BAB IV HASIL PENGUJIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGUJIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGUJIAN 4.1. PENGUKURAN KECEPATAN KONEKSI Untuk membuktikan Windows Remote Assistance lebih handal dari Live Meeting, beberapa pengukuran dilakukan dengan membandingkan kecepatan koneksi antara Remote Assistance dan Live Meeting. Namun sayangnya pengukuran ini tidak dapat merepresentasikan kecepatan masing-masing aplikasi secara detail karena hanya mengandalkan kecepatan transfer paket data dan bukan kecepatan bekerja masing-masing aplikasi. Namun pengukuran ini memberikan gambaran yang cukup jelas bagaimana performa Remote Assistance jauh lebih baik dari Live Meeting dari sisi kecepatan koneksi Pengukuran kecepatan koneksi antara Jakarta dengan kota lain 1. Pengukuran antara Jakarta dan Kuala Lumpur A. Live Meeting # Jakarta Hosting server Reply from : bytes=32 time=255ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=224ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=260ms TTL=246 57

2 58 Approximate round trip times in mili-seconds: Minimum = 223ms, Maximum = 260ms, Average = 240ms # Kuala Lumpur Hosting server Reply from : bytes=32 time=210ms TTL=247 Reply from : bytes=32 time=210ms TTL=247 Reply from : bytes=32 time=210ms TTL=247 Reply from : bytes=32 time=210ms TTL=247 Minimum = 210ms, Maximum = 210ms, Average = 210ms # Rata-rata Jakarta Hosting server Kuala Lumpur 240 ms ms = 450 ms B. Remote Assistance # Jakarta Kuala Lumpur ping Pinging with 32 Reply from : bytes=32 time=35ms TTL=120 Reply from : bytes=32 time=40ms TTL=120 Reply from : bytes=32 time=34ms TTL=120 Reply from : bytes=32 time=51ms TTL=120 Ping statistics for : Minimum = 34ms, Maximum = 51ms, Average = 40ms 2. Pengukuran antara Jakarta dan Pekanbaru A. Live Meeting # Jakarta Hosting server

3 59 Reply from : bytes=32 time=224ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=329ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=237ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=224ms TTL=246 Minimum = 224ms, Maximum = 329ms, Average = 253ms # Pekanbaru Hosting server Reply from : bytes=32 time=648ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=2570ms TTL=246 Reply from : bytes=32 time=2864ms TTL=246 Request timed out. Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss), Minimum = 648ms, Maximum = 2864ms, Average = 2027ms # Rata-rata Jakarta Hosting server Pekanbaru 253 ms ms = 2280 ms B. Remote Assistance # Jakarta Pekanbaru ping Pinging with 32 Request timed out. Reply from : bytes=32 time=489ms TTL=122 Reply from : bytes=32 time=806ms TTL=122 Reply from : bytes=32 time=1541ms TTL=122 Ping statistics for : Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss), Minimum = 489ms, Maximum = 1541ms, Average = 945ms

4 60 3. Pengukuran antara Jakarta dan Al-Khobar A. Live Meeting # Jakarta Hosting server Reply from : bytes=32 time=227ms TTL=246 Minimum = 223ms, Maximum = 227ms, Average = 224ms # Al-Khobar Hosting server Reply from : bytes=32 time=512ms TTL=248 Reply from : bytes=32 time=197ms TTL=248 Reply from : bytes=32 time=265ms TTL=248 Reply from : bytes=32 time=368ms TTL=248 Minimum = 197ms, Maximum = 512ms, Average = 335ms # Rata-rata Jakarta Hosting server Al-Khobar 224 ms ms = 559 ms B. Remote Assistance # Jakarta Al-Khobar ping Pinging with 32 Reply from : bytes=32 time=449ms TTL=118 Reply from : bytes=32 time=169ms TTL=118 Reply from : bytes=32 time=483ms TTL=118 Reply from : bytes=32 time=198ms TTL=118 Ping statistics for : Minimum = 169ms, Maximum = 483ms, Average = 324ms

5 61 4. Pengukuran antara Jakarta dan Abidjan A. Live Meeting # Jakarta Hosting server Reply from : bytes=32 time=231ms TTL=246 Minimum = 223ms, Maximum = 231ms, Average = 225ms # Abidjan Hosting server Reply from : bytes=32 time=242ms TTL=244 Reply from : bytes=32 time=242ms TTL=244 Reply from : bytes=32 time=255ms TTL=244 Reply from : bytes=32 time=241ms TTL=244 Minimum = 241ms, Maximum = 255ms, Average = 245ms # Rata-rata Jakarta Hosting server Abidjan 225 ms ms = 470 ms B. Remote Assistance # Jakarta Abidjan ping Pinging with 32 Reply from : bytes=32 time=451ms TTL=119 Reply from : bytes=32 time=414ms TTL=119 Reply from : bytes=32 time=416ms TTL=119 Reply from : bytes=32 time=416ms TTL=119 Ping statistics for : Minimum = 414ms, Maximum = 451ms, Average = 424ms

6 62 5. Pengukuran antara Jakarta dan Lagos A. Live Meeting # Jakarta Hosting server Minimum = 223ms, Maximum = 223ms, Average = 223ms # Lagos Hosting server Request timed out. Reply from : bytes=32 time=271ms TTL=245 Reply from : bytes=32 time=212ms TTL=245 Request timed out. Packets: Sent = 4, Received = 2, Lost = 2 (50% loss), Minimum = 212ms, Maximum = 271ms, Average = 241ms # Rata-rata Jakarta Hosting server Lagos 223 ms ms = 464 ms B. Remote Assistance # Jakarta Lagos ping Pinging with 32 Reply from : bytes=32 time=338ms TTL=119 Reply from : bytes=32 time=429ms TTL=119 Request timed out. Reply from : bytes=32 time=362ms TTL=119 Ping statistics for : Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss),

7 63 Minimum = 338ms, Maximum = 429ms, Average = 376ms Rangkuman hasil pengukuran Tabel 4.1. Rangkuman hasil pengukuran perbandingan LM dengan MSRA Lokasi Live Meeting (ms) Remote Assistance (ms) (sebelum) (sesudah) Jakarta Kuala Lumpur Jakarta - Pekanbaru 2, Jakarta Al-Khobar Jakarta - Abidjan Jakarta - Lagos Dari hasil pengukuran kecepatan koneksi terlihat pada rangkuman bahwa penggunaan Remote Assistance lebih efektif karena lebih baiknya kecepatan koneksi. Bahkan di negara-negara yang terletak jauh dari hosting server di Belanda seperti di negara-negara Asia, perbaikan kecepatan naik dengan signifikan sehingga analis Service Desk dapat bekerja lebih cepat dan efisien. Kecepatan internet di kantor Global Service Desk di Jakarta sendiri sudah cukup baik untuk mendukung koneksi antar komputer di seluruh belahan bumi. Namun sayangnya kecepatan koneksi bukan hanya faktor dari kecepatan internet Jakarta, melainkan juga kecepatan internet lokasi yang dituju. Perbaikan tidak terlihat terlalu signifikan di daerah-daerah Arab dan Afrika, tetapi ini lebih banyak disebabkan karena kecepatan internet di area tersebut memang tidak terlalu handal. Kecepatan koneksi banyak bergantung dari kehandalan penyedia layanan internet di sebuah lokasi dan pengalokasian bandwidth di lokasi-lokasi tersebut. Dan berdasarkan pengalaman, kawasan Afrika terutama masih memiliki koneksi internet yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara Asia.

8 64 Pengukuran juga tidak dilakukan untuk negara-negara di benua Eropa karena kecepatan internet di negara-negara tersebut sudah sangat baik dan lokasinya juga berdekatan dengan hosting server Live Meeting di Belanda, sehingga walau menggunakan hosting server pun tidak akan menunjukkan perbaikan secara signifikan, walaupun pastinya terjadi peningkatan kecepatan koneksi apabila menggunaka Remote Assistance sebagai remote tool-nya. Peta kawasan berikut dapat memberi gambaran secara visual pengaruh dari lokasi komputer yang akan dituju dari kantor Global Service Desk di Jakarta dengan hosting server Live Meeting. Gambar 4.1. Peta kawasan dan lokasi hosting server Live Meeting Penggunaan Windows Remote Assistance jauh lebih efektif dari Live Meeting. Dengan segala kelebihannya, Windows Remote Assistance adalah remote tool yang handal yang dapat membantu analis service desk melakukan troubleshoot dengan lebih nyaman dan lebih cepat ke komputer pengguna. Dengan mengaplikasikan script msra.exe di komputer-komputer pengguna, inisiasi Remote Assistance bukanlah lagi sebuah penghalang untuk mengaplikasikan Remote Assistance untuk setiap remote session. Dan dengan

9 65 menggunakan SCCM untuk men-deploy script msra.exe secara silent tanpa campur tangan pengguna, akan berkurang lagi usaha analis service desk untuk terlebih dahulu mengirim script ke pengguna dan menjalankannya sebelum pengguna bisa menggunakan shortcut Remote Assistance CONTOH KASUS Seorang Field Engineer yang sedang berada di lapangan tanpa koneksi internet langsung ke jaringan perusahaan mengalami masalah untuk tersambung ke jaringan VPN untuk mengakses intranet perusahaan. Penggguna berlokasi di Ijmuiden, Belanda. Untuk menyelesaikan masalah koneksi tersebut dia mengirimkan ke service desk untuk meminta bantuan. Langkah yang harus dilakukan service desk adalah menghubungi kembali pengguna dan mencoba terhubung dengan komputernya. Karena service desk menghubungi pengguna melalui MOC, service desk pertamatama mencoba tersambung dengan komputer pengguna menggunakan Live Meeting yang diinisiasi melalui MOC. Ketika Live Meeting akan dimulai, terdapat error ada program Live Meeting di sisi pengguna sehingga Live Meeting tidak dapat diinisiasi. Error ini kadang terjadi apabila pengguna berada di jaringan internet biasa yang terhubung menggunakan modem dengan kecepatan koneksi yang lambat. Karena pengguna menggunakan Windows 7, service desk mencoba untuk menggunakan Remote Assistance untuk tersambung dengan komputer pengguna. Analis service desk mengirimkan file msra.vbs ke pengguna menggunakan . Pengguna menerima dan menjalankan msra.vbs, shortcut untuk Windows Remote Assistance akan muncul di Windows Start Menu komputer pengguna. Service desk kemudian meminta pengguna untuk memulai Remote Assistance dari Start > Programs > Remote Assistance > Remote Assistance via . Aplikasi Remote Assistance pun langsung terbuka dan jendela siap untuk mengirimkan berisi undangan Remote

10 66 Assistance. Selain undangan, pengguna juga mengirimkan password untuk koneksi sesi Remote Assistance. Tak lama kemudian analis service desk menerima berisi undangan Remote Assistance dan langsung menjalankannya. Remote Assistance berusaha untuk menjalin koneksi ke komputer pengguna, meminta password koneksi, dan berhasil menginisiasi koneksi. Analis service desk pun dapat melakukan troubleshooting pada komputer pengguna dengan mudah dan menyelesaikan permasalahan yang dialami pengguna. Masalah koneksi VPN diselesaikan dengan menggunakan Internet Explorer 32 bit; bukan 64 bit seperti yang digunakan pengguna. Pada contoh kasus ini, pengguna menggunakan modem rumahan untuk koneksi ke internet, dan walaupun sebenarnya seharusnya Live Meeting dapat dimulai dengan baik-baik saja, sepertinya ada port yang di block oleh firewall provider internet pengguna atau terjadi masalah dengan hosting server sehingga komputer pengguna tidak dapat terhubung ke hosting server. Dengan menggunakan Remote Assistance, masing-masing komputer tidak perlu terhubung dengan hosting server sehingga koneksi dapat berlangsung antara dua komputer tanpa masalah berarti. Masalah sulitnya menginisiasi Remote Assistance pun dapat diatasi dengan baik oleh script msra.vbs. Pengguna dapat langsung menginisiasi Remote Assistance karena hanya perlu beberapa kali klik agar aplikasi ini terinisiasi. Pengguna lebih mudah menginisiasi remote assistance tanpa service desk harus menjelaskan panjang lebar apa yang perlu dilakukan agar remote assistance dapat dimulai.

BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY. 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay. Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk

BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY. 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay. Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk membandingkan antara pengiriman data dari kantor pusat ke kantor

Lebih terperinci

Praktek Mikrotik (Routing & Access Point)

Praktek Mikrotik (Routing & Access Point) Praktek Mikrotik (Routing & Access Point) husni Jumat, 19 Desember 2014 Scenario 1: Dasar Routing Konfigurasi IP di PC 01 Berikan IP Address sesuai gambar Ethernet (LAN) Card untuk PC Router 1: IP Address

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ricky Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Agustus 1983 Jenis Kelamin : Laki - laki Alamat : Villa Tomang Mas C No.19 Jakarta 11510 Telepon : (021) 5686004 Riwayat Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga

BAB IV PEMBAHASAN. Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga Pendidikan Profesi, pelatihan (Kursus Singkat) dan Sertifikasi, yang telah berijin dari Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS, CIDR dan VLSM

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS, CIDR dan VLSM LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS, CIDR dan VLSM (Laporan ini dapat di akses di jarkomblog.weebly.com) Dosen Pengampu: Dr. Eko Marpanaji Disusun oleh: Saras Mareta Ratri 11520241040 Panggih

Lebih terperinci

ping [- t] [- a] [- n ] [- l ] [- f] [- i TTL] [- v ] [- r ] [- s ] [{- j - k }] [- w ] [ Targetname]

ping [- t] [- a] [- n ] [- l ] [- f] [- i TTL] [- v ] [- r ] [- s ] [{- j - k }] [- w ] [ Targetname] Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP Gunawan Effendi gunawan_effendi@penulis.com :: http://penulis.com Abstrak Jaringan komputer adalah sebuah jaringan yang

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP Gunawan Effendi gunawan_effendi@penulis.com :: http://penulis.com Abstrak Jaringan komputer adalah sebuah jaringan yang

Lebih terperinci

JARINGAN DENGAN WINDOWS 98

JARINGAN DENGAN WINDOWS 98 JARINGAN DENGAN WINDOWS 98 INSTALASI DRIVER LAN CARD (ETHERNET ADAPTER) - Diasumsikan bahwa LAN Card telah dipasang, kemudian nyalakan komputer. Karena ada hardware baru, maka windows akan meminta driver

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 41 BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 4.1. Konfigurasi Umum Galeri PT. Indosat Gambar 4.1. Konfigurasi umum galeri PT. Indosat Secara umum

Lebih terperinci

General Network Troubleshooting

General Network Troubleshooting General Network Troubleshooting Identifikasi sumber masalah pada jaringan komputer. Pengkabelan Hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media transmisi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN 4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu: a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer, Seperti terlihat

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM

Bab III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang digunakan dalam analisa dan menghadapi masalah yang ada pada PT. Crossnetwork Indonesia yang meliputi: 1.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami jenis Routing Protocol Memahami cara mengkonfigurasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi Jaringan Menggunakan Protokol IPIP Tunnel. dengan Topologi Mesh di ISP Cobralink dibuat dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi Jaringan Menggunakan Protokol IPIP Tunnel. dengan Topologi Mesh di ISP Cobralink dibuat dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi Jaringan Menggunakan Protokol IPIP Tunnel dengan Topologi Mesh di ISP Cobralink dibuat dengan menggunakan tool Oracle Virtual

Lebih terperinci

BAB IV. IMPELEMENTASI dan EVALUASI. Kebutuhan sistem. spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan.

BAB IV. IMPELEMENTASI dan EVALUASI. Kebutuhan sistem. spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan. BAB IV IMPELEMENTASI dan EVALUASI Kebutuhan sistem Dalam implementasi sistem yang akan dianalisis, terdapat beberapa spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan. Perangkat keras adalah

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika Alamat: Kampus I, Jl. Wates. Km. 10 Yogyakarta. 55753. Telp.(0274) 649212,649211,Fax.(0274)-649213.

Lebih terperinci

Membuat Jaringan (LAN) dengan 2 Komputer

Membuat Jaringan (LAN) dengan 2 Komputer Membuat Jaringan (LAN) dengan 2 Komputer Di Tulis Kembali oleh Turmudi dari Tulisan Gus Adit pada 12 February 2010 Sudah lama juga ya Dunia Komputer tidak membahas tentang jaringan, setelah dulu pernah

Lebih terperinci

Tugas Matakuliah Jaringan Komputer Konfigurasi Jaringan pt.indah

Tugas Matakuliah Jaringan Komputer Konfigurasi Jaringan pt.indah Tugas Matakuliah Jaringan Komputer Konfigurasi Jaringan pt.indah VLAN PADA SWITCH Disusun oleh : NIM : 14121041 Nama : IrwandI PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018 PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018 III. DAFTAR PERALATAN, KOMPONEN, DAN BAHAN No. Nama Alat/Komponen/Bahan Spesifikasi Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 1. Koneksi Internet Koneksi internet 1 akses minimal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. GLOBAL SERVICE DESK Global Service Desk menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi pada komputer-komputer pengguna dalam perusahaan di seluruh bagian bumi, baik di belahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi 4.1.1 Konfigurasi VPN Server 1. Langkah pertama untuk mengaktifkan PPTP server dari menu Winbox masuk ke menu PPP selanjutnya pada tampilan awal tambahkan interface

Lebih terperinci

Teknik Frame Relay Dalam Membangun Wide Area Network Dengan Metode Network Development Life Cycle

Teknik Frame Relay Dalam Membangun Wide Area Network Dengan Metode Network Development Life Cycle BINA INSANI ICT JOURNAL, Vol.4, No. 2, Desember 2017, 121-130 ISSN: 2355-3421 (Print) ISSN: 2527-9777 (Online) 121 Teknik Frame Relay Dalam Membangun Wide Area Network Dengan Metode Network Development

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL IV PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL DISTANCE VEKTOR MENGGUNAKAN PACKET TRACER

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL IV PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL DISTANCE VEKTOR MENGGUNAKAN PACKET TRACER PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL IV PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL DISTANCE VEKTOR MENGGUNAKAN PACKET TRACER A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami jenis Routing Protocol Memahami

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014 PERANCANGAN BLUE PRINT JARINGAN MENGGUNAKAN VIRTUAL LAN (VLAN) DENGAN STUDI KASUS (PT. PLN PERSERO AREA KUDUS) Faesol Puspito 1, Hj. Naniek Widyastutui 2, Joko Triyono 3 1,2,3 Teknik Informatika, institut

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2 ANALISA JARINGAN DOSEN : FAJAR Y. ZEBUA

PRAKTIKUM 2 ANALISA JARINGAN DOSEN : FAJAR Y. ZEBUA PRAKTIKUM 2 ANALISA JARINGAN DOSEN : FAJAR Y. ZEBUA A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami kegunaan dan aplikasi analisa jaringan 2. Mampu mengkonfigurasi aplikasi analisa jaringan B. DASAR TEORI Kadang-kadang

Lebih terperinci

Pada saat ini, teknologi informasi adalah teknologi yang sangat penting untuk. dikuasai. Teknologi Informasi yang dimaksud tidak lain adalah

Pada saat ini, teknologi informasi adalah teknologi yang sangat penting untuk. dikuasai. Teknologi Informasi yang dimaksud tidak lain adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, teknologi informasi adalah teknologi yang sangat penting untuk dikuasai. Teknologi Informasi yang dimaksud tidak lain adalah telekomunikasi data.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI COBA

BAB 4 HASIL UJI COBA BAB 4 HASIL UJI COBA 4.1 Uji Coba Fungsi Interface Berikut merupakan hasil dari konfigurasi pada interface perangkat Metro Ethernet TYPE A pada daerah TGA dan JIA. sehingga kita dapat mengetahui hasil

Lebih terperinci

Analisis Koneksitas, Routing, dan Troughput Menggunakan Teknik Scalling Technique

Analisis Koneksitas, Routing, dan Troughput Menggunakan Teknik Scalling Technique Analisis Koneksitas, Routing, dan Troughput Menggunakan Teknik Scalling Technique PENGERTIAN PING Ping bekerja dengan mengirim sebuah paket data yang disebut dengan internet control message protocol (ICMP)

Lebih terperinci

SETTING JARINGAN KOMPUTER

SETTING JARINGAN KOMPUTER SETTING JARINGAN KOMPUTER Definisi Jaringan : Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan berbagi sumber daya (seperti file dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

Bertukar Data dengan Wireless LAN

Bertukar Data dengan Wireless LAN Bertukar Data dengan Wireless LAN Tedy Tirtawidjaja, S.T 25 Desember 2007 Tulisan ini saya buat setelah mencoba bertukar data dengan rekan saya, kami menggunakan notebook yang sama-sama dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. Konfigurasi Router Mikrotik, Routing Table, dan Traceroute. Kelompok 3 :

Jaringan Komputer. Konfigurasi Router Mikrotik, Routing Table, dan Traceroute. Kelompok 3 : Jaringan Komputer Konfigurasi Router Mikrotik, Routing Table, dan Traceroute Kelompok 3 : Taufik (2110165011) Galang Bafia Rachman (2110165008) Dyah Ayu Latifahsari (2110165005) Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Company co. Sursoft Indonesia membuat sebuah jaringan komputer. Jaringan tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS DAN PENGKABELAN

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS DAN PENGKABELAN LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS DAN PENGKABELAN Dosen Pengampu: Dr. Eko Marpanaji Disusun oleh: Saras Mareta Ratri 11520241040 Panggih Tribowo 11520241041 Sigit Mardiyanto 11520241042 Fatonah

Lebih terperinci

KONFIGURASI MAIL SERVER DENGAN MERCURY

KONFIGURASI MAIL SERVER DENGAN MERCURY KONFIGURASI MAIL SERVER DENGAN MERCURY SETTING MAIL SERVER (MERCURY) XAMPP sampai saat ini masih umum digunakan sebagai web server dan database server, padahal sesunggunhnya xampp memiliki empat komponen

Lebih terperinci

BAB 5 UJI COBA DAN EVALUASI. implementasi jaringan yang sudah dirancang, maka penulis melakukan uji coba pada

BAB 5 UJI COBA DAN EVALUASI. implementasi jaringan yang sudah dirancang, maka penulis melakukan uji coba pada 77 BAB 5 UJI COBA DAN EVALUASI Karena sumber daya dan sarana yang ada tidak memungkinkan untuk melakukan implementasi jaringan yang sudah dirancang, maka penulis melakukan uji coba pada jaringan yang dirancang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sistem Monitoring Setelah proses instalasi dan penyetingan berjalan dengan baik, maka dalam pembuatan suatu sistem langkah akhir yang harus dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

32 bit. Gambar 1. Panjang bit IP Address

32 bit. Gambar 1. Panjang bit IP Address No. Revisi : 00 Tgl : 23 Feb 2012 Hal 1 dari 15 1. Kompetensi a. Mampu memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP dan menguji kualitas kabel UTP straigh through dan crossover. b. Mampu membangun LAN. c. Mampu

Lebih terperinci

UPLOAD WEB. Upload web ke hosting gratis di byethost.com. Create by: Heru W drupalsolo.isgreat.org

UPLOAD WEB. Upload web ke hosting gratis di byethost.com. Create by: Heru W drupalsolo.isgreat.org Upload web ke hosting gratis di byethost.com UPLOAD WEB Upload adalah proses mengirim data (umumnya berbentuk berkas) dari komputer pribadi ke suatu sistem seperti server web, FTP server atau sistem serupa

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Traceroute. Nama: Villia Putriany NIM: Kelas: Sibil 4A

Analisis Traceroute. Nama: Villia Putriany NIM: Kelas: Sibil 4A Nama: Villia Putriany NIM: 09031381419103 Kelas: Sibil 4A Analisis Traceroute Pada analisis kali ini saya akan menganalisi traceroute dari membuka dua buah website dalam waktu bersamaan, website tersebut

Lebih terperinci

Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software

Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software, berikut tutorial dan tips membuat server VPN di Windows 8.

Lebih terperinci

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet/ intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Sumber :http://support.microsoft.com/kb/879123/id id

Sumber :http://support.microsoft.com/kb/879123/id id Sumber :http://support.microsoft.com/kb/879123/id id Skenario percakapan berikut menjelaskan bagaimana meminta bantuan untuk mengubah setting komputer Anda dari jarak jauh. Untuk memungkinkan hal tersebut,

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar belakang

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar belakang BAB I Pendahuluan 1. Latar belakang Perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan dan peningkatan, terutama dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi yang berhubungan erat dengan jaringan komputer.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian Hardware Setelah pembuatan hardware dan software maka akan dilakukan pengujian alat yang telah dibuat, ada beberapa tahap untuk pengujian Hardware yaitu:

Lebih terperinci

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN DIDIK ARIBOWO 2210 203 009 Dosen Pembimbing: DR. Ir. Achmad Affandi, DEA Pasca Sarjana Bidang Keahlian Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INTEGRASI JARINGAN IPv4 DAN JARINGAN IPv6 PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) DENGAN SISTEM TUNNELING

IMPLEMENTASI INTEGRASI JARINGAN IPv4 DAN JARINGAN IPv6 PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) DENGAN SISTEM TUNNELING IMPLEMENTASI INTEGRASI JARINGAN IPv4 DAN JARINGAN IPv6 PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) DENGAN SISTEM TUNNELING Mardianto Basuki, Dr. Jusak dan Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM.

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM. MODUL 1 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep wireshark 2. Mahasiswa memahami konsep pengiriman dengan traceroute 3. Mahasiswa memahami proses fragmentasi DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simulasi serta hasil evaluasi dari simulasi yang telah dilakukan. Dalam bab ini akan menjelaskan langkah langkah instalasi program yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Supernet

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Supernet Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Supernet Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN 1.

Lebih terperinci

BAB IV Hasil dan Analisis. 4.1 Implementasi Implementasi Sharing File Menggunakan Kabel UTP

BAB IV Hasil dan Analisis. 4.1 Implementasi Implementasi Sharing File Menggunakan Kabel UTP BAB IV Hasil dan Analisis 4.1 Implementasi 4.1.1 Implementasi Sharing File Menggunakan Kabel UTP Gambar. 4.1 Implementasi Sharring File Kabel UTP Untuk melakukan sharring file secara peer to peer, koneksikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN TEKNOLOGI VSAT PADA PT. CSM

PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN TEKNOLOGI VSAT PADA PT. CSM PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN TEKNOLOGI VSAT PADA PT. CSM Ali Ramadhan Putra M. Dicky Firdaus Firmansyah N. Iskandar Tatang Gunar Setiadji BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon

Lebih terperinci

Modul 2. Network Analysis Tool, Application Layer Protocol, dan Transport Layer Protocol

Modul 2. Network Analysis Tool, Application Layer Protocol, dan Transport Layer Protocol Modul 2 Network Analysis Tool, Application Layer Protocol, dan Transport Layer Protocol 1. Network Analysis Tool a. Tujuan - Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool.

Lebih terperinci

Windows Groups. Tunnel Type

Windows Groups. Tunnel Type 122 Windows Groups Berikan hak kepada kepada group engineer untuk melakukan otentikasi ke RADIUS server. Gambar 4.38 Windows Groups Tunnel Type Menentukan jenis-jenis tunnel yang akan diterima oleh RADIUS

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER FILE TRANSFER PROTOCOL

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER FILE TRANSFER PROTOCOL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER FILE TRANSFER PROTOCOL DI SUSUN ARIO NASIS (42514001) MUH. ILHAM S (42514019) ANDY SAPUTRA (425140023) NASRUDDIN (42514008) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER

Lebih terperinci

INTERNET. Apakah Internet itu?

INTERNET. Apakah Internet itu? INTERNET 1 internet INTERNET Apakah Internet itu? 2 Apakah Internet itu sebenarnya? Internet adalah name yang diberikan pada sebuah gabungan jaringan-jaringan komputer yang saling terhubung (disebut inter-networking).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan peningkatan kebutuhan pengolahan informasi via internet dan jumlah web server, mengakibatkan kualitas web server itu menjadi dipertanyakan. Web server, sebagai pengolah

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

REMOTE ACCES. 2.2 DASAR TEORI IP Address

REMOTE ACCES. 2.2 DASAR TEORI IP Address REMOTE ACCES 2.1 TUJUAN a. Mengenal IP Address dan pembagian kelasnya. b. Dapat menggunakan remote access desktop pada windows. c. Dapat menggunakan aplikasi TeamViewer. 2.2 DASAR TEORI 2.2.1 IP Address

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV CISCO PACKET TRACER

BAB IV CISCO PACKET TRACER BAB IV CISCO PACKET TRACER 4.1 Pendahuluan 4.1.1 Cisco Packet Tracer Cisco Packet Tracer merupakan sebuah alat pembantu atau bisa disebut simulator untuk alat alat jaringan Cisco. Cisco Packet Tracer biasanya

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI RKPD ONLINE BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG ( PENGGUNA DESA ) Ver. 1.1

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI RKPD ONLINE BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG ( PENGGUNA DESA ) Ver. 1.1 PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI RKPD ONLINE BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG ( PENGGUNA DESA ) Ver. 1.1 TUJUAN PEMBUATAN DOKUMEN Dokumen Buku Manual Aplikasi RKPD Online ditujukan untuk pengguna operator yang ada

Lebih terperinci

TE Informatika Industri

TE Informatika Industri Bidang Keahlian Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro FTI ITS TE092266 Informatika Industri Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

Septina Budi Kurniawati

Septina Budi Kurniawati Mudahnya, Install TeamViewer8 Septina Budi Kurniawati septinabeqa@gmail.com http://septinabeqa.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Cara mudah install TEAMVIEWER 8

Cara mudah install TEAMVIEWER 8 Ninda Prastika prastika.ninda@gmail.com Penulis adalah mahasiswa Politeknik Negeri Semarang semester 4 Program Studi Teknik Telekomunikasi Cara mudah install TEAMVIEWER 8 http://oke.or.id Copyright 2013

Lebih terperinci

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service L1 Lampiran A : Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service Provider (ISP) Kingkongznet untuk mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan. Berikut

Lebih terperinci

1 Panduan Gili-SMS. Software SMS penunjang usaha, kegiatan dan layanan. Panduan Instalasi Venus VT-N218 dengan Gili-SMS

1 Panduan Gili-SMS. Software SMS penunjang usaha, kegiatan dan layanan. Panduan Instalasi Venus VT-N218 dengan Gili-SMS 1 Panduan Gili-SMS. Software SMS penunjang usaha, kegiatan dan layanan Panduan Instalasi Venus VT-N218 dengan Gili-SMS 2 Panduan Gili-SMS. Software SMS penunjang usaha, kegiatan dan layanan Instalasi Software

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR SIADPA-POLA BINDALMIN Jakarta, 21 des 2007 DAFTAR ISI A. KEBUTUHAN SISTEM... B. INSTALASI SISTEM OPERASI... C. INSTALASI JARINGAN... D. INSTALASI LAPORAN

Lebih terperinci

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 Perangkat yang dibutuhkan : 1. Routerboard Mikrotik 750 : 1 unit 2. Access Point TP-Link TL-WA501G : 1 unit 3. Kabel UTP Straight : 2 buah 4. Laptop + Wireless

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI. Pada pengujian jaringan MPLS VPN dengan melakukan ping, traceroute, dan

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI. Pada pengujian jaringan MPLS VPN dengan melakukan ping, traceroute, dan BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI 4.1 Menguji Jaringan MPLS VPN Pada pengujian jaringan MPLS VPN dengan melakukan ping, traceroute, dan capture aliran data. Capture data dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER

TUGAS JARINGAN KOMPUTER TUGAS JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: RATIH HANDAYANI 09011181419037 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Deris Setiawan, M.T. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Pada tugas kali

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

Control Panel Windows XP Control Panel Windows 7

Control Panel Windows XP Control Panel Windows 7 1. Klik Start Menu kemudian plih Control Panel. 2. Apabila tampilan Control Panel seperti gambar di bawah, klik Switch to Classic View. 3. Untuk pengguna Sistem Operasi Windows 7, pada Pilihan View by

Lebih terperinci

MEMAHAMI JARINGAN KOMPUTER UNTUK MEMBANGUN LOCAL AREA NETWORK (LAN)

MEMAHAMI JARINGAN KOMPUTER UNTUK MEMBANGUN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MEMAHAMI JARINGAN KOMPUTER UNTUK MEMBANGUN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Muhammad Ikhsan dan Yunita Syahfitri ABSTRAK Jaringan Komputer mempelajari hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan

Lebih terperinci

Tutorial : Pemanfaatan NetMeeting dalam LAN (Local Area Network) DAFTAR ISI

Tutorial : Pemanfaatan NetMeeting dalam LAN (Local Area Network) DAFTAR ISI DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Gambar... ii 1. NetMeeting... 1 2. Konfigurasi NetMeeting... 2 3. Mengirim Dan Menerima Panggilan... 9 4. Chat... 11 5. Whiteboard (Diskusi dengan Gambar)... 13 6. Transfer

Lebih terperinci

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. 8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan di bahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik Jaringan Ethernet Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com 1 Objektif: Perangkat Keras yang

Lebih terperinci

Mengendalikan PC Menggunakan Handphone With RDM+ smapluspgri.sch.id

Mengendalikan PC Menggunakan Handphone With RDM+ smapluspgri.sch.id Mengendalikan PC Menggunakan Handphone With RDM+ smapluspgri.sch.id Ibrahim Hafiz, Abi Setiadi Halim, Dhian Herlambang P. 11/6/2009 About RDM Kebutuhan kendali komputer dari jarak jauh diserahkan kepada

Lebih terperinci

Web Server Administrator

Web Server Administrator Modul 33: Overview Web Server adalah Komputer yang dirawat oleh system administrator atau Internet Service Provider (ISP) dan merespon permintaan dari browser user, atau istilah lainnya Perangkat keras

Lebih terperinci

RANGKUMAN CARA MEMBANGUN JARINGAN ANTARA A 2 KOMPUTER

RANGKUMAN CARA MEMBANGUN JARINGAN ANTARA A 2 KOMPUTER RANGKUMAN CARA MEMBANGUN JARINGAN ANTARA A 2 KOMPUTER Jaringan komputer merupakan kumpulan dari beberapa komputer yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi.

Lebih terperinci