MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUWAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUWAWA"

Transkripsi

1

2

3 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUWAWA Muhamad Fahrin Petasule 1), Aisah R. Pomatahu 2), Sarjan Mile 3) 1 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Muhamad Fahrin Petasule) fahrinpetasule@yahoo.co.id 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Aisah R. Pomatahu) aisah.pomatahu@yahoo.co.id 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) sarjan. mile@yahoo.co.id Abstrak Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan permainan Sepak Bola pada mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, sehingga membantu terlaksananya pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Uji coba produk ini melalui dua tahap, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan (kelompok besar). Kata Kunci : Sepak bola, Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, siswa kelas tinggi Abstract This development research aimed to create a development in Football Game in Physical, Sport and Health Education, thus it may helps the working of the lesson itself. The trial of this product is through two phases. They are small group trial and field trial (big group). Keywords : Football, Physical, Sport and Health Education, Students in High Grade 1. PENDAHULUAN Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakter program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu Developmentally Appropriate Practice (DAP).Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya.perkembangan atau kematangan dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya (Samsudin, 2008: 71). Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan oleh karena itu pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan seluruh potensi siswa. Pendidikan jasmani juga merupakan proses pendidikan jasmani aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani

4 Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus didukung oleh beberapa faktor yaitu pengembangan kurikulum PJOK, sarana dan prasarana pembelajaran, sumber belajar, metode pembelajaran, serta motivasi guru dan siswa. Dalam hal ini guru sebagai mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasarharus memahami pertumbuhan dan perkembangan perserta didiknya sebagai: (1) pertumbuhan terjadi dan perkembangan terjadi secara terus menerus sejak seseorang dalam bentuk janin sampai batas usia tertentu, (2) pada usia perjalanan anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda, (3) tiap individual memiliki karakteristik petumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Guru seharusnya bisa mencari metode atau pun cara untuk memberikan materi kepada anak didiknya dengan sebaik- baiknya, dengan peranan guru guru yang begitu besar dalam proses pembelajaran kepada anak sekolah dasar maka secara tidak langsung dalam proses pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar akan berlangsung dengan baik. Berdasarkan observasi dan wawancara di sekolah SDN No. 96 Sipatana Gorontalo tentang proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya olahraga sepak bola ada beberapa kendala yang ditemukan, yakni: 1) SDN No. 96mempunyai fasilitas lapangan yang tidak memadai, 2) siswa putri kurang aktif dalam proses pembelajaran, karena persepsi dasar yang mereka miliki bahwa sepak bola adalah permainan anak laki-laki, 3) lapangan yang tersedia hanya lapangan bsepak takraw. Kekurangan-kekurangan yang terjadi ini tentunya akan menghambat pembelajaran pendidikan jasmani olahraga Dari beberapa uraian di atas, solusi yang dianggap tepat untuk menangani masalah ini yaitu dengan memodifikasi permainan sepak bola, yang dapat digunakan dalam pembelajaran penjasorkes peraturan permainan sepak bola yang lebih fleksibel. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian ini akan dikembangkan model pembelajaran sepak bola melalui model penelitian dan pengembangan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut: Bagaimanakah model permainan sepak bola yang sesuai dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk siswa SDN No. 96 Sipatana Gorontalo? Tujuan Pengembangan Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan model produk permainan sepak bola dalam mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang sesuai untuk siswa SDN No. 96 Sipatana Gorontalo, sehingga membantu terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat berjalan dengan baik. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan Produk yang diharapkan untuk dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini adalah produk permainan sepak bola, dengan spesifikasi sebagai berikut: 1) sepak bola ampat dapat menggunakan lapangan bulutangkis, bolavoli mini, dan sepak takraw, 2) sepak bola ampat dapat dimainkan oleh putra maupun putri, 3) sepak bola ampat tidak bias gender. Pentingnya Pengembangan Melalui pengembangan ini diharapkan akan dapat membantu terlaksananya pembelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Asumsi Pengembangan Asumsi yang dijadikan acuan dalam pengembangan ini, bahwa permainan sepak bola ampat dapat membantu terlaksananya proses pembelajaran proses pembelajaran penjasorkes pada materi sepak bola, karena (1) sesuai dengan kompetensi dasar, (2) mendorong perkembangan aspek fisik, psikomotor, afektif, dan kognitif siswa

5 sekolah dasar, (3) tidak bias gender, karena dapat dimainkan oleh putra dan putri. 2. METODE PENGEMBANGAN Model Pengembangan MenurutDwiyogo, 2004 (dalam Pauweni 2010:45) dalam setiap pengembangan dapat memilih dan menemukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan kondisi dan kendala yang dihadapi dilapangan. Dalam penelitian ini model pengembangan yang digunakan adalah procedural karena model ini bersifat deskriptif, yaitu prosedur yang menggariskan langkah-langkah yang hurus diikuti dalam menghasilkan produk. Prosedur Pengembangan. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam produk permainan sepak bola Ampat untuk siswa SDN No. 96 Sipatana Gorontalo adalah langkah-langkah hasil adaptasi dari Borg & Gall (1983:775), yaitu: 1) pengkajian terhadap karakter materi permainan sepak bola, 2) pengembangan draft awal pedoman permainan sepak bola, yang terdiri dari: analisis karakter (pertumbuhan dan perkembangan) siswa SD, analisis terhadap tujuan dan karakter produk, menetapkan tujuan dan bentuk permainan sepak bola Ampat, serta menetapkan strategi dan pembelajaran yang prosesnya diukur melalui evaluasi pembelajaran ( pengukuran hasil pembelajaran), 3) dihasilkan model buku produk permainan sepak bola ampat (draft awal), 4) validasi desain terhadap draft awal, 5) uji coba kelompok kecil sekaligus, 6) validitas dan reabilitas instrument penelitian, yakni kuesioner, 7) revisi desain, 8) uji coba lapangan, 9) revisi produk, dan 10) hasil akhirnya berupa produk : bentuk permainan sepak bola Ampat. Uji Coba Produk Desain uji coba Desain uji coba yang digunakan yaitu desain eksperimental.uji coba produk pengembangan dilakukan dengan dua tahap yaitu kelompok kecil dan kelompok besar yang dilakukan dilapangan. Subjek Uji Coba Uji coba yaitu sasaran pemakai produk pada siswa kelas IV dan V. Siswa sekolah yang menjadi subjek dari uji coba ini adalah siswa SDN No. 96 Sipatana Gorontalo dari kelas IV, V, dan berjumlah 31 orang. Jenis Data Data yang digunakan yaitu data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari hasil wawancara yang berupa kritik, saran secara

6 lisan maupun tulisan dan ini akan menjadi masukan konstruksi untuk bahan revisi. Instrument Pengumpulan Data Instrument yang digunakan berupa kuesioner, angket dan pengamat lapangan.angket digunakan untuk menjaring informasi secara sistematis dan terarah dari para ahli dan narasumber. Sedangkan kuisioner dan pengamatan lapangan dugunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan ketertarikan produk. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah persentasi untuk menganalisis dan penilaian subyek pengembangan dalam menilai tingkat kelayakan, dengan sebagai berikut : Keterangan : f = Frekuensi subjek n = jumlah keseluruhan untuk mengambil keputusan menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh Husdarta (2013:110) sebagai berikut: Tabel3.6 Kriteria untuk interpretasi skor. Nilai Skala Penilaian Kualifikasi % A % B % C % D 1 < 44 % E/Tidak Lulus 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian Data Uji Coba Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran materi sepak bola. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dilanjutkan dengan kajian literatur. Berdasarkan observasi dan wawancara di sekolah SDN No. 96 Sipatana Gorontalo tentang proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya olahraga sepak bola ada beberapa kendala yang ditemukan, yakni: 1) SDN No. 96 mempunyai fasilitas lapangan yang tidak memadai, 2) sebagian siswa ada yang tidak mau melakukan aktivitas olahraga, 3) lapangan yang tersedia hanya lapangan bulutangkis. Kekurangan-kekurangan yang terjadi ini tentunya akan menghambat pemebelajaran pendidikan jasmani olahraga. Berdasarkan observasi dan wawancara di sekolah SDN No. 96 Sipatana Gorontalo tentang proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya olahraga sepak bola ada beberapa kendala yang ditemukan, yakni: 1) SDN No. 96 mempunyai fasilitas lapangan yang tidak memadai, 2) siswa putri enggan aktif dalam proses pembelajaran, karena persepsi dasar yang mereka miliki bahwa sepak bola adalah permainan anak laki-laki, 3) lapangan yang tersedia hanya lapangan sepak takraw. Kekurangan-kekurangan yang terjadi ini tentunya akan menghambat pembelajaran pendidikan jasmani olahraga Deskriptif Draf Produk Awal Produk yang akan dikembangkan berupa permainan sepak bola yang sesuai bagi siswa sekolah dasar kelas tinggi. Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah membuat produk dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) pengkajian terhadap permainan sepak bola untuk mengetahui karakteristik cabang olahraga ini, (2) mengembangkan produk awal permainan sepak bola untuk siswa kelas tinggi (IV, V), menganalisis tujuan dan karakter produk, menganalisis karakter siswa, menetapkan tujuan dan bentuk permainan, menetapkan strategi pengorganisasian dan pembelajaran. Produk awal dihasilkan setelah melalui proses desain dan produksi. Produk

7 awal tersebut adalah permainan sepak bola pada mata pelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi (IV, V). Draf awal permainan Sepak bola gawang gerak, sebelum divalidasi ahli dan guru pendidikan jasmani sekolah dasar, dapat dilihat pada hal 89 pada lampiran. Validasi Ahli Validasi Draf Awal Produk Produk awal permainan sepak bola sebeluma diujicobakan dalam uji coba skala kecil, telah divalidasi desain oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian. Ahli yang dilibatkan 2 (dua) orang ahli pembelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang berasal dari dosen, yaitu Ruslan, S.Pd, M.Pd (Ahli 1), Mirdayani Pauweni, S.Pd, M.Pd (Ahli 2) dan 1 (satu) orang guru pendidikan jasmani sekolah dasar, yaitu Jusuf Bagau (Guru). Validasi dilakukan dengan cara memberikan draft produk awal permainan sepak bola, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa kuisioner yang berisi aspek kualitas permainan dan saran serta komentar dari ahli. Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan skala likert 1-4. Lembar evaluasi untuk kualitas proses permainan sepak bola pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang akan dikembangkan, dapat dilihat pada lampiran. Deskripsi Data Validasi Ahli Data yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh ahli merupakan pedoman yang menyatakan apakah produk model permainan sepak bola pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi. Penilaian dilakukan terhadap kualitas model permainan sepak bola yang dikembangkan. Hasil pengisian kuisioner dari ahli dan guru pendidikan jasmani sekolah dasar, disajikan pada lampiran. Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan oleh masing-masing ahli dan guru penjas di sekolah dasar, diperoleh nilai ratarata, berikut: 1) ahli 1 dengan nilai rata-rata 3,93, 2) ahli 2 dengan nilai rata-rata 3,66, dan 3) guru dengan nilai rata-rata 3,26, sehingga diperoleh total nilia rata-rata ahli 1, ahli 2 dan guru adalah 3.62 atau masuk dalam kategori Baik/Tepat/Jelas. Jika dikonversi dalam kriteria interpretasi skor, maka diperoleh persentasi (%) penilaian dari masing-masing ahli dan guru sebagai berikut: 1) ahli 1 dengan jumlah skor 59, memperoleh persentasi nilai 98,33% termasuk dalam kategori sangat baik, 2) ahli 1 dengan jumlah skor 55, memperoleh persentasi nilai 91,67% termasuk dalam kategori sangat baik, dan 3) guru dengan jumlah skor 49, memperoleh persentasi nilai 81,67% termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan permainan sepak bola yang sesuai pada mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, dapat digunakan untuk uji coba skala kecil. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan sepak bola yang sesuai pada mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai masukan dan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar: 1) Wasit adalah siswa, bukan guru. Hal ini bertujuan agar siswa dapat belajar mentaati peraturan sekalipun teman yang memimpin pertandingan atau bertindak sebagai wasit. 2) Garis panjang yang membagi lebar lapangan menajdi dua, untuk memisahkan masing-masing kelompok kecil dalam setiap regu. 3) Jumlah pemain seharusnya berjumlah 4 orang sesuai dalam permainan, dan tidak mengunakan penjaga gawang. 4) Tehnik tendangan langsung sebagai hukuman. 5) Pelanggaran memegang bola tidak menggunakan pagar pemain saat dilakukan, tendangannya dilakukan oleh pemain putri, untuk mengembalikan bola dalam permainan

8 6) Bila tim melewati batas yang ditentukan maka bola harus ditendang dalam area sendiri. Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil Berdasarkan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar pada produk seperti yang dijelaskan di atas, maka segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran para ahli dan guru penjas sekolah dasar sebagai berikut: 1) Wasit adalah siswa, bukan guru. Hal ini bertujuan agar siswa dapat belajar mentaati peraturan sekalipun teman yang memimpin pertandingan atau bertindak sebagai wasit. Revisi yang dilakukan adalah menetapkan wasit adalah siswa. 2) Penambahan Garis panjang yang membagi lebar lapangan menajdi dua, untuk memisahkan masing-masing kelompok kecil dalam setiap regu.. 3) Menetapkan Jumlah pemain seharusnya berjumlah 4 orang sesuai dalam permainan, dan tidak mengunakan penjaga gawang. 4) Menambahkan tehnik tendangan langsung sebagai hukuman. 5) Menambahkan elanggaran memegang bola tidak menggunakan pagar pemain saat dilakukan, tendangannya dilakukan oleh pemain putri, untuk mengembalikan bola dalam permainan 6) Menambahkan bila tim melewati batas yang ditentukan maka bola harus ditendang dalam area sendiri. Data Uji Coba Skala Kecil Validasi para ahli dan guru penjas sekolah dasar telah dilakukan revisi pada produk telah sesuai dengan saran digunakan siswadan komentar yang diberikan. Kemudian produk di uji coba dengan menggunakan produk skala kecil, yakni kelas IV (empat) SDN No. 96 Sipatana Gorontalo, dengan jumlah siswa 14 orang siswa. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai permasalahan serta kelemahan, kendala ataupun keefektifan produk. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan sepak bola untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi. Setelah diujicobakan skala kecil, sangat diperlukan untuk model permainan tersebut : 1) Tendangan bebas dilakukan bila salah satu regu melakukan pelanggaran. 2) Pinalti dilakukan ketika salah satu tim memegang bola, dan tendangan pinalti ini dilakukan oleh putri. 3) Wasit adalah siswa, bukan guru. Hal ini bertujuan agar siswa dapat belajar mentaati peraturan sekalipun teman yang memimpin pertandingan atau bertindak sebagai wasit. 4) Menetapkan bentuk lapangan sepak bola ampat yang sudah d revisi. 5) Menetapkan jumlah pemain dalam permainan sepak bola ampat sebanyak 4 orang dalam satu regu, dan tidak menggunakan penjaga gawang. 6) Bila salah satu anggota salah satu regu melewati batas garis lapangan, maka bola harus ditendang dalam daerah tim sendiri yang tidak melakukan pelanggaran. Data Uji Coba Skala Luas Setelah produk permainan sepak bola diujicobakan dalam skala kecil dan direvisi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba skala luas. Uji coba skala luas dilaksanakan di kelas IV, V dengan proses pembelajaran pada waktu yang berbeda. Siswa atau subjek yang digunakan dalam skala luas berjumlah 17 orang, Berikut ini adalah rincian jumlah siswa atau subjek yang digunakan dalam uji coba skala luas: Tabel Jumlah Subjek Penelitian Jumlah Siswa No Kelas Putra Putri Total 1 IV V JUMLAH 31 Sumber : Dokumen Penelitian. Data Uji Coba Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan terhadap31orang

9 subjek/siswa. Berikut dijelaskan hasil Uji validitas dan Uji reliabilitas instrumen. Uji Validitas Uji validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen dengan cara mengkorelasikan jumlah skor item pengamatan dengan skor total. Menurut Trihendardi yang dikutip Susanto (2009:86), uji korelasi dilakukan untuk mencari besarnya hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi berkisar dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai 1. Tanda positif dan negatif menentukan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah yang sama, dimana jika satu variabel naik maka variabel lain juga naik, demikian pula sebaliknya. Tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawan, dimana jika satu variabel naik maka variabel yang lain justru turun. Uji validitas dalam penelitian menggunakan Program Microsoft Exceldengan korelasi Pearson. Berdasarkan penghitungan koefisien korelasi, diketahui tiap butir pertanyaan tersebar dalam hitung0,31 hingga 0,64. Menurut Young dalam Trihendardi, yang dikutip oleh Susanto (2009:86), besarnya nilai koefisien korelasi (r) dikategorikan sebagai berikut: a baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang tinggi. b baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial. c baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah. d. < 0.2 baik positif maupun negatif, hubungan dapat diabaikan. Dengan demikian berdasarkan penghitungan statistik validitas uji coba instrument, baik pertanyaan pada aspek psikomotorik, afektif dan kognitif diketahui valid. Hasil penghitungan validitas instrumen secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen dilakukan dengan Program Microsoft excel Analysis Cronbach's Alpha. Berdasarkan hasil penghitungan reliabilitasdata instrument diketahui bahwa nilai realibilitas jika die estimasi denganmenggunakan koefisien Alpha, menunjukan koefisien yang tinggi, yaitu r=0,8378 dengan demikian instrument dinyatakan reliable. Hasil penghitungan reabilitas instrument secara lengkap dapat dilihat lampiran. Analisi Data Hasil penelitian terhadap skor total (meliputi aspek menyeluruh; aspek psikomotor, kognitif, dan afektif), dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: baik, sedang, dan kurang. Data penghitungan skor total yang meliputi aspek menyeluruh, yakni aspek psikomotor, kognitif, dan afektif, untuk selengkapnya dapat dilihat pada hal 65 pada lampiran. Rentangan skor untuk penentuan kategori skor total respon siswa terhadap model permainan sepak bola dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2a. Konversi Nilai dan Kategori Skor Total Respon Siswa Rentang Rentang skor Kategori 23 sampai dengan 33 Baik 12 sampai dengan 22 Sedang 0 sampai dengan 11 Kurang (Sumber: Arikunto, (2009:271) Distribusi frekuensi skor total respon siswa terhadap model permainan sepak bolaberdasarkan pengkategorian, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel4.2b. Distribusi Frekuensi Skor Total Respon Siswa Terhadap Permainan sepak bola ampat No Kategori Rentang skor Frekuensi F (%) 1 Baik 23 sampai 23 74,19 dengan 33 2 Sedang 12 sampai 8 25,80 dengan 22 3 Kurang 0 sampai dengan Jumlah

10 Sumber: Dokumen Penelitian. Lampiran Halaman 66. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor total (meliputi aspek menyeluruh; aspek psikomotor, kognitif, dan afektif), dapat disimpulkan bahwa: (1) siswa yang memiliki skor total dengan kategori baik berjumlah 23 siswa atau sekitar 74,19%, (2) siswa yang memiliki skor total dengan kategori sedang berjumlah 8 siswa atau sekitar 25,80% dan (3) tidak ada siswa yang memiliki skor total dengan kategori kurang. Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Luas (Produk Akhir) Revisi produk model permainan sepak bola untuk siswa kelas tinggi dilakukan melalui beberapa tahap. Revisi dilakukan sebelum permainan diujicobakan dalam skala kecil, sesudah uji coba skala kecil, dan sesudah uji coba luas. Produk yang telah di uji cobakan dalam uji coba skala luas, perlu dilakukan revisi yang terakhir, untuk penyempurnaan produk. Proses Pengembangan Permainan sepak bola Pengembangan produk permainan sepak bola ampat memerlukan beberapa tahapan dan revisi yang harus dilalui. Sebelum mendapatkan produk akhir. Berikut ini adalah bagian-bagian dari produk yang direvisi dalam pengembangan model permainan sepak bola ampat. Perbedaan Antara Permainan Sepak bola yang Asli DenganPermainan sepak bola Ampat Hasil pengembangan yang berupa produk permainan Sepak Bola Ampat, memiliki perbedaan dengan bentuk permainan sepak bola yang sesungguhnya. Adapun perbedaan antara permainan sepak bola yang sesungguhnya dengan permainan Sepak Bola Ampat adalah sebagai berikut.

11 PEMBAHASAN Setelah melalui langkah-langkah pengembangan untuk menghasilkan produk yang telah dilakukan, maka didapatkan produk akhir yang berupa model permainan sepak bola ampat. Indikator keberhasilan produk ini adalah skor total respon siswa terhadap permainan sepak bola ampat yang datanya diperoleh dari kuisioner yang disebarkan pada siswa. Skor total tersebut adalah aspek menyeluruh dari skor aspek psikomotor, kognitif, dan afektif yang dijumlahkan, dan menjadi skor akhir dari keseluruhan aspek yang dimiliki. Berdasarkan skor total, diketahui bahwa dari 31 siswa kelas tinggi yang menjadi subjek, yang termasuk dalam kategori baik adalah 74,19% dari jumlah siswa atau 31orang siswa, dan yang termasuk dalam kategori sedang adalah25,80% dari jumlah siswa atau 8orang siswa. Kedelapan orang siswa yang termasuk kategori sedang dikarenakan mereka mendapat skor rendah pada aspek psikomotor dan afektif, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil penghitungan skala luas. Skor total tersebut patut untuk diperhatikan, karena terkait dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran. Inti dari standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah siswa dapat mempraktekkan gerak dasar permainan bola besar sederhana (yang dimodifikasi), serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran. Dengan skor total tersebut, dapat diperoleh gambaran ketercapaian kompetensi pembelajaran pada ketiga aspek, baik psikomotor, kognitif dan afektif. Selain skor total, respon siswa juga dapat dilihat melalui butir-butir soal pada masing-masing aspek, yang lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 66. Berdasarkan respon siswa melalui butir-butir soal ada hal-hal yang harus diperhatikan, terutama pada aspek psikomotor yang memiki nilai jawaban 1 (positi f), butir soal nomor3 (apakah dalam permainan sepak bola ampat, kamu mudah menggiring bola), 28 siswa/subjek atau 90,32% yang menjawab Ya, dan butir soal nomor 6 (apakah dalam permainan sepak bola ampat, kamu mudah melakukan tendangan kegawang), 14 siswa/subjek atau 45,16% yang menjawab Ya, dan aspek afektif yang memiliki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 25 (apakah kamu mengakui keunggulan tim/regu lawan, saat tim/regu kamu kalah) 25 siswa/subjek atau 80,64 persen yang menjawab Ya, dan butir soal nomor 27 (apakah kamu bekerja sama dengan teman satu tim/regu baik main pe putra maupun putri ketika kamu bermain sepak bola ampat) 29 siswa/subjek atau 93,54% yang menjawab Ya

12 Hal ini berarti bahwa sebagian siswa masi sulit menggiring bola dan melakukan tendangan kegawang, dan bahkan sebagian siswa tidak mengakui keunggulan yang dimenangkan oleh tim lawan atau tidak sportivitas. Selain itu masih ada sebagian siswa yang tidak kerja sama dengan teman satu tim/regu baik itu pemain putra maupun putri. Dalam hal ini peran guru sangat penting dalam proses pembelajara,agar siswa lebih memahami dan mengamalkan nilai sportivitas. Selanjutnya, berdasarkan respon siswa terhadap hasil gambaran skor total respon siswa yang menggambarkan aspek psikomotor, kognitif dan afektif secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan modelpermainan sepak bola ampat dapat digunakan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Kelebihan dan Kekurangan Produk yang Dihasilkan Kelebihan Produk yang dihasilkan Produk permainan sepak bola ampat memiliki kelebihan, antara lain: a) Lapangan yang digunakan adalah lapangan sepak takraw, bulutangkis, juga bola voli mini. b) Dapat dimainkan oleh putra dan putri, karena dalam 1 (satu) regu terdiri dari pemain puta dan putri. c) Dapat dimainkan oleh siswa yang terampil dan tidak terampil. d) Aspek kebugaran pada saat pelaksanaan permainan sepak bola ampat. Kekurangan Produk yang dihasilkan Produk permainan sepak bola ampat memiliki kekurangan. Adapun kekurangannya adalahproses pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti. Karena seharusnya proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru, agar supaya guru dapat menggunakan produk permainan sepak bola ampat ini dalam proses pembelajaran. Kekurangan yang selanjutnya dari produk yang dihasilkan dalam permainan ini ialah, produk ini tidak diikuti oleh kelas VI karena, pada saat melakukan kelas VI sedang dalam proses persiapan untuk melaksanakan proses ujian nasional. Penggunaan Produk Permainan Sepak Bola Ampat Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi Hasil akhir dalam penelitian dan pengembangan ini, yang berupa permainan Sepak Bola Ampat, diharapkan dapat digunakan oleh guru penjas di sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Setiap penyampaian materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, tidak terlepas dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lebih dikenal dengan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dapat dilihat pada lampiran. Untuk penggunaan produk yang sama yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, maka guru harus memperhatikan jumlah siswa dengan waktu permainan, menekankan jenis pelanggaran dalam permainan sepak bola ampatuntuk nilai sportivitas, dan nilai kerja sama antara putra dan putri, sebab akan mempengaruhi tingkat keefektifan produk dan keterterimaan produk yang akan digunakan. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Telah dihasilkan bentuk suatu produk permainan sepak bola ampat yang dapat digunakan pada mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi (IV, dan V), untuk mencapai tujuan pembelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar) 2) Permainan sepak bola ampat dapat digunakan pada mata pelajaran untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar (lokomotor, manipulatif, dan non lokomotor) siswa kelas tinggi (IV, dan V) sekolah dasar.

13 3) Permainan sepak bola ampat dapat digunakan pada mata pelajaran untuk menanamkan nilai disiplin, kerjasama, dan sportivitas pada siswa kelas tinggi (IV, dan V) sekolah dasar. 5. REFERENSI Asrijayanti Pengembangan Pembelajaran Permainan Sepak Bola Pada Mata Pelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas Tinggi SDN No. 76 Kota Tengah. Skripsi: Universitas Negeri Gorontalo Jurusan Pendidikan Keolahragaan. Hadziq, Khairul Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung : Yrama Widya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Mahendra, Agus Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Muhajir Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 1, Jakarta : Erlangga Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2, Jakarta : Erlangga Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3, Jakarta : Erlangga Pauweni, Mirdayani Pengembangan Model Permainan Bola Basket Taki Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siswa Sekolah Dasar Kelas atas di Kota Gorontalo. Tesis: Program Studi Olahraga Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustakaraya Setyosari, Punaji, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.Jakarta : Kencana Prenadamedia Group Supriyanto, Dwi Pengembangan Model Modifikasi Permainan Sepak Bola Untuk Siswa Sekolah Dasar.Tesis Universitas Negeri Semarang. Suwarjo, Aminarni, Sunarsih Sri, Masri an, Asy ari, Sukrisno Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Jakarta : Erlangga Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta Samsudin Pembelajaran Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta : Prenada Media Groub. Yudanto Pengembangan Model Modifikasi Materi Permainan Sepakbola dalam Pembelajaran Penjasorkes Siswa Sekolah Dasar Usia!0-12 tahun. Tesis Universitas Semarang., ImplementasiPendekatan Taktik Dalam Pembelajaran Invasion Games Di Sekolah Dasar. Jurnal Health & Sport Volume II, Nomor 1, Februari 2011 Rohman, Mohommad dan Amri, Sofyan Strategi dan Desain Pengembangan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan cara

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan cara BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mengenali permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA KELAS X, XI, XII SMAN 3 GORONTALO, SMKN 4 GORONTALO

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA KELAS X, XI, XII SMAN 3 GORONTALO, SMKN 4 GORONTALO PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA KELAS X, XI, XII SMAN 3 GORONTALO, SMKN 4 GORONTALO Oleh MIRDAYANI PAUWENI * SURIYADI DATAU* *Dosen Penjaskes

Lebih terperinci

Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri

Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SMP NEGERI TELAGA Mohamad Rafik, Ruskin, Zulkifli Lamusu ABSTRAK Data yang digunakan

Lebih terperinci

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS JPES 1 (1) (2012) JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET TAKI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA

Lebih terperinci

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang. Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun 2014. Riyan Jaya Sumantri Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (10) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BULUTANGKIS MELALUI PERMAINAN LINTON BAGI

Lebih terperinci

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA Motivasi Bermain Kasti. (Sukawati Sutijo) 1 MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA MOTIVATION OF PLAYING

Lebih terperinci

Ontong Sinaga Surel:

Ontong Sinaga Surel: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TEMBAK KALENG SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 TEBING TINGGI Ontong Sinaga Surel: ontongsinaga222@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU. Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang)

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU. Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang) PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang) Abstrak Permasalahan penelitian ini adalah model permainan bola

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA Pengembangan Permainan Liberate...(Nanang Ariyanto) PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI CANGKRINGAN YOGYAKARTA THE DEVELOPMENT OF LIBERATE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU ABSTRAK Permasalahan penelitian ini adalah model permainan bola basket Ring Ball sebagai olahraga yang baru diperkenalkan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (3) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL BOLA

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA DENGAN PERMAINAN BALANGKA DALAM

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SELAT BALL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SELAT BALL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR JPES 3 (2) (2014) JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes MODEL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SELAT BALL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Yudesta

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN MODEL PERMAINAN SEPAKBOLA STOP PASSING, EKO S, GAWANG TIANG TUNGGAL TERHADAP ASPEK PSIKOMOTOR SISWA SD KELAS V

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN MODEL PERMAINAN SEPAKBOLA STOP PASSING, EKO S, GAWANG TIANG TUNGGAL TERHADAP ASPEK PSIKOMOTOR SISWA SD KELAS V PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN MODEL PERMAINAN SEPAKBOLA STOP PASSING, EKO S, GAWANG TIANG TUNGGAL TERHADAP ASPEK PSIKOMOTOR SISWA SD KELAS V PJKR, FPIPSKR, Universitas PGRI Semarang Pandu_Kresnapati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (7) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN FUN HOCKEY PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN Pengembangan Garis Lapangan (Adnan RIyanto) 1 PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN DEVELOPING A PORTABLE

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (12) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN LOMPAT BAMBU

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (11) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLBAKDOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK DASAR PADA SISWA

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN

Lebih terperinci

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Permainan Tradisional Bolgrang Siswa Kelas V SDN Gedong 03 Uptd Pendidikan Kecamatan Banyubiru Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong

Lebih terperinci

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Penjasorkes... (Aris Bintarko) 1 MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (9) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Health and Sport

Journal of Physical Education, Health and Sport JPEHS 1 (2) (2014) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN MELALUI PERMAINAN ESTAFET BOLA DI LINGKUNGAN PERSAWAHAN

Lebih terperinci

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA VOLI MINI SISWA KELAS IV SDN KLATAKAN 02 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Jati Waluyaningsih 5 Abstrak.

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (3) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Lusye SD Negeri Tanamodindi, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan zaman dan kesejahteraan masyarakat. Dalam era globalisasi ini setiap bangsa dituntut untuk

Lebih terperinci

Pengembangan Model Penilaian Otentik Penjasorkes Materi Permainan Invasi Bolabasket di Sekolah Dasar

Pengembangan Model Penilaian Otentik Penjasorkes Materi Permainan Invasi Bolabasket di Sekolah Dasar 1 Pengembangan Model Penilaian Otentik Penjasorkes Materi Permainan Invasi Bolabasket di Sekolah Dasar Tomoliyus FIK Universitas Negeri Yogyakarta Emil : tomoliyus@yahoo.com, Hp: 0816681282, Abstrak: Pengembangan

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SUPPORTING FACTOR OF VOLLEYBALL LEARNING IN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN, KLATEN ACADEMIC YEAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olahraga permainan yang sudah dimainkan sejak lama di berbagai Negara, meskipun menggunakan istilah yang berbeda. Semua permainan

Lebih terperinci

ZANUAR BUDIANTO K

ZANUAR BUDIANTO K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses yang wajib diikuti dalam kehidupan setiap individu dan memiliki fungsi serta peranan penting bagi pembentukan karakter

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU SAKU PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA DI SD NEGERI II TEMANGGUNG I KABUPATEN TEMANGGUNG JAWATENGAH

PENGEMBANGAN BUKU SAKU PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA DI SD NEGERI II TEMANGGUNG I KABUPATEN TEMANGGUNG JAWATENGAH PENGEMBANGAN BUKU SAKU PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA DI SD NEGERI II TEMANGGUNG I KABUPATEN TEMANGGUNG JAWATENGAH POCKET BOOK FOOTBALL GAME DEVELOPMENT OF STUDENT AFFAIRS II SD TEMANGGUNG I DISTRICT TEMANGGUNG

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (6) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN TWONET BAGI SISWA

Lebih terperinci

Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi Abstrak

Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi  Abstrak Volum DOI: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK) TERINTEGRASI DENGAN AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN BAHASA ARAB (ISMUBA) DI SD/MI MUHAMMADIYAH Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE DEMONSTARSI PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 2 SATU ATAP PATUMBAK TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (2) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BOLABASKET MENGGUNAKAN KARTU TUGAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkembang di Indonesia dilaksanakan oleh dua lembaga pendidikan yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Lembaga pendidikan tersebut adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (8) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLA BASSHOLL DALAM PEMBELAJARAN BOLA BESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (1) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008: 7), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitian berupa

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (5) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMPLE BASKETBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA Motivasi Siswa Memilih Kelas Khusus Bakat Istimewa Olahraga...(Imam Agus F.) 1 MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA STUDENTS MOTIVATION IN CHOOSING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan dua kelompok sampel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan dua kelompok sampel yaitu 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen dengan dua kelompok sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Ruseffendi (2005:35) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri Kebakkramat. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan mengarah pada tujuan pendidikan nasional itu sendiri, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN Tingkat Pengetahuan Peserta...(Novianta Wahyu Prasetiawan)1 TINGKAT PENGETAHUAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLA BESAR DALAM EMBELAJARAN PENJASORKES KELAS XI DI SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN LEVEL

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (1) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik sebagai aspek pembelajaran utamanya. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, pertumbuhan

Lebih terperinci

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN Tanggapan Peserta Didik.(Irza Aji Ramadhana) 1 TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN STUDENT S RESPONSES TOWARDS PHYSICAL FITNESS

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Tingkat Kesulitan Belajar... (Surya Aditama) 1 TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 THE LEVEL

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (3) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Health and Sport

Journal of Physical Education, Health and Sport JPEHS 2 (1) (2015) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF MELALUI MEDIA PERMAINAN RAINBOW FLAG PADA

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (8) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (1) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SEPAK TAKRAW MELALUI PERMAINAN BOLA BEREKOR

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (5) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

Lebih terperinci

PELATIHAN OLAHRAGA BOLATANGAN BAGI ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI

PELATIHAN OLAHRAGA BOLATANGAN BAGI ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI PELATIHAN OLAHRAGA BOLATANGAN BAGI ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI Agung Widodo Prodi Jasmani Kesehatan dan rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN PEMBURU BINATANG

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (4) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL KOIN

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (9) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PEPOHONAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PERMAINAN LETABOTAI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani penting dilakukan karena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT DAN MODEL PERMAINAN HOKI UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR KELAS ATAS

PENGEMBANGAN ALAT DAN MODEL PERMAINAN HOKI UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR KELAS ATAS Pengembangan Alat dan Model Permainan. (Nuzulla. S) 1 PENGEMBANGAN ALAT DAN MODEL PERMAINAN HOKI UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR KELAS ATAS DEVELOPMENT OF HOCKEY TOOL AND MODEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 Agustus 2016 di Jakarta, dengan lokasi kantor ABTI asosiasi

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (10) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN OUTBOUND CARTERPILLAR RACE PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEAM SPORTS UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEAM SPORTS UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 32 Nomor 2 Tahun 2015 PENGEMBANGAN PERMAINAN TEAM SPORTS UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Martin Sudarmono, Lulu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP 1 KUDUS Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas / Semester : VIII / Satu Materi Pokok : Sepak Bola Alokasi Waktu : ( 2 x

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (12) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN PERMAINAN WATER RINGBALL DALAM AKTIVITAS LUAR KELAS PADAPEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Faktor-Faktor Pendukung... (Hana Fauziah Sofyani) FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 206/207 SUPPORTING

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (6) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani seringkali tersampingkan oleh pendidikan akademis lainnya, padahal aspek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau. baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi.

III. METODE PENELITIAN. dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau. baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi. 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Objek Penelitian Menurut Margiyono S. (2008: 90) Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen. Fungsi metode ini sama seperti metode True Eksperimen, yaitu digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan proses yang sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui proses pendidikan manusia dididik dan dibina

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STOP PASSING

PENGEMBANGAN STOP PASSING PENGEMBANGAN STOP PASSING SEBAGAI MODIFIKASI DARI PERMAINAN SEPAKBOLA UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V ABSTRAK Oleh: Didi Darmadi STKIP UNIDARMA

Lebih terperinci