PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESSION1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESSION1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK"

Transkripsi

1 Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESSION1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

2 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government e-government secara umum dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) e-government secara umum dapat didefinisikan sebagai penggunaan teknologi dijital untuk mentransformasi kegiatan-kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan penyampaian p layanan. (Mark A. Forman, Using it to transform the effectiveness and efficiency of government, June 2005) e-government bukanlah sebuah perhelatan tunggal dalam waktu yang singkat melainkan sebuah proses evolusioner jangka panjang dalam mentransformasi pemerintah untuk fokus pada layanan masyarakat. 2

3 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) Menyusun e-government roadmap tingkat tinggi (desain top-down) dengan rencana implementasi rinci yang bottom-up. Tujuan dari e-government ialah penyampaian layanan pemerintah kepada masyarakat dengan lebih efektif. Semakin banyak layanan online yang tersedia dan semakin luas penggunaan layanan tersebut, maka akan semakin besar dampak nya terhadap e-government. e-government membutuhkan critical mass dari e-citizens dan e-businesses untuk menghasilkan dampak berkelanjutan melebihi transparansi dan efisiensi internal pemerintah. 3

4 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) e-government hanya akan berhasil apabila ada permintaan dan dukungan yang kuat dari sebagian besar masyarakat. Beberapa permintaan ini akan datang dari meningkatnya kesadaran akan peluang yang ditawarkan oleh penyampaian layanan pemerintah yang lebih cepat dan lebih baik. Masyarakat dan kalangan bisnis juga perlu dimotivasi untuk menggunakan layanan e-government melalui penyediaan konten dijital yang dapat diakses, menarik, dan relevan. 4

5 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) Pentingnya menghadirkan layanan online yang dapat diakses oleh e-citizen dan e-business demi suksesnya implementasi TIK. Banyak negara yang mengawali program-program e-government 5-10 tahun yang lalu menyadari bahwa tingkat partisipasi publik dan penggunaan layanan e-government tetap rendah meski investasi publik yang besar untuk membuat layanan pemerintah tersedia secara online telah dilakukan. 5

6 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) Mengembangkan infrastruktur penyediaan layanan umum satu pintu yang multi-channel, meliputi pusat layanan masyarakat berbentuk fisik (di Indonesia, dikenal dengan layanan satu atap) dan tempat akses publik (publik access point) lainnya seperti telecentre, call center, portal web, dan portal mobile. Mengimplementasikan ukuran-ukuran yang akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap transaksi yang didukung TIK dan berbagai b interaksi i lainnya dalam lingkungan dijital. Meningkatkan pengembangan konten mobile dan online yang mudah digunakan, menarik, dan relevan, termasuk yang dikenal dengan killer applications. 6

7 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) Harapan Publik untuk e-government Responsif 28% Efisiensi 19% Aksesibilitas 18% Layanan 13% (Hart-Teetr Researh, 2003) 7

8 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) Apakah e-government? Layanan pemerintah online Pemerintah tanpa kertas e-government Pemerintah berbasis Pengetahuan Pemerintah yang transparan 8

9 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) Mengimplementasikan ik program-program yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan TIK serta konten mobile dan online. Keempat tujuan berikut dapat dicapai ketika proyek-proyek e-government sukses diimplementasikan : Layanan pemerintah online Pemerintah tanpa kertas Pemerintah berbasis pengetahuan Pemerintah yang transparan 9

10 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) e-government terdiri dari tiga aktivitas besar; a) Menginovasi Layanan Masyarakat (G2C) b) Menginovasi Layanan Bisnis (G2B) c) Menginovasi Cara Kerja Pemerintah (G2G) 10

11 Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.11 Definisi e-government (Lanjutan) e-tax G2G Share Information G2B e-tax E-documentation e-procure ment Portals e-voting Digital Certificate G2C Internet Banking Cyber Security Cyber Insurance B2B B2C Infrastruktur (PKI, Pusat Data, Payung Hukum) 11

12 Sekilas Tentang Penerapan TIK 12Front 1.2 Front-Office Delivery (G2C dan G2B) Layanan yang lebih baik dan inovatif untuk publik dan bisnis (Front-Office Delivery), layanan masyarakat (G2C) dan layanan bisnis (G2B) Ujian: Tentukanlah yang mana dari contoh berikut yang termasuk layanan G2C dan yang mana yang termasuk G2B. Layanan pajak, seperti pengisian dan pembayaran tagihan pajak Layanan pengadaan, termasuk tender, penawaran dan pengumuman pemenang Layanan jaminan sosial: kesehatan, pensiun nasional, lapangan kerja, dan jaminan kompensasi kecelakaan Pendaftaran dan penelusuran penduduk tetap Pendaftaran bisnisi Manajemen informasi real estate Sistem administrasi kendaraan 12

13 Sekilas Tentang Penerapan TIK 12Front 1.2 Front-Office Delivery (G2C) A. Layanan dari Pemerintah ke Masyarakat (G2C) Sebuah portal online yang single window dapat menyediakan layanan-layanan masyarakat seperti: Pemrosesan dan penerbitan berbagai surat izin/perizinan dan sertifikat Informasi terhadap hal-hal legislatif/administratif dan hukum- hukum yang berkaitan Jasa pembayaran, termasuk pajak dan pembayaran iuran sosial Kesempatan untuk berpartisipasi dalam administrasi pemerintah an melalui permintaan pendapat publik dan pemungutan suara elektronik. 13

14 Sekilas Tentang Penerapan TIK 12Front 1.2 Front-Office Delivery (G2C) - lanjutan Sistem Perpajakan Terintegrasi Pelayanan pajak elektronik seperti pengisian pembayaran dan pengembalian pajak melalui online single window. Layanan Asuransi Terintegrasi Layanan portal web informasi asuransi sosial berdasarkan basis data terintegrasi untuk 4 asuransi; Kesehatan, pensiun, pekerjaan, and kecelakaan. Sistem Administrasi Kependudukan Sistem kependudukan untuk mengelola, mendata, dan melacak penduduk secara efektif. Sistem Informasi Manajemen Real-estate Layanan berkaitan dengan tanah yang online serta penerbitan secara online surat pendaftaran tanah. Sistem Administrasi Kendaraan Layanan administratif kendaraan seperti registrasi, pengantaran, inspeksi dan pembuangan kendaraan bekas. 14

15 Sekilas Tentang Penerapan TIK 12Front 1.2 Front-Office Delivery (G2B) B. Menginovasi i Layanan Bisnis i (G2B) Layanan G2B menyediakan one-stop e-government service ke bisnis seperti urusan administrasi perusahaan, informasi industri, dan layanan tambahan lainnya. Layanan transaksi elektronik seperti pengadaan, penawaran, dan lain-lain. Layanan pembayaran untuk berbagai pajak dan pungutan publik 15

16 Sekilas Tentang Penerapan TIK 12Front 1.2 Front-Office Delivery (G2B) - lanjutan Sistem e-procurement terintegrasi Sistem pengadaan pemerintah yang single-window dimana semua proses-proses terkait pengadaan, seperti pendaftaran, tender, kontrak, dan pembayaran, dilakukan melalui Internet. Sistem Bea Cukai Sebuah sistem e-customs yang akan melancarkan administrasi bea cukai dalam industri ekspor impor dan menciptakan larangan penyelundupan yang efektif. e-commerce Mendukung penjualan dan pembelian barang dan jasa secara online, termasuk interaksi dalam melakukannya. 16

17 Sekilas Tentang Penerapan TIK 12Front 1.2 Front-Office Delivery - lanjutan Pertanyaan Manakah sistem layanan terintegrasi G2C atau G2B yang sudah ada di negara Anda? Apakah kontribusi lembaga Anda terhadap sistem? Jika tidak ada sistem yang telah ada di negara Anda, apakah yang perlu dilakukan untuk menciptakan sistem seperti itu? 17

18 Sekilas Tentang Penerapan TIK Latihan Kelompok Carilah satu layanan e-government yang akan menghasilkan permintaan dan dukungan yang kuat dari kalangan masyarakat dan bisnis di negara Anda. Buatlah daftar alasan mengapa layanan ini akan menjadi populer. 18

19 Sekilas Tentang Penerapan TIK 13Back 1.3 Office Delivery (G2G) Produktivitas it dan Efisiensii i Pemerintah Menginovasi cara kerja pemerintah (G2G) (Back-Office Delivery) Sistem pelaporan antara pemerintah daerah dan pusat menjadi terhubung, sehingga meningkatkan akurasi. Ada pertukaran informasi antar lembaga dalam bentuk penggunaan basisdata bersama. Hal ini meningkatkan efisiensi. Pertukaran ide dan sumber daya antar lembaga-lembaga pemerintah. Pengambilan keputusan terkolaborasi melalui konferensi video. Penggunaan bersama basisdata diantara lembaga untuk meningkatkan efisiensi prosedur kerja. 19

20 Sekilas Tentang Penerapan TIK 13Back 1.3 Office Delivery (G2G) - Lanjutan Keuntungan renovasi proses kerja pemerintah Pertukaran informasi antar lembaga dalam bentuk dokumen dan manajemen pengetahuan. Pertukaran pendapat antar lembaga dengan pendistribusian ib i dokumen elektronik. Mendukung persetujuan elektronik dan konferensi video untuk pengambilan keputusan yang efisien. Penggunaan basisdata bersama antar lembaga untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan. 20

21 Sekilas Tentang Penerapan TIK 13Back 1.3 Office Delivery (G2G) - Lanjutan Berikut adalah contoh layanan G2G di Korea: Sistem Informasi Keuangan Nasional Terintegrasi: manajemen aktivitas keuangan nasional secara real-time Sistem Informasi Pemerintah Daerah: otomatisasi dari 232 urusan pemerintah daerah. Sistem Informasi Pendidikan dan e-learning: jaringan informasi negara yang menghubungkan sekolah-sekolah. Pertukaran Dokumen Elektronik Pemerintah: e-processing, meliputi persiapan, penyetujuan, pendistribusian, serta penyimpanan pa a seluruh dokumen pemerintahan. Sistem G2G membutuhkan hal-hal seperti berikut: Penetapan proses-proses pekerjaan secara elektronik Pemrosesan dokumen elektronik Sistem manajemen pengetahuan 21

22 Sekilas Tentang Penerapan TIK 13Back 1.3 Office Delivery (G2G) - Lanjutan Latihan Gambarkan proses kerja internal dari lembaga Anda. Identifikasi aspek dari proses kerja lembaga Anda yang perlu ditingkatkan. Jelaskan. Nyatakan bagaimana TIK dapat digunakan untuk memperbaiki proses kerja lembaga Anda. Gunakan tabel dua kolom untuk menjawab #2 dan #3. Kolom 1: Aspek proses kerja yang perlu ditingkatkan (#2) Kolom 2: Bagaimana TIK dapat membantu? (#3) 22

23 Sekilas Tentang Penerapan TIK 14Keuntungan 1.4 Kesuksesan Implementasi TIK Dari: Proses kerja pemerintah menggunakan kertas Prosedur berorientasi departemen Banyaknya jalur kontak ke pemerintah dan kunjungan personal (tatap muka) ke kantor-kantor pemerintah Manajemen sumber daya informasi tingkat departemen, dengan banyaknya duplikasi i dan pemborosan antar departemen yang berbeda 23

24 Sekilas Tentang Penerapan TIK 14Keuntungan 1.4 Kesuksesan Implementasi TIK Ke : Proses dokumen berbasis elektronik Prosedur berorientasi pelayanan Jalur kontak tunggal dan akses online, sehingga kunjungan personal tidak begitu diperlukan Manajemen sumber daya informasi terintegrasi menggunakan standar umum dan ditandai dengan konvergensi 24

25 Sekilas Tentang Penerapan TIK Keuntungan Kesuksesan Implementasi TIK Work Method Reform Paper document Department oriented procedures Electronic document Service oriented procedures Citizen Service Reform Many contact points, Visits, Face-to-Face Limited participation (polls) Single contact point, No visit, Online Electronic participation (e-election) Information Resource Management Reform Separate resource management Departmental standards Government-wide management Common standards and convergence 25

26 Sekilas Tentang Penerapan TIK Keuntungan Kesuksesan Implementasi TIK Pertanyaan Dalam konteks Anda, apakah semua perubahan yang dihasilkan oleh penerapan TIK dalam pemerintah itu menguntungkan? 26

27 Sekilas Tentang Penerapan TIK 15F 1.5 Faktor-Faktor F Kesuksesan Hukum & Peraturan Struktur Visi, objektif, Proses Bisnis i organisasi strategi Teknologi Informasi 27

28 Sekilas Tentang Penerapan TIK 15F 1.5 Faktor-Faktor F Kesuksesan a) Visi, objektif, strategi Singkatnya, keberhasilan e-government membutuhkan : Visi yang jelas dari pemimpin Dukungan yang kuat dari masyarakat Penetapan agenda b) Hukum dan Peraturan Aturan hukum berikut perlu dicanangkan demi keberhasilan e-government: Hukum privasi dan isu terkait Hukum terkait perubahan proses bisnis dan sistem informasi Hukum terkait arsitektur teknologi informasi pemerintah dan pendirian sebuah pusat komputer terintegrasi. t i 28

29 Sekilas Tentang Penerapan TIK 15F 1.5 Faktor-Faktor F Kesuksesan c) Struktur organisasi Hal-hal penting yang mempengaruhi perubahan organisasi adalah sebagai berikut: Kepemimpinan yang kuat dengan komitmen Perencanaan - manajemen TI dan manajemen perubahan Persiapan anggaran dan pelaksanaan anggaran Koordinasi dan kolaborasi Pemantauan dan pengukuran kinerja Kemitraan pemerintah-sektor swasta-masyarakat 29

30 Sekilas Tentang Penerapan TIK 15F 1.5 Faktor-Faktor F Kesuksesan d) Proses Bisnis Cara mengerjakan bisnis yang sedang berlangsung saat ini bisa jadi bukanlah langkah yang paling tepat atau efektif. Salah satu alat untuk melakukan inovasi proses bisnis adalah Business Process Reengineering (BPR). e) Teknologi informasi Faktor yang dipertimbangkan dalam memilih teknologi dan vendor: Tingkatan dari teknologi aplikasi yang dibutuhkan Infrastruktur jaringan Interoperabilitas Standarisasi Kemampuan teknis dan SDM 30

31 Sekilas Tentang Penerapan TIK 15F 1.5 Faktor-Faktor F Kesuksesan Latihan Jika negara Anda memiliki rencana e-government government, tinjaulah rencana tersebut dengan mengacu kepada faktor-faktor kesuksesan yang didiskusikan dalam bagian ini. 31

32 Sekilas Tentang Penerapan TIK Faktor-faktor Risiko dalam Penerapan e-government Sebuah studi menunjukan bahwa 35% program e-government diseluruh dunia mengalami kegagalan, 50% gagal sebagian, dan hanya 15% yang dianggap berhasil. Kurangnya kesepakatan dalam sistem administrasi publik: penolakan internal oleh pemerintah Kurangnya rencana dan strategi: e-government diperkenalkan dengan setengah-setengah dan tidak sistematik Kurangnya SDM: kurangnya pengembangan kapasitas institusi dan personel Tidak adanya rencana investasi Kurangnya vendor sistem dan TI Ketidakmatangan teknologi: terlalu menekankan teknologi atau penerapan yang berorientasi i teknologi Pengimplementasian yang terburu-buru tanpa persiapan dan pengujian yang cukup. (UNDPEPA and ASPA, 2004) 32

33 Sekilas Tentang Penerapan TIK e-government di Masa Depan Komputerisasi (Tahap 1) Online (Tahap 2) Integrasi (Tahap 3) Ubiquitous (Tahap 4) Otomatisasi Jaringan Konvergensi Embedded Basisdata ke Komputer ke basisdata komputer Layanan terpisah Layanan online 80s~awal 90s Pertengahan 90s~2000 Orang ke orang Objek ke objek Layanan yang One-stop seamless/ service invisible 2000~ Sekitar

34 Sekilas Tentang Penerapan TIK e-government di Masa Depan Pertanyaan Jelaskan pengertian one-stop service dan zero-stop service. Berikan masing-masing 3 contoh. 34

35 Masa Depan: Zero-Stop Services Layanan pemerintah akan tersedia secara real time oleh sektor swasta dengan memanfaatkan infrastruktur canggih TI nasional dan menghubungkan antara swasta dengan pemerintahan. Rakyat tidak perlu mengunjungi pemerintah lagi Life Event Pindah Rumah Kelahiran Perpajakan Membeli Mobil Kehilangan Pekerjaan Real time Zero-Stop CRM Realty mengganti alamat di basis data pemerintah Rumah sakit mendaftarkan kelahiran dengan sistem yang terkoneksi ke basis data Akuntan pajak atau bank melaporkan ke pemerintah Penjual mobil atau perusahaan asuransi menggunakan sistem informasi untuk mendaftarkan kendaraan ke pemerintah Perusahaan kepegawaian otomatis mendaftarkan karyawan yang baru saja kehilangan pekerjaan 35

36 Arah Masa Depan LAMPAU SAAT INI MASA DEPAN Information Users Services Single Access Window Access Anytime and Anywhere Government Organizations Depart -ment Depart -ment Depart -ment Depart -ment Province Province Province Province District District District District Depart -ment Information Sharing Systems Integration Depart -ment Depart -ment Provinces Districts Depart -ment Boundary-less Organizations Functions (Applications) Personnel Mgmt. Financial Mgmt. Personnel Mgmt. Financial Mgmt. Personnel Mgmt. Financial Mgmt. Personnel Mgmt. Financial Mgmt. Personnel Management Financial Management Personnel Management Financial Management Audit Audit Audit Audit Audit Audit IT Infra HW, SW, & Security Network HW, SW, & HW, SW, & HW, SW, & Security Security Security Network Network Network Integrated Computing Center e-government Network Ubiquitous Infrastructure Integrated NW (Wire & Wireless) 36

37 Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 2: MODEL, STRATEGI DAN ROADMAP e-government Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

38 2.1 Model-Model e-government Stakeholder e-government meliputi : Masyarakat Kalangan bisnis Pegawai pemerintahan Lembaga, departemen, dan kementerian pemerintah Pemimpin perserikatan Pemimpin i masyarakat, organisasi i nirlaba il Politikus Investor asing dan lain-lain 38

39 2.1 Model-Model e-government 8 Model atau Jenis e-government (20): 1) Pemerintah ke masyarakat (G2C) Penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat; 2) Masyarakat ke pemerintah (C2G) Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.; 3) Pemerintah ke bisnis (G2B) transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah. Contoh: sistem e-procurement 4) Bisnis ke pemerintah (B2G) Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien; peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Sistem e-procurement adalah contoh aplikasi yang memfasilitasi baik interaksi G2B maupun B2G. 39

40 2.1 Model-Model e-government - Lanjutan 5) Pemerintah ke pegawai (G2E) Terdiri dari inisiatif-inisiatif yang memfasilitasi manajemen pelayanan dan komunikasi internal dengan pegawai pemerintahan. 6) Pemerintah ke pemerintah (G2G) Memungkinkan k komunikasi i dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi sehingga berdampak pada efisiensi dan efektivitas. 7) Pemerintah ke organisasi nirlaba (G2N) Pemerintah menyediakan informasi bagi organisasi nirlaba, partai politik, atau organisasi sosial. 8) Organisasi nirlaba ke pemerintah (N2G) Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara pemerintah dan organisasi nirlaba, partai politik dan organisasi sosial. 40

41 2.1 Model-Model e-government - Lanjutan Pemerintah Pusat Nirlaba Pemerintah Lokal Masyarakat Kalangan Bisnis 41

42 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang e-méxico National System Deployment Axis Mainstays Connectivity Contents Systems e-learning e-health e-economy e-government e-méxico National System June, 2005 Yongin, Korea

43 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang -Lanjutan Studi kasus di Fiji dan kepulauan Solomon untuk prioritas pembangunan e-government Government. Menteri keuangan Fiji, Ratu Jone Kubuabola menyatakan: e-government berencana untuk membantu mengembangkan fungsionalitas pemerintah untuk dapat memberikan hasil kebijakan yang lebih baik, layanan yang lebih baik dan lebih efisien serta interaksi yang lebih baik dengan masyarakat. (Hansad report, Dec ). 43

44 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang - Lanjutan Proyek e-government akan membuat bisnis pemerintah secara online (e-government) (e-community), Komunitas juga mengakses layanan pemerintah yang tersedia secara online (G2C). Bisnis akan mengakses layanan pemerintah langsung yang (G2B) tersedia online. Roadmap E-Government, perencanaan strategis, tahapan implementasi dan aspek manajemen dan tata kelola terkait. Cetak Biru E-Government : visi dan misi, goal dan objektif. Proyek e-government akan terdiri dari lima komponen: Cetak Biru e-government, Aplikasi e-government, Pusat Data Pemerintah, Infrastruktur Info-Komunikasi Pemerintah, dan Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi TIK. 44

45 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang - Lanjutan Aplikasi e-government terdiri dari fungsi-fungsi teknis dari keseluruhan arsitektur TI dimana di atasnya dibangun delapan aplikasi e-government: e-learning bagi guru dan pelajar di daerah pedalaman, sistem e-scholarship, sistem administrasi penjara, basis data kriminalitas, sistem kesejahteraan sosial, sistem manajemen dokumen, sistem untuk bea cukai, dan sistem sumber daya manusia 45

46 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang Lanjutan Kasus berikut adalah contoh yang baik bagaimana membangun konektivitas bahkan jika Anda berada di pulau terpencil. Hal-hal yang dapat dipelajari dari model TIK PFnet di kepulauan Solomon. Gunakan k skenario berikut: Di sebuah desa bernama Sasamunga di pedalaman pulau Choiseul, kira-kira 1,000 mil dari Honiara, ibukota Kepulauan Solomon. Desa tersebut tidak memiliki listrik atau koneksi telepon. 46

47 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang Lanjutan Sistem komunikasi PFNet dibangun pada tahun 2001 sebagai proyek UNDP-UNOPS dan pada awalnya didanai sebagian oleh UNDP. Saat ini terdapat 14 stasiun di Kepulauan Solomon, atau satu stasiun di setiap pulau besar. Setiap stasiun diatur oleh seseorang dari Rural Development Volunteer Association (RDVA) dan ditempatkan di sebuah ruangan kecil, biasanya di klinik kesehatan provinsi, sekolah penduduk, atau di berbagai fasilitas umum yang aman dan terjangkau. Bagaimana sistem PFnet bekerja? Secara teknologis pengoperasian sistem PFnet sangat sederhana. Peralatan teknis terdiri dari sebuah laptop yang digunakan untuk mengetik pesan dan pesan tersebut akan dikirimkan melalui radio gelombang pendek berfrekuensi tinggi yang akan mentransmisikan pesan ke radio penerima yang lebih besar di warung Internet di Honiara dimana operator menerima pesan tersebut dan meneruskannya ke alamat yang dituju. Hal ini dilakukan beberapa kali sehari, yang berarti bahwa ada komunikasi konstan antara operator stasiun pedalaman dan operator di warung Internet di Honiara. Di setiap stasiun , pesan diproses sebagai berikut: seorang pelanggan membawa pesan ke stasiun dalam bentuk tulisan tangan di atas kertas atau secara verbal mendiktekan pesan tersebut ke operator yang akan mengetik pesan tersebut dan mengirimkannya ke warung Internet di Honiara. Karena operator di tiap stasiun melakukan fungsi pengetikan dan pengiriman pesan atas nama pelanggan, buta huruf bukanlah hambatan dalam penggunaan layanan PFnet. Biayanya sekitar US$ dan dioperasikan melalui tenaga surya (tanpa listrik). 47

48 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang Lanjutan Dalam kasus Bangladesh, prioritas pengembangan g e-government adalah membangun konektivitas terlebih dulu. Salah satu prioritas pembangunan e-government adalah membangun Digital it Community Center (DCC). Berikut penjelasan empat contoh membangan konektivitas. 1). Community Information Centre (CIC): Model berorientasi laba CIC di Bangladesh didirikan pada tahun 2006 oleh Grameen Phone, operator telekomunikasi terbesar di Bangladesh. 16 CIC pertama diluncurkan Februari 2006 sebagai pilot project. CC CICs masing-masing dilengkapi dengan minimal sebuah komputer, printer, scanner, webcam, dan modem untuk akses Internet menggunakan konektivitas EDGE. CIC dioperasikan dalam bentuk waralaba dari Grameen Phone. CIC membantu warga desa untuk berhubungan dengan teman dan keluarga yang berada di luar negeri dengan , fax, dan pesan instan. 48

49 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang Lanjutan 2) GHAT: Rural ICT Centre (RIC) RIC diluncurkan pada tahun 2006 oleh Digital Equity Network dengan dukungan dari KATALYST, sebuah konsorsium multi donor yang bergerak di Bangladesh. RIC adalah infrastruktur fisik dengan fasilitas TIK dasar (telepon, komputer, printer, scanner, koneksi k Internet t dan kamera dijital,dll). dll) Moto dari model ini adalah untuk mengembangkan dan memajukan layanan TIK untuk memenuhi kebutuhan informasi dan nasihat untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pedalaman Bangladesh. Layanan information berbasis konten menerima perhatian. RIC menyebarkan informasi bisnis bagi bisnis-bisnis lokal di sektor-sektor tertentu seperti peternakan, perikanan, dan perkebunan kentang yang dominan di masing- masing daerah. RIC juga menyediakan berbagai informasi sosial, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. 49

50 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang Lanjutan 3) RTC (Rural Technology Centre) RTC pertama kali didirikan di Rajoir, Madaripur, Sarishabari, dan Jamalpur di tahun 2006 oleh Practical Action Bangladesh. RTC memenuhi mandatnya untuk membuat teknologi terjangkau untuk mengakses layanan ICT. 4) Internet Learning Centre(ILC): School Based Telecentre Relief International-School Online mengawali program ini dengan riset di tahun ILC, didirikan tahun 2005, adalah sebuah program dari Relief International School Online. Saat ini terdapat 27 ILC yang beroperasi di sekolah-sekolah sepanjang Bangladesh, mayoritas (16) terletak di Chittagong. Dhaka (4), Comilla (3), Jessore (2), Khulna and Rajshahi masing-masing satu telecentres. Masing-masing dilengkapi dengan 5-10 komputer, satu scanner, satu kamera digital, dan koneksi Internet dengan UPS. Di tempat tertentu, dilengkapi juga dengan koneksi internet broadband maupun dial-up. 50

51 2.2. Bidang-Bidang Prioritas e-government di Negara Berkembang Lanjutan Latihan Kelompok Jelaskan pembagian prioritas untuk penerapan e-government berdasarkan stakeholder (warga, bisnis, investor luar negeri, pegawai pemerintah, pemimpin serikat, organisasi i nirlaba) 51

52 2.3 Proses Perencanaan Strategis e-government 52

53 2.3 Proses Perencanaan Strategis e-government Strategi yang baik penting untuk implementasi e-government yang efektif. Perencanaan strategis t menyediakan sebuah roadmap bagi organisasi untuk bergerak dari kondisi sekarang ke kondisi yang diinginkan dalam jangka menengah atau panjang. 53

54 2.3 Proses Perencanaan Strategis e-government 1) Analisis keadaan saat ini dengan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,, Threats) ) 2) Menyatakan sebuah visi Visi e-government Republik Korea adalah untuk menjadi Open e-government Terbaik di Dunia dengan cara: Meningkatkan layanan publik online hingga 85 persen Berusaha menjadi 10 besar dunia dalam hal daya saing dukungan bisnis. Mengurangi kunjungan pengurusan layanan sipil hingga tiga kunjungan per tahun; dan Meningkatkan tingkat utilisasi program e-government hingga 60 persen 3) Mewujudkan visi kedalam tujuan-tujuan A) Tujuan nasional Republik Korea adalah sebagai berikut Membangun demokrasi bersama rakyat Membangun masyarakat dengan pertumbuhan sosial yang seimbang Berkontribusi terhadap era perdamaian dan kemakmuran di Asia Timur Laut Mencapai pendapatan (GNP) per kapita hingga US$ 20,000. Tujuan ini tercapai di tahun

55 2.3 Proses Perencanaan Strategis e-government B) Tujuan e-government Republik Korea adalah Menginovasi cara kerja pemerintah Menginovasi layanan masyarakat Menginovasi i manajemen sumber daya informasi i Mereformasi sistem hukum 4) Menentukan strategi untuk mengatasi temuan dari hasil analisis SWOT dan mencapai tujuan-tujuan spesifik 5) Formulasikan objektif yang dapat diukur dan konkrit dari strategi 6) Komunikasikan dan tinjau ulang rencana strategis 55

56 Visi Roadmap e-government Service Integrated Contact Point Unique Function Dept1 Dept2 Dept3 Dept3 Dept4 City/Province Municipality Shared Use of Information Integrated System Dept1 Dept2 Dept3 Dept4 DeptN City/Province Municipality Common Process HR Financial Audit HR Financial Audit HR Financial Audit HR Financial Audit HR Financial Audit HR System Financial System Audit System Common Platform System System System System System N/W N/W N/W N/W N/W Integrated IT Environment E-Government Network 56

57 Tujuan Roadmap e-government Work Method Reform Paper document Department oriented procedures Electronic document Service oriented procedures Citizen Service Reform Many contact points, Visits, Face-to-Face Limited participation (polls) Single contact point, No visit, Online Electronic participation (e-election) Information Resource Management Reform Separate resource management Departmental standards Government-wide management Common standards and convergence 57

58 Inisiatif dan Roadmap e-government Pemerintah i t h Korea menggambarkan sebuah e-government roadmap yang mendetail setelah melakukan proses perencanaan strategis yang mendalam, mencakup analisis S WOT, information strategy planning (ISP) dan BPR. Roadmap e-government dilaporkan dan dikonfirmasi Presiden bulan Agustus Visi: Open e-government Terbaik di Dunia Rencana 5 tahun ( 03~ 07) 07) Prioritas ke empat area, 10 agenda, dan 31 kegiatan. 58

59 Organisasi Informatization Promotion Committee (Review/Decision) Dukungan Proyek dan Teknis President Government Reform Committee (E-Government Specialist Committee) Cabinet Council (Report/Discussion) DUkungan Kontrol dan Evaluasi MOGAHA MIC MPB Dept. Dept. Dept. NCA Administration, Technology, Support for common platform Deployment Deployment Deployment Local Gov't Public Offices 59

60 Kebijakan e-government Phase 1 Digitizing/Networking Government Information Phase 2 Making Online Services across Government Organization Phase 3 Integrating Government Processes and Services Informatization National Basic Promotion Act Information ( 95) System KII initiative( 95~ ) ( 87~ 96) 96) National IT Master Plans ( 96~ ) IT Evaluation ( 97) Gov CIO ( 98) Special Committee for e-gov ( 01~ 02) 11 Key Initiatives Government Reform Committee ( 03~ ) e-gov Roadmap 60

61 Inisiatif dan Roadmap e-government Government Specialist Committee (Komite Spesialis Pemerintah) Sub-committee of Presidential Committee for Government Innovation and Decentralization (atau Government Reform Committee) Didirikan April 2003 Roadmap Pemerintah Roadmap e-government dilaporkan dan dikonfirmasi Presiden bulan Agustus Visi: Open e-government Terbaik di Dunia Rencana 5 tahun ( 03~ 07) Menspesifikasikan empat area, 10 poin agenda, dan 31tuga s. 61

62 Agenda Roadmap e-government Area Agenda Government Internal Process Reform (G2G) Establishing electronic procedures Expanding common use of public info. Service oriented BPR Public Service Reform (G2C, G2B) 4 Enhancement of the civil service 5 6 Enhancement of business service Expanding electronic civil participation Information Resource Management Reform (Common Platform) Legal System Reform Integration/standardization Resource Strengthening g Security Specialization of the IT manpower and organization Development of e-government related legal system 62

63 11 Inisiatif Utama e-government ( 01~ 02) Transparent and Efficient Government 5 Integrated Finance 6 National Education Information System 5 Personnel Policy Support 6 Local Government Information System G2C G2G G2B Quality Public Service 1 e-service to Citizen(G4C) 2 Integrated Insurance Service 3 Home Tax Service (HTS) Enhanced Business Environment Advanced Infrastructure 4 Integrated e-procurement System 9 e-documentation 10 e-signature & e-seal 11 Gov t Information Systems Consolidation 63

64 11 Inisiatif Utama e-government (1) Komite khusus untuk e-government dibawah Presiden menetapkan 11 Proyek Utama di tahun Komite bersama terdiri dari sektor swasta dan pemerintah Prinsip-prinsip dan strategi: identifikasi inisiatif dengan hasil tinggi yang dapat dibangun sampai akhir 2002 cegah aktivitas yang redundan dan saling tumpang tindih lebih fokus pada inisiatif lintas lembaga 64

65 11 Inisiatif Utama e-government (2) A: Layanan lebih baik dan inovatif untuk publik dan kalangan bisnis G4C : Government for Citizen Mendirikian situs portal dan sistem berbagi informasi publik untuk lima basis data utama di bidang pendaftaran penduduk, real estate, kendaraan, perusahaan dan pajak Layanan Asuransi Terintegrasi Menghubungkan g asuransi kesehatan, pensiun nasional, pekerjaan, Home Tax Service (HTS) dan asuransi kecelakaan serta mengaktifkan pemakaian informasi bersama Layanan online 24 jam seperti pernyataan pajak dan pembayaran, penerbitan dokumen urusan kemasyarakatan, dan konseling pajak e-procurement Terintegrasi Membuat fasilitas pengadaan tunggal untuk semua proses elektronis terkait pengadaan seperti pendaftaran, tender, kontrak dan pembayaran 65

66 11 Inisiatif Utama e-government (3) B: Produktivitas dan Efisiensi Pemerintah Sistem Informasi Keuangan Nasional Membuat sebuah sistem untuk pertukaran informasi yang menghubungkan institusi keuangan terkait Sistem Informasi Pemerintah Menyelesaikan informatisasi i untuk semua urusan administratif i tif Lokal Sistem Informasi Pendidikan Nasional seperti pendaftaran penduduk dan perumahan, keuangan, perpajakan, dan lain-lain di 21 kota, kun, dan ku. Membuat sistem logistik online untuk administrasi sekolah dan materi pendidikan, menghubungkan sekolah, departemen pendidikan dan SDM. Sistem Pendukung Kebijakan Personel Mendirikan dan menyebarkan sistem standar untuk semua isu terkait sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, promosi, pembayaran dan pelatihan personel layanan publik Pertukaran e-document Pemerintah 66 e-processing untuk persiapan, persetujuan, distribusi, dan penyimpanan semua dokumen pemerintah

67 11 Inisiatif Utama e-government (4) C: Infrastruktur Lanjut untuk e-government e-signature pemerintah & sistem e-seal Konsolidasi Sistem Informasi Pemerintah Pengamanan handal untuk distribusi informasi dan e-administration seperti perlindungan dan keamanan informasi pribadi Memungkinkan bekerja 24 jam, layanan profesional, dan sumber informasi yang aman dengan mengatur lingkungan komputasi yang terintegrasi. t i 67

68 31 Inisiatif Baru 68

69 2.4 Implementasi dan Penilaian e-government Kesuksesan implementasi e-government bergantung pada kinerja setiap pekerjaan yang ada di roadmap e-government. Dua pilar yang mendukung implementasi e-government: proyek dukungan e-government dan proyek pembangunan basisdata administratif. 69

70 2.4 Implementasi dan Penilaian e-government - Lanjutan Prepare A Foster Infrastructure Prepare A Foster Infrastructure Prepare A Foster Infrastructure Prepare A Foster Infrastructure Prepare A Foster Infrastructure. Select Key Tasks. Prepare Detailed Plan. Foster Infrastructure. BPR/ ISP. Build System. Build Common. Improve Infrastructure Processes. Reform Legal. Improve System Services. Consolidate Systems. Innovate Processes. Innovate Services. Consolidated Services. Government Innovation. Result Evaluation 70

71 2.4 Implementasi dan Penilaian e-government Republik Korea meraih peringkat keenam di dunia pada survei e-government PBB tahun 2008, dengan total indeks komposit 0,8317. Survei PBB terdiri dari tiga bidang; a) Indeks Pengukuran Web mengukur kehadiran online dari lembaga-lembaga pemerintah b) Indeks infrastruktur telekomunikasi mengukur kapasitas infrastruktur untuk menyampaikan layanan e-government b) Indeks human capital menggabungkan tingkat melek huruf orang dewasa dengan rasio penerimaan kotor. 71

72 2.5 Anggaran e-government Traditional Budget and ICT Investment Traditional Budget Single-year expenditure Program by Program Performance Financial Costs / Benefits Level of Effort within Existing Work Flows Ongoing Operations Control ICT Investments Multi-year Investments Cross-Boundary Performance Financial and Non-Financial Costs/Benefits Changes in the flow of Work Setup Operations Innovations Possible Solution Classified as Capital Investment Separate Approval by e-gov t Coordinating Office Public-Private Partnership Funding for Innovation Assessment of Costs and Benefits 72

73 2.5 Anggaran e-government (Lanjutan) Program Dukungan Proyek TI ( 94~ 03) Investasi sebesar US$ 438 M untuk 368 proyek e-gov Project 195 M USD for 31 projects e-gov 11 Key Initiatives, Road-map tasks Public IT Project Local IT Project Pilot Project 182 M USD for 223 projects national logistic information systems, etc 13 M USD for 48 projects local information systems 48 M USD for 66 projects online learning, remote medical treatment 73

74 2.5 Anggaran e-government (Lanjutan) 74

75 2.5 Anggaran e-government (Lanjutan) e-government promotion tasks funding by type (unit : USD Million) e- Government Roadmap Local Informatization New Policy Projects Sub- projects Projects Total Number Amount Number Amount Number Amount Number Amount $104 2 $3 5 $1 43 $ $215 3 $ $ * 21 $ $15 11 $5 43 $191 Total 105 $ $21 16 $6 137 $516 *Planned (Figures before 2006 are accruals) 75

76 2.5 Anggaran e-government (Lanjutan) Planned Distribution of Informatization Funding( ) (unit : USD Million) Strengthening the IT Industry 1,474 1,399 1,299 1,276 1,173 Realization of e- government ,105 Citizen- oriented Informatization ,073 1,119 11,827 Bridging the Digital Divide Source : Ministry of Planning and Budget, ( National Financ e Strategy, Oc tober 2006) (unit : USD Million) Year Budget Source : the Ministry of Government Administration and Home Affairs ( 2006) 76

77 Latihan Kelompok Di negara berkembang, e-government dipandang hanya menguntungkan kelas menengah dan atas. Apakah Anda setuju? Jika ya, langkah apa yang perlu diambil untuk membangun penerapan e-government yang bersifat inklusif, merangkul semua populasi. 77

78 Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 3: JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI TIK Dr. Nag Yeon Lee

79 3.0 Jenis-jenis Aplikasi dan Implementasi TIK Pengantar Inovasi layanan masyarakat (G2C) Inovasi layanan bisnis (G2B) Inovasi cara kerja pemerintah (G2G) Akses multi kanal ke sebuah single window, jenis-jenis layanan terintegrasi t i yang disediakan, dan back-end dari tiap koneksi k dan integrasi data di tingkat departemen. Diagram tersebut memberikan pemahaman tentang apa yang ditargetkan untuk G2C dan G2B sebagai gambaran dari e-government sebelum turun ke rincian aplikasi. 79

80 .0 Jenis-jenis Aplikasi dan Implementasi TIK Kerangka Konseptual e-government (1) Citizens & Businesses Cyber Space Government Real Space Government Public. Opinion. Policy Proposal. Request of Information. Information. Service Internet Mobile Fax, Mail, Telephone Government Portal Civil Service Consultation Center Local Petition Office Collective Resolution Application Through Fax, , internet, etc. Knowledge Sharing Integrated Processing Dept. 1 Dept. 2 Dept Visiting Website of Each Agency Provision of various information and integrated service Dept. N Departmental Interconnection Any One Any Time Any Place Any Form Of Info * Source: e-government Roadmap of Republic of Korea by Presidential Committee of Government Innovation and Decentralization 80

81 3.1 G2C: Government to Citizen 1) Layanan Masyarakat Online (Portal G2C) Pengantar Mengapa dibutuhkan portal G2C? Inefisiensi dalam administrasi pemerintah dapat ditemukan dengan keberadaan basisdata nasional yang terpisah-pisah, seperti basisdata kependudukan, d k pertanahan, kendaraan bermotor, dan pajak. Memiliki basisdata terpisah berarti bahwa masyarakat harus melakukan registrasi rangkap, melalui proses kertas kerja yang panjang untuk berbagai perizinan dan membutuhkan beberapa kali kunjungan ke lembaga-lembaga pemerintah. 81

82 3.1 G2C : Government to Citizen Layanan e-government yang single window, dengan sistem berbagi informasi i skala nasional dan aplikasi i berbasis b internet t (1) G4C Portal: 82

83 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Pada diagram konsep sistem G4C dijelaskan bahwa masyarakat atau bisnis memiliki akses multi kanal one stop ke layanan pemerintah (G4C) yang menyediakan berbagai layanan sertifikasi, konsultasi, panduan layanan, pemrosesan petisi masyarakat, pembayaran elektronik, dan berbagai informasi pemerintahan lainnya. e-government for All, World Bank s ISG e-government practice, Technical Advisory Note, June 2006 (11) (11). Pendekatan multi kanal diperlukan untuk menjamin partisipasi maksimal dari masyarakat dan pebisnis dalam e-government mengingat masing-masing kelompok akan memiliki tingkatan akses yang berbeda terhadap masing-masing kanal. Sebagai contoh, masyarakat pedalaman cenderung tidak memiliki akses terhadap kanal elektronik (seperti Internet, , handphone, TV dijital) dibandingkan masyarakat perkotaan. 83

84 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Beberapa kanal one-stop delivery One-Stop Citizen Service Centres, dimana layanan single-window disajikan dengan cara kerja sama diantara lembaga-lembaga untuk melayani masyarakat yang lebih memilih atau yang hanya mampu melakukan k interaksi i tatap t muka. Telecenters: Public access points dengan akses gratis atau bersubsidi ke layanan e-government (via jaringan pos, perpustakaan, sekolah, pusat komunitas, dan lain-lain). a Call Centers: Penyampaian layanan melalui telepon yang disediakan oleh call centres pemerintah Web Portals: Penyampaian layanan melalui portal web pemerintah yang mudah digunakan dan berbasis b teknologi interoperable. M-Government: Penyampaian layanan mobile melalui pesan SMS dan portal m-government yang dirancang khusus. T-Government: Penyampaian layanan berbasis TV dijtal interaktif melalui saluran/portal TV pemerintah yang dirancang khusus, dengan konten yang bersifat broadcast maupun on-demand. 84

85 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) e-government Single Access Window for Citizens G4C System Information Providers Information Users Single Access Window Public Service Map Public Service Delivery Citizenship [MOGAHA*] [Supreme Court] Citizens & Businesses Internet Management of Service Charge Additional Support Services Land [Supreme Court] [MOCT**] Government Agencies Gov `t Network Information Sharing System Public Service Relay System Information Link System for Agencies Vehicle Business Tax [MOCT] [Supreme Court] [NTS***] [NTS] [MOGAHA] Private Network e-certification Payment Gateway Mobile Service MOGAHA: Ministry of Government Administration & Home Affairs **MOCT: Ministry of Construction and Transport ***NTS: National Tax Service 85

86 3.1 G2C : Konfigurasi Government to Citizen Basic administrative information system Ministry of home affairs Information cooperation utilization system egov Portal system Resident registration Architecture/ Real estate Local tax Ministry of construction & transportation Automobile Real Estate Supreme Court Automated data distribution system Data Connection system Civil affairs process system Operation Support system Citizen Portal Site Internet Real estate registry Corporate registry User National Tax Administration Business registration National tax Other institutions 기타기타기관기관 Banking Certification institution institution 관련기관 Related institution Linked Portal Site Citizen Portal Service 86

87 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Outcomes Kini masyarakat Korea dapat membuat permohonan, mengakses, dan memperoleh berbagai dokumen sertifikat melalui layanan administrasi masyarakat online kapan saja dan dimana saja. Hingga Juni 2006, jumlah layanan yang ditawarkan meningkat drastis menjadi sekitar 5000 jenis panduan bagi layanan sipil, 630 jenis permohonan sipil, dan 30 jenis penerbitan surat-surat online. Lebih jauh lagi, usaha aktif untuk meningkatkan pemanfaatan layanan kepada publik dan link ke situs portal swasta seperti NAVER dan lain-lain telah menghasilkan peningkatan yang menakjubkan dalam penggunaan layanan: dari yang dulunya kurang dari hit per hari pada tahun 2002 ketika layanan ini diluncurkan, hingga kini hit per hari pada bulan Juni 2006 (lihat Gambar 8).. Sistem pelayanan masyarakat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kenyamanan administratif dengan menyediakan layanan dengan dokumen dan kunjungan yang lebih sedikit. Jika rata-rata 30% dari total layanan penduduk diproses secara online untuk lima tahun, 1,8 trilliun Won dapat dihemat. 87

88 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Penggunaan layanan G2C (unit: 1,000 cases) Online Applications 8000 Online Issuances 6, ,750 2,

89 Latihan Dengan penyampaian multi-kanal, l sebutkan layanan yang dapat dijalankan oleh kanal berikut: Telepon seluler (SMS) TV Dijital 89

90 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 2) Sistem Perpajakan Terintegrasi Pengantar Sistem perpajakan online terkonsolidasi di Republik Korea bertujuan untuk memfasilitasi penggunaan Home Tax Service (HTS) yang lebih nyaman untuk urusan pajak seperti pemberitahuan, acuan, dan pembayaran pajak terkait. Tujuan sistem perpajakan terintegrasi ialah meningkatkan pendapatan pajak mencegah korupsi meningkatkan k kesadaran membayar pajak membangun administrasi pajak yang lebih baik menjamin layanan publik yang cepat dan akurat. 90

91 3.1 G2C : Government to Citizen Layanan pajak seperti pengisian, pembayaran dan pengembalian pajak melalui online single window 91

92 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Sistem perpajakan online meliputi pajak penghasilan, pajak perusahaan, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan berbagai pajak lainnya. Dari tahun 1999 hingga 2000, Electronic File Tax Return System dikembangkan sebagai pilot project dengan agen-agen pajak kantor NTS Seoul, dan hanya melibatkan pajak penghasilan dan PPN. Cakupan ini diperluas hingga meliputi pajak minuman keras dan pajak khusus di tahun % dari 2,53 juta pajak penghasilan dan 10% dari 2,12 juta PPN dicatat secara elektronik pada tahun Individu dan kalangan bisnis dapat membuat permohonan dan melihat sertifikat online dari registrasi bisnis, pembayaran pajak, pemberhentian usaha sementara, dan penutupan usaha. 92

93 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Hasil Dengan menghilangkan pemborosan pemasukan data dan mempercepat urusan-urusan perpajakan, sistem perpajakan terintegrasi memperbaiki efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Sebagai contoh, penghematan sebesar 146 miliar KRW (sekitar US$ 126 juta) per tahun dihasilkan dari penghapusan nota tertulis yang dikirim lewat pos dan juga akibat yang ditimbulkan dari lamanya waktu pengiriman via pos. Meningkatkan transparansi di proses perpajakan. Wajib pajak dapat menghemat hingga 300 miliar KRW (sekitar USD 300 juta) per tahun dari biaya perjalanan dan personal terkait kunjungan ke kantor pajak, sedangkan NTS diharapkan dapat menghemat hingga 120 miliar KRW (sekitar US$ 120 juta) per tahunnya dari administrasi pajak tanpa kertas. 93

94 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 3) Sistem Asuransi Terintegrasi Sistem informasi i terintegrasi, t i sumber daya informasi i pada empat pasar asuransi utama, yaitu, dana pensiun nasional, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi tenaga kerja. Tujuan dari sistem asuransi terintegrasi adalah meningkatkan kualitas pelayanan. Pertukaran Informasi antara lembaga pemerintah. 94

95 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) Layanan portal web informasi asuransi sosial dengan basisdata terintegrasi dari empat asuransi sosial Integrated Insurances: 95

96 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 3) Sistem Asuransi Terintegrasi Selesainya sistem informasi interkoneksi memungkinkan layanan one-stop untuk partisipasi, perubahan, dan penarikan dari layanan asuransi terhadap empat jenis layanan asuransi. Jumlah dokumen yang dibutuhkan berkurang secara drastis dengan adanya penggunaan bersama informasi diantara lembaga melalui jaringan G2C. Pengurangan waktu dan biaya pemrosesan menghasilkan penghematan tahunan sebesar 542,3 miliar KRW (sekitar US$ 542,3 juta). 96

97 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi i Pendataan Penduduk d (KTP) Pengelolaan pendataan penduduk awalnya menggunakan pencatatan manual informasi penduduk pada buku beserta dengan perubahan informasi seperti registrasi, perubahan, dan masa kadaluarsa. Proses ini tidak efisien dan penyelamatan data tidak dapat dilakukan jika terjadi kehilangan atau kerusakan buku besar. Pergantian alamat memakan waktu tiga hari. 97

98 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Sistem Pendataan Penduduk Applicants Application for and issuance of resident registration at any place Around the nation Administration network Computerization Residents Registration ledger DB Residents information by household and by individual Automatic issuance of primary school enrolment notice Local Administration offices. Residents registration management. Resident tax collection. Automatic issuance of primary school enrolment notice. Issuance of registered voters list Central Residents Registration ledger Applicants. Inquiry of residents. Uitilization of statistics. Data sharing among relevant agencies 98

99 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi i Pendataan Penduduk d (KTP) Hasil Sebagaimana ditunjukkan diagram sebelumnya, sistem jaringan administrasi i i dapat menyediakan layanan berikut: Manajemen pendataan penduduk, Pemungutan pajak penduduk, Penerbitan otomatis izin untuk masuk sekolah dan Penerbitan daftar pemilh Waktu proses untuk sebuah permohonan menurun menjadi 1 menit dibanding sebelumnya (20 menit). Hal ini telah meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. Dengan adanya sistem yang saling terhubung memungkinkan seseorang yang tinggal di satu distrik meminta salinan data kependudukannyad kann a di kantor distrik lainnya, a dan perubahan alamat secara otomatis dicatat di data pensiun nasional, data asuransi kesehatan, data kendaraan, dan surat izin mengemudi 99

100 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi Pendataan Penduduk (KTP) - Lanjutan Bidang penerapan Layanan keamanan nasional dan pemerintahan Pencegahan dan deteksi kejahatan Layanan Kesehatan / Kesejahteraan / Pendidikan Layanan Imigrasi Riwayat wajib militer e-commerce (Counter-Hacking, Telekomunikasi) Keuangan dan Perbankan Sistem Pembayaran, dll. 100

101 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi Pendataan Penduduk (KTP) - Lanjutan Keuntungan KTP Bagi Publik Pengurangan waktu dan biaya Satu KTP menggantikan nyaris semua dokumen. Mengurangi waktu dan biaya dalam mengeluarkan sertifikat Pendirian sistem yang canggih Mudah dibawa Akurat dan informasi i yang ada bersifat up to date One-stop customer service Layanan yang beragam dan nyaman Berbagai sertifikat dapat dikeluarkan kapanpun dan dimanapun 101

102 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi Pendataan Penduduk (KTP) Keuntungan KTP Bagi Administrasi Penyederhanaan proses Mengurangi penggunaan kertas Otomasi proses Mengurangi staf administrasi Pengaturan anggaran nasional yang efektif Mengurangi biaya administratif Layanan sosial terkomputerisasi Pengobatan dan layanan informasi sosial yang terkomputerisasi Layanan sosial yang state-of-art dan paling maju 102

103 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi Pendataan Penduduk (KTP) - Lanjutan Keuntungan KTP Sisi i Sosial Pencegahan kejahatan sosial Mencegah kejahatan sosial, dan ekonomi sebelum terjadi. Menumbuhkan ekonomi di daerah terkait Meraih sisi kompetitif terhadap negara maju Pertumbuhan industri sistem informasi Sistem lalu lintas yang terkomputerisasi Dapat dimanfaatkan untuk mendaftarkan kendaraan Mengelola asuransi kendaraan Mengontrol SIM dan riwayatnya Laporan Pajak dan pembayaran yang terkomputerisasi Layanan sosial yang terintegrasi dan terkomputerisasi 103

104 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 4) Aplikasi Pendataan Penduduk (KTP) - Lanjutan Smart Card KTP (Smart Card) dapat menyimpan info berikut: Data Pribadi (Alamat, Usia, Jenis Kelamin, Telepon, ) Riwayat mengemudi Rekam Medis (Golongan Darah, Alergi, Asuransi ) Cap, Tanda tangan, Foto Sidik Jari, dan lainnya REPUBLICA BOLIVARIANA DE VENEZUELA CEDULA DE IDENTIDAD DATOS DE PERSONALES FERNANDEZ VERA DANIELA SOLTERA FEMENINO 02/06/1979 V ARH+ FIRMA TITULAR PENICILINA FECHA EXPEDICION : 15/08/2000 FECHA VENCIMIENTO : 15/08/2010 No. OFICINA : MIRANDA FIRMA DIRECTOR GENERAL VENEZOLANO KTP Nasional dapat menggabungkan berbagai macam sertifikasi Surat Izin Mengemudi Kartu Asuransi Kesehatan Kartu Tabungan dan lainnya 104

105 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 5) Sistem manajemen informasi real estate Ketika kesadaran sosial dan publik akan real estate meningkat dan juga meningkatkya aktivitas pemerintah pada real estate seperti pembangunan tanah penduduk, perencanaan perumahan dan rencana utilisasi i pertanahan, kebutuhan akan manajemen yang lebih komprehensif dan efisien pada level pemerintahan meningkat. Informatisasi manajemen real estate dibutuhkan untuk mengurangi investasi spekulatif pada real estate yang terjadi pada awal 1980 dan untuk membebankan pajak ke pemilik tanah berdasarkan ukuran tanah. 105

106 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 5) Sistem manajemen informasi real estate Applicant s Nationwide Nationwide networks networks DB Comput erization Lot number, classification, size and ownership Land and forestry registers Cities, provinces, counties and districts Land records management Central. Land- related policies. Management of information on public lands. Identification of tax sources and preparation of statistical data 106

107 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 5) Sistem manajemen informasi real estate Hasil Sejak 1998, sistem real estate t telah terkonsolidasi i ke sistem administratsi i t i komprehensif bagi 21 distrik besar. Juga disediakan one-stop service untuk real estate bersama dengan sistem yang relevan seperti sistem manajemen tanah dan bangunan Penyelesaian basisdata pertanahan dan interaksi online antar lembaga yang relevan telah mendukung reformasi layanan administrasi terkait pertanahan. - Sebagai hasilnya, potensi peningkatan kebutuhan SDM sebesar15 persen dapat dicegah dan mengurangi proses dari 10 tahap menjadi 3 tahap - Kemudahan akses data pertanahan dan lahan hutan bagi masyarakat sehingga dapat dipantau melalui terminal komputer di rumah - Pengurangan waktu proses per permintaan dari 30 menjadi lima menit Masyarakat dapat mengakses informasi kepemilikan tanah dan tanah yang menganggur, memastikan transaksi yang transparan. 107

108 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 6) Aplikasi administrasi kendaraan Ketika jumlah kendaraan di Republik Korea melewati angka 10 juta, dirasakan perlunya sebuah sistem informasi untuk menangani secara efektif peningkatan drastis dalam permintaan administratif terkait kendaraan bermotor. Fokus pada proses pendataan dan inspeksi, dan mendukung layanan- layanan seperti spesifikasi kendaraan, izin mengemudi sementara, dan pengelolaan surat izin mengemudi. Registrasi kendaraan di kota, kabupaten, dan kantor wilayah memberikan beban berat bagi pelamar karena mengharuskan mereka untuk mengirim salinan KTP dan dokumen lainnya. 108

109 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 6) Aplikasi administrasi kendaraan Manufacturing Purchase Type Specifications Temporary New vehicle Imported vehicle approval management diving registration registration Applicatns Vehicle Administration i ti Service National Administrative Information System (NAIS) Manufacturing Processing Scrapping DB Purchase Related Related networks networks Link to Related agencies National Police Agency Korea Customs Service Vehicle registry/vehicle inspection office in cities, counties and districts Possession/ Use KIDI Korea Insurance Development Institute Possession/Use Change Inspection Transfer Driver s license Scrapping Registration of Termination Management & Analysis Registration Statistics of statistics civil petition 109

110 3.1 G2C : Government to Citizen (Lanjutan) 6) Aplikasi i administrasi i i kendaraan Hasil Integrasi dan pertukaran data untuk pemrosesan layanan administrasi kendaraan antara MOGAHA, Korea Automobile Manufacturers Association (KAMA), dan lembaga terkait telah menghemat 8,2 miliar Won. Sebelumnya hal ini membutuhkan penerbitan 23 juta dokumen seperti KTP dan dokumen pembayaran pajak otomotif. Keseluruhan proses kini hanya memakan waktu 20 menit dibandingkan dengan sebelumnya (satu jam). Terlebih lagi, dengan one stop service, penduduk tidak perlu melakukan berbagai kunjungan ke instansi dan proses pengisian yang menggunakan kertas. Jaringan nasional untuk administrasi kendaraan didirikan dibawah naungan Ministry of Construction and Transportation. Saat ini 16 kantor provinsi dan kota bertindak sebagai pusat data lokal. 110

111 Latihan Kelompok Sebutkan lima jenis layanan yang umum dari G2C. Dapatkah anda menambahkan layanan masyarakat lainnya yang dapat dimasukkan ke portal G2C di negara Anda? 111

112 Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 3: JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI TIK Dr. Nag Yeon Lee

113 3.2. Government to Business (G2B) Menginovasi Layanan Bisnis 1) Sistem Pengadaaan Terintegrasi (e-procurement) E-Procurement System of the Public Procurement Service of Korea (KONEPS), adalah sistem online yang memungkinkan pemrosesan yang nyaman dan cepat untuk seluruh prosedur administratif terkait pengadaan publik, meliputi, pengajuan harga, kontrak, pembayaran, dan penyampaian produk. Terhubung ke 67 sistem, sistem ini bekerja sebagai pusat untuk e-procurement melalui penyediaan layanan one-stop and non-stop. Saat ini, sekitar organisasi publik dan perusahaan menggunakan sistem tersebut, sementara lebih dari orang mengunjungi portal tersebut t setiap hari. Tahun 1997, pertukaran dan otentikasi sistem diimplementasikan untuk memperkenalkan sistem EDI. Tahun 1999, pengenalan domestic procurement dan sistem akuntansi telah diselesaikan. ik Tahun 2001, electronic government procurement system terpilih sebagai salah satu dari pilar utama e-government di Korea. 113

114 3.2. Government to Business (G2B) 1) Sistem e-procurement Terintegrasi e-procurement Terintegrasi: Sistem pengadaan pemerintah single window untuk keseluruhan proses melalui internet 114

115 3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan) 1) Sistem e-procurement Terintegrasi i Proses pengadaan yang sebelumnya bergantung g pada surat dan kunjungan personal kini menjadi terkomputerisasi. Hal ini menciptakan sistem pengadaan pemerintah yang paperless sebagai e-marketplaces terbaik bagi sektor swasta. Informasi pengadaan meliputi permintaan pembelian, pengumuman lelang, pemenangan kontrak dan status kontrak disediakan real-time di Internet. Sistem EDI pengadaan diimplementasikan dalam 3 fase dari 1997 sampai Public Procurement Service (PPS) dibentuk untuk menjalankan layanan pengadaan elektronik. Transaksi online tercatat sebesar 87% dari semua aktivitas perdagangan. 115

116 3.2. Government to Business (G2B) (Lanjutan) 2) Sistem Aplikasi Kepabeanan Importir dan eksportir perlu datang ke kantor kepabeanan dan institusi keuangan untuk melewatkan (clear) barang-barang mereka, membayar kewajiban kepabeanan, dan meminta tax refund. Perizinan, pemantauan, dan pengawasan terhadap bandara dan pelabuhan tidak sistematis dan walaupun cukup baik untuk memenuhi kebutuhan dasar pelanggan, seringkali masih menyebabkan banyak ketidakenyamanan. Tujuan dari pembangunan sistem e-customs ialah untuk: a) mendirikan sistem informasi yang mendukung administrasi kepabeanan; b) menghentikan penyelundupan; c) mengurangi biaya logistik dalam industri ekspor dan impor; dan d) memperbaiki kualitas pelayanan kepabeanan yang ditawarkan. Prosedur pengurusan kepabeanan seperti laporan ekspor/impor, ii izin merapat ke dermaga, dan manajemen data kargo semuanya terkomputerisasi. 116

117 2) Sistem Aplikasi Kepabeanan (Lanjutan) Gambaran Mendirikan proses bisnis one-stop solution melalui standarisasi proses impor/ekspor dan digitalisasi berbagai dokumen. Background Limitation of existing process Needs for higher efficiency Knowledge based Trading Global e-trade National competitiveness Strengthen information technology Cost reduction Objectives Higher national competitiveness in fast changing world economy High quality trading service Lead the IT industry and import / export information technology Foundation for e-government Strategies Establish logistics DB Establish import/export t DB Establish trading DB Establish trading portal site Establish trading automation system 117

118 Sistem Utama Kepabeanan Internet Clearance Portal 246 layanan tersedia di Internet Paying bank Declaration (using certificate) Declarant Access to processing info (im/ex clearance, drawback) Internet Print out certificate of declaration completion Drawback decision Internet Clearance Portal (portal.customs.go.kr) Audit Customs officer Import cargo release permit Notice of updates 118 Bonded storage

119 Sistem Utama Kepabeanan Standarisasi data 542 items 287 items Customs Administration Information System A Single Window Clearance requirement verification agencies Import declaration Verification request A B C INTERNET/E DI B Declaration Approval Single Window Clearance result Arrival report Approval A C Verification request Approval Arrival/departure requirement verification agencies Immigration Bureau,MOJ Natl Quarantine Service MOMAF Aiti Aviation Administration iit ti Korea Food and Drug Administration Natl Fisheries Products Quality Inspection Service Natl Plant Quarantine Service Natl Veterinary Research and Quarantine Service Korea Medical Devices Industry Association Korean Dental Trade Association Korea Pharmaceutical Traders Association Korea Animal Health Products Association 119

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK Penulis: Dr. Nag Yeon Lee 1.1 Definisi e-government e-government secara umum dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 2: FAKTOR RISIKO DAN FAKTOR KESUKSESAN. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 2: FAKTOR RISIKO DAN FAKTOR KESUKSESAN. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 2: FAKTOR RISIKO DAN FAKTOR KESUKSESAN Penulis: Dr. Nag Yeon Lee Sekilas Tentang Penerapan TIK 1.4 Keuntungan Kesuksesan Implementasi TIK Dari: Proses kerja pemerintah

Lebih terperinci

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 3: VISI DAN STRATEGI E-GOVERNMENT. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 3: VISI DAN STRATEGI E-GOVERNMENT. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 3: VISI DAN STRATEGI E-GOVERNMENT Penulis: Dr. Nag Yeon Lee 2.3 Proses Perencanaan Strategis e-government 2 2.3 Proses Perencanaan Strategis e-government Strategi yang

Lebih terperinci

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 4: JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI TIK. Dr. Nag Yeon Lee

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 4: JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI TIK. Dr. Nag Yeon Lee Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 4: JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI TIK Dr. Nag Yeon Lee 3.0 Jenis-jenis Aplikasi dan Implementasi TIK Pengantar Inovasi layanan masyarakat (G2C) Inovasi layanan

Lebih terperinci

KEGAGALAN PENERAPAN E-GOVERMENT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

KEGAGALAN PENERAPAN E-GOVERMENT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG KEGAGALAN PENERAPAN E-GOVERMENT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG I Wayan Ordiyasa 1) 1) Teknik Informatika Universitas Respati Yogyakarta Jl Laksda Adi Sucipto KM. 6,3 Catur Tunggal Depok, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

KEGAGALAN PENERAPAN E-GOVERMENT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

KEGAGALAN PENERAPAN E-GOVERMENT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG KEGAGALAN PENERAPAN E-GOVERMENT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG I Wayan Ordiyasa 1) 1) Teknik Informatika Universitas Respati Yogyakarta Jl Laksda Adi Sucipto KM. 6,3 Catur Tunggal Depok, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

PUBLIC SECTOR DAY: CONVERGENCE COMMUNICATION UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN GOOD GOVERNANCE DALAM PEMERINTAHAN

PUBLIC SECTOR DAY: CONVERGENCE COMMUNICATION UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN GOOD GOVERNANCE DALAM PEMERINTAHAN PUBLIC SECTOR DAY: CONVERGENCE COMMUNICATION UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN GOOD GOVERNANCE DALAM PEMERINTAHAN Sistematika Pembahasan e-gov e-service Persyaratan e-service Convergence Connected Praktek

Lebih terperinci

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan

Lebih terperinci

E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI

E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UPN, 24 Mei 2008 APA ITU e-governmente Kata Kunci Oleh Pemerintah Untuk Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA

Lebih terperinci

URGENSI PENGATURAN E-GOVERNMENT DALAM UNDANG-UNDANG

URGENSI PENGATURAN E-GOVERNMENT DALAM UNDANG-UNDANG URGENSI PENGATURAN E-GOVERNMENT DALAM UNDANG-UNDANG BRIAN AMY PRASTYO L E G AL D R A FTER & D O S EN H U KUM T E L EMATIKA F H U I KENDARI, 16 JUNI 2015 6 STRATEGI E-GOV ALA INPRES 3/2003 1. Mengembangkan

Lebih terperinci

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government DEPUTI BIDANG TATALAKSANA 2012 Reformasi Birokrasi merupakan transformasi segenap

Lebih terperinci

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN) MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN) Kenapa Cetak Biru TIK Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

Kerangka Konseptual. P eran S erta A kadem isi, S w asta dan M asyarakat. dan M asyarakat. C e ta k B iru D e p a rte m e n, L PND, K e m en terian,

Kerangka Konseptual. P eran S erta A kadem isi, S w asta dan M asyarakat. dan M asyarakat. C e ta k B iru D e p a rte m e n, L PND, K e m en terian, P eran S erta A kadem isi, S w asta dan M asyarakat P eran S erta A kadem isi, S w asta dan M asyarakat C e ta k B iru D e p a rte m e n, L PND, K e m en terian, Le m b ag a S etin gka t D epartm en Kom

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom KOMPUTER DAN MASYARAKAT Mia Fitriawati S.Kom KLASIFIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI MASYARAKAT 1. Kemajuan TI yang Bersifat Netral 2. Kemajuan TI yang Bersifat Menghemat Tenaga Kerja 3. Kemajuan TI yang Bersifat

Lebih terperinci

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN INFORMASI DI KEMENHUB

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN INFORMASI DI KEMENHUB KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN INFORMASI DI KEMENHUB DASAR HUKUM KP. 39 Tahun 2009 Tentang Rencana Induk Pemanfaatan Teknologi

Lebih terperinci

Komputer & Pemerintah. E-Government

Komputer & Pemerintah. E-Government Komputer & Pemerintah E-Government Definisi E-Goverment Electronics government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, pelaku bisnis,

Lebih terperinci

PENERAPAN E-GOVERNMENT UNTUK PERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK DI SEKTOR BIROKRASI

PENERAPAN E-GOVERNMENT UNTUK PERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK DI SEKTOR BIROKRASI PENERAPAN E-GOVERNMENT UNTUK PERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK DI SEKTOR BIROKRASI oleh : Kidi,S.Sos akykidi@gmail.com Pendahuluan Pendelegasian kewenangan yang lebih besar, nyata, dan bertanggung jawab dalam

Lebih terperinci

Beberapa konsep e- Konsep-konsep e- Electronic Commerce (EC) e- adalah kependekan dari electronic

Beberapa konsep e- Konsep-konsep e- Electronic Commerce (EC) e- adalah kependekan dari electronic Beberapa konsep e- Konsep-konsep e- Oleh: Rino A Nugroho rinoan@gmail.com e- adalah kependekan dari electronic Kegiatan konvensional diberi awalan huruf e- untuk menggabungkan kegiatan tsb dgn kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Transformasi traditional government menjadi electronic government (e-government) merupakan salah satu isu kebijakan publik yang hangat dibicarakan saat ini [1]. Transformasi

Lebih terperinci

Introspeksi Penerapan E-government

Introspeksi Penerapan E-government Introspeksi Penerapan Anief Fauzan Rozi, S. Kom., M. Eng. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi 1 Tujuan Mata Kuliah Mahasiswa memahami 10 faktor utama penentu keberhasilan penerapan

Lebih terperinci

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional E-Government di Indonesia E-Government Hubungan Internasional E-Government di Indonesia sudah dicanangkan sejak tahun 2003, hingga saat ini belum optimal Tuntutan akan penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011 Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011 2 E-Government (World Bank) government-owned or operated systems of

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pemerintahan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan transparansi kinerja

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA

PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi informasi begitu cepat, kebutuhan informasi yang cepat, tepat dan akurat,

Lebih terperinci

Dwi Hartanto, S,.Kom 26/03/2012. E Commerce Pertemuan 3 1

Dwi Hartanto, S,.Kom 26/03/2012. E Commerce Pertemuan 3 1 Mobile commerce (m commerce): transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan teknologi wireless (misal telepon selular) Location based commerce (l com merce): transaksim commerce yang ditargetkan pada individu

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

BENCHMARKING PORT COMMUNITY SYSTEM

BENCHMARKING PORT COMMUNITY SYSTEM BENCHMARKING PORT COMMUNITY SYSTEM KLNET KL NET 1.1 Profil Perusahaan KL NET didirikan pada 1994 dengan tujuan untuk mencapai target Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (MOMAF) yaitu mengkomputerisasi

Lebih terperinci

What is your Target????

What is your Target???? What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT E DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH Jakarta, 11 Februari 2009 1 REGULASI YANG TELAH ADA Telah dilaksanakan Tentang Kebijakan dan Strategi

Lebih terperinci

Internet Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Internet Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Internet Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Internet t 2 Internet Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab

Lebih terperinci

BAB V. ARAH PENGEMBANGAN e-government PROVINSI RIAU

BAB V. ARAH PENGEMBANGAN e-government PROVINSI RIAU BAB V ARAH PENGEMBANGAN e-government PROVINSI RIAU 2.9 Inisiatif e-government Pada saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan daerah berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

9

9 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pasal 17 UUD 1945 NAWA CITA Agenda Prioritas No.2 Membangun

Lebih terperinci

E-COMMERCE DI INDONESIA. Peluang dan Tantangan

E-COMMERCE DI INDONESIA. Peluang dan Tantangan E-COMMERCE DI INDONESIA Peluang dan Tantangan The Internet Suatu jaringan komputer global yang menghubungkan jaringan privat dan publik untuk berbagi informasi (antar lembaga pendidikan, penelitian, pemerintahan,

Lebih terperinci

No Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan

No Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6081 PERBANKAN. BI. Gerbang Pembayaran Nasional. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 134) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan publik terkait dengan penanaman

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E- GOVERNANCE. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

IMPLEMENTASI E- GOVERNANCE. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I IMPLEMENTASI E- GOVERNANCE Muhammad Bagir, S.E., M.T.I 1 2 E-Government (World Bank) government-owned or operated systems of information and communications technologies (ICTs) that transform relations

Lebih terperinci

Developing information systems and technology to support business strategy

Developing information systems and technology to support business strategy product profile Developing information systems and technology to support business strategy Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah berkembang dari fungsinya yang hanya sebagai media pertukaran

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat internasional mengusung isu mengenai adanya kesenjangan informasi (informasi gap) dan kesenjangan dijital (digital divide) di dalam sebuah forum yang disebut

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Yudi Herdiana, S.T, M.T. Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNIBBA Pembekalan KKN UNIBBA, Senin 14 Agustus 2017 PENDAHULUAN Kemajuan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk

Lebih terperinci

A global network connecting millions of. or The Internet is millions of computers around the world connected to each other.

A global network connecting millions of. or The Internet is millions of computers around the world connected to each other. A global network connecting millions of computers. or The Internet is millions of computers around the world connected to each other. How did the Internet originate? GOAL: TO ALLOW SCIENTISTS AT DIFFERENT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia

Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia (disadur dari skripsi : Rachmat Tauffan Mulus, Jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma, 2009) Pengertian E-Government The World bank Group

Lebih terperinci

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

Developing an Enterprise Architecture Management Plan Developing an Enterprise Architecture Management Plan Learning Objectives LOGO Memahami tujuan dari rencana pengelolaan EA Melihat format contoh untuk rencana pengelolaan EA Memahami jenis konten yang

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY)

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH 1 1 Program RB Grand Design RB Road Map RB 6 Program Makro 8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB 9 Program Mikro K/L & Pemda 2 Keterkaitan Program Makro Dengan

Lebih terperinci

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS Defri Kurniawan, M.Kom Learning Objectives Menjelaskan fitur unik dari e-commerce, pasar digital, dan barang-barang digital. Menganalisis bagaimana teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dewasa ini memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat menyadari bahwa

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

E - Commerce. E-Commerce dalam Layanan Publik. M. Mulyana Mubarak 4/15/2015. sesi. Tujuan Pembelajaran.

E - Commerce. E-Commerce dalam Layanan Publik. M. Mulyana Mubarak  4/15/2015. sesi. Tujuan Pembelajaran. E - Commerce sesi 6 E-Commerce dalam Layanan Publik LECTURER: M. Mulyana Mubarak http://mmulyana.wordpress.com Tujuan Pembelajaran Outline Materi Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu

Lebih terperinci

E-Government di Indonesia dan Dunia

E-Government di Indonesia dan Dunia E-Government di Indonesia dan Dunia 18 Juni 2011 STTA, Yogyakarta Josua M. Sinambela, M.Eng Konsultan Teknologi Informasi www.rootbrain.com Pengertian E-Government proses pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

a) Tren Industri Tren Industri Terhadap penjual yang lebih kompetitif, pembawa, afiliasi, dan layanan jaringan, yang di percepat dengan deregulasi

a) Tren Industri Tren Industri Terhadap penjual yang lebih kompetitif, pembawa, afiliasi, dan layanan jaringan, yang di percepat dengan deregulasi a) Tren Industri Tren Industri Terhadap penjual yang lebih kompetitif, pembawa, afiliasi, dan layanan jaringan, yang di percepat dengan deregulasi dan pertumbuhan Internet dan situs seluruh dunia. Tren

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

E-GOVERNMENT. Definisi. E-Readiness 3/27/2012

E-GOVERNMENT. Definisi. E-Readiness 3/27/2012 E-GOVERNMENT Definisi Layanan dan pengiriman informasi elektronik yang diberikanoleh pemerintah 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Norris D.F., Fletcher E-Readiness Conectivity: apakah jaringan sudah tersedia

Lebih terperinci

The e-business Application Architecture

The e-business Application Architecture E-BUSINESS TIDAK SAMA DENGAN DENGAN E-COMMERCE. E-BUSINESS JAUH LEBIH LUAS LINGKUPNYA, LEBIH DARI SEKEDAR TRANSAKSI KARENA MENGARAH PADA PENGGUNA, DENGAN KOMBINASI TEKNOLOGI SERTA BENTUK LAINNYA DARI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER E-HEALTH DALAM DUNIA KESEHATAN. Dosen : WAHYUDIN

MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER E-HEALTH DALAM DUNIA KESEHATAN. Dosen : WAHYUDIN MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER E-HEALTH DALAM DUNIA KESEHATAN Dosen : WAHYUDIN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Berdasarkan dua aspek tersebut, maka jenis-jenis proyek e-government dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact, dan Transact.

Berdasarkan dua aspek tersebut, maka jenis-jenis proyek e-government dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact, dan Transact. E-Government Implementasi Dalam implementasinya, dapat dilihat sedemikan beragam tipe pelayanan yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakatnya melalui e-government. Salah satu cara mengkategorikan

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan perangkat komputasi, telekomunikasi, jaringan internet

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar - dasar teori yang berkaitan dengan pembangunan sistem penjualan online untuk Omah Produksi Kang Bedjo Jogja. III.1. Sistem Penjualan Online (E-Commerce)

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur Teknologi Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi Content Definisi Infrastruktur TI Layanan-layanan Infrastruktur TI Evolusi Infrastruktur TI Komponen-komponen Infrastruktur Tren Platform Peranti Keras Dan Teknologi Baru

Lebih terperinci

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012 No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012 Yang terhormat Bapak/Ibu Pimpanan Perusahaan (attn. IT Manager) Perihal : Penawaran Solusi Managed Cloud Server Dengan hormat, Pertama-tama kami ucapkan terima

Lebih terperinci

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government KERANGKA E BUSINESS Definisi E-Business A. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan

Lebih terperinci

V Januari 2012

V Januari 2012 V2.0 14 Januari 2012 1 2 3 Apakah JIBAS? Sekilas mengenai JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah Bagaimana JIBAS? Visi dan Misi JIBAS dan gambaran alur JIBAS Visi, Misi & RoadMap JIBAS Visi, misi

Lebih terperinci

KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN

KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN MODUL 5 GANJAR PRAMUDYA WIJAYA - 41811120044 TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT Komputer Dalam Pemerintahan Pemerintahan Terkomputerisasi Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

ROADMAP INFRASTRUKTUR DATA CENTER EGOVERNMENT NASIONAL

ROADMAP INFRASTRUKTUR DATA CENTER EGOVERNMENT NASIONAL KOMINFO ROADMAP INFRASTRUKTUR DATA CENTER EGOVERNMENT NASIONAL Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika DEVINISI GOVERNMENT & EGOVERNMENT Government / Pemerintah & Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Perbaikan system e-government di PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN, diharapkan mampu meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan adanya keterbukaan informasi, maka pemerintah harus mulai membuka diri terhadap informasi-informasi

Lebih terperinci

PERANAN BIROKRASI DIGITAL DALAM AKTIVITAS EKONOMI INDONESIA

PERANAN BIROKRASI DIGITAL DALAM AKTIVITAS EKONOMI INDONESIA Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PERANAN BIROKRASI DIGITAL DALAM AKTIVITAS EKONOMI INDONESIA Edy Putra Irawady Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Bandung, 15

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset

Lebih terperinci

Pos Indonesia Cloud Migration. 1 Pos Indonesia Cloud Migration

Pos Indonesia Cloud Migration. 1 Pos Indonesia Cloud Migration Pos Indonesia Cloud Migration 1 Pos Indonesia Cloud Migration 13 April 2018 Profile Pos Indonesia (Persero) Profile Pos Indonesia (Persero) 4500 Outlet Kantor Pos 3500 Agenpos Fisik, 20.000 Agenpos Mobile

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi 1.1. Definisi Sitem Terdistribusi Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan

Lebih terperinci

Mobile Enterprise Mobile Connectivity

Mobile Enterprise Mobile Connectivity Volume III No 25 - April 2005 Mobile Enterprise Mobile Connectivity Berbagai pilihan layanan komunikasi data bergerak kini telah tersedia untuk mendukung tren berkembangnya enterprise mobility. Bagaimana

Lebih terperinci

Faktor Sukses E-Market

Faktor Sukses E-Market Pengertian E-Marketplace Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi,mulai transaksi pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun. Pertimbangan bergabung

Lebih terperinci