ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SEKOLAH DASAR DI KOTA DEPOK MENGGUNAKAN METODE PROSES ANALISA BERTINGKAT
|
|
- Irwan Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SEKOLAH DASAR DI KOTA DEPOK MENGGUNAKAN METODE PROSES ANALISA BERTINGKAT Septi Andryana Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional, Jl. Sawo Manila, Pejaten Pasar Minggu No.61, Jakarta ABSTRAK Saat ini tercatat 548 sekolah dasar di kota Depok. Para orang tua calon murid harus selektif dalam memilihkan sekolah bagi putra-putrinya. Permasalahannya, faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Dengan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah dasar beserta besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut, berbagai alternatif sekolah dapat diusulkan dengan lebih efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytic Hierarchy Process sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, dengan menyederhanakan suatu masalah kompleks yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata variabel dalam suatu hierarki. Hasil analisa menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan sekolah dasar adalah pendidikan (38.2%), kemudian lokasi sekolah (25%), fasilitas sekolah (16%), biaya pendidikan (10.1%), spiritual (6.4%) dan terakhir adalah ekstrakurikuler (4.3%). SD Tugu ibu merupakan alternatif sekolah terbaik (19.1%), sedangkan SDN Sukmajaya 5 (11.5%) berada pada urutan kedua. Kata Kunci: Analytic Hierarchy Process, analisa faktor-faktor, sekolah dasar. I. PENDAHULUAN Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dasar, jelas memegang peranan penting dalam pembangunan wawasan anak bangsa. Kota Depok sebagai kota pendidikan, jelas memiliki banyak lembaga pendidikan dasar baik negeri maupun swasta. Tak mau ketinggalan dengan kawasan lain, terutama kota Jakarta, sekolah dasar di Depok pun ramai dengan fasilitas dan kaya dengan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya. Setiap tahun menjelang tahun ajaran baru, para orangtua berburu sekolah untuk putera-puterinya. Dalam memilih sekolah dasar, para orang tua harus benar-benar memahami karakteristik anaknya serta mencari informasi sebanyakbanyaknya dan menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan juga faktor finansial. Tujuan utama dari penelitian ini adalah membangun Sistem Penunjang Keputusan dengan metode Analytic Hierarchy Process untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah dasar di kota Depok. 24
2 Sistem Penunjang Keputusan (DSS) II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System - DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan yang spesifik. DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semiterstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan. (Mc-Leod, 1996) Analytic Hierarchy Process (AHP) Salah satu langkah yang dapat diambil dalam membuat keputusan adalah dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process. AHP dikembangkan oleh Profesor Thomas L. Saaty pada musim semi 1970 untuk menghadapi masalah perencanaan militer Amerika Serikat. AHP adalah suatu metode yang sederhana dan fleksibel yang menampung kreatifitas dalam ancangannya terhadap suatu masalah (dibuat sesuai dengan masing-masing pemakai). Metode ini menstruktur masalah dalam bentuk hierarki dan memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. (Saaty, 1993) Kekuatan AHP terletak pada ancangannya yang bersifat holistic yang menggunakan logika, pertimbangan berdasarkan intuisi, data kuantitatif dan preferensi kualitatif. Kekuatan AHP juga terletak pada struktur hierarkinya yang memungkinkan seseorang memasukkan semua faktor penting, nyata maupun tidak nyata dan mengaturnya dari atas ke bawah mulai dengan yang paling penting ke tingkat yang berisi alternatif untuk dipilih mana yang terbaik. Tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan metode AHP, yaitu: penyusunan hierarki, penentuan prioritas dan konsistensi logis. Abstraksi susunan hierarki keputusan dapat dilihat di bawah ini: Level 1: Fokus/Sasaran Utama Level 2: Faktor/kriteria Fl F2 F3 Level 3: Faktor Al A2 A3 Level 4: Obyektif O1 O2 O3 Level 5: Alternatif SI S2 S3 Setiap hierarki tidak perlu selalu terdiri dari 5 level, banyaknya level tergantung pada permasalahan yang sedang dihadapi. Tetapi untuk setiap permasalahan, level 1 (fokus/sasaran), level 2 (faktor/kriteria), dan level 5 (alternatif) harus selalu ada. Untuk mengkuantifikasi pendapat kualitatif tersebut digunakan skala penilaian sehingga akan diperoleh nilai pendapat dalam bentuk angka (kuantitatif). Menurut Saaty, untuk berbagai permasalahan, skala 1 sampai 9 merupakan skala yang terbaik dalam mengkualifikasikan pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya berdasarkan nilai RMS (Root Mean Square Deviation) dan MAD (Median Absolute Deviation). Nilai dan definisi pendapat kualitatif dalam skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut. 25
3 Tabel 2.1 Skala Matriks Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan , 4, 6, 8 1/(2-9) Definisi Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain (equal importance) Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lain (moderate more importance) Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen yang lain (essential strong more importance) Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada elemen yang lain (demonstrated importance) Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen yang lain (absolutely more importance) Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (grey area) Jika kriteria C1 mendapatkan satu angka bila dibandingkan dengan kriteria C2, C2 memiliki nilai kebalikan bila dibandingkan C1 Penjelasan Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat tersebut Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen yang tampak dalam praktek Pengalaman menunjukkan satu elemen sangat jelas lebih penting Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi Jika kriteria C1 mempunyai nilai x bila dibandingkan dengan kriteria C2, maka kriteria C2 mendapatkan nilai 1/x bila dibandingkan kriteria C1 Sumber: Saaty (1993) Criterium DecisionPlus (CDP) Desktop software Criterium DecisionPlus (CDP) 3.04 adalah sebuah Microsoft Windows decision tool yang dapat membantu user dalam membuat keputusan- keputusan yang kompleks dari alternatifalternatif yang ada dengan multi-kriteria (multiple criteria). CDP dibuat oleh perusahaan InfoHarvest Inc. ( CDP mendukung dua metode analisa multikriteria yaitu metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART), serta analisa ketidakpastian (uncertainty analysis). CDP 3.04 dapat menangani hingga 200 alternatif, 300 tujuan + kriteria dan total maksimal 500 blok. Jumlah per level = 200, jumlah subkriteria per kriteria = 50 dan jumlah super kriteria per kriteria =
4 III. METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1. Tahap pertama, kegiatan penelitian ditekankan pada identifikasi permasalahan disertai dengan tujuan dan kegunaan dari penelitian yang diharapkan. Selanjutnya dibutuhkan beberapa studi literatur mengenai Sistem Penunjang Keputusan (DSS), metode Analytic Hierarchy Process (AHP), analisa keputusan serta software tool Criterium DecisionPlus Tahap kedua, kegiatan penelitian ditekankan pada studi kasus. Dalam studi kasus, dilakukan pengumpulan data tentang nilai kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan sekolah dasar dengan cara wawancara dan observasi pada sepuluh sekolah dasar (SD) dan sepuluh sekolah taman kanak-kanak (TK) di kecamatan Sukmajaya, Depok serta pengisian kuesioner oleh 50 orang responden yang dipilih secara acak sederhana dari orang tua murid TK. 3. Tahap ketiga, kegiatan penelitian ditekankan pada pengembangan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang meliputi: perumusan masalah (penentuan sasaran, kriteria dan alternatif), pembobotan kriteria, pembobotan alternatif dan penghitungan consistency ratio (CR). Untuk menyelesaikan perhitungan-perhitungan AHP, digunakan software tool Criterium DecisionPlus Tahap keempat, kegiatan penelitian ditekankan pada analisa hasil dari metode AHP sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan sekolah dasar yang tepat. Penelitian mengenai Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Sekolah Dasar di Kota Depok Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process ini, dilakukan di sepuluh sekolah dasar baik SD negeri maupun SD swasta serta di sepuluh sekolah TK yang berada di wilayah kecamatan Sukmajaya. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, terhitung mulai bulan Januari 2008 hingga bulan Maret Data primer seperti kriteria-kriteria pemilihan sekolah dasar (pendidikan, fasilitas sekolah, lokasi sekolah, ekstrakurikuler, spiritual dan biaya pendidikan), data sekolah (data guru, prestasi sekolah, fasilitas penunjang, kegiatan sekolah dan biaya pendidikan), data orang tua murid serta data calon murid, diperoleh melalui pengisian kuesioner, wawancara dan observasi di lokasi penelitian. Data sekunder yang penulis kumpulkan berupa data sekolah di kecamatan Sukmajaya, Depok. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah dasar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Faktor Pendidikan Menunjukkan mutu pendidikan pada suatu sekolah dasar, seperti: prestasi sekolah (peringkat se- SD, prestasi dalam kejuaraan antar SD), prestasi murid (pencapaian nilai UAN, prestasi dalam kompetisi bidang pelajaran) dan kualitas guru (tingkat pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja). 2. Faktor Fasilitas Sekolah Merujuk kepada fasilitas yang tersedia pada suatu sekolah dasar, seperti: ketersediaan ruang kelas, antar-jemput, perabotan sekolah dan laboratorium. 3. Faktor Lokasi Sekolah Menunjukkan jarak antara sekolah dengan rumah dan letak sekolah tersebut (strategis atau tidak, mudah diakses atau tidak). 27
5 4. Faktor Ekstrakurikuler Meliputi kegiatan olahraga, kesenian dan pramuka yang ditunjukkan dengan prestasi, ketersediaan ruangan/lapangan olahraga, ketersediaan perlengkapan ekstrakurikuler dan ketersediaan instruktur. 5. Faktor Spiritual Meliputi semua kegiatan keagamaan seperti: peringatan hari-hari besar pendalaman agama (kegiatan imtaq). keagamaan serta 6. Faktor Biaya Pendidikan Meliputi semua biaya yang dikenakan untuk murid baru, seperti: uang gedung, uang kegiatan, uang sekolah per bulan, uang buku, uang seragam dan lain-lain. Langkah-langkah Penggunaan Metode AHP: 1. Penentuan Sasaran, Kriteria dan Alternatif Informasi mengenai sasaran, kriteria dan alternatif tersebut disusun dalam bentuk diagram bertingkat/hierarki seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut 2. Pembobotan Kriteria Gambar 3.1 Struktur Hierarki Pemilihan Sekolah Dasar 28
6 Garis-garis pada struktur hierarki di atas, yang menghubungkan kotak-kotak antar level, merupakan hubungan yang perlu diukur dengan perbandingan berpasangan (Pairwise Comparison) dengan arah ke level yang lebih tinggi 3. Pembobotan Alternatif Sesuai dengan struktur hierarki pada gambar 3.1, alternatif pada level 3 diukur dengan perbandingan berpasangan berarah ke level 2. Ada enam perbandingan berpasangan untuk sepuluh alternatif bagi setiap kriteria, dimana sepuluh alternatif SD tersebut dibandingkan berdasarkan kriteria pendidikan, fasilitas sekolah, lokasi sekolah, ekstrakurikuler, spiritual dan biaya pendidikan. 4. Konsistensi Logis Consistency Ratio (CR) merupakan parameter yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah penilaian perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsisten atau tidak. Pengujian konsistensi ini dilakukan setelah nilai prioritas untuk setiap elemen dalam suatu tingkatan telah diperoleh. Penilaian dapat dikatakan konsisten apabila diperoleh nilai CR yang lebih kecil atau sama dengan 0,10. Bila nilai CR lebih besar dari 0,10 maka pertimbangan yang telah dibuat perlu diperiksa kembali. Perhitungan AHP Menggunakan CDP 3.04 Perhitungan AHP dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan software tool Criterium DecisionsPlus Dengan software ini dapat dilakukan analisa sensitivitas serta pencetakan grafik dan tabel perhitungan. Analisa Dengan Metode AHP IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Keenam kriteria tersebut harus ditentukan tingkat kepentingannya dengan cara membuat perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) sehingga tingkat kepentingan (importance) suatu kriteria relatif terhadap kriteria lain dapat dinyatakan dengan jelas. Skala yang digunakan sesuai dengan tabel 4.1 Tabel 4.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Hasil Survey KRITERIA Pendidikan Fasilitas Lokasi Ekstra- Spiritual Biaya Sekolah Sekolah kurikuler Pendidikan Pendidikan Fasilitas Sekolah 1/3 1 1/ Lokasi Sekolah 1/ Ekstrakurikuler 1/6 1/4 1/5 1 1/2 1/3 Spiritual 1/5 1/3 1/ /2 29
7 Biaya Pendidikan 1/4 1/2 1/ Sumber: Data diolah oleh penulis Penentuan Ranking Kriteria Matriks pada tabel 4.2 akan diolah untuk menentukan ranking dari kriteria, yaitu dengan jalan menentukan nilai eigen (eigen vector). Hasil run program menggunakan CDP 3.04, menghasilkan ranking sebagai berikut: Tabel 4.2 Matriks Perbandingan Berpasangan dan Nilai Eigen KRITERIA Pendi- Fasilitas Lokasi Ekstra- Spiritual Biaya Nilai Ranking dikan Sekolah Sekolah kurikuler Pend. Eigen Pendidikan Fasilitas Sekolah Lokasi Sekolah Ekstrakurikuler Spiritual Biaya Pendidikan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa: faktor pendidikan / = 1.53 kali lebih penting daripada faktor lokasi sekolah; faktor lokasi sekolah / = 1.57 kali lebih penting daripada faktor fasilitas sekolah; faktor fasilitas sekolah / = 1.59 kali lebih penting daripada faktor biaya pendidikan; faktor biaya pendidikan / = 1.57 kali lebih penting daripada faktor spiritual; faktor spiritual / = 1.5 kali lebih penting daripada faktor ekstrakurikuler; faktor pendidikan / = 2.40 kali lebih penting daripada faktor fasilitas sekolah; faktor fasilitas sekolah / = 2.49 kali lebih penting daripada faktor spiritual; faktor fasilitas sekolah / = 3.73 kali lebih penting daripada faktor ekstrakurikuler; faktor pendidikan / = 5.97 kali lebih penting daripada faktor spiritual; faktor pendidikan / = 3.80 kali lebih penting daripada faktor biaya pendidikan; faktor biaya pendidikan / = 2.35 kali lebih penting daripada faktor ekstrakurikuler; faktor pendidikan / = 8.94 kali lebih penting daripada faktor ekstrakurikuler; faktor lokasi sekolah / = 5.85 kali lebih penting daripada faktor ekstrakurikuler; faktor lokasi sekolah / = 3.91 kali lebih penting 30
8 daripada faktor spiritual; faktor lokasi sekolah / = 2.49 kali lebih penting daripada faktor biaya pendidikan. Penentuan Ranking Alternatif 1. Kriteria Pendidikan Perbandingan berpasangan berikut menunjukkan bahwa sekolah yang paling tinggi mutu pendidikannya adalah SD Tugu Ibu, kemudian SD Pemuda Bangsa, SDN Sukmajaya 5, SDIT Rahmaniyah, SDIF Al-Fikri, SD Tunas Global, SDI Binakheir, SDN Mekarjaya 11, SDN Sukmajaya 4 dan terakhir SDN Cipayung. C MJ S4 S5 PB TI R AF B TG C 1 1/2 1/2 1/3 1/4 1/5 1/3 1/3 1/3 1/3 MJ /2 1/3 1/4 1/2 1/2 1/2 1/2 S4 2 1/2 1 1/3 1/4 1/5 1/3 1/3 1/3 1/3 S /2 1/ PB / TI R /2 1/2 1/ AF /2 1/2 1/3 1/ B /2 1/2 1/3 1/2 1/2 1 1/2 TG /2 1/2 1/2 1/2 1/ Kriteria Fasilitas Sekolah Perbandingan berpasangan berikut menunjukkan bahwa SD yang paling baik fasilitas sekolahnya adalah SDIF Al-Fikri, kemudian SD Tunas Global, SDIT Rahmaniyah, SD Tugu Ibu, SD Pemuda Bangsa, SDI Binakheir, SDN Sukmajaya 5, SDN Mekarjaya 11, SDN Cipayung dan terakhir SDN Sukmajaya 4. C MJ S4 S5 PB TI R AF B TG C 1 1/2 2 1/3 1/4 1/4 1/5 1/6 1/4 1/5 MJ /2 1/3 1/3 1/4 1/5 1/3 1/4 31
9 S4 1/2 1/2 1 1/3 1/4 1/4 1/5 1/6 1/4 1/5 S /3 1/3 1/3 1/4 1/3 1/3 PB /2 1/2 1/3 2 1/2 TI /2 1/3 2 1/2 R /2 2 1/2 AF B /2 1/2 1/2 1/3 1 1/2 TG / Kriteria Lokasi Sekolah Perbandingan berpasangan berikut menunjukkan bahwa SD yang paling strategis lokasi sekolahnya adalah SD Tugu Ibu, kemudian SDN Mekarjaya 11, SDN Sukmajaya 5, SDN Cipayung, SD Pemuda Bangsa, SDIT Rahmaniyah, SDIF Al-Fikri, SDI Binakheir, SDN Sukmajaya 4 dan terakhir SD Tunas Global. C MJ S4 S5 PB TI R AF B TG C 1 1/2 2 1/2 2 1/ MJ / S4 1/2 1/3 1 1/3 1/2 1/5 2 1/2 1/2 2 S5 2 1/ / PB 1/2 1/2 2 1/2 1 1/ TI R 1/2 1/3 1/2 1/3 1/2 1/ AF 1/2 1/2 2 1/2 1/2 1/4 1/ B 1/2 1/3 2 1/2 1/2 1/5 1/2 1/2 1 2 TG 1/3 1/4 1/2 1/4 1/2 1/6 1/2 1/2 1/ Kriteria Ekstrakurikuler Perbandingan berpasangan berikut menunjukkan bahwa SD yang paling baik kegiatan ekstrakurikulernya adalah SD Tunas Global. Urutan selanjutnya adalah SD Pemuda Bangsa, SD Tugu Ibu, SDIT Rahmaniyah, SDN Sukmajaya 5, SDIF Al-Fikri, SDN Mekarjaya 11, SDI Binakheir, SDN Sukmajaya 4 dan di urutan terakhir adalah SDN Cipayung. 32
10 C MJ S4 S5 PB TI R AF B TG C 1 1/3 1/2 1/4 1/5 1/5 1/4 1/4 1/3 1/4 MJ /2 1/3 1/3 1/3 1/3 2 1/3 S4 2 1/2 1 1/3 1/4 1/4 1/3 1/3 2 1/3 S /2 1/2 1/2 1/3 2 1/3 PB /2 TI / /2 R /2 1/ /2 AF /2 1/2 1/ /3 B 3 1/2 1/2 1/2 1/3 1/2 1/2 1/2 1 1/4 TG Kriteria Spiritual Perbandingan berpasangan berikut menunjukkan bahwa SD yang paling baik kegiatan spiritualnya adalah SDIT Rahmaniyah. Urutan selanjutnya adalah SDIF Al-Fikri, SDI Binakheir, SDN Sukmajaya 5, SD Tunas Global, SDN Mekarjaya 11, SDN Sukmajaya 4, SDN Cipayung, SD Tugu Ibu dan di urutan terakhir adalah SD Pemuda Bangsa. C MJ S4 S5 PB TI R AF B TG C 1 1/2 1/2 1/ /4 1/3 1/2 1/2 MJ / /4 1/3 1/2 1/2 S4 2 1/2 1 1/ /4 1/3 1/2 1/2 S /4 1/3 1/2 1/2 PB 1/2 1/4 1/3 1/4 1 1/2 1/6 1/5 1/3 1/2 TI 1/2 1/3 1/2 1/ /5 1/4 1/3 1/2 R AF /
11 B /3 1/2 1 2 TG /3 1/2 1/ Kriteria Biaya Pendidikan Perbandingan berpasangan berikut menunjukkan bahwa SD yang paling rendah biaya sekolahnya adalah SDN Cipayung. Urutan selanjutnya adalah SDN Sukmajaya 4, SDN Sukmajaya 5, SDN Mekarjaya11, SD Pemuda Bangsa, SD Tugu Ibu, SDIT Rahmaniyah, SDIF Al-Fikri, SD Tunas Global dan di urutan terakhir adalah SDI Binakheir. C MJ S4 S5 PB TI R AF B TG C MJ 1/3 1 1/ S4 1/ S5 1/4 1/3 1/ PB 1/5 1/4 1/3 1/ TI 1/6 1/5 1/4 1/5 1/ R 1/7 1/6 1/5 1/6 1/4 1/ AF 1/8 1/7 1/6 1/7 1/5 1/4 1/ B 1/9 1/8 1/7 1/8 1/6 1/5 1/4 1/3 1 2 TG 1/9 1/8 1/7 1/8 1/6 1/5 1/4 1/3 1/2 1 Keenam matriks tersebut kemudian dihitung nilai eigennya. Hasil dari run program dengan software tool CDP 3.04 menghasilkan nilai eigen seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Berdasarkan nilai eigen tersebut, dapat diketahui bahwa SD yang paling tinggi nilai eigennya adalah SD Tugu Ibu (0.191), sehingga SD Tugu Ibu merupakan alternatif SD yang paling tepat untuk dipilih, menyusul kemudian SDN Sukmajaya 5 (0.115), SD Pemuda Bangsa (0.114), SDIT Rahmaniyah dan SDIF Al- Fikri (0.107), SDN Mekarjaya 11(0.087), SD Tunas Global (0.085), SDN Cipayung (0.074), SDI Binakheir (0.065) dan urutan terakhir adalah SDN Sukmajaya 4 (
12 Gambar 4.1 Nilai Eigen Pada Hierarki Pemilihan Sekolah Dasar Pengujian Nilai CR Setelah dilakukan pembobotan untuk setiap kriteria dan alternatif, selanjutnya perlu dilakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai Rasio Konsistensi (Consistency Ratio-CR) dimana nilai CR ini merupakan parameter yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah penilaian perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsisten atau tidak. Hasil dari penghitungan nilai CR menggunakan CDP 3.04 pada tabel 4.3 berikut menunjukkan bahwa semua perbandingan berpasangan yang dilakukan untuk setiap kriteria dan alternatif dalam pemilihan sekolah dasar ini telah dilakukan dengan konsisten. Tabel 4.3 Nilai CR pada Struktur Hierarki Pemilihan Sekolah Dasar SASARAN/KRITERIA NILAI CR KETERANGAN Memilih Sekolah Dasar CR < 0.1, diterima Pendidikan CR < 0.1, diterima Fasilitas Sekolah CR < 0.1, diterima Lokasi Sekolah CR < 0.1, diterima 35
13 Ekstrakurikuler CR < 0.1, diterima Spiritual CR < 0.1, diterima Biaya Pendidikan CR < 0.1, diterima Analisa Hasil Keputusan Gambar 4.2 dan gambar 4.3 berikut menunjukkan penilaian terhadap sepuluh alternatif SD berdasarkan enam kriteria. SD yang memiliki skor tertinggi adalah SD yang terbaik, artinya telah memenuhi semua kriteria yang diinginkan oleh para orang tua murid dalam pemilihan sekolah dasar. Terlihat bahwa SD Tugu Ibu ada di urutan pertama (19.1%), kemudian SDN Sukmajaya 5 (11.5%), SD Pemuda Bangsa (11.4%), SDIF Al-Fikri dan SDIT Rahmaniyah (10,7%), SDN Mekarjaya 11 (8.7%), SD Tunas Global (8.5%), SDN Cipayung (7.4 %), SDI Binakheir (6.5%) dan di urutan terakhir adalah SDN Sukmajaya 4 (5.5%). Gambar 4.2 Skor Keputusan Sedangkan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor pendidikan (38.2%), kemudian faktor lokasi sekolah (25%), faktor fasilitas sekolah (16%), faktor biaya pendidikan (10.1%), faktor spiritual (6.4%) dan faktor yang paling sedikit pengaruhnya adalah faktor ekstrakurikuler (5.5%). 36
14 Gambar 4.3 Kriteria Vs Alternatif Analisa Sensitivitas Analisa sensitivitas dapat dipakai pula untuk memprediksi keadaan apabila terjadi perubahan yang cukup besar, misalnya terjadi perubahan bobot prioritas atau urutan prioritas dan kriteria karena adanya perubahan kebijaksanan sehingga muncul usulan pertanyaan bagaimana urutan prioritas alternatif yang baru dan tindakan apa yang perlu dilakukan. 1. Pengaruh Perubahan Faktor Pendidikan Analisa sensitivitas pada gambar 4.4 berikut menunjukkan bahwa dengan penurunan bobot nilai pada faktor pendidikan maka akan terjadi peningkatan pada SDN Cipayung, SDN Mekarjaya 11 dan SDIF Al-Fikri; terjadi penurunan pada SD Tugu Ibu; sedangkan SDIT Rahmaniyah relatif konstan. 37
15 Gambar 4.4 Sensitivitas Berdasarkan Faktor Pendidikan 2 Pengaruh Perubahan Faktor Fasilitas Sekolah Analisa sensitivitas pada gambar 4.5 di bawah ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan bobot nilai pada faktor fasilitas sekolah maka akan terjadi peningkatan pada SDIF Al-Fikri, SDIT Rahmaniyah dan SD Tunas Global, sedangkan SD Tugu Ibu dan SD Pemuda Bangsa mengalami penurunan Gambar 4.5 Sensitivitas Berdasarkan Faktor Fasilitas Sekolah 38
16 3 Pengaruh Perubahan Faktor Lokasi Sekolah Analisa sensitivitas pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa dengan penurunan bobot nilai pada faktor lokasi sekolah, maka akan terjadi peningkatan pada SD Tunas Global, SDIT Rahmaniyah, SD Pemuda Bangsa dan SDIF Al-Fikri, sedangkan SD Tugu Ibu mengalami penurunan Gambar 4.6 Sensitivitas Berdasarkan Faktor Lokasi Sekolah 4. Pengaruh Perubahan Faktor Ekstrakurikuler Analisa sensitivitas pada gambar 4.7 di bawah ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan bobot nilai pada faktor ekstrakurikuler maka akan terjadi peningkatan pada SD Tunas Global, SD Pemuda Bangsa dan SDIT Rahmaniyah serta penurunan pada SD Tugu Ibu dan SDN Sukmajaya 5 39
17 Gambar 4.7 Sensitivitas Berdasarkan Faktor Ekstrakurikuler 5. Pengaruh Perubahan Faktor Spiritual Analisa sensitivitas pada gambar 4.8 di bawah ini menunjukkan bahwa dengan penurunan bobot nilai pada faktor spiritual maka akan terjadi peningkatan pada SD Tugu Ibu dan SDN Sukmajaya 5 serta penurunan pada SDIT Rahmaniyah, SDIF Al-Fikri dan SDI Binakheir Gambar 4.8 Sensitivitas Berdasarkan Faktor Spiritual 40
18 6. Pengaruh Perubahan Faktor Biaya Pendidikan Analisa sensitivitas pada gambar 4.9 berikut ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan bobot nilai terhadap faktor biaya pendidikan maka akan terjadi peningkatan terhadap SDN Cipayung, SDN Mekarjaya 11, SDN Sukmajaya 4 dan SDN Sukmajaya 5 sedangkan SD Tugu Ibu mengalami penurunan. Gambar 4.9 Sensitivitas Berdasarkan Faktor Biaya Pendidikan Kesimpulan VI. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam memilih sekolah dasar hendaklah para orang tua mempertimbangkan beberapa faktor seperti: mutu pendidikan, fasilitas sekolah, lokasi sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan spiritual dan besarnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Analisa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah dasar tersebut perlu dilakukan agar alternatif sekolah yang dipilih dapat lebih efektif. Dalam analisa ini, hierarki yang dibangun terdiri dari tiga level, yaitu: sasaran/tujuan, kriteria dan alternatif. Dalam melakukan perhitungan-perhitungan AHP, digunakan software tool Criterium DecisionPlus Hasil analisa dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) ditunjukkan pada gambar 2 dan gambar 3. Semua perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsisten yang dibuktikan dengan pengujian terhadap nilai CR-nya. Ranking sekolah dasar diperoleh dengan mempertimbangkan keenam faktor yang berpengaruh tersebut berdasarkan pendapat dari responden di kecamatan Sukmajaya, kota Depok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SD Tugu Ibu (yang mempunyai nilai eigen tertinggi) 41
19 merupakan alternatif SD yang paling tepat untuk dipilih. Alternatif pilihan selanjutnya adalah SDN Sukmajaya 5 pada urutan kedua, SD Pemuda Bangsa pada urutan ketiga, SDIF Al-Fikri dan SDIT Rahmaniyah pada urutan keempat, SDN Mekarjaya 11 pada urutan kelima, SD Tunas Global pada urutan keenam, SDN Cipayung pada urutan ketujuh, SDI Binakheir pada urutan kedelapan dan SDN Sukmajaya 4 pada urutan terakhir. Menurut responden, faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan sekolah dasar adalah pendidikan, kemudian lokasi sekolah, fasilitas sekolah, biaya pendidikan, spiritual dan yang paling sedikit pengaruhnya adalah faktor ekstrakurikuler. Dari analisa sensitivitas berdasarkan keenam faktor tersebut, maka dapat diambil kebijakan-kebijakan seperti: peningkatan bobot nilai pada faktor fasilitas sekolah, faktor ekstrakurikuler dan faktor spiritual untuk sekolah dasar negeri (SDN Cipayung, SDN Mekarjaya 11, SDN Sukmajaya 4 dan SDN Sukmajaya 5); peningkatan bobot nilai pada faktor spiritual untuk sekolah dasar umum (SD Tugu Ibu, SD Pemuda Bangsa dan SD Tunas Global); serta pengurangan bobot nilai pada faktor biaya pendidikan bagi sekolah-sekolah swasta (SD Pemuda Bangsa, SD Tugu Ibu, SDIT Rahmaniyah, SDIF Al-Fikri, SDI Binakheir dan SD Tunas Global). Dengan analisa sensitivitas ini, maka setiap sekolah dasar mempunyai peluang untuk mendapatkan ranking yang lebih baik. Saran Dalam melakukan penilaian terhadap perbandingan berpasangan harus memperhatikan konsep-konsep dan aksioma-aksioma AHP agar perbandingan berpasangan tersebut dapat dilakukan dengan konsisten. Untuk menghasilkan prediksi yang lebih akurat, komparasi yang lebih obyektif dan analisa yang lebih stabil, pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode-metode yang lebih baik lagi seperti metode Analytic Network Process (ANP) yang juga dibuat oleh Profesor Thomas L. Saaty. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat dikembangkan dengan pengambilan sampel yang lebih merata; menambahkan pertimbangan-pertimbangan lain dalam memberikan penilaian terhadap sekolah dasar, seperti faktor akreditasi dari Departemen Pendidikan Nasional; membangun struktur hierarki dengan lebih dari tiga level serta membuat analisa yang lebih baik lagi. 42
20 DAFTAR PUSTAKA Anonim. Desember Sekolah Dasar di Depok dan Sekitarnya. Ad Info Edisi 31/III. Depok Anonim The Complete Decision Formulation, Analysis and Presentation for Windows. Gunawan, Agus D Diktat Kuliah Sistem Penunjang Keputusan. Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma. Jakarta McLeod, Raymond, Jr Sistem Informasi Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia Jilid II. PT Prenhallindo. Jakarta Saaty, L. Thomas Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hierarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks. Seri Manajemen No.134. Cetakan kedua. PT Gramedia. Jakarta Teknomo, Kardi Penggunaan Metode Analytic Hierarchy Process Dalam Menganalisa Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda ke Kampus. Dimensi Teknik Sipil. Volume 1, No
SELEKSI (RECRUITMENT) CALON KARYAWAN TETAP PT. BANK BTPN SYARIAH, Tbk MENGGUNAKAN CRITERIUM DECISION PLUS 3.0
SELEKSI (RECRUITMENT) CALON KARYAWAN TETAP PT. BANK BTPN SYARIAH, Tbk MENGGUNAKAN CRITERIUM DECISION PLUS 3.0 MUHAMAD IRSAN atstairway@gmail.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan aturan
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang).
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang). PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) Nungsiati Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jl. Wismarini
Lebih terperinciAPLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG
APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl.Raya Selindung Baru Pangkalpinang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 75 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN Dyna
Lebih terperinciAHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP (Analytical Hierarchy Process) Pengertian Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta
Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI Jakarta Imam Sunoto, Fiqih Ismawan, Ade Lukman Nulhakim,, Dosen Universitas Indraprasta PGRI Email : raidersimam@gmail.com, vq.ismaone@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 95~101 PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL Ruhul Amin STMIK
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) LESDIANA Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur
Lebih terperinciBab II Analytic Hierarchy Process
Bab II Analytic Hierarchy Process 2.1. Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman,
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Nurma Agus Sari (nurmaaguss@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@sinus.ac.id)
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)
IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK Sistem pengambilan keputusan adalah sistem yang membantu
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP Amirul Khoiri Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process Joko Dwi Raharjo 1, Andriyan Darmadi 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email
Lebih terperinciSabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat, sebagai layanan dan fasilitas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung terhadap studi kasus yang akan dilakukan seperti: Strategic Planning Decision Support System (DSS) Evaluasi Supplier 2.1 Strategic
Lebih terperinciStrategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer
Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang; Jl.Jend. Sudirman Selindung Lama - Pangkalpinang Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Bagas Dista Ariyadi Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciPenentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)
K O M P U Vol13, No.2, Juli 2016, pp. 94-104 ISSN: 1693 7-554 Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical A Hierarchy Process) S I, Lis. Uta.ri V
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah
Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data
19 4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Papua Barat. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa Papua Barat sebagai wilayah yang mempunyai potensi sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta di samping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya
Lebih terperinciPerancangan Penilaian Karyawan di Bank X
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA Deni Andrianto 1), Eddie Krishna Putra 2), Fajri Rakhmat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciP11 AHP. A. Sidiq P.
P11 AHP A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
Lebih terperinciAnalisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM
Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba
Lebih terperinciNany Helfira, Manyuk Fauzi, Ari Sandhyavitri
IDENTIFIKASI PARAMETER DALAM PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN MASALAH SISTEM DRAINASE DI WILAYAH KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP) Nany Helfira, Manyuk Fauzi, Ari Sandhyavitri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI Mengambil sebuah keputusan tidak pernah lepas dari kehidupan setiap orang, setiap detik dari hidupnya hampir selalu membuat keputusan dari keputusan yang sederhana hingga keputusan
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi
PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal
Lebih terperinciAbstrak
PEMILIHAN ALTERNATIF SUPPLIER MENGGUNAKAN PENDEKATAN VENDOR PERFORMANCE INDICATOR (VPI) DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES (AHP) DI PT SUMBER BERKAT ANUGERAH INDONESIA Euis Nina Saparina Yuliani 1,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dita Monita seorang mahasiswa program studi teknik informatika dari STMIK Budi Darma Medan
Lebih terperinciMajalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENGUKUR MINAT SISWA DALAM MEMILIH EKSTRAKULUKULER MENGGUNAKAN METODE AHP DAN DIDUKUNG OLEH SOFTWARE SUPER DECISION (Studi Kasus : SMA Negeri 1 Harau) Ir. Zefriyenni, MM,
Lebih terperinciJurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciAnalisis Faktor Yang Mempengaruhi Kerusakan Jalan Di Kota Bandung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process
Rekaracana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Januari 2016 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kerusakan Jalan Di Kota Bandung Menggunakan Metode Analytic
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH DASAR ISLAM MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
SWABUMI, Vol.5 Maret 2017, pp. 24-2 ISSN : 2355-990X SISTEM PENUNJANG KEPUTU PEMILIHAN SEKOLAH DA ISLAM MENGGUNAN LYTIC HIERARCHY PROCESS Fintri Indriyani AMIK BSI Jakarta Jl. RS. Fatmawati No 24 Jakarta
Lebih terperinciJURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS
JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS V.M.Eduardo Christian S A11.2008.03931 Teknik Informatika Udinus TEKNIK
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI GURU TETAP YAYASAN ADHI LUHUR PADA SMK MAHADHIKA 2 JAKARTA
PENGGUNAAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI GURU TETAP YAYASAN ADHI LUHUR PADA SMK MAHADHIKA 2 JAKARTA ARIF SUSANTO arif_susanto@yahoo.com 083890725744 IMAM SUNOTO raidersimam@gmail.com
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global
Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sri Subekti 1, Arni Retno Mariana 2, Andri Riswanda 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE
IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE Galang Bogar Santos 1, Hendra Pradipta 2, Mungki Astiningrum 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo) Jurusan Sistem Informasi STMIKPringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI) Wiwi Verina1, Rofiqoh Dewi2 Teknik Informatika Universitas Potensi Utama
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Dinamika Informatika Volume 5, Nomor, November 05 ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama, Ernawati,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA INSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN
EVALUASI KINERJA INSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN Safrizal Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L Yos Sudarso Km. 6.5 No 3A,Tanjung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran
Lebih terperinciPengertian Metode AHP
Pengertian Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Virgeovani Hermawan 1 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciBAB III ANP DAN TOPSIS
BAB III ANP DAN TOPSIS 3.1 Analytic Network Process (ANP) Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan
Lebih terperinciPENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)
PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC) Safrizal1) 1) Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L Yos Sudarso
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND. By Yuniva Eka Nugroho
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND By Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Abstract Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan
Lebih terperinciISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN METODE MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Faisal Piliang Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam
BAB III METODOLOGI Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Menurut Mulyana (2001, p114), Metodologi diukur berdasarkan kemanfaatannya dan tidak
Lebih terperinci