ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia Periode )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia Periode )"

Transkripsi

1 ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia Periode ) Atika Harish Nurfitriani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang Dosen Pembimbing Dr. Himmiyatul Amanah J.J., SE., MM Abstract: This study aims to determine the level of corporate bankruptcy using model analysis Altman Z-Score on pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange (IDX) The study population was all of the Pharmaceutical Industry with a sample of eight pharmaceuticals companies in the Indonesia Stock Exchange (IDX) in accordance with predetermined criteria, namely PT Darya Varis Laboratories Tbk, PT Indofarma (Persero) Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk. The analysis technique used is discriminant analysis using variables of the Altman Z-Score. The results of this study indicate that the Altman Z-Score model can be implemented to detect the possibility of bankruptcy in the pharmaceutical company in Indonesia Stock Exchange (IDX). Altman Z-Score model and discriminant analysis do not have the same results in predicting bankruptcy in eight pharmaceutical companies because there is a miss classification in one company out of eight companies. The results of the Z-Score using discriminant analysis is able to classify a pharmaceutical company in two groups, that are healthy and gristle to bankruptcy. Keywords: pharmaceutical company, Bankruptcy Prediction, Altman Z-score model Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan analisis model Altman Z-Score pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia periode Populasi penelitian ini adalah semua Industri Farmasi dengan sampel delapan perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu PT Darya Varis Laboratoria Tbk, PT Indofarma (Persero) Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan dengan menggunakan variabel dari Altman Z-Score. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Z-Score Altman tersebut dapat diimplemtasikan dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan farmasi di Bursa efek Indonesia. Model Z-Score Altman dan analisis diskriminan mempunyai hasil tidak sama dalam memprediksi kebangkrutan pada delapan

2 perusahaan farmasi karena terdapat miss classification sebanyak satu perusahaan. Hasil Z-Score dari analisis diskriminan mampu mengelompokkan perusahaan farmasi pada dua kelompok, yaitu sehat dan rawan bangkrut. Kata kunci: Perusahaan farmasi, Prediksi Kebangkrutan, Model Altman Z-score PENDAHULUAN Sektor industri merupakan sektor penting bagi suatu negara khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia. Bukan hanya sebagai penyumbang pajak terbesar, sektor industri juga merupakan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, sehingga membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran. Industri farmasi merupakan salah satu industri yang menjanjikan di Indonesia karena Indonesia memiliki peluang besar menjadi pasar untuk industri farmasi. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak. Besarnya populasi penduduk tentunya menjadikan pangsa pasar obat di Indonesia sangat potensial. Masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan akan selalu membutuhkan obat karena obat merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang fungsinya sebagai penyembuh berbagai penyakit yang dialami oleh masyarakat. Hal itu akan membuat industri semakin berkembang didukung dengan besarnya populasi penduduk Indonesia dan masyarakat yang semakin sadar dengan pentingnya kesehatan. Selain itu dengan diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dan adanya kebijakan pemerintah dalam mendorong peningkatan belanja kesehatan yang mengacu pada Pasal 171 (1) UU 36 Tahun 2009 tentang kesehatan akan membuat para produsen obat berlomba-lomba untuk meningkatkan hasil produksinya (katadata.co.id). Indonesia dinilai memiliki peluang besar menjadi pasar untuk industri farmasi meski industri dalam negeri masih sangat tergantung pada bahan baku impor. Sampai saat ini Indonesia belum mendirikan sendiri pabrik bahan baku obat-obatan farmasi, jadi untuk mendapat pasokan bahan pokok untuk industri bahan baku farmasi masih harus mengimpor. Ketergantungan yang teramat tinggi pada bahan baku impor menjadikan industri farmasi Indonesia sangat rawan, apalagi dengan kurs rupiah yang tidak stabil. Sehingga jika harga dollar naik, biaya produksi pun akan naik dan mengakibatkan industri farmasi gulung tikar. Hal ini jugalah yang menyebabkan harga obat yang mahal karena komponen harga obat antara lain bahan baku, biaya pengolahan, biaya kemasan, biaya distribusi, biaya pemasaran serta biaya administrasi naik. Industri farmasi memperoleh 90% bahan baku impor karena tidak didukung produksi dalam negeri. Ketergantungan yang tinggi pada bahan baku impor menjadikan industri farmasi indonesia sangat rawan, apalagi, dengan kurs rupiah terhadap dollar yang tidak stabil, apabila rupiah anjlok perusahaan akan ikut goyah. Untuk itu sebaiknya para pelaku bisnis farmasi mulai mengembangkan produk yang

3 berbahan baku lokal ( Untuk dapat bertahan di dunia bisnis perusahaan harus selalu tanggap terhadap sekitarnya terlebih lagi dengan kondisi perekonomian Indonesia yang seakan tiada henti dilanda goncangan, memaksa perusahaan untuk selalu melakukan deteksi secara dini terhadap perubahan perusahaan terutama perubahan-perubahan yang menjurus pada kondisi yang kurang menguntungkan. Perusahaan harus cermat untuk mengantisipasi kesalahan kecil yang akan berdampak buruk bagi perusahaan. Bagi perusahaan farmasi yang tidak mampu mempersiapkan diri untuk menhadapi keadaan tersebut maka usahanya akan semakin mengecil dan mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya akan jatuh bangkrut. Daya saing perusahaan juga sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Salah satu aspek penting mengenai kinerja adalah aspek keuangan. Apabila kinerja kuangan buruk hal itu akan menghambat kinerja perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi. Untuk itu dibutuhkan suatu deteksi dini terhadap perusahaan agar perusahaan dapat mengantisipasi kesalahan dan mengetahui kondisi perusahaan. Prediksi kebangkrutan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Metode Altman (Z-Score) digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Model Z- Score merupakan salah satu model analisis multivariate yang diciptakan Edward I. Altman berdasarkan hasil penelitiannya pada tahun 1968, yang berfungsi untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Penelitian Altman pada awalnya mengumpulkan 22 rasio perusahaan yang mungkin bisa berguna untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. 22 rasio tersebut kemudian diuji untuk melihat signifikasi statistik dari rasio, korelasi antar rasio, kemampuan prediksi rasio, dan judgment dari peneliti sendiri. Hasil pengujian rasio memilih lima rasio yang dianggap terbaik untuk dijadikan variabel dalam model. Rasio rasio tersebut adalah rasio modal kerja terhadap aktiva, rasio sisa laba ditahan terhadap total aktiva, rasio laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) terhadap total aktiva, rasio nilai pasar saham terhadap total hutang, dan rasio penjualan terhadap total aktiva. Prediksi tersebut akan sangat membantu bagi para investor dalam menanamkan modalnya, apakah akan menjual, membeli, atau bahkan menahan investasinya pada perusahaan yang bersangkutan. Bagi pra pemimpin perusahaan, mereka mempunyai kepentingan untuk dapat menyusun, mempertimbangkan, dan memperbaiki serta menentukan keputusan yang tepat agar dapat dipertanggungjawabkan kepada pada pemegang saham. Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana prediksi kebangkrutan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia periode dengan menggunakan model Altman Z- Score? Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui dan melakukan prediksi kebangkrutan pada perusahaan farmasi menggunakan model Altman Z-Score.

4 METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, dilakukan analisis Deskriptif Kuantitatif. Metode deskriptif dapat menjelaskan rumusan masalah yang diteliti berkenaan dengan keberadaan variabel mandiri, variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen (Sugiyono, 2013). Sifat penelitian ini adalah replikasi, yaitu suatu penelitian pengulangan dari penelitianpenelitian terdahulu yang serupa namun dengan sampel dan periode yang berbeda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada perusahaan yang diteliti dan periode waktu melakukan analisis. Bila di lihat dari sumber datanya, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013:193). Sumber data sekunder yang digunakan pada penelitian ini berasal dari laporan keuangan perusahaan Farmasi di website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu suatu penelitian untuk memperoleh data teoritis melalui buku-buku atau literatur dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas serta melalui datadata laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti dengan cara mengakses situs resmi BEI yaitu Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang neraca dan laporan laba rugi serta rasio keuangan perusahaan sampel selama periode 2012 sampai dengan Populasi menurut Sugiyono (2013:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Bahan Konsumsi Sub Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 8 perusahaan, periode peneltian tahun Sampel adalah bagian dari jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:116). Pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan sampel laporan keuangan periode pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Bahan Konsumsi Sub Sektor Farmasi. Daftar nama perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma (Persero) Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Tashio Pharmaceutical Indonesia Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk. Variabel Dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Sugiyono, 2013). Variabel depanden dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan (Z) perusahaan farmasi. Z ini digunakan sebagai indikator kesehatan atau

5 potensi kebangkrutan perusahaan, dimana Z dihitung dari standar pada formulasi nilai Z kali rasio-rasio keuangan terpilih, sehingga nilai Z selalu berubah tergantung rasio-rasio keuangan yang didapat. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (Sugiyono, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan perusahaan, yaitu: a. Modal Kerja / Total Aktiva b. Laba Ditahan / Total Aktiva c. EBIT / Total Aktiva d. Nilai Pasar Modal Saham / Nilai Buku Hutang e. Total Penjualan / Total Aktiva Setelah memperoleh data melalui prosedur pengumpulan data selanjutnya dianalisis. Langkahlangkah dalam analisis data sebagai berikut : 1. Menghitung rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai varibael independen dalam model Altman Z-Score 2. Melakukan proses analisis dengan analisis diskriminan 3. Melakukan perhitungan prediksi kebangkrutan setelah menemukan persamaan fungsi dan nilai cut off point. Menghitung nilai Z-Score pada persamaan fungsi analisis diskriminan. 4. Melakukan klasifikasi perusahaan yang masuk dalam kelompok sehat dan rawan bangkrut 5. Mengambil kesimpulan mengenai kinerja keuangan perushaaan yang diteliti dan diprediksi kebangkrutan dari hasil analisis dan interpretasi data yang ada. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Z-Score Perusahaan Farmasi Tahun N Perusahaa Z-Score o n DVLA 1,011 0,815 0,854 2 INAF -3,533-5,694-5,360 3 KAEF 0,776 0,840-0,273 4 KLBF 2,234 1,202 1,657 5 MERK 3,197 2,709 3,169 6 PYFA -2,329-4,267-3,692 7 SQBB 1,188 1,355 0,913 8 TSPC 1,554 1,093 0,583 Rata-Rata 0, ,034 Industri Pada tahun 2012 terdapat dua perusahaan yang termasuk pada klasifikasi rawan bangkrut, pada tahun 2013 terdapat dua perusahaan yang termasuk dalam klasifikasi rawan bangkrut, dan pada tahun 2014 terdapat 3 perusahaan yang termasuk dalam kelompok rawan bangkrut berdasarkan penggolongan cut of point sebesar 0. Tabel 4.2 Wilks Lambda Test of Wilks Chisquare D Sig. Function Lambda f (s) Dari Tabel 4.2 terlihat nilai wilks lamda sebesar 0,138 dan signifikan pada 0,000. Karena angka signifikan kurang dari 0,05 menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan anatara kedua kelompok perusahaan yaitu termasuk

6 sehat atau rawan bangkrut didasarkan pada kelima rasio. Tabel 4.3 Struktir Matrix Function 1 RE/TA.727 WC/TA.672 EBIT/TA.339 MVE/BVD S/TA.113 Tabel Structure Matrix menjelaskan korelasi antara variabel independen dengan fungsi diskriminan yang terbentuk. Semakin tinggi urutan atau semakin diatas berarti variabel tersebut memiliki hubungan paling erat dengan fungsi diskriminannya. Hal itu berarti pihak perusahaan harus lebih memprioritaskan untuk memperhatikan variabel RE/TA (laba ditahan/total aktiva), lalu variabel WC/TA (modal kerja/total aktiva), kemudian variabel EBIT/TA (EBIT/total aktiva), kemudian MVE/BVD (nilai pasar modal saham/nilai buku hutang), dan S/TA (penjualan/total aktiva) untuk dapat meminimalisir terjadinya kebangkrutan. Tabel 4.4 Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1 X X X X4.155 X (Constant) Berdasarkan pada Tabel 4.4 dapat diketahui persamaan diskriminan sebagai berikut: Z = -8, ,191 X1 + 4,432 X2 + 2,151 X3 + 0,155 X4 + 1,897 X5 Tabel 4.5 Functions at Group Centroids Kondisi Perusahaan Function 1 bangkrut tidak bangkrut Sehingga nilai cut off point adalah: ( ) ( ) = 0 Berdasarkan nilai cut off point diatas, maka perusahaan yang memiliki skor diskriminan kurang dari 0 diklasifikasikan sebagai perusahaan dengan indikasi bangkrut, sedangkan yang memiliki skor lebih dari 0 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat. Tabel 4.6 Hasil Klasifikasi Terdapat satu perusahaan yang mengalami kesalahan dalam pengklasifikasian. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan hasil antara metode altman dengan hasil analisis diskriminan. Satu perusahaan yang tidak bangkrut pada metode altman berubah menjadi rawan

7 bangkrut setelah dilakukan analisis diskriminan. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian ini mempunyai implikasi praktis bagi perusahaan farmasi. Dengan melakukan analisis ini dapat membedakan perusahaan mana yang mengalami kondisi rawan bangkrut dan sehat. Bagi perusahaan yang termasuk dalam kategori rawan bangkrut perusahaan harus berhatihati dalam mengambil setiap kebijakan mengenai keuangan. Perusahaan harus segera meningkatkan kinerja keuangannya serta mengevaluasi dan memperbaiki struktur keuangannya agar perusahaan bisa keluar dari kondisi rawan bangkrut. Apabila perusahaan termasuk dalam kategori sehat, implikasi bagi perusahaan adalah perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangannya. Perusahaan harus selalu tanggap terhadap sekitarnya terlebih lagi dengan kondisi perekonomian Indonesia yang seakan tiada henti dilanda goncangan, memaksa perusahaan untuk selalu melakukan deteksi secara dini terhadap perubahan perusahaan terutama perubahanperubahan yang menjurus pada kondisi yang kurang menguntungkan. Untuk itu dibutuhkan suatu deteksi dini terhadap perusahaan agar perusahaan dapat mengantisipasi kesalahan dan mengetahui kondisi perusahaan. Dengan perhitingan Z-Score perusahaan dapat melihat komponen mana saja dari laporan keuangan yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan untuk membuat perusahaan semakin sehat. Penelitian ini juga dapat membatu investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan farmasi. Dengan penelitian ini investor dapat mengetahui bagaimana kondisi perusahaan sebelumnya, berada pada kondisi sehat atau tidak. Perhitungan nilai Z- Score bagi pihak investor akan sangat membantu dalam menentukan keputusan investasi yang akan dilakukan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa penelitian terhadap delapan perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia periode 2012 sampai 2014, untuk mengetahui indikasi kebangkrutan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Terdapat 6 perusahaan secara umum termasuk dalam kondisi sehat dari tahun 2012 sampai 2013, dan 5 perusahaan yang termasuk dalam kondisi sehat pada tahun Terdapat 2 perusahaan yang termasuk dalam indikasi rawan bangkrut dari tahun 2012 sampai 2013, yaitu Indofarma Tbk, dan Pyridam Farma Tbk dan 3 perusahaan yang termasuk dalam kondisi rawan bangkrut pada tahun 2014 yaitu Indofarma Tbk, Pyridam Farma Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. 3. Hasil perhitungan antara model Altman dan analisis diskriminan menunjukkan hasil yang berbeda atau terdapat miss classification dalam pengelompokan

8 Saran perusahaan yaitu 1 perusahaan diklasifikasikan sebagai kondisi sehat dalam metode altman berubah masuk dalam klasifikasi rawan bangkrut setelah dilakukan analisis diskriminan karena nilai z- score dibawah cut off point.. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada delapan perusahaan farmasi di Bursa efek Indonesia periode 2012 sampai 2014, maka peneliti memberikan saransaran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan hasil analisis Z-score menunjukkan bahwa ada beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori rawan bangkrut, hal ini berarti menandakan bahwa perusahaan sedang mengalami ancaman kebangkrutan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus segera mengambil tindakan korektif atau pencegahan. 2. Untuk perusahaan yang berada dalam kondisi sehat, hendaknya terus memperhatikan, mempertahankan serta meningkatkan kinerja keuangannya. Sehingga perusahaan dapat menghindari kemungkinan terjadinya kebangkrutan. 3. Bagi investor dalam melakukan keputusan investasi harus lebih selektif memilih perusahaan terutama perusahaan yang menunjukkan peningkatan kinerja keuangan atau perusahaan yang memiliki kinerja keuangan baik menjadi pilihan yang lebih aman. 4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis analisis saja. Pemakaian beberapa model analalisis dapat digunakan sebagai bahan perbandingan agar analisis yang dilakukan benar-benar akurat. Kemudian periode perusahaan juga diperpanjang dan lebih baru lagi agar hasil penelitian benar-benar akurat, selain itu tidak hanya melihat pada faktor internal perusahaan saja tetapi juga melihat faktor-faktor eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya indikasi kebangkrutan pada perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Altman, E. I, Financial Ratio, Discriminant Analysis, and the Prediction of Corporate Bankruptcy Journal of Finance (September): Agus Dwi Darmawan, 8 Mei 2013, Peluang Besar di Industri Farmasi: katadata.co.id, (online), ( 013/05/08/peluang-besar-diindustri-farmasi, diakses pada 4 Januari 2016) Arini Sopiyah, Analisis Altman Z-Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada

9 Perusahaan Farmasi di Indonesia. Jurnal Ilmu dan riset Manajemen. Vol.2 No. 11 Badan Pusat Statistik, 1 Februari 2016, Pertumbuhan produksi Industri Farmasi Manufaktur triwulan IV tahun 2015: (online), (https// w/id/1259, diakses pada 20 Maret 2016) Bagoes Setyokumoro, Analisis Diskriminan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Brawijaya. Malang Bank Indonesia, Informasi Kurs: (online), ( er/informasi-kurs/referensijisdor/default.aspx, diakses pada 13 Juni 2016) Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta Laporan Keuangan PT Darya Varia Laboratoria Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Indofarma Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Kalbe Farma Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Merck Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Pyridam farma Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, (diakses 6 April). Laporan Keuangan PT Tempo Scan Pacifik Tbk, (diakses 6 April). Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Universitas Dipenogoro. Semarang Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2004, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Salemba Empat, Jakarta

10 Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Kokyung, Analisa Penggunaan Altman Z-Score dan Springate untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan Pada PT Bakrie Telecom Tbk. Jurusan Akuntansi STIE MDP Maikel Jefriando, 19 Oktober 2015, 90% Bahan Baku Impor, Industri Farmasi Jadi Fokus Pemerintah: finance.detik.com, (online), ( /2015/10/19/205330/ /1036/90-bahan-baku-imporindustri-farmasi-jadi-fokuspemerintah, diakses 4 Januari 2016) Perusahaan Rokok yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Skripsi Universitas Brawijaya. Malang Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Weston, J. F. dan Copeland, Manajemen Keuangan Jilid 1 Edisi 9, Alih Bahasa: Drs. A. Jaka Wasana. MSM, Erlangga, Jakarta. Wijaya Adi Cahyono, Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Pertambangan Batubara yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode dengan Menggunakan Analisis Model Z-Score Altman. Skripsi Universitas Brawijaya. Malang Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta Putri, Farida Eka, Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Automotive And Alliances yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode dengan Menggunakan Analisis Diskriminan (Z-Score). Skripsi Universitas Brawijaya. Malang. Safri, Analisa Prediksi Kebangkrutan Metode Altman Z Score Pada PT Hanson International Tbk Stefanus Teguh Irawan, Penerapan Analisis Z-Score Dalam Memprediksi Tingkat Kebangkrutan (Studi Pada

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, Indonesia mengulang kembali sejarah tahun 1988, yaitu melemahnya rupiah terhadap dolar AS pada saat ini. Dengan melemahnya rupiah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Di tahun yang akan datang diperkirakan Kebutuhan obat obatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Di tahun yang akan datang diperkirakan Kebutuhan obat obatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tantangan bagi perusahaan yang masuk dalam industri farmasi pada akhir akhir ini semakin terbuka dan meningkat. Pabrik obat di tanah air pun sudah cukup banyak.

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Arifin Hengan Ejen email: arifinhenganejen98@gmail.com Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang menyediakan ataupun memproduksi obat-obatan ataupun bahan baku pembuatan obat. Industri ini memiliki andil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sekunder, yakni dengan cara mengunduh laporan ringkasan kinerja keuangan perusahaan melalui

Lebih terperinci

Reni Susanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Reni Susanti   Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Reni Susanti email: renneyxu@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kecanggihan teknologi terutama internet menyebabkan masyarakat mendapatkan informasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 34 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Selama kurun waktu belakangan ini dunia ekonomi dan bisnis berkembang dengan pesat. Perusahaaan-perusahaan telah berkembang menjadi semaki

PENDAHULUAN Selama kurun waktu belakangan ini dunia ekonomi dan bisnis berkembang dengan pesat. Perusahaaan-perusahaan telah berkembang menjadi semaki ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE KONVENSIONAL DAN METODE FUZZY SPRINGATE PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI Cahaya Santika Taqwa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan sektor farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

Z-SCORE ANALYSIS IN MEASURING THE FINANCIAL PERFORMANCE TO PREDICT BANKRUPTCY ON SEVEN MANUFACTURING COMPANIES IN JAKARTA STOCK EXCHANGE

Z-SCORE ANALYSIS IN MEASURING THE FINANCIAL PERFORMANCE TO PREDICT BANKRUPTCY ON SEVEN MANUFACTURING COMPANIES IN JAKARTA STOCK EXCHANGE Z-SCORE ANALYSIS IN MEASURING THE FINANCIAL PERFORMANCE TO PREDICT BANKRUPTCY ON SEVEN MANUFACTURING COMPANIES IN JAKARTA STOCK EXCHANGE Sinta Kartikawati, Iman Murtono Soenhadji, Ph.D. Undergraduate Program,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Hutang (DER), Kebijakan Deviden (DPR).

ABSTRAK. Kata Kunci: Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Hutang (DER), Kebijakan Deviden (DPR). ABSTRAK Kebijakan Deviden merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham atas saham yang dimiliki oleh para investor, kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal baik buruknya suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA TUJUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA TUJUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA ANALISIS Z-SCORE DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA TUJUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Sinta Kartikawati ( sintakartikawati@yahoo.com ) Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei Oleh: Ni Komang Ayu Darmiati Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I. Akuntansi berperan penting dalam menyukseskan kinerja sebuah. perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup

BAB I. Akuntansi berperan penting dalam menyukseskan kinerja sebuah. perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi berperan penting dalam menyukseskan kinerja sebuah perusahaan, terutama sebagai penyedia informasi atas laporan keuangan kepada pihak internal yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil sekalipun, yang terlihat dari kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 DVLA PT Darya Varial Laboratoria 2 INAF PT Indofarma (Persero) 3 KAEF PT Kimia Farma ( Persero) 4 KLBF PT kalbe Farma 5 MERK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan data berupa angka-angka pada analisis statistik, sedangkan menurut eksplanasinya,

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda cinthia_08@ymail.com ABSTRACT The company was founded with the hope of generating

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIWATI NIM:

ARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIWATI NIM: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE) DAN NPM (NET PROFIT MARGIN) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014) Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi sasaran adalah perusahaan sektor tekstil dan garmen

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE KONVENSIONAL DAN METODE FUZZY SPRINGATE PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI Cahaya Santika Taqwa/

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE KONVENSIONAL DAN METODE FUZZY SPRINGATE PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI Cahaya Santika Taqwa/ ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE KONVENSIONAL DAN METODE FUZZY SPRINGATE PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI Cahaya Santika Taqwa/ 20208269 Pembimbing: Dr.Ir. Sudaryanto, MSc Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan Martono (2002: 3) mengemukakan beberapa tujuan dari berdirinya perusahaan. Tujuan pertama adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009

ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 Besse Wediawati dan Dewi Yuliana Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak,

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Lampiran i Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI No Kode Nama Perusahaan ROE 2004 2005 2006 2007 2008 1 SQBI Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 31.82 8.94 33.06 32.88

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan sektor industri farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lain yang telah tersedia sebelum

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN INDUSTRI BARANG KOMSUMSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk. KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Lidwina Wenny Sinja email: wdwina95@yahoo.com

Lebih terperinci

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1 ANALISIS PERBANDINGAN DEBT EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT MARGIN BERDASARKAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN EMITEN FARMASI DI BEI PERIODE 2003 2007 MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi pada Saham-Saham Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah struktur aktiva, dan struktur

Lebih terperinci

Muizudin Sri Utiyati. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Muizudin Sri Utiyati. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN Muizudin muizudin22@yahoo.com Sri Utiyati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This study aims to determine

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Sasialimia Email: sasialimia@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. model dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan Food and Beverages yang

BAB V PENUTUP. model dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan Food and Beverages yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat keakurasian model dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Nazir, 1998). Jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dimana dihapuskan batasan antar Negara, menyebabkan persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin anjlok, terjun bebas dari Rp ,-/dollar AS hingga tembus hampir

BAB I PENDAHULUAN. semakin anjlok, terjun bebas dari Rp ,-/dollar AS hingga tembus hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi global yang berimbas ke Indonesia dapat saja terulang kembali seperti tahun 2008. Hal ini terjadi karena ekonomi dunia sudah saling terkait. Terjadinya

Lebih terperinci

mafia pasar dalam proses ekonomi di Indonesia.

mafia pasar dalam proses ekonomi di Indonesia. ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nur Fadli Andriawan 1 dan Dantje Salean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Laba penting bagi perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB I Nengah Arsana, Baehaki Syakbani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram Email: arsana.inengah@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.52 No.2 April 2012 halaman

Al Ulum Vol.52 No.2 April 2012 halaman Al Ulum Vol.52 No.2 April 2012 halaman 19-25 19 PENGARUH ARUS KAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

Lebih terperinci

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R. ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN 2008-2012 NAMA : DINO FAJAR C.R. KELAS : 3EB03 NPM : 22210086 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yang dimana pengujian hipotesis menurut Uma Sekaran (2009) adalah penelitian yang termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut www.idx.co.id pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam menjalankan operasional perusahaan, setiap perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu mengahasilkan produk-produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara pengusaha juga semakin ketat. Oleh karena itu

Lebih terperinci

SKRIPSI PENILAIAN TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN KONTRUKSI

SKRIPSI PENILAIAN TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN KONTRUKSI SKRIPSI PENILAIAN TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN KONTRUKSI BANGUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009 OLEH: PUTRI NANDA SIREGAR 090522025

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com M elambatnya pertumbuhan ekononi Indonesia ditahun 2015 yang tumbuh dibawah 5%, berdampak negatif terhadap beberapa sektor industri

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin Jalan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Rasio keuangan dan industry relative ratios dapat digunakan untuk

BAB V PENUTUP. a. Rasio keuangan dan industry relative ratios dapat digunakan untuk BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Rasio keuangan dan industry relative ratios dapat digunakan untuk mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian di Indonesia sedang gencar dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI INDONESIA

ANALISIS ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI INDONESIA ANALISIS ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN FARMASI DI INDONESIA Sopiyah Arini sopiyaharini@gmail.com Triyonowati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan industri manufaktur pada tahun 2005 memang nyata-nyata merosot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE Z-SCORE (Studi Kasus pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode )

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE Z-SCORE (Studi Kasus pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ) ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE Z-SCORE (Studi Kasus pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah yang dialami bangsa ini, termasuk dalam aspek ekonomi yakni terpuruknya kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: financial distress, rasio Springate, rasio Altman Z- score, rasio Altman Z-score Modifikasi (1995)

ABSTRAK. Kata Kunci: financial distress, rasio Springate, rasio Altman Z- score, rasio Altman Z-score Modifikasi (1995) Analisis Penggunaan Altman Z-Score Modifikasi (1995) Dan Springate Untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan Pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 Nabilah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat. Menurut Sugiyono (2012:13), objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Anggraini Aprilia B anggrainiaprilia@gmail.com Aniek Wahyuati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Houston, 2001). Setiap perusahaan mengeluarkan informasi ialah laporan

BAB I PENDAHULUAN. dan Houston, 2001). Setiap perusahaan mengeluarkan informasi ialah laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan penting pendirian perusahaan ialah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20-204 (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN PT. XL AXIATA TBK) COMPARATIVE

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE PADA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KONDISI KEUANGAN PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN

ANALISIS Z-SCORE PADA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KONDISI KEUANGAN PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN ANALISIS Z-SCORE PADA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KONDISI KEUANGAN PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN Siti Jamilah mila_jameela@yahoo.com Djawoto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. empat variabel yang diduga memengaruhi return saham, yaitu arus kas operasi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. empat variabel yang diduga memengaruhi return saham, yaitu arus kas operasi, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel yang memengaruhi terjadinya return saham perusahaan saat akan melakukan investasi pada perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : ZAINUL ARIFIN / FE / EM

ANALISIS STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : ZAINUL ARIFIN / FE / EM ANALISIS STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Oleh : ZAINUL ARIFIN 0912010042 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Z-Score Model Altman memiliki tingkat keakuratan 0% dalam. memprediksi kondisi keuangan PT. Aqua Golden Mississipi. Tbk dan PT.

BAB V PENUTUP. Z-Score Model Altman memiliki tingkat keakuratan 0% dalam. memprediksi kondisi keuangan PT. Aqua Golden Mississipi. Tbk dan PT. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Z-Score Model Altman memiliki tingkat keakuratan 0% dalam memprediksi kondisi keuangan PT. Aqua Golden Mississipi. Tbk dan PT. Akhasa Wira International.Tbk di tahun 2008 dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia atau mengunduh data laporan keuangan melalui website

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah - property dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE 2011-2014 COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. KIMIA FARMA TBK AND PT. KALBE FARMA TBK PERIOD

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN. DAN KEWAJIBAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011 2013 (Studi Kasus pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pada kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini mengalami goncangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pada kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini mengalami goncangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu Negara akan berpengaruh terhadap kondisi suatu perusahaan. Pada kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini mengalami goncangan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama didirikan suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan dan memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Dari kedua tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami penurunan karena berbagai dampak terutama faktor eksternal atau luar negeri antara lain: meningkatnya

Lebih terperinci

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM ANALISIS PENGARUH QUICK RATIO, CASH RATIO, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN KAS (STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR JASA DI BEI PERIODE 2010-2013) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebangkrutan Metode Altman Z-Score Tabel 4.1 Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score No Perusahaan KODE Tahun Keterangan 1 Akasha Wira International

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Sehingga diperoleh sampel akhir sebanyak 120 data keuangan. perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP Sehingga diperoleh sampel akhir sebanyak 120 data keuangan. perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah rasio keuangan model Altman dapat digunakan untuk memprediksi perusahaan yang mengalami delisted pada sektor Manufaktur yang

Lebih terperinci

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013

DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013 PENGARUH LIQUIDITY, LEVERAGE DAN PROFITABILITY, TERHADAP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN FIRM SIZE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA Dian Pramesti 1*, Anita Wijayanti 2, Siti Nurlaela

Lebih terperinci

Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain :

Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain : BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri bahan baku obat yaitu industri farmasi yang menghasilkan Bahan Baku Obat (BBO) dengan menggunakan: sintesis kimia, fermentasi, isolasi bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, unit analisis, horizon waktu, skala pengukuran dan metode pengujian data

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis

Lebih terperinci