Kajian Implementasi Standar Long- Term Evolution (LTE) pada Sistem Komunikasi Taktis Militer

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kajian Implementasi Standar Long- Term Evolution (LTE) pada Sistem Komunikasi Taktis Militer"

Dewi Sumadi
7 tahun lalu
Tontonan:

1 LOGO Kajian Implementasi Standar Long- Term Evolution (LTE) pada Sistem Komunikasi Taktis Militer Aris Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng., Ph.D. Devy Kuswidiastuti, S.T., M.Sc.

2 Pendahuluan Kemampuan Pendukung Militer (K4IPP): Komando Kendali Komputer Komunikasi Intelejen Pengamatan Pengintaian Sumber gambar:

3 Siskom Taktis Security sumber gambar: "Key Challenges of Military Tactical Networking and the Elusive Promise of MANET Technology "

4 Super Network sumber gambar: Link 22 Guidebook Overview

5 sumber gambar: Link 22 Guidebook Overview Network Entry

6 Resilience sumber gambar: Link 22 Guidebook Overview

7 LTE High Security High Throughput Low Latency High Data Rate Networking Support of Variable Bandwidth

8 Metodologi simulasi transmitter data encoding interleaver SC- FDMA kanal AWGN data decoding deinterleaver SC- FDMA jamming receiver kajian sumber gambar:

9 LOGO HASIL SIMULASI

10 SC-FDMA tanpa jamming 1 SC-FDMA tanpa Encoding-Interleaver SC-FDMA dengan Encoding-Interleaver 0.1 BER 0.01 modifikasi: Convolutional coding Interleaver Eb/No(dB)

11 10 0 Variasi Interleaver (tanpa jamming) BER 10-1 untuk selanjutnya digunakan interleaver SC-FDMA tanpa Encoding-Interleaver SC-FDMA dengan Encoding-Interleaver 4x4 SC-FDMA dengan Encoding-Interleaver 8x8 SC-FDMA dengan Encoding-Interleaver 16x16 SC-FDMA dengan Encoding-Interleaver 32x32 SC-FDMA dengan Encoding-Interleaver 64x Eb/No(dB)

12 Singletone-jamming saat Eb/No 12 db: BER SC-FDMA SC-FDMA dg Singletone Jamming <Sinus> SC-FDMA dg Singletone Jamming <Eksponensial> Eb/No(dB) BER jamming sinusoidal ±0,15 BER jamming eksponensial ±0,0009 *besar amplitudo sinyal jamming sama, yakni 0,5

13 Multitone-jamming 10 0 *pada sub-carrier yang sama 10 0 *pada sub-carrier yang berbeda BER BER SC-FDMA Multitone Jamming <Sinus pd SC yg Sama> Multitone Jamming <Eks pd SC yg Sama> Multitone Jamming <Sinus+Eks pd SC yg Sama> Eb/No(dB) 10-3 SC-FDMA Multitone Jamming <Sinus pd SC yg Berbeda> Multitone Jamming <Eks pd SC yg Berbeda> Multitone Jamming <Eks+Sin> yg Berbeda Eb/No(dB) Multitone-jamming eksponensial lebih dulu mencapai nilai BER 10-3 terlebih dahulu daripada dua jenis multitone-jamming yang lain

14 Variasi Amplitudo *pada singletone-jamming sinusoidal *pada singletone-jamming eksponensial BER BER 10-2 tanpa jamming dengan Singletone, Sinus, A=0.2 dengan Singletone, Sinus, A=0.5 dengan Singletone, Sinus, A= Eb/No(dB) Amplitudo jamming = 1 (berarti 0,37 kali amplitudo sinyal informasi) tanpa jamming singletone, eksponensial, A=0.2 singletone, eksponensial, A=0.5 singletone, eksponensial, A=1 singletone, eksponensial, A=2 singletone, eksponensial, A= Eb/No(dB) Amplitudo jamming = 3 (berarti 1,13 kali amplitudo sinyal informasi)

15 Variasi Interleaver pada SC-FDMA dengan singletone-jamming BER 10-2 saat dikenai singletone-jamming interleaver 4 4 memiliki performa lebih baik SC-FDMA dg Singletone-jamming <Sinus> Singletone-jamming dg interleaver 4x4 Singletone-jamming dg interleaver 8x8 Singletone-jamming dg interleaver 16x Eb/No(dB)

16 Variasi Interleaver pada SC-FDMA dengan multitone-jamming BER 10-2 saat dikenai multitonejamming interleaver 4 4 memiliki performa lebih baik 10-3 SC-FDMA dg Multitone-jamming dg interleaver 4x4 dg interleaver 8x8 dg interleaver 16x Eb/No(dB)

17 Hasil Kajian Super Network user sampai 200 dynamic scheduling AMC Network Entry MME pada EPC AAA server protokol AKA Network Recovery fast cell selection

18 Kesimpulan (1) Kriteria sistem komunikasi taktis militer: tahan terhadap jamming, memiliki kemampuan super network, network entry, dan network recovery. Performa sistem uplink pada LTE, lebih baik jika diberikan penambahan proses convolutional code dan interleaver. Pada kondisi tanpa jamming, interleaver 8 8 memiliki performa yang lebih baik, namun saat diberi jamming, interleaver 4 4 memiliki performa lebih baik. SC-FDMA lebih rentan terhadap jamming berupa sinyal sinusoidal baik pada singletone maupun multitone-jamming.

19 Kesimpulan (2) LTE memiliki sistem yang dapat mengakomodasi super network dengan dynamic scheduling dan AMC. LTE juga memiliki mekanisme netwotk entry dengan dibekali sistem MME pada interface radionya, sehingga mampu menyediakan kemampuan autentikasi dan identifikasi yang baik dengan didukung server AKA dan protokol AAA. LTE memiliki kemampuan network recovery yang baik dengan adanya sistem fast cell selection.

20 LOGO Terima Kasih

dokumen-dokumen yang mirip

Kajian Implementasi Standar Long-Term Evolution (LTE) pada Sistem Komunikasi Taktis Militer

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 A-117 Kajian Implementasi Standar Long-Term Evolution (LTE) pada Sistem Komunikasi Taktis Militer Aris Pradana, Gamantyo Hendrantoro, dan Devy