PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS ELECTRONIC LEARNING (E-LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS ELECTRONIC LEARNING (E-LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI"

Transkripsi

1 PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS ELECTRONIC LEARNING (E-LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI 2) 3) Jusli Wijaya 1), Ekawarna 2), Kuswanto 3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Univ. Jambi jboycrew@gmail.com Pembimbing Utama, Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Unja. Pembimbing Pendamping, Dosen Pengajar Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Unja. ABSTRAK Ada beberapa pihak yang harus bersikap aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah guru. Tinggi ataupun rendahnya daya serap/pemahaman siswa terhadap penguasaan bahan ajar tersebut bukan karena faktor potensial tetapi salah satu penyebabnya adalah proses komunikasi dalam diri penyampai pesan (guru) maupun penerima pesan (siswa/murid) sering terjadi berbagai hambatan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran. E-learning merupakan suatu media pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, intranet atau media jaringan komputer. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Jambi, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi pembelajaran ekonomi berbasis electronic learning (elearning) terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretes dan posttest. Subjek penelitian adalah siswa kelas X yang terdiri dari 2 kelas, yang semua kelasnya dijadikan sampel. Dari hasil pengundian secara random didapat kelas X IIS 1 sebagai kelas kontrol dan X IIS 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengolahan data dengan Chi Kuadrat ) dan koefisien kontingensi (C). Dari hasil penelitian diperoleh hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dan diketahui bahwa harga hitung > harga tabel atau 5,66 > 3,841 dan C = 0,28 secara signifikan berbeda dengan nol. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Rerata hasil belajar siswa kelas eksperimen pada posttest lebih tinggi dan lebih banyak berpengaruh dari pada kelas kontrol, maka pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh implementasi pembelajaran ekonomi berbasis electronic learning (e-learning) terhadapa hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan kepada guru, terutama guru mata pelajaran ekonomi sebaiknya dalam melakukan pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan electronic learning (e-learning) dan jangan hanya berpatok dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara tidak langsung membuat murid menjadi bosan dalam kegiatan pembelajaran. Banyak cara sederhana yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan semangat siswa salah satunya yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi electronic learning (e-learning). Kata Kunci : Electronic Learning, Hasil Belajar 1

2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap kepribadian dan ketrampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dituntut pula peningkatan kualitas pendidikan untuk mengimbanginya, sehingga akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ada beberapa pihak yang harus bersikap aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah guru. Salah satu tugas guru berperan sebagai fasilitator yang harus menciptakan lingkungan belajar lebih afektif untuk membantu siswa mencapai kesuksesan belajar dengan adanya peningkatan hasil belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu adanya guru yang kreatif dan inovatif yakni dengan melaksanakan proses pembelajaran yang variatif, sehingga terjadi proses belajar mengajar yang optimal pada peserta didik. Tinggi ataupun rendahnya daya serap/pemahaman siswa terhadap penguasaan bahan ajar tersebut bukan karena faktor potensial tetapi salah satu penyebabnya adalah proses komunikasi dalam diri penyampai pesan (guru) maupun penerima pesan (siswa/murid) sering terjadi berbagai hambatan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran. Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar (Rusman, 2012:163). Dengan fungsi media sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyampaikan pesan kepada siswa, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai. Berdasarkan pengamatan penulis pada saat observasi ke SMA N 3 Kota Jambi, kegiatan pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru dan buku paket saja. Dalam mengajarkan mata pelajaran ekonomi, masih banyak guru yang memakai metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Kemudian, media yang digunakan adalah papan tulis dan spidol. Ketika guru ekonomi menerangkan pelajaran dengan menggunakan media papan tulis, guru terkadang tidak memperhatikan keadaan murid-muridnya dan komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa juga sangat jarang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) mid semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dengan menggunakan kurikulum 2013, banyak sekali jumlah siswa yang tidak mencapai KKM yaitu siswa kelas X sebanyak 91,3% siswa atau 63 orang dari 69 orang tidak tuntas dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75. Menurut Wena (dalam Hasbullah:2008), ada beberapa model pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan IT, diantaranya ialah model pembelajaran berbasis 2

3 komputer (computer based instruction) dan pembelajaran melalui media elektronik (e-learning) berbasis web base learning (WBL). Media pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan IT melalui teknologi internet, dan telah memunculkan apa yang disebut dengan e-education atau electronic learning(e-learning), yaitu kegiatan pendidikan atau pembelajaran melalui media elektronik, khususnya melalui jaringan internet. E-learning merupakan suatu media pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, intranet atau media jaringan komputer. Melalui e-learning,siswa dapat berinteraksi lebih komunikatif, mengakses materi pelajaran lebih update, karena sistem e- learning merupakan bentuk implementasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dari uraian di atas maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut; (1) bagaimana hasil belajar yang diajar secara konvensional?, (2) bagaimana hasil belajar yang diajar secara electronic learning (e-learning)?, (3) apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) bila dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 3 Kota Jambi? dan (4) apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 3 Kota Jambi?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil belajar yang diajar secara konvensional, (2) untuk mengetahui hasil belajar yang diajar secara electronic learning (e-learning), (3) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) bila dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 3 Kota Jambi dan (4) Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 3 Kota Jambi. KAJIAN PUSTAKA Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel dalam Purwanto, 2009:44). 3

4 Menurut Hamalik (2004:155), hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Rusman, 2012:123). Hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh oleh seseorang dari kegiatan belajarnya yang menyebabkan perubahan pada tingkah laku misalnya dari ketidak tahuan menjadi tahu. E-learning terdiri dari dua bagian kata, yaitu e yang merupakan singkatan dari electronic dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan web based learning merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan web based learning merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). E-learning tidaklah sama dengan pembelajaran konvensional. Menurut Rusman (2012:292), E-learning memiliki karakteristik-karakteristik yaitu: (a) Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu. (b) Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning). (c) Accessibility (Aksesbilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. 4

5 (d) Accessibility (Aksesbilitas); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. Kelebihan tentang pemanfaatan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran berbasis electronic learning (Soekartawi, Mulvihil, Utarini dalam Rusman, 2012:321) antara lain: 1) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. 2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. 3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. d) Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah. e) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. f) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri. g) Relatif lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah atau perguruan tinggi. Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, Beam, dalam Rusman, 2012:322) antara lain: (1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran, (2) Kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial, (3) Proses pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan, (4) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis pada ICT, (5) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal, (6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan, (7) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan 5

6 memiliki keterampilan mengoperasikan internet, (8) Kurangnya personil dalam hal penguasaan bahasa pemrograman komputer. Menurut Siahaan (dalam Hasbullah:2008), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) : (a) suplemen/tambahan, (b) komplemen/pelengkap, dan (c) substitusi/pengganti. METODE PENELITIAN Penelitian pengaruh pembelajaran ekonomi berbasis electronic learning (e-learning) di SMA kelas X mengacu pada eksperimen semu (quasi eksperimental) dimana dalam pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja yaitu variabel yang dipandang paling dominan, (Sukmadinata:2007,59). Menurut Sugiyono (2012:77), bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen. Design ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Model eksperimen ini sama dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest beracak (pada eksperimen murni), tetapi pengambilan kelompok tidak sepenuhnya dilakukan secara random penuh, random disini maksudnya hanya untuk pemilihan mana yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pre-tes) dengan tes yang sama. Kemudian kelompok A sebagai kelompok Eksperimen/Coba diberikan perlakuan khusus, sedangkan kelompok B diberi perlakuan seperti biasa. Pada kedua kelompok dilakukan pertemuan sebanyak enam kali pertemuan (satu kali pertemuan sama dengan 2 x 45 menit), setelah perlakuan kedua kelompok diberi tes yang sama sebagai tes akhir (post-tes). Setelah itu variabel terikat kedua kelompok tersebut diukur. Kemudian skor perbedaan rata-rata ini dibandingkan guna memastikan perlakuan eksperimen yang diberikan kepada kelompok coba telah menyebabkan perubahan yang lebih besar dari pada kelompok kontrol/pengendali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 3 kota Jambi pada tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas masing-masing berjumlah 36 siswa dan 33 siswa. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka diperlukan alat pengumpulan data. Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes objektif dengan lima pilihan (a, b, c, d, dan e). Tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tes akhir (posttest). Posttest dilakukan setelah berakhirnya 6

7 rangkaian pembelajaran pada kedua kelas subjek penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Validitas Tes; sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir yang disebutkan dalam indikator pencapaian hasil belajar. Untuk menguji validitas tes digunakan rumus dari product moment (Purwanto, 2009:162). 2. Reliabilitas Tes; reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Tingkat reliabilitas tes berfungsi untuk menampilkan konsisten atau ketepatannya sesuatu hal yang diukur (Sjarkawi, 2007: 82). Untuk menetapkan homogenitas tes, Subina dalam Sjarkawi (2007:82) mengatakan bahwa rumus Kuder- Richardson ke 20 adalah tepat untuk pengukurannya. 3. Tingkat Kesukaran; untuk menetapkan homogenitas tes, Subina dalam Sjarkawi (2007:82) mengatakan bahwa rumus Kuder-Richardson ke 20 adalah tepat untuk pengukurannya. 4. Menghitung Daya Beda; menentukan daya pembeda pokok uji dengan membandingkan subjek pada kelompok atas dengan subjek kelompok bawah yang menjadi pokok uji yang benar (Sjarkawi, 2007:81). Kemudian untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat pengaruh implementasi pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X. Yang diuji adalah perbedaan antara dengan. Jika terdapat perbedaan di mana lebih besar dari maka implementasi pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa, dan bila lebih kecil daripada maka tidak ada pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif tersebut adalah Chi Kuadrat ) dua sampel (Sugiyono, 2012:143). Cara perhitungannya dapat menggunakan rumus atau menggunakan Tabel Kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua kolom). Setelah itu, untuk menentukan derajat keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen maka digunakan koefisien kontingensi (C) (Sugiyono, 2012:143). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini di kelas kontrol, kegiatan pembelajaran berlangsung setiap hari selasa, rabu dan sabtu dengan menggunakan pembelajaran secara konvensional berdasarkan Rencana 7

8 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Pembelajaran secara konvensional pada kelas kontrol ini hanya dapat dilaksanakan di dalam ruangan kelas. Di kelas kontrol tersebut menggunakan alat berupa spidol dan papan tulis serta sumber buku teks ekonomi yang relevan. Metode yang diterapkan pada kelas kontrol ini adalah ceramah/tanya jawab. Sementara itu pada kelas eksperimen, kegiatan pembelajaran berlangsung setiap hari selasa, rabu dan jum at dengan menggunakan pembelajaran berbasis electronic learning (elearning) berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan memakai materi manajemen yang telah divalidasi oleh guru mata pelajaran Ekonomi tersebut. Di kelas eksperimen ini menggunakan alat berupa laptop/gadget, infocus, spidol, papan tulis dan sumber buku teks ekonomi yang relevan. Pada kelas eksperimen ini menggunakan pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning), di mana setiap siswa diwajibkan untuk membawa sebuah laptop/gadget yang nantinya dihubungkan ke jaringan internet melalui wifi/hotspot area yang ada pada sekolah tersebut. Kemudian, setiap siswa/i membuka link web materi manajemen yang telah dibuat oleh peneliti dengan alamat situs disaat jadwal jam pelajaran ekonomi pada kelas eksperimen tersebut. Dengan menerapkan pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) di kelas eksperimen tersebut, kegiatan pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dalam ruang kelas melainkan dapat berlangsung di luar ruang kelas juga. Maka dalam penelitian ini, kegiatan pembelajaran juga dilaksanakan di halaman sekolah dan ruang perpustakaan. Adapun data kunjungan per pertemuan pada alamat situs web tersebut yaitu pada pertemuan ke-i jumlah statistik pengunjung sebanyak 48. Jumlah pengunjung pada pertemuan ke-i ini bertambah banyak karena di luar pertemuan jam pelajaran, mereka secara mandiri mengunjungi situs web tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) dapat dilakukan di mana pun, kapan pun dan praktis dengan menggunakan media gadget. Kemudian, pada pertemuan ke-ii jumlah statistik pengunjung sebanyak 35, pada pertemuan ke- III sebanyak 33, pada pertemuan ke-iv sebanyak 36, pada pertemuan ke-v sebanyak 46, dan pada pertemuan ke-vi sebanyak 28. Pada pertemuan terakhir ini, jumlah pengunjung berkurang karena di saat pertemuan jam pelajaran berlangsung, ada siswa yang tidak hadir karena sakit dan izin tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berlangsung sebanyak 6x pertemuan dengan tiap kali pertemuan berdurasi 2x45 menit. Pada kelas eksperimen, sebelum pertemuan kegiatan pembelajaran diberi soal pre-test dan setelah pertemuan kegiatan pembelajaran diberi soal post-test. Setelah diadakan post-test maka diperoleh hasil belajar siswa yaitu pada kelas kontrol terdapat 36 orang atau 8

9 sebesar 100% yang tidak tuntas dan terdapat 0 orang atau sebesar 0% yang tuntas saat diadakan pre-test, lalu terdapat juga 16 orang atau sebesar 44,44% yang tidak tuntas dan terdapat 20 orang atau sebesar 55,56% yang tuntas sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 33 orang atau sebesar 100% yang tidak tuntas dan terdapat 0 orang atau sebesar 0% yang tuntas saat diadakan pre-test, lalu terdapat juga 5 orang atau sebesar 15,15% yang tidak tuntas dan terdapat 28 orang atau sebesar 84,85% yang tuntas. Berdasarkan perhitungan pada post-test didapat harga hitung = 5,66. Dengan taraf kesalahan 5%, dan dk = 1, maka harga tabel = 3,841. Karena harga hitung > harga tabel atau 5,66 > 3,841 dan C = 0,28 secara signifikan berbeda dengan nol, maka dapat dinyatakan bahwa diterima ditolak. Kemudian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi hasil belajar sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning), di mana setelah mengikuti pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) banyak siswa/i memperoleh hasil belajar dengan tuntas. Karena setelah mengikuti pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) lebih banyak yang memperoleh hasil belajar dengan tuntas, maka berarti perlakuan yang diberikan kepada siswa/i mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Berdasarkan observasi hasil penelitian dalam pembelajaran terlihat bahwa pada kelas eksperimen suasana belajar lebih hidup karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa termotivasi berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Selain itu, siswa juga lebih cepat memahami apa yang disajikan guru dan dapat langsung memberikan pendapat tentang materi yang dipelajari. Sementara pada kelas kontrol siswa kurang aktif dan cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan jarang memberikan pendapat atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas. Pemberian strategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan dan hasil belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil belajar ekonomi siswa kelas X IIS 1 yang diajarkan diajarkan secara konvensional terdapat 20 orang dari 36 orang atau sebesar 55,56% yang nilainya tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan rata-rata hasil belajar kelasnya adalah 73,33. Sedangkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X IIS 2 yang diajarkan dengan menggunakan electronic learning (elearning) terdapat 28 orang dari 33 orang atau sebesar 84,85% yang nilainya tuntas memenuhi 9

10 kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan rata-rata hasil belajar kelasnya adalah 81,09 dan (2) Hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Chi kuadrat ( ) dan koefisien kontingensi (C) diperoleh harga hitung > harga tabel atau 5,66 > 3,841 dan C = 0,28 secara signifikan berbeda dengan nol. Dengan demikian dapat diartikan terdapat pengaruh implementasi pembelajaran berbasis electronic learning (e-learning) terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Dimana dengan pembelajaran yang menggunakan electronic learnig (e-learning) di kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan cara konvensional. Dari simpulan di atas, berikut dikemukakan saran yaitu menyarankan kepada guru, terutama guru mata pelajaran ekonomi sebaiknya dalam melakukan pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan electronic learning (e-learning) dan jangan hanya berpatok dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara tidak langsung membuat murid menjadi bosan dengan kegiatan belajar, sehingga pelajaran ekonomi menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Banyak cara sederhana yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan semangat siswa salah satunya yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi electronic learning (e-learning). DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Hasbullah. Diakses tanggal 11 Januari Perancangan dan implementasi model pembelajaran e-learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jpte fptk upi. Pembelajaran.pdf Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta Bandung. Sjarkawi, Pengaruh Cara Pengorganisasian Pengajaran Melalui Struktur Orientasi Konseptual Terhadap Perolehan Belajar Siswa. Malang: Wineka Media. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Bandung. Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA

ARTIKEL ILMIAH OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA1109039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMK N 3 Semarang sejak tanggal 17 September 2014 sampai dengan 18 Oktober 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMANEGERI 14 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO Herly Kurniyawan, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Cimahi, sebagai lokasi pengembangan model pembelajaran Electonic Learning dan diuji

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. membandingkan kelompok (Emzir, 2008: 102). Sugiyono (2013: 114) Desain penelitian yang digunakan adalah Counterbalanced Design atau

METODE PENELITIAN. membandingkan kelompok (Emzir, 2008: 102). Sugiyono (2013: 114) Desain penelitian yang digunakan adalah Counterbalanced Design atau III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau yang disebut juga Quasi Experimental. Penelitian ini melakukan suatu cara untuk membandingkan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang memiliki tujuan untuk melihat pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini bentuk pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif, karena data yang digunakan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang 0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian terdiri atas dua tahap yaitu menjelaskan hasil studi pendahuluan dan gambaran umum dari penelitian 4.1.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah True-Experimental Design, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan 24 III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menyangkut perilaku manusia, dimana variabel yang dapat diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat 35 III.METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI 300 PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI Trio Wahyudin 1, Dedi Supriawan 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada Bab 1, maka metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN

PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN Arief Zuhud R (zuhudtz_arief@yahoo.co.id) Drs. Waslaluddin, M.T. (waslaluddin@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh:

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh: ISSN 1693-7945 PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Oleh: Sudirman Universitas Wiralalodra Indramayu ABSTRAK Tujuan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia dan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci