IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan penelitian merupakan penjelasan secara detail dari tahap-tahap penelitian, ada enam tahap utama, yaitu perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, uji coba sistem, dan penggunaan sistem yang dapat diuraikan sebagai berikut: 4.1 Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode angket. Metode angket yang digunakan adalah rating scale (skala bertingkat). Metode angket digunakan untuk mengetahui tingkat ketertarikan pengguna terhadap e- learning dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pengguna terhadap aspek-aspek yang dikembangkan dalam model pembelajaran e-learning. Pengumpulan data dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan setelah e-learning dikembangkan. Pengumpulan data pertama dibahas pada sub-bab ini, sedangkan pengumpulan data kedua dibahas pada sub-bab Hasil Uji Coba. Pengumpulan data pertama dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke sekolah, wawancara dengan pihak-pihak terkait, serta pemberian kuesioner untuk para pendidik. Data pengamatan langsung atau observasi ke sekolah yang terkait dilakukan dengan mempelajari proses pembelajaran yang sedang berlangsung, mempelajari dokumentasi tentang modul pembelajaran, proses penilaian, cara pemberian tugas, dan proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik maupun sebaliknya. Sekolah yang diamati adalah sebanyak 5 sekolah mitra dan PSB inti. Sekolah mitra yang dimaksud adalah SMA Mardi Yuana Depok, SMAN 3 Depok, SMAN 3 Bekasi, SMAN 1 Cibinong, dan SMAN 2 Cibinong. Sedangkan PSB inti adalah SMA PLUS PGRI Cibinong. Secara umum hasil pengamatan menyimpulkan bahwa baik di sekolah PSB inti maupun sekolah mitra umumnya masih dilakukan secara manual yaitu sumber belajar masih bersumber dari pendidik. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait yaitu kepala sekolah dan pendidik. Wawancara dengan kepala sekolah meliputi aspek-aspek sumber daya 26

2 manusia (SDM) yang dimiliki, sarana yang dimiliki untuk sebuah model pembelajaran e-learning, serta kebijakan kepala sekolah untuk mengubah model pembelajaran dari konvensional menjadi pembelajaran modern dan dilengkapi e- lerning sebagai media pembelajaran. Wawancara dengan pendidik meliputi aspekaspek kesiapan untuk membuat materi bahan ajar, kesediaan untuk mengikuti pelatihan pembuatan bahan ajar. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa semua kepala sekolah bersedia meningkatkan SDM dan merubah model pembelajaran akan tetapi belum memiliki sarana untuk mengembangkan e- learning, sedang sebagian besar dari pendidik bersedia membuat bahan ajar dan mengikuti pelatihan. Pada awalnya peneliti berharap bahwa para pendidik paling tidak mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk menunjang suksesnya pemakaian sistem e-learning. Namun ternyata kemampuan para pendidik masih kurang dalam hal pengembangan bahan ajar berbasis TIK, hal ini didukung dari pengalaman dan pendapat para pendidik, memang ditemukan ada beberapa kendala yang harus diatasi. Harapan utama dari sini adalah para pendidik dari sekolah yang sudah mapan akan dapat berkontribusi aktif menyumbangkan materi di e-learning yang dapat segera dimanfaatkan oleh pendidik. Dari seluruh 35 pendidik yang menjadi responden, semuanya 100% sudah mempunyai komputer di rumahnya, dan yang sudah terhubung internet 60%. Para pendidik yang sangat nyaman bekerja dengan komputer 67%, sedangkan 33% hanya memakainya jika perlu. Kemampuan pemanfaatan internet seperti Internet Explorer atau Firefox dan lain-lain 100 % pendidik sudah bisa menggunakannya. Tentang cara penggunaan software populer Microsoft Office seperti Microsoft Word, Excel dan Power Point, % menyatakan sering menggunakan. Kemudian, yang telah mempunyai akun sebanyak 83 %, dan 66% sering menggunakan dan rutin memeriksanya (Lampiran 1). Namun hanya sedikit pendidik yang memiliki kemampuan untuk membuat desain web, yakni 11,4%, selebihnya tidak tahu sama sekali. Hal yang sama juga terjadi pada pengetahuan tentang jaringan hanya sekitar 18 % pendidik yang dapat melakukan pengaturan jaringan dan selebihnya tidak bisa memanfaatkan jaringan komputer dengan baik. 27

3 4.2 Perencanaan Sistem Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan perancangan e-learning, yaitu dengan harapan agar proses perancangan e-learning dapat terarah dengan sangat baik. Perencanaan yang dibuat meliputi banyak aspek strategi yaitu: pemilihan LMS yang akan digunakan, materi bahan ajar yang akan diunggah, pembentukan penanggung jawab pelaksana, tim penanggung jawab mata pelajaran, serta administrator yang akan bertanggung jawab penuh terhadap e-learning. Pemilihan LMS dilakukan dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang terdapat pada LMS tersebut, yaitu apakah telah sesuai atau mencukupi untuk proses pembelajaran. Adapun fungsi-fungsi dasar yang diperlukan yaitu : a. Katalog/Administrasi : untuk menampilkan informasi tentang suatu pelajaran dengan lengkap, meliputi judul, tujuan, cakupan atau outline, durasi, target, tanggal tersedia, materi pendahuluan, serta tes yang harus diikuti. b. Komunikasi : untuk menampilkan forum, chat, pesan, dan pengumuman. c. Evaluasi : Mengukur seberapa jauh peserta didik dapat menyerap materi d. Laporan : mengakses sistem dan mencetak laporan secara langsung, tanpa meminta bantuan administrator. e. Rencana Pembelajaran : secara otomatis merekomendasikan program pembelajaran yang sesuai dan mengatur jadwalnya. f. Registrasi dan persetujuan : memungkinkan peserta mendaftar secara online, baik pendidik maupun peserta didik. Pemilihan LMS pada penelitian ini menerapkan hasil penelitian dari Graf dan List (2005) yang dibiayai oleh European Social Fund (ESF) yang membahas tentang evaluasi dan komparasi LMS berbasis open source. Graf menggunakan satu metode evaluasi produk software bernama Qualitative Weight and Sum (QWS). QWS menghitung bobot (weight) menggunakan enam simbol kualitatif berdasarkan tingkat kepentingannya (importance level). Simbol-simbol tersebut adalah (diurutkan dari yang paling penting): E (Essential), * (Extremely Valuable), # (Very Valuable), + (Valuable), (Marginally Valuable), 0 (Not Valuable). Pada metode ini dimungkinkan untuk menetapkan maximum value sendiri QWS, jadi tidak harus E (Essential) yang paling tinggi, bisa juga # 28

4 (Very Valuable) misalnya. Sistem pengukuran kualitas software seperti Graf ini adalah berdasarkan Product dan bukan Process. Ada delapan kategori yang dievaluasi oleh Graf dan List yaitu: Communication Tools, Learning Objects, Management of User Data, Usability, Adaptation, Tehnical Aspect, Administration, dan Course Management. Masingmasing kategori memiliki subkategori, misalnya di Communication Tools akan dilihat fitur Forum, Chat, Mail/Message, Announcements, Conferences, Collaboration, dan Synchronous/Asynchronous Tools. Subkategori lain bisa dilihat dari pada Tabel 1. Tabel 1 Komparasi dan evaluasi LMS Open Source (sumber : Graf & List, 2005) Berdasarkan penelitiannya itu Graf dan List menyimpulkan bahwa Moodle unggul terutama di kategori Communication Tools, Learning Objects, Management of User Data, Usability, dan Adaptation. Hal tersebut menjelaskan bahwa Moodle sangat ideal digunakan dalam proses pembelajaran on-line sehingga dalam penelitian ini penulis memilih Moodle sebagai platform e- learning yang akan dikembangkan dalam e-learning PSB. Materi bahan ajar yang diunggah dilakukan dengan memperhatikan subtansi materi, desain pembelajaran, tampilan, dan pemanfaatan perangkat lunak. Selain itu juga ditetapkan kriteria nilai bahan ajar yang siap diunggah. 29

5 Ada enam belas mata pelajaran yang akan diunggah pada e-learning (Tabel 2). Adapun jumlah bahan ajar yang ditargetkan agar dapat memenuhi semua kebutuhan e-learning untuk semua mata pelajaran adalah 831 bahan ajar, dengan harapan bahwa satu bahan ajar yang dibuat terdiri dari satu Kompetensi Dasar (KD). Sampai saat tesis ini ditulis, jumlah total bahan ajar yang berhasil diunggah ialah sebanyak 64 KD. Jumlah ini masih jauh dari target yang ditetapkan karena pengumpulan data pertama memang menyatakan bahwa belum tersedia bahan ajar yang siap unggah. Oleh karenanya pembentukan tim pelaksana, tim penanggung jawab mata pelajaran, serta administrator (admin) e-learning menjadi sangat penting. Jumlah Kompetensi dasar (KD) yang harus dipenuhi dan yang sudah diunggah disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Data Bahan Ajar berbasis TIK No. Mata Pelajaran Jumlah KD Yang Tersedia Jumlah KD yang sudah Diunggah 1 Matematika Fisika Kimia Biologi Ekonomi Geografi Sosiologi Sejarah TIK Antropologi PKN Pendidikan Jasmani Seni Budaya Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Asing 28 4 Jumlah

6 Tim Pelaksana terdiri dari : penanggung jawab pelaksana, admin dan penanggung jawab tim mata pelajaran. Adapun tugas dan tanggungjawab masingmasing tim pelaksana tersebut adalah : a. Penanggung Jawab Pelaksana Penanggung Jawab Pelaksana (PJP) adalah pendidik yang memahami konsep PSB-SMA, memahami konsep jaringan client-server, serta dapat membuat dan menelaah bahan ajar berbasis TIK. PJP memiliki tugas sebagai berikut: 1. Melaksanakan program kerja sekolah pusat sumber belajar (PSB). 2. Melaksanakan dan memfasilitasi In House training (IHT) peningkatan SDM dalam penyusunan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK. 3. Mengumpulkan dan menyeleksi bahan ajar PSB dari Sekolah Mitra PSB, satuan pendidikan lain, dan pihak lain. 4. Mengirimkan bahan ajar PSB-SMA yang telah memenuhi syarat kepada penanggung jawab mata pelajaran. 5. Melakukan komunikasi intensif dengan koordinator pelaksana PSB-SMA dan sekolah mitra PSB, maupun satuan pendidikan sekitar yang berkaitan dengan upaya pengembangan PSB-SMA. 6. Melakukan diseminasi hasil pengembangan bahan ajar dan hasil inovasi e-learning PSB-SMA kepada Mitra PSB maupun satuan pendidikan di sekitarnya. 7. Melakukan sosialisasi bahan ajar dan layanan PSB-SMA melalui In House Training (IHT), Musyawarah Pendidik Mata Pelajaran (MGMP), serta supervisi dan evaluasi kegiatan. 8. Memotivasi sekolah mitra PSB untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK sesuai kompetensi dan potensi satuan pendidikan yang bersangkutan. 9. Memotivasi mitra PSB dan satuan pendidikan di sekitarnya untuk berperan aktif mengakses serta berkontribusi dalam website PSB-SMA. b. Admin PSB Sekolah/Teknisi Admin PSB adalah pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan mengelola jaringan. Admin PSB berasal dari PSB inti yaitu SMA PLUS PGRI Cibinong yang memiliki tugas : 31

7 1. Memonitor konektivitas jaringan internet untuk mengakses website PSB- SMA secara berkala. 2. Merencanakan perluasan akses web PSB melalui jaringan LAN/ wireless LAN di lingkungan sekolah. 3. Menjadwalkan perbaikan/ perawatan jaringan secara berkala. c. Tim Penanggung Jawab Mata Pelajaran (Pengembang Bahan Ajar) Tim Penanggung Jawab Mata Pelajaran (PJMapel) terdiri atas dua orang untuk setiap mata pelajaran dan dipilih oleh pendidik mata pelajaran yang bersangkutan melalui kegiatan Musyawarah Pendidik Mata Pelajaran (MGMP). PJMP adalah pendidik mata pelajaran yang memiliki kemampuan menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, menelaah dan menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun. Adapun tugas dari tim PJMapel adalah: 1. Merencanakan pembuatan bahan ajar berbasis TIK sesuai mata pelajaran yang diampu. 2. Melakukan telaah dan penyempurnaan bahan ajar dan bahan uji yang telah disusun dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan. 3. Menyusun jadwal pengumpulan bahan ajar yang telah ditelaah dan disempurnakan kepada Penanggung Jawab Pelaksana PSB. 4.3 Analisis Sistem Analisis merupakan tahapan pengembangan model e-learning. Pada tahap analisis ini dihasilkan deskripsi kebutuhan sistem, uraian fungsi sistem, dan fitur utama sistem yang diharapkan, kebutuhan teknologi, dan kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan SDM. Sistem e-learning ini diharapkan mampu memberikan presentasi materi pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kurikulum dan kecenderungan gaya belajar pengguna. Dengan demikian sistem harus mampu mengidentifikasi keberagaman gaya belajar pengguna dan memanfaatkan data pengguna tersebut sebagai pertimbangan untuk menyampaikan presentasi materi dengan tidak mengesampingkan kurikulum yang digunakan. 32

8 4.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Dengan metode pembelajaran yang hanya dilakukan dengan cara konvensional seperti sekarang maka secara praktis peserta didik tidak memiliki alternatif lain untuk bisa mengikuti kegiatan pembelajaran selain melalui kegiatan tatap muka. Selain itu jika ternyata pendidik berhalangan hadir pada jadwal yang telah ditentukan maka pembelajaran secara otomatis akan tertunda, sementara itu untuk mengganti waktu belajar yang tertunda itu harus menyesuaikan dengan jadwal kelas, dan kesiapan pendidik. Kondisi seperti ini sangat jelas dapat mengurangi kelancaran pembelajaran yang dilaksanakan. Permasalahan lain muncul ketika peserta didik memiliki hambatan dalam memahami suatu materi pembelajaran di luar jam pelajaran, sementara sekolah belum memiliki sarana yang dapat memudahkan peserta didik untuk bertanya atau berdiskusi baik itu dengan pendidik maupun dengan peserta didik yang lain. Pada sisi lain, ada beberapa peserta didik yang merasa segan atau malu untuk bertanya secara langsung kepada pendidik ketika pembelajaran sedang berjalan. Untuk kasus seperti ini maka sangat dibutuhkan adanya suatu fasilitas yang dapat menjembatani peserta didik untuk bertanya tanpa harus malu atau segan. Dalam kaitannya dengan kemudahan memperoleh bahan-bahan pembelajaran, peserta didik hampir sepenuhnya bergantung pada pembelajaran di dalam kelas. Padahal jika bahan pembelajaran bisa diperoleh lebih awal maka peserta didikpun akan lebih awal dalam mempelajari pelajaran yang ada. Kondisi ini bukan disebabkan oleh tidak tersedianya modul pelajaran akan tetapi karena tidak adanya sarana yang memudahkan penyebaran bahan ajar tersebut tanpa harus membebani pihak penyelenggara sekolah. Sementara itu web yang tersedia baik di sekolah inti maupun sekolah mitra, sebagai media informasi sekolah untuk masyarakat, belum bisa dimanfaatkan untuk menjadi sarana penyebaran ilmu pengetahuan tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas maka diperlukan suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada tersebut. Sistem yang diperlukan harus bisa menangani hal-hal sebagai berikut: 33

9 1. Memfasilitasi peserta didik dengan pendidik untuk melakukan proses pembelajaran tanpa melalui tatap muka secara langsung. Proses pembelajaran pada model ini dapat dilakukan melalui suatu forum diskusi, tanya jawab langsung (chatting), berbagi materi pelajaran (sharing file), dan latihan soal. 2. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mendapatkan modul materi pelajaran secara mudah tanpa membebani pihak penyelenggara SMA PLUS PGRI Cibinong. 3. Memberikan kemudahan pada peserta didik untuk berkonsultasi pada pendidik seputar akademik maupun nonakademik. 4. Memberikan kemudahan bagi SMA PLUS PGRI Cibinong dalam penyebaran ilmu pengetahuan ke sekolah mitra. 5. Memudahkan sekolah mitra untuk berbagi materi pelajaran. Untuk memenuhi keperluan tersebut maka sistem harus bisa berjalan secara on-line agar bisa diakses kapan dan di mana saja melalui komputer yang terhubung ke jaringan internet. Sesuai hasil penelitian Graf dan List, LMS untuk e-learning yang dapat memenuhi kebutuhan sistem ini adalah Moodle Pemilihan Teknologi Pemilihan teknologi bertujuan mendefinisikan jenis teknologi utama yang akan digunakan menjadi lingkungan pengoperasian e-learning. Informasi mengenai perkembangan teknologi dapat diperoleh melalui studi literatur, buku, artikel, serta bekerja sama dengan staf bidang Teknologi Informasi (TI). Prinsip pemilihan teknologi e-learning dapat dilihat dengan pemilihan platform teknologi yang meliputi sistem operasi, perangkat keras, perangkat lunak, dan komunikasi. Secara lengkap prinsip pemilihan platform teknologi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Prinsip Platform Teknologi No Jenis Prinsip 1 Sistem operasi Sistem Operasi yang digunakan harus: User Friendly Mendukung penggunaan perangkat keras Mendukung jaringan Berlisensi 34

10 No Jenis Prinsip 2 Perangkat Keras Perangkat Keras yang digunakan harus : Independen terhadap vendor dan merk tertentu Dikualifikasi dan dibatasi Handal dan dalam keadaan kondisi yang baik Mempertimbangkan faktor manusia dalam perawatan Sesuai kebutuhan 3 Perangkat Lunak Mudah untuk diperoleh User Friendly Dapat dimutakhirkan sesuai perkembangan 4 Komunikasi Jaringan yang dibuat harus handal Terkoneksi dengan internet Akses Cepat Selain itu pemilihan platform teknologi juga didasarkan pada kebutuhan strategis dari aplikasi dengan memperhatikan lokasi PSB Inti, perkembangan teknologi yang ada saat ini, kondisi anggaran, serta kondisi sekolah yang akan mendukung pelaksanaan e-learning. Hasil Pemilihan dan pengusulan platform teknologi yang akan menjadi lingkungan bagi e-learning ialah sebagai berikut: a. Komputer : PC Server dan PC Client. b. Perangkat Lunak : sistem operasi Linux, pengolah kata, pengolah angka, presentasi Power point dan Flash, LMS Moodle, dan Internet browser Mozilla Firefox. c. Jaringan : Local area network (LAN) dan koneksi Internet. Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun e- learning disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk membuat dan mengelola e-learning. Dalam hal ini adalah sekolah PSB inti (SMA PLUS PGRI Cibinong). Setelah mengamati dan mempelajari berbagai aspek dan kemampuan yang dimiliki sekolah maka spesifikasi yang diajukan ialah seperti yang disajikan pada Tabel 4. 35

11 Tabel 4 Spesifikasi komputer untuk pembelajaran dengan e-learning No Nama Barang Jumlah 1 Spesifikasi PC Server: IBM System X3620M3-22A Xeon E550 2GB DDR ECC RDIMM 500GB 7.2k SATA HDD (SimpleSwap) DVD±RW VGA Matrox G200e 2x GbE NIC Rackmount 2U Case Monitor LG 17 flat 730HK Keyboard + Mouse Logitech Optical 1 Set 2 Spesifikasi PC Client : Intel Pentium D Core 2 Duo 2.8GHz Mainboard ECS 661 VGA GF MB Pixel View PCI Expres Memory DDR2 512MB PC 5300 V-gen HDD 80GB Seagate 7200rpm SATA FDD1.44 Panasonic DVD COMBO ASUS Casing Simbada SIM-X Keyboard + Mouse Logitech Optical HeadSet Logitech Internet Chat Monitor LG GK 40 Set 4.4 Perancangan Sistem Tahap perancangan sistem merupakan proses penerjemahan kebutuhankebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap analisis menjadi model presentasi sistem yang mudah dimengerti pengguna. Tahap perancangan sistem ini meliputi rancangan antar muka, dan rancangan bahan ajar Rancangan Antarmuka (interface) Antarmuka (interfaces) e-learning dirancang agar menghasilkan suatu antar muka yang interaktif, menarik, dan fleksibel. Antarmuka yang fleksibel maksudnya bahwa antarmuka bisa diubah tanpa harus mengubah kode program keseluruhan. Metode seperti ini lebih sering disebut dengan nama theme (tema). Suatu tema merupakan suatu kerangka umum dari suatu antarmuka. Rancangan tampilan interface e-learning bisa dilihat pada Gambar 4 sampai 7. 36

12 Home Course Login Situs berita Online User HEADER ISI TAMPILAN BERITA Description of site Calender Latest News FOOTER Gambar 4 Rancang Muka e-learning Login User Name Password Create new account Loss password Gambar 5 Tampilan saat Login 37

13 Adninistrasi Situs Notifikasi Users Courses Nilai Location Bahasa Modules Security Gambar Appearance 7 Halaman Adminintrator Front page Server Networking Laporan Lain-lain Cari Gambar 6 Tampilan Halaman Administrator My profil settings Ubah Profil Ubah Password Messaging Blogs Administrasi Situs Courses add/edit courses Gambar 7 Tampilan Halaman Pendidik 38

14 4.4.2 Perancangan Bahan Ajar Proses perancangan bahan ajar merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena materi yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan penggunanya Penyusunan Bahan Ajar berbasis TIK 1. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Agar bahan ajar yang disusun sesuai dengan kebutuhan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik maka diperlukan adanya analisis kebutuhan bahan ajar yang mencakup : a. Analisis SK-KD (Stándar Kompetensi-Kompetensi Dasar) Analisis SK-KD dilakukan untuk menentukan kompetensi yang memerlukan bahan ajar. Dalam pengembangan bahan ajar berbasis TIK, tidak semua kompetensi memerlukan bahan ajar jenis ini. Dalam konteks inilah diperlukan analisis untuk menentukan kompetensi mana yang dapat dikembangkan bahan ajarnya berbasis TIK. Contoh analisis SK-KD dapat dilihat pada Lampiran 2. b. Analisis Sumber Bahan Belajar Analisis sumber bahan belajar diperlukan dalam rangka untuk mengetahui ketersediaan, kesesuaian dan kemudahannya untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar berbasis TIK. Sumber bahan ajar dapat berupa Tulisan, Gambar, Animasi, Video maupun audio. c. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar Prinsip dalam pemilihan dan penentuan bahan ajar berbasis TIK adalah bahwa bahan ajar harus menarik, mudah dikembangkan, sesuai dengan peralatan TIK yang tersedia, ketersediaan software yang mendukung pengelolaannya serta kemudahan dalam pemanfaatannya. 2. Komponen Penilaian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan hal sangat penting dalam sebuah e-learning, berkualitas atau tidaknya suatu sistem e-learning sangat berpengaruh 39

15 terhadap bagus atau tidaknya bahan ajar yang terdapat pada e-learning tersebut, agar bahan ajar yang akan diunggah ke e-learning sesuai dengan kebutuhan maka perlu dilakukan penilaian terhadap bahan ajar tersebut. Model penskoran merupakan kesepakatan tim pelaksana yang mendapat persetujuan dari Direktorat Pembinaan SMA. Adapun aturan penskoran untuk e-learning PSB adalah sebagai berikut: a. Komponen instrumen penilaian bahan ajar mengacu pada empat bagian yaitu: subtansi materi, desain pembelajaran, tampilan (komunikasi visual), dan pemanfaatan perangkat lunak. b. Skor merupakan angka dalam skala ordinal yang diberikan pada setiap indikator menunjukkan tingkat kondisi indikator. Skor diberikan dalam skala 1-4, semakin tinggi skala yang diperoleh berarti semakin bagus skor yang dihasilkan. c. Total skor maksimum adalah 70. Cara penghitungan nilai adalah dengan membagi skor yang didapat dengan skor maksimum dikalikan 100. Contoh: total skor untuk bahan ajar Ekonomi berjudul Kelangkaan mendapatkan skor 50. Maka nilai yang diperoleh adalah (50/70) x 100 = 71,4. Dari skor yang di peroleh berarti bahan ajar tesebut termasuk dalam kategori baik. Kriteria nilai adalah sebagai berikut: <51 : Kurang (K) : Cukup (C) : Baik (B) : Sangat Baik (SB) d. Untuk kriteria nilai kurang dan cukup dikembalikan kepada penyusun untuk direvisi e. Untuk kategori penilaian baik dan sangat baik, langsung dikirimkan ke pihak Penanggung Jawab Pelaksana PSB Inti untuk diteruskan kepada Penanggung Jawab Mata Pelajaran. Alur penerimaan bahan ajar dapat dilihat pada Gambar 8 sedangkan Instrumen penilaian dapat dilihat pada Lampiran 3. 40

16 Hasil Perbaikan Bahan Ajar diterima oleh penanggung jawab mata pelajaran Ditelaah Bahan Ajar layak diunggah Tidak Nilai 80 Ya Nilai 60 Ya Disempurnakan oleh penanggungjawab mata pelajaran Tidak Diberi saran perbaikan dan dikembalikan ke pengirim untuk diperbaiki Gambar 8 Alur penerimaan bahan ajar Kriteria penilaian di atas merupakan kesepakatan antara tim pelaksana dengan melibatkan tim pakar dari direktorat menengah atas. Model penilaian tersebut diharapkan dapat menjadi patokan bagi sekolah menengah atas dalam mengembangkan bahan ajar. Sampai tesis ini selesai disusun telah terkumpul bahan ajar untuk 16 mata pelajaran dimana tiap masing-masing pelajaran terdapat 4 bahan ajar sehingga keseluruhan bahan ajar yang terkumpul berjumlah 64 bahan ajar dan telah berhasil diunggah sebanyak 20 bahan ajar dengan perincian 16 bahan ajar berasal dari sekolah PSB inti dan 4 pelajaran dari sekolah mitra, sedangkan untuk bahan ajar lainya masih dalam penyempurnaan yang dilakukan oleh penanggung jawab masing masing pelajaran. Hasil penilaian bahan ajar yang dapat diunggah dapat dilihat pada Lampiran 4. 41

17 4.5 Implementasi Sistem E-learning PSB diimplementasikan dengan paradigma pembelajaran online terpadu menggunakan LMS Moodle. LMS adalah perangkat lunak untuk membuat materi pembelajaran on-line (berbasis web), mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerjasama antara pendidik dan peserta didik. LMS mendukung berbagai aktivitas, antara lain: administrasi, peyampaian materi pembelajaran, penilaian (tugas, quiz), pelacakan dan monitoring, kolaborasi, dan komunikasi/interaksi. Melalui e-learning PSB para pendidik dapat mengelola materi pembelajaran, yakni: menyusun silabus, meng-unggah materi pembelajaran, memberikan tugas kepada peserta didik, menerima pekerjaan peserta didik, membuat tes/quiz, memberikan nilai, memonitor keaktifan peserta didik, mengolah nilai peserta didik, berinteraksi dengan peserta didik dan sesama pendidik melalui forum diskusi dan chat, dan lain-lain. Di sisi lain, peserta didik dapat mengakses informasi dan materi pembelajaran, berinteraksi dengan sesama peserta didik dan pendidik, melakukan transaksi tugas-tugas, mengerjakan tes/quiz, dan melihat pencapaian hasil belajar. Pada Gambar 9 dapat dilihat tampilan depan e-learning PSB. Sistem Operasi yang digunakan untuk instalasi lingkungan pengujian penelitian adalah linux untuk komputer server dan client sedangkan untuk platform e-learning menggunakan Moodle. Proses dan model instalasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran Implementasi Antarmuka Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dikembangkan. Berikut ini adalah implementasi antarmuka dari aplikasi e-learning. Pada saat pertama kali membuka e-learning akan ditampilkan berita dari admin atau dari pengguna lainnya (Gambar 9). Setelah login (Gambar 10-11) pengguna dapat memilih materi ajar yang akan diikuti dengan cara memilih kategori pembelajaran sesuai tingkat kelas masing-masing, kategori meliputi seluruh mata pelajaran untuk setiap tingkatan kelas ( Gambar 12). Selain itu pengguna juga dapat memilih soal atau latihan yang akan di ambil pada mata 42

18 pelajaran tertentu (Gambar 13) dan dapat langsung mengerjakan soal tersebut bila memperoleh izin untuk mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran yang di pilih. Gambar 9 Tampilan muka e-learning (sebelum login) Gambar 10 Tampilan muka e-learning (setelah login) Gambar 11 Tampilan materi pembelajaran yang tersedia (setelah login) 43

19 Gambar 12 Tampilan Kategori materi pembelajaran Gambar 13 Tampilan evaluasi Implementasi Pengisian Bahan Ajar Pengisian materi bahan ajar ke e-learning merupakan proses yang dilakukan oleh tim penanggung jawab pelajaran. Bahan ajar yang telah dibuat oleh pendidik akan di evaluasi oleh penanggung jawab mata pelajaran. Setelah dievaluasi bahan ajar akan dikategorikan menjadi tiga tingkatan yaitu akan 44

20 diunggah langsung apabila memperoleh skor lebih besar atau sama dengan 80, diperbaiki atau direview oleh tim penganggung jawab untuk kemudian diunggah apa bila memperoleh skor lebih besar atau sama dengan 60 dan lebih kecil dari 80, dan apabila memperoleh skor di bawah 60 maka bahan ajar akan dikembalikan kepada pendidik untuk diperbaiki. Daftar bahan ajar yang sudah diunggah ke dalam e-learning dapat di lihat pada Tabel 5. Contoh dari tampilan bahan ajar yang layak untuk diunggah disajikan pada Lampiran 6. Tabel 5 Hasil Penilaian Bahan Ajar No. Mata Pelajaran Judul Penyusun Nilai Hasil U R P 1 Sosiologi Perilaku Yang Menyimpang Gina Fariani 2 Bahasa Rekreasi Dra. Rini Jepang Komalasari 3 Biologi Heriditas Lulu Hulyati 4 Biologi Jaringan Hewan Irna Susianti, S. Pd 5 Bahasa Breaking News Afra Fitriani Inggris 6 PLH Produk yang Freddy Anggita Bermanfaat 7 Bahasa Surat Dinas Sally Amalia, S. Indonesia Pd 8 Biologi Monera Indiati 9 Bahasa Figuring Out Iwan Sutiawan Inggris Conclusion 10 Fisika Listrik Statis Nasukha 11 Bahasa Nihongo de nan Arie Sucipto Jepang desuka 12 Matematika Bentuk Pangkat, akar Imas Masriyah dan Logaritma 13 Bahasa Cerpen Dra. Kania Dewi Indonesia 14 Pkn Organisasi Lia Komalasari Internasional 15 Pendidikan Sepak Bola Ruli Muladi Jasmani 16 Matematika Barisan dan Deret Iskandar 17 Ekonomi Pasar Een Siti Nurjanah 84 Ѵ 81 Ѵ 81 Ѵ 80 Ѵ 78 Ѵ 78 Ѵ 78 Ѵ 77 Ѵ 77 Ѵ 77 Ѵ 75 Ѵ 75 Ѵ 75 Ѵ 72 Ѵ 67 Ѵ 66 Ѵ 64 Ѵ 45

21 No. Mata Pelajaran Judul Penyusun Nilai Hasil U R P 18 Bahasa Analisis Pementasan Sri Hayati, S. Pd Indonesia Drama 20 Ekonomi Jurnal Khusus Nuraeni 21 Fisika Gerak Partikel dan Gerak Melingkar Sri Mildawati 22 Bahasa Telling Story Winda Inggris 23 Bahasa Figuring Out Iwan Sutiawan, S. Inggris Conclusion Pd 24 Kimia Sifat Koligatif Salom Gultom Larutan 25 Matematika Komposisi dua Sumartiningsih fungsi dan fungsi invers 26 Seni Budaya Wawasan Seni H. Totoy Fadillah, Karawitan S. Pd 27 Bahasa Unsur instrinsik dan Wina Tresnawati Indonesia unsur eklstrinsik 28 BK Tidak Mudah Putus Dhiena Farida, S. Asa T 29 Pendidikan Sepak Bola Jajat abidin Jasmani 30 Matematika Integral Agus Rohiman 31 Kimia Laju Reaksi Ema Rachmawati 32 Geografi Hidrosfer Fia Fianti 33 Ekonomi Permasalahan dasar ekonomi Asmiyati 34 Bahasa Dongeng Elis Sukarsih Sunda 35 Agama Hukum Islam Dra. Ai Nurfaridah 36 Fisika Besaran dan Satuan Roro Atrina, S. Pd 37 BK Pemahaman Diri Siti Ubaiyah, S. E. 38 Penjas Latihan Kebugaran Iwan Gunawan Jasmani Keterangan : U : Upload R : Review P : Kembali dan Perbaiki 64 Ѵ 64 Ѵ 63 Ѵ 63 Ѵ 63 Ѵ 61 Ѵ 61 Ѵ 61 Ѵ 59 Ѵ 55 Ѵ 55 Ѵ 53 Ѵ 50 Ѵ 50 Ѵ 47 Ѵ 47 Ѵ 44 Ѵ 44 Ѵ 41 Ѵ 41 Ѵ 46

22 4.6 Uji Coba Sistem Uji sistem merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum e-learning digunakan untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan dalam penggunaan e- learning dalam melaksanakan proses pembelajaran secara on-line Persiapan Uji Coba Uji coba membutuhkan beberapa langkah perencanaan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam uji coba, yaitu: a. Menyelesaikan program web e-learning yang dibuat. b. Mempersiapkan angket (angket terbuka) yang akan dibagikan. c. Membuat petunjuk penggunaan web e-learning yang akan diujicobakan. d. Mengurus perijinan penggunaan komputer laboratorium e. Menginstal program XAMMP sebagai virtual server f. Mengisikan file web e-learning yang telah dibuat kedalam program XAMMP tersebut. Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, program harus diuji coba untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi, pengujian ini menggunakan pengujian black box. Pengujian black box berfokus persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional perangkat lunak. Sebelum melakukan pengujian dilakukan identifikasi hal yang akan diuji dan rencana pengujiannya Pemahaman Pendidik dan peserta didik terhadap e-learning Setelah dilakukan pengujian fungsional terhadap sistem yang dikembangkan, maka perlu dilakukan pengujian terhadap pengguna aplikasi itu sendiri. Pengujian yang dilakukan adalah dengan memberikan kuesioner kepada para pengguna aplikasi yaitu pendidik dan peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman keduanya terhadap e-learning yang dikembangkan serta seberapa besar ketertarikan pendidik dan peserta didik untuk menggunakan e-learning dalam membantu proses pembelajaran. 47

23 Kegiatan uji coba ini dilakukan di laboratorium komputer SMA PLUS PGRI Cibinong dengan menggunakan komputer sebanyak 40 unit. Uji coba ini melibatkan 60 peserta didik yang terdiri atas kelas X, XI dan XII dan 35 pendidik. Keenam puluh peserta didik dan tiga puluh lima pendidik yang menjadi responden melakukan uji coba. Para responden melakukan uji coba dengan adanya petunjuk langkahlangkah pengoperasian yang dibuat oleh penulis yang dapat dilihat pada Lampiran 8. Pengalaman untuk mencoba sesuatu yang baru membutuhkan adaptasi, begitu juga dengan para responden. Beberapa responden merasa kebingungan dan raguragu (meskipun telah diberikan petunjuk langkah pengoperasian), namun kebingungan tersebut berhasil diatasi setelah responden bertanya kepada penulis. Setelah dilakukan uji coba terhadap responden serta untuk mengetahui sejauh mana pemahaman responden terhadap tools yang ada pada e-learning, selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan responden untuk menggunakan e-learning dalam membantu proses pembelajaran maka diberikan kuesioner berupa angket yang harus diisi responden Hasil Uji Coba Hasil dari pengujian black box ini terdapat pada Lampiran 7 dan berdasarkan hasil pengujian tersebuat e-learning berjalan dengan baik. Sedangkan untuk mengetahui pemahaman pendidik dan peserta didik serta ketertarikan untuk menggunakan e-learning dalam membantu proses pembelajaran perlu dilakukan pengujian. Kuesioner merupakan metode yang dapat dilakukan untuk hal di atas, adapun hasil kuesioner yang diberikan kepada pendidik dan peserta didik adalah sebagai berikut: Pemahan Pendidik tentang e-learning Setelah dilakukan pengujian fungsional terhadap sistem yang dikembangkan, maka perlu dilakukan pengujian terhadap pengguna aplikasi itu sendiri. Pengujian yang dilakukan adalah dengan memberikan kuesioner kepada para pengguna aplikasi. Aspek yang dikaji dalam kuesioner ini adalah : Communication Tools, Learning Objects, Management 48

24 of User Data, Usability, Adaptation, Tehnical Aspect, Administration, dan Course Management, serta ketertarikan pendidik untuk menggunakan e- learning. Hasil kuesioner tentang pemahaman pendidik terhadap e-learning serta kertarikan pendidik untuk menggunakan e-learning dalam membantu proses pembelajaran disajikan pada Tabel 6 sampai 14. Tabel 6 Pemahaman pendidik terhadap Communication Tools (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning meyediakan ruang untuk membuat forum diskusi dengan siswa maupun sesama 14.3 % 85.7 % pendidik 2 E-learning meyediakan fasilitas chatting dengan siswa 34.3 % 57.1 % 8.6 % 3 E-learning menyediakan fasilitas untuk mengirim pesan(message) 20 % 71.4 % 8.6 % 4 E-learning memudahkan untuk berkomunikasi ilmiah dengan pendidik mata pelajaran yang sama di sekolah lain 17.2 % 71.4 % 11.4 % 5 Pendidik dapat memberikan pemberitahuan/pengumuman tentang apa saja kepada siswa 85.7 % 14.3 % 6 Melalui e-learning pembelajaran dapat dilakukan dengan satu arah maupun dua 57.1 % 42.9 % arah Rata - Rata 38.1 % 57.1 % 4.8 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 6 di atas diketahui bahwa % pendidik menjawab sangat setuju, 57.1 % menjawab setuju, hanya 4.8 % yang menjawab ragu-ragu, dan tidak ada pendidik yang menyatakan tidak setuju. 49

25 Tabel 7 Pemahaman pendidik terhadap Learning Objects (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning memudahkan pendidik untuk melakukan evaluasi pembelajaran 11.4 % 85.7 % 2.9 % 2 E-lerning dapat digunakan untuk melaksanakan remidiasi dan 8.6 % 85.7 % 5.7 % pengayaan bagi siswa yang memerlukannya 3 E-learning menyediakan materi penunjang 11.4 % 85.7% 2.9 % pembelajaran Rata - Rata 10.5 % 85.7 % 3.8 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 7 di atas diketahui bahwa % pendidik menjawab sangat setuju, 85.7 % menjawab setuju, hanya 3.8 % yang menjawab ragu-ragu, dan tidak ada pendidik yang menyatakan tidak setuju. Tabel 8 Pemahaman pendidik terhadap Management of User Data (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 Terdapat track pengguna pada e-learning 17.2 % 74.3 % 8.5 % 2 E-learning dapat menyimpan data statistik pengguna 5.7 % 85.7 % 3 E-learning dapat digunakan secara online 28.6 % 71.4 % 4 Pengguna dapat membuat, mengedit dan menghapus 57.1 % 42.9 % sendiri profil pengguna Rata - Rata 27.6 % 68.6 % 2.1 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 8 di atas diketahui bahwa % pendidik menjawab sangat setuju, 68.6 % menjawab setuju, hanya 2.1 % yang menjawab ragu-ragu, dan tidak ada pendidik yang menyatakan tidak setuju. 50

26 Tabel 9 Pemahaman pendidik terhadap Usability (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 Cukup mudah untuk menggunakan e-learning dalam mata pelajaran yang 5.7 % 57.1 % 37.2 % diampu saat ini 2 E-learning yang tersedia dapat dengan mudah digunakan 28.6 % 68.6 % 2.8 % 3 E-learning cukup membantu pendidik dalam 22.9 % 77.1 % mengembangkan pembelajaran 4 E-learning menyediakan fasilitas untuk memback-up 28.6 % 57.1 % 14.3 % data dan dakumen Rata - Rata 21.5 % 65 % 13.6 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 9 di atas diketahui bahwa % pendidik menjawab sangat setuju, 65 % menjawab setuju, hanya 13.6 % yang menjawab ragu-ragu, dan tidak ada pendidik yang menyatakan tidak setuju. Tabel 10 Pemahaman pendidik terhadap Adaptation (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 Materi dan soal dalam e- learning dapat di adaptasi sesuai dengan kemampuan pengguna 57.1 % 28.6 % 14.3 % 2 E-learning bisa digunakan oleh semua kalangan sesuai kebutuhan 34.3 % 54.3 % 11.4 % 3 E-learning dapat di up date sesuai perkembangannya 28.6 % 34.3 % 22.6 % 14.5 % Rata - Rata 11.4 % 46.7 % 24.8 % 12.3 % 4.8 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 10 di atas, diketahui 11.4 % pendidik menjawab sangat setuju, 46.7 % menjawab setuju, 24.8 % menjawab ragu-ragu, 12.3 % menjawab tidak setuju, serta 4.8 % menjawab sangat tidak setuju. 51

27 Tabel 11 Pemahaman pendidik terhadap Technical Aspects (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning yang digunakan sesuai dengan standar e- learning pada umumnya dan 17.1 % 51.4 % 14.3 % 17.2 % sesuai dengan kurikulum sekarang 2 E-learning yang di buat telah sesuai dengan kebutuhan 20 % 65.7 % 11.4 % 2.9 % pendidik 3 E-learning yang digunakan relatif aman 22.9 % 34.3 % 28.6 % 14.2 % 4 E-learning memungkinkan untuk pendidik memberi skala 57.1 % 25.7 % 17.2 % nilai sesuai kebutuhan Rata - Rata 29.3 % 44.3 % 17.9 % 8.6 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 11 di atas, diketahui 29.3 % pendidik menjawab sangat setuju, 44.3 % menjawab setuju, 17.9 % menjawab ragu-ragu, serta 8.6 % menjawab tidak setuju. Tabel 12 Pemahaman pendidik terhadap Administration (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning memiliki tutorial tentang cara penggunaannya 37.1 % 28.6 % 17.1 % 14.3 % 2.9 % 2 E-learning memberikan kuasa penuh kepada pengguna sesuai dengan peran masing-masing : 31.4 % 57.1 % 11.5 % admin, teacher, student dan lain-lain. 3 E-learning dapat berjalan di multiplatform (platform 34.3 % 25.7 % 22.6 % 11.4 % 6 % linux maupun windows) Rata - Rata 34.3 % 37.1 % 17.1 % 8.6 % 3 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju 52

28 Berdasarkan rata-rata Tabel 12 di atas, diketahui 34.3 % pendidik menjawab sangat setuju, 37.1 % menjawab setuju, 17.1 % menjawab ragu-ragu, 8.6 % menjawab tidak setuju, serta 3 % menjawab sangat tidak setuju. Tabel 13 Pemahaman pendidik terhadap Course Management (n = 35 Pendidik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning memuat semua administrasi/dokumen pembelajaran 42.9 % 34.3 % 14.3 % 8.5 % 2 Pendidik dapat mengatur kapan test akan dilaksanakan 54.3 % 34.3 % 11.4 % 3 Pendidik dapat mengelompokkan pembelajaran sesuai materi 57.1 % 42.9 % atau tingkat kelas dan sebagainya Rata - Rata 37.1 % 40 % 15.2 % 4.8 % 2.8 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 13 di atas, diketahui 37.1 % pendidik menjawab sangat setuju, 40 % menjawab setuju, 15.2 % menjawab ragu-ragu, 4.8 % menjawab tidak setuju, serta 2.8 % menjawab sangat tidak setuju. Tabel 14 Ketertarikan pendidik untuk menggunakan e-learning (n = 35 Pendidik) Pernyataan Ya Tidak Apakah anda tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan e-learning untuk proses pembelajaran 94.3 % 5.7 % Berdasarkan Tabel 14 di atas, diketahui 94.3 % pendidik menyatakan tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan e-learning untuk proses pembelajaran, ini berarti bahwa fasilitas yang disediakan e-learning dapat di kategorikan sangat baik digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Untuk mengetahui secara detail tentang pemahaman pendidik terhadapaspek-aspek yang dikembangkan pada model pembelajaran e-learning, dapat di sajikan pada Gambar 14 di bawah ini. 53

29 Persentase Course Management administration Technical aspects Adaptation Usability Learning Objects Communication Tools Gambar 14 Rekapitulasi hasil pengujian pendidik terhadap e-learning Dari Gambar 14 di atas diketahui bahwa setiap tools yang diuji mendapat skor prosentase yang baik dari pendidik, yaitu untuk Communication Tools sebesar 95.2 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Learning Objects sebesar 96.2 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Management of User Data sebesar 96.2% menyatakan setuju dan sangat setuju, Usability sebesar 86.5 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Adaptation sebesar 58.1 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Tehnical Aspect sebesar 73.6 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Administration sebesar 71.4 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Course Management sebesar 77.1 % menyatakan setuju dan sangat setuju. Dari Gambar 14 di atas dapat disimpulkan bahwa pendidik sudah bisa memahami tentang aspek-aspek yang dikembangkan di e-learning PSB, hal ini berarti bahwa pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan e- learning mendapat sambutan atau tanggapan positif dari pendidik. Management of User Data Kategari E-learning Tools 54

30 Kuesioner Peserta Didik Pemahaman peserta didik tentang e-learning disajikan dalam bentuk tabel dan penjelasan sebagai berikut: Hasil kuesioner tentang pemahaman pendidik terhadap e-learning serta kertarikan peserta didik untuk menggunakan e-learning dalam membantu proses pembelajaran disajikan pada Tabel 15 sampai 23. Tabel 15 Pemahaman peserta didik terhadap Communication Tools (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan 1 E-learning meyediakan ruang untuk membuat forum diskusi dengan pendidik maupun 58.3 % 41.7 % sesama siswa 2 E-learning meyediakan fasilitas chatting dengan 83.3 % 16.7 % pendidik 3 E-learning menyediakan fasilitas untuk mengirim 16.7 % 83.3 % pesan(message) 4 E-learning memudahkan untuk berkomunikasi ilmiah dengan pendidik dan siswa lainnya 58.3 % 41.7 % 5 Melalui e-learning pembelajaran dapat dilakukan dengan satu arah maupun dua arah 70 % 30 % 6 E-learning meyediakan ruang untuk membuat forum diskusi dengan pendidik maupun 16.7 % 83.3 % sesama siswa Rata - Rata 50.6 % 49.4 % Komentar SS S R TS STS Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 15 di atas, diketahui 50.6 % peserta didik menjawab sangat setuju, 49.4 % menjawab setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju. 55

31 Tabel 16 Pemahaman peserta didik terhadap Learning Objects (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning memudahkan siswa untuk mengerjakan tes evaluasi 25 % 71.7 % 3.3 % 2 E-learning dapat digunakan untuk melaksanakan remidiasi dan pengayaan bagi siswa 38.3 % 51.7 % 10 % yang memerlukannya 3 E-learning menyediakan materi penunjang 31.7 % 58.3 % 10 % pembelajaran Rata - Rata 32 % 61 % 8 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 16 di atas diketahui bahwa 32 % peserta didik menjawab sangat setuju, 61 % menjawab setuju, hanya 8 % yang menjawab raguragu, dan tidak ada pendidik yang menyatakan tidak setuju. Tabel 17 Pemahaman peserta didik terhadap Management of User Data (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 Terdapat track pengguna pada e-learning 15 % 61.7 % 23.3 % 2 E-learning dapat menyimpan data statistik pengguna 5 % 68.3 % 8.3 % 13.3 % 4.9 % 3 E-learning dapat digunakan secara online 100 % 4 Pengguna dapat membuat, mengedit dan menghapus 83.3 % 13.3 % 3.4 % sendiri profil pengguna Rata - Rata 50.8 % 35.8 % 8.8 % 3.3 % 1.2 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 17 di atas, diketahui 50.8 % peserta didik menjawab sangat setuju, 35.8 % menjawab setuju, 8.8 % menjawab ragu-ragu, 3.3 % menjawab tidak setuju, serta 1.2 % menjawab sangat tidak setuju. 56

32 Tabel 18 Pemahaman peserta didik terhadap Usability (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 Cukup mudah untuk menggunakan e-learning dalam mata pelajaran yang 75 % 18.3 % 6.7 % dipelajari saat ini 2 E-learning yang tersedia dapat dengan 51.7 % 20 % 28.3 % mudah digunakan 3 E-learning cukup membantu siswa dalam mengakses bahan ajar 85 % 13.3 % 1.7 % 4 E-learning menyediakan 6.7 fasilitas untuk memback up 5 % 18.3 % 70 % % data dan dakumen Rata - Rata 54 % 17 % 27 % 2 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 18 di atas, diketahui 54 % peserta didik menjawab sangat setuju, 17 % menjawab setuju, 27 % menjawab ragu-ragu, dan 2 % menjawab tidak setuju. Tabel 19 Pemahaman peserta didik terhadap Adaptation (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 Peserta didik dapat memilih soal yang akan dikerjakan di e- 40 % 45 % 15 % learning 2 E-learning bisa digunakan oleh semua kalangan sesuai 81.7 % 11.7 % 6.6 % kebutuhan 3 E-learning dapat di up date sesuai perkembangannya 3.3 % 55 % 25 % 10 % 6.7 % Rata - Rata 42 % 37 % 16 % 3 % 2 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 19 di atas, diketahui 42 % peserta didik menjawab sangat setuju, 37 % menjawab setuju, 16 % menjawab ragu-ragu, 3 % menjawab tidak setuju, serta 2 % menjawab sangat tidak setuju. 57

33 Tabel 20 Pemahaman peserta didik terhadap Technical Aspects (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning yang di buat telah sesuai dengan kebutuhan siswa 8.3 % 90 % 1.7 % 2 E-learning yang digunakan relatif aman 75 % 23.3 % 1.7 % 3 Siswa dapat langsung mengetahui hasil tes yang 100 % telah dikerjakan Rata - Rata 61.1 % 37.8 % 1.1 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 20 di atas, diketahui 61.1 % peserta didik menjawab sangat setuju, 37.8 % menjawab setuju, dan 1.1 % menjawab raguragu. Tabel 21 Pemahaman peserta didik terhadap Administration (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning memiliki tutorial tentang cara penggunaannya 21.7 % 78.3 % 2 E-learning memberikan kuasa penuh kepada pengguna sesuai dengan peran masing-masing : 20 % 63.3 % 11.7 % 5 % admin, teacher, student dan lain-lain. 3 E-learning dapat berjalan di multiplatform (platform linux 100 % maupun windows) Rata - Rata 47.2 % 47.2 % 3.9 % 1.7 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 21 di atas, diketahui 47.2 % peserta didik menjawab sangat setuju, 47.2 % menjawab setuju, 3.9 % menjawab ragu-ragu, dan 1.7 % menjawab tidak setuju. 58

34 Tabel 22 Pemahaman peserta didik terhadap Course Management (n = 60 Peserta Didik) No Pernyataan Komentar SS S R TS STS 1 E-learning memuat semua administrasi/dokumen 3.3 % 25 % 50 % 8.3 % 13.4 % pembelajaran 2 Peserta didik dapat memilih tes yang akan di ikuti 100 % Rata - Rata 51.7 % 12.5 % 25 % 4.2 % 6.7 % Keterangan : SS : Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Stuju Berdasarkan rata-rata Tabel 22 di atas, diketahui 51.7 % peserta didik menjawab sangat setuju, 12.5 % menjawab setuju, 25 % menjawab ragu-ragu, 4.2 % menjawab tidak setuju, serta 6.7 % menjawab sangat tidak setuju. Tabel 23 Ketertarikan pendidik untuk menggunakan e-learning (n = 60 Peserta Didik) Pernyataan Ya Tidak Apakah anda tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan e-learning untuk proses pembelajaran 96.7 % 3.3 % Berdasarkan Tabel 23 di atas, diketahui 96.7 % peserta didik menyatakan tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan e-learning untuk proses pembelajaran, ini berarti bahwa fasilitas yang disediakan e-learning dapat di kategorikan sangat baik digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Untuk mengetahui secara detail tantang pemahaman peserta didik terhadap aspek-aspek yang dikembangkan pada model pembelajaran e-learning, dapat di sajikan pada Gambar

35 Persentase Course Management administration Technical aspects Adaptation Usability Kategari E-learning Tools Management of User Data Learning Objects Communication Tools Gambar 15 Rekapitulasi hasil pengujian peserta didik terhadap e-learning Dari Gambar 15 diketahui bahwa setiap tools yang diuji mendapat skor prosentase yang baik dari peserta didik, yaitu untuk Communication Tools sebesar 100 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Learning Objects sebesar 100 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Management of User Data sebesar 93% menyatakan setuju dan sangat setuju, Usability sebesar 86.6 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Adaptation sebesar 71 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Tehnical Aspect sebesar 79 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Administration sebesar 98.9 % menyatakan setuju dan sangat setuju, Course Management sebesar 94.4 % menyatakan setuju dan sangat setuju. Dari Gambar 15 di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah bisa memahami tentang aspek-aspek yang dikembangkan di e-learning PSB, hal ini berarti bahwa pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan e- learning mendapat sambutan atau tanggapan positif dari peserta didik. 60

36 4.7 Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem Sistem yang sudah selesai dibuat dan siap untuk dioperasikan perlu untuk selalu dimonitor dan dilakukan pemeliharaan. Kegiatan ini meliputi evaluasi dan review secara periodik. Analisis sistem harus selalu merespon masukan masukan baik dari pengguna maupun dari pihak manajemen dan melakukan pemeliharaan dan menampung semua kemauan pengguna dan selanjutnya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan sistem merupakan kegiatan untuk memperbaiki kesalahan dan menjadikan sistem berjalan lebih baik dan lebih berdaya guna. Dalam penggunaan dan pemeliharaan sistem e-learning PSB terdapat aspekaspek yang perlu diperhatikan setelah e-learning diimplementasikan agar kualitas dan mutu e-learning tetap terjaga dengan baik. Aspek-aspek tersebut adalah: A. Menjalin Kemitraan Sekolah mitra PSB adalah sekolah (SMA) yang memiliki kemauan dan kemampuan memanfaatkan PSB-SMA dan atau memberikan kontribusi untuk konten PSB-SMA dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan program PSB-SMA, yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara pihak sekolah PSB dan sekolah mitra. Mekanisme penjajagan kerjasama/kemitraan adalah sebagai berikut: 1. Pihak sekolah PSB melakukan identifikasi calon-calon sekolah mitra mencakup peluang kerjasama, dan sumber daya/dana yang dapat dimanfaatkan. 2. Pihak calon sekolah mitra dapat mempelajari mengenai program PSB- SMA yang tersedia dan ditawarkan oleh sekolah PSB, antara lain: pembinaan sumber daya manusia, pemanfaatan bersama sarana prasarana TIK, pertukaran dan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, penyediaan dan perbantuan guru/tenaga ahli/instruktur, serta pertukaran konten bahan ajar berbasis TIK. 3. Kedua belah pihak bertemu untuk melakukan pembahasan awal lingkup kerjasama, hal-hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian/pengawasan, sampai dengan supervisi-monitoring dan evaluasi keterlaksanaan program. 61

37 4. Setelah kedua belah pihak sepakat maka kemitraan akan dilanjutkan dengan penandatangan MoU sesuai kesepakatan untuk kurun waktu tertentu 5. Pelaksanaan kemitraan dimonitor dan dievaluasi bersama untuk mengetahui ketercapaian sasaran, permasalahan yang dihadapi, upaya penanggulangan 6. Kemitraan dapat diperpanjang sesuai keperluan dan kesepakatan. Pada Gambar 16 berikut disajikan skema mekanisme penjajagan sampai dengan penandatangan nota kesepakatan (MoU) sekolah PSB dengan sekolah mitra. Program PSB SMA Sekolah PSB Ditetapkan Oleh Dit.PSMA Identifikasi SMA SMA SMA Penawaran kemitraan 1. Pembinaan SDM 2. Pemanfaatna bersama sarana prasaran TIK 3. Penyediaan, pertukaran, dan pengembangan bahan ajar 4. Penyediaan dan perbantuan guru/tenaga ahli/instruktur 5. Pertukaran konten bahan ajar berbasis TIK Tidak setuju setuju MoU Gambar 16 Mekanisme Kemitraan B. Pelatihan Pelatihan masih dirasa perlu dalam rangka pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran dimana terdapat kesenjangan antara kebutuhan pendidikan dengan keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang ada, khususnya pendidik, terutama dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan ujian. Kegiatan pelatihan PSB dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh PSB Inti, bekerja sama dengan Dinas 62

38 Pendidikan Kabupaten/Kota dan teknis pelaksanaannya dilakukan secara workshop dengan mengundang perwakilan pendidik dari masing-masing mata pelajaran yang berasal dari sekolah mitra. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk: 1. Sosialisasi tentang kebijakan dan program PSB serta workshop atau In House Training (IHT) atau bentuk lain untuk mendukung keterlaksanaan PSB di sekolah. 2. Review bahan ajar berbasis TIK untuk e-learning yang dilaksanakan melalui workshop penanggung jawab mata pelajaran. 3. Nara sumber dan fasilitator adalah tenaga yang ditunjuk menangani PSB oleh PSB Inti yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan propinsi/kabupaten/kota. Alokasi waktu pelaksanaan workshop disesuaikan dengan jenis dan lingkup kegiatannya. Pengalokasian waktu pelaksanaan pelatihan dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 Alur Kegiatan Pelatihan penyelenggaraan PSB. Penjelasan alur kegiatan : 1. Pembukaan Pembukaan dilakukan oleh Kepala Sekolah pelaksana PSB Inti. 2. Materi Umum, meliputi : 63

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Depelopment Life Cycle-SDLC) yang terdiri

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem interactive e-learning berbasis web dengan game dan animasi untuk pembelajaran materi bilangan berdasarkan SI dan SKL

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras yang di butuhkan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini secara optimal pada server dan client sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 234 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi, penulis akan menjelaskan mengenai spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan sistem, jaringan yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL Kebutuhan Sistem Hardware dan Software Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL Kebutuhan Sistem Hardware dan Software Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sistem Hardware dan Software 4.1.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan server :

Lebih terperinci

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) Gambar 4.149 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) 270 Gambar 4.150 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Cek) 271 Gambar 4.151 Rancangan Layar Halaman Nilai Guru 272 Gambar 4.152 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil penelitian ini adalah sebuah LMS yang berbasis website yang terintegrasi dengan aplikasi berbasis windows melalui sistem API, website ini dibangun dengan dukungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penentuan Distor Capasity Wilsu Cab. Lubuk Pakam Rayon Perbaungan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : pegawai

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN ELEARNING UNIVERSTAS PENDIDIKAN GANESHA

PANDUAN PENGGUNAAN ELEARNING UNIVERSTAS PENDIDIKAN GANESHA PANDUAN PENGGUNAAN ELEARNING UNIVERSTAS PENDIDIKAN GANESHA Oleh: UPT-TIK Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2017 DAFTAR ISI 1. PENGANTAR E-LEARNING... 1 2. MENGAKSES E-LEARNING... 2 a. Eksplorasi Menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Website ini diharapkan dapat menjadi sistem pemasaran yang tepat untuk ADH Creative House dan juga sebagai tempat untuk memberikan informasi yang jelas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 67 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Home Tampilan menu home sistem informasi geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa [E-learning Mahasiswa] Page 0 KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan Semakin meningkatnya jumlah mahasiswa dan pengajar dari tahun ajaran ke tahun ajaran di Fakultas Teknologi Informasi,, menyebabkan jumlah informasi dan arus informasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Pengantar

Bab 1. Pendahuluan Pengantar Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pengantar Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hal ini terlihat dengan adanya penggunaan komputer dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang bisnis.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan beberapa kriteria yang dibutuhkan pada perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Analisis permasalahan sistem yang ada adalah dimana proses dalam perorganisasian data pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

Lebih terperinci

Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi. Tabel 4.40 Rencana Implementasi

Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi. Tabel 4.40 Rencana Implementasi 229 4.5 Rencana Implementasi 4.5.1 Jadwal rencana Implementasi Kegiatan Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi M inggu Ke- 1 2 3

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada Bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pakar ini menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI. ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pakar ini menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) perlu diperhatikan agar sistem pakar ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pakar ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Perangkat Lunak Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) Berbasis Web. Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi. membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi. membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING. Muhamad Ali, MT.

MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING. Muhamad Ali, MT. MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING Muhamad Ali, MT http://elektro.uny.ac.id/muhal Fitur-Fitur E-Learning dengan LMS Moodle Ditinjau dari segi fasilitas, E-learning yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA Antartika Sidoarjo dan menjelaskan form-form yang ada didalam sistem. Implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS

BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS Bab ini membahas hasil implementasi perancangan B3TS sebagai sistem peningkatan kemampuan otak dengan membangun simulasi skenario interaksi B3TS. V.1 Tujuan Simulasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu penyebaran informasi tentang bagaimana cara menggunakan website IDI

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil pada sistem penyediaan barang dan jasa DISHUTBUN Pemkab Aceh Tamiang akan dijelaskan pada gambar gambar di bawah ini. 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

c. Rancangan Menu News

c. Rancangan Menu News 199 c. Rancangan Menu News Gambar 4.79 Rancangan UI Halaman Create News Halaman Create News adalah halaman yang dirancang agar Admin dengan mudah dapat memasukkan News baru yang belum terdapat di dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Halaman Pivot Product Report per Kuartal

Gambar 4.50 Halaman Pivot Product Report per Kuartal 151 19. Halaman Pivot Product Report per Bulan Gambar 4.49 Halaman Pivot Product Report per Bulan 20. Halaman Pivot Product Report per Kuartal Gambar 4.50 Halaman Pivot Product Report per Kuartal 152 20.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG Oleh: Lina Rahmawati Sistem, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS Penelitian ini berjudul Perancangan Website Sebagai Sarana Promosi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. adanya implementasi ini dapat membantu Paramuda Tour & Transport dalam

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. adanya implementasi ini dapat membantu Paramuda Tour & Transport dalam BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN REFERENSI MANUAL

BUKU PANDUAN REFERENSI MANUAL BUKU PANDUAN REFERENSI MANUAL Buku FAQ Pertanyaan Yang Sering Diajukan Kantaya Kantor Maya Ver. 1.0 Teknologi Informasi dan Elektronika BPP Teknologi Gedung BPPT II Lt. 21 Jl. M.H. Thamrin no.8 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Tahap implementasi dilaksanakan setelah tahap perancangan sistem. Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap aplikasi database surat menyurat guru dan staff TatausahaSMA berbasis SMS, tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELAS MAYA MELALUI RUMAH BELAJAR SEBAGAI PROGRAM REMEDIAL AI SRI NURHAYATI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada bab ini akan dibahas mengenai

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada bab ini akan dibahas mengenai 50 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Setelah dilakukan tahap analisis dan perancangan pada bab III, maka tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada bab ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam penerapan aplikasi web penjualan ini pada PD Berkat Cahaya Kontraktor, maka sarana-sarana yang dibutuhkan untuk menjalankannya harus tersedia. Sarana-sarana

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem/Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada Artefact, maka harus disediakan beberapa faktor pendukung yang memadai.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berbasis Web, yang berisi tentang daftar bimbingan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas tentang implementasi dan evaluasi pada aplikasi social network for school. Perangkat lunak lain dibutuhkan pengembang untuk membantu menuliskan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Sistem Dalam melakukan implementasi suatu sistem perlu diperhatikan spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL & IMPLEMENTASI BAB IV HASIL & IMPLEMENTASI IV.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem dalam aplikasi Keylogger ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor - Memory 512MB DDR - Harddisk 5GB

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR. Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY

MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR. Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY http://muhal.wordpress.com A. Pendahuluan Pengajar (guru, instruktur maupun dosen) merupakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sarana-sarana yang dibutuhkan dalam mengoperasikan sistem pemesanan dan laporan penjualan yang telah dibuat ini dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem PC Laptop PC internet Web Server Database Gambar 4. 1 Komponen Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Kebutuhan perangkat keras dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses perancangan sistem. Sistem rancangan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, perangkat ajar dibangun dengan menggunakan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahapan dimana aplikasi yang telah selesai dianalisa, dirancang, dan dibangun, akan diuji dan dioperasikan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user, dari

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Sumber Daya Yang Dibutuhkan Dalam mengimplementasikan suatu aplikasi yang dibangun untuk PT.Dwi Sukses Mulia, maka diperlukan beberapa kebutuhan yang harus dipersiapkan. Kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi web berbasiskan sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi web berbasiskan sistem 135 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi hardware Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi web berbasiskan sistem basis data pada PT.Citramas Alfa Sejahtera, yaitu dengan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KT Gongsin E-Learning Center adalah salah satu lembaga kursus bahasa asing yang ada di Yogyakarta. Lembaga kursus ini tidak hanya memberikan satu jenis program

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 61 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Pembuatan Sistem 5.1.1 Lingkungan Pemrograman Implementasi dari Aplikasi penyimpanan dan pemutaran video petunjuk pencarian ruangan Diskominfo Jawa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` 3.1 Analisis Masalah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` Pada dasarnya perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang mengelola suatu resiko. Dikarenakan mengelola resiko tersebut, perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga didapatkan hasil implementasi sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga didapatkan hasil implementasi sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dibuat aplikasi penilaian kinerja tenaga kontrak. Untuk mendukung jalannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Dinas Pemerintahan Wilayah Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa dan Implementasi Sistem Informasi Penyusutan Kendaraan Pada PT.Langkat Nusantara Kepong

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci