUTU PADA BUAH PISANG KEPOK (MUSA NORMALIS L) (Influence

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya dengan berbagai spesies flora. Kekayaan tersebut merupakan suatu anugerah besar yang diberikan Allah SWT yang seharusnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Panen dan Pascapanen Pisang Cavendish' Pisang Cavendish yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm (NTF)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Panen dan Pascapanen Pisang Cavendish' Pisang Cavendish yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm (NTF) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Panen dan Pascapanen Pisang Cavendish' Pisang Cavendish yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm (NTF) memiliki ciri diameter sekitar 3,1 cm. Panen pisang Cavendish dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat 20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI

PENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI PENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Stroberi merupakan tanaman buah yang pertama kali ditemukan di Chili, Amerika, dan termasuk dalam komoditi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Manggis (Garcinia mangostana L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Manggis (Garcinia mangostana L.) 5 TINJAUAN PUSTAKA Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Lebih terperinci

Penentuan Tingkat Kerusakan Buah Alpukat pada Posisi Pengangkutan Dengan Simulasi Getaran yang Berbeda

Penentuan Tingkat Kerusakan Buah Alpukat pada Posisi Pengangkutan Dengan Simulasi Getaran yang Berbeda Penentuan Tingkat Kerusakan Buah Alpukat pada Posisi Pengangkutan Dengan Simulasi Getaran yang Berbeda Khusna Fauzia*, Musthofa Lutfi, La Choviya Hawa Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan diawali dengan melakukan uji terhadap buah salak segar Padangsidimpuan. Buah disortir untuk memperoleh buah dengan kualitas paling

Lebih terperinci

Identifikasi Perubahan Mutu Selama Penyimpanan Buah Manggis Menggunakan Near Infra Red Spectroscopy

Identifikasi Perubahan Mutu Selama Penyimpanan Buah Manggis Menggunakan Near Infra Red Spectroscopy Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Agustus 2012 Vol. 17 (2): 120 125 ISSN 0853 4217 Identifikasi Perubahan Mutu Selama Penyimpanan Buah Manggis Menggunakan Near Infra Red Spectroscopy (Identification

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam CaCl 2 terhadap Susut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam CaCl 2 terhadap Susut BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam CaCl 2 terhadap Susut Bobot Buah Jambu Biji Merah Penimbagan susut bobot buah merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Umur Panen dan Suhu Simpan terhadap Umur Simpan Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis)

Pengaruh Umur Panen dan Suhu Simpan terhadap Umur Simpan Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis) Pengaruh Umur Panen dan Suhu Simpan terhadap Umur Simpan Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis) Effects of Fruit Age and Storage Temperature on Shelf-life of Super Red-Fleshed Dragon Fruit (Hylocereus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman pertanian yang strategis untuk dibudidayakan karena permintaan cabai yang sangat besar dan banyak konsumen yang mengkonsumsi

Lebih terperinci

Fisiologi Pengerasan Perikarp Buah Manggis (Hardening Physiology of Mangosteen Pericarp)

Fisiologi Pengerasan Perikarp Buah Manggis (Hardening Physiology of Mangosteen Pericarp) Fisiologi Pengerasan Perikarp Buah Manggis (Hardening Physiology of Mangosteen Pericarp) Ismadi 1, Roedhy Poerwanto 2*, Darda Efendi 2, Maria Bintang 3, Deddy Muchtadi 4, Sutrisno 5 1 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kosentrasi Kalsium Klorida (CaCl 2 ) terhadap Pematangan dan Kualitas Buah Pisang Ambon Kuning ( Musa paradisiaca Var Sapientum) Berdasarkan penelitian yang telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang berasal dari hutan

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang berasal dari hutan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara. Salah satu sumber plasma nuftah manggis adalah Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran

Lebih terperinci

Umur Simpan Dan Mutu Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Berbagai Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan Pada Simulasi Transportasi

Umur Simpan Dan Mutu Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Berbagai Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan Pada Simulasi Transportasi Umur Simpan Dan Mutu Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Berbagai Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan Pada Simulasi Transportasi Oleh : YOLIVIA ASTRIANIEZ SEESAR F14053159 2009 DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengawetan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan metabolisme. Hal ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa respirasi pada buah dan sayuran tetap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati konsumen. Salah satu contoh kultivar jambu yang memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH PERLAKUAN PANAS METODE VAPOR HEAT TREATMENT TERHADAP MUTU PEPAYA (Carica papaya L.)

PENGARUH PERLAKUAN PANAS METODE VAPOR HEAT TREATMENT TERHADAP MUTU PEPAYA (Carica papaya L.) PENGARUH PERLAKUAN PANAS METODE VAPOR HEAT TREATMENT TERHADAP MUTU PEPAYA (Carica papaya L.) Oleh : Ali Parjito F14103039 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Resistensi Kulit Buah Manggis

Tabel Lampiran 1. Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Resistensi Kulit Buah Manggis LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Resistensi Kulit Buah Manggis 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24... (Bar) Suhu 15 0 C 1.64 0.29 0.16 0.32 0.24b 0.32b 0.27b 0.29b 0.39b 0.76b

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI)

PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI) PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI) Cara-cara penyimpanan meliputi : 1. penyimpanan pada suhu rendah 2. penyimpanan dengan

Lebih terperinci

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II Disusun oleh : Nur Aini Condro Wibowo Rumpoko Wicaksono UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Keripik wortel sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil produksi sendiri yang dilakukan di laboratorium proses Balai Besar Industri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Manggis merupakan salah satu buah tropis yang sangat disukai baik oleh masyarakat dalam negeri maupun masyarakat luar negeri. Buah manggis memiliki beberapa kekhasan sehingga

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGKAJIAN BAHAN PELAPIS, KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH MANGGIS KEMALA SYAMNIS AZHAR

PENGKAJIAN BAHAN PELAPIS, KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH MANGGIS KEMALA SYAMNIS AZHAR PENGKAJIAN BAHAN PELAPIS, KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH MANGGIS KEMALA SYAMNIS AZHAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani Buah Naga Buah naga termasuk famili Cactaceae dengan biji berkeping dua (dikotil). Famili ini meliputi 120-200 genera yang terdiri atas 1 500-2 000 spesies yang ditemukan khususnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus maupun yang ditanam sembarangan di kebun atau halaman rumah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus maupun yang ditanam sembarangan di kebun atau halaman rumah. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Hampir semua lapisan masyarakat Indonesia mengenal buah pisang. Buah pisang termasuk ke dalam golongan buah klimakterik. Penyebarannya sangat luas mulai dari dataran rendah

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM Disusun Oleh: ZINDY APRILLIA J 300 090 009 PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C Kualitas Sapi dan yang Disimpan pada Suhu THE QUALITY OF WAGYU BEEF AND BALI CATTLE BEEF DURING THE COLD STORAGE AT 4 O C Mita Andini 1, Ida Bagus Ngurah Swacita 2 1) Mahasiswa Program Profesi Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang penting di dunia, terutama untuk negara-negara berikilim subtropis. Seiring perkembangan ilmu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin

Lebih terperinci

Sugiyatno, A. dan Retno Pangestuti BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA 2 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH ABSTRAK

Sugiyatno, A. dan Retno Pangestuti BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA 2 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH ABSTRAK PENGARUH PELILINAN TERHADAP PENAMPILAN DAN UMUR SIMPAN PAMELO MAGETAN (Citrus Maxima cv MAGETAN) (Waxing Effect to Performance and Shelf-life of Magetan Pummelo (Citrus Maxima cv Magetan)) 1 2 Sugiyatno,

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 22 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Cemaran Getah Kuning pada Aril dan Kulit Buah Manggis Tanaman yang diberi kalsium menghasilkan skor getah kuning aril dan kulit buah yang lebih rendah daripada tanaman yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura.

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buah (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura. Buah mudah sekali mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor keadaan fisik buah yang

Lebih terperinci