Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Menuju Pertumbuhan Berikutnya"

Transkripsi

1 Laporan Tahunan 2013 Menuju Pertumbuhan Berikutnya

2 2 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian

3 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 1 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth Jasa Marga adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh (growing company). Dengan pengoperasian proyek-proyek baru dan penyelesaian konstruksi proyek-proyek baru di tahun 2013, Jasa Marga telah memiliki aset-aset yang akan mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Tahun 2013 sebagian proyek-proyek jalan tol baru telah dioperasikan yaitu, Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara, serta proyek-proyek baru yang hampir selesai pengerjaan konstruksinya pada akhir tahun 2013 seperti Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2A Ruas Kedung Halang-Kedung Badak, Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 2 Ruas Ungaran- Bawen, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan. Proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang sangat potensial karena merupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Lebih dari Pertumbuhan yang ada saat ini, Pertumbuhan Jasa Marga akan diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun 2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang Terkemuka pada tahun Visi tersebut menjadi landasan bagi perusahaan untuk terus melakukan ekspansi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Jasa Marga akan terus bertambah. Pertumbuhan selama 5 tahun terakhir yang dicapai oleh Jasa Marga akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penambahan pengoperasian jalan-jalan tol baru serta dengan upaya penambahan konsesi-konsesi jalan tol baru yang potensial Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the Next Growth).

4 2 Referensi Peraturan Bapepam-LK* No. X.K.6 * Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pembahasan & Penjelasan Halaman I. Umum 1. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam Bahasa Indonesia. 2. Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 3. Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi. 4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan. II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: 1. Pendapatan Laba bruto Laba (rugi) Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan 54 kepentingan non pengendali. 5. Total laba (rugi) komprehensif Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 54 dan kepentingan non pengendali. 7. Laba (rugi) bersih per saham Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan Rasio lancar Rasio liabilitas terhadap ekuitas Rasio liabilitas terhadap jumlah aset Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: Jumlah saham beredar Kapitalisasi pasar Harga saham tertinggi. terendah, dan penutupan Volume perdagangan Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka (2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: - 1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. -

5 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 3 Pembahasan & Penjelasan Halaman 4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun - buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka (4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan Laporan Tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. - III. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada). - IV. Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil 84 yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Gambaran tentang prospek usaha Penerapan tata kelola perusahaan Perubahan komposisi Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). - V. Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat elektronik ( ), dan laman 10 (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan. 2. Riwayat singkat perusahaan Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa 15 yang dihasilkan. 4. Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur 22 satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan. 5. Visi dan Misi Perusahaan Profil Dewan Komisaris, meliputi: Nama Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama 80, 190 kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS. 3. Riwayat pendidikan Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi 199 Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada). 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada) Profil Direksi, meliputi: Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama 88, 201 kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS. 3. Riwayat pendidikan Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi 205 Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada). 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada) Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah - tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya. 9. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan. 32,

6 4 Identitas Perseroan Profil Perseroan Pembahasan & Penjelasan Halaman Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 10. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: Pemegang Saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau 63 Perusahaan Publik. 2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masingmasing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, 63 baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram. 12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat. 13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir 61 tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada). 14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada) Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada) Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi 49 penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan. 17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). 71 VI. Analisa dan Pembahasan Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis Laporan Keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup: Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industry Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: 1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya. 2. Pendapatan. 3. Profitabilitas. 2. Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas Ekuitas Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba (rugi) komprehensif. 5. Arus kas Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Struktur permodalan dan kebijakan atas struktur permodalan tersebut Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan 136 tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. 7. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan 136 pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. 136

7 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 5 Pembahasan & Penjelasan Halaman 10. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, 136 mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. 11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa 137 pasar. 12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan 137 jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku. 2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut. 14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: Tanggal, nilai dan obyek transaksi. 2. Nama pihak yang bertransaksi. 3. Sifat Hubungan afiliasi (jika ada). 4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi. 5. Pemenuhan ketentuan terkait. 15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan 141 dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada). 16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada). 141 VII. Tata Kelola Perusahaan Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: Dewan Komisaris, mencakup antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan 197 Komisaris. 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut Direksi, mencakup antara lain: Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta 206 hubungan antara Remunerasi dengan kinerja perusahaan. 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, 205 termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut. 4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan. 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada) Komite Audit, mencakup antara lain: Nama Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan. 212, Riwayat pendidikan Periode jabatan anggota Komite Audit. 212, Pengungkapan independensi Komite Audit Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite 214 Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut. 7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit. 215

8 6 Identitas Perseroan Profil Perseroan Pembahasan & Penjelasan Halaman Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 4. Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, yang mencakup antara lain: Nama Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 217, Riwayat pendidikan Periode jabatan anggota komite. 217, Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi anggota komite Uraian tugas dan tanggung jawab Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite 218 dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut. 8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Nama Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan Riwayat pendidikan Periode jabatan Sekretaris Perusahaan Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku Uraian mengenai Unit Audit Internal Nama Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan. 224, Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi Audit Internal (jika ada) Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam 226 piagam (charter) unit audit internal. 6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya. 2. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan Jenis risiko dan cara pengelolaannya Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi anggota yang sedang menjabat, antara lain meliputi: Pokok perkara/gugatan. 2. Status penyelesaian perkara/gugatan. 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. 10. Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, 246 anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada). 11. Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: Pokok-pokok kode etik Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture) Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada). 249

9 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 7 Pembahasan & Penjelasan Halaman 13. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: Cara penyampaian laporan pelanggaran Perlindungan bagi pelapor Pihak yang mengelola pengaduan Hasil dari penanganan pengaduan. 253 VIII. Sosial Perusahaan Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain. b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain. c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. d. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka (1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) atau Laporan Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Report). IX. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 275 Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1. X. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini. 3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan - Tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. 4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. -

10 8 Daftar Isi Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru 1 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth Pengelolaan Human Capital 2 REFERENSI PERATURAN BAPEPAM- LK NO. X.K.6 Tata Kelola 8 DAFTAR ISI Perusahaan 10 IDENTITAS PERSEROAN Sosial Perusahaan 12 PROFIL PERSEROAN 12 Sekilas Jasa Marga 12 Atas Perjalanan Penting Jasa Marga Laporan Tahunan Riwayat Singkat Jasa Marga Daftar Istilah 15 Kegiatan Usaha Laporan Keuangan 18 Visi & Misi dan Tata Nilai Perseroan Konsolidasian 22 Struktur Organisasi 24 Pejabat Senior Jasa Marga 32 Profil Sumber Daya Manusia 34 Pemegang Saham Utama, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 35 Entitas Anak 42 Entitas Asosiasi 44 Wilayah Operasi dan Proyekproyek Jalan Tol Baru 47 Alamat Kantor Cabang, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 49 Lembaga dan Profesi Penunjang 50 TRANSFORMASI JASA MARGA 54 IKHTISAR Ikhtisar Keuangan 57 Ikhtisar Operasional 58 Ikhtisar Saham 60 Ikhtisar Obligasi 61 Kronologis Pencatatan Saham dan Emisi Obligasi Jasa Marga 63 Komposisi Kepemilikan Saham JSMR 68 Peristiwa Penting Penghargaan yang Diterima Perseroan 74 LAPORAN MANAJEMEN 74 Laporan Dewan Komisaris 78 Penilaian Kinerja Direksi 78 Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi 80 Profil Dewan Komisaris 82 Laporan Direksi 84 Analisa Kinerja Perseroan Tahun Prospek Usaha Perseroan ke Depan 86 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Secara Berkesinambungan 86 Sosial Perusahaan 88 Profil Direksi 90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 91 Kegiatan Usaha Perseroan 92 Tinjauan Operasi per Segmen Usaha 97 Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol 111 Wawancara dengan Hasanudin- Direktur Operasi 114 Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol 117 Analisa Kinerja Keuangan Komprehensif 117 Aset 120 Liabilitas 122 Ekuitas 123 Laporan Laba Rugi Konsolidasian 124 Pendapatan Usaha 128 Beban Usaha 129 Laba Usaha 130 Laba Tahun Berjalan 130 Pendapatan Komprehensif Lain 131 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 131 Rasio Profitabilitas 131 Laporan Arus Kas Konsolidasian 134 Kemampuan Membayar Utang dan KolektIbilitas Piutang 135 Struktur Modal 135 Kebijakan Struktur Modal 135 Belanja Modal 136 Perbandingan Target 2013 dan Realisasi Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai Tahun Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal 136 Informasi Material setelah Tanggal Laporan Akuntan 136 Prospek Usaha, Kondisi Industri dan Kondisi Ekonomi 137 Pemasaran dan Pangsa Pasar 137 Kebijakan Dividen dan Pembayaran Dividen Tunai 138 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 141 Peningkatan/Penurunan Material dari Pendapatan Bersih Terkait dengan Volume Penjualan atau Jasa Baru 141 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi Utang/Modal 141 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi 141 Perubahan Peraturan Perundang Undangan yang Berpengaruh Signifikat Terhadap Perseroan 141 Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan 142 Wawancara dengan Reynaldi Hermansjah-Direktur Keuangan 144 PENGEMBANGAN PROYEK BARU 154 Wawancara dengan Abdul Hadi Hs.-Direktur Pengembangan Usaha 158 PENGELOLAAN HUMAN CAPITAL 159 Paradigma Baru Human Capital 161 Perencanaan SDM dan Rekrutmen 162 Pengembangan Kompetensi SDM 166 Pengembangan Karir Karyawan 167 Produktifitas Karyawan 171 Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan 171 Program Paska Kerja 172 Pengelolaan Tenaga Alih Daya 172 Biaya Sumber Daya Manusia 173 Wawancara dengan Muh Najib Fauzan-Direktur SDM dan Umum 174 TATA KELOLA PERUSAHAAN 176 Komitmen Jasa Marga dalam Penerapan GCG 176 Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga 177 Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa Marga 179 Hasil Penilaian Implementasi GCG 182 Struktur, Kebijakan dan Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan 185 Rapat Umum Pemegang Saham 190 Dewan Komisaris 190 Komposisi Dewan Komisaris 193 Tugas dan Dewan Komisaris 193 Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris 193 Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen 193 Hubungan Afiliasi dan Kepengurusan di Perusahaan Lain 194 Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan

11 74 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 9 Laporan 90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 174 tata kelola perusahaan 158 PENGELOLAAN HUMAN CAPITAL 256 tanggung jawab sosial perusahaan 194 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter) 195 Rapat Dewan Komisaris 197 Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Dewan Komisaris 199 Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris 200 Keputusan-keputusan Dewan Komisaris 200 Rekomendasi Dewan Komisaris 200 Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris 201 Direksi 201 Komposisi Direksi Jasa Marga 202 Tugas dan Direksi 203 Independensi Direksi 203 Rangkap Jabatan Direksi 204 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter) 205 Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi 205 Rapat Direksi 205 Keputusan-keputusan Direksi Tahun Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Direksi 208 Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi 209 Asesmen Dewan Komisaris dan Direksi 212 Komite-komite 212 Komite Audit 212 Komposisi Komite Audit 212 Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit 212 Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja 212 Tugas dan Komite Audit 213 Independensi Komite Audit 214 Rapat Komite Audit 214 Remunerasi Komite Audit 215 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit 216 Profil Komite Audit 217 Komite Investasi dan Risiko Usaha 217 Komposisi Komite Investasi dan Risiko Usaha 217 Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha 217 Tugas dan Komite Investasi dan Risiko Usaha 217 Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha 218 Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha 218 Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha 219 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha 220 Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha 221 Komite Remunerasi dan Nominasi 221 Komite Tata Kelola Perusahaan 221 Sekretaris Dewan Komisaris 222 Sekretaris Perusahaan 223 Profil Corporate Secretary 224 Unit Internal Audit 224 Profil Head of Internal Audit 225 Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit 225 Pengangkatan dan Pemberhentian Head of Internal Audit 225 Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit 226 Pedoman Kerja Unit Internal Audit 226 Kode Etik Auditor Internal 226 Tugas dan Unit Internal Audit 227 Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Tahun Hasil Audit Unit Internal Audit 227 Kegiatan Pendukung Audit Lainnya 227 Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit 227 Sistem Pengendalian Internal 228 Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP 228 Review atas Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) 229 Laporan Risiko 230 Kebijakan Risiko 230 Struktur Tata Kelola Risiko 232 Risiko Perseroan dan Pengelolaannya 234 Implementasi Program Kerja Risiko Tahun Profil VP Risiko 238 Perkara Penting yang Dihadapi 246 Informasi tentang Sanksi Administratif 247 Kode Etik dan Budaya Perusahaan 247 Kode Etik 248 Budaya Perusahaan 249 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau 249 Perlakuan yang Sama terhadap Seluruh Pemegang Saham 249 Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) 254 Pengadaan Barang dan Jasa 255 Auditor Eksternal 256 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 257 Strategi dan Kebijakan 258 Lingkungan Hidup 260 Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja 267 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan 269 kepada Konsumen 271 Akses terhadap Informasi dan Data Perseroan 272 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN DAFTAR ISTILAH 275 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

12 10 10 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nama Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Berkedudukan di Jakarta ALAMAT Kantor Pusat Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Indonesia Tel.: , Fax.: Website: Informasi Lalu Lintas dan PELAYANAN Lainnya JMTIC (Jasa Marga Traffic Information Center) Tanggal Pendirian 01 Maret 1978 Dasar Hukum Pendirian Peraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978 Modal Dasar Rp 9,52 triliun Modal DITEMPATKAN dan Disetor Penuh Rp 3,4 triliun Kepemilikan Pemerintah Indonesia 70% Publik 30%

13 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 11 Identitas Perseroan Kegiatan Usaha Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Kegiatan Usaha Utama 1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol. 2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya. Kegiatan Usaha Penunjang 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol. 2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol. 3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. Informasi PENCATATAN di Bursa Bursa: IDX, kode JSMR sejak 12 November 2007 Bloomberg: JSMR IJ Reuters: JSMR.JK

14 12 Profil Perseroan Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Sekilas Jasa Marga Perjalanan Penting Jasa Marga Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 1978 Jasa Marga didirikan dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol. Jagorawi sebagai jalan tol pertama di Indonesia mulai beroperasi Pengoperasian Jalan Tol Semarang Pengoperasian Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Pengoperasian Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Pengoperasian Jalan Tol Surabaya- Gempol. Pengoperasian Jalan Tol Belmera (Belawan-Medan- Tanjung Morawa) Pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek Purwakarta Padalarang) Fungsi Otorisator dikembalikan kepada Pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum c.q. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Bogor Outer Ring Road, PPJT Semarang-Solo, PPJT Gempol-Pasuruan, PPJT Gempol- Pandaan, PPJT JORR W2 Utara, PPJT Surabaya-Mojokerto dan 13 ruas jalan tol yang telah dioperasikan oleh Perseroan 2007 Perubahan Logo Jasa Marga yang Menggambarkan Modernisasi dan Transformasi Perseroan. Jasa Marga menjadi perusahaan terbuka melalui Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kunciran-Serpong.

15 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pemerintah membuka kesempatan pihak swasta berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem Build, Operate and Transfer (BOT) dengan Jasa Marga. Jalan Tol Dalam Kota mulai dioperasikan oleh Jasa Marga secara bertahap. Pengoperasian Jalan Tol Jakarta- Cikampek. Pengoperasian Jalan Tol Padaleunyi (Padalarang- Cileunyi) Pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Pengoperasian Jalan Tol Palikanci (Palimanan-Kanci) Pengoperasian Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang). Implementasi e-toll Card. Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Cengkareng-Kunciran. Pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Seksi 1A Ruas Waru- Sepanjang) dan Jalan Tol Semarang-Solo (Seksi 1 Ruas Semarang- Ungaran). Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Implementasi e-toll Pass. Pengoperasian Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara (Ruas Kebon Jeruk-Ciledug).

16 14 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Riwayat Singkat Jasa Marga Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga tanggal 27 Februari 1978). Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan nama, PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation), yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi PT Jasa Marga (Persero), keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., pada saat itu Notaris di Jakarta.

17 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 15 Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Perseroan adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun Pada akhir dasawarsa tahun an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road) dan Cipularang. Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah. Pembangunan dan pengoperasian jalan tol sejak saat itu didasarkan kepada konsep investasi dimana Perseroan sebagai investor akan berinvestasi pada jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat kelayakan pengembalian secara finansial sesuai dengan masa konsesi. Proses untuk mendapatkan konsesi jalan tol baru juga harus melalui pembentukan entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui Anak Perusahaan yang dibentuk Perseroan dengan beberapa partner usaha, sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan memiliki tambahan sembilan ruas jalan tol baru dengan panjang 211 km dimana Perseroan mempunyai kepemilikan mayoritas lebih dari 51%. Kegiatan Usaha Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007 tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perseroan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W HT TH.2007 tanggal 21 September Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan Anggaran Dasar terakhir telah diumumkan dalam Tambahan No dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito, SH., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU AH tahun 2011 tanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH tanggal 10 Juli Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: 1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol. 2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya.

18 16 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kegiatan usaha tersebut dilakukan Perseroan melalui proses merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol. Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani pada tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas) ruas jalan tol Perseroan yang sudah beroperasi saat itu mempunyai masa konsesi selama 40 tahun berlaku efektif sejak 01 Januari 2005, dengan pengecualian PPJT JORR Seksi S yang pada tahun 2013, Jasa Marga telah ditunjuk sebagai operator sementara berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S). Dalam perkembangannya, Perseroan terus melakukan upaya untuk menambah kepemilikan konsesi jalan tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan telah menandatangani 6 perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang konsesinya dipegang oleh PT Marga Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans Marga Jatim Pasuruan, PPJT Gempol-Pandaan oleh PT Jasamarga Pandaan Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol Surabaya- Mojokerto oleh PT Marga Nujyasumo Agung. Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan Perseroan, pada tahun 2007, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak Pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 November Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol. Tahun 2009, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Marga Kunciran Cengkareng, pemegang konsesi Jalan Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga Trans Nusantara, pemegang konsesi Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT Marga Nujyasumo Agung, pemegang konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang mempunyai masa konsesi 35 tahun. Tahun 2011, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham hingga menjadi pemegang saham mayoritas dengan melakukan pembelian saham pemegang saham eksisting pada PT Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun. Selain itu, bersama konsorsium 4 (empat) BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah, Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi 45 tahun. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai tambahan 9 konsesi ruas jalan tol

19 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 17 baru melalui Anak Perusahaan dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas. Melalui 9 Cabang dan 10 Anak Perusahaan bidang usaha jalan tol, Perseroan adalah pemegang konsesi untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas diantaranya sepanjang 560 km telah beroperasi, termasuk empat ruas baru yang dioperasikan secara bertahap yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km) dan mengoperasikan secara penuh Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan menguasai 73% pangsa pasar industri jalan tol dari segi panjang jalan (km) di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, yaitu: 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol. 2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol. 3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. Hal ini dilakukan untuk mensinergikan dan memaksimalkan pengembangan aset-aset yang dimiliki Perseroan. Kegiatan usaha penunjang diperkuat dengan mendirikan dua entitas anak perusahaan yaitu PT Sarana Marga Utama yang didirikan pada tahun 1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010 bergerak dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan serta PT Jasamarga Properti yang didirikan pada tahun 2013 dan bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. Pada kedua entitas tersebut, Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas. Pendapatan utama Perseroan berasal dari transaksi kendaraan yang melewati jalan tol (pendapatan tol). Selain itu pendapatan Perseroan juga berasal dari pendapatan usaha non tol yang terdiri dari sewa lahan, pendapatan iklan, tempat peristirahatan dan jasa pengoperasian jalan tol pihak lain serta jasa pemeliharaan. Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol.

20 18 18 Identitas Perseroan Visi, Misi & Tata Nilai Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Memperhatikan pencapian kinerja perusahaan dalam kurun waktu 35 Tahun sejak Tahun 1978 hingga Tahun 2012, serta mencermati perubahan lingkungan eksternal Perseroan dan peluang bisnis baik di Jalan Tol dan diluar Jalan Tol, maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan untuk masa 5 dan 10 Tahun mendatang. Perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak yang tekait, yaitu antara lain: Komisaris, Direksi, dan Karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari para Pemangku Kepentingan. Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai Perusahaan 1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapain kinerja dan kekuatan internal Perseroan 2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis lingkungan eksternal Perseroan dan mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang 3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan 4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan 5. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut kemudian disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi 6. Direksi menetapkan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi. Bagan Proses Penyusunan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan PERUBAHAN STRATEGIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN PELUANG BISNIS KEBUTUHAN DAN HARAPAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS VISI, MISI & TATA NILAI PENCAPAIAN KINERJA DAN KEKUATAN INTERNAL PERUSAHAAN Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala setiap tahun melakukan evaluasi terhadap pencapaian Visi dan Misi Perseroan.

21 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Visi dan Misi Untuk memberikan Kejelasan Arah (Clarity of Direction) dan tujuan bersama yang akan dicapai (Unifying Focal Point), dilakukan review kembali terhadap Visi Perseroan dengan melakukan evaluasi terhadap kekuatan Perseroan dan peluang bisnis dalam jangka panjang baik di Jalan Tol maupun usaha Lain. Visi Perseroan adalah : Visi Tahun 2017 Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia. Visi Tahun 2022 Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia. Yang dimaksud Perusahaan Terkemuka adalah sebagai berikut: Memiliki keuntungan finansial (financial soundness) yang relatif tinggi di Industrinya dan memberikan nilai investasi dalam jangka panjang (long-term investment value) Menjadi market leader di industrinya Selalu melakukan inovasi sehingga mempunyai kualitas produk dan layanan yang ekselen, melalui inovasi yang terus menerus Memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan Mempunyai Perusahaan yang berkualitas Menjadi panutan dalam pengelolaan Human Capital bagi Perusahaan lain dan menjadi pilihan untuk berkarir bagi orang orang yang bertalenta Dalam melakukan perumusan Misi Perseroan, dilakukan evaluasi kembali terhadap alasan keberadaan Perseroan (Reason For Being), Tujuan Perseroan (Fundamental Purpose) serta mengkomunikasikan manfaat Perseroan (Value). Misi Perseroan adalah: Misi 1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol. 2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal. 3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa. Arti dari Misi Perseroan adalah bahwa Perseroan secara sadar memahami keberadaan Perseroan dalam kegiatan usahanya sebagai pengembangan dan pengoperasian jalan tol, mempunyai tugas untuk mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu, Perseroan juga memahami bahwa keberadaan Jalan Tol yang dikelola oleh Perseroan harus memberikan manfaat bagi pengguna jalan yang membutuhkan Jalan Tol yang efisien dan andal serta membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa.

22 20 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tata Nilai Untuk menjalankan Misi Perseroan dan mencapai Visi Perseroan, Jasa Marga telah menyusun Tata Nilai yang menjadi Pedoman Prinsip (Guiding Principles) dalam Berperilaku (Behaviour) dan Membuat Keputusan (Decision Making), maka dilakukan review terhadap Tata Nilai Perseroan. Tata Nilai tersebut dibangun atas dasar tata empat nilai pokok yang diakui dan dikembangkan bersama, yaitu: Jujur, Sigap, Mumpuni dan Respek. Secara rinci arti dan penjelasan maksud dari Tata Nilai Perseroan adalah sebagai berikut: Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian J JUJUR Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan. S M SIGAP Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. MUMPUNI Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif. R RESPEK Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.

23 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 21

24 22 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Struktur Organisasi Selain melakukan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan juga melakukan pengembangan struktur organisasi. Hal ini dianggap perlu dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi. Perseroan memerlukan organisasi yang merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektifitas dan kinerja organisasi. Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Struktur Organisasi Perseroan Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian DIREKTUR UTAMA ADITYAWARMAN DIREKTUR OPERASI DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM HASANUDIN ABDUL HADI Hs. MUH NAJIB FAUZAN INTERNAL AUDIT DJOKO DWIJONO DIVISI OPERATION MANAGEMENT TARULI M. HUTAPEA DIVISI TOLL ROAD BUSINESS DEVELOPMENT DEDI KRISNARIAWAN S. DIVISI HUMAN CAPITAL STRATEGY AND POLICY UNGGUL CARIAWAN CORPORATE SECRETARY DAVID WIJAYATNO DIVISI MAINTENANCE AYU WIDYA KISWARI DIVISI RELATED BUSINESS DEVELOPMENT AGUS SETIAWAN DIVISI HUMAN CAPITAL SERVICES SUTIRYA WIRIAS SASTRA DIVISI HIGHWAY AND TRAFFICE ENGINEERING SONHADJI SURAHMAN DIVISI GENERAL AFFAIRS BAMBANG SANCOYO BRANCH OFFICES TOLL ROAD SUBSIDIARIES NON TOLL ROAD SUBSIDIARIES UNIT REST AREA BUSINESS UNIT JASA MARGA DEVELOPMENT CENTER LEONA ROEDHIANITASARI L. ENKKY SASONO A. W.

25 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 23 Perseroan memiliki 4 direktorat dimana setiap direktorat memiliki fungsi dan ruang lingkup kerja masing-masing. Direktorat operasi melalui Divisi Operation Management melakukan pengelolaan terhadap kegiatan operasional perusahaan, seperti pengumpulan tol dan pelayanan lalu lintas, sementara Divisi Maintenance melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol. Direktorat Pengembangan Usaha melalui Divisi Toll Road Business Development, Divisi Related Business Development, Divisi Highway dan Traffic Engineering melakukan pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru dan pengembangan usaha lain serta pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan. Sementara itu, Direktorat SDM dan Umum melakukan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia melalui Divisi Human Capital Strategy and Policy, Divisi Human Capital Services, serta pengelolaan kegiatan administrasi umum melalui Divisi General Affairs. Direktorat Keuangan melalui Divisi Corporate Planning, Divisi Finance and Accounting serta Unit Community Development Program, melakukan perencanaan, pengendalian serta pengelolaan keuangan Perseroan. Selain unit-unit kerja di atas, Perseroan juga memiliki beberapa unit kerja yang langsung dikendalikan oleh Direktur Utama yaitu Unit Internal Audit dan Corporate Secretary. Sedangkan Divisi Risk and Quality Management, Divisi Legal dan Divisi Information Technology sebagai pengelola risiko, teknologi dan hukum korporasi serta Branch Offices, Toll Road Subsidiaries, Non Toll Road Subsidiaries, Unit Rest Area Business dan Unit Jasa Marga Development Center berada di bawah kendali Direksi Perseroan. DIREKTUR KEUANGAN REYNALDI HERMANSJAH DIVISI CORPORATE PLANNING MOHAMMAD SOFYAN DIVISI RISK AND QUALITY MANAGEMENT SATRIA GANEFANTO DIVISI FINANCE AND ACCOUNTING SYACHRIANI ATIM DIVISI LEGAL TOLU ISMED ARIEF UNIT COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM ENKKY SASONO A. W. DIVISI INFORMATION TECHNOLOGY D. HARI PRATAMA

26 24 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Pejabat Senior Jasa Marga Kantor Pusat Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah David WIJAYATNO Corporate Secretary Profil dapat dilihat di Profil Corporate Secretary. Djoko Dwijono Head of Internal Audit Profil dapat dilihat di Profil Head of Internal Audit. Satria Ganefanto VP Risk and Quality Management Profil dapat dilihat di Profil VP Risk and Quality Management Laporan Keuangan Konsolidasian Taruli M. Hutapea VP Operation Management Menjabat sebagai VP Operation Management sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Pengumpulan Tol Divisi Operasi ( ) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Sistem Pengumpulan Tol Divisi Pengumpulan Tol ( ). Ayu Widya Kiswari VP Maintenance Menjabat sebagai VP Maintenance sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Pengendalian Pemeliharaan Divisi Pemeliharaan ( ) dan Kepala Sub Divisi Program, Persiapan dan Tata Laksana Pemeliharaan ( ). Sonhadji Surahman VP Highway and Traffic Engineering Menjabat sebagai VP Highway and Traffic Engineering sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Umum dari Universitas Diponegoro pada tahun 1984 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta ( ) dan Direktur Teknik PT Marga Trans Nusantara (2008).

27 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 25 Dedi Krisnariawan Sunoto VP Toll Road Business Development Menjabat sebagai VP Toll Road Business Development sejak 29 September Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan S2 Master of Management Program dari Universitas Pelita Harapan pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Usaha ( ) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Divisi Pengembangan Investasi ( ). Mohamad Agus SETIAWAN VP Related Business Development Menjabat sebagai VP Related Business Development sejak 08 Mei Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan Jalan Departemen Pekerjaan Umum dari Universitas Parahyangan Bandung pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Perencanaan Investasi Usaha Lain Divisi Pengembangan Usaha Lain ( ) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol ( ). Unggul Cariawan VP Human Capital Strategy and Policy Menjabat sebagai VP Human Capital Strategy and Policy sejak 01 Oktober Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1986 dan S2 Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Mutu dan Risiko (2010) dan Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Informasi Penanam Modal (2001). Sutirya Wirias sastra GM Human Capital Services Menjabat sebagai GM Human Capital Services sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak Menyelesaikan pendidikan S1 Perekonomian dari STIA LAN Jakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Binda Lingkungan ( ) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Jakarta-Cikampek ( ). Bambang SANCOYO GM General Affairs Menjabat sebagai GM General Affairs sejak 29 September Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982 dan S2 Magister dari Universitas Pelita Harapan pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Akuntansi ( ) dan Kepala Bagian Dana Kerja Biro Keuangan ( ). Mohammad Sofyan VP Corporate Planning Menjabat sebagai VP Corporate Planning sejak 06 Maret Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1996, S2 Project Management dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan S2 Business & IT dari The University of Melbourne pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Perusahaan Biro Perencanaan Perusahaan ( ) dan Kepala Bagian Analisa Pengembangan Teknologi Biro Teknologi Informasi Perusahaan ( ).

28 26 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Syachriani Atim VP Finance and Accounting Menjabat sebagai VP Finance and Accounting sejak 01 Oktober Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari STIE YAI Jakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Treasury Biro Keuangan dan Akuntansi ( ) dan Kepala Bagian Keuangan Cabang Jakarta-Cikampek ( ). Tolu Ismed Arief VP Legal Menjabat sebagai VP Legal sejak 29 September Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Hukum Perdata dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Korporasi dan Perjanjian Biro Hukum ( ) dan Kepala Sub Bagian Perancangan Peraturan, Inventarisasi dan Dokumentasi Biro Administrasi ( ). D. Hari Pratama VP Information Technology Menjabat sebagai VP Information Technology sejak 01 Mei Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1995 dan S2 Teknik Sipil dari Queensland University of Technology Australia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Properti di Koridor Jalan Tol di Jawa Timur ( ) dan Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain ( ). Kantor Cabang Enkky Sasono A. W. GM Jasa Marga Development Center Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 dari STIE IPWI Jakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol ( ). Hardjono Santoso GM Jagorawi Branch Menjabat sebagai GM Jagorawi Branch sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Purbaleunyi ( ) dan Kepala Cabang Palikanci ( ). Agus Purnomo GM Cawang-Tomang-Cengkareng Branch Menjabat sebagai GM Cawang-Tomang- Cengkareng sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Surabaya- Gempol ( ) dan Kepala Cabang Semarang ( ).

29 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 27 Yudhi Krisyunoro GM Jakarta-Cikampek Branch Menjabat sebagai GM Jakarta-Cikampek Branch sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Struktur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pimpinan Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini ( ) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Cabang Jagorawi ( ). Supratowo GM Jakarta-Tangerang Branch Menjabat sebagai GM Jakarta- Tangerang Branch sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Semarang ( ) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jagorawi ( ). Ricky DISTAWARDHANA GM Purbaleunyi Branch Menjabat sebagai GM Purbaleunyi Branch sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya VP Maintenance ( ) dan Kepala Cabang Jakarta-Tangerang ( ). Christantio Prihambodo GM Surabaya-Gempol Branch Menjabat sebagai GM Surabaya-Gempol Branch sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Purbaleunyi Branch ( ) dan Kepala Sub Divisi Pengumpulan Tol Divisi Operasi ( ). Roy A. Darwis GM Palikanci Branch Menjabat sebagai GM Palikanci sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Sains & Teknologi Nasional pada tahun 1991 dan S2 SDM dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Belmera Branch ( ) dan Kepala Sub Divisi Lalu Lintas Divisi Operasi ( ).

30 28 Identitas Perseroan Proyek Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sari PURNAWARMAN GM Semarang Branch Menjabat sebagai GM Semarang Branch sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Lalu Lintas Cabang Jagorawi ( ) dan Kepala Bagian Pengumpulan Tol Cabang Jakarta- Tangerang ( ). Raddy R. Lukman GM Belmera Branch Menjabat sebagai GM Belmera Branch sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Deputy General Manager Toll Collection Management Cabang Jakarta-Cikampek ( ) dan Kepala Bagian Lalu Lintas Cabang Jakarta- Cikampek ( ). Mulyono Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol sejak 02 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari ITN Malang pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek ( ) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan dan Ketertiban merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jakarta- Tangerang ( ). Silverster Aryan Widodo Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi sejak 02 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Teknik PT Jalantol Lingkarluar Jakarta ( ) dan Kepala Sub Divisi Administrasi Teknik Divisi Perencanaan Teknik ( ). Bambang Eko Pemimpin Proyek Penataan dan Perluasan Kantor Pusat, Gerbang Tol Taman Mini Utama, Kantor Cabang Jagorawi dan Sekitarnya Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 dari STIE IPWI Jakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol ( ). Ari Kristopo Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Utama Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Utama sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Teknik PT Sarana Marga Utama ( ) dan Kepala Divisi Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta ( )

31 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 29 Entitas Anak dan Asosiasi Leona Roedhianitasari LEGAWATI Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan Menjabat sebagai Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan sejak 01 Oktober Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Transportasi dari Universitas Pancasila Jakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan ( ) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan II Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan ( ). Septerianto Sanaf Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengumpulan Tol ( ) dan Kepala Divisi Operasi ( ). Muhammad Zahir Siregar Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar sejak 02 Desember Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1986 dan S2 dari STM PPM pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Palikanci ( ) dan Kepala Cabang Belmera ( ). Djadjat Sudradjat Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Menjabat sebagai Direktur Utama PT Trans Marga Jateng sejak November Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pembangunan ( ) dan Direktur Utama PT Marga Nujyasumo Agung ( ). Slamet Sudradjat Direktur Utama PT Marga Nujyasumo Agung Menjabat sebagai Direktur Utama PT Nujyasumo Agung sejak tahun Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan D3 Teknik Sipil dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum pada tahun 1980 dan S2 Civil Engineering dari The University of New South Wales pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan ( ) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road ( ). A. Tito Karim Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol sejak 02 Desember Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1984 dan S2 SDM dari Ikopin Bandung pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar ( ), Direktur Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta ( ).

32 30 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Subakti Syukur Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta sejak 20 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986 Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan S2 dari Universitas Kristen Jakarta tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Cawang- Tomang-Cengkareng Branch ( ) dan Kepala Cabang Surabaya-Gempol ( ). Hengki HERWANTO Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan Menjabat sebagai Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan sejak 28 Juni Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1981 dan S2 Administrasi Bisnis dari IPPM pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Citra Margatama Surabaya ( ) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol- Pasuruan ( ). Setiyono Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol sejak 01 Januari Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Keselamatan Lalu Lintas Divisi Lalu Lintas ( ) dan Kepala Bagian Teknik Cabang Jakarta-Tangerang ( ). Agus SuharJanto Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara sejak 01 Desember Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Konstruksi dari Universitas Gajah Mada pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo ( ) dan Pemimpin Proyek Peningkatan Jalan Tol Jagorawi merangkap Pemimpin Proyek Ruas Padalarang By Pass ( ).

33 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 31 Saut Parlindungan SIMATUPANG Direktur Utama PT Marga Kunciran- Cengkareng Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Kunciran Cengkareng sejak Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan S2 Magister Internasional STM PPM pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Pembangunan JORR E1, Sie.IV Ruas Jati Asih-Cikunir ( ) dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Padalarang By Pass ( ). Kristianto Direktur Utama PT Sarana Marga Utama Menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarana Marga Utama sejak 01 Juli Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Dipenogoro pada tahun 1985 dan S2 Bisnis dari STIE Nusantara pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Jalantol Lingkarluar Jakarta ( ) dan Direktur PT Marga Mandala Sakti ( ). Irwan Nurhadi Direktur Utama PT Jasamarga Properti Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Properti sejak 15 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Struktural dari Universitas Indonesia pada tahun 1978, S1 Ekonomi Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1989, S2 Economic Science dari Universitas Indonesia pada tahun 1991, S2 Pemasaran, UK pada tahun 1998, S3 Business Administration (Real Estate Finance Management), San Beda College Manila, Philipine pada tahun Sebelum bergabung di Jasa Marga adalah General Manager Properti dan Senior Manager Properti di PT Surya Semesta Internusa Astra Group ( ), serta Property Advisor di Agung Podomoro Group ( ). Iwan Moedyarno Direktur Utama PT Ismawa Trimitra Menjabat sebagai Direktur Utama PT Ismawa Trimitra sejak Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Bisnis di IIM-Pitsburg State University pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain ( ), saat ini juga menjabat sebagai Pemimpin Proyek Pengembangan Properti di Lahan Ex Workshop dan Kantor Cabang Jagorawi (2010-sekarang).

34 32 Profil Sumber Daya Manusia Jasa Marga Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai orang, turun 3,94% dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai orang, tahun 2010 yang mencapai dan tahun 2009 yang mencapai orang. Jumlah Karyawan Tetap (orang) Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Komposisi KARYAWAN Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) S ,0 S2 5 0,1 70 1,4 S , ,3 Akademi 16 0,3 17 0,3 SMA , ,4 SMP 113 2,2 17 0,3 SD 96 1,9 60 1,2 Jumlah Komposisi karyawan Jasa Marga di tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan mengalami perubahan dibandingkan tahun Hal ini menunjukkan keberhasilan Jasa Marga dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi akademis karyawan.

35 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 33 Komposisi KARYAWAN Tetap Berdasarkan USIA Usia (Tahun) Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) ,9 35 0, ,7 83 1, , , , , , , , ,2 > , ,7 Total , Kebijakan dalam KESEMPATAN Kerja Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan kompetensi Karyawan. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Selama tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp 18,7 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan. Jenis Biaya Pendidikan dan Pelatihan

36 34 Pemegang Saham Utama, Entitas Anak & Entitas Asosiasi Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Struktur Korporasi Jasa Marga (Per 31 Desember 2013) Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah NEGARA REPUBLIK INDONESIA 70% PUBLIK 30% Laporan Keuangan Konsolidasian PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. ENTITAS ANAK (KEPEMILIKAN>50%) ENTITAS ASOSIASI (KEPEMILIKAN<50%) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 99% PT Marga Sarana Jabar 55% PT Trans Marga Jateng 60% PT Marga Kunciran Cengkareng 76,07% PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) 34,83% PT Citra Ganesha Marga Nusantara 30% PT Jatim Marga Utama 26% PT Trans Lingkar Kita Jaya 21,24% PT Marga Lingkar Jakarta 65% PT Marga Nujyasumo Agung 55% PT Transmarga Jatim Pasuruan 96,39% PT Jasamarga Bali Tol 55% PT Bukaka Marga Utama 20% PT Ismawa Trimitra 25% PT Marga Trans Nusantara 60% PT Jasamarga Pandaan Tol 66,48% PT Sarana Marga Utama 99% PT Jasamarga Properti 99%

37 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 35 Entitas Anak Entitas Anak Jasa Marga per 31 Desember 2013 No. Nama Entitas Kepemilikan Saham (%) Bidang Usaha Status* 1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Jasa Marga: 99,00% Inkopkar Jasa Marga: 1,00% 2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Jasa Marga: 55,00% PT CMNP Tbk: 30,00% PT Jasa Sarana: 15,00% 3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jasa Marga: 60,00% PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah: 40,00% 4. PT Marga Nujyasumo Agung Jasa Marga: 55,00% (MNA) Moeladi Grup: 25,00% PT Wijaya Karya: 20,00% 5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Jasa Marga: 55,00% PT Angkasa Pura I: 8,00% PT Pelindo III: 17,98% PT Pengembangan - Pariwisata Bali: 1,00% PT Adhi Karya: 1,00% PT Hutama Karya: 1,00% Pemprov Bali: 8,01% Pemkab Badung: 8,01% 6. PT Marga Lingkar Jakarta Jasa Marga: 65,00% (MLJ) PT Jakarta Marga Jaya: 35,00% 7. PT Transmarga Jatim Jasa Marga: 96,39% Pasuruan (TJP) PT Jatim Marga Utama: 3,61% 8. PT Jasamarga Pandaan Tol Jasa Marga: 66,48% Perusda Pasuruan: 17,77% PT Margabumi Matraraya: 14,38% Entrada Utama: 1,37% Operator Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Operator Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Operator Jalan Tol Semarang-Solo Operator Jalan Tol Surabaya- Mojokerto Operator Jalan Tol Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa Operator Jalan Tol JORR W2 Utara Operator Jalan Tol Gempol- Pasuruan Operator Jalan Tol Gempol- Pandaan Beroperasi Beroperasi Beroperasi Beroperasi Beroperasi Beroperasi Belum Beroperasi Belum Beroperasi 9. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Jasa Marga: 60,00% PT Astratel Nusantara: 30,00% PT Transumata Arya Sejahtera: 10,00% Operator Jalan Tol Kunciran- Serpong 10. PT Marga Kunciran Jasa Marga: 76,07% Operator Jalan Tol Cengkareng (MKC) CMS WIL: 21,00% Cengkareng-Kunciran PT Wijaya Karya: 2,09% PT Nindya Karya: 0,42% PT Istaka Karya: 0,42% 11. PT Sarana Marga Utama Jasa Marga: 99,00% Jasa Konstruksi, (SMU) Inkopkar Jasa Marga: 1,00% Perdagangan, Persewaan kendaraan 12. PT Jasamarga Properti (JMP) Jasa Marga: 99,00% Pembangunan, Perdagangan Inkopkar Jasa Marga: 1,00% dan Jasa Terkait Properti * Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol) Belum Beroperasi Belum Beroperasi Beroperasi Belum Beroperasi

38 36 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Tentang Entitas Anak 1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) JLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk menyelenggarakan pengusahaan jalan tol, melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku dan menjalankan usaha di bidang lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol dengan memberdayakan potensi yang ada. Pendapatan utama JLJ diperoleh dari jasa pengoperasian, pemeliharaan, dan pengamanan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) Jasa Marga, PT Translingkar Kita Jaya untuk ruas Cinere-Jagorawi Seksi 1 dan PT Jasamarga Bali Tol untuk ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Susunan Pengurus JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTA PENYELENGGARA JALAN TOL JORR Kelompok Usaha Jasa Marga Komisaris Utama: Bambang Sulistyo Komisaris: Heri Purnomo Direktur Utama: Septerianto Sanaf Direktur: Albert MP Silaen Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 103,28 Pendapatan 234,50 2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) MSJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 1 sepanjang 3,8 km diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia tanggal 23 November 2009 dan sejak tanggal tersebut telah memperoleh pendapatan dari pengoperasian jalan tol. PENYELENGGARA JALAN TOL BOGOR RING ROAD Susunan Pengurus Komisaris Utama: Maqdir Ismail Komisaris: Reynaldi Hermansjah Komisaris: Diah Wahju Sari Direktur Utama: Muhammad Zahir Siregar Direktur Keuangan: Aggi Tjetje Direktur Teknik & Operasi: Ach. Lukman Letnantoro Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 896,35 Pendapatan 336,56

39 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Trans Marga Jateng (TMJ) TMJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 sepanjang 10,8 km telah beroperasi sejak 12 November 2011 dan pendapatan utamanya berasal dari jasa tol. Susunan Pengurus Komisaris Utama: Danang Atmodjo Komisaris: Djuwarso Komisaris: Hasanudin Direktur Utama: Djadjat Sudradjat Direktur Keuangan: Darmoko Direktur Teknik: Ari Nugroho Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 3.407,47 Pendapatan 671,92 4. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) MNA merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan kegiatan usaha sebagai pelaksana dari Jasa Marga, Qualitateque Menteri Pekerjaan Umum RI dalam penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A sepanjang 2,3 km telah beroperasi sejak 05 September 2011 dan pendapatan utamanya berasal dari pengoperasian jalan tol. Susunan Pengurus Komisaris Utama: Bambang Pramudjo Komisaris: Muh Najib Fauzan Komisaris: Amien Moeladi Direktur Utama: Slamet Sudradjat Direktur Keuangan: Syafaruddin AR Direktur Operasi: Edwin Cahyadi Direktur Administrasi & Umum: Kamil Rusnandar Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 1.766,14 Pendapatan 237,95

40 38 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) JBT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 24 September Susunan Pengurus HIGHWAY CORPORATION Komisaris Utama: Abdul Hadi Hs. Komisaris: A. Edy Hidayat Nurjaman Komisaris: Robert Daniel Waloni Komisaris: Wayan Blayu Suarjaya Direktur Utama: A. Tito Karim Direktur Keuangan: Ronny Haryanto Direktur Teknik & Operasional: Wiwin Kwintandi Soeprapto Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 2.172,60 Pendapatan 575,69 6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) MLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol JORR W2 Utara serta usahausaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol JORR W2 Utara diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada tanggal 27 Desember PT. MARGA LINGKAR JAKARTA Susunan Pengurus Komisaris Utama: Ma mun Amin Komisaris: Abdul Hadi Hs. Direktur Utama: Subekti Syukur Direktur Keuangan: Yauw Diaz Moreno Direktur Teknik: Agus Achmadi Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 1.846,87 Pendapatan 564,54

41 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TJP) TJP merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Gempol-Pasuruan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pasuruan belum beroperasi karena masih dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pasuruan dapat beroperasi pada tahun TRANSMARGA JATIM PASURUAN PENYELENGGARA JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN Kelompok Usaha Jasa Marga Susunan Pengurus Komisaris Utama: Agus Purnomo Komisaris: Bambang Kusbandono Direktur Utama: Hengki Herwanto Direktur Keuangan: Imron Direktur Teknik: - Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 629,22 Pendapatan 499,56 8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) JPT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Gempol- Pandaan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pandaan belum beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan dan konstruksi. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pandaan dapat beroperasi pada tahun PANDAAN TOL Susunan Pengurus Komisaris Utama: Moh. Khusaini Komisaris: Moertomo Basoeki Komisaris: Firmansyah Komisaris: Tolu Ismed Arief Direktur Utama: Setiyono Direktur Keuangan & SDM: Tri Riyaningsih Direktur Teknik & Operasional: Rahardjo Direktur Administrasi & Umum: Nursyam Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 801,58 Pendapatan 443,33

42 40 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 9. PT Marga Trans Nusantara (MTN) MTN merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Serpong, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran- Serpong belum beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan. Susunan Pengurus MARGA TRANS NUSANTARA PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-SERPONG Presiden Komisaris: Paulus Bambang W.E.S Wakil Presiden Komisaris: JB Eddy Bambang Susilotomo Wakil Presiden Komisaris: Irawan Santoso Presiden Direktur: Agus Suharjanto Direktur: Rachmat Soulisa Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 351,56 Pendapatan - 10.PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) MKC merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Kunciran- Cengkareng serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran-Cengkareng belum beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan Susunan Pengurus MARGA KUNCIRAN CENGKARENG PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-CENGKARENG Kelompok Usaha Jasa Marga Komisaris Utama: Dedi Krisnariawan Sunoto Komisaris: Mohd. Ghazali bin Mahmood Direktur Utama: Saut Parlindungan Simatupang Direktur Teknik: Hendro Atmodjo Direktur Keuangan: Zaidi B. Ibrahim Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 270,39 Pendapatan -

43 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Sarana Marga Utama (SMU) SMU merupakan entitas anak Jasa Marga yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi, perdagangan, dan persewaan kendaraan. Susunan Pengurus Komisaris Utama: Muh Najib Fauzan Komisaris: Arief Witjaksono Direktur Utama: Kristianto Direktur Keuangan & Umum: Adik Supriatno Direktur Teknik: Dadang Sumaryana Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 178,02 Pendapatan 205,47 12.PT Jasamarga Properti (JMP) JMP merupakan entitas anak Jasa Marga yang bergerak dalam bidang jasa properti. properti Susunan Pengurus Komisaris Utama: Ibnu Purna Komisaris: Abdul Hadi Hs properti Direktur Utama: Irwan Nurhadi Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik: Irwan Hasan Direktur Keuangan: Haris Prayudi Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013 (Rp miliar) Aset 63,55 Pendapatan -

44 42 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Entitas Asosiasi Entitas Asosiasi Jasa Marga No. Nama Entitas Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status* Jasa Marga (%) 1. PT Trans Lingkar Kita Jaya 21,24 Operator Jalan Tol Beroperasi 2. PT Ismawa Trimitra 25,00 Sewa Gedung dan Pengelolaan Beroperasi Rest Area 3. PT Jatim Marga Utama 26,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi 4. PT Bukaka Marga Utama 20,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi 5. PT Citra Bhakti Margatama Persada 34,83 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP 6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara 30,00 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP * Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol) Tentang Entitas Asosiasi per 31 Desember 2013 Laporan Keuangan Konsolidasian 1. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005 dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT tanggal 7 Pebruari Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 30 November TLKJ berdomisili di Jakarta. Perseroan memiliki saham dengan nilai nominal Rp (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp (Rupiah penuh), yang merupakan 21,24% kepemilikan. 2. PT Ismawa Trimitra (IT) IT didirikan untuk pengusahaan sewa gedung perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal 14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU A.H tanggal 10 Juli IT berkedudukan di Jakarta. Perseroan memiliki saham dengan nilai nominal Rp (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp (Rupiah penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perseroan pada tanggal 30 September PT Jatim Marga Utama (JMU) JMU merupakan perusahaan patungan antara Perseroan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang telah terhenti setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA. Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek jalan tol tersebut. 4. PT Bukaka Marga Utama (BMU) Didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Februari 1997 dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi. Perseroan memiliki 4,000 saham dengan nilai nominal Rp (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp (Rupiah penuh) yang merupakan 20% kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp (Rupiah penuh).

45 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) CBMP merupakan entitas asosiasi Perseroan. Penyertaan pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing- Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir pada tahun Perseroan memiliki saham dengan nilai nominal Rp (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp (Rupiah penuh) yang merupakan 34,83% kepemilikan. Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol. Adanya surat Perseroan kepada CBMP No. AA tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp (Rupiah penuh). 6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cikampek-Padalarang. Perseroan memiliki saham dengan nilai nominal Rp (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan. Berdasarkan surat Perseroan kepada CGMN No. AA.HK tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol Cikampek-Padalarang kepada Perseroan dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar Rp (Rupiah penuh).

46 44 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Wilayah Operasi dan PROYEK-PROYEK Baru Jalan Tol Baru Lokasi ruas-ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan di seluruh Indonesia dapat dilihat pada peta sebagai berikut: Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Keterangan: Ruas-ruas jalan tol Perseroan yang telah beroperasi secara penuh Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Peta Lokasi Ruas-ruas Jalan Tol Jasa Marga SUMATERA UTARA Belmera: 42,7 Km Ruas-ruas jalan tol baru Perseroan, baik yang belum beroperasi maupun yang telah beroperasi secara bertahap, yaitu: 1. BORR Seksi 1 (3,8 km), beroperasi sejak 23 November 2009; 2. Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km), beroperasi sejak 05 September 2011; 3. Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km), beroperasi sejak 12 November 2011; 4. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), beroperasi sejak 24 September 2013; dan 5. JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km), beroperasi sejak 27 Desember maluku sumatera sulawesi kalimantan java papua JABODETABEK & JAWA BARAT Jagorawi: 59,0 Km Jakarta - Tangerang: 33 Km Ulujami- Pondok Aren: 5,55 Km Jakarta Inner Ring Road: 23,55 Km Prof Dr. Ir. Sedyatmo: 14,3 Km Jakarta - Cikampek: 83,0 Km Jakarta Outer Ring Road: 43 Km Cikampek - Padalarang: 58,5 Km Padalarang - Cileunyi: 64,4 Km Palikanci: 26,3 Km Bogor Outer Ring Road: 11,0 Km Cengkareng - Kunciran: 14,2 Km Kunciran Serpong: 11,2 Km JORR W2 Utara: 7,67 Km jawa tengah Semarang: 24,75 Km Semarang - Solo: 72,64 Km BALI Nusa Dua - Ngurah rai - Benoa: 10 Km JAWA TIMUR Surabaya - Gempol: 34,15 Km Surabaya - Mojokerto: 36,3 Km Gempol - Pandaan: 13,61 Km

47 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 45 Konsesi-konsesi yang Dimiliki Perseroan Ruas-ruas jalan tol yang dimiliki Perseroan memiliki masa konsesi yang berkisar antara 35 sampai dengan 45 tahun. Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan mempunyai konsesi 40 tahun dimulai sejak tahun 2005 (kecuali JORR Seksi S). Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, masa konsesi yang dimiliki oleh Perseroan masih panjang. Sampai dengan akhir tahun 2013, status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Perseroan adalah sebagai berikut: Tabel Konsesi Ruas-ruas Jalan Tol Jasa Marga No. Ruas Operator Panjang (Km) 1. Jagorawi (Jakarta-Bogor- Ciawi) 2. Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cabang Cawang- 3. Jakarta Inner Ring Road Tahun Mulai Konsesi Masa Konsesi Status Cabang Jagorawi Beroperasi sejak 1978 Tomang-Cengkareng Cabang Cawang Beroperasi sejak Beroperasi sejak 1987 (JIRR) Tomang-Cengkareng 4. Jakarta-Cikampek Cabang Jakarta Beroperasi sejak 1988 Cikampek 5. Jakarta-Tangerang Cabang Jakarta Beroperasi sejak 1984 Tangerang 6. Padaleunyi (Padalarang- Cabang Purbaleunyi Beroperasi sejak 1990 Cileunyi) 7. Cipularang (Cikampek- Cabang Purbaleunyi Beroperasi sejak 2003 Purwakarta-Padalarang) 8. Palikanci (Palimanan- Cabang Palikanci Beroperasi sejak 1998 Kanci) 9. Semarang Cabang Semarang Beroperasi sejak Surabaya-Gempol Cabang Surabaya Beroperasi sejak 1986 Gempol 11. Belmera (Belawan- Cabang Belmera Beroperasi sejak 1986 Medan-Tanjung Morawa) 12. Jakarta Outer Ring Road PT Jalantol Lingkarluar Beroperasi sejak 1991 (JORR) *) Jakarta 13. Ulujami-Pondok Aren PT Jalantol Lingkarluar Beroperasi sejak 2001 Jakarta 14. Bogor Outer Ring Road PT Marga Sarana Jabar Beroperasi sejak 2009 (BORR) Seksi 1 Sentul Selatan- Kedung Halang (3,8 km): beroperasi sejak 23 November 2009 Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak: pembebasan lahan dan konstruksi 15. JORR W2 Utara PT Marga Lingkar 7, Beroperasi sejak 2013 Seksi Jakarta Kebon Jeruk-Ciledug

48 46 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian No. Ruas Operator Panjang (Km) 16. Cengkareng-Kunciran PT Marga Kunciran 14,2 - Tahun Mulai Konsesi Masa Konsesi Status 35 Pembebasan lahan Cengkareng (konstruksi belum dimulai) 17. Kunciran-Serpong PT Marga Trans 11,2-35 Pembebasan lahan Nusantara (konstruksi belum dimulai) 18. Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng 72, Beroperasi sejak 2011 Tahap I Seksi 1 Semarang-Ungaran (10,8 km): beroperasi sejak 12 November 2011 Tahap I Seksi 2 Ungaran- Bawen: pembebasan lahan dan konstruksi 19. Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo 36, Beroperasi sejak 2011 Agung Seksi 1A Waru- Sepanjang: beroperasi sejak 05 September 2011 Seksi 1B, 2, 3 dan 4 Sepanjang-Mojokerto: pembebasan lahan dan konstruksi 20. Gempol-Pasuruan PT Trans Marga Jatim 34, Pembebasan lahan Pasuruan 21. Gempol-Pandaan PT Jasamarga Pandaan 13, Pembebasan lahan dan Tol konstruksi 22. Nusa Dua-Ngurah Rai- PT Jasamarga Bali Tol Beroperasi sejak Oktober Benoa 2013 Catatan: *) Tidak termasuk JORR Seksi S

49 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 47 Alamat Kantor Cabang, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Jasa Marga Kantor Cabang dan Unit Bisnis No. Kantor Alamat Telepon/Fax/ 1. Cabang Jagorawi Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Plaza Tol Cililitan Jln. Cililitan Besar Jakarta Cabang Jakarta-Cikampek Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Bekasi Cabang Jakarta-Tangerang Plaza Tol Tangerang Jln. Raya Serpong Tangerang, Banten Jawa Barat 5. Cabang Palikanci Jln. Jend. Sudirman No. 138 Ciperna, Cirebon Cabang Purbaleunyi Plaza Tol Pasteur Jln. Dr. Djundjunan No. 257 Bandung Cabang Semarang Plaza Tol Manyaran Jln. Tol Semarang Semarang Cabang Surabaya-Gempol Plaza Tol Kota Satelit Jln. Mayjen. Sungkono Surabaya Cabang Belmera Jln. Simpang Tanjung No. 1A Medan Unit Bisnis Rest Area Jalan Tol Purbaleunyi KM 88 Jalur B Sukatani Purwakarta Tel.: , Fax.: jagorawi@jasamarga.co.id Tel.: Fax.: ctc@jasamarga.co.id Tel.: , /48 Fax.: jakpek@jasamarga.co.id Tel.: /6237 Fax.: janger@jasamarga.co.id Tel.: , Fax.: palikanci@jasamarga.co.id Tel.: /68 Fax.: purbaleunyi@jasamarga.co.id Tel.: /14 Fax.: semarang@jasamarga.co.id Tel.: /2008 Fax.: surgem@jasamarga.co.id Tel.: /2920 Fax.: belmera@jasamarga.co.id Tel.: Fax.:

50 48 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Anak No. Kantor Alamat Telepon/Fax/ 1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Plaza Tol Jati Asih Bekasi Tel.: Fax.: PT Marga Sarana Jabar Plaza Tol Sentul Barat Jalan Tol Lingkar Luar Bogor PO BOX 2012 Tel.: , Fax.: PT Trans Marga Jateng Jln. Murbei No. 1 Sumur Boto Banyumanik Tel.: Fax.: Semarang Jawa Tengah 4. PT Marga Nujyasumo Agung Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya Tel.: /32 Fax.: Kantor Jakarta: Tel.: /7640 Fax.: , PT Jasamarga Bali Tol Ikat Plaza Jln. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 505 Tel.: Fax.: Pemogan Denpasar Bali 6. PT Marga Lingkar Jakarta Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7 Jln. T. B. Simatupang Jakarta Tel.: Fax.: PT Transmarga Jatim Pasuruan Perumahan Pondok Mutiara Blok A7 Sidoarjo Tel.: Fax.: Jawa Timur 8. PT Jasamarga Pandaan Tol Perum Pondok Mutiara Blok BK No. 12 Sidoarjo Tel.: Fax. : Jawa Timur 9. PT Marga Kunciran Cengkareng Ruko Business Park Tangerang City No. A 19 Jln. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol Tel.: Fax.: Tangerang PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H. No. 7 Jln. Pahlawan Seribu, BSD City Tel.: Fax.: Tangerang 11. PT Sarana Marga Utama Komplek Bina Marga No.2 RT 001/RW 05 Kel. Cipayung, Tel.: Fax.: Kec. Cipayung, Jakarta Timur PT Jasamarga Properti Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jln. Jasa Marga RT 008/002 Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati Jakarta Timur Tel.: ,

51 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 49 Entitas ASOSIASI No. Kantor Alamat Telepon/Fax/ 1. PT Trans Lingkar Kita Jaya Jln. Gas Alam Kp. Pedurenan RT/RW.06/07 Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis Depok PT Ismawa Trimitra Graha Iskandarsyah Jln. Iskandarsyah Raya 66 C, Kebayoran Baru Jakarta Selatan PT Jatim Marga Utama Jln. Puncak Permai Utr II 15 Gadel, Sukomanunggal Surabaya Jawa Timur 4. PT Bukaka Marga Utama Jln. Raya Pasar Minggu Kav. 17-A Jakarta Tel.: Fax.: Tel.: Fax.: Tel.: Tel.: Fax.: Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Lembaga Alamat BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE) PT Datindo Entrycom Puri Datindo Wisma Sudirman Jln. Jend.Sudirman Kav Jakarta Tel.: Fax.: Lembaga NOTARIS Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. Alamat Jln. Panglima Polim V 11 Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Lembaga PERUSAHAAN PEMERINGKAT PT Pemeringkat Efek Indonesia Lembaga KONSULTAN HUKUM Melli Darsa & Co. Alamat Panin Tower Senayan City 17th Floor Jln. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Tel.: Fax.: Alamat Menara Standard Chartered 19th Floor Jln. Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta Lembaga AKUNTAN PUBLIK Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) Alamat Plaza ABDA, Lantai 10 Jln. Jend.Sudirman Kav. 59 Jakarta Tel.: Fax.:

52 50 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Transformasi Jasa Marga Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Setelah 35 Tahun Perseroan berdiri, Perseroan telah berhasil menjadi pemimpin di industri jalan tol dengan menguasasi 73% pangsa pasar jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar volume lalu lintas transaksi di Indonesia. Melihat potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diperkirakan terus tumbuh sehingga berdampak pada pertumbuhan masyarakat kelas menengah dan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, serta melihat potensi bisnis jalan tol yang masih relatif tinggi dengan masih banyaknya peluang pembangunan jalan tol dan masih terus tumbuhnya volume lalu lintas pada ruas ruas jalan tol yang telah beroperasi serta posisi keuangan yang kuat dan daya saing yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan, pada tahun 2013 ini Perseroan melakukan transformasi untuk memperkokoh posisi industry leader di jalan tol dengan menetapkan Visi dan Misi Perseroan untuk 2017 dan Transformasi Perseroan untuk Memperkokoh Posisi Industry Leader di Jalan Tol Melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, potensi bisnis jalan tol yang luas, serta pencapaian Perseroan yang telah berhasil menjadi pemimpin industri jalan di Indonesia maka ditetapkan Visi Perseroan pada 2013 dan Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia 2012 Perseroan telah berhasil menjadi pemimpin di indutri jalan tol di Indonesia dengan menguasai 73% pangsa pasar jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar volume lalu lintas transaksi 2022 Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia Misi Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol 2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal 3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa

53 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 51 Untuk mencapai Visi dan Misinya, Jasa Marga mengembangkan strategi-strategi sebagai berikut: Strategi Perseroan visi: Menjadi Perusahaan Pengembang Dan Operator Jalan Tol Terkemuka Di Indonesia Misi: Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Menyediakan Jalan Tol Yang Efisien Dan Andal, Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang Dan Jasa Tata Nilai : Jujur, Sigap, Mumpuni, Respek Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 738 Km pada tahun 2017 dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 1,7 Miliar kendaraan Growth Pengembangan Bisnis Jalan Tol Menambah panjang jalan tol untuk meningkatkan Nilai Perusahaan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol pengoperasian Jalan Tol Mengoperasikan Jalan Tol yang Efisien, Aman dan Bermutu Tinggi untuk meningkatkan kinerja Operasional dan memberikan pelayanan yang ekselen bagi Pengguna Jalan, Masyarakat dan Pemerintah Operational Excellence Business Diversification Pengembangan bisnis lain Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol dan untuk meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan Pengelolaan keuangan Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perusahaan, mendukung pertumbuhan Perusahaan dan mempertahankan Financial Stability Organisasi dan sdm Peningkatan Kompetensi dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi untuk meningkatkan Produktivitas dan pertumbuhan perusahaan teknologi informasi dan rekayasa teknik Peningkatan Kompetensi dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi untuk meningkatkan Produktivitas dan pertumbuhan perusahaan kepatuhan dan manajemen risiko Pengelolaan Risiko dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan dan Nilai Perusahaan Financial Sustainability Org. & Human Capital Innovation Good Corporate Governance

54 52 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Dari sisi operasional, pelayanan yang diberikan Perseroan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas. Strategi Bisnis Utama Strategi Pengembangan Bisnis Jalan Tol Untuk mempertahankan posisi Perseroan sebagai market leader dalam industri jalan tol, Perseroan terus melakukan usaha penambahan panjang jalan tol yang ada melalui pembangunan ruas-ruas jalan tol baru yang terkoneksi dengan ruas-ruas jalan tol yang beroperasi. Dalam menambah panjang jalannya, selain melalui tender, Perseroan juga mendapatkan konsesi jalan tol melalui akuisisi maupun secara unsolicited. Perseroan dapat mengakuisisi ruas-ruas baru yang potensial, yang pemegang konsesinya memiliki hambatan untuk membangun jalan tol tersebut, terutama jalan tol yang terletak di kota-kota besar yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sedapat mungkin terhubung dengan jalan tol eksisting Perseroan/Anak Perusahaan. Jalan tol yang konsesinya didapatkan melalui akuisisi adalah Jalan Tol Surabaya- Mojokerto dan Jalan Tol Gempol-Pandaan. Perseroan juga dapat mengusulkan kepada Pemerintah pembangunan ruas tol baru untuk dibangun (unsolicited) dimana ruas tol tersebut tidak terdapat dalam Master Plan jaringan jalan tol di Indonesia, namun Perseroan menilai bahwa ruas jalan tol tersebut layak untuk dibangun. Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) merupakan jalan tol yang konsesinya diperoleh secara unsolicited. Strategi Pengembangan Bisnis Lain Selain fokus pada pengembangan bisnis jalan tol, dalam rangka memaksimalkan aset, Perseroan melakukan pengembangan bisnis lain yang terkait dengan pengembangan dan pengoperasian jalan tol melalui pengembangan bisnis pada koridor jalan tol dan pengembangan bisnis yang memanfaatkan kompetensi Perseroan. Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi lahan yang ada menjadi area komersil, seperti properti atau jaringan fiber optic. Kerja sama usaha non tol ini dilakukan secara mandiri atau dikerjasamakan dengan mitra. Strategi Operasional Dari sisi operasional, pelayanan yang diberikan Perseroan difokuskan dengan tujuan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas. Hal tersebut dilakukan Perseroan melalui peralihan dari sistem yang berbasis SDM (human-based) menjadi berbasis teknologi (technology-based). Modernisasi peralatan layanan transaksi dilakukan Perseroan dengan menerapkan e-toll Card, Gardu Tol Otomatis (GTO), dan e-toll Pass. Penerapan sistem transaksi elektronik tersebut memberikan layanan transaksi yang lebih cepat serta memberikan kemudahan bagi pengguna jalan tol dengan tidak diperlukannya uang tunai dalam bertransaksi. Teknologi e-toll Card dan e-toll Pass akan terus dikembangkan sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga untuk memberikan pelayanan yang memudahkan pengguna jalan dalam bertransaksi serta memperluas jumlah GTO untuk transaksi dengan e-toll Card dan e-toll Pass.

55 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 53 Perseroan juga menerapkan sistem informasi dan komunikasi pelayanan lalu lintas terpadu dan efektif, dengan mengintensifkan pemantauan kondisi lalu lintas secara real time melalui kamera CCTV (closed-circuit television), mempercepat proses penyediaan informasi terkait kondisi lalu lintas secara real time melalui rambu elektronik VMS (Variable Message Sign) dan Jasa Marga Traffic Information Center, sehingga response time bagi petugas di lapangan dan informasi yang disampaikan kepada pengguna jalan tersedia dengan cepat, akurat, dan real time. Untuk menunjang strategi-strategi di atas, Perseroan menjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan pendanaan dan manajemen organisasi sebagai fungsi pendukung untuk menjalankan strategi usaha. Strategi Bisnis Pendukung Strategi Keuangan Dalam hal strategi pendanaan, Perseroan berusaha untuk menyiapkan dan mendukung pertumbuhan organic melalui diversifikasi instrumen peminjaman. Selain itu Perseroan juga melakukan persiapan struktur keuangan untuk mendukung pertumbuhan unorganic. Sumber dana Perseroan berasal dari arus kas internal (Pendapatan Tol) serta sumber eksternal yang dicari dari sumber yang paling efisien dari segi biaya dan penarikannya pun sesuai dengan kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal dari pasar modal, perbankan dan pasar uang. Setelah jalan tol beroperasi, hutang bank akan di-refinance dengan hutang jangka panjang lainnya yaitu dengan menerbitkan obligasi yang mempunyai tenor lebih panjang. Strategi Organisasi dan SDM Untuk mendukung pertumbuhannya, Perseroan melakukan pengembangan organisasi dan menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia melakukan rekrutmen karyawan baru dan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Selain itu, untuk mendukung strategi operasional, Perseroan melakukan perbaikan sistem dan prosedur untuk meningkatkan kinerja operasional sekaligus melakukan efisiensi. Perseroan juga melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas layanan dan peningkatan produktivitas karyawan. Strategi pengembangan organisasi dilakukan dengan menjadikan Kantor Pusat sebagai investment holding company sementara Anak Perusahaan/ Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic Business Unit). Dengan strategi tersebut, sebagian besar wewenang operasional yang ada di Kantor Pusat didelegasikan ke Kantor Cabang dan Anak Perusahaan sehingga proses pengambilan keputusan dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Untuk mendukung pengembangan kompetensi karyawan, Perseroan juga telah membentuk Jasa Marga Development Center, unit yang fokus dalam pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan. Sebagai upaya untuk mendorong karyawan untuk terus berkarya, Perseroan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan kompetensi yang dikaitkan dengan kinerja serta standar yang berlaku di industri (industry best practices). Strategi Inovasi Perseroan terus berupaya melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Rekayasa teknik dan implementasi teknologi informasi dalam kegiatan bisnis Perseroan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan. Strategi Kepatuhan dan Risiko Perseroan berupaya untuk melakukan pengelolaan risiko dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan dan nilai perusahaan.

56 54 Ikhtisar 2013 Ikhtisar keuangan Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian (dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain) URAIAN Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Pendapatan Usaha Beban Usaha (7.631) (6.095) (4.155) (2.390) (2.176) Laba Usaha Laba Sebelum Pajak Beban Pajak (477) (519) (411) (292) (212) Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15) Total Laba (Rugi) Periode Berjalan Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15) Total Laba (Rugi) Komprehensif Data Saham Jumlah Saham yang Beredar (juta lembar) Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) Dividen per Saham (Rupiah penuh) * 94,24 78,88 105,69 87,91 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Belanja Modal Investasi pada Perusahaan Asosiasi Modal Kerja Bersih , Rasio Keuangan (%) Rasio Laba (Rugi) terhadap Aset 4,71 6,47 5,72 6,30 6,14 Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas 12,30 16,37 14,31 14,28 13,82 Rasio Laba (Rugi) terhadap 12,98 17,66 18,45 27,26 26,89 Pendapatan Rasio Lancar 76,15 67,95 97,78 165,04 115,64 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 161,03 152,90 150,00 126,71 117,34 Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 61,69 60,46 60,03 55,89 52,11 Rasio INDUSTRI Rasio Pendapatan Tol terhadap Panjang Jalan (Rp miliar/km) Rasio Pendapatan Tol terhadap Jumlah Karyawan (Rp penuh/orang) *) Akan ditentukan dalam RUPS tahun ,40 10,24 8,89 8,11 6,

57 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 55 Pendapatan Usaha (miliar Rupiah) Beban Usaha (miliar Rupiah) Laba Usaha (miliar Rupiah) Laba Sebelum Pajak (miliar Rupiah) Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (miliar Rupiah) Laba Bersih per Saham (Rupiah Penuh)

58 56 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Aset (miliar Rupiah) Liabilitas (miliar Rupiah) Ekuitas (miliar Rupiah)

59 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 57 Ikhtisar Operasional Keterangan Panjang Jalan Tol (km) Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar kendaraan) 1,26 1,20 1,09 0,96 0,92 Pemenuhan SPM Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Jumlah Pegawai Tetap (Orang) Jumlah Petugas Pengumpulan Tol (Pultol) (Orang) Volume Lalu Lintas Transaksi Harian Rata-rata (kendaraan) Pendapatan Tol Harian Rata-rata (ribuan Rupiah) Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar transaksi kendaraan) Perkembangan Panjang Jalan Tol yang Konsesinya Dimiliki oleh Jasa Marga ( ) (Dalam Km) ,92 0,96 1, ,20 1,

60 58 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Ikhtisar saham Informasi Harga & Volume Perdagangan Saham JSMR di Bursa Efek Indonesia per Triwulan Tahun Kalender Harga Tertinggi Harga Terendah (Rp penuh) Harga Penutupan Volume Perdagangan (lembar) Jumlah Saham Beredar (lembar) Kapitalisasi Pasar (Rp miliar) 2007 TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV *) TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II *) TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV Catatan: *) Pada Triwulan 4 Tahun 2009, Perseroan melakukan Buyback sebesar lembar saham dan pada Triwulan 2 Tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan kembali saham buyback tersebut.

61 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 59 Volume dan Harga Saham Jasa Marga (JSMR) Tahun 2012 dan 2013 Volume (juta saham) 140 Volume Harga Rp TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV Komparasi Tingkat Pengembalian SAHAM JSMR vs IHSG JSMR Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia Return (%) Dec 2007 Mar Jun 2008 Sep Dec Mar Jun 2009 Sep Dec Mar Jun 2010 Sep Dec Mar Jun 2011 Sep Dec Mar Jun 2012 Sep Dec Mar Jun 2013 Sep Dec Sumber: Bloomberg Sejak tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2013, JSMR memberikan tingkat pengembalian sebesar 181,69%. Per 31 Desember 2013, JSMR juga tercatat dalam beberapa Indeks Lokal dan Indeks Internasional. Indecs Indeks LQ45 ISSI Indeks 30 Indeks SMinfra18 Kompas 100 Indeks SRI-KEHATI Indeks MNC36 MSCI Global Standard Indices Indeks ASEAN Exchanges Indeks FTSE

62 60 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Ikhtisar Obligasi Obligasi Beredar Jasa Marga Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2012 Obligasi ** Jumlah (Rp Juta) Tingkat Bunga (%) Tahun Jatuh Tempo Peringkat 1. Jasa Marga XI (P) , idaa 2. JORR I * Rata-rata SBI 3 bulan JORR II (A) * , JORR II (B) * , JORR II (C) * , Jasa Marga XII (Q) , idaa 7. Jasa Marga XIII (R) , idaa 8. Jasa Marga XIV (JM-10) , idaa 9. Jasa Marga I (JM-10) Tanpa Bunga 2013 idaa Laporan Keuangan Konsolidasian Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2013 Obligasi ** Jumlah (Rp Juta) Tingkat Bunga (%) Tahun Jatuh Tempo 1. JORR II (A) * , JORR II (B) * , JORR II (C) * , Peringkat 4. Jasa Marga XII (Q) , idaa 5. Jasa Marga XIII (R) , idaa 6. Jasa Marga XIV (JM-10) , idaa 7. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A 8. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B 9. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C Keterangan: * Tidak Dicatatkan **Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia , idaa , idaa , idaa Definisi Peringkat idaa merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

63 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 61 Kronologis PENCATATAN Saham dan Emisi Obligasi Jasa Marga Kronologis Pencatatan Saham Jasa Marga Tanggal Aksi Korporasi Komposisi Kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia Publik Saham Pembelian Kembali (Buyback) Saham Seri A Saham Seri B % Saham Seri B % Saham Seri B % Status Sebelum IPO 1 4,759,999, November 2007 IPO di Bursa Efek Jakarta 13 Oktober Januari April Juni 2012 Pembelian Saham Kembali (Buyback) Penjualan Kembali Saham Buyback 1 4,759,999, ,040,000, ,759,999, ,015,476, ,523, ,759,999, ,040,000, (24,523,500) - Status per 31 Desember ,759,999, ,040,000, Keterangan: Seluruh saham dicatatakan di Bursa Efek Indonesia Kronologis Pencatatan Obligasi Jasa Marga Obligasi ** Jumlah (Rp Juta) Tenor (Tahun) Tanggal Penerbitan (tgl-bln-thn) Tanggal Jatuh Tempo (tgl-bln-thn) Peringkat 1. Jasa Marga I (A) Lunas 2. Jasa Marga II/1 (B) Lunas 3. Jasa Marga II/2 (C) Lunas 4. Jasa Marga II/2 (D) Lunas 5. Jasa Marga II/2 (E) Lunas 6. Jasa Marga III/1 (F/1) Lunas Status 7. Jasa Marga III/2 (F/2) Lunas 8. Jasa Marga IV/1 (G/1) Lunas 9. Jasa Marga IV/2 (G/2) Lunas 10. Jasa Marga V/1 (H) Lunas 11. Jasa Marga V/2 (I) Lunas 12. Jasa Marga VI/1 (J) Lunas 13. Jasa Marga VI/2 (K) Lunas 14. Obligasi Indeks Pendapatan Lunas Tahap I 15. Obligasi Indeks Pendapatan Lunas Tahap II 16. Jasa Marga VII (L) Lunas 17. Jasa Marga VIII (M) Lunas 18. Jasa Marga IX (N) Lunas 19. Jasa Marga X (O) Lunas 20. Jasa Marga XI (P) idaa Lunas 21. Jasa Marga I (JM-10) idaa Lunas

64 62 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Obligasi ** 21. Jasa Marga I (JM-10) idaa Lunas 22. JORR I *) Lunas 23. JORR II (A) *) Belum Lunas JORR II (B) *) Belum Lunas JORR II (C) *) Belum Lunas 24. Jasa Marga XII (Q) idaa Belum Lunas 25. Jasa Marga XIII (R) idaa Belum Lunas 26. Jasa Marga XIV (JM-10) idaa Belum Lunas 27. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C Jumlah (Rp Juta) Tenor (Tahun) Tanggal Penerbitan (tgl-bln-thn) Tanggal Jatuh Tempo (tgl-bln-thn) Peringkat Status hari idaa Belum Lunas idaa Belum Lunas idaa Belum Lunas Keterangan: * Tidak Dicatatkan ** Semua Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia

65 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 63 Komposisi Kepemilikan Saham JSMR Komposisi Kepemilikan Saham JSMR per 31 Desember 2013 Pemodal Asing 13,29% Reksadana 5,10% Institusi Indonesia 9,61% Pemerintah Indonesia 70,00% Perorangan Indonesia 2,00% Pemegang Saham yang Memiliki 5% ATAU Lebih Saham Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham per 31 Desember 2013 Nama Status Pemilik Jumlah Saham Persentase (%) Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia ,000 Informasi Pemegang Saham Utama Pada tanggal 31 Desember 2013,Negara Republik Indonesia sebagai Pemegang Saham Utama memiliki satu lembar saham Seri A Dwiwarna dan lembar Saham Biasa Seri B. Sebagai Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, Negara Republik Indonesia memiliki hak-hak istimewa dalam hal menambah atau mengurangi modal dasar dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris, penggabungan, peleburan, pengembilalihan serta pembubaran dan likuidasi Perseroan.

66 64 Identitas Perseroan Profil Perseroan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi Dan KARYAWAN Transformasi Jasa Marga Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan per 31 Desember 2013 Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase (%) Agoes Widjanarko Komisaris Utama ,0012 Ibnu Purna Komisaris ,0002 Akhmad Syakhroza Komisaris Tidak Ada 0 Joyo Winoto Komisaris Tidak Ada 0 Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Tidak Ada 0 Irjen Polisi (Purn.) Komisaris Independen Tidak Ada 0 Michael Dendron Primanto Adityawarman Direktur Utama ,0020 Hasanudin Direktur Operasi ,0001 Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha ,0038 Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan ,0053 Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum ,0016 Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi ,0140 Kepemilikan Saham Karyawan ,2595 Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan ,2736 Sepuluh Pemegang Saham PUBLIK dan Obligasi Terbesar Sepuluh Pemegang Saham JSMR Terbesar ( Kepemilikan Saham Kurang dari 5% ) per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Saham Persentase (%) 1. PT. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO)-JHT ,19 2. BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND ,56 3. PT. JAMSOSTEK (PERSERO) - PROGRAM NON JHT ,23 4. PT TASPEN (PERSERO) - THT ,87 5. PT AIA FINL - UL EQUITY ,79 6. JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS ,67 7. BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD ,55 8. REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA ,46 9. BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-INDONESIA FD , RD BNP PARIBAS EKUITAS ,42

67 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 65 Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (A) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Panin Tbk ,50 83,04 2. PT Bank Bukopin ,15 5,76 3. Bank DKI ,74 4,29 4. PT Bank Panin Tbk ,79 4,08 5. Arjuna Finance ,06 0,56 6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain ,31 0, ,48 0,26 8. PT Bank Windu Kentjana ,31 0,26 9. PT Bank Mega Tbk ,34 0, PT Bank Mega Tbk ,34 0,24 Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (B) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Panin Tbk ,50 83,04 2. PT Bank Bukopin ,15 5,76 3. Bank DKI ,74 4,29 4. PT Bank Panin Tbk ,79 4,08 5. Arjuna Finance ,06 0,56 6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain ,31 0, ,48 0,26 8. PT Bank Windu Kentjana ,31 0,26 9. PT Bank Mega Tbk ,34 0, PT Bank Mega Tbk ,34 0,24 Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (C) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Panin Tbk ,00 82,07 2. PT Bank Bukopin ,20 5,69 3. Bank DKI ,65 4,24 4. PT Bank Panin Tbk ,39 4,03 5. Bpk. Wiantono ,54 1,18 6. Arjuna Finance ,74 0,55 7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2 8. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain ,42 0, ,97 0,26 9. PT Bank Windu Kentjana ,41 0, PT Bank Mega Tbk ,45 0,24

68 66 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XII (Q) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT ,70 2. PT Taspen (Persero) - THT ,00 3. BCA- TREASURY DEPT ,00 4. Dana Pensiun Pertamina ,00 5. DP BNI ,10 6. Dana Pensiun PLN ,00 7. DP. Telkom ,00 8. REKSA DANA DANAREKSA INVESTA FLEKSI VI ,20 9. DANA PENSIUN BRI , Dana Pensiun Garuda Indonesia ,90 Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIII (R) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Taspen (Persero) - THT ,53 2. BCA- TREASURY DEPT ,40 3. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI TREASURY ,67 4. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT ,93 5. REKSA DANA BAHANA MAXIMA DINAMIS ,40 6. DANA PENSIUN BRI ,00 7. PT (PERSERO) ASURANSI KESEHATAN INDO- NESIA ,33 8. Dana Pensiun Pertamina ,33 9. Dana Pensiun Garuda Indonesia , AAA OPTIMAL INCOME FUND ,00 Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIV (JM-10) Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT ,00 2. PERSERO ASURANSI KESEHATAN INDONESIA ,00 3. BCA- TREASURY DEPT ,00 4. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) ,00 5. PT AJ BRINGIN JIWA SEJAHTERA ,80 6. PT ASURANSI ASTRA BUANA ,50 7. REKSADANA OPTIMA PENDAPATAN ABADI ,00 8. RDPT TRIM Performa Dinamis Terbatas ,99 9. BNI TREASURY , REKSA DANA MANDIRI INVESTA INVESTA DANA PENDAPATAN OPTIMAL ,50

69 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 67 Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri ATerbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT Bank Mandiri ,43 2. RD MANDIRI INVESTA PASAR UANG ,43 3. REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE ,29 4. BDI Treasury ALM Family ,57 5. REKSA DANA MANULIFE INDONESIA MONEY MARKET FUND ,57 6. PT Bank DBS Indonesia - GFM ,71 7. DPLK AVIVA INDONESIA FD A ,86 8. PT BANK RIAU KEPRI ,57 9. Treasury bank bjb , Reksa Dana Schroder Dana Likuid A/C ,43 Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. MANDIRI SEKURITAS ,00 2. PT Bank CIMB Niaga Tbk ,00 3. PT Bank DBS Indonesia - GFM ,00 4. PT AIA FINANCIAL ,50 5. DP. Jasa marga ,50 6. DPLK Bank BNI ,25 7. PT BANK RIAU KEPRI ,00 8. YAYASAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BRI ,00 9. Treasury bank bjb , AJB Bumiputera 1912 Permata ,50 Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C Terbesar per 31 Desember 2013 No. Nama Jumlah Efek Persentase (%) 1. PT. MANDIRI SEKURITAS ,00 2. PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT ,00 3. DPLK Bank BNI ,00 4. PT. Bank Internasional Indonesia ,00 5. Dana Pensiun Perkebunan ,00 6. PT. Askrindo ,00 7. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) ,00 8. PT Bank CIMB Niaga Tbk ,00 9. PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE , DP BNI ,00

70 68 Peristiwa Penting Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga 01 februari 21 februari 06 maret Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sosialisasi Penerapan Whistleblowing System untuk Memperkuat GCG Dalam rangka implementasi roadmap GCG, dilakukan implementasi Whistleblowing System yang dimulai dengan sosialisasi penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di seluruh unit kerja terkait, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. Penerapan Whistleblowing System ini diharapkan mampu menjadi sarana pengendalian dan penanganan masalah pelanggaran tata kelola perusahaan. Menteri PU Meninjau Progres Proyek Jalan Tol di Jawa Timur Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto melakukan kunjungan langsung ke proyek-proyek pembangunan jalan tol di Jawa Timur untuk melihat progres pembangunan jalan tol dan mendapatkan masukan secara langsung kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Baru dalam Acara Jasa Marga Award Dalam rangka transformasi Perusahaan dilakukan peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan yang baru yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Jasa Marga Award. Jasa Marga Award merupakan ajang kompetisi rutin tahunan untuk memilih dan memberikan penghargaan bagi karyawan dan cabang yang memiliki kinerja terbaik. 07 MARET 10 MARET APRIL Pengoperasian E-toll pass di Gerbang Tol Kapuk Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman dan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini meresmikan pengoperasian lajur khusus pembayaran tol untuk pengguna e-toll pass di Gerbang Tol Kapuk. Pada lajur khusus ini, pengguna e-toll pass dapat membayar tol tanpa berhenti, dengan kecepatan kendaraan rata-rata 20 km/jam. Family Gathering Jasa Marga Jasa Marga mengadakan Family Gathering di Bumi Perkemahan Cibubur yang dihadiri oleh karyawan dan keluarga karyawan Jasa Marga. Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati HUT Jasa Marga ke-35 ini diharapkan dapat menyatukan karyawan dan manajemen sehingga dapat untuk sama-sama memajukan perusahaan. Pelatihan Petugas Operasional oleh Kopassus Dalam rangka meningkatkan motivasi serta pembinaan disiplin dan mental bagi para petugas operasional, Jasa Marga bekerjasama dengan Batalyon 23 Grup 2 Kopassus mengadakan Pelatihan Achievement Motivation Training di Markas Batalyon 23 Grup 2, Bogor.

71 Menuju Pertumbuhan Berikutnya april 28 mei 27 juni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Jasa Marga mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2013 di Hotel Dharmawangsa. Jasa Marga Raih Indonesia Service Quality Award 2013 Dalam ajang Service Quality Award 2013 yang diselenggarakan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL) dan Majalah Service Excelence ini, Jasa Marga memperoleh Service Quality Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road. Jasa Marga Raih The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Category Transportation Jasa Marga memperoleh penghargaan dari ajang Wealth Added Creator Award 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Stern Steward & Co. Jasa Marga berhasil menjadi The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation. 11 juli 02 SEPTEMBER 23 SEPTEMBER Kerjasama Pengendalian Gratifikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dalam rangka meningkatkan kualitas GCG, Jasa Marga menandatangani MoU dengan KPK untuk membangun sistem pengendalian gratifikasi. KPK memberikan bantuan dalam bentuk assessment atas kesiapan Jasa Marga untuk menjalankan program pengendalian gratifikasi serta bimbingan teknis kepada Tim Program Pengendalian Gratifikasi (PPG). Penerbitan Obligasi untuk Refinancing dan Ekspansi Perseroan Dalam rangka refinancing obligasi yang jatuh tempo dan mendukung ekspansi Perseroan, Jasa Marga mengadakan Public Expose Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai Rp 2,1 triliun yang dibagi menjadi 3 seri dengan nilai, tingkat bunga dan waktu jatuh tempo yang berbeda. Peresmian Jalan Tol Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) Jalan tol di atas laut di Bali sepanjang 12 km diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang diberi nama Jalan Tol Bali Mandara ini merupakan 100% hasil karya anak bangsa dan resmi beroperasi untuk publik pada tanggal 01 Oktober 2013.

72 70 Peristiwa Penting Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga 03 OKTOBER 11 oktober 05 DESEMBER Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Penandatanganan MoU Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya Bertempat di Plaza Sarinah diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Persiapan Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya oleh 19 Direksi BUMN yang tergabung dalam Konsorsium Pembangunan Jalan Tol Atas Laut Jakarta- Surabaya dimana Jasa Marga sebagai koordinator dari konsorsium tersebut. Penyesuaian Tarif Tol 11 Ruas Sebagai wujud komitmen Pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif secara berkala bagi ruas-ruas tol yang sudah dinilai memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), 11 ruas jalan tol Jasa Marga mengalami penyesuaian tarif yang besarnya disesuaikan dengan laju inflasi. Jasa Marga Raih Penghargaan di Bidang Human Capital Jasa Marga menerima penghargaan sebagai Best CEO Commitment on Human Capital Management dan Best of Human Capital Initiative (Career Management) di ajang Indonesia Human Capital Study (IHCS) yang diadakan oleh Dunamis Human Capital bekerja sama dengan Majalah Business Review. IHCS dilaksanakan untuk mengukur keefektivitasan pengelolaan Human Capital yang diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia. 06 DESEMBER 16 DESEMBER 27 DESEMBER Jasa Marga Raih Dua Penghargaan Kategori BUMN Infrastruktur dan Implementasi GCG Berdaya Saing Terbaik Di penghujung tahun 2013, Jasa Marga kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Anugerah BUMN 2013 pada dua kategori yaitu BUMN Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan Implementasi GCG BUMN Terbuka Berdaya Saing Terbaik versi BUMN Track. Jasa Marga Raih Penghargaan Indonesia Trusted Companies Jasa Marga kembali menorehkan tinta emas di ajang Indonesia Good Corporate Governance Award Bertempat di Ballroom Hotel Intercontinental Jakarta, Jasa Marga berhasil meraih penghargaan Indonesia Trusted Company yang diikuti 776 perusahaan publik, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta dan Lembaga Bisnis Syariah. Pengoperasian Ruas Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug Di akhir tahun 2013, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km.

73 Penghargaan yang Diterima Perseroan Menuju Leading Pertumbuhan Up to The Next Berikutnya Growth 71 Jakarta, 26 Februari 2013 Indonesia Quality & Productivity Award predikat Emerging Industry Leader dari Indonesia Quality & Productivity Management Association (IQPMA). Jakarta, 04 Maret 2013 Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia atas kepedulian Jasa Marga terhadap mantan atlet berprestasi Indonesia. Jakarta, 07 Maret 2013 Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) untuk Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) dengan predikat Excellent dalam Service Performance untuk kategori Public Service. Penghargaan ini diberikan oleh Carre-Canter for Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence. Jakarta, 19 Mei 2013 Penghargaan dari Kementerian Negara BUMN atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan Jasa Marga dalam mempercepat pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. Jakarta, 19 Mei 2013 Kementerian Negara BUMN memberikan penghargaan kepada Jasa Marga atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan dalam Penggagas Proyek Monorel. Jakarta, 19 Mei 2013 Penghargaan dari Kementerian Negara BUMN atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan Jasa Marga dalam Pelaksanaan Program BUMN Peduli. Jakarta, 28 Mei 2013 Service Quality Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road dari Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL) dan Majalah Service Excelence. Jakarta, 27 Juni 2013 Wealth Added Creator Award Penghargaan Wealth Added Creator Award dari Majalah SWA dan Stern Steward & Co. sebagai The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation.

74 72 Penghargaan yang Diterima Perseroan Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Jakarta, 02 Juli 2013 Bisnis Indonesia Award 2013 (BIA 2013) Kategori Sektor Infrastruktur, Transportasi dan Utilitas Terbaik dari Harian Bisnis Indonesia. Jakarta, 18 Juli 2013 The 9th National Customer Service Championship 2013 kategori Most Empowered Team Leader, Most Improved Frontliner serta Case Study of The Year 2013 dari Carre Centre for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL). Jakarta, 31 Juli 2013 Sustainable and Responsible Invesment Index (SRI) KEHATI Appreciation 2013 dari Yayasan KEHATI. Jakarta, 31 Juli 2013 BUMN Marketing Award 2013 penghargaan Bronze kategori tactical dan penghargaan Silver kategori strategic. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jakarta, 28 Agustus 2013 MNC Bussiness Award Kategori The Best Emiten Transportation, Communication, Electric, Gas Services, Highway Management Services Industry. Jakarta, September 2013 Indonesia s Top 50 Company Excellent Achievement diselenggarakan oleh Koran Sindo. Jakarta, 24 September 2013 Anugerah Business Review 2013 sebagai The Best Potential CEO of The Year 2013 kategori Visionary, Peringkat III The Best Operation Management of The Year 2013, Peringkat III The Best GCG Implementation of The Year 2013, Peringkat III The Best Corporation for Learning Organization of The Year 2013 serta penghargaan sebagai The Best Corporate of The Year 2013 Peringkat IV. Jakarta, 30 Oktober 2013 Best State-Owned Enterprises 2013 dalam acara The 5th IICD Corporate Govenance Conference and Award.

75 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 73 Jakarta, 30 Oktober 2013 The 4th Infobank Award 2013 sebagai BUMN Kategori Industri Non Keuangan dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan. Jakarta, 06 Oktober 2013 Global Performance Excellent Award World Class Large Service Organization dari Asia Pacific Quality Organization. Jakarta, 05 Desember 2013 Indonesia Human Capital Study (IHCS) sebagai Best CEO Commitment on Human Capital Management dan Best of Human Capital Initiative (Career Management) yang diadakan oleh Dunami Human Capital bekerja sama dengan Majalah Business Review. Jakarta, 06 Desember 2013 Anugerah BUMN 2013 Peringkat III BUMN Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan Peringkat III GCG Terbaik kategori BUMN Terbuka. Sertifikasi Mutu Pengelolaan Jalan Tol Seluruh Kantor Cabang Jasa Marga telah mendapatkan sertifikat mutu pengoperasian jalan tol. Jakarta, 16 Desember 2013 Indonesia Good Corporate Governance Award 2013 Indonesia Trusted Companies. Tabel Sertifikasi Mutu Pengoperasian Jalan Tol Jasa Marga No. Cabang Sertifikasi ISO Sejak (tgl-bln-thn) Masa Validitas/Berlaku Sertifikat ISO 9001:2008 (tgl-bln-thn) 1. Jagorawi s.d Surabaya-Gempol s.d Palikanci s.d Belmera s.d Jakarta-Tangerang* s.d Semarang s.d Jakarta-Cikampek s.d Cawang-Tomang-Cengkareng s.d Purbaleunyi* s.d * Proses resertifikasi sudah dilakukan, namum sertifikat belum dikeluarkan oleh SGS.

76 74 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Laporan Dewan Komisaris Laporan Keuangan Konsolidasian Transformasi Perusahaan untuk memperkokoh posisi Perusahaan sebagai Industry Leader dalam Bisnis Jalan Tol

77 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Menuju Pertumbuhan Berikutnya 75 Agoes Widjanarko Agoes Widjanarko Komisaris Komisaris Utama Utama Pemegang Saham yang terhormat, Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala berkah dan rakhmat-nya sehingga tugas-tugas Dewan Komisaris sepanjang tahun 2013 dapat dilalui dengan baik. Seiring dengan berakhirnya tahun buku 2013 tersebut, bersama ini kami laporkan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan pemberian saran/rekomendasi terhadap pengelolaan Perseroan untuk tahun Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Jasa Marga pada tanggal 30 Januari 2012, susunan anggota Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan, dengan komposisi yang terdiri dari 1 (satu) orang anggota Komisaris sebagai Komisaris Utama, 3 (tiga) orang anggota Komisaris, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris Independen. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, dilakukan pembagian tugas masing-masing anggota Komisaris sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP- 0031/II/2012 tanggal 20 Februari Selain itu, Dewan Komisaris juga telah menetapkan indikator kinerja kunci (key performance indicator/kpi) berlandaskan pada beberapa parameter sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 yang kemudian dijabarkan lebih lanjut melalui Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Sebagai gambaran dapat kami sampaikan bahwa KPI Dewan Komisaris tahun 2013 terdiri dari 7 (tujuh) perspektif dan 18 indikator kinerja. Langkah-langkah ini dilakukan dengan tujuan agar selalu tercipta peningkatan kinerja Dewan Komisaris dalam mengemban pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan. Berdasarkan hasil self assessment evaluasi capaian KPI Dewan Komisaris tahun 2013 diperoleh skor KPI sebesar 93,78%, lebih baik dibanding capaian tahun lalu sebesar 91,08%. Selain itu, berdasarkan hasil penilaian dari Konsultan Independen terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate

78 76 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Usaha pengembangan yang dilakukan Perusahaan berdampak positif dengan terus bertumbuhnya Asset Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Governance/GCG) di lingkungan Dewan Komisaris, skor capaian GCG juga mengalami peningkatan, dari sebelumnya 94,60% pada tahun 2012 meningkat menjadi 95,01% pada tahun Kinerja positif ini tercapai berkat kerja sama yang baik Dewan Komisaris dan Direksi serta jajaran manajemen sehingga berbagai rekomendasi perbaikan sesuai hasil penilaian tahun 2012 dapat dijalankan dan pada saat bersamaan berbagai capaian kinerja sebelumnya tetap dapat dipertahankan. Sepanjang tahun 2013, pencapaian positif juga diraih dalam bidang keuangan dan pengembangan usaha. Hal ini tercapai berkat kerjasama dan kerja keras Direksi dan jajaran manajemen di bawahnya serta pengawasan yang efektif dan intensif dari Dewan Komisaris. Dalam bidang keuangan, pendapatan tol dan non tol berhasil meningkat dan dibarengi dengan efisiensi usaha. Capaian Efisiensi usaha perlu mendapatkan perhatian tersendiri mengingat tekanan kenaikan biaya yang meningkat dibanding tahun lalu. Salah satunya adalah peningkatan biaya Sumber Daya Manusia terkait dengan kebijakan Pemerintah untuk menghapuskan tenaga alih daya. Selain itu, beban investasi juga meningkat mengingat saat ini Perseroan sedang dalam tahap ekspansi dimana 9 (sembilan) proyek konstruksi jalan tol baru sedang dalam tahap pengerjaan. Dengan berbagai kondisi ini, Perseroan masih mampu mencatat Laba Bersih tahun 2013 sebesar Rp1.336,32 miliar, menurun bila dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp1.602,09 miliar. Namun capaian Laba Bersih tahun 2013 tersebut 15,72% lebih tinggi dari target tahun Prospek keuangan Perseroan ke depan juga akan semakin baik seiring dengan diturunkannya beban bunga hutang melalui program refinancing yang dibiayai dengan penerbitan obligasi sebesar Rp2,1 triliun pada bulan September tahun Capaian keuangan ini diimbangi dengan kinerja pengembangan usaha yang pada tahun 2013 berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan 2 (dua) proyek jalan tol baru. Pertama, Jalan Tol Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km. Jalan tol ini sangat penting untuk membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali, khususnya pada jalur sepanjang Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa. Selain itu, jalan tol ini juga merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang dipersiapkan oleh Pemerintah untuk menyukseskan pelaksanaan konferensi APEC di Bali. Kedua, Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi 1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Saat ini, berkat kerja sama dan kerja keras berbagai pihak, sebagian besar kendala lahan pada Seksi 4 Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan. Diharapkan pada paruh pertama tahun 2014, Seksi 4 Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan dan dioperasikan sehingga jaringan JORR (Jakarta Outer Ring Road) dapat sepenuhnya beroperasi. Ruas Jalan Tol JORR W2 Utara sangat strategis karena diperkirakan dapat mengurangi kemacetan dan kepadatan lalu lintas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta secara signifikan, sehingga akan meningkatkan kelancaran arus

79 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 77 barang dan jasa serta manusia di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Selain kedua tol tersebut, Dewan Komisaris senantiasa mendorong agar penyelesaian proyekproyek jalan tol lainnya akan selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pada tahun 2014, seperti Jalan Tol Gempol- Pandaan (13,6 km), Jalan Tol Semarang Solo Ruas Ungaran-Bawen (12,3 km), JORR W2 Utara Seksi 4 Ciledug-Ulujami (2 km), BORR Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak (1,95 km), dan Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang (13,9 km). Permasalahan utama yang selama ini dihadapi dalam penyelesaian jalan tol baru adalah lambatnya pembebasan lahan. Dengan melihat pada kompleksitas permasalahan pembebasan lahan, Dewan Komisaris selalu memberikan masukan-masukan kepada Direksi serta memfasilitasi koordinasi dengan instansi terkait untuk membantu penyelesaian masalah-masalah dalam pembebasan lahan. Koordinasi dan komunikasi yang harmonis antara para pemangku kepentingan pembebasan lahan terbukti menjadi kunci dalam mempercepat pembebasan lahan. Langkah-langkah ini akan dilanjutkan untuk menjaga agar target Perseroan dalam menambah panjang jalan tol dapat terpenuhi. Selain itu, penyelesaian jalan-jalan tol baru sesuai target juga merupakan salah bentuk dukungan kepada Pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur untuk memperlancar arus barang dan jasa, serta mendukung realisasi program MP3EI Pemerintah. Kebijakan Pemerintah yang giat mendorong pembangunan infrastruktur untuk pengembangan kawasan dan pertumbuhan ekonomi tersebut, pada satu sisi mencerminkan adanya prospek positif bagi bisnis jalan tol. Namun pada saat bersamaan juga berarti semakin meningkatnya persaingan dalam bisnis jalan tol. Oleh karena itu, Dewan Komisaris senantiasa mendorong Direksi untuk memperdalam dan meningkatkan kualitas kajian proyek-proyek investasi sebagai dasar dalam melakukan investasi sesuai dengan kebijakan dan strategi investasi yang telah digariskan Dewan Komisaris. Perkembangan bisnis yang dinamis juga menuntut Perseroan senantiasa peka dalam menangkap peluang dan sekaligus melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2013, telah dilakukan review terhadap Rencana Jangka Panjang Perseroan yang kemudian hasilnya ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun dan menjadi pedoman dalam penyusunan RKAP tahun RJPP dan RKAP 2014 tersebut kemudian disosialisasikan kepada seluruh Kepala Cabang, Unit Kerja, dan Direksi Anak-anak Perusahaan Jasa Marga dimana Jasa Marga sebagai pemegang saham mayoritas. Selain penambahan panjang jalan tol, Dewan Komisaris juga selalu menempatkan aspek pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai prioritas utama. Ini merupakan tanggung jawab Perseroan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan tol. Dalam kerangka pemenuhan SPM ini, Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa berupaya agar SPM ruas-ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan BPJT dan bahkan lebih tinggi. Sejalan dengan langkah ini, maka telah dilakukan review terhadap sistem pemenuhan SPM, yang kemudian dibarengi dengan berbagai upaya peningkatan kapasitas SDM dalam rangka pemenuhan human capital readiness dan berbagai upaya lainnya, termasuk perbaikan sistem pemeliharaan jalan tol. Dalam hal operasi jalan tol untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Dewan Komisaris juga mendorong agar pemanfaatan teknologi informasi dalam system pembayaran jalan tol dapat diperluas. Langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan memperbanyak pemasangan GTO (Gardu Tol Otomatis) untuk meningkatkan penetrasi e-toll Card dan penggunaan OBU (On Board Unit). Dengan memperbanyak GTO diharapkan akan meningkatkan kelancaran transaksi dan mengurangi kemacetan akibat antrian pada saat melakukan transaksi pembayaran tol. Langkah ini juga merupakan salah satu upaya meningkatkan pendapatan tol. Pemasangan GTO ini diharapkan terus meningkat dan ditargetkan akan mencapai 80% pada akhir tahun Dewan Komisaris juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap pendapatan usaha lain (non tol). Potensi pengembangan bisnis non tol, baik yang bersifat mendukung pelayanan jalan tol maupun yang berupa pemanfaatan/ optimalisasi nilai bisnis dari akses jalan tol, sangat menjanjikan. Pendapatan usaha lain ini dapat menjadi pengaman (buffer) terhadap pendapatan ruas-ruas jalan tol yang baru beroperasi yang biasanya pada tahap-tahap awal masih mengalami defisit karena traffic yang baru terbentuk. Dalam perkembangannya, pendapatan non tol pada tahun 2013 meningkat secara signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan non tol tahun 2013 mencapai Rp508,20 miliar, meningkat hingga lebih dari 2 kali dibanding capaian tahun 2012 sebesar Rp 143,47 miliar. Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah melakukan review dan memberikan rekomendasi terkait penajaman kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk mengkaji aspek legal dan administrasi. Pada tahun 2013, juga telah dibentuk Anak Perusahaan di bidang properti serta menyarankan

80 78 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian perlunya repositioning terhadap bisnis inti Anak Perusahaan non tol di bidang pemeliharaan jalan tol. Langkah-langkah ini akan kembali dipertajam dan dilanjutkan pada tahun 2014 agar pencapaian pendapatan usaha lain tahun 2014 sesuai target yang telah ditetapkan. Pemegang Saham yang terhormat, selain hal-hal yang kami sampaikan di atas, pada kesempatan ini kami juga akan melaporkan mengenai hasil pemenuhan pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain dari Dewan Komisaris dalam mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi yang mencakup hal-hal sebagai berikut: Penilaian ATAS Kinerja Direksi Mengacu pada Kontrak antara Direksi dengan Dewan Komisaris Tahun 2013 dan melalui evaluasi dan kajian atas Laporan-laporan Triwulan 1, 2, 3 dan 4 Tahun 2013, Dewan Komisaris dapat melakukan penilaian atas kinerja korporat dan kinerja individual Direksi dalam bidangnya masing-masing. Pada umumnya capaian KPI masing-masing Direksi telah melampaui target dan mendapatkan penilaian baik atau cukup memuaskan. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, Dewan Komisaris berpandangan bahwa Direksi telah melakukan dengan baik pengelolaan Perseroan pada tahun Ke depan, Dewan Komisaris tetap meminta agar Direksi senantiasa mencermati perkembangan situasi ekonomi, perubahan lingkungan bisnis, serta persaingan usaha yang semakin ketat. Permasalahan pengadaan lahan menjadi perhatian utama agar penyelesaian proyek-proyek jalan tol baru dapat tepat waktu. Selain itu, Dewan Komisaris selalu menekankan agar pemenuhan SPM selalu memperhatikan tingkat kepuasan pengguna jalan tol yang dicerminkan dari hasil survey pelanggan. Hal ini karena pemenuhan SPM bukan hanya sebatas pemenuhan persyaratan kenaikan tarif, namun lebih pada pemenuhan kepuasan pengguna jalan tol sebagai wujud penjabaran dari Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan. Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi Perkembangan yang cukup dinamis dalam bisnis jalan tol dan persaingan yang semakin ketat menuntut adanya penajaman kebijakan dan strategi serta perubahan-perubahan target jangka panjang perusahaan. Hal tersebut telah dilakukan dengan melakukan revisi terhadap RJPP tahun menjadi RJPP tahun Dalam RJPP , dilakukan penajaman kebijakan, strategi dan penyesuaian sasaran jangka panjang Perseroan dengan tetap mengedepankan pada pertumbuhan aset yang dibarengi dengan pertumbuhan ekuitas dan pendapatan. Dalam RJPP tersebut, Jasa Marga ditargetkan untuk mengoperasikan jalan tol sepanjang 747 km dengan pendapatan di atas Rp9,9 triliun, sehingga dapat meningkatkan laba dan memberikan pelayanan prima bagi para pengguna jalan tol. Secara umum juga dapat kami laporkan bahwa pengawasan terhadap realisasi pencapaian sasaran-sasaran RKAP tahun 2013 dilakukan secara ketat sesuai dengan Program Kerja Dewan Komisaris Tahun Pada Semester I Tahun Buku 2013 dilakukan review dan evaluasi, khususnya terhadap realisasi Capex dan biaya operasional Perseroan tahun Hasil evaluasi yang berupa masukan-masukan dan rekomendasi untuk mempertajam pencapaian target sasaran usaha, dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi usaha agar Laba Usaha dan Laba Bersih Perseroan tercapai sesuai target. Masukan dan rekomendasi atas review RKAP Tahun 2013 juga dipakai sebagai bahan masukan Direksi dalam menetapkan strategi, sasaran dan asumsi dalam menyiapkan usulan RKAP Tahun 2014, sehingga usulan dapat selesai pada waktunya, yaitu 60 hari sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan. Usulan dimaksud telah dikaji secara mendalam oleh Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Setelah melalui kajian dan pembahasan yang mendalam akhirnya, RKAP Tahun 2014 ditetapkan pada awal bulan November 2013.

81 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 79 Sebagai upaya untuk mendorong penyelesaian jalan-jalan tol baru dan pemenuhan SPM pada ruas-ruas yang telah beroperasi, Dewan Komisaris secara rutin melakukan kunjungan ke Cabang dan Proyek-proyek Jalan Tol Baru. Selain itu, pembahasan dan evaluasi progres penyelesaian proyek jalan tol baru telah ditetapkan sebagai salah satu agenda dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris- Direksi yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam sebulan. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas pengawasan Dewan Komisaris dan sekaligus mempercepat realisasi dan tindak lanjut terhadap saran, masukan dan rekomendasi Dewan Komisaris terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan. Hal ini dapat terlihat dari beroperasinya 2 (dua) ruas tol baru pada tahun 2013, yaitu Jalan Tol Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) di Bali, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi 1, 2, dan 3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Selain melalui penyelesaian jalan-jalan tol baru, Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk melakukan penambahan jalan tol melalui melalui program akuisisi ruas-ruas jalan tol baru, khususnya ruas-ruas tol yang terhenti kelanjutannya namun mempunyai tingkat kelayakan finansial memadai dan berdampak strategis bagi pengembangan kawasan. Penutup Sebagai akhir dari laporan Dewan Komisaris tahun 2013, dapat kami laporkan bahwa Dewan Komisaris telah membantu dan mengarahkan Direksi dalam mempersiapkan RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 sehingga RUPS telah diselenggarakan dengan baik sesuai dengan jadwal dan materi yang direncanakan. Dalam RUPS tersebut juga telah disetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik, yang pengadaannya dilakukan oleh Dewan Komisris, untuk mengaudit tahun buku Selain itu, untuk mendukung penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) khususnya di lingkungan Dewan Komisaris, seluruh rekomendasi dari hasil penilaian konsultan GCG tahun 2012 telah dipenuhi dan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, salah satunya dengan melakukan revisi Buku Pedoman (Board Manual) Dewan Komisaris dan Direksi. Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan kami untuk menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas kerja sama dan keberhasilan Direksi beserta seluruh jajarannya dalam meningkatkan kinerja Perseroan tahun buku Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Kami berharap pola kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus dipelihara dan ditingkatkan lagi demi kepentingan Perseroan pada tahuntahun mendatang, dan tentunya terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Akhir kata, bersama Direksi dan seluruh jajaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk., kami senantiasa berkomitmen membangun dan menjadikan Jasa Marga sebagai aset nasional yang berkembang dengan baik di masa kini dan yang akan datang. Agoes Widjanarko Komisaris Utama Ibnu Purna Komisaris Akhmad Syakhroza Komisaris Joyo Winoto Komisaris Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen

82 80 Profil Dewan Komisaris Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Agoes Widjanarko Komisaris Utama Menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Bidang Konstruksi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (1979) dan S2 bidang Infrastructure Planning di University Stuttgart, Jerman Barat (1987). Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (2008-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. ( ), Direktur Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum ( ), Staf Ahli Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat ( ) dan Direktur Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal Permukiman, Departemen Kimpraswil ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun. Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya, dan meraih gelar S2 Master of Arts dari University of Flinders, Australia. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet (2011-Sekarang). Sebelumnya selain menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara (2010) dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan Kebijakan ( ), juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kawasan Berikat Nusantara ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun. Ibnu Purna Komisaris Akhmad SYAKHROZA Komisaris Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret Dan dipilih kembali sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information System di Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior and Management Accounting di Faculty of Business and Public Management Edith Cowan University, Perth, Australia (2002). Saat ini juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Keuangan SKK Migas, Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (Maret 2010-sekarang), Staf Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3 (1986-sekarang) dan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004-sekarang). Pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas ( ), Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ), Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009), Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI ( ) dan Penasehat Ekonomi & Investasi Gubernur Provinsi Lampung (2006). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank Jakarta ( ), Bimantara Group ( ) dan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.

83 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 81 Joyo Winoto Komisaris Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 09 Januari 2008 berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 09 Januari Meraih gelar PhD (Bidang Ekonomi Politik Sumber Daya dan Wilayah) dari Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995). Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Juli 2005-Juni 2012). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan, Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Pengairan Bappenas; dan Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif sebagai Direktur Senior Brighten Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut Pertanian Bogor. Usia per 31 Desember 2013 adalah 52 tahun. Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret Dan diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Negara dan Magister dari Universitas Philipina (UPI). Karier militer penting sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli KASAD (1996), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (1995), Komandan Pusat Kesenjataan Artileri AD (1993), Komandan Resort Militer 162 Kodam Udayana (1988), Komandan Pusat Pendidikan Artileri AD (1985), Komandan Resimen dari ARMED 2 KOSTRAD (1983) dan Komandan Distrik Militer, Komandan Batalion ARMED. Sebelumnya pernah juga menjadi Komisaris PT Telekomindo Prima Bhakti (2000), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( ) serta Widyaiswara Utama Lemhanas (1996). Usia per 31 Desember 2013 adalah 71 tahun. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. RIS-292/D.VI.MBU/2007 tanggal 12 September Menjabat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Lampung dan S2 Magister Hukum Universitas Lampung. juga merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1973 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981, Sekolah Staf & Pimpinan POLRI (Sespimpol) di Lembang Jawa Barat ( ), Sekolah Staf & Komando Gabungan ABRI (Seskogab) di Bandung, Jawa Barat ( ). adalah Purnawirawan POLRI dengan jabatan terakhir sebagai Gubernur Akademi Kepolisian di Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. juga pernah menjabat sebagai Kapolda Lampung (2002) dan Kapoltabes Medan (1996). Usia per 31 Desember 2013 adalah 64 tahun.

84 82 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Laporan Laporan Direksi Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2013 Perseroan mengambil langkah strategis untuk melakukan transformasi dalam rangka memperkokoh posisi Perseroan dalam Jangka Panjang

85 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Menuju Pertumbuhan Berikutnya 83 Adityawarman Direktur Utama Pemegang Saham yang terhormat, Tahun 2013 adalah merupakan tonggak yang penting dalam perjalanan Jasa Marga kedepan untuk terus tumbuh dan berkembang mempertahankan posisi sebagai pemimpin di Industri Jalan Tol. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan Laporan Tahunan 2013 yang menggambarkan pencapaian kinerja Perseroan tahun 2013, serta berbagai upaya dalam melakukan transformasi untuk meningkatkan daya saing dan memperkokoh posisi Perseroan di Industri Jalan Tol di masa-masa mendatang. Sejak tahun 2004 hingga 2012 Jasa Marga telah melalui dua peristiwa penting, yaitu perubahan fungsi dan peran Perseroan dari regulator menjadi operator serta menjadi Perusahaan publik pada Tahun Peristiwa-peristiwa penting tersebut telah membawa Perseroan menjadi kuat secara finansial dan tetap berhasil menjadi pemimpin di Industri Jalan Tol dengan menguasasi 73% pangsa pasar Jalan Tol Operasi dan ±80% pangsa pasar volume lalu lintas transaksi jalan tol di Indonesia. Melihat Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, potensi bisnis Jalan Tol dan juga pencapaian kinerja Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan mengambil langkah strategis untuk melakukan transformasi dalam rangka memperkokoh posisi Perseroan dalam Jangka Panjang. Langkah strategis ini ditandai dengan penetapan Visi dan Misi Perusahaan 2017 dan Penetapan Visi dan Misi yang baru tersebut merupakan bagian dari proses Transformasi Perseroan untuk menjadi perusahaan terkemuka dan menjadi landasan bagi manajemen untuk melakukan langkah-langkah strategis. Untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan pada tahun 2017 dan 2022, pada sisi Pengembangan usaha, Perseroan akan terus menambah panjang Jalan Tol dan terus meningkatkan kinerja pengoperasian Jalan Tol, serta melakukan diversifikasi usaha non tol yang mendukung Pengembangan dan Pengoperasian Jalan Tol. Selain itu. untuk mendukung strategi pencapaian visi dan misi, juga dilakukan

86 84 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Perusahaan telah berhasil mengoperasikan dua ruas Jalan Tol, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen kami untuk terus menambah panjang Jalan Tol beroperasi. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian transformasi dibidang organisasi dan pengelolaan SDM serta transformasi di bidang Teknologi Informasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas. AnalisA Kinerja Perseroan Kebijakan Strategis Perseroan Dalam mencapai target Perseroan pada tahun 2013 Kami melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut: 1. Pengembangan Usaha Jalan Tol Pada Tahun 2013 Kami terus berusaha untuk dapat menambah ruas-ruas Jalan Tol beroperasi dengan terus fokus pada pembangunan sembilan ruas Jalan Tol baru yang dimiliki oleh Perseroan. Pada saat yang bersamaan Perseroan juga menjajaki penambahan hak pengusahaan Jalan Tol baik melalui tender, akuisisi dan unsolicited pada ruas-ruas potensial. 2. Pengoperasian Jalan Tol Pada Tahun 2013 disisi pengoperasian Jalan Tol terus dilakukan peningkatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan layanan volume lalu lintas yang terus meningkat. Peningkatan pelayanan tersebut difokuskan pada modernisasi sistem pengoperasian dan peningkatan kapasitas Jalan. Modernisasi dilakukan dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis (GTO) dan meningkatkan akses informasi layanan lalu lintas yang real time. Dalam rangka meningkatkan kenyamanan dalam berkendara, pada tahun 2013, Perseroan menambah kapasitas jalan pada ruas-ruas yang V/C Ratio melebihi 0,8 jika dimungkinkan dilakukan pelebaran dan menambah gardu transaksi pada gerbang-gerbang yang padat.

87 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pengembangan Bisnis Non Tol Pada Tahun 2013 Perseroan terus meningkatkan Pendapatan dari bisnis non tol yang terdiri dari Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Pengelolaan tempat istirahat dan pelayanan, Sewa Lahan untuk iklan dan Properti. Pencapaian Kinerja Perseroan Target Perseroan untuk menambah panjang Jalan Tol yang beroperasi pada Tahun 2013 telah berhasil dicapai dengan dioperasikannya dua ruas Jalan Tol, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen Perseroan untuk terus menambah panjang Jalan Tol beroperasi dan mempertahankan posisi Perseroan untuk terus menguasai mayoritas pangsa pasar Jalan Tol di Indonesia. Dari aspek Pengoperasian Jalan Tol, Pencapaian volume lalu lintas transaksi pada ruas jalan tol yang dioperasikan sebesar 1.258,52 juta transaksi yang lebih tinggi 0,39 % dari target yang telah ditetapkan dan tumbuh 4,76% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk meningkatkan pelayanan pada pemakai jalan diwujudkan dengan melakukan modernisasi pengoperasian dengan penambahan gardu tol otomatis sebanyak 38 gardu tol. Usaha tersebut berdampak positif terhadap penggunaan E-toll card, hal ini tercermin dari penggunaan e-toll card dari sebelumnya 9,37% dari total volume transaksi meningkat menjadi 11,07% dari total volume transaksi pada tahun Selain itu modernisasi juga dilakukan dalam rangka memberikan informasi lalu lintas yang real time kepada pengguna jalan dengan menambah papan pengumuman elektronik informasi lalu lintas sebanyak 23 buah dan terus meningkatkan pelayanan dari Traffic Information Center. Dalam rangka mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kenyamanan dalam berkendara, pada tahun 2013 kami telah melakukan pelebaran lajur pada seksi Cibinong-Sentul Selatan Ruas Jagorawi dan seksi Pasteur-Kopo Ruas Padaleunyi. Selain itu kami melakukan penambahan gardu-gardu transaksi untuk mengurangi kepadatan pada gerbang tol. Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Non Tol ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pencapaian kinerja Pengembangan Bisnis Non Tol pada tahun ini cukup membanggakan, dimana pencapaian Pendapatan Non-Tol sebesar Rp508,20 miliar tumbuh 254,22% dari tahun sebelumnya. Keberhasilan Perseroan melebihi target pencapaian volume lalu lintas transaksi mengakibatkan pencapaian Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) pada tahun 2013 sebesar Rp6.334,13 miliar melebihi target 4,91% dan tumbuh 10,64% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Usaha-usaha kami dalam mengembangkan Perusahaan dapat terlihat dari penambahan aset Perseroan sebesar 14,6% tumbuh dari Rp24.753,55 miliar menjadi Rp28.366,35 miliar. Laba Bersih pada tahun 2013 tercapai sebesar Rp1.336,32 miliar lebih rendah 16,59% dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan konsekuensi atas beroperasinya ruas-ruas Tol Baru di 2013 dimana beban operasional sudah maksimal namun pendapatan tol belum optimal serta penyesuaian terhadap ketentuan Pemerintah berupa penggunaan BBM non subsidi dan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang cukup signifikan. Kami Optimis pada tahun-tahun berikutnya kinerja keuangan khususnya Laba Bersih semakin membaik, hal ini tercermin dengan dapat dipertahankannya rating obligasi Perseroan id AAstable. Untuk menjaga Potensi pertumbuhan Jalan Tol yang pesat dan pencapaian visi Perusahaan tahun 2017, Jasa Marga juga melakukan transformasi organisasi Perseroan dalam rangka menjembatani dan mempersiapkan karyawan Perseroan menjadi kader-kader pemimpin di masa yang akan datang melalui pelatihanpelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi dan kepemimpinan. Kendala yang dihadapi perseroan Pada tahun 2013 kendala terbesar yang dihadapi Perseroan masih pada upaya pembebasan lahan. Salah satu usaha yang kami lakukan adalah dengan membentuk tim percepatan pembebasan lahan secara internal yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim Pembebasan Tanah yang dibentuk oleh Pemerintah mengingat Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang Pemerintah. Strategi-strategi yang telah dilakukan terbukti efektif karena pada tahun 2013 dari pemegang konsesi jalan tol yang ada hanya Jasa Marga yang berhasil menambah panjang Jalan Tol yang beroperasi. Dibidang ketenagakerjaan, perubahan regulasi mengenai Kenaikan UMP dan kebijakan alih daya turut mempengaruhi pencapaian kinerja keuangan perusahaan, menggingat Perusahaan banyak memiliki tenaga alih daya yang berpenghasilan setara dengan UMP. Untuk mengatasi kendala ini kami terus menambah gardu tol otomatis sebagai salah satu solusi untuk mengefisienkan biaya Operasional.

88 86 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Perseroan berkomitmen memastikan aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktik-praktik GCG yang selama ini telah diterapkan. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Prospek Usaha Perseroan ke Depan Tahun 2014 hingga 2017 merupakan periode yang penting bagi Perseroan. Pada periode tersebut seluruh ruas jalan tol baru yang direncanakan dapat sepenuhnya beroperasi. Khusus pada tahun 2014 kami akan merencanakan pengoperasian lima ruas tol tambahan, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung Badak, Semarang- Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan, Gempol- Pasuruan seksi Gempol-Rembang dan JORR W2 Utara Seksi Ciledug- Ulujami. Dengan beroperasinya ruas-ruas baru tersebut serta upaya efisensi biaya pengoperasian pada ruas-ruas yang telah beroperasi, kami optimis kinerja Perusahaan akan tumbuh signifikan dimasa yang akan datang. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Secara Berkesinambungan Perseroan berkomitmen memastikan aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktik-praktik GCG yang selama ini telah diterapkan. Untuk mempekuat implementasi GCG, Perseroan secara aktif telah melakukan sosialisasi penerapan Whistleblowing System, Komitmen Pakta Integritas serta Program Pengendalian Gratifikasi. Upaya untuk selalu meningkatkan praktikpraktik GCG tercermin dalam kemampuan Perseroan mempertahankan hasil penilaian Skor GCG Perseroan, dimana untuk tahun 2013 Perseroan berhasil meraih predikat Sangat Baik dengan nilai 95,01%. Sosial Perusahaan Program-program Sosial Perusahaan (TJSP) diarahkan untuk menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan, yang meliputi tanggung

89 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 87 jawab terhadap lingkungan antara lain melakukan penghutanan dan penanaman mangrove pada jalan tol-jalan tol yang dioperasikan hal ini dilakukan sebagai bagian dari kontribusi Perseroan terhadap pengurangan dampak pemanasan global serta menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan disekitar pengoperasian jalan tol. Program TJSP terhadap lingkungan ini juga dilakukan dengan melibatkan berbagai institusi yang peduli terhadap lingkungan. Dibidang sosial kemasyarakatan Perseroan mengupayakan kondisi yang kondusif bagi kelangsungan usaha Perseroan dengan didukung oleh masyarakat melalui kegiatan-kegiatan bina lingkungan. Program-program TJSP lainnya yang patut dikemukakan adalah dukungan terhadap peningkatan prestasi program olah raga Nasional. Perseroan mendukung atlet nasional untuk meraih prestasi diberbagai event olahraga. Selain itu sebagai kelanjutan program CSR yang telah dilakukan sebelumnya yaitu dalam rangka edukasi tertib berlalu lintas di sekolah-sekolah, Perseroan membuat Marka Penyebrangan (Zona Selamat Sekolah) bagi sekolah Dasar. Penutup Dengan semangat kerja yang tinggi serta disertai kebersamaan yang erat, kami optimis Kinerja Perseroan dimasa yang akan datang terus membaik sesuai dengan tema kami pada tahun ini Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the Next Growth) Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya sehingga Jasa Marga dapat mencapai kinerja yang baik selama tahun Semua pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi para karyawan Jasa Marga yang telah memberikan kontribusi positif kepada Perseroan. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham atas segala dukungan yang diberikan, sehingga pada tahun 2013 Perseroan dapat terus melaksanakan berbagai pengembangan. Penghargaan juga kami sampaikan kepada Pemerintah, masyarakat, pengguna jalan tol serta para mitra kerja dan pemangku kepentingan lainnya atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada Jasa Marga. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunianya kepada kita semua. Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Direktur Operasi Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum

90 88 Profil Direksi Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Direktur Operasi Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai Direktur Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Diponegoro dan S2 di Magister Management Universitas Trisakti. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasi Jasa Marga ( ), Komisaris PT Citra Waspphutowa ( ), Komisaris Utama PT Citra Margatama Surabaya ( ), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT CMNP ( ), Direktur Operasi PT CMNP ( ), Komisaris PT CMNP ( ), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng ( ), Kepala Cabang Jagorawi ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 58 tahun. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dan meraih gelar S2 Master Engineering bidang Transportasi dari University of New South Wales, Sydney, Australia. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Trans Marga Jateng. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan ( ), Komisaris PT Marga Mandala Sakti ( ), dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun. Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun Menjabat kembali sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Trisakti dan S2 Magister di Universitas Indonesia. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga Bali Tol, Komisaris PT Marga Lingkar Jakarta dan Komisaris PT Jasamarga Properti. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta ( ), Kepala Divisi Pengembangan Investasi ( ), Komisaris PT Bukaka Marga Utama ( ) dan sebagai Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol ( ). Selain itu juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pasar Regional dan Internasional DPP Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode berdasarkan SK No. KP.01/DPP-HPJI/XI/07 tanggal 05 November 2007 dan diangkat kembali menjadi Ketua Hubungan dan Pengembangan Pasar Internasional DPP HPJI berdasarkan SK No. 01/KPTS/DPP-HPJI/II/2012 tanggal 20 Februari 2012 untuk periode Usia per 31 Desember 2013 adalah 56 tahun.

91 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 89 Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak Menjabat kembali sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 30 Januari Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Trisakti. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Sarana Jabar dan Komisaris Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya. Memiliki pengalaman selama 15 tahun di bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun 1991 di Nomura Securities dan setelah itu menjabat pada posisi kunci di beberapa Perusahaan Multinasional. Sebelum menjabat di Jasa Marga, adalah Presiden Direktur di PT PNM Investment Management pada tahun 2003 sampai Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/PM- PI/1993). Usia per 31 Desember 2013 adalah 46 tahun. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan S2 Magister Teknik Jalan Raya di Institut Teknologi Bandung. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Nujyasumo Agung (2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Perusahaan ( ), Ketua Tim IPO Jasa Marga (2007). Usia per 31 Desember 2013 adalah 53 tahun. Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum

92 90 90 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tahun 2017, Jasa Marga akan mengoperasikan jalan tol sepanjang 738 Km atau meningkat 31,62% dari total panjang jalan tol Perseroan saat ini

93 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 91 Analisa & Pembahasan 73 % Panjang jalan tol di Indonesia dioperasikan oleh Jasa Marga Pembahasan dalam Analisa dan Pembahasan ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dan memperoleh pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan Bidang usaha Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan No. 8 tanggal 08 Agustus tahun 2008, yang disempurnakan dengan Anggaran Dasar Perseroan No. 33 tanggal 05 April 2011 yang tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2011, Jasa Marga sebagai perusahaan infrastruktur penyedia jalan tol mempunyai kegiatan usaha utama sebagai berikut: 1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol. 2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk

94 92 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya. Selain kegiatan utama, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, yaitu: 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol. 2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan modamoda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol. 3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. Saat ini kegiatan utama Perseroan ditopang oleh 9 (sembilan) Cabang, 1(satu) Unit Bisnis dan 10 (sepuluh) Anak Perusahaan Jalan Tol. Sedangkan kegiatan usaha penunjang diperkuat dengan mendirikan 2 (dua) entitas Anak Perusahaan. Selama tahun 2013, perekonomian Indonesia masih mengalami pertumbuhan. Hal ini terlihat dari indikator-indikator ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) (atas dasar Harga Berlaku) yang meningkat sebesar 5,78%. Di lain pihak inflasi mencapai 8,38% (data BPS), dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika melemah pada kisaran Rp ke Rp (data Bloomberg). Namun demikian, 2 (dua) indikator terakhir tersebut, tidak terlalu signifikan berpengaruh bagi bisnis Perseroan mengingat Perseroan tidak mempunyai transaksi bisnis dengan menggunakan mata uang asing, dan kenaikan tarif jalan tol berdasarkan inflasi. Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah mencapai 1,30 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan. Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan. Kebutuhan akan pengembangan jalan tol masih sangat tinggi. Hingga tahun 2013, pembangunan jalan tol yang telah beroperasi masih sangat sedikit dari total kebutuhan pembangunan jalan tol. Kebutuhan pembangunan jalan tol merupakan salah satu program strategis Pemerintah yang masuk dalam MP3EI, dimana untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dibutuhkan penguatan konektivitas nasional yang salah satunya percepatan pembangunan jalan tol. Sampai dengan Desember 2013, Jasa Marga telah memiliki 560 km jalan tol, atau merupakan 73% dari keseluruhan total panjang jalan tol di Indonesia. Selain itu, hingga tahun 2017, Jasa Marga berencana akan menambah ± 177 km jalan tol baru sehingga total kepemilikan jalan tol Perseroan pada tahun 2017 akan menjadi 738 km atau meningkat sebesar 31,62% dari total panjang jalan tol Perseroan saat ini. Dengan kondisi-kondisi tersebut di atas, Jasa Marga merupakan leader dalam industri jalan tol di Indonesia. Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Dasar Penerapan Segmen Usaha Jasa Marga Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, pendekatan segmen usaha Jasa Marga dibagi berdasarkan sifat usaha Perseroan, dimana sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Segmen Usaha Perseroan dibagi menjadi: I. Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol Sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai Segmen Operasi, Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol Perseroan dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar. Kelompok pertama merupakan 6 (enam) segmen dengan hasil usaha terbesar atau segmen-segmen dengan hasil usaha yang digabungkan sebesar 75% dari total hasil usaha. Sedangkan kelompok kedua adalah Segmen Lainnya yang bukan merupakan bagian dari segmen pada kelompok pertama, atau yang memenuhi 10% dari total hasil usaha. Berikut adalah pembagian dari Segmen Usaha Perseroan: a. Segmen Utama 1. Cabang Jagorawi 2. Cabang Jakarta-Cikampek 3. Cabang Cawang-Tomang- Cengkareng 4. Cabang Purbaleunyi 5. Pusat (JORR) 6. Cabang Jakarta-Tangerang b. Segmen Lainnya 1. Cabang Surabaya-Gempol 2. Cabang Semarang 3. Cabang Belmera 4. Cabang Palikanci 5. Unit Bisnis 6. PT Marga Sarana Jabar 7. PT Marga Nujyasumo Agung 8. PT Trans Marga Jateng 9. PT Jasamarga Bali Tol II. Segmen Usaha Non Tol 1. Pendapatan BBM SPBU 2. Sewa Lahan 3. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 4. Pendapatan Iklan 5. Lainnya Informasi detail terkait informasi segmen usaha dapat dilihat pada catatan 38 Laporan Keuangan Konsolidasian.

95 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 93 Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar kendaraan, naik 4,76% dari tahun sebelumnya Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar kendaraan, dengan 86,57% merupakan kendaraan golongan I (sedan, pick up) dan 13,43% merupakan golongan kendaraan komersial. Kontribusi terbesar pencapaian volume lalu lintas Perseroan diperoleh dari pengoperasian Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, dimana kontribusinya mencapai 16,50% dari total transaksi secara keseluruhan atau sebesar 207,64 juta kendaraan. Dengan pencapaian volume lalu lintas tersebut, Pendapatan Tol Perseroan mencapai Rp 5,83 triliun rupiah. Kontribusi Pendapatan Tol terbesar berasal dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan kontribusi Pendapatan Tol sebesar 16,77% atau Rp 976,57 miliar. Meningkatnya Pendapatan Tol antara lain disebabkan oleh adanya penyesuaian tarif tol pada jalan tol milik Perseroan. Ketentuan penyesuaian tarif telah ditetapkan dalam Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan Pasal 48 dan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang menyebutkan bahwa operator jalan tol dapat menyesuaikan tarif setiap dua tahun sekali berdasarkan laju inflasi. Sampai saat ini implementasi kenaikan tarif sesuai dengan jadwal yang diatur dalam UU tersebut di atas. Pemerintah telah menunjukkan konsistensinya dalam memelihara iklim investasi jalan tol yang kondusif. Penyesuaian tarif ini lebih didasarkan untuk kepastian pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh investor. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013 tanggal 04 Oktober 2013 dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 490/ KPTS/M/2013 tanggal 28 November 2013, penyesuaian tarif tol pada tahun 2013 terjadi pada 11 (sebelas) ruas milik Perseroan, yaitu sebagai berikut: Ruas-ruas Jalan Tol yang mengalami penyesuaian tarif Tahun 2013 No Segmen Ruas Cabang/ Anak Perusahaan Dasar Keputusan Penyesuaian Tarif 1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi KepMen No 394/KPTS/M Cawang-Tomang-Cengkareng Dalam Kota Jakarta/JIRR Cawang-Tomang-Cengkareng Kepmen No. 490/KPTS/M/ Purbaleunyi Padaleunyi Cipularang Purbaleunyi Kepmen No. 394/KPTS/M/ Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Kepmen No. 394/KPTS/M/ Pusat (JORR) Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami-Pondok Aren PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol Kepmen No. 394/KPTS/M/ Segmen Lainnya Semarang Semarang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Belmera Belmera Kepmen No. 394/KPTS/M/2013 Palikanci Palikanci Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

96 94 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Berikut adalah hasil segmen usaha Perseroan untuk tahun 2012 dan Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi dalam juta kendaraan 5,34 5,86 21,68 23,95 19,32 20,09 11,24 12,52 8,62 10,61 4,96 6,58 3,24 54,98 57,76 44,33 46,62 45,27 48,61 72,11 74,58 139,93 145,75 107,88 112,81 75,51 81,47 189,92 198,82 194,87 201,60 - dalam juta kendaraan No Segmen Ruas Cabang/ Anak Perusahaan Jumlah Proporsi (%) Jumlah Proporsi (%) 1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 189,92 15,81 198,82 15,80 8,90 4,69 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 194,87 16,22 201,60 16,02 6,72 3,45 3 Cawang-Tomang- Cengkareng 4 Purbaleunyi Prof Dr. Ir Sedyatmo Dalam Kota Jakarta/ JIRR Cawang-Tomang- Cengkareng 72,11 6,00 74,58 5,93 2,48 3,44 205,40 17,10 207,64 16,50 2,24 1,09 Padaleunyi 54,98 4,58 57,76 4,59 2,78 5,07 Purbaleunyi Cipularang 5,34 0,44 5,86 0,47 0,52 9,68 5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 107,88 8,98 112,81 8,96 4,93 4,57 6 Pusat (JORR) Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol 139,93 11,65 145,75 11,58 5,82 4,16 Lingkarluar Jakarta Ulujami-Pondok Aren 44,33 3,69 46,62 3,70 2,29 5,18 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 75,51 6,29 81,47 6,47 5,96 7,90 % Semarang Semarang 45,27 3,77 48,61 3,86 3,33 7,36 Belmera Belmera 21,68 1,81 23,95 1,90 2,27 10,46 Palikanci Palikanci 19,32 1,61 20,09 1,60 0,77 3,99 7 Segmen Lainnya Bogor Outer Ring Road/BORR PT Marga Sarana Jabar 11,24 0,94 12,52 1,00 1,29 11,45 Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 8,62 0,72 10,61 0,84 1,99 23,13 Semarang-Solo Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa PT Trans Marga Jateng PT Jasamarga Bali Tol 4,96 0,41 6,58 0,52 1,62 32, ,24 0,26 3,24 n/a TOTAL 1.201,37 100, ,52 100,00 57,15 4,76 205,40 207, Jagorawi Jakarta-Cikampek Prof Dr. Ir Sedyatmo Dalam Kota Jakarta/JIRR Padaleunyi Cipularang Jakarta-Tangerang Jakarta Outer Ring Road/JORR Ulujami-Pondok Aren Surabaya-Gempol Semarang Belmera Palikanci Bogor Outer Ring Road/BORR Surabaya-Mojokerto Semarang-Solo Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa

97 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 95 Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi per Golongan dalam juta kendaraan Golongan I 1.040, ,49 Golongan II 101,84 106,27 Golongan III 34,55 35,85 Golongan IV 14,86 15,41 Golongan V 9,39 10,04 Golongan VI - 1,

98 96 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian PENCAPAIAN Pendapatan Tol No Segmen Ruas Cabang/ Anak Perusahaan Jumlah Proporsi (%) Jumlah Proporsi (%) (Rp) % 1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 508,90 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96 3 Cawang-Tomang- Cengkareng 4 Purbaleunyi Prof Dr. Ir Sedyatmo Dalam Kota Jakarta/ JIRR Cawang-Tomang- Cengkareng 388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78 Padaleunyi 269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53 Purbaleunyi Cipularang 655,38 11,74 741,09 12,72 85,71 13,08 5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 28,43 7,49 6 Pusat (JORR) Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 1.100,17 19,71 946,37 16,24 (153,80) (13,,98) Ulujami-Pondok Aren 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32 Semarang Semarang 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 7,81 Belmera Belmera 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41 Palikanci Palikanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 6,91 7 Segmen Lainnya Bogor Outer Ring Road/BORR Surabaya-Mojokerto PT Marga Sarana Jabar 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93 PT Marga Nujyasumo Agung 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85 Semarang-Solo Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa PT Trans Marga Jateng PT Jasamarga Bali Tol 27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32, ,65 0,41 23,65 n/a TOTAL 5.581,75 100, ,93 100,00 244,18 4,37 Pencapaian pendapatan tol dalam miliar rupiah 115,58 131,85 97,18 104,77 73,21 81,57 100,54 107,49 41,06 45,55 13,42 17,55 27,46 36,49 23,65 508,09 548,25 388,78 423,16 269,47 276,29 379,58 408,01 240,80 270,47 896,24 976,57 946, ,17 - dalam miliar rupiah 674,79 686,80 655,38 741, Jagorawi Jakarta-Cikampek Prof Dr. Ir Sedyatmo Dalam Kota Jakarta/JIRR Padaleunyi Cipularang Jakarta-Tangerang Jakarta Aouter Ring Road/JORR Ulujami-Pondok Aren Surabaya-Gempol Semarang Belmera Palikanci Bogor Outer Ring Road/BORR Surabaya-Mojokerto Semarang-Solo Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa

99 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 97 Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol Segmen Utama 1. Cabang Jagorawi Cabang Jagorawi Volume Lalu Lintas Transaksi Pendapatan Tol Ruas : Jagorawi Panjang Jalan : 59 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1978 Jumlah Pegawai : 621 orang Jumlah Gardu : 151 V/C Rasio : 0,53-1,43 Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bogor 189,92 198,82 4,69% 7,90% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* Proporsi Pendapatan Tol* 508,09 548,25 15,80% 9,41% 84,20% 90,59% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jagorawi tercatat sebesar 198,82 juta kendaraan, naik sebesar 4,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 189,92 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Jagorawi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 15,80%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 548,25 miliar, naik sebesar 7,90% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 508,09 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jagorawi mencapai 9,41% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Jagorawi tumbuh 7,90% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,69% dan penyesuaian tarif tol pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere- Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jagorawi mencapai sebesar Rp240,55 miliar atau meningkat sebesar 5,45% dari tahun lalu.

100 98 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah 2. Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Jakarta-Cikampek Ruas : Jakarta-Cikampek Panjang Jalan : 83 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1988 Jumlah Pegawai : 750 orang Jumlah Gardu : 159 V/C Rasio : 0,31-1,78 Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi, Karawang, Cikampek Volume Lalu Lintas Transaksi Pendapatan Tol 194,87 201,60 976,57 291,66 3,45% 8,96% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* Proporsi Pendapatan Tol* 16,02% 16,76% 896,24 Laporan Keuangan Konsolidasian 83,98% 83,24% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 201,60 juta kendaraan, naik sebesar 3,45% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 194,87 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Jakarta-Cikampek terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 16,02%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 976,57 miliar, naik sebesar 8,96% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 896,24 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Cikampek mencapai 16,76% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Cikampek Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Cikampek tumbuh 8,96% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di daerah Bekasi dan Karawang. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jakarta-Cikampek mencapai sebesar Rp291,66 miliar atau meningkat sebesar 9,51% dari tahun lalu.

101 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Volume Lalu Lintas Transaksi Pendapatan Tol Ruas : Prof Dr. Ir. Sedyatmo. Dalam kota Jakarta Panjang Jalan : 38 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1984 & 1987 Jumlah Pegawai : 793 orang Jumlah Gardu : 143 V/C Rasio : 0,39-1,43 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang 277,51 282,22 1,70% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 22,43% 1,063,57 1,109,96 4,36% Proporsi Pendapatan Tol* 19,05% 77,57% 80,95% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Cawang- Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 282,22 juta kendaraan, naik sebesar 1,70% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 277,51 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 22,43%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 1,11 triliun, naik sebesar 4,36% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 1,06 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng mencapai 19,06% terhadap total Pendapatan Tol. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Cawang- Tomang-Cengkareng mencapai sebesar Rp771,79 miliar atau turun sebesar 1,59% dari tahun lalu. Analisa Kinerja Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tumbuh 10,62% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 1,70% dan penyesuaian tarif pada jalan tol Dalam Kota pada Oktober dan November Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh oleh kebijakan pembatasan waktu truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota, adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan volume lalu lintas transaksi.

102 100 Identitas Perseroan 4. Cabang Purbaleunyi Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Cabang Purbaleunyi Ruas : Padaleunyi, Cipularang Panjang Jalan : 123 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1990 & 2003 Jumlah Pegawai : 538 orang Jumlah Gardu : 92 V/C Rasio : 0,12-0,98 Sistem Transaksi : Tertutup Lokasi Pengoperasian : Padalarang, Cileunyi, Cikampek, Purwakarta Volume Lalu Lintas Transaksi 60,32 63,62 5,47% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 5,05% Pendapatan Tol 924, ,38 10% Proporsi Pendapatan Tol* 17,46% Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 94,95% 82,54% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Purbaleunyi tercatat sebesar 63,62 juta kendaraan, naik sebesar 5,47% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 60,32 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 5,05%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 1,02 triliun, naik sebesar 10% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 924,85 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Purbaleunyi mencapai 17,46% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Purbaleunyi Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Purbaleunyi tumbuh 10% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 5,47% dan penyesuaian tarif pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju Bandung dan sekitarnya. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Purbaleunyi mencapai sebesar Rp706,52 miliar atau meningkat sebesar 5,31% dari tahun lalu.

103 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cabang Jalantol Lingkarluar Jakarta Volume Lalu Lintas Transaksi Pendapatan Tol Ruas : JORR, Ulujami- Pondok Ranji Panjang Jalan : 49 km (+Ulujami) Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1991 & 2001 Jumlah Pegawai : Jumlah Gardu : 159 V/C Rasio : 0,19-1,27 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi 184,26 192,37 4,40% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 15,29% 1.215, ,22-11,31% Proporsi Pendapatan Tol* 18,51% 84,71% 81,49% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pusat (Ruas JORR) tercatat sebesar 192,37 juta kendaraan, naik sebesar 4,40% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 184,26 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Pusat (JORR) terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 15,29%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,08 triliun, turun sebesar 11,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,22 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Pusat (JORR) mencapai 18,51% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR) Tahun 2013 Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi naik 4,40% dari tahun lalu. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Jalan Tol Jagorawi yang terintegerasi dengan JORR. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Pusat-Jakarta Outer Ring Road (JORR) mencapai sebesar Rp504,10 miliar atau turun sebesar 271,04% dari tahun lalu.

104 102 Identitas Perseroan 6. Cabang Jakarta-Tangerang Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Cabang Jakarta-Tangerang Ruas : Jakarta-Tangerang Panjang Jalan : 33 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1984 Jumlah Pegawai : 480 orang Jumlah Gardu : 78 V/C Rasio : 0,44-1,57 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang Volume Lalu Lintas Transaksi 107,88 112,81 4,57% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 8,96% Pendapatan Tol 379,58 408,01 7,49% Proporsi Pendapatan Tol* 7,00% Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 91,04% 93,00% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jakarta-Tangerang tercatat sebesar juta kendaraan, naik sebesar 4,57% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 107,88 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Jakarta-Tangerang terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 8,96%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 408,01 miliar, naik sebesar 7,49% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 379,58 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Tangerang mencapai 7,00% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Tangerang Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Tangerang tumbuh 7,49% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,57% dan penyesuaian tarif pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan properti di kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternatif yaitu: ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1, dan Jakarta-Tangerang. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jakarta-Tangerang mencapai sebesar Rp203,08 miliar atau meningkat sebesar 10,29% dari tahun lalu.

105 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 103 Segmen Lainnya 1. Cabang Surabaya-Gempol Cabang Surabaya-Gempol Ruas : Surabaya-Gempol Panjang Jalan : 49 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1986 Jumlah Pegawai : 519 orang Jumlah Gardu : 87 V/C Rasio : 0,37-0,92 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Surabaya, Gempol Volume Lalu Lintas Transaksi 75,51 81,47 7,90% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 6,47% Pendapatan Tol 240,80 270,47 12,32% Proporsi Pendapatan Tol* 4,64% 93,53% 95,36% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Surabaya- Gempol tercatat sebesar 81,47 juta kendaraan, naik sebesar 7,90% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 75,51 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Surabaya-Gempol terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 6,47%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 270,47 miliar, naik sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 240,80 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Surabaya-Gempol mencapai 4,64% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Surabaya-Gempol Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Surabaya-Gempol tumbuh 12,32% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,90% dan penyesuaian tarif pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan perkembangan wilayah disekitar jalan tol Surabaya-Gempol, dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Surabaya- Gempol mencapai sebesar Rp100,89 miliar atau meningkat sebesar 23,32% dari tahun lalu.

106 104 Identitas Perseroan 2. Cabang Semarang Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Cabang Semarang Ruas : Semarang Panjang Jalan : 25 km Konsesi s.d tahun : 2044 Volume Lalu Lintas Transaksi 48,61 Pendapatan Tol 104,77 Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Tahun beroperasi : 1983 Jumlah Pegawai : 212 orang Jumlah Gardu : 30 V/C Rasio : 0,22-0,63 45, ,36% 97, ,81% Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sistem Transaksi Lokasi Pengoperasian : Terbuka : Semarang Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 3,86% Proporsi Pendapatan Tol* 1,80% Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 96,14% 98,20% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Semarang tercatat sebesar 48,61 juta kendaraan, naik sebesar 7,36% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 45,27 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Semarang terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 3,86%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 104,77 miliar, naik sebesar 7,81% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 97,18 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Semarang mencapai 1,80% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Semarang Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Semarang tumbuh 7,81% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,36% dan penyesuaian tarif pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah disekitar jalan tol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke jalan tol Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Semarang mencapai sebesar Rp25,38 miliar atau meningkat sebesar 12,46% dari tahun lalu.

107 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Cabang Belmera Cabang Belmera Ruas : Belmera Panjang Jalan : 43 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1986 Jumlah Pegawai : 214 orang Jumlah Gardu : 52 V/C Rasio : 0,15-0,41 Sistem Transaksi : Tertutup Lokasi Pengoperasian : Belawan, Medan, Tanjung Morawa Volume Lalu Lintas Transaksi 21,68 23,95 10,46% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 1,90% Pendapatan Tol 73,21 81,57 11,41% Proporsi Pendapatan Tol* 1,40% 98,10% 98,60% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Cabang Belmera Transaksi tercatat sebesar 23,9 juta kendaraan, naik sebesar 10,46% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 21,68 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Belmera terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,90%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 81,57 miliar, naik sebesar 11,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 73,21 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Belmera mencapai 1,40% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Belmera Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Belmera tumbuh 11,41% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 10,46% dan penyesuaian tarif pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya Kawasan Industri Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013 dan tumbuhnya lalu lintas ke arah luar kota Medan menuju daerah Tebing Tinggi dan sekitarnya. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Belmera mencapai sebesar Rp11,08 miliar atau turun sebesar 128,03% dari tahun lalu.

108 106 Identitas Perseroan 4. Cabang Palikanci Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Cabang Palikanci Ruas : Palimanan - Kanci Panjang Jalan : 26 km Konsesi s.d tahun : 2044 Tahun beroperasi : 1998 Jumlah Pegawai : 166 orang Jumlah Gardu : 22 V/C Rasio : 0,30-0,36 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Cirebon Volume Lalu Lintas Transaksi 19,32 20,09 3,99% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 1,60% Pendapatan Tol 100,54 107,49 6,91% Proporsi Pendapatan Tol* 1,84% Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 98,40% 98,16% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Palikanci tercatat sebesar 20,09 juta kendaraan, naik sebesar 3,99% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 19,32 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang Palikanci terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,60%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 107,49 miliar, naik sebesar 6,91% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 100,54 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Palikanci mencapai 1,84% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja Cabang Palikanci Tahun 2013 Pendapatan Tol Cabang Palikanci tumbuh 6,91% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,99% dan penyesuaian tarif pada Oktober Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah di sekitar jalan tol Palikanci. Profitabilitas Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Palikanci mencapai sebesar Rp25,76 miliar atau meningkat sebesar 12,87% dari tahun lalu.

109 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Marga Sarana Jabar PT Marga Sarana Jabar Ruas : Bogor Outer Ring Road Panjang Jalan : 4 km (seksi I) Konsesi s.d tahun : 2054 Tahun beroperasi : 2009 Jumlah Pegawai : 116 orang Jumlah Gardu : 12 V/C Rasio : 0,30-0,58 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Bogor Volume Lalu Lintas Transaksi 11,24 12,52 11,45% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 1% Pendapatan Tol 41,06 45,55 10,93% Proporsi Pendapatan Tol* 0,78% 99,01% 99,22% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas BORR tercatat sebesar 12,52 juta kendaraan, naik sebesar 11,45% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 11,24 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi BORR terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 45,55 miliar, naik sebesar 10,93% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 41,06 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari BORR mencapai 0,78% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja PT Marga Sarana Jabar Tahun 2013 Pendapatan Tol ruas BORR tumbuh 10,93% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 11,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh perekonomian diwilayah Bogor khususnya Sentul mulai berkembang dan warga mulai mengenal jalur akses lewat ruas BORR sehingga traffic pada tahun 2013 lebih tinggi dari tahun Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Sarana Jabar mencapai sebesar Rp2,81 miliar atau turun sebesar 64,94% dari tahun lalu.

110 108 Identitas Perseroan 6. PT Marga Nujyasumo Agung Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan PT Marga Nujyasumo Agung Ruas Surabaya - Mojokerto Panjang Jalan : 2 km Konsesi s.d tahun : 2049 Tahun beroperasi : 2011 Jumlah Pegawai : 126 orang Jumlah Gardu : 21 V/C Rasio : 0,15-0,31 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Waru Volume Lalu Lintas Transaksi 8,62 10,61 23,13% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 0,84% Pendapatan Tol 13,42 17,55 30,85% Proporsi Pendapatan Tol* 0,30% Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 99,16% 99,70% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Surabaya-Mojokerto tercatat sebesar 10,61 juta kendaraan, naik sebesar 23,13% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 8,62 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas Surabaya-Mojokerto terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 0,84%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 17,55 miliar, naik sebesar 30,85% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 13,42 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol Surabaya- Mojokerto Seksi I mencapai 0,30% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja PT Marga Nujyasumo Agung Tahun 2013 Pendapatan Tol ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA tumbuh 30,85% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 23,13%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan Tol Seksi 1A Waru-Sepanjang Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Nujyasumo Agung mencapai sebesar Rp42,79 miliar atau turun sebesar 20,96% dari tahun lalu.

111 Menuju Pertumbuhan Berikutnya PT Trans Marga Jateng PT Trans Marga Jateng Ruas : Semarang - Solo Panjang Jalan : 11 km (seksi I) Konsesi s.d tahun : 2055 Tahun beroperasi : 2011 Jumlah Pegawai : 96 orang Jumlah Gardu : 22 V/C Rasio : 0,25-0,40 Sistem Transaksi : Tertutup Lokasi Pengoperasian : Semarang Volume Lalu Lintas Transaksi 4,96 6,58 32,69% Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 0,52% Pendapatan Tol 27,46 36,49 32,88% Proporsi Pendapatan Tol* 0,63% 99,48% 99,37% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Semarang- Ungaran tercatat sebesar 6,58 juta kendaraan, naik sebesar 32,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 4,96 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas Semarang-Ungaran terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 0,52%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 36,49 miliar, naik sebesar 32,88% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 27,46 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I mencapai 0,63% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja PT Trans Marga Jateng Tahun 2013 Pendapatan Tol ruas Semarang Solo Seksi Semarang-Ungaran tumbuh 32,88% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 32,69%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan Tol Semarang-Ungaran. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Trans Marga Jateng mencapai sebesar Rp153,75 miliar atau turun sebesar 21,39% dari tahun lalu.

112 110 Identitas Perseroan 8. PT Jasamarga Bali Tol Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 PT Jasamarga Bali Tol Ruas : Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Volume Lalu Lintas Transaksi Pendapatan Tol Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Panjang Jalan : 10 km Konsesi s.d tahun : 2057 Tahun beroperasi : 2013 Jumlah Pegawai : 33 orang Jumlah Gardu : 20 V/C Rasio : 0,20-0,40 Sistem Transaksi : Terbuka Lokasi Pengoperasian : Bali 3, Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi* 0,26% 23, Proporsi Pendapatan Tol* 0,41% Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 99,74% 99,59% *Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa tercatat sebesar 3,24 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas ruas Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 0,26%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 23,65 miliar yang merefleksikan kontribusi Pendapatan Tol sebesar 0,41% terhadap total Pendapatan Tol. Analisa Kinerja PT Jasamarga Bali Tol Tahun 2013 Jumlah Volume lalu-lintas Jalan Tol Bali Mandara pada hari pertama pengoperasian mencapai kendaraan. Hal ini mendekati perkiraan dan target yang dipasang PT Jasamarga Bali Tol (JBT) yaitu sebesar kendaraan. Dengan pencapaian ini akan mempengaruhi pendapatan tol sehingga Perseroan optimis bahwa volume lalu lintas maupun pendapatan akan tercapai dalam waktu dekat. Profitabilitas Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Jasamarga Bali Tol mencapai sebesar Rp20,08 miliar atau turun sebesar 202,32% dari tahun lalu.

113 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 111 Wawancara dengan Hasanudin Direktur Operasi Tanya (T) T Bagaimana kinerja pengoperasian jalan tol di tahun 2013? Jawab (J) J Pada tahun 2013, kami melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 1,26 juta kendaraan yang meningkat sebesar 4,76% dari tahun lalu. Untuk melayani kebutuhan lalu lintas tersebut dan mengantisipasi kenaikan volume lalu lintas dalam jangka panjang, pada tahun 2013, Perseroan melakukan peningkatan pelayanan dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis sebanyak 38 gardu tol sehingga secara total Perseroan memiliki 89 Gardu Tol Otomatis. Kami juga melakukan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. Selain itu, juga dilakukan peningkatan akses layanan informasi melalui penambahan 24 VMS (Variable Message Sign) sehingga total VMS yang dimiliki Perseroan sebanyak 60 VMS. T: T Apa tantangan terbesar yang dihadapi pada bidang pengoperasian jalan tol? J: J Tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengoperasikan jalan tol adalah tingginya kepadatan lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol Jakarta dan sekitarnya namun tidak dapat dilakukan peningkatan kapasitas jalan karena kendala ketidaktersediaan lahan untuk melakukan pelebaran jalan. T: T Bagaimana Bapak mengatasi tantangan tersebut? J: J Kami melakukan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran seperti antara lain pemberlakuan contra flow pada jam jam sibuk. T: T Bagaimana prospek kinerja operasional ke depan? J: J Volume transaksi lalu lintas diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yang tentunya membutuhkan peningkatan pelayanan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami akan terus meningkatkan pelayanan dengan terus menambah gardu-gardu tol operasi dan meningkatkan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran. Selain itu kami menyakini Pemerintah akan terus konsisten memenuhi ketentuan peraturan akan kepastian penyesuaian tarif tol setiap dua tahun. Hal ini merupakan hal yang positif bagi kepastian pertumbuhan pendapatan tol. Dari sisi efisiensi biaya pengoperasian, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan melalui upaya-upaya modernisasi pelayanan dan peralatan operasi, yang pada akhirnya diharapkan pengoperasian jalan tol akan sepenuhnya menggunakan teknologi dimana kebutuhan tenaga manusia akan semakin kecil.

114 112 Melayani Tanpa Henti 24/7 LAYANAN GARDU TRANSAKSI LAYANAN AMBULAN LAYANAN TEMPAT ISTIRAHAT Layanan Transaksi Proses layanan kepada pemakai jalan termasuk kontrol atas pelaksanaan transaksi, proses pengamanan dan pengadministrasian tol serta proses pendukung lainnya Layanan Lalu Lintas Informasi kondisi lalu lintas secara real time selama 24 jam melalui call center memberikan kemudahan di perjalanan di setiap waktu LAYANAN DEREK LAYANAN PATROLI INFORMASI LALU LINTAS REAL TIME

115 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 113 Layanan Pemeliharaan GARDU TOL OTOMATIS Kegiatan yang ditujukan untuk memelihara jalan tol agar tetap nyaman untuk dilalui kendaraan E-TOLL CARD TRAFFIC MONITORING TRAFFIC INFORMATION CENTER m.jasamargalive.com

116 114 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol merupakan segmen usaha yang berasal dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible maupun yang intangible. Hasil Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol pada Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2013 disajikan sebagai Pendapatan Usaha Lainnya, dimana pada tahun tersebut Pendapatan Usaha Lainnya mencapai Rp 508,20 miliar, mengalami peningkatan sebesar 254,22% dibandingkan dengan tahun Komponen terbesar dalam Pendapatan Usaha Lainnya pada tahun 2013 berasal dari Lainnya sebesar Rp 225,94 miliar. Peningkatan kinerja tahun 2013 pada Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol merupakan usaha Perseroan untuk terus memanfaatkan segala bentuk aset Perseroan baik yang tangible maupun yang intangible agar dapat menyokong Pendapatan utama Perseroan, yaitu Pendapatan Tol. Untuk saat ini, kontribusi Pendapatan Usaha Lainnya telah mencapai 4,94% dari total Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan pembentukan beberapa Anak Perusahaan yang menjalankan bisnis non tol, Perseroan akan terus memaksimalkan pemanfaatan aset-aset untuk memberikan kontribusi pada Pendapatan Usaha Perseroan. Berikut adalah ulasan kinerja Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol dalam tabel dan grafik. Atas Laporan Tahunan 2013 dalam miliar rupiah Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian No. Segmen (Rp) % % Terhadap Total JM 1 Pendapatan BBM SPBU - 153,07 153,07 n/a 1,49% 2 Sewa Lahan 75,23 90,06 14,83 19,72 0,87% 3 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 32,41 10,47 47,74 0,31% 4 Pendapatan Iklan 5,78 6,72 0,94 16,32 0,07% 5 Lainnya 40,53 225,94 185,41 457,47 2,19% TOTAL 143,47 508,20 364,73 254,22 4,94% 75,23 90,06 153,07 225,94 21,93 32,41 5,78 6,72 40,53 Pendapatan BBM SPBU Sewa Lahan Jasa Pengoperasian Pendapatan Iklan Lainnya Jalan Tol Pihak Lain

117 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 115 Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Audited PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013, Segmen Usaha Pengembangan Usaha Non Tol Perseroan dibagi menjadi: 153,07 90,06 1,49% a. Pendapatan BBM SPBU Pendapatan BBM SPBU merupakan pendapatan yang dihasilkan dari penerimaan BBM SPBU pada Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi dan Km 226 Jalan Tol Palikanci. Kontribusi pendapatan BBM SPBU sebesar 1,49% dari total Pendapatan Usaha ,51% b. Sewa Lahan Pada tahun 2013, Pendapatan Sewa Lahan meningkat sebesar 19,72% dari tahun Pendapatan dari Sewa Lahan pada tahun ini mencapai Rp 90,06 miliar. 90,06 0,87% Kenaikan kinerja pada tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya tarif sewa pada Tempat Istirahat (TI) yang di kelola oleh Perseroan. Selain itu, pembukaan lahan-lahan baru untuk disewakan kepada pihak luar turut meningkatkan pencapaian kinerja pada tahun ,23 99,13% b. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain selama 2013 mencapai Rp 32,41 miliar atau meningkat sebesar 47,74% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 21,93 miliar. 21,93 32,41 0,31% ,69% c. Pendapatan Iklan Pendapatan Iklan mengalami kenaikan 16,32% dari Rp 5,78 miliar di 2012 menjadi Rp 6,72 miliar di Hal ini disebabkan karena meningkatnya peminat billboard di sepanjang jalan tol. 6,72 0,07% 5, ,93%

118 116 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan e. Lainnya PT Sarana Marga Utama Kinerja PT Sarana Marga Utama, sebagai Anak Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang pengusahaan jasa konstruksi dan persewaan kendaraan, mengalami pencapaian yang sangat baik, dengan mengalami peningkatan kinerja sebesar 240,80% dibandingkan pencapaian tahun Peningkatan kinerja ini dapat dilihat dari pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp9,39 miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp2,76 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan realisasi kontrak dari bidang SFO (Scrapping Filling Overlay) dan ada beberapa kontrak baru dari bidang sipil. 40,53 225, ,81% 2,19% Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasamarga Properti Sementara itu, PT Jasamarga Properti, yang bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti, dimana Perusahaan ini baru berdiri pada awal tahun 2013 dan diharapkan pada tahun 2014 akan mulai berkontribusi terhadap Pendapatan Perseroan.

119 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 117 ANALISA KINERJA KEUANGAN komprehensif Diskusi dan analisis terkait dengan tinjauan keuangan berikut ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan Laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) melalui Laporan Audit No. R/042.AGA/sat.2/2014 tanggal 12 Februari 2014 dan telah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan di tahun 2013 menunjukkan kinerja yang meningkat. Tahun ini, aset Perseroan tercatat sebesar Rp 28,36 triliun atau bertumbuh 14,60% dibandingkan tahun Pertumbuhan ini disebabkan karena adanya peningkatan aktivitas konstruksi pembangunan jalan tol baru, seiring upaya Perseroan untuk terus melakukan pengembangan usaha. Di sisi lain, kondisi tersebut menyebabkan liabilitas Perseroan meningkat sebesar 16,93% dibandingkan tahun sebelumnya karena terdapat penambahan pinjaman untuk mendukung aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan ekuitas Perseroan meningkat 11,03% dari tahun lalu sebagai cerminan bahwa Perseroan tetap berkomitmen menjaga perolehan laba ditengah upaya ekspansi yang dilakukan. Aset Aset perseroan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar, perbandingan masing-masing komposisi aset adalah sebagai berikut : Aset (miliar rupiah) Uraian +/- % Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi Aset Lancar 4.517,29 18, ,34 13,21 (770,95) -17,07 Aset Tidak Lancar ,26 81, ,00 86, ,74 21,66 Total Aset ,55 100, ,35 100, ,79 14,60 Total Aset Perseroan adalah Rp 28,36 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 3,61 triliun atau 14,60% dibandingkan dengan tahun Kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tidak lancar sebesar 21,66% yaitu Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol yang baru beroperasi. Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan total aset (miliar rupiah) 4.517, , , , , , Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset

120 118 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Aset Lancar Secara keseluruhan perolehan Aset Lancar Perseroan turun 17,07%, dari sebesar Rp 4,51 triliun di tahun 2012 menjadi sebesar Rp 3,74 triliun di tahun Penurunan tersebut disebabkan karena adanya Aset Lancar (miliar rupiah) Uraian penambahan setoran modal ke Entitas Anak dan pelunasan utang bank. Komposisi Aset Lancar tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 sebagai berikut: Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi +/- % Kas dan Setara Kas 4.302,38 94, ,06 93,80 (788,32) (18,32) Investasi Jangka Pendek 7,82 0,17 6,63 0,18 (1,19) (15,26) Piutang Lain-lain-Lancar 50,27 1,41 177,20 4,73 126,93 252,51 Biaya Dibayar di Muka 155,53 3,43 47,36 1,26 (108,17) (69,55) Pajak Dibayar di Muka 1,29 0,03 1,10 0,03 (0,19) (14,75) Total Aset Lancar 4.517,29 100, ,34 100,00 (770,95) (17,07) Laporan Keuangan Konsolidasian Kas dan Setara kas Kas dan Setara Kas perseroan turun 18,32% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,30 triliun menjadi Rp 3,51 triliun di tahun Penurunan ini disebabkan karena adanya penambahan setoran modal ke entitas anak untuk mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol baru yang sedang dilakukan oleh Perseroan. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek sebesar Rp 6,63 miliar, menurun sebesar 15,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 7,82 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian yang belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp 1.19 miliar atas Efek tersedia untuk Dijual berupa Reksadana pada Obligasi Seri II Piutang Lain-lain - Lancar Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga yang akan diterima dari deposito berjangka. Tahun 2013 Piutang Lain-lain mencapai Rp 177,20 miliar atau meningkat 252,51% hal ini disebabkan Perusahaan membiayai terlebih dahulu kenaikan harga tanah dalam rangka pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, yang menjadi tanggungan Pemerintah c.q Kementerian Pekerjaan Umum. Biaya Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka menurun 69,55% dari sebelumnya sebesar Rp 155,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 47,36 miliar pada tahun Hal ini disebabkan penurunan pada Uang Muka Pekerjaan (work advances) sebesar Rp 104,95 miliar.

121 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 119 Aset Tidak Lancar Pada tahun 2013, Aset Tidak Lancar mencapai Rp 24,62 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 21,66% dari tahun Peningkatan ini, terutama disebabkan karena pertumbuhan Aset Tak Berwujud berupa Hak Pengusahaan Jalan Tol dengan total Rp 22,30 triliun. Aset TIDAK Lancar (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi Piutang Lain-lain - Tidak Lancar 13,82 0,07 19,75 0,08 5,93 42,87 Dana Ditetapkan 459,32 1,87 294,27 178,30 165,04 0,82 Penggunaannya Investasi pada Entitas Asosiasi 175,75 0,87 192,10 0,78 16,35 9,30 Aset Keuangan Lainnya 241,61 1,19 241,61 0, Aset Tetap - Bersih 422,51 2,09 593,03 2,41 170,52 40,36 Aset Tak Berwujud Hak Pengusahaan Jalan Tol ,71 91, ,27 90, ,57 20,23 - Bersih Lainnya 362,10 1,79 641,12 2,60 279,02 77,06 Goodwill 41,85 0,21 41,85 0, Aset Lain-lain 265,88 1,31 130,97 0,53 (134,91) (50,74) Total Aset Tidak Lancar ,26 100, ,00 100, ,74 21,66 Dana Ditetapkan Penggunaannya Adalah penyisihan dana untuk jaminan pelunasan Obligasi dan bunga pinjaman bank. Pada tahun 2013, Dana Ditetapkan Penggunaannya mencapai Rp 459,32 miliar atau naik 178,30% dari tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembentukan rekening khusus atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi S sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/ KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang Jagorawi (JORR S ). Pada tahun 2013 rekening khusus tersebut adalah sebesar Rp 233,01 miliar. Investasi Pada Entitas Asosiasi Seiring perkembangan Perseroan, pada tahun 2013 Investasi pada Entitas Asosiasi meningkat menjadi Rp 192,10 miliar atau naik 9,30% dibandingkan tahun Perseroan melakukan penambahan penyertaan saham pada entitas asosiasi yaitu PT. Trans Lingkar Kita Jaya sebesar Rp 21,24 miliar dengan penambahan tersebut kepemilikan Perseroan menjadi 21,24%. Aset Tetap Perolehan Aset tetap Perseroan mencapai Rp 593,03 miliar di tahun 2013 atau bertumbuh 40,36% dari sebelumnya Rp 422,51 miliar di tahun Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya penambahan Aset Tetap Pemilikan Langsung berupa Tanah, Gedung Kantor dan Bangunan Lain, Peralatan Operasi dan Kantor, serta Kendaraan Bermotor yang totalnya mencapai Rp 266,25 miliar, Aset Sewa Guna Usaha sebesar Rp 16,98 miliar dan Aset Tetap Dalam Konstruksi sebesar Rp 89,30 miliar. Aset Tak Berwujud Hak Pengusahaan Jalan Tol Aset Tak Berwujud mencapai Rp 22,30 triliun, meningkat sebesar 20,23% atau Rp 3,75 triliun dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan karena adanya pengakuan Hak Pengusahaan Jalan Tol untuk jalan tol yang baru beroperasi yaitu Tol Bali Mandara (Nusa Dua Ngurah Rai Benoa) dan JORR W2 Utara Paket 1 3 (Kebon Jeruk Ciledug).

122 120 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Liabilitas Liabilitas Perseroan pada akhir 2013 adalah sebesar Rp 17,49 triliun, naik sebesar Rp 2,53 triliun atau 16,93% dibandingkan tahun Kenaikan ini disebabkan oleh adanya penambahan pinjaman untuk mendukung liabilitas (miliar rupiah) aktivitas konstruksi jalan tol baru, sehingga Liabilitas Jangka Panjang meningkat dari Rp 8,31 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 12,57 triliun pada tahun Sedangkan Liabilitas Jangka Pendek turun sebesar 26,00% dari tahun lalu karena adanya pelunasan utang Obligasi dan utang Bank. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) +/- % Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 44, ,88 28,11 (1.728,28) (26,00) Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 55, ,48 71, ,88 51,24 Total Liabilitas ,77 100, ,37 100, ,60 16,93 Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang (miliar rupiah) Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian , , , , , , Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas

123 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 121 Liabilitas Jangka Pendek Pada akhir 2013, Perseroan mencatat Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp 4,91 triliun. Posisi tersebut lebih rendah 26,00% atau lebih rendah Rp 1,72 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,64 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya pelunasan Obligasi Seri P, Seri JORR I dan Seri I JM-10 (Zero Coupon) serta pelunasan Utang Bank yang telah jatuh tempo pada tahun Total pelunasan Obligasi-obligasi tersebut adalah sebesar Rp 1,77 triliun, sedangkan pelunasan Utang Bank sebesar Rp 786,12 miliar. Liabilitas Jangka Pendek (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha 92,04 1,38 80,67 1,64 (11,37) (12,36) Utang Kontraktor 1.325,01 19, ,45 23,44 (171,57) (12,95) Utang Pajak 281,38 4,23 164,33 3,34 (117,05) (41,60) Utang Lain-lain 36,38 0,55 66,27 1,35 29,88 82,13 Beban Aktual 437,32 6,58 464,68 9,44 27,36 6,26 Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Utang Bank 1.640,78 24,68 951,06 19,33 (689,72) (42,04) Utang Obligasi 1.771,62 26,65 700,00 14,23 (1.071,62) (60,49) Utang Bantuan Pemerintah 5,89 0, (5,89) (100,00) Liabilitas Kerjasama Operasi 0,82 0,01 0,82 0,02 (0,00) (0,00) Liabilitas Pembebasan Tanah 809,43 12, ,70 22,62 303,27 37,47 Utang Sewa Guna Usaha 18,47 0,28 19,78 0,40 1,30 7,06 Provisi Pelapisan Jalan Tol 229,03 3,44 206,14 4,19 (22,89) (9,99) Total Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 100, ,88 100,00 (1.728,28) (26,00) Dari tabel diatas, Komposisi terbesar dari Liabilitas Jangka Pendek adalah Utang Kontraktor yaitu sebesar 23,44% dari total Liabilitas Jangka Pendek yang dimiliki Perseroan. Utang kontraktor merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan sehubungan dengan adanya pembangunan jalan, pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain. Sedangkan komposisi Liabilitas Pembebasan Tanah mencapai 22,62% dari total keseluruhan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan. Liabilitas ini merupakan Dana talangan pembelian tanah untuk pembangunan ruas Jalan yang menggunakan dana talangan Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol. Liabilitas Jangka Panjang Pada akhir 2013, Liabilitas Jangka panjang mengalami kenaikan 51,24% dari sebelumnya Rp 8,31 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 12,57 triliun di tahun Kenaikan ini terutama disebabkan karena peningkatan pinjaman kepada pihak ketiga guna mendukung kegiatan konstruksi jalan tol baru yang sedang dilaksanakan Perseroan melalui entitas anak. Komposisi dari Liabilitas Jangka panjang terdiri dari Pendapatan Diterima Dimuka 0,56%, Liabilitas Pajak Tangguhan 4,15%, Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 89,23%, Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 3,46%, dan Liabilitas Imbalan Kerja 2,59%.

124 122 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Liabilitas Jangka panjang (miliar rupiah) Uraian LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan Diterima di Muka Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) (Rp) % 57,12 0,69 71,03 0,56 13,91 24,35 Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Liabilitas Pajak Tangguhan 466,57 5,61 522,67 4,15 56,10 12,02 Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Utang Bank 3.046,24 36, ,20 42, ,96 74,65 Utang Obligasi 3.749,45 45, ,38 40, ,93 37,20 Utang Bantuan Pemerintah Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Liabilitas Kerjasama Operasi Liabilitas Pembebasan Tanah Utang Sewa Guna Usaha Provisi Pelapisan Jalan Tol Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 21,39 0,26 21,39 0,17 0,00 0,00 374,10 4,50 566,17 4,50 192,07 51,34 27,36 0,33 47,13 0,37 19,77 72,26 95,77 1,15 124,95 0,99 29,18 30,47 202,45 2,43 435,47 3,46 233,01 115,09 Liabilitas Imbalan Kerja 277,16 3,33 326,11 2,59 48,95 17,66 Total Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 100, ,48 100, ,88 51,24 Pendapatan Diterima Dimuka mengalami peningkatan sebesar 24,35% dibandingkan tahun sebelumnya, yang disebabkan karena adanya kenaikan pendapatan sewa iklan, lahan, tempat istirahat dan pendapatan lain yang diterima di ruang milik jalan tol. Pada tahun 2013 Utang Bank mencapai Rp 5,32 triliun, meningkat sebesar 74,65% atau Rp 2,27 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,04 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan adanya kenaikan Utang Bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan Utang Obligasi sebesar Rp 5,14 triliun mengalami peningkatan sebesar 37,20% atau Rp 1,39 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 3,74 triliun Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 2,1 triliun yang digunakan untuk refinancing, pengembangan usaha, dan peningkatan kapasitas jalan. Ekuitas Perseroan mencatat Jumlah ekuitas tahun 2013 sebesar Rp 10,86 triliun. Kondisi tersebut meningkat 11,03% atau sebesar Rp 1,07 triliun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp 9,78 triliun. Peningkatan ini disebabkan karena kemampuan Perseroan untuk mencetak laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 1,23 triliun yang diimbangi dengan dividen tunai sebesar Rp 640,83 miliar. Komposisi Ekuitas terdiri dari Modal Saham 31,29%, Tambahan Modal Disetor 22,58%, Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi Efek Tersedia Untuk Dijual 0,02%, Saldo Laba 31,74% dan Kepentingan Non Pengendali 14,37%.

125 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 123 Ekuitas (miliar rupiah) Modal Saham Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) (Rp) % 3.400,00 34, ,00 31, Tambahan Modal Disetor 2.453,89 25, ,89 22, Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi Efek Tersedia untuk Dijual Saldo Laba 3,29 0,03 2,10 0,02 (1,19) (36,26) 2.753,97 28, ,45 31,74 695,48 25,25 Ditentukan Penggunaannya Cadangan Wajib 100,00 1,02 125,00 1,15 25,00 25,00 Cadangan Umum 1.940,20 19, ,46 26,47 936,25 48,26 Belum Ditentukan 713,76 7,29 447,99 4,12 (265,77) (37,24) Penggunaannya Total Ekuitas yang Dapat 8.611,15 87, ,43 85,63 694,29 8,06 Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non 1.176,64 12, ,55 14,37 384,91 32,71 Pengendali Total Ekuitas 9.787,79 100, ,98 100, ,19 11,03 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Pada tahun 2013 Perseroan mencatat perolehan Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp 1,23 triliun, turun 19,51% atau Rp 299,72 miliar dibandingkan tahun Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha dari ruas tol yang baru beroperasi dan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan Pendapatan Tol dari ruas-ruas baru tersebut belum memberikan kontribusi yang optimal. Selain itu, penurunan Laba Komprehensif Tahun Berjalan juga disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya akibat penyesuaian terhadap ketentuan Pemerintah untuk menggunakan BBM Non Subsidi dan pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional. Kinerja Keuangan 2012 dan 2013 (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Pendapatan Usaha 9.070, , ,45 13,50 Beban Usaha 6.094, , ,51 25,21 Laba Usaha 2.975, ,18 (312,06) (10,49) Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.536, ,63 (299,72) (19,51) Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk 1.602, ,12 (267,50) (16,69) Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61 EBITDA 3.876, ,22 (163,14) (4,21) Laba Bersih per Saham 235,91 196,52 (39,39) (16,70)

126 124 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar , ,67 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital 6.094, , , ,18 Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha 1.602, ,12 Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 3.876,79 EBITDA 3.685, ,77 235,91 Laba Bersih per Saham 196,52 Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pendapatan Usaha Selama tahun 2013, Pendapatan Usaha Perseroan mencapai Rp 10,29 triliun atau meningkat 13,50% dari Pendapatan Usaha tahun 2012 sebesar Rp 9,07 triliun. Peningkatan ini berasal dari ketiga segmen Pendapatan yaitu Pendapatan Tol sebesar Rp 5,82 triliun atau naik 4,37%, Pendapatan Konstruksi sebesar Rp 3,96 triliun atau naik 18,40% dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp 508,20 miliar atau meningkat 254,22%. Pendapatan Usaha (miliar rupiah) Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) (Rp) % Pendapatan Tol 5.581,75 61, ,93 56,59 244,18 4,37 Pendapatan Konstruksi 3.345,00 36, ,54 38,47 615,54 18,40 Pendapatan Usaha Lainnya 143,47 1,58 508,20 4,94 364,73 254,22 Total Pendapatan Usaha 9.070,22 100, ,67 100, ,45 13, , , , , ,54 143,47 508, , Pendapatan Tol Pendapatan Konstruksi Pendapatan Usaha Lainnya Total Pendapatan Usaha

127 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 125 Pendapatan Tol Pada tahun 2013 Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun atau meningkat 4,37% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,58 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume transaksi lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan atau meningkat 4,76% dari tahun 2012, karena penambahan kapasitas pada beberapa ruas jalan tol dan kenaikan tarif tol di sebelas (11) ruas jalan tol milik Perseroan pada triwulan IV tahun Berikut adalah pendapatan tol dari ruas jalan tol yang dikelola melalui Cabang dan Entitas Anak. Pendapatan ToL (miliar rupiah) Uraian Jumlah Proporsi (%) Jumlah Proporsi (%) (Rp) % Kantor Cabang Jakarta - Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96 Cikampek - Padalarang 655,38 11,74 741,09 12,72 85,71 13,08 JORR Seksi non S 665,48 11,92 710,63 12,20 45,15 6,78 Cawang - Tomang - Pluit 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78 Jakarta - Bogor - Jagorawi 508,09 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90 Prof. Dr. Ir. Sedyatmo 388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84 Jakarta - Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 28,43 7,49 Padalarang - Cileunyi 269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53 Surabaya - Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32 JORR S 434,69 7,79 235,74 4,05 (198,95) (45,77) Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08 Palimanan - Kanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 6,91 Semarang Seksi A,B,C 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 7,81 Belawan - Medan - Tanjung Morawa 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41 Sub Total 5.499,82 98, ,69 97,88 202,87 3,69 Entitas Anak Bogor Outer Ring Road 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93 Semarang - Solo 27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32,88 Surabaya - Mojokerto 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85 Nusa Dua-Benoa ,65 0,41 23,65 - Sub Total 81,94 1,47 123,24 2,12 41,31 50,41 Total 5.581,75 100, ,93 100,00 244,18 4,37 Dari tabel diatas, terlihat pertumbuhan diseluruh ruas tol Perseroan. Kontribusi terbesar pendapatan tol berasal dari ruas jalan tol Jakarta-Cikampek yang mencapai Rp 976,57 miliar atau 16,76% dari total Pendapatan Tol secara keseluruhan, sedangkan ruas-ruas yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya masih penyumbang terbesar pendapatan yang diperoleh Perusahaan. Tahun 2013 total pendapatan tol yang berasal dari ruas-ruas jalan di Jakarta mencapai Rp 1,11 triliun dengan komposisi sebesar 19,05% dari total keseluruhan pendapatan tol pada tahun tersebut.

128 126 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pendapatan Konstruksi Pendapatan Konstruksi merupakan jasa kompensasi yang diakui oleh Perseroan dan Grup dalam pembangunan jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol. Pendapatan konstruksi diakui sesuai dengan kontrak biaya-plus. Tahun 2013, Pendapatan Konstruksi meningkat 18,40% menjadi Rp 3,96 triliun dengan jumlah Beban Konstruksi Rp 3,91 triliun dan Marjin Konstruksi Rp 46,09 miliar atau naik 35,36% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa aktivitas konstruksi jalan tol baru seperti jalan tol Bogor Ring Road, Jalan Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Gempol-Pandaaan, Jalan Tol Gempol Pasuruan dan Jalan Tol JORR W2 Utara. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pendapatan KonstruksI (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi Pendapatan Konstruksi 3.345,00 100, ,54 100,00 615,54 18,40 Beban Konstruksi (3.310,95) (98,98) (3.914,45) (98,84) (603,50) 18,23 Marjin Konstruksi 34,05 1,02 46,09 1,16 12,04 35,36 Pendapatan Konstruksi dan Beban Konstruksi (miliar rupiah) 34, , ,54 (3.310,95) (3.914,45) 46, Pendapatan Konstruksi Beban Konstruksi Marjin Konstruksi

129 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 127 Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible maupun yang intangible. Pada 2013, Pendapatan Usaha Lainnya mencapai Rp 508,20 miliar, meningkat signifikan sebesar 254,22% dibandingkan tahun Peningkatan ini terutama disebabkan adanya penerimaan pendapatan sebesar Rp 153,07 miliar dari BBM SPBU pada unit bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 88 purbaleunyi dan KM 226 Palikanci serta peningkatan Pendapatan Lainnya dari Rp 40,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 225,94 miliar di tahun 2013 karena kenaikan penerimaan pendapatan usaha Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU). Pendapatan Usaha Lainnya (miliar rupiah) Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) (Rp) % Pendapatan BBM SPBU ,07 30,12 153,07 - Sewa Lahan 75,23 52,44 90,06 17,72 14,83 19,72 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 15,29 32,41 6,38 10,47 47,74 Pendapatan Iklan 5,78 4,03 6,72 1,32 0,94 16,32 Lainnya 40,53 28,25 225,94 44,46 185,41 457,47 Total 143,47 100,00 508,20 100,00 364,73 254,22-75,23 90,06 21,93 32,41 5,78 153,07 6,72 225,94 3, ,53 3, Pendapatan BBM SPBU Sewa Lahan Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain Pendapatan Iklan Lainnya

130 128 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Beban Usaha Tahun 2013, Beban Usaha Perseroan meningkat 25,21%, dari Rp 6,09 triliun di tahun 2012, menjadi Rp 7,63 triliun di tahun Kontribusi terbesar beban usaha berasal Beban Usaha (miliar rupiah) dari Beban Konstruksi yang meningkat 18,23% dari Rp 3,31 triliun tahun 2012 menjadi Rp 3,91 triliun di tahun 2013 karena bertambahnya aktivitas konstruksi jalan tol baru. Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) (Rp) % Beban Pengumpulan Tol 705,62 11,58 872,70 11,44 167,08 23,68 Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 276,51 4,54 481,74 6,31 205,23 74,22 Beban Pemeliharaan Jalan Tol 882,25 14, ,31 14,98 261,06 29,59 Beban Kerjasama Operasi 285,23 4,68 308,00 4,04 22,78 7,99 Beban Konstruksi 3.310,95 54, ,45 51,29 603,51 18,23 Beban Umum dan Administrasi 974,92 16, ,82 14,25 112,90 11,58 Penghasilan Lain-lain (400,17) (6,57) (254,73) (3,34) 145,44 (36,35) Beban Lain-lain 59,69 0,98 78,20 1,02 18,50 30,99 Total Beban Usaha 6.094,98 100, ,49 100, ,51 25,21 705,62 872,70 276,51 481,74 882, ,31 285,23 308,00 974, ,82 (400,17) (254,73) 59,69 78, , ,45 Beban Pengumpulan Tol Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Kerjasama Operasi Beban Konstruksi Beban Umum dan Administrasi Penghasilan Lain-lain Beban Lain-lain Beban Pengumpulan Tol naik 23,68% dari tahun sebelumnya karena regulasi pemerintah untuk menggunakan BBM Non Subsidi pada kendaraan operasional Perseroan serta peningkatan beban SDM karena beroperasinya dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara dan JORR W2 Utara Kebun Jeruk-Ciledug yang turut berdampak pada meningkatnya beban penyusutan. Selain itu peningkatan beban penyusutan juga disebabkan adanya peningkatan kapasitas layanan jalan tol melalui penambahan gardu transaksi dan pelebaran jalan tol. Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol meningkat 74,22% atau naik 205,23 miliar dari tahun 2012 karena peningkatan pelayanan terhadap pemakai jalan yang menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP). Beban Pemeliharaan Jalan Tol naik 29,59%, yang disebabkan karena adanya perbaikan dan pemeliharaan aset tetap dan provisi overlay sebagai dampak dari peningkatan kapasitas jalan pada beberapa ruas tol dan peningkatan volume lalin sehingga potensi kerusakan jalan menjadi lebih besar. Beban Umum dan Administrasi naik 11,58% karena adanya kenaikan beban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 21,09%, Bahan Bakar, Listrik dan Air sebesar 10,04% serta kenaikan biaya administrasi kantor sebesar 15,83% dari tahun sebelumnya.

131 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 129 Laba Usaha (miliar rupiah) Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) (Rp) % Pendapatan Usaha 9.070,22 100, ,67 100, ,45 13,50 Beban Usaha 6.094,98 67, ,49 74, ,51 25,21 Laba Usaha 2.975,24 32, ,18 25,87 (312,06) (10,49) Laba Usaha Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp 2,66 triliun. Pencapaian tersebut lebih rendah dari tahun 2012 yang mencapai Rp 2,97 Triliun yang disebabkan adanya peningkatan Beban Usaha dan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru, dimana beban pada ruas ruas baru tersebut telah diperhitungkan secara maksimal namun penerimaan Pendapatan Tol belum optimal karena volume lalu lintas transaksi masih rendah. Penghasilan (Beban) Lain-Lain Penghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan pada tahun 2013 mencapai Rp 176,53 miliar atau menurun sebesar 48,15% dibandingkan dengan tahun Terdiri dari Penghasilan Lainlain sebesar Rp 254,73 miliar, turun 36,35% dari tahun 2012 dan Beban Lain-lain sebesar Rp 78,20 miliar, meningkat 30,99% dari tahun Penurunan ini disebabkan karena adanya pencairan surat berharga seperti deposito yang digunakan untuk tambahan setoran modal Perseroan ke entitas anak. Penghasilan (Beban) Lain-lain (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Penghasilan Lain-lain 400,17 254,73 (145,44) (36,35) Beban Lain-lain (59,69) (78,20) (18,50) 30,99 Total Penghasilan (Beban) Lain-lain 340,48 176,53 (163,94) (48,15) Laba Sebelum Pajak Pada tahun 2013, Laba Sebelum Pajak Perseroan mencapai Rp 1,71 triliun, turun sebesar Rp 340,60 miliar atau 16,57% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,05 triliun. Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya Biaya Keuangan yaitu Bunga Pinjaman sebesar 3,06% atau Rp 28,07 miliar dari tahun sebelumnya. Laba Sebelum pajak (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Laba Usaha 2.975, ,18 (312,06) (10,49) Biaya Keuangan (916,15) (944,22) (28,07) 3,06 Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi (3,83) (4,30) (0,47) 12,25 Laba Sebelum Pajak 2.055, ,66 (340,60) (16,57)

132 130 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Beban Pajak Beban Pajak Perseroan di tahun 2013 turun sebesar 8,20% dari Rp 519,45 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 476,83 di tahun Penurunan Beban Pajak Penghasilan dipengaruhi oleh penurunan Laba sebelum Pajak. Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Beban Pajak (miliar rupiah) Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) Rp % Pajak Kini 470,64 100,00 421,42 100,00 (49,22) (10,46) Pajak Tangguhan 48,81 10,37 55,42 13,15 6,61 13,53 Total Beban Pajak Penghasilan 519,45 110,37 476,83 113,15 (42,62) (8,20) Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan Perseroan mencapai Rp 1,23 triliun, apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012, Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar 19,40% yang disebabkan bertambahnya beban usaha Perseroan karena meningkatnya aktivitas konstruksi, beroperasinya dua ruas tol baru, pemenuhan regulasi kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi dan penggunaan BBM Non Subsidi. Laba Tahun Berjalan diatribusikan antara lain kepada Pemilik Entitas Induk dan kepada Kepentingan Non Pengendali. Laba Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Entitas Induk mencapai Rp 1,33 triliun menurun sebesar 16,59% di dibandingkan pencapaian tahun Sedangkan Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali di 2013 mencapai Rp 98,50 miliar, mengalami penurunan sebesar 48,61% dibandingkan tahun Laba Tahun Berjalan (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.602,09 1,336,32 (265,77) (16,59) Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61 Total Laba Tahun Berjalan 1.535, ,82 (297,99) (19,40) Pendapatan Komprehensif Lain Pada tahun 2013 Pendapatan Komprehensif Lain mengalami penurunan sebesar Rp 1,72 miliar atau 323,56% dibanding 2012 hal ini disebabkan adanya kerugian yang belum direalisasi (unrealized loss) dari Efek Tersedia untuk Dijual. Pendapatan Komprehensif Lain (miliar rupiah) Uraian (Rp) % Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasikan dari efek Tersedia untuk Dijual 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56) Total Pendapatan Komprehensif Lain 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56)

133 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 131 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp 1,23 triliun, menurun sebesar 19,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp 1,53 triliun. Laba Komprehensif Tahun berjalan (miliar rupiah) Uraian /- % Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.602, ,12 (267,50) (16,69) Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.536, ,63 (299,72) (19,51) Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp 1,33 triliun, mengalami penurunan sebesar 16,69% dibandingkan tahun Sedangkan Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali mengalami kerugian sebesar Rp 98,50 miliar, kerugian tersebut mencapai 48,61% dibandingkan tahun Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio Profitabilitas Uraian Gross Profit Margin 32,80% 25,87% Net Profit Margin 17,66% 12,98% ROE (Return on Equity) 16,37% 12,30% ROA (Return on Assets) 6,47% 4,71% Margin EBITDA 67,71% 58,18% Laba Bersih Per Saham Tahun 2013 Laba Bersih per Saham sebesar Rp 196,52, menurun sebesar 16,70% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 235,91. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada Laba Komprehensif Yang Dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) Uraian (Rp) % Laba Bersih per Saham 235,91 196,52 (39,39) (16,70) Laporan Arus Kas Konsolidasian Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2013 mencapai Rp 2,08 triliun atau bertambah 7,98% dibanding tahun Peningkatan ini antara lain disebabkan adanya peningkatan Pendapatan Tol dan Pendapatan Usaha Lainnya. Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi 2013 mencapai Rp 4,46 triliun atau meningkat sebesar 59,12% dari aktivitas investasi tahun Peningkatan ini antara lain disebabkan karena adanya perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol baru yang telah beroperasi.

134 132 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2013 mencapai Rp 1,58 triliun, naik dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 12,58%. Kenaikan ini disebabkan adanya penerbitan Obligasi berkelanjutan sebesar Rp 2,1 triliun untuk refinancing dan setoran modal, serta penerimaan hutang bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas kegiatan kontruksinya. Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 arus kas (miliar rupiah) Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) Rp % Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.931,73 44, ,83 59,36 154,10 7,98 Arus Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (2.804,74) (65,19) (4.463,03) (127,00) (1.658,29) 59,12 Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas 1.411,38 32, ,87 45,21 177,49 12,58 Pendanaan Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhirl Tahun 4.302,38 100, ,06 100,00 (788,32) (18,32) Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 1.931, ,83 (2.820,74) (4.463,03) 1.411, , ,38 3, , Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi Arus Kas Neto diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun Informasi Segmen Sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan telah mengoperasikan tujuh belas (17) ruas jalan tol. Empat (4) ruas dioperasikan oleh Entitas Anak dan tiga belas (13) ruas dikelola oleh sembilan Cabang. Pendapatan Tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan untuk tiap-tiap segmen disajikan dalam tabel berikut ini: Pendapatan Usaha per Segmen Usaha (juta rupiah) No Uraian Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%) Rp % 1 Pusat (JORR) ,00 13, ,00 17, ,00 49,26 2 Jagorawi ,00 6, ,00 5, ,00 2,10 3 Jakarta - Cikampek ,00 10, ,00 9, ,00 4,05 4 Purbaleunyi ,00 10, ,00 10, ,00 6,87 5 Jakarta - Tangerang ,00 4, ,00 4,04 (2.580,00) (0,62) 6 Cawang - Tomang - Cengkareng ,00 12, ,00 11, ,00 0,41 7 Segmen Lainnya ,00 41, ,00 41, ,00 13,03 TOTAL ,00 100, ,00 100, ,00 13,50

135 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 133 Beban Usaha per Segmen Usaha (juta rupiah) No Uraian Jumlah Proporsi (%) Jumlah Proporsi (%) Rp % 1 Pusat (JORR) ,00 13, ,00 21, ,00 100,26 2 Jagorawi ,00 5, ,00 4,09 (3.956,00) (1,22) 3 Jakarta - Cikampek ,00 10, ,00 9, ,00 2,89 4 Purbaleunyi ,00 4, ,00 4, ,00 8,42 5 Jakarta - Tangerang ,00 3, ,00 2,73 (23.849,00) (10,07) 6 Cawang - Tomang - Cengkareng ,00 5, ,00 4, ,00 5,40 7 Segmen Lainnya ,00 57, ,00 53, ,00 13,34 TOTAL ,00 100, ,00 100, ,00 21,33 Hasil Usaha (Laba (Rugi) Sebelum pajak) per Segmen Usaha (juta rupiah) No Uraian Jumlah Proporsi (%) Jumlah Proporsi (%) Rp % 1 Pusat (JORR) ( ,00) (7,27) ( ,00) (32,32) ( ,00) 271,04 2 Jagorawi ,00 11, ,00 14, ,00 5,45 3 Jakarta - Cikampek ,00 12, ,00 17, ,00 9,51 4 Purbaleunyi ,00 32, ,00 41, ,00 5,31 5 Jakarta - Tangerang ,00 8, ,00 11, ,00 10,29 6 Cawang - Tomang - Cengkareng ,00 38, ,00 45,01 (12.434,00) (1,59) 7 Segmen Lainnya ,00 3, ,00 3,22 (15.724,00) (22,18) TOTAL ,00 100, ,00 100,00 ( ,00) (16,57)

136 134 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang Kemampuan Membayar Utang Kemampuan perseroan untuk membayar kewajiban jangka pendek dipengaruhi oleh tingkat likuiditas Perseroan. Tingkat Likuiditas Kemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan dengan Rasio Likuiditas. Tingkat likuiditas dilihat dari Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio). Rasio Likuiditas Uraian Kas dan Setara Kas 4.302, ,06 Aset Lancar 4.517, ,34 Liabilitas Jangka Pendek 6.648, ,88 Rasio Rasio Lancar 0,68 0,76 Rasio Kas 0,65 0,71 Laporan Keuangan Konsolidasian Dari rasio-rasio Tingkat likuiditas, terlihat bahwa tingkat likuiditas perseroan semakin membaik, Rasio Lancar meningkat dari 0,68 ditahun 2012 menjadi 0,76 di tahun 2013, sedangkan Rasio Kas naik dari 0,65 menjadi 0,71. Tingkat Solvabiltas Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Pada posisi per akhir 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt to Equity Ratio Perseroan mencapai 1,61 kali. Rasio tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 1,53 kali. Sementara EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga atau Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai 3,90 kali. Hal tersebut menurun dibandingkan dengan 2012 yang mencapai 4,23 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan oleh kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat. Rasio SOLVABILITAS Uraian Total Aset , ,35 Total Liabilitas , ,37 Ekuitas 9.787, ,98 EBITDA 3.876, ,22 Beban Bunga 916,15 944,22 Rasio DER 1,53 1,61 Debt Ratio 0,60 0,62 ICR (Interest Coverage Ratio) 4,23 3,90

137 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 135 Kolektibilitas Piutang Perseroan tidak memiliki Piutang Usaha mengingat transaksi yang dilakukan bersifat tunai atau kas. Sehingga tidak memungkinkan untuk mengukur tingkat Kolektibilitas Piutang. Sedangkan Piutang yang dimiliki adalah piutang karyawan dimana kolektibilitas piutang dilaksanakan setiap bulan bersamaan dengan pembayaran gaji. Struktur Modal Struktur Modal Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Struktur Modal (miliar Rupiah) Uraian Liabilitas Jangka Pendek 6.648, ,88 Liabilitas Jangka Panjang 8.317, ,48 Total Liabilitas , ,37 Total Ekuitas 9.787, ,98 Rasio Liabilitas Jangka Pendek terhadap Ekuitas 0,68 0,45 Rasio Liabilitas Jangka Panjang terhadap Ekuitas 0,85 1,16 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 1,53 1,61 Kebijakan Struktur Modal Perseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas. Rasio ini dihitung sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun 2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 1,61 kali, dengan demikian Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap modal sebesar maksimum 5:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh kreditur. Belanja Modal Realisasi belanja modal pada tahun 2013 mencapai Rp 4,93 triliun, lebih kecil dari anggaran belanja modal sebesar Rp 5,93 triliun, hal ini disebabkan adanya keterlambatan dalam proses Konstruksi dan pembebasan Lahan serta penundaan pekerjaan. Perseroan mengelompokkan belanja barang modal sebagai berikut : Operasional, merupakan belanja modal untuk modernisasi peralatan tol, perbaikan sarana penunjang jalan tol, pemeliharaan periodik jalan tol dan peningkatan kapasitas jalan tol. Sampai dengan akhir tahun belanja modal untuk Operasional mencapai Rp 1,20 triliun. Pengembangan Jalan Tol Baru adalah belanja modal untuk pembangunan jalan tol pada entitas anak maupun setoran modal ke anak perusahaan. Pada tahun 2013 belanja modal untuk Pengembangan Jalan Tol Baru sebesar Rp 3,61 triliun. Investasi Usaha Lain adalah pengembangan usaha untuk bisnis non tol seperti pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan (TIP), setoran modal ke PT Sarana Marga Utama dan PT Jasa Marga Properti. Pada tahun 2013 belanja modal untuk Investasi Usaha Lain mencapai Rp 58,24 miliar. Investasi Sarana Pendukung yaitu belanja modal untuk Pembangunan dan Sarana Penunjang Gedung serta penerapan Sistem Teknologi Informasi. Pada tahun 2013 Belanja Modal untuk Investasi Sarana Pendukung mencapai Rp 58,58 miliar.

138 136 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013 Pada tahun 2013, Perseroan menargetkan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 6,03 triliun dan Volume Lalu Lintas sebesar 1.253,65 juta kendaraan. Realisasi yang dicapai oleh Perseroan melampaui target yang ditetapkan, yaitu Pendapatan Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013 Usaha mencapai Rp 6,33 triliun dan Volume Lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan. Pencapaian target ini karena beroperasinya ruas tol baru, peningkatan Volume Lalu lintas dan Kenaikan tarif tol. Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Uraian Target 2013 Realisasi 2013 % Keterangan Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 6.037, ,13 104,91 tanpa pendapatan Konstruksi Volume Lalu lintas (juta kendaraan) 1.253, ,52 100,39 Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai Tahun Depan Tahun 2014, Perseroan menargetkan kenaikan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 7,2 triliun dan 1,36 miliar kendaraan volume lalu lintas transaksi. target 2014 Uraian Target 2014 Keterangan Pendapatan Usaha (miliar rupiah) tanpa pendapatan Konstruksi Volume Lalu Lintas (juta kendaraan) Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Di tahun 2013 Perseroan tidak melakukan ikatan yang material atas investasi barang modal. Informasi Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prospek Usaha, Kondisi Industri dan Kondisi Ekonomi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan triwulan III mengalami pertumbuhan sebesar 5,78% dari tahun 2012 dengan periode yang sama, dengan tingkat inflasi 8,38%. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil. Bahkan kondisi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV tahun 2013 sebesar 104,72 meningkat dari triwulan sebelumnya, dan prospek bisnis Triwulan I 2014 mencapai 103,93 yang berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah mencapai 1,20 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan. Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan. Pada tahun 2013 total panjang jalan tol yang dikelola Perseroan sebesar 560 km dan pada tahun 2014 ditargetkan penambahan panjang jalan tol menjadi 612,2 km dan pada tahun 2017 menjadi 738 km.

139 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 137 Pemasaran dan Pangsa Pasar Untuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upayaupaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan dengan membangun ruas-ruas tol baru yang memiliki kelayakan dari segi finansial. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta- Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi. Sampai dengan saat ini Perseroan mengoperasikan 73% jalan tol dari seluruh jalan tol yang beroperasi di Indonesia dengan total panjang jalan tol 560 km. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan rencana pengoperasian lima ruas tol tambahan pada tahun 2014, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung Badak, Semarang-Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami. Kebijakan Dividen Kebijakan Perseroan adalah memberikan payout dividen minimal 20%, namun untuk hasil pencapaian tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 payout dividen Perseroan sebesar 60%, 60%, 40%, dan 40%. Perseroan merencanakan tingkat pembayaran dividen yang dapat memberikan hasil atau return yang reguler kepada para Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan Perseroan untuk memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Besaran payout ratio untuk Dividen diputuskan dalam mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan dari pengurus Perseroan. Pembayaran Dividen (miliar rupiah) Uraian Laba Bersih 992, , , , ,32 Jumlah Deviden 595,62 716,09 535,78 640,83 * Rasio Dividen 60% 60% 40% 40% * Waktu Pembayaran Jumlah Dibayar 595,62 716,09 535,78 640,83 * Dividen per Saham 87,91 105,68 78,88 94,24 *

140 138 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realisasi Pengunaan Dana IPO Proceed Dana IPO bersih yang diterima Perseroan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 3,36 triliun. Sampai dengan akhir tahun 2013, Realisasi Penggunaan Dana IPO telah mencapai Rp 1,94 triliun. Seiring dengan ketersediaan lahan untuk konstruksi maka Dana IPO yang telah dimanfaatkan adalah 57,63% dari total proceed bersih IPO sebesar Rp 3,36 triliun. Penggunaan Dana IPO tersebut terdiri dari Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja. Penggunaan Dana IPO per 31 Desember 2013 (miliar rupiah) Sampai dengan tahun 2013, Ekspansi Perseroan dalam bentuk kontribusi modal Entitas Anak mencapai Rp 1,79 triliun yaitu kontribusi modal ke PT Marga Sarana Jabar untuk ruas Jalan Tol Bogor Outer Ring Road sebesar Rp 168,02 miliar, PT Trans Marga Jateng untuk ruas Jalan Tol Semarang-Solo sebesar Rp 851,19 miliar, PT Trans Marga Jatim Rp 200,10 miliar, PT Marga Kunciran Cengkareng untuk ruas Jalan Tol Cengkareng-Kunciran sebesar Rp 114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara untuk ruas Jalan Tol Kunciran-Serpong sebesar Rp 62,10 miliar, dan PT Marga Nujyasumo Agung untuk ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto sebesar Rp 394,00 Penggunaan Refinancing digunakan untuk melunasi Obligasi Jasa Marga VIII Seri M Tahun 2000 sebesar Rp 150 miliar. Sementara Pengunaan Dana untuk Modal Kerja belum ada. Uraian Jumlah Hasil Penawaran Umum 3.468, ,00 Biaya Penawaran Umum 101,45 101,45 Hasil Bersih 3.366, ,55 Ekspansi 1.297, ,22 KONTRIBUSI MODAL ENTITAS ANAK PT Marga Sarana Jabar, konstruksi Jalan Tol Bogor RIng Road 96,52 168,02 PT Trans Marga Jateng, konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo 551,19 851,19 PT Trans Marga Jatim, konstruksi Jalan TOl Gempol - Pasuruan 99,50 200,10 PT Marga Kunciran Cengkareng, konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Kunciran 52,80 114,81 PT Marga Trans Nusantara, konstruksi Jalan Tol Kunciran - Serpong 387,06 62,10 PT Marga Nujyasumo Agung, konstruksi Jalan Tol Surabaya - Mojkerto 110,00 394,00 Refinancing 150,00 150,00 Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Seri M 150,00 150,00 Modal Kerja - - Total 1.447, ,22 Sisa Dana Hasil Penawaran Umum 1.919, ,33

141 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 139 Realisasi Pengunaan Dana Obligasi Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Di akhir tahun 2013 Ekspansi yang dilakukan adalah di bidang Properti sebesar Rp 63,36 miliar untuk pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan (TIP) dan Bidan Engineering sebesar Rp 15 miliar untuk Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya. Pada tahun 2010 Perseroan menerbitkan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1 triliun dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga sebesar Rp 500 miliar. Sampai dengan akhir tahun 2013 dana Obligasi tersebut telah dimanfaatkan sebesar 83,93% dari Hasil Bersih Obligasi sebesar Rp 1,37 triliun. Pengunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum Obligasi digunakan untuk Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja. Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Seri O tahun 2002 Sebesar Rp 650 miliar dan pelunasan Kredit Investasi PT BCA, Tbk sebesar Rp 400 miliar. Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Pelebaran Ruas Jalan Tol Tomang Tangerang sebesar Rp 5 miliar dan Perbaikan Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Cipularang sebesar Rp 24,41 miliar Realisasi Pengunaan Dana Obligasi JM XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap dan Obligasi JM I Seri JM-10 Tanpa Bunga (miliar rupiah) Uraian 2013 Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi) 1.385,03 Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap 1,000,00 Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga 385,03 Biaya Penawaran Umum 5,62 Hasil Bersih 1.379,41 Ekspansi 78,36 Bidang Properti - Pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan 63,36 Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi - Bidang Engineering - Pemeliharaan Jalan Tol & Konstruksi Lainnya 15,00 Refinancing 1.050,00 Pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun ,00 Percepatan Pelunasan Kredit Investasi PT BCA 400,00 Modal Kerja 29,41 Total 1.157,77 Sisa Dana Hasil Penawaran Umum 221,64

142 140 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok sebesar Rp 2,1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja. Sampai dengan akhir tahun 2013, dana Obligasi tersebut telah terealisasi 100%. Perseroan melakukan Ekspansi melalui Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung sebesar Rp 49,50 miliar, PT Marga Lingkar Jakarta sebesar Rp 47,45 miliar dan PT Margabumi Adhikaraya sebesar Rp 60,00 miliar. Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 sebesar Rp 1 triliun, pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 sebesar Rp 500 miliar dan pelunasa Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2013 sebesar Rp 271,61 miliar. Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Peningkatan Kapasitas Jalan sebesar Rp 164,10 miliar. Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Realisasi Pengunaan Dana Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S (miliar rupiah) Uraian 2013 Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi) 2.100,00 Biaya Penawaran Umum 7,33 Hasil Bersih 2.092,67 Ekspansi 156,95 Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung 49,50 Penyertaan Modal pada PT Marga Lingkar Jakarta 47,45 Penyertaan Modal pada PT Margabumi Adhikaraya 60,00 Refinancing 1.771,62 Pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun ,000,00 Pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun ,00 Pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun ,62 Modal Kerja 164,10 Total 2.092,67 Sisa Dana Hasil Penawaran Umum (0,00)

143 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 141 Peningkatan/Penurunan Material dari Pendapatan Bersih Terkait dengan Volume Penjualan atau Jasa Baru Peningkatan Pendapatan Bersih Perseroan disebabkan oleh beroperasinya beberapa ruas tol baru di Entitas Anak yang telah mulai menyumbangkan Pendapatan dan kenaikan tarif tol pada triwulan IV tahun Selain itu, kenaikan volume lalu lintas transaksi yang melalui jalan tol perseroan turut menjadi faktor penyebab lainnya. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan restrukturisasi utang/modal Di tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi. Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Di Tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transasksi dengan Pihak Afiliasi. Perubahan Peraturan Perundang Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan Pada tahun 2013 terdapat beberapa Peraturan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan, antara lain : 1. Peraturan Menteri ESDM tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Dalam rangka menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka pada tanggal 29 Mei 2012, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak mengatur setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai oleh BUMN (kendaraan dinas) dilarang untuk menggunakan jenis BBM tertentu berupa Bensin Ron 88/Premium yang merupakan jenis BBM bersubsidi. Terbitnya peraturan tersebut membuat Perseroan mengambil kebijakan untuk mengimplementasikan pengunaan BBM Non Subsidi pada kendaraan dinas di lingkungan Perseroan. 2. Upah Minimum Provinsi Pada tahun 2013 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi pada beberapa Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah DKI Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi tahun 2013 yang berbunyi Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp ,00 (dua juta dua ratus ribu rupiah) per bulan maka Perseroan melakukan penyesuaian upah sesuai dengan peraturan tersebut. 3. Alih Daya / Outsourcing Diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain yang diundangkan sejak tanggal 19 November 2012 menyebabkan adanya pembatasan terhadap pekerjaan yang boleh dialihdayakan yaitu 1) usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); (2) usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); (3) usaha tenaga pengamanan (security/satuan pengamanan); (4) usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan; dan (5) usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh. Hal tersebut membuat Perseroan melakukan penyesuaian kebijakan alih daya yang sesuai dengan strategi bisnis dan peraturan perundangundangan. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan Standar akuntansi baru atau revisi atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah PSAK 60 (Revisi 2010) Instrument Keuangan: Pengungkapan. PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat lain yang sesuai. Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut, namun tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

144 142 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Wawancara dengan Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Tanya T Bagaimana Kinerja Keuangan Perseroan tahun 2013? Laporan Keuangan Konsolidasian Jawab J Pada tahun 2013, Aset Perseroan mencapai Rp 28,36 triliun, naik 14,60% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan beroperasinya ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara dan JORR W2 ruas Kebun Jeruk-Ciledug. Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun, naik sebesar 4,37% yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas dan kenaikan tarif tol di triwulan IV sehingga marjin bersih Perseroan mencapai 12,98%. Untuk Rasio EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga mencapai 3,90 kali. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat. T: T Apa tantangan yang dihadapi Perseroan? J: J Tantangan utama yang dihadapi adalah dari sisi Keuangan yaitu bagaimana menjaga stabilitas Finansial dalam situasi Perseroan sedang melakukan ekspansi. Selain itu tantangan lain yang dihadapi adalah upaya untuk menjaga pencapaian Laba Bersih Perseroan ditengah upaya ekspansi dan kenaikan Beban Usaha akibat pemenuhan terhadap regulasi Pemerintah berupa kebijakan UMR dan penggunaan BBM Non Subsidi serta tenaga alih daya. T: T Pada tahun-tahun awal beroperasi ruas-ruas baru, apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan? J J: Jelas ada. Besarnya beban bunga pinjaman pada awal beroperasinya ruas baru belum dapat dicover oleh pendapatan Tol sehingga menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih relatif landai. Ini merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah perusahaan Jalan Tol yang sedang melakukan investasi yang signifikan, mengingat bahwa pada tahun awalawal operasi pendapatan belum mencapai titik optimum, sedangkan beban usaha telah dibebankan secara penuh.

145 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 143 T: T Bagaimana strategi Perseroan menghadapi tantangan tersebut? J: J Perseroan melakukan upaya-upaya efisiensi dan rekayasa finansial dengan terus berupaya menurunkan Weighted Average Cost of Debt (WACD) dan berupaya mempertahankan rating Perseroan idd+ AA, hal ini terlihat dari langkah-langkah yang dilakukan, yaitu : 1. Melakukan percepatan pelunasan pokok hutang bank, dan 2. Refinancing obligasi yang jatuh tempo dengan tingkat bunga yang jauh lebih rendah. T: T J Bagaimana rencana pendanaan untuk mendukung Ekspansi Perusahaan? Untuk mendukung ekpansi Perseroan kedepan, perseroan mempunyai kebijakan bahwa dalam tahap pembangunan kebutuhan pendanaan ditopang dari pinjaman perbankan, dan setelah beroperasi, sumber pendanaan ditopang oleh penerbitan Obligasi. T: T Bagaimana Prospek Kinerja Keuangan dalam Jangka Panjang? J: J Prospek pertumbuhan pendapatan usaha akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan volume lalu lintas, baik pada ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi maupun pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol baru. Dengan telah dioperasikannya ruas-ruas baru tersebut, pada tahap-tahap awal operasi akan menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih yang realtif landai, namun akan cenderung lebih baik seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan Tol pada ruas-ruas baru yang telah dioperasikan.

146 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug.

147 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 145 Pengembangan Proyek Baru Saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan, telah memiliki tambahan total 9 (sembilan) ruas konsesi jalan tol baru. Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas pada seluruh Anak Perusahaan pemegang konsesi 9 (sembilan) ruas jalan tol tersebut. Persentase kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan pemegang konsesi ruas-ruas jalan tol baru tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Persentase Kepemilikan Jasa Marga pada Anak Perusahaan (status 31 Desember 2013) No. Ruas Panjang Anak Perusahaan Kepemilikan Jasa Marga (%) 1. Bogor Outer Ring Road 11 km PT Marga Sarana Jabar 55,0 2. Semarang-Solo 73 km PT Trans Marga Jateng 60,0 3. Surabaya-Mojokerto 36 km PT Marga Nujyasumo Agung 55,0 4. JORR W2 Utara 8 km PT Marga Lingkar Jakarta 65,0 5. Gempol-Pasuruan 34 km PT Trans Marga Jatim Pasuruan 96,4 6. Gempol-Pandaan 14 km PT Jasamarga Pandaan Tol 66,5 7. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 10 km PT Jasamarga Bali Tol 55,0 8. Cengkareng-Kunciran 14 km PT Marga Kunciran Cengkareng 76,1 9. Kunciran-Serpong 11 km PT Marga Trans Nusantara 60,0 Total 211 km

148 146 Identitas Perseroan Profil Perseroan Konstruksi Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 2a Kd Halang - Kd Badak. Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk- Ciledug. Strategi Perseroan dalam memastikan tercapainya target pengoperasian ruas-ruas tol baru fokus pada progres pembebasan lahan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh seperti melakukan kordinasi dengan tim pemebebasan lahan, pendekatan yang persuasif kepada warga yang terkena gusur, hingga membentuk Tim percepatan pembebasan lahan demi tercapainya target pembebasan lahan yang telah dicanangkan oleh Perseroan. Meskipun belum memberikan hasil secepat yang diharapkan, namun usaha tersebut berdampak cukup positif bagi Perseroan, terbukti Jasa Marga menjadi satu-satunya Pengembang dan Operator Jalan Tol yang berhasil menambah panjang jalan tol beroperasi pada Tahun 2013.

149 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 147 Sampai dengan akhir tahun 2013 jika dibandingkan pada 2012, kemajuan masing-masing proyek jalan tol tersebut adalah sebagai berikut: Jalan Tol Bogor Outer Ring Road - PT marga saranajabar Bogor Outer Ring Road Panjang Jalan (Km) Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) Seksi 1 Sentul-Kedung Halang 3,8 100,0 100,0 100,0 100,0 Seksi 2A Kedung Halang- KedungBadak 2 46,1 100,0 16,1 88,8 Seksi 2B KedungBadak-Yasmin 2,2 - - Seksi 3 Yasmin-Darmaga Total 11 BORR menghubungkan Tol Jagorawi dengan Kota Bogor. Melihat perekonomian Kota Bogor yang tumbuh cukup signifikan (data BPS Jabar: rata ± 5,5% selama ) sehingga membutuhkan infrastruktur jalan untuk memudahkan pergerakan barang dan jasa di kota tersebut. Melihat potensi tersebut Perseroan optimis BORR akan mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang. Rencana pengoperasian Tol Bogor Outer Ring Road dibagi menjadi empat seksi dimana Seksi 1 Sentul-Kedung Halang sepanjang 3,8 km telah dioperasikan sejak akhir tahun 2009 dan Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak sepanjang 1,95 km direncanakan akan beroperasi pada tahun Sementara itu, Seksi 2B dan Seksi 3 sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam proses sosialisasi awal pembebasan lahan. Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2a Kd Halang-Kd Badak

150 148 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jalan Tol Semarang-Solo - PT Trans Marga Jateng. Semarang - Solo Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) (Km) Seksi 1 Semarang-Ungaran 11,3 100,0 100,0 100,0 100,0 Seksi 2 Ungaran-Bawen 11,8 99,0 100,0 62,3 97,0 Seksi 3 Bawen-Solo 49,8-2,5 - - Total 72,9 Jalan tol ini menghubungkan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan Kota Solo. Tol Semarang-Solo merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1983, sehingga beroperasinya Jalan Tol Semarang-Solo akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Semarang. Melihat posisi Semarang-Solo yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Semarang maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut dalam waktu dekat. Rencana pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi tiga seksi dimana Seksi 1 Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 km telah dioperasikan sejak tahun 2011 dan Seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 12 km direncanakan akan beroperasi pada tahun Sementara itu, Seksi 3 Bawen-Solo sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam tahap awal pembebasan lahan. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Semarang-Ungaran

151 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 149 Jalan Tol Surabaya-Mojokerto - PT Marga Nujyasumo Agung Surabaya - Mojokerto Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) (Km) Seksi 1A Waru-Sepanjang 2,3 100,0 100,0 100,0 100,0 Seksi 1B Sepanjang-Western Ring Road 4,3 53,4 69,8-6,9 Seksi 2 Western Ring Road-Driyorejo 5,1 35,8 37,7 - - Seksi 3 Driyorejo-Krian 6,1 50,9 54,8 - - Seksi 4 Krian-Mojokerto 18,3 62,7 75,6 34,3 53,5 Total 36,3 Sama halnya dengan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Surabaya-Mojokerto juga merupakan jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Surabaya-Mojokerto yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut. Rencana pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi lima seksi dimana Seksi 1A-1 Waru-Juanda sepanjang 2,0 km telah dioperasikan sejak tahun 2011, Seksi Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 km dalam tahap konstruksi dimana per 31 Desember 2013, progres konstruksinya sudah mencapai 53,5% sedangkan Seksi Sepanjang-Krian masih dalam tahap pembebasan lahan. Gerbang Tol Waru pada Seksi 1A Waru-Sepajanjang Proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 4 Krian-Mojokerto

152 150 Jalan Tol JORR W2 Utara - PT Marga Lingkar Jakarta Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan JORR W2 Utara Panjang Jalan Pengadaan Tanah(%) Konstruksi(%) (Km) Seksi 1 Kebon Jeruk-Ciledug 5,7 98,0 100,0 60,4 100,0 Seksi 2 Ciledug-Ulujami 2 84,0 98,0 9,9 47,3 Total 7,7 JORR W2 Utara merupakan missing link dari Tol Jakarta Outer Ring Road yang sebelumnya sudah lebih dahulu dioperasikan oleh Perseroan. Keberadaan JORR W2 Utara sangat strategis dalam mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta, karena JORR W2 Utara merupakan penghubung Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang sehingga beban kemacetan di Tol Dalam Kota Jakarta dapat berkurang dengan beroperasinya ruas ini. Rencana pengoperasian Tol JORR W2 Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu Seksi 1 Kebun Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km telah beroperasi pada akhir tahun 2013 dan Seksi 2 Ciledug-Ulujami sepanjang 2,0 km yang direncakan akan beroperasi pada tahun Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug Jalan Tol Gempol-Pasuruan - PT Trans Jatim Pasuruan Gempol-Pasuruan Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) (Km) Seksi 1 Gempol-Rembang 13,9 82,3 82,9-49,9 Seksi 2 Rembang-Pasuruan 8, Seksi 3 Pasuruan-Grati 12, Total 34,2 Ruas Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan Kota Surabaya ke jalur penyebrangan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Gempol-Pasuruan akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Gempol-Pasuruan yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya- Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut. Rencana pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan dibagi menjadi tiga seksi yaitu Seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km akan beroperasi pada tahun 2014 sedangkan Seksi 2 Rembang-Pasuruan dan Seksi 3 Pasuruan-Grati masih dalam tahap sosialisasi awal pembebasan lahan. Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol Pasuruan Seksi Gempol-Rembang

153 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 151 Jalan Tol Gempol-Pandaan - PT Jasamarga Pandaan Tol Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) Gempol-Pandaan (Km) ,6 99,0 99,0 17,1 83,5 Total 13,6 Ruas Tol Gempol-Pandaan merupakan tol bagian penghubung antara kota Surabaya dengan kota Malang. Karakter Tol Gempol-Pandaan seperti Tol Jagorawi, hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan kota wisata bagi para warga Surabaya seperti halnya Puncak pada kota Bogor. Beroperasinya Tol Gempol-Pandaan akan mengurangi beban kemacetan di Jalan Arteri terutama pada akhir pekan. Perseroan berencana mengoperasikan Ruas Gempol-Pandaan pada Tahun 2014 Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan Ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (bali mandara) - PT Jasamarga Bali Tol. Nusa Dua- Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) Ngurah Rai-Benoa (Km) ,0 100,0 73,7 100,0 Total 10 Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) merupakan tol pertama yang ada di pulau Bali. Dengan tingkat kemacetan yang sangat tinggi di kota Bali, Perseroan berharap beroperasinya Tol Bali Mandara dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada. Tol Bali Mandara telah beroperasi pada tanggal 27 September tahun 2013 dimana pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 Tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan mampu membangun Jalan Tol secara cepat jika tidak ada kendala pembebasan lahan seperti yang telah ditunjukan pada pembangunan Tol Bali Mandara. Jalan Tol Bali Mandara

154 152 Jalan Tol Kunciran-Cengkareng - PT Marga Kunciran Cengkareng Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) Kunciran-Cengkareng (Km) ,9 0,0 4,2 0,0 0,0 Total 14,9 Ruas Tol Kunciran-Cengkareng merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota Jakarta. Ruas Tol Kunciran-Cengkareng berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat. Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Cengkareng masih dalam proses pembebasan lahan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Cengkareng-Kunciran Kunciran-Serpong - PT Marga Trans Nusantara Panjang Jalan Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%) Kunciran-Serpong (Km) ,2 3,4 10,1 0,0 0,0 Total 11,2 Ruas Tol Kunciran-Serpong merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota Jakarta. Bersama Ruas Tol Kunciran-Cengkareng, Ruas Tol Kunciran-Serpong berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat. Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan lahannya belum optimal, namun dalam beberapa bulan terkahir dipenghujung 2013 mengalami peningkatan progres yang cukup signifikan. Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Kunciran-Serpong

155 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 153 Pengembangan Bisnis Non-Tol Dalam rangka meningkatkan penggunaan aset-aset yang telah dimiliki, Perseroan melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan usaha dan menunjang bisnis utama Perseroan. Kinerja Pengembangan Bisnis Non-Tol Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Lain ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Usaha Lain mulai menambah titik iklan hingga investasi pada batching plan untuk memperkuat jasa pemeliharaan Jalan Tol. Strategi yang dilakukan oleh Perseroan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan Pendapatan Usaha Lain. Hal ini terbukti dalam lima tahun terakhir Pendapatan Usaha Lain tumbuh ± 70,2%. Pertumbuhan pendapatan usaha lain (Dalam miliar Rupiah) 500,00 450,00 508,20 400,00 350,00 300,00 250,00 cagr: 70,2% 200,00 250,00 100,00 50,00 0,00 60,52 72,48 146,31 143, Untuk memaksimalkan potensi Lahan disekitar Jalan Tol, pada awal tahun 2013 Perseroan telah membentuk Anak Perusahaan yang bergerak di bidang properti yang kedepannya fokus untuk mengembangkan wilayah disekitar Jalan Tol. Selain Itu pada tahun 2013 pula Perseroan telah membentuk Unit Bisnis yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan yang dimiliki oleh Perseroan. Prospek Pengembangan Bisnis Non Tol Kedepan fokus Perseroan mayoritas masih pada strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Sehinngga kedepan Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan pada Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol dan Properti.

156 154 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Wawancara dengan Abdul Hadi Hs.- Direktur Pengembangan Usaha Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Tanya T Sebagai awalan, Bagaimana Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol pada 2013? Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jawab J Pada Tahun 2013 Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Selain mengoperasikan dua ruas tol baru Perseroan saat ini sedang melakukan konstruksi pada tujuh ruas tol baru dimana 3 ruas tol yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, dan Gempol- Pandaan telah memasuki tahap akhir konstruksi. T: T Apa kendala terbesar yang dihadapi dalam pembangunan ruas-ruas Jalan tol baru dan bagaimana bapak dalam menghadapi kendala tersebut? J: J Kendala terbesar dalam melakukan pengembangan bisnis Jalan Tol adalah ketidakpastian waktu pembebasan lahan sehingga sulit memprediksi pengoperasian Jalan Tol Baru secara tepat. Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang Pemerintah, namun demikian Perseroan berupaya untuk mendorong percepatan pembebasan Lahan dengan membentuk tim percepatan pembebasan lahan yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim Pembebasan Tanah. Hal ini terbukti cukup efektif mengingat Jasa Marga menjadi Badan Usaha Jalan Tol dengan aktifitas konstruksi terbesar jika dibandingkan Badan Usaha Jalan Tol lainnya.

157 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 155 T: T Bagaimana Progres pembangunan sembilan ruas proyek Jalan Tol baru yang dimiliki oleh Perseroan? J: J Kami menargetkan tahun depan akan mengoperasikan 6 Ruas Jalan Tol Baru yang dimiliki oleh Perusahaan, yaitu: yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami dan Gempol- Pasuruan Seksi Gempol-Rembang, dan relokasi Porong-Gempol Seksi Kejapanan-Gempol. Selebihnya ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada Tahun 2015 dan T: T Setelah sembilan ruas yang dimiliki kedepannya apa langkah yang akan dilakukan oleh Perseroan? J: J Kami akan terus menambah Ruas Tol yang Perseroan miliki baik melalui akuisisi atau tender terutama pada ruas-ruas yang terkoneksi dengan ruas tol eksisting Perseroan. Selain hal tersebut Kami juga sudah memulai melakukan penjajakan atas kemungkinan pembangunan Jalan Tol di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Kami percaya dengan terus menambah kepemilkan hak konsesi Jalan Tol baru akan menjadikan Perseroan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. T: T Bagaimana dengan Pengembangan Bisnis Non Tol? J: J Bisnis Non Tol pada tahun ini berkembang cukup signifikan yang ditopang melalui Jasa PemeliharaanJalan dan Jembatan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2013 berhasil tumbuh lebih dari 200% dari tahun Kedepan fokus utama pengembangan bisnis non-tol pada tiga sektor, yaitu jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian jalan tol, dan Properti.

158 156 Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth Target Operasi Penuh 2016 Target Operasi Penuh 2015 Bogor Outer Ring Road (11 Km) Operasi: 3,8 Km Proses pembangunan: 2 Km Surabaya-Mojokerto (36,27Km) Operasi: 2,3 Km Proses pembangunan: 18,5 Km Target Operasi Penuh 2014 JORR W2 Utara (7,7 Km) Operasi: 5,65 Km Proses pembangunan: 2,05 Km Target Operasi Penuh 2014 Target Operasi Penuh 2016 Gempol-Pandaan (13,60 Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 13,6 Km Gempol-Pasuruan (34,20Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 13,90 Km

159 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Target Operasi Penuh 2016 Target Operasi Penuh 2013 Semarang-Solo (72,64Km) Operasi:.10,8 Km Proses pembangunan: 12,3 Km Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa/ Bali Mandara (10 Km) Operasi: 10 Km Proses pembangunan: 0 Km BALI DENPASAR Target Operasi Penuh 2016 Target Operasi Penuh 2016 Cengkareng-Kunciran (14,20 Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 0 Km Kunciran-Serpong (11,20 Km) Operasi: 0 Km Proses pembangunan: 0 Km Status per 31 Desember 2013

160 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perseroan pada Tahun 2013 dicanangkan Transformasi Organisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia melalui pengembangan Sistem SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan serta menciptakan kader pemimpin yang bertalenta.

161 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 159 Pengelolaan Human Capital Paradigma Baru Human Capital Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, kami sejak tahun 2013 telah mengubah paradigma dengan memandang SDM sebagai modal insani (human capital). Paradigma baru ini menempatkan SDM sebagai subyek yang harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang secara berkelanjutan. Perubahan sistem manajemen SDM telah dimulai sejak 2010 dengan melakukan audit yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Strategis Sistem SDM dengan tahapan pengembangan sebagaimana bagan berikut. Tahapan Pengembangan Sistem Human Capital Jasa Marga Transisi I Transisi II Ultimate Strengthening HR Foundation Building Performance Optimizing HR Capability for Business Growth Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

162 160 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Perseroan melakukan perubahan sistem SDM dengan pendekatan strategi sistem manajemen human capital berbasis kompetensi (Competency Based Human Resources Management), yaitu kompetensi sebagai dasar dalam mengelola karyawan terintegrasi dengan proses bisnis Perseroan agar menghasilkan kinerja dan kepuasan kerja yang maksimal. Selanjutnya sistem manajemen tersebut dibangun dengan model 9 (Sembilan) Proses Strategis Sistem Human Capital yaitu Desain Organisasi, Rekrutmen dan Seleksi Karyawan, Pelatihan dan Pengembangan, Sistem Remunerasi, Kinerja, Karir dan Talent, Hubungan Industrial dan Paska Kerja, yang Terintegrasi dan didukung dengan Sistem Teknologi Informasi sebagaimana dapat dilihat pada bagan berikut. Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Sembilan Proses Strategis Sistem Human Capital Jasa Marga Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 KINERJA BISNIS KEPUASAN DAN KETERIKATAN STAKEHOLDER Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian KInerja Lingkungan Tenaga Kerja Karir COMPETENCE CONGRUENCE Remunerasi HC Admin & Services Hubungan Industrial COMMITMENT COST Pelatihan dan Pengembangan Rekrutmen dan seleksi karyawan Paska Kerja INFORMATION TECHNOLOGY VISI & MISI DISAIN ORGANISASI VALUES & PARADIGMA RENCANAN STRATEGIS PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS & PERTUMBUHAN INDUSTRI JALAN TOL 9 Proses Strategis Sistem HC JM: 1. Disain Organisasi 2. Rekrutmen & Seleksi Karyawan 3. Pelatihan & Pengembangan 4. Remunerasi 5. Kinerja 6. Karir 7. Hubungan Industrial 8. Paska Kerja 9. HC Administrasi & Services Restrukturisasi Organisasi Perseroan Pada tahun 2013, untuk mendukung Transformasi Perseroan dan memastikan pencapaian Visi Perseroan yang baru untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia tahun 2022, Perseroan mulai mewujudkan perubahan paradigma SDM sebagai modal insani dengan restrukturisasi organisasi dan integrasi sistem manajemen SDM dengan menerapkan praktik yang diakui secara global, diantaranya penyelarasan sistem manajemen kinerja, manajemen karir, manajemen remunerasi, manajemen pelatihan dan pengembangan serta manajemen telenta. Restrukturisasi organisasi diwujudkan dengan mengubah organisasi Jasa Marga menjadi Operating Holding Company, yaitu Kantor Pusat Jasa Marga menjadi induk (holding) yang mengelola 12 Anak Perusahaan bisnis jalan tol dan bisnis usaha non tol, sekaligus 9 Unit Cabang operasional yang mengelola 10 ruas jalan tol. Penyempurnaan organisasi dilakukan secara bertahap khususnya pada pembentukan Anak Perusahaan untuk mendukung pengembangan bisnis Jalan Tol, dan pembentukan Anak Perusahaan Bisnis Lain yang bergerak di bidang Properti dan Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, penambahan Unit Bisnis Pengelolaan Tempat Istirahat untuk mendukung bisnis usaha non tol serta perubahan unit JMDC sebagai unit mandiri.

163 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 161 Selain pembentukan Anak Perusahaan, penyempurnaan organisasi juga dilakukan pada pembenahan tanggung jawab jabatan, penyelarasan standar kompetensi jabatan terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai dan proses bisnis Perseroan. Organisasi Human Capital Restrukturisasi pengelola human capital diwujudkan dengan pembentukan 3 unit terpisah pada organisasi Human Capital yaitu unit Human Capital Strategy and Policy, Human Capital Services serta Jasa Marga Development Center, dengan harapan masing-masing unit dapat lebih fokus dalam melaksanakan sasaran dan tugasnya namun tetap bersinergi dalam mewujudkan pengelolaan human capital yang efektif.human Capital Strategy and Policy terbentuk dengan sasaran sebagai pengarah, pembuat rencana dan pengendali dalam pengembangan organisasi, pengelola sistem manajemen sumber daya manusia serta pengembangan sumber daya manusia. Rencana dan pedoman yang dibuat oleh Human Capital Strategy and Policy tersebut kemudian diimplementasikan oleh unit Human Capital Services yang mengelola manajemen karir, hubungan industri dan remunerasi dari Perseroan. Jasa Marga Development Center (JMDC) merupakan unit organisasi strategis untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara program pengembangan karyawan Perseroan seperti yang telah ditetapkan oleh Human Capital Strategy and Policy. Perencanaan SDM dan Rekrutmen Perencanaan SDM (Manpower Planning) Dalam rangka perwujudan Visi dan Misi serta sasaran strategis jangka panjang, terkait dengan penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien serta dalam koridor rasio efisiensi dan produktivitas yang diharapkan, maka ditetapkan perkiraan jumlah karyawan maupun pekerja maksimum dalam jangka panjang dalam suatu dokumen yang disebut Manpower Planning. Untuk itu telah dilakukan kajian Manpower Planning sebagai acuan dalam penyusunan Staffing Plan dan Rencana Rekrutmen. Manpower Planning ini dalam penyusunannya mengacu kepada: (a) Visi, Misi dan RJPP Jasa Marga, (b) Kajian mengenai struktur organisasi dan konsep Rencana Strategis Pengembangan Sistem SDM Siklus Proses Manpower Planning

164 162 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Rekrutmen SDM Rekrutmen dan seleksi karyawan mengacu pada proyeksi jumlah karyawan yang mempertimbangkan rencana pengembangan Anak Perusahaan Jalan Tol dan Non Tol serta rencana pensiun karyawan. Seiring dengan dinamika Perseroan dan tugas yang semakin berat dan kompleks membuat Jasa Marga membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan bekerja sama dengan konsultan independen. Proses pemilihan konsultan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip good corporate governance (GCG). Proses rekrutmen dilakukan secara ketat guna mendapatkan karyawan yang mempunyai integritas dan kompetensi tinggi. Kamus Kompetensi Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjunjung kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk menjadi calon karyawan yang profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik. Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak melakukan rekrutmen karyawan baru. Pengembangan Kompetensi SDM Model Kompetensi Pengembangan SDM Sebagai wujud implementasikonsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM) maka pengembangan SDM berdasarkan pada peningkatan kompetensi karyawan. Untuk itu,perseroan telah merumuskan model kompetensi yang dilengkapi dengan Kamus Kompetensi yang merupakan kombinasi hard skill dan soft skill yang harus dimiliki setiap individu berdasar kebutuhan kompetensi setiap unit. KOMPETENSI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan Kelompok / Team Leadership Ketegasan dalam pengambilan Keputusan / Decisiveness Business Acumen KOMPETENSI INTI Dorongan Berprestasi / Achievement Orientation Pembelajaran Berkelanjutan / Continuous Learning Membangun Kemitraan / Building Partnership Integritas/ Integrity Orientasi Pelayan Pelanggan Customer Service Orientation KOMPETENSI JABATAN 1. Pemikiran Analitis / Analytical Thinking 2. Peduli terdahap Keteraturan dan Kualitas / Concern for Order 3. Dampak dan Pengaruh / Impact & Influence 4. Inisiatif Konseptual / Conceptual Thinking 5. P emikiran Konseptual / Conceptual Thinking KOMPETENSI TEKNIS (GENERIK) 1. IT / IT Skill 2. Komunikasi / Communication Skill 3. Pengetahuan Organisasi/ Organization Knowledge 4. Berbahasa Inggris / English Profiency 5. Kesadaran mengenai risiko / Risk of Awareness 6. Kesadaran mengenai Sistem Keselamatan Kerja (K3) 7. Kesadaran Mengenai Mutu / Quality Management 8. Kesadaran Standar Layanan / Service Standard 9. Eksekusi Program Strategis / Strategic Program Execution KOMPETENSI TEKNIS (SPESIFIK) Kompetensi Kepemimpinan: Kompetensi yang berhubungan dengan akuntabilitas/tanggung jawab manajerial dan posisinya sebagai seorang leader. Kompetensi ini memampukan para pemimpin untuk dapat memberikan arahan yang tepat pada tim, dan menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif, mampu mendorong dan memimpin proses perubahan, sehingga mendorong timnya bekerja dengan optimal. Kompetensi Inti: Kompetensi yang diterjemahkan dari visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dan harus tercermin pada seluruh karyawan di dalam organisasi. Kompetensi Jabatan: Kompetensi yang berhubungan dengan fungsi spesifik di dalam organisasi dan harus tercermin pada karyawan yang memegang jabatan dengan fungsi spesifik. Kompetensi Teknis: Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis berkaitan dengan pekerjaan yang diemban, terdiri dari: Generik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan struktural. Spesifik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang menjadi persyaratan khusus sesuai fungsi jabatan

165 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 163 Pendidikan dan Pelatihan SDM Dalam rangka mempersiapkan Human Capital Jasa Marga untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program pendidikan formal.perusahaan telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan BEASISWA Karyawan untuk memutakhirkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan inovasi karyawan. Proses persiapan beasiswa telah dilaksanakan melalui benchmark ke beberapa universitas Luar Negeri seperti: University of California Los Angeles, University of California Berkeley, Stanford University, London Business School, University of Cambridge, University of Oxford sebagai tolok ukur Universitas terbaik di dunia. Perusahaan juga telah melaksanakan Seleksi calon peserta beasiswa bagi para karyawan muda dengan usia maksimal 30 tahun dan yang berpotensi menjadi kader pimpinan perusahaan untuk mengikuti Beasiswa Kader yang secara khusus dipersiapkan perusahaan sebagai salah satu program pengembangan Future Leader Jasa Marga. STRATEGI DAN KEBIJAKAN POKOK PENDIDIKAN KARYAWAN Formal Education : Beasiswa S2/S3 Usia < 35 tahun ( Talent) Usia < 45 tahun ( Non Talent) Strategi dan Kebijakan Karyawan Jasa Jasa Marga 2017 : Beasiswa Dalam Negeri & Short Course untuk th 2022 : Beasiwa Luar Negeri untuk < 35 th Next Leader Future Leader Usia > 35 tahun S1 Non Formal Education : Short Course S2 S2 S

166 164 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Untuk mewujudkan Rencana Strategis perusahaan, maka Perseroan menyadari pentingnya Kader sebagai pemimpin masa depan perusahaan. Perusahaan sejak tahun 2009 telah mempersiapkan Future Leader Jasa Marga denganprogram Pengembangan Leadershipyang terdiri dari 5 tingkatan program. Ikhtisar 2013 Laporan Program Pengembangan Leadership Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian LEVEL Leadership INDIVIDUAL Pemimpin Individu TEAM Pemimpin Tim FUNCTIONAL Pemimpin unit kerja fungsional BUSINESS Pemimpin Divisi/ Biro/ Cab/Proyek CORPORATE Pemimpin Perusahaan Anak Perusahaan 26 th 28 th 32 th 36 th 40 th 45 th BUMN Fokus CORPORATE Leadership SENIOR Leadership ADVANCE Leadership JUNIOR Leadership BASIC Leadership Pelatihan Program Ethic & Communication Performance & Changes HRD & Monitoring Trust & Team Work Personality Assistant Manager *) Setingkat Manager Setingkat AVP/DGM Setingkat VP/GM/ Direktur Anak Perusahaan Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakanoleh Unit Jasa Marga Development Center sebagai learning center, dimana selama tahun 2013, program pelatihan bagi karyawan fokus pada bidang: Jasa Marga Leadership Program yaitu pengembangan kompetensi kepemimpinan yang bertujuan untuk menyiapkan kader pemimpin Jasa Marga dimasa depan (future leader) untuk seluruh lapisan karyawan. Pengembangan kompetensi teknis karyawan (jenis pelatihan, gunanya untuk apa) Achievement Motivation Training yaitu program peningkatan motivasi serta pembentukan etika dan budaya kerja bagi karyawan operasional (seperti apa) Sertifikasi Selama tahun 2013, telah dilakukan pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi dengan total peserta pelatihan sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut: Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013 Kelompok Jumlah Peserta Jumlah Jumlah Peserta Jumlah L P Total Program L P Total Program Kader Kepemimpinan Pengembangan Kompetensi Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan Standar Profesi

167 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 165 Jumlah Peserta Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013 Pengembangan Kompetensi ,51% Pengembangan Kompetensi ,46% Standar Profesi 151 2,35% Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan ,10% 2012 Standar Profesi 54 1,23% Kader Kepemimpinan ,17% 2013 Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan ,53% Kader Kepemimpinan 235 3,66% Jumlah program Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013 Pengembangan Kompetensi ,27% Pengembangan Kompetensi ,03% Standar Profesi 29 6,61% Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan ,65% 2012 Standar Profesi 22 6,41% Kader Kepemimpinan 40 11,66% 2013 Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan 74 16,86% Kader Kepemimpinan 11 2,51% Selain melalui pelatihan eksternal, Perseroan juga melakukan upaya lain untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Jasa Marga telah membangun Enterprise Knowledge Management (EKM) sebagai acuan dalam menyusun perencanaan, melakukan pengembangan dan menerapkan Pengetahuan Korporat di Perseroan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari oleh seluruh karyawan. EKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui dikelolanya pengetahuan sebagai aset intelektual yang efektif, efisien dan terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi di Perseroan.

168 166 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pengembangan Karir Karyawan Program pengembangan karyawan diantaranya dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi), dimana untuk tahun 2013 pengembangan karyawan Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Proyek melalui kenaikan golongan sebanyak 34 orang, dan promosi jabatan sebanyak 67 orang. Promosi dan mutasi jabatan diberikan kepada beberapa karyawan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki kinerja baik sekaligus dalam rangka penyeleksian sumber daya manusia yang tepat untuk ditempatkan di bidang tertentu. Kenaikan golongan, promosi dan mutasi jabatan karyawan Jasa Marga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Kenaikan Golongan dan Promosi Karyawan Jasa Marga Tahun 2013 No. Pengembangan Karir Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Proyek Jumlah 1. Kenaikan Golongan Promosi Jabatan

169 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 167 Penghargaan kepada Karyawan Untuk memberikan apresiasi terhadap karyawan yang telah mengabdikan diri pada Perseroan, Perseroan memberikan penghargaan kepada karyawan. Terdapat dua jenis penghargaan yang diberikan, yakni penghargaan bagi pensiunan dan penghargaan atas kesetiaan pada Perseroan. Pada tahun 2012, Perseroan memberikan Penghargaan bagi 129 orang pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan kepada orang karyawan yang telah melampaui masa kerja 10, 15, 20, 25 dan 30 tahun yang diberikan pada tanggal 01 Maret Penghargaan bagi pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan bagi karyawan untuk tahun 2013 akan diberikan pada tanggal 01 Maret 2014, bertepatan dengan peringatan 36 tahun berdirinya Jasa Marga. Penghargaan Kesetiaan Karyawan Jasa Marga Tahun 2013 Masa Kerja Jumlah Penerima Penghargaan 10 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 158 Total Kebijakan dalam Kesempatan Kerja Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan kompetensi Karyawan. Produktifitas Karyawan Jasa Marga berkomitmen untuk senantiasa mencapai kinerja ekselen melalui penyediaan sumber daya manusia yang handal. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Jasa Marga meningkatkan pendayagunaan dan mengendalikan jumlah sumber daya manusia. Pendayagunaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menyempurnakan Sistem Kinerja Karyawan serta meningkatkan motivasi dengan memperbaiki Sistem Remunerasi. Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial.

170 168 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jumlah Karyawan Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai orang, turun 3,94% dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai orang, tahun 2010 yang mencapai dan tahun 2009 yang mencapai orang. Rasio jumlah karyawan per km panjang jalan tol semakin membaik menjadi sebesar 8,80 yaitu karena adanya beberapa upaya Perseroan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan SDM serta adanya modernisasi sistem pembayaran transaksi elektronik melalui implementasi transaksi elektronik dan e-toll Card. Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Status Jabatan Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Status Jabatan Tahun 2012 dan 2013 Status Jabatan Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) Operasional 3, Non-Operasional 1, Jumlah 5, , KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS JABATAN TAHUN 2012 KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS JABATAN TAHUN 2013 Non- Operasional 1,604 32% Non- Operasional 1,566 32% Operasional 3,471 68% Operasional 3,309 68%

171 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 169 Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012 dan 2013 Status Kepegawaian Tenaga Kerja Tetap 5,075 4,875 Tenaga Kerja Tidak Tetap 2, Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012 dan Tenaga Kerja Tetap Tenaga Kerja Tidak Tetap Perseroan menjamin hak-hak baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Adapun benefit antara karyawan tetap dan tidak tetap adalah sebagai berikut: Hak-hak Karyawan Jasa Marga Kebijakan Perseroan Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap I. Pelayanan 1. Informasi 2. Fasilitas Kesehatan 3. Pendampingan Hukum 4. Jamsostek II. Benefit 1. Bantuan Pendidikan - 2. Bonus/Insentif - 3. Ongkos Cuti - 4. Pinjaman Karyawan (perumahan, pendidikan - dan fasiiltas kendaraan) 5. Penghargaan 6. Studi Banding di Dalam/Luar Negeri - 7. Pelatihan III. Lainnya & Pokok 1. THR 2. Gaji 3. Seragam Dinas

172 170 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan Tahun 2012 dan 2013 Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Golongan Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) II III IV V VI 1, , VII 3, , VIII Jumlah 5, , Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Keterangan: Golongan II Golongan III Golongan IV Corporate Secretary, Head, Vice President, General Manager, Pemimpin Proyek, Advisor. Assistant Vice President, Senior Manager, Deputy General Manager, Coordinator, Kepala Bagian, Senior Specialist Manager, Specialist, President Director Secretary Golongan V Assistant Manager, Kepala Gerbang Tol, Director Secretary, Bendahara II. Golongan VI Kepala Shift, Juru Tata Usaha, Tata Usaha Kantor Cabang, Sekretaris VP/GM, Petugas Informasi dan Komunikasi. Golongan VII Pengumpul Tol, Pelayanan Lalu Lintas, Tata Usaha, Teknisi. Golongan VIII Messenger, Driver. Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013, komposisi karyawan berdasarkan golongan didominasi oleh golongan VII yang merupakan 58,3% dari total karyawan Perseroan. Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012 dan 2013 Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah

173 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 171 Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Jasa Marga senantiasa berkomitmen untuk memelihara hubungan industrial yang baik antara karyawan dan manajemen serta menghormati hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan penyaluran aspirasi karyawan yang baik dan sesuai dengan etika. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan adanya Serikat Karyawan Jasa Marga yang didirikan pada tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM), dimana seluruh karyawan Jasa Marga merupakan anggotanya. Hubungan yang harmonis antara dan Serikat Karyawan yang didasarkan pada semangat kemitraan selama ini mampu membangun suasana kerja yang kondusif. Pada tahun 2012, Perseroan dan SKJM telah melakukan perundingan dengan pokok-pokok kesepakatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Bipartit Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanggal 14 Juni PKB tersebut telah didaftarkan di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 137/PHUSK.PKKAD/PKB/ VIII/2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Serikat Pekerja Jasa Marga tanggal 14 Agustus Hingga akhir Desember 2013, telah berhasil menyelesaikan dan memenuhi sebagian besar hal-hal yang disepakati dalam PKB tersebut. Program PasKa kerja Perseroan memiliki keyakinan bahwa kepastian akan kesejahteraan paska kerja akan mempengaruhi loyalitas dan produktifitas karyawan semasa kerja dalam mencapai tujuan Perseroan. Untuk itu Perseroan telah memberikan fasilitas dan perlindungan paska kerja berupa: a. Program Pensiun Perseroan menyelenggarakan Program Pensiun melalui Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Jasa Marga, yang pendiriannya telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997 dan diperbaharui dengan KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14 September Pada tahun 2013 telah dikeluarkan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-16/NB.1/2014 tanggal 16 Januari Peserta PPMP adalah karyawan tetap Perseroan yang telah bekerja di Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, sedangkan terhadap karyawan yang bekerja di Perseroan mulai 1 Juli 2012 diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Kuangan (DPLK), sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB ) pasal 41. Iuran Coming Service atas program tersebut yang berlaku sampai dengan bulan Desember 2013, masing-masing dibebankan kepada karyawan sebesar 3% dari PhDP dan 13.7% merupakan beban Perseroan, dan Iuran PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan.

174 172 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian b. Program Purna Karya Dalam rangka menunjang kelangsungan aktifitas bagi karyawan Perseroan yang telah mengakhiri masa bhaktinya di Perseroan, maka Perseroan memberikan tunjangan berupa Uang Purna Karya yang pengelolaannya bekerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 berdasarkan Perjanjian Kerjasama sejak tahun Iuran Coming Service atas program tersebut masingmasing dibebankan kepada karyawan sebesar 2% dari PhDA dan 4% merupakan beban Perseroan, sedangkan Iuran PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan. Manfaat yang akan didapat dari Program tersebut ketika Karyawan berhenti bekerja pada Usia Pensiun Normal (56 tahun) adalah sebesar 24 x PhDA, sedangkan terhadap karyawan yang berhenti bekerja pada Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan Uang Purna Karya secara Proporsional, dan bagi yang berhenti sebelum memasuki Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan uang Purna Karya sebesar Nilai Tunai berdasarkan Perhitungan Aktuaria. c. Program Jaminan Hari Tua dari Jamsostek Semua karyawan Perseroan diikutsertakan dalam Program JHT dari PT Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan), Iuran JHT sebesar 5.7% dari Upah semula sepenuhnya merupakan Beban Perseroan sampai dengan bulan Juni 2013, sedangkan sejak Juli 2013 pembayaran Iuran JHT dimaksud, 2% menjadi Beban Karyawan sebagaimana ketentuan perundangan yang berlaku yang diratifikasi kedalam Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor : 58/KPTS/2013 tanggal 25 Maret Pengelolaan Tenaga Alih Daya Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol. Biaya Sumber Daya Manusia Selama tahun 2013, biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga untuk penggajian sebesar Rp meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp Total realisasi investasi pendidikan dan pelatihan tahun 2013 yaitu Rp lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp Hal ini menunjukkan komitmen Jasa Marga terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan demi terciptanya pemimpin Perseroan yang handal di masa depan. Biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga 2012 dan 2013 Jenis Biaya Penggajian Biaya Pendidikan dan Pelatihan d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Disamping mendapatkan manfaat berupa Uang tunai, Pensiunan juga mendapatkan fasilitas Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 141/KPTS/2012 jo surat Keputusan Direksi Nomor 228/KPTS/2006.

175 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 173 Wawancara dengan Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia Tanya T Bagaimana kinerja pengelolaan SDM pada tahun 2013? Jawab J Rasio jumlah karyawan tetap per km panjang jalan tol tahun 2013 sebesar 8,8 menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 9,3 yang dicapai melalui peningkatan efisiensi pengelolaan SDM serta modernisasi sistem pembayaran transaksi dengan mengimplementasikan transaksi elektronik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai tetap 4.875, turun 3.94% dari tahun Pada tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi sebagai upaya untuk mendukung Visi dan Misi Perseroan yang baru untuk memperkokoh posisi Perseroan dalam industri jalan tol melalui pengembangan jalan tol baru dan meningkatkan kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan penyesuaian strategi dan sistem Human Capital sesuai dengan Rencana Strategis Human Capital yang lebih terarah dan sesuai dengan dinamika perubahan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan juga melaksanakan pemenuhan formasi SDM baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penyempurnaan Sistem SDM dilakukan dengan melakukan restrukturisasi organisasi menjadi Operating Holding Company. Untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan Human Capital Jasa Marga dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk dalam rangka pengembangan SDM berdasarkan model kompetensi beserta Kamus Kompetensi yang telah dirumuskan. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol. Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial. T: T Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan SDM? J: J Tantangan dalam pengelolaan SDM adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan peningkatan kompetensi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dan menggantikan karyawan yang telah pensiun. Selain itu tantangan yang dihadapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem dan manajemen SDM untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 2013, Perseroan menghadapi masalah perubahan regulasi tenaga alih daya. T: T Bagaimana strategi menghadapi tantangan tersebut? J: J Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan SDM, Perseroan melakukan upaya peningkatan kompetensi dan merencanakan rekrutmen karyawan yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun Untuk mengantisipasi kebutuhan karyawan dalam jangka panjang dan mengantisipasi penggantian karyawan yang pensiun, Perseroan melakukan serangkaian pelatihan secara terstruktur untuk mempersiapkan kader pemimpin yang berkarakter dan bertalenta untuk menduduki posisi posisi strategis dalam jangka panjang. Untuk masalah tenaga alih daya, Perseroan melakukan penyelesaian tenaga alih daya dengan melakukan rekstrukturisasi jasa pengoperasian melalui Anak Perusahaan, dimana tenaga alih daya diarahkan untuk menjadi pegawai pada Anak Perusahaan guna memenuhi ketentuan Pemerintah tentang tenaga alih daya. T: T Bagaimana strategi SDM dalam jangka panjang? J: J Perseroan melakukan perbaikan dalam sistem dan manajemen SDM dengan menerapkan 9 Pilar Pengelolaan SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perbaikan Sistem SDM akan dilakukan secara bertahap dengan target pada tahun 2014 akan diberlakukan Sistem Kinerja dimana akan diterapkan sistem remunerasi dan pemberian jasa produksi dan insentif lainnya berdasarkan kinerja, sehingga akan mendorong karyawan lebih berprestasi.

176 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan Good Corporate Governance Jasa Marga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan program pengendalian gratifikasi dan implementasi whistleblowing system.

177 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 175 Tata Kelola Perusahaan Jasa Marga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia telah bersama-sama menandatangani Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 11 Juli 2013, sebagai salah satu wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan GCG dan menjaga Perseroan tetap bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

178 176 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Komitmen Jasa Marga dalam Penerapan GCG Seluruh Insan Jasa Marga menuangkan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dengan penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan setiap awal tahun. Pakta Integritas juga ditandatangani bersama-sama dengan penyedia barang/ jasa pada saat proses pengadaan barang/ jasa di lingkungan Perseroan. Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga Untuk mewujudkan perusahaan yang berdaya saing tinggi dan terus tumbuh berkembang, Jasa Marga telah dan terus mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) yang mengacu pada prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practice. Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan perubahan terakhirnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012, yang menyebutkan bahwa BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran. Tujuan penerapan GCG bagi Jasa Marga 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan (Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi. 2. Mendorong dan mendukung pengembangan Perseroan. 3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. 4. Mengelola risiko secara lebih baik. 5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders. 6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perseroan. 7. Memperbaiki budaya kerja Perseroan. 8. Meningkatkan citra Perseroan (image) menjadi semakin baik. Manfaat penerapan GCG bagi Jasa Marga 1. Meningkatkan daya saing Perseroan. 2. Meningkatkan nilai Perseroan. 3. Meningkatkan tingkat kepercayaan stakeholders. 4. Meningkatkan citra Perseroan. Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) sebagaimana Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tujuan dan manfaat penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:

179 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 177 Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa Marga Undang-Undang a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi; b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2004 Tentang Jalan; e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2003 Tentang BUMN; f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun 2003; g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undangundang Republik Indonesia Nomor: 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal; i. Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Keputusan Menteri BUMN a. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. b. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan RJPP; c. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan RKAP; d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara; e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara Peraturan Pemerintah a. Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara; b. Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol c. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 1998 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2001 Peraturan Bapepam-LK a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-413/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama; b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu; c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 November 2008, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.7 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit; d. Lampiran Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-179/ BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Nomor: IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perubahan Publik; e. Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-134/BL/2006, Peraturan Nomor: X.K.6 Tentang kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik; f. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-45/PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.6 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik; g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/ PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003, Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.11 Tentang Direksi Atas Laporan Keuangan; i. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, Peraturan Nomor: X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala; j. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor: X.K.4 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum; k. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan; l. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segara Diumumkan Kepada Publik; m. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan; n. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-60/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: IX.I.1 Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham; o. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: VIII.G.2 Tentang Laporan Tahunan. Peraturan Menteri BUMN a. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara; c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara d. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara; g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara; h. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2008 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara; i. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara. Peraturan Lainnya a. Anggaran Dasar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang telah diumumkan dalam Tambahan Nomor dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 Nomor 100, kemudian diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 33 tanggal 5 April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor AHU AH Tahun 2011 tertanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH tanggal 10 Juli b. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: KEP-73/DKJM/VIII/2005 Tentang Panduan Bagi Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. c. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. d. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 60/KPTS/2009 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. e. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 197/KPTS/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. f. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tercantum dalam Risalah RUPS

180 178 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 sosialisasi dan internalisasi GCG Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga melanjutkan sosialisasi dan internalisasi GCG kepada segenap Insan Jasa Marga untuk memastikan ketaatan terhadap praktik GCG. Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari. Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG, kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen. Bagan Roadmap GCG Jasa Marga Road Map GCG Jasa Marga Perseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk Roadmap GCG yang dimulai pada tahun Roadmap GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas Perseroan. Sasaran akhir Roadmap GCG adalah terwujudnya Perseroan sebagai salah satu good corporate citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, Perseroan optimis dapat meningkatkan dan mempertahankan kinerja secara berkesinambungan. Pada saat ini posisi penerapan GCG perusahaan menuju GCG Good Corporate CItizen. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Program Persiapan Penjabaran: 1. Visi dan Misi 2. RJPP TOLAK UKUR SASARAN GCG Good Corporate Governance Memenuhi ketentuan dan peraturan (mandatory maupun voluntary) dalam tata kelola perusahaan GGC Good Governed Company Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama aspek risiko usaha secara efektif GGC Good Corporate Citizen Menjadi warga industri maupun masyarakat sosial yang etikal dan bertanggung jawab PROSES VALUE CREATION Dokumen: 1. Sk Direksi No. 77/ Etika GCG 3. Etika Usaha dan Etika Kerja 4. Statement Corporate Intent 5. Board Manual 6. Laporan Kepatutan Pakta Integritas Prosedur pengadaan barang/jasa Perusahaan 1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GOCG) 2. Pedoman Perilaku (COC) 3. Tata Nilai Perusahaan 4. Review Risiko 1. Review Pedoman GCG (COCG dan COC) 2. Kebijakan Gratifikasi, Benturan Kepentingan dan Whistle Blowing System 3. Penandatangan Pakta Integritas seluruh karyawan 4. Pernyataan Mulai Whistleblowing System 1. Komitmen Jasa Marga Bersih 2. Persiapan Infrastruktur Whistleblowing System 1. Go live infrastruktur Whistleblowing System 2. Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi 3. Review Visi, Misi Tata Nilai 4. Review Board Manual 1. Program BUMN Bersih 2. Penerapan ASEAN Scoreboard untuk Assessment GCG dan Laporan Tahunan 2005 Kick Off penerapan GCG Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan

181 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 179 Hasil Penilaian Implementasi GCG Pada tahun 2013, berdasarkan hasil Self Assessment, Jasa Marga memperoleh peningkatan score GCG, yaitu menjadi 95,01 dengan kategori Sangat Baik. Hal ini membuktikan Jasa Marga secara konsisten terus menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dan selalu berupaya untuk melakukan inovasi-inovasi di bidang GCG. Hasil Self Assessment Perseroan Tahun 2013 Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Nilai Maksimal Capaian Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Skor Capaian Tingkat Pemenuhan % Skor Capaian Tingkat Pemenuhan % (1) (2) (3) (4=3/2) (5) (6=5/2) 1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan 7 6,924 98,91% 6,783 96,89% 2 Pemegang Saham dan RUPS 9 8,802 97,80% 8,839 98,22% 3 Dewan Komisaris 35 31,887 91,08% 32,823 93,78 4 Direksi 35 33,895 96,84% 33,567 95,91% 5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 8,636 95,96% 8,709 96,76% 6 Aspek Lainnya 5 4,464 89,29% 4,286 85,71% Total ,598 94,60% 95,007 95,01 Peringkat Kualitas Penerapan Good Corporate Governance Sangat Baik Sangat Baik Score GCG HASIL ASSESMEN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI BUMN 81,62 82,65 87,22 95,54 94,59 95,01 Assessment GCG sejak 2013 mengacu pada Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara berdasarkan pada ketentuan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Catatan: Pada tahun 2012 diberlakukan parameter penilaian baru yaitu SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

182 180 Identitas Perseroan Profil Perseroan Score GCG HASIL ASSESMEN LEMBAGA INDEPENDEN Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan 84,52 Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan 82,65 83,41 83,65 Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah 81,62 IICG adalah lembaga independen yang didirikan oleh Masyarakat Transparansi Indonesia untuk mendorong praktik praktik GCG di dunia usaha. Laporan Keuangan Konsolidasian Jasa Marga untuk yang ke-5 kalinya mengikuti program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilaksanakan pada tahun 2013 (untuk tahun penilaian 2012) mengangkat Tema GCG dalam Perspektif Pengetahuan. Program riset dan pemeringkatan tersebut diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICD), yang penilaiannya meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Self assessment 2. Kelengkapan dokumen 3. Penyusunan makalah 4. Observasi Berdasarkan tahapan penilaian CGPI 2013 sebagaimana tersebut di atas, Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat Perusahaan Terpercaya dengan peningkatan score menjadi 84,52. Memperkuat Implementasi GCG Jasa Marga Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Jasa Marga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsipprinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. Jasa Marga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance). Dalam rangka memperkuat implementasi GCG tahun 2013 Jasa Marga telah melakukan pencapaian program yang meliputi: 1. Penguatan Komitmen Implementasi GCG. Kegiatan yang dilakukan adalah penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh Insan Jasa Marga dan penandatanganan Komitmen Jasa Marga Bersih oleh Direktur Utama dan Serikat Karyawan Jasa Marga. 2. Sosialisasi dan Pelatihan GCG. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi GCG bagi karyawan baru, pemberian materi GCG dalam Pelatihan Proyek Jalan Tol, dan sosialisasi GCG dalam berbagai media Perseroan. 3. Pengelolaan Gratifikasi dan Whistleblowing System. Pengelolaan Gratifikasi Kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemasangan iklan untuk tidak menerima dan memberikan Gratifikasi terkait Hari Raya di surat kabar nasional, serta penyusunan dan pendistribusian surat edaran bagi seluruh Insan Jasa Marga untuk tida memberikan dan menerima gratifikasi, dengan pernyataan form pelaporan bagi gratifikasi yang tidak terhindarkan baik berupa barang cepat kadaluwarsa maupun bentuk lainnya.

183 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 181 Whistleblowing System Pengelolaan whistleblowing system sebagai media pelaporan pelanggaran bekerja sama dengan pihak eksternal yang berpengalaman. 4. Partisipasi aktif dalam berbagai perlombaan/award terkait dengan GCG. Kegiatan yang dilakukan adalah keikutsertaan dalam ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011 dengan hasil pencapaian sebagai Trusted Company, keikutsertaan dalam Anugerah BUMN 2012 dengan hasil Peringkat III untuk kategori GCG BUMN Terbaik dan keikutsertaan dalam The 4th Indonesian Institute Corporate Directorship (IICD) dengan hasil Best Corporate Governance Equitable Treatment for Shareholders. 5. Pengukuran Implementasi GCG. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan self-assessment GCG tahun 2011 dan assessment GCG tahun 2012 oleh konsultan independen yang terpilih berdasarkan proses pengadaan barang/jasa. 6. Penerapan ISO dan SMK3 Dalam rangka melindungi karyawannya, Jasa Marga menerapkan OHSAS 18000, sedangkan untuk menjaga mutu kepada para pelanggan, Perseroan menerapkan ISO 9001: Pengukuran Kinerja Untuk menunjang strategi perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan, sejak tahun 2008 Perseroan menerapkan Malcolm Baldrige sebelum akhirnya pada tahun 2012 beralih ke KPKU yang merupakan mandatory dari Kementerian Negara BUMN. KPKU merupakan alat ukur kinerja perusahaan sebagaimana Surat Kementerian Negara BUMN No. S-153/S. MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang Pelaporan Kinerja Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN. Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu kriteria yang komprehensif untuk mengukur kinerja BUMN sekaligus sebagai pedoman guna meningkatkan kinerja BUMN sehingga dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam mewujudkan kemakmuran bangsa. Hasil asesmen KPKU BUMN tahun 2012, Perseroan meraih total skor 537,25 atau di level Good Performance, dimana proses di beberapa area masih bervariasi, diperlukan penekanan pada deployment, integrasi, kontinuitas dan learning. 8. Budaya Inovasi Untuk membangun budaya inovasi, Perseroan menerapkan perbaikan mutu berkelanjutan (Kelompok Perbaikan Mutu/ KPM dan Perbaikan Praktis/PP) sehingga budaya mutu secara intensif dan terintegrasi dapat tercipta dimana setiap tahun dilakukan penilaian dalam event Temu Karya mutu Jasa Marga. Komitmen Bersama Jasa Marga Bersih

184 182 Identitas Perseroan Profil Perseroan Struktur, Kebijakan dan Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian STRUKTUR tata KELOLA Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Jasa Marga telah memiliki Struktur Tata Kelola yang lengkap khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut: RUPS Direksi Dewan Komisaris Komite Audit Komite Investasi dan Risiko Usaha Corporate Secretary Divisi Risk and Quality Management Internal Audit Divisi Legal Compliance GCG Risk Management Investor Relations

185 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 183 Organ Perseroan memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masingmasing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern, serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan. Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah: Komite Audit. Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi tugas dan kewajibannya dalam mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal, serta dalam mengkaji dan memberikan persetujuan semua informasi dan usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya seperti Laporan Keuangan dan Non Keuangan, serta Laporan Tahunan Perusahaan. Komite Investasi dan Risiko Usaha. Komite yang dapat dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris untuk memantau secara berkala dan merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan. Hierarki Kebijakan GCG Perseroan Anggaran Dasar Board Manual Pedoman Tata Kelola Perusahaan Pedoman Perilaku Pedoman Benturan Kepentingan Pedoman Penanganan Gratifikasi Kebijakan Lainnya Standar Operasional Prosedur 1. Anggaran Dasar Jasa Marga. 3. Pedoman Tata Kelola 2. Board Manual Jasa Marga yang terakhir telah dimutakhirkan pada tahun 2013 yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN dan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Perusahaan (Code of Corporate Governance) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya, yaitu No. 194/KPTS/2013 tanggal 17 Desember Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 195/KPTS/2013 tanggal 17 Desember Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 186/ KPTS/ Pedoman Penanganan Gratifikasi berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 187/KPTS/ Pedoman Whistleblowing System, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 9/KPTS/2013 tanggal 16 Januari Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 10/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013.

186 184 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Mekanisme Tata Kelola Mekanisme Tata Kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas Code of Conduct (COC) antara pihak yang mengambil keputusan COC merupakan sistem nilai dengan pihak yang melakukan kontrol atau norma yang dianut oleh (pengawasan) terhadap keputusan tersebut. seluruh Insan Jasa Marga dalam melaksanakan tugasnya yang di dalamnya memuat etika bisnis Perseroan menyebut governance dan perilaku seluruh Insan Jasa mechanism dengan sebutan soft-structure Marga dalam mencapai tujuan, GCG. Soft-structure merupakan aspek Visi dan Misi Perseroan antara lain penting dalam implementasi GCG, karena etika hubungan antara Perseroan soft-structure GCG akan menjadi living dengan Karyawan, Pengguna Jalan Tol, Pemegang Saham, Pemasok, document bagi segenap jajaran dan Kreditur/Investor, Pemerintah, tingkatan organisasi di suatu perusahaan. Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa, Masyarakat dan Lingkungannya. Mekanisme Tata Kelola yang dimiliki Perseroan antara lain: Code of Corporate Governance (COCG) COCG merupakan sekumpulan nilai dan praktik Perseroan yang menjadi suatu pedoman bagi Organ Perusahaan dan dalam mengelola Perseroan yang di dalamnya memuat prinsip-prinsip GCG yang selaras dengan peraturan perundang-undangan, tujuan, Visi dan Misi serta nilai-nilai Perseroan. Board Manual Board Manual merupakan kompilasi dari praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang bersumber dari regulasi (Undang Undang/Peraturan), Anggaran Dasar dan best practices yang disepakati bersama dalam rangka implementasi GCG. Board Manual digunakan oleh Organ-organ Perseroan yang berfungsi melakukan pengawasan dan pengelolaan Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan Direksi. Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris Memiliki peran sebagai panduan bagi Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha dalam pelaksanaan tugas sebagai organ pendukung Dewan Komisaris. Karakteristik Piagam Komite ini bersifat fleksibel dan dilakukan sesuai kebutuhan. Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) Piagam Internal Audit memiliki peran untuk meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi di lingkup Perseroan dan memastikan kegiatan operasional telah dijalankan dengan baik sesuai dengan aturan main yang berlaku. Pakta Integritas Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perseroan, yang berisi ikrar untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pedoman Penanganan Gratifikasi Pedoman Penanganan Gratifikasi merupakan pedoman bagi Insan Jasa Marga untuk memahami, mencegah dan menanggulangi Gratifikasi di Perseroan. Pedoman Benturan Kepentingan Pedoman Benturan Kepentingan merupakan pedoman bagi Insan Jasa Marga untuk memahami, mencegah dan menanggulangi Benturan Kepentingan di Perseroan. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan pedoman bagi Insan Jasa Marga dalam mencegah dan mendeteksi potensi pelanggaran di Perseroan.

187 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 185 Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Sepanjang tahun 2013, Jasa Marga melaksanakan 1 (satu) kali RUPS yaitu RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2013 di Ballroom The Dharmawangsa Jakarta, Jln. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta Penyelenggaraan RUPS Tahunan tersebut telah melalui proses persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83 serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS. RUPS dalam Perseroan adalah: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. Proses rencana dan pelaksanaan RUPS Tahunan & Luar Biasa tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional dengan detail sebagai berikut: proses persiapan penyelenggaraan rups tahunan 2013 Penyampaian Rencana dan Agenda RUPS Tahunan Pemberitahuan dan Ralat Pemberitahuan RUPS Tahunan Panggilan/Undangan RUPS Tahunan Penyampaian dan Pengumuman Hasil RUPS Tahunan Surat ke Ketua Bapepam-LK No. BF.AK Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily 21 Maret Maret 2013 dan 11 April April Mei 2013 RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, yang salah satu anggotanya adalah Ketua Komite Audit) dan Direksi serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B dan/atau Kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran sebesar 84,193% dari seluruh saham yang memiliki hak suara dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS juga dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan serta Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku Jumlah Saham yang Hadir pada RUPS Tahunan 2012 Jasa Marga Jumlah Persentase (%) Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan, RUPS (Rapat) dipimpin oleh Komisaris Utama. Pemimpin Rapat memberikan kesempatan kepada Pemegang Saham atau Kuasanya yang hadir untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau usulan pada setiap Agenda Rapat untuk kemudian dijawab atau ditanggapi oleh Pemimpin Rapat atau yang ditunjuk oleh Ketua Rapat. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi, dilakukan pemungutan suara dan hanya Pemegang Saham atau Kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara. Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara. Perseroan telah menunjuk Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. sebagai pihak independen yang melakukan memvalidasi suara dan menyusun Berita Acara Rapat ,193

188 186 Identitas Perseroan Profil Perseroan agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013 Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Agenda 1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku Hasil Rapat Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/ sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut. Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut: a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp ,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai berikut: Dividen tunai sebesar 40% atau Rp ,00 (enam ratus empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan puluh dua ribu Rupiah Cadangan Wajib sebesar 1,56% atau Rp ,00 (dua puluh lima miliar Rupiah). Cadangan Lainnya sebesar 58,44% atau Rp ,00 (sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo laba. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham. c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan. 4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.

189 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 187 Voting Tindak Lanjut Setuju: suara (99,94%) Tidak Setuju: 0 suara (0,00%) Abstain: suara (0,06%) - Setuju: suara (99,30%) Tidak Setuju: 0 suara (0,00%) Abstain: suara (0,70%) - Setuju: suara (99,33%) Tidak Setuju: 0 suara (0,00%) Abstain: suara (0,67%) Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei Setuju: suara (99,02%) Tidak Setuju: suara (0,14%) Abstain: suara (0,84%) KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.

190 188 Identitas Perseroan Profil Perseroan agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013 Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Agenda 5. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012, Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Laporan Direksi Mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN. a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN. 8. Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga. Hasil Rapat a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp ,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan sebagai berikut: Direktur: 90% gaji Direktur Utama; Komisaris Utama: 40% gaji Direktur Utama; Komisaris: 36% gaji Direktur Utama. b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp ,00 (enam belas miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan. c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagai berikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN. a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp ,00 terhitung mulai 01 Juli b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun, dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku bulan Juli c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang Undangan yang berlaku.

191 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 189 Voting Tindak Lanjut Setuju: suara (99,19%) Tidak Setuju: suara (0,11%) Abstain: suara (0,70%) Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei Agenda Keenam merupakan laporan, maka tidak dilakukan pemungutan suara. - Setuju: suara (99,94%) Tidak Setuju: 0 suara (0,00%) Abstain: suara (0,06%) Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada Perseroan. Setuju: suara (90,70%) Tidak Setuju: suara (7,89%) Abstain: suara (1,41%) Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.

192 190 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Komposisi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga berjumlah 6 (enam) orang, sebagai berikut: Tabel Komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Agoes Widjanarko Komisaris Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Representasi Pemegang Saham Negara Republik Indonesia Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Independen Ibnu Purna Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Akhmad Syakhroza Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Joyo Winoto Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia Tugas dan Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG. Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 (enam) bidang tugas yaitu: 1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan, 2. Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 3. Bidang Investasi, 4. Bidang Keuangan, 5. Bidang Teknis Jalan 6. Bidang Pelayanan Lalu Lintas Jalan.

193 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 191 Nama: Jabatan: Bidang Tugas: Uraian Tugas: Agoes Widjanarko Komisaris Utama Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dan mengkoordinasikan serta mengintegrasikan masukan dari kelima bidang tugas lainnya, dalam rangka penyiapan, penyusunan Visi dan Misi Perseroan, penyusunan kebijakan dan strategi Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, termasuk dalam penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, persertujuan atas penghapusbukuan aktiva tetap, penyertaan modal dan mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan, membeli atau menjual surat berharga, kerja sama operasi dan investasi uang bersifat strategis yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 tahun atau lebih dari 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO dan BRT. 2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas penetapan, evaluasi dan revisi Visi dan Misi Perseroan, Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam RKAP, serta persetujuan pengusulan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau anak perusahaan yang bernilai strategis. 3. Memimpin dan menjamin tercapainya efektivitas pengambilan keputusan, atas rapat-rapat Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris Direksi, serta Rapat Umum Pemegang Saham dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Dewan Komisaris. Nama: Jabatan: Bidang Tugas: Uraian Tugas: Akhmad Syakhroza Komisaris Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyiapan penetapan dan penyesuaian struktur organisasi Perseroan secara keseluruhan di tingkat Pusat, Cabang, Anak Perusahaan dan penyiapan sistem dan prosedur tata laksana operasionalisasinya. 2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan pemenuhan kebutuhan penyediaan SDM yang profesional, produktif dan berkompetensi serta pengembangan selanjutnya. 3. Bersama Anggota Dewan Komisaris lainnya, memberikan masukan dan rekomendasi atas usulan calon Direksi Perseroan dan atas usulan calon Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan, kepada Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Dwiwarna, serta rekomendasi atas pengangkatan pejabat struktural inti (strategis) satu tingkat di bawah Direksi. 4. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas serta pemberdayaan SDM yang kompetitif dan proses bisnis yang berorientasi pada pelanggan/pengguna jalan tol.

194 192 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nama: Jabatan: Bidang Tugas: Uraian Tugas: Nama: Jabatan: Ibnu Purna Komisaris Investasi 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka menetapkan kebijakan dan strategi investasi pembangunan jalan tol baru, mendapatkan konsesi jalan tol baru secara tender ataupun akuisisi jalan tol dan divestasi atau spin off Anak Perusahaan, serta dalam rangka pengembangan usaha non tol. 2. Melakukan pemantauan dan kajian serta memberikan masukan, saran dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan teknis jalan, biaya investasi konstruksi peningkatan kapasitas jalan dan pembangunan jalan tol baru serta risiko usaha yang terkait, memberikan persetujuan atas usulan penyertaan/pelepasan modal pada perusahaan lain dan atau memberikan persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun atau 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO BRT dan sebagainya. Joyo Winoto Komisaris Bidang Tugas: Keuangan Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan dan jangka panjang, melakukan kajian terhadap usulan pengalihan dan menjadikan jaminan utang aktiva tetap Perseroan yang nilainya sampai dengan Rp 500 miliar dalam satu (1) transaksi atau lebih dalam satu tahun, menerima/memberikan pinjaman jangka menengah/jangka panjang struktur keuangan yang mendukung pertumbuhan unorganic, pembahasan laporan Perseroan tahunan dan triwulanan. 2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka pengembangan, peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan, pengendalian pinjaman serta pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan dan transaksi keuangan. Nama: Jabatan: Bidang Tugas: Uraian Tugas: Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen Teknis Jalan 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka pengelolaan, pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan atau mencapai tingkat keandalan jalan tol yang tinggi, sesuai dengan harapan dan kebutuhan para pengguna jalan tol. 2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perbaikan dan pemeliharaan jalan tol beserta fasilitas/rambu-rambunya, termasuk pengembangan sistem Performance Based Maintenance Contract, penerapan manajemen risiko serta modernisasi pengoperasionalisasian jalan tol.

195 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 193 Nama: Jabatan: Bidang Tugas: Uraian Tugas: Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Pelayanan Lalu Lintas Jalan 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka kelancaran pelayanan transaksi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pengendalian serta pengamanan pendapatan tol, pengelolaan dan memberikan pelayanan lalu lintas yang memenuhi standar keamanan, kecepatan tempuh serta peningkatan response time penanganan gangguan perjalanan. 2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya untuk pelayanan transaksi dan pelayanan lalu lintas jalan tol. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual. Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Seluruh anggota Dewan Komisaris Jasa Marga bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Selain itu, Perseroan memiliki Komisaris Independen. Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Jasa Marga yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Jumlah Komisaris Independen Jasa Marga telah memenuhi ketentuan sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/ tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang Komisaris Independen atau 33% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut: Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, direksi dan pemegang saham utama/pengendali Nama Agoes Widjanarko Mayjen. (Purn.) Samsoedin Dewan Komisaris Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Hubungan Afiliasi dengan Direksi Pemegang Saham Utama/ Pengendali Agoes Widjanarko X X X X X X X X X X X Mayjen. (Purn.) Samsoedin X X X X X X X X X X X Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X X X X X X X X X X Ibnu Purna X X X X X X X X X X X Akhmad Syakhroza X X X X X X X X X X X Joyo Winoto X X X X X X X X X X X Adityawarman X X X X X X X X X X X Hasanudin X X X X X X X X X X X Abdul Hadi Hs. X X X X X X X X X X X Reynaldi Hermansjah X X X X X X X X X X X Muh Najib Fauzan X X X X X X X X X X X Kementerian Negara BUMN X X X X X X X X X X X Keterangan: ada X tidak ada Ibnu Purna Akhmad Syakhroza Joyo Winoto Adityawarman Hasanudin Abdul Hadi Hs. Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan Kementerian Negara BUMN

196 194 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda. Kepengurusan di Perusahaan Lain Dewan Komisaris Jasa Marga Nama Sebagai Dewan Komisaris Kepengurusan di Perusahaan Lain Sebagai Direksi Sebagai Pemegang Saham Agoes Widjanarko X X X Mayjen. (Purn.) Samsoedin X X X Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X X Ibnu Purna X X X Akhmad Syakhroza X X X Joyo Winoto X X X Keterangan: ada X tidak ada Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda. Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai: 1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha milik swasta. 2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif. 4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Selama tahun 2013, tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter) Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsipprinsip GCG. Penyusunan Board Manual merupakan salah satu wujud komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam rangka pengelolaan Perseroan untuk menjalankan misi dan mencapai visi yang telah ditetapkan. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance.

197 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 195 Isi Board Manual Bab I Bab II Bab III Bab IV Pendahuluan Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual. Dewan Komisaris Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris. Direksi Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal. Kegiatan Antar Organ Perseroan Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur sebagai berikut: TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN HAK KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS ETIKA JABATAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA FUNGSI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS KINERJA DAN PELAPORAN DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib rapat Dewan Komisaris berdasarkan Surat No. KEP-73/DKJM/VIII/2005 tanggal 19 Agustus 2005 tentang Panduan Bagi Dewan Komisaris poin (3) mengenai Tata Tertib dan Kehadiran. Keputusan rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional, investasi, pengelolaan finansial dan SDM Jasa Marga. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 12 kali.

198 196 Identitas Perseroan Profil Perseroan Rekapitulasi Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2013 Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Nama Jumlah Rapat yang Dihadiri Persentase Kehadiran (%) Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Agoes Widjanarko Ibnu Purna Akhmad Syakhroza 6 50 Joyo Winoto 2 16 Mayjen. (Purn.) Samsoedin 9 75 Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Catatan: Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/ rapat penting yang tidak dapat diwakili. Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi. rekapitulasi rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian hubungan Dewan Komisaris bersama Direksi. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. risalah rapat di tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris Dewan Komisaris, Komite audit, Komite Investasi dan risiko usaha. Pembahasan Mengenai Sekretaris Dewan Komisaris, Komite audit dan Komite Investasi dan risiko usaha akan dibahas dalam bagian tersendiri. Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 di antaranya membahas hal-hal sebagai berikut: 1. Bidang Pengembangan Usaha a. Tindak lanjut kebijakan investasi jalan tol baru di luar Jawa dan Jawa. b. Evaluasi progres pembangunan jalan tol baru. c. Perkembangan proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa. d. Review capaian pengembangan usaha lain. e. Evaluasi pencapaian target perolehan hak pengusahaan jalan tol: Evaluasi pencapaian akuisisi jalan tol baru tahun f. Laporan progres penyelesaian proyek jalan tol baru yang direncanakan dioperasikan tahun g. Pengembangan moda mass public transportation dengan memanfaatkan koridor jalan tol. 2. Bidang Operasi a. Progres penanganan pengelolaan KTME. b. Pembahasan mutu dan pelayanan lalu lintas jalan tol. c. Evaluasi pencapaian jumlah ruas jalan tol yang memenuhi indikator SPM (seluruh Cabang dan 4 Anak Perusahaan), terutama ruas yang pada tahun 2013 akan naik tarif.

199 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Bidang Keuangan a. Evaluasi capaian ROE dan Margin beban usaha. b. Kajian evaluasi realisasi RKAP terhadap RJPP. c. Pembahasan dan penetapan kebijakan dan strategi penyusunan RKAP tahun d. Pembahasan Laporan Prognosa RKAP Tahun 2013 sampai akhir tahun Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum a. Evaluasi realisasi pemenuhan formasi jabatan. b. Pengembangan karir human capital Jasa Marga: pengisian formasi dan arahan kebijakan pengembangan karir pegawai. c. Mekanisme/posedur pengisian jabatan di Perseroan dan Anak Perusahaan. 5. Bidang Tata Kelola Perusahaan a. Laporan hasil perbaikan Board Manual bagi anggota Dewan Komisaris. b. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan GCG di lingkungan Dewan Komisaris. c. Laporan hasil pencapaian KPI Dewan Komisaris (self assessment) tahun buku d. Pembahasan Laporan. e. Review dan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan. Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi. Rekapitulasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian Hubungan Dewan Komisaris bersama Direksi. Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Merujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu pada peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris RUPS Melakukan kajian penetapan remunerasi Mengusulkan pada RUPS Mempelajari usulan remunerasi Memberikan persetujuan remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari: 1. Gaji/Honorarium. 2. Tunjangan. 3. Fasilitas. 4. Tantiem/Insentif Kinerja. 5. Asuransi Purna Jabatan.

200 198 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Dengan proporsi besaran Gaji sebagai berikut: Komisaris Utama: 40% dari Direktur Utama. Anggota Komisaris: 36% dari Direktur Utama. Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktorfaktor lain yang relevan (merit system). Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh RUPS yang berlaku selama satu tahun. Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Struktur Remunerasi 1. Gaji (Ditetapkan oleh RUPS). 2. Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Tunjangan Komunikasi. c. Santunan Purna Jabatan. d. Tunjangan Pakaian. 3. Tunjangan Khusus Dewan Komisaris: Tunjangan Transportasi. 4. Fasilitas: a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi). b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan. c. Fasilitas Perkumpulan Profesi. d. Fasilitas Bantuan Hukum. 5. Tantiem. Realisasi Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2013 (dalam Rupiah) Nama/Jabatan Gaji Tunjangan Jumlah/ Bulan Bulanan Tahunan Agoes Widjanarko - Komisaris Utama Transportasi Komunikasi THR Tantiem Jumlah/ Tahun Ibnu Purna - Komisaris Akhmad Syakhroza - Komisaris Joyo Winoto - Komisaris Mayjen. (Purn.) Samsoedin - Komisaris Independen Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

201 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 199 Program Pelatihan/Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Selama tahun 2013 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut: Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Dewan Komisaris Tahun 2013 No. Anggota Dewan Komisaris Materi Seminar/Workshop Penyelenggara Tanggal & Tempat Pelaksanaan 1. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Workshop Komisaris/Pengawas BUMN Fungsi & Komisaris/ Pengawas dalam Mewujudkan BUMN Bersih Dan Unggul. BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 16 Januari 2013 Grand Mutiara, The Ritz-Carlton Jakarta 2. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Sosialisasi PER-19/MBU/2012 dan PER- 21/MBU/2012. Media Pekerja BUMN Jum at-sabtu, Februari 2013 Grand Inna Kuta, Bali 3. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design. Asia Anti Fraud Kamis-Jum at, Maret 2013 Patra Vilias & Resort Bali 4. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Workshop Eksekutif & Komisaris/ Pengawas BUMN. BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 03 April 2013 Mutiara Ballroom, he Ritz-Carlton Jakarta 5. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Seminar Memahami Tips dan Trick dalam Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Komisaris, Direksi BUMN Serta Anak Perusahaan BUMN. Pusat Studi Investasi dan Keuangan Sabtu, 29 Juni 2013 Hotel Novotel Semarang 6. Agoes Widjanarko Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Business Executive Gathering Tahun 2013 antara Kementerian Negara BUMN dan BUMN: Aspirasi Pemegang Saham tentang Penyusunan Pengelolaan TI BUMN sesuai Peraturan Menteri BUMN Per- 02/MBU/2013 tanggal 18 Februari a.n. Menteri Badan Usaha Milik Negara Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi BUMN Senin, 01 Juli 2013 Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Sharing Session tentang IT Success Story oleh Direktur Utama BUMN. 7. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat. Media Pekerja BUMN Jum at, 01 November 2013 Hotel Aston Primera, Bandung. 8. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto CEO Networking IDX (Indonesia Stock Exchange) Selasa, 05 November 2013 Bali Pecatu Indah, Pecatu Bali. 9. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Leading Transformation Hay Group Rabu-Kamis, November 2013 Shanghai. 10. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Prospek Ekonomi Indonesia 2014: Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik. Komite Ekonomi Nasional Selasa, 03 Desember 2013 Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta 11. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Board Nomination and Election that Creates Real Value (The Public Launch of OECD Report on Board Nomination and Election in Asia). Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) Rabu, 04 Desember 2013 Four Seasons Hotel, Jakarta 12. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Workshop 2 Hari Assessment Berdasarkan Keputusan Sekmen No. SK-16/S.MBU/2012 Media Pekerja BUMN Kamis-Jum at, Desember Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung

202 200 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2013 Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Jasa Marga terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengeluarkan berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut: Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2013 Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Audit Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga. Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perubahan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Revisi Penetapan Besaran Honorarium Rapat-rapat yang Diselenggarakan Komite-komite Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pembentukan Panitia Negosiasi Harga Jasa Akuntan Publik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga. Pengangkatan Tenaga Ahli Teknik untuk Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April Revisi Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April Revisi Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perpanjangan dan Penambahan Personalia Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru. Penetapan dan Pengangkatan Kepala Bidang Pemantauan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Sekretariat Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk. Persetujuan dan Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku Persetujuan dan Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Penetapan dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk. Rekomendasi Dewan Komisaris Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi. Komite di Bawah Dewan Komisaris Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Komite pendukung Dewan Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Penjelasan mengenai Komite Dewan Komisaris akan dibahas tersendiri.

203 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 201 Direksi Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dimana dalam RUPS tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan keputusan RUPS tersebut disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai. Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Direksi Perseroan terdiri dari lima (5) orang Direktur dengan komposisi sebagai berikut: Komposisi Direksi Jasa Marga Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Adityawarman Direktur Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Hasanudin Direktur Operasi Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Usaha Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan. Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit and Proper Test) Semua anggota Direksi Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masingmasing. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/ MBU/2012 tanggal 21 Mei Pemegang Saham Dwiwarna melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya. Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Status Uji Kemampuan dan Kepatutan Direksi Jasa Marga Nama Adityawarman Hasanudin Abdul Hadi Hs. Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan Lulus Fit And Proper Test

204 202 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tugas dan Direksi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah: Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil pemerikaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan Misi Perseroan, berdasarkan Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal 30 Maret 2009, tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut: Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nama Jabatan: Tugas dan Wewenang: Adityawarman Direktur Utama Memimpin dan memastikan: a. Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan. b. Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan intern dan fungsi manajemen risiko. Nama Jabatan: Tugas dan Wewenang: Hasanudin Direktur Operasi Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, meliputi: a. Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol. b. Pengumpulan pendapatan jalan tol. c. Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan oleh Perseroan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha. d. Sistem pengamanan jalan tol. e. risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya. Nama: Jabatan: Tugas dan Wewenang: Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan usaha meliputi: a. Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha. b. Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha. c. Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan. d. Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain. e. risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi usaha lain.

205 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 203 Nama: Jabatan: Tugas dan Wewenang: Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan serta teknologi dan informasi Perseroan, meliputi: a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RJPP. b. Pengendalian keuangan Perseroan. c. Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan. d. Pengelolaan teknologi informasi Perseroan. e. risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan. f. Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Nama: Jabatan: Tugas dan Wewenang: Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi: a. Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen. b. Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia. c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia. d. Pengembangan dan pemeliharaan budaya perusahaan. e. Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya. f. Pengelolaan fungsi pelayanan hukum. g. Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum. h. Pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) di lingkungan Perusahaan. Penambahan tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum terkait pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 199/KPTS/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Perubahan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi (sebagaimana penambahan huruf h dalam Pasal 1 ayat (5) pada Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi). Dengan penambahan tugas dan wewenang tersebut, maka Direksi Jasa Marga telah menunjuk seorang anggota Direksi yaitu Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di lingkungan Perseroan. Hal tersebut merupakan bentuk respon Perseroan atas pemberlakuan Keputusan Sekretaris Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan. Rangkap Jabatan Direksi Berdasarkan Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai: 1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan badan usaha swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/ lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah. 3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2013, Direksi Jasa Marga tidak ada yang merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan. Independensi Direksi Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang

206 204 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter) Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Isi Board Manual Bab I Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board Manual sebagai berikut: Pendahuluan Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual. Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Bab II Bab III Bab IV Dewan Komisaris Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris. Direksi Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal. Kegiatan Antar Organ Perseroan Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham. Pengaturan dari Board Manual terkait Direksi terdapat dalam Bab III tentang Direksi yang mengatur hal-hal sebagai berikut: TUGAS DIREKSI KEWAJIBAN DIREKSI WEWENANG DIREKSI HAK DIREKSI PERSYARATAN DIREKSI KEANGGOTAAN DIREKSI PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS ETIKA JABATAN DIREKSI RAPAT DIREKSI EVALUASI KINERJA DIREKSI CORPORATE SECRETARY SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

207 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 205 Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut: Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Direksi Tahun 2013 No. Anggota Direksi Materi Tanggal Pelaksanaan 1. Muh Najib Fauzan Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design Maret Hasanudin Live One Day Seminar with Philip Kotler 18 Maret 2013 Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan 3. Muh Najib Fauzan Workshop Transforming Your Organization in the Digital Era: 17 April 2013 Planning, Strategy, and Building Digital Team 4. Adityawarman Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis 20 September 2013 Hasanudin Abdul Hadi Hs. Reynaldi Hermansjah Muh Najib Fauzan 5. Adityawarman APEC CEO Summit Indonesia Oktober Muh Najib Fauzan Sarasehan Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat 01 November Muh Najib Fauzan Hay Group International Conference November Muh Najib Fauzan Workshop Assessment Berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/ Desember 2013 Rapat Direksi Selama tahun 2013, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 45 kali. Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi Tahun 2013 No. Nama Jabatan Jumlah Rapat yang Dihadiri Persentase Kehadiran (%) 1. Adityawarman Direktur Utama 44 97% 2. Hasanudin Direktur Operasi 41 91% 3. Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 35 77% 4. Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 43 95% 5. Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 43 95% Catatan: Ketidakhadiran Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/ rapat penting yang tidak dapat diwakili. Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam Risalah Rapat Direksi. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam Risalah Rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Agenda Rapat Direksi antara lain membahas tentang: 1. Bidang Pengembangan Usaha a. Laporan progres 7 ruas jalan tol baru b. Tindak lanjut kerja sama pengembangan monorail c. PT SMU sebagai pengelola TIP km 29 A Jalan Tol Sedyatmo d. Rencana akuisisi PT Ismawa e. Penyelesaian tanah JORR W2 Utara 2. Bidang Operasi a. Izin Bukaan Tol Jakarta-Tangerang km 11 dan km 31 Sedyatmo b. Pengadaan tanah untuk pelebaran Gerbang Tol Cengkareng c. Kontrak Capex di JORR 3. Bidang Keuangan a. Laporan pembayaran dividen 4. Bidang SDM dan Umum a. Laporan tindak lanjut RUPS b. Penetapan harga konsultan hukum kasus Thamrin Tanjung c. Penetapan TOR Konsultan Hukum kasus Purbaleunyi d. Penetapan konsultan kajian OS e. Pengisian formasi GM Human Capital Services dan VP Highway and Traffic Engineering

208 206 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Keputusan-keputusan Direksi tahun 2013 daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber 2012 berjumlah 184 keputusan. Keputusan Direksi Tahun 2013 Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Standar Operasional Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Lingkungan Perusahaan. Standar prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan. Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun Pemberian Honorarium bagi Peserta Rapat yang Berasal dari Luar Perusahaan. Pemberian Penghargaan Kesetiaan kepada Karyawan Periode Maret 2013 di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Identifikasi Jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Uraian Jabatan Fungsional PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tipe A dan Tipe B. Struktur Organisasi Unit Jasa Marga Development Center (JMDC). Penyelenggaraan Beasiswa Karyawan. Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Direksi Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan direksi Dewan Direksi RUPS Melakukan kajian penetapan remunerasi Mengusulkan pada RUPS Mempelajari usulan remunerasi Memberikan persetujuan remunerasi

209 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 207 Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Remunerasi Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Direksi terdiri dari: 1. Gaji/Honorarium. 2. Tunjangan. 3. Fasilitas. 4. Tantiem/Insentif Kinerja. Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system). Struktur Remunerasi Direksi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur remunerasi Direksi adalah sebagai berikut: Struktur Remunerasi Direksi 1. Gaji (ditetapkan oleh RUPS) 2. Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Tunjangan Komunikasi. c. Santunan Purna Jabatan. d. Tunjangan Pakaian. 3. Tunjangan Khusus Direksi: a. Tunjangan Cuti Tahunan. b. Tunjangan Cuti Besar. c. Tunjangan Perumahan. d. Tunjangan Biaya Utilitas. 4. Fasilitas: a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi). b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan. c. Fasilitas Perkumpulan Profesi. d. Fasilitas Bantuan Hukum. 5. Fasilitas Khusus Direksi: a. Fasilitas Rumah Jabatan. b. Fasilitas Club Membership/Corporate Member. c. Fasilitas Biaya Representasi. 6. Tantiem. Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00102/VI/2012 tanggal 09 Juni 2012 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka penghasilan Direksi tahun buku 2013 adalah Gaji Direktur Utama sebesar Rp (seratus sepuluh juta rupiah) per bulan, sedangkan gaji anggota Direksi lainnya masing-masing sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. Adapun tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp (enam belas miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan dibagi sesuai dengan Komposisi Faktor Jabatan serta masa jabatan masingmasing anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku yang bersangkutan.

210 208 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Realisasi Remunerasi Direksi Tahun 2013 Jenis remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Remunerasi Anggota Direksi Tahun 2013 (dalam Rupiah) Nama & Jabatan Gaji/Tahun Tunjangan/Tahun Penerimaan Bersih /Tahun Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Direktur Operasi Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Muh Najib Fauzan Direktur SDM & Umum Tj. PRumah Utilitas THR Tantiem Perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Perbandingan Klasifikasi Remunerasi Direksi Tahun 2013 dan 2012 Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun Di atas Rp 1 miliar 5 5 Diantara Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar - - Di bawah Rp 500 juta - - Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masingmasing sesuai peraturan perundang undangan dan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role model bagi jajaran di bawahnya. Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan Perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam beberapa hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan Komisaris secara formal. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, dan etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggara rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan

211 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 209 persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam Risalah Rapat. mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat. Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali. Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran (%) Agoes Widjanarko Komisaris Utama Ibnu Purna Komisaris Akhmad Syakhroza Komisaris Joyo Winoto Komisaris 2 11 Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Direktur Operasi Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum Catatan: Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/ rapat penting yang tidak dapat diwakili. Assessment Dewan Komisaris dan Direksi Proses Pelaksanaan Assessment Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga menyusun pedoman self-assessment kinerja Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00177/XI/2012 tentang Penetapan Revisi Sistem Penilaian Kinerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Kriteria Penilaian Kinerja Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai berikut: 1. RUPS. 2. Pengawasan Keuangan. 3. Pengawasan Operasional. 4. Pengawasan Pengembangan. 5. SDM. 6. Pengawasan Kepatuhan. 7. Proses Internal Dewan Komisaris. Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar. 2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan Pencapaian realisasi dari RKAP. Hasil Assessment GCG Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2013, dilakukan self assessment implementasi GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni Dari hasil self assessment tersebut, Dewan Komisaris memperoleh nilai 93,78% dan Direksi memperoleh nilai 95,91%. Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/ pembelajaran secara berkelanjutan. 2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktorfaktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

212 210 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/ perusahaan patungan. 4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi. 5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. 6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang undangan. 8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. 9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif. Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspekaspek penilaian sebagai berikut: 1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran serta melaksanakan program tersebut secara berkelanjutan. 2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perseroan. 3. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. 4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perseroan dan Stakeholders. 5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi 6. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu. 7. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Perundang undangan. 8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif. 9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif. 10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai Peraturan Perundang undangan. Indikator Penilaian Kinerja Direksi Kinerja diukur berdasarkan Key Performance Indicator berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada Surat Kementerian Negara BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN. Kinerja Direksi diukur terhadap 5 (lima) perspektif dengan total indikator sejumlah 18 (delapan belas) kinerja kunci sebagai berikut: Perspektif Keuangan dan Pasar Fokus Pelanggan Efektivitas Produk dan Proses Fokus Tenaga Kerja Kepemimpinan Tatakelola dan Kemasyarakatan Key Performance Indicator 1. Return On Average Equity (ROE) 2. Net Profit Margin 3. Margin Beban Usaha 4. Pangsa Pasar Kilometer Panjang Ruas Jalan Tol 5. Pendapatan Non-Tol 6. Pangsa Pasar Volume Lalu Lintas Transaksi *) 7. Indeks Kepuasan Pelanggan Tol 8. Pemenuhan SPM 9. Jumlah Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol 10. Progres Pelaksanaan Proyek Jalan Tol 11. Transaction Time (Kecepatan Transaksi Rata-rata) 12. Kecepatan Tempuh Rata-rata di Jalan Tol dibandingkan Jalan Non-Tol 13. Human Capital Readiness - Pemenuhan Formasi Jabatan n 14. Human Capital Readiness - Pemenuhan Kompetensi 15. KPKU Score 16. GCG Score 17. Implementasi IT 18. Program Corporate Social Responsibility

213 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 211 Ukuran kinerja Direksi tersebut disepakati dan ditandatangani bersama oleh Direksi yang menjadi bagian dari Kontrak antara Dewan Komisaris dan Direksi. penyusunan KPI (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris, Perseroan dibantu oleh Lembaga Fakultas Ekonomi universitas Indonesia (LMFE UI). Pihak yang Melakukan Assessment Pada tahun 2013, kegiatan penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris sedangkan penilaian Dewan Komisaris dilaksanakan secara self assessment, dimana anggota Dewan Komisaris dinilai oleh anggota Dewan Komisaris yang lain. Sementara itu, dalam Untuk kegiatan assessment GCG pada tahun 2013, dilakukan self assessment yang menindaklanjuti rekomendasi hasil assessment GCG tahun Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

214 212 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Komite-komite Komite Audit Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-0007/I/2012 tanggal 16 Januari 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Komite Audit Perseroan. Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Komposisi Komite Audit Jasa Marga Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Agita Widjajanto Rustam Wahjudi Susunan anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang anggota Komite. Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua merangkap anggota Komisaris Independen Anggota Tenaga Ahli Aspek Teknis Anggota Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan peraturan/perundangan sebagai berikut: 1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. 2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/ BEJ/ tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. 3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit. 4. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara. Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit. Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi, keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama. Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk menggali lebih dalam calon anggota Komite Audit. Selanjutnya, Dewan Komisaris melakukan rapat untuk menentukan calon anggota Komite Audit terpilih. Selanjutnya, penetapan dan pengangkatan calon anggota Komite Audit dilakukan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Tugas dan Komite Audit Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) yang disahkan dalam keputusan Dewan Komisaris No. KEP /I/2008 tanggal 22 Januari 2008 tentang Penetapan Piagam Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

215 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 213 a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) maupun auditor eksternal. c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala, proyeksi/prognosa keuangan dan lain lain informasi keuangan yang disampaikan ke pemegang saham. e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatankegiatan perusahaan sesuai dengan Standar Operating Procedures yang berlaku. f. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugastugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: 1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Laporan, dan informasi keuangan lainnya. 2. Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. 3. Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan. 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. 5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. 6. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di dalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya. Independensi Komite Audit Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan independen. Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah, komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, serta Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara dan No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, yaitu: Komite Audit terdiri dari seorang anggota Komisari Independen selaku Ketua Komite Audit dan dua orang anggota yang berasal dari luar BUMN. Setiap anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan anggota Komisaris dan/ atau anggota Direksi. Salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami manajemen risiko, dan seorang anggota lainnya memahami industri/ bisnis/teknis BUMN yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri serta bekerja secara profesional dan independen. Independensi Komite Audit Aspek Independensi Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Irjen. Polisi (Purn.) Agita Widjajanto Rustam Wahjudi Michael Dendron Primanto Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah

216 214 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam Komite Audit. Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang diperlukan. Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan minimal sebulan sekali pada saat jadwal pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit dan Kegiatan-kegiatan Komite Audit Tahun 2013 Rapat/Kegiatan Jml (kali) Michael Dendron Primanto Ketua Komite Kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit dan kegiatan-kegiatan yang dilaksakan Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: Agita Widjajanto Anggota Rustam Wahjudi Anggota Kehadiran Kehadiran Kehadiran Kali % Kali % Kali % Rapat Internal Komite Audit Rapat dengan SPI Rapat Tim Negosiasi/Pengadaan KAP Rapat dengan Direksi/ Rapat Internal Dewan Komisaris Rapat/Pembahasan dengan KAP Rapat dengan Unit PKBL Kunjungan dan Rapat Dewan Komisaris di Cabang Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan Catatan: Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Remunerasi Komite Audit Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/ MBU/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Anggota Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp per bulan.

217 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 215 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Auditor Independen dan Independensi Auditor Audit Umum atas Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dilakukan oleh Auditor Independen yang sama dengan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012, yaitu Kantor Akuntan Publik Aryanto (KAP) Amir Yusuf, Mawar dan Saptoto (AAJ). Audit oleh KAP AAJ pada tahun buku 2012 merupakan audit yang pertama kali. Dengan demikian, maka sebagaimana yang diatur pada pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, khususnya terkait dengan Pembatasan Pemberian Jasa Audit oleh Akuntan Publik dan/ atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk beberapa tahun buku yang berturut-turut, KAP AAJ masih dapat ditunjuk kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku Penunjukan kembali KAP AAJ dimaksud telah dilakukan melalui proses Penunjukan Langsung dengan Negosiasi Harga, dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 29 April Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Saptoto, Signing Partner KAP AAJ, yang bertanggung jawab untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, serta pendapat mereka mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan, kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan oleh Perseroan. Penelaahan dan pembahasan yang dilakukan oleh Komite Audit juga mencakup semua hal yang menurut standar auditing, Peraturan OJK dan peraturan lainnya mengenai komunikasi dengan Komite Audit, harus didiskusikan dengan Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mendiskusikan mengenai Independensi KAP terhadap Perseroan dan terhadap Perseroan sendiri. Selama tahun buku 2013 tidak terdapat penugasan non audit kepada KAP AAJ dan Komite Audit telah menerima surat dari KAP AAJ yang memberikan penjelasan mengenai independensi mereka. Penugasan Audit Lainnya Komite Audit telah menelaah Laporan dan Laporan KAP AAJ mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan dan Evaluasi Kinerja Perseroan. Komite Audit juga telah membahas dengan dan KAP kelemahan-kelemahan penting yang ditemukan dalam proses evaluasi dan proses audit, serta rencana untuk memperbaiki kelemahankelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan kinerja Perseroan tersebut. Komite Audit telah membahas dengan Internal Audit Perseroan dan KAP AAJ mengenai seluruh lingkup dan rencana audit mereka. Komite Audit juga telah mengadakan rapatrapat dengan Internal Auditor dan KAP AAJ tanpa kehadiran untuk membahas hasil audit dan hasil evaluasi KAP terhadap pengendalian internal serta kualitas pelaporan keuangan secara keseluruhan. Komite Audit juga telah menelaah dan membahas Laporan Kengan Konsolidasian dan Catatan Atas Lapoiran Keuangan Konsolidasian dengan Perseroan. Pembahasan dimaksud mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan Perseroan, kelayakan accounting judgement dan kecukupan pengungkapannya dalam laporan keuangan konsolidasian. telah menginformasikan kepada Komite Audit bahwa Laporan Keuangan Konsolidasian dimaksud di atas: 1. merupakan tanggung jawab dan telah disajikan secara objektif dengan penuh integritas; dan 2. telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan hasil pembahasan-pembahasan tersebut di atas, maka Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Konsolidasian tahun buku 2013, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Annual Report 2013 serta evaluasi terhadap efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan, layak dan dapat disertakan dalam Annual Report 2013 Jasa Marga untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan tahun buku Jakarta, Februari 2014 Komite Audit Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ketua

218 216 Identitas Perseroan Profil Perseroan Profil Komite Audit Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto, Ketua Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris. Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Rustam Wahjudi, Anggota Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun Meraih gelar Sarjana Akuntansi (S1) dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada tahun Mulai berkarir di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) pada tahun Beberapa jabatan penting di BPKP yang pernah dijabat sebelumnya diantaranya adalah Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II pada BPKP Pusat ( ), Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau ( ), Kepala Bagian Tata Usaha pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur ( ), Kepala Sub Direktorat Pengawasan Produksi dan SDA pada BPKP Pusat ( ), Kepala Sub Direktorat Pengawasan Perminyakan pada BPKP Pusat ( ), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD pada Perwakilan BPKP NAD ( ), Kepala Seksi Pengawasan Agraris pada Perwakilan BPKP Jawa Timur ( ) dan Kepala Seksi Perencanaan, Analisa dan Evaluasi pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 61 tahun. Agita Widjajanto, Anggota Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun Meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan gelar Master dalam Bidang Teknik Terowongan dari International Institute for Infrastructures, Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands pada tahun Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pola Investasi, Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelumnya pernah menjadi Kepala Sub Bidang Pengendalian Investasi, Bidang Investasi, Sekretariat BPJT, Departemen Pekerjaan Umum ( ). Sejak 2005 aktif dalam berbagai kepanitiaan tender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian Pekerjaan Umum diantaranya Badan Pembinaan Konstruksi BPJT dan Direktorat Jenderal Bina Marga, baik sebagai anggota, counterpart, maupun sebagai narasumber. Menerima beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Pemerintah (2008) dan Singapore Cooperation Programme Training Awards (SCPTA) pada Lee Kuan Yew School of Public Policy and Civil Service College International, Singapore (2006). Usia per 31 Desember 2013 adalah 42 tahun.

219 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 217 Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Invetasi dan Risiko Usaha Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00030/I/2012 tanggal 20 Februari Pemberhentian Komite Investasi dan Risiko Usaha dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang anggota Komite. Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan adalah sebagai berikut: Komposisi Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga Ibnu Purna Nasikhin Ahsanto Eduard T. Pauner Ketua Anggota Anggota Seluruh Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut: 1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. 2. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. Kep-OO94/VIII/2010 tentang Penetapan Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas dan Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen. Berdasarkan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, tugas dan tanggung jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah: 1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi jangka panjang dan jangka pendek yang tersebut dalam RJPP dan RKAP Perseroan dan menyampaikan hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris sebagai masukan dalam membahas penyusunan dan atau review RJPP, serta dalam membahas usulan RKAP Tahunan yang diajukan oleh Direksi. 2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan investasi, kebijakan dan strategi investasi dan manajemen risiko yang ada dan memberikan masukan dalam rangka mereview dan menetapkan kebijakan dan strategi investasi dan risiko usaha yang baru. 3. Menyiapkan bahan, informasi, materi, analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko, dalam rangka menekan dan atau menghindarkan Perseroan dari terjadinya cost overrun dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas di bidang investasi jalan tol dan non tol. 4. Masukan dan kajian tentang kelayakan investasi jalan tol dan non tol serta risikonya, terkait dengan ketepatan proyeksi volume trafik, pembebasan lahan, rekayasa pembiayaannya dan ketepatan penggunaan teknologi dan inovasinya serta value engineering. 5. Menyusun program kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko Usaha untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan membuat laporan periodik untuk disampaikan dan di evaluasi oleh Dewan Komisaris. 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris. 7. Dalam melaksanakan tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan profesional sesuai dengan peraturan perundang undangan. Komite Investasi dan Risiko Usaha diketuai oleh salah seorang Komisaris dan anggotanya terdiri dari profesional dengan latar belakang sesuai dengan bidang industri Perseroan. Independensi anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha tercermin dalam tabel dengan aspek sebagai berikut:

220 218 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Independensi Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Aspek Independensi Ibnu Purna Nasikhin Ahsanto Eduard T. Pauner Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha melakukan rapat koordinasi secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha dapat mengundang Perseroan untuk memberikan informasi yang diperlukan. Keputusan Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang maka usulan dianggap ditolak. Selama tahun 2013, Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) telah menyelenggarakan rapat berupa Rapat Internal KIRU, Rapat KIRU dengan Dewan Komisaris, Rapat KIRU dengan terkait Jasa Marga, Peninjauan Lapangan dan Rapat KIRU dengan pihak eksternal dengan total rapat sebanyak 62 kali. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut: Kehadiran Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha dalam Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha dan Kegiatan-kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha Tahun 2013 Nama Kehadiran dalam Rapat (kali) Persentase (%) Ibnu Purna Nasikhin Ahsanto 0 0 Eduard T. Pauner Catatan: Eduard T. Pauner menjabat sebagai Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Maret 2013 dan mulai rapat tanggal 14 Maret Nasikhin Ahsanto menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Februari Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp per bulan.

221 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 219 Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha Dalam melaksanakan tugas pemantauannya, Komite Investasi dan Resiko Usaha (KIRU) menyusun program kerja secara tahunan yang dijabarkan berdasarkan tugas pokok KIRU yang tercantum di dalam Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha. Selama tahun 2013, KIRU melaksanakan berbagai program dan kegiatan seperti analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko; review terhadap kajian kelayakan investasi; evaluasi pelaksanaan, kebijakan, dan strategi investasi; pemantauan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan risiko; evaluasi sistem dan model pengelolaan risiko; serta penugasan lain dari Dewan Komisaris. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang tahun 2013 tersebut, KIRU memberikan saran-saran perbaikan di bidang investasi, pemenuhan standar mutu pelayanan dan pengelolaan risiko. Pokok-pokok saran perbaikan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: Di bidang investasi tol, KIRU memberikan rekomendasi terkait percepatan penyelesaian ruas-ruas jalan tol baru, salah satunya dengan meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi serta komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pembebasan lahan. Dalam hal investasi non tol, KIRU memberikan saran terkait kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk diantaranya mengenai metode lelang beauty contest, re-focusing pada bisnis inti, review perjanjian dengan mitra, serta optimalisasi pemanfaatan lahan kelola. Di bidang pemenuhan standar mutu pelayanan, KIRU memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan aspekaspek dalam Pedoman Pengukuran Standar Pelayanan Minimal, diantaranya penanganan jalan berlubang, mekanisme pengawasan terhadap pelaksanaan SOP Pemenuhan SPM dan mekanisme pelaporan; dan perbaikan sistem pemeliharaan jalan tol dan penanganan kondisi jalan. Di bidang pengelolaan risiko, KIRU memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan daftar risiko korporat tahun 2014 dalam hal risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran strategis Perseroan; penyempurnaan sistem pemantauan dan pengendalian Direksi terhadap pencapaian sasaran strategis Perseroan berbasis manajemen risiko untuk membentuk sistem peringatan dini terhadap kejadian risiko dan penanganan risiko; serta perbaikan praktik dan proses pengelolaan risiko agar kualitas dan kedalaman penilaian risiko dapat ditingkatkan. Jakarta, Februari 2014 Komite Investasi dan Risiko Usaha Ibnu Purna Ketua

222 220 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha Ibnu Purna, Ketua Menjadi Ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak Februari Saat ini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris. Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Nasikhin Ahsanto, Anggota Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak tahun Meraih gelar S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun Sejak tahun 2001, aktif berperan dalam berbagai studi dan kajian di daerah-daerah di Indonesia yang diselenggarakan berbagai instansi, diantaranya BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Intelijen & Keamanan Mabes Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Bank Indonesia, beberapa Pemerintah Daerah, PT Pelindo, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), dan lain-lain. Usia per 31 Desember 2013 adalah 35 tahun. Eduard T. Pauner, Anggota Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak 01 Maret Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil pada tahun 1977 dari Institut Teknologi Bandung dan S2 Teknik Proyek pada tahun 2002 dari Universitas Indonesia. Saat ini juga merupakan Staf Pengajar Risiko Program Pasca Sarjana Universitas Parahyangan Bandung dan Program Pasca Sarjana ITS (2012-sekarang). Merupakan pemegang lisensi Certified Risk Management Professional dari Lembaga Sertifikasi Profesi Risiko. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Sistem Jaringan Prasarana Dit.Jen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum ( ), Anggota Komite Risiko PT Hutama Karya (Persero) ( ), Anggota Komite Audit PT Brantas Abipraya (Persero) ( ), Komite Pemantau Risiko PT Brantas Abipraya (Persero) (2012). Usia per 31 Desember 2013 adalah 60 tahun.

223 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 221 Komite Remunerasi dan Nominasi Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi. Namun Perseroan memiliki sistem dan prosedur dalam penetapan remunerasi yang akan diberlakukan di Perseroan dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Kajian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan oleh DIvisi Human Capital Services yang hasilnya dibahas dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk kemudian disepakati dan diusulkan dalam RUPS. Agar sistem remunerasi Perseroan dapat mengikuti praktik terbaik dalam sistem remunerasi dalam industrinya, Perseroan juga menggunakan konsultan independen. Dalam nominasi calon Direksi, Dewan Komisaris mengusulkan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna pejabat satu level di bawah Direksi berdasarkan hasil assessment, kinerja dan integritas untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh Pemegang Saham seri A Dwiwarna. Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mengusulkan calon-calon Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS. Sedangkan untuk pemilihan Pengurus Anak Perusahaan dalam hal prosedur pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 dengan prinsip dasar yang berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yaitu profesionalisme, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Sekretaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP /I/2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Pengisian Personil Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk., telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 5 (lima) tahun. 2. Staf Bidang Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris. 3. Staf bidang Kerumahtangaan Sekretariat Dewan Komisaris, Juru Tata Usaha Dokumentasi dan Kearsipan. Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan Komisaris antara lain: 1. Menyusun program/agenda tahunan/triwulanan kegiatan Dewan Komisaris sesuai keputusan rapat Dewan Komisaris. 2. Menyusun mekanisme pelaksanaan kegiatan kesekretariatan agar kegiatan Dewan Komisaris berjalan lancar. 3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di lingkungan Dewan Komisaris. 4. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/ pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya. 5. Menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Komite-komite dalam Dewan Komisaris. Komite Tata Kelola Perusahaan Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Tata Kelola Perusahaan. Namun demikian, Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan terhadap implementasi GCG di Perseroan. Selain itu, secara berkala Perseroan melakukan assessment yang dilakukan oleh pihak independen untuk memastikan bahwa penerapan tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

224 222 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan perusahaan. Keberadaan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi perusahaan publik. Struktur Organisasi Corporate Secretary Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Unit Corporate Secretary terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut: 1. Corporate Compliance. 2. Investor Relations. 3. Corporate Communication. 4. Corporate Relations. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar modal dan regulator pasar modal. Memastikan Perseroan menjalankan prinsip GCG serta mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Menyelenggarakan kegiatan RUPS Perseroan. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara Direksi / dengan stakeholders dalam rangka membangun citra Perseroan. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/ pimpinan dengan para stakeholders. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali. 2. Penyelenggaraan kegiatan terkait investor relations: a. Public Expose sebanyak 1 kali. b. Site Visit sebanyak 4 kali. c. Non Deal Roadshow sebanyak 1 kali. d. Investor Conference sebanyak 4 kali. 3. Penyelenggaraan kegiatan terkait komunikasi perusahaan meliputi: a. Konferensi Pers sebanyak 10 kali. b. Press Release sebanyak 21 kali. c. Media Visit sebanyak 2 kali. d. Advertorial sebanyak 18 kali. e. Talkshow televisi dan radio sebanyak 4 kali. f. Iklan display sebanyak 33 kali. 4. Penyelenggaraan kegiatan terkait stakeholders meliputi: a. Temu Pelanggan Jalan Tol. b. Survey persepsi stakeholder. c. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Bapepam-LK, dan Pemerintah Daerah. Struktur Organisasi corporate secretary Corporate Secretary Corporate Compliance Investor Relations Corporate Communication Corporate Relations

225 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 6. Penyelenggaraan kegiatan GCG: Self-assessment GCG. 7. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat. Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan Adapun riwayat jabatan singkat David Wijayatno di Perseroan dalam 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Riwayat Jabatan Singkat Sekretaris Perusahaan No. Nama Jabatan Satuan Kerja Terhitung Mulai Tanggal 1. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Pimpinan Proyek Bisnis Pengembangan Properti Proyek Bisnis Pengembangan Properti Koridor Jakarta JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya- Mojokerto Outer Ring Road, Semarang-Solo dan Surabaya- Mojokerto 3. Staf Utama Bidang Pengembangan Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol Staf Utama Bidang Operasi Divisi Operasi Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Kepala Cabang Semarang Cabang Semarang Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan Cabang Padaleunyi-Citarum Cabang Padaleunyi-Citarum Profil Corporate Secretary David Wijayatno Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai Corporate Secretary berdasarkan Surat Keputusan No. 102/AA.P-6a/2012 tanggal 03 September Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil S1 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto ( ) dan Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng ( ) Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun.

226 224 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Unit Internal Audit Fungsi Audit Internal di Jasa Marga dijalankan oleh Unit Internal Audit (IA). Di dalam melaksanakan perannya, Unit Internal Audit selalu diposisikan sebagai mitra strategis yang dapat dipercaya oleh manajemen, bekerja secara profesional, obyektif, dan independen. Unit Internal Audit membantu Direktur Utama dalam melaksanakan audit internal Perseroan dalam menilai sistem pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan. Profil Head of Internal Audit Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perseroan merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Perseroan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Djoko Dwijono Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak tahun 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 054/AA.P-6a/2008 tanggal 15 Agustus Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan S2 Engineering dari University of Melbourne Australia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain ( ), serta Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem Informasi dan Pengembangan Teknologi ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun. Kualifikasi Unit Internal Audit DJumlah Personil Internal Audit pada akhir tahun 2013 berjumlah 17 orang dengan 7 orang diantaranya memiliki kualifikasi Qualified Internal Auditor (QIA). Unit Internal Audit Jumlah Head of Internal Audit 1 Auditor 10 Sekretariat 6 Total 17

227 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 225 Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal Audit merupakan Unit yang Independen terhadap unit-unit yang lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Organisasi Internal Audit ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Struktur Organisasi Internal audit HEAD OF INTERNAL AUDIT GROUP OF AUDITORS DEPARTEMEN PROGRAM PLANNING AND CONTROLLING DEPARTEMEN INTERNAL MANAGEMENT SEKSI PROGRAM CONTROLLING SEKSI INTERNAL ADMINISTRATION SEKSI AUDIT RESULTS Pengangkatan dan Pemberhentian Internal Audit Internal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Head of Internal Audit dibantu oleh AVP Program Planning & Controlling dan AVP Internal Management serta Group of Auditors. Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit Perseroan senantiasa melakukan program peningkatan kompetensi personil Internal Audit dengan melakukan program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi pada tahun 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal 2. Pengembangan kompetensi secara internal. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan melalui formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya. Pelatihan Audit selama tahun 2013 Nama Pelatihan Penyelenggara Jumlah Peserta Pelatihan Sertifikasi QIA YPIA 4 orang Seminar & Musyawarah FK SPI FK SPI BUMN 6 orang Seminar Nasional Internal Audit YPIA/PAII 11 orang Pelatihan Penulisan Laporan Internal Audit yang Efektif YPIA 11 orang Seminar Penundaan Transaksi Bisnis Media BUMN 2 orang Workshop Audit Anti Korupsi BUMN Track 2 orang Workshop Gratifikasi KPK 2 orang Simposium Nasional Penerapan COSO 2013 dan ERM BPK 2 orang

228 226 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pedoman Kerja Internal Audit Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan menggunakan pendekatan Risk-Based Audit Planning (Perencanaan Audit Berbasis Risiko). Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No. 59/KPTS/2013 tanggal 28 Maret Selain sebagai pedoman kerja, Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal juga berperan dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal juga disebarluaskan agar diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan. Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal telah dimiliki sejak 1 Maret 2003 dan pada tanggal 28 Mei 2009 dan tanggal 28 Maret 2013, telah dilakukan revisi sesuai dengan peraturan Bapepam-LK yang berlaku. Secara berkala, Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal dikaji ulang dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan yang berlaku. Secara garis besar Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal memuat: 1. Definisi Audit Internal. 2. Struktur dan Kedudukan Internal Audit. 3. Peran dan Fungsi Internal Audit. 4. Wewenang Internal Audit. 5. Kode Etik Auditor Internal Audit. 6. Persyaratan Auditor Internal Audit. 7. Pertanggungjawaban Internal Audit. 8. Larangan Perangkapan Tugas. Kode Etik Auditor Internal Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum, Internal Audit juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum di dalam Internal Audit Charter, yaitu: 1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya. 2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. 3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya. 4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatankegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya secara obyektif. 5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok ataupun mitra bisnis organisasinya yang dapat atau patut diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya. 6. Auditor Internal hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya. 7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Internal Audit. 8. Auditor Internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanakan tugasnya. 9. Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan Perseroan, Auditor Internal harus merahasiakan informasi yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya. 10. Dalam melaksanakan tugasnya, Auditor Internal harus mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya. 11. Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektifitasnya dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Tugas dan Internal Audit Internal Audit berperan memastikan dan memberikan konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis Jasa Marga. Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal Audit Charter meliputi: 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. 7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

229 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Melakukan Audit Internal di Anak Perusahaan sebagai penugasan khusus dari Direktur Utama, dalam rangka melakukan bimbingan (guidance), pengawasan (supervision), pembelajaran (learning) dan konsultasi (consulting) dalam mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak Perusahaan. Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Tahun Audit Rutin/Audit Operasional Sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Utama, selama tahun 2013 Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan 22 Obyek Audit. Audit tersebut dilakukan pada Unit Kerja Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Proyek Pembangunan/Peningkatan Jalan Tol. Monitoring tindak lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit dilakukan melalui mekanisme rutin setiap Triwulan. 2. Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu Pelaksanaan Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu dilakukan berdasarkan PKAT dan adanya permintaan dari untuk melakukan pemeriksaan/review terhadap permasalahan tertentu yang dipandang perlu oleh untuk dilakukan evaluasi. Pada 2013 Internal Audit telah melaksanakan 2 (dua) Audit dengan Tujuan Tertentu yaitu Audit terhadap Pengadaan Barang/Jasa dan Audit mengenai penerapan Outsourcing. 3. Audit pada Anak Perusahaan Pelaksanaan Audit pada Anak Perusahaan dilakukan atas permintaan dari Anak Perusahaan yang sebelumnya telah ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan. Pelaksanaan Audit untuk Anak Perusahaan dilakukan dengan membentuk Tim Audit Gabungan antara para pemegang saham. Untuk tahun 2013, Unit Internal Audit telah membentuk Tim Audit yang melakukan Audit terhadap 2 (dua) Entitas Anak berdasarkan Permintaan dari Anak Perusahaan. Hasil Audit Unit Internal Audit Audit dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Risiko, dan proses Tata Kelola Perusahaan serta melakukan penilaian efisiensi dan efektivitas atas seluruh aktivitas Perseroan (bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya). Laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit disampaikan kepada Direktur Utama yang selanjutnya rekomendasi dari hasil audit tersebut diperhatikan dan menjadi referensi dalam pelaksanaan tindak lanjutnya. Laporan hasil audit pada saat yang bersamaan juga disampaikan kepada Komite Audit. Kegiatan Pendukung Audit Lainnya Selain kegiatan audit rutin, Internal Audit telah meningkatkan manajemen audit dengan menggunakan aplikasi komputer (Audit Management System/AMS). Semua kegiatan audit mulai dari PKAT, Penjadwalan/Penugasan Tim Audit, Pelaksanaan di lapangan (field work), Pelaporan Audit dan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit di-manage dengan Audit Management System/AMS. Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit Kinerja Internal Audit diukur dan dinilai dari pencapaian Key Performance Indicators (KPI). Terdapat 13 Indikator yang dapat diukur serta dinilai secara tahunan dan merupakan bentuk kontrak manajemen antara Head of Internal Audit dengan Direksi. Indikator yang memiliki bobot yang besar di dalam KPI adalah: Efiensi biaya Pelaksanaan Audit Permintaan Audit dari Ketepatan waktu pembuatan laporan akhir Pelaksanaan Rekomendasi yang ditindaklanjuti Ketepatan waktu penyelesaian Risk Base Internal Audit Planning Pelaksanaan Rencana Audit Pencapaian Program Kerja Unit Untuk dapat memastikan bahwa pelaksanaan rekomendasi telah ditindak lanjuti, telah diatur dengan mekanisme kontrol melalui suatu Instruksi Direksi tentang Kewajiban Auditee untuk melaporkan tindak lanjut atas rekomendasi Internal Audit pada setiap akhir triwulan kepada Direktur Utama. Sistem Pengendalian Internal Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Jasa Marga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada BadanUsaha Milik Negara Pasal 26. Melalui Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tentang Good Corporate Governance (GCG), ditetapkan pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal di Perusahaan (SPIP) yang mengacu dan mengadopsi konsep Sistem Pengendalian Internal COSO (Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision) Kerangka pengendalian internal yang terintegrasi menurut COSO mempunyai 3 (tiga) kategori objectives dan 5 (lima) komponen Pengendalian Internal.

230 228 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Tiga kategori objectives dimaksud adalah: 1. Sasaran Operasional Hal ini terkait dengan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan, termasuk dialamnya sesuai kinerja operasional dan finansial serta pengamanan aset Perseroan. 2. Sasaran Pelaporan Hal yang terkait dengan keandalan laporan keuangan perusahaan, termasuk didalamnya laporan internal maupun eksternal, baik laporan finansial maupun non finansial. 3. Sasaran Kepatuhan Hal yang terkait dengan kepatuhan terhadap aturanaturan dan perundang-undangan yang berlaku. Lima komponen yang diperlukan untuk Sistem Pengendalian Internal yang efektif adalah: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) 2. Penilaian Risiko (Risk Assessment) 3. Kegiatan Pengendalian (Control Activites) 4. Informasi dan Komunikasi (Information & Communication) 5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring) Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP Sejalan dengan kerangka Pengendalian Internal yang telah dimiliki oleh Perseroan, Unit Internal Audit juga terus melakukan sosialisasi tentang pemahaman prinsip-prinsip Pengendalian Internal berbasis COSO tersebut kepada Unit Kerja di lingkungan Perseroan di seluruh level Jabatan melalui program pelatihan dan workshop yang dilakukan bersama Jasa Marga Development Centre (JMDC). Tujuan Sosialisasi SPIP dan rencana ke depannya antara lain adalah: Kesamaan pemahaman mengenai tujuan (objective) dan komponen dalam Sistem Pengendalian Internal Perusahaan. Perseroan dapat lebih memastikan bahwa SPIP telah dipahami dan dilaksanakan oleh semua Insan Jasa Marga. Kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) Tahun 2013 Unit Kerja Level Jabatan Jumlah Peserta Kantor Pusat II, III, IV 92 Bemera V-VII 50 Jagorawi V-VII 40 Surabaya Gempol V-VII 48 Divisi Operation Management V 22 Review atas Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) Dari Laporan-laporan Hasil Audit yang kemudian dikelompokkan sesuai dengan kategori sasaran (objectives) dan komponen dalam SPIP (kerangka COSO), dilakukan analisis secara periodik tahunan sehingga dengan demikian dapat dilakukan peningkatan (improvement) untuk komponen-komponen yang memerlukannya. Analisis Hasil Audit tersebut juga dilakukan untuk mengukur keefektifan dari pencapaian sasaran SPIP (operasional Perseroan, keakurasian/keandalan laporan-laporan Perseroan, serta kepatuhan terhadap aturan perundangan yang berlaku).

231 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 229 Laporan Risiko Mengingat bisnis jalan tol merupakan investasi besar dengan pengembalian jangka panjang dan memiliki ketidakpastian tinggi selama masa pembangunan serta pengoperasiannya, maka penerapan manajemen risiko menjadi semakin penting bagi gerak langkah Jasa Marga dalam menjalankan usahanya. Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha dan kinerja Perseroan. Pengelolaan manajemen risiko dilakukan dengan pendekatan yang sistimatis, terstruktur dan terintegrasi untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan yang meliputi 2 (dua) bidang utama, yaitu bidang pengembangan (operasional, investasi) dan bidang pendukung (keuangan, SDM, IT) serta bidang lainnya, sesuai dengan bidang dalam RJPP Dengan Visi dan Misi untuk menjadi pemimpin dalam industri jalan tol, Jasa Marga mengadopsi teknologi dan sistem manajemen modern untuk senantiasa meningkatkan daya saing Perseroan. Perjalanan Pengelolaan Risiko Jasa Marga Sejak tahun 2007, Jasa Marga telah menerapkan Sistem Risiko yang berbasis pada standar AS/NZS 4360:1999 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 139/ KPTS/2007 tentang Manual Pengelolaan Risiko. Selanjutnya, dengan terbitnya ISO 31000:2009 pada tanggal 31 Oktober 2009, Jasa Marga melakukan tinjauan manajemen untuk mengubah pedoman penerapan manajemen risiko dengan standar baru yang berorientasi pada Enterprise Risk Management (ERM). Skema perjalanan Jasa Marga dalam memulai menerapkan manajemen risiko dapat dilihat pada Roadmap Pengembangan Sistem Risiko sebagai berikut: Roadmap Pengembangan Sistem Risiko Jasa Marga Sasaran RJPP Hasil Risk Maturity Level gap 11 Prinsip - Prinsip ISO 31000: 2009 ROAD map Semua keputusan strategis mempertimbang kan hasil analisa risiko Perusahaan terhindar dari Risiko Kerugian Persiapan Integrasi dengan Proses Lainnya persiapan integrasi 1. Sosialisasi dan Workshop Risiko 2. Pelatihan Risiko untuk Para VP/ GM dan Tim EPRP 3. Risiko terintegrasi dalam Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP) 4. Risk Base Audit 5. Pengembangan Risk Maturity Model 6. Desain Penerapan sistem Data base risiko yang sistimatis dan terstruktur dengan aplikasi secara online 7. Desain Penyusunan Profil Risiko Perusahaan terintegrasi. 8. Penyusunan Risk Appetite dan Tolerance 9. Monitoring Tindak lindung dan Evaluasi kejadian Risiko integrasi dengan perencanan strategis 1. Sosialisasi dan Workshop Risiko 2. Pelatihan Risiko untuk BOD/ BOC 3. Penyusunan RPR RKAP 2015 dan Lap. Tindak Lindung 2014 secara on line 4. Draft Pedoman Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP) berbasis Risiko 5. Integrasi Sasaran Risiko dengan KPI 6. Pengukuran Risk Maturity 7. Uji Coba Laporan Perusahaan teritegrasi dengan Risiko risk culture 1. Review dan pengembangan sistem manajemen risiko 2. Risiko terintegrasi : RJPP RKAP Keputusan strategis lainnya Laporan Kinerja Perusahaan 3. Terbentuknya perilaku sadar risiko 4. Pengukuran Risk Maturity proses manajemen transformasi

232 230 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kebijakan Risiko Penerapan ISO : 2009 di Jasa Marga dilaksanakan berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No / KPTS/2010 tentang Kebijakan Risiko dan Manual Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dalam hal ini, Direksi menetapkan Kebijakan Risiko sebagai acuan dalam mencapai Sasaran Jangka Panjang Perusahaan. Di samping itu, Direksi juga menetapkan Manual Risiko sebagai wujud komitmen untuk penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara luas dan terintegrasi, dalam rangka menunjang kepastian pencapaian Sasaran Jangka Panjang Perusahaan, serta memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional. Ditandatanganinya Kebijakan Risiko oleh semua Direksi menunjukkan komitmen, kesungguhan dan kepedulian Direksi terhadap pentingnya manajemen risiko dalam keberlangsungan hidup dan mengamankan sasaran Perseroan. Tujuan dari penerapan manajemen risiko di Jasa Marga adalah: 1. Meningkatkan kesadaran terhadap adanya dampak dari aktifitas dan tindakan bisnis maupun pengaruh faktor eksternal yang mengandung risiko. 2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian berbahaya yang mungkin terjadi. 3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut. Struktur Tata Kelola Risiko Perseroan sadar bahwa manajemen risiko harus diterapkan di semua lini. Oleh karena ini dibuat suatu Struktur Tata Kelola Risiko, dimana semua orang mempunyai peranan dalam membangun, mengelola dan memastikan penerapan manajemen risiko. Tata Kelola Risiko di Jasa Marga adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris. 2. Direksi. 3. Komite Investasi dan Risiko Usaha. 4. Komite Risiko, yang diketuai oleh Direktur Keuangan. 5. Divisi Risk & Quality Management sebagai fasilitator 6. Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (Tim EPRP). 7. Risk Owner (Kepala Biro/Satuan/Divisi/Cabang/Unit). 8. Risk Officer (sebagai fasilitator dalam pelaksanaan assessment). 9. Risk Assessor (yang melakukan assessment di setiap unit kerja).

233 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 231 STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO JASA MARGA DEWAN KOMISARIS KOMITE INVESTASI DAN RISIKO USAHA INTERNAL AUDIT CORPORATE SECRETARY DIREKSI KOMITE MANAJEMEN RISIKO PROYEK ANAK PERUSAHAAN DIVISI CABANG BIRO DIVISI RISK & QUALITY MANAGEMENT TIM EPRP RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) diketuai oleh Komisaris dengan anggota profesional.* Komite Risiko (KMR) diketuai oleh Direktur Keuangan dengan sekretaris VP Divisi Risk and Quality Management dan anggota VP Corporate Planning, VP Toll Road Business Development, VP Related Business Development, VP Operation Management, serta VP Finance and Accounting. *Profil Ketua dan anggota KIRU dapat dilihat pada bagian Komite Investasi dan Risiko Usaha *Profil Ketua dan anggota KMR dapat dilihat pada bagian Profil Direksi dan Pejabat Senior Jasa Marga Kerangka Kerja Risiko di Jasa Marga merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip manajemen risiko yang memberikan dasar dan penataan organisasi yang mencakup seluruh kegiatan pada semua tingkatan perusahaan. Skema Kerangka Kerja Risiko Jasa Marga Mandat & Komitmen Perencanaan Kerangka Kerja Risiko: 1. Pemahaman organisasi dan konteksnya 2. Kebijakan Risiko 3. Integrasi ke dalam proses bisnis perusahaan 4. Penanggung Risiko 5. Sumber Daya 6. Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi Perbaikan Secara Berkelanjutan Persiapan Risiko Monitoring & Peninjauan Ulang

234 232 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kerangka Kerja Risiko mendorong terlaksananya Pengelolaan Risiko secara efektif dengan menggunakan penerapan proses Risiko pada berbagai tingkatan organisasi dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka Kerja Risiko pada dasarnya merupakan suatu sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan integrasi sistem Risiko pada sistem manajemen Perseroan yang lainnya. Untuk mendukung efektifitas penerapan manajemen risiko, Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain: a) Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR). b) Prosedur Penyusunan RPR dan (PPR PK/PR/02-BMMR). c) Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung (PK/PR/03-BMMR). d) Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan (PK/PR/04-BMMR). e) Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05-BMMR). f) Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR). Risiko Perseroan dan Pengelolaannya Sejalan dengan komitmen Direksi Jasa Marga, untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan efisien maka pada setiap jenjang organisasi Perseroan yaitu korporat dan unit bisnis harus menerapkan manajemen risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap program kerja/proyek bagi kelangsungan Perseroan. Diharapkan dengan adanya RKAP berbasis risiko, maka program-program yang dikerjakan pada tahun 2013 memberikan kontribusi bermakna kepada pencapaian target dan keberlangsungan Perseroan. Jasa Marga membagi tingkat risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu tinggi, moderat, dan rendah. Identifikasi risiko untuk tahun 2013 dilakukan sesuai dengan hasil review Rencana Janga Panjang Perusahaan (RJPP) , yang dibagi menjadi 4 (empat) bidang. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko yang telah diidentifikasi oleh Perseroan dan telah disusun berdasarkan bobot dari masing-masing risiko. A. Risiko Bidang Pengembangan Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran RKAP 2013 Bidang Pengembangan, teridentifikasi beberapa risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu mendapat perhatian antara lain: Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang PENGEMBANGAN No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko waktu penyelesaian pengadaan tanah melebihi rencana. 2. Risiko waktu penyelesaian konstruksi melebihi rencana. 1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN, TPT, P2T, Pemda. 2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan. 3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim. 1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %. 2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT. 3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.

235 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 233 B. Risiko Bidang Operasional Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran RKAP 2013 bidang Operasional, teridentifikasi beberapa risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu mendapat perhatian antara lain: Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Operasional No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko kinerja peralatan untuk pengendalian pendapatan tol kurang optimal, yaitu peralatan tol untuk mengukur akurasi pendapatan tol di gerbang tol kurang optimal. 2. Risiko kerusakan jalan dan jembatan tidak teridentifikasi secara detail, yaitu kerusakan konstruksi jalan dan jembatan. 3. Risiko stabilitas tanah rendah/area potensi longsor, yaitu settlement/struktur tanah pada badan jalan/ sekitarnya tidak stabil dan berpotensi terjadinya kerusakan badan jalan/longsor di lokasi ruas Jalan Tol Cipularang. 4. Risiko kemacetan jalan tol, yaitu kemacetan kendaraan pengguna jalan tol. 5. Risiko kenaikan tarif tol terlambat, yaitu keterlambatan jatuh tempo kenaikan tarif tol. 1. Pemasangan Optical Beam Sensor (OBS) pada gardu tol. 2. Pengimplementasian Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME). Penelitian jalan dan jembatan pada seluruh ruas jalan tol secara rutin setiap 2 (dua) tahun dan inspeksi internal secara rutin per tahun. 1. Perkuatan lereng dengan bored pile pada ruas Jalan Tol Cipularang. 2. Untuk timbunan yang tidak terlalu tinggi digunakan retaining wall, untuk yang di daerah sesar digunakan bored pile. 3. Pengamatan setiap periodik dengan menggunakan alat bantu instrument lereng (Inclinometer, patok geser dll). 1. Penambahan lajur Cikarang-Cikampek. 2. Penambahan lajur Tanjung Perak-Dupak dan Waru-Porong. 3. Penambahan lajur ruas Pasteur-Kopo Jalur B (KM KM ). 4. Penambahan lajur ruas Kopo-Buah Batu Jalur B (KM KM ). 5. Penambahan lajur ruas Cibinong-Sentul Selatan Jalur A (KM KM ) dan Jalur B (KM KM ). 1. Memenuhi standar pelayanan minimal, sebelum audit BPJT. 2. Menggunakan konsultan independen untuk menilai kecukupan pemenuhan SPM sebelum dilakukan penilaian oleh BPJT. C. Risiko Bidang Keuangan Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran RKAP 2013 bidang keuangan, teridentifikasi beberapa risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Diantara risiko yang telah diidentifikasi, risiko yang perlu mendapat perhatian antara lain: Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Keuangan No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko kekurangan kas untuk operasi, yaitu ketersediaan kas untuk keperluan dengan jumlah 1 (satu) bulan ke depan tidak terpenuhi. 2. Risiko terlambatnya penyediaan dana investasi, yaitu ketersediaan dana untuk keperluan pengembangan usaha sesuai RKAP terlambat terpenuhi. 3. Risiko hilangnya pokok penempatan dana, yaitu kehilangan pokok simpanan deposito. 1. Melakukan monitoring terhadap proses transfer otomatis Hasil Pengumpulan Tol (HPT) setiap hari dari rekening Cabang ke Rekening Kantor Pusat 2. Memonitor kebijakan pelaksanaan Penggunaan Dana Operasi (PDO) Cabang dan batas waktu maksimum transaksi pembayaran 14 hari kerja sejak dokumen pembayaran diterima dengan lengkap dan benar. 3. Mengendalikan pembayaran Dana Kerja Lain (DKL) cabang dengan batas waktu maksimum 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo. 1. Melakukan Perjanjian Kredit (Standby Loan) dengan Bank dengan jumlah plafon yang cukup dan dapat ditarik setiap saat. 2. Melakukan koordinasi dengan Unit terkait mengenai jadwal pembayaran rencana kebutuhan dana investasi. 1. Melakukan analisa kesehatan bank. 2. Melakukan penempatan dana berdasarkan analisa Bank Maksimum Penempatan Deposito (BMPD) dan Batas Portofolio Penempatan (BPP) secara berkesinambungan.

236 234 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga D. Risiko Bidang SDM dan Lainnya Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran RKAP 2013 Bidang SDM dan Lainnya, teridentifikasi beberapa risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu mendapat perhatian antara lain: Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang SDM No. Risiko Tindak Lindung 1. Risiko jumlah karyawan melebihi target rasio, yaitu risiko jumlah karyawan tidak mencapai target rasio yang telah ditetapkan: rasio jumlah karyawan (Panjang Jalan : Karyawan) sebesar 1 : 9; rasio produktifitas (pendapatan Perseroan : karyawan) sebesar 940 juta; rasio jumlah tenaga kerja (panjang jalan : tenaga kerja) sebesar 1 : 12,7. 2. Risiko pembayaran hak-hak karyawan berhenti tidak sesuai waktu, jumlah dan waktu, yaitu tidak terpenuhinya sistem pelayanan dan pembayaran hakhak karyawan yang berakhir hubungan kerja dengan Perseroan. 3. Risiko tidak terpenuhinya kebutuhan formasi jabatan, yaitu risiko pemenuhan kebutuhan SDM terutama jabatan struktural masih belum terpenuhi. 1. Mengusulkan dan menyusun skema kompensasi pensiun dini yang menarik. 2. Evaluasi beban kerja dan pola kerja. 1. Membuat format laporan untuk analisis. 2. Diusulkan penyempurnaan aplikasi payroll. 1. Melakukan asesmen karyawan secara berkala dan komferhensif. 2. Menyusun sistem manajemen karir. Implementasi Program Kerja Risiko Tahun Integrasi Risiko ke dalam Keseluruhan Proses Bisnis Perseroan a. Penyusunan RJPP Bebasis Risiko Program penyusunan RJPP merupakan program review atas RJPP Hal ini seiring dengan penggantian Visi dan Misi Perseroan. Dalam penyusunan RJPP , Jasa Marga melakukan penyusunan RJPP berbasis Risiko, dilakukan tahapan sebagai berikut: i. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance RJPP ii. Asesmen risiko RJPP iii. Penyusunan tindak lindung risiko RJPP b. Penyusunan Profil Risiko Tahun 2013 Program penyusunan Profil Risiko tahun 2013 adalah penyesuaian Rencana Pengelolaan Risiko setelah penetapan RKAP 2013, dimana sebelumnya telah disusun Rencana Pengelolaan Risiko sebelum ditetapkan RKAP 2013 di Triwulan IV tahun Proses penyusunan profil risiko ini sesuai dengan Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan nomor PK/PR/04-BMMR. c. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko Program Menindaklanjuti prosedur penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR, maka setiap unit kerja/ bisnis setelah program RKAP-nya disetujui oleh Direksi maka untuk program yang bernilai diatas Rp 5 Milyar sebelum dilaksanakan unit kerja/bisnis harus membuat RPR program terlebih dahulu. d. Penyusunan RKAP 2014 Berbasis Risiko Program ini merupakan program rutin tahunan seiring penyusunan RKAP tahunan sesuai dengan prosedur penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR. Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko dilakukan tahapan sebagai berikut: i. Sosialisasi dan workshop penyusunan Risk Register RKAP ii. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko RKAP iii. Penyusunan Rekomendasi dalam rangka penetapan RKAP iv. Penyusunan Profil Risiko RKAP Tahun Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko, Anak Perusahaan diwajibkan untuk melakukan penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko dan melaporkan. Hal ini dalam rangka memastikan bahwa risiko kegiatan operasional bisnis di tahun 2014 telah teridentifikasi dan telah disusun rencana tindak lindungnya. e. Pelaksanaan dan Monitoring Tindak Lindung Risiko Tahun 2013 Rencana pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dalam Profil Risiko Perseroan tahun 2013, selanjutnya sesuai dengan prosedur monitoring pelaksanaan tindak lindung No. PK/PR/03-BMMR maka setiap unit kerja/bisnis harus

237 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 235 % Realisasi melaksanakan tindak lindung dan melakukan monitoring pelaksanaan tindak lindungnya serta kondisi status risikonya. Hal ini agar risiko yang telah teridentifikasi dalam Profil Risiko Perseroan dapat dimonitor dan diminimalisir i. Pelaksanaan tindak lindung. 1) Unit Kerja/Bisnis melaksanakan tindak lindung dari Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) RJP, RKAP dan KPI yang telah disahkan oleh Direksi. 2) Apabila terdapat perubahan program RJP/RKAP, maka setiap Unit Kerja/Bisnis melakukan asesmen ulang dan menyusun Perubahan Pengelolaan Risiko. ii. Monitoring Pengelolaan Risiko. 1) Pelaksanaan monitoring meliputi: a) Pemantauan berkelanjutan oleh para risk owner yang dilaksanakan sehari-hari. b) Pengawasan oleh atasan (pimpinan unit kerja/bisnis) yang dilaksanakan secara berkala. c) Pengawasan melalui audit internal maupun eksternal yang dilaksanakan secara periodik. d) Investigasi atas kejadian peristiwa yang berkaitan dengan Pengelolaan Risiko. 2) Setiap bulan Juli dan Januari, Kepala Unit Kerja/Bisnis harus melaporkan progress hasil pelaksanaan tindak lindung ke Direksi melalui Biro Mutu dan Risiko. iii. Divisi Risk and Quality Management melaksanakan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan Pengelolaan Risiko dan mendokumentasikannya. realisasi pelaksanaan Tindak Lindung Realisasi Target Sosialisasi, Sharing, Pelatihan dan Sertifikasi Risiko Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelolaan risiko, Jasa Marga melakukan sosialisasi ke setiap unit kerja, melakukan seminar dan sharing risiko. a. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance Jasa Marga juga telah melaksanakan pelatihan dan seminar serta seritifikasi Risiko bagi para karyawan tingkat manajemen dan staf, baik yang diselenggarakan melalui Internal Perusahaan maupun Eksternal Perusahaan bekerjasama dengan para profesional di bidang risiko misalnya Centre Risk Management Studies (CRMS). Pelaksanaan Pelatihan, Seminar dan Sertifikasi Risiko tahun 2013 No. Jenis Pelatihan/Seminar Peserta 1. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance. Peserta pelatihan sebanyak 22 orang. 2. Workshop Risk Officer dan Risk Assessor (Risk Based Budgeting) sebanyak 41 orang Kepala Divisi/Biro dan Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (EPRP) Unit Kantor Cabang, Kantor Pusat, dan Proyek. b. Studi Banding Risiko Jasa Marga melakukan studi banding terhadap perkembangan sistem manajemen risiko dengan ikut dalam kegiatan roundtable manajemen risiko yang diselenggarakan oleh Centre Risk Management Studies (CRMS) setiap 6 (enam) bulan sekali. Roundtable Risk Management merupakan suatu ajang tukar pengalaman dan tukar pikiran antara praktisi dan profesional di bidang Risiko di Indonesia, terutama untuk saling mengasah kemahiran dan pengetahuan mereka dalam bagaimana mengelola risiko melalui paparan dari narasumber dan diskusi antar/dengan peserta. Beberapa roundtable yang diikuti pada tahun Risiko dan Penciptaan Nilai bagi Perusahaan (Mengembangkan Budaya Sadar Risiko Pada Perusahaan) di United Tractor 2. Enterprise Risk Management and its integration di PT Askes 3. Pembuatan Aplikasi Risiko Berbasis Web Rencana Pengelolaan Risiko dibuat oleh masing-masing Unit Kerja, Cabang dan Anak Perusahaan, yang dikirim ke Divisi Risk and Quality Management untuk dilakukan evaluasi sebagai bahan penyusunan Profil Risiko Perseroan. Tujuan dari

238 236 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian pembuatan aplikasi manajemen risiko adalah sebagai media yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan administratif pengelolaan risiko (penyusunan RPR, monitoring dan lain-lain) sehingga proses pengelolaan risiko menjadi lebih efisien serta mempunyai data base dan pelaporan pengelolaan risiko yang lebih mudah dan cepat yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. 4. Pengukuran Efektifitas Implementasi Risiko Untuk memastikan bahwa Risiko efektif dan menunjang kinerja organisasi, maka Jasa Marga telah melakukan Pengukuran Tingkat Kematangan (Risk Maturity) dalam Pengelolaan Risiko oleh konsultan independen. Program ini merupakan pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko, dalam rangka memberikan arah perbaikan terhadap sistem manajemen risiko yang sedang dilaksanakan di Jasa Marga, dengan tujuan sebagai berikut: MODEL PENGUKURAN MATURITAS MANAJEMEN RISIKO Mendapatkan data atas gap dan gambaran sejauhmana implementasi manajemen risiko di Jasa Marga. Mendapatkan Rekomendasi (Strength dan Opportunity for Improvement (OFI)) dan sekaligus mendapatkan arah dan saran perbaikan dalam rangka implementasi manajemen risiko ke depan. Jasa Marga melakukan program pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko setiap 2 (dua) tahun sekali dengan harapan dalam selang pengukuran perbaikan atas pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan. Berbeda dengan tahun 2011, model yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat maturitas manajemen risiko pada tahun 2013, memiliki 5 (lima) tingkat yang menggambarkan kompetensi perusahaan dalam menerapkan manajemen risiko dan 6 Atribut Pengukuran. TINGKATAN AWAL (INITIAL) LEVEL 1 PEMULA (BEGINNER) LEVEL 2 KOMPETEN (CAPABLE) LEVEL 3 MAHIR (PROFICIENT) LEVEL 4 PEMIMPIN (LEADER) LEVEL 5 ATRIBUT KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) PRINSIP MANAJEMEN RISIKO (RISK MANGEMENT PRINCIPLES) PROSES (PROCESS) APLIKASI (APPLICATION) PENGALAMAN (APPLICATION) BUDAYA (CULTURE) Pencapaian Positif Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga tahun 2013: 1. Dalam lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah terdapat beberapa Pemahaman / Kesadaran terhadap risiko. 2. Proses manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih belum konsisten, belum terdapat pembelajaran dari pengalaman, dan masih menggunakan Pendekatan yang umum. 3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Memiliki pengalaman Risiko yang cukup memadai. 4. Aplikasi manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih belum konsisten digunakan dan hanya mencakup bisnis atau proyek utama saja, manajemen risiko masih didorong oleh proses, dan dilaksanakan dengan sumber daya yang tidak mencukupi. 5. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah dijadikan sebagai role model untuk mengaplikasikan manajemen risiko secara konsisten di seluruh organisasi. 6. Telah ada peningkatan pemahaman terhadap prinsip manajemen risiko dan sebagian kecil prinsip manajemen risiko telah mulai diterapkan.

239 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 237 Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga berdasarkan atribut Karakter Nilai Maturity Level Budaya 3,20 Kompeten Level 3 Proses 3,00 Kompeten Level 3 Pengalaman 3,00 Kompeten Level 3 Aplikasi 3,00 Kompeten Level 3 Kepemimpinan 3,00 Kompeten Level 3 Prinsip 3,50 Kompeten Level 3 Tingkat Maturitas 3,12 Kompeten Level 3 Profil VP Risk and Quality Management Satria Ganefanto Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun Menjabat sebagai VP Risk and Quality Management berdasarkan Surat Keputusan No. 017/AA.P-6a/2013 tanggal 08 Februari Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun 1988 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Pelaksanaan Pemeliharaan Cabang Jagorawi ( ) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol ( ). Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.

240 238 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Perkara Penting yang Dihadapi Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi Jasa Marga selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun Arbitrase. Sementara Nilai Gugatan merupakan nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil maupun imateriil. Sebagai perusahaan pioneer di bidang jalan tol, Jasa Marga terlibat dalam berbagai kasus hukum, yang memposisikan Jasa Marga baik sebagai Penggugat, Tergugat, ataupun sebagai Turut Tergugat. Selama tahun 2013, keseluruhan Perkara Tanah KASUS RAHMAN ISA perkara penting yang dihadapi Jasa Marga merupakan perkara perdata. Berdasarkan jenis pokok perkara yang dihadapi, perkara penting Jasa Marga dapat dikelompokkan menjadi Perkara Tanah, Perkara Korporasi, Perkara Hubungan Industrial, dan Perkara Lain-Lain. Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Jasa Marga berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa dampak material bagi Perseroan atau entitas anak Perseroan. Berdasarkan estimasi untuk menyelesaikan perkara-perkara tersebut maka Jasa Marga menganggarkan dana untuk penyelesaian perkara sebesar Rp ,- pada RKAP tahun Perkara penting yang dihadapi Perseroan antara lain adalah sebagai berikut: Perkara No.: Lembaga: 558/Pdt/2012/PT. Bdg Pengadilan Tinggi Bandung Para Pihak: Pembanding dahulu Penggugat: Rahman Isa Terbanding I dahulu Tergugat I: Terbanding II dahulu Tergugat II: Terbanding III dahulu Tergugat III: Terbanding IV dahulu Tergugat IV: Terbanding V dahulu Tergugat V: Terbanding VI dahulu Tergugat VI: Terbanding VII dahulu Tergugat VII: Terbanding VIII dahulu Tergugat VIII: Terbanding IX dahulu Tergugat IX: Terbanding X dahulu Tergugat X: Terbanding XI dahulu Tergugat XI: Terbanding XII dahulu Tergugat XII: Jasa Marga Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Roekiyono Affandie H. Aep Walikota Bekasi Kepala Kantor Pertanahan Bekasi Camat Bekasi Selatan Camat pondok Gede Lurah Jakamulya Kecamatan Bekasi Selatan Lurah Jatibening PT Pelangi Buana Utama Nilai Gugatan: Pokok Perkara: Status Perkara: Upaya : Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Rp ,00 (dua puluh tiga miliar seratus juta rupiah) Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas m2 terletak di Jalan Tol Jakarta- Cikampek km 9 (dari arah Gerbang Tol Jatibening). Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 13 Desember Inti putusannya adalah permohonan Banding Rahman Isa tidak dapat diterima (Inkracht per tanggal 16 Juli 2013). Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Tidak berpengaruh.

241 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 239 KASUS ACINTYA ANGGITA DEWI Perkara No.: 1116 K/ Pdt/ 2011 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Penggugat: Acintya Anggita Dewi Tergugat I: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Tergugat II: Jasa Marga Tergugat III: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Selatan Tergugat IV: Walikota Jakarta Selatan Tergugat V: Hidayat Nur Utomo Tergugat VI: Tjoeng Andi Anthony Tergugat VII: Poltak Hasudungan Malauw Nilai Gugatan: Rp ,00 (sembilan puluh miliar enam ratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan lahan seluas m² di Jalan Tol JORR Ruas W2 Selatan. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 01 Februari 2012 dengan putusan Menolak permohonan Kasasi dari Acintya Anggita Devi. Upaya : Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Tidak berpengaruh. Perseroan: KASUS ONIH BINTI RIDI Perkara No.: 205/Pdt.G/2012/Jkt.Sel Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Penggugat: Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi Tergugat: Jasa Marga Nilai Gugatan: Rp ,00 (tiga belas miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren. Status Perkara: Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 15 Juli 2013, inti putusannya adalah Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Hingga saat ini, Penggugat sedang melakukan Banding. Upaya : Jasa Marga telah mengajukan Kontra Memori Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18 Oktober Pengaruh Perkara terhadap Tidak berpengaruh. Perseroan: KASUS SRI SUPARTINI Perkara No.: Lembaga: 490 PK.Pdt/2007 Mahkamah Agung Para Pihak: Penggugat: Sri Supartini Cs. Tergugat I: Tergugat II: Tergugat III: Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Tangerang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Jasa Marga Nilai Gugatan: Pokok Perkara: Status Perkara: Upaya : Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Rp ,00 (dua puluh miliar seratus empat puluh juta rupiah) Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren. Perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 03 Juli Inti putusannya adalah permohonan PK Jasa Marga tidak dikabulkan. Hingga saat ini Jasa Marga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengajukan gugatan perlawanan. Tidak berpengaruh.

242 240 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian KASUS AMSIR BIN SINAN Perkara No.: 29PK/PDT/2011 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Penggugat: M. Amsir Bin Sinan Cs. Tergugat I: Jasa Marga Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Tergugat III: Kepala Desa Pondok Ranji Tergugat IV: Sekretaris Desa Pondok Ranji Tergugat V: Camat Ciputat Tergugat VI: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang Tergugat VII: Kantor Pajak Tangerang Tergugat VIII: Bupati Tangerang Tergugat IX: PT Jaya Realestate Tergugat X: PT Sinar Hidayat Utama Tergugat XI: Tuan Insan Hartiwo Nilai Gugatan: Rp ,00 (dua puluh lima miliar dua puluh juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan lahan seluas m2 yang terletak di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren. Status Perkara: Perkara di tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 17 Mei Inti putusannya adalah Permohonan PK Amsir Cs ditolak. Upaya : Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Tidak Berpengaruh Perseroan: KASUS DIMYATI Perkara No.: No. 605/PDT/2012/PT.Bdg Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung Para Pihak: Pembanding semula Penggugat: Dimyati Bin Syairih Terbanding I semula Tergugat: Affandie Terbanding II semula Turut Tergugat I: Roekiyono Terbanding III semula Turut Tergugat II: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Cq. Direktur Jenderal Binamarga Cq. Pelaksana Proyek Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir Seksi I Terbanding IV semula Turut Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri Cq. Gubernur Provinsi Jawa Barat Cq. Walikota Bekasi Nilai Gugatan: Rp ,00 (dua puluh tujuh miliar tujuh puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas m2 yang digunakan untuk Simpang Susun Cikunir Jalan Tol JORR Ruas E1. Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 28 Januari Inti putusannya adalah permohonan Banding Dimyati tidak dapat diterima. Upaya : Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Pengaruh Perkara terhadap Tidak berpengaruh. Perseroan:

243 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 241 SABAR HUTAURUK Perkara No.: 66/Pdt.G/2013/PN.Bgr Lembaga: Pengadilan Negeri Bogor Para Pihak: Penggugat: Sabar Hutauruk Tergugat I: Acintya Anggita Devi Tergugat II: Jasa Marga Tergugat III: Bina Marga Tergugat IV: P2T Jakarta Selatan Tergugat V: Hidayat Nur Utomo Tergugat VI: Tjoeng Andy Anthony Tergugat VII: Bidang Poltak Hasudungan Malauw Tergugat VIII: H. Abdullah Jufri Turut Tergugat I: Kantor Pertanahan Jakarta Selatan Turut Tergugat II: John Leonard Waworuntu Nilai Gugatan: Rp ,00 (delapan puluh tujuh miliar sembilan puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Sabar Hutauruk mengklaim belum menerima uang pembayaran atas ganti rugi tanah milik Achmad Prapto sebagaimana yang telah dijanjikan Achmad Prapto kepada Sabar Hutauruk. Status Perkara: Upaya : Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Bogor. Melakukan koordinasi, mengumpulkan dokumen/bukti yang diperlukan serta menunjuk konsultan untuk menangani perkara. Tidak berpengaruh. KASUS MUSTAFA RAHMAN Perkara No.: Lembaga: 1173 K/PDT/2012 Mahkamah Agung Para Pihak: Tergugat I Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Departemen Pekerjaan Umum) Tergugat II: Tergugat III: Penggugat: Walikota Jakarta Timur Jasa Marga Mustafa Rahman Nilai Gugatan: Rp ,00 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas m2 yang terkena Jalan Tol JORR E1. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 21 Oktober Inti putusannya adalah permohonan Kasasi dari Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Timur ditolak. Upaya : Jasa Marga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali terhadap putusan dimaksud tanggal 12 Desember Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak Berpengaruh.

244 242 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian KASUS BENUA CHANDRA Perkara No.: No. 704 K/Pdt/2007 Lembaga: Mahkamah Agung RI Para Pihak: Penggugat Benua Chandra Tergugat I: Jasa Marga Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga Tergugat III: Direktorat Pembinaan Jalan Kota Tergugat IV: Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tergugat V: Kepala Dinas Jalan dan Jembatan Tergugat VI: Ketua Badan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tergugat VII: Direktur PT Perkebunan Nusantara II Tergugat VIII: Kepala Kantor Wilayah Nadam Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara Tergugat IX Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang Tergugat X Direktur PT Kawasan Industri Medan Tergugat XI Bupati Kabupaten Deli Serdang Tergugat XII Camat Kecamatan Percut Sei Tuan Tergugat XIII Kepala Desa Saentis Tergugat XIV Tansri Chandra Tergugat XV Nazaruddin Tergugat XVI Liberti Manurung Nilai Gugatan: Rp ,00 (dua belas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta empat ratus ribu rupiah). Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas m2 yang terkena Kantor dan Gerbang Tol Mabar pada Jalan Tol Belmera. Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 26 September Inti putusannya adalah menolak permohonan Kasasi Jasa Marga. Upaya : Jasa Marga telah mengajukan Peninjauan Kembali ke MA melalui PN Lubuk Pakam, dan sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA. Pengaruh Perkara terhadap Tidak Berpengaruh. Perseroan:

245 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 243 Kasus Korporasi KASUS TIRTOBUMI II Perkara No.: Lembaga: 180/PDT/2013/PT.DKI Pengadilan Negeri Jakarta Timur Para Pihak: Penggugat: PT Tirtobumi Tergugat: Turut Tergugat: Jasa Marga Menteri Pekerjaan Umum Nilai Gugatan: Pokok Perkara: Status Perkara: Upaya : Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Rp ,00 (satu triliun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus enam puluh tujuh juta rupiah). Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Tirtobumi kepada Jasa Marga dengan dasar Jasa Marga tidak melaksanakan Putusan BANI. Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 15 Juli Inti putusannya mengabulkan permohonan banding Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum. Hingga saat ini Jasa Marga belum menerima salinan resmi pernyataan kasasi dari Penggugat. Walau demikian Jasa Marga tetap memonitor kelanjutan perkara pada proses beracara pengadilan selanjutnya. Tidak berpengaruh. KASUS PELEBARAN JALAN TOL RUAS CIKAMPEK-CIBITUNG (BTS 1) Perkara No.: 240 K/Pdt/2011 Lembaga: Mahkamah Agung Para Pihak: Dalam konpensi: Pemohon Kasasi I: Jasa Marga Termohon Kasasi I: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Dalam gugatan rekonpensi: Pemohon Kasasi II: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Termohon Kasasi II: Jasa Marga Nilai Gugatan: a. Nilai tuntutan Jasa Marga Rp ,00 (lima ratus delapan puluh tiga miliar lima puluh tiga juta rupiah). b. Nilai tuntutan BTS (dalam rekonpensi) Rp ,00 (empat triliun delapan ratus dua puluh tujuh miliar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah). Pokok Perkara: Gugatan Jasa Marga atas BTS terkait Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek-Cibitung No. 109 tanggal 16 Oktober Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 24 Juli Inti putusannya adalah permohonan Kasasi Jasa Marga dan BTS tidak dikabulkan. Upaya : Jasa Marga telah melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali pada tanggal 09 Oktober Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.

246 244 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Kasus Hubungan Industrial KASUS PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BANDUNG Perkara No.: 116/G/2013/ PHI/PN.Bdg Lembaga: Pengadilan Hubungan Industrial Bandung Para Pihak: Penggugat 1: Cecep Cahyadi, A.Md Penggugat 2: Teuku Fadil, BE Penggugat 3: Iwan Hitapermana Penggugat 4: Nursamsu Penggugat 5: Tommy Afief Noor Penggugat 6: Dasep Mahmudin Penggugat 7: Diki Syarif Bachtiar Penggugat 8: Iif Faidullah Penggugat 9: Ina Mardiah Penggugat 10: Arif Rakhman Hakim Penggugat 11: Eko Sukmana Purabaya Penggugat 12: A. A. Riswanto Penggugat 13: Deden Gumilar Penggugat 14: Agus Setiawan Tergugat: Jasa Marga Nilai Gugatan: Tuntutan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp ,00 (lima ratus tiga juta sebelas ribu lima puluh enam rupiah). Pokok Perkara: Gugatan mantan karyawan Cabang Purbaleunyi di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Upaya : Memonitor proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.

247 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 245 Kasus Lain-Lain KASUS KECELAKAAN GERBANG TOL DUKUH 2 Perkara No.: 132/Pdt.G/ 2012/PN.Jkt Tim Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur Para Pihak: Penggugat: Budiyanto Sutanto Tergugat: Jasa Marga Nilai Gugatan: Rp ,00 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh juta dua ratus delapan belas ribu rupiah) Pokok Perkara: Gugatan Budiyanto Sutanto dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Gerbang Tol Dukuh 2 pada tanggal 09 Juni 2011 yang mengakibatkan petugas pengumpul tol (Zakaria) meninggal dunia akibat tertabrak mobil Budiyanto Sutanto. Budiyanto Suyanto telah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pidana No. 1444/Pid.B/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 06 Desember Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 13 Juni Inti putusannya adalah gugatan Budiyanto Suyanto ditolak. Upaya : Saat ini Jasa Marga masih melakukan proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh. KASUS THAMRIN TANJUNG Perkara No.: Lembaga: 51/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim Pengadilan Negeri Jakarta Timur Para Pihak: Penggugat: Ir. Thamrin Tanjung Tergugat I: Tergugat II: Tergugat III: Turut Tergugat: PT Hutama Karya (HK) Jasa Marga Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Kejaksaan Agung RI Nilai Gugatan: Pokok Perkara: Status Perkara: Upaya : Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Rp ,- (empat ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah). Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Thamrin Tanjung kepada HK, Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait eksekusi Jalan Tol JORR S berdasarkan Putusan No. 720 K/Pid/2001. Perkara telah diputus tanggal 30 September Inti putusannya adalah gugatan Thamrin Tanjung tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Penggugat tidak mengajukan banding. Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian. Tidak berpengaruh.

248 246 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Perkara di Anak Perusahaan Sepanjang tahun 2013, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Anak Perusahaan maupun terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan. Perkara di Anak Perusahaan per 31 Desember 2013 No. Nama Anak Perusahaan Ada/Tidak ada Perkara 1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road) 2. PT Marga Lingkar Jakarta (Jalan Tol JORR W2 Utara) 3. PT Marga Sarana Jabar (Jalan Tol Bogor Outer Ring Road) 4. PT Marga Kunciran Cengkareng (Jalan Tol Cengkareng-Kunciran) 5. PT Marga Trans Nusantara (Jalan Tol Kunciran-Serpong) 6. PT Marga Trans Jateng (Jalan Tol Semarang-Solo) 7. PT Marga Nujyasumo Agung (Jalan Tol Surabaya-Mojokerto) 8. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (Jalan Tol Gempol-Pasuruan) 9. PT Jasamarga Bali Tol (Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa) 10. PT Marga Bumi Adhika Raya (Jalan Tol Gempol-Pandaan) Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Nilai Gugatan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada 11. PT Sarana Marga Utama Tidak Ada Tidak Ada Perkara yang Dihadapi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2013, tidak ada perkara yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. Informasi tentang Sanksi Adminsitratif Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya kepada Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.

249 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 247 Kode Etik dan Budaya Perusahaan Etika dan budaya merupakan landasan penerapan GCG di Jasa Marga, mengingat bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri dari orang-orang di dalamnya. Dalam mengelola GCG, maka penerapan GCG tidak dapat dipisahkan dari menjalankan bisnis yang beretika dan membentuk kesadaran Perseroan dan karyawan yang memiliki kepekaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat agar tidak terjadi benturan kepentingan dan benturan kepada peraturan perundangan yang ada. Perilaku (Code of Conduct) Jasa Marga yang merupakan bagian dari implementasi GCG yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran dan Insan Jasa Marga, melalui Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan acuan bagi seluruh Insan Perseroan mulai dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan segenap stakeholders Perseroan. Dengan nilai-nilai pokok Perseroan dan melaksanakan Pedoman Perilaku Perseroan secara konsisten seluruh Insan Jasa Marga, dimanapun ia berada dan bekerja senantiasa mendukung terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang pada akhirnya akan meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya. Pokok-pokok Kode Etik Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Jasa Marga. Kode Etik Dalam pengembangan GCG, Jasa Marga telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika perusahaan. Jasa Marga mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan Visi, Misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja. Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan dan peningkatan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha dan Etika Kerja. Pedoman Perilaku Perseroan telah mempunyai standar kode etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman Perilaku sejak tahun Pedoman Perilaku tersebut disusun untuk melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik dan benar sehingga diperlukan suatu pedoman yang bertujuan untuk membentuk dan mengatur kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai penerapan GCG yang konsisten sebagai budaya Perseroan yang memaksimalkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya Visi dan Misi Perseroan. Dengan semangat perubahan, telah dilakukan revisi terhadap buku Pedoman Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct) adalah: PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) Berdasarkan Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PRINSIP GCG Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran ETIKA BISNIS 1. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang Undangan 2. Penanganan Gratifikasi 3. Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4. Pemberian Kesempatan yang Sama kepada Karyawan untuk Mendapatkan Pekerjaan, Promosi dan Pemberhentian Kerja 5. Standar Etika dalam Berhubungan dengan Stakeholders: a. Hubungan dengan Insan Jasa Marga b. Hubungan dengan Pemerintah c. Hubungan dengan Pemegang Saham d. Hubungan dengan Pengguna Jalan Tol dan Pelanggan Lainnya e. Hubungan dengan Mitra Usaha f. Hubungan dengan Pesaing g. Hubungan dengan Kreditur/Investor h. Hubungan dengan Pemasok/Kontraktor i. Hubungan dengan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar j. Hubungan dengan Media Massa k. Hubungan dengan Anak Perusahaan 6. Standar Etika Jajaran dan Karyawan a. Perilaku Sebagai Atasan terhadap Bawahan b. Perilaku Sebagai Bawahan terhadap Atasan c. Perilaku Sebagai Rekan Kerja 7. Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU INSAN JASA MARGA 1. Komitmen Insan Jasa Marga 2. Menjaga Nama Baik Perseroan 3. Menjaga Hubungan Baik antar Insan Jasa Marga 4. Menjaga Kerahasiaan Perusahaan 5. Menjaga dan Menggunakan Aset Perseroan 6. Menjaga Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja 7. Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang, Perjudian dan Merokok 8. Melakukan Pencatatan Data Perusahaan dan Penyusunan Laporan 9. Menghindari Terjadinya Konflik Kepentingan Pribadi (Insider Trading) 10. Penanganan Gratifikasi 11. Tidak Memanfaatkan Posisi untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan) 12. Aktivitas Politik Setiap Insan Jasa Marga telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen penerapan GCG dalam operasional Perseroan. Adapun persentase penandatanganan komitmen code of conduct oleh Insan Jasa Marga adalah sebanyak 100%.

250 248 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Sosialisasi dan Upaya Penegakan Pedoman Perilaku Pedoman Perilaku diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua Insan Jasa Marga melalui berbagai media yang dimiliki Perseroan, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara periodik, kepada segenap Insan Jasa Marga disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang pelaksanaan etika bisnis. Pada tahun 2013, upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: 1. Membuat pernyataan kepatuhan dan Pakta Integritas seluruh Insan Jasa Marga. 2. Menginformasikan setiap langkah-langkah strategis Perseroan maupun hasil kinerja Perseroan secara akurat dan tepat waktu serta menyediakan media informasi Perseroan yang mudah diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan. 3. Senantiasa memenuhi (comply) terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan proses bisnis Perseroan. 4. Menjalankan usaha secara prudent dan pengelolaan risiko bisnis yang baik melalui analisis risiko yang tersistem. 5. Menolak secara tegas, dengan tata krama yang baik, segala intervensi yang merugikan Perseroan. 6. Memperlakukan para Pemangku Kepentingan secara adil dan setara yang tercermin dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan. 7. Senantiasa menginformasikan kepada Pemangku Kepentingan mengenai komitmen dan konsistensi Jasa Marga dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui berbagai sarana komunikasi. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian budaya perusahaan Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang Dimiliki Perseroan Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil dilaksanakan apabila disokong oleh budaya perusahaan yang kuat. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Jasa Marga selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur, juga menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan. Untuk menyesuaikan dengan arah pertumbuhan dan pengembangan jangka panjang perusahaan dimana potensi bisnis jalan tol untuk masa yang akan datang masih besar, serta untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan maka Tata Nilai Perseroan pada tahun 2013 diubah menjadi: Jujur, Sigap, Mumpuni, dan Respek. Empat Nilai inilah yang menjadi landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para stakeholders. Tata Nilai ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Pokok-pokok Budaya Perusahaan Budaya perusahaan yang menjadi landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para stakeholders, yang lebih dikenal dengan Tata Nilai Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut: J S M R JUJUR Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan. SIGAP Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. MUMPUNI Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif. RESPEK Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi. Sosialisasi Tata Niliai Budaya Perusahaan Tata Nilai tersebut secara terus menerus disosialisasikan epada segenap Insan Jasa Marga (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan Perseroan, Karyawan yang ditugaskan di anak perusahaan dan instansi lainnya serta personil lainnya yang secara langsung bekerja untuk dan atas nama Perseroan).Penyebaran dan sosialisasi tata nilai ini dilakukan melalui situs internal dan eksternal Perseroan, penayangan slide tata nilai di setiap kegiatan pelatihan ataupun rapat, pemasangan baner di tempat-tempat strategis di Perseroan.

251 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 249 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Sesuai RUPSLB pada tanggal 12 September 2007, pemegang saham menyetujui rencana Program Penjatahan Saham Karyawan (Employee Stock Allocation ESA), mengacu pada peraturan BAPEPAM No. IX.A.7 yang memberikan kesempatan bagi karyawan, manajemen dan pihak-pihak tertentu yang ditetapkan dalam Surat Keputusan yang diterbitkan Perseroan, untuk memiliki maksimum 10% dari saham yang ditawarkan kepada publik (atau sebanyak lembar dengan harga Rp 1.700). Tujuan utama program ini adalah agar karyawan memiliki sense of belonging yang dapat memacu produktifitas kerja, sehingga berdampak pada kinerja korporasi secara keseluruhan dan bermuara pada peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh para stakeholder. Program ESA terdiri dari: 1. Saham Bonus Komisaris (selain Komisaris Independen), Direksi dan seluruh karyawan tetap Jasa Marga yang memenuhi kriteria tertentu menerima Saham Bonus pada saat Penawaran Umum Perdana sebesar ekuivalen dengan satu bulan gaji bulan Juni Jasa Marga mengantisipasi untuk memberikan sekitar saham di dalam skema Saham Bonus yang diberikan kepada Komisaris non Independen, Direksi dan karyawan masingmasing sebesar 1,7% dan 98,3%. Saham Bonus tersebut tidak dapat dijual maupun dipindahtangankan selama tiga tahun (periode lock up). 2. Saham Jatah Pasti Selain pemberian Saham Bonus, peserta diberikan kesempatan untuk membeli Saham Jatah Pasti pada saat Penawaran Umum Perdana. Jumlah Saham Jatah Pasti adalah sekitar saham. Untuk pemesanan Saham Jatah Pasti dilakukan penjatahan secara proporsional berdasarkan gaji bulanan karyawan dan dilakukan beberapa pembatasan tertentu. Untuk kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Perseroan. Perlakuan yang Sama Terhadap Seluruh Pemegang Saham Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan asing. Jasa Marga juga memberikan perlakuan yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek insider trading dan self-dealing, dan mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam Undang Undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara Perseroan dengan para stakeholders tersebut. Dalam pelaksanaan assessment GCG tahun 2013 yang dilakukan oleh pihak independen, dalam Bab Pemegang Saham dan RUPS, Perseroan memperoleh nilai sebesar 8,84 atau 98,22%. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan Jasa Marga dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan. Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk terus menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari oleh segenap Insan Jasa Marga. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct Perseroan. Perseroan telah menyediakan sarana whistleblowing system JASA MARGA AMANAH yang dapat digunakan oleh seluruh Insan Jasa Marga maupun pihak eksternal sejak tanggal 16 Januari Pengelolaan whistleblowing system Perseroan dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Direksi No. 09/KPTS/2013 tanggal 13 Januari 2013 tentang Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi No. 10/KPTS/2013 tanggal 13 Januari 2013 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/ tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan. Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Perseroan tidak akan mentolerir setiap pelanggaran terkait dengan integritas.

252 250 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan. Pelaporan ditujukan melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh TIm Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran yang dibantu oleh Pengelola Administrasi Sistem Pelaporan Pelanggaran yaitu PT Deloitte Konsultan Indonesia yang terpilih melalui proses pengadaan barang/jasa di Perseroan. Keanggotaan dari Tim Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran adalah sebagai berikut: Keanggotaan tim pengelolaan Pelaporan Pelanggaran No. Susunan Anggota Kedudukan dalam Tim 1. Head of Internal Audit Ketua Merangkap Anggota 2. Corporate Secretary Sekretaris Merangkap Anggota 3. VP Legal Anggota 4. GM Human Capital Services Anggota 5. VP Risk & Quality Management Anggota Laporan Keuangan Konsolidasian Landasan Penyusunan Sistem Pelaporan Pelanggaran 1. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan integritas dan transparansi. 2. Sebagai komitmen Perseroan untuk menyediakan media bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih dan bertanggung jawab. 3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan. Maksud, Tujuan dan Manfaat Sistem Pelaporan Pelanggaran Maksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di Perseroan adalah: 1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan kritis bagi Perusahaan kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman. 2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system). 3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik. 4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran (pengawasan oleh semua pihak). Sosialisasi Sistem Pelaporan Pelanggaran Sosialisasi Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) di internal Perseroan disampaikan melalui berbagai media seperti buletin internal, poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi dilakukan melalui website Perseroan dan pengiriman surat edaran/memo. Pada bulan Januari 2013, dilakukan sosialisasi Whistleblowing System Tim Pengelolaan Whistleblowing System untuk seluruh unit kerja Kantor Pusat dan Cabang.

253 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 251 Timeline Sistem Pelaporan Pelanggaran Kick Off SK DIREKSI 195/KPTS/2011 Penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Deloitte Presentasi ke Direksi Sosialisasi 14/12/ /12/ /05/ /06/ /01/ /01/2013 s.d 11/02/2013 Penandatangan peryataan mulai oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama 1. Kebijakan 2. Jenis SPP 3. Mekanisme Pelaporan 4. Pembentukan Tim Go Live Whistleblowing System Ruang Lingkup Pelaporan Ruang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti oleh Whistleblowing System adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku 2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perseroan 3. Pemerasan 4. Perbuatan curang 5. Benturan Kepentingan 6. Gratifikasi Sarana Pelaporan Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan. Laporan ini ditujukan kepada Tim Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran dan disampaikan melalui salah satu diantara cara berikut: Sarana Pelaporan Pelanggaran jasamarga@tipoffs.asia P.O Box 2332, JKP Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon dan sms, maka waktu Pelaporan secara live adalah pukul WIB s.d WIB. Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan dialihkan ke voice mail.

254 252 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Mekanisme Penerimaan Pelaporan Mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut: mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran Sarana Deloitte contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor menanyakan status tindakan atas laporannya Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Analis Deloitte menanyakan hal-hal yang relevan kepada Pelapor Analis Deloitte akan memberikan nomor referensi yang unik kepada Pelapor Deloitte investigator mereview call log, membuat laporan penyingkapan dan rekomendasi tindak lanjut Laporan dimuat dalam e-room dan sebuah Pemberitahuan akan dikirim ke semua anggota Tim Pengelolaan WBS Jasa Marga Tim Pengelolaan WBS akan menindaklanjuti dan memberikan tanggapan atas kasus tersebut kepada Deloitte Deloitte contact centre memberikan tanggapan kepada Pelapor berdasarkan nomor referensi Bagan Alur Proses Sistem Pelaporan Pelanggaran Jika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan lengkap, Tim Pelaporan Pelanggaran melakukan pemilahan data dan memutuskan apakah kasus tersebut dapat dilanjutkan ke tingkat penyelidikan. Jika keputusannya adalah cukup bukti, maka laporan tersebut akan ditingkatkan statusnya ke tahap penyelidikan. Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada pelapor. Namun apabila terbukti, Tim Pelaporan Pelanggaran akan melaporkan hasil temuannya tersebut kepada Direksi. Laporan yang berkaitan dengan jajaran manajemen di bawah Direksi disampaikan dalam bentuk surat dan ditujukan kepada Direktur Utama, sedangkan laporan-laporan yang berkaitan dengan Direksi akan ditujukan kepada Dewan Komisaris.

255 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 253 Alur Proses Sistem Pelaporan Pelanggaran Pelapor Pelapor Memenuhi Kriteria Telaah Awal oleh Tim WBS dilaporkan ke Direksi diteruskan ke fungsi terkait dilaporkan ke Komisaris Memenuhi Lanjutan Tanggapan/feedback Catatan: 1. Pelapor pelanggaran akan selalu mendapatkan feedback dan status atas laporan yang diberikan 2. Alur Pelaporan Jika yang dilaporkan karyawan dan Dewan Komisaris, laporan ditujukan kepada Tim WBS Jika yang dilaporkan anggota Tim WBS, laporan ditujukan kepada Direksi Tim WBS Penindakan sesuai dengan sistem & prosedur yang berlaku Internal Investigasi (SPI) Laporan Hasil Investigasi Putusan Direksi/ Komisaris Internal Khusus Jika yang dilaporkan Direksi, laporan ditujukan kepada Dewan Komisaris berkas ditutup Perlindungan Terhadap Pelapor Perseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan (telepon, surat, ) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor, agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, WBS juga menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap. Implementasi WBS di Tahun 2013 Selama tahun 2013, pelaporan pelanggaran yang masuk adalah sebanyak 24 laporan dan laporan yang telah ditindaklanjuti sampai dengan proses akhir sebanyak 15 laporan.

256 254 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Pengadaan Barang dan Jasa Kebijakan Perseroan dalam menerapkan Pengadaan Barang dan Jasa tertuang dalam Keputusan Direksi No. 15/ KPTS/2009 tanggal 20 Januari 2009 tentang Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahan. Kebijakan ini mengatur pengguna barang dan jasa, pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola kontrak pengadaan barang dan jasa, pengelola penyedia barang dan jasa, pengelola material, tim pengadaan, dan pejabat berwenang serta penyedia barang dan jasa sesuai dengan tugas, fungsi, hak dan kewajiban serta peran para pihak dalam proses pengadaan barang dan jasa. Etika Perseroan dalam Penyedian Barang dan Jasa Perseroan melaksanakan pengadaan barang dan jasa berdasarkan prinsipprinsip kompetitif, transparan, adil, wajar dan akuntabel. Perilaku etis yang diharapkan dalam berhubungan dengan penyedia barang dan jasa antara lain: Penentuan penyedia barang dan jasa harus didasarkan pada mutu produk, layanan purna jual, garansi, prestasi dan rekam jejak dengan mengutamakan kepentingan Perseroan. Menghormati hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian perikatan dan ketentuan perundang-undangan. Menjalin komunikasi yang terbuka selama proses pelaksanaan pengadaa hingga terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak. Melakukan evaluasi atas penyedia barang dan jasa serta memberikan tindakan tegas kepada penyedia barang dan jasa yang berperilaku tidak etis. menggunakan sistem e-tendering melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)/e-Procurement yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negoisasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan. Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara electronik dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, keadilan, tranparansi dan mencegah terjadinya intervensi. e-procurement adalah proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Tujuan Pengadaan Barang danjasa adalah untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan Perseroan dengan mempertimbangkan kualitas dan delivery time dari sumber yang tepat dengan total biaya terendah dan dilakukan melalui strategi, perencanaan, proses dan pengendalian pengadaan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku. Penerapan e-procurement Untuk mencegah timbulnya praktik KKN, selain perlu perbaikan sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa agar lebih transparan dan akuntabel, perlu pula dicari alternatif lain yang memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), terutama prinsip keterbukaan (transparency) serta prinsip keadilan (fairness). Di dalam lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN telah merilis Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Secara Elektronik (LPSE). Sesuai Keputusan Direksi No. 149/KPTS/ DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013, melalui Divisi General Affairs dibuat LPSE dengan bantuan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pengadaan secara elektronik (e-procurement) bagi Perseroan tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga meningkatkan efisiensi dengan harga dan biaya transaksi lebih murah, dan siklus pengadaan yang lebih pendek. Dengan demikian menghindari proses korupsi, serta meningkatkan Untuk mencapai sasaran utama Pengelolaan Rantai Pasokan yaitu menjamin terlaksananya kegiatan usaha serta penciptaan nilai tambah (value creation) dan peningkatan daya saing Perseroan, Perseroan mempunyai kebijakan manajemen sebagai berikut: a. Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa b. Pengelolaan kontrak Pengadaan Barang dan Jasa c. Pengelolaan Penyedia Barang dan Jasa Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, secara eksplisit menjelaskan Tata Kelola Teknologi Informasi. Dengan adanya peratuan tersebut, BUMN diwajibkan untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan dengan dukungan IT. Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta integritas, Jasa Marga terus konsisten hinga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan produktivitas kerja. Pakta Integritas Mitra Kerja Perseroan mewajibkan vendor dan mitra kerja untuk menandatangani Pakta Integritas dalam kaitannya dengan pengadaan barang dan jasa. Pakta Integritas Insan Jasa Marga Dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa Perseron juga mewajibkan insan Jasa Marga untuk menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tidak adanya benturan kepentingan dan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa.

257 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 255 Auditor Eksternal Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan telah melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 3 (tiga) periode tahun buku berturut-turut ( ). Tahun 2012 adalah periode pertama bagi KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto melakukan audit laporan keuangan Perseroan. Auditor Eksternal Perseroan Tahun Kantor Akuntan Publik Kontrak (Rp) Partner Pelaksana 2009 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan Drs. Hartono, Ak., CPA 2010 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan Drs. Hartono, Ak., CPA 2011 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan Drs. Hartono, Ak., CPA 2012 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Saptoto Agustomo 2013 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Saptoto Agustomo Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan, Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK yaitu KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Penunjukan KAP tersebut telah diputuskan dalam RUPS pada tanggal 29 April 2013 berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris Perseroan. Lingkup Audit yang dilakukan KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto mencakup audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS untuk menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik. Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2013 adalah sebesar Rp ,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN dan belum termasuk Out of Pocket Expenses (OPE). KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang ditunjuk telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Jangka waktu pelaksanaan audit terhitung sejak ditandatangani Kontrak oleh Para Pihak sampai dengan tanggal 31 Maret struktur tim auditor eksternal jasa marga tahun 2013 Penanggung Jawab Saptoto Agustomo Proses Penunjukan Auditor Eksternal Proses penunjukan Auditor Eksternal dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut: 1. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap Kantor Akuntan Publik. 2. Komite Audit melaporkan Pengadaan Jasa Kantor Akuntan Publik Tahun Buku 2013 kepada Dewan Komisaris. 3. Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi melalui surat Dewan Komisaris kepada Direksi No. DK-0066/ IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal Penetapan Kantor Akuntan Publik Dalam Rangka Audit Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 Independent Partner Amir Abadi Jusuf IT Specialist Billy Eduardo Partner Pelaksana Leknor Joni Endang Pramuwati Ketua Tim Rini Nurzianah Auditor dan Compliance Auditor Dewi Novita Sari, Rahmat, Andre Wahyudi, Ricky Edbert, Edi Riyanto Bernando Barusela, Ary Y Putra, Putri Retno, Andreas Manurung, Rizki Lukman Quality Assurance Service Dedy Sukrisnadi Tax Specialist Felix T. Purba

258 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Strategi dan kebijakan Perseroan dalam menjalankan aktivitas berkelanjutan sedapat mungkin memberikan dampak positif serta mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada aspekaspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang merupakan faktor utama dalam menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan

259 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 257 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Strategi dan Kebijakan Sebagai suatu institusi bisnis yang memiliki core business dalam membangun dan mengelola jalan tol, aktivitas Perseroan tidak terlepas dari pengelolaan bisnis yang mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang merupakan faktor utama dalam menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan. Oleh kerena itu strategi dan kebijakan Perseroan dalam menjalankan aktivitas yang berkelanjutan sedapat mungkin memberikan dampak positif serta mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada aspek-aspek tersebut. Selain itu landasan penerapan aktivitas tanggung jawab sosial juga mengacu kepada beberapa regulasi yang berlaku antara lain Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2012 tentang Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, sebagai dasar pelaksanaan Undang Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ditegaskan bahwa Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang Undang.

260 258 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 47 tahun 2012 tersebut menjadi dasar bagi Jasa Marga dalam melaksanakan aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan atau yang dalam tataran global disebut sebagai Corporate Social Responsibility ( CSR ). Menyadari hal tersebut, Perseroan berupaya untuk tetap menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple Bottom Line; People, Planet and Profit sebagai landasan aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang dijalankan. Lingkungan Hidup Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan, baik lingkungan yang berada di area Kantor Pusat maupun area operasional. Untuk itu Perseroan secara proaktif membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan dalam mengembangkan, membangun dan mengelola jalan tol, selain untuk mendukung program-program nasional yang terkait dengan lingkungan hidup. Upaya untuk meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus perbaikan utama Perseroan. Kebijakan Komitmen Perseroan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program dan kebijakan. Melalui Surat Edaran Direksi No. 18/ SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui kebijakan-kebijakan berikut ini: Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, mencakup program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang meliputi program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, program bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat, dan program yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. 1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan Perseroan. 2. Penggunaan produk-produk yang mengacu kepada eco product (produksi yang ramah lingkungan). 3. Inventarisasi jumlah pohon dalam setiap kegiatan proyek yang akan ditanam kembali. 4. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon yang harus dilakukan. Sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap perlindungan lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan nilai Perusahaan, pada tahun 2013 menandatangani pernyataan mulai penerapan sistem manajemen lingkungan di lingkungan Perseroan, dan membuat pedoman sistem manajemen lingkungan yang disahkan dalam keputusan Direksi No. 165/KPTS/2013 yang bertujuan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di sekitar usaha Perseroan, menjaga kerbersihan dan kelestarian fungsi lingkungan serta pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Daerah di bidang lingkungan hidup. pernyataan mulai penerapan sistem manajemen lingkungan

261 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 259 Pengoperasian jalan yang selaras dengan budaya masyarakat setempat. Kegiatan yang Dilakukan Dalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga tetap mengkaji aspek fisik-kimia, sosio-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari pemilihan material yang sedapat mungkin dapat didaur ulang hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi udara yang timbul akibat produk layanan. Jasa Marga terus berupaya melakukan berbagai program terkait pelestarian lingkungan hidup dan terus melakukan pengembangan sistem untuk mendukung kegiatan tersebut. Seluruh upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan membuat Jasa Marga meraih penghargaan dari Sri Kehati untuk kategori Sustainable and Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation. Aktivitas lain dari tanggung jawab terhadap lingkungan ini antara lain: 1. Pemakaian energi sinar matahari (solar cell) khususnya untuk penerangan jalan. Lebih dari titik telah menggunakan sollar cell sebagai penerangan jalan umum. 2. Pengendalian polusi, efek gas rumah kaca serta emisi udara berbahaya lainnya. 3. Penghutanan jalan tol sebagai satu upaya mitigasi perubahan dampak lingkungan. Sebanyak pohon telah ditanam pada tahun Pembersihan sampah-sampah di sepanjang koridor jalan tol. Upaya pengelolaan sampah di jalan tol sebagaimana Surat Edaran Direktur Operasi nomor : 18/SE-DIR/2011 tanggal 30 November 2011 dalam rangka menjaga kebersihan dilingkungan di sepanjang ruas jalan tol yang mencakup pengelolaan sampah akibat buangan di sekitar batas Ruang Milik Jalan Tol, pengelolaan sampah Rest Area / Tempat Istrahat, dan pengelolaan sampah di lajur jalan tol / gerbang tol / kantor gerbang tol / kantor cabang / kantor anak perusahaan 5. Penanaman pohon mangrove di sekitar Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali sebagai bentuk tanggung jawab kepada lingkungan dan untuk menjaga kelestarian di lingkungan sekitar jalan tol serta bukti nyata bahwa Perseroan mengedepankan pembangunan berbasis eco friendly. 6. Menyusun Roadmap Lingkungan Jasa Marga ( ). Berbagai kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kontribusi Jasa Marga dalam upaya menjaga kelestarian alam, yang memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan

262 260 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian mengatasi pemanasan bumi (global warming) dan perubahan iklim (climate change), dengan harapan menjadi inspirasi kepada masyarakat dan terutama karyawan untuk lebih sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Dampak Keuangan dari Kegiatan Guna mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan pengelolaan lingkungan, Perseroan secara khusus telah mengalokasikan biaya pengelolaanlingkungan. Pada tahun 2013, Perseroan telah mengeluarkan dana untuk pengelolaan lingkungan sebesar Rp 2,55 miliar. Sertifikasi di Bidang Lingkungan Sesuai dengan Visi Perseroan tahun 2017, untuk menjadi perusahaan pengembang dan operator jalan tol terkemuka di Indonesia, Perseroan harus memperhatikan juga pengendalian lingkungan, untuk itu Perseroan menargetkan melakukan sertifikasi lingkungan pada tahun Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja Tanggung jawab sosial perusahaan dari sisi ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan kerja merupakan perhatian utama. Perseroan meyakini bahwa karyawan sebagai aset utama adalah pelanggan pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemenuhan hak-haknya agar dapat berkontribusi dengan optimal dan menjaga eksistensi suatu perusahaan. Oleh sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta kompensasi dan benefit yang baik. Ketenagakerjaan Kebijakan Sebagai perusahaan jasa, Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia yang handal adalah kekuatan utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis. Jasa Marga memandang pekerja sebagai mitra dalam upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in profit), mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas (partner in production). Undang Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan seluruh kebijakan ketenagakerjaan Perseroan untuk memastikan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja. Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakankebijakan sebagai berikut: 1. Melaksanakan kepatuhan terhadap perundang undangan ketenagakerjaan. 2. Menjunjung tinggi hak-hak asasi pekerja. 3. Memberikan program peningkatan dan pelatihan kompetensi. 4. Menjunjungan kesetaraan gender dan jenjang karir. Pelaksanaan kepatuhan terhadap perundang-undangan ketenagakerjaan. 1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Hubungan antara karyawan dengan Perseroan telah terbina dengan baik. SKJM yang beranggotakan 99,92% karyawan Jasa Marga merupakan organisasi yang berhak mewakili karyawan dalam berhubungan dengan dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan. 2. Rekrutmen SDM Rekrutmen SDM Jasa Marga dilakukan melalui rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki agar tercapai efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan memfasilitasi pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan untuk mengisi kekosongan posisi di Jasa Marga. 3. Pengembangan Kompetensi Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan untuk pengembangan kompetensi soft skill dan hard skill, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi karyawan saat ini dikelola melalui pembentukan JMDC. 4. Remunerasi Karyawan Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu Jasa Marga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain manfaat pensiun dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan secara berkala dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.

263 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Program Pensiun Jasa Marga memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program Pensiun Iuran Pasti ( PPIP ) yang berlaku bagi karyawan tetap yang bekerja sebelum 1 Juli 2012; dan (ii) Program Pensiun Manfaat Pasti ( PPMP ) yang ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut setelah 1 Juli Penghargaan karyawan Secara rutin, Jasa Marga memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi dalam mendukung kegiatan operasional Perseroan, karyawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap Perseroan. Pemberian penghargaan ini untuk memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih baik di periode mendatang. 7. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perseroan dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara sukarela, meninggal dunia, dan pensiun normal. 8. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja Jasa Marga tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh karyawan. Kegiatan yang Dilakukan 1. Pemberian imbal jasa pekerjaan yang sesuai. Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan perundang undangan (UMR), sesuai kemampuan Perseroan dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Nilai persentase imbal jasa terendah yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih tinggi dari UMR yang ditentukan oleh Pemerintah setempat. 2. Pemberian kebebasan dalam berkumpul dan berserikat. Perseroan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan seperti LKS Bipartit, Jasmapala dan komunitas lainnya. 3. Penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan melalui Jasa Marga Development Center (JMDC). Sepanjang tahun 2013, JMDC telah memfasilitasi pendidikan dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan rata-rata 15,07 hari pelatihan tiap tahun menurut kategori operasional dan non operasional dengan total peserta orang. Rata-rata jam pelatihan yang difasilitasi adalah 3,06 hari/orang. 4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan kepada karyawan yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan pesangon untuk pensiunan. 5. Pemberian imbal jasa maupun promosi karyawan yang berkompeten tanpa membedakan gender maupun SARA. 6. Survey kepuasan pekerja. Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pekerja agar dapat menerima feedback langsung dari pekerja. Melalui survey ini diharapkan setiap pekerja Jasa Marga dapat menyampaikan pandangan mengenai berbagai aspek yang menentukan level kepuasan pekerja serta dapat menyampaikan saran dan masukan kepada Jasa Marga terkait hal yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan produktivitas Jasa Marga. Pada tahun 2013 hasil ERI adalah 1,97 dengan tingkat Engaged sebesar 48%. Skor tahun 2013 lebih baik dibandingkan tahun 2011 (skor ERI 1,40). Lingkungan Kerja Lingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Untuk itu, Perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan kualitas kerja karyawan. Perseroan memastikan implementasi Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. Perseroan telah membentuk Panitia Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan Perseroan. Sampai dengan saat ini Kantor Cabang, Kantor Pusat dan satu Anak Perusahaan sudah membentuk P2K3, Susunan pengurus P2K3 berasal dari unit yang bervariasi dan keterlibatan wakil dari pekerja. Peningkatan Kesejahteraan Aspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Jasa Marga agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja, sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Jasa Marga memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan asuransi kecelakaan dari kumpulan (khusus petugas operasional), santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, uang pendidikan anak, uang muka rumah, uang renovasi rumah, uang muka kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan, pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa produksi (sesuai kinerja Perseroan), serta fasilitas olahraga, kesenian, keagamaan dan rekreasi. Jasa Marga memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh karyawannya. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan potensi terbaiknya bagi Jasa Marga.

264 262 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam peningkatan kesejahteraan karyawan, pada tahun 2012, Perseroan telah melakukan revisi pengaturan terkait penggajian baik untuk karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap melalui Keputusan Direksi No. 104/KPTS/2012 tentang Perubahan Peraturan Penggajian Karyawan Tetap Berdasarkan Sistem Kinerja tanggal 29 Juni 2012 dan Keputusan Direksi No. 105/KPTS/2012 tentang Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap tanggal 29 Juni Tingkat Turnover Karyawan Untuk menjaga tingkat turnover karyawan, Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh kayawan dalam mengembangkan karir serta paket remunerasi yang kompetitif dalam bentuk manfaat dan fasilitas yang diterima oleh karyawan. Sejauh ini tingkat turnover karyawan Jasa Marga sangat kecil yang tercermin dari jumlah karyawan yang mengundurkan diri dari Perseroan. Turnover Karyawan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Serta Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek Konstruksi dan Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 tanggal 03 Agustus 2010 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka pada tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan pada tahun Dasar Pelaksanaan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dasar pelaksanaan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan Perseroan mengacu pada peraturan-peraturan sebagai berikut: a. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. b. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri Jumlah Karyawan Persentase (%) 0,02 0,02 0,04 0,02 0,04 Dampak Keuangan dari Kegiatan Ketenagakerjaan Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik ketenagakerjaan layak untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Dalam upaya untuk melaksanakan praktik ketenagakerjaan ini sepanjang tahun 2013, total biaya yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 964,12 miliar. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kebijakan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. Sejak tahun 2011 pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen Jasa Marga untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perseroan yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tanggal 30 September 2010 tentang Manual Sistem Pasal 86, bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Pasal 87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja. d. OHSAS 18001: e. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2010 tanggal 22 Juli 2010 tentang Kebijakan Mutu dan K3, Manual Mutu dan Pedoman Perbaikan Berkelanjutan di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. f. Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Manual Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek Konstruksi di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. g. Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 perihal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN:

265 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 263 Pemeriksaan kesehatan masyarakat sekitar jalan tol, salah satu Program Bina Lingkungan Jasa Marga. Pasal 36, Direksi wajib memastikan bahwa aset dan lokasi usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan perundang undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan. Pelaksanaan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tahun , disepakati Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen Perseroan yang sudah ada. Penyelenggaraan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang meliputi upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), mempertahankan kesehatan (promotif) serta pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Kegiatan yang Dilakukan Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3 selama tahun 2013 antara lain adalah: 1. Pembentukan organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan kerja. P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan karyawan untuk mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan penerangan efektif pada para pekerja.

266 264 Identitas Perseroan Organisasi P2K3 perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ketua Direktur Utama Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Sekretaris VP Divisi Risk & Quality Management Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian 2. Peningkatan Kompetensi Personil K3. Anggota 1. Seluruh VP 2. Kepala Cabang 3. Pimpro Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman, perlu didukung oleh personil yang memahami mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Jasa Marga berkomitmen memiliki Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam unit kerjanya. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang Keselamatan Kerja. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki kewenangan untuk memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan, meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan keputusan penunjukannya, memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja. Guna memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan pelatihan Ahli Muda K3 Umum, Ahli K3 Konstruksi dan Safety Officer Pelaksanaan pelatihan Ahli K3 Umum (13 orang) dan Ahli K3 konstruksi (14 orang) dan Safety Officer (27 orang) pada Unit Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan. jumlah karyawan pada Perseroan yang memiliki Kompetensi K3 di kantor pusat, cabang, Proyek dan Anak Perusahaan No. Keterangan Kantor Pusat dan Cabang Proyek dan Anak Perusahaan 1. Ahli K3 Umum Ahli K3 Konstruksi Safety Officer Hiperkes 1 TOTAL Persebaran karyawan dengan kompetensi K3: No. Unit/ Cabang/ Anak Perusahaan Ahli K3 Umum Ahli K3 Konstruksi Safety officer 1 Kantor pusat 2 Jagorawi x 3 Cawang Tomang Cengkareng x 4 Jakarta Cikampek X x 5 Jakarta Tangerang x 6 Purbaleunyi x x 7 Semarang x x x 8 Palikanci x x 9 Surabaya Gempol x x x 10 Belmera x x x 11 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta x Keterangan: : ada x : belum ada Hiperkes

267 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 265 Penerapan SMK 3 pada konstruksi pembangunan jalan tol baru. 3. Sosialisasi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Peraturan-peraturan tersebut mewajibkan penggunaan sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3 sebelum memulai kegiatan operasional keseharian. 4. Sertifikasi OHSAS : 2007 dan Sertifikasi SMK3. Dalam rangka implementasi SMK3 di Perseroan sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012, perlu dibuktikan dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yaitu dengan melakukan audit. Sampai saat ini Audit Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang telah dilaksanakan di 9 Cabang, 1 (satu) Anak Perusahaan. Diantara Anak Perusahaan Jasa Marga, baru PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang melaksanakan Audit SMK3 berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/ MEN/1996 dan memperoleh bendera emas. Sementara itu, hasil Audit OHSAS 18001:2007 yang dilakukan oleh PT SGS menunjukkan bahwa temuan/corrective Action Request (CAR) di Cabang yang paling banyak muncul adalah pada bidang P2K3/MR, diantaranya mengenai tugas dan tanggung jawab P2K3 yang belum sepenuhnya dilaksanakan, kompetensi anggota P2K3 belum memadai dan kurangnya komunikasi mengenai K3 kepada karyawan dan mitra kerja. Bersama konsultan dari PT SUCOFINDO telah dilakukan Diagnostic Assesment Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap beberapa Cabang serta Kantor Pusat untuk mengukur sejauh mana implementasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja telah dilakukan. Hasil yang dicapai rata-rata adalah 70% dari minimal target yang harus dipenuhi yaitu 85% sebagai penerapan memuaskan berdasarkan ketentuan penilaian hasil audit SMK3 yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan K3 a. Evaluasi Kasus Kecelakaan Kerja di Cabang Cawang- Tomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi.

268 266 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian b. Evaluasi Pelaksanaan K3 cabang-cabang selama tahun 2013 c. Inspeksi Risiko K3 ke Jasamarga Bali Tol. d. Mengumpulkan dan mengevaluasi data kecelakaan kerja dari semua cabang 6. Diagnostic assessment dan audit SMK3 dan OHSAS 18001:2007 Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka pada tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan pada tahun Untuk itu Jasa Marga melakukan kegiatan Diagnostic Assessmet sebelum melakukan review kebijakan dan manual sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), hal ini bertujuan untuk melihat gap implementasi K3 yang ada di Jasa Marga agar dapat segera diperbaiki sehingga target penerapan dan sertifikasi SMK3 pada tahun 2014 dapat tercapai. 7. Menambah bekal mengembangkan manajemen lingkungan Perseroan dengan mengikut sertakan karyawan ke pelatihan pemahaman dan implementasi sistem manajemen lingkungan dan audit & asesmen lingkungan jalan raya dan tol. 8. Sarana dan keselamatan kerja Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja, Perseroan melengkapi para karyawan operasional dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa Rompi K3, Ear Plug, Respirator, Kaca Mata, Topi K3, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Helm, Jas Hujan dan Body Harnes sesuai tabel berikut: 9. Program kesehatan a. pencegahan (preventif), Vaksinasi untuk kepentingan pencegahan penyakit bagi anak kandung karyawan dapat dilakukan vaksinasi dasar Uji Kesehatan Berkala (UKB) setiap 1 tahun sekali dalam rangka menditeksi dini suatu penyakit karyawan Pemberian Gizi Kerja kepada karyawan yang terkena rotasi kerja shift berupa Susu untuk meningkatkan daya tahan tubuh karyawan Penyemprotan dan Pengasapan jentik-jentik nyamuk untuk mencegah penyebaran demam berdarah Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan & keluarga karyawan untuk mengikuti program Keluarga Berencana. Perseroan melakukan pemeriksaan pap smear 1 (satu) tahun sekali untuk menditeksi dini penyakit kanker mulut rahim terhadap karyawan dan atau istri karyawan b. pengobatan (kuratif), Penggantian Biaya sebesar 80% untuk biaya Rawat jalan dapat dilakukan oleh karyawan dan keluarga karyawan ke dokter, atau bidan berpraktek di rumah sakit, klinik, atau tempat praktek lainnya Karyawan & Kel Karyawan yang menjalani rawat inap di rumah sakit dapat langsung ke rumah sakit dengan kelas perawatan I untuk Gol 1 s.d V dan untuk kelas perawatan II untuk Gol VI s.d VIII. Pemeriksaan Kehamilan dan Bantuan Persalinan dalam 1 kali proses kehamilan yang ditanggung perusahaan sebanyak-banyaknya 9 kali. Perusahaan memberikan Penunjang Diagnostik berupa USG sebanyak-banyaknya 2 kali kecuali ada kelainan kandungan atas rekomendasi dokter spesialis Pemeliharaan dan pengobatan perawatan Perawatan Gigi penggantian biayanya sebesar 80% c. mempertahankan kesehatan (promotif) perusahaan mengadakan ceramah-ceramah yang berkaitan Kelengkapan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Bidang Operasional Rompi K3 Ear Plug Respirator Kaca Mata Topi K3 Sepatu Safety Sarung Tangan Helm Jas Hujan Body Harnes Pengumpulan Tol v v v Petugas Yan lalin v v v v v v v v rescue v v v v v v v v Ambulans v v v v v v v Petugas Inspeksi v v v v v v v v v v

269 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 267 kesehatan secara periodik (Ceramah kesehatan dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh kantor pusat dan kantor cabang), dalam rangka membudayakan cara hidup sehat perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan olah raga (dilakukan Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) setiap hari jumát dan kegiatan olah raga lainnya) untuk meningkatkan stamina dan kesehatan para karyawan d. pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Pembuatan dan pemasangan gigi palsu atas indikasi medis hanya berlaku bagi karyawan yang memiliki masa kerja minimal 3 tahun, maksimal dalam 1 tahun 3 (tiga) gigi palsu. Pemeriksaan mata dan pembelian kaca mata bagi karyawan atas rekomendasi dokter, diberikan hanya kepada karyawan yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun hanya untuk 1 x dalam 2 tahun. Alat bantu diberikan kepada karyawan yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun dan diberikan dalam jangka waktu 3 tahun sekali. Tingkat kecelakaan kerja Semua bentuk kepatuhan pelaksanaan K3 Perseroan ditujukan untuk meminimalisasi situasi yang dapat memicu kecelakaan kerja. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa kecelakaan dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan hal yang mudah untuk mengeliminasi kecelakaan (zero fatality). Di Tempat Kerja Hubungan Kerja Jumlah Tahun LR LB MD LR LB MD Keterangan : Luka Ringan (LR); Luka Berat (LB); Meninggal Dunia (MD) Catatan : Korban kecelakaan termasuk petugas Outsourcing (Pul Tol, satpam, hansip, driver, THL dan lainnya) Pencapaian Bidang K3 Piagam Penghargaan zero accident K3 untuk Cabang Palikanci dan Surabaya-Gempol yang diperoleh dari Disnaker tingkat Kabupaten Cirebon dan Propinsi Jawa Timur. Sertifikasi Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sejalan dengan salah satu misi Perseroan untuk melaksakan kegiatan usaha berdasarkan kepada penerapan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar dan konsisten. Wujud perhatian Perseroan ini terealisasi dengan didapatkannya sertifikasi standarisasi internasional OHSAS : 2007 Occupational Health & Safety Assessment Series yang terintegrasi dengan ISO 9001 untuk semua cabang dimulai dari tahun 2010 sampai dengan sekarang. Dampak Keuangan dari Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik K3 untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Upaya untuk melaksanakan praktik K3 ini, sepanjang tahun 2013, total investasi yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 59,89 miliar. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Sebagai operator jalan tol dan Badan Usaha Milik Negara, kontribusi Jasa Marga kepada masyarakat diantaranya dilaksanakan melalui Unit Community Development Program. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, serta Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-08/MBU/2013 tangal 10 September Tujuan pelaksanaan program ini adalah membangun hubungan harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Dengan mempertimbangkan keselarasan dengan potensi lingkungan masyarakat dimana program dilaksanakan, pelaksanaan program mengacu pada Keputusan Direksi No. 230/KPTS/2007 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Penghargaan zero accident.

270 268 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Jenis Program Sepanjang tahun 2013 Jasa Marga melakukan berbagai kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan meliputi monitoring dana pinjaman bergulir yang telah disalurkan pada tahun-tahun sebelumnya. Program Bina Lingkungan meliputi pemberian bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana, pelestarian alam, sarana ibadah serta bantuan bencana alam dan program sosial kemasyarakatan dalam pengentasan kemiskinan. Program Kemitraan Program Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan dimulai sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur Keuangan. Kegiatan Program Kemitraan yaitu: Pinjaman modal kerja yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar operasional perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan maksimal Rp. 200 juta diluar tanah dan bangunan; 2. Memiliki omset setinggi-tingginya sebesar Rp 1 miliar setahunnya. Pembinaan Usaha yaitu berupa pelatihan dan pameran bagi mitra binaan dengan kategori lancar. Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha sehingga pengusaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Dengan berkembangnya pengusaha kecil yang dibina oleh Perseroan diharapkan dapat memberikan efek berupa peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara Perseroan dengan usaha kecil yang berada di lingkungan operasional Perseroan. Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari BUMN yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah operasional perusahaan. Sesuai dengan Surat Kementerian Negara BUMN Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN No. S-92/ D5.MBU/2013, April tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih dan tidak menyalurkan Pinjaman Kemitraan baru. Sumber dana baik Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan menggunakan saldo dana yang ada. Dampak Keuangan dari Kegiatan Sejak pertama kali Program PKBL dilaksanakan tahun 1992, sampai dengan tahun 2013, Jasa Marga secara akumulasi telah menyalurkan pinjaman modal kerja sebesar Rp ,- dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak Mitra Binaan. Dana Pembinaan Usaha berupa Pelatihan dan Pameran sejak tahun 1992 sampai dengan 2013 secara akumulasi adalah sebesar Rp Dana yang disalurkan untuk pembinaan usaha (pelatihan dan pameran) untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp yang terdiri dari dana pelatihan dan promosi yaitu untuk pembayaran saldo pelatihan di tahun 2012 dan pameran di Triwulan Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/ MBU/2013 tanggal 01 Mei 2013 dan PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013, Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah operasional Perseroan. Bentuk kegiatan Program Bina Lingkungan Jasa Marga difokuskan pada beberapa aspek, antara lain: 1. Bantuan korban bencana alam. 2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan. 3. Bantuan peningkatan kesehatan. 4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum. 5. Bantuan sarana ibadah. 6. Bantuan pelestarian alam. 7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Tahun 2013, Program Bina lingkungan yang disalurkan adalah sebesar Rp ,- dengan uraian sebagai berikut: 1. Bantuan Korban Bencana Alam sebesar Rp ,- berupa bantuan sembako, perahu karet, genset dan peralatan sekolah untuk korban banjir di lingkungan Kantor Pusat, daerah Kampung Melayu, Cabang Jakarta-Cikampek, Jakarta- Tangerang dan Purbaleunyi. 2. Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan sebesar Rp ,- berupa pengadaan peralatan sekolah, bola kaki, futsal, basket, komputer, tas sekolah pemberian, perbaikan sarana dan prasarana belajar, serta gerakan Direksi mengajar di SMAN 1 Kuta Selatan Badung Bali, SMA Plus Negeri XVII Palembang, SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung, SMA Negeri I Semarang dan SMA di Medan dengan memberikan bantuan berupa peralatan band, wireless, handycam, Laptop dan TV LCD.

271 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Bantuan Peningkatan Kesehatan sebesar Rp ,- berupa pengobatan gratis, sunatan masal bagi anak yang tidak mampu yang pelaksanaannya pada saat libur sekolah serta pemberian ta jil di gerbang yang pelaksanaannya diadakan serempak di seluruh Cabang. 4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum sebesar Rp ,- berupa pembuatan marka zona selamat sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh cabang dan Anak Perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta; pengaspalan jalan dan perbaikan saluran yang dilakukan di Kecamatan Gunung Putri dan Kelurahan Kampung Rambutan; Pembuatan alat Tempat Pembuangan Sampah yang bekerja sama dengan Universitas Diponegoro; pembuatan sumber air bersih dan perbaikan jalan yang terletak di Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Bandung Barat; serta pembuatan gudang kompos dan bak sampah, MCK dan sumur bor jalan lingkar; pembangunan jembatan, penataan lingkungan RW, peninggian jalan, pembuatan talud dan pos kamling serta pembuatan jalan sisi. 5. Bantuan Sarana Ibadah sebesar Rp ,- berupa perbaikan sarana ibadah dan sumbangan peralatan sarana ibadah serta pengadaan marmer untuk lantai, dinding dan tangga untuk Mesjid Cisadane Bogor. 6. Bantuan Pelestarian Alam sebesar Rp ,- berupa penanaman pohon buah produksi yang dilaksanakan di seluruh cabang serta pembibitan dan penanaman mangrove yang dilaksanakan di Tanjung Benoa Bali. 7. Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp ,- berupa pembagian sembako yang dilaksanakan di wilayah operasional Cabang Jagorawi, Cawang-Tomang-Cengkareng dan Belmera berupa pembagian sembako. Realisasi komitmen ini dilakukan dengan langkah-langkah strategis sebagai berikut: 1. Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi antrian di gerbang-gerbang tol. 2. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan. 3. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional. Kebijakan Sebagai wujud tanggung jawab penerapan GCG kepada pelanggan dan masyarakat dan sejalan dengan misi kami untuk memberikan layanan yang ancar aman dan nyaman, kami terus menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi kelangsungan bisnis Perseroan di samping memastikan kualitas yang sesuai dengan standar. Industri jalan tol di Indonesia mempunyai Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Untuk memenuhi peraturan ini dan komitmen kami kepada pengguna jalan tol Direks Perseroan membuat Surat Edaran No. 17/SE-DIR/2006 tanggal 29 Juli 2006 tentang Pedoman Pengukuran Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dan Kebijakan Direksi No. 111/KPTS/2011 tanggal 24 Juni 2011 tentang Pedoman Pelayanan Ekselen di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kepada Konsumen Jasa Marga memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi tanggung jawab kepada konsumen atau pelanggan. Bagi Jasa Marga, pelanggan dalam hal ini pemakai jalan tol merupakan partner dalam mengembangkan usaha di masa depan. Karena itu Jasa Marga menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Jasa Marga berkomitmen untuk mengimplementasikan programprogram kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan pentingnya pelayanan prima atau Service Excellence dengan prioritas utama pada aspek keselamatan pekerja, area kerja, perlengkapan dan lingkungan. Jenis Program Beberapa cara telah dilakukan dan disempurnakan pada tahun 2013, tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan jaminan perlindungan konsumen melalui jalan tol yang lancar aman dan nyaman. Sebagaimana telah disebutkan di atas, Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Salah satu poin penting dalam evaluasi SPM BPJT adalah indikator marka jalan, penerangan jalan umum wilayah perkotaan, serta pagar rumija yang merupakan jenis-jenis informasi yang menjadi persyaratan produk layanan jalan tol. Evaluasi dan penilaian

272 270 Identitas Perseroan Profil Perseroan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Human Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 SPM BPJT menunjukkan hasil bahwa jalan tol Perseroan telah memenuhi standar penyediaan informasi produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan. Peningkatan kualitas dari produk layanan ini terus ditingkatkan dengan target melebihi standar peraturan yang berlaku (beyond the standard). Dalam rangka senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol sebagai pelanggan Perseroan, selain juga untuk pemenuhan SPM, Perseroan selama tahun 2013 diantaranya melakukan hal-hal sebagai berikut: Strategi pelayanan dan aplikasi di Jalan tol Strategi Pelayanan Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi antrian di gerbang-gerbang tol. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan. Aplikasi 1. Penerapan Hijau Hijau Hijau pada gerbang tol padat. 2. Penerapan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) pada gerbang tol yang padat. 3. e-toll Card. 4. e-toll Pass. 1. Penerapan sistem contra flow. 2. Penyediaan sarana teknologi operasional (CCTV, VMS, RTMS, Fiber Optic). 3. Diversifikasi penyampaian informasi (Jasa Marga Traffic Information Center). 4. Implementasi teknologi komunikasi (aplikasi mobile, live streaming CCTV, website, twitter. Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional serta meningkatkan kapasitas jalan tol. 1. Pemasangan PJU tenaga surya. 2. Optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan kapasitas gerbang tol. 3. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan periodik jalan tol (scrapping filling overlay). 4. Penambahan lajur. Perlindungan terhadap konsumen Sebagai sarana penyediaan informasi produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan, Jasa Marga memiliki pusat informasi, yakni Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) yang merupakan media komunikasi bagi para pemakai jalan tol. JMTIC akan mencatat dan menindaklanjuti pertanyaan dan keluhan pemakai jalan. Akses JMTIC dapat dijangkau melalui beberapa jalur komunikasi, yaitu: Call center JMTIC Website Aplikasi mobile melalui m.jasamargalive.com. TINDAK LANJUT PENGADUAN KONSUMEN Pelanggan (Pengguna Jalan) Management Representative Customer Services Officer Keluhan/Pengaduan Saran Beri Informasi Minta Bantuan Minta Informasi Saran CCTV, LAN TV, RTMS

273 Menuju Pertumbuhan Berikutnya 271 Peningkatan kemampuan petugas operasional melalui pelatihan simulasi penanganan kendaraan besar yang mengalami gangguan. Dampak Keuangan dari Kegiatan Nilai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan tanggung jawab kepada konsumen selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 37,71 miliar. Akses terhadap Informasi dan Data Perseroan Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Jasa Marga juga senantiasa melakukan pelaporan terhadap informasi dan fakta material kepada otoritas pasar modal baik melalui surat kepada Bapepam-LK maupun secara electronik reporting kepada Bursa Efek Indonesia. Jasa Marga juga secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press release dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dan publikasi tersebut dapat diunduh melalui website Jasa Marga. Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pada pemangku kepentingan (stakeholder), Perseroan senantiasa melakukan pembaharuan (updating) sarana dan prasarana penunjang penyampaian informasi. Selain itu, Perseroan juga terus berupaya memperkuat platform teknologi informasi untuk menjaga dan meningkatkan kehandalan dalam penyediaan informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran melalui website Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perusahaan, masyarakat umum dan investor dapat menghubungi Corporate Secretary (David Wijayatno), Investor Relations Department (Rudi Kurniadi), Tel. (62-21) , , Fax. (62-21) ,

274 atas Laporan Tahunan 2013 Surat Pernyataan Anggota Tentang Atas PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Februari 2014 Dewan KomisariS Agoes Widjanarko Komisaris Utama Ibnu Purna Komisaris Akhmad Syakhroza Komisaris Joyo Winoto Komisaris Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen Irjen. PolISI (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen

275 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Tahunan 2013 Direksi Adityawarman Direktur Utama Hasanudin Direktur Operasi Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Muh Najib Fauzan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum

276 274 Daftar Istilah Identitas Perseroan Profil Perseroan Istilah/Singkatan Keterangan Transformasi Jasa Marga Ikhtisar 2013 Laporan Analisa dan Pembahasan Pengembangan Proyek Baru Pengelolaan Capital Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2013 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian JMTIC GTO e-toll Card e-toll Pass OBU KTME VMS SPM RTMS SFO V/C ratio PJU Jasa Marga Traffic Information Center. Layanan call center Jasa Marga yang memberikan informasi mengenai kondisi jalan tol Jasa Marga kepada pemakai jalan serta media untuk menerima saran/keluhan dari pemakai jalan. Gardu Tol Otomatis. Gardu tol dengan proses pelayanan transaksi secara swalayan dengan menggunakan peralatan tol. Kartu yang digunakan untuk transaksi pembayaran tol secara elektronik. Sistem transaksi tanpa henti pada GTO, dengan menggunakan e-toll Card yang dipasang pada OBU. On Board Unit. Alat penunjang transaksi tanpa henti yang terpasang di kendaraan yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara transceiver dan kartu pembayaran elektronik (e-toll Card). Kartu Tanda Masuk Elektronik. Tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang dalam pengoperasiannya menggunakan chip, berfungsi untuk menyimpan identitas kendaraan berupa golongan kendaraan dan asal gerbang yang dilakukan secara elektronik oleh peralatan tol. Variable Message Sign. Papan rambu elektronik yang menampilkan informasi mengenai kondisi lalu lintas jalan tol. Standar Pelayanan Minimal. Ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol. Remote Traffic Microwave Sensor. Sensor yang dipasang di jalan tol untuk mendeteksi kecepatan kendaraan yang melewati jalan tol. Scrapping Filling Overlay. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga aspal jalan tol tetap pada kondisi baik. Volume/Capacity Ratio. Rasio yang digunakan untuk mengukur kepadatan kendaraan di jalan tol. Penerangan Jalan Umum. Lampu yang dipasang pada sisi jalan tol untuk menerangi jalan tol.

277 Leading Up to The Next Growth 275 Laporan Keuangan Konsolidasian

278 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012 d1/february 17, 2014 Paraf/Sign:

279 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Directors Statement Letter Independent Auditor s Report Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements d1/february 17, 2014 Paraf/Sign: Paraf/Sign:

280

281

282

283 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1 Januari/ January Desember/ Catatan/ * December 2011 Notes Rp Rp Rp ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.p, 2.s, 3 3,514,061,335 4,302,382,487 3,764,008,591 Cash and Cash Equivalents Investasi Jangka Pendek 2.d, 2.s, 4 6,627,910 7,821,744 38,787,728 Short Term Investments Piutang Lain-lain - Lancar 2.d, 2.s, 5 177,197,911 50,267,652 70,431,914 Other Receivables - Current Biaya Dibayar di Muka 2.g, 6 47,356, ,529, ,985,146 Prepaid Expenses Pajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 1,100,643 1,291,131 3,965,464 Prepaid Taxes Total Aset Lancar 3,746,344,739 4,517,292,480 3,979,178,843 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Piutang Lain-lain - Tidak Lancar 2.d, 2.s, 5 19,750,666 13,824,674 17,561,679 Other Receivables - Non Current Dana Ditetapkan Penggunaannya 2.d, 2.s, 8 459,315, ,044,677 45,200,244 Appropriated Funds Investasi pada Entitas Asosiasi 2.d, 2.j, 9 192,095, ,745, ,921,819 Investment in Associates Aset Keuangan Lainnya 2.d, ,607, ,607, ,797,944 Other Financial Assets Aset Tetap - Bersih 2.h, ,028, ,506, ,098,595 Property and Equipment - Net Aset Takberwujud Intangible Assets Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih 2.k, 12 22,300,271,393 18,547,705,598 15,571,088,046 Toll Road Concession Rights - Net Lainnya ,118, ,097, ,190,107 Others Goodwill 2.t, 13 41,848,567 41,848,567 41,848,567 Goodwill Aset Lain-lain ,965, ,878, ,004,723 Other Assets Total Aset Tidak Lancar 24,620,000,589 20,236,258,961 16,936,711,724 Total Non Current Assets TOTAL ASET 28,366,345,328 24,753,551,441 20,915,890,567 TOTAL ASSETS *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements d1/february 19, paraf/sign:

284 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1 Januari/ January Desember/ Catatan/ * December 2011 Notes Rp Rp Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang Usaha 2.d, 2.s, Accounts Payable Utang Kontraktor 2.d, 2.s, Contractors Payable Utang Pajak 2.q, 7.b Taxes Payable Utang Lain-lain 2.d, 2.s, Other Payables Beban Akrual 2.s, Accrued Expenses Liabilitas Jangka Panjang yang Current Portion of Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Long - Term Liabilities Utang Bank 2.d, 2.s, Bank Loans Utang Obligasi 2.d, 2.m, Bonds Payable Utang Bantuan Pemerintah 2.d, 2.s, Loan from Government Liabilitas Kerjasama Operasi 2.d, Joint Operation Liabilities Liabilitas Pembebasan Tanah 2.d, 2.s, Land Acquisition Liabilities Utang Sewa Pembiayaan 2.d, 2.i, Capital Lease Payable Provisi Pelapisan Jalan Tol 2.l, Provision for Overlay Total Liabilitas Jangka Pendek Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES Pendapatan Diterima di Muka Unearned Revenues Liabilitas Pajak Tangguhan 2.q, 7.c Deferred Tax Liabilities Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Long Term Liabilities - Net of Tempo Dalam Satu Tahun Current Portion Utang Bank 2.d, 2.s, Bank Loans Utang Obligasi 2.d, 2.m, Bonds Payable Utang Bantuan Pemerintah 2.d, 2.s, Loans from Government Liabilitas Kerjasama Operasi 2.d, Joint Operation Liabilities Liabilitas Pembebasan Tanah 2.d, 2.s, Land Acquisition Liabilities Utang Sewa Pembiayaan 2.d, 2.i, Capital Lease Payable Provisi Pelapisan Jalan Tol 2.l, Provision for Overlay Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 45.i, 46.a Other Long Term Liabilities Liabilitas Imbalan Kerja 2.r, Employee Benefits Liabilities Total Liabilitas Jangka Panjang Total Non Current Liabilities Total Liabilitas Total Liabilities *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements d1/february 19, paraf/sign:

285 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1 Januari/ January Desember/ Catatan/ * December 2011 Notes Rp Rp Rp EKUITAS EQUITY Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to kepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity Modal Saham Share Capital Modal Dasar Authorized of 19,040,000,000 saham - nilai nominal Rp 500 shares -par value of Rp. 500 (Rupiah penuh) per saham, (full Rupiah) per share, issued Modal ditempatkan dan disetor and fully paid up capital of saham terdiri dari 6,800,000,000 shares 1 Saham Seri A Dwiwarna comprising 1 Series A Dwiwama dan saham share and 6,799,999,999 Seri B 28 3,400,000,000 3,400,000,000 3,400,000,000 shares series B Tambahan Modal Disetor 29 2,453,890,100 2,453,890,100 2,335,525,034 Additional Paid in Capital Keuntungan yang Belum Direalisasi Unrealized Gain on dari Efek Tersedia untuk Dijual 2.d, 4 2,098,260 3,292,095 2,758,079 Securities Available for Sale Saldo Laba Retained Earnings Ditentukan Penggunaannya Appropriated Cadangan Wajib 125,000, ,000,000 75,000,000 Mandatory Reserves Cadangan Umum 2,876,455,967 1,940,201,829 1,188,313,887 General Reserves Belum Ditentukan Penggunaannya 447,989, ,763, ,135,075 Unappropriated Modal Saham Diperoleh Kembali 2.x, (12,261,750) Treasury Stocks Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable to kepada Pemilik Entitas Induk 9,305,434,181 8,611,147,361 7,440,470,325 Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali 2.u, 31 1,561,545,859 1,176,638, ,039,330 Non-Controlling Interests Total Ekuitas 10,866,980,040 9,787,785,568 8,360,509,655 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 28,366,345,328 24,753,551,441 20,915,890,567 EQUITY *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements d1/february 19, paraf/sign:

286 PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes Rp Rp PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES Pendapatan Tol 2.o, 32 5,825,932,269 5,581,752,793 Toll Revenues Pendapatan Konstruksi 2.o, 33 3,960,538,543 3,344,997,734 Construction Revenues Pendapatan Usaha Lainnya 2.o, ,196, ,468,547 Others Operating Revenues Total Pendapatan Usaha 10,294,667,635 9,070,219,074 Total Operating Revenues Penghasilan Lain-lain 2.o, ,728, ,171,550 Others Income Beban Pengumpulan Tol 2.o, 36 (872,702,807) (705,621,185) Toll Collection Expenses Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 2.o, 37 (481,739,923) (276,506,441) Toll Road Service Expenses Beban Pemeliharaan Jalan Tol 2.o, 38 (1,143,307,645) (882,245,033) Toll Road Maintenance Expenses Beban Kerjasama Operasi 2.o, 39 (308,000,582) (285,225,065) Joint Operations Expenses Beban Konstruksi 2.o, 33 (3,914,452,489) (3,310,946,174) Constructions Expenses Beban Umum dan Administrasi 2.o, 40 (1,087,820,721) (974,916,052) General and Administrative Expenses Beban Lain-lain 2.o, 41 (78,195,152) (59,694,757) Other Expenses (7,631,490,493) (6,094,983,157) LABA USAHA 2,663,177,142 2,975,235,917 OPERATING INCOME Biaya Keuangan 42 (944,219,190) (916,145,910) Finance Charges Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi (4,302,810) (3,833,305) Net Income (Loss) of Associates (948,522,000) (919,979,215) LABA SEBELUM PAJAK 1,714,655,142 2,055,256,702 INCOME BEFORE TAXES Beban Pajak 2.q, 7.c (476,834,608) (519,444,502) Tax Expenses LABA TAHUN BERJALAN 1,237,820,534 1,535,812,200 INCOME OF THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Keuntungan (Kerugian) yang Belum Unrealized Gain (Loss) on Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual 2.d, 4 (1,193,835) 534,016 Securities Available for Sale TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 1,236,626,699 1,536,346,216 FOR THE YEAR Laba Tahun Berjalan yang Dapat Income for the Year Diatribusikan kepada: Attributable to: Pemilik Entitas Induk 1,336,316,735 1,602,090,230 Owner of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali (98,496,201) (66,278,030) Non Controlling Interest 1,237,820,534 1,535,812,200 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income yang Dapat Diatribusikan kepada: For the Year Attributable to: Pemilik Entitas Induk 1,335,122,900 1,602,624,246 Owner of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali (98,496,201) (66,278,030) Non Controlling Interest 1,236,626,699 1,536,346,216 Laba Per Saham (Rupiah penuh) 2.w, Earnings Per Share (full Rupiah) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements d1/february 19, paraf/sign:

287

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth 2014 LAPORAN TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth 2014 LAPORAN TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK Pengelolaan Tata Kelola Human Capital Perusahaan 2014 LAPORAN TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2014 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Konektivitas

Lebih terperinci

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth LAPORAN TAHUNAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Konektivitas. untuk Mewujudkan Pertumbuhan. Connectivity for Driving Growth LAPORAN TAHUNAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pengelolaan Tata Kelola Human Capital Perusahaan 2014 LAPORAN TAHUNAN PT Jasa Marga (Persero) Tbk Sosial Perusahaan Atas Laporan Tahunan 2014 Daftar Istilah Laporan Keuangan Konsolidasian Konektivitas

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*) ANNUAL REPORT AWARD 2014*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*) ANNUAL REPORT AWARD 2013*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD ) ANNUAL REPORT AWARD 2015 + ) Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20... OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2015 KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5710). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT SOLO NGAWI JAYA OLEH PT JASA MARGA (PERSERO) TBK LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*) ANNUAL REPORT AWARD 2016*) Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

2016 Laporan. Tahunan

2016 Laporan. Tahunan Tahunan AKSELERASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Profil Jasa Ikhtisar Saham JSMR dan Obligasi Analisa dan akselerasi Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun di kisaran 5% dan tumbuh

Lebih terperinci

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016 SUSTAINABLE PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET Tbk DAFTAR ISI 8 10 14 18 20 22 23 26 30 34 35 36 38 40 42 42 43 44 44 45 46 50 56 58 60 63 63 64 65 68 68 70 72 72

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA 73111 Tep. (0536) 32225602 Email : bpk@bp-kalteng.com BANK KALTENG PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR PRODUKTIF Selama Tahun 2015 PT. Bank

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor VIII.G.2 LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini dikembangkan untuk memahami kelembagaan PT. Trans Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk pembangunan Jalan Tol Semarang

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA 1. KETENTUAN UMUM a. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1) Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-614/BL/2011 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.307, 2016 KEUANGAN OJK. PT. Peleburan. Penggabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5997). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT 28 November 2013 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 1 A.1. Latar Belakang Penyusunan... 1 A.2. Tujuan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-521/BL/2010 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH PERATURAN NOMOR IX.C.13: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Umum a. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12 tentang Pedoman

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Jakarta, Maret 2016 1 Agenda Latar Belakang dan Tujuan Sistematika Peraturan Pengaturan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) Tujuan Komite Audit PT. Bank Central Asia, Tbk dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 45) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/SEOJK.04/2016

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/SEOJK.04/2016 SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/SEOJK.04/2016 Materi dan Penjelasan I. Ketentuan Umum a. Laporan Tahunan paling sedikit memuat informasi mengenai: 1) Ikhtisar data keuangan penting 8-10 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALSINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk Halaman 1 dari 80 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan Jalan Tol merupakan amanah bangsa Indonesia

Lebih terperinci

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 Daftar Isi I. Pendahuluan... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 II. Komposisi dan Struktur, Persyaratan Keanggotaan dan Masa kerja... 4 A.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996, Tanggal 17 Januari 1996 Suatu Pernyataan Pendaftaran

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci