PENGGUNAAN PEMUTIH KULIT DIKALANGAN REMAJA DI SOPPENG THE USE OF SKIN WHITENING AMONG ADOLESCENTS IN SOPPENG
|
|
- Adi Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN PEMUTIH KULIT DIKALANGAN REMAJA DI SOPPENG THE USE OF SKIN WHITENING AMONG ADOLESCENTS IN SOPPENG Firnayanti 1, Nurul Ilmi Idrus 2, Supriadi Hamdat 3 Program Studi Magister Antropologi Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Firnayanti Jalan Perintis Kemerdekaan IV Lorong 1 No. 10 No. HP : firnafirnayanti@yahoo.com 0
2 Abstrak Kulit putih merupakan salah satu ciri kecantikan ideal dikalangan remaja saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan remaja dibalik keinginan mereka untuk memutihkan kulit putih dengan menggunakan berbagai kosmetik pemutih kulit berbahan kimia. Selain itu, untuk mengetahui pula tanggapan masyarakat mengenai perilaku remaja dalam mengejar keindahan kulit putih dengan penggunaan pemutih kulit yang membahayakan kesehatan mereka. Penelitian ini dilakukan di Soppeng dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Adapun metode yang digunakan yakni melalui observasi dan wawancara terhadap remaja pengguna pemutih kulit. Penelitian ini menunjukkan adanya berbagai alasan bagi remaja dibalik perilaku mereka untuk memutihkan kulit dengan berperilaku konsumtif terhadap pemutih kulit. Adapun produk pemutih yang mereka gunakan yakni produk pemutih wajah dan pemutih badan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Penggunaan pemutih kulit tersebut menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Kata kunci: Remaja, cantik, kulit putih dan kosmetik. Abstract Skin white is a characteristic idealized beauty among adolesecnt nowadays. The aim of the research was to find out the reasons why adolescents wanted to have white skin by using various tipes of skin whitening made of chemicals dangerous for their healt among adolescent. The research was a descriptive qualitative analisis conducted in Soppeng. The methods use were observation and interview to adolescents using skin whitening. The result of the research indicate that there are various types of reason why adolescents want to use skin whitening with consumtive behavior on skin whitening products, i.e. they used face whitener and body whitener which are both made of dangerous chemicals. The use of these cosmetics raises various responses from society Keywords: adolescent, beauty, white skin and cosmetic 1
3 PENDAHULUAN Kulit putih merupakan salah satu konsep kecantikan ideal dikalangan remaja saat ini. Sebagaimana yang dikatakan Prabasmoro (2003), bahwa kulit putih telah terekayasa secara global dan universal dalam lokalitas budaya Indonesia dan merupakan warna kulit yang diidealkan. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai iklan pemutih kulit di berbagai media massa yang mempertegas pengidealan kulit putih. Kulit halus dan bebas jerawat saja tidak cukup, kulit indah harus memiliki warna terang juga. Sejak peluncuran Pond's whitening kulit pada 1990-an, hampir semua merek kosmetik di Indonesia telah menghasilkan sendiri produk pemutih kulit (Handajani, 2006). Sekarang ini peredaran produk pemutih kulit tersebut semakin menjamur yang dapat diperoleh dari beragam tempat seperti dari dokter, toko-toko kosmetik, klinik kecantikan, salon, department stores, pasar-pasar tradisional hingga di berbagai media sosial. Peredaran tersebut tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan akan tetapi sampai pula ke wilayah-wilayah pelosok. Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa memiliki kecantikan yang beaneka ragam pula seperti warna kulit kuning langsat, cokelat, hitam manis, dan sawo matang. Namun, terdapat media yang membuat pengidealan terhadap kecantikan tertentu. Jaman sekarang konsep kecantikan sebagaimana yang direkonstruksi oleh media massa yakni perempuan dengan indikator tubuh langsing dan tinggi, berkulit putih, paras manis, dan berambut panjang (Goenawan, 2007). Adanya konsep kecantikan yang terbentuk dalam masyarakat membuat remaja perempuan berlomba-lomba melakukan perawatan agar kulit mereka menjadi putih. Harapan untuk tampil cantik menyebabkan remaja lebih konsumtif terhadap kosmetik demi memudahkan pergaulan dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Hal ini menyebabkan remaja menjadi salah satu sasaran utama pemasaran produk kosmetik (Etnawati dalam Damanik dkk., 2011). Namun, sangat disayangkan pola hidup instan para remaja membuat mereka memilih produk pemutih yang berkhasiat instan pula, namun terkadang mengabaikan faktor keamanan pemakaian. Keinginan kuat bagi mereka untuk cantik membuat mereka mengabaikan kesehatan. Menurut BPOM (Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan), terdapat sejumlah produk pemutih yang mengandung bahan berbahaya seperti mercuri, dan hidroquinon dengan konsentrasi di atas 2% di luar ijin BPOM. Bahan-bahan tersebut dianggap dapat menyebabkan iritasi kulit, kerusakan otak dan ginjal, masalah janin, kegagalan paru-paru dan kanker (Saraswati, 2010). Penggeledahan terhadap berbagai macam merek kosmetik pemutih kulit sudah sering dilakukan baik terhadap produsen maupun distributor namun demikian 2
4 penjualan kosmetik tersebut masih saja terjadi. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan akan barang-barang murah oleh masyarakat (Slamet, 2011). Umumnya berbagai kosmetik pemutih ilegal tersebut dijual dengan harga murah, sehingga menjadi penarik tersendiri bagi masyarakat. Di Soppeng, merupakan sebuah wilayah dimana masyarakatnya sangat mengidolakan kulit putih. Tidak heran jika penggunaan pemutih kulit sangat marak dilakukan baik oleh ibuibu maupun para remajanya. Demi mendapatkan kulit putih terkadang mereka gonta-ganti berbagai kosmetik pemutih kulit yang sering ditawarkan oleh penjual. Pasar tradisional dan kios-kios kosmetik merupakan tempat dimana para remaja memperoleh berbagai produk pemutih kulit. Namun, sangat disayangkan berbagai kosmetik yang dijual di pasaran tersebut terkadang lepas dari pengawasan pihak berwewenang yakni BPOM, sehingga faktor keamanan pemakaiannya belum terjamin. Akan tetapi, penjualannya sangat laris seiring semakin meningkatnya keinginan kaum perempuan khususnya remaja untuk memiliki kulit putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan remaja ingin memutihkan kulit dan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan remaja dibalik keinginan mereka untuk memutihkan kulit putih dengan penggunaan berbagai kosmetik pemutih kulit berbahan kimia. Selain itu, untuk mengetahui pula tanggapan masyarakat mengenai terhadap penggunaan pemutih kulit dikalangan remaja METODE PENELITIAN Lokasi Penelitan Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Soppeng dengan ruang lingkup penelitian para remaja pengguna pemutih kulit. Jenis Penelitian Deskriptif-kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti dengan pendekatan studi kasus yang menelaah suatu kasus yakni perilaku remaja yang konsumtif terhadap produk pemutih kulit Sumber data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Data yang diperoleh terdiri dari berbagai bentuk seperti rekaman hasil wawancara, foto-foto kegiatan di lapangan. Selain data dari lapangan peneliti juga melakukan pencarian data kepustakaan seperti jurnal, artikel, dan buku 3
5 Teknik Analisis Data Data dan informasi yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisa secara deskriptifkualitatif untuk menggambarkan perilaku remaja dalam penggunaan kosmetik pemutih kulit. Langkah yang digunakan dalam analisis data adalah: pembuatan transkrip wawancara, menemukan tema-tema yang muncul, sajian dan verifikasi data. HASIL PENELITIAN Berbagai alasan bagi remaja terkait keinginan mereka untuk memiliki kulit putih dengan penggunaan berbagai kosmetik pemutih baik pemutih wajah maupun pemutih badan berupa body lotion racikan. Beberapa alasan yang diungkapkan bagi informan, yakni: mengikuti trend kecantikan kulit putih, untuk menghindari bullian karena kulit hitam, agar cocok dengan semua warna baju, dan yang paling utama yakni untuk mendapatkan pasangan hidup. Adanya berbagai alasan tersebut dengan membuat remaja cenderung lebih konsumtif terhadap produk pemutih kulit baik pemutih wajah berupa krim-krim dan pembersih wajah maupun penggunaan pemutih badan berupa body lotion racikan olahan rumahan. Perilaku konsumtif mereka ditunjukkan dengan seringnya gonta-ganti pemutih wajah untuk mencari produk yang memiliki efek memutihkan maksimal. Berbagai krim pemutih yang banyak digunakan oleh remaja seperti SJ, SP, Diamond, dan Citra day & Night krim, serta krim racikan tanpa informasi kemasan. Pertimbangan penting bagi mereka dalam memilih kosmetik tersebut yakni cepat memutihkan hanya berkisar 1-2 minggu pemakaian, harganya yang murah sehingga terjangkau oleh remaja ekonomi menengah ke bawah. Body lotion merupakan kosmetik racikan yang dibuat sendiri untuk memutihkan badan. Dengan menggunakan berbagai krim yang memiliki efek cepat memutihkan dan dalam jumlah yang banyak. Berbagai krim pemutih yang sering dijadikan sebagai campuran body lotion racikan yakni: SJ, SP, BL, dan krim pemutih Erna. Resep dan pembuatan body lotion racikan sudah beredar dari mulut ke mulut selain itu, dapat pula mereka akses melalui internet seperti di blog dan facebook. Beberapa kelebihan body lotion racikan olahan rumahan yang menjadi pertimbangan penting bagi remaja yakni; cepat memutihkan yang hanya berkisar 1-2 minggu pemakaian dan akan semakin putih setelah pemakaian lama. Selain itu, pembuatannya gampang yang dapat dilakukan sendiri dan dengan teknologi sederhana. Tidak kalah penting harga dari berbagai produk yang dijadikan campuran kedalam body lotion tersebut terbilang murah sehingga terjangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah. 4
6 Berbagai produk pemutih yang sering digunakan baik pemutih wajah maupun untuk campuran body lotion racikan banyak diantaranya termasuk kosmetik dilarang perdarannya oleh BPOM karena memiliki kandungan zat kimia berbahaya yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan baik kulit maupun organ tubuh lainnya. Tidak heran jika produk tersebut tidak terdapat dalam iklan dan tidak dijual pula di pasar-pasar modern karena di pasar modern seperti di mall terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan mutu terhadap produk yang akan diperdagangkan. Produk pemutih tersebut banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional dan kios-kios kosmetik di sekitar mereka, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk mendapatkannya. Meskipun sering terjadi razia terhadap berbagai merek kosmetik yang dinyatakan berbahaya akan tetapi penjualannya masih saja terjadi yang kadang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Bahkan para penggunanya juga mengetahui bahwa kosmetik tersebut merupakan kosmetik berbahaya yang dilarang peredarannya, akan tetapi keinginan kuat untuk memiliki kulit membuat mereka mengabaikan berbagai bahaya yang akan ditimbulkan dari penggunaan pemutih kulit berbahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan remaja ingin memutihkan kulit dan praktek penggunaan produk pemutih kulit serta tanggapan masyarakat terhadap penggunaan pemutih kulit dikalangan remaja. Dampak positif dan negatif dapat dirasakan akibat penggunaan pemutih kulit baik penggunaan pemutih wajah maupun pemutih badan. Dampak positif yakni adanya rasa puas karena efek putih yang dihasilkan dari penggunaan produk pemutih tersebut. Sementara dampak negatif misalnya dalam penggunaan pemutih wajah mengakibatkan rasa perih dan gatal-gatal biasanya dirasakan pada awal pemakaian. Namun efek tersebut kadang diabaikan karena mereka menganggap itu sebagai hal yang wajar dan sebagai resiko jika inginmemiliki wajah putih. Setelah pemakaian lama dampak negatif yang ditimbulkan yakni kulit tipis dan timbulnya flek hitam, akan tetapi untuk menghentikan dampak buruk tersebut mereka beralih ke produk lain yang juga memiliki kandungan bahan kimia bebahaya. Dengan demikian mereka sudah ketergantungan terhadap penggunaan produk pemutih berbahan kimia tersebut meskipun dengan merek yang berbeda-beda. Banyak diantara mereka yang gonta-ganti produk pemutih berbahan kimia. Penggunaan body lotion racikan menimbulkan pula dampak negatif seperti munculnya bintik-bintik hitam dan gatal-gatal yang dirasakan pada awal pemakaian, bahkan sebelum kulit memutih. Dampak negatif yang dirasakan setelah pemakaian lama yakni kulit tipis yang menyebabkan rasa perih ketika terkena sinar matahari, mudah tergores dan meninggalkan bekas luka yang sulit untuk dihilangkan. Keberuntungan bagi mereka yang merasakan efek negatif pada awal pemakaian karena dapat segera menghentikannya sehingga tidak 5
7 ketergantungan pada produk tersebut. Sementara bagi mereka yang merasakan dampak negatif setelah pemakaian lama akan sulit untuk menghentikan pemakaian karena jika dihentikan kulit akan kembali menghitam bahkan lebih hitam dibanding sebelum menggunakan body lotion racikan. Berbagai tanggapan muncul terhadap maraknya penggunaan produk pemutih kulit dikalangan remaja. Sebagian masyarakat menganggap bahwa hal tersebut wajar saja dilakukan sebagai upaya untuk mempercantik diri. Namun, sebagian masyarakat bertanggapan negatif terhadap fenomena tersebut. Hal ini dapat dilihat dari munculnya stigma terhadap para pemgguna pemutih kulit. sepeti adanya stigma bali cipolo olina (Bahasa Bugis) untuk pengguna pemutih wajah, yang berarti perubahan sebagian warna kulitnya yang mana wajah putih sementara bagian tubuh lainnya masih berwarna hitam. Namun, setelah maraknya penggunaan body lotion racikan untuk memutihkan badan kemudian dimasyarakat muncul stigma putih racikan yang berarti kulit putih yang mereka dapatkan hasil dari penggunaan body lotion racikan dengan demikian warna kulit tersebut tidak asli. PEMBAHASAN Penelitian ini menemukan adanya berbagai alasan bagi remaja mengapa mereka menginginkan kulit putih yang dikatakan sebagai kecantikan ideal. Keinginan untuk mendapatkan pasangan hidup merupakan alasan yang paling utama mengapa perempuan ingin memiliki kulit putih sebagai kecantikan yang diidealkan. Menurut Wolf (2004 ), kecantikan adalah sistem pertukaran seperti halnya standar emas, kecantikan juga ditentukan oleh sistem politik. Dalam memercikkan api perlawanan kaum perempuan dalam hierarki vertikal sesuai dengan standar fisik, kecantikan merupakan ekspresi dari relasi-relasi kekuasaan, dimana perempuan harus bersaing secara tidak alamiah demi sumber daya yang diberi harga oleh lakilaki. Didukung oleh pendapat Arivia (2006), bahwa kebanyakan laki -laki mendambakan seorang perempuan dari kecantikan lahiriah, sementara yang diinginkan perempuan dari seorang laki-laki yakni ingin dihargai, dicintai dan disayangi. Bagi remaja penggunaan pemutih wajah merupakan hal yang penting menurut mereka karena wajah merupakan bagian yang sangat vital bagi penampilan seseorang, dimana hal pertama yang dinilai oleh seseorang adalah wajah. Hal tersebut didukung oleh pendapat Synott (2003), bahwa wajah menjadi penentu dasar bagi persepsi mengenai kecantikan atau kejelekan individu, dan semua persepsi ini secara tidak langsung membuka penghargaan diri dan kesempatan hidup kita, wajah menyimbolkan diri dan menandai banyak hal dari bagian diri yang berbeda. Sementara penggunaan pemutih badan berupa body lotion muncul sebagai 6
8 bentuk kesadaran mereka bahwa bukan hanya wajah yang perlu untuk dilakukan perawatan akan tetapi badan juga agar keindahan penampilan lebih total. Para remaja merasakan dampak yang berbeda-beda dari penggunaan pemutih kulit. Menurut Wulandari (2009), kosmetik memiliki resiko pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu memberikan efek yang sama untuk setiap konsumen. Selain itu, Tranggono dkk., (2007), menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pemakaian kosmetik terhadap kulit yakni: faktor manusia, faktor kosmetik, faktor lingkungan, dan interaksi ketiga faktor tersebut. faktor manusia misalnya perbedaan sensitifitas kulit bagi setiap orang sehingga bagi orang lain tidak berpengaruh apaapa tapi bagi dirinya justeru menimbulkan iritasi dll. Sementara faktor kosmetik yakni: penggunaan bahan-bahan baku yang tidak berkualitas tinggi, iritan alergen, aknegenik, toksik, dan photosensitizer. Formula yang tidak sesuai dengan jenis kulit dan keadaan lingkungan, dan prosedur pembuatan yang tidak canggih dan higienis. Adanya efek kulit putih yang dihasilkan oleh pemakaian produk pemutih kulit membuat mereka mengabaikan efek negatif seperti rasa perih dan memerah, demi terwujudnya salah satu indikator kecantikan ideal yakni kulit putih. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Wolf (2004 ), bahwa serangan kecantikan yang bertubi-tubi terhadap kaum perempuan telah membiarkan kekerasan hak asasi terhadap tubuh mereka. Dapat dikatakan bahwa demi mewujudkan kecantikan kulit putih, para remaja rela merasakan sakit yang dianggapnya sebagai resiko jika ingin terlihat cantik dengan kulit putih. KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan pemutih kulit dikalangan remaja terdiri atas pemutih wajah dan body lotion. Untuk pemutih wajah mereka menggunakan berbagai krim berkhasiat cepat memutihkan yang dijual di sekitar mereka. Sementara penggunaan pemutih badan yakni berupa body lotion racikan yang mereka olah sendiri. Berbagai dampak negatif yang mereka rasakan, baik produk pemutih wajah maupun pemutih badan (body lotion racikan) yang mana dampak negatif lebih dominan. Praktek penggunaan pemutih kulit yang dilakukan oleh remaja menimbulkan tanggapan positif dan negatif dari masyarakat sekitar. Bagi sebagian masyarakat menganggap penggunaan pemutih tersebut merupakan hal yang wajar saja untuk mendapatkan kulit putih. Akan tetapi tidak jarang pula masyarakat menanggapi negatif hal tersebut dengan adanya stigma negatif terhadap para pengguna pemutih kulit tersebut. Melihat adanya kecenderungan bagi remaja untuk menggunakan produk pemutih kulit berbahan kimia, maka perlu adanya adanya sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya penggunaan 7
9 berbagai pemutih kulit yang berbahan kimia berlebihan. Selain itu, pemerintah perlu memperketat pengawasan terhadap peredaran kosmetik pemutih berbahan kimia berbahaya. DAFTAR PUSTAKA Arivia G. (2006). Feminisme Sebuah Kata Hati. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Damanik B.T. dkk. (2011). Persepsi Remaja Putri di Kota Ambon Tentang Resiko Terpapar Kosmetik Berbahaya dan Perilakunya Dalam Memilih dan Menggunakan Kosmetik. Berita Kedokteran Masyarakat. Journal.ugm.ac.id. 27 (1) :1-8. Goenawan, F Ekonomi Politik Iklan di Indonesia Terhadap Konsep Kecantikan. Journal Scriptura.Vol.1 (1): Handajani. (2006). Female Sexuality in Indonesian Girls Magazines: Modern Appearant Attitude. Intersection: Gender and Sexuality in Asia and The Pacific. Prabasmoro A.P. (2003). Becoming White: Representasi Ras, Kelas, Feminitas dan Globalitas dalam Iklan Sabun. Bandung: Jalasutra. Saraswati L.A. (2010). Cosmopolitan Whitness: The Effect of Skin-Whitening Advertisments in Transnational Women s Magazine in Indonesia. Indiana University Press. 10(2): Slamet L.S. (2011). BPOM: Laporan Tahunan Diakses 11 November Synnott A. (2003). Tubuh Sosial, Simbolisme, Diri, dan Masyarakat. Yogyakarta: Jalasutra. Tranggono R.I., Latifah F,. & Djajadisastra J. (2007). Buku Pegangan: Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wolf N. (2004 ). Mitos Kecantikan: Kala Kecantikan Menindas Perempuan. Yogyakarta: Niagara. Wulandari S.P. (2009). Pengembangan Preferensi Dalam Pemilihan Konsep Produk Kosmetik Bedak Berbasisi Analisis Konjoin. Indonesia Jurnal of Statistik. 14(1):
BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kalangan mahasiswa merupakan salah satu kelompok sosial dalam masyarakat yang rentan terhadap pengaruh gaya hidup, trend, dan mode yang sedang berlaku. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya menjadi kebutuhan untuk masyarakat umum saja akan tetapi juga menjadi prospek bisnis yang prospektif,
Lebih terperincimerupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika adalah panduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, rongga mulut antara lain untuk membersihkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang di Indonesia, terutama di kalangan perempuan, mengaitkan warna kulit yang lebih putih dengan kekayaan dan gaya hidup yang terkini. Penampilan merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mempunyai kulit putih masih menjadi dambaan wanita Asia. Kulit yang putih dan bersinar menjadi barometer kecantikkan di daerah Asia terutama Indonesia. Padahal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah menjadi hakekatnya wanita ingin selalu tampil cantik dan menarik. Mereka selalu mencoba berbagai cara yang diyakini dapat menambah kecantikan mereka. Banyaknya
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA
INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA Herliana 1 ; Noor Aisyah 2 ; Ratih Pratiwi Sari 3 Kosmetik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari China yang masuk ke Indonesia antara lain seperti, industri makanan, industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman Globalisasi saat ini, banyak produk-produk buatan dari China yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Berbagai macam industri-industri dari China
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan kebutuhan masyarakat saat ini semakin meningkat. Masyarakat tidak hanya memikirkan kebutuhan akan sandang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahkan bisa menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif bagi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya penampilan perempuan dalam berbagai media baik media cetak maupun media elektronik tidak seluruhnya menggambarkan ruang lebih lebar untuk melihat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya. yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Mempunyai kulit wajah dan tubuh serta memiliki
Lebih terperinci,Jurnal Karya Tulis Ilmiah
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH PENGETAHUAN, PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN KOSMETIK PADA IBU HAMIL DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2013 Mawaddah Mahasiswi
Lebih terperinciBedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang
Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Nur Pujiati 1), Tegar Wanda Kristiani 2), Lusiana Dewi 3), Abdul Karim,SE, MSi, Akt 4) Program Studi Akuntasi, Universitas Semarang Email: nurpujiati59@gmail.com;
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mengkaji dunia konsumen memanglah tidak ada habis-habisnya. Di dunia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengkaji dunia konsumen memanglah tidak ada habis-habisnya. Di dunia dengan era yang serba dinamis ini, sikap konsumen pun sangatlah fleksibel. Hal ini tidak luput
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa dimana perkembangan teknologi semakin maju ini, masyarakat aktif dalam mencari informasi mengenai produk yang bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dijanjikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keinginan manusia untuk tampil cantik dan sempurna khususnya wanita merupakan suatu hal yang wajar. Untuk mencapai tujuannya, banyak wanita yang menghabiskan uangnya
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Variabel -variabel yang dianggap tidak puas oleh konsumen terhadap produk dan jasa di Auraku Skin Solution. Dari hasil uji hipotesis ketidakpuasan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan cantik. Kecantikan dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh perempuan. Banyak peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik telah menjadi bagian kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan secara luas baik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kecantikan merupakan kodrat pemberian alam dimana yang satu sama yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat menciptakan penampilan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1. KUISIONER PERILAKU PEKERJA PEREMPUAN PENYAPU JALAN DALAM MEMILIH KOSMETIKA UNTUK MENCEGAH TERJADINYA MELASMA DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 I. Identitas Responden 1. Nama : II. Karakteristik 1. Umur
Lebih terperinciINTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR RANTAU KABUPATEN TAPIN
INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR RANTAU KABUPATEN TAPIN Lihayati Agustina¹; NoorAisyah, S. Farm., Apt. ²; RatihPratiwi Sari, M. Sc., Apt.³ Merkuri (Hg)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teristimewa dan terbaik dibanding dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, teristimewa dan terbaik dibanding dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia mempunyai kelebihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika dikenal sebagai penunjang penampilan agar tampak lebih menarik. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, beragam kosmetika muncul di pasaran.
Lebih terperinciBisnis Herbal Kecantikan, Kecil Modalnya Besar Untungnya
Bisnis Herbal Kecantikan, Kecil Modalnya Besar Untungnya Bagi sebagian besar kaum hawa, tampil cantik dan menarik merupakan suatu hal yang tak mungkin mereka lupakan. Budaya inilah yang kemudian melahirkan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Kosmetik Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, sejak lahir. Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan di seluruh
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG DAMPAK BURUK PENGGUNAAN KOSMETIK PEMUTIH
KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG DAMPAK BURUK PENGGUNAAN KOSMETIK PEMUTIH Pada Fakultas Ekonomi Akuntansi Semester 2 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh : RIZKY INTA DEWI NIM : 11611964
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetik dan alat kesehatan. Melalui
Lebih terperinciINTISARI UJI KUALITATIF KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR TAPANDANG BERSERI PELAIHARI
INTISARI UJI KUALITATIF KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR TAPANDANG BERSERI PELAIHARI Yunia Aulia 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Dwi Rizky Febrianti 3 Kosmetik yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebersihan adalah sebagian dari iman. Ungkapan tersebut saat ini sudah sangat umum bagi setiap orang. Bahkan kebersihan sudah menjadi perhatian bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk yang memiliki kualitas baik berpengaruh besar di pilih oleh konsumen. Demikian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen yang semakin sadar akan kualitas hidup, merupakan salah satu tantangan kegiatan pemasaran suatu perusahaan di era globalisasi saat ini. Sekarang ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sudah ada dan semakin berkembang dari waktu ke waktu, disamping itu pula kosmetik berperan penting untuk menunjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat digemari terutama oleh kalangan remaja-remaja, baik pria maupun wanita.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemutih/pencerah kulit adalah salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk mencerahkan atau menghilangkan pewarnaan kulit yang tidak diinginkan. Di beberapa negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit cantik dan terawat merupakan idaman bagi setiap orang terutama wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan kulit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan bentuk tubuh satu sama lain seringkali membuat beberapa orang
Lebih terperinciPENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG DWI SUKRISTIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
Lebih terperinciJurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:
MOTIVASI MEMBELI PRODUK PEMUTIH WAJAH PADA REMAJA PEREMPUAN Maria Sriyani Langoday Flora Grace Putrianti, S.Psi., M.Si Abstract The purpose of this study is to determine the relationship of self-concept
Lebih terperinciPENGATURAN MENGENAI PENCANTUMAN PENANDAAN DALAM BAHASA INDONESIA PADA PRODUK KOSMETIK IMPOR
PENGATURAN MENGENAI PENCANTUMAN PENANDAAN DALAM BAHASA INDONESIA PADA PRODUK KOSMETIK IMPOR Oleh: Ni Kadek Gita Suryaning Asri Nengah Suharta Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan industri kecantikan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang sehat, cantik, dan bersinar, terutama wanita yang ingin terlihat sempurna di mana pun dan kapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keinginan untuk cantik secara universal adalah dorongan alamiah dari dalam diri setiap manusia. Namun pemahaman atas kata cantik bisa dipersepsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah mengalami peningkatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang memasuki pasar
Lebih terperinciUniversitas Indonesia. Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang Dilarang, 26 November 2008.
63 BAB 4 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KOSMETIK IMPOR YANG MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA STUDI TERHADAP PRODUK MEEI YUNG WHITENING DAY CREAM 4.1 Posisi Kasus Peredaran Produk Kosmetik Impor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit mulai menjadi sebuah trend gaya hidup di beberapa kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perawatan kulit mulai menjadi sebuah trend gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria di kehidupan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BABI. Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan
BABI PENDAHULUAN PENDAHULUAN BABI 1. 1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bentuk
Lebih terperinciANALISIS KECENDERUNGAN PEMILIHAN KOSMETIK WANITA DI KALANGAN MAHASISWI JURUSAN STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN BIPLOT KOMPONEN UTAMA
ANALISIS KECENDERUNGAN PEMILIHAN KOSMETIK WANITA DI KALANGAN MAHASISWI JURUSAN STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN BIPLOT KOMPONEN UTAMA SKRIPSI Disusun Oleh : Rizka Asri Briliani 24010211130061
Lebih terperinciPUBLIC WARNING / PERINGATAN. No : KH Tanggal : 7 September 2006 TENTANG KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN DAN ZAT WARNA YANG DILARANG
PUBLIC WARNING / PERINGATAN No : KH.00.01.3352 Tanggal : 7 September 2006 TENTANG KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN DAN ZAT WARNA YANG DILARANG 1. Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM RI pada tahun 2005
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dalam kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. kosmetik telah berkembang dari sekedar perubahan penampilan fisik. Sebelumnya,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Semakin banyak orang Jepang baik tua, muda, wanita, dan pria menjalankan bedah kosmetik saat mereka tidak suka dengan apa yang mereka lihat di kaca. Makna bedah kosmetik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran terhadap sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi kaum hawa
Lebih terperinciNoor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt 3
INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI DALAM KOSMETIK KRIM PEMUTIH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR ANTASARI BANJARMASIN Noor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt
Lebih terperinciUKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perwatan wajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian masyarakat menyebut emas sebagai pelindung aset. Berinvestasi emas yang dulu menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menciptakan produksinya. Intensi membeli yang dilakukan konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensi atau minat membeli pada konsumen merupakan tujuan perusahaan dalam menciptakan produksinya. Intensi membeli yang dilakukan konsumen semakin tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, hampir bagi para wanita kosmetik merupakan kebutuhan sehari-hari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan produk kosmetik bagi kaum wanita sangatlah pesat, hampir bagi para wanita kosmetik merupakan kebutuhan sehari-hari wanita. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di pasaran, salah satunya pembersih wajah untuk membersihkan wajah dari banyaknya aktivitas sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mereka sangat memperhatikan penampilan selain menunjukan jati diri ataupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaum wanita adalah kaum yang sangat memperhatikan penampilan. Mereka sangat memperhatikan penampilan selain menunjukan jati diri ataupun identitas, penampilan juga sebagai
Lebih terperinciKUESIONER PENDAHULUAN
KUESIONER PENDAHULUAN Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha, Bapak/Ibu, Sdr/i sekalian dimohon kesediaannya
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar di pasaran dengan berbagai kegunaan dari berbagai merk. Produk-produk kosmetik yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan operasional yang penting dalam suatu perusahaan untuk memperoleh atau meningkatkan nilai penjualan dalam rangka mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merubah warna kulit sehingga menjadikan kulit putih bersih dan bersinar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kosmetik pemutih merupakan suatu sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan yang berfungsi untuk mencerahkan atau merubah warna kulit sehingga
Lebih terperinciSEHAT dan CANTIK NATURAL. 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu
SEHAT dan CANTIK NATURAL dengan BAHAN-BAHAN ALAMI 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu SEHAT dan CANTIK NATURAL dengan BAHAN-BAHAN ALAMI 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Saat ini wanita selalu ingin terlihat cantik, glamour, modis dan modern. Tak dapat dipungkiri setiap wanita selalu mendambakan kecantikan fisik tersebut dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : IKA NANDITYASARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kulit cantik dan sehat saat ini benar-benar merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan rasa percaya diri yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang saling berkaitan. Kosmetik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang saling berkaitan. Kosmetik diproduksi agar wanita bisa tampil cantik dan percaya diri. Seiring dengan perkembangan jaman, modernisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Citra diri merupakan salah satu unsur penting untuk menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika yang beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor HK
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor HK. 00.06.42.0255 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN ALPHA HYDROXY ACID (AHA) DALAM KOSMETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BISNIS LULUR BENING INDONESIA NATURAL PEMBERSIH KULIT WAJAH DAN SELURUH TUBUH BERBAHAN BERAS KETAN DAN REMPAH-REMPAH INDONESIA BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk homo economicus, tidak akan lepas dari pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi pada tiap individu. Tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang lalu (Iswari, 2007). Bahan yang dipakai dalam usaha mempercantik diri. maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
I. PENDAHULUAN Produk perawatan tubuh merupakan produk kesehatan dan kebersihan yang meliputi produk perawatan gigi, pelembab, minyak atsiri, produk cukur, produk pembersih tubuh, lotio tubuh, gel wajah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap individu memimpikan untuk memiliki fisik yang sempurna, baik laki-laki maupun perempuan. Kesempurnaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman, masing-masing manusia memiliki gaya hidup sendiri. Banyak gaya hidup dijalani untuk tujuan tertentu, ada gaya hidup yang sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita dan kosmetik adalah sahabat sejati, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik bagaikan sayur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang semakin pesat ini banyak para pebisnis. yang bermunculan. Sekarang ini banyak persaingan untuk mengatasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis yang semakin pesat ini banyak para pebisnis yang bermunculan. Sekarang ini banyak persaingan untuk mengatasi pasar untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Kulit wajah dan tubuh yang menawan sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermunculan ide-ide baru baik dari bidang makanan, pakaian, kosmetik, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang serba modern ini banyak orang yang tumbuh menjadi seseorang yang kreatif dan mempunyai ide yang inovatif sehingga banyak bermunculan ide-ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketentuan perundang-undangan. Izin menurut definisi yaitu perkenan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Izin merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan tanggap dalam melihat peluang, ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik itu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita cenderung untuk memberikan perhatian yang besar pada perawatan
BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita cenderung untuk memberikan perhatian yang besar pada perawatan kulit dan tubuh. Kebutuhan wanita untuk tampil cantik dan menarik menciptakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya adalah permasalahan fisik yang berhubungan dengan ketidakpuasan atau keprihatinan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada dewasa ini sangat pesat sehingga perusahaan dituntut bersaing ketat. Terlebih lagi dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina dan Sabun Mandi Citra. 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina dan Sabun Mandi Citra 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina PT Tempo Scan Pasific memproduksi produk kecantikan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan wajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena keputusan pembelian adalah merupakan rangkaian akhir yang harus di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya memahami peranan keputusan pemebelian konsumen bagi produsen atau perusahaan adalah merupakan faktor penting yang harus di penuhi, karena keputusan pembelian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerahkan kulit wajah. Pada penelitian yang telah dilakukan didapatkan fakta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keinginan orang untuk memperbaiki penampilan semakin meningkat, terutama untuk memutihkan wajah dan memperbaiki kerusakan kulit akibat penuaan. Penggunaan kosmetik yang
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: YUSTINI MARIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Arus globalisasi yang terus berkembang memberikan perubahan pada perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini, masyarakat seringkali
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Kampanye
BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 Logo Kampanye Dalam kampanye launching sub-brand kosmetik dari The Body Shop Indonesia ini, mengajak wanita Indonesia untuk merayakan kecantkannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah sebuah benda kecil yang mampu menyembuhkan sekaligus dapat menjadi bumerang bagi penderitanya. Benda kecil yang awalnya dijauhi ini kemudian berkembang menjadi
Lebih terperinci