KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI

Transkripsi

1 KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI TUGAS AKHIR Disusun oleh: Dian Mangiring Arika (NIM ) PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

2 ABSTRAK Seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuhan akan air bersih pun semakin meningkat. Padahal ketersediaan air bersih tidak dapat mengimbangi peningkatan pertambahan penduduk. Ketersediaan air bersih semakin menurun dari tahun ke tahun akibat eksploitasi yang dilakukan penduduk. Konsumsi air bersih rumah tangga ikut ambil bagian dalam eksploitasi sumber daya air. Pemecahan terbatasnya penyediaan air bersih rumah tangga harus dilakukan secara komprehensif dan berdasarkan prinsip keseimbangan antara penyediaan dan permintaan serta berkelanjutan. Pendekatan tradisional dengan pembangunan infrastruktur memiliki hambatan yaitu kurangnya sumber air baku. Karena alasan tersebut, maka pendekatan konservasi akan diterapkan dalam pemecahan terbatasnya penyediaan air bersih rumah tangga yaitu dengan manajemen kebutuhan. Cara mengatur dan mengubah perilaku penduduk dalam mengkonsumsi air dapat dilakukan dengan gerakan penghematan air. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola konsumsi air bersih responden di salah satu kelurahan di Kota Cimahi yaitu Kelurahan Setiamanah. Studi identifikasi pola konsumsi air bersih ini dilakukan dengan analisis deskriptif, asosiasi pearson, inferensi, dan regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan rata-rata konsumsi air bersih rumah tangga adalah sekitar 147,74 l/org/hr. Jumlah konsumsi air bersih untuk setiap keperluan antara lain: MCK sebesar 57,53%, wudhu 14,60%, mencuci pakaian 11,17%, memasak 9,01%, menyiram tanaman 4,33%, kebersihan rumah 3,73%, mencuci kendaraan 2,46%, dan mengisi kolam atau akuarium 1,75%, dan minum 1,3%. Berdasarkan analisis regresi berganda dan pearson diketahui bahwa aspek sosial ekonomi responden tidak mempengaruhi konsumsi air bersih rumah tangga. Sistem penyediaan air bersih responden berasal dari sumber air publik dan pribadi. Dengan menggunakan analisis inferensi diketahui bahwa rata-rata konsumsi responden yang menggunakan sumber air pribadi dan publik relatif sama. Pola konsumsi air bersih rumah tangga di Kelurahan Setiamanah tergolong tinggi. Untuk itu diperlukan perubahan pola konsumsi air bersih rumah tangga sebagai upaya penghematan air bersih. Penghematan air bersih dapat efektif dilakukan jika responden bersedia untuk melakukan penghematan. Responden yang bersedia melakukan penghematan adalah sekitar 71,05%. Upaya penghematan air bersih yang bisa dilakukan responden berdasarkan survei dan analisis adalah mengurangi frekuensi mencuci pakaian bagi responden yang mencuci tiap hari menjadi 2 atau 3 kali sehari, membatasi konsumsi air untuk MCK dan wudhu menjadi 50 dan 15 l/org/hr, dan menggunakan air bekas cucian dapur untuk menyiram tanaman. Penghematan ini dapat mengubah kebutuhan air bersih responden dari 147,74 l/org/hr menjadi antara 98,53-142,49 l/org/hr. Jika perubahan kebutuhan air bersih diasumsikan juga terjadi dengan jumlah yang sama di Kelurahan Setiamanah dan Kota Cimahi maka konservasi air yang dapat dicapai di Kelurahan Setiamanah dan Kota Cimahi adalah antara 0,04-0,37 dan 1-9,39 miliar liter per tahun. Penghematan air pun dapat meningkatkan debit air baku (kapasitas sumber air) sehingga kapasitas terpasang PDAM belum dimanfaatkan dapat dimanfaatkan. Selain itu, PDAM dapat menambah pelanggan PDAM golongan B sebesar 3,8%-39% atau pelanggan. Rekomendasi yang diusulkan dalam studi ini adalah pemerintah harus berusaha mendorong rumah tangga yang menggunakan sumber air pribadi agar bersedia menggunakan sumber air publik dengan meningkatkan pelayanan PDAM, pemerintah pun harus mempertimbangkan karakteristik wilayah dalam pembangunan jaringan PDAM, serta menetapkan sistem disinsentif dalam bentuk tarif yang progresif dan rasional. Selain itu, penduduk diharapkan melakukan perubahan pola konsumsi air bersih rumah tangga sebagai upaya penghematan air dengan mengurangi frekuensi mencuci pakaian bagi penduduk yang mencuci tiap hari 3 hari sekali, membatasi konsumsi air bersih untuk keperluan MCK menjadi 50 liter per orang per hari, membatasi konsumsi air bersih untuk wudhu menjadi 15 liter per orang per hari, dan menggunakan air bekas cucian dapur (ikan, sayur, buah, dll) untuk menyiram tanaman. i

3 ii

4 DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR.... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN Halaman BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Persoalan Hipotesis Studi Tujuan dan Sasaran Studi Ruang Lingkup Studi Ruang Lingkup Materi Ruang Lingkup Wilayah Studi Metode Penelitian Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan Data Primer Teknik Analisis Data Sistematika Pembahasan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Standar Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Sistem Penyediaan Air Bersih Rumah Tangga Perilaku Konsumsi Rumah Tangga Standar Kriteria Mutu Air Bersih Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Konsumsi Air Bersih 29 Rumah Tangga Konservasi Air Manajemen Kebutuhan Air Penghematan Air Tinjauan Studi Terdahulu Tinjauan Rencana BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Fisik Kelurahan Setiamanah Kondisi Demografi Kelurahan Setiamanah Produktivitas Air Bersih PDAM di Kota Cimahi i iii v viii ix x v

5 BAB 4 KARAKTERISTIK POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH Pola Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga per Keperluan dan Berdasarkan Sumber Air Pola Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga per Keperluan Minum Memasak Mencuci Pakaian Mandi Cuci Kakus (MCK) Kebersihan Rumah Mencuci Kendaraan Menyiram Tanaman Wudhu Mengisi Kolam atau Akuarium Pola Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Sistem Penyediaan Air Bersih Rumah Tangga Perbandingan Konsumsi Air Bersih dengan Sumber Air Publik dan Pribadi Pola Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Berdasarkan Aspek Sosial Ekonomi Tingkat Penghasilan Jumlah Anggota Keluarga Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga Konsumsi Air Bersih Responden Berdasarkan Sumber Air dengan Karakteristik Sosial Ekonomi yang Sama Dampak Perubahan Pola Konsumsi Air Bersih (Penghematan) Terhadap Kebutuhan dan Konservasi Air Kesediaan dan Cara Penghematan Air Bersih Responden Persentase responden yang bersedia menghemat air Cara Responden dalam Penghematan Air Perubahan Kebutuhan dan Konservasi Air Bersih Dampak Penghematan Air Terhadap Kebutuhan dan Konservasi di Kelurahan Setiamanah dan Kota Cimahi Potensi Peningkatan Pelayanan PDAM BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Temuan Studi Kesimpulan Rekomendasi vi

6 5.4 Kelemahan Studi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel I.1 Data Sekunder dan Sumbernya... 8 Tabel I.2 Keterkaitan Sasaran, Analisis, dan Keluaran Tabel II.1 Standar Kebutuhan Air Bersih Departemen Kesehatan Tabel II.2 Standar Kebutuhan Air Departemen Pekerjaan Umum Tabel II.3 Standar Kriteria Mutu air Bersih Tabel II.4 Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Tabel II.5 Perhitungan Jumlah Konsumsi Air Bersih Kota Cimahi Tabel III.1 Luas Lahan Berdasarkan Peruntukkannya Tabel III.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Tabel III.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel III.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tabel III.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Penghasilan Tabel III.6 Jumlah Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera Tabel III.7 Kapasitas Sumber Air Bersih dan Terpasang di Kota Cimahi Tabel IV.1 Keperluan Air Bersih Rumah Tangga Tabel IV.2 Standar Keperluan Air Bersih Tabel IV.3 Frekuensi Responden Mencuci Pakaian Tabel IV.4 Frekuensi Membilas Pakaian Tabel IV.5 Sumber Air Rumah Tangga Tabel IV.6 Perbandingan Jumlah Konsumsi Air Bersih per Keperluan Berdasarkan Sumber Air Bersih Tabel IV.7 Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat Penghasilan Tabel IV.8 Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Tabel IV.9 Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Tabel IV.10 Analisis Anova untuk Konsumsi Air Bersih Rumah Tangga Berdasarkan Kesamaan Karaktersitik Sosial Ekonomi Tabel IV.10 Langkah Penghematan yang Terbiasa Dilakukan Responden Tabel IV.11 Perubahan Jumlah Konsumsi Air Akibat Perubahan Frekuensi Mencuci Pakaian Tabel IV.12 Kebutuhan Air Bersih dan Persentase Penghematan dengan Mengubah Tabel IV.13 Pola Konsumsi Air Bersih Dampak Penghematan terhadap Perubahan Kebuthan dan Korservasi Air Bersih di kelurahan Setiamanah dan Kota Cimahi Tabel IV.14 Penambahan Jumlah Pelanggan PDAM Golongan 1B dengan adanya Penghematan viii

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Peta Wilayah Studi Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Studi Gambar 2.1 Distribusi Konsumsi Air Bersih di Amerika Serikat Gambar 3.1 Peta Kelurahan Setiamanah Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Konsumsi Air Bersih Responden dengan 53 Standar Depkes dan Standar PU Gambar 4.2 Distribusi Konsumsi Air Bersih Berdasarkan Hasil Survei Gambar 4.3 Distribusi Konsumsi Air Bersih Berdasarkan Standar Departemen 54 Kesehatan Gambar 4.4 Distribusi Konsumsi Air Bersih Berdasarkan Standar Departemen Pekerjaan Umum Gambar 4.5 Referensi Penduduk Terhadap Kualitas Air yang Digunakan Gambar 4.6 Distribusi Konsumsi Air Bersih per Keperluan dengan Menggunakan 69 Sumber Air Pribadi... Gambar 4.7 Distribusi Konsumsi Air Bersih per Keperluan dengan Menggunakan 70 Sumber Air Publik... Gambar 4.8 Konsumsi Air Bersih Menurut Jumlah Anggota Keluarga Gambar 4.9 Jumlah Responden Berdasarkan Konsumsi Air Bersih Gambar 4.10 Persentase Penduduk yang Bersedia Melakukan Penghematan Air 78 Bersih... Gambar 4.11 Pendapat Penduduk Terhadap Pembatasan Konsumsi Air Bersih ix

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Kuesioner Lampiran B.1 Teknik Analisis Lampiran B.2 Output SPSS Lampiran C Pendekatan Mengisi Data yang Missing Lampiran D Kriteria Keluarga Sejahtera di Kota Cimahi Lampiran E Profil Responden Lampiran F Konsumsi Air Bersih Responden Lampiran G Kebutuhan dan Konservasi Air Lampiran H Input Data Untuk Analisis Regresi dan Anova x