Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Membangun Masa Depan Berkelanjutan"

Transkripsi

1 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

2 DAFTAR ISI 02 Daftar Isi 03 Tema 04 Ikhtisar Kinerja Berkelanjutan 04 Kinerja Lingkungan Jasa Marga Kinerja Ekonomi 05 Kinerja Sosial 06 Peristiwa Penting Sambutan Dewan Komisaris 12 Sambutan Direksi 15 Profil Jasa Marga 15 Sekilas Jasa Marga 19 Struktur Organisasi 20 Visi dan Misi 20 Tata Nilai Perusahaan 21 Penghargaan Eksternal Tentang Laporan Ini 24 Tata Kelola Jasa Marga 24 Struktur Tata Kelola Perusahaan 28 Manajemen Risiko Komitmen Jasa Marga terhadap Inisiatif 28 Eksternal 29 Keanggotaan dalam Organisasi Industri Pemetaan Keterlibatan Pemangku 29 Kepentingan Kesungguhan Pengelolaan Lingkungan Jasa Marga Kebijakan dan Etika Pengelolaan Lingkungan 32 Penggunaan Material 32 Pemanfaatan dan Penghematan Energi 33 Pemanfaatan dan Daur Ulang Air 34 Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca 35 Energi Ramah Lingkungan 36 Mitigasi Dampak Lingkungan 38 Membangun Masa Depan 39 Harmonisasi dengan Masyarakat Lokal Jasa Marga dan Komitmen Pelayanan Pelanggan Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Standar 42 Informasi Produk Layanan Jalan Tol 43 Pengukuran Kepuasan Pelanggan 44 Komunikasi Pemasaran 45 Mengembangkan Sumber Daya Manusia 48 Pengembangan Kompetensi SDM 50 Kesejahteraan Karyawan 52 Pembinaan Hubungan Baik Industrial Membudayakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) 54 Tingkat Kecelakaan Kerja 55 Kesehatan Kerja 56 Membangun Kesejahteraan Bersama 57 Program Kemitraan 59 Bina Lingkungan 63 Lampiran 71 Referensi silang GRI 2 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

3 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

4 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN JASA MARGA 2012 Kinerja Lingkungan Tidak ada material yang tergolong sebagai Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) yang digunakan dalam proses operasional Perseroan. Hasil sisa material utama yang dihasilkan adalah aspal bekas yang kembali digunakan untuk pembangunan jalan di daerah sekitar ruas jalan tol yang sedang dibangun. [EN2] [EN26] Pengurangan konsumsi energi yang dicapai melalui penerapan sumber listrik alternatif solar cell sebagai sumber energi listrik untuk penerangan jalan adalah KWh/bulan. [EN5] [EN6] [EN7]. Sekitar 161 ribu pohon ditanam pada tahun Jumlah ini 15,8% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai investasi yang dikeluarkan untuk upaya ini sepanjang tahun 2012 adalah Rp 9,28 miliar. [EN18] [EN30] Kinerja Ekonomi Pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp 9,07 triliun atau meningkat 39,85% persen dan sejalan dengan peningkatan laba bersih Perseroan yang mencapai Rp 1,60 triliun meningkat 33,92% dibandingkan tahun Pemberdayaan tenaga kerja lokal dalam aktivitas bisnis Perseroan telah mempekerjakan orang yang tersebar di sembilan cabang. [EC9] 4 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

5 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN 2012 Kinerja Lingkungan Kinerja Sosial Jumlah tenaga kerja tetap Perseroan menurun 1,5%, dari pada 2011 menjadi pada Penurunan jumlah tenaga kerja ini disebabkan karena beberapa karyawan beralih status menjadi purna karya dan adanya kebijakan zero growth policy. [LA2] Jasa Marga Development Center (JMDC) telah memfasilitasi pendidikan dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan jam pelatihan menurut kategori operasional dan non operasional dengan total trainee adalah orang. Rata-rata jam pelatihan yang difasilitasi adalah 26,8 jam/ orang. Sedangkan untuk pendidikan dan pelatihan terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja, Perseroan memfasilitasi 757 orang karyawan dengan rata rata jam pelatihan sebanyak 16,1 jam/orang. [LA10] [LA8] Peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun 2012, merupakan kejadian yang terjadi di luar tempat kerja dan di tempat kerja. Terhadap kejadian ini Perseroan terus mengingatkan kehati-hatian dalam berkendara bagi seluruh pekerjanya dan juga untuk selu berhati-hati dalam melaksanakan tugas. [LA7] Program kemitraan telah menyalurkan dana Rp 48,07 miliar kepada mitra binaan. Nilai penyaluran ini lebih tinggi 1,8% dan 5,7% lebih banyak memberikan manfaat kepada mitra binaan dibandingkan tahun Kenaikan jumlah penelepon Jasa Marga Traffic Information Center dari tahun 2011 sampai 2012 adalah sebesar 45,05% dengan nilai persentase penyelesaian pengaduan 2012 sebesar 99,72%. [PR5] Membangun Masa Depan Berkelanjutan 5

6 PERISTIWA PENTING Januari 2012 Jasa Marga bekerja sama dengan Panin Bank melakukan penghutanan di KM A ruas Krapyak-Jatingaleh Jalan Tol Semarang, dengan menanam Pohon Trembesi. 18 Januari 2012 Jasa Marga memberikan pendidikan Perilaku & Tata Nilai Berlalu lintas kepada para pengemudi dari berbagai perusahaan transportasi, baik itu pengemudi truk, bus dan taksi. Kegiatan ini bekerja sama dengan Rhenald Kasali School For Enterpreneurs dan Rumah Perubahan. 30 Januari 2012 RUPSLB 2012 menetapkan Adityawarman sebagai Direktur Utama menggantikan Frans S. Sunito, Muh Najib Fauzan sebagai Direktur SDM & Umum menggantikan Firmansjah dan mengangkat Hasanudin sebagai Direktur Operasi yang baru. Perubahan komposisi Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPSLB menjadi Agoes Widjanarko sebagai Komisaris Utama, Ibnu Purna Muchtar, Akhmad Syakhroza dan Joyo Winoto sebagai Komisaris, serta Samsoedin dan Michael Dendron Primanto sebagai Komisaris Independen. 15 Februari 2012 Cabang Purbaleunyi dan Cabang Palikanci menerima penghargaan Mitra Pembangunan Jawa Barat untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Forum CSR Jawa Barat. 29 Februari 2012 Berlokasi di Ruang Rapat Utama Kantor Pusat Jasa Marga, berlangsung acara penandatangan MoU penyiapan rencana kerjasama pembangunan tol Sumatera antara Jasa Marga dengan Pemprov Sumatera Utara. Penandatanganan diwakili oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman. 20 Maret 2012 Jasa Marga mendukung program pemerintah Indonesia Tanpa Narkoba Tahun 2016 dengan diikuti oleh kurang lebih 100 karyawan di lingkungan Kantor Pusat dan Cabang se-jabodetabek sebagai kader inti anti narkoba di lingkungan Perseroan. Saat bersamaan, melalui SK Direksi No. 34/ KPTS/2012, tanggal 20 Maret 2012, Jasa Marga mencanangkan upaya penghematan listrik, air dan bahan bakar minyak di lingkungan Perseroan, dalam rangka menyikapi Instruksi Presiden RI No. 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air, Jasa Marga, 6 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

7 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN 2012 Peristiwa Penting April 2012 Pencanangan proyek Jalan Tol Gempol- Pandaan, di Simpang Susun Gempol, Pasuruan-Jawa Timur yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Kapolres Pasuruan, DPRD Jawa Timur, pihak terkait lainnya. 05 April 2012 Membantu pengendalian banjir, Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang memfasilitasi ketersediaan Biopori pada warga di sekitar jalan tol yang berlokasi di Kampung Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. 01 Mei 2012 Edukasi ketertiban berlalu lintas pada sekolah dasar di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Medan melalui Buku Aku Tertib Berlalu Lintas. 09 Mei 2012 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel The Dharmawangsa. Rapat antara lain membahas Perubahan Ketentuan Anggaran Dasar Perseroan; Penetapan penggunaan laba bersih; Persetujuan Atas Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2011; Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2011; Penetapan Tantiem, Gaji serta Tunjangan Lainnya bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2012; Penetapan Susunan Anggota Dewan Komisaris; dan Laporan Direksi atas Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun 2010, serta Penerapan IFRS pada Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku Juni 2012 Sinergi dengan percepatan pengoperasian Jalan Arteri Porong Japanan (pengganti Jalan Raya Porong), karyawan Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol melaksanakan gerakan penghijauan peduli lingkungan hidup. 05 Juni 2012 Jasa Marga memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pelaksana dan pemilik Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) Solar Cell terpanjang di jalan tol seluruh Indonesia. Penyerahan sertifikat MURI ini diselenggarakan di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place. Jasa Marga telah memasang titik lampu solar cell di Jalan Tol Cawang-Tomang- Cengkareng. Lampu sepanjang 38 km itu sudah mulai beroperasi sejak 20 Mei Membangun Masa Depan Berkelanjutan 7

8 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN 2012 Peristiwa Penting Juni 2012 Jasa Marga memfasilitasi kegiatan Go Green dalam rangka HUT Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO) ke-34, dengan penanaman 500 pohon trembesi di Km A di Jalan Tol Cabang Jagorawi, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. 26 Juni 2012 Jasa Marga meraih Sustainable and Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation 2012 di ajang Indonesia Green Achievement 2012 di Hotel Shangrilla Jakarta. Ajang ini diselenggarakan Majalah SWA bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Juli 2012 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama mitra binaan mengikuti Indonesia Expo ke III di Al Hussein Youth City Club, Amman, Jordania 07 September 2012 Penandatanganan MOU di Kementerian Negara BUMN untuk pembangunan dan pengoperasian jalan tol akses pelabuhan Pelindo II serta kerjasama pengembangan dan pemanfaatan lahan di areal Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bogor dan Jakarta- Cikampek. 19 September 2012 Kunjungan Korea Development Indonesia di Proyek JORR W2 27 September 2012 Penerimaan 5 penghargaan Frontliner Grand Final The 8 th National Customer Service Championship 2012 baik untuk kategori perorangan maupun perusahaan 01 Oktober 2012 PT Jasa Marga Bali Tol bekerja sama dengan Hutama Karya memprakarsai penanaman 1000 pohon mangrove di sekitar bundaran Ngurah Rai, Proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. 04 Oktober 2012 Jasa Marga menerima penghargaan Korporasi Peduli Lingkungan dari tim penilai KSN Awards 2012 dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Oktober 2012 QCC Cabang Purbaleunyi berhasil meraih three stars (emas) dalam International Convention Quality Control Circle (ICQCC). 8 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

9 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN 2012 Peristiwa Penting Oktober 2012 Jasa Marga mensponsori kegiatan Konferensi Anak Indonesia 2012, Jasa Marga dukung keselamatan anak di jalan. 22 November Penerimaan penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2012 kategori Perusahaan BUMN terbaik. 2. Penerimaan penghargaan Best Corporate Governance kategori Best Equitable Treatment of Shareholders dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dalam The 4 th IICD Corporate Governance Conference and Award. 23 November 2012 Penanaman pohon trembesi, ketapang, bungur dan mahoni di Cabang Jakarta- Tangerang dan sepanjang wilayah Jalan Tol Palikanci KM 209-KM 221, guna pengurangan emisi CO Desember 2012 Penerimaan penghargaan Juara III GCG BUMN Terbaik kategori inovasi Good Corporate Governance (GCG) BUMN Tbk terbaik dalam Anugerah BUMN Desember 2012 Jasa Marga Cabang Jagorawi bekerjasama dengan PT Marga Sarana Jabar (MSJ), melaksanakan serah terima jembatan penyeberangan yang menghubungkan antara Kampung Ciheuleut RT 01/06 dan Kaumsari ke RT 03/05 Kel. Cibuluh, Kec. Bogor Utara, Bogor. Jembatan yang dikerjakan selama ± 3 minggu merupakan bukti kepedulian Perseroan terhadap masyarakat sekitar. Membangun Masa Depan Berkelanjutan 9

10 SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS [1.1] [1.2] Laporan Keberlanjutan Jasa Marga memberikan informasi yang utuh dan lengkap mengenai proses pengelolaan Perseroan dari aspek lingkungan, ekonomi dan sosial yang dijalankan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik Agoes Widjanarko Komisaris Utama Para pemangku kepentingan yang terhormat, Sungguh suatu hal yang menggembirakan karena pada tahun ini Jasa Marga telah mengaplikasikan secara penuh standar internasional Sustainability Reporting Guidelines versi 3.1 yang disusun oleh Global Reporting Initiatives (GRI) dalam Laporan Keberlanjutan ini. Selama dua tahun sebelumnya, Perseroan memang hanya mengacu pada standar tersebut. Namun puji syukur karena pada tahun ini aplikasi penuh GRI 3.1 dapat dihadirkan sebagai salah satu tambahan nilai bagi para pemangku kepentingan semua. Sustainability Reporting Guidelines versi 3.1 yang disusun oleh GRI merupakan standar pelaporan yang saat ini menjadi referensi seluruh perusahaan di dunia dalam menyusun Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report). Bagi Jasa Marga laporan ini dibuat sebagai wujud perhatian Perseroan terhadap Triple Bottom Line (People, Planet, Profit) yang menjadi tolak ukur keberlanjutan suatu perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi berharap bahwa dengan adanya evaluasi melalui laporan ini, dapat menjadikan Jasa Marga terus meningkatkan perhatian terhadap keberlanjutan bisnisnya. Laporan ini juga merupakan bagian integral dari fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris atas jalannya pengelolaan Perseroan. Hal ini dikarenakan pada Laporan Keberlanjutan memberikan informasi yang utuh dan lengkap mengenai proses pengelolaan perusahaan dari aspek lingkungan, ekonomi dan sosial yang dijalankan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik (Good 10 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

11 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN 2012 Sambutan Dewan Komisaris Corporate Governance) untuk mencapai target targetnya selaku entitas bisnis, sekaligus menjalankan fungsi sosial bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Beberapa hal penting yang menjadi apresiasi bagi Dewan Komisaris terhadap upaya pengelolaan perusahaan secara berkelanjutan antara lain; Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan pendapatan dan laba bersih melebihi target yang telah ditetapkan pada, peningkatan inisiatif untuk melakukan efisiensi energi dengan peningkatan penggunaan sumber alternatif yang secara langsung berdampak pada keramahan lingkungan serta penurunan beban operasional. Lebih dari itu, perhatian terhadap lingkungan melalui program penghutanan jalan tol yang secara langsung juga berimbas pada pencegahan area operasional Perseroan dari banjir, namun berdampak global terhadap perubahan iklim dunia sangat perlu untuk terus dilakukan. Selain perhatian terhadap aspek finansial dan lingkungan, Dewan Komisaris juga mendorong Direksi dan Manajemen Jasa Marga untuk terus melakukan investasi sumber daya manusia. Karyawan merupakan aset primer dalam pengelolaan bisnis Perseroan yang notabene adalah perusahaan jasa. Di tahun 2012, Direksi telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kompetensi SDM melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan keberlanjutan bisnis. Dewan Komisaris mencatat ada lebih dari karyawan yang ikut serta dalam pengembangan ini. Hal penting lain yang menjadi perhatian Dewan Komisaris adalah mengenai kepuasan pelanggan. Menyadari bahwa pelanggan adalah prioritas utama terhadap produk layanan Perseroan, maka Dewan Komisaris selalu mendorong Direksi agar melakukan optimalisasi pelayanan secara terus menerus. Hal yang patut diapresiasi bahwa pelayanan yang dilakukan oleh Jasa Marga merupakan salah satu perusahaan dengan layanan yang terbaik. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan dalam bidang Service Excellence, Jasa Marga Traffic Information Center kategori Public Service dalam Service Quality Award Dewan Komisaris menilai Visi dan Misi yang telah ditetapkan Direksi dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan merupakan suatu arah yang jelas dan pedoman bagi manajemen untuk menerapkan bisnis jalan tol yang berkelanjutan. Ke depan Dewan Komisaris akan terus menjaga dan mengarahkan Perseroan untuk terus dapat memperhatikan keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan Perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik sesuai dengan Misi Jasa Marga. [1.2] Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh karyawan Jasa Marga atas kerja keras, dedikasi dan keberhasilannya dalam menjalankan pengelolaan Perseroan pada periode 2012 dengan memberikan perhatian yang penuh terhadap aspek keberlajutan. Jakarta, Juni 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Agoes Widjanarko Komisaris Utama Membangun Masa Depan Berkelanjutan 11

12 SAMBUTAN DIREKSI Mengadopsi prinsip operasional bisnis secara berkelanjutan sebagai bagian integral dari operasi bisnis merupakan salah satu prinsip Perseroan Adityawarman Direktur Utama Para pemangku kepentingan yang terhormat, Memasuki era green business seperti saat ini, Jasa Marga terus-menerus melakukan usaha untuk mengembangkan bisnisnya melalui perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, Jasa Marga terus berekspansi dalam rangka pengembangan bisnis pengelolaan jalan tol dengan lebih memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial untuk memastikan keberlanjutan bisnis. 12 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

13 Mengadopsi prinsip operasional bisnis secara berkesinambungan sebagai bagian integral dari operasi bisnis merupakan salah satu prinsip yang diimplementasikan oleh Perseroan. Prinsip berkelanjutan diterapkan pada setiap jenjang operasional, baik sebelum sebuah jalan tol dibangun, saat pembangunan maupun ketika sebuah proyek jalan tol beroperasi. Berbekal pada kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku secara internasional maupun nasional, Jasa Marga terus berupaya melakukan perbaikan dalam pengelolaan jalan tol sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Beberapa upaya yang telah ditingkatkan sepanjang 2012 ini adalah pemanfaatan kembali material daur ulang konstruksi, pengurangan konsumsi energi KWh/bulan yang dicapai melalui penerapan sumber listrik alternatif solar cell sebagai sumber energi listrik untuk penerangan jalan, serta penanaman sekitar 161 ribu pohon ditanam pada tahun Jumlah ini 15,68% lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan dalam bidang pengelolaan lingkungan juga akan kami dukung terus seiring dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih Perseroan pada tahun ini. Pencapaian Perseroan dalam hal pendapatan meningkat 39,85% dan sejalan dengan peningkatan laba bersih Perseroan sebesar 33,92% dibandingkan tahun lalu. Implikasi dari peningkatan ini juga dapat berdampak secara tidak langsung terhadap pemberdayaan tenaga kerja lokal pada tahun yang akan mendatang. Pada tahun ini, Perseroan telah memberdayakan tenaga kerja lokal dalam aktivitas bisnis Perseroan sebanyak orang yang tersebar di sembilan cabang. Optimalisasi terhadap aspek sosial dimana sumber daya manusia, keselamatan dan kesehatan kerja, pemberdayaan komunitas serta pelayanan pelanggan merupakan faktor faktor yang terus ditingkatkan sepanjang tahun. Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, Jasa Marga telah mempekerjakan lebih dari lima ribu orang tiap tahunnya. Melalui fasilitas Jasa Marga Development Center, Jasa Marga memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan dengan total jam pelaksanaan jam dalam setahun dan rata rata jam pelatihan yang difasilitasi adalah 26,8 jam/orang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan prioritas yang terus ditingkatkan. Berbagai upaya K3 telah dilakukan Perseroan di tahun ini telah memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini tercermin dari tidak adanya kejadian kecelakaan baik meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan yang terjadi saat melaksanakan kerja sehingga tidak menyebabkan hilangnya jam kerja. Perseroan berkomitmen agar prestasi ini terus ditingkatkan pada tahun tahun yang akan datang. Selama tahun 2012, Jasa Marga juga terus meningkatkan optimalisasi pemberdayaan komunitas. Program Kemitraan yang dikelola oleh Perseroan telah menyalurkan dana Rp 48,07 milyar kepada mitra binaan. Pencapaian tersebut merupakan komitmen Perseroan untuk membangun kesejahteraan bersama bagi stakeholder masyarakat terutama yang berlokasi disekitar wilayah operasional Perseroan Hal yang menggembirakan lainnya adalah dalam hal kepuasan pelanggan. Peningkatan kendaraan bermotor yang tidak seiring dengan peningkatan jumlah jalan dan sering menimbulkan kemacetan adalah perhatian utama Perseroan terhadap kepuasan pelanggan. Menjawab tantangan tersebut, selain melalui perbaikan konstruksi jalan tol, Jasa Marga meningkatkan fasilitas fasilitas seperti Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC), pemasangan VMS, video streaming kondisi jalan tol, informasi jalan tol secara mobile di smartphone dan lain lain merupakan bentuk upaya Perseroan dalam menjamin kepuasan pelanggan. Kenaikan jumlah penelepon JMTIC dari 2011 ke 2012 adalah sebesar 45,05% dengan nilai persentase penyelesaian pengaduan 2012 sebesar 99,72%. Peningkatan kinerja yang dicapai Jasa Marga sepanjang tahun 2012 juga dilengkapi dengan dianugerahinya beberapa penghargaan dari pihak eksternal. Beberapa penghargaan yang diterima antara lain Service Excellence Jasa Marga Traffic Information Center kategori Public Service dalam Service Quality Award 2012, BUMN Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2011, Kategori Industri Non Keuangan yang diberikan dalam Infobank BUMN Awards 2012, Rekor pemasangan lampu solar cell terpanjang di jalan dan masuk ke dalam Membangun Masa Depan Berkelanjutan 13

14 IKHTISAR KINERJA BERKELANJUTAN 2012 Sambutan Direksi kelompok 25 Perusahaan listed dalam SRI KEHATI Index yang merupakan kelompok emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Berlandaskan misi menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan Perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen Perusahaan modern dengan tata kelola yang baik, Jasa Marga telah berkomitmen untuk terus mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai integral aktivitas bisnis yang dijalankan. Ke depannya implementasi keberlanjutan ini akan diaplikasikan dengan menetapkan skala prioritas utama yaitu mengkonservasi lingkungan yang berdekatan dengan seluruh area operasi Jasa Marga. Komitmen ini adalah untuk menjaga ekosistem yang ada di sekitar wilayah jalan tol sehingga tetap memiliki keberanekaragaman hayati yang tinggi. [1.2] Jasa Marga menyadari bahwa upaya dan inisiatif yang telah dilakukan selama tahun 2012 merupakan kontribusi Perseroan terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Akhirnya atas nama PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setingi-tingginya kepada semua staf dan karyawan Jasa Marga, Pemegang Saham Pemerintah dan masyarakat, pengguna jalan tol serta para mitra kerja dan stakeholders lainnya atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik untuk memastikan keberlanjutan bisnis Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-nya kepada kita semua, demi keberlangsungan masa depan generasi mendatang. Jakarta, Juni 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Adityawarman Direktur Utama 14 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

15 PROFIL JASA MARGA Sekilas Jasa Marga PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau Jasa Marga merupakan Perusahaan Perseroan yang memiliki produk layanan dalam bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol. Pembentukan Jasa Marga didasarkan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 tahun 1978 dalam kebutuhan negara terhadap jaringan jalan yang handal untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. [2.1] [2.2] Jasa Marga memiliki kantor pusat yang berada di Jakarta Ibukota negara Indonesia, dengan 9 Cabang dan 12 Anak Perusahaan. Jasa Marga adalah pemegang konsesi untuk 22 ruas jalan tol dengan pangsa pasar industri 73% dari total jalan tol di Indonesia, 16 diantaranya sepanjang 545 km telah beroperasi, termasuk tiga ruas baru yang dioperasikan secara bertahap yaitu ruas Bogor Outer Ring Road Seksi 1 (3,8 km), Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km) dan Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km). [2.4] [2.5] [2.7] Sebagai perusahaan yang kepemilikan modalnya terdiri dari 70% Pemerintah Indonesia dan 30% publik, Jasa Marga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berstatus perusahaan terbuka. [2.6] Tabel Kepemilikan Saham Jasa Marga (%) Kepemilikan Saham (%) Pemerintah RI Publik Bagan Struktur Korporasi Jasa Marga [2.3] NEGARA REPUBLIK INDONESIA 70% PUBLIK 30% PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. Anak Perusahaan dan Persentase Kepemilikan Jasa Marga PT JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTA 99% PT MARGA SARANA JABAR 55% PT TRANS MARGA JATENG 60% PT MARGA KUNCIRAN CENGKARENG 76,07% PT MARGA LINGKAR JAKARTA 65% PT MARGA NUJYASUMO AGUNG 55% PT TRANS MARGA JATIM PASURUAN 93,62% PT SARANA MARGA UTAMA 99% PT MARGA TRANS NUSANTARA 60% PT MARGABUMI ADHIKARAYA 66,48% PT JASAMARGA BALI TOL 60% PT JASAMARGA PROPERTI 99% Membangun Masa Depan Berkelanjutan 15

16 Tabel Profil Anak Perusahaan Jasa Marga Status per 31 Desember 2012 Nama AP Kepemilikan Jasa Marga Bidang Usaha Status PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 99% PT Marga Sarana Jabar 55% PT Trans Marga Jateng 60% PT Marga Kunciran Cengkareng 76,07% PT Marga Trans Nusantara 60% PT Marga Lingkar Jakarta 65% PT Marga Nujyasumo Agung 55% PT Trans Marga Jatim Pasuruan 93,62% PT Margabumi Adhikaraya 66,48% PT Jasamarga Bali Tol 60% PT Sarana Marga Utama 99% PT Jasamarga Properti 99% Operator Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Operator Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Operator Jalan Tol Semarang-Solo Operator Jalan Tol Cengkareng-Kunciran Operator Jalan Tol Kunciran-Serpong Operator Jalan Tol JORR W2 Utara Operator Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Operator Jalan Tol Gempol-Pasuruan Operator Jalan Tol Gempol-Pandaan Operator Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa Jasa Konstruksi, Perdagangan, Persewaan kendaraan Pembangunan, Perdagangan dan Jasa terkait Properti Beroperasi Beroperasi (Seksi I Sentul Selatan-Kedung Halang) Beroperasi (Seksi I Semarang-Ungaran) Belum Beroperasi Belum Beroperasi Belum Beroperasi Beroperasi (Seksi IA Waru- Sepanjang) Belum Beroperasi Belum Beroperasi Belum Beroperasi Beroperasi Beroperasi Peta Lokasi Jalan Tol Jasa Marga Status per 31 Desember 2012 SUMATERA UTARA Belmera: 42,7 km JABODETABEK & JAWA BARAT Jagorawi: 59,0 km Jakarta-Tangerang: 33 km Ulujami-Pondok Aren: 5,55 km Jakarta Inner Ring Road: 23,55 km Prof. Dr. Ir. Sedyatmo: 14,3 km Jakarta-Cikampek: 83,0 km Jakarta Outer Ring Road: 43 km Cikampek Padalarang: 58,5 km Padalarang-Cileunyi: 64,4 km Palikanci: 26,3 km Bogor Outer Ring Road: 11,0 km Cengkareng-Kunciran: 14,2 km Kunciran-Serpong: 11,2 km JORR W2 Utara: 7,67 km JAWA TENGAH Semarang: 24,75 km. Semarang-Solo: 72,64 km JAWA TIMUR Surabaya-Gempol: 49,0 km Gempol-Pasuruan: 34,15 km Surabaya-Mojokerto: 36,3 km Gempol Pandaan: 13,61 km BALI Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa: 10 km Beroperasi Penuh Beroperasi Sebagian Belum Beroperasi 16 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

17 PROFIL JASAMARGA Sekilas Jasamarga Perubahan Signifikan Selama Tahun 2012 Dalam periode waktu pelaporan, Jasa Marga mengalami perubahan signifikan. Beberapa perubahan yang terjadi antara lain: [2.9] 1. RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2012 dengan agenda tunggal Perubahan Pengurus Perseroan. Hasil dari RUPS Luar Biasa ini memberhentikan dengan hormat beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang lama, serta mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi yang baru. 1A. Menyetujui memberhentikan dengan hormat: 1. Drs. Gembong Priyono, MSc. sebagai Komisaris Utama. 2. Mayjen. (Purn.) Samsoedin sebagai Komisaris Independen. 3. Prof. DR. Akhmad Syakhroza sebagai Komisaris. 4. Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. sebagai Komisaris. B. Menyetujui mengangkat: 1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP. sebagai Komisaris Utama. 2. Mayjen. (Purn.) Samsoedin sebagai Komisaris Independen. 3. Prof. DR. Akhmad Syakhroza sebagai Komisaris. 4. Ibnu Purna Muchtar, SE., MA. sebagai Komisaris. 2A. Menyetujui memberhentikan dengan hormat: 1. Ir. Frans S. Sunito sebagai Direktur Utama. 2. Ir. Abdul Hadi Hs., MM. sebagai Direktur Pengembangan Usaha. 3. Ir. Reynaldi Hermansjah sebagai Direktur Keuangan. 4. Ir. Adityawarman sebagai Direktur Operasi. 5. Ir. Firmansjah, CES. sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. B. Menyetujui mengangkat: 1. Ir. Adityawarman sebagai Direktur Utama. 2. Ir. Abdul Hadi Hs., MM. sebagai Direktur Pengembangan Usaha. 3. Ir. Reynaldi Hermansjah sebagai Direktur Keuangan. 4. Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. sebagai Direktur Operasi. 5. Ir. Muh Najib Fauzan, MSc. sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. 2.C Sehingga pada saat ditutupnya Rapat ini, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah: Direksi Direktur Utama: Ir. Adityawarman Direktur Operasi: Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. Direktur Pengembangan Usaha: Ir. Abdul Hadi Hs., MM. Direktur Keuangan: Ir. Reynaldi Hermansjah Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum: Ir. Muh Najib Fauzan, MSc. Dewan Komisaris Komisaris Utama: Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris: Ibnu Purna Muchtar, SE., MA. Komisaris: Prof. DR. Akhmad Syakhroza Komisaris Independen: Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen: Irjen. Polisi (Purn.) Drs. Michael Dendron Primanto, SH., MH. Komisaris: DR. Joyo Winoto 2. RUPS Tahunan pada tanggal 09 Mei 2012 dengan salah satu agenda adalah memberhentikan dan mengangkat kembali Dewan Komisaris yaitu: 2.1. Menyetujui memberhentikan dengan hormat: DR. Joyo Winoto sebagai Komisaris. Irjen. Polisi (Purn.) Drs. Michael Dendron Primanto, SH., MH. sebagai Komisaris Independen. dan menyetujui mengangkat kembali: DR. Joyo Winoto sebagai Komisaris. Irjen. Polisi (Purn.) Drs. Michael Dendron Primanto, SH., MH. sebagai Komisaris Independen. Membangun Masa Depan Berkelanjutan 17

18 Pengangkatan tersebut berlaku terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ke-5 (kelima) sejak ditutupnya Rapat tersebut, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah: Komisaris Utama: Ir. Agoes Widjanarko, MIP. Komisaris: Drs. Ibnu Purna Muchtar, SE., MA. Komisaris: Prof. DR. Akhmad Syakhroza. Komisaris Independen: Mayjen. (Purn.) Samsoedin. Komisaris: DR. Joyo Winoto. Komisaris Independen: Irjen. Polisi (Purn.) Drs. Michael Dendron Primanto, SH., MH. 3. Penerapan IFRS ISAK 16 pada Laporan Keuangan 2012 yang disampaikan pada RUPS Tahunan pada tanggal 09 Mei Transaksi afiliasi akuisisi saham PT Trans Lingkar Kita Jaya (operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi) melalui PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, Jasa Marga membeli saham milik PT Waskita Karya. 5. Penjualan saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Skala Organisasi Jasa Marga [2.8] Berikut adalah skala organisasi Jasa Marga dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Produk Layanan. Tabel Skala Organisasi Jasa Marga Uraian Periode Pelaporan Jumlah pegawai (orang) Pendapatan usaha (Rp miliar) 9.070, ,8 *) 4.306,11 Total kapital (modal) (Rp miliar) Aset , ,9*) ,7*) Utang , ,4*) ,3*) Ekuitas 9.787, ,5*) 7.619,4*) Kuantitas produk layanan (KM) Sumatera Utara Jalan Tol Belmera 42,7 42,7 42,7 Jakarta dan sekitarnya, serta Jawa Barat Jalan Tol Jagorawi 59,0 59,0 59,0 Jalan Tol Jakarta Cikampek 83,0 83,0 83,0 Jalan Tol Jakarta Tangerang 33,0 33,0 33,0 Jalan Tol Purbaleunyi 122,9 122,9 122,9 Jalan Tol Ulujami Pondok Aren 5,55 5,55 5,55 Jalan Tol Dalam Kota 23,55 23,55 23,55 Jalan Tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo 14,3 14,3 14,3 Jalan Tol JORR 43,0 43,0 43,0 Jalan Tol Palikanci 26,3 26,3 26,3 Jalan Tol Bogor Outer Ring Road 3,8 dari 11,3 3,8 dari 11,3 3,8 dari 11,3 Jalan Tol Cengkareng Kunciran**) 14,2 14,2 14,2 Jalan Tol Kunciran Serpong **) 11,2 11,2 11,2 Jalan Tol JORR W2 North**) 7,67 7,67 7,67 Jawa Tengah Jalan Tol Semarang 24,75 24,75 24,75 Jalan Tol Semarang Solo 10,8 dari 72,6 10,8 dari 72,6 72,6 Jawa Timur Jalan Tol Surabaya Gempol 49,0 49,0 49,0 Jalan Tol Gempol Pasuruan**) 34,15 34,15 34,15 Jalan Tol Surabaya Mojokerto 2,3 dari 36,3 2,3 dari 36,3 2,3 dari 36,3 Jalan Tol Gempol Pandaan**) 13,61 13,61 13,61 Bali Jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa**) 10,0 10,0 10,0 Keterangan: z* Restated ** belum beroperasi 18 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

19 STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 156/KPTS/2010 tanggal 22 September 2010 adalah sebagai berikut: Struktur Organisasi Perseroan [2.3] DIREKTUR UTAMA Adityawarman DIREKTUR KEUANGAN Reynaldi Hermansjah DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA Abdul Hadi Hs. DIREKTUR OPERASI Hasanudin DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM Muh Najib Fauzan SATUAN PENGAWASAN INTERN Djoko Dwijono BIRO PENCANAAN PERUSAHAAN M. Sofyan DIVISI PENGEMBANGAN USAHA JALAN TOL Dedi Krisnariawan S. DIVISI MANAJEMEN OPERASI Taruli M. Hutapea BIRO MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Emil Irfan SEKRETARIS PERUSAHAAN David Wijayatno BIRO TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN D. Hari Pratama DIVISI PENGEMBANGAN USAHA LAIN Agus Setiawan DIVISI PEMELIHARAAN Ricky Distawardhana BIRO HUKUM Tolu Ismed Arief BIRO MANAJEMEN MUTU & RISIKO Satria Ganefanto BIRO KEUANGAN & AKUNTANSI Syachriani Atim DIVISI TEKNIK Hestu Budi Husodo PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL BIRO UMUM Bambang Sancoyo UNIT PROGRAM KEMITRAAN & PROGRAM BINA LINGKUNGAN Sutirya Wiriasastra BIRO PENGEMBANGAN ORGANISASI & MANAJEMEN Unggul Cariawan ANAK PERUSAHAAN CABANG UNIT JASA MARGA DEVELOPMENT CENTER Enkky Sasono Membangun Masa Depan Berkelanjutan 19

20 Visi & Misi [4.8] Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 194/KPTS/2009 tanggal 08 Desember 2009 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Visi Menjadi perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional. Misi Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga Perusahaan menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan Perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik. Tata Nilai Perusahaan Integritas Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung jawab serta beretika, semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Mencintai Pekerjaan Memiliki semangat dan gairah dalam bekerja yang dilandasi rasa bangga dan cinta terhadap pekerjaan dan Perseroan. Senang Belajar Untuk Kemajuan Senantiasa belajar hal-hal baru dan berani untuk mencoba gagasan baru dan cara-cara kerja yang lebih baik untuk kemajuan Perseroan. Membangun Kepercayaan Percaya pada niat baik dan senantiasa menjaga kepercayaan yang diamanahkan pada kami dalam melaksanakan pekerjaan. 20 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

21 PENGHARGAAN EKSTERNAL 2012 [2.10] Jakarta, 10 Mei 2012 Service Excellence Jasa Marga Traffic Information Centre kategori Public Service dalam Service Quality Award 2012 LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Center Customer Satisfaction and Loyalty (CARRE-CCSL) dan Majalah Service Excellence (Marketing Group) Jakarta, 04 Juni 2012 Rekor pemasangan lampu solar cell terpanjang di jalan LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Museum Rekor - Dunia Indonesia (MURI) Jakarta, 26 Juni 2012 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. terdaftar dalam Indeks SRI KEHATI LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) Jakarta, 27 September 2012 National Customer Service (CS) Championship 2012 dalam Brand Championship Jakarta, 04 Oktober 2012 KSN Award 2012 Kategori Koperasi Peduli Lingkungan LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Yogyakarta, 19 Oktober 2012 BUMN Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2011, Kategori Industri Non Keuangan dalam Infobank BUMN Awards 2012 LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Infobank Jakarta, 22 November 2012 Best Corporate Governance kategori Best Equitable Treatment of Shareholders LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Indonesian Institute for Corporate Directorship Jakarta, 22 November 2012 Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2012 kategori Perusahaan BUMN terbaik. LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 06 Desember 2012 Juara III kategori Inovasi Good Corporate Governance BUMN Tbk. dalam Anugrah BUMN 2012 LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN Kementerian Negara BUMN Membangun Masa Depan Berkelanjutan 21

22 TENTANG LAPORAN INI Perseroan berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah kepada para stakeholders. Melalui ini, Jasa Marga berupaya memberikan nilai tambah kepada para stakeholders dengan menyajikan laporan sesuai standar pelaporan yang berpedoman pada penyusunan laporan keberlanjutan Global Report Initiatives (GRI) versi 3.1 secara keseluruhan. Laporan ini membahas mengenai kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial dari Jasa Marga dengan periode pelaporan sejak 1 Januari hingga 31 Desember Laporan ini merupakan laporan yang dibuat secara tahunan dan berkesinambungan dimana perseroan juga menerbitkan laporan berkelanjutan periode 1 Januari - 31 Desember 2011 pada tahun [3.1] [3.2] [3.3] Jasa Marga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Laporan Keberlanjutan ini dari tahun ke tahun. Saran dan umpan balik dari para pembaca yang berguna untuk perbaikan Laporan Keberlanjutan tahun yang akan datang, sangat diharapkan Perseroan. Penyampaian saran maupun umpan balik mengenai laporan ini dapat ditujukan kepada Jasa Marga dengan informasi kontak sebagai berikut. [3.4] Kontak Perseroan David Wijayatno PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Pusat : Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550, Indonesia Telepon : , Faksimili : webiste : jasmar@jasamarga.com sekper@jasamarga.co.id 22 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

23 Proses Penetapan Isi Laporan Informasi yang disajikan dalam laporan ini mencakup kegiatan Perseroan terkait tanggung jawab sosial pada unit unit kerja yang terkait dengan investasi, pembangunan serta pengoperasian jalan tol. Program Kemitraan sebagai bagian dari tugas yang diemban oleh Perseroan juga tersaji sebagai bagian dalam laporan ini. Pengolahan dan penyajian materi dalam laporan ini didasarkan atas penyusunan laporan keberlanjutan Global Reporting Initiatives (GRI) versi 3.1 yang diselaraskan dengan aplikasi pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Penyajian informasi dan data disampaikan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Penetapan topik dan isi laporan didasarkan pada pertimbangan prinsip materialitas, yaitu isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi para stakeholders dalam membuat keputusan. Stakeholders tersebut antara lain: Investor, Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Seluruh Karyawan dan pemasok. Masukan dan harapan para investor adalah salah satu pertimbangan dalam menetapkan isi laporan ini. Indikator GRI G3.1 yang diungkapkan dalam laporan ini merupakan isu-isu yang yang dianggap material dan relevan dengan bidang usaha Jasa Marga. [3.5] Sebagian indikator GRI G3.1 tidak diungkapkan dalam laporan ini karena dianggap tidak material, atau tidak relevan dengan bisnis Perseroan. Disamping itu terdapat pula indikator GRI G3.1 yang tidak diungkapkan dalam laporan ini karena ketidaktersediaan data, untuk ini Jasa Marga akan berupaya melengkapinya pada laporan tahun mendatang sejalan dengan peningkatan sistem dan prosedur yang tengah dilakukan dalam rangka memenuhi standar GRI G3.1. Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran Data Data dan informasi keberlanjutan yang disajikan dalam laporan ini mencakup tiga indikator kinerja Jasa Marga secara bervariatif. Penyajian data kinerja keuangan disampaikan secara konsolidasi Jasa Marga sebagai perusahaan induk serta anak Perusahaan. Informasi kinerja lingkungan dan sosial adalah gabungan antara perusahaan induk dan beberapa anak perusahaan yang memiliki tingkat justifikasi beragam. Anak Perusahaan Jasa Marga yang turut memberikan kontribusi data dan informasi dalam pelaporan ini adalah PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, PT Marga Sarana Jabar, PT Trans Marga Jateng, PT Marga Kunciran Cengkareng, PT Marga Trans Nusantara, PT Marga Lingkar Jakarta, PT Marga Nujyasumo Agung, PT Trans Marga Jatim Pasuruan, PT Jasamarga Bali Tol, PT Marga Bumi Adhika Raya, PT Sarana Margabhakti Utama. [3.6] [3.7] [3.8] Penyajian data kuantitatif dalam laporan ini menggunakan prinsip daya banding (comparability), minimal dalam dua tahun berturut-turut, sehingga pengguna laporan dapat melakukan analisa tren. Teknik pengukuran data finansial menggunakan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Sedangkan untuk data non-finansial atau data keberlanjutan, Perseroan menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara internasional, seperti giga joule untuk menghitung pemakaian energi, dan sebagainya. [3.9] Dalam hal pernyataan ulang terhadap informasi laporan sebelumnya, Laporan Keberlanjutan Jasa Marga 2012 ini merupakan laporan pertama yang mengimplementasikan secara penuh pedoman GRI. Perseroan berupaya untuk memberikan nilai tambah bagi para stakeholders dengan menyajikan laporan ini sesuai standar GRI. [3.10] [3.11] Standar pengungkapan dalam laporan ini dapat diketemukan pada bagian akhir dalam laporan. Namun demikian, untuk memudahkan para pembaca menyesuaikan informasi laporan dengan indikator GRI yang diterapkan, Jasa Marga memberikan tanda kurawal kotak merah pada bagian laporan yang relevan. [3.12] Assurance Eksternal Jasa Marga akan terus berupaya meningkatkan kualitas laporan yang disajikan. Namun demikian pada tahun 2012 ini, Perseroan belum menugaskan eksternal assuror independen untuk melakukan jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Untuk meningkatkan kualitas dan keandalan data keberlanjutan, kami merencanakan akan menugaskan eksternal assuror independen untuk melakukan assurance atas laporan keberlanjutan mulai periode pelaporan tahun yang akan datang. [3.13] Membangun Masa Depan Berkelanjutan 23

24 TATA KELOLA JASA MARGA Jasa Marga telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practice yang berlaku. Pelaksanaan GCG merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri BUMN Nomor 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/ MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan bahwa BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran. Struktur Tata Kelola Perusahaan Mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab I Mengenai Ketentuan Umum, maka struktur kelola Jasa Marga terdiri dari : [4.1] 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang merupakan organ tertinggi dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Dewan Komisaris bertindak sebagai organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Direksi adalah organ perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 24 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

25 Pemisahan struktur kelola Jasa Marga ini memastikan bahwa tidak ada Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai Direksi (pejabat eksekutif). Seluruh anggota Dewan Komisaris Jasa Marga bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. [4.2] Bagan Struktur Tata Kelola Jasa Marga Rapat Umum Pemegang Saham Dalam rangka memfasilitasi penyampaian rekomendasi maupun arahan, Jasa Marga memfasilitasi mekanisme penyampaian yang dapat dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS merupakan organ tertinggi dalam Jasa Marga. Jadwal penyelenggaraan RUPS ini terdiri dari dua: [4.4] 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan tiap tahun buku selambatlambatnya enam bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. Sepanjang tahun 2012, Jasa Marga melaksanakan satu kali RUPS Tahunan dan dua kali RUPS Luar Biasa. Penyelenggaraan RUPS tersebut telah melalui proses persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82 dan 83 serta Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS. RUPS Dewan Komisaris Direksi Agenda yang menjadi pembahasan dalam RUPS Tahunan terkait kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan adalah Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011, Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2011, Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2011 serta penerapan IFRS pada Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku Selain itu, adanya agenda Pergantian Pengurus Perseroan pada RUPS Luar Biasa. [4.10] Selain melalui RUPS, Perseroan memberikan dukungan kepada keberadaan Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) untuk berkumpul dan berserikat, sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku. Melalui serikat pekerja, pegawai Jasa Marga dapat menyampaikan rekomendasi, pendapat, maupun hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan hubungan kerja dan pekerjaan yang sehat. Lebih dari itu, para pegawai dapat pula menyampaikan pendapat secara langsung melalui mekanisme berjenjang, yakni kepada atasan langsung, dan atasan dari atasan langsung. Bila upaya ini belum mendapat tanggapan semestinya, maka para pegawai juga dapat menyampaikan secara langsung kepada Biro Manajemen Sumber Daya Manusia. [4.4] Dewan Komisaris Dan Komite Dewan Komisaris dalam melaksanakan kerjanya dibantu oleh komite komite yang ada dibawahnya. Organ pendukung ini bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Ada dua komite pendukung Dewan Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Bagan Struktur Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris Komite Investasi Komite Audit dan Risiko Usaha Membangun Masa Depan Berkelanjutan 25

26 Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/ tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang Komisaris Independen atau 33% dari enam orang Dewan Komisaris. [4.3] Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Jasa Marga yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Proses penjaminan terhindarnya konflik kepentingan didasarkan atas ketentuan Anggaran Dasar Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai: [4.6] 1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha milik swasta 2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif 4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan Direksi Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG dan bertanggung jawab kepada RUPS. Penentuan Direksi dilaksanakan melalui dua tahap. Pertama, seleksi serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri negara BUMN sebagai pemegang saham mayoritas dan Dwiwarna. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-06/MBU/2012 tanggal 21 Mei Pemegang Saham Dwiwarna melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa pihak independen. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam RUPS sekaligus dilakukan penetapan. [4.7]. Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS. Kompensasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Prosedur, dasar penetapan dan besarnya remunerasi Anggota Dewan Komisaris merujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan Pasal 113, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. [4.5] [4.9] [4.10] Untuk prosedur, dasar penetapan dan besarnya Remunerasi bagi pegawai di tingkat Senior Manager sampai staf ditetapkan Direksi dengan mempertimbangkan pencapaian indikator kunci kinerja atau key performance indicator (KPI) dan kinerja Perseroan secara keseluruhan. Penerapan Prinsip-prinsip GCG di Jasa Marga Penerapan prinsip prinsip GCG secara khusus terdokumentasi dalam Peraturan dan Code of Conduct (CoC) Perseroan termasuk di dalamnya mengenai hubungan bisnis dan risiko korupsi. Melalui sosialisasi peraturan dan CoC Perseroan, pelatihan Mengelola BUMN yang Bersih dan Bebas Korupsi, penyusunan mekanisme penanganan dan pelaporan atas Penerimaan 26 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

27 Gratifikasi yang tidak dapat dihindarkan, partisipasi aktif dalam keanggotaan Komunitas Pengusaha Anti Suap (KUPAS) dan menjadi bagian dari Studi Prakarsa Anti Korupsi (SPAK) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jasa Marga berjuang untuk mengedukasi dan mencegah karyawannya untuk melakukan tindakan korupsi. Upaya edukasi ini adalah dengan melaksanakan sosialisasi Whistle Blowing System (WBS) kepada seluruh karyawan baik secara internal melalui buletin internal, poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada unit kerja terkait, maupun secara eksternal melalui website dan pengiriman surat edaran atau memo. Melalui sistem yang dibangun ini pada tahun 2012 tidak adanya kejadian korupsi yang terjadi di Perseroan. Penerapan prinsip prinsip GCG lain juga diterapkan Perseroan untuk mengupayakan tata kelola yang baik. [SO2] [SO3] [SO4] Berikut ini adalah bagan mekanisme dan sarana WBS yang telah dilakukan oleh Perseroan: Bagan Mekanisme WBS PELAPOR Sarana Pelaporan Delloit contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor menanyakan status tindak lanjut atas laporannya Analis Deloitte menanyakan halhal yang relevan kepada pelapor Analis Deloitte akan memberikan nomor referensi yang unik kepada pelapor Deloitte forensic investigator mereview call log, membuat laporan penyingkapan dan rekomendasi tindak lanjut Laporan akan dimuat dalam E-Room dan semua pemberitahuan akan dikirim kesemua angota Tim Pengelolaan WBS Jasa Marga Tim Pengelolaan WBS akan menindaklanjuti* dan memberikan tanggapan atas kasus tersebut kepada Delloit Delloit Contact Centre memberikan tanggapan kepada Pelapor berdasarkan nomor referensi *) Proses penanganan kasus penyingkapan sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Direksi Jasa Marga No. 09/KPTS/ Lampiran II Sarana WBS Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon dan sms, maka waktu Pelaporan secara Live adalah pukul 07:00 WIB s.d. 21:00 WIB Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan dialihkan ke voice mail. jasamarga@tipoffs.asia P.O Box 2332, JKP Membangun Masa Depan Berkelanjutan 27

28 Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko Jasa Marga diatur berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Pesero) Tbk Nomor 129.2/KPTS/2010 Tentang Kebijakan Manajemen Risiko dan Manual Manajemen Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk tanggal 22 Juli Penetapan kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan sebagai acuan dasar dalam rangka mencapai sasaran jangka panjang Perusahaan dan merupakan wujud komitmen untuk penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara luas dan terintegrasi dalam rangka menunjang kepastian pencapaian sasaran jangka panjang Perusahaan serta memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara sistematis dan terukur sesuai dengan persyaratan internasional. Perseroan mempunyai Manual dan Prosedur Pengelolaan Risiko yang berbasis ISO 31000:2009 dan telah menyusun Prosedur Pengelolaan Risiko dan Prosedur Penyusunan Register Risiko. Manajemen Risiko dimulai dari proses Komunikasi dan Konsultasi, Menentukan Konteks, Asesmen Risiko (identifikasi, analisa dan evaluasi risiko), penyusunan tindak lindung dan monitoring serta evaluasi. [4.11] Untuk mendukung efektifitas penerapan Manajemen Risiko, pada tahun 2012 Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain: a. Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR) b. Prosedur Penyusunan RPR dan PPR (PK/PR/02- BMMR) c. Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung (PK/PR/03-BMMR) d. Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan (PK/ PR/04-BMMR) e. Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05- BMMR) f. Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR) g. Prosedur Penyusunan Register Risiko (PK/PR/07- BMMR) Assessmen risiko untuk tahun 2012 dilakukan dengan meng-assess sasaran RKAP 2012 sehingga program hasil assessment (tindak lindung) dapat berfungsi untuk memastikanpencapaian tujuan dan sasaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Setiap pengajuan program harus dikaji terlebih dahulu keterkaitannya dengan sasaran. Komitmen Jasa Marga Terhadap Inisiatif Eksternal Jasa Marga berupaya memenuhi kualifikasi maupun inisiatif eksternal, baik yang bersifat lokal, regional maupun nasional. Berapa sertifikasi yang diperoleh oleh Jasa Marga dan terus dikembangkan adalah sebagai berikut: [4.11] [4.12] Tabel Sertifikasi yang Diperoleh oleh Jasa Marga Nama Cabang Semarang Jagorawi Sertifikasi Sejak Masa Validasi Jenis Sertifikasi ISO 9001 OHSAS ISO 9001 OHSAS s.d s.d s.d s.d ISO 9001 Nomor Sertifikat OHSAS ISO 9001 OHSAS 4 1 ID05/00530 ID11/ ID00/17172 ID11/ Cawang-Tomang- Cengkareng s.d s.d ID05/00554 ID11/ Surabaya- Gempol s.d s.d ID04/0376 ID11/ Belmera s.d s.d ID04/0481 ID11/ Palikanci s.d s.d ID04/0439 ID12/02180 Cikampek s.d s.d ID05/00550 ID11/ Purbaleunyi s.d s.d ID04/00515 ID11/ Tangerang s.d s.d ID04/00516 ID11/ Membangun Masa Depan Berkelanjutan

29 Keanggotaan dalam Organisasi Industri Jasa Marga turut mengambil bagian dalam keikutsertaaan organisasi Industri yang terkait dengan lini bisnis Perseroan. Dua keanggotaan organisasi yang diikuti oleh Jasa Marga adalah: [4.13] Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII), organisasi profesi sebagai wadah berhimpunnya para Insinyur Indonesia, untuk secara bersama meningkatkan kompetensi dalam bidang keinsyuran. Keterlibatan Pemangku Kepentingan Pengelolaan bisnis Jasa Marga sangat dipengaruhi oleh keterlibatan para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Secara umum, pemangku kepentingan ini dapat diklasifikasikan menjadi 9 kelompok, yaitu: [4.14] 1. Karyawan Jasa Marga 2. Pemerintah, baik pusat maupun daerah termasuk instansi yang ada di dalamnya 3. Pemegang saham 4. Pelanggan 5. Mitra usaha/pemasok/kontraktor 6. Pesaing 7. Kreditur 8. Komunitas Masyarakat dan lembaganya 9. Media Massa Diferensiasi dan pemetaan pemangku kepentingan dilakukan dengan menganalisis kelompok kelompok yang sering berinteraksi dengan Perseroan. Analisis dilakukan dengan menelaah keterkaitan antara kepentingan Jasa Marga dengan kepentingan dari komponen pemangku kepentingan. [4.15] Keterkaitan dan pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan dilakukan dengan pola komunikasi spesifik bergantung pada target pemangku kepentingan tersebut. Secara rinci, upaya pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan Perseroan adalah sebagai berikut: [4.16] [4.17] Tabel Keterkaitan dan Metode Pembinaan Hubungan [4.16] No Pemangku Kepentingan Keterkaitan dan metode pembinaan hubungan 1 Karyawan Pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan kepada Karyawan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Pemberian kesempatan yang sama kepada seluruh Karyawan Perseroan dalam hal karir/penempatan. Penerapan sistem penggajian Karyawan berbasis kinerja. Pengembangan kompetensi berupa pelatihan bagi Insan Jasa Marga. 2 Pemerintah, baik pusat Pemenuhan kewajiban Perseroan terhadap ketentuan, peraturan maupun daerah termasuk perundang-undangan serta peraturan lainnya. instansi yang ada di dalamnya Pemenuhan kewajiban pelaporan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dan Pajak-pajak Perseroan. Penyampaian Laporan Perseroan kepada Instansi Pemerintah terkait seperti Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Kementerian Negara BUMN dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). 3 Pemegang saham Penjaminan hak setiap Pemegang Saham sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, semua keputusan yang diambil secara sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian informasi material yang lengkap, akurat dan tepat waktu kepada Pemegang Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran Dividen bagi para Pemegang Saham secara tepat waktu, adil dan transparan. Membangun Masa Depan Berkelanjutan 29

30 No Pemangku Kepentingan Keterkaitan dan metode pembinaan hubungan 4 Pelanggan Penjaminan kualitas produk layanan Pertemuan berkala untuk membahas berbagai hal terkait pelaksanaan kontrak yang sudah disepakati. Survei berkala untuk mengetahui kepuasan pelanggan. Menjaga privasi pelanggan 5 Mitra usaha/pemasok/ Pengadaan Barang dan Jasa secara adil, transparan, dan menghindari Kontraktor praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) Pemilihan Mitra Usaha yang memiliki nilai-nilai serta etika bisnis yang sama dengan Perseroan. Pelaksanaan hak/kewajiban yang telah disepakati bersama secara konsisten 6 Pesaing Penerapan kaidah-kaidah persaingan yang sehat dan beretika, diantaranya dengan ikut berpartisipasi dan berkompetisi dalam proses yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam rangka memperoleh konsesi jalan tol secara fair sesuai dengan peraturan dan kaidah-kaidah etika bisnis yang berlaku. Sehingga Jasa Marga tidak pernah menghadapi tuduhan pelanggaran persaingan usaha. [SO7] 7 Kreditur Penyediaan keterbukaan informasi yang aktual dan prospektif diantaranya melalui ketersediaan informasi seperti saham Perseroan (JSMR) antara lain di website Perseroan, Laporan Tahunan Perseroan, Paparan Publik dan Media Massa. Pelaksanaan kewajiban Perseroan kepada Kreditur/Investor secara tepat waktu. Pelaksanaan hak/kewajiban yang telah disepakati bersama secara konsisten. 8 Komunitas Masyarakat dan Pelaksanaan AMDAL sebelum pembangunan jalan tol dan pengelolaan lembaganya RKL dan RPL pada saat jalan tol beroperasi. Pelaksanaan Program Kemitraan, Bina Lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikembangkan dan dilaksanakan ke arah peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar jalan tol Perseroan, dengan fokus utama kepada Program Kemitraan, Bantuan Pendidikan dan Kesenian, Bantuan Kesehatan, Fasilitas Ibadah, dan Pendidikan terkait lalu lintas. 9 Media Massa Pelaksanaan prinsip-prinsip keterbukaan informasi yang selayaknya diketahui publik melalui penyampaian berita (press release) maupun bentuk informasi lainnya. 30 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

31 KESUNGGUHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN Aktivitas operasional suatu perusahaan baik besar maupun kecil pasti memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Seperti pada umumnya perusahaan, untuk mendapatkan manfaat dari proses bisnis ada dampak negatif yang harus diterima sebagai bentuk konsekuensi. Upaya perusahaan untuk meningkatkan dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif dari aktivitas bisnisnya merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Meminimalisasi dampak negatif akibat pembangunan dan pengelolaan jalan tol dan meningkatkan manfaatnya merupakan kesungguhan Jasa Marga dalam pengelolaan lingkungan. Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan baik di cabang, unit, maupun kantor pusat menghasilkan dampak negatif dengan skala yang bervariasi. Pembangunan jalan tol yang mengkonversi area hijau yang memiliki keanekaragaman hayati didalamnya, pengelolaan jalan tol yang menambah intensitas polusi udara, pemanfaatan bahan bakar tak terbaharukan untuk operasional, penggunaan air dan kertas untuk berbagai tujuan maupun kegiatan operasional lainnya merupakan beberapa bentuk dampak yang ditimbulkan dari aktivitas bisnis yang dilakukan Jasa Marga. [EN12] [EN29] Kebijakan dan Etika Pengelolaan Lingkungan Upaya untuk melakukan pengelolaan lingkungan adalah wujud tanggung jawab yang menjadi prioritas pertama Jasa Marga. Direksi dan Manajemen berkomitmen untuk menerapkan kebijakan lingkungan yang didasarkan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Membangun Masa Depan Berkelanjutan 31

32 11 tahun 2006 tentang Kewajiban Perseroan Melengkapi Dokumen Amdal (KA-Kerangka Acuan Amdal), Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 45 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), serta Surat Edaran Direksi Nomor 18/SE/2010 mengenai Penghematan Energi dan Pelestarian Lingkungan. Melalui komitmen yang tertuang dalam pedoman RKL dan RPL ini Perseroan mengimplementasikan strategi pengelolaan lingkungan hidup yang berorientasi pada keramah lingkungan aktivitas operasi dan konservasi keanekaragaman hayati. [EN14] Melampaui kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, Jasa Marga memastikan bahwa tidak ada aktivitas operasional yang menyalahi ketentuan yang telah diarahkan oleh pemerintah. Perseroan selalu menerapkan kebijakan untuk mitigasi dampak lingkungan dari setiap proyek jalan tol. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah salah satu langkah yang dilaksanakan Jasa Marga untuk memastikan jalan tol yang dibangun tidak akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Kebijakan terhadap lingkungan tidak hanya dilakukan sebelum proyek dikembangkan, melainkan ketika dikerjakan dan setelah proyek beroperasi. 2. Penggunaan produk produk yang mengacu kepada eco product (produksi yang ramah lingkungan) 3. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon yang harus dilakukan. Dengan mengimplementasikan kebijakan kebijakan tersebut, hingga akhir periode pelaporan tidak ada pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan yang dilakukan sehingga Jasa Marga bebas dari nilai moneter denda. [EN28] [S08] Penggunaan Material Jasa Marga dalam membangun jalan tol berupaya menggunakan material material kokoh yang akan menghasilkan kualitas jalan yang baik tanpa melupakan aspek ramah lingkungan dari material tersebut. Material utama untuk perbaikan jalan tol dan fasilitasnya terdiri dari aggregat, aspal, pasir, semen maupun beberapa material lain. Tidak ada material yang tergolong sebagai Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) yang digunakan dalam proses ini. Sehingga tidak ada material limbah bahan berat yang ditransportasikan maupun diolah untuk digunakan kembali. Informasi mengenai penggunaan material berdasarkan volume penggunaan material utama terlampir pada lampiran [EN1] [EN2] [EN22] [EN23] [EN24] Dalam pembangunan jalan tol, Jasa Marga mengkaji aspek fisik kimia, topografi, ekologi, sosio ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari pemilihan material yang sebisa mungkin dapat didaur ulang hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi udara yang timbul akibat produk layanan. [EN26] Melalui Surat Edaran Nomor 18/SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui kebijakan kebijakan berikut ini: [EN26] 1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan perusahaan. Pada periode pelaporan ini, residu dari material utama ini tidak didaur ulang. Hasil sisa material utama yang digunakan dalam proses operasional merupakan residu yang dihasilkan dari perbaikan konstruksi jalan tol diantaranya adalah aspal bekas. Salah satu bentuk pemanfaatan material residu ini adalah untuk pembangunan jalan di daerah sekitar ruas jalan tol yang sedang dibangun, contohnya adalah jalan pemukiman Warga Cikeas Sukaraja. [EN2] [EN26] Pemanfaatan dan Penghematan Energi Kebutuhan energi terbesar Jasa Marga adalah bahan bakar fosil yang merupakan sumber energi primer dan digunakan untuk menunjang operasional dalam pengangkutan material jalan tol. Pemanfaatan sumber energi primer ini terdiri dari solar dan bensin 32 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

33 yang digunakan sebagai sumber energi kendaraan operasional. Data mengenai penggunaan energi langsung ini tersaji pada lampiran EN3. [EN3] Selain penggunaan energi langsung, Jasa Marga juga memanfaatkan energi tidak langsung yang digunakan untuk proses pengelolaan kantor, gerbang tol, maupun fasilitas lain sepanjang jalan tol. Sumber primer energi tidak langsung ini adalah listrik yang dipenuhi melalui pasokan PT PLN (Persero). Penggunaan energi tidak langsung lainnya adalah solar yang dimanfaatkan sebagai bahan energi untuk menjalankan genset di wilayah kerja operasi Perseroan. Data lengkap mengenai penggunaan energi tidak langsung tersaji dalam lampiran EN4 laporan ini. [EN4] Jasa Marga tidak memungkiri bahwa sumber energi yang digunakan dalam proses operasional pengelolaan jalan tol umumnya merupakan sumber energi tak terbaharukan. Namun demikian, Perseroan berupaya mencari solusi alternatif untuk melakukan konservasi dan efisiensi energi, serta mengupayakan sumber energi alternatif yang terbarukan yang dapat menunjang kegiatan operasional jalan tol. Sebagai perusahaan yang mengelola jalan tol selain bahan bakar fosil, penggunaan listrik sebagai sumber energi merupakan salah satu penggunaan terbesar di Perseroan yang digunakan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU). Mengingat pentingnya penerangan jalan dan juga upaya Perseroan dalam menghemat energi, memacu Perseroan untuk mencari sumber listrik alternatif sebagai pengganti sumber listrik yang selama ini mengandalkan sumber dari PLN. [EN5] [EN6] Selain untuk menghemat pemakaian listrik, pemakaian energi dengan sinar matahari, khususnya untuk penerangan jalan menjawab permasalahan pada lokasi jalan yang sulit dijangkau aliran PLN sehingga lokasilokasi rawan kecelakaan dapat penerangan saat malam hari. [EN7] Beberapa ruas saat ini sudah mulai menerapkan sumber listrik alternatif sebagai sumber energi listrik untuk penerangan jalan. Salah satu ruas yang menjadi pilot project yaitu ruas Cipularang (Cikampek Purwakarta Padalarang). Jumlah penerangan jalan umum yang baru terpasang saat ini sebanyak 190 titik sepanjang Ruas Cipularang. Penghematan energi ini akan disusul oleh ruas-ruas tol Jasa Marga lainnya, seperti yang telah dilaksanakan di Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng sepanjang 38 Km yang menggunakan tenaga surya atau solar cell untuk lampu penerangan jalan umum. Jumlah tiang lampu yang dipasang sepanjang ruas tol tersebut sebanyak titik lampu, yang mulai digunakan pada Bulan Mei 2012 lalu. Selain itu, pada Juli 2012 Perseroan telah menambah 115 titik lampu PJU LED Tenaga Surya di tepi Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo. Upaya-upaya ini merupakan inisiatif Jasa Marga dalam mengurangi konsumsi energi tidak langsung. Nilai total pengurangan konsumsi energi yang dicapai sebagai dampak positif kebijakan ini adalah penghematan 3.288KWh/bulan. [EN5] [EN6] [EN7] Pemanfaatan dan Daur Ulang Air Kebutuhan air dalam proses bisnis Jasa Marga umumnya hanya digunakan untuk konsumsi pekerja terhadap kebutuhan Rumah Tangga Kantor (RTK). Konsumsi ini berlaku untuk seluruh kantor pusat, cabang maupun unit operasi. Pemenuhan kebutuhan air di Jasa Marga diperoleh dari beberapa sumber. Tabel berikut menjelaskan volume kebutuhan air yang digunakan Jasa Marga selama periode pelaporan. Dikarena pemanfaatan air hanya diperuntukkan untuk konsumsi RTK, maka dampak yang ditimbulkan terhadap volume air dalam badan air sangat kecil. Total volume air terpakai berasal dari dua jenis sumber adalah 222,9 ribu m 3. Tidak ada limbah berat yang dihasilkan sebagai produk buangan. Namun demikian, Jasa Marga tetap menerapkan kebijakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sederhana sebagai metode untuk mendaur ulang air. [EN8] [EN22] Membangun Masa Depan Berkelanjutan 33

34 Keberadaan air tanah di bawah konstruksi jalan tol mengancam stabilitas dan keamanan badan jalan tol itu sendiri. Oleh karena itu pada daerah tertentu, air tanah harus dipompa keluar dari timbunan badan jalan tol. Perseroan memanfaatkan pembuangan air tanah ini untuk disalurkan kepada masyarakat sekitar, yaitu untuk kebutuhan MCK. Selain itu Jasa Marga juga turut membangun fasilitas MCK termasuk kamar mandi untuk melayani kebutuhan akan fasilitas air bagi masyarakat di sekitar jalan tol. [EN9] Jasa Marga belum melakukan penghitungan terhadap total volume air yang didaur ulang. Inisiatif untuk memanfaatkan kembali air limbah merupakan salah satu kegiatan pengelolaan lingkungan. Air langsung dialirkan pada saluran pembuangan yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah. Pengukuran secara presisi jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan belum dilakukan pada periode pelaporan ini. Namun, melihat kemungkinan bahwa peruntukkan air adalah untuk RTK, maka kualitas air yang dihasikan adakah kualitas C atau D yang digunakan kembali untuk penyiraman area hijau. [EN10] [EN21] [EN25] Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca Jasa Marga menyadari bahwa salah satu dampak yang dihasilkan dari pengelolaan jalan tol adalah polusi udara dari kendaraan bermotor yang merupakan pelanggan produk layanan Perseroan. Keluarnya CO 2 sebagai produk buangan kendaraan ini, notabene merupakan sumber terbesar yang mengakibatkan efek Gas Rumah Kaca (GRK). Penghitungan GRK di wilayah operasi Perseroan dilakukan dilakukan dengan metode sampling pada beberapa titik dalam ruas jalan tol. Nilai penghitungan pada titik titik sampling tersebut kemudian dirata rata sebagai nilai emisi GRK dari wilayah. Data lengkap hasil pengukuran emisi GRK pada wilayah operasional Perseroan terlampir pada lampiran EN16 dan EN17 dalam laporan ini. [EN16] [EN17] Sebagai bentuk upaya untuk mengurangi konsentrasi dari GRK, Jasa Marga bertekad untuk mengimplementasikan proyek penghutanan jalan tol dengan melakukan kegiatan penanaman pohon terencana di sekitar area jalan tol seluruh wilayah operasional. Kebijakan yang diambil Perseroan adalah dengan menanam pohonpohon seperti Trembesi, Mahoni, Gladogan Tiang, Bintaro, dan Jati. Ki hujan, pohon hujan, atau trembesi yang dapat menyerap 28 ton karbondioksida (CO 2 ) per tahunnya, dibandingkan pohon biasa yang rata-rata hanya mampu menyerap 1 ton karbondioksida (CO 2 ) dalam waktu 20 tahun. Dengan demikian penanaman pohon ini dapat mengurangi pencemaran udara. [EN13] [EN14] [EN18] Upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab Jasa Marga terhadap perubahan iklim yang berimbas kepada pemanasan global. Sekitar 161 ribu pohon ditanam pada tahun Jumlah pohon yang ditanam ini 15,8% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai investasi yang dikeluarkan untuk upaya ini sepanjang tahun 2012 adalah Rp 9,28 miliar. Data lengkap mengenai program penghutanan jalan tol sebagai salah satu solusi mengurangi GRK terlampir pada lampiran EN18. [EN18] [EN30] Selain dari upaya penghutanan jalan tol dengan pohon pohon yang mampu menyerap CO 2, Perseroan juga menerapkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Negara BUMN dalam rangka pemakaian BBM non subsidi dengan nilai oktan yang lebih tinggi. Penggunaan BBM dengan nilai oktan lebih tinggi ini merupakan salah satu bentuk inisiatif pengurangan emisi CO 2 yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, karena emisi gas buangan yang dikeluarkan oleh BBM tersebut lebih ramah lingkungan. [EN18] Selain kebijakan tersebut, Perseroan juga menerapkan kebijakan kebijakan lain terkait pengendalian polusi dan efek GRK, antara lain: [EN26] 1. Perbaikan emisi gas buang 2. Efisiensi hemat energi 3. Pengembangan energi alternatif ramah lingkungan Selain kesungguhan untuk menekan efek dari GRK, Jasa Marga juga berupaya dalam menekan penggunaan emisi bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon (ozonedepleting substances/ods). Jasa Marga secara kontinyu telah melakukan pengukuran secara terperinci. Bentuk senyawa ODS yang telah dilakukan pengukuran adalah CO, O 3, dan HC. Nilai rata rata pengukuran senyawa senyawa tersebut terlampir pada lampiran EN19. [EN19] 34 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

35 Selain pengukuran GRK, pengukuran emisi udara signifikan yang timbul terkait pengelolaan produk layanan Jasa Marga dilakukan dengan motode yang sama pada seluruh wilayah operasi. Upaya pengukuran ini merupakan bentuk monitoring terhadap kualitas lingkungan. Emisi udara seperti NO 2, SO 2, maupun kandungan logam berat lain yang terkandung (Pb4+) dan debu diukur secara presisi berdasarkan kadar yang keluar. Sumber dari emisi udara tersebut berasal dari hasil pembakaran BBM kendaraan pengguna jalan tol. Untuk lebih detail, lampiran EN20 menginformasikan secara terperinci hasil pengukuran tersebut. [EN20] Energi Ramah Lingkungan Kesungguhan pengelolaan lingkungan terus diupayakan Jasa Marga sebagai komitmen tanggung jawab untuk memimalisasi dampak negatif dari proses pengelolaan bisnis Perseroan. Secara bertahap Jasa Marga mulai mengembangkan sumber energi ramah lingkungan pada area jalan tol, baik untuk dengan menggunakan tenaga surya (solar cell) sebagai sumber penerangan jalan umum maupun pemanfaatan lampu Light Emitting Diode (LED). [EN5] [EN6] [EN7] Pemasangan Penerangan Jalan Umum(PJU) solar cell utamanya adalah untuk meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan pada wilayah-wilayah black spot di sepanjang jalan tol, juga penyediaan pencahayaan pada wilayah-wilayah yang belum terdapat jaringan listrik dan hal ini terkait pula dengan peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Namun lebih dari itu, kebijakan yang diambil Perseroan merupakan langkah strategis yang berdampak langsung dan memiliki multiplier effects. [EN7] Nilai strategis dari pemanfaan PJU Solar cell ini selain sebagai penyediaan pencahayaan juga mendukung strategi dunia untuk ikut ambil bagian dalam mengurangi penggunaan bahan bakar minyak melalui konservasi energi, menyediakan sumber-sumber energi alternatif, green construction, carbon trade, dan lain-lain. Secara nasional, kebijakan ini merupakan perwujudan dari Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2009 mengenai Konservasi Energi dan Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 mengenai Penghematan Penggunaan Energi dan Air. Lebih dari kepatuhan regulasi, implementasi PJU Solar cell ini mendukung rencana pemerintah untuk menurunkan Efek Gas Rumah Kaca (Greenhouse Effect) hingga 26% pada tahun Tabel Populasi PJU Solar Cell di Jalan Tol yang Dioperasikan Jasa Marga [EN5] [EN6] [EN7] No Ruas Jalan Tol Single Ornamen (Unit) Double Ornamen (Unit) Jumlah Lampu (Titik) 1. Dalam Kota Jakarta Jakarta-Cikampek Purwakarta-Bandung-Cileunyi Jakarta-Bogor-Ciawi Membangun Masa Depan Berkelanjutan 35

36 Mitigasi Dampak Lingkungan Jasa Marga sebagai perusahaan pengembang dan operator jalan tol selalu melakukan AMDAL sebelum membangun jalan tol baru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Kegiatan AMDAL dilakukan mulai dari pra konstruksi, proses konstruksi hingga jalan tol beroperasi. Hal ini wajib dilakukan untuk memastikan jalan tol yang dibangun tidak akan mengakibatkan kerusakan lingkungan. atau mengganggu ekosistem di laut. Segera setelah konstruksi selesai, maka timbunan batu kapur tersebut akan dikeruk kembali sehingga tidak akan membendung atau mengganggu arus air laut yang melewati sela-sela tiang pancang jalan tol tersebut. Hingga Akhir tahun 2012, sebanyak m3 timbunan batu kapur telah dipergunakan untuk membangun jalan kerja dan dirasakan akan efektif untuk mempercepat proses pembangunan jalan tol tersebut. Dalam penyusunan AMDAL proyek jalan tol, Jasa Marga selalu melibatkan seluruh stakeholders terkait, termasuk di dalamnya adalah masyarakat di sekitar proyek ataupun yang memiliki kemungkinan terkena dampak dari proyek pembangunan jalan tol tersebut. Faktor faktor seperti keseimbangan ekologi, keanekaragaman hayati, perubahan iklim merupakan beberapa faktor lingkungan penentu pembangunan jalan tol. Dari keseluruhan ruas tol yang dikelola oleh Perseroan, hanya satu jalan tol yang bersinggungan dengan daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar daerah yang diproteksi. Area tersebut adalah ruas jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa yang memiliki panjang 10 km. Proyek jalan tol ini bersinggungan dengan wilayah Taman Hutan Rakyat (Tahura) mangrove seluas 5,8 ha, dimana 1,5 ha lahan mangrove terpakai untuk konstruksi. Untuk mengatasi hal tersebut PT Jasamarga Bali Tol (JBT) berkomitmen untuk melakukan penghutanan kembali (re-foresting) mangrove di sepanjang jalan tol. Untuk permulaan JBT telah melakukan penanaman batang mangrove yang dilakukan di wilayah Benoa dan Bundaran Ngurah Rai. Dalam rangka pembangunan Jalan Tol Bali, pada area perairan dangkal (terpengaruh kondisi pasang surut), digunakan metode timbunan sementara untuk jalan kerja dengan menggunakan material batu kapur atau limestone. Sifat batuan yang terdiri dari kalsium carbonate atau mineral calcite berasal dari organisme laut (sama dengan tanah di bawah laut), sehingga pembuatan jalan kerja ini tidak merusak Hingga akhir periode pelaporan, ruas jalan ini belum dioperasikan. Namun demikian, sebagai upaya untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari pembangunan jalan tol, selain mitigasi melalui AMDAL, Perseroan juga telah memastikan bahwa tidak ada spesies Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada area tersebut dan melakukan upaya restorasi habitat melalui penanaman pohon kembali. [EN11] [EN12] [EN13] [EN14] [EN15] Penerapan mitigasi dampak lingkungan terus diimplementasikan hingga pasca konstruksi. Sebagai contohnya adalah perubahan iklim yang menyebabkan potensi terjadinya banjir pada area jalan tol, maka diperlukan tindak lindung yang tepat untuk menanggulangi risiko tersebut, baik dengan merubah saluran tertutup menjadi terbuka dan memantau efektivitas perubahan tersebut, agar intensitas hujan yang tinggi dapat terpantau. Selain itu, tindak lindung yang lain dengan memasang patok ukur sebagai Early Warning System. Sebagai bagian dari mitigasi dampak lingkungan, Perseroan juga secara rutin melakukan pembersihan sungai dan kali yang melintas jalan tol hingga radius beberapa ratus meter dari ruas jalan tol. Hal ini dilakukan agar aliran sungai dapat mengalir dengan lancar dan tidak mengalami hambatan, sehingga tidak berkontribusi sebagai penyebab banjir. Detil mengenai mitigasi dampak lingkungan yang dilakukan Jasa Marga menyangkut bidang operasional adalah sebagai berikut. 36 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

37 Tabel Mitigasi Dampak Lingkungan No Risiko Penyebab Mitigasi 1. Banjir 1. Intensitas curah hujan tinggi, 2. Badan air disekitar jalan tol tidak mampu lagi menampung air hujan 3. Saluran air tersumbat sampah. 2. Longsor Saluran air tidak berfungsi akibat tersumbat semak semak sehingga aliran air tidak terkendali dan meluber di lereng badan jalan 1. Merubah saluran tertutup menjadi terbuka dan memantau efektivitas perubahan tersebut 2. Memasang patok ukur sebagai early warning system 3. Pembersihan rutin lumpur dan sedimentasi badan air 4. Koordinasi dengan pihak terkait 1. Memasang konstruksi penahan tanah (sheet pile dan bronjong) 2. Perkuatan/stabilisasi lereng 3. Memperbaiki sistem drainase dan weep holes 4. Inspeksi rutin dan pemantauan efektivitas patok geser dan inklinometer sebagai early warning system Membangun Masa Depan Berkelanjutan 37

38 MEMBANGUN MASA DEPAN Dinamika perubahan kondisi perekonomian nasional dan dunia yang silih berganti merupakan tantangan besar di tahun mendatang. Mengakhiri tahun 2012, kesungguhan kerja keras seluruh insan Jasa Marga akhirnya menghasilkan capaian kinerja yang positif. Capaian ini ditandai dengan pendapatan yang meningkat dan sejalan dengan peningkatan laba bersih Perseroan. Pendapatan utama tahun 2012 yang diterima Perseroan berasal dari pengoperasian dan pengelolaan jalan tol. Laba bersih Perseroan mencapai Rp 1,60 triliun meningkat sebesar 33,92% dibandingkan tahun Tabel Nilai Ekonomi Langsung (dalam miliar rupiah) [EC1] Per 31 Desember 2012 No. I II Nilai Ekonomi Langsung Periode Pelaporan Pendapatan a. Pendapatan tol 5.581, , ,11 b. Pendapatan non tol ,31 72,48 Jumlah pendapatan nilai ekonomi 5.725, , ,58 Distribusi nilai ekonomi Biaya operasi 1.978, , ,53 Gaji dan tunjangan manfaat (karyawan, direksi dan komisaris) 1.146, ,97 916,86 Pembayaran Deviden 640,84 535,78 716,09 Pembayaran kepada Pemerintah (Pajak) 519,44 410,89 291,85 Keterangan: Biaya operasi pada bagian ini memiliki unsur pajak 38 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

39 Besaran pendapatan yang diterima sepenuhnya berasal dari hasil kegiatan operasional maupun usaha Perseroan dan tidak ada yang diperoleh dari pemerintah. Besaran pengeluaran ini diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya memenuhi semua kewajiban Perseroan. Namun demikian, tidak ada bantuan finansial maupun kontribusi lain kepada partai politik, politisi serta kegiatan politis lainnya. [EC4] [SO6] Nilai distribusi ekonomi yang dilaporkan Jasa Marga dalam variabel biaya operasi termasuk didalamnya implikasi finansial dan risiko akibat adanya perubahan iklim. Faktor perubahan cuaca seperti curah hujan yang tinggi mempengaruhi pengelolaan operasional jalan tol yang dapat berimbas pada tidak beroperasinya jalan. Sebagai bentuk mitigasi terhadap hal itu, Perseroan melakukan langkah langkah preventif untuk mengantisipasi perubahan iklim tersebut. Program bina lingkungan seperti penghutanan jalan tol maupun pembuatan biopori adalah beberapa langkah preventif yang dilakukan Perseroan. [EC2] [EN26] Seiring dengan pencapaian dalam bidang ekonomi, Perseroan pun melakukan pembenahan diri baik dari segi operasional maupun non operasional. Mengikuti perubahan standarisasi pelaporan akuntansi, pada tahun ini Perseroan telah mengimplementasikan IFRS ISAK 16 dalam metode pelaporan akuntansi-nya. Sejalan dengan itu, untuk memberikan nilai tambah bagi para stakeholders, Perseroan menampilkan Laporan Keberlanjutan dengan standarisasi GRI 3.1 secara menyeluruh untuk menginformasikan konstruksi nilai tambah dalam membangun masa depan perusahaan. Perseroan terus berupaya menambakan nilai bagi para stakeholders-nya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penerapan perjanjian investasi untuk pengembangan usaha yang dibuat berdasarkan kepatuhan bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai HAM. Namun demikian hingga periode pelaporan ini berakhir, Jasa Marga belum dapat memuat klausul HAM secara khusus pada perjanjian investasinya. Umumnya Jasa Marga berpedoman pada UU Ketenagakerjaan serta norma norma yang berlaku yang mencakup aspek HAM. Namun demikian, Jasa Marga telah berkomitmen untuk mengimplementasikannya dalam pelatihan terkait HAM kepada karyawan. Selama periode pelaporan, telah terdistribusi jam pelatihan HAM kepada 42 karyawan dengan rata rata pelatihan adalah 69 jam/ orang. [HR1] [HR3] [HR8] Harmonisasi dengan Masyarakat Lokal Membangun bersama masyarakat dalam satu konteks mencapai kesejahteraan bersama adalah salah satu upaya yang ingin terus dijalankan Jasa Marga sebagai bentuk harmonisasi kehidupan. Keberadaan wilayah operasional Perseroan yang tersebar luas di berbagai daerah harus dapat memberikan kontribusi pengembangan kesejahteraan baik bagi perusahaan pemasok lokal maupun masyarakat. [EC6] Membangun Masa Depan Berkelanjutan 39

40 Kerjasama dengan perusahaan pemasok lokal tentunya akan mengembangkan skala bisnis dari perusahaan tersebut. Kebutuhan tenaga kerja lokal sebagai tenaga alih daya untuk membantu proses pengelolaan operasional merupakan salah satu upaya Jasa Marga dalam memajukan perusahaan pemasok tenaga kerja lokal yang secara tidak langsung berimbas kepada rekrutmen tenaga kerja lokal. [EC7][EC9] Dalam perjanjian kerjasama dengan perusahaan pemasok, Jasa Marga menekankan pentingnya menghargai nilai-nilai universal HAM. Tidak mempekerjakan pekerja anak atau di bawah umur, tidak melakukan diskriminasi dalam penerimaan tenaga kerja, dan menghindari segala bentuk pemaksaan kehendak yang dapat memunculkan konflik dengan penduduk, serta memenuhi hak-hak normatif para pekerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan adalah bentuk bentuk perjanjian yang menjadi prasyarat perjanjian. Hingga periode ini berakhir, tidak ada pelaporan pelanggaran kasus HAM yang disampaikan oleh penduduk asli. [HR2] [HR9] [HR10] [HR11] Tabel Data Jumlah Tenaga Kerja Lokal [EC9] [EC7] No. Wilayah kerja Pengumpul Tol Penghitung Tiket Posisi Petugas Medis Patroli Pengemudi Seatle Pengemudi Ambulance 1 Jagorawi Jakarta Cikampek Jakarta Tangerang Cawang Tomang Cengkareng Jumlah Purbaleunyi Surabaya Gempol Semarang Belmera Palikanci TOTAL Sepanjang tahun 2012, pemberdayaan tenaga kerja lokal dalam aktivitas bisnis Perseroan berjumlah 2275 orang yang tersebar di seluruh cabang Perseroan. Peningkatan ini adalah wujud perhatian Jasa Marga dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat lokal. [EC9] 40 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

41 JASA MARGA DAN KOMITMEN PELAYANAN PELANGGAN Pelanggan merupakan prioritas pertama yang menjadi perhatian Jasa Marga dalam pemenuhan segala kebutuhan terhadap produk layanan Perseroan. Prioritasi Jasa Marga dalam tanggung jawab terhadap produk layanan ini diwujudkan melalui komitmen dan implementasi untuk terus menerus meningkatkan kualitas produk layanan kepada para pelanggan. Realisasi komitmen ini dilakukan dengan langkahlangkah strategis sebagai berikut: 1. Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi antrian di gerbang gerbang tol. 2. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan. 3. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional. Strategi Pelayanan Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi antrian di gerbang gerbang tol Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional Aplikasi 1. Penerapan Hijau Hijau Hijau pada gerbang tol padat 2. Penerapan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) pada gerbang tol yang padat 3. e-toll Card 4. e-toll Pass 1. Penerapan sistem contra flow 2. Penyediaan sarana teknologi operasional (CCTV, VMS, RTMS, Fiver Optic) 3. Diversifikasi penyampaian informasi (Jasa Marga Traffic Information Center) 4. Implementasi teknologi komunikasi (aplikasi mobile, live streaming CCTV, website, twitter) 1. Pemasangan PJU tenaga surya 2. Optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan kapasitas gerbang tol. Membangun Masa Depan Berkelanjutan 41

42 Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Standar Dalam proses pelayanan pelanggan terhadap produk layanan, Jasa Marga menerapkan sistem pelayanan terintegrasi dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan terhadap produk layanan Jasa Marga yang berupa akses jalan tol yang notabene merupakan produk pendukung transportasi non kemasan. Implementasi dari pelayanan ini didasarkan atas Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005 tentang standar pelayanan minimal yang harus dicapai Badan Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Standar Pelayanan Minimal mengatur enam aspek susbtansi pelayanan yang meliputi kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibiltas, mobilitas, keselamatan, unit pertolongan/ penyelamatan dan bantuan pelayanan. [EN27] [PR1] Sepanjang tahun 2012, Jasa Marga telah melayani lebih dari 1,20 miliar transaksi, naik 10,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Data lengkap mengenai jumlah pelayanan pelanggan ini terlampir pada lampiran PR laporan ini. Untuk menjaga kualitas pelayanan, Jasa Marga terus melakukan perbaikan jalan tol sehingga memenuhi indikator penilaian SPM yang dievaluasi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Informasi pencapaian SPM jalan tol ini terlampir pada lampiran PR3. Hasil penilaian BPJT dan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan ini memastikan bahwa Jasa Marga telah memenuhi peraturan SPM dan menjamin kesehatan produk layanan serta keamanan pelanggan. [PR1] [PR2] Informasi Produk Layanan Jalan Tol Salah satu poin penting dalam evaluasi SPM BPJT adalah indikator marka jalan, penerangan jalan umum wilayah perkotaan, serta pagar rumija yang merupakan jenis jenis fasiltas yang menjadi persyaratan produk layanan jalan tol. Evaluasi dan penilaian SPM BPJT (terlampir pada lampiran PR3) menunjukkan hasil bahwa jalan tol Perseroan telah memenuhi standar penyediaan fasilitas produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan. [PR3] Hasil evaluasi BPJT merupakan justifikasi dari kesesuaian produk layanan Perseroan dengan standar SPM Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 392/PRT/M/2005. Peningkatan kualitas dari produk layanan ini terus ditingkatkan dengan target melebihi standar peraturan yang berlaku (beyond the standard s expectation). Tidak adanya denda maupun pelanggaran hukum yang dikarenakan pelanggaran hak konsumen. Namun demikian, bila terdapat pelanggan yang mengajukan keluhan atas ketidaksesuaian antara standar informasi produk layanan dengan standar keinginan pelanggan, Jasa Marga memiliki pusat informasi (Jasa Marga Traffic Information Center atau JMTIC) sebagai media komunikasi pelanggan yang akan mencatat dan menindaklanjuti keluhan tersebut. [PR4] [PR9] Akses JMTIC dapat dijangkau pelanggan melalui beberapa jalur komunikasi, yaitu: Call center JMTIC , Website maupun Aplikasi mobile m.jasamargalive.com Bagan Jalur Komunikasi Pelanggan melalui JMTIC Pelanggan (Pengguna jalan tol) Customer Services Officer Management Representative Cabang Keluhan/Pengaduan Saran Beri Informasi Minta Bantuan Minta Informasi Saran CCTV, LAN TV, RTMS 42 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

43 Bagan alur komunikasi pelanggan melalui JMTIC dapat dijelaskan kedalam 4 alur proses yaitu 1. Pengguna Jalan Tol menghubungi Call Center yang diterima oleh petugas Customer Service Officer (CSO) untuk kemudian di identifikasi kebutuhannya berdasarkan 5 kategori yaitu : 1. Meminta Informasi 2. Meminta bantuan 3. Memberi Informasi 4. Pengaduan/Keluhan 5. Saran. 2. Jika pengguna jalan tol melakukan pengaduan atau saran, maka Kepala Shift JMTIC akan menerima pengaduan/saran itu untuk dilayani, 3. Bila pengaduan/saran tersebut sudah dapat tertangani langsung tanpa perlu tindak lanjut, maka tidak perlu dibuatkan form CPAR (Corrective Preventife Action Request) yang akan dikirimkan ke Cabang terkait. 4. Pengaduan/Saran yang perlu dilakukan tindak lanjut maka dibuatkan form CPAR untuk kemudian di tangani oleh Manajemen Representatif (MR) Cabang. Bila masalah sudah terselesaikan, maka MR cabang menghubungi Pengguna Jalan Tol tersebut untuk mengkonfirmasi kecukupan tindak lanjut tersebut. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Jasa Marga selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanannya, antara lain melalui pengukuran kepuasan pelanggan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan yang akan digunakan sebagai rujukan penyempurnaan Standar Service Excellence. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ini dilakukan melalui dua program, yaitu analisis data statistik yang masuk melalui JMTIC dan survei pelanggan yang dilakukan di seluruh ruas tol Perseroan. Tabel Frekuensi Kategori Pelayanan Berdasarkan Pelayanan yang di Berikan oleh JMTIC [PR5] Berdasarkan Tabel Jumlah Penelepon JMTIC tahun 2011 dan 2012, kenaikan jumlah penelepon dari tahun 2011 ke tahun 2012 adalah sebesar 45,05%. Pada Tahun 2012, jumlah penelepon yang melakukan pengaduan keluhan dan saran melalui Jasa Marga Traffic Information Center adalah berjumlah pengaduan, yang terdiri atas orang (0,24%) menyampaikan keluhan, dan 253 (0,05%) orang menyampaikan saran. Dari 1438 pengaduan tersebut, sejumlah pengaduan langsung ditangani oleh Kepala Shift JMTIC. Sedangkan 24 pengaduan diteruskan ke Cabang terkait melalui form Corrective and Preventive Action Request (CPAR). Dari 24 CPAR ke Cabang terkait, sejumlah 20 CPAR sudah di selesaikan, dan 4 CPAR yang masih dalam proses penanganan. Berdasarkan hal tersebut maka persentase penyelesaian pengaduan tahun 2012 sebesar 99,72% dapat terukur dari perbandingan Jumlah pengaduan yang masuk di JMTIC yang terselesaikan ditambah CPAR yang terselesaikan dibandingkan dengan pengaduan melalui CPAR yang belum terselesaikan. Tabel Penilaian Responden Terhadap Pelayanan Petugas Gerbang Tol No. Kategori Kepuasan Periode Pelaporan 2012 (%) 1 Sangat Baik 3,3 2 Baik 43,3 3 Antara Baik dan Buruk 46,7 4 Buruk 6,7 5 Sangat Buruk 0 Grafik Penilaian Responden Terhadap Pelayanan Petugas Gerbang Tol [PR5] 0% Sangat Buruk 3,3% Sangat Baik 43,3% Baik No. Kategori Pelayanan Periode Pelaporan Beri informasi Minta Bantuan Minta informasi Pengaduan/ keluhan Saran Total Pelayanan ,7% Buruk 46,7% Antara Baik dan Buruk Membangun Masa Depan Berkelanjutan 43

44 Hasil ini merupakan bukti komitmen Jasa Marga dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan kesungguhan seluruh insan Perseroan dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan bisnis maupun kompetitor di masa yang akan datang. [PR5] Komunikasi Pemasaran Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, maka pelanggan produk layanan Jasa Marga adalah pengguna jalan tol yang notabene menggunakan jalan sebagai media akses transportasi. Oleh karena itu Perseroan tidak melakukan komunikasi pemasaran yang bersifat promotif, dan dengan demikian tidak ada pelanggaran komunikasi pemasaran yang dilakukan. [PR6] [PR7] Perseroan juga memastikan baik dalam pelaksanaan survei maupun interaksi dengan pelanggan, Jasa Marga menjamin kerahasiaan, sehingga tidak ada pelanggaran terkait dengan kerahasiaan pelanggan yang ditujukan pada Perseroan. Jasa Marga juga tidak pernah dihadapkan pada sanksi denda maupun sanksi hukum lainnya terkait pelanggaran dalam pengadaan produk maupun penggunaannya. [PR8] [PR9] [SO8] 44 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

45 MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat penting yang memegang peranan dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. Kejelasan praktek hubungan kerja dan praktek tenaga kerja layak sangat mempengaruhi hubungan kerja antara Perseroan dan individu di dalamnya. Nilai penting dari aspek ketenagakerjaan ini merupakan dasar bagi Jasa Marga untuk memperlakukan tenaga kerjanya dengan praktek praktek ketenagakerjaan yang baik dan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan yang berlaku secara nasional. Jasa Marga dalam memperlakukan tenaga kerjanya (pegawai) memiliki dasar yang bersesuaian dengan Undang undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dasar hukum ini yang menjadi ketentuan Jasa Marga untuk melaksanakan aktivitas ketenagakerjaan. Perseroan yang memiliki aktivitas bisnis dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol memiliki klasifikasi angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dijalankan. Klasifikasi ketenagakerjaan Perseroan adalah sebagai berikut: Berdasarkan jenis pekerjaan terdiri dari pekerja operasional dan pekerja non operasional Berdasarkan kontrak pekerjaan terdiri dari pekerja tetap dan pekerja tidak tetap Bersasarkan wilayah terdiri dari pekerja di kantor pusat, cabang dan proyek Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mempekerjakan 5075 orang, yang 100% merupakan pekerja tetap. Selain kelompok pekerja ini, Perseroan juga didukung oleh pekerja alih daya (outsourcing) yang dipekerjakan berdasarkan kontrak untuk pekerjaan tertentu. Secara hubungan industrial, keberadaan pekerja alih daya menjadi tanggung jawab dari perusahaan penyalur SDM rekanan Perseroan. Namun demikian, Jasa Marga bertanggung jawab pada pemenuhan kewajiban terkait operasional di lokasi penempatan. Data komposisi tenaga kerja Perseroan tertera pada tabel dan diagram dibawah ini. [LA1] Membangun Masa Depan Berkelanjutan 45

46 Tabel Komposisi Tenaga Kerja [LA1] Wilayah Kerja Jenis Pekerjaan Kantor Pusat Kantor Operasi Jumlah Karyawan Tetap Operasional Non operasional Tabel Komposisi Tenaga Kerja Tetap Berdasarkan Jenis Pekerjaan Dan Wilayah Kerja [LA1] No Unit Kerja Non Operasional Operasional Jumlah 1 Kantor Pusat Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Jumlah Persentase 31,61% 68,39% 100% Grafik Komposisi Tenaga Kerja Tetap Berdasarkan Jenis Pekerjaan Dan Wilayah Kerja [LA1] (Data aktual terlampir pada lampiran LA) Pekerja Non-Operasional 10,04% Cabang Jakarta -Cikampek 7,17% Cabang Purbaleunyi 9,29% Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng 6,67% Cabang Surabaya-Gempol 7,79% Cabang Jakarta-Tangerang 7,61% Cabang Jagorawi 3,74% Cabang Semarang 3,49% Cabang Belmera 5,67% Kantor Proyek 7,98% Tenaga diperbantukan 27,74% Kantor Pusat 2,81% Cabang Palikanci 46 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

47 Pekerja Operasional 4,72% 3,57% Cabang Palikanci Cabang Belmera 0,03% Kantor Proyek 0,84% Tenaga diperbantukan 0,72% Kantor Pusat 15,27% Cabang Jagorawi 4,44% Cabang Semarang 11,09% Cabang Purbaleunyi 19,16% Cabang Cawang- Tomang-Cengkareng 10,60% Cabang Jakarta- Tangerang 12,19% Cabang Surabaya-Gempol 17,37% Cabang Jakarta -Cikampek Tabel Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Unit Kerja S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah 1 Kantor Pusat Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Total Persentase 0,10% 10,05% 0,32% 85,42% 2,23% 1,89% 100,00% Grafik Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan [LA1] [LA13] (Data aktual terlampir pada lampiran LA) 2,23% Sekolah Menengah Pertama 0,10% Pascasarjana (S2) 1,89% Sekolah Dasar 10,05% Sarjana 0,32% Diploma 85,42% Sekolah Menengah Atas Membangun Masa Depan Berkelanjutan 47

48 Tabel Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Usia [LA1] [LA13] No Unit Kerja Usia (Tahun) >51 Jumlah 1 Kantor Pusat Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Total Persentase 0,87% 1,73% 7,05% 21,04% 24,39% 27,23% 17,67% 100,00% Grafik Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Usia [LA1] [LA13] (Data aktual terlampir pada lampiran LA) 0,87% 25 1,73% ,05% ,67% >51 21,04% ,23% ,39% Pada periode pelaporan ini, jumlah tenaga kerja Perseroan menurun 1,5 persen, dari 5154 pada 2011 menjadi 5075 pada Penurunan jumlah tenaga kerja ini disebabkan karena beberapa karyawan beralih status menjadi purna karya, adanya kebijakan zero growth policy (tidak menambah karyawan untuk mengganti karyawan yang hilang dan melakukan distribusi karyawan kepada anak perusahaan). Tidak ada penyampaian ketidakpuasan kepada Perseroan terkait praktek tenaga kerja yang tidak layak. Tidak ada pelanggaran kepatuhan terkait ketenagakerjaan seperti mempekerjakan pegawai di bawah umur, melakukan diskriminasi SARA terhadap pekerjanya maupun pelanggaran lain yang bertentangan dengan regulasi yang berlaku. Perseroan menjamin bahwa implementasi kepatuhan perundang undangan ketenagakerjaan yang dilakukan secara penuh. [LA2] [HR6] Pengembangan Kompetensi SDM Jasa Marga dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan SDM di lingkungan perusahaan Perseroan yang berbasis kompetensi melakukan pengelolaan SDM secara terencana dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan tahun Membangun Masa Depan Berkelanjutan

49 Perseroan menyadari bahwa SDM yang handal adalah kekuatan utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis. Komitmen tinggi untuk senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kualitas dari SDM menjadi prioritas Perseroan. Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan SDM ini diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakan berikut: 1. Pendidikan dan pelatihan SDM dilakukan berbasis kompetensi dengan tujuan: a. Menyiapkan kader pimpinan perusahaan yang visioner dan mampu mengelola bisnis dalam lingkungan yang kompetitif b. Mengembangkan karyawan agar memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai standar perusahaan maupun profesi sehingga mampu berkinerja baik. 2. Melakukan pengukuran secara periodik kesesuaian kompetensi jabatan maupun kompetensi organisasi 3. Melakukan program pendidikan dan pelatihan secara terencana, terstruktur dan sistematik sesuai kebutuhan bisinis dan pengembangan perusahaan 4. Jaminan hak bagi karyawan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan kebijakan tersebut, Perseroan merealisasikannya dengan membentuk unit strategis yang berfungsi sebagai learning center yaitu Jasa Marga Development Center (JMDC). Unit ini memiliki tugas dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk kepentingan perusahaan dan anak perusahaan guna mendukung pengembangan SDM perusahaan berbasis kompetensi. Sepanjang tahun 2012, JMDC telah memfasilitasi pendidikan dan pelatihan di perusahaan induk dengan total jam pelaksanaan pelatihan menurut kategori operasional dan non operasional dengan total trainee adalah orang. Rata rata jam pelatihan yang difasilitasi adalah 26,8 jam/orang. Sedangkan untuk pendidikan dan pelatihan terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja, Perseroan memfasilitasi 757 orang karyawan dengan rata rata jam adalah 16,1 jam/orang. Pengungkapan data pendidikan dan pelatihan di anak perusahaan diupayakan dapat tersedia pada periode pelaporan mendatang.[la10] [LA8] Tabel Pelatihan dan Pendidikan Karyawan [LA10] [LA8] No Wilayah Kerja Operasional Non Operasional Safety Jam Trainee Jam Trainee Jam Trainee 1 Kantor Pusat Belmera Jakarta-Tangerang CTC Jagorawi Jakarta Cikampek Purbaleunyi Palikanci Semarang Surabaya-Gempol TOTAL Membangun Masa Depan Berkelanjutan 49

50 Melalui pendidikan dan pelatihan kompetensi yang diberikan ini, Jasa Marga melakukan penilaian peningkatan kompetensi dari pekerjanya untuk dapat disesuaikan antara kompetensi dan status jabatannya. Pada tahun 2012 ini, terdapat 141 orang yang dipromosikan atau 2,78% dari total seluruh pekerja tetapnya. Tidak ada diskriminasi terkait suku, agama, ras, antargolongan (SARA), maupun jenis kelamin dan usia terkait promosi jabatan. Penilaian promosi didasarkan atas kompetensi yang dimiliki pekerja tersebut. [LA12] [LA14] [HR4] Selain pendidikan dan pelatihan kompetensi fungsi kerja, Perseroan juga memberikan kepedulian kepada pekerja yang telah mencapai masa pensiun (MPP). Wujud kepedulian ini diberikan dalam bentuk uang purna karya untuk menjaga kesinambungan aktivitas karyawan yang telah mendharmabaktikan tenaga dan pikirannya hingga akhir masa baktinya kepada Perseroan. Pada tahun 2012, Jasa Marga telah memfasilitasi 597 karyawan MPP dengan pelatihan pasca purna karya dengan rata rata pelatihan 16 jam/orang. Rasio pemberian pelatihan dengan jumlah karyawan MPP adalah 1 : 7. Perseroan terus akan meningkatkan rasio ini sehingga diharapkan dapat terus meningkatkan kompetensi karyawan walaupun telah memasuki MPP. [LA11] Tabel Pelatihan Keterampilan Karyawan Masa Persiapan Pensiun (MPP) [LA11] No Wilayah Kerja Jumlah Karyawan MPP Jumlah trainee Jumlah Jam 1 Kantor Pusat Jagorawi Jakarta Cikampek Jakarta Tangerang Cawang Tomang Cengkareng Purbaleunyi Surabaya Gempol Semarang Belmera Palikanci TOTAL Kesejahteraan Karyawan Jasa Marga menjamin adanya kepastian hukum, melindungi hak perusahaan dan pekerjanya, memberikan kejelasan atas hak dan kewajiban pekerjanya sebagai bentuk pembinaan hubungan baik antara perusahaan dan pekerjanya. Melalui Keputusan Direksi Nomor 226/KPTS/2006 tentang Pola Hubungan Kerja Karyawan PT Jasa Marga (Persero), Jasa Marga melakukan penjaminan hubungan baik tersebut. Kebijakan yang diberlakukan Jasa Marga terkait hubungan antara perusahaan dan pekerjanya adalah dengan memenuhi hak pekerja sebagai imbal jasa dari pekerjaan minimum sesuai dengan ketentuan perundangan, memfasilitasi kebebasan berorganisasi, memberikan pelayanan kesehatan maupun pemenuhan hak hak lain. Dalam memberikan imbal jasa pekerjaan, Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang diberikan perusahaan berimbas pada kondusivitas kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan perundang-undangan (UMR), sesuai kemampuan perusahaan dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Tidak ada paksaan untuk melakukan lembur kerja dan bila ada permintaan lembur kerja maka Perseroan memberikan kompensasi atas lembur tersebut. [LA3] [HR7] 50 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

51 Tabel Rasio Upah Terendah KaryawanJasa Marga Dibandingkan dengan UMR Tahun 2012 [LA3] [EC5] No Wilayah kerja Uraian UMP (Rp) UMR (Rp) % 1 Kantor Pusat Jagorawi Jakarta Cikampek Jakarta Tangerang Cawang Tomang-Cengkareng Purbaleunyi Surabaya Gempol Semarang Belmera Palikanci Tabel Kompensasi dan Benefit Karyawan [LA3] I. Pelayanan Kebijakan Perseroan Karyawan Tetap PKWT Karyawan Tidak Tetap 1. Informasi 2. Fasilitas Kesehatan - 3. Pendampingan Hukum - 4. Jamsostek II. Benefit 1. Bantuan Pendidikan Bonus/Insentif Ongkos Cuti UMK/UMR Penghargaan OS (Petugas Operasional Terbaik) 6. Studi Banding di Dalam/Luar Negeri Pelatihan III. Lainnya & Pokok (Bidang Tugas Tertentu) 1. THR 2. Gaji 3. Seragam Dinas Keterangan: PKWT: Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu OS: Outsourcing Membangun Masa Depan Berkelanjutan 51

52 Selain hal itu, apresiasi kepada pekerja yang telah berkontribusi dengan baik (pegawai tetap) juga diberikan sebagai insentif. Hal ini dilakukan guna mendorong seluruh pekerja tidak tetap untuk memberikan kontribusi kinerja terbaik. Tabel Komposisi Penghasilan Pegawai Tetap [LA3] Besaran per Periode Pelaporan No Nilai Ekonomi Langsung Gaji 12 kali 12 kali 12 kali 2 Bonus (Insentif) 5,7 kali 5,25 kali 5,317 kali 3 Ongkos Cuti 1 kali 1 kali 1 kali 4 Tunjangan Hari Raya 2 kali 2 kali 2 kali Benefit lain yang diberikan oleh Perseroan terhadap karyawannya adalah jaminan masa depan pegawai terutama setelah mereka memasuki purna karya atau pensiun. Perseroan menyertakan setiap pegawainya dalam program pensiun iuran dan imbalan pasti. Salah satu program pensiunan yang dipersiapkan bagi karyawan adalah program asuransi yang dikelola oleh PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). [EC3] Pembinaan Hubungan Baik Industrial Kebebasan untuk berkumpul dan berserikat seperti yang diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia 1945 merupakan salah satu perhatian Jasa Marga. Terkait aspek kebebasan HAM ini, Jasa Marga memfasilitasi kebebasan berorganisasi bagi seluruh karyawan tanpa melanggar kode etik yang telah diatur dalam peraturan perusahaan. Setiap individu Jasa Marga dipersilahkan untuk berkreasi dan berkontribusi demi kemajuan Perseroan. Implementasi dari fasilitasi ini adalah dengan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan seperti Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM), Jasmapala dan komunitas lainnya. Komunitas yang terbentuk mendapatkan perlindungan dari Perjanjian Kerjasama yang Berlaku di Perseroan. Hingga periode pelaporan berakhir, tercatat seluruh karyawan yang bergabung dalam komunitas yang didukung oleh Perseroan.Tidak adanya penyampaian keluhan dari komunitas yang ada terkait pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Perseroan. [LA4] [HR5] [HR10] [HR11] 52 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

53 MEMBUDAYAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Jasa Marga memahami bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting yang mempengaruhi keberlanjutan bisnis Perseroan. Penempatan K3 sebagai aspek penjamin yang harus selalu ditingkatkan adalah perhatian utama dalam suatu proses bisnis. Terus berupaya meningkatan penerapan sistem K3 di lingkungan kerja adalah bagian tak terpisahkan dalam proses bisnis Perseroan. Wujud perhatian ini dilakukan dengan membudayakan K3 sebagai bagian dari budaya Perseroan. Membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat baik bagi pekerja maupun perusahaan di masa yang akan datang. Urgensi nilai manfaat yang akan didapatkan ini adalah dasar pemikiran Jasa Marga untuk terus berkomitmen dalam membudayakan K3 sebagai prioritas utama segala aktivitas kegiatan operasional. Sebagai prioritas utama, Jasa Marga menempatkan K3 di lingkungan kerja sebagai bagian dari tanggung jawab manajemen Perseroan. Penempatan ini bukan hanya didasarkan atas kepatuhan terhadap Pasal 86 ayat 2 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menegaskan bahwa Untuk melindungi keselamatan pekerja atau buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja ataupun Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Namun, prioritasi ini adalah komitmen Perseroan yang memahami bahwa K3 sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangannya perusahaan secara berkelanjutan. Hingga periode pelaporan ini belum ada perjanjian dengan trade union terkait K3. [LA9] Komitmen Jasa Marga dalam membudayakan K3 dilakukan dengan mempersiapkan kebijakan terkait. Keputusan Direksi Nomor 162/KPTS/2010 Tentang Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek Konstruksi, Surat Edaran Direksi Nomor 20/SE-DIR/2010 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Keputusan Direksi Nomor 129/KPTS/2010 tentang Kebijakan Mutu Membangun Masa Depan Berkelanjutan 53

54 & K3 dan Pedoman Perbaikan Mutu Berkelanjutan, Keputusan Direksi Nomor 140/KPTS/2012 Tentang Perubahan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Nomor 227/KPTS/2006 Tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Karyawan dan Keluarga Karyawan adalah beberapa kebijakan Jasa Marga dalam mengelola K3. [LA9] Melalui kebijakan Mutu dan K3, Perseroan menerapkan Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 dan peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memberikan kerangka dasar dalam mengatur seluruh aktivitas dengan mempertimbangkan aspek aspek K3. Penerapan SMK3 ini telah ini telah diimplementasikan di seluruh cabang perusahaan, Kantor Pusat dan beberapa Anak Perusahaan. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Upaya Perseroan dalam membudayakan K3 juga diimplementasikan dengan membentuk organisasi P2K3 di lingkungan kerja. Organisasi ini bertugas dalam memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat kerja dalam perusahaan serta dapat memberikan penerangan efektif pada para pekerja. Hingga saat ini jumlah karyawan Perseroan yang memiliki Kompetensi K3 yaitu Ahli K3 Umum sebanyak 15 orang, Ahli K3 Umum sebanyak 15 orang dan Safety officer sebanyak 29 orang. Jumlah ini merupakan 1,2% dari total keseluruhan karyawan. [LA6] Persebaran karyawan dengan kompetensi K3 tertera pada tabel di bawah ini: [LA6] Tabel Persebaran Karyawan dengan Kompetensi K3 No. Unit/Cabang/Anak Perusahaan Ahli K3 Umum Ahli K3 Kostruksi Safety Officer Hiperkes* 1 Kantor Pusat 2 Jagorawi X 3 Cawang-Tomang-Cengkareng X X X 4 Jakarta-Cikampek X X 5 Jakarta-Tangerang X 6 Purbaleunyi X X 7 Semarang X X X 8 Palikanci X X X 9 Surabaya-Gempol X X X X 10 Belmera X X 11 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta X Keterangan: * Hiperkes = Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja : ada X : belum ada Dalam melaksanakan kegiatan operasional keseharian, Jasa Marga memastikan bahwa seluruh pekerjanya mematuhi ketentuan K3 Perseroan. Beberapa kebijakan yang terus disosialisasikan antara lain peraturan yang mewajibkan penggunaan sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3 sebelum memulai kegiatan operasional keseharian. Tingkat Kecelakaan Kerja Semua bentuk kepatuhan pelaksanaan K3 Perseroan ditujukan untuk meminimalisasi situasi yang bisa memicu terjadinya kecelakaan kerja. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa faktor kecelakaan dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan hal yang mudah untuk mengeliminasi kecelakaan (zero fatality). 54 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

55 Tabel Jumlah Kecelakaan Kerja [LA7] No Unit/ Cabang Di Tempat Kerja Berangkat/ Pulang Kerja LR LB MD LR LB MD 1 Jagorawi Purbaleunyi Surabaya Gempol Belmera Jumlah Keterangan: LR: Luka ringan LB: Luka berat MD: Meninggal dunia Catatan: korban kecelakaan termasuk petugas Outsourcing (Pul Tol, Satpam, hansip, driver, THL dan lainnya) Peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun 2012, merupakan kejadian yang terjadi di luar tempat kerja dan di tempat kerja. Terhadap kejadian ini Perseroan terus mengingatkan kehati-hatian dalam berkendara bagi seluruh pekerjanya dan juga untuk selu berhati-hati dalam melaksanakan tugas. [LA7] Kesehatan Kerja Selain keselamatan kerja, aspek penting lain yang menjamin keberlangsungan dari aktivitas operasional adalah kesehatan kerja. Aspek kesehatan tidak hanya meliputi kesehatan dari pekerja, melainkan juga keluarga pekerja dan lingkungan kerja. Penyelenggaraan kesehatan kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang meliputi upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), mempertahankan kesehatan (promotif) serta pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Beberapa upaya yang dilakukan Perseroan untuk memastikan kesehatan pekerja dalam beberapa upaya tersebut antara lain: pelatihan, pemeriksaan kesehatan secara berkala, ceramah kesehatan, pemberian alat bantu kesehatan, maupun jaminan pengobatan bagi karyawan dan keluarganya. [LA8] Tabel Program Kesehatan Kerja [LA8] No Penerima program Bimbingan Pelatihan Pencegahan Pengobatan 1 Pekerja 2 Keluarga pekerja 3 Anggota masyarakat Keterangan: : ada X : belum ada x X Untuk kesehatan lingkungan kerja, Jasa Marga memastikan bahwa area kerja bebas dari sumber penyakit. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memastikan kesehatan lingkungan kerja ini adalah dengan melakukan pemberantasan epidemik nyamuk demam berdarah. Membangun Masa Depan Berkelanjutan 55

56 MEMBANGUN KESEJAHTERAAN BERSAMA Memiliki lokasi kerja yang berdekatan dengan komunitas suatu masyarakat tentunya memiliki keterikatan satu sama lain. Kebutuhan Jasa Marga terhadap pekerja, maupun masyarakat terhadap pendapatan merupakan salah satu bentuk interaksi simbiosis mutualisme yang terjadi. Berbagi dan saling membangun kesejahteraan bersama itu adalah komitmen Jasa Marga melampaui kepatuhan terhadap hukum dan regulasi. Niat membangun kesejahteraan bersama inilah yang menjadikan Jasa Marga selalu melakukan komunikasi baik dengan komunitas masyarakat di sekitar area operasional sehingga terjalin hubungan harmonis dan tidak adanya konflik terkait HAM. [HR9] [HR10] [HR11] Jasa Marga dengan statusnya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terikat dengan regulasi terkait kewajiban untuk melakukan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Regulasi ini diatur berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Melampaui kepatuhan regulasi tersebut, Jasa Marga menyadari bahwa kemitraan dengan masyarakat dan bina lingkungan merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang sangat menguntungkan untuk Perseroan. Implementasi dari kesadaran ini Perseroan pada tahun 2012 menyisihkan keuntungan bersih sebesar Rp 26,79 miliar yang dialokasikan untuk dana kemitraan Rp 13,395 miliar dan bantuan bina lingkungan Rp 13,395 miliar. Realisasi penyaluran dana adalah sebagai berikut : Program kemitraan sebesar Rp 48,07 miliar (dananya diambil dari alokasi laba sebesar Rp 13,395 miliar dan total kumulatif angsuran mitra binaan) Program bina lingkungan sebesar Rp 21,10 miliar (dananya diambil dari alokasi sebesar Rp 13,395 miliar dan saldo bina lingkungan tahun sebelumnya) Program pasar murah BUMN Peduli sebesar Rp 1,20 miliar, mengingat PT Jasa Marga (Persero) Tbk berada di wilayah Jakarta Timur, maka ditugaskan untuk menyelenggarakan kegiatan pada wilayah Jakarta Timur, dimana dananya ditransfer dari PT Sucofindo sebagai Koordinator wilayah. [SO1] [EC8] Manfaat Program PKBL Bagi Masyarakat di sekitar area kerja Perseroan antara lain : a. Menggerakkan perekonomian bagi masyarakat di sekitar operasional perusahaan. b. Membantu usaha kecil yang ada di sekitar operasional peusahaan agar dapat berkembang berupa pinjaman modal kerja c. Memberi pelatihan dan promosi agar usahanya menjadi berkembang dilanjutkan dengan pembinaan kepada usaha kecil d. Mengurangi pengangguran dengan cara usaha kecil tersebut memberdayakan tenaga di sekitarnya. 56 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

57 Program Kemitraan Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha sehingga pengusaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Dengan berkembangnya pengusaha kecil yang dibina oleh Jasa Marga diharapkan dapat memberikan hasil berupa peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara Jasa Marga dengan usaha kecil yang berada dilingkungan operasional Perseroan. [EC9] Program Kemitraan dimulai sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur Keuangan. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan Jasa Marga dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDG s) Internasional maupun nasional poin pertama menurunkan angka kemiskinan. Aktivitas kemitraan ini sendiri berlangsung secara simultan dengan kegiatan operasional Perseroan, baik prakonstruksi, saat konstruksi, maupun saat pengelolaan jalan tol. [SO1] [SO5] [SO9] [SO10] Melalui kegiatan program kemitraan yang dikelola oleh Jasa Marga, masyarakat (calon mitra) yang memiliki kompetensi unggul dapat memperoleh fasilitas kemitraan sebagai berikut: 1. Pinjaman modal kerja yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar operasional perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut : 2. Memiliki kekayaan maksimal Rp. 200 juta diluar tanah dan bangunan; 3. Memiliki omset setinggi-tingginya sebesar Rp 1 Milyar setahunnya. 4. Pembinaan Usaha yaitu berupa pelatihan dan pameran bagi mitra binaan dengan kategori lancar. Sepanjang tahun 2012, program kemitraan ini telah menyalurkan dana Rp 48,07 miliar kepada mitra binaan. Nilai penyaluran ini lebih tinggi 1,8 persen dan 5,7 persen lebih banyak memberikan manfaat kepada mitra binaan dibandingkan tahun Nilai penyaluran ini terdistribusi pada tujuh sektor usaha dan tersebar pada enam provinsi yang termasuk area kerja Perseroan. Tabel Realisasi Program Kemitraan Periode pelaporan Rencana Dana tersalur Mitra binaan Grafik Pemanfaatan Dana Program Kemitraan per Sektor Usaha (Data aktual pemanfaatan dana pada lampiran SO) Grafik Sebaran Asal Mitra Binaan Program Kemitraan per Provinsi (Data aktual pemanfaatan dana pada lampiran SO) 0.40% Perikanan 0.19% Perkebunan 0.28% Peternakan 11.04% Industri 15.71% Jasa 25.31% Perdagangan 25.1% Sumatera Utara 14.58% Jawa Timur 2.30% DKI Jakarta 2.56% Banten 6.79% Jawa Barat 47.07% Pertanian 48.68% Jawa Tengah Membangun Masa Depan Berkelanjutan 57

58 Kisah Sukses Mitra Binaan Jasa Marga Nama Mitra Binaan : Suroto Nama Usaha: Toko Toha Sari Alamat: Jl. A. Yani, Bekasi, Jawa Barat Sektor Usaha: Perdagangan Jenis Usaha: Kelontong Telpon: (021) Pada tahun 2004 Pak Suroto Dikenalkan oleh teman, seprofesi sebagai pengasong, dianjurkan untuk datang ke Kantor PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Jakarta-Cikampek, dengan modal tekat yakin akan diberikan pinjaman, tetapi setelah diwancara dan survey lapangan oleh petugas PKBL teryata usaha tidak memenuhi persyaratan, maka dari itu pak Suroto Pulang dengan tangan kosong. Pada tahun 2005 pak Suroto datang lagi ke Kantor PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Jakarta-Cikampek, dengan Modal dan TekaT Yakin akan diberikan Pinjaman, setelah diwancara dan survey lapangan oleh petugas PKBL teryata, Kali Ini Pak Suroto Kembali meyakinkan Petugas PKBL, akhirnya diberikan Pinjaman Modal sebesar Rp ,- untuk mengembangkan Usahanya. Dengan Modal tersebut Pak Suroto, Mengkoordinir teman-teman Pengasong yaitu sebanyak 25 Pengasong untuk berjualan dengan Modal yang diberikan oleh Pak suroto, dengan sistem setoran setiap malam hari sepulang berjualan, dalam waktu 2 tahun kemudian Jumlah Pengosong bertambah menjadi 50 Pengasong, pak suroto bisa menyisihkan uang menabung sebesar Rp ,- setiap bulan, ssehinga bisa mengangsur cicilan dengan lancar. Sehingga pada tahun 2008, kembali mengajukan Pinjaman Rp ,- untuk pengembangan usaha, yaitu pangsa pasar sebagian beralih ke pedagang Kaki Lima dengan cara didroping, dengan membayar ditempat, dan sebagian tetap ke Pengasong sebanyak 12 Orang. Pinjaman pada tahun 2008 pelunasannya dipercepat yaitu pada tahun 2010, Pak Suroto kembali mengajukan Pinjaman ke PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar Rp ,- untuk pengembangan jaringan dengan memperbanyak Pedagang Kaki Lima yaitu 60 Warung kaki Lima, andaisaja 1 Warung Menyerap 2 tenaga kerja berarti pak suroto ini sudah bisa mengkaryakan tenaga kerja sebanyak 120 Orang di tambah 12 Pengasong. Sehingga pada saat ini penghasilan Pak Suroto 1 bulan bisa mencapai Rp ,- Keberhasilan Pak Suroto ini berkat kerja keras dan kuletan disamping kejujuran dan kepercayaan yang diberikan oleh Jasa Marga, Karena Memang pada awalnya tidak punya modal yang cukup, hingga sekarang ini Pak Suroto sudah mempunyai Rumah Toko, Kendaraan sendiri dan Karyawan tetap sebanyak 2 Orang ditambah suami Istri. Tabel Ringkasan Perkembangan Usaha Pak Suroto No. Uraian Kondisi Saat Mendapat Pinjaman Perkembangan Usaha Akhir Mulai menjadi Mitra Besar Pinjaman Rp ke 3 tahun Asset Kontrak Bedeng Rp Omset per bulan Rp Rp Jumlah Tenaga Kerja 50 orang pengasong, 1 orang pengelola 6 Pangsa Pasar Dalam Negeri 7 Cara Penjualan 60 Warung Kaki Lima dan 12 Pengasong Buka Toko, Antar Kaki Lima, Ecer Pengasong 58 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

59 Jasa Marga juga turut memberikan kontribusi dalam mendukung tersedianya Pasar Murah BUMN Peduli. Program ini merupakan kerjasama gabungan dari banyak BUMN untuk memfasilitasi kegiatan jual beli yang peruntukkan utamanya adalah bagi keluarga berperekonomian rendah. Sepanjang tahun 2012 ini, pasar murah ini terlaksana dua kali yang dikoordinasikan melalui Kementrian Negara BUMN melalui dua himbauannya. 1. Surat Menteri Negara BUMN Nomor S-125/ MBU/2012, tanggal 16 Maret Surat Menteri Negara BUMN Nomor S-648/ MBU/2012, tanggal 14 November 2012, perihal BL Peduli 2012 dan surat dari PT BRI Nomor B.630- SKP/CSR/11/2012, tanggal 21 Nopember 2012 perihal Pasar Murah BUMN 2012 Bina Lingkungan Selain Program Kemitraan, Perseroan juga melaksanakan Bina Lingkungan sebagai wujud kepatuhan peraturan menteri tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program bina lingkungan merupakan kegiatan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program Bina lingkungan terdiri dari dua, yaitu: 1. Program Bina Lingkungan BUMN Pembina yaitu Program Bina lingkungan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina diwilayah operasional perusahaan. 2. Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yaitu Program Bina Lingkungan yang dilakukan secara bersama-sama oleh BUMN Pembina dan pelaksanaannya ditetapkan serta dikoordinasikan oleh Menteri BUMN. Jasa Marga dalam mengelola aktivitas bina lingkungan memfokuskan pada beberapa aspek, antara lain: 1. Peningkatan kesehatan, 2. Pendidikan dan/ atau pelatihan, 3. Pengembangan prasarana dan/ atau sarana umum, 4. Pembangunan sarana ibadah, 5. Bantuan korban bencana alam, 6. Pelestarian alam. 7. BUMN Peduli Grafik Pemanfaatan Dana Program Bina Lingkungan Per Aspek Bina (Data aktual pemanfaatan dana pada lampiran SO) 65,5% BUMN Peduli 6,58% Kesehatan 40.3% Sangat Puas 12,40% Pendidikan 6,39% Prasarjana Umum 0,06% Bencana Alam 4,81% Pelestarian Alam Grafik Pemanfaatan Dana Program Kemitraan Per Wilayah Bina (Data aktual pemanfaatan dana pada lampiran SO) 15,27% Jawa Barat 2,92% Jawa Tengah 4,38% Banten 1,87% Jawa Timur 40.3% Sangat Puas Program bina lingkungan merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan Jasa Marga untuk tumbuh bersama dan berbagi bersama dalam kerangka menjadikan Indonesia menjadi negara dengan masyarakat yang sejahtera. Dalam pelaksanaan di lapangan, berbagai program dan kegiatan selalu disesuaikan dengan potensi yang ada, sehingga tidak ada konflik dengan masyarakat setempat. Melalui program program pada aspek aspek bina lingkungan Jasa Marga berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakat. [HR4] 2,08% Sumatera Utara 73,49% DKI Jakarta Membangun Masa Depan Berkelanjutan 59

60 Jasa Marga berkomitmen untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat dengan mengimplementasikan program sesuai dengan preferensi komunitas setempat. Beberapa aktivitas yang Jasa Marga lakukan dalam upaya ini adalah: Kegiatan pengobatan cuma cuma bagi warga yang berada di lokasi sekitar kantor pusat, sekitar operasional cabang Jagorawi tepatnya di kelurahan Citeureup, Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (CTC) di kelurahan Makasar, di kampung Kebantenan dan kelurahan Jatiasih, Cabang Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang. Pengobatan gratis bagi 600 warga di kelurahan Meruya Utara yang terselenggara bekerja sama dengan Poliklinik Bhakti Husada Jasa Marga. Tanggal pelaksanaan kegiatan adalah 18 Januari 2012 Dalam bidang pendidikan, Jasa Marga meyakini bahwa pondasi utama pembentukan kompetensi anak bangsa lahir dari pendidikan yang baik. Oleh karena itu, Jasa Marga turut berkontribusi pada beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan. Salah satu kontribusi Jasa Marga dalam bidang pendidikan dan terkait dengan kegiatan operasional Perseroan adalah edukasi pentingnya tertib berlalu lintas di sekolah sekolah dasar yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Melalui buku Aku Tertib Berlalu Lintas dan sosialisasi ke sekolah sekolah, Jasa Marga berharap akan tumbuh generasi penerus yang tertib berkendara. Dalam pembangunan sarana umum, Jasa Marga turut melakukan investasi sosial dengan membantu pembangunan sarana umum di berbagai area komunitas dekat dengan wilayah operasional Perseroan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah jalan aspal baru untuk Warga Cikeas Sukaraja. Melalui Cabang Jagorawi, Jasa Marga memfasilitasi ketersediaan aspal scrapping untuk perbaikan jalan. Pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melibatkan masyarakat secara gotong royong. Sehingga tidak ada konflik yang ditimbulkan dalam pembangunan sarana tersebut. [HR8] Kebebasan beribadah yang merupakan cerminan dari implementasi peribadatan suatu pemeluk agama juga didukung oleh Jasa Marga. Melalui program program seperti pembangunan sarana ibadah, Jasa Marga berupaya berkontribusi untuk memberikan kebebasan masyarakat dalam menganalisa kebutuhan umumnya. Bertempat di Mushola Nurul Iman yang tak jauh berlokasi dari kantor pusat, Jasa Marga mendukung pembangunan mushola tersebut. Bencana alam yang merupakan musibah yang datang secara tidak terduga merupakan kesempatan lain untuk Jasa Marga dalam menunjukkan kepedulian sosialnya. Bantuan penanggulangan banjir yang terjadi di Jakarta merupakan salah satu bentuk perhatian Jasa Marga. Dalam pelestarian alam, Jasa Marga sangat mendukung MDG s poin ke-7 untuk memastikan keberlanjutan lingkungan. Menyadari bahwa aktivitas operasional yang dilakukan berdampak pada lingkungan, Jasa Marga bersungguh sungguh dalam mengelola lingkungan sehingga memiliki keberlanjutan hingga tahun tahun yang akan datang. Sekitar 161 ribu pohon ditanam pada tahun Jumlah pohon yang ditanam ini 15,8% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa aktivitas pelestarian lingkungan yang dilakukan adalah: [SO9] [SO10] Penanaman pohon mangrove di sekitar Bundaran Ngurah Rai untuk membantu menanggulangi terjadinya abrasi. Pembuatan biopori sebagai sumur resapan air untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir di Kampung Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Go green reforest Indonesia, bekerja sama dengan Panin Bank untuk menanam 2300 pohon trembesi di ruas samping Jalan Tol Semarang. Selain aspek aspek bina tersebut, Jasa Marga turut berkontribusi dalam kerja sama BUMN Peduli yang dikoordinasikan oleh Menteri Negara BUMN. Sepanjang tahun 2012, delapan aktivitas BUMN Peduli didukung oleh Jasa Marga. 60 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

61 Tabel Kegiatan BUMN Peduli No Nomor Surat Tanggal Perihal Penyaluran Dana 1 S-669/MBU/ Desember 2011 BUMN Peduli Penghijauan Daerah Aliran Sungai (DAS) tahun 2011 Rp 500 juta 2 S-125/MBU/ Maret 2012 Pasar Murah BUMN Peduli 2012 Rp 3 miliar 3 S-648/MBU/ November S-648/MBU/ November S-648/MBU/ November S-648/MBU/ November S-648/MBU/ November 2012 BL Peduli 2012 dan surat dari PT BRI Nomor B.630-SKP/CSR/11/2012, tanggal 21 Nopember 2012, perihal Pasar Murah BUMN 2012 BL Peduli 2012 dan surat dari PGN Nomor : S/KU.05/KEU/2012, tanggal 23 November 2012 perihal Rekening BUMN Peduli Pendidikan Tahun 2012 BL Peduli 2012 dan surat dari PERTAMINA Nomor 381/ H00100/2012-SO, tanggal 20 November 2012 perihal Transfer Dana BUMN Peduli untuk Sektor Daerah Tertinggal BL Peduli 2012 dan surat dari BNI Nomor CCR/3.2/581, tanggal 23 November 2012 Perihal Rekening BUMN Peduli Bencana Alam 2012 BL Peduli 2012 dan surat dari PT HUTAMA KARYA Nomor PKBL/ Bs.2160/DIV/110, tanggal 21 November 2012 perihal Penetapan Dana BUMN BL Peduli Sarpra Umum Rumah Layak Huni Tahun 2012 Rp 1,3 miliar Rp 2 miliar Rp 2 miliar Rp 2 miliar Rp 3 miliar Membangun Masa Depan Berkelanjutan 61

62 Halaman ini sengaja dikosongkan 62 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

63 Lampiran

64 Lampiran EN1. Penggunaan material berdasarkan volume penggunaannya [EN1] No Material yang Digunakan Satuan Periode Pelaporan Aspal Ton Pasir M ,1 3 Semen Ton ,9 4 Latrit M ,7 5 Besi Ton ,1 Lampiran EN3. Penggunaan energi langsung berdasarkan sumber daya energi primer [EN3] No Sumber Energi Jumlah (Liter) Konversi Energi (GJ) 1 Solar ,749 Bensin ,01 Pertamax 3 Bensin Premium ,34 Lampiran EN4. Penggunaan energi tidak langsung berdasarkan sumber primer [EN4] No Sumber Energi Jumlah (Kwh) Konversi Energi (GJ) 1 Listrik PLN , ,0 Lampiran EN16 EN17. Estimasi Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) [EN16] dan Emisi Udara [EN17] No Wilayah Kerja Jumlah titik pengamatan CO (µg/m3) SO2 (µg/ m3) NO2 (µg/ m3) Pb (µg/m3) O3 (µg/m3) HC (µg/m3) Debu (µg/ m3) 30, NAB 1 Jagorawi ,60 23,80 9,85 <0,02 38,18 <1 93,20 2 Jakarta Cikampek ,80 54,35 15,68 <0,04 5,08 24,13 132,98 Cawang 3 Tomang Cengkareng ,00 392,40 197,53 0,18 69,13 128,53 264,80 4 Purbaleunyi ,00 39,43 83,51 1, ,01 5 Surabaya Gempol*) 17 0,447 0,013 0,003 0,031 0,000-0,194 6 Palikanci ,00 58,40 33,89 0,11 33,29 39,77 60,81 7 PT MSJ ,00 15,62 54,96 <0,04 4,93 null null Keterangan: *) Nilai kadar disampaikan dalam ppm. 64 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

65 Lampiran EN18. Realisasi program penghutanan jalan tol. [EN18] [EN30] NO CABANG/ RUAS TOL JUMLAH POHON JENIS POHON LOKASI TANAM 1 Jagorawi Jakarta- Cikampek Cawang- Tomang- Cengkareng Trembesi/ Mahoni, Bintaro, Cemara Norfolk, Palm Sadeng, Palm Putri, Hanjuang Besi, Casia Glauca, Kembang Merak, Oliander, Kembang Kupu-Kupu, Spatodea, Kamboja, Pisang Kipas, Ficus Hili Limelight, Agave, Pucuk Merah, Oliender, Stpertya, Bougenville Pagar/Bonggol Mahoni, Bintaro, Salam, Bungur, Jabon, Kayu Putih, Johar Kuning, Pule, Sawo Kecik, Kaya, Trembesi, Nyamplung, Kelapa Sawit, Bougenville Bintaro, Trembesi, Palm Sadeng Chinensis, Palm Putri, Cemara Lilin, Tanjung, Dadap Merah, Oleander, Bunga Kupu-Kupu, Ficus Hili Limelight, Andong Laut, Bougenville Pagaran, Calathea, Agave, Aralia, Sambang Darah, Thevetia. 4 Semarang Mahoni, Trembesi, Tanjung, Jabon 5 Belmera Pucuk Merah 6 7 Surabaya- Gempol Jakarta- Tangerang Purbaleunyi Tanjung, Spatudea, Mahoni, Kepel, Akasia Golden, Nipah, Nyamplung, Palem Kuning, Tanaman Bambu, Bougenville Mahoni, Dadap Merah, Bungur, Jati Mas, Kamboja Kuning, Kol Banda, Song of India, Palem Waregu, Palem Kuning, Bougenville, Kembang Merak, Pucuk Merah, Oliender, Yuka, Palem Phoenix, Euphorbia, Sansiviera, Agave Putih, Agave Hijau, Nanas Merah, Pandan Kuning, Soka Santan, Kana Kembang Merak, Kayu Kenari, Akasia Mangium, Trembesi, Dadap, Glodokan, Sawit, Spathodea, Oliander, Bougenville, Ketapang, Akasia Bunga Kuning, Kaya, Kenari, Tabebuya 9 Palikanci Mahoni, Akasia, Bungur, Ketapang, Trembesi Jumlah Tersebar di sekitar Rumija Tol Jakarta- Bogor-Ciawi Tersebar di sekitar Rumija Tol Jakarta- Cikampek Tersebar di sekitar Rumija Tol Cawang- Tomang-Cengkareng Tersebar di sekitar Rumija Tol Semarang Tersebar di sekitar Rumija Tol Belmera Tersebar di sekitar Rumija Tol Surabaya- Gempol Tersebar di sekitar Rumija Tol Jakarta- Tangerang Tersebar di sekitar Rumija Tol Cipularang- Padaleunyi Tersebar di sekitar Rumija Tol Palikanci Lampiran PR. Volume lalu lintas per ruas (juta kendaraan) NO. CABANG terhadap 2011 (%) Porsi 2012 (%) 1 Jagorawi 169,99 189,92 11,72% 15,81% 2 Jakarta-Cikampek 176,35 194,87 10,50% 16,22% 3 Jakarta-Tangerang 97,88 107,88 10,21% 8,98% 4 Cawang - Tomang - Cengkareng 263,17 277,51 5,45% 23,10% - Dalam Kota Jakarta 196,63 205,40 17,10% - Sedyatmo 66,54 72,11 6,00% 5 Purbaleunyi 58,78 60,32 2,62% 5,02% - Padaleunyi 52,84 54,98 4,58% - Cipularang 5,94 5,34 0,44% 6 Surabaya-Gempol 67,68 75,51 11,58% 6,29% 7 Belmera 19,49 21,68 11,25% 1,81% 8 Semarang 37,72 45,27 20,02% 3,77% 9 Palikanci 16,59 19,32 16,44% 1,61% 10 PT JLJ 172,39 184,26 6,89% 15,34% - JORR 131,08 139,93 11,65% - Ulujami - Pondok Aren* 41,31 44,33 3,69% 11 PT MSJ 9,08 11,22 23,55% 0,93% 12 PT MNA 2,12 8,62 306,26% 0,72% 13 PT TMJ 0,52 4,97 854,12% 0,41% TOTAL 1.091, ,35 10,04% 100,00% Keterangan: *) Sebelum 2011 masuk dalam ruas Jakarta Tangerang Membangun Masa Depan Berkelanjutan 65

66 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Lampiran PR3. Evaluasi dan Penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) BPJT Lampiran PR3. Evaluasi dan Penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) BPJT KONDISI JALAN TOL KEC. TEMPUH RATA2 AKSESIBILITAS MOBILITAS SUBSTANSI NO RUAS PENGELOLA PJG (KM) KEKESATAN KETIDAKRATAAN TIDAK ADA LUBANG DLM KOTA LUAR KOTA KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA JUMLAH GARDU TOL KECEPATAN PENANGANAN HAMBATAN LALU LINTAS (%) SAR GT Sis-tem Ter-buka Gerbang Tol Sistem Tertutup Grd Msk Grd Klr Kap. Sistem Terbuka Kapasitas Sistem Tertutup Grd Msk Grd Klr Wilayah Pengamatan/ Observasi Patroli Mulai Informasi diterima sampai tpt kejadian Pena-nganan Akibat Kendaraan Mogok Patroli Kendaraan Derek > 0,33 µm IRI < 4 m/ km 100% 1,6 x Kec. Jalan Non Tol 1,8 x Kec. Jalan Non Tol < 8 dtk/ kdr < 7 dtk/ kdr < 11 dtk/ kdr 450 kdr/ jam/ grd 500 kdr/ jam/ grd 300 kdr/ jam/ grd 30 menit/ siklus penga-matan < 30 mnt derek gratis 30 menit/ ke GT /Bengkel terdkt siklus pengamatan Jagorawi Jakarta- Bogor-Ciawi (Jagorawi) Cawang- Tomang- Cengkareng Cawang-Pluit Prof. Dr. Ir. Sedijatmo (Cengkareng) Jakarta- Cikampek Jakarta- Cikampek , Jakarta- Tangerang Jakarta- Tangerang Purbaleunyi Cikampek- Purwakarta- Padalarang , Padalarang- Cileunyi , Palikanci Palimanan- Plumbon- Kanci Semarang Semarang Seksi A,B,C Surabaya- Gempol Surabaya- Gempol , Belmera Belawan- Medan- Tanjung Morawa , PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Lingkar Luar Jakarta (W2- S-E) , Pondok Aren - Ulujami , Membangun Masa Depan Berkelanjutan tabel.indd 1 66 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

67 PELAYANAN/INDIKATOR/TOLOK UKUR KESELAMATAN (%) UNIT PERTOLONGAN/PENYELAMATAN DAN BANTUAN PELAYANAN Peram-buan ANA PENGATURAN LALU LINTAS (%) % Marka Jalan Jlh 100 % & Reflektifitas > 80 % Guide Post/ Reflektor Jlh 100 % & Reflektifitas > 80 % Ptk Km/1 Km 100% PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) WIL. PERKOTAAN Lampu Menyala 100 % PGR RUMIJA PENANGANAN KECELAKAAN Korban Kecela-kaan Keberadaan 100 Dieva-kuasi gratis ke RS rujukan % Kend. Kecela-kaan derek gratis sampai ke pool derek PENGA- MANAN & PENEGA- KAN HUKUM PJR 24 jam AMBU-LANS KENDARAAN DEREK PJR Ruas Jalan Tol 1 unit/25 Km / min. 1 unit LHR > kdr/hr 1 unit/5 km / min. 1 unit LHR < kdr/hr 1 unit/10 km / min. 1 unit LHR > kdr/hr 1 unit/15 km / min. 1 unit LHR < kdr/hr 1 unit/20 km / min. 1 unit SIS-TEM PAT-ROLI JALAN KEND. RES-CUE INFOR-MASI TOL (OPERATOR) (%) Ruas Jalan Tol 1 unit/15 km / min. 2 unit Ruas Jalan Tol 1 unit/ ruas jln tol Info-kom Kon-disi LL Setiap Gbg Masuk PEMENUHAN Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Membangun Masa Depan Berkelanjutan 67

68 Lampiran HR. Data aktual komposisi karyawan Komposisi Karyawan Berdasarkan Unit Kerja dan Jenis Pekerjaan No Unit Kerja Non Operasional % Operasional % Jumlah 1 Kantor Pusat Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Jumlah Persentase 32% 68% 100% Komposisi Karyawan Berdasarkan Unit Kerja dan Tingkat Pendidikan No Unit Kerja Pascasarjana (S2) Sarjana Diploma SMA SMP SD Jumlah 1 Kantor Pusat Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Total Persentase 0,1% 10,0% 0,3% 85,4% 2,2% 1,9% 100,0% 68 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

69 Komposisi Karyawan Berdasarkan Unit Kerja dan Usia No Unit Kerja Usia (Tahun) Jumlah >51 1 Kantor Pusat Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Total Persentase 0,9% 1,7% 7,1% 21,0% 24,4% 27,2% 17,7% 100,0% Lampiran PR3. Data aktual pemanfaatan dana PKBL Pemanfaatan Dana Program Kemitraan per Sektor dan Wilayah No Wilayah Binaan Mitra Binaan (Orang) Sektor Usaha Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Jumlah 1 DKI Jakarta Propinsi Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sumatra Utara Total Membangun Masa Depan Berkelanjutan 69

70 Pemanfaatan Dana Bina Lingkungan per Sektor No Cabang Kesehatan Pendidikan Prasarana umum Sarana Ibadah Bencana Alam Pelestarian Alam BUMN Peduli Jumlah 1 Kantor Pusat Jagorawi Cawang Tomang Cengkareng Jakarta Cikampek Jakarta Tangerang Purbaleunyi Palikanci Semarang Surabaya Gempol Belmera Total Pemanfaatan Dana Bina Lingkungan per Wilayah No WILAYAH Kesehatan Pendidikan Prasarana umum Sarana Ibadah Bencana Alam Pelestarian Alam BUMN Peduli Jumlah 1 DKI JAKARTA JAWA BARAT BANTEN JAWA TENGAH JAWA TIMUR SUMATRA UTARA Total Membangun Masa Depan Berkelanjutan

71 Referensi Silang Global Reporting Initiatives 3.1 Membangun Masa Depan Berkelanjutan 71

72 Referensi Silang Berdasarkan Pedoman Global Reporting Initiatives (GRI) 3.1 G3.1 Uraian Halaman STRATEGI DAN ANALISIS 1.1 Sambutan dari Dewan Komisaris dan Direksi. 10, Dampak utama, risiko dan peluang. 11,14 PROFIL ORGANISASI 2.1 Nama organisasi Merek, produk dan jasa Struktur Organisasi. 15, Lokasi kantor pusat Jumlah dan nama negara perusahaan beroperasi Bentuk badan hukum Pasar yang dilayani Skala organisasi Perubahan laporan yang signifikan Penghargaan yang diperoleh. 21 PARAMETER Profil Pelaporan 3.1 Periode pelaporan Tanggal penerbitan laporan terdahulu Siklus penerbitan laporan Kontak perusahaan. 22 Lingkup dan Batasan Laporan 3.5 Menentukan isi laporan Lingkup laporan Pembatasan lingkup laporan Dasar laporan Dasar dan teknik pengukuran data Penjelasan dampak pernyataan kembali Perubahan signifikan dari laporan sebelumnya. 23 Indeks Isi GRI 3.12 Tabel lokasi pengungkapan. 23 Penjaminan 3.13 Kebijakan penjaminan eksternal. 23 TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN 4.1 Struktur tata kelola organisasi Perangkapan jabatan tertinggi tata kelola dan jabatan eksekutif Anggota independen Mekanisme rekomendasi. 23, Kompensasi dan kinerja Konflik kepentingan Kualifikasi dewan Membangun Masa Depan Berkelanjutan

73 G3.1 Uraian Halaman 4.8 Nilai ekonomi, lingkungan dan sosial Prosedur pemantauan kinerja Proses evaluasi dewan. 25,26 Komitmen Kepada Pihak Eksternal 4.11 Pendekatan, pencegahan terhadap risiko perusahaan Prinsip ekonomi, lingkungan dan sosial Keanggotaan dalam organisasi. 29 Keterlibatan Pemangku Kepentingan 4.14 Pemangku kepentingan Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan Pendekatan keterlibatan pemangku kepentingan Hasil keterlibatan pemangku kepentingan. 29 KINERJA EKONOMI EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi. 38 EC2 Implikasi finansial akibat perubahan iklim. 39 EC3 Dana pensiun karyawan. 52 EC4 Bantuan finansial dari pemerintah. 39 EC5 Standar upah minimum. 51 EC6 Rasio pemasok lokal. 39 EC7 Rasio karyawan lokal. 40 EC8 Pengaruh pembangunan infrastruktur. 56 EC9 Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung. 4,40,57 KINERJA LINGKUNGAN Material EN1 Pemakaian material. 32 EN2 Pemakaian material daur ulang. 4,32 Energi EN3 Pemakaian energi langsung. 33 EN4 Pemakaian energi tidak langsung. 33 EN5 Penghematan energi. 4,33,35 EN6 Inisiatif penyediaan energi terbarukan. 4,33,35 EN7 Inisiatif mengurangi energi tidak langsung. 4,33,35 Air EN8 Pemakaian air. 33 EN9 Sumber air yang terkena dampak. 34 EN10 Jumlah air daur ulang. 34 Keanekargaman Hayati EN11 Kuasa Pertambangan di hutan lindung. 36 EN12 Perlindungan keanekaragaman hayati. 31,36 EN13 Pemulihan habitat. 34,36 EN14 Strategi menjaga keanekaragaman hayati. 32,34,36 Membangun Masa Depan Berkelanjutan 73

74 G3.1 Uraian Halaman EN15 Spesies yang dilindungi. 36 Emisi, Limbah Cair dan Limbah Padat EN16 Total gas rumah kaca. 34 EN17 Total emisi gas rumah kaca tidak langsung. 34 EN18 Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca. 34 EN19 Pengurangan emisi ozon. 34 EN20 Jenis-jenis emisi udara. 35 EN21 Kualitas pembuangan air dan lokasinya. 34 EN22 Klasifikasi limbah dan metode pembuangan. 32,33 EN23 Total tumpahan minyak dan bahan cair berbahaya. 32 EN24 Limbah bahaya yang ditransportasikan. 32 EN25 Keanekaragaman hayati di badan air. 34 Produk dan Jasa EN26 Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan. 4,32,34,39 EN27 Persentase produk terjual dan pengembalian kemasan berdasarkan kategori. 42 Kepatuhan EN28 Nilai denda finansial akibat ketidakpatuhan terhadap peraturan dan hukum lingkungan. 32 Transportasi EN29 Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk. 31 Keseluruhan EN30 Biaya dan investasi perlindungan lingkungan. 34 KINERJA SOSIAL Tenaga Kerja LA1 Jumlah karyawan. 45,46,47,48 LA2 Tingkat perputaran karyawan. 4,5,48 LA3 Kompensasi bagi karyawan tetap dan tidak tetap. 50,51,52 LA4 Perjanjian Kerja bersama (PKB). 52 LA5 Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional. N.R LA6 Komite bersama Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 54 LA7 Tingkat kecelakaan kerja. 4,55 LA8 Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan. 5,49,55 LA9 Topik keselamatan dan kesehatan kerja dalam PKb. 54 LA10 Rata-rata jam pelatihan. 5,49 LA11 Program persiapan pensiun. 50 LA12 Penilaian kinerja dan pengembangan karir. 50 LA13 Keberagaman karyawan. 47,48 LA14 Rasio gaji dasar pria terhadap wanita. 50 Hak Asasi Manusia (HAM) HR1 Perjanjian dan investasi menyangkut HAM. 39 HR2 Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM. 40 HR3 Pelatihan karyawan tentang HAM. 39 HR4 Kasus diskriminasi. 50,59 74 Membangun Masa Depan Berkelanjutan

75 G3.1 Uraian Halaman HR5 Hak berserikat. 52 HR6 Pekerja di bawah umur. 48 HR7 Pekerja paksa. NR HR8 Tenaga keamanan terlatih ham. 39,61 HR9 Pelanggaran hak penduduk asli. 40,56 HR10 Evaluasi kebijakan HAM. 40,56 HR11 Penyelesaian formal kasus pelanggaran HAM. 40,56 Kemasyarakatan SO1 Dampak program pada komunitas. 59 SO2 Hubungan bisnis dan risiko korupsi. 27 SO3 Pelatihan antikorupsi. 27 SO4 Pencegahan tindakan korupsi. 27 SO5 Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik. 59 SO6 Sumbangan untuk partai politik. 39 SO7 Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha. 30 SO8 Hukuman atau denda akibat pelanggaran peraturan. 32 SO9 Dampak negatif terhadap komunitas lokal. 59,61 SO10 Pencegahan dampak buruk terhadap komunitas lokal. 59,61 Tanggung Jawab Produk PR1 Perputaran dan keamanan produk. 40 PR2 Pelanggaran peraturan dampak produk. 40 PR3 Informasi kandungan produk. 40 PR4 Pelanggaran penyediaan info produk. 40 PR5 Tingkat kepuasan pelanggan. 43 PR6 Kelayakan komunikasi pemasaran. 44 PR7 Pelanggaran komunikasi pemasaran. 44 PR8 Pengaduan tentang pelanggaran privasi pelanggan. 44 PR9 Denda pelanggaran pengadaan dan penggunaan produk. 42,44 Membangun Masa Depan Berkelanjutan 75

76 Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Indonesia ,

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini dikembangkan untuk memahami kelembagaan PT. Trans Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk pembangunan Jalan Tol Semarang

Lebih terperinci

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS RESPONSIBILITAS INDEPENDENSI KEWAJARAN & KESETATARAAN Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk (yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT SOLO NGAWI JAYA OLEH PT JASA MARGA (PERSERO) TBK LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Menuju Pertumbuhan Berikutnya Laporan Tahunan 2013 Menuju Pertumbuhan Berikutnya www.jasamarga.com 2 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris PEDOMAN DAN TATA KERJA Hal 1/11 RINCIAN PEDOMAN DAN TATA KERJA DAFTAR ISI 1.0 Statement of Policy..... 3 2.0 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......... 3

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Versi Versi 3.0 Fungsi Corporate Secretary Tanggal Efektif 5 November

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK I. LATAR BELAKANG Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) PT Unilever Indonesia Tbk., ( Perseroan ) adalah komite yang dibentuk dan bertanggung

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

II. ISI LAPORAN KEBERLANJUTAN Uraian isi Laporan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada romawi I angka 2 memuat rincian sebagai berikut: A. La

II. ISI LAPORAN KEBERLANJUTAN Uraian isi Laporan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada romawi I angka 2 memuat rincian sebagai berikut: A. La - 20 - LAMPIRAN II PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM 1. Laporan Keberlanjutan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR: PER 10/MI3U/2012 TENTANG ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

Board Manual PT Indonesia Power

Board Manual PT Indonesia Power i Board Manual PT Indonesia Power ii iii Board Manual PT Indonesia Power iv v Board Manual PT Indonesia Power Daftar Isi Surat Keputusan Bersama... i Daftar Isi... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist

KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist Maksud dan Tujuan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyusun kuesioner ini dengan tujuan untuk digunakan

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Konektivitas untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Konektivitas untuk Pertumbuhan Berkelanjutan LAPORAN Tata Kelola Memastikan Pertumbuhan Ekonomi KEBERLANJUTAN Mengelola Menjamin Kepuasan Sumber Daya Manusia Jaminan Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT (Persero) Tbk Konektivitas untuk Pertumbuhan

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE

Lebih terperinci

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth 2014 LAPORAN TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth 2014 LAPORAN TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK Pengelolaan Tata Kelola Human Capital Perusahaan 2014 LAPORAN TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2014 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Konektivitas

Lebih terperinci

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth LAPORAN TAHUNAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth LAPORAN TAHUNAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pengelolaan Tata Kelola Human Capital Perusahaan 2014 LAPORAN TAHUNAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2014 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Konektivitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

No Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur

No Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur No.5685 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Bank Perkreditan Rakyat. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 72) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DIREKSI PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 11 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Pembentukan Komite-Komite 5. Fungsi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun kemacetan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar khusunya ibu kota Jakarta. Kemacetan

Lebih terperinci

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance Good Corporate Governance Peran Direksi dan Komisaris Dalam Keberhasilan Implementasi Good Governance di PT Bakrieland Development Tbk. Universitas Bakrie 27 Oktober 2011 Hiramsyah S. Thaib President Director

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Mandom Indonesia Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

perusahaan PT. Toba Pulp Lestari? perusahaan PT. Toba Pulp Lestari?

perusahaan PT. Toba Pulp Lestari? perusahaan PT. Toba Pulp Lestari? Pedoman Wawancara 1. Bagaimana pendapat bapak terhadap program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Toba Pulp Lestari? 2. Bagaimana mekanisme PT. Toba Pulp Lestari dalam memberikan bantuan tanggung jawab

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00 Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi PT Prodia Widyahusada Tbk Revisi: 00 November 2017 1 DAFTAR ISI Halaman BAB I Pendahuluan A. Latar belakang dan Tujuan Penyusunan Board Manual 3 B. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Wawancara. Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan

Lampiran 1. Daftar Wawancara. Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan L1 Lampiran 1 Daftar Wawancara Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan Umum di Biro Sekretariat Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) bertempat di Kantor Pusat Jamsostek,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT United Tractors Tbk ( Perseroan atau UT ) memiliki 3

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

Membangun. Menuju Masa Depan

Membangun. Menuju Masa Depan Membangun Menuju Masa Depan Laporan Tahunan 2012 Pencapaian Penting JASA MARGA tahun 2012 Pencapaian Penting JASA MARGA tahun 2012 Pencapaian Penting jasa marga Tahun 2012 Peningkatan Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Versi Versi 4.0 Fungsi Corporate Secretary Tanggal Efektif 1 Desember

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA

Lebih terperinci