Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem Dr. Ir. Arman D. Diponegoro 1, Ahmad Fahmi Arief 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok Tel: (021) Fax: (021) armandipo57@yahoo.com, 2 arief22kaka@gmail.com Abtrak Sebuah sistem kompleks membutuhkan lebih dari satu buah sistem untuk mengkontrol keseluruhan sistem tersebut dikarenakan faktor keterbatasan jumlah output yang dapat dikontrol satu sistem itu sendiri, maupun dibutuhkan nya kemampuan mengendalikan banyak output di lokasi yang berbeda. Ini dapat diatasi sebuah sistem yang disebut modbus. Modbus merupakan sebuah sistem yang memiliki sebuah master dengan beberapa slave yang bekerja berdasarkan instruksi yang diberikan oleh master. Pada skripsi ini dibuat sebuah rancang bangun master slave modbus berbasis mikrokontroler untuk mengendalikan beberapa subsistem dalam skala mikro, yaitu dengan satu buah master dengan tiga buah slave. Master slave ini berbasiskan mikrokontroler Atmega8535 dengan sebuah bus menggunakan komunikasi TWI dan antarmuka menggunakan perangkat lunak Visual Basic sebagai antarmuka untuk user memberikan instruksi ke sistem menggunakan komunikasi USART. Selain itu dalam rancang bangun dilakukan pengujian untuk menganalisa pengaruh dari jarak antara master slave dengan beberapa variasi panjang jalur bus. Design of Master Slave Modbus Microcontroller-Based For Controlling Multiple Subsystems Abstract A complex system requires more than a single system to control the entire system due to factors the limited number output that can be controlled of the system itself, although his ability to control multiple outputs in different locations. It can overcome a system called modbus. Modbus is a system that has a master with several slaves who worked on the instructions given by the master. In this paper made a design based modbus master slave microcontroller to control multiple subsystems in micro scale, ie with a single master with three slaves. Master Slave is based microcontroller ATmega8535 with a bus using TWI communication and interface using Visual Basic as a software interface for the user to give instructions to the system using the USART communication. Also in design testing to analyze the influence of the distance between the master slave with some variation in the length of bus lines. Keywords: Master Slave, Modbus, Microcontroller, TWI, USART

2 1. Pendahuluan Sistem modbus diaplikasikan untuk mengontrol output yang tidak dapat ditangani oleh satu buah sistem saja maupun untuk kemampuan mengontrol beberapa sistem output yang berada di lokasi berbeda. Pada rancang bangun sistem ini sistem modbus dibuat berbasiskan mikrokontroler pada master dan slave, dan Visual Basic untuk antarmuka pengendali. Pada sistem ini dibuat dengan skala mikro saja, dengan satu master dan tiga slave untuk model dari sistem yang sebenarnya dapat dibuat dalam skala makro. Sebelumnya sistem master slave ini sudah dikembangkan sebelumnya yang menjadikan sistem modbus untuk fungsi yang sama yaitu mengendalikan beberapa subsistem. Namun sistem tersebut berbasiskan mikrokontroler AT89S51 sementara pada sistem yang dibuat pada skripsi ini berbasiskan mikrokontroler Atmega8535. Perbedaannya terletak pada kemudahan dari segi bahasa program serta bus yang digunakan. Dimana sebelumnya bahasa program menggunakan assembler yang sulit sementara sistem pada skripsi ini sudah menggunakan bahasa C yang lebih mudah. Selain itu bus pada sistem sebelumnya menggunakan USART (Universal Synchronous Asynchronous Serial Receiver and Transmitter) sekaligus menjadi komunikasi dengan antarmuka yang tentunya akan riskan terhadap error data pada prosesnya, dikarenakan kedua proses antara antarmuka dengan master dan master dengan slave menggunakan jalur yang sama. Sementara pada sistem yang dibuat ini menggunakan dua jalur yang berbeda, pada antarmuka dengan master menggunakan komunikasi USART serta pada master slave menggunakan komunikasi TWI (Two-Wire Serial Interface) dengan dua buah jalur (SDA dan SCL). Kelebihan nya ialah, berbedanya jalur membuat kemungkinan eror karena jalur yang sama digunakan untuk dua fungsi berbeda tidak akan terjadi sehingga kehandalan sistem bisa terjaga Rancang bangun sistem ini sangat bermanfaat untuk menciptakan sebuah sistem modbus degan teknologi yang berbeda, yang lebih umum dipasaran. Sehingga akan sangat mudah diaplikasikan terlebih oleh para mahasiswa. Selain itu rancang bangun ini akan memberikan penjelasan lebih mengenai komunikasi USART maupun TWI baik secara teori maupun pengggunaan komunikasi tersebut. Dengan dikembangkan nya sistem modbus ini diharapkan akan membantu menyelesaikan masalah umum sebuah sistem yang membutuhkan pengendalian output yang melebihi kemampuan satu buah sistem mikrokontroler dan kemampuan untuk menjalankan beberapa subsistem dengan satu buah sistem pengendali.

3 Pembuatan sistem ini memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut: 1. Merancang dan membangun sebuah sistem yang dapat mengendalikan banyak sub sistem. 2. Memberikan solusi dari masalah umum sebuah sistem yang terkendala jumlah output maupun kemampuan menjalankan beberapa subsistem secara bersamaan dan dikendalikan oleh sebuah sistem. 2. Tinjauan Teoritis Sistem master slave yang dibangun tersusun atas 1 master dan 3 slave yang membentuk sebuah jaringan bus, serta HMI (Human Machine Interface) sebagai antarmuka dalam proses monitoring dan pengendalian. Dalam jaringan bus ini digunakan dua jalur kabel (SDA dan SCL) sebagai komunikasi dengan menggunakan fungsi TWI (Two-Wire Serial Interface) seperti terlihat pada Gambar 1. Gambar 1 Konfigurasi sistem master slave Komunikasi sistem modbus seperti ini selalu diawali dengan query dari master, dan slave memberikan respon dengan mengirimkan data atau melakukan aksi sesuai perintah dari master. Master hanya melakukan satu komunikasi dalam satu waktu. Slave hanya akan melakukan komunikasi jika ada perintah (query) dari master dan tidak bisa melakukan komunikasi dengan slave yang lain.

4 Two Wire Serial Interface (TWI) TWI atau secara umum dapat disebut I2C (Inter- Integrated Circuit), adalah protokol yang memperbolehkan system designer untuk menghubungkan hingga 128 devices berbeda menggunakan hanya TWI bi-directional bus lines, satu untuk clock (SCL) dan satu lagi untuk data (SDA). Satu-satunya external hardware yang dibutuhkan untuk mengimplementasi busnya adalah sebuah pull-up resistor untuk setiap jalur bus TWI. Semua device yang terhubung ke bus memiliki alamatnya sendiri, dan mekanisme untuk memecahkan permasalahan bus terdapat pada protokol TWI. Jenis komunikasi yang dilakukan antar peralatan dengan menggunakan protokol TWI mempunyai sifat serial synchronous half duplex bi-directional, dimana data yang ditransmisikan dan diterima hanya melalui satu jalur data SDA line (bersifat serial), setiap penggunaan jalur data bergantian antar perangkat (bersifat half duplex) dan data dapat ditransmisikan dari dan ke sebuah perangkat (bersifat bi-directional). Interkoneksi TWI dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. TWI Bus Interconnection Komunikasi USART Universal Synchronous Asynchronous Serial Receiver and Transmitter (USART) merupakan protokol komunikasi serial yang terdapat pada mikrokontroler AVR. Serial USART biasa digunakan untuk membuat mikrokontroler dapat berhubungan dengan perangkat luar lainnya. Fasilitas USART dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan perangkat PC. Komunikasi serial adalah komunikasi yang tiap-tiap bit data dikirim secara berurutan dimulai dari LSB (Least Significant Bit) dan bertahap sampai MSB (Most Significant Byte) dalam satu waktu, seperti terlihat pada Gambar 3.

5 Gambar 3. Frame Format USART Penjelasan Frame Format : 1. St : Start bit, selalu low (0). 2. (n): Data bits (0 to 8). 3. P : Parity bit, odd / even 4. Sp : Stop bit, selalu high (1) 5. IDLE : Tidak ada transfer komunikasi (RxD or TxD). IDLE selalu high. IC MAX232 IC MAX232 memiliki 16 kaki dengan supply tegangan 5 Volt. IC MAX232 berfungsi sebagai pengubah level tegangan pada konektor RS232 menjadi level TTL. Jika peralatan yang digunakan menggunakan logika TTL maka sinyal port serial harus dikonversikan terlebih dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan begitu pula sebaliknya. Converter yang paling mudah digunakan adalah MAX232. Di dalam IC ini terdapat charge pump yang akan membangkitkan tegangan +10 Volt dan 10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Arsitektur dari MAX232 ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Arsitektur MAX232

6 3. Metode Rancang Bangun Dalam perancangan ini dilakukan beberapa metode, yaitu dengan studi literatur, berlanjut ke pengumpulan informasi, berlanjut ke perancangan serta pembuatan sistem, kemudian dilakukan pengujian dan terakhir adalah analisis. Diagram alir dari metode perancangan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah seperti pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram alir metode perancangan 4. Desain Rancang Bangun Desain Human Interface Sistem Master Slave Dalam sistem master slave modbus ini diperlukan sebuah human interface sebagai pengendali untuk sebuah line yang terdiri dari beberapa slave menggunakan sebuah perangkat lunak Visual Basic. Desain human interface pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Desain human interface master slave modbus

7 Pada desain terlihat sebuah sistem yang terdiri dari 1 master dan 3 buah slave dengan 3 alamat berbeda yang memiliki output berupa lcd dan motor. Pada desain juga terdapat control slave pada sisi kanan atas yang menjadi pengendali dari sistem master slave modbus. Dalam perancangan nya sebagai antarmuka, diperlukan sebuag fungsi dari perangkat lunak tersebut agar dapat terhubung dengan master. Fungsi tersebut ialah MSComm, yang terlihat pada sisi kiri atas pada Gambar 6. Selain itu pada Mscomm ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti pada Gambar 7. Gambar 7. Konfigurasi MSComm Pertama ialah CommPort yang disesuai kan pada COM yang terbaca pada device manager. Kedua ialah komunikasi yang digunakan dengan mikrokontroler meliputi Rthreshold untuk batas data yang diterima serta ketiga ialah Setting meliputi Baudrate, Parity, Data bits, Stop bits seperti pada Gambar 7. Desain Sistem Mikrokontroler Master dan Slave Gambar 8. Desain sekamtik sistem master dan slave yang digunakan pada sistem terdapat pada Gambar 8. Skematik Master & Slave

8 Skematik ini dibuat menggunakan perangkat lunak Eagle (Easily Applicable Graphical Layout Editor) version 6.4. Pada skema terlihat sistem minimum untuk master slave berbasis Atmega8535 dan juga terdiri dari rangkaian RS232 menggunakan IC MAX232. Sementara untuk layout dan PCB dari skematik terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Layout & PCB Master Slave Desain Board LCD Dalam desain slave terdapat output display berupa LCD dimana membutuhkan PCB dasar sebagai penghubung LCD dengan pengatur contrast dan backlight serta penghubung dengan slave. Skematik desain board LCD ditunjukan pada Gambar 10.

9 Gambar 10. Skematik Board LCD Sementara untuk layout dan bentuk dari board LCD seperti yang ditunjukan Gambar 11. Gambar 11. Layout dan Bentuk Fisik Board LCD Konfigurasi Codevision AVR Konfigurasi untuk dapat menggunakan beberapa fungsi CodeWizard yang dibutuhkan master terlihat pada Gambar 12 dan konfigurasi slave pada Gambar 13. Gambar 12. Konfigurasi Codevision Master

10 Format Data Gambar 13. Konfigurasi Codevision Slave Dalam sistem ini terdapat aliran data dari antar muka VB ke master maupun dari master ke slave. Semua format data yang digunakan dalam sistem dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Format aliran data sistem INSTRUKSI VB VB - MASTER MASTER - SLAVE (Hexa) (ASCII) (ALAMAT) (INSTRUKSI) Slave 1 - Servo 0⁰ 'A000' 0x50 0x00 Slave 1 - Servo 45⁰ 'A045' 0x50 0x01 Slave 1 - Servo 90⁰ 'A090' 0x50 0x02 Slave 1 - Servo 135⁰ 'A135' 0x50 0x03 Slave 1 - Servo 180⁰ 'A180' 0x50 0x04 Slave 2 - Servo 0⁰ 'B000' 0x51 0x00 Slave 2 - Servo 45⁰ 'B045' 0x51 0x01 Slave 2 - Servo 90⁰ 'B090' 0x51 0x02 Slave 2 - Servo 135⁰ 'B135' 0x51 0x03 Slave 2 - Servo 180⁰ 'B180' 0x51 0x04 Slave 3 - Servo 0⁰ 'C000' 0x52 0x00 Slave 3 - Servo 45⁰ 'C045' 0x52 0x01 Slave 3 - Servo 90⁰ 'C090' 0x52 0x02 Slave 3 - Servo 135⁰ 'C135' 0x52 0x03 Slave 3 - Servo 180⁰ 'C180' 0x52 0x04 Algoritma Alur Komunikasi Algoritma adalah langkah-langkah pemecahan suatu masalah atau pekerjaan, yang dinyatakan secara sistematis, rinci, dan jelas, sehingga bila dilaksanakan pada kondisi awal tertentu, akan berakhir dalam selang waktu terbatas dan menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan. Algoritma dari alur komunikasi dapat dilihat pada Gambar 14.

11 Gambar 14. Algoritma Alur Komunikasi 5. Hasil Rancang Bangun Sistem master slave yang dibuat menggunakan antarmuka Visual Basic pada komputer yang terhubung ke master menggunakan sebuah perantara kabel USB ke DB9. Master terhubung ke tiga buah slave menggunakan wire sebanyak empat wire yaitu VCC, GND, SDA, SCL. Tampilan sistem master slave keseluruhan yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 15.

12 Gambar 15. Sistem Master Slave Keseluruhan Prinsip kerja dari sistem master slave ini ialah ketika tombol pada antarmuka ditekan dengan konfigurasi yang diinginkan maka antarmuka akan mengirimkan karakter ascii ke master dengan komunikasi USART, kemudian master akan memproses karakter tersebut dan mengirimkan alamat dan instruksi yang sesuai dengan perintah dengan format bit biner dengan komunikasi TWI. Hasil Sinyal USART Hasil sinyal USART yang dari antarmuka ke master dapat dilihat pada Gambar 16. Channel 1 meupakan sinyal Tx USART TTL sedangkan channel 2 merupakan sinyal Tx hasil dari MAX232. Gambar 16. Sinyal Tx USART Hasil Sinyal TWI (I2C) Hasil sinyal I2C yang dikirim dari master ke slave dan diterima diterima atau sesuai dengan alamat dari salah satu slave dapat dilihat pada Gambar 17.

13 Gambar 17. Pengelompokan Sinyal 12C Master Slave Dari keseluruhan ujicoba yang dilakukan dapat terangkum pada Tabel 2. Dari hasil percobaan tersebut dapat dikatakan sesuai dengan yang diinginkan, dimana setiap instruksi dari antar muka VB diterima dan dilakukan sesuai oleh slave yang dituju. Tabel 2. Hasil Ujicoba Keseluruhan 6. Pembahasan Dari rancang bangun yang telah dibuat dan dilakukan ujicoba pada instruksi per slave terlihat semua instruksi dari antarmuka dapat dilakukan oleh slave yang dituju dan diabaikan oleh slave yang tidak dituju karena adanya address dari masing-masing slave yang menjadi pembeda. Ini menandakan jika sistem modbus yang dibuat telah bekerja sesuai yang diinginkan. Selain mengetahui sistem bekerja dengan baik, analisa dikembangkan kepada

14 pengaruh dari panjangnya wire bus yang menghubungkan master dan slave. Setelah dilakukan pengukuran waktu yang dibutuhkan dari instruksi antarmuka ke sebuah slave, dilakukan juga variasi panjang bus yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 18. Grafik tersebut merupakan hasil instruksi all yang berfungsi untuk menginstruksikan kesemua slave, sehingga grafik tersebut merupakan waktu keseluruhan yang dibutuhkan dari instruksi antarmuka hingga kesemua slave selesai menjalankan instruksi. Gambar 18. Grafik perngaruh panjang jalur TWI Dari Gambar 18 dapat dilihat untuk jarak 1 meter waktu eksekusi yang dibutuhkan adalah 2,2 detik. Kemudian untuk jarak 2 meter waktu yang dibutuhkan adalah 2,34 detik. Untuk jarak 3 meter dibutuhkan 2,42 detik, 4 meter dibutuhkan 2,65 detik dan jarak terjauh 5 meter dibutuhkan 2,81 detik. Pengukuran waktu menggunakan stopwatch, dimana pengambilan waktu dilakukan hingga lima kali dan diambil nilai rata-rata. Dari keseluruhan data tersebut dapat dilihat jika panjang dari bus dengan komunikasi TWI ini mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk sebuah instruksi di eksekusi oleh slave. Ini disebabkan semakin jauh nya bus yang harus ditempuh sebuah data tentunya akan membutuhkan waktu lebih untuk data tersebut diterima oleh slave. Selain itu waktu yang diperlukan tersebut mencapai skala detik lebih dikarenakan waktu tersebut dihitung dari selesainya sebuah slave mengerjakan instruksi ke output. Sementara output slave tersebut ialah motor servo yang dalam prinsip kerjanya membutuhkan interval logika low 20ms dan logika high yang menentukan sudut. Dan pemberian logika dilakukan setidaknya 5 kali untuk memastikan servo mencapai sudut yang diinginkan. Jadi penyumbang waktu eksekusi terbesar berasal dari motor servo sebagai output slave.

15 7. Kesimpulan Dari rancang bangun sistem master slave berbasis mikrokontroler ini dapat disimpulkan: 1. Sistem rancang bangun master slave modbus berbasis mikrokontroler ini telah bekerja sesuai dengan yang diinginkan, ini dibuktikan dari hasil ujicoba yang dilakukan dimana setiap instruksi yang dilakukan oleh antarmuka dijalankan hanya oleh slave yang dituju dan slave yang dituju tersebut mengeksekusi output seperti yang diinstruksikan oleh antarmuka. 2. Pada rancang bangun master slave modbus ini menggunakan komunikasi TWI pada bus yang terdiri dari dua line SDA SCL, dimana panjang dari wire tersebut mempengaruhi waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengeksekusi instruksi dari antarmuka hingga slave selesai menjalankan instruksi tersebut. Ini dapat dilihat dari grafik ujicoba variasi panjang wire. 3. Semakin panjang wire antara master dan slave membuat sebuah sinyal atau data yang ditransmisikan dari master harus menempuh jarak yang semakin jauh juga, yang akan membuat sebuah sinyal atau data tersebut membutuhkan waktu untuk diterima oleh slave. Inilah yang membuat semakin panjang wire dari master slave semakin lama. 4. Rancang bangun master slave ini hanya dalam skala mikro saja, namun rancang bangun ini merupakan model dari sistem yang dapat dibuat secara makro. Dengan hasil ujicoba dimana sebuah mikrokontroler dapat saling berkomunikasi ini akan membantu menyelesaikan masalah umum yang ada didunia embedded system perihal jumlah output yang tidak dapat diatasi oleh satu buah mikrokontroler saja, maupun kemampuan untuk menjalankan sebuah sistem yang dapat mengkontrol sistem output di beberapa lokasi yang berbeda. 8. Saran Dari rancang bangun dan kesimpulan yang didapat, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Konsep modbus dengan menggunakan wire ternyata memiliki kekurangan dalam hal jarak antar sistem dan juga penggunaan wire untuk saling terhubung tentunya akan menjadi batasan tersendiri dalam peletakan sistem. Sehingga penulis mensarankan membuat konsep modbus menggunakan konsep wireless.

16 DAFTAR PUSTAKA Robert.L Boylestad, & Louis Nashelski, Electronic Devices And Circuit Theory (10th ed.), Pearson Education Inc, New Jersey, Muhammad Ali Mazidi, Janice.G, & Rolin.D Mckinlay, "The 8051 Microcontroller and Embedded Systems Using Assembly and C (2nd ed.), Pearson Education Inc, New Jersey, Sismoro, Hari. Pengantar Logika Informatika. Algoritma dan Pemrograman Komputer, ANDI OFFSET, Yogyakarta. Tiyono, Agus Sudjadi, Sistem Telekontrol Sada dengan Fungsi Dasar menggunakan Mikrokontrollei AT89S51 dan Komunikasi serial RS485, Laboratorium Teknik Kontrol Otomatik,Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Agus Tiyono, Sudjadi, Iwan Setiawan, Sistem Telekontrol SCADA dengan Fungsi Dasar Modbus Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 dan Komunikasi Serial RS485, Laboratorium Teknik Kontrol Otomatik, Yogyakarta, 2007.

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN Frederick Sembiring / 0422168 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

Materi 5: Protokol I2C

Materi 5: Protokol I2C Materi 5: Protokol I2C I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali IIC Inter-Integrated Circuit Terkadang disebut I 2 C Awalnya dikembangkan oleh Philips Semiconductor (saat ini mjd NXP Semiconductor)

Lebih terperinci

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171 DT-I/O DT-I/O Application Note AN171 Smart Monitoring and Control System dengan menggunakan jalur komunikasi RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi RS-485 saat ini cukup banyak diaplikasikan dalam dunia industri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya, dibahas tentang desain mikrokomputer yang terdiri atas CPU, RAM dan ROM operasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat

Lebih terperinci

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment...

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment... ABSTRAK Perkembangan era informasi saat ini, menjadikan komputerisasi sebagai suatu standar untuk mempermudah sistem akuisisi data pada pabrik pengekspor udang. Untuk mengakuisisi data penimbangan setiap

Lebih terperinci

DT-BASIC Application Note

DT-BASIC Application Note DT-BASIC Application Note AN90 BASIC LCD Interface Oleh: Tim IE LCD saat ini merupakan kebutuhan pokok dalam berbagai macam aplikasi. Pada artikel kali ini akan diberi contoh penggunaan LCD karakter pada

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan tentang gambaran sistem, perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam skripsi ini. Perancangan perangkat keras menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Medilla Kusriyanto ST., M.Eng. 1, Muhammad Syariffudin 2 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479 Adi Abimanyu, Jumari -BATAN, Yogyakarta Email : ptapb@batan.go.id Argantara Rahmadi, Muhtadan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan BAB III MEODE PENELIIAN DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x IMPLEMENTASI SISTEM PAKAN IKAN MENGGUNAKAN BUZZER DAN APLIKASI ANTARMUKA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Kartika Sari, [2] Cucu Suhery, [3] Yudha Arman [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

DT-I/O. DT-I/O Application Note

DT-I/O. DT-I/O Application Note DT-I/O DT-I/O Application Note AN194 Desktop Based Pressure and Temperature Monitoring via TCP/IP Oleh: Tim IE Pada AN192 telah dibahas contoh pertukaran data antara mikrokontroler dengan komputer melalui

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133 DT-AVR DT-AVR Application Note AN133 Media Tampilan 7 Segment Untuk Mikrokontroler AVR Oleh: Tim IE Aplikasi ini memberikan contoh penambahan media tampilan seven segment pada modul DT-AVR Low Cost Series

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor DT-SENSE Barometric Pressure & Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian dan penyusunan laporan ini menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Studi Literatur Mencari sumber terkait seperti jurnal atau paper,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C Di dalam modul DST-R8C versi 3.0 sudah dilengkapi dengan 16 bit adc ( optinal ) yang dapat di gunakan untuk volmeter digital dengan dengan skala mikro volt ( uv ). Adc yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM Deskripsi SST-21 adalah merupakan modul sistem kontrol moving sign atau matrix LED di mana proses pengaturan scanning LED dan animasi dilakukan oleh modul ini. Pengguna

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN199 Transmisi Data Menggunakan Power Line Communication (PLC) Oleh: Tim IE Proses transmisi/pertukaran data dapat dilakukan secara wired maupun wireless. Beberapa contoh

Lebih terperinci

DT-SENSE. IR Proximity Detector

DT-SENSE. IR Proximity Detector DT-SENSE IR Proximity Detector Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

Interfacing. Materi 8: I2C Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

Interfacing. Materi 8: I2C Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Interfacing Materi 8: I2C Communication Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Outline I2C Bus Protocol TWI Protocol Kusuma Wardana - Interfacing 2013 2 Kusuma Wardana - Interfacing 2013 3 IIC : Inter-Integrated

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan implementasi sistem telemetri yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor DT-SENSE Temperature & Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

KENDALI ON-OFF PERALATAN ELEKTRONIK MENGGUNAKAN PC DENGAN KOMUNIKASI SERIAL RS-485

KENDALI ON-OFF PERALATAN ELEKTRONIK MENGGUNAKAN PC DENGAN KOMUNIKASI SERIAL RS-485 KENDALI ON-OFF PERALATAN ELEKTRONIK MENGGUNAKAN PC DENGAN KOMUNIKASI SERIAL RS-485 TUGAS AKHIR OLEH : HENDRA WIRAATMAJA 01.50.0120 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mengenal protocol I 2 C. 3. Mempelajari IC PCF8574 Remote 8 bit I/O Expander for I 2 C Bus. 4. Mengirim

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

TnEX ADC GPIO UART PWM I2C SPI GPIO

TnEX ADC GPIO UART PWM I2C SPI GPIO GPIO TnEX ADC UART I2C SPI GPIO PWM 2 Interfacing Programming Peripheral Devices MCU ICE (Nu-Link) PC IDE RS232 CAN2.0 USB2.0 to PC Speaker : Con3 earphone : J1 mic : J2 Reset SW Int VR LEDs Input only

Lebih terperinci

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Jika pada umumnya IC Real Time Clock menggunakan jalur data pararel maka pada apliaksi ini akan dicontohkan penggunaan IC Real Time Clock menggunkan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK 4.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak pada wahana bertujuan untuk memudahkan proses interaksi antara wahana dengan pengguna. Pengguna

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh : MELYANA F.R SITORUS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Nama Fasilitas Kamar Hotel Disusun oleh: : Indra Ardian NRP : 1022037 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN56 Low Cost ADDA Oleh: Tim IE Satu lagi contoh mengenai penggunaan emulasi I 2 C yang dimiliki BASCOM-8051. Kali ini modul yang digunakan menggunakan IC PCF8591P berantarmuka I

Lebih terperinci

DT-SENSE. Humidity Sensor

DT-SENSE. Humidity Sensor DT-SENSE Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z Pada bab ini dibahas mengenai rangkaian elektronika yang akan digunakan untuk mengendalikan gerak pahat dan program

Lebih terperinci

DENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL

DENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL PENJEJAKAN SET POINT DENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL HELIKOPTER (RC HELI) MENGGUNAKAN VISION SENSOR CMUCam2+ Disusun Oleh: Nama : Ivan Winarta NRP : 0522009 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID. Disusun oleh : Riyan Herliadi ( )

PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID. Disusun oleh : Riyan Herliadi ( ) PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID Disusun oleh : Riyan Herliadi (0822078) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jln. Prof.Drg. Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia, Email

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp :

PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : 0422119 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Parancangan Sistem Blok diagram dari sistem yang dibuat pada perancangan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian pengirim dan bagian penerima pada komputer

Lebih terperinci

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR Disusun Oleh: Ary kashogy 0622066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT Pembahasan tentang interfacing mungkin akan menimbulkan banyak kemungkinan, interfacing adalah istilah yang digunakan untuk pengantaraan atau antar muka. Antar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial

Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial 1. Tujuan - Mampu menghubungkan 2 PC untuk dapat berkomunikasi lewat port serial RS 232 - Mengetahui sustem pengkabelan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian

Lebih terperinci