BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Suryadi Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang menyediakan ataupun memproduksi obat-obatan ataupun bahan baku pembuatan obat. Industri ini memiliki andil yang sangat besar terhadap kualitas kesehatan dalam suatu negara. Hal ini senada dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Maura Linda, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang mengungkapkan bahwa industri farmasi (produksi obat dan vaksin) memiliki peran yang strategis dan penting untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mempengaruhi ketahanan nasional. ( Agustus 2014) Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.1799/Menkes/XII/2010, Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pembuatan obat adalah seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat yang meliputi pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk didistribusikan. Perusahaan industri farmasi wajib memperoleh izin usaha industri farmasi. Adapun menurut SK Menkes RI No. 245//Menkes/SK/V/1990, persyaratan untuk memperoleh izin usaha antara lain : a. Merupakan badan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi. b. Memiliki rencana investasi. c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) d. Wajib memenuhi persyaratan (Cara Pembuatan Obat yang Baik) CPOB sesuai dengan ketentuan SK Menkes No.43/Menkes/SK/II/1988 e. Industri farmasi obat jadi dan bahan baku, wajib mempekerjakan secara tetap sekurang-kurangnya dua orang apoteker warga negara Indonesia, masing-masing sebagai penanggung jawab produksi dan penanggung jawab pengawasan mutu sesuai dengan CPOB. 1
2 f. Obat jadi yang diproduksi oleh industri farmasi hanya dapat diedarkan setelah memperoleh izin edar sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Produk utama dari industri farmasi di Indonesia adalah obat-obatan. Jenis obat-obatan yang diproduksi oleh perusahaan farmasi di Indonesia meliputi obat generic, obat nama dagang (branded generic), obat lisensi dan obat tradisional/jamu (herbal medicine). Sedang menurut cara distribusi atau ijin peredarannya, obat-obatan di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori sebagai berikut : a. Daftar Obat G : dimana pemakaian obat harus dengan resep dokter b. Daftar Obat W : pemakaian umum tetapi peredarannya terbatas, dan c. Daftar Obat Umum : penjualan dan pemakaian secara umum. Perusahaan yang terdaftar pada sub-sektor farmasi di Bursa Efek Indonesia sendiri ini antara lain : 1. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.(DVLA) 2. PT.Indofarma (Persero) Tbk. (INAF) 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) 4. PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF) 5. PT. Merck Tbk. (MERK) 6. PT. Pyridam Farma Tbk. (PYFA) 7. PT. Schering Plough Indonesia Tbk. (SCPI) 8. PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) 9. PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. (SQBB) 10. PT. Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC) Sumber : (diakses tanggal 20 Februari 2014) 1.2. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal. Pasar modal memegang peranan penting bagi kebelangsungan 2
3 perekonomian negara. Hal ini dikarenakan pasar modal dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Salah satu produk yang dipasarkan di pasar modal adalah saham. Para investor, selaku penanam modal tentu saja mengharapkan imbal hasil dari penanaman modal tersebut. Menurut Fahmi (2012:86) keuntungan memiliki saham adalah investor dapat memperoleh dividen dan memperoleh capital gain. Capital gain sendiri adalah keuntungan yang diperoleh pada saat saham yang dimilik tersebut di jual kembali pada harga yang lebih mahal. Kemudian untuk penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada harga saham dikarenakan tidak semua perusahaan selalu memberikan dividen setiap tahun. Tabel 1.1 Perkembangan Industri Farmasi (dalam milliar) PMA PMDN Sumber: data sekunder yang telah diolah Berdasarkan tabel 1.1. mengenai perkembangan industri farmasi, nilai investasi, baik yang berasal dari investor dalam negeri dan luar cenderung fluktuatif. Namun secara umum mulai tahun nilai investasi mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa investor, baik dalam negeri ataupun luar negeri mulai meyakini bahwa industri farmasi memiliki potensi mendatangkan keuntungan di masa yang akan dating. Pemerintah Indonesia selaku pembuat kebijakan juga turut mendorong perkembangan sektor farmasi ini. Hal ini berdasarkan fakta dikeluarkannya kebijakan dari pemerintah berupa Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Sistem Asuransi Kesehatan Nasional. Dengan kebijakan ini tentu saja membuka peluang industri farmasi untuk mengembangkan serta lebih mengoptimalisasikan pangsa pasarnya. Tentu saja membutuhkan tambahan investasi dari para investor. Industri farmasi nasional mulai bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi 3
4 ASEAN yang akan diselenggarakan akhir tahun Hal ini tentu saja memaksa perusahaan farmasi nasional untuk mengembangkan pangsa pasar dan teknologi mereka agar bisa bersaing dengan perusahaan farmasi asing. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan farmasi membutuhkan tambahan dana untuk segera mempersiapkan diri. Menurut Sharpe et al dalam Fahmi (2012:11) karena umumnya investor menginginkan menempatkan investasi pada perusahaan yang bersifat profitable maka perlu kita pahami apa saja yang menyebabkan suatu perusahaan memiliki keuntungan dan bertahan dalam persaingan. Secara umum, suatu keuntungan perusahaan yang tahan lama dalam persaingan bisa datang dari salah satunya perusahaan yang memiliki paten dan rahasia-rahasia. Perusahaan yang dimaksudkan adalah perusahaan yang bergerak di sektor farmasi. Kemudian, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementrian Kesehatan, 96% bahan baku obat (BBO) masih didatangkan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan industri farmasi dalam negeri. Hal ini menunjukkan potensi pasar obat di Indonesia belum dibarengi kemandirian memproduksi BBO. BBO sendiri adalah bahan yang diproses dan dikemas untuk kemudian menjadi obat jadi yang siap dipasarkan dan dikonsumsi. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi antara para stake holder yang saling mendukung dan berkomitmen kuat untuk mendorong tumbuhnya farmasi dalam memroduksi BBO. Berdasarkan peluang dan kenyataan yang ada, pasar industri farmasi masih sangat terbuka lebar. Baik bagi perusahaan yang bergerak di bidang farmasi maupun bagi para pelaku saham untuk menanamkan investasinya. Khususnya bagi para pelaku saham atau kemudian kita kenal sebagai investor, sebelum menanamkan uangnya di sektor ini, tentu saja harus melakukan analisis terlebih dahulu sebelum menanamkan uangnya. Secara umum, analisis yang biasa dilakukan oleh para investor ialah analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal adalah analisis yang menggunakan data perubahan harga di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang, sedangkan analisis 4
5 fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknik ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadiankejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis fundamental sendiri adalah hal yang sangat mendasar dalam menentukan saham mana yang akan dibeli. Kemudian analisis fundamental sendiri terbagi atas 3 analisis utama yang harus dilakukan para investor. Ketiga analisis tersebut adalah analisis ekonomi makro, analisis industri dan analisis perusahaan. (Tandelilin 2010:338) Analisis ekonomi makro adalah analisis yang dilakukan untuk memprediksi kondisi ekonomi suatu negara secara keseluruhan. Kondisi ekonomi makro merupakan kondisi yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari (Kewal 2012). Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang akan sangat berguna untuk pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan kondisi ekonomi makro yang bisa membantu investor dalam membuat keputusan investasinya. Gejolak ekonomi makro dapat dilihat dari gejolak inflasi suatu negara. Inflasi yang terlalu tinggi akan menimbulkan kondisi yang menyulitkan para investor dan juga emiten. Gambar 1.1 Grafik Inflasi dan Harga Saham Inflasi Harga Saham Sumber : data sekunder yang telah diolah Kemudian, analisis berikutnya adalah analisis industri, yaitu analisis yang meneliti bagaimana karakteristik industri itu, bagaimana kinerja perusahaan- 5
6 perusahaan dalam lingkungan industri itu sendiri. Untuk meneliti kinerja industri sendiri, investor dapat menganalisis melalui pendapatan penjualan industri tersebut. Menurut Deitiana (2011), pertumbuhan pendapatan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan pendapatan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan pendapatan penjualan perindustrian yang meningkat mencerminkan pendapatan penjualan perusahaanperusahaan di dalam sektor industri turut meningkat. Dengan peningkatan penjualan tersebut, perusahaan mendapatkan pendapatan yang meningkat, sehingga kemampuan membayar deviden juga turut meningkat. Gambar 1.2 Grafik Growth dan Harga Saham Growth Harga Saham Sumber : data sekunder yang telah diolah Analisis yang terakhir adalah analisis perusahaan. Analisis ini memudahkan investor untuk mengestimasi besarnya nilai intrinsik dari saham suatu perusahaan. Analisis perusahaan dilakukan dengan melihat laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang tercermin dari informasi yang diperoleh dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai penguat penilaian financial performance tersebut. Menurut Tandelilin (2010:374) instrumen yang paling mendasar dalam analisis ini adalah dengan melihat Earnings per Share. EPS menunjukkan besarnya laba bersih yang akan diterima oleh para pemegang saham. 6
7 Gambar 1.3 Grafik Earnings Per Share dan Harga Saham EPS Industri Farmasi Harga Saham Sumber : data sekunder yang telah diolah Beberapa penelitian pernah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui pengaruh ketiga analisis tersebut terhadap harga saham. Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Kimani (2013) yang meneliti bagaimana pengaruh inflasi terhadap performa saham objek yang diteliti. Inflasi dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel dalam menganalisis ekonomi makro. Hasilnya inflasi secara signifikan mempengaruhi negatif kinerja saham. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Iba dan Wardhana (2012) yang meneliti bagaimana pengaruh inflasi terhadap harga saham. Hasil yang diperoleh adalah inflasi signifikan mempengaruhi negatif pergerakan harga saham yang ditelitinya. Namun ternyata, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kewal (2012) yang mendapati hasil bahwa inflasi tidak mempengaruhi signifikan terhadap harga saham. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh Deitiana (2011) yang melakukan penelitian pengaruh growth terhadap harga saham perusahaan yang listing di Indonesia. Growth dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kinerja industri. Hasilnya menunjukkan bahwa growth tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham sektor perusahaan yang ditelitinya. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Abadi et al (2012) yang melakukan penelitian terhadap pasar saham di Tehran. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa growth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Wijaya (2014) juga menyatakan bahwa growth memiliki pengaruh terhadap harga saham. 7
8 Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan itu sendiri. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Hunjra (2014) yang meneliti pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham. Hasil yang diperoleh adalah EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap saham perusahaan non-finansial yang tergabung pada Bursa Efek Karachi. Penelitian lain juga dilakukan oleh Rusli (2011) yang juga meneliti EPS terhadap saham perusahaan manufaktur. Namun hasil yang berbeda didapatkan oleh Rusli, yang menyatakan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap saham sektor yang ditelitinya. Berdasarkan fenomena dan berbagai penelitian di atas, peneliti memutuskan untuk membuat penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Inflasi, Growth dan Earning Per Share terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Sub- Sektor Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode ) 1.3. Perumusan Masalah 1. Apakah Inflasi, Growth dan Earning Per Share secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun ? 2. Apakah Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun ? 3. Apakah growth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun ? 4. Apakah Earning Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun ? 1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah Inflasi, Growth dan Earning Per Share secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun
9 2. Untuk mengetahui apakah Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun Untuk mengetahui apakah Growth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun Untuk mengetahui apakah Earning Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan subsektor farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun Kegunaan Penelitian Melalui peneltian ini, maka penulis mengharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi berbagai pihak. Kegunaan penelitian ini antara lain : 1. Aspek Teoritis Secara ilmiah, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan positif terhadap ilmu keuangan yang berkaitan dengan pengaruh inflasi,growth dan earning per share terhadap harga saham. Selain itu penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Aspek Praktis Dapat menjadi sumber informasi bagi para investor sebelum mengambil keputusan dalam menginvestasikan dananya di pasar modal secara umumnya dan di sektor farmasi secara khususnya Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini berisi gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan 9
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada BAB II berisi mengenai penelitian sebelumnya, landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, ruang lingkup penelitian serta kerangka pemikiran BAB III METODE PENELITIAN Pada BAB III berisi mengenai objek penelitian, metode penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada BAB IV berisi pembahasan dari penelitian yang berupa analisa pengolahan data yang telah dilakukan dikaitkan dengan teori yang mendasarinya seperti yang telah dilakukan dikaitkan dengan teori yang mendasarinya seperti yang telah diuraikan dalam BAB II dan asumsi yang telah ditetapkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada BAB V berisi rangkuman seluruh penelitian skripsi ini yang didapatkan dari pembahasan dan kemungkinan saran perbaikan ataupun pendapat yang dikemukakan terkait dengan hasil pengolahan data yang dikaitkan dengan teoriteori yang mendasarinya. 10
I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, Indonesia mengulang kembali sejarah tahun 1988, yaitu melemahnya rupiah terhadap dolar AS pada saat ini. Dengan melemahnya rupiah memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kecanggihan teknologi terutama internet menyebabkan masyarakat mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil sekalipun, yang terlihat dari kemampuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara pengusaha juga semakin ketat. Oleh karena itu
Lebih terperinciDaftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan
Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini berpengaruh besar terhadap dunia bisnis. Perubahan lingkungan yang cepat, dinamik dan rumit di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
34 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Nazir, 1998). Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Farmasi yang Tercatat di BEI No.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 tentang Industri Farmasi Pasal 1, Industri Farmasi adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan tujuan investasi yang dinyatakan dalam risiko maupun return. Investor harus memahami bahwa ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset atau lebih dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal memperoleh sejumlah keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi tersebut merupakan pernyataan tertulis tentang tujuan-tujuan kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki visi dan misi dari keberadaannya. Visi dan misi tersebut merupakan pernyataan tertulis tentang tujuan-tujuan kegiatan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun pembiayaan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan besar maupun kecil membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh baik melalui pembiayaan dari dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan cara memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan Martono (2002: 3) mengemukakan beberapa tujuan dari berdirinya perusahaan. Tujuan pertama adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan sektor farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian ini,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)
LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 DVLA PT Darya Varial Laboratoria 2 INAF PT Indofarma (Persero) 3 KAEF PT Kimia Farma ( Persero) 4 KLBF PT kalbe Farma 5 MERK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus dapat mempertahankan keberadaanya dalam dunia usaha. Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor barang konsumsi, saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan sektor industri farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perekonomian di Indonesia mengalami. akan mengakibatkan terjadinya perubahan untuk memiliki harapan akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi ini akan mengakibatkan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Competitiveness Index Sejak tahun 2005, daya saing Indonesia telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia menduduki peringkat ke 44 dari 139 negara pada Global Competitiveness Index 2011. Sejak tahun 2005, daya saing Indonesia telah berkembang dalam
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. keuangan (Ruky, 1999: 22). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalani dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Ruky, 1999:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dananya pada suatu perusahaan, hal ini berarti investor memiliki harapan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Investor merupakan aspek yang paling utama dalam suatu perdagangan di dalam pasar modal. Saat seorang investor memutuskan untuk menanamkan dananya pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar modal di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia yang disingkat BEI, atau Indonesia Stock
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana. Pasar modal merupakan mediator antara pihak yang kelebihan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Investasi merupakan kegiatan menyalurkan dana demi mengharapkan keuntungan dimasa mendatang. Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal baik
Lebih terperinciMEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
1 ANALISIS PERBANDINGAN DEBT EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT MARGIN BERDASARKAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN EMITEN FARMASI DI BEI PERIODE 2003 2007 MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Laba penting bagi perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aset fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam situasi perekonomian saat ini semakin lama semakin ketat. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang berkembang cukup pesat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran sangat penting dalam memajukan perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu lembaga perantara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri bahan baku obat yaitu industri farmasi yang menghasilkan Bahan Baku Obat (BBO) dengan menggunakan: sintesis kimia, fermentasi, isolasi bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri atas Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. A. Latar Belakang Masalah Fenomena globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIWATI NIM:
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE) DAN NPM (NET PROFIT MARGIN) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014) Diajukan
Lebih terperinci... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar.
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com M elambatnya pertumbuhan ekononi Indonesia ditahun 2015 yang tumbuh dibawah 5%, berdampak negatif terhadap beberapa sektor industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis semakin pesat, mendorong persaingan bisnis yang ketat. Ketatnya persaingan binis ini, mau taidak mau mendorong perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlindungan terhadap capital (capital preservation). Kedua, investasi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi memiliki daya tarik tersendiri. Dari tahun ke tahun investasi dalam pasar modal juga kian berkembang pesat. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menginvestasikan dananya pada tingkat pengembalian (return) sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penting bagi investor dalam mendukung kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Pihak yang kelebihan dana pada umumnya akan menginvestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dasar rakyat, terutama bidang kesehatan sudah selayaknya menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan kesehatan yang mudah, ramah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar finansial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperoleh dana, baik dari dalam maupun luar negeri dimana terjadi alokasi dana dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal. Salah satu instrumen di pasar modal yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal berkembang seiring dengan perkembangan pesat dunia usaha. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya minat masyarakat dalam melakukan investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi di Indonesia mengakibatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan era globalisasia ini menjadikan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan penanaman modal oleh investor atau pemilik dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan mendapatkan keuntungan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran besar pasar modal di era globalisasi saat ini sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan dana jangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yang dimana pengujian hipotesis menurut Uma Sekaran (2009) adalah penelitian yang termasuk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam perekonomian suatu negara saat ini ditunjang oleh peranan penting pasar modal dimana pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif digunakan untuk
Lebih terperinciTabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode DVLA INAF KAEF KLBF MERK PYFA
Tabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode 2007-2011. No Perusahaan Kode Kebijakan Hutang (DER) Rata-rata 2007 2008 2009 2010 2011 1 PT. Darya Varia DVLA 0.30
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran yang sangat penting bagi suatu negara. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat khususnya dalam dunia bisnis. Dalam suatu negara perekonomian dapat diukur dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan kelebihan dana (surplus funds) yang dimilikinya dan tidak hanya. atau memulai suatu usaha saja, dan seterusnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pada umumnya apabila seseorang ingin melakukan investasi mereka berinvestasi pada bentuk model investasi yang lebih moderen. Model investasi moderen ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu untuk tumbuh menjadi lebih besar sesuai dengan kebutuhan ekspansi yang akan dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia yang pesat menunjukan bahwa kepercayaan pemodal untuk menginvetasikan dananya di pasar modal cukup baik. Banyaknya pilihan saham
Lebih terperinciReni Susanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Reni Susanti email: renneyxu@gmail.com Program Studi
Lebih terperinciDiajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran jawa timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen
DAMPAK FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran jawa timur Untuk Menyusun Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia didukung dengan adanya perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana jangka panjang yang
Lebih terperinciANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat bagi perusahaan yang membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu terhadap badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia usaha berada dalam lingkungan persaingan yang berubah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia usaha berada dalam lingkungan persaingan yang berubah cepat. Akhir-akhir ini sistem keuangan dunia telah menunjukan adanya gejolak ekonomi. Gejolak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat digunakan oleh investor untuk ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan tempat perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga diperlukan usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan kerangka pemikiran. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Pasar modal dapat menjadi salah satu sarana untuk menambah modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam kemajuan ekonomi suatu negara. Pasar modal dapat menjadi salah satu sarana untuk menambah modal usaha perusahaan. Terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan merupakan hambatan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan merupakan hambatan yang harus dihadapi oleh perusahaan yang terjun dalam dunia usaha. Jika perusahaan tidak mampu bersaing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,
Lebih terperinciAdapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain :
BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan(sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, dalam bentuk hutang maupun modal sendiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana investor yang ingin berinvestasi
Lebih terperinci