KATA PENGANTAR Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia."

Transkripsi

1 D KATA PENGANTAR alam upaya meningkatkan iklim penelitian dan menetapkan standard operasional prosedur yang baku mengenai proses dan penulisan karya ilmiah khususnya di FKM UI, dibuatlah Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia. Pedoman ini disusun merujuk pada standar operasional prosedur (SOP) penulisan tesis yang berlaku di FKM UI selama ini, yang terdiri dari aturan beragam dari berbagai Program Studi yang ada. Dari berbagai sumber tersebut dibuat satu SOP baru dan berlaku untuk seluruh sivitas akademika FKM UI yang mengatur mengenai prosedur penyelesaian studi dan tatacara dan prinsip-prinsip umum dalam penulisan karya ilmiah. Panduan Proses Dengan adanya pedoman ini diharapkan akan dapat dan Penulisan Karya menjadi informasi yang dapat dijadikan proses Ilmiah Fakultas pembelajaran bagi seluruh sivitas akademika FKM, yang Kesehatan Masyarakat pada akhirnya dapat meningkatkan dan mendorong Universitas Indonesia sistem dan mutu hasil karya ilmiah di FKM UI. Kami berterima kasih kepada team penyusun Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah ini yang dipimpin oleh drh. Wiku Adisasmito, MSc, Ph,D dan beranggotakan dr. Sandi Iljanto, MPH, dra, Winda Habimono, Wiwiek Widowati, SH, Woro Indah Wahyuni, SKM, MARS dan Dewi Ambarwati, S.Sos dan juga kepada team penasehat/reviewer yaitu Dr. Soediyanto Kamso, dr, MSc (Wadek I) dan Ir. Asih Setiarini, MSc (Manager Akademik). Tak lupa kami berterima kasih pula pada Prof. Sudigdo Sastroasmoro, Prof. Riris Sarumpaet (selaku ketua team penyusunan Pedoman Karya Ilmiah UI), Prof. Dr. Sudarti Kresno, dra, MA dan team penyusun Aplikasi Metode Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan dan drs, Tri Krianto, MKes yang mana hasil pemikirannya telah memberikan sumbangan yang besar dalam penyusunan pedoman ini. Dekan, Hasbullah Thabrany i

2 NAMA TEAM PENYUSUN Penanggung Jawab : Dekan FKM UI Penasehat : DR. Soediyanto Kamso, dr, MSc Ir. Asih Setiarini, MSc Ketua : Drh. Wiku Adisasmito, MSc, Ph.D Anggota : 1. Dr. Sandi Iljanto, MPH 2. Dra. Winda Habimono 3. Woro Indah Wahyuni, SKM, MARS 4. Wiwiek Widowati, SH 5. Dewi Ambarwati, S.Sos Anggota Khusus : 1. Prof. DR. Sudarti Kresno, dra, MA dan team penyusun Aplikasi Metode Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan 2. Drs. Tri Krianto, Mkes 3. Prof. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A 4. Team Penyusunan Pedoman Karya Ilmiah UI (yang diketuai oleh Prof. Riris K. Toha Sarumpaet, Ph.D) ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...I NAMA TEAM PENYUSUN... II DAFTAR ISI...III BAB PRINSIP-PRINSIP UMUM KARYA ILMIAH PENDAHULUAN PENGERTIAN KARYA ILMIAH Definisi Ciri karya ilmiah BAHASA DALAM KARYA ILMIAH TAHAPAN PEMIKIRAN PEMBUATAN KARYA ILMIAH METODE PENELITIAN YANG DAPAT DIGUNAKAN... 5 BAB SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH FORMAT & PENATAAN Kertas Pengetikan Penomoran halaman Pemberian tanda bagian karya ilmiah Penataan karya ilmiah Skripsi / tesis / disertasi Naskah pidato pengukuhan guru besar Manuskrip Laporan ilmiah RUJUKAN / ACUAN Etika pengacuan / rujukan Pengakuan terhadap hasil temuan orang / penulis lain Pengertian : kutipan, daftar pustaka dan rujukan Sistem pencatatan dokumen DAFTAR PUSTAKA Cantuman dalam daftar pustaka Urutan cantuman Konsistensi : Ketentuan umum PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL ILMIAH PLAGIARISME Jenis-jenis plagiarisme Plagiarisme ide Plagiarisme isi Plagiarisme kata demi kata Plagiarisme mosaik Plagiarisme yang disengaja atau tidak disengaja Common knowledge Bagaimana menghindarkan plagiarisme Sanksi plagiarisme iii

4 BAB PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN KARYA ILMIAH SKRIPSI (JENJANG SARJANA) Bobot Skripsi Pembimbing Pergantian Pembimbing Mekanisme Bimbingan Skripsi Syarat Permohonan Ujian Pelaksanaan Ujian Penilaian Hasil Ujian Penyerahan Skripsi Yudisium Bahan-bahan untuk Kelengkapan Yudisium Sidang Yudisium Sanksi PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT Definisi Bobot Praktikum Kesehatan Masyarakat Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat Institusi Praktikum Kesehatan Masyarakat Waktu Praktikum Kesehatan Masyarakat Pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat Pembimbing Akademik Praktikum Kesehatan Masyarakat (PA) Pembimbing Lapangan (PL) Uraian Tugas Praktikum Kesehatan Masyarakat Tugas Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat Tugas Departemen Tugas Institusi Tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat Tugas Pembimbing Lapangan Tugas Pembimbing Akademik Organisasi dan Penanggung Jawab Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat Tahap Persiapan Tahap Implementasi dan Pemantauan Penilaian Prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat Proposal Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM) Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat Prosedur Penyerahan Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat Penilaian Praktikum Kesehatan Masyarakat TESIS (JENJANG MAGISTER) Pembimbingan Proses penunjukan pembimbing Tugas pembimbing Pergantian pembimbing Tata Cara Penyusunan Tesis Mekanisme Bimbingan Seminar Selama Penyusunan Tesis Ujian Tesis Penyerahan Tesis Bahan-bahan untuk Kelengkapan yudisium Yudisium Sanksi Wisuda iv

5 3.4 RESIDENSI Tujuan Residensi Metode Residensi Kegiatan Residensi Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Pola residensi Rumah Sakit tempat Residensi Pembimbing Residensi Presentasi Hasil Residensi Pemantauan dan Penilaian Residensi Laporan Hasil Residensi DISERTASI (JENJANG DOKTOR) Proses Pembuatan Disertasi Tahapan Ujian Program Doktor Kualifikasi Ujian Usulan Penelitian Untuk Disertasi Ujian Pra Promosi Ujian Promosi Penunjukan Promotor dan Ko-Promotor Etika Penelitian dan Kecurangan Akademis Penetapan Mahasiswa Lulus Program Studi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

6 BAB 1 PRINSIP-PRINSIP UMUM KARYA ILMIAH 1.1 Pendahuluan Dengan dicanangkannya UI sebagai Research University untuk tahun 2006 ini maka seyogyanya mulai dilakukan pembenahan diri yang menyangkut berbagai aspek guna mencapai peningkatan iklim penelitian, hasil penelitian dan jumlah/minat peneliti di lingkungan Universitas Indonesia. Dalam upaya mendukung hal diatas, sebagai langkah dibuat suatu pedoman penulisan karya ilmiah yang akan menjadi acuan bagi seluruh civitas akademika di FKM UI dalam melakukan kegiatannya. Sebagai lembaga pendidikan FKM UI mempunyai tugas utama untuk mendidik anak didiknya untuk menjadi manusia yang mendiri, kritis, kreatif dan berguna bagi masyarakat serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian atau karya nyata yang dapat diandalkan, yang tersusun secara logis dan sistematis serta teruji kebenarannya. Untuk mencapai hal ini dan dalam upaya mengembangkan iklim penelitian yang baik terus dikembangkan sikap-sikap ilmiah dalam kehidupan di lingkungan akademis antar sivitas akademika, yaitu sikap dan penghargaan yang tinggi pada otentisitas, orisinalitas dan penghargaan pada segala usaha, penelitian dan pemikiran yang dilakukan sebelumnya. (Universitas Indonesia, 2005). Berkenaan dengan hal ini maka dengan adanya panduan ini diharapkan akan terbentuk satu pembelajaran penerapan sikap ilmiah dan tatacara penulisan yang baku dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku terutama dalam penulisan karya ilmiah dalam rangka penyelesaian studi di FKM UI dan secara khusus panduan ini merupakan pedoman baku pelaksanaan proses akademik yang harus dijalani dan acuan dalam melakukan kegiatan penulisan karya ilmiah di FKM UI yang harus diikuti oleh seluruh sivitas akademika FKM UI 1

7 1.2 Pengertian karya ilmiah Definisi Yang dimaksud dengan karya ilmiah dalam pedoman ini adalah karya tulis berupa kajian ilmiah, penelitian ilmiah dan rancangan/karya nyata yang bernilai ilmiah, baik untuk publikasi didalam jurnal, sebagai skripsi, tesis atau disertasi. (Universitas Indonesia, 2005) Ciri karya ilmiah Berdasarkan pengajuan masalah yang mendasar dan diseleksi, kemudian dengan landasan teoretis dan teknik analisis yang dapat dipertanggungjawabkan yang kemudian diteliti, diuji, dibahas untuk kemudian diinterprestasi, maka dapatlah dikatakan bahwa apa yang disebut karya ilmiah wajib memiliki ciri-ciri sebagai berikut : bersifat asli; menggunakan metode ilmiah sesuai dengan keperluan bidang yang diteliti; menyajikan fakta objektif hokum alam, sosial, dan budaya secara sistematis, logis, dan konseptual; bersifat eksploratif, eksperimental, interpretative, fenomenologis, kritis, atau rekonstruktif; menghasilkan tesis atau teori; ditulis secara cermat; tidak memuat terkaan; bukan hasil amnipulasi serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kehidupan. (Universitas Indonesia, 2005). Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunannya didasarkan pada prinsip ilmu dan kajian ilmiah. Berkenaan dengan hal diatas maka makalah kelas, skripsi, tesis, disertasi yang ditulis sebagai bagian dari kegiatan terstruktur, maupun monograf, laporan penelitian, artikel, buku teks, gambar desain, temuan kreatif, sampai hak paten maupun pidato, ceramah, kertas kerja dan makalah yang disusun untuk disampaikan dalam pertemuan ilmiah, semuanya merupakan dan disebut sebagai karya ilmiah. (Universitas Indonesia, 2005). 1.3 Bahasa dalam karya ilmiah Karya ilmiah harus ditulis dengan cermat, sistematik, argumentatif, dan faktual. Sifat dan ciri karya ilmiah yang menuntut kecermatan, objektivitas, dan sistematika tidak hanya tampak dalam segi substansi, tetapi juga harus tercermin 2

8 dalam pengungkapan dan penyampaiannya. Dalam sebuah karya ilmiah pikiran hendaklah disampaikan dengan : a. Pilihan kata yang tepat, tunggal makna, dan jelas, b. Kalimat yang lugas dan jelas gagasannya, c. Alinea dengan kalimat yang koheren, saling berkaitan untuk menyampaikan satu pemikiran yang utuh, d. Pemikiran dan pengertian yang utuh dan padu berdasarkan alinea-alinea yang bertahap, berkesinambungan, dan berkaitan, e. Uraian yang ringkas, padat, tidak berulang (dapat disampaikan dalam bentuk tabel atau gambar) f. Uraian yang lengkap yang tidak menimbulkan pertanyaan g. Uraian yang teliti dan cermat, segala hal diperinci termasuk penulisan nama orang, nama kota, nama jenis hewan, nama tumbuhan, bentuk rumus, penggunaan dan sumber data, pembuatan tabel, perumusan teori hingga modifikasinya, pengutipan, pengacuan, hingga ke penggunaan kata yang lazim. h. Uraian yang tersusun secara sistematis, kronologis dengan pembahasan yang sistematis dan logis, i. Uraian yang padu dan menyatu, fokus dan hanya membicarakan apa yang seharusnya sesuai dengan tujuan penulisan dan menghindari penyimpangan dan lanturan (catatan kaki, catatan akhir, dan lampiran dimanfaatkan untuk penjelasan tambahan yang juga tetap harus berdasarkan prinsip ketelitian, kepaduan, kejelasan, keringkasan, dan ketersusunan), j. Tutur yang sopan dan beradab, k. Tidak menggunakan kata yang kualitatif (misalnya agak menarik, mungkin, mengagumkan, cantik, menggembirakan, dll). l. Tidak menggunakan ungkapan yang menyatakan kemungkinan misalnya tak dapat disangkal, dengan pasti, tak perlu dipertanyakan lagi m. Tidak menggunakan ungkapan berlebihan dan berupa slogan. (Universitas Indonesia, 2005). 3

9 1.4 Tahapan pemikiran pembuatan karya ilmiah Dalam membuat karya ilmiah diperlukan dasar pemikiran yang kuat sehingga karya ilmiah yang dihasilkan menjadi karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik diperlukan tahap/langkah pemikiran sebagai berikut : a. Pada tahap awal harus dapat dikemukakan ide pembuatan suatu karya ilmiah dimana penulis harus mampu menjelaskan dari ide tersebut, magnitude masalah, severity (seberapa gawat masalah itu), urgency/kesegeraan, cara-cara mengatasi, dan komitmen pada perubahan. b. Dari ide tersebut dibuat suatu tinjauan pustaka yang menceritakan tentang permasalahan dan cara penanggulangannya. Penulis diminta untuk dapat mendeskripsikan batasan teori/apa yang dilakukan sekitar masalah tersebut. c. Dari batasan-batasan yang dikemukakan diatas, dicari minat dari penulis. Penulis diminta untuk melakukan pengkerucutan hasil dari proses diatas hingga sampai pada suatu topik penelitian yang sesuai dengan minat dan kelayakan untuk dilakukan. d. Setelah proses diatas dapat dibuat suatu hipotesa, dimana topik penelitian yang dipilih harus dapat diviisualisasikan dan diartikulasikan dengan variabel variabel yang terkait sehingga dapat diamati dan diukur. e. Landasan teori dari topik penelitian dengan cara mensintesa berbagai kepustakaan sebagai wacana dalam mengembangkan kerangka teori. Dalam proses ini harus pula dilakukan review dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkisar pada variabel tersebut sehingga terbentuk kerangka konsep. f. Variabel-variabel yang dikembangkan dalam kerangka konsep akan diteliti, dikumpulkan datanya, dianalisis dan dijadikan bahan tulisan. Kerangka konsep yang dapat dibuat harus dapat menjelaskan hubungan antar varibel yang menyebabkan terjadinya fenomena topik penelitian sehingga diperoleh variabel independen (dapat berupa intervening variabel, moderating variabel, dll. g. Setelah itu dibuat definisi operasional yang mencakup definisi semua variabel yang meliputi metode/cara pengukuran, alat ukur dan hasil ukur yang dilakukan. Pendekatan penelitian yang dapat dilakukan adalah secara kualitatif (EMIC) atau 4

10 secara kuantitatif (ETIC) ataupun gabungan keduanya. Keterangan lebih rinci mengenai metode ini dapat dilihat pada bab selanjutnya. h. Pengembangan metodologi penelitian mengacu pada metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis datanya i. Proses verifikasi terhadap hasil dan analisis data penelitian dilakukan dengan merujuk pada teori dan keilmuan yang relevan j. Seluruh proses dan hasil yang terjadi dalam penelitian perlu disimpulkan dan dibuat saran yang konstruktif terhadap topik penelitian. k. Karya ilmiah dapat pula berupa karya yang tidak berbasis penelitian kualitatif atau kuantitatif. Tidak selalu karya ilmiah memerlukan adanya pembuktian hipotesis atau uji statistik 1.5 Metode penelitian yang dapat digunakan Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa metode penelitian yang dapat digunakan dalam membuat suatu karya ilmiah, khususnya di bidang kesehatan masyarakat adalah metode penelitian kualitatif atau metode penelitian kuantitatif atau merupakan penggabungan antara keduanya. Penggolongan suatu metode penelitian, apakah kualitatif atau kuantitatif, didasarkan pada cara pengumpulan, pengolahan, dan analisis data. Deskripsi dan penggunaan metode penelitian yang lebih rinci dan spesifik seyogyanya mengacu pada landasan teori metodologi penelitian Krianto, (2005) mengatakan bahwa masing-masing metode baik kualitatif ataupun kuantitatif memiliki ciri, kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan uraian sebagai berikut : I. Metode penelitian kualitatif A. Memungkinkan peneliti mendalami informasi via kuotasi, interaksi dan observasi B. Mengumpulkan jawaban atas pertanyaan mengapa? C. Mendalam, eksploratif D. Terjadi interaksi antara fasilitator dan partisipan 5

11 E. Dapat mengamati emosi, bahasa, perasaan, persepsi, sikap dan motivasi F. Purposif, sampel kecil G. Fokus pada proses II. Metode penelitian kuantitatif A. Mencari seberapa banyak dan hubungan antar variabel B. Menggunakan statistik untuk menggabungkan, meringkas, menjelaskan dan membandingkan data C. Dapat melakukan generalisasi dari temuan kepada populasi yang lebih besar D. Menggunakan sampel besar secara random E. Melihat bagaimana norma, keterampilan, kepercayaan dan sikap dihubungkan dengan perilaku F. Fokus pada outcome (hasil) Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing yang dapat dilihat dari beberapa hal yaitu : 1. Waktu, metode kualitatif dapat dilakukan lebih singkat sedangkan metode kuantitatif lebih lama 2. Cost efektif, metode kualitatif memerlukan biaya yang lebih mahal dalam melakukan analisis sedangkan metode kuantitatif lebih murah dalam analisis akan tetapi mahal dalam pengumpulan data 3. Partisipasi interview, metode kualitatif sangat tinggi sedangkan dalam metode kuantitatif partisipasi interview sedang saja. 4. Fleksibilitas protokol, untuk metode kualitatif tinggi dan untuk metode kuantitatif kaku 5. Dasar statistik, untuk metode kualitatif diperlukan kredibiltas dan inferensi sedangkan untuk metode kuantitatif diperlukan validitas, reliabilitas dan generalisasi 6. Tipe informasi, yang diperoleh dari metode kualitatif adalah informasi yang kaya dan mendalam sedangkan untuk metode kuantitatif adalah informasi yang lebih meluas 6

12 Dalam melakukan penelitian kualitatif maka : 1. Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan apa yang terjadi, mengapa, bagaimana, siapa saja, kapan, dimana saja? 2. Cenderung eksploratif 3. Sering digunakan untuk grounded research 4. Data berbentuk informasi (kuotasi) 5. Analisis dilakukan menggunakan teknik content dan dalam melakukan penelitian kuantitatif maka : 1. Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan seberapa banyak, seberapa sering? 2. Cenderung verifikatif 3. Biasanya digunakan untuk menguji hipotesis 4. Data berbentuk angka 5. Hasil dan analisis nya dilakukan dengan program statistik serta disajikan dalam tabel univariat, bivariat, multivariat Hal-hal pokok dalam penggunaan metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: (Kresno, 2000 dan Krianto, 2005) 1. Teknik yang digunakan adalah FGD (Focus Group Discussion) atau In Depth Interview (Wawancara Mendalam) 2. Data yang diperoleh bukan untuk konfirmasi akan tetapi untuk menggali, 3. Prinsip pengambilan sampel digunakan prinsip kesesuaian atau kecukupan 4. Harus memiliki daftar pertanyaan yang memiliki karakteristik menggunakan pertanyaan terbuka, menghindari pertanyaan dikotomi dan tidak menggunakan kata tanya mengapa 5. subjektivitas cukup besar dan fleksibilitas sangat tinggi sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan dari tujuan penelitian sangat besar 6. Penyajian data kualitatif : mendeskripsikan sampel, meringkas data yang disajikan dalam bentuk matriks, diagram, flowchart dan tabel 7. Penelitian kualitatif ini bisa dilakukan dengan sistem verbatim atau non verbatim tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. 7

13 Pemilihan metode kualitatif dapat didasarkan pada berbagai alasan antara lain adalah : (Kresno, 2000 dan Krianto, 2005) 1. Alasan konseptual Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih besar karena kualitatif dapat memberikan informasi mendalam yang tidak mungkin dilakukan dengan teknik kuantitatif 2. Alasan praktis : biaya murah, waktu singkat, dan rancangan dapat dimodifikasi selama penelitian berlangsung Untuk panduan metodologi penelitian yang lebih rinci menggunakan pedoman/buku teks metode penelitian yang menjadi rujukan di FKM UI 8

14 BAB 2 SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH 2.1 Format & penataan Kertas Naskah karya ilmiah diketik di atas kertas HVS putih tanpa garis, ukuran A4, dengan berat 80 gr Pengetikan Naskah diketik menggunakan komputer dengan program pengolah kata, seperti Microsoft Word, dengan pilihan huruf Times New Roman, font : a. Naskah : 12 b. Judul bab : 14 c. Judul karya ilmiah : 16 Judul karya ilmiah dan bab diketik dengan huruf besar dan tebal (bold). Judul subbab dan sub-subbab tetap diketik dengan font 12. Semua judul diketik dengan huruf tebal. Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja. Jarak pengetikan adalah 2 spasi, kecuali abstrak jarak pengetikan adalah 1.5 spasi. Setiap bab diketik pada halaman baru, nomor bab menggunakan angka Arab. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar, tanpa garis bawah dan tanda baca titik di akhir kalimat. Kalimat pertama bab dimulai 4 spasi dari judul bab. Judul sub bab didahului dengan angka Arab disesuaikan dengan urutan nomor bab (2.1. untuk sub bab di bab 2 dan untuk sub-sub bab di bab 2) diakhiri dengan titik di belakang setiap angka. Awal alinea diketik 1 tab dari batas kiri bidang pengetikan. Pada sub bab atau sub-sub bab, awal alinea tetap diketik sejajar dengan huruf pertama sub bab. 9

15 Selanjutnya awal alinea diketik 1 tab dari batas kiri bidang pengetikan. Kalimat dilanjutkan sejajar dengan nomor judul sub-bab dan sub-sub bab. Jarak baris antara teks, nomor bab dan judul bab adalah 2 spasi. Jarak antara judul bab dan sub judul bab adalah 4 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan sub judul berikutnya 4 spasi, jarak antara sub judul dan sub-sub judul adalah 2 spasi. Antar alinea tetap berjarak 2 spasi. Judul tabel, gambar, grafik serta keterangannya diketik dengan jarak 1 spasi. Ruang pengetikan mempunyai batas 4 cm dari tepi atas dan kiri kertas, sedangkan tepi bawah dan kanan kertas masing-masing berbatas 2, 5 cm. Panduan yang dapat digunakan untuk pembatasan jumlah minimal kata untuk masing-masing karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut : kata untuk skripsi, kata untuk tesis, kata untuk disertasi dan kata untuk makalah atau artikel di jurnal Penomoran halaman Bagian persiapan atau disebut juga bagian pendahuluan (prelimanary pages) yang terdiri dari: kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan riwayat hidup penulis menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iv dst.nya). Khusus lembar sampul, abstrak dan halaman persetujuan tidak menggunakan nomor halaman. Nomor halaman untuk bagian isi menggunakan angka Arab dan diletakkan di bagian kanan atas, kecuali halaman dengan judul bab (bab baru) diletakkan di bagian tengah bawah naskah. Nomor halaman isi berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Lampiran menggunakan nomor sendiri sesuai dengan urutan lampiran yang tertulis dalam daftar lampiran Pemberian tanda bagian karya ilmiah Pemberian tanda bagian karya ilmiah pada judul sub bab atau sub sub bab harus tetap konsisten. Bila Bab dan sub bab menggunakan angka Arab harus tetap digunakan sampai akhir naskah. Untuk kalimat yang menggunakan pembagian dapat digunakan gabungan angka Arab, angka Romawi serta abjad. 10

16 Contoh : Wilayah DKI terbagi atas 5, yaitu: I. Jakarta Pusat II. Jakarta Utara III. Jakarta Selatan, dst.nya Pembagian yang lazim digunakan adalah sebagai berikut : I. II. A 1 2 a b 1) a) (1) (a) Penataan karya ilmiah Skripsi / tesis / disertasi Bagian persiapan / pendahuluan I. Halaman sampul berisi judul dicetak dengan tinta cetak warna kuning emas. Semua huruf dicetak dengan huruf besar. Di atas judul dicetak lambang UI dengan tulisan Universitas Indonesia. Di bawah judul diketik jenis karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi). Kata oleh serta nama penyusun dilengkapi dengan nomor pokok mahasiswa. Bagian bawah dicetak nama program studi, diikuti nama Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Universitas Indonesia, tempat dan tahun pembuatan. II. Halaman judul dicetak sama dengan halaman sampul, dengan kertas sama dengan halaman isi naskah. III. Abstrak : merupakan ringkasan atau ulasan singkat isi karya, tanpa tambahan penafsiran, kritik, maupun tanggapan penulis. Setiap karya ilmiah harus 11

17 mencantumkan abstrak yang mencakup : masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh dan kesimpulan utama serta saran yang diajukan. Abstrak untuk skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia, sedangkan abstrak untuk tesis dan disertasi ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggeris. Masing-masing abstrak ditulis tidak lebih dari 200 kata / 2 halaman (tanpa menghitung kata sambung), ditempatkan setelah halaman judul. Untuk abstrak bahasa Indonesia dianjurkan untuk menggunakan kalimat aktif, sedangkan untuk abstrak bahasa Inggeris lebih tepat untuk menggunakan kalimat pasif. Cara pengetikan abstrak untuk skripsi dan tesis adalah sebagai berikut: a. Di sebelah kiri disebutkan : 1. Nama Program Studi (huruf besar) 2. Peminatan / Kekhususan (huruf besar) 3. Jenis karya tulis (Skripsi / Tesis) 4. Tanggal ujian : setelah keterangan jenis karya tulis 5. Nama penulis 6. Judul karya tulis 7. Jumlah halaman (dari halaman persiapan, halaman naskah) 8. Jumlah tabel, grafik, lampiran (sebaris dengan jumlah halaman) b. Kata Abstrak diketik di tengah sebelum ringkasan dimulai c. Naskah dalam abstrak diketik dengan jarak 1,5 spasi d. Pada akhir naskah dicantumkan data acuan atau jumlah daftar pustaka yang digunakan dalam menulis karya tulis serta kisaran tahun acuan tersebut. IV. Halaman judul dengan spesifikasi berbeda dengan halaman judul sebelumnya, karena di bawah judul diketik kalimat sebagai berikut : Skripsi / Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (untuk skripsi) Magister Kesehatan Masyarakat (untuk tesis) 12

18 Disertasi Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Universitas Indonesia di bawah pimpinan Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Usman Chatib Warsa, Sp. M.K., PhD Untuk dipertahankan di hadapan Senat Akademik Universitas Indonesia pada hari..., tanggal..., pukul... V. Halaman persetujuan terdiri dari : A. Halaman persetujuan pembimbing : tulisan Pernyataan Persetujuan diketik dengan huruf besar ditempatkan ditengah-tengah, diikuti keterangan: 1. Skripsi : Skripsi ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2. Tesis : Tesis ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 3. Disertasi dengan judul :... Telah disetujui oleh : Promotor : Ko-Promotor B. Halaman Persetujuan Penguji : pada halaman ini dituliskan: 1. Skripsi : Panitia Sidang Ujian Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 13

19 2. Tesis : Panitia Sidang Ujian Tesis Magister Program Studi... Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tempat dan tanggal ujian Nama ketua dan anggota serta tempat untuk tanda tangan masing masing Untuk kedua halaman di atas tanda tangan dilakukan setelah skripsi / tesis diperbaiki, diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan penguji dan hanya berisikan nama dan tanda tangan pembimbing / penguji yang hadir dalam ujian. VI. Pada Disertasi setelah halaman persetujuan Promotor dan Ko-Promotor diikuti dengan halaman nama Promotor, Ko-Promotor, Tim Penguji VII. Seluruh bentuk karya ilmiah terutama karya ilmiah resma akademis, seperti skripsi, tesis, disertasi wajib melampirkan SURAT PERNYATAAN yang berisi pernyataan bebas plagiat dalam penulisan karya tersebut dilengkapi dengan meterai Rp ,- VIII. Riwayat hidup penulis mencakup nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan penulis. Hindari data yang bersifat pribadi, karena karya ini merupakan karya tulis ilmiah. IX. Halaman khusus bila ada, ditujukan yang ingin memperuntukkan karyanya kepada orang tertentu atau dapat diisi dengan semboyan, kata-kata mutiara, cuplikan doa atau motto yang ingin disampaikan X. Halaman kata pengantar (skripsi dan tesis) atau ucapan terima kasih (disertasi) : Pada umumnya halaman ini memuat ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu penulisan ataupun pendidikan penulis. Judul Kata Pengantar diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir naskah di sebelah kanan bawah diketik tempat, tanggal penulisan dan kata Penulis. XI. Halaman daftar isi : Semua judul bab, sub bab disusun dalam suatu daftar. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub bab, sub sub bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar. Dalam daftar isi dimasukkan nomor halaman KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, 14

20 DAFTAR GAMBAR, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, dengan angka Romawi kecil, diikuti dengan susunan bab bagian utama dengan angka Arab. Susunan daftar isi diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN yang diketik tanpa nomor halaman. Abstrak dicantumkan dalam daftar isi sebelum kata pengantar juga tanpa nomor halaman. XII. Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/singkatan, dan daftar lampiran memberikan petunjuk kepada pembaca untuk dapat dengan cepat mencari tabel, gambar, singkatan dan lampiran yang terdapat dalam karya ilmiah tersebut berikut letak halamannya. Penomoran tabel dan gambar, maupun grafik disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Misalkan tabel ke 2 dari bab 3 dituliskan tabel 3.2. dilanjutkan dengan judul tabel atau gambar. Bila dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber asli secara lengkap di bawah tabel atau gambar yang bersangkutan Bagian utama Bagian ini merupakan pokok dari suatu penulisan karya ilmiah yang dipaparkan secara ilmiah. Pada umumnya karya ilmiah dapat berupa laporan penelitian dan laporan kegiatan ilmiah untuk mengembangkan suatu model atau prototipe mengenai suatu masalah tertentu. Apabila karya ilmiah berupa laporan penelitian, maka harus dijelaskan mengenai mengapa penelitian itu dilaksanakan, tujuan, tinjauan pustaka yang relevan dengan topik, pemikiran dasar penelitian, bagaimana penelitian dilakukan, metodologi,hasil yang diperoleh, pembahasan serta kesimpulan dan saran yang diajukan. Penyajian disampaikan dengan lugas, sistematis ditulis menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sedangkan ragam bahasa baku mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia. I. Pendahuluan Dalam bab Pendahuluan dikemukakan antara lain dengan singkat dan jelas : A. Latar belakang masalah B. Alasan mengapa penelitian perlu dilakukan dan rumusan masalah C. Masalah atau pertanyaan penelitian 15

21 II. D. Tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan khusus yang bersifat dapat diukur E. Manfaat yang diharapkan diperoleh setelah analisis dilakukan F. Ruang lingkup bahasan yang mencakup area, substansi, wilayah geografis/topografi/administrasi, pendekatan penelitian, subyek dan tingkat pembahasan (makro/mikro) Tinjauan pustaka Dalam Tinjauan Pustaka yang merupakan bab 2, diulas berbagai publikasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, atau direncanakan modelnya, mencakup antara lain aspek masalah yang diteliti, pendekatan pemecahan masalah yang digunakan dan atau model kerangka konsep yang digunakan, metode penelitian termasuk lokasi dilakukannya penelitian, kondisi penelitian, dan hasil yang diperoleh sebagaimana dipaparkan dalam sumber bersangkutan. Tinjauan Pustaka harus dapat disampaikan tentang permasalahan dan cara penanggulangannya. Penulis harus dapat mendeskripsikan batasan teori/apa yang dilakukan sekitar masalah tersebut. Tahapan ini disebut induksi. Pada umumnya untuk suatu masalah tertentu, digunakan berbagai pendekatan dan atau model kerangka konsep yang terkadang bertentangan satu sama lain baik dari model kerangka konsep maupun hasil penelitian. Kelebihan dan kekurangan setiap pendekatan dan desain penelitian diulas secara analitik, serta kendala yang dihadapi yang mengakibatkan keleluasaan hasil dan manfaat penelitian terbatas. Untuk tinjauan pustaka, yang terbaik adalah memilih bahan pustaka mutakhir dan asli, sedapat mungkin sumber informasi berupa abstrak dihindari. Minimal 10 buku teks (bahan pustaka primer) dan 10 artikel dari jurnal ilmiah terkemuka yang relevan dengan topik karya ilmiah dapat digunakan untuk mengulas yang dapat memberi arahan kepada analisis seperti tersebut di atas. Penulis tidak hanya menyampaikan kutipan-kutipan dari rujukan yang dibacanya, tetapi juga mengulasnya. Pada umumnya kurun waktu masingmasing publikasi yang digunakan tidak lebih dari 10 tahun terakhir. Setelah menjelaskan pendekatan desain penelitian dengan kelebihan masingmasing, tinjauan pustaka diakhiri dengan pendekatan desain penelitian dan 16

22 kerangka teori yang akan digunakan disertai dengan alasannya. Kerangka teori ini dibuat untuk karya ilmiah yang berbasis penelitian. Pendekatan dan kerangka teori tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA KONSEP. III. Kerangka konsep Dalam KERANGKA KONSEP dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang digunakan dalam karya ilmiah ini. Dari analisis yang diperoleh dari tinjauan pustaka, maka minat penulis kemudian dapat terbentuk. Penulis diminta untuk melakukan pengkerucutan hasil dari induksi hingga sampai pada topik penelitian yang sesuai dengan minat dan kelayakan untuk dilakukan. Tahapan ini disebut deduksi. Bab ini terdiri dari : A. Visualisasi hubungan berbagai konsep dan atau model matematis dengan penjelasannya. B. Penjelasan secara rinci konsep dan atau variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel C. Hubungan antara berbagai konsep dan atau variabel dalam model pemecahan masalah yang dijelaskan secara rinci Dari kerangka konsep dapat dijelaskan hubungan antar variabel yang menyebabkan terjadinya fenomena topik penelitian, sehingga dapat diperoleh independent variabel yang dapat berupa interventing variabel, moderating variabel dan lain-lain. IV. Metode A. Untuk karya ilmiah yang berdasarkan penelitian kuantitatif dalam bab METODE PENELITIAN, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu terdiri dari : 1. Desain penelitian yang digunakan 2. Populasi, sampel dan unit analisis serta cara pengambilan dan perlakuan sampel 3. Pengukuran dan cara pengamatan variable dan atau konsep yang diukur 4. Langkah-langkah dalam pengumpulan dan manajemen penelitian di lapangan 5. Teknik dan analisis data yang digunakan 17

23 Semua hal tersebut di atas dijelaskan dengan cermat dan jelas, agar bila diulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang sama pula. B. Untuk karya ilmiah yang berdasarkan penelitian kuantitatif dalam bab METODE PENELITIAN, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu terdiri dari (Kresno, 2000) : 1. Lokasi penelitian atau latar penelitian, 2. Sampling dan cara pemilihan sampling 3. Pengumpulan data yang mendiskripsikan teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan, tahap-tahap pengumpulan data, peneliti sebagai alat pengumpul data, proses pencatatan, pengolahan dan analisis data. C. Untuk karya ilmiah berdasarkan laporan kegiatan ilmiah yang akan menghasilkan suatu model, rancangan atau prototipe, perlu secara lengkap dijelaskan atau diuraikan : 1. Kerangka dasar pengembangan model 2. Bagaimana langkah-langkah kegiatan dilaksanakan 3. Cara pengukuran dan pengamatan variabel 4. Langkah-langkah pengumpulan data atau informasi yang diperlukan 5. Teknik analisis data atau informasi yang diperoleh, sehingga pembaca dapat mengerti bahwa yang dilaksanakan bukan penelitian kuantitatif/kualitatif. V. Hasil Dalam urutan karya ilmiah bagian ini merupakan bab 5, yang menyajikan hasil penelitian secara obyektif. Bab ini dapat diawali dengan menjelaskan gambaran umum mengenai tempat penelitian yang diuraikan secara ringkas namun lengkap. Disini penulis menjelaskan esensi kegiatan yang relevan dengan karya ilmiahnya. Analisis data kuantitaf dilakukan secara bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat dan terakhir, bila diperlukan, analisis multivariat. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan membaca dan menerjemahkan hasil penelitian secara obyektif dan belum menampilkan pendapat penulis. Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menyajikan hasil penemuan lapangan secara sistimatis, topik demi topik. Pembuktian bahwa 18

24 hasil lapangan tersebut diperoleh baik dari wawancara maupun observasi penelitian lapangan perlu ditekankan. Diskripsikan hasil dan intepretasi data. Dukung hasil analisa dengan kutipan dari jawaban informan yang diambil dari transkrip. Dalam penulisan perlu disebutkan sumber informasi dan triangulasi informasi yang diperoleh dari beberapa sumber informasi. Untuk pembuatan model (hasil kegiatan lapangan), pada bab HASIL ini dipaparkan bagaimana model tersebut dioperasikan. VI. Pembahasan Bagian ini merupakan bab 6 yang membahas hasil penelitian secara menyeluruh. Dalam bab ini dilakukan perbandingan hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka, kemudian membuat pertimbangan teoritisnya. Juga dikemukakan tentang kelemahan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan. Pada saat penulis mengumpulkan data, mengolah serta menyusun dalam tabel, penulis telah mempunyai sejumlah gagasan yang dapat dikembangkan dalam bagian ini. Pengembangan gagasan yang disebut argumen yang harus dipertahankan kesahihannya menurut pengetahuan yang diperoleh dari bidang yang diteliti. Pembahasan adalah tempat penulis menyampaikan pendapat dan argumen secara bebas, singkat dan logis. VII. Kesimpulan dan saran Bagian ini merupakan bagian terakhir dari suatu karya ilmiah yang berisi kesimpulan karya ilmiah atau hasil penelitian yang disampaikan secara sistimatis dan cermat terkait dengan upaya menjawab hipótesis dan atau tujuan penulisan/penelitian. Dalam menarik kesimpulan, penulis harus kritis dengan menjaga agar tidak ditafsirkan secara lain oleh pembaca. Penulis juga harus dapat mengemukakan kesimpulan secara luas berdasarkan kesimpulan dari hasil dan teori yang ada. Kemukakan pula hasil kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, penemuan-penemuan penting, implikasi dari penemuan tersebut dan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut. Saran yang dikemukakan harus berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian maupun model/prototipe yang dihasilkan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan serta upaya praktis pemecahan masalah 19

25 yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin untuk dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pihak penerima saran tersebut. Saran harus pula menjawab manfaat yang diungkapkan dalam bab pendahuluan suatu karya ilmiah Bagian akhir Bagian ini merupakan bagian akhir karya ilmiah yang tidak termasuk dalam penomoran bab. Penomoran halaman dengan angka Arab berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Bagian ini terdiri dari : I. Daftar pustaka Penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada bab khusus mengenai hal tersebut dalam Pedoman ini. II. Lampiran Bagian ini dimulai dengan halaman dengan tulisan LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Penomoran halaman ini terpisah dari naskah, tergantung urutan lampiran yang akan disajikan. Dalam LAMPIRAN disajikan informasi yang dianggap penting, tetapi akan mengganggu alur naskah bila dicantumkan dalam naskah utama (bagian isi materi). Lampiran dapat berisi izin penelitian, kuesioner, transkrip, wawancara mendalam dan lain-lain. III. Ralat Bila seluruh naskah telah selesai diketik dan kemudian terdapat beberapa kesalahan ketik, maka kesalahan tersebut dapat diperbaiki dalam RALAT. Dalam ralat disebutkan halaman berapa dan kalimat yang salah diketik ulang diganti dengan kalimat yang benar. Bila pada satu halaman terdapat lebih dari 3 ralat, maka halaman tersebut sebaiknya diganti seluruhnya. Ralat diketik pada halaman tersendiri tanpa nomor halaman dan diletakkan di bagian akhir, sebelum halaman kulit sampul belakang serta harus dijilid Ringkasan disertasi Pembuatan ringkasan disertasi mengikuti format dan sistematika yang sama dengan disertasinya dengan jumlah kata berkisar antara s/d kata 20

26 Naskah pidato pengukuhan guru besar Naskah Pidato guru besar ini dapat merupakan suatu hasil pemikiran ataupun hasil penelitian yang dilakukan. Naskah ini terdiri dari : I. Bagian Awal/Depan A. Halaman sampul berisi judul dicetak dengan tinta cetak warna kuning emas. Semua huruf dicetak dengan huruf besar. Di atas judul dicetak lambang UI dengan tulisan Universitas Indonesia. Di bawah judul diketik nama penyusun dilengkapi dengan gelarnya secara lengkap. Bagian bawah ditulis : Pidato pada upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap dalam Ilmu...(sesuai bidang ilmunya) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta,...(tanggal pengukuhan) B. Halaman judul dicetak sama dengan halaman sampul, dengan kertas sama dengan halaman isi naskah. C. Halaman Pengesahan : tulisan Lembar Pengesahan diketik dengan huruf besar ditempatkan ditengah-tengah, diikuti keterangan telah diketahui dan dipelajari oleh Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan ditandatangani oleh Ketua DGBF. D. SURAT PERNYATAAN bebas plagiat dalam penulisan karya tersebut dilengkapi dengan meterai Rp.6.000,- E. Halaman khusus bila ada, ditujukan yang ingin memperuntukkan karyanya kepada orang tertentu atau dapat diisi dengan semboyan, kata-kata mutiara, cuplikan doa atau motto yang ingin disampaikan F. Halaman daftar isi : Semua judul bab, sub bab disusun dalam suatu daftar. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub bab, sub sub bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar. Dalam daftar isi dimasukkan nomor halaman KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, dengan angka Romawi kecil, diikuti dengan 21

27 susunan bab bagian utama dengan angka Arab. Susunan daftar isi diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA. G. Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/singkatan, dan daftar lampiran memberikan petunjuk kepada pembaca untuk dapat dengan cepat mencari tabel, gambar, singkatan dan lampiran yang terdapat dalam karya ilmiah tersebut berikut letak halamannya. Penomoran tabel dan gambar, maupun grafik disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Misalkan tabel ke 2 dari bab 3 dituliskan tabel 3.2. dilanjutkan dengan judul tabel atau gambar. Bila dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber asli secara lengkap di bawah tabel atau gambar yang bersangkutan. II. Bagian utama Pembuatan Pidato Pengukuhan Guru Besar dibuat dengan format dan sistematika yang sama dengan ketentuan point diatas sesuai dengan kebutuhan dan ditulis dengan jumlah kata berkisar antara s/d kata. III. Bagian akhir / belakang Bagian ini merupakan bagian akhir karya ilmiah yang tidak termasuk dalam penomoran bab. Penomoran halaman dengan angka Arab berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Bagian ini terdiri dari : A. Pesan dan Ucapan Terimakasih, halaman ini memuat pesan-pesan yang akan disampaikan pada sejawat, anak didik ataupun pihak-pihak lain yang terkait dan juga memuat ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu penulisan naskah. B. Daftar Pustaka, penyusunannya dapat dilihat pada bab khusus mengenai hal tersebut dalam Pedoman ini. C. Daftar Riwayat Hidup Riwayat hidup penulis mencakup nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan penulis. Hindari data yang bersifat pribadi, karena karya ini merupakan karya tulis ilmiah. D. Ralat, bila seluruh naskah telah selesai diketik dan kemudian terdapat beberapa kesalahan ketik, maka kesalahan tersebut dapat diperbaiki dalam RALAT. Dalam ralat disebutkan halaman berapa dan kalimat yang salah diketik ulang diganti dengan kalimat yang benar. Bila pada satu halaman 22

28 terdapat lebih dari 3 ralat, maka halaman tersebut sebaiknya diganti seluruhnya. Ralat diketik pada halaman tersendiri tanpa nomor halaman dan diletakkan di bagian akhir, sebelum halaman kulit sampul belakang serta harus dijilid Manuskrip Pembuatan Manuskrip dibuat dengan format dan sistematika pembuatan artikel ilmiah (point 2.4) dengan jumlah kata kata Laporan ilmiah Termasuk didalamnya laporan praktikum kesehatan masyarakat, tugas mata kuliah dan sebagainya. Format mengikuti ketentuan point 2.1 diatas dengan penataan dan sistematika isi laporan yang disesuaikan. 2.2 Rujukan / acuan a. Daftar lengkap dan rinci semua karya yang diacu secara langsung ataupun tidak langsung dalam suatu karya ilmiah. b. Setiap rujukan memuat informasi secara detil, agar pembaca dapat menemukan dokumen yang diperlukannya c. Informasi yang diperlukan adalah : nama penulis, judul buku atau jurnal, nama kota terbit, penerbit dan tahun penerbitan, edisi, volume, nomor dan halaman (jurnal) d. Acuan harus mengikuti sistem tertentu yang dilakukan secara konsisten dan tertib sesuai dengan tuntutan selingkung bidang. (Universitas Indonesia, 2005) Etika pengacuan / rujukan Acuan merupakan bentuk penghargaan kepada penulis yang telah di pinjam pendapatnya a. Untuk pembuktian bahwa karya ilmiah yang dihasilkan mengacu kepada hasilhasil temuan yang dibuat orang lain sebelumnya 23

29 b. Kemajuan ilmu adalah hasil dari temuan yang terkumpul secara berkesinambungan dan menjadi acuan yang digunakan sebagai pengukur tingkat perkembangan c. Setiap penulis harus menggunakan kaidah keilmuan yang wajib merujuk setiap kata, kalimat, istilah, pikiran, ide maupun temuan penulis sebelumnya d. Apabila pengacuan tersebut diabaikan, maka penulis tersebut dianggap telah mencuri karya orang lain atau dengan kata lain dianggap sebagai plagiator Pengakuan terhadap hasil temuan orang / penulis lain Setiap penulis karya ilmiah mengembangkan penelitian dan pengetahuannya berdasarkan pemikiran dan hasil penelitian yang dilakukan berbagai ahli sebelumnya. Sintesis dari pengetahuan sebelumnya itu harus diakuinya dalam bentuk rujukan. Dengan demikian, penyebutan sumber dalam sebuah karya ilmiah berfungsi sebagai penghargaan pada peneliti yang dikutip pendapatnya, pengakuan dan permohonan izin penggunaan karya yang dikutip, dan pelaksanaan etika masyarakat ilmiah dan akademik. (Universitas Indonesia, 2005) Pengertian : kutipan, daftar pustaka dan rujukan I. Kutipan : Menyatakan secara resmi dalam teks, asal / sumber informasi / darimana informasi yang kita kutip atau gunakan II. Daftar pustaka / bibliography : Daftar informasi atau pustaka yang telah digunakan dalam menulis suatu karya. Diletakkan pada akhir karya tersebut. III. Rujukan / reference : Deskripsi / penulisan rinci mengenai pustaka yang digunakan dalam suatu karya. A. Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain atau miliknya sendiri yang telah terdokumentasi untuk dibahas dan ditelaah sehubungan dengan materi penulisannya. B. Kutipan diletakkan dalam teks atau lampiran 24

30 C. Pencantuman sumber kutipan dapat ditiadakan apabila: 1. Pengetahuan yang bersifat umum 2. Fakta yang dapat dengan mudah diperiksa atau diteliti kebenarannya D. Tujuan : 1. Memperlihatkan materi yang digunakan penulis 2. Menguji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan 3. Menunjukkan bagian / aspek topik tertentu yang dibahas 4. Mencegah pengakuan tulisan orang lain sebagai kepunyaan sendiri Pernyataan yang dikutip dapat berupa : a. Gagasan penulis lain b. Temuan penulis lain c. Pernyataan penulis lain yang diterbitkan dalam buku, laporan penelitian, majalah baik tercetak maupun melalui data elektronik / websites d. Pernyataan dalam prosiding pertemuan ilmiah / kongres e. Editorial, tinjauan pustaka, makalah, handouts f. Peraturan, Undang-undang, SK g. Peribahasa h. Pernyataan sendiri yang telah diterbitkan sebelumnya i. Tabel, grafik dan gambar Sistem pencatatan dokumen Terdapat 2 macam sistem pencatatan sumber kutipan : a. Sistem catatan (note-bibliography): mencantumkan sumber informasi pada catatan kaki (footnotes), catatan akhir (endnotes) dan dalam Daftar Pustaka (bibliography). c. Sistem langsung (parenthetical-reference) : mencantumkan sumber informasi dalam kurung setelah teks tulisan yang dikutip Bentuk : Penulis Tahun Halaman (Author-Date-Page) (lebih praktis dan sederhana serta lebih mudah dipahami) Penulis : nama keluarga/ akhir (tanpa gelar) 25

31 I. Kutipan langsung A. Kutipan Langsung Pendek : Kutipan langsung tidak melebihi tiga baris dan digabungkan pada teks penulis dengan memisahkannya dalam dua tanda kutip. Jarak antar baris tetap sama dengan jarak teks penulis (2 spasi) B. Kutipan Langsung Panjang : Kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris. Kutipan dipisahkan dari teks penulis dan membentuk satu alinea baru. Jarak antar baris kutipan satu spasi. Kalimat yang mendahului kutipan diakhiri dengan tanda baca titik dua, koma atau titik tergantung susunan kalimatnya. II. Kutipan tidak langsung Kutipan yang dituliskan dengan menggunakan kalimat penulis, disesuaikan dengan gaya bahasa dan cara penyampaian serta penyajian penulis sendiri. Kutipan tersebut merupakan ringkasan dari persepsi penulis atas tulisan yang akan dikutipnya, terdiri dari: A. Kutipan Tidak Langsung Pendek : 1. Tidak melebihi satu alinea 2. Dinyatakan dalam karya penulis pada alinea bersangkutan B. Kutipan Tidak Langsung Panjang : 1. Panjang kalimat melebihi satu alinea 2. Kutipan dicantumkan dalam alinea tersendiri 3. Jarak antar baris tetap 2 spasi III. Catatan informasi A. Memberikan penjelasan lebih lanjut karena tidak dapat dicantumkan dalam teks B. Catatan diberikan agar tidak mengganggu teks C. Materi dapat berupa hal teknis, definisi /keterangan tambahan D. Memberikan arahan kepada pembaca untuk lebih mendalami masalah E. Tidak terkait langsung dengan materi bahasan F. Menjelaskan sumber kutipan yang digunakan 26

32 IV. Cara penulisan kutipan Khusus (Harvard) A. Kutipan langsung : Ilyas, (2003) menyatakan bahwa Salah satu peran penting target (p.27) atau Salah satu peran penting target (Ilyas 2003, p.27) B. Kutipan tidak langsung : Ilyas (2003) menyatakan bahwa penentuan prioritas dan pemusatan perhatian pada kegiatan yang akan dilakukan berperan dalam mencapai target (p.27) Penentuan prioritas dan pemusatan perhatian pada kegiatan yang akan dilakukan (Ilyas 2003; Junadi 2001) 2.3 Daftar pustaka a. Daftar yang mencantumkan seluruh materi / bahan bacaan yang digunakan dalam menulis suatu karya b. Materi yang tercantum dalam Daftar Pustaka digunakan oleh penulis sebagai acuan / rujukan c. Fungsi Daftar Pustaka : 1) Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi 2) Membantu pembaca memperoleh sumber informasi yang lebih lengkap dan mendalam 3) Membantu pembaca dalam memilih materi untuk studinya sendiri Cantuman dalam daftar pustaka Umum : a. Nama penulis (nama belakang mendahului nama depan) : Universal b. Judul : 1) Buku, artikel dan karya tulis lainnya 2) Jurnal / surat kabar c. Keterangan edisi dan atau editor d. Data penerbit ( kota, nama penerbit ) 27

33 e. Tahun terbit / volume & nomor (issue) f. Nomor halaman yang digunakan (artikel jurnal) Urutan cantuman I. Abjad : Penulis a. Perorangan / kelompok penulis b. Nama Institusi / lembaga c. Judul (bila tidak ada nama penulis) II. Nomor : Urutan pemunculan dalam karya tulis Konsistensi : Selalu gunakan salah satu format untuk keseluruhan tulisan (untuk satu karya) Ketentuan umum I. Buku : A. Nama belakang penulis diikuti koma nama depan & tengah (initial). B. Lebih dari satu penulis dipisahkan dengan koma atau & sebelum nama penulis terakhir C. Penulis lebih dari 3, setelah nama 1 diberi keterangan et al D. Tahun terbit E. Keterangan penerbit dan kota terbit II.Artikel Jurnal : A. Judul artikel diberi tanda petik. B. Judul jurnal digaris bawahi atau dicetak miring C. Judul jurnal ditulis lengkap D. Volume, nomor dan halaman artikel berada E. Antara tahun dan judul artikel dan jurnal diberi koma 28

34 F. Antara judul jurnal dan volume, nomor dan halaman juga diberi koma G. Khusus untuk artikel surat kabar dicantumkan tanggal dan bulan penerbitan III. Format Harvard : Format ini ditentukan sebagai format baku yang digunakan dalam menuliskan rujukan untuk penulisan karya ilmiah di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Berikut adalah contoh-contoh untuk masing-masing bahan pustaka yang digunakan dalam menuliskan karya ilmiah. Buku : a. Nama (pengarang, editor, pengumpul, lembaga yang bertanggung jawab) b. Tahun terbit c. Judul dan sub judul (bila ada): seluruh judul harus digaris bawah atau cetak miring d. Judul seri dan volume (bila ada) e. Keterangan edisi: bila bukan edisi pertama f. Penerbit g. Tempat/kota terbit h. Nomor halaman (bila perlu) (Catatan : nama depan penulis dapat ditulis lengkap atau disingkat (initials). Nama tengah disingkat. Judul bab tidak digaris bawahi, tapi judul buku digaris bawahi, konsisten dipilih antara garis bawah atau huruf miring) Contoh I. Buku : Publikasi Instansi Pemerintah : Indonesia. Departemen Kesehatan. 1993, Pedoman penyusunan profil kesehatan Propinsi, revisi 1. Pusat Data Kesehatan, Jakarta. Tiga pengarang : Price, S.A., Koch, M.W. & Bassett, S. 1998, Health Care Resource Management: Present and Future Challenges, Mosby, St. Louis Lebih dari 3 pengarang : 29

35 Green, L.W. et al, 1980, Health Education Planning; a Diagnostic Approach, Mayfield Publishing Co., Palo Alto Buku dengan nama editor dan bukan edisi 1 : Harrison, L. 1995, Environmental, Health and Safety Auditing Handbook, 2 nd.ed., McGraw-Hill, New York II. Satu bab dalam Prosiding : Aloewie TF Sertifikasi kelayakan tempat kerja (sertifikasi K3LK di perusahaan), in Seminar Standarisasi & Sertifikasi Keselamatan & Kesehatan Kerja: Manajemen Ergonomi & Promosi Kesehatan Pekerja Menyongsong Era Perdagangan Bebas. Jakarta, 5-6 Des. FKM UI, Jakarta, pp Gani, A.1999, Sistem Pelayanan Kesehatan yang harus Dikembangkan dalam Masa Krisis dalam Dampak Krisis Ekonomi terhadap Kesehatan Masyarakat Rentan, ed. M. B. Iskandar & S.R. Darwisyah, Pusat Komunikasi Kesehatan Berperspektif Jender, Jakarta, pp III. Disertasi : Kusharisupeni. 1999, Peran Berat Lahir dan Masa Gestasi Terhadap Pertumbuhan Linier Bayi di Kecamatan Sliyeg dan Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat , [Disertasi]. Program Pascasarjan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok IV. E-Book : Greiner, A.C. & Knebel, E. 2003, Health Professions Education ; A Bridge to Quality [on line]. National Academies Press, dari : > [4 Jun 2006] V. CD-ROM : Women and HIV/AIDS : Reproductive and Sexual Health, 2005, [CD-ROM], Reproductive Health Matters, London 30

36 VI. Artikel Jurnal : Laurent, D. et al Structure-Activity Relationships of Dengue Antiviral Polycyclic Quinones, The Southeast Asian Journal of tropical Medicine and Public Health, vol. 36, no. 4, Jul., pp Artikel Jurnal dari Internet : Keane, V.P. et al. 1997, Risk Factors fordevelopment of Non-Response to First-Line Treatment for Tuberculosis in Southern Vietnam International Journal of Epidemiology, [Online], vol. 26, no. 5, pp Dari : [21 Jun 2005] Artikel Jurnal dari Online Database :: Shaffer, E.R. et al. 2005, Ethics in public health research: global trade and public health, American Journal of Public Health, [Online], vol. 95, no. 1, pp Dari: Proquest/ABI-Inform. pqdweb/ [7 Apr 2005] Selain menulis karya ilmiah untuk memenuhi tugas sebagai mahasiswa yang merupakan peserta program studi dari berbagai tingkatan, maka sebagai pengembang ilmu kesehatan masyarakat setelah selesai masa studi, masih diperlukan karya-karya tulis lain. Sebagai wujud dari pengembangan ilmu tersebut sangat dianjurkan agar menulis di jurnal-jurnal terkemuka bidang kesehatan dan kedokteran. Beberapa jurnal bidang kesehatan baik dari dalam maupun luar negeri mensyaratkan penulis untuk mematuhi cara-cara penulisan pada masing-masing jurnal. Salah satu contoh jurnal bidang kesehatan dan kedokteran yang menuliskan persyaratan bagi penulis artikelnya adalah Majalah Kedokteran Indonesia. Berikut adalah contoh Pedoman Bagi Penulis yang disusun oleh Majalah Kedokteran Indonesia. 31

37 2.4 Pedoman penulisan artikel di jurnal ilmiah Acuan penulisan artikel di jurnal ilmiah disadur dari ketentuan yang dibuat oleh Majalah Kedokteran Indonesia yang dirasakan telah menyajikan informasi yang lengkap mengenai tatacara penulisan artikel ilmiah. Untuk itu acuan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan suatu artikel ilmiah. Majalah Kedokteran Indonesia, (2006) memuat hal hal sebagai berikut : 1. Artikel penelitian : Berisi artikel mengenai hasil penelitian original dalam ilmu kedokteran dasar maupun terapa, serta ilmu kesehatan pada umumnya. Format terdiri atas : Pendahuluan : Berisi latar belakang, masalah dan tujuan penelitian. Bahan dan cara : Berisi daftar penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, cara pengukuran data, dan analisis data. Hasil : dapat disajikan dalam bentuk tekstular, tabular, atau grafikal. Berikan kalimat pengantar untukmenerangkan tabel dan atau gambar, tetapi jangan mengulang apa yang telah disajikan dalam gambar/tabel. Diskusi : Berisi pembahasan mengenai hasil penelitian yang ditemukan. Bandingkan Hasil tersebut dengan Hasil penelitian lain. Jangan mengulang apa yang telah ditulis pada bab. Hasil kesimpulan : Berisi pendapat penulis berdasarkan hasil penelitiannya. Ditulis ringkas, padat, dan relevan dengan hasil. 2. Tinjauan pustaka : Merupakan artikel review dari jurnal dan atau buku mengenai ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir. 3. Laporan kasus : Berisi artikel tentang kasus di klinik yang cukup menarik dan baikuntuk disebarluaskan dikalangan Sejawat lainnya. Format tersiri atas : Pendahuluan, Laporan Kasus, Pembahasan. 4. Penyegar Ilmu Kedokteran : berisi artikel yang mengulas berbagai hal lama tetapi masih up to date dan selalu diingat. 5. Ceramah : Tulisan atau laporan yang menyangkut dunia kesehatan yang perlu disebarluaskan. 6. Editorial : Berisi artikel yang membahas berbgai masalah Ilmu Kedokteran dan Kesehatan yang dewasa ini sedang menjadi topik di kalangan kedokteran dan kesehatan. 32

38 Petunjuk umum Makalah yang dikirim adalah makalah yang belum pernah dipublikasi. Untuk menghindari duplikasi, MKI tidak menerima makalah yang juga dikirim pada jurnal lain pada waktu yang bersamaan untuk publikasi. Penulis harus memastikan bahwa seluruh penulis pembantu telah membaca dan menyetujui makalah. Semua makalah yang dikirimkan pada MKI akan dibahas para pakar dalam bidang keilmuan tersebut (peer-review) dan redaksi. Makalah yang perlu perbaikan format atau isi dikembalikan pada penulis untuk diperbaiki. Makalah yang diterbitkan harus memiliki persetujuan komisi etik. Laporan tentang penelitian pada manusia harus memperoleh persetujuan tertulis (signed informed consent). Penulisan makalah Makalah, termasuk tabel, daftar pustaka, dan gambar harus diketik 2 spasi pada kertas ukuran 21,5 X 28 cm (kertas A4), dengan jarak dari tepi minimal 2,5 cm jumlah halaman maksimun 20. setiap halaman diberi nomor secara berurutan dimulai dari halaman judul sampai halaman terakhir. Kirimkan sebuah makalah asli dan 2 buah fotokopi seluruh makalah termasuk foto serta disket. Tulis nama file dan program yang digunakan pada label disket. Makalah dan gambar yang dikirm kepada MKI tidak akan dikembalikan pada penulis. Makalah yang dikirim untuk MKI harus disertai surat pengantar yang ditandatangani penulis. Halaman judul Halaman judul berisi judul makalah, nama setiap penulis dengan gelar akademik tertinggi dan lembaga afiliasi penulis, nama dan alamat korespondensi, nomor telepon, nomor faksimili dan alamat . Judul singkat dengan jumlah maksimal 40 karakter termasuk huruf dan spasi. Untuk laporan kasus, dianjurkan agar jumlah penulis dibatasi sampai 4 orang. Abstrak dan kata kunci Abstrak untuk Artikel Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Laporan Kasus dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris dalam bentuk tidak terstruktur dengan jumlah maksimal 200 kata. Artikel penelitian harus berisi Tujuan Penelitian, Metode, Hasil 33

39 Utama, dan Kesimpulan Utama. Abstrak dibuat ringkas dan jelas sehingga memungkinkan pembaca memahami tentang aspek baru atau penting tanpa harus membaca seluruh makalah. Kata kunci dicantumkan p-ada halaman yang sama dengan abstrak, sesuai dengan UNIFORM REQUIREMENTS yang diterbitkan oleh International Committe of Medical Journal Editors di Vancouver, British Columbia pada tahun Br Med J 1998;296: Pilih 3-5 buah kata yang dapat membantu penyusun indeks. Teks makalah Teks makalah disusun menurut subjudul yang sesuai yaitu Pendahuluan (Introduction), Metode (Methods), Hasil (Results), dan Diskusi (Discussion) atau format IMRAD. Cantumkan ukuran dalam unit/satuan System Internationale (SI units). Jangan menggunakan singkatan tidak baku. Buatlah singkatan sesuai anjuran Style Manual for Biological Sciences misalnya mm, kcal. Laporkan satuan panjang, tinggi, berat, dan isi dalam satuan metrik (meter, kilogram, atu liter). Jangan memulai kalimat dengan suatu bilangan numerik, untuk kalimat yang diawali dengan suatu angka, tetapi tuliskan dengan huruf. Tabel Setiap tabel harus diketik 2 spasi. Nomor tabel berurutan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks. Setiap tabel diberi judul singkat. Tempatkan penjelasan pada catatan kaki, bukan pada judul. Jelaskan dalam catatan kaki semua singkatan tidak baku yang ada pada tabel, jumlah tabel maksimal 6 buah. Gambar Kirimkan gambar yang dibutuhkan bersama makalah asli. Gambar sebaiknya dibuat secara profesional dan difoto. Kirimkan cetakan foto yang tajam, di atas kertas kilap, hitam-putih, ukuran standar 127 X 173 mm, maksimal 203 X 254 mm. Setiap gambar harus memiliki label pada bagian belakang dan berisi nomor gambar, nama penulis, dan tanda penunjuk bagian atas gambar. Tandai juga bagian depan. Bila berupa gambar orang yang mungkin dapat dikenali, atau berupa ilustrasi yang pernah 34

40 dipublikasi maka harus disertai izin tertulis. Gambar harus diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks, jumlah gambar maksimal 6 buah. Metode statistik Jelaskan tentang metode statistik secara rinci pada bagian Metode. Metode yang tidak lazim, ditulis secara rinci berikut rujukan metode tersebut. Ucapan terima kasih Batasi ucapan terimakasih pada para profesional yang membantu penyusunan makalah, termasuk pemberi dukungan teknis, dana, dan dukungan umum dari suatu institusi. Rujukan Rujukan ditulis sesuai aturan penulisan Vancouver, diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam keseluruhan teks, bukan menurut abjad. Cantumkan nama semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang; bila lebih dari 6 orang penulis, tulis nama 6 penulis pertama diikuti dengan et al. Jumlah rujukan sebaiknya dibatasi sampai 25 buah dan secara umum dibatasi pada tulisan yang terbit dalam satu dekade terakhir. Gunakan contoh yang sesuai dengan edisi ke-5 dari Uniform Requirements for Manuscript Submitted to Biomedical Journals yang disusun oleh International Committe of Medical Journal Editors, Singkatan nama jurnal sesuai dengan Index Medicus. Hindari penggunaan abstrak sebagai rujukan. Untuk meteri telah dikirm untuk publikasi tetapi belum diterbitkan harus dirujuk dengan menyebutkannya sebagai pengamatan yang belum dipublikasikan (unpublished observations) seizin sumber. Makalah yang telah diterima untuk publikasi tetapi belum terbit dapat digunakan sebagai rujukan dengan perkataan in press. Contoh : Leshner Al. Molecular mechanism of cocaine addiction. N Engl J Med. In press

41 Hindari rujukan berupa komunikasi pribadi (personal communication) kecuali untuk informasi yang tidak mungkin diperoleh dari sumber umum. Sebutkan nama sumber dan tanggal/komunikasi, dapatkan izin tertulis dan konfirmasi ketepatan dari sumber komunikasi. Contoh cara menuliskan beberapa jenis rujukan adalah sebagai berikut : Penting!! 1. Pilih jurnal yang akan dituju 2. Simak dan cermati peraturan menulis yang ditetapkan Artikel dalam jurnal 1. Artikel standar Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart transplantation is asscociated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann intern Med 1996 Jun 1 ; 124(11): Cara lain : bila jurnal tersebut mengurut halaman suatu volum, maka bulan dan nomor edisi tidak perlu dicantumkan. Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart transplantation is asscociated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann intern Med 1996 Jun 1;124: Lebih dari 6 penulis : Parkin DM, Clayton D, Black RI, Masuyer E, Freidi HP, Ivanov E, et al. Childhood leukimia in Europe after Chernobyl: 5 year follow-up. Br J Cancer 1996;73: Suatu organisasi sebagai penulis The Cardiac Society of Australia and new Zealand. Clinical exercise stress testing. Safety and performace guidelines. Med I Aust 1996;164: Tanpa nama penulis Cancer in South Africa [editorial]. S Afr Med J 1994;84: Artikel tidak dalam bahasa Inggris Ryder TE, haukeland EA, Solhaug JH. Bilateral infrapatellar seneruptur hos tidligere frisk kvinne. Tidsskr Nor Laegeforen 1996;116:

42 5. Volumen dengan suplemen Shen HM, Zhang QF. Risk assessment of nickel carcinogenity and occupational lung cancer.environ Health Perspect 1994;102 Suppl 1: Edisi dengan suplemen Payne DK, Sullivan MD, Massie MJ. Women s psychological reactions to breast cancer. Semin Oncol 1996;23(1 Suppl 2): Volume dengan bagian Ozben T, Nacitaman S, Tuncer N. Plasma and urine sialic acid in non-insulin dependent diabetes mellitus. Ann Clin Biochem 1995;32(Pt 3): Edisi dengan bagian Poole GH, Mills SM. One hundred consecutive cases of flap lacerations of the leg of ageing patients. N Z Med J 1990;107(986 Pt 1): Edisi tanpa volum Turan I, Wredmark T, Fellander-Tsai L. Arthroscopic ankle arthrodesis in rheumatoid arthritis. Clin Orthop 1995;(320): Tanpa edisi atau volum Browell DA, Lennard TW. Immunologic status of the cancer patient and the effect of blood transfusion on antitumor responses. Curr Opin Gen Surg 1993; Nomor halaman dalam angka Romawi Fischer GA, Sikic BI. Drug resistance in clinical oncology and hermatology. Introduction. Hematol Oncol Clin North Am 1995 Apr;9(2):xi-xii. Buku dan monograf lain 12. Penulis perseorangan Ringsven MK, Bond D. Gerontology and leadership skills for nurses. 2nd ed. Albany (NY): Delmar Publisher; Editor, sebagai penulis Norman IJ, Redfern SJ, editors. Mental health care for elderly people. New York: Churchill Livingstone,

43 14. Organisasi sebagai penulis Institute of Medicine (US). Looking at the future of the Medicaid program. Washington: The Institute; Bab dalam buku Catatan: Menurut pola Vancouver ini untuk halaman diberi tanda p, bukan tanda baca titik dua seperti pada pola terdahulu. Phillips SJ, Whisnant JP. Hypertension and stroke. In: Laragh JH, Brenner BM, editors. Hypertension: patophysiology, diagnosis, and management. 2nd. New York: Raven Press; 1995.p Prosiding konferensi Kimura J, Shibasaki H, editors. Recent advances in clinical neurophysiology. Procedings of the 10th International Congress of EMG and Clinical Neurophysilogy; 1995 Oct 15-19; Kyoto, Japan. Amsterdam: Elsevier; Makalah dalam konferensi Bengstsson S, Solheim BG. Enforcement of data protection, privacy adn security in medical information. In: Lun KC, Degoulet P, Piemme TE, Rienhoff O, editors. MEDINFO 92. proceedings of the 7th World Congress on Medical Informatics; 1992 sep 6-10; Geneva, Switzerland. Amsterdam: Elsivier; Laporan ilmiah atau laporan teknis Diterbitkan oleh badan penyandang dana/sponsor: Smith P, Golladay K. Payment for durable medical equipment billed during skilled nursing facility stays. Final report. Dallas (TX): Dept. of Health and Human Services (US), Office of Evaluation and Inspections; 1994 Oct. Report No.: HHSIIGOEI Diterbitkan oleh unit pelaksana: Field MJ, Tranquada RE, feasley JC, editors. Health services research: work force and education issues. Washington: National Academy press; Contract No.: AHCPR Sponsored by the Agency for Health Care Policy and Research. 19. Disertasi Kaplan SJ. Post-hospital home health care: the elderly/access and utilization [dissertation]. St. Louis (MO): Washington Univ.;

44 20. Artikel dalam koran Lee G. Hospitalizations tied to ozone pollution: study estimates 50,000 admissions annually. The Washington Post 1996 Jun 21;Sect A:3 (col. 5). 21. Materi audiovisual HIV+AIDS: the facts and the future [videocassette]. St. Louis (MO): Mosby- Year Book; 1995 Materi elektronik 22. Artikel journal dalam format elektronik Morse SS. Factors in the emergence of the infectious diseases. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar [cited 1996 Jun 5];1(1):[24 screens]. Available from URL : HYPERLINK Monograf dalam format elektronik CDI, clinical dermatology illustrated [monograph on CD-ROM]. Reeves JRT, Maibach H. CMEA Multimedia Group, producers, 2nd ed. Version 2.0. san Diego: CMEA; Arsip komputer Hemodynamics III: the ups and downs of hemodynamics [computer program]. Version 2.2. orlando (FL): Computerized lucational systems; Plagiarisme Yang dimaksud dengan plagiarism adalah : Tindakan mengakui pokok pikiran atau tulisan orang lain sebagai karya sendiri, atau menyatakan bahwa hasil karya orang lain adalah hasil karyanya sendiri. Ada beberapa cara pengajuan yaitu : a. Bila menggunakan hasil pemikiran orang lain, cantumkan sumber aslinya b. Bila cara mengutip karya orang lain tidak jelas, harus diperjelas dengan mencantumkan sumber aslinya c. Bila anda memperoleh bantuan dari tulisan orang lain secara khusus dalam penulisan karya ilmiah, sebutkan sumbernya. Dengan tidak melakukan hal diatas, maka hasil tulisan tersebut dapat dinilai sebagai hasil plagiarisme. Ketelitian dan kehati-hatian dalam menulis pokok pikiran dalam sebuah karya ilmiah adalah kunci untuk menghindari plagiarisme. 39

45 Plagiarisme adalah tindakan yang dapat diartikan sebagai pencurian ide atau hasil pemikiran dan tulisan orang lain yang digunakan dalam tulisan seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide atau hasil tulisannya sendiri, untuk keuntungannya sendiri sehingga merugikan orang lain baik materiil maupun nonmateriil Dalam draft SK Rektor UI tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Plagiarisme di Universitas Indonesia Tahun 2003 menyatakan bahwa plagiarisme dapat berupa pencurian sebuah kata, frase, kalimat, atau bahkan pencurian suatu bab dari sebuah tulisan atau buku seseorang, tanpa menyebut sumber yang dicuri. Tindakan yang dianggap sebagai plagiarisme adalah : a. Menyatakan tulisan penulis lain sebagai karya sendiri b. Menyatakan gagasan penulis lain sebagai gagasan sendiri c. Menyatakan hasil temuan penulis lain sebagai temuan sendiri d. Menyatakan fakta, data statistik, grafik, gambar dan segala jenis informasi yang bukan pengetahuan umum tanpa penyebutan sumber aslinya e. Menyatakan karya bersama (grup) sebagai karya sendiri f. Mengutip tulisan orang lain secara langsung dan identik tanpa mencantumkan sumber aslinya dan tanpa tanda petik g. Tulisan yang sama disajikan dalam kesempatan yang berbeda, tanpa penyebutan sumber informasi tulisan pertama h. Mengutip tidak langsung tanpa menyatakan sumber informasinya i. Mengutip dengan hanya mengganti beberapa kalimat penulis asli tanpa menyatakan sumber informasinya j. Meringkas dan mengutip karya orang lain secara tidak langsung tanpa menyebutkan sumbernya Jenis-jenis plagiarisme Sastroasmoro, (2005) dalam tulisannya menyatakan bahwa Jenis-jenis plagiarisme yang dapat ditemukan adalah : 40

46 a. Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri Plagiarisme ide Plagiarisme isi (data penelitian) Plagiarisme kata, kalimat, paragraf Plagiarisme total b. Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme: Plagiarisme yang disengaja Plagiarisme yang tidak disengaja c. Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak Plagiarisme ringan : <30% Plagiarisme sedang : 30-70% Plagiarisme berat atau total : >70% (angka-angka tersebut tentu dibuat secara arbitrer berdasarkan kepantasan, tanpa dasar kuantitatif yang definitif). d. Berdasarkan pada pola plagiarisme: Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing) Plagiarisme mosaik Selain itu masih dikenal pula istilah autoplagiarism atau self-plagiarism (vide infra) Plagiarisme ide Plagiarisme ide sering dihubungkan dengan laporan hasil penelitian replikatif yang secara garis besar mengulang penelitian orang lain, dengan maksud untuk menambah data atau menguji hipotesis, bahkan tidak jarang desain penelitian serta analisis yang digunakan sama dan sebangun dengan penelitian sebelumnya. Hal ini dibolehkan. Yang tidak dibenarkan adalah bila peneliti tidak menyebut secara eksplisit bahwa penelitian yang dilakukannya diilhami atau bahkan mengulang penelitian terdahulu. Pernyataan bahwa penelitian yang dilaporkan merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya harus disebut secara eksplisit dengan rujukan yang akurat. Bila ini tidak dilakukan maka peneliti dianggap melakukan plagiarisme ide, karena seolah-olah ide tersebut berasal darinya sendiri. 41

47 Plagiarisme isi Plagiarisme isi atau plagiarisme data juga merupakan fabrikasi dan / atau falsifikasi data, karena peneliti tidak mempunyai data, atau datanya tidak seperti yang dikehendaki dan peneliti mengambil data orang lain dengan menimbulkan kesan sebagai datanya sendiri. Ini merupakan plagiarisme berat yang tidak dapat ditoleransi. Yang seringkali terjadi adalah falsifikasi data dimana peneliti memiliki data sendiri, namun data tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan lalu diubah, dipatut-patut dengan maksud agar hasil penelitian sesuai dengan yang direncanakan. Secara epistemologis sikap ini sebenarnya merugikan. Suatu data empiris yang memverifikasi hipotesis adalah bagus, meskipun dapat dikatakan tidak menambah ilmu baru. Tetapi bila hipotesis telah dibangun dengan benar berdasarkan teori yang kuat namun data empiris tidak memverifikasi hipotesis tersebut maka ini akan menimbulkan pertanyaan penelitian yang dapat berkembang menjadi ilmu baru Plagiarisme kata demi kata Plagiarisme kata-demi-kata (word for word plagiarism) merupakan plagiarisme yang paling mudah ditentukan yang dapat terdiri dari sebagain kecil (kalimat), dapat satu paragraf, atau bahkan seluruh makalah (meskipun ditulis dalam bahasa lain) Plagiarisme mosaik Plagiarisme yang dilakukan dengan menyambung, menggabungkan atau menyisipkan kata, frase, atau kalimat yang diambil dari orang lain dengan penulis lainnya tanpa memberi rujukan sehingga memberi kesan hal tersebut adalah kalimat asli penulis Plagiarisme yang disengaja atau tidak disengaja Kedua jenis plagiarisme ini harus mendapatkan sanksi yang sama karena plagiarisme ini merupakan sesuatu yang universal, jadi ada atau tidaknya peraturan 42

48 di suatu lembaga pendidikan tentang plagiarisme tidak membuat orang boleh melakukan plagiarisme Common knowledge Adalah pengetahuan atau informasi yang lazim diketahui secara umum dalam suatu bidang ilmu. Pencantuman common knowledge tanpa menyebutkan sumbernya bukan merupakan plagiarisme, tetapi dalam menentukan common knowledge ini harus berhati-hati. Pada umumnya sesuatu disebut sebagai common knowledge bila informasi serupa dapat diperoleh dari banyak sumber minimal 5 sumber atau lebih. Informasi yang ada dalam buku ajar biasanya merupakan sesuatu yang sudah dianggap common knowledge dalam bidang ilmu yang bersangkutan, namun bila terdapat informasi baru maka harus disebut sumber aslinya. Demikian pula susunan yang lazim dalam buku ajar seperti: Judul, Epidemiologi, Penyebab, Gambaran Klinis, Diagnosis, Terapi, Prognosis dan lain-lain sudah merupakan baku, sehingga bila kita menulis buku ajar dengan susunan seperti tersebut kita tidak dapat dikatakan mencuri ide Bagaimana menghindarkan plagiarisme a. Bila menggunakan ide orang lain sebutkan sumbernya. b. Bila menggunakan kata atau kalimat orang lain sebutkan sumbernya, dengan catatan: 1. Gunakan tanda kutip bila kata atau kalimat aslinya disalin secara utuh; 2. Tanda kutip tidak diperlukan bila kata atau kalimat telah diubah menjadi kalimat penulis sendiri tanpa mengubah artinya (telah dilakukan parafrase). 3. Mengubah satu atau beberapa kata dalam satu paragraf bukan merupakan parafrase karenanya tanda kutip perlu disertakan. 4. Parafrase tanpa menyebut sumbernya adalah plagiarisme. c. Bila kita mengajukan makalah yang sudah pernah diajukan sebelumnya harus pula dinyatakan bahwa makalah sudah diajukan atau dipublikasi sebelumnya; bila tidak, maka dapat dianggap sebagai auto-plagiarism atau self-plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap berkualifikasi ringan, namun 43

49 bila dimaksudkan atau kemudian dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik dapat dianggap pelangaran etika akademik yang berat. d. Baca ulang apa yang hendak dikutip secara cermat, singkirkan naskah asli, agar tidak terpengaruh untuk menggunakan kata-kata yang sama e. Gunakan kata-kata dan ide sendiri dengan cara banyak berlatih merangkai kalimat, dengan demikian tulisan dan ide dapat lebih berkembang f. Periksa dan baca kembali paraphrase yang telah dibuat, serta bandingkan dengan naskah asli agar yakin bahwa penggunaan kata-kata atau istilah dan informasi yang hendak disampaikan sudah tepat. (Indiana University 2004) g. Dosen pembimbing atau pemberi tugas mencermati langkah penyusunan tulisan dan bila perlu meminta daftar atau copy dari tulisan yang dikutip oleh pengutip Contoh plagiarisme dan bukan plagiarisme : Contoh 1 Naskah asli Sampai saat ini BKKBN belum menyatakan metode operatif (termasuk VTP) sebagai program Nasional Contoh 2 Plagiat Sampai sekarang BKKBN belum mencanangkan metode operatif (antara lain VTP) sebagai program Nasional Contoh 3 Tidak plagiat Dalam salah satu rekomendasi yang dikemukakan sebagai hasil Studi kasus VTP di Jawa Tengah dinyatakan bahwa Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) belum dikategorikan sebagai program Nasional. (Tanjung & Purnama, 1990 : 24) Dalam contoh 2, penulis mencoba menyusun kalimat sendiri dengan mengganti beberapa kata (kutipan tidak langsung). Pernyataan tersebut seakan-akan adalah miliknya sendiri, karena sumber asli tidak disebutkan. Contoh 3, penulis menerangkan sumber asli berikut pengarang, tahun dan halaman dimana rekomendasi tersebut berada. Plagiarisme atau melakukan tindakan plagiat merupakan suatu pelanggaran yang serius dan dapat berakibat fatal. Tindakan tersebut merupakan pencurian terhadap karya intelektual orang lain. Di lingkungan Perguruan Tinggi, hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran berat. Sejumlah sanksi harus dan telah dipersiapkan oleh pihak Perguruan Tinggi terhadap pelaku plagiarisme. 44

50 2.5.3 Sanksi plagiarisme Setiap anggota komunitas ilmiah di UI perlu mencermati ciri dan bentuk plagiat dan menghindarinya bila tidak ingin terkena hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia (Lihat UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab XX Pasal 70). Dalam ketentuan UI sendiri diatur mengenai larangan melakukan plagiat ini yang terdapat dalam pasal 3 s/d 5 Ketetapan Wali Amanat UI No. 008 /SK/MWA- UI/2004 tentang Perubahan Ketetapan MWA UI No. 005/SK/MWA-UI/2004 tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus UI, yang berbunyi sebagai berikut : Dalam menjalankan proses akademik, sivitas akademika dilarang menempatkan dirinya dalam posisi konflik kepentingan; melakukan kecurangan; memberi ataupun menerima bantuan yang tidak diizinkan; melakukan plagiat karya akademik orang lain; dan... Dalam Draft Surat Keputusan Rektor UI tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Plagiarisme di Universitas Indonesia Tahun 2003, Bab VI, pasal 9 diatur pula bahwa : a. Sanksi terhadap pelaku yang terbukti melakukan plagiarisme ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Indonesia b. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat berupa : 1) peringatan keras lisan 2) peringatan dengan tertulis 3) penundaan ujian untuk mahasiswa 4) penundaan naik pangkat untuk tenaga akademik 5) kewajiban mengganti semua kerusakan dan atau kerugian yang ditimbulkannya 6) larangan mengikuti kegiatan akademik dan kegiatan Universitas Indonesia 7) dicabut kedudukannya sebagai anggota Sivitas Akademika Universitas Indonesia c. Pemberian sanksi yang akan diberikan kepada mahasiswa dan dosen harus mempertimbangkan bahwa sanksi kepada dosen harus lebih berat daripada sanksi kepada mahasiswa 45

51 d. Dengan diberikannya sanksi ini, tidak tertutup kemungkinan bahwa pelaku plagiarisme tetap dapat dituntut ke Pengadilan, baik Pengadilan Pidana maupun Pengadilan Perdata e. Sanksi dapat diberikan langsung oleh Dosen Pembimbing kepada mahasiswa tanpa menunggu prosedur sesuai dengan surat keputusan ini apabila memiliki bukti fisik/materiil yang kuat f. Pemberian sanksi yang menyangkut plagiarisme harus disertai dengan pertimbangan serta alasan yang menyangkut berat-ringannya sanksi yang diberikan 46

52 BAB 3 PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Setiap peserta program dalam menyelesaikan proses pendidikannya di FKM UI harus menjalani beberapa tahap akademik. Tahapan untuk setiap jenjang mempunyai aturan masing-masing. Salah satu tahap yang harus dijalani dalam proses penyelesaian pendidikan adalah penyusunan karya ilmiah. Dalam penyusunan ini peserta akan dibimbing oleh seorang pembimbing. Pembimbing untuk jenjang sarjana dan magister berasal dari kekhususan yang sama dengan peserta program dan ditunjuk oleh depertemen masing-masing. Dalam penyelesaian pendidikannya peserta akan melewati serangkaian proses akademik, dibawah ini. 3.1 Skripsi (jenjang sarjana) Bobot Skripsi Bobot skripsi dihitung berdasarkan nilai kredit semester setara dengan 4 SKS, yaitu bekerja 4 bulan selama 3 4 jam hari, baik di lapangan maupun di perpustakaan dan dilaksanakan pada satu semester Pembimbing Dosen Pembimbing skripsi adalah staf pengajar tetap FKMUI dan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pegawai UI. Tugas Pembimbing Skripsi (PS) adalah membantu mahasiswa dalam menyusun rencana skripsi dan memantau pelaksanaannya. Pembimbing Akademik (PA) otomatis menjadi pembimbing skripsi karena pada saat masuk mahasiswa sudah menentukan peminatannya sehingga pembimbingnya telah disesuaikan. Tugas-tugas pembimbing skripsi dapat diuraikan lebih rinci sebagai berikut: a. Memberi pertimbangan feasibility (kelayakan) menyangkut waktu dan dana laporan. b. Mengarahkan pembuatan skripsi (bobot, memilih judul, topik, bahan). 47

53 c. Membantu peserta dalam memilih alternatif-alternatif pendekatan masalah. d. Membantu memilih metodologi sesuai bahan skripsi. e. Memberi pentunjuk dalam pencarian bahan pustaka/pengumpulan data. f. Membimbing dan mengawasai secara kontinu proses pelaksanaan skripsi. g. Memberikan tugas dan bimbingan yang sesuai dan mencatat penugasan tersebut dalam Buku Bimbingan Skripsi. h. Bila perlu dapat minta bantuan tenaga ahli sebagai nara sumber Pergantian Pembimbing Penggantian pembimbing skripsi dapat dilakukan bila telah mendapat rekomendasi ketua departemen dan memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: a. Topik skripsi tidak sesuai dengan keahlian pembimbing b. Pembimbing berhalangan membimbing secara tetap, misalnya karena sedang menempuh pendidikan atau tugas di luar fakultas selama 3 (tiga) bulan berturutturut c. Masalah yang ada diantara mahasiswa dan pembimbing telah dikonsultasikan sebelumnya dengan ketua departemen Penyusunan skripsi akan berjalan baik bila terjalin kerja sama yang harmonis antara pembimbing dan peserta program. Agar keharmonisan tersebut terlaksana maka disusun tatacara seperti dibawah ini Mekanisme Bimbingan Mahasiswa dalam melakukan proses skripsinya akan dibimbing secara terencana oleh pembimbing yang ditunjuk. Buku Bimbingan Skripsi menjadi alat monitoring baik bagi mahasiswa, pembimbing, Ketua departemen dan pejabat akademik berwenang lainnya. Pembimbing dan mahasiswa diwajibkan secara bersama-sama membuat rencana proses pembuatan skripsi beserta jadwalnya. Jadwal pertemuan yang telah dibuat wajib dipenuhi baik oleh pembimbing maupun mahasiswa. Bila ada jadwal yang tidak terpenuhi, perlu dijelaskan halangan yang telah terjadi dan kemudian pembimbing dan mahasiwa bersama-sama mencari jadwal pengganti. Diharapkan 48

54 pada akhir semester, setiap peserta program telah bertemu dan melaksanakan bimbingan dengan pembimbing minimal 5 (lima) kali sebelum sidang skripsi Skripsi Syarat Peserta diperkenankan untuk memilih jalur skripsi untuk tugas akhir pada program sarjananya apabila: a. Memiliki IPK minimal 3,00. Bagi peserta yang memiliki IPK <=3,00 boleh memilih jalur skripsi jika mendapat persetujuan tertulis dari pembimbing b. Lulus semua mata ajaran wajib fakultas dan wajib departemen c. Jumlah minimal SKS yang telah lulus adalah setara dengan 130 SKS Permohonan Ujian Dengan sepengetahuan pembimbing, secara tertulis peserta mengajukan usulan tanggal ujian skripsi, dengan mengisi formulir usulan ujian skripsi (lihat contoh terlampir). Usulan ini harus diajukan kepada dan telah diterima di sekretariat akademik departemen selambat-lambatnya 7 hari sebelum tanggal yang diusulkan. Bersama usulan tersebut peserta harus melampirkan usulan nama-nama tim penguji sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, yaitu 2 (dua) orang dari FKMUI (termasuk pembimbing) dan 1 (satu) orang dari luar FKMUI dan sekurangkurangnya 2 orang, yaitu 1 (satu) orang dari FKMUI (pembimbing) dan 1 (satu) orang dari luar FKMUI. Penguji dalam adalah staf akademik FKMUI dan minimal berpendidikan S2. Sementara penguji luar minimal berpendidikan S1, berpengalaman di bidang yang sesuai dengan topik skripsi peserta program, dan tidak sedang kuliah di FKMUI. Ujian skripsi dianggap sah bila terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) orang penguji dalam ujian dengan komposisi sebagai berikut : a. pembimbing skripsi b. 1 (satu) orang penguji dari luar FKMUI 49

55 Ujian skripsi tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri oleh pembimbing skripsi dan/atau penguji luar Pelaksanaan Ujian Sebelum ujian berlangsung pada penguji berkumpul (tanpa dihadiri oleh peserta) untuk mendapatkan penjelasan dari pemimpin sidang ujian (moderator) yang merupakan pembimbing skripsi tentang pokok-pokok yang perlu dinilai, kekuatan, dan kelemahan skripsi serta hambatan-hambatan yang dialami peserta program dalam proses pembuatan skripsi dan pendidikan peserta secara umum. Ujian berlangsung paling sedikit 90 menit dan paling lama 120 menit dan dipimpin oleh pembimbing skripsi. Pembagian waktu tersebut adalah sebagai berikut: a. Pembukaan oleh pemimpin sidang ujian : 5 menit b. Penyajian oleh peserta :15 menit c. Tanya jawab :60 menit d. Penutup : 5 menit Segera setelah selesai ujian skripsi, para penguji dan pembimbing mengambil suara secara tertutup (tanpa dihadiri oleh peserta). Hasil keputusan setiap penguji kemudian dibacakan oleh pemimpin ujian dalam hal lulus atau tidak lulus. Bila satu atau lebih penguji menyatakan tidak lulus, ia perlu menjelaskan mengapa peserta tidak lulus dan para penguji dapat merundingkan kembali penilaiannya. Pengambilan suara secara tertutup yang kedua kemudian dilakukan. Demikian secara berulang sampai ketiga kalinya sehingga dapat dicapai kesepakatan yang bulat. Bila ada satu penguji yang tetap menyetakan tidak lulus, maka peserta dinyatakan gagal, dan peserta diberi kesempatan satu kali untuk mengulang ujian skripsi selambatlambatnya 4 minggu setelah ujian pertama. Bila peserta dinyatakan lulus, peserta segera diberitahu akan hasil akhir ujian skripsi, dan anggota penguji serta pembimbing kemudian memberi nilai sekurangnya 2,0 sebagai batas kelulusan. Pada akhir ujian, pemimpin mengisi dan menandatangani berita acara ujian untuk diserahkan kepada sekretariat departemen. Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki skripsinya, maka peserta memperbaiki, mencetak, dan menjilid skripsi tidak lebih dari 6 bulan setelah ujian skripsi. 50

56 Penilaian Penilaian skripsi diperoleh dari ujian sidang skripsi. Penilaian ujian sidang skripsi merupakan penilaian yang diberikan oleh seluruh penguji pada saat berlangsungnya sidang skripsi peserta program. Adapun komponen penilaian ujian skripsi beserta bobot penilaiannya terdiri atas: a. Konsep pemikiran (2); b. Penggunaan kepustakaan (1); c. Metodologi Penelitian (2); d. Hasil penelitian, pembahasan, dan saran (2) e. Penulisan skripsi (1) f. Penyajian dan tanya jawab (2) Penilaian untuk setiap komponen diberikan dalam bentuk huruf A s/d D dalam rentang angka 1,00 s/d 4,00. Nilai akhir skripsi merupakan rata-rata hasil penilaian yang diberikan oleh seluruh penguji dengan ketentuan nilai sebagai berikut: A = 4,00 C+ = 2,30 A- = 3,70 C = 2,00 B+ = 3,30 C- = 1,70 B = 3,00 D = 1,00 B- = 2,70 51

57 Tabel 3.1. PENILAIAN SKRIPSI Aspek Penilaian Konsep Pemikiran - Kejelasan Masalah dan Latar Belakang - Tujuan Penelitian - Kerangka Konsep - Definisi Operasional - Hipotesis (bila ada) Penggunaan Kepustakaan - Relevansi - Komprehensivitas - Keterkinian Metodologi Penelitian - Disain Penelitian - Metode statistik dan/atau metode analisis data - Alasan pemilihan metode - Kelengkapan instrumen penelitian Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Saran - Pembahasan penelitian - Kesimpulan - Saran teoritis dan aplikatif Penulisan Skripsi - Cara Penulisan - Sistematika Penulisan - Ketepatan Penggunaan Bahasa - Susunan Bahasa Penyajian dan Tanya Jawab Kejelasan Mengemukakan Isi Skripsi Kemampuan Penyajian Penguasaan Materi Ketepatan Menjawab Pertanyaan Kemampuan Berargumentasi Nilai (A D) Bobot Mutu (Nilai x Bobot) Jumlah Mutu Jumlah Mutu Nilai Akhir = 10 52

58 Hasil Ujian Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, peserta ujian dipersilahkan untuk keluar ruang sidang sejenak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus atau tidak. Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 2,00. Pemimpin sidang akan membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar kira-kira 0,6 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai-nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama. Hasil ujian akan diberitahukan kepada peserta setelah penguji selesai bersidang dengan cara memanggil kembali peserta ke ruang sidang. Pemimpin sidang akan memberitahukan hasil ujian tersebut dan selanjutnya langsung menutup sidang ujian. Sidang ujian skripsi didokumentasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh pemimpin sidang yang berisikan antara lain hal apa saja yang harus diperbaiki pada skripsi tersebut Penyerahan Skripsi Skripsi yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke Perpustakaan FKMUI harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing. Jarak waktu antara ujian skripsi dengan penyerahan ke Perpustakaan paling lama 2 (dua) bulan. Jumlah skripsi yang harus diserahkan oleh peserta Program Studi SKM adalah: a. Masing-masing pembimbing dan penguji diberikan sebanyak 1 (satu) buah b. Perpustakaan FKMUI diberikan sebanyak 2 (dua) buah Yudisium Bahan-bahan untuk Kelengkapan Yudisium Untuk dapat dinyatakan telah menyelesaikan studinya seorang peserta program diharuskan menyerahkan beberapa bahan yang merupakan persyaratan ke sekretariat akademik untuk dapat diikut sertakan dalam yudisium, yaitu: 53

59 a. Surat keterangan penyerahan skripsi ke perpustakaan FKMUI b. Surat keterangan lunas Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Dana Kesejahteraan dan Fasilitas Mahasiswa (DKFM) c. Surat keterangan telah mengembalikan buku/majalah dari Perpustakaan FKM UI dan Perpustakaan Pusat d. Buku bimbingan skripsi e. CD/disket berisi keseluruhan isi skripsi f. Salinan surat pernyataan tidak plagiat (asli disisipkan ke dalam skripsi yang akan diserahkan ke perpustakaan) Sidang Yudisium Yudisium merupakan pengesahan penyelesaian studi mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sidang yudisium dihadiri oleh seluruh ketua departemen dan ketua kelompok studi yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Peserta yang diikutsertakan dalam yudisium adalah peserta yang telah melakukan ujian skripsi minimal 1 (satu) minggu sebelum tanggal yudisium, telah memenuhi minimal 144 SKS bagi peserta Program SKM Reguler dan setara dengan 144 SKS bagi peserta Program SKM Ekstensi, dan seluruh nilai mata kuliah yang diperoleh minimal C Sanksi Peserta program studi yang telah mengikuti sidang ujian skripsi, namun belum memenuhi persyaratan seperti yang tertulis pada 2.5 dan 2.6, tidak akan diikutsertakan dalam sidang yudisium. 54

60 3.2 Proses Akademik Dalam Penyusunan Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat Definisi Praktikum kesehatan masyarakat adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur yang merupakan wahana bagi para mahasiswa untuk memahami berbagai kegiatan kesehatan masyarakat sehingga akhirnya dapat memahami situasi nyata di lapangan. Kegiatan praktikum kesehatan masyarakat berupa praktek kerja mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat di institusi yang terkait dengan kesehatan masyarakat Bobot Praktikum Kesehatan Masyarakat Bobot praktikum kesehatan masyarakat dihitung berdasarkan nilai kredit semester yaitu 9 (sembilan) SKS untuk kerja mandiri dan dilaksanakan pada satu semester Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat Peserta praktikum kesehatan masyarakat adalah mahasiswa semester terakhir pada Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) baik Program SKM Reguler maupun Ekstensi Institusi Praktikum Kesehatan Masyarakat Institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat adalah berbagai instansi di luar FKMUI yang layak dan bersedia menjadi tempat praktikum kesehatan masyarakat mahasiswa Program SKM FKM UI. Institusi dimaksud dapat ditentukan oleh departemen yang menyelenggarakan program peminatan di Program SKM FKMUI, atau yang diusulkan oleh mahasiswa dan disetujui oleh pembimbing akademik, baik didalam kota maupun diluar kota. 1 Ketentuan mengenai praktikum kesehatan masyarakat akan diatur lebih lanjut 55

61 3.2.5 Waktu Praktikum Kesehatan Masyarakat Waktu pelaksanaan praktikum kesehatan masyarakat menggunakan perhitungan bahwa satu SKS setara dengan 4 (empat) jam kegiatan mandiri per minggu selama satu semester, sehingga 9 (sembilan) SKS adalah 9x4x16= 576 jam, termasuk didalamnya kegiatan persiapan pelaksanaan dan evaluasi. Praktikum kesehatan mashasiswa berlangsung setiap hari dengan mengikuti hari kerja di institusi atau tempat praktikum kesehatan masyarakatnya masing-masing. Pelaksanaan praktikum ini secara teknis diatur oleh masing-masing departemen Pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat Pembimbing praktikum kesehatan masyarakat terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat (PA) dan pembimbing lapangan (PL). Setiap peserta praktikum kesehatan masyarakat akan mempunyai seorang pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat dan seorang pembimbing lapangan Pembimbing Akademik Praktikum Kesehatan Masyarakat (PA) Pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat adalah seorang staf pengajar dari departemen yang relevan dengan peminatan mahasiswa yang bersangkutan. Pembimbing Akademik mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk memberikan bimbingan akademis bagi mahasiswa yang tengah mengikuti kegiatan praktikum kesehatan masyarakat. Kualifikasi pendidikan pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat adalah minimal master/magister (S2). Pembimbingan dengan dosen akademik sebaiknya dilakukan sekali setiap minggu selama praktikum kesehatan masyarakat dilaksanakan, khusus untuk yang melaksanakan praktikum kesehatan masyarakat di wilayah Jabodetabek Pembimbing Lapangan (PL) Pembimbing lapangan adalah seorang staf yang ditunjuk oleh pimpinan institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk memberikan bimbingan teknis bagi mahasiswa yang tengah praktikum kesehatan 56

62 masyarakat di institusi tersebut. Kualifikasi pendidikan pembimbing lapangan adalah minimal sarjana (S1) yang sudah berpengalaman Uraian Tugas Praktikum Kesehatan Masyarakat Tugas Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat a. Praktek kerja ditempat yang telah ditentukan b. Konsultasi dengan dosen pembimbing praktikum kesehatan masyarakat, pembimbing lapangan dan pembimbing materi minimal 4 (empat) kali selama praktikum kesehatan masyarakat c. Membuat laporan praktikum kesehatan masyarakat dan diserahkan ke sekretariat departemen di mana peminatan peserta praktikum kesehatan masyarakat itu diselenggarakan dan ke institusi pelayanan kesehatan Tugas Departemen a. Bersama peserta praktikum kesehatan masyarakat mempersiapkan lokasi dan pengadministrasian praktikum kesehatan masyarakat b. Menetapkan pembimbing lapangan dan pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat berdasarkan dari usulan yang berwenang c. Memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah dalam praktikum kesehatan masyarakat Tugas Institusi Tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat a. Menetapkan satu orang pembimbing lapangan untuk peserta praktikum kesehatan masyarakat b. Memberikan bimbingan dan pengarahan agar kegiatan praktikum kesehatan masyarakat berjalan dengan baik dan lancar serta bermanfaat bagi kedua belah pihak c. Memberikan kesempatan kepada peserta praktikum kesehatan masyarakat untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada institusi tersebut 57

63 d. Menciptakan suasana rasional dalam sikap dan perilaku agar mengerti secara mendalam situasi pekerjaan yang mereka temukan dalam aktivitas sehari-hari e. Menyediakan daftar kehadiran bagi peserta praktikum kesehatan masyarakat dan memantaunya Tugas Pembimbing Lapangan a. Menyediakan waktu konsultasi bagi peserta praktikum kesehatan masyarakat mengenai kondisi dan permasalahan di lapangan b. Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan praktikum kesehatan masyarakat c. Memberikan bimbingan dalam perumusan masalah di tempat praktikum kesehatan masyarakat d. Memberikan penilaian prestasi kerja peserta praktikum kesehatan masyarakat di lapangan Tugas Pembimbing Akademik a. Memberikan waktu konsultasi bagi peserta praktikum kesehatan masyarakat mengenai proses penulisan laporan praktikum kesehatan masyarakat secara teknis dan substansial b. Memberikan penilaian prestasi akademis dalam penyusunan laporan praktikum kesehatan masyarakat Organisasi dan Penanggung Jawab Seluruh kegiatan praktikum kesehatan masyarakat ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar pada Program SKM FKMUI. Dengan demikian, pengorganisasian kegiatan ini menjadi tanggung jawab Program SKM FKMUI. Penanggung jawab administratif praktikum kesehatan masyarakat adalah Ketua Program SKM FKMUI cq. koordinator praktikum kesehatan masyarakat di departemen/kelompok studi terkait. 58

64 3.2.9 Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat Kegiatan praktikum kesehatan masyarakat meliputi 3 (tiga) tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Para peserta praktikum kesehatan masyarakat akan bekerja di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat tertentu di bawah bimbingan pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat dan pembimbing lapangan yang telah ditunjuk. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan manajemen dan atau operasional di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat disesuaikan dengan proposal praktikum kesehatan masyarakat yang telah disusun dan disetujui pimpinan institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat. Selanjutnya, setelah praktikum kesehatan masyarakat selesai, para peserta harus menyusun laporan praktikum kesehatan masyarakat Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, kegiatan praktikum kesehatan masyarakat dilakukan untuk menyiapkan kondisi yang kondusif bagi terlaksananya praktikum kesehatan masyarakat seperti yang diharapkan dalam pedoman ini. Kegiatan pada tahap persiapan dilakukan pada tingkat fakultas, tingkat departemen dan tingkat mahasiswa. I. Tingkat Fakultas A. Pembahasan rencana praktikum kesehatan masyarakat oleh Koordinator Program SKM FKMUI dengan pimpinan FKMUI; B. Mengidentifikasaikan berbagai institusi yang memenuhi kriteria sebagai institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat; C. Penerbitan surat-surat keputusan Dekan FKMUI yang berkaitan dengan penetapan institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat, Buku Panduan Praktikum kesehatan masyarakat, Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan dan lain sebagainya. II. Tingkat Program A. Penyusunan draf panduan praktikum kesehatan masyarakat B. Penyebaran angket kepada mahasiswa untuk menilai: 59

65 o pemahaman mereka tentang praktikum kesehatan masyarakat o Peluang yang diberikan institusi tempat kerja untuk mengikuti kegiatan praktikum kesehatan masyarakat C. Identifikasi institusi tempat kerja yang layak untuk dijadikan tempat praktikum kesehatan masyarakat D. Perkiraan jenis dan jumlah institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat yang akan disiapkan. E. Identifikasi jenis pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajari di tempat praktikum kesehatan masyarakat berikut institusi yang direncanakan untuk tempat praktikum kesehatan masyarakat, sesuai dengan asupan jurusan; F. Menyampaikan hasil pemantauan tahap persiapan kepada Dekan FKMUI. III. Tingkat Mahasiswa dan Pembimbing Akademis A. Kesepakatan antara mahasiswa dan pembimbing akademik mengenai instansi tempat praktikum kesehatan masyarakat; B. Kesepakatan antara mahasiswa dan pembimbing akademik mengenai proposal kegiatan praktikum kesehatan masyarakat; C. Jika diperlukan, mahasiswa dengan bimbingan pembimbing lapangan melakukan seminar proposal sebelum terjun ke lapangan; D. Jika diperlukan, mahasiswa dan pembimbing akademik melakukan kunjungan ke institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat untuk mendiskusikan pelaksanaan teknis praktikum kesehatan masyarakat dari mahasiswa yang bersangkutan Tahap Implementasi dan Pemantauan Pada tahap ini mahasiswa akan bekerja di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat yang telah disetujui. Selama praktikum kesehatan masyarakat para mahasiswa akan dipantau dengan cara yang telah disepakati. Pelaksanaan praktikum kesehatan masyarakat harus meliputi analisis situasi umum (gambaran umum wilayah kerja), analisis situasi khusus di unit kerja, identifikasi dan menentukan prioritas masalah, serta menemukan alternatif pemecahan masalah. 60

66 I. Implementasi Para mahasiswa akan bekerja sesuai dengan jadwal yang telah disusun dan disetujui sebelumnya. Mahasiswa diharapkan terlibat langsung didalam sistim yang ada di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat. Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : A. Menempatkan diri sebagai mahasiswa sedang menjalani tugas belajar dan praktikum kesehatan masyarakat di institusi luar yang independen B. Berkenalan dengan pimpinan staf di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat termasuk memahami berbagai prosedur tetap atau mekanisme yang berlaku didalam institusi; C. Bekerja sesuai dengan rencana kegiatan praktikum kesehatan masyarakat; D. Bekerja sama dalam tim dalam lingkup administrasi tertentu sesuai dengan minat mahasiswa dan kepentingan institusi tempat guna memperoleh pemahaman tentang proses administrasi ditingkat tersebut; E. Menulis laporan kegiatan dalam buku khusus dengan bimbingan pembimbing lapangan; F. Mengumpulkan berbagai data sekunder atau informasi sesuai dengan tujuan praktikum kesehatan masyarakat; G. Menyusun laporan praktikum kesehatan masyarakat dengan cara yang lazim. Penulisan praktikum kesehatan masyarakat dilakukan dengan bimbingan pembimbing akademik. Laporan hasil kegiatan praktikum kesehatan masyarakat ini diharapkan dapat menjadi asupan berharga bagi instansi terkait. II. Pemantauan Pemantauan praktikum kesehatan masyarakat dilakukan pada tingkat fakultas, tingkat departemen, dan tingkat institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat. 61

67 A. Tingkat Fakultas 1. Memantau praktikum kesehatan masyarakat melalui pembimbing akademis 2. Mengumpulkan berbagai asupan bagi penyempurnaan dan pengembangan kurikulum baik dari para pembimbing akademis maupun dari institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat. 3. Memantau kemajuan penulisan laporan praktikum kesehatan masyarakat sehingga dapat disetarakan dengan SKM 4. Menyelenggarakan rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh pimpinan FKMUI. B. Tingkat departemen 1. Memantau aktivitas mahasiswa melalui pembimbing lapangan dan pembimbing akademis, dengan menggunakan imnstrumen yang telah disiapkan sebelumnya; 2. Melakukan supervisi secara berkala ke institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat; 3. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan pihak fakultas/departemen dan institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat; 4. Mengumpulkan bahan-bahan untuk penilaian kegiatan praktikum kesehatan masyarakat bagi setiap mahasiswa; 5. Mendeteksi berbagai masalah yang muncul selama kegiatan praktikum kesehatan masyarakat untuk dikomunikasikan dan dicarikan jalan keluarnya secara dini. C. Tingkat institusi praktikum kesehatan masyarakat 1. Memantau absensi kehadiran mahasiswa peserta praktikum kesehatan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat; 2. Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan rutin institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat sesuai dengan kesepakatan; 3. Memberikan bimbingan teknis yang berkaitan dengan pencapaian tujuan praktikum kesehatan masyarakat; 62

68 4. Memberikan penilaian atas aktivitas mahasiswa selam praktikum kesehatan masyarakat di institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat; 5. Memberikan asupan untuk penyempurnaan penyelenggaraan praktikum kesehatan masyarakat dan kurikulum program pendidikan pada umumnya Penilaian Prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat Penilaian prestasi praktikum kesehatan masyarakat dilaksanakan secara periodik oleh pembimbing praktikum kesehatan masyarakat yang berasal dari FKMUI dan institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat. I. Cara Penilaian A. Penilaian Pembimbing Lapangan Komponen yang dinilai adalah disiplin, kerajinan, kemampuan profesional, hubungan dengan rekan kerja, kualifikasi personal, penyusunan laporan dan presentasi laporan praktikum kesehatan masyarakat. Bobot penilaian adalah 50% dari total penilaian. B. Penilai Pembimbing Akademik Komponen yang dinilai meliputi kehadiran dan keaktifan dalam mengadakan pertemuan selama diskusi dengan dosen pembimbing, ketepatan waktu penyerahan laporan, analisis situasi umum, analisis situasi khusus di unit wilayah penelitian, identifikasi masalah dan prioritas masalah serta hasil dan alternatif penyelesaian masalah. Bobot penilaian adalah 50% dari total penilaian. II. Indikator dan Lembar Penilaian Prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat Penilaian akhir praktikum kesehatan masyarakat akan diberikan oleh pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat dengan bobot 50% dan pembimbing lapangan sebesar 50%. Adapun penilaiannya disusun sebagai berikut: A. Pembimbing Akademik Praktikum Kesehatan Masyarakat Penilaian dari pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut: 63

69 1. Proses pembuatan laporan praktikum kesehatan masyarakat a. kehadiran/keaktifan konsultasi b. ketepatan penyerahan laporan 2. Penulisan laporan praktikum kesehatan masyarakat a. analisis situasi umum (gambaran umum wilayah kerja) b. analisis situasi khusus di unit kerja c. identifikasi dan prioritas masalah d. hasil dan alternatif pemecahan masalah e. tata bahasa dan kerapihan penulisan B. Pembimbing Lapangan Penilaian pembimbing lapangan meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan a. kedisiplinan b. kerajinan c. kemampuan profesional d. hubungan dengan rekan kerja e. kualifikasi personal 2. Penyusunan laporan 3. Presentasi laporan Proposal Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM) Peserta yang akan melakukan PKM harus membuat proposal KPKM. Adapun kerangka proposal KPKM disusun sebagai berikut a. Judul b. Pendahuluan c. Kerangka teoritis d. Kerangka Konsep secara sederhana dan mendasar e. Langkah-langkah Kegiatan f. Rencana Jadual Kegiatan 64

70 Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat Laporan praktikum kesehatan masyarakat adalah laporan yang dibuat berdasarkan kegiatan praktikum kesehatan masyarakat selama beberapa waktu di suatu institusi tempat praktikum kesehatan masyarakat. Perbedaan mendasar antara praktikum kesehatan masyarakat dengan pengamatan lapangan adalah praktikum kesehatan masyarakat mewajibkan yang melakukannya untuk tinggal bersama dan ikut terlibat dalam proses yang dilaksanakan oleh institusi dalam kegiatan seharihari. Peserta praktikum kesehatan masyarakat terlibat dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi institusi dan sekaligus terlibat dalam memecahkan masalah berikut. Dengan perkataan lain, peserta praktikum kesehatan masyarakat dapat dikatakan lengkap melaksanakan praktikum kesehatan masyarakat bila ikut dalam satu siklus lengkap pemecahan masalah. Pengalaman praktikum kesehatan masyarakat di suatu institusi tertentu sangat baik untuk dijadikan skripsi. Skripsi yang menggunakan data yang diperoleh dari praktikum kesehatan masyarakat juga harus mengikuti ketentuan-ketentuan pembuatan skripsi yang umum. Di sini juga dipergunakan data primer maupun data sekunder. Harus diuraikan secara rinci dan jelas; tujuan, tempat, dan proses praktikum kesehatan masyarakat tersebut serta manfaat apa yang diperoleh. Bila ini digabung dengan tinjauan teoritis dan tinjauan kepustakaan maka akan sangat baik dan bermanfaat bagi orang lain dan pengembangan praktikum kesehatan masyarakat itu sendiri. Hasil dari kegiatan praktikum kesehatan masyarakat kemudian dapat dijadikan sebagai bahan skripsi. Format laporan praktikum kesehatan masyarakat dibuat sesuai dengan ketentuan tersebut dalam point s/d diatas dengan sistematika sebagai berikut. a. Bab I : Pendahuluan (latar belakang praktikum kesehatan masyarakat) b. Bab II : Analisis situasi umum (Gambaran umum institusi praktikum kesehatan masyarakat) c. Bab III : Analisis situasi khusus pada unit kerja d. Bab IV : Identifikasi dan prioritas masalah e. Bab V : Hasil dan Alternatif Penyelesaian Masalah f. Bab VI : Kesimpulan dan Saran 65

71 Prosedur Penyerahan Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat a. Mahasiswa membuat laporan dalam bentuk draft 1 buah (laporan lengkap). b. Draft tersebut ditunjukkan ke pembimbing lapangan. Bila tidak ada perbaikan, minta tanda persetujuan yang berarti laporan itu sudah tidak ada perbaikan. c. Mahasiswa membawa draft tersebut ke pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat sama seperti bagian (b). Pembimbing memberi tanda persetujuan. d. Laporan tersebut digandakan sebanyak 3 buah; masing-masing untuk institusi, pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat, dan mahasiswa (laporan asli untuk departemen/kelompok studi). e. Ketiga laporan (foto kopi) dan aslinya dibawa ke sekretariat departemen/kelompok studi. f. Laporan (asli) diserahkan ke sekretariat departemen/kelompok studi, dan foto kopinya diserahkan sendiri oleh mahasiswa kepada institusi praktikum kesehatan masyarakat dan pembimbing akademik praktikum kesehatan masyarakat Penilaian Praktikum Kesehatan Masyarakat Terdiri dari 2 penilaian yaitu penilaian dari pembimbing akademik dan penilaian dari pembimbing lapangan. Penilaian untuk setiap komponen diberikan dalam bentuk huruf A s/d D dalam rentang angka 1,00 s/d 4,00 dengan ketentuan nilai sebagai berikut: A = 4,00 C+ = 2,30 A- = 3,70 C = 2,00 B+ = 3,30 C- = 1,70 B = 3,00 D = 1,00 B- = 2,70 66

72 a. Penilaian dari Pembimbing Akademik 1) Proses pembuatan laporan praktikum Nilai kesehatan masyarakat a) Kehadiran/keaktifan konsultasi A A- B+ B B- C+ C b) Ketepatan penyerahan laporan A A- B+ B B- C+ C Jumlah nilai {Σ N / 2} 2) Laporan praktikum kesehatan masyarakat Nilai Bobot NXB a) Analisis situasi umum A A- B+ B B- C+ C b) Analisis situasi di unit kerja A A- B+ B B- C+ C c) Identifikasi dan prioritas masalah A A- B+ B B- C+ C d) Hasil & alternatif pemecahan masalah A A- B+ B B- C+ C e) Tata bahasa dan kerapihan penulisan A A- B+ B B- C+ C Jumlah nilai {Σ (NXB) / 100} 67

73 b. Penilaian dari Pembimbing Lapangan 1) Perilaku profesional Nilai a) Disiplin A A- B+ B B- C+ C b) Kerajinan A A- B+ B B- C+ C c) Kemampuan profesional A A- B+ B B- C+ C d) Hubungan dengan rekan kerja A A- B+ B B- C+ C e) Kualifikasi personal (penampilan) A A- B+ B B- C+ C Jumlah nilai {Σ N / 5} 2) Laporan praktikum kesehatan masyarakat Nilai Bobot NXB a) Analisis situasi umum A A- B+ B B- C+ C b) Analisis situasi di unit kerja A A- B+ B B- C+ C c) Identifikasi dan prioritas masalah A A- B+ B B- C+ C d) Hasil dan alternatif pemecahan masalah A A- B+ B B- C+ C

74 e) Tata bahasa dan kerapihan penulisan A A- B+ B B- C+ C Jumlah nilai {Σ (NXB) / 100} 3) Presentasi laporan praktikum kesehatan Nilai masyarakat A A- B+ B B- C+ C Total Nilai {(Σ N Perilaku prof, laporan & prsentasi) / 3} 3.3 Tesis (Jenjang Magister) Pembimbingan Dalam proses penyelesaian studinya para peserta diwajibkan untuk membuat sebuah karya ilmiah yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dipilih dan jenjang studi yang diikuti. Dalam bab ini akan dibahas proses tahapan yang harus dijalani sejak dari pembimbingan hingga kelulusan Proses penunjukan pembimbing Proses penunjukan pembimbing dimulai dengan pengiriman daftar peserta kepada ketua departemen. Selanjutnya ketua departemen menetapkan nama staf pengajar dan mahasiswa dari kekhususannya, sebagai pembimbing dan yang dibimbing. Pembimbing ini dipilih sesuai dengan bidang keahlian yang sesuai dengan ilmu mayor dan minor yang diminati mahasiswa. Penunjukkan ini akan dikukuhkan dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Dekan FKM Universitas Indonesia. Setelah mempunyai area masalah yang akan ditulis/diteliti peserta bersamasama dengan pembimbing I wajib mengajukan surat permohonan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik untuk mengajukan seorang pembimbing II dengan 69

75 sepengetahuan ketua jurusan dari staf pengajar yang ditunjuk sebagai pembimbing dua. Selanjutnya permohonan disampaikan ke sekretariat akademik untuk mendapatkan persetujuan dan surat keputusan. Pembimbing dua tidak akan mendapatkan honor pembimbingan, tetapi mendapatkan nilai / KUM untuk keperluan kenaikan pangkat (Lihat formulir D). Pembimbing dua adalah staf pengajar tetap/tidak tetap atau seseorang yang mempunyai keahlian sesuai dengan materi tesisnya meskipun bukan dari kalangan staf pengajar Tugas pembimbing Secara umum tugas pembimbing dalam penulisan karya ilmiah adalah mengarahkan peserta dalam mempersiapkan proposal, menentukan waktu untuk melakukan seminar proposal, seminar hasil dan ujian akhir. Secara rinci tugas pembimbing meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Membantu peserta program dalam memilih topik dan membuat proposal sesuai dengan minat peserta sejak penunjukkan pembimbing ditetapkan. Jangkauan topik hendaknya disesuaikan dengan kemampuan peserta, sumberdaya dan jangka waktu yang tersedia. b. Membantu peserta dalam melihat alternatif-alternatif pendekatan masalah sehingga dapat menentukan kerangka konsep dan atau mengembangkan model teoritis sebelum ia memulai penulisan/penelitian. c. Membantu peserta dalam melihat alternatif-alternatif metoda pengupasan analitik untuk menguji kerangka konsep, pemecahan masalah, dan atau model teoritis yang dikembangkan. d. Memberi petunjuk kepada peserta dalam mencari bahan pustaka dan/atau pengumpulan data sekunder e. Membantu peserta dalam kelancaran pelaksanaan penelitian/penulisan. Bila dianggap perlu pembimbing dapat meminta bantuan ahli lain sebagai nara sumber.dalam memonitor tugas dan bimbingan digunakan Buku Bimbingan Tesis. Buku ini selalu dibawa mahasiswa pada saat berkonsultasi dengan pembimbing dan pembimbing harus menandatangani dan menulis catatan yang penting didalam buku tersebut. 70

76 Pergantian pembimbing Pergantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: a. Apabila pada saat peserta program sedang menjalani semester 3 atau semester 4 pembimbing pergi meninggalkan FKMUI berturut-turut selama 3 bulan sehingga selama waktu tersebut proses pembimbingan tidak dapat dilaksanakan. b. Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat kesesuaian pendapat antara peserta dengan pembimbing. Permintaan pergantian pembimbing dapat diajukan oleh peserta program ataupun pembimbing yang bersangkutan. Apabila pergantian diajukan oleh peserta maka surat permohonan disampaikan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan sepengetahuan dari pembimbing yang akan diganti. Berdasarkan permohonan tersebut akan dibuat surat ke departemen yang bersangkutan untuk dimintakan pengganti Tata Cara Penyusunan Tesis Penyusunan tesis akan berjalan baik bila terjalin kerja sama yang harmonis antara pembimbing dan peserta program. Agar keharmonisan tersebut terlaksana maka disusun tatacara seperti dibawah ini Mekanisme Bimbingan Buku bimbingan tesis adalah alat komunikasi antara peserta dan pembimbing, disamping sebagai alat monitoring bagi manager akademik dalam memantau kemajuan proses penulisan karya ilmiah akhir peserta program. Diharapkan pada akhir semester 3 setiap peserta program telah bertemu dan melaksanakan bimbingan dengan pembimbing minimal lima kali, sebelum proposal diseminarkan. Proposal akan dan harus diuji oleh pembimbing pertama dan pembimbing kedua serta akan disanggah oleh dua orang peserta program lainnya. Bobot kerja sejak peserta mengembangkan proposal sampai dengan seminar proposal adalah sebesar 1 SKS. Selanjutnya pada semester 4 proses bimbingan harus lebih intensif, pada saat mana proposal sudah dilaksanakan (diimplementasikan).untuk karya tulis berupa penelitian maka pada semester 4 ini pengumpulan data, analisis data serta penulisan hasil sudah dilakukan. Hasil analisis akan disajikan didalam satu seminar, yaitu 71

77 seminar hasil yang diuji oleh pembimbing dan penguji dalam, serta disanggah oleh dua orang peserta program lainnya dengan bobot nilai sebesar 2 SKS. Masukan dalam seminar tersebut akan melengkapi hasil analisis tesis. Bila sampai akhir semester 4 peserta belum melaksanakan seminar proposal, maka akan dilakukan evaluasi terhadap peserta program dan proses bimbingan yang telah terjadi Seminar Selama Penyusunan Tesis Selama penulisan tesis dilakukan seminar minimal 2 (dua) kali, yaitu seminar proposal dan seminar hasil. Seminar bersifat terbuka bagi setiap staf pengajar maupun mahasiswa FKM UI yang berminat. Seminar dihadiri oleh pembimbing yang betindak sebagai Ketua, juga dihadiri oleh penguji dalam (Staf Pengajar FKM-UI). Disamping itu juga ditunjuk 2 orang peserta program sebagai penyanggah pada seminar proposal dan seminar hasil Seminar Proposal Seminar proposal dapat dilaksanakan secepat-cepatnya pada akhir semester II dan sebelum akhir semester III, dengan syarat : a. setelah peserta menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% mata ajaran metodologi penelitian kesehatan, b. sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 3 (tiga) kali seminar proposal/ hasil yang dibuktikan dengan menyerahkan formulir bukti menghadiri seminar (contoh formulir G), c. sekurang-kurangnya telah pernah menjadi penyanggah 1 (satu) kali dalam seminar proposal/hasil yang dibuktikan dengan menyerahkan formulir penyanggah d. menyerahkan bukti nilai equal TOEFL (EPT) e. dihadiri oleh pembimbing utama dan pembimbing II dan apabila pembimbing utama tidak dapat hadir maka seminar proposal tidak dapat berjalan/batal, f. Usulan proposal dimasukkan 7 hari sebelum tanggal seminar dan peserta harus menyerahkan bundel proposal ke penguji 7 hari sebelum tanggal seminar (lihat formulir A). 72

78 g. Jika terdapat perbedaan nilai seminar > 0,6 maka akan dikonfirmasi kembali oleh pembimbing mengenai hal tersebut. Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk menyempurnakan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah pembimbing menyatakan proposal layak dilaksanakan di lapangan barulah pelaksanaan dilakukan. Untuk turun ke lapangan mahasiswa harus mengisi form turun ke lapangan yang ditanda tangani oleh pembimbing dan diketahui oleh ketua departemen, setelah itu diserahkan ke sekretariat akademik (lihat formulir E) Penilaian Untuk Seminar Proposal Nilai seminar proposal diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal dan diberikan nilai antara A - D yang diterjemahkan dalam nilai 1 s/d 4. Mutu merupakan perkalian antara nilai dan bobot. Adapun ketentuan nilai yang berlaku adalah sebagai berikut : A = 4,00 C+ = 2,30 A- = 3,70 C = 2,00 B+ = 3,30 C- = 1,70 B = 3,00 D = 1,00 B- = 2,70 Tabel 3.2. Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian Materi penilaian Nilai A D Bobot Mutu (nilai x bobot) 1.Konsep Pemikiran B Penggunaan Kepustakaan B Kerangka Konsep, Definisi Operasional B 3 9 dan hipotesis (kalau ada) 4.Metodologi Penelitian B Tanya Jawab B 2 6 Total mutu Nilai Akhir = 3,00 = B 10 73

79 Seorang penguji memberi nilai kepada peserta seperti yang terlihat dalam tabel: 1 diatas. Nilai akhir dari penguji adalah 30/10 = 3. Setelah nilai dari masingmasing penguji terkumpul, pemmbimbing menghitung nilai rata-rata. Angka rata-rata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma, kemudian nilai tersebut dikonversi ke dalam bentuk huruf oleh pembimbing sesuai dengan standar nilai yang telah tercantum pada berkas ujian. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke Sekretariat akademik melalui form yang sudah disediakan didalam map pembimbing. Batas kelulusan nilai akhir adalah 2,75. Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut: I. Konsep Pemikiran Kejelasan masalah dan latar belakang, tujuan penelitian, kerangka konsep, definisi operasional, dan hipotesa (bila ada), kejelasan hubungan antara komponenkomponen tersebut II. Penggunaan Kepustakaan Relevansi kepustakaan, komprehensivitas, keterkinian bahan pustaka III. Kerangka Konsep, Definisi Operasional dan hipotesis (kalau ada) Apakah kerangka konsep yang diajukan masuk akal dan sesuai dengan kerangka teori. Apakah definisi operasional variabel jelas, serta kalau merupakan data kuantitatif skala dan cara ukur benar. Kalau ada hipotesis apakah benar cara rumusannya dan dapat di uji. IV. Metodologi Penelitian Desain penelitian, metode statistik dan / atau metode analisis data yang digunakan, alasan pemilihan metode, kelengkapan intrumen penelitian V. Tanya Jawab Seminar Hasil Setelah pengumpulan data atau model/ prototipe dilaksanakan, maka hasilnya akan disajikan dalam seminar. Jarak waktu antara seminar proposal dan seminar hasil sekurang-kurangnya 8 (delapan) minggu. Sebagaimana seminar proposal, seminar hasil juga terbuka bagi staf pengajar dan mahasiswa FKM UI lainnya yang berminat. 74

80 Seminar hasil dapat dilaksanakan secepat-cepatnya pada minggu kelima semester III dan sebaiknya telah dilaksanakan sebelum akhir minggu ke sepuluh semester IV sehingga pada akhir semester IV peserta sudah dapat melaksanakan ujian tesis. Adapun syarat seminar hasil : a. menyerahkan bukti kemajuan equal TOEFL atau EPT (kecuali nilai telah mencapai 450) b. dihadiri oleh pembimbing utama dan pembimbing II (apabila pembimbing utama tidak dapat hadir maka seminar hasil tidak dapat berjalan/batal). c. Usulan hasil dimasukkan 7 hari sebelum tanggal seminar dan peserta harus menyerahkan bundel proposal ke penguji 7 hari sebelum tanggal seminar (lihat formulir B). d. Jika terdapat perbedaan nilai seminar > 0,6 maka akan dikonfirmasi kembali oleh pembimbing mengenai hal tersebut kepada penguji Masukan yang diberikan dalam seminar hasil dipakai untuk perbaikan dan penyempurnaan tesis sehingga tesis layak uji Penilaian Untuk Seminar Hasil Nilai seminar hasil diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal dan diberikan nilai antara A - D yang diterjemahkan dalam nilai 1 s/d 4. Mutu merupakan perkalian antara nilai dan bobot. Adapun ketentuan nilai yang berlaku adalah sebagai berikut : A = 4,00 C+ = 2,30 A- = 3,70 C = 2,00 B+ = 3,30 C- = 1,70 B = 3,00 D = 1,00 B- = 2,70 75

81 Tabel 3.3. Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian Materi penilaian Nilai A D Bobot Mutu (nilai x bobot) 1.Konsep Pemikiran B Penggunaan Kepustakaan B Metodologi Penelitian B Hasil Penelitian, Pembahasan dan saran B Penulisan Tesis B Presentasi dan Tanya Jawab B 2 6 Total mutu Nilai Akhir = 3,00 = B 10 Seorang penguji memberi nilai kepada peserta seperti yang terlihat dalam tabel: 1 diatas. Nilai akhir dari penguji adalah 30/10 = 3. Setelah nilai dari masingmasing penguji terkumpul, pembimbing menghitung nilai rata-rata. Angka rata-rata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma, kemudian nilai tersebut dikonversi ke dalam bentuk huruf oleh pembimbing sesuai dengan standar nilai yang telah tercantum pada berkas ujian. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke Sekretariat akademik melalui form yang sudah disediakan didalam map pembimbing. Batas kelulusan nilai akhir adalah 2,75 Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut: I. Konsep Pemikiran A. Kejelasan masalah dan latar belakang B. Tujuan penelitian C. Kerangka konsep D. Definisi operasional E. Hipotesis (bila ada) II. Penggunaan Kepustakaan A. Relevansi B. Komprehensivitas C. Keterkinian 76

82 III. Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian B. Metode statistik dan / atau metode analisis data C. Alasan pemilihan metode D. Kelengkapan instrumen penelitian IV. Hasil Penelitian Pembahasan dan Saran A. Hasil penelitian B. Pembahasan dan penelitian C. Kesimpulan D. Saran teoritis dan aplikatif V. Penulisan Tesis A. Cara penulisan tesis B. Sistematika penulisan C. Ketepatan penggunaan bahasa D. Susunan bahasa VI. Presentasi dan Tanya Jawab A. Kejelasan pengemukaan isi tesis B. Kemampuan penyajian C. Penguasaan materi D. Ketepatan menjawab pertanyaan E. Kemampuan berargumentasi Ujian Tesis Bobot Tesis Bobot tesis dihitung berdasarkan nilai kredit semester yang setara dengan 6 SKS atau kira-kira bobot kerja selama 3 bulan (72 hari), 6-8 jam sehari, baik di lapangan, di laboratorium maupun di perpustakaan. Bobot 6 SKS terbagi menjadi 3 kategori, yaitu : a. 1 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya seminar proposal b. 2 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya seminar hasil c. 3 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya ujian tesis 77

83 Syarat ujian tesis Peserta diperkenankan untuk mengikuti ujian tesis bila : a. IPK minimal 2.75 b. Lulus semua mata ajaran wajib (Program Studi, Fakultas dan Pilihan) c. Jumlah minimal sks yang telah lulus 34 sks d. Telah mencapai equal TOEFL/IPT minimal 450 e. Menyerahkan CD berisi seluruh isi tesis f. Bukti Lunas SPP hingga semester terakhir Permohonan ujian Tesis Dengan sepengetahuan pembimbing, secara tertulis peserta mengajukan usulan tanggal ujian tesis, dengan mengisi formulir (lihat formulir C). Usulan tesis harus diajukan kepada dan telah diterima di sekretariat akademik dan sekretariat departemen selambat-lambatnya 7 hari sebelum tanggal yang diusulkan. Bersama usulan tersebut peserta harus melampirkan : Usulan nama-nama tim penguji sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, yaitu 3 (tiga) orang dari FKM-UI (termasuk pembimbing) dan 2 (dua) orang dari luar FKM- UI dan sekurang - kurangnya 4 orang, yaitu 2 (dua) orang dari FKM UI (termasuk pembimbing) dan 2 (dua) orang dari Luar FKM - UI. Penguji luar harus lulusan S2 atau S3 dari instansi yang terkait dengan topik tesis & tidak sedang kuliah di FKM UI. Jarak waktu antara seminar hasil dan ujian tesis sekurang - kurangnya 2 (dua) minggu. Ujian dianggap sah bila terdapat sekurang - kurangnya 3 (tiga) orang penguji dalam ujian dengan komposisi sebagai berikut : a. Pembimbing utama b. 1 (satu) orang penguji dari FKM-UI c. 1 (satu) orang penguji dari luar FKM-UI Ujian tesis tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri oleh pembimbing utama. 78

84 Dosen tamu dan dosen luar biasa yang mengajar di FKM UI dianggap sebagai penguji dari luar FKM-UI, kecuali kalau dosen tamu/dosen luar biasa tersebut menjadi pembimbing dua Pelaksanaan ujian Sebelum ujian berlangsung para penguji (tanpa dihadiri oleh peserta) bersidang untuk merundingkan apakah tesis tersebut sudah layak untuk diuji. Pembimbing selaku pemimpin sidang ujian (moderator) menanyakan kepada masing-masing penguji apakah tesis tersebut sudah layak untuk diuji saat itu. Dalam kesempatan tersebut pembimbing dapat menjelaskan hal-hal tertentu mengenai tesis tersebut atau hal-hal lainnya yang dialami peserta dalam melakukan penelitian dan penulisan tesis atau selama pendidikan secara umum. Apabila terdapat minimal 1 orang penguji menyatakan tesis tidak layak uji maka kepada mahasiswa diberikan waktu paling lambat 1 bulan memperbaiki tesisnya untuk dilakukan ujian kembali. Apabila pembatalan ujian disebabkan oleh kelalaian mahasiswa (misalnya hadir lebih dari 30 menit dari waktu yang telah ditentukan) maka ujian dapat saja dibatalkan dengan resiko dana penyelenggaraan ujian selanjutnya akan dibebankan kepada mahasiswa. Lama ujian berkisar antara 90 sampai 120 menit dengan pembagian kira-kira sebagai berikut : a. Pembukaan oleh pemimpin sidang ujian : ± 5 menit b. Penyajian oleh peserta : ± 20 menit c. Tanya jawab : ±60-90 menit d. Penutup : ± 5 menit Penilaian Ujian Nilai seminar hasil diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal dan diberikan nilai antara A - D yang diterjemahkan dalam nilai 1 s/d 4. Mutu merupakan perkalian antara nilai dan bobot. Adapun ketentuan nilai yang berlaku adalah sebagai berikut : 79

85 A = 4,00 C+ = 2,30 A- = 3,70 C = 2,00 B+ = 3,30 C- = 1,70 B = 3,00 D = 1,00 B- = 2,70 Tabel 3.4. Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian Materi penilaian Nilai A D Bobot Mutu (nilai x bobot) 1.Konsep Pemikiran B Penggunaan Kepustakaan B Metodologi Penelitian B Hasil Penelitian, Pembahasan dan saran B Penulisan Tesis B Presentasi dan Tanya Jawab B 2 6 Total mutu Nilai Akhir = 3,00 = B 10 Seorang penguji memberi nilai kepada peserta seperti yang terlihat dalam tabel: 1 diatas. Nilai akhir dari penguji adalah 30/10 = 3. Setelah nilai dari masingmasing penguji terkumpul, pemimpin ujian (ketua tim penguji) menghitung nilai rata-rata. Angka rata-rata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma, kemudian nilai tersebut dikonversi ke dalam bentuk huruf oleh ketua tim penguji sesuai dengan standar nilai yang telah tercantum pada berkas ujian. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke Sekretariat akademik melalui form yang sudah disediakan didalam map pembimbing/moderator. Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut: 80

86 I. Konsep Pemikiran a. Kejelasan masalah dan latar belakang b. Tujuan penelitian c. Kerangka konsep d. Definisi operasional e. Hipotesis (bila ada) II. Penggunaan Kepustakaan a. Relevansi b. Komprehensivitas c. Keterkinian III. Metodologi Penelitian a. Desain Penelitian b. Metode statistik dan / atau metode analisis data c. Alasan pemilihan metode d. Kelengkapan instrumen penelitian IV. Hasil Penelitian Pembahasan dan Saran a. Hasil penelitian b. Pembahasan dan penelitian c. Kesimpulan d. Saran teoritis dan aplikatif V. Penulisan Tesis a. Cara penulisan tesis b. Sistematika penulisan c. Ketepatan penggunaan bahasa d. Susunan bahasa VI. Presentasi dan Tanya Jawab a. Kejelasan pengemukaan isi tesis b. Kemampuan penyajian c. Penguasaan materi d. Ketepatan menjawab pertanyaan e. Kemampuan berargumentasi 81

87 Hasil Ujian Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, peserta ujian dipersilahkan untuk keluar ruang sidang sejenak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus atau tidak. Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 2,75. Pemimpin sidang akan membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar kira-kira 0,6 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai-nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama. Hasil ujian akan diberitahukan kepada peserta setelah penguji selesai bersidang dengan cara memanggil kembali peserta ke ruang sidang. Pemimpin sidang akan memberitahukan hasil ujian tersebut dan selanjutnya langsung menutup sidang ujian. Sidang ujian tesis didokumentasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh pemimpin sidang yang berisikan antara lain hal apa saja yang harus diperbaiki pada tesis tersebut sebagai bahan untuk tesis akhir. Berita acara ini akan di fotocopy oleh departemen dan diberikan kepada mahasiswa yang bersangkutan. Terdapat dua kategori hasil ujian tesis yaitu, lulus dan tidak lulus.: I. Lulus A. Lulus tanpa syarat, peserta dengan hasil ujian tesis lulus dapat secara langsung mencetak dan menjilid tesis untuk diserahkan kepada para penguji dan perpustakaan. B. Lulus dengan syarat memperbaiki tesis. Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki tesisnya, maka peserta wajib memperbaiki tesisnya sesuai dengan usul-usul dan kritik yang diberikan pada saat ujian. Pemimpin sidang ( pembimbing) akan memberikan catatan perbaikan tesis, yang sebelumnya sudah disepakati oleh tim penguji. Waktu untuk memperbaiki, mencetak, menjilid tesis hingga menyerahkannya ke perpustakaan tidak lebih dari 1 (satu) bulan sejak selesai ujian. 82

88 II. Tidak lulus Bila peserta dinyatakan tidak lulus, maka kepadanya akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang ujian tesis, yang selambat-lambatnya dilaksanakan 3 (tiga) bulan setelah ujian pertama Penyerahan Tesis Tesis yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke Perpustakaan Program Pasca sarjana UI dan Perpustakaan FKMUI harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing. Jarak waktu antara ujian tesis dengan penyerahan ke Perpustakaan paling lama 2 (dua) bulan. Jumlah tesis yang harus diserahkan oleh peserta Program Studi adalah: a. Masing-masing pembimbing dan penguji 1 (satu) buah b. Perpustakaan FKM.UI 2 (dua) buah Bahan-bahan untuk Kelengkapan yudisium Untuk dapat dinyatakan telah menyelesaikan studinya seorang peserta program diharuskan menyerahkan beberapa bahan yang merupakan persyaratan ke sekretariat akademik untuk dapat diikut sertakan dalam yudisium, yaitu : a. Surat keterangan penyerahan tesis ke perpustakaan FKMUI b. Surat keterangan lunas Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Dana Kesejahteraan dan Fasilitas Mahasiswa (DKFM) c. Surat keterangan telah mengembalikan buku/majalah dari perpustakaan Pusat d. Surat keterangan telah menyerahkan manuskrip ke akademik e. Buku bimbingan f. CD / Disket berisi keseluruhan isi tesis, manuskrip dan abstrak (Bahasa Indonesia/Inggris) g. FC surat pernyataan tidak plagiat (asli diserahkan ke perpustakaan) Yudisium Yudisium merupakan pengesahan penyelesaian studi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Sidang yudisium dihadiri oleh seluruh ketua departemen dan ketua kelompok studi yang ada 83

89 di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sidang yudisium dilakukan paling lambat 1 minggu sebelum wisuda dilaksanakan. Peserta yang dimasukkan dalam yudisium adalah peserta yang melakukan ujian tesis minimal 1 minggu sebelum tanggal yudisium. Peserta program studi yang telah dinyatakan lulus oleh sidang yudisium, berhak menyandang gelar sesuai dengan program studi yang dipilihnya (MARS, MKKK, MKM, M.Epid Sanksi Peserta program studi yang telah mengikuti sidang ujian tesis, namun belum memenuhi persyaratan seperti yang tertulis pada 2.7 dan 2.8, tidak akan diikut sertakan dalam sidang yudisium Wisuda Setelah dinyatakan lulus dalam rapat yudisium yang diadakan oleh fakultas, maka seorang peserta program diharuskan menyerahkan beberapa form yang merupakan persyaratan untuk mendapatkan ijasah dan transkrip ke sekretariat akademik, adapun berkas yang harus dikumpulkan adalah sebagai berikut : a. Biodata penulisan ijasah b. Data wisudawan (2 lbr), 1 lbr diserahkan ke akademik (untuk mahalum) dan 1 lbr ke rektorat c. Foto ukuran 6x6 hitam putih (kertas dop), 2 lbr (ditempel di biodata penulisan ijazah) d. Foto ukuran 3x4 berwarna (di tempel di lembar data wisudawan) e. Form judul tesis mahasiswa (untuk pembuatan transkrip) f. Membayar uang wisuda yang telah ditentukan oleh Universitas dan Fakultas 3.4 Residensi Mahasiswa Program Magister Kajian Administrasi Rumah Sakit diwajibkan untuk mengikuti program residensi yang dilaksanakan di rumah sakit selama waktu tertentu dengan bimbingan dari instruktur RS serta pembimbing akademik. 84

90 Residensi ditujukan agar mahasiswa memahami masalah manajemen RS dalam keadaan yang nyata, terlibat langsung dalam masalah manajemen sehari-hari, mencari hubungan antara teori yang didapat di fakultas dengan kenyataan (implementasi) di lapangan, sekaligus terlibat dalam pemecahan masalah, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan akan lebih siap menghadapi tugas pekerjaan Tujuan Residensi Peserta didik memahami pengelolaan dan memiliki bekal ketrampilan dasar untuk mengelola RS yang didasarkan pada teori yang didapat dikuliah dan menerapkannya dilapangan Metode Residensi Untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa menjalani residensi dengan cara : a. Observasi dan Orientasi ke seluruh satuan kerja di RS b. Praktikum kesehatan masyarakat pada jabatan struktural, mulai yang terendah sampai yang tertinggi c. Presentasi dan penyusunan laporan Kegiatan Residensi Tahap Persiapan Peserta residensi diberi pembekalan berupa materi yang akan dikerjakan di lapangan. Selain itu, juga akan diberikan sedikit gambaran tentang RS yang akan dipakai sebagai tempat residensi (sepanjang tersedia data dan informasinya) dan atau oleh calon pembimbing dari Rumah Sakit. Pembekalan dan pemberian materi mencakup bidang : a. Operasional Pelayanan Medis b. Operasional Penunjang Medis c. Keuangan dan Akuntansi d. Pengelolaan dan pengembangan SDM e. Kesekretariatan 85

91 Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan di RS tempat residensi dan melakukan berbagai kegiatan: I. Pengarahan Direksi dan Perkenalan dengan instruktur II. Melakukan Orientasi dan Observasi, ke semua satuan kerja di lingkungan RS. Pada kegiatan ini peserta didik melakukan orientasi dan observasi serta wawancara mengenai pengelolaan kegiatan di satuan kerja. Mempelajari program kerja, pembagian tugas, job description, prosedur yang berlaku, pencatatan dan pelaporan serta pengawasan (supervisi) oleh atasan. Dari kegiatan hospital tour ini diharapkan peserta didik mempunyai gambaran umum singkat mengenai Rumah Sakit tempat residensi. III. Praktikum kesehatan masyarakat pada jabatan struktural, mulai dari jabatan yang paling rendah (kepala seksi, kepala sub bagian, atau kepala urusan) sampai ke jabatan direksi (jika memungkinkan, tergantung kebijakan RS setempat). Disini peserta didik belajar mengenai bagaimana membuat disposisi atau instruksi kepada pelaksana/bawahan, dan juga membuat telaahan staf bagi atasan. Peserta didik juga mempelajari penyusunan rencana kegiatan serta pemantauan dan pengendaliannya. IV. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi RS, minimal tiga masalah, yang sifatnya komprehensif (mencakup berbagai aspek unsur manajemen), kemudian menganalisa dan mencari alternatif pemecahan masalah, termasuk membuat action plannya. Penetapan masalah dan pemecahanya dilakukan setelah konsultasi dengan pembimbing lapangan. V. Penyusunan draft Profile RS, draft Laporan Hasil Residensi dan presentasi kepada direksi untuk konfirmasi sekaligus koreksi. VI. Perbaikan dan Penyelesaian akhir Profile RS dan Laporan Residensi, diketahui dan disetujui oleh pembimbing lapangan. VII. Satuan kerja yang harus dikunjungi dalam Orientasi dan Observasi: A. Rawat Jalan B. Gawat Darurat C. Rawat Inap dengan berbagai kelasnya D. ICU / ICCU 86

92 E. Medical Check Up (kalau ada) F. Patologi Klinik dan Anatomi G. Farmasi H. Radiologi I. Pemulasaraan Jenazah J. G I z i K. Pemeliharaan Sarana RS L. Rekam Medis M. Sekretariat, termasuk Logistik perlengkapan N. Pengelola Ketenagaan/SDM O. Keuangan dan Akuntansi P. Marketing dan Humas Q. Kesehatan Lingkungan R. Pendidikan dan Pelatihan S. Penelitian dan Pengembangan T. Bisnis diluar pelayanan medik U. Satuan Pengawasan Intern VIII. Aspek yang harus dipelajari adalah: A. Kebijakan satuan kerja dalam melaksanakan kebijakan RS dan peraturan perundangan yang berlaku B. Pengorganisasian, termasuk penetapan job description serta pelaksanaannya. Mekanisme kerja lintas jabatan C. Perencanaan kegiatan satuan kerja, terkait dengan program kerja RS/tahunan D. Prosedur yang berlaku, baik prosedur pelayanan medis maupun administratif E. Pencatatan hasil kerja dan pelaporan F. Pembinaan terhadap karyawan termasuk rencana dan pelaksanaan pengembangan ketrampilannya G. Pengawasan intern oleh atasan terhadap pelaksanaan kegiatan dan administratif 87

93 3.4.4 Waktu pelaksanaan Residensi ini dilaksanakan di RS tempat residensi selama 6(enam) bulan atau 25 minggu bagi yang belum berpengalaman dan 15 minggu bagi yang telah berpengalaman kerja di RS. Selama menjalani residensi, peserta didik harus membuat catatan hasil kegiatan residensi pada Buku Kerja yang dilaporkan ke Program setiap akhir bulan setelah diketahui dan diberi catatan oleh Pembimbing Lapangan Pola residensi Ada dua pola alternatif pelaksanaan residensi, yaitu : I. Alternatif I A. Bagi perserta yang belum berpengalaman, melakukan hospital tour secara lengkap, kemudian praktikum kesehatan masyarakat pada jabatan struktural, baru kemudian identifikasi masalah sampai membuat plan of action pemecahan masalah. Diakhir residensi peserta residensi menyusun Profile RS dan Laporan Residensi. B. Bagi yang terkategori sudah berpengalaman hospital tour dapat dipersingkat 1-2 minggu. Kemudian masuk pada tahap praktikum kesehatan masyarakat, tahap inipun dapat dipersingkat, tergantung pada jabatan strukutral saat ini, asalkan target pemahaman kegiatan manajerial telah terpenuhi. Pada minggu kelima sampai delapan, dipergunakan untuk langsung ke identifikasi masalah, analisa sampai ke penyusunan plan of action pemecahan masalah. Pada bulan ketiga, mulai menyusun Profile RS, presentasi laporan dan menysusun Laporan Final Residensi. II. Alternatif II A. Bagi peserta yang belum berpengalaman, pada bulan pertama, digunakan untuk hospital tour dan praktikum kesehatan masyarakat pada jabatan struktural. Pada bulan kedua untuk identifikasi masalah bersama dengan pembimbing, kemudian melakukan analisa secara komprehensif. Pada bulan ketiga dan keempat dipergunakan untuk meyusun rencana pemecahan masalah dan implementasinya. Pada bulan kelima menyusun Standard 88

94 Operating Procedures. Pada bulan keenam menyusun profile RS, laporan hasil residensi, presentasi dan perbaikan Laporan Hasil Residensi. B. Bagi yang telah berpengalaman, hospital tour hanya dilakukan secara singkat, selama seminggu, khususnya pada satuan kerja yang selama ini kurang berhubungan dengan jabatannya. Pada minggu kedua sampai akhir bulan diharapkan sudah dapat mengidentifikasi masalah dan konfirmasi dengan pembimbing lapangan. Pada bulan kedua digunakan untuk analisis dan pemecahan masalah serta menyusun plan of action. Pada bulan ketiga mulai dengan implementasi dan presentasi. Pada minggu ke menyusun SOP dan pada dua minggu terakhir menyusun profile RS dan Laporan Hasil Residensi Rumah Sakit tempat Residensi Rumah Sakit yang terpilih sebagai tempat residensi adalah Rumah Sakit yang telah menyatakan kesediaan dan atau RS yang bersedia menerima lamaran peserta didik untuk kegiatan residensi. Rumah Sakit tempat residensi adalah Rumah Sakit Pemerintah atau swasta baik Rumah Sakit Umum atau Khusus, yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya atau diluar Jakarta atau di kota asal tempat bekerja peserta didik Pembimbing Residensi Dalam melakukan residensi, mahasiswa akan mendapat seorang pembimbing lapangan. Pembimbing Lapangan, yaitu pembimbing dari RS yang ditunjuk dan diusulkan oleh Direktur RS. Pembimbing lapangan adalah staf RS yang berpengalaman dalam jabatan struktural serta bersedia melakukan bimbingan residensi. Tugas Pembimbing Lapangan adalah : a. Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menjalankan kegiatan residensi di RS. b. Memberikan konsultasi dan pengarahan kepada peserta didik c. Memeriksa dan menanda tangani buku kerja harian 89

95 d. Memberikan teguran jika peserta didik tidak mentaati aturan atau petunjuk yang telah diberikan pihak RS dan atau tata tertib residensi. e. Mengoreksi draft laporan hasil residensi, dan menanda tangani laporan final Hasil Residensi. f. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan residensi kepada peserta didik Presentasi Hasil Residensi Draft Laporan Residensi harus dipresentasikan / disajikan dihadapan Direksi RS dan Program. Pelaksanaan dapat dilakukan di RS atau di kampus tergantung kesepakatan dan kesediaan RS. Masukan dan koreksi dari presentasi digunakan untuk menyempurnakan laporan, kemudian disusun Laporan Hasil Residensi final yang diketahui dan disetujui oleh pembimbing lapangan. Laporan Hasil Seminar dibuat rangkap 3 (tiga), untuk RS, Program MARS dan mahasiswa yang bersangkutan Pemantauan dan Penilaian Residensi Pemantauan pelaksanaan residensi dilakukan oleh pembimbing akademik dan juga oleh pembimbing lapangan, untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah mengikuti dan mentaati rencana kegiatan residensi. Aspek yang dinilai adalah : a. Kedisiplinan, mencakup kehadiran dan ketaatan terhadap peraturan RS. b. Kerapian penampilan diri, mencakup cara berpakaian, harus menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di RS. c. Kemampuan Komunikasi, berkaitan dengan kemampuan peserta didik berkomunikasi dengan semua pihak yang berhubungan, baik dalam menyampaikan pesan ataupun dalam menerima pesan. d. Kemampuan menyampaikan gagasan dan kemampuan menyerap pengetahuan dan ketrampilan manajemen di RS. e. Ketertiban pengerjaan dan pengisian Buku Kerja Harian 90

96 Laporan Hasil Residensi Laporan hasil residensi terdiri dari dua jenis : I. Profile RS tempat Residensi, yang berisi tentang : A. Visi, Misi dan Identitas RS, seperti kepemilikan, alamat dan no. telepon, jumlah tempat tidur, luas tanah dan bangunan B. Organisasi RS C. Jenis Pelayanan dan Penunjang Medik, serta kinerjanya D. Pelayanan Unggulan E. Data SDM, mencakup jumlah tenaga keseluruhan dan menurut jenis, terutama medis dan para medis baik keperawatan maupun non keperawatan II. Laporan Kerja Residensi, yang berisi tentang Gambaran umum manajemen satuan kerja dan pelaksanaan fungsi manajemen (POAC) Gambaran hasil kerja praktikum kesehatan masyarakat di struktural, pengalaman yang diperoleh. A. Masalah manajemen yang ditemukan, sebutkan gejala adanya masalah, besarnya masalah. Pemilihan masalah yang akan dianalisa ditetapkan dengan pembimbing / instruktur lapangan dan pihak manajemen. B. Analisis pemecahan masalah C. Kesimpulan dan saran Laporan hasil residensi ini diserahkan ke Departemen AKK paling lambat dua minggu setelah presentasi. 3.5 Disertasi (Jenjang Doktor) Proses Pembuatan Disertasi I.. Beban penelitian dan penulisan disertasi adalah 28 sks yang akan dievaluasi melalui (empat) tahapan penilaian sebagai berikut : A. Pengembangan usulan penelitian atau ujian proposal : 4 sks B. Analisis hasil penelitian (seminar hasil) : 6 sks 91

97 C. Analisis hasil penelitian II (ujian pra promosi) : 10 sks D. Analisis dan sintesis (ujian promosi) : 8 sks II. Mahasiswa yang telah lulus ujian penelitian dan telah mendapatkan persetujuan (ethical clearance) dari tim kaji etik penelitian kesehatan FKM UI harus segera melaksanakan penelitian III. Mahasiswa program doktor yang sedang melakukan penelitian atau akan melaksanakan ujian pentahapan ujian disertasi sedikitnya mengambil 1 (satu) mata kuliah studi mandiri dengan promotor dan ko-promotor. Hasil studi mandiri tersebut akan di evaluasi dengan kriteria nilai memuaskan/tidak memuaskan (satisfactory/unsatisfactory) pada tiap semester sebagai syarat untuk mengikuti jenjang ujian penilaian disertasi berikutnya. IV. Dekan mengeluarkan surat pengangkatan panitia ujian evaluasi pentahapan disertasi yang beranggotakan 7 (tujuh) orang penguji yang terdiri atas paling sedikit ketua tim penguji yang menguasai bidang ilmu mayor, satu orang penguji lainnya ditambah dengan promotor dan ko-promotor V. Angota penguji pentahapan disertasi paling sedikit harus memiliki gelar doktor yang setara dari perguruan tinggi yang diakui oleh departemen pendidikan di Republik Indonesia. VI. Mahasiswa yang tidak lulus ujian proposal penelitian pada akhir semester ke 6 (enam) dinyatakan putus studi VII. Mahasiswa yang tidak lulus ujian pra promosi pada akhir semester ke 10 (sepuluh) dinyatakan putus studi VIII. Pada saat ujian pra promosi dan promosi seluruh penguji harus hadir Tahapan Ujian Program Doktor Mahasiswa Program Doktor harus membuat disertasi sebagai proses akhir dari studinya. Adapun tahapan untuk membuat disertasi adalah sebagai berikut : Kualifikasi I. Ujian kualifikasi dapat dilaksanakan bila mahasiswa program doktor sudah menyelesaikan perkuliahan dengan nilai minimum B untuk seluruh mata kuliah wajib. 92

98 II. Ujian kualifikasi diselenggarakan perorangan paling cepat pada semester ke 2 (dua) dan paling lambat pada semester ke 4 (empat). III. Ujian kualifikasi mencakup evaluasi kemampuan akademik mahasiswa dalam satu bidang keilmuan mayor dan dua bidang keilmuan minor, metodologi penelitian, statistika dan analisa kebijakan dalam bidang ilmu terkait. IV. Untuk kualifikasi mahasiswa mengajukan permohonannya disertai dengan tulisan ilmiah atau proposal. V. Dalam pelaksanaan ujian kualifikasi tersebut akan dibentuk panitia ujian kualifikasi oleh kepala departemen dengan syarat minimum 3 (tiga) orang tenaga akademik tetap FKM UI berijazah Doktor atau sederajat dengan jabatan Lektor Kepala atau Guru Besar, dan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang penguji dari luar FKM yang menguasai bidang ilmu yang sesuai dengan yang dipelajari mahasiswa dan berijazah Doktor atau sederajat. VI. Masing - masing anggota panitia ujian kualifikasi akan membuat satu soal ujian yang harus dijawab oleh mahasiswa dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja. Jawaban mahasiswa atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh panitia ujian kualifikasi harus bersifat analitik dan mempertahankan teori atau argumen ilmiah yang diketik dalam 12 point dan berjarak 1,5 spasi dengan panjang halaman, dan harus merujuk paling sedikit 10 literatur untuk tiap pertanyaan terkait dengan pertanyaan panitia, yang diterbitkan dalam 5 (lima) tahun terakhir. VII. Satu minggu setelah mahasiswa menyerahkan jawaban kualifikasi, mahasiswa harus melakukan presentasi dan mempertahankan jawabannya dalam sidang ujian kualifikasi. VIII. Apabila mahasiswa tidak lulus dalam ujian kualifikasi tersebut, maka dapat mengulang ujian kualifikasi kembali paling cepat 3 (tiga) bulan dan paling lambat 6 (enam) bulan setelah ujian kualifikasi pertama. Dan apabila pada ujian kualifikasi kedua tidak lulus ujian kembali, maka mahasiswa dinyatakan putus studi. IX. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian kualifikasi dapat melanjutkan penyusunan proposal penelitian disertasi dibawah bimbingan tim promotor. Peserta program dinyatakan lulus apabila nilai ujian kualifikasi minimal B. 93

99 Ujian Usulan Penelitian Untuk Disertasi Ujian usulan penelitian disertasi mencakup kelengkapan usulan penelitian untuk disertasi, penguasaan pengetahuan tentang disiplin yang berkaitan dengan topik penelitian, kedalaman materi penelitian, penguasaan perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu maupun bidang minat penelitiannya, metode penelitian dan rencana analisisnya dalam bidang ilmu terkait, originalitas dan sumbangan terhadap bidang ilmu, dan atau penerapannya. Ujian usulan penelitian disertasi dipimpin oleh ketua program studi bidang ilmu terkait dengan panitia ujian usulan penelitian untuk disertasi yang telah diusulkan oleh program studi dan diangkat oleh Dekan/Ketua Program Pascasarjana. Calon doktor dinyatakan lulus ujian usulan penelitian disertasi bila memperoleh nilai minimal B. Setelah lulus ujian proposal maka ditetapkan tim penguji yang terdiri dari promotor, ko promotor dan penyanggah dan dibuatkan SK oleh Rektor UI Ujian Pra Promosi Ujian pra promosi merupakan penilaian terhadap naskah disertasi calon doctor yang disusun atas dasar hasil penelitian yang telah mendapat persetujuan Promotor. Ujian pra promosi dilaksanakan setelah peserta program melaksanakan seminar hasil penelitian yang diselenggarakan secara terbuka. Ujian pra promosi berlangsung secara tertutup yang diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu penyajian disertasi dan Tanya jawab. Ujian pra promosi mencakup kedalaman materi penelitian, kemampuan analisis, penemuan hal-hal yang baru, aplikasi hal-hal atau pendekatan baru, dan kontribusi pada pengembangan ilmu. Ujian pra promosi dilaksanakan oleh panitia ujian pra promosi yang diusulkan oleh program studi dan di angkat oleh Rektor melalui Dekan/ketua Program. Panitia ujian pra promosi ini terdiri atas promotor dan ko-promotor serta para penyanggah (yang berasal dari pakar-pakar yang terkait dengan bidang keilmuan yang ditekuni calon doktor) sebanyak 7 (tujuh) orang dan minimal salah seorang diantaranya berasal dari luar Universitas Indonesia. Ujian pra promosi dipimpin oleh Ketua Program Studi atau yang ditunjuk oleh Dekan/Ketua Program. Calon doktor dinyatakan lulus ujian pra promosi bila memperoleh nilai minimal B dengan IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh 94

100 lima), dan berkewajiban memperbaiki naskah disertasi untuk diajukan ke ujian Promosi Doktor Ujian Promosi Ujian promosi dilaksanakan oleh panitia ujian promosi doktor yang diusulkan oleh program studi dan di angkat oleh Rektor. Panitia ujian promosi ini terdiri atas promotor dan ko-promotor serta para penyanggah (yang berasal dari pakar-pakar yang terkait dengan bidang keilmuan yang ditekuni calon doktor) sebanyak 7 (tujuh) orang dan minimal salah seorang diantaranya berasal dari luar Universitas Indonesia. Dalam keadaan khusus dapat di undang penguji bergelar doktor yang bukan dari kalangan akademik. Ujian promosi doktor dipimpin oleh Dekan atau Guru Besar bidang terkait yang ditunjuk. Ujian promosi berlangsung secara terbuka dan dibagi dalam 2 (dua) tahap, yaitu penyajian oleh calon doktor dan tanya jawab. Penilaian disertasi merupakan penggabungan atas nilai Ujian Usulan Penelitian Disertasi, nilai Ujian PraPromosi dan Ujian Promosi Doktor dengan bobot masing-masing 1 (satu), 4 (empat), dan 2 (dua) Penunjukan Promotor dan Ko-Promotor Penunjukan promotor dan ko- promotor dapat dilakukan dengan cara : I. Kepala Departemen mengajukan usul kepada Dekan untuk menunjuk satu orang guru besar FKM UI sebagai promotor dan 1 (satu) atau 2 (dua) orang tenaga akademik sebagai ko-promotor yang memiliki bidang keahlian yang sesuai dengan ilmu mayor dan minor yang diminati mahasiswa dan di angkat oleh Rektor paling lambat 1 (satu) semester setelah ujian kualifikasi. A. Persyaratan Promotor 1. Mempunyai jabatan akademik Profesor 2. Mempunyai bidang keilmuan / keahlian atau yang relevan dengan disertasi peserta Program Doktor 3. Apabila di FKM UI tidak tersedia seorang promotor yang sesuai dengan minat mahasiswa, maka bisa diangkat seorang guru besar tetap UI diluar FKM UI sebagai promotor 95

101 B. Persyaratan Kopromotor 1. Mempunyai gelar Doktor, dengan jabatan akademik minimal Lektor Kepala 2. Mempunyai bidang keilmuan / keahlian atau yang relevan dengan disertasi peserta Program Doktor 3. Jumlah kopromotor maksimal 2 (dua) 4. Apabila di FKM UI tidak tersedia ko promotor yang sesuai dengan bidang minat mahasiswa, seorang tenaga akademik di luar FKM UI yang memenuhi syarat dapat ditunjuk sebagai kopromotor Etika Penelitian dan Kecurangan Akademis I. Setiap usulan penelitian, maupun pekerjaan penelitian yang tidak terkait dengan tugas pendidikan bergelar yang menjadikan manusia sebagai objek penelitian mendapatkan surat keterangan lulus uji etika (ethical clearance) oleh tim kaji etik penelitian kesehatan FKM UI. II. Tim kaji etik FKM UI melakukan kajian atas sebuah usulan penelitian paling lambat dalam waktu satu bulan. III. Mahasiswa atau tenaga akademik dilarang melakukan kecurangan akademis, seperti mencontek, meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan sebuah tugas akademik, meminta pihak ketiga melakukan tugas akademik yang menjadi tugasnya atau kecurangan akademik lain IV. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan plagiarisme dan kecurangan akademik mendapatkan hukuman skorsing satu semester sampai putus studi V. Tenaga akademik yang terbukti melakukan / membantu melakukan kecurangan akademik atau plagiarisme mendapatkan hukuman skorsing 1 (satu) semester sampai pemberhentian dari tenaga akademis FKM UI VI. Tata cara pembuktian plagiarisme dan kecurangan akademik serta pemberian sanksi yang terkait dengan pelanggaran tersebut di atur lebih lanjut oleh Dewan Guru Besar FKM UI 96

102 3.5.5 Penetapan Mahasiswa Lulus Program Studi I. Mahasiswa program doktor dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan ijazah dan gelar akademik apabila telah menyelesaikan tugas akhir program studi dan mempunyai nilai IPK sama atau lebih besar dari 3,0 dan telah menyerahkan buku disertasi dalam bentuk hard cover yang lengkap. II. Setiap tahun dekan memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang lulus dengan predikat Cum Laude A. Lulusan program doktor yang menyelesaikan studi selama-lamanya 6 (enam) semester bagi yang berasal dari program magister dengan IPK 3,71 4,00 diperoleh tanpa mengulang mata kuliah, atau B. Lulusan program doktor yang menyelesaikan studi selama lamanya 8 (delapan) semester bagi yang berasal dari program sarjana dengan IPK 3,71 4,00 diperoleh tanpa mengulang mata kuliah Bila seorang peserta program mendapatkan IPK 3,71 4,00 tetapi tidak memenuhi persyaratan waktu di atas maka yang bersangkutan mendapat predikat kelulusan sangat memuaskan. 97

103 DAFTAR PUSTAKA Kresno, S. et al. 2000, Aplikasi Metode Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan, FKM UI dan The British Council, Depok Krianto, T. Bahan Ajar : Kuesioner dan Metlit Kualitatif, FKM UI, Depok. Monash University Library. 2006, Harvard (Author-Date) Style Examples, dari [8 Jul 2004] Pedoman Bagi Penulis, 2006, Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 56, no. 1 Sastroasmoro, S. 2006, Beberapa Catatan Tentang Plagiarisme, Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 56, no. 1, h Tim Penyusun. 2004, Pedoman Penyajian Karya Ilmiah, IPB Press, Bogor Toha-Sarumpaet, R.K. et al. 2005, Pedoman Umum Karya Ilmiah Universitas Indonesia: draft 3, Universitas Indonesia, Depok Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2005, Buku Akademik Program Doktor Program Studi IKM PPs FKM UI, FKM UI, Depok Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2006, Buku Panduan Praktikum kesehatan masyarakat, FKM UI, Depok Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2006, Buku Panduan Tesis Program Pascasarjana FKM UI Th , FKM UI Depok Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. 1995, Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM), FKM UI, Depok 98

104 LAMPIRAN LAMP 1 : CONTOH HALAMAN JUDUL 1 (UTK JENJANG S1) UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN KESEHATAN SERTA FAKTOR-FAKTOR LAIN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS 1-3 SD PADA 6 SEKOLAH DASAR TERPILIH DI KOTA CIREBON TAHUN 2006 SKRIPSI OLEH: IIK IKHSANUDIN NPM : PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK,

105 LAMP 2 : CONTOH HALAMAN JUDUL 1 (UTK JENJANG S2) UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN JUMLAH KONSUMSI MAKANAN TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH ORANG DEWASA DI KOTAMADYA PADANG TAHUN 1996 TESIS OLEH : ISWANELLY MOURBAS NPM : PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK,

106 LAMP 3 : CONTOH HALAMAN JUDUL 1 (UTK JENJANG S3) UNIVERSITAS INDONESIA RASIO EFFEKTIFITAS BIAYA OBAT ANTI MALARIA, KOMBINASI ARTESUNATE + AMODIAKUIN DAN KOMBINASI SULFADOKSIN + PARASETAMIN DALAM TERAPI MALARIA FALSIPARUM DISERTASI DELINA HASAN NPM : PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK,

107 LAMP 4 : CONTOH HALAMAN ABSTRAK - BAHASA INDONESIA ((UTK SEMUA JENJANG) PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Tesis, Januari 1997 Iswanelly Mourbas, NPM Hubungan Konsumsi Makanan Terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) Orang Dewasa di Kotamadya Padang Tahun 1996 xii halaman, 15 tabel, 3 gambar, 8 lampiran ABSTRAK Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxx xxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx... Daftar bacaan : 59 ( ) 102

108 LAMP 5 : CONTOH HALAMAN ABSTRAK JENJANG S2 dan S3) - BAHASA INGGRIS (UTK PUBLIC HEALTH PROGRAM PUBLIC HEALTH NUTRITION Thesis, January1997 Iswanelly Mourbas, NPM Relationship Between Dietary Intake and Body Mass Index (BMI) in Adult in Padang 1996 xii pages, 15 tables, 3 pictures, 8 appendices ABSTRACT Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx References : 59 ( ) 103

109 LAMP 6 : CONTOH HALAMAN JUDUL 2 (UTK JENJANG S1) UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN KESEHATAN SERTA FAKTOR-FAKTOR LAIN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS 1-3 SD PADA 6 SEKOLAH DASAR TERPILIH DI KOTA CIREBON TAHUN 2006 Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT Oleh: IIK IKHSANUDIN NPM : PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK,

110 LAMP 7 : CONTOH HALAMAN JUDUL 2 (UTK JENJANG S2) UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN JUMLAH KONSUMSI MAKANAN TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH ORANG DEWASA DI KOTAMADYA PADANG TAHUN 1996 Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT Oleh: ISWANELLY MOURBAS NPM : PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK,

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PROSES DALAM PENULISAN SKRIPSI

BUKU PANDUAN PROSES DALAM PENULISAN SKRIPSI BUKU PANDUAN PROSES DALAM PENULISAN SKRIPSI Disusun oleh (Tim) : Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH Catur Septiawan, SKM, M.Kes Sobar, S.Psi, MKM Rindu, SKM, M.Kes Ajeng Setianingsih, SKM, M.Kes Nina, SKM

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom). Dimana mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer untuk Program Strata I (S1) diwajibkan

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM A. Pengertian 1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG

PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN DEPARTEMEN FAKULTAS ILMU EKOLOGI KELUARGA MANUSIA DAN KONSUMEN INSTITUT PERTANIAN FAKULTAS EKOLOI BOGOR MANUSIA 2015 INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelesaian studi adalah suatu aktifitas akademis di akhir masa studi yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN NO BAGIAN KETERANGAN TEKNIS 1 Cover - Hard Cover warna Jingga (orange). - Tulisan dan Logo IKJ di Cover depan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. H. Kamin Sumardi kaminsumardi@yahoo.co.id UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2009 PENGERTIAN Karya Tulis adalah segala tulisan yg dihasilkan

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 A. Persyaratan Administratif 1. Peserta adalah mahasiswa aktif jenjang S1 atau Diploma perguruan tinggi di Indonesia 2. Karya tulis Ilmiah

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH 1 BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Lebih terperinci

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 CP: Ahdinar Rosdiana Dewi (08523688939) A. KETENTUAN UMUM Peserta SCIENCE FESTIVAL 2012 adalah sebagai berikut: a. Peserta adalah mahasiswa S1

Lebih terperinci

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si MATERI KULIAH E-LEARNING PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAHAN DAN UKURAN Judul skripsi Sampul luar skripsi berisi

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG Kode Dokumen : D41.001.012 Revisi : 3 Tanggal : 01 Pebruari 2011 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Prodi Sistem Informasi

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PERSYARATAN: 1. Mahasiswa aktif FK Unila angkatan 2013, 2014, dan 2015 2. Mengisi formulir pendaftaran (disediakan oleh panitia) 3. Memiliki IPK minimal 3,00, dibuktikan

Lebih terperinci

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN Page1 KOMPONEN PENILAIAN Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merujuk pada kinerja individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI dapat didownload di website Fakultas Ekonomi: http://fe.unnes.ac.id/ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 1 Kata Pengantar Pedoman penulisan proposal skripsi

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH (LPPM UNWAHA) TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 Kata Pengantar Assalamulaiakum

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Fasilkom Unsri Tahun 2016dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Peserta merupakan usulan dari masing-masing jurusan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing.

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing. BAB I PENDAHULUAN BUKU PEDOMAN SKRIPSI 2014 Pendidikan sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana dijalankan sesuai dengan visi Universitas Udayana yaitu menghasilkan lulusan

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Peserta 1. Peserta lomba karya tulis ilmiah adalah 2 orang perwakilan dari regu. 2. Peserta lomba karya tulis ilmiah wajib mengenakan Pakaian Seragram Harian (PSH) masing-masing

Lebih terperinci

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN TEKNIS NO BAGIAN KETERANGAN 1 2 3 4 Isi Margin Font Tulisan 5 Tulisan 6 Tulisan 7 8 9 Tulisan Cover Isi Kertas HVS

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN Skripsi adalah tugas akhir yang harus ditulis oleh mahasiswa dalam Program

Lebih terperinci

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1 FORMAT LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA A. KANDUNGAN ISI LAPORAN Secara umum, laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa terdiri dari tiga

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER INTeL COM GLOBAL INDO KISARAN 2013 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1. PENGERTIAN SKRIPSI : Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017 PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017 I. KETENTUAN UMUM PENULISAN A. TEMA UMUM : Inovasi Teknologi Berbasis Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan Dalam Upaya Menghadapi Anomali Cuaca SUB

Lebih terperinci

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI NO BAGIAN KETERANGAN TEKNIS 1 Cover - Hard Cover warna Jingga (orange). - Tulisan dan Logo IKJ di Cover depan dan punggung

Lebih terperinci

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2015 A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Ketentuan Umum Laporan Praktek Kerja Lapangan diketik menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram, jenis

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

SOP PEKAN ILMIAH NUSANTARA (PIN)

SOP PEKAN ILMIAH NUSANTARA (PIN) SOP PEKAN ILMIAH NUSANTARA (PIN) I. Ketentuan Peserta 1. Peserta lomba adalah mahasiswa aktif Poltekkes Kemenkes se- Indonesia yang terdiri dari 1 orang untuk 1 karya ilmiah. 2. Peserta wajib mengisi formulir

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK A. DASAR HUKUM a. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Surabaya 2013 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun untuk memberikan

Lebih terperinci

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari 11 III. PENULISAN TESIS 3.1. Bagian Awal Dari Tesis 3.1.1. Sampul Pada sampul dicetak: Judul tesis, tulisan kata tesis (huruf capital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER Proposal ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A4 margin kiri 4 cm, margin

Lebih terperinci

GEMPITA 2017 GEBYAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

GEMPITA 2017 GEBYAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG LOMBA KARYA TULIS ILMIAH BIOLOGI A. Persyaratan Peserta 1. Peserta lomba adalah siswa/i kelas X, XI, dan XII SMA/MA/SMK atau sederajat se-sumbagsel. 2. Peserta berkelompok, satu tim terdiri dari dua sampai

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI NO BAGIAN KETERANGAN TEKNIS 1 Cover - Hard Cover warna Jingga (orange). - Tulisan dan Logo IKJ di Cover depan dan punggung

Lebih terperinci

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jalan Srikana 65 Surabaya 60286 Telp:

Lebih terperinci

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah A. Pendahuluan Sejalan dengan Surat Edaran Ditjen Dikti Nomor 15/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012 perihal publikasi karya ilmiah yang menyebutkan bahwa untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah

Lebih terperinci

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Maret 2017 Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (c) Maret 2017 Panduan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA Sistematika penyusunan proposal penelitian kuantitatif, kualitatif, dan penelitian pengembangan mengacu pada sistematika berikut ini: A.

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 I. Penjelasan Umum PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 Secara umum pengertian statistika

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN Kata Pengantar Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Komputer (S.Kom), mahasiswa Program Studi Sistem Informasi FTI USN diwajibkan untuk menyususn skripsi yang merupakan laporan tertulis dari penelitian

Lebih terperinci

PRODUK MAHASISWA FARMASI INDONESIA (LPMFI) PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA ( 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

PRODUK MAHASISWA FARMASI INDONESIA (LPMFI) PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA ( 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR TOR (Term of Reference) LOMBA PRODUK MAHASISWA FARMASI INDONESIA (LPMFI) PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR I. Lomba Produk Mahasiswa Farmasi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMAT PENULISAN PORTOFOLIO PROYEK PERANCANGAN. Edisi 01 Revisi 00 Tanggal efektif 20 Maret 2013 Halaman 1 dari 17

PEDOMAN FORMAT PENULISAN PORTOFOLIO PROYEK PERANCANGAN. Edisi 01 Revisi 00 Tanggal efektif 20 Maret 2013 Halaman 1 dari 17 Halaman 1 dari 17 PROGRAM SARJANA ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2013 Halaman 1 dari 17 Halaman 2 dari 17 Kode Dokumen PMA-FST-MP-02-15 Edisi 1

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018 PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018 I. KETENTUAN UMUM PENULISAN A. TEMA UMUM : Sustainable Development RUMPUN ILMU : Sosial dan Humaniora B. Peserta Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PELATIHAN ELA PKM KARY KM KAR A Y TULIS

PELATIHAN ELA PKM KARY KM KAR A Y TULIS PELATIHAN PKM KARYA TULIS 2014 Disampaikan Oleh Prof. Ir. Jamasri, Ph.D. Reviewer PKM dan Juri PIMNAS DITLITABMAS DIKTI PKM-AI dan PKM-GT PKM PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Proposal Kegiatan Oktober PKM

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN LKTI

KETENTUAN PENULISAN LKTI KETENTUAN PENULISAN LKTI A. TEMA Wujudkan Indonesia Mandiri dan Sejahterah di Kancah Internasional Melalui Inovasi serta Kreasi Generasi Muda. Sub tema : a. Ekonomi dan atau Industri Kreatif; b. Pariwisata;

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK JUDUL KEGIATAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK JUDUL KEGIATAN KERJA PRAKTEK 1 LAPORAN KERJA PRAKTEK JUDUL KEGIATAN KERJA PRAKTEK NAMA MAHASISWA NIM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU NIKHSANUDDIN BAUBAU TAHUN 2 LEMBAR PENGESAHAN Judul :. Nama :.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah 1) Tema karya tulis adalah Konservasi Daerah Lingkungan Pantai dan Pembelajaran Masyarakat untuk Mengatasi Global Warming Sub

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 BAGIAN AWAL 1. Sampul Depan Sampul depan adalah halaman judul tugas

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 3 1.1 Deskripsi Kerja Praktek 3

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PROPOSAL TUGAS AKHIR Cover PROPOSAL TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PADA SISTEM PENGENDALIAN AUTOPILOT PADA KAPAL NOAH Oleh: Wiro Sableng Nrp. 69090400xx PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG TEMA: MEMBANGUN NEGERI BERBASIS NILAI-NILAI QURANI SUB TEMA: 1. Al Qur an dan Ilmu

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG A. Tema Karya Tulis Ilmiah Alquran - Al-Qur an, Ilmu Pengetahuan,

Lebih terperinci

PEDOMAN FULLPAPER LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEKAN ILMIAH FISIKA XX

PEDOMAN FULLPAPER LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEKAN ILMIAH FISIKA XX PEDOMAN FULLPAPER LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEKAN ILMIAH FISIKA XX A. Mekanisme Pengiriman Fullpaper 1. Membayar pengiriman fullpaper sebesar Rp 100.000,00 per karya tulis fullpaper (termasuk biaya pencetakan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE, STIKES, STMIK MITRA LAMPUNG

PEDOMAN UMUM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE, STIKES, STMIK MITRA LAMPUNG PEDOMAN UMUM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE, STIKES, STMIK MITRA LAMPUNG UPT PPM (STIE,STMIK,STIKES) MITRA LAMPUNG Bandar Lampung 2014 PEDOMAN UMUM PROPOSAL PENELITIAN PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1 PANDUAN PENULISAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL makinpintar.com TAHUN 2016 A. TEMA DAN SUBTEMA Tema dan subtema dibebaskan kepada seluruh tim peserta. B. PETUNJUK PENULISAN 1. Naskah ditulis

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Proses penulisan skripsi dilalui dalam beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut: pengajuan judul, pengajuan proposal seminar proposal, penelitian dan bimbingan,

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 1. Persyaratan Umum Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA S1

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA S1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA S1 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2017 TIM PENYUSUN Penanggung Jawab Dr. H. Mursalim, M.Hum. Pengarah

Lebih terperinci

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum 1) Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul. a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik b. Ukuran naskah adalah

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR NO BAGIAN DESKRIPSI 1 Cover 1. Depan : Plastik mika putih transparan. 2. Belakang: Karton Buffalo warna oranye. 3.

Lebih terperinci

Petunjuk Penulisan LKTI SMA Se-Nasional UKM Penalaran. STKIP PGRI Jombang

Petunjuk Penulisan LKTI SMA Se-Nasional UKM Penalaran. STKIP PGRI Jombang Petunjuk Penulisan LKTI SMA Se-Nasional UKM Penalaran STKIP PGRI Jombang 1. Tulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2. Abstrak Abstrak ditulis dengan format sebagai berikut: JUDUL MAKALAH

Lebih terperinci

PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN STMIK WIDYA UTAMA PURWOKERTO

PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN STMIK WIDYA UTAMA PURWOKERTO PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN STMIK WIDYA UTAMA PURWOKERTO KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridha dan karunia-nya, sehingga

Lebih terperinci

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG POSISI KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG PENGERTIAN KTI adalah karya tulis yang berupa kajian ilmiah baik penelitian

Lebih terperinci

SOP ini meliputi tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam mata kuliah Topik Khusus oleh dosen pembimbing, mahasiswa, Program Studi dan PPs

SOP ini meliputi tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam mata kuliah Topik Khusus oleh dosen pembimbing, mahasiswa, Program Studi dan PPs PROGRAM PASCASARJANA UNSYIAH PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam-Banda Aceh Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Judul : TOPIK KHUSUS Kode

Lebih terperinci

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Universitas Maritim Raja Ali Haji A. Persyaratan Umum Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai kelengkapan pemilihan mahasiswa beprestasi, yaitu: 1. Terdaftar di PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa

Lebih terperinci

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ========================================================== I. LATAR BELAKANG Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018 1 PROSEDUR KERJA PRAKTEK Start Prasyarat : Min. SKS lulus

Lebih terperinci

STUDI MAGISTER TERAPAN

STUDI MAGISTER TERAPAN Area Atas, tinggi 70 mm, warna putih Hard cover depan, ukuran A4 Times 24 point Bold, warna RGB (0,43,166) TESIS Hard cover belakang, ukuran A4, warna RGB (0,43,166) Area Bawah, tinggi 222 mm, warna RGB

Lebih terperinci

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar I. PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah merupakan cermin kualitas lulusan pada perguruan tinggi. Karya ilmiah harus memenuhi

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR WORKSHOP BUDAYA MENULIS DI KAMPUS MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI Jakarta, 10 Pebruari 2016 BUDAYA MENULIS UNTUK DOSEN UMUM 1. Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran,

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 I. Pendahuluan Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan dan kepekaan meneliti. Cakupan program ialah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

PEDOMAN MAHASISWA BERPRESTASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015

PEDOMAN MAHASISWA BERPRESTASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 PEDOMAN MAHASISWA BERPRESTASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 FAKULTAS ILMU KOMPUTER SUB BAGIAN KEMAHASISWAAN DAN KERJASAMA TAHUN 2015 Mahasiswa Berprestasi a. Pengertian Mawapres

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah 1. Tema karya tulis adalah Inovasi Pengolahan Hasil dan Limbah Pertanian dengan Teknologi yang Berkelanjutan 2. Karya tulis ilmiah

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1)

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1) BUKU PANDUAN PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Disusun Oleh : Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2012 DAFTAR ISI Halaman BAB I

Lebih terperinci

Petunjuk Penulisan Tesis

Petunjuk Penulisan Tesis Petunjuk Penulisan Tesis Page i Petunjuk Penulisan Tesis Page i PRAKATA Tesis merupakan salah satu karya hasil penelitian mandiri yang dihasilkan oleh setiap mahasiswa untuk memenuhi persyaratan dalam

Lebih terperinci

Dibuat dalam 3 copy (2 copy untuk FSR-IKJ dan 1 copy untuk Mahasiswa bersangkutan). Bila dibutuhkan jumlah copy bisa ditambahkan.

Dibuat dalam 3 copy (2 copy untuk FSR-IKJ dan 1 copy untuk Mahasiswa bersangkutan). Bila dibutuhkan jumlah copy bisa ditambahkan. FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Dibuat dalam 3 copy (2 copy untuk FSR-IKJ dan 1 copy untuk Mahasiswa bersangkutan). Bila dibutuhkan jumlah copy bisa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Maret 2015 Ketua Program Diploma III. Ttd. Drs. M. Effendi, MS. NIP

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Maret 2015 Ketua Program Diploma III. Ttd. Drs. M. Effendi, MS. NIP KATA PENGANTAR Memasuki era globalisasi sekarang ini kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, profesional serta mempunyai keunggulan semakin meningkat. Pada saat persaingan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA PANDUAN MAGANG PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA 2017 Kata Pengantar Mulai Semester Ganjil 2017/2018 magang menjadi mata kuliah wajib di Prodi

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 TIM PENGEMBANG UNNES LAW JOURNAL 1 A. ALUR PEMBUATAN MANUSKRIP 2 B. RINCIAN PROSEDUR 1. Mahasiswa a. Mengajukan topik skripsi/tesis

Lebih terperinci

Veterinary Scientific Competition 2016

Veterinary Scientific Competition 2016 I. MEKANISME PENDAFTARAN 1. Pendaftaran abstrak diadakan 2 Gelombang, yaitu : Gelombang I pada tanggal 1 Agustus 12 Agustus 2016 dan Gelombang II pada tanggal 15 Agustus 29 Agustus 2016 yang bersifat free

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG Nomor : 09/SK-STMIK/X/2013 Tentang Pedoman Teknis Penulisan Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa STMIK Sumedang KETUA STMIK

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERJUANGAN ANTAR SMA/SMK/MA SE-KOTA CIREBON TAHUN 2017

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERJUANGAN ANTAR SMA/SMK/MA SE-KOTA CIREBON TAHUN 2017 PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERJUANGAN ANTAR SMA/SMK/MA SE-KOTA CIREBON TAHUN 2017 A. Tema Peranan Veteran Republik Indonesia Dalam Menghantarkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Mengawal Perjuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _

I. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _ I. PENDAHULUAN Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat untuk memprogram tugas akhir dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan tugas akhir. Proposal dikembangkan

Lebih terperinci