FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
|
|
- Ade Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SERAT ALAM Oleh : Susinggih Wijana & Ika Atsari Dewi Jurusan Teknologi Industri Pertanian FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1
2 DEFINISI KAYU Serat adalah senyawa selulosa, merupakan senyawa polisakarida dari monomer glukosa yang berikatan dengan Kayu adalah untaian serat yang direkatkan oleh senyawa lignin sehingga berbentuk memanjang dan kokoh. 2
3 Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Batang pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke luar adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa dianggap sebagai "mata". 3
4 DEFINISI SERAT Serat adalah suatu jenis bahan berupa potonganpotongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis. Sumber : potensi-serat-alam.html Sumber : 2/02/29/serat-tekstil-aubrietia ktm-2011-kelompok-3/ Sumber : m/blog/fabric/appareltextiles/polyester-fabric-yayor-nay/ 4
5 KLASIFIKASI SERAT ALAM Tumbuhan (Selulosa) Hewan (Protein) Mineral -Kapas - Biri-biri - Asbes -Jute - Kelinci -Kenaf - Ulat Sutera -Rami - Sabut kelapa - Kayu 5
6 NILAI GUNA SERAT ALAM : Menguntungkan dari sisi lingkungan Syarat: Nilai guna sama tetapi biaya produksi lebih rendah Nilai guna lebih tinggi tetapi biaya sama KELEMAHAN SERAT ALAM : Kandungan air tinggi dapat dihilangkan dengan biaya tambahan meningkatkan biaya total produksi Diameter dan panjang serat bervariasi 6
7 TEKNOLOGI KOMERSIAL Penggunaan serat alam dalam bidang otomotif (Daimler Chrysler.co ) PLA (poly lactic acid) produk turunan jagung digunakan: Dow Cargill biodegradable plastic Ford Atap dan alas mobil Toyota PLA + Kenaf untuk interior 7
8 COMERCIAL DEVELOPMENT Microcrystalline keratin protein fiber (schmidt USA) Keratin fiber nonwoven for erosion control (George USA) Keratin fiber for nanofilrattion (Misra, USA) Bamboo fiber reinforced Plastic (Yamaguci, JPN) Regenerate Celulose Reinforced Plastic (Netravali, USA) 8
9 RECENT RESEARCH ADVANCE Spider fiber by biomimicry (turner, Canada) Engineering properties of spider fiber (Ko, USA) Nanoparticel reinforced plastic (Fisher, NL) Chitosan and albinate fibers for medical use (Struszczyk, Poland) Chitosan biopolymer-silica hybrid aerogel (Risen, USA) 9
10 A. SERAT TUMBUHAN Biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Selulosa merupakan isomer β-glukan dari pati, dan bersifat tidak larut. Hemiselulosa tersusun dari sejumlah polimer yang berbeda. Struktur utama hemiselulosa terdiri dari arabinosa, galaktosa, dan glukosa dengan rantai sisi terdiri dari arabinosa, galaktosa, dan asam glukoronat. 10
11 Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Lignin adalah senyawa aromatik yang tersusun dari polimer fenil propan. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. 11
12 SELULOSA Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersamasama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. 12
13 13
14 1. SERAT KAPAS (GOSSYPIUM ARBOREUM) Paling banyak digunakan sebagai bahan busana. Bahan tekstil sejak 5000 tahun SM. Kapas diperoleh dari tanaman semak dengan tinggi sekitar cm. Penggolongan serat kapas : kapas serat panjang, medium, dan pendek. Serat kapas rambut biji tanaman jenis Gossypium. Spesies yang berkembang menjadi tanaman industri ialah kapas Gossypium Hirsutum (kapas Upland atau kapas Amerika) karena menghasilkan kapas dengan mutu tinggi. Kapas Upland 87% dari produksi kapas dunia. Pemetikan : dengan tangan (lebih bersih tetapi pengerjaannya lama) dan mesin (batang dan daun kapas ikut terbawa). Pasca panen kapas : dibersihkan (ginning) 14
15 Grade warna kapas berdasar United States Standard Act : 1. Strict good middling (SGO) 2. Good middling (GM) 3. Strict middling (SM) 4. Middling (M) 5. Strict low middling 6. Low middling 7. Strict good ordinary 8. Good ordinary Kotoran hasil panen kapas : daun, ranting, kulit batang, biji, pecahan biji, rumput, pasir, minyak dan debu. 15
16 Faktor penentu mutu : grade, panjang stapel dan karakter. Grade kapas : warna, kotoran dan persiapan persiapan serat kapas. Pembagian grade dalam kelompok warna berdasarkan atas derajat warna cerah atau kusam, artinya grade yang lebih tinggi mempunyai warna yang lebih cerah dari grade yang lebih rendah. 16
17 2. SERAT KAPUK RANDU (CEIBA PERTANDRA) Sifat serat getas, tidak menyerap air, meng-embang, tidak elastik dan kelentingannya (resiliency) tinggi. 17
18 3. SERAT JUTE (CORCORUS OLIOTIRUS) Diambil dari batang kecil, tinggi dan lurus. Dipakai sebagai bahan kemasan untuk pembungkus atau karung. 18
19 4. SERAT KENAF (HIBISCUS CANNABINUS) Produk hanya untuk kemasan, karung, dan tali. Dapat dijadikan bahan kertas. Batang kenaf menghasilkan dua jenis serat, yaitu bagian luar batang seratnya lebih kasar dibandingkan bagian dalam batang. 19
20 5. SERAT RAMI (BOEHMERIA NIVEA) Putih, kuat, saat basah kekuatan akan bertambah, berkilau seperti sutera, kaku, kelentingan rendah, mudah kusut, keelastikan rendah, rapuh, merupakan serat batang yang terpanjang. Rami banyak dipakai untuk kain celana, baju, taplak meja dan sapu tangan Kekuatan 4X linen, 6X sutera dan 7X kapas. 20
21 Tanaman Rami 21
22 SIFAT MEKANIS BEBERAPA SERAT ALAM Serat Panjan g (mm) Diamete r (mm) Massa jenis (kg/m 3 ) Modulus young (Gpa) Kekuata n tarik (Mpa) Reganga n Bambu - 0,1-0, Pisang - 0,8-2, ,4 95 5,9 Sabut ,1-0, , Flax 500 NA Jute ,1-0, ,7 Kenaf ,04-0, Sisal - 0,
23 KOMPOSISI KIMIA SERAT ALAM 23
24 B. SERAT HEWAN (PROTEIN) Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra), beraneka rambut, kulit, dan bulu domba (wol). Domba, Kelinci, Kambing (keluarga caprinae) Protein ini tersusun atas: Karbon, Hidrogen, Oksigen. Nitrogen dan Sulfur Dikombinasikan menjadi 19 asam amino polipeptida 24
25 25
26 26
27 1. SUTERA Berasal dari sarang kepompong ulat sutera (Morus alba) Bombyx mori (kualitas baik) dan ulat tussah (kurang baik) Sifat-sifat sutera sebagai berikut : 1. Jika diremas berbunyi gemerisik 2. Licin, halus dan berkilau 3. Sangat higroskopis 4. Sangat kuat dan akan berkurang kekuatannya dalam keadaan basah 5. Terasa dingin kalau dipakai 27
28 6. Tidak tahan panas tinggi dan sinar matahari, dapat merusak kain sutera dan menyebabkan warna kuning. 7. Tahan ngengat, tetapi tidak tahan obat kelantang dan asam pekat. 28
29 2. WOL Dari bulu domba keriting atau biri-biri (Ovis aries) Terbaik : dari bagian bahu dan lambung. Terburuk : dari bagian kaki dan kepala. Sifat-sifat wol yaitu : 1. Sangat pegas atau kenyal (elastis) sehingga wol tidak kusut 2. Mudah dibentuk dalam keadaan panas dan lembab 3. Dapat menyerap air banyak tetapi perlahan-lahan dan bila sudah basah, lama untuk kering. 29
30 4. Hangat, karena bulunya yang keriting 5. Tidak tahan ngengat dan chloor serta obat kelantang 6. Jika dibakar seperti bau rambut terbakar, ujungnya bundar dan rapuh Domba Merino 30
31 Kegunaan Textil Melapisi permukaan pemukul piano Menyerap bau dan suara dari mesin berat Yunani kuno sebagai pelindung dada dan Helm Popok wol + lanolin Total produksi 1,3 juta ton Australia : 25% produksi wol Cina : 18% Selandia baru : 11% Jenis Domba: Merino : menghasilkan jenis serat yang lebih halus Lincoln & Romney : serat kasar untuk karpet 31
32 KARAKTERISTIK WOL Sisik dan Kerutan Sisik kemudahan di sambung Kerutan ketebalan (Isolasi panas) Daya pegas (serat wol , katun 3000 sutra 2000 kali) Absorbansi Wol higroskopis Menyerap air sampai 30% 32
33 KUALITAS WOL Dipengaruhi oleh: Kehalusan serat Panjang serat Struktur Warna Kebersihan Tingkat kerusakan 33
34 PANJANG SERAT Merino 3-5 inci diameter mikron Pedaging 1,5-6 inci Kerusakan: Stress pada domba muncul titik pada pertumbuhan bulu mudah patah 34
35 PENGGOLONGAN WOL (DIAMETER) < 17,5 22,6 mikron merino < 24,5 mikron fine 24,5 31,4 mikron medium 31,5 35,4 mikron fine crossbred 35,5 mikron coarse crossbred Secara umum serat dengan diameter < 25 mikron digunakan untuk garmen 35
36 KLASIFIKASI WOL Jenis Perbedaan Woolens Worsteds Proses Benang Panjang serat yang digunakan 1-3 inci Lebih tebal, keeratan rendah, ketahanan tarik rendah Lebih dari 3 inci Benang lebih tipis Keeratan tingi Ketahana tarik tinggi Kenampakan kain Kain lebih lembut Kain lebih berat Kain lebih berserabut Ukuran lebih tipis dan ringan Kegunaan Sweater, karpet, jas wol Baju, gaun 36
37 TEKNOLOGI PROSES Pencukuran Dilakukan pada musim semi Tempat pencukuran : Shearing shed Pencukur cepat : gun shearer Pencukuran non mekanik CSIRO Protein perusak serat + penahan Pegelompokan Panjang serat Tingkat kekotoran (sisa makanan dan rumput) diameter 37
38 Pencucian Membersihkan minyak dan lemak Minyak lanolin mentah byproduct Tingkat kemurnian bulu domba dari 30%-70% Pencampuran (blending) Benang wol dapat dicampur denan serat alami / sintesis ALMERA = wol + katun Wol-polyester Wol-nylon Wol-rayon Wol-sutra 38
39 Pewarnaan Dyeing Pencelupan Stock dyeing = pewarnaan awal Yarn dyed = pewarnaan setelah dibuat benang 39
40 C. SERAT MINERAL Serat mineral, umumnya terbuat dari asbestos karena saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat. Memiliki sifat karsinogenik sehingga dilarang dari tekstil konsumen. 40
41 II. SERAT SINTETIK Serat buatan yang bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari alam, salah satu bahan kain dari serat sintetis ialah Polyester. Diameter serat sintetik ditentukan menurut keperluannya. Hal ini disebabkan karena ukuran seratnya dapat diatur dengan ukuran lubang spinneret pada pemintalan serat dan besarnya peregangan sewaktu atau setelah proses pemilinan. Kehalusan serat atau benang sintetik dinyatakan dalam satuan denier. 41
42 Serat sintetik sendiri ada yang dari bahan alam disebut serat setengah buatan (half synthetics) dan dari bahan hasil pengolahan residu minyak bumi disebut serat sepenuhnya buatan (full synthetics). Pembentukan filamen dipengaruhi oleh viskosatas larutan, tegangan permukaan cairan dan waktu pengerjaan. 42
43 SERAT SINTETIS/BUATAN Organik An-organik Polimer alam Polimer buatan Alginat Kimia/bahan tambang Gelas logam silikat Sellulosa Ester Sellulosa : - Asetat (skunder) - Triasetat Sellulosa Regenerasi (Rayon) : - Kupramonium - Asetat-sellulosa disabun kan - Viskosa Protein : - Casein - Zein 43
44 1. RAYON Rayon berasal dari bahan dasar selulosa kayu atau selulosa linters pendek. Pada proses pembuatannya, dari selulosa kayu atau linters dicampur dengan bahan kimia, lalu dikembalikan menjadi selulosa dalam bentuk lois yaitu dalam bentuk benang. Bila sudah menjadi kain maka permukaan rayon ini seperti sutera tetapi lebih berkilau. 44
45 Sifat-sifat rayon sebagai berikut : 1. Sangat licin dan berkilau tajam permukaannya. 2. Kurang kuat jika dibandingkan dengan serabut selulosa. 3. Dalam keadaan basah kekuatannya berkurang sekitar 50%. 4. Tidak tahan asam, cendawan dan ngengat. 5. Lebih mudah dan banyak mengisap air. 6. Pengantar panas yang baik, jika diraba terasa dingin. 7. Kurang kenyal dan lekas kusut 8. Agak tahan setrika dan sinar matahari. 45
46 2. POLIESTER Polimer yang diperoleh dari reaksi senyawa asam dan alkohol. Sifat sifat nya : 1. Mudah penanganannya (easy care) 2. Dicuci langsung dipakai (wash and wear) 3. Tahan kusut dan awet 4. Kekuatan dan ketahanan terhadap gosokan serat poliester tinggi 46
47 5. Tahan terhadap asam maupun basa yang lemah 6. Tahan terhadap serangga, jamur dan bakteri 7. Serat poliester : memanjang seperti silinder dan penampang lintangnya bulat. 47
48 III. TEKSTIL Tekstil adalah material lembaran yang fleksibel terbuat dari benang dari hasil pemintalan serat pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) yang kemudian ditenun, dirajut atau dengan cara penyatuan serat berbentuk lembaran menggunakan atau tanpa bahan perekat yang dipres (disebut non-woven fabrics). Dapat berasal dari serat alam dan sintetis. Ciri serat tekstil : 1. Ukuran panjang pada umumnya beberapa ratus kali lebih besar dari pada ukuran diameternya. 2. Diameter kecil. 3. Lembut dan liat. Benang : monofil dan multifilamen 48
49 Penyimpanan 2-5 tahun : Warna kapas akan makin tua dan dapat ditumbuhi jamur. Sifat Kapas : 1. Mulur : berkisar antara 4-13% dengan rata-rata 7%. 2. Afinitas besar terhadap air. 3. Serat kapas kering : kasar, rapuh dan kekuatannya rendah. 4. Moisture regain : bervariasi sesuai perubahan kelembaban relatif, pada kondisi standar antara 7-8,5%. 5. Berat jenis kapas 1,50 1,56. 49
50 50
4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT
4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan
Lebih terperinciSERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS)
SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS). SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) Pengertian serat. SERAT adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. asal serat bahan tekstil
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan, peserta didik diharapkan mampu:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu A. Tujuan Pembelajaran : SMP N 3 MAGELANG : Prakarya / Kerajinan : VII / 1 (satu) : 1 pertemuan (2 JP) Setelah
Lebih terperinciakan sejalan dengan program lingkungan pemerintah yaitu go green.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, masyarakat Indonesia masih memahami bahwa serat alam tidak terlalu banyak manfaatnya, bahkan tidak sedikit yang menganggapnya sebagai bahan yang tak berguna
Lebih terperinciPENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL TEKNIK RAGAM JENIS PENGERTIAN DAN HIAS SIFAT BAHAN TEKSTIL BAHAN PEWARNA TEKSTIL Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris
Lebih terperinciGambar 7. Jenis-jenis serat alam.
III. TINJAUAN PUSTAKA A. Serat Alam Penggunaan serat alam sebagai bio-komposit dengan beberapa jenis komponen perekatnya baik berupa termoplastik maupun termoset saat ini tengah mengalami perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik yang sulit didapat seperti logam. Komposit merupakan material alternative yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jagung (Zea mays) Menurut Effendi S (1991), jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain padi dan gandum. Kedudukan tanaman ini menurut
Lebih terperinciFILE 23 : MODUL V MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL
FILE 23 : MODUL V MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL SERAT TEKSTIL DARI KHEWAN Serat tekstil dari khewan memiliki polimer protein, biasanya dari bulu binatang kecuali filamen sutera yang berasal dari ulat
Lebih terperinciMedia Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur
Media Workshop Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur May 22, 2013 Kain dan Serat Pembentuknya Oleh: Yuliab Koersen 1. Flow Proses Pembuatan Kain (Fabric) Kain Satu jenis serat Katun, Rayon, Polyester, Nylon,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5%
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5% selama 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Hasil pengujian didapat pengaruh
Lebih terperinciBAHAN SERAT. Arie Febrianto M Sakunda Anggarini. Departement of Agroindustry Brawijaya University 2014
BAHAN SERAT Arie Febrianto M Sakunda Anggarini Departement of Agroindustry Brawijaya University 2014 Serat (fiber) suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang
BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA 3.6 Proses Pengambilan Serat Kapuk Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang waktu 2 atau 3 pekan, yang pertama kalinya biasanya
Lebih terperinciSenyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti
Senyawa Polimer 22 Maret 2013 Polimer (poly = banyak; mer = bagian) suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia Suatu polimer
Lebih terperinciJenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.
Polimer Apakah Polimer? Polimer adalah suatu material yang tersusun dari suatu rantai molekul secara berulang. Polimer tersusun dari unit-unit yang disebut dengan monomer Contoh-contoh polimer yang sering
Lebih terperinciPERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI
KULIAH UMUM 2010 29 Desember 2010 PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI Oleh: Ir. Yusup Setiawan, M.Eng. Balai Besar Pulp dan KertasBandung
Lebih terperinciPROSPEK PEMANFAATAN TEKNOLOGI BAHAN BAKU KAIN KHUSUS BATIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING BATIK PEKALONGAN
PROSPEK PEMANFAATAN TEKNOLOGI BAHAN BAKU KAIN KHUSUS BATIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING BATIK PEKALONGAN Adi Ankafia 1, Diah Anggraeni Jatraningrum 1, Harini Yaniar 1 1 Pusat Inovasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Material untuk rekayasa struktur terbagi menjadi empat jenis, diantaranya logam, keramik, polimer, dan komposit (Ashby, 1999). Material komposit merupakan alternatif
Lebih terperinciMODUL IV MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL
FILE 22 : MODUL IV MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL SERAT TEKSTIL TUMBUH-TUMBUHAN Serat tekstil dari tumbuh-tumbuhan terutama kapas, flax dan rami sudah sejak lama menjadi produk dari beberapa negara tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan dan bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia yang modern ini penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik adalah bahan yang banyak sekali di gunakan dalam kehidupan manusia, plastik dapat di gunakan sebagai alat bantu yang relative kuat, ringan, dan mempunyai
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS BAHAN BAKU Analisis bahan baku bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan baku yang digunakan pada penelitian utama. Parameter yang digunakan untuk analisis mutu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digester Digester merupakan alat utama pada proses pembuatan pulp. Reaktor ini sebagai tempat atau wadah dalam proses delignifikasi bahan baku industri pulp sehingga didapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AREN (Arenga pinnata) Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan pohon yang belum banyak dikenal. Banyak bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon ini, misalnya akar untuk obat tradisional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Material selulosa bakteri adalah hasil proses fermentasi air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Secara kimiawi, serat yang terkandung di dalam nata
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Filamen Sutera Beberapa atribut yang berperan pada penentuan kualitas filamen sutera diantaranya panjang filamen, bobot filamen, tebal filamen, persentase bobot filamen, dan
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI SERAT TEKSTIL
MENGIDENTIFIKASI SERAT TEKSTIL Oleh: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sedangkan diameternya mencapai 1 m. Bunga dan buahnya berupa tandan,
[ TINJAUAN PUSTAKA Batang Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari Nigeria (Afrika Barat). Tinggi kelapa sawit dapat mencapai 24 m sedangkan diameternya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.5 Definisi Judul Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah Eksplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil. Pengertian dan cakupan dari judul diatas dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciStruktur Kayu. Christin Remayanti, ST., MT. & Dr. Eng. Indradi Wijatmiko
Struktur Kayu Christin Remayanti, ST., MT. & Dr. Eng. Indradi Wijatmiko Pendahuluan! MK. Struktur Kayu! 2 SKS! Selasa 12.00 13.40 Kompetensi yang diharapkan! Mampu memahami sifat - sifat kayu sebagai BB!
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alami dan harga serat alam pun lebih murah dibandingkan serat sintetis. Selain
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan komposit tidak hanya komposit sintetis saja tetapi juga mengarah ke komposit natural dikarenakan keistimewaan sifatnya yang dapat didaur ulang (renewable)
Lebih terperinciFILE 24 : MODUL VI MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL
FILE 24 : MODUL VI MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL SERAT TEKSTIL BUATAN DARI BAHAN SELULOSA Serat tekstil dari bahan selulosa dibedakan antara serat rayon dan serat asetat. Serat rayon dan serat asetat
Lebih terperinciTANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao
TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik
Lebih terperinciSOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKARYA KELAS VII
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKARYA KELAS VII 1. Arti dari kata kerajinan adalah? a. Kreativitas pada suatu barang melalui ketrampilan tangan. b. Kreativitas pada suatu barang dari bahan alam. c. Barang
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI SIFAT MEKANIS KOMPOSIT POLYLACTIC ACID (PLA) DIPERKUAT SERAT RAMI
PENELITIAN MANDIRI STUDI MENGENAI SIFAT MEKANIS KOMPOSIT POLYLACTIC ACID (PLA) DIPERKUAT SERAT RAMI Disusun Oleh: Febrianto Amri Ristadi 10/ 306678/PTK/06912 PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri mulai menyulitkan bahan konvensional seperti logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru. Penggunaan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI
PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Oleh : RINDA CAHYA PRATIWI A420110067 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan plastik semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, karena memiliki banyak kegunaan dan praktis. Plastik merupakan produk polimer sintetis yang terbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, kebutuhan akan material juga cenderung bertambah dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan material-material baru
Lebih terperinci2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :
1. PENGERTIAN RAMBUT Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KETAHANAN TARIK DAN KETAHANAN SOBEK KERTAS SENI Hasil penelitian tentang kertas yang terbuat dari bulu ayam dan kulit jagung diperoleh data hasil pengujian ketahanan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/6/2009 TANGGAL : 19 Juni 2009 DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/6/2009 TANGGAL : 19 Juni 2009 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Tekstil dan Produk Tekstil 2. Lampiran II : Laporan Realisasi
Lebih terperinciINTRODUCTION TO MATERIAL
INTRODUCTION TO MATERIAL Lotus effect Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang
Lebih terperinciKARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI SECARA MIKROBIOLOGI
APLIKASI TEKNOLOGI SECARA MIKROBIOLOGI Winarto B.W. *) ABSTRAK Pada umumnya proses degumming pada serat rami kasar hasil proses dekortikasi(=china grass) ialah dengan cara kimia. Cara ini menggunakan bahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan
TINJAUAN PUSTAKA A. Papan Partikel A.1. Definisi papan partikel Kayu komposit merupakan kayu yang biasa digunakan dalam penggunaan perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar,
Lebih terperinciKatalog Dalam Terbitan (KDT)
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit jagung dan bulu ayam merupakan contoh limbah hasil pertanian dan peternakan yang jumlahnya sangat melimpah. Tanaman jagung dapat tumbuh hampir diseluruh daratan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi penggunaan, maupun teknologinya. Penggunaannya tidak terbatas pada bidang otomotif saja, namun sekarang
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGOLAHAN BULU, RAMBUT DAN WOL
Bulu pada dasarnya merupakan suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar dari tubuh dengan rasio kirakira 6% dari berat hidup ternak MATA KULIAH : TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH DAN SISA HASIL TERNAK
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha peternakan, baik terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan tercapai bila mendapat
Lebih terperinciPENGETAHUAN DASAR KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
PENGETAHUAN DASAR KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN Pilihan suatu bahan bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis, dan dari keindahan. Perlu suatu bahan diketahui sifat-sifat sepenuhnya. Sifat Utama
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBahan Dasar Tekstil Nusantara
BAHAN DASAR TEKSTIL NUSANTARA 11 Bahan Dasar Tekstil Nusantara A. RINGKASAN Pembuatan kain tidak terlepas dari bahan, peralatan, dan proses pembuatannya. Bahan terdiri dari serat yang berasal dari alam,
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi kelapa sawit di Indonesia cukup besar, data tahun1999 menunjukkan
11 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) dari famili Arecaceae merupakan salah satu sumber minyak nabati, dan merupakan primadona bagi komoditi perkebunan. Potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. material teknik. Material komposit khususnya dengan penguatan serat alam mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian logam khususnya baja sebagai bahan baku dalam dunia manufaktur dan konstruksi mulai berkurang seiring dengan perkembangan teknologi dan pertimbangan terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kosong Sawit Jumlah produksi kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2010 mencapai 21.958.120 ton dan pada tahun 2011 mencapai
Lebih terperinciPolimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H
POLIMER BAHAN TEKNIK 1 PENGERTIAN Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H C = C C C C H H H H H Etilen Monomer Polietilen Polimer Susunan molekul
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari
28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca
Lebih terperinci14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh
14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dalam industri manufaktur penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan, pengembangan material komposit diharapkan dapat meningkatkan sifat material
Lebih terperinciBENDA DAN KEGUNAANNYA
BAB VI BENDA DAN KEGUNAANNYA Sumber: Dokumen penerbit Apa yang akan kamu pelajari pada bab enam ini? Pada bab ini akan mempelajari: A. Bahan penyusun benda B. Kegunaan benda Bab VI Benda dan Kegunaannya
Lebih terperinciSABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN
SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, dimana dari hasil sampingnya diperoleh diantaranya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik banyak digunakan untuk berbagai hal, di antaranya sebagai pembungkus makanan, alas makan dan minum, untuk keperluan sekolah, kantor, automotif dan berbagai
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT LIMBAH GEDEBOG PISANG
PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT LIMBAH GEDEBOG PISANG Petrus Heru Sudargo, Suhardoko, Bambang Teguh Baroto Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dalam bidang material logan maupun non logam. Selama ini keberadaan material logam dalam bidang industri sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembangan dengan begitu pesat, baik dalam bidang material logan maupun non logam. Selama ini keberadaan material logam
Lebih terperinciHANDOUT PENGUJIAN BENANG. Oleh: Widihastuti, M.Pd.
HANDOUT PENGUJIAN BENANG Oleh: Widihastuti, M.Pd. widihastuti@uny.ac.id Sifat-sifat yang menentukan mutu benang antara lain: A. Grade dan kenampakan benang B. Kehalusan benang C. Kekuatan benang D. Twist
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan
TINJAUAN PUSTAKA Papan Partikel Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan papan yang terbuat dari bahan berlignoselulosa yang dibuat dalam bentuk partikel dengan menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komposit merupakan hasil penggabungan antara dua atau lebih material yang berbeda secara fisis dengan tujuan untuk menemukan material baru yang mempunyai sifat lebih
Lebih terperinciPemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni Faridah, Anwar Fuadi ABSTRAK Kertas seni banyak dibutuhkan oleh masyarakat, kertas seni yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kertas
Lebih terperinci-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement
No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SERAT KELAPA (COCONUT FIBER) Serat kelapa yang diperoleh dari bagian terluar buah kelapa dari pohon kelapa (cocus nucifera) termasuk kedalam anggota keluarga Arecaceae (family
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi penanganan pasca panen Penanganan pasca panen dilakukan untuk memperbaiki cita rasa dan meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan
Lebih terperinci= nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum α i ε ij
5 Pengujian Sifat Binderless MDF. Pengujian sifat fisis dan mekanis binderless MDF dilakukan mengikuti standar JIS A 5905 : 2003. Sifat-sifat tersebut meliputi kerapatan, kadar air, pengembangan tebal,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis
Lebih terperinciANALISA KEKUATAN TARIK DAN MIKROSTRUKTUR SERAT KULIT POHON RANDU YANG DIREBUS DENGAN AIR KUNYIT
ANALISA KEKUATAN TARIK DAN MIKROSTRUKTUR SERAT KULIT POHON RANDU YANG DIREBUS DENGAN AIR KUNYIT Sri Mulyo Bondan Respati 1*, Sugirinoto 1, Helmy Purwanto 1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN B. Tahapan Proses Pembuatan Papan Serat 1. Pembuatan Matras a. Pemotongan serat Serat kenaf memiliki ukuran panjang rata-rata 40-60 cm (Gambar 18), untuk mempermudah proses pembuatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. sehingga sifat-sifat mekaniknya lebih kuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila. dibandingkan dengan tanpa serat penguat.
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serat merupakan material yang umumnya jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi serat adalah sebagai
Lebih terperinciTUGAS AKHIR REKAYASA KOMPOSIT BERPENGUAT LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON LAUT BERMATRIK RESIN POLYESTER BQTN 157
TUGAS AKHIR REKAYASA KOMPOSIT BERPENGUAT LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON LAUT BERMATRIK RESIN POLYESTER BQTN 157 Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Teknik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini cukup maju, baik dalam bidang logam maupun non logam. Selama ini pemanfaatan material logam mendominasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai karakteristik kertas seni yang terbuat dari limbah bulu ayam dan limbah kulit singkong telah diperoleh data dari hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit, menjadi sebuah tantangan dalam ilmu material untuk mencari dan mendapatkan material baru yang memiliki
Lebih terperinciA. Struktur Akar dan Fungsinya
A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciSebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.
Bag Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang. Film Lembaran yang tipis, fleksibel, transparan, seperti plastik yang digunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. stabil dan mudah dipoles (Nirwana, 2005). Sebagai bahan basis gigi tiruan, resin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Resin akrilik saat ini masih merupakan pilihan untuk pembuatan basis gigi tiruan lepasan karena harganya relatif murah, mudah direparasi, proses pembuatannya
Lebih terperinciKekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan Komposit Ramah Lingkungan Berbasis Serat Bambu dan Matriks Asam Poli Laktat
Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan Komposit Ramah Lingkungan Berbasis Serat Bambu dan Matriks Asam Poli Laktat Sujito Abstrak: Dalam makalah ini dibahas sintesis dan sifat mekanik bahan komposit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biomassa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Biomassa meliputi semua bahan yang bersifat organik ( semua makhluk yang hidup atau mengalami pertumbuhan dan juga residunya ) (Elbassan dan Megard, 2004). Biomassa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 23/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG KETENTUAN IMPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada ribuan tahun yang lalu material komposit telah dipergunakan dengan dimanfaatkannya serat alam sebagai penguat. Dinding bangunan tua di Mesir yang telah berumur
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian komposisi dilakukan untuk mengetahui jumlah kandungan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.a Uji Komposisi Pengujian komposisi dilakukan untuk mengetahui jumlah kandungan lignin, sellulosa, dan hemisellulosa S2K, baik serat tanpa perlakuan maupun dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dewasa ini pemberdayaan manfaat dari serat alami telah banyak dikembangkan, mulai dari kerajinan sebagai hiasan, pembuatan tas, hingga dalam dunia Industri Tesktil Interior
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. otomotif saja, namun sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi penggunaan, maupun teknologinya. Penggunaannya tidak terbatas pada bidang otomotif saja, namun sekarang
Lebih terperinci